DARI KEKERINGAN KEPADA MUJIZAT Pendahuluan: Sebagian orang mungkin berpikir kalau keadaan saat ini berubah seperti sekejap mata. Keluarga harus tinggal di rumah, pengusaha, pendeta maupun gereja-gereja harus mengalami masalah keuangan, sekarang memasuki New Normal, tapi kok angka-angka kenaikan tertular sakit covid 19 justru menaik dalam beberapa hari ini. Bukan hanya itu, suami istri dan anak yang juga tinggal di rumah bisa jadi konflik baru. Angka tuntutan perceraian meningkat, angka KDRT meningkat dan lain sebagainya. Sehingga muncul pertanyaan, apa yang seharusnya dilakukan untuk meresponi keadaan saat ini? Bagaimana kita menyikapi New Normal? Mari merenungkan tentang kisah nabi Elia (1 Raja-raja 17: 1-6) Ayat Nats: 1 Raja 17:1-6 Elia di tepi sungai Kerit Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." 1 2 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 3 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana." 4 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 5 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. 6 Nabi Elia harus mengisolasi diri di tepi sungai Kerit (social and physical distancing). Dan ini adalah perintah langsung dari Allah. Maka tanpa pikir panjang ia langsung menyisir gurun pasir menuju arah timur, menyeberangi sungai dan camping sendirian di sungai Kerit. Perjalanan yang melelahkan dan tidak mudah. Saya berani berspekulasi, ada banyak pertanyaan di benak sang nabi sementara melangkah menapaki pasir berdebu di bawah sengat terik matahari. “Mengapa harus ke sungai Kerit?” Mengapa Allah tidak menyuruh sang nabi bersembunyi di dalam sebuah tempat lain? “Kerit atau Cherith’ yang artinya ‘Cut off’ atau terputus. Allah mau Nabi menyendiri terputus dengan hingar bingarnya dunia pelayanan dan kesibukan. Saat itu reputasi nabi sedang naik daun. Ia bagaikan ‘New Rising Star’ yang dikenal seluruh umat Israel. Kebenariannya melawan arus istana membuat membuatnya digandrungi umat yang mencintai kebenaran. 3 kata penting Pergi, berjalan dan bersembunyi. Di sungai itulah, pertama kalinya Tuhan membentuk kualitas dan kapasitas rohnya dengan cermat. Tuhan hanya menyuruh dia bersembunyi dan menyendiri. Di sanalah, Elia harus menghabiskan waktu dengan Tuhan dalam pengasingan, hanya sekedar agar Elia makin tajam dan kuat dalam roh dan panggilannya. Kesunyian sering Tuhan pakai untuk mempersiapkan kita. Hati dan hidup kita diasah. Pengasahan ini berguna untuk mempertajam roh dan panggilan hidup kita. Pengasahan adalah membuang smua hal yang menyebabkan terjadinya penumpulan. Apa yang Elia alami di tepi sungai kerit: Apa yang akan kita alami selama masa-masa sekarang ini? Lebih banyak waktu di rumah? Pembatasan ruang? 1. EVALUASI Sungai Kerit menjadi ‘tempat retreat’ bagi hamba-Nya karena Allah ingin memberikan beberapa pelajaran rohani sebagai persiapan untuk menghadapi tugas yang lebih berat di masa depan. Allah memang tidak menyingkapkan rencananya sekali waktu. Allah mengkomunikasikan dirinya sebagai Yehovah (TUHAN yang menyucikan) Mekadiskem Di tepi sungai Kerit, Elia terputus dengan dunia ‘popularitas’. Allah tidak mau Elia menjadi ‘besar kepala’. Atau sombong karena sudah menjadin ‘nabi negara’. Menjadi seorang nabi adalah karunia atau gifting. Allah ingin mengajar hambanya untuk tidak menyombongkan ‘gifting’ sehingga melupakan Allahnya yang memberi karunia. Tuhan mau mata kita hanya tertuju kepada DIA bukan kepada BERKAT atau PEMBERIAN 2. PROTEKSI Sungai Kerith adalah tempat ‘persembunyian’ dari ancaman raja Israel paling jahat yaitu Ahab dan istrinya yang bernama Izebel. Tuhan mengkomunikasikan diriNya sebagai Yehovah Zebaoth (Bala Tentara Sorga) dan Juga El-Shaddai (Allah yang Maha kuasa) Isolasi bisa memberi proteksi. Mengapa Allah melindungi nabi Elia? Karena agenda-Nya belum selesai lewat hidupnya. Masih banyak karya yang harus diselesaikan. Masih banyak tugas mula yang harus dikerjakan. Untuk itu Allah perlu melindunginya. Elia tidak perlu takut hidup sendirian di tepi sungai, karena tangan Allah yang berkuasa selalu menyertainya. Satu orang dengan Allah lebih berkuasa dari pada ribuan tentara tanpa Allah. Hidup sendirian bisa menghindarkan kita dari segala persoalan yang menguras emosi. 3. KEINTIMAN Di tepi sungai Kerit, Elia tidak bisa terhubung dengan dunia luar. Satu satunya yang bisa diajak bicara adalah dirinya sendiri atau Allah yang memanggilnya sebagai utusan Allah. Rutinitas harian berubah 180 derajat. Allah mengkomunikasikan dirinya sebagai Immanuel (allah yang Bersama dengan kita), Yehovah Shammah (Allah yang hadir), Elohim (Tuhan dari segala Tuhan) Bagi kita, Kalau kemarin sibuk dengan persiapan khotbah, mendoakan orang, dan menyampaikan berita kepada umat Israel, di tepi sungai Kerit, sang nabi lebih banyak meditasi dan refleksi. Inilah saatnya membangun hubungan yang baik dengan Allah dan Bersama keluarga. Isolasi adalah saatnya membangun intimasi. 4. PENYEDIAAN TUHAN Tepi Sungai Kerit menjadi tempat Elia mendapatkan jatah makan setiap pagi dan malam secara gratis adalah keajaiban ilahi yang layak disyukuri. Namun tidak mudah bagi sang nabi untuk bisa memakan ‘jatah gratis’ dari sorga. Masalahnya kurirnya bukan ‘Go-Food’ tetapi seekor burung gagak yang selama ini dianggap najis. Allah mengkomunikasikan diri sebagai JEHOVAH JIREH (allah yang mencukupi) Tentu saja ada banyak pertanyaan di benak sang nabi, ‘Kenapa tidak burung merpati, tetapi burung gagak?’. Allah sedang membuka pikiran sang nabi, bahwa ‘Allah bisa memakai siapa saja untuk memelihara hamba-Nya. ==================================================== Apakah tujuan terjadinya 4 hal diatas? Evaluasi, Proteksi, Keintiman, Penyediaan Tuhan yang dialami merupakan persiapan untuk berkarya bagi Allah. Perhatikan: Kekeringan akan terjadi selama 3,5 tahun, namun selama 3 tahun di sungai kerit, keadaan berubah, sungai kering. Masih ada waktu 6 bln masa kekeringan. I Raja 17:7-9 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan. Sarfat artinya: "peleburan, pemurnian dan ujian" Saat ini mungkin bersuka cita karena mendapatkan berkat dari sumber yang tidak ada habisnya. Akan tetapi, akankah tetap bersuka cita apabila berkat tersebut semakin lama semakin habis? Bagaimanakah kita meresponi dari apa yang kita miliki? Elia menerima Firman Tuhan secara langsung untuk pergi ke Sarfat di Sidon dan terdapat janda di sana yang sudah diperintahkan Tuhan untuk memberikan makan Elia. Elia tidaklah semudah itu menerima Firman Tuhan. Bukankah Sidon adalah pusat dari penyembahan Baal? Di situlah juga tempat asalnya Izebel. Sidon letaknya dekat dengan Lebanon. Jarak antara sungai Kerit dengan Sidon kira-kira adalah 100 km. Tapi, jarak dari Sarfat (tempat janda tersebut) menuju ke Sidon hanya 9 km saja. Bagaimanakah pikiran Elia saat disuruh untuk ke tempat yang makin mendekat ke daerah musuh? Ada pergumulan dari dalam hati Elia. Kita pun saat berdoa setiap hari namun semakin besar saja masalahnya setiap hari. Apa karya Tuhan bagi Janda di Sarfat? 1 Raja raja 17:14 --- BEBAS DARI KELAPARAN 14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Saya percaya sesudah pandemic ini, kita semua mampu menjadi berkat dan penyedia, penyalur bagi orang lain. Apa lagi mujizat yang dikerjakan oleh Elia? ANAK JANDA YANG MATI BANGKIT 1 Raja 17:17-24 17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi. 18 Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" 19 Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya. 20 Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Apakah Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?" 21 Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." 22 TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. 23 Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah hidup!" 24 Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar." Saya percaya, jemaat Tuhan akan membangkitkan banyak kematian rohani di sekitar kita, menjadi orang orang yang memberikan kehidupan bagi orang lain. Apa lagi? Mujizat yang dilakukan oleh Elia? Elia membinasakan 450 nabi baal di Karmel (1 Raja 18:20-46). Orang Israel yang tadinya jahat di mata Tuhan bertobat dan Kembali kepada Tuhan. Karmel artinya Kebun Anggur Tuhan. Sesudah orang israel bertobat Kembali kepada Tuhan, hujan pun turun setelah 3,5 tahun lamanya. Saya percaya: dengan adanya masa masa skrg Tuhan memampukan kita untuk menghancurkan semua berhala dan meluruskan semua motivasi kita. Kita menjadi agen perubahan Melepaskan kutuk Melepaskan yang terikat Mencelikkan mata orang yang buta Dan Menyatakan kerajaan dan kemuliaan Allah bagi dunia. Kesimpulan: Tetaplah bersukacita. Tetaplah bersemangat. TUHAN hendak memakai Anda! Banyak jiwa jiwa yang akan kita tuai, persiapkan diri Anda! Tuhan Yesus memberkati