MORNING DAILY 11 AGUSTUS 2015 Anugerah Sentra Investama Global Market Hang Seng melemah terseret saham finansial di saat bursa China menguat terdorong spekulasi merger BUMN. Indeks Hang Seng ditutup merosot 0,13% ke level 24.521,12 setelah dibuka melemah 0,48% ke level 24.433,66. Saham perusahaan finansial menjadi 5 saham yang menjadi beban utama indeks Hang Seng. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah HSBC Holdings, AIA Group, China Construction Bank, Industrial & Commercial Bank of China, dan Hang Seng Bank. Di sisi lain, indeks bursa China menguat terdorong spekulasi rencana pemerintah Negeri Tiongkok melebur beberapa BUMN. Sedangkan Indeks Shanghai Composite menguat 4,92%. Indeks Nikkei 225 melanjutkan rally ke level paling tinggi dalam 8 tahun terdorong laporan kinerja emiten yang positif. Indeks Nikkei 225 menguat 0,41% ke level 20.808,69. Nikkei berbalik menguat setelah dibuka melemah 0,51% ke level 20.618,31. Laporan keuangan emiten yang menunjukkan kinerja di atas ekspektasi terus mendorong investor membeli saham di bursa Jepang. Perlambatan ekonomi Korea Selatan mendorong investor bergeser dari pasar saham ke pasar obligasi Negeri Ginseng. Indeks KOSPI ditutup turun 0,35% ke level 2.003,17, level terendah dalam 5 bulan atau sejak penutupan 16 Maret 2015. Perdagangan saham di bursa Korea antara lain tertekan oleh sentimen negatif dari pernyataan Menteri Keuangan Korsel, Choi Kyung Hwan. Choi mengatakan ekonomi Korsel memasuki tren perlambatan seiring penurunan angka kelahiran dan penuaan demografi penduduk. Investor beralih membeli obligasi Pemerintah Korsel untuk mengantisipasi dampak pelambatan ekonomi. Imbal hasi obligasi Pemerintah Korsel bertenor 10 tahun turun tajam 4 basis poin ke 2,383% dalam perdagangan hari ini. Bursa AS mengibarkan bendera hijau pada penutupan transaksi kemarin. Indeks Standard & Poor's 500 naik 1,3% menjadi 2.104,18. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Mei lalu. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melompat 1,4% menjadi 17.615,17. Adapun indeks Nasdaq Composite Index naik 1,2% dan Russell 2000 Index terkerek 1,3%. Salah satu sentimen positif yang melambungkan kinerja bursa AS adalah kesepakatan bisnis di mana Berkshire Hathaway Inc milik Warren Buffett setuju membeli Precision Castparts Corp. Harga kontrak minyak dunia masih stabil. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran September berada di level US$ 44,83 per barel atau turun 13 sen. Kemarin, harga kontrak minyak yang sama berhasil melompat US$ 1,09 menjadi US$ 44,96 sebarel. Ini merupakan kenaikan terbesar pada harga minyak dalam dua bulan terakhir. Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Septembernaik 3,7% menjadi US$ 50,41 per barel di ICE Futures Europe exchange. Kenaikan harga minyak terjadi sebelum dirilisnya data cadangan minyak AS yang diramal turun untuk pekan ketiga. Cadangan minyak diramal turun sebanyak 2 juta barel pada pekan lalu. Energy Information Administration (EIA) memprediksi, produksi minyak shale AS juga akan turun untuk pekan kelima pada September. Harga minyak dunia sudah melorot lebih dari 25% sejak menduduki level tertingginya tahun ini pada Juni lalu. Pemicunya tak lain kecemasan investor akan suplai minyak global yang berlebih sehingga menekan minyak di pasar bearish. Sentimen negatif masih membayangi harga komoditas tembaga. Harga tertekan akibat melemahnya permintaan dari China. Upaya China memperbaiki perekonomiannya belum menunjukkan hasil yang maksimal. Harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5% ke US$ 5.145 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak tahun 2009. Harga tembaga tergerus seiring melimpahnya stok tembaga di LME yang mencapai level tertinggi sejak Januari 2014. Di saat bersamaan, Morgan Stanley memprediksi produksi tembaga yang stagnan di tahun 2014 akan meningkat sekitar 5% tahun ini dan terus tumbuh hingga 2018. Sementara, permintaan tembaga dari Eropa juga masih belum menunjukkan perbaikan. Seperti halnya China, Eropa juga mengalami permasalahan ekonomi, salah satunya akibat krisis ekonomi yang melanda Yunani. Salah satunya, data produksi industri China bulan Agustus. Prediksi ekonom, produksi industri China secara year on year turun menjadi 6,7% dari sebelumnya 6,8%. Harga batu bara untuk kontrak September 2015 pada penutupan perdagangan awal pekan menguat 0,62% ke level US$56,8 per metrik ton seiring berkurangnya pasok akibat kebangkrutan sejumlah perusahaan tambang batu bara. Penguatan itu terjadi setelah terjadi penurunan 1,66% atau bergerak ke posisi US$56,45 di bursa ICE Futures Europe Commodities. Sedangkan pada Kamis (6/8/2015), terjadi penguatan harga komoditas itu hingga 0,61% atau berada di level US$57,4 per metrik ton. Selain ditekan aturan soal pencemaran lingkungan, produsen batu bara juga tertekan akibat penurunan harga. Alpha Natural Resources Inc., misalnya melaporkan kebangkrutannya di negara bagian Virginia, AS pekan lalu. Perusahaan itu merupakan korban terkini akibat penurunan harga batu bara dalam beberapa dekade belakangan. Indonesia Market Recap Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG bergerak melemah dan ditutup turun 21.35 poin atau -0.45% ke level 4.748,95. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 114.38 miliar. Today Outlook Pada Perdagangan selasa (11/8), IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan terbatas. Pergerakan IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.701 – 4.724 dan resistance 4.768 - 4.788. Berpola menyerupai three black crows bergerak mengarah area lower bollinger bands (LBB) dengan volume jual menguat di akhir penutupan perdagangan. MACD masih membentuk garis uptrend dengan histogram positif cenderung memendek. RSI, William's %R, dan Stochastics membentuk pola sideways bergerak berada area oversold. DIVISI RISET PT ANUGERAH SENTRA INVESTAMA 1 Anugerah Sentra Investama MORNING DAILY 11 AGUSTUS 2015 Daily News Setelah mengakuisisi perusahaan asal Guam, GTA Teleguam, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membidik beberapa akuisisi baru. 10 perusahaan yang berada dalam pipeline TLKM untuk diakuisisi. Saat ini, TLKM sudah merambah 10 negara dan terus mencari negara baru untuk ekspansi. Selain berekspansi global, TLKM akan mendorong pertumbuhan bisnis seluler melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Selain itu TLKM juga ingin mengembangkan jaringan digital Indonesia. Bulan depan, TLKM akan melanjutkan ekspansi fiber optik di Merauke, Papua. TLKM mengamankan pendanaan dari penerbitan obligasi jangka panjang tahap satu senilai Rp 7 triliun. TLKM akan memanfaatkan dana penerbitan surat utang ini untuk membangun infrastruktur jangka panjang. Pada Mei lalu TLKM melalui anak usaha Telekom USA mencapai kesepakatan dengan Advantage Partners (AP) untuk mengakuisisi kepemilikan AP pada AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Akuisisi GTA Teleguam akan memperkuat portofolio internasional TLKM, yakni Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor Leste dan kantor cabang Myanmar. Tahun lalu, TLKM mengakuisisi 75% saham Contact Centre Australia. (source : www.kontan.com) PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membutuhkan dana hingga Rp6 triliun untuk mengakuisisi 1.000 hektare lahan di BSD City, Serpong. BSDE memiliki izin pengembangan hingga 6.000 hektare di kawasan tersebut. Saat ini total lahan yang telah dibebaskan mencapai 5.000 hektare. Lahan yang belum dibebaskan masih tersisa 1.000 hektare lagi. Dari 5.000 hektare lahan, sebanyak 2.000 hektare telah dikembangkan dan dijual. BSDE membutuhkan sekitar 10 tahun untuk merealisasikan seluruh pembebasan lahan tersebut, dengan asumsi setiap tahunnya dapat menambah 100 hektare lahan. Dengan perkiraan harga lahan saat ini di kisaran Rp500.000-Rp600.000 per meter persegi, maka dibutuhkan dana sekitar Rp5 triliunRp6 triliun. Meskipun demikian, proses akuisisi lahan sangatlah tergantung dengan proses negosiasi dengan pemilik tanah yang sulit diperhitungkan. Pada tahun ini, BSDE mengalokasikan dana sekitar Rp1 triliun untuk menambah cadangan lahan perseroan. Adapun berdasarkan rencana jangka panjang yang ada, BSDE akan mengembangkan kawasan BSD City hingga 2035. (source : www.bisnis.com) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yakin bisa menekan porsi impor bahan bakunya. Sebab, Grup Sritex tengah melakukan pembangunan pabrik bahan baku sebagai substitusi impor. Nantinya porsi impor bahan baku SRIL akan menurun secara bertahap dari 50% menjadi 30%. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar berdampak positif terhadap kinerja perseroan. Pasalnya, SRIL mencatatkan pendapatannya dalam dollar. SRIL mengubah pembukuan laporan keuangannya dari rupiah ke dollar pada awal 2015. Tak hanya itu, ekspor SRIL berporsi sekitar 50% terhadap pendapatan perseroan. SRIL terus menjajaki pembuatan seragam tentara di Eropa dan Timur Tengah. Ini karena adanya tantangan besar di kawasan tersebut yang membuat peningkatan kebutuhan terhadap pertahanan. Tahun ini, SRIL menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 7%-10%. Lalu di tahun depan, SRIL memproyeksikan kenaikan pendapatan 8-10%. (source : www.kontan.com) Emiten-emiten Grup Ciputra kompak ingin menyenangkan hati para pemegang saham. PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) berencana membagikan saham bonus (dividen saham) dan dividen interim. Dividen saham yang hendak ditebar mereka berasal dari kapitalisasi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2014. Sedangkan dividen interim yang berasal dari keuntungan semester I-2015. Ketiganya akan meminta restu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 September. Jika disetujui, cum dividen saham dan dividen interim diperkirakan 29 September di pasar reguler dan 2 Oktober di pasar tunai. Ex deviden pasar reguler 30 September dan pasar tunai 5 Oktober. CTRA akan membagikan dividen saham sebesar 132,49 miliar, CTRP Rp 39,38 miliar, dan CTRS akan membagikan Rp 52,2 miliar. Besaran rasio pembagian dividen saham dan dividen interim ini baru akan diusulkan pada RUPSLB. Rencana pembagian saham bonus ini dilakukan meski konglomerasi Grup Ciputra harus mencetak perlambatan kinerja pada separuh pertama tahun ini. (source : www.kontan.com) Disclaimer: The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. However, none of PT Anugerah Sentra Investama and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. All the information and opinions contained in this document have been collected by one of or derived from sources considered reliable and trustworthy. No under name or warranties, either directly or indirectly from the PT. Anugerah Sentra Investama or any other party from PT. Anugerah Sentra Investama, including the other side of the PT. Anugerah Sentra Investama of documents can be obtained, as to the accuracy or completeness of the information contained in this document all opinions and estimates in this report represents our consideration on the date indicated and may change at any time without notice. This document was not intended as an offer, or solicitation of an offer, a request to buy or sell securities and all matters relating to securities (such as securities mentioned herein, or from the same publisher, of the warrant or preemptive rights advance or other interests of such securities). © PT Anugerah Sentra Investama in 2014. DIVISI RISET PT ANUGERAH SENTRA INVESTAMA 2