peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT
SKRIPSI
Oleh
MUJIATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT
Oleh
MUJIATI
Masalah pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik kelas IVC SD Negeri 1 Metro Pusat sebesar 46,42% siswa
yang tuntas dari 28 siswa dengan KKM 75. Tujuan penelitian untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas IVC menggunakan media
audiovisual.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 2
siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tahapan: perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklusnya, alat pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi dan soal-soal tes.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, nilai rata-rata hasil belajar siklus I 69,24 dan
siklus II 79,91 terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,67.
persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 28 siswa pada siklus I 19 siswa
(67,86%), pada siklus II 23 siswa (85,71%) dengan peningkatan 17,85%.
Kata kunci: hasil belajar, media audio visual, dan pembelajaran tematik.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT
Oleh
MUJIATI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Metro pada tanggal 15 Mei 1978
Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Peneliti adalah anak
Ke 2 dari 4 (empat) bersaudara, anak dari pasangan
Suparto (almr)dan Komariah (almr).
Riwayat Pendidikan Peneliti :
1. Sekolah Dasar Negeri 2 Pujokerto Lulus pada tahun 1992
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Islam YPI 4 Pujokerto Lulus pada
tahun 1995
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta 1 Juni Metro Lulus pada tahun
1998
4. Diploma II STIT Agus Salim diselesaikan pada tahun 2008.
5. Saat ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Jursan Ilmu Pendidikan Program Studi S-1 PGSD dalam
jabatan
Motto
“Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon
pertolongan, memohonlah kepada Allah.”
( HR. At- Thirmidzi )
“Pintu kebahagiaan yang terbesar ialah doa kedua orang tua,
berusahalah untuk mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada
mereka berdua, agar mereka menjadi benteng yang kuat yang dapat
menjagamu dari semua hal yang tidak kau sukai.”
(La Tahzan)
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmannirohim
Dengan penuh rasa syukur atas nikmat Pendidikan yang telah Tuhan Yang Maha
Esa berikan, ku persembahkan karya ini kepada:
Suamiku Tercinta Yoan Novantori
yang senantiasa memberi do’a, dukungan, semangat, dan pengorbanan
yang tak pernah surut sehingga terselesaikan skripsi ini.
Ibu, Kakak, Adik-adikku, Putraku Danendra Keanu
Mahardika dan Keluarga Besarku
Atas do’a dan motivasi yang telah diberikan untuk keberhasilanku.
Serta sahabat-sahabatku Megawati, S.Pd., Dista Rafliya, S.Pd.,
Yunita, Laila Arbaiti, S.Pd.,Dian Fitriani, S.Pd. yang selalu
memberiku motivasi, bimbingan, nasihat, dukungan dan semangat
terima kasih atas segala cinta dan dukungan kalian.
Almamaterku “Universitas Lampung”
SANWACANA
Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Audio Visual
Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV C SD Negeri 1 Metro Pusat. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, masukan dan bantuan
dari berbagai pihak karena peneliti menyadari masih ada kekurangan dalam
menulis skripsi ini. Peneliti menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1.
Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan FKIP Unila yang telah
memberikan pengesahan terhadap skripsi ini serta dukungan yang teramat
besar terhadap perkembangan program studi PGSD.
2.
Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila
yang telah menyetujui skripsi ini dan telah memberikan sumbangsih untuk
kemajuan kampus PGSD tercinta.
3.
Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD yang
telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan kampus PGSD dan
memberikan bantuan dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Rapani, M.Pd., Koordinator Kampus B FKIP Unila yang telah
memberikan dukungan, masukan, motivasi dan bantuan kepada peneliti
selama proses penyusunan skripsi.
5.
Bapak Drs. Mugiadi, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing utama atas semua
bimbingannya, baik tenaga dan pikiran, masukan, saran, nasihat dan bantuan
serta motivasi
yang diberikan disela kesibukannya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
6.
Bapak Drs. Siswantoro,M.Pd., Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan saran-saran dan masukan kepada peneliti sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
7.
Ibu Suyeti, S.Pd.M.M., Kepala Sekolah SD Negeri 1 Metro Pusat yang telah
memberikan izin penelitian kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
8.
Ibu Susilowati, SPd., guru kelas IVC SD Negeri 1 Metro Pusat yang telah
bersedia menjadi teman sejawat dan membantu dalam melaksanakan
penelitian.
9.
Seluruh dewan guru SD Negeri 1 Metro Pusat yang telah memberikan
bantuan dan fasilitas.
10.
Siswa-siswi Kelas IVC SD Negeri 1 Metro Pusat yang telah berpartisipasi
aktif sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
11.
Teman-teman mahasiswa S1 guru dalam jabatan FKIP Universitas
Lampung yang membantu serta memberi masukan dan tukar pendapat dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.
12.
Teman-temanku Lena, Ahmad Suryadi, Nurkida, Eriyanti,
yang telah
memberikan bantuan dan kerja samanya yang tidak mungkin peneliti
lupakan.
13.
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satupersatu yang telah
membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.
Semoga ketulusan dan kebaikan Bapak, Ibu, serta rekan-rekan mendapat
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini
belum memenuhi kesempurnaan, akan tetapi peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan memberikan sumbangsih kepada keilmuan pendidikan.
Metro, Mei 2016
Peneliti
Mujiati
NPM 1013099018
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR TABEL ..............................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar belakang..................................................................
B. Identifikasi masalah..........................................................
C. Rumusan masalah.............................................................
D. Tujuan penelitian..............................................................
E. Manfaat penelitian............................................................
1
1
5
6
6
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................
A. Kurikulum pendidikan......................................................
1. Pengertian kurikulum..................................................
2. Kurikulum 2013..........................................................
3. Penilaian otentik..........................................................
B. Media pembelajaran ........................................................
1. Pengertian media pembelajaran...................................
2. Fungsi media pembelajaran.........................................
3. Jenis-jenis media pembelajaran...................................
4. Pemilihan media pembelajaran....................................
5. Pengertian media pembelajaran audio visual..............
6. Karakteristik media pembelajaran audio visual..........
7. Kelebihan dan kelemahan media audio visual............
8. Langkah-langkah media pembelajaran audio visual...
C. Pembelajaran....................................................................
1. Pengertian belajar........................................................
2. Pengertian hasil belajar................................................
D. Kinerja guru......................................................................
E. Penelitian yang relevan....................................................
F. Kerangka pikir..................................................................
G. Hipotesis...........................................................................
8
8
8
9
14
16
16
16
17
18
19
20
21
22
23
23
23
25
26
27
29
BAB III METODE PENELITIAN......................................................
A. Jenis penelitian.................................................................
30
30
halaman
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Setting penelitian..............................................................
Teknik pengumpulan data................................................
Alat pengumpulan data.....................................................
Teknik analisis data..........................................................
Prosedur penelitian...........................................................
Indikator keberhasilan......................................................
31
31
32
32
37
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SD Negeri 1 Metro Pusat.......................................
B. Hasil penelitian................................................................
1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I..................
a. Perencanaan............................................................
b. Pelaksanaan.............................................................
c. Observasi................................................................
d. Refleksi...................................................................
e. Saran dan Perbaikan Siklus II.................................
2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus II.................
a. Perencanaan............................................................
b. Pelaksanaan.............................................................
c. Observasi................................................................
d. Refleksi...................................................................
C. Pembahasan hasil penelitian.............................................
1. Kinerja guru.................................................................
2. Hasilbelajar afektif siswa............................................
3. Hasil belajar psikomotor siswa....................................
4. Hasil belajar kognitif siswa.........................................
5. Rekapitulasi hasil belajar.............................................
43
43
43
43
44
48
53
54
56
56
56
60
64
65
65
66
68
69
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................
B. Saran.................................................................................
73
73
DAFTAR PUSTAKA......................................................................
75
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12.
4.13.
halaman
Daftar hasil belajar siswa............................................................
Kriteria skor penilaian kinerja guru............................................
Kategori nilai kinerja guru..........................................................
Kriteria skor penilaian observasi afektif siswa............................
Kategori nilai afektif siswa.........................................................
Kriteria skor penilaian observasi psikomotor siswa....................
Kategori nilai psikomotor siswa.................................................
Kriteria ketuntasan belajar siswa dalam persen...........................
Nilai kinerja guru siklus I............................................................
Nilai hasil belajar afektif siswa siklus I.......................................
Nilai hasil belajar psikomotor siswa siklus I..............................
Nilai hasil kognitif siklus I..........................................................
Nilai kinerja guru siklus II...........................................................
Nilai hasil belajar afektif siswa siklus II.....................................
Nilai hasil belajar psikomotor siswa siklus II.............................
Nilai hasil kognitif siklus II.........................................................
Nilai kinerja guru siklus I dan II.................................................
Nilai hasil belajar afektif siswa siklus I dan II............................
Nilai hasil belajar psikomotor siswa siklus I dan II....................
Nilai hasil belajar kognitif siswa siklus I dan II.........................
Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan II ...........................
3
33
33
34
34
35
36
37
48
49
50
51
60
61
62
63
65
67
68
69
71
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
halaman
Prosedur penelitian tindakan kelas.................................................
Diagram kinerja guru siklus I dan II...................................................
Diagram hasil belajar afektif siswa siklus I dan II.........................
Diagram hasil belajar psikomotor siswa siklus I dan II.................
Diagram nilai hasil belajar kognitif siswa siklus I dan II...............
Diagram rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan siklus II...........
30
66
67
69
70
72
DAFTAR LAMPIRAN
lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Surat-surat penelitian..........................................................................
Perangkat pembelajaran (pemetaan, silabus, RPP).............................
Instrumen penilaian kinerja guru........................................................
Afektif siswa.......................................................................................
Psikomotor siswa................................................................................
Hasil belajar........................................................................................
Instrumen tes formatif.........................................................................
Foto dokumentasi................................................................................
halaman
79
82
118
128
133
138
140
148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan
banyak variabel yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraannya.
pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas dan mandiri, serta memberi dukungan dan perubahan untuk
perkembangan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Oleh karena itu
pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan
dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan
bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk dapat
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Depdiknas (2008: 3)
Pengertian tersebut dapatlah dimengerti bahwa pendidikan merupakan
suatu usaha atau aktivitas untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas
dalam berbagai aspeknya baik intelektual, sosial, emosional maupun spiritual,
terampil serta berkepribadian dan dapat berprilaku dengan dihiasi akhlak
mulia. Ini berarti bahwa dengan pendidikan diharapkan dapat terwujud suatu
2
kualitas manusia yang baik dalam seluruh dimensinya, baik dimensi
intelektual, emosional, maupun spiritual yang nantinya mampu mengisi
kehidupannya secara produktif bagi kepentingan dirinya dan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pendidikan harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan
pembaharuan
pendidikan
secara
terencana,
terarah,
dan
berkesinambungan.
Ihsan (2005: 2) mengatakan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan
mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan, sangat
mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan cita-cita
untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Sedangkan menurut Wahyudin (2008 : 1.1) berpendapat bahwa pendidikan
adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya manusia
agar mampu mewujudkan diri manusia (siswa) itu mengerti, paham, dan lebih
dewasa serta mampu membuat manusia (siswa) lebih kritis dalam berpikir.
Guna mewujudkan tujuan tersebut, maka lembaga pendidikan perlu
melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pendidikan serta mengajak
seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan
pendidikan di negara Indonesia ini.
Untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan berkualitas lebih baik,
maka pemerintah mulai mengembangkan kurikulum baru yaitu Kurikulum
2013 dengan penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum,
3
pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang
diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pada tahun 2013 lalu pemerintah
mengembangkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 yang menerapkan
pembelajaran tematik pada seluruh kelas yaitu kelas 1 sampai 6 dengan
sistem pendekatan ilmiah atau scientific approach dan penilaian yang
digunakan adalah penilaian otentik. Pekerjaan guru lebih mudah untuk
mengembangkan proses pembelajaran, karena guru tidak perlu menyusun
silabus yang memakan waktu banyak. Proses implementasi pembelajaran
tematik kurikulum 2013 di SD Negeri 1 Metro Pusat belum ideal, masih
banyak kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan pembelajaran
tematik dalam kurikulum 2013 dengan sistem pendekatan ilmiah atau
scientific approach dimana siswa yang aktif dan guru hanya sebagai
fasilitator pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan guru di
SD Negeri 1 Metro Pusat dalam pembelajaran tematik semester ganjil tanggal
15 Januari 2016, fakta yang ada guru masih menggunakan metode
pembelajaran teacher centered belum menggunakan langkah-langkah
pembelajaran dalam pendekatan scientific yang diterapkan untuk siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, yaitu mulai dari mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengaplikasikan. Dengan berbagai fakta tersebut terlihat bahwa
rendahnya hasil berlajar siswa pada ulangan dalam pembelajaran tematik
semester ganjil pada tabel :
4
Tabel 1.1. Data ketuntasan hasil belajar siswa
KKM yang Jumlah Rataditetapkan seluruh rata
siswa
75
28
71
Jumlah Jumlah Persentase
siswa
siswa
siswa
tuntas belum tuntas
tuntas
13
15
46,42%
Persentase
siswa
belum
tuntas
53,58%
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut diakibatkan karena: (1) Belum
terciptanya proses pembelajaran yang inovatif, sehingga pembelajaran masih
bersifat satu arah atau berpusat pada guru (teacher centered); (2) Guru kurang
berupaya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, baik ketika
penanaman konsep, maupun penugasan; (3)Siswa mengalami kesulitan dalam
menyampaikan pendapat atau gagasan untuk memecahkan suatu masalah
karena kurangnya keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga
mengakibatkan tidak pahamnya siswa terhadap materi; (4) Pembelajaran
bersifat abstrak, hal ini terlihat dari cara guru mengajar yaitu
kurang
mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa; (5) Guru
kurang mengoptimalkan media pembelajaran khususnya media audio visual.
Masalah pada pembelajaran tematik sebagaimana telah dijelaskan di
atas dapat diberikan solusi salah satunya dengan menggunakan media audio
visual dalam proses pembelajaran. Asra (2007: 5.6) mengungkapkan bahwa
media audio visual adalah salah satu media yang dapat dilihat dan didengar,
seperti film bersuara, video, TV, dan sound silde. Alat-alat audio visual dapat
menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara lebih konkret atau
lebih nyata yang disampaikan dengan kata-kata yang diucapkan, dicetak atau
ditulis. Hal tersebut sesuai dengan taraf berpikir anak SD yang masih berada
5
pada taraf berpikir konkret, sebagaimana Piaget (dalam Budi, 2006: 54-58)
mengungkapkan bahwa anak usia SD 6/7-11/12 tahun berada pada taraf
berpikir konkret, anak hanya mampu berpikir dengan logika untuk
memecahkan masalah yang sifatnya konkret atau nyata saja, yaitu dengan
cara mengamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pemecahan
masalah itu.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan perbaikan kualitas
pembelajaran tematik melalui penelitian tindakan kelas dengan penerapan
media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV C SD
Negeri 1 Metro Pusat tahun pelajaran 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu diidentifikasikan
permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut:
1.
Belum terciptanya proses pembelajaran yang inovatif, sehingga
pembelajaran masih bersifat satu arah atau berpusat pada guru
(teacher centered).
2.
Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi.
3.
Guru kurang berupaya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran,
baik ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
6
4.
Pembelajaran bersifat abstrak, hal ini terlihat dari cara guru mengajar
yaitu kurang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia
nyata siswa.
5.
Guru kurang mengoptimalkan media pembelajaran khususnya media
audio visual.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dengan identifikasi masalah di atas,
rumusan masalah penelitian ini adalah:
1.
Bagaimanakah
penerapan
media
audio
visual
agar
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV C SD Negeri 1 Metro Pusat
tahun pelajaran 2015/2016.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1.
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV C SD Negeri 1 Metro Pusat
melalui penerapan media audio visual tahun pelajaran 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
kelas IV C SD Negeri 1 Metro Pusat adalah:
7
1. Bagi siswa
Melalui media audio visual diharapkan kegiatan belajar aktif dan hasil
belajar tematik siswa meningkat.
2. Bagi guru
Memperluas wawasan guru tentang penerapan media audio visual. Serta
dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru sehingga dapat
meningkatkan kualitas
profesional
guru
dalam menyelenggarakan
pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Bagi sekolah
Memberikan
sumbangan
pemikiran
bagi
sekolah
dalam
upaya
meningkatkan kualitas siswa dan guru dalam pembelajaran Tematik.
4. Bagi peneliti
Menambah pengalaman tentang penelitian tindakan kelas, sebagai rujukan
untuk diimplementasikan pada Tema yang lainnya sehingga dapat menjadi
guru yang profesional.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum Pendidikan
1.
Pengertian Kurikulum
Seperangkat rencana dan pengaturan yang digunakan dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemendikbud (2013 : 80) Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk
membawa insan Indonesia agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif Menurut Nasution (2006 : 5)
Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar - mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.Selanjutnya Hamalik (2002
: 36) Kurikulum adalah rencana dasar komponen pendidikan yang
disusun secara relevan atas dasar tujuan, program pendidikan, sistem
penyampaian, dan evaluasi oleh sekolah dan guru yang mengajar.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum
adalah rencana instrumen pendidikan yang disusun dengan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara relevan dengan tujuan
9
memperlancar proses kegiatan belajar - mengajar yang dilakukan seorang
Guru di kelas dalam lembaga pendidikan.
2.
Kurikulum 2013
Kurikulum di Indonesia mengalami pengembangan mulai tahun
ajaran 2013/2014 yaitu kurikulum 2013. Kemendikbud (2013 : 210)
menyatakan bahwa kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran
(tematik terpadu), dan proses mendapatkan dan mengumpulkan informasi
dilakukan dengan penilaian otentik.
Selanjutnya Mulyasa (2013 : 170) menyatakan perbedaan
kurikulum 2013 untuk sekolah dasar yaitu : (1) Pembelajaran berbasis
tematik integratif dari kelas I sampai VI; (2) Mata pelajaran dalam
pembelajaran tematik integratif yang tadinya berjumlah 10 mata
pelajaran dipadatkan menjadi 8 mata pelajaran; (3) Pramuka sebagai
ekstrakulikuler wajib; (4) Bahasa inggris hanya ekskul; (5) Penambahan
jam belajar siswa untuk kelas I sampai III yang awalnya 26-28 jam
perminggu bertambah menjadi 30-32 jam perminggu. Sedangkan untuk
kelas IV-VI yang awalnya 32 jam perminggu bertambah menjadi 36 jam
perminggu.
Menurut Mulyasa (2013 : 163) bahwa :Implementasi Kurikulum
2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan
inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena kurikulum ini berbasis karakter
dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan.
Pertama : Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat
ilmiah, karena berangkat, berfokus dan bermuara pada hakekat peserta
didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing - masing. Dalam hal ini siswa merupakan subjek
belajar, dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk
bekerja berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami
berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of
knowledge). Kedua : Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu
dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari - hari, serta pengembangan aspek - aspek kepribadian
10
dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
Ketiga : ada bidang - bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang
dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum
2013 adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar - mengajar yang dilakkan Guru dengan berbasis kompetensi dan
karakter dengan karakteristik pembelajaran yang menerapkan pendekatan
ilmiah (scientific approach), pembelajaran bersifat tematik terpadu, dan
penilaian otentik.
a.
Pendekatan Scientific
Pendekatan pembelajaran yang dirancang agar siswa secara
aktif mengkonstruksi sebuah konsep. Menurut Kemendikbud (2013 :
207)
Pendekatan
scientific
dimaksudkan
untuk
memberikan
pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang
diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa dalam
mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar siswa
mampu merumuskan masalah dengan banyak menanya, bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan menjawab saja.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
11
Proses pembelajaran ini mencakup tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Berikut ini langkah – langkah
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah :
a) Mengamati
Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu
saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini
biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan
mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Mengamati
sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa.
Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi.
b) Menanya
Guru
yang
efektif
mampu
menginspirasi
siswa
untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula
dia membimbing atau memandu siswa belajar dengan baik.
Ketika guru menjawab pertanyaan siswanya, ketika itu pula dia
mendorong siswa itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar
yang baik.
12
c) Menalar
Menalar dalam proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan
bahwa guru dan siswa merupakan pelaku aktif. Titik tekannya
tentu dalam banyak hal dan situasi siswa harus lebih aktif
daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013
dengan
pendekatan
ilmiah
merupakan
kemauan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukannya dalam memori.
Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak,
pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain.
d) Mencoba
Memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai. Diharapkan siswa mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
13
e) Mengolah
Pada tahapan mengolah siswa sedapat mungkin dikondisikan
belajar secara kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif ini
siswa yang harus lebih aktif berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masingmasing. Cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga
memungkinkan siswa menghadapi berbagai perubahan dan
tuntutan
belajar
secara
bersama-sama. Siswa
saling
bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait
dengan materi yang sedang dipelajari dalam satu kelompok
untuk kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru.
f)
Menyimpulkan
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan
mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan
kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah
mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.
g) Menyajikan
Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara
kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio
kelompok dan atau individu. Sebelumnya di konsultasikan
terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini walaupun tugas
dikerjakan
secara
berkelompok,
tetapi
sebaiknya
pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu.
hasil
14
h) Mengkomunikasikan
Kegiatan akhir diharapkan siswa dapat mengkomunikasikan
hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama
dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan
yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini
dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar siswa mengetahui
secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar
atau ada yang harus diperbaiki.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pendekatan scientific adalah suatu pendekatan pembelajaran ilmiah
dengan menggunakan 3 ranah penilaian yang dilakukan seorang
Guru yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan
dapat membentuk karakter dari dalam diri siswa dengan langkah
pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba,
mengolah, menyimpulkan, menyajikan dan mengkomunikasikan.
3. Penilaian Otentik
Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam
pembelajaran. Menurut Siggins (dalam Nurgiyantoro, 2011 : 23)
penilaian otentik merupakan penilaian kinerja (performansi) yang
meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan keterampilan dan
kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang
dikuasainya. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2011: 23) berpendapat
bahwa penilaian merupakan suatu proses sistematis dalam pengumpulan ,
15
analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh
seorang siswa dapat mencapai tujuan pendidikan.
Selanjutnya menurut Komalasari (2011:145) penilaian merupakan
kegiatan mengumpulkan informasi sebagai bukti untuk dijadikan dasar
menetapkan terjadinya perubahan dan derajat perubahan yang telah
dicapai sebagai hasil belajar siswa. Sedangkan Menurut Ormiston
(Kemendikbud, 2013: 243) asesmen otentik terdiri dari berbagai teknik
penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan siswa yang
berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan
di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses
yang digunakan untuk menghasilkan respon siswa atas perolehan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang ada. menurut Husamah (2013: 126)
asesmen otentik adalah asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugastugas otentik yang bermanfaat, penting dan bermakna.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
otentik adalah suatu penilaian yang dilakukan seorang guru secara nyata
yang
berupa
penilaian
kinerja
atau
perfomansi
siswa
untuk
mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi yang dimilikinya dan
diukur langsung dari segi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
16
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan perantara untuk menyampaikan
pesan atau informasi yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran
agar memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran dan
memudahkan sisiwa untuk menerima materi pembelajaran.
Sementara itu Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 3) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan
Musfiqon (2012: 28) mengungkapkan bahwa secara lebih utuh media
pembelajaran dapat digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa
dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala bentuk saluran sebagai perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran
dapat merangsang minat siswa untuk belajar serta membantu guru dan
siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila
media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau
17
tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi Kemp dan
Dayton dalam Arsyad (2011: 19).
Fungsi dari media pembelajaran juga diungkapkan oleh Asyhar
(2011: 29-35) bahwa media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yang
dijelaskan sebagai berikut.
a. Media sebagai sumber belajar, media pembelajaran berperan
sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa.
b. Fungsi semantik, melalui media dapat menambah perbendaharaan
kata atau istilah.
c. Fungsi manipulatif, adalah kemampuan suatu benda dalam
menampilkan kembali suatu benda atau peristiwa dengan
berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya.
d. Fungsi fiksatif, adalah kemampuan media untuk menangkap,
menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian
yang sudah lampau.
e. Fungsi distributive, bahwa dalam sekali penggunaan suatu materi,
objek atau kejadian dapat diikuti siswa dalam jumlah besar dan
dalam jangkauan yang sangat luas.
f. Fungsi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi
seperti atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan fungsi motivasi.
g. Fungsi sosio kultural, penggunaan media dapat mengatasi
hambatan sosil kultural antarsiswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran memiliki fungsi di antaranya (a) memotivasi minat atau
tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Fungsi dari
media pembelajaran dapat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran banyak disampaikan
oleh para ahli media pembelajaran, di antaranya Asra (2007: 5.8-5.9)
mengelompokkan media pembelajaran menjadi beberapa jenis, yaitu:
18
a. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti foto,
gambar dan poster.
b. Media audio yaitu media yang hanya dapat didengar saja seperti
kaset audio, MP3, dan radio.
c. Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus
didengar seperti film suara, video, televise dan sound slide.
d. Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media
secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis dan film.
e. Media realia yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan
alam, seperti tumbuhan, batuan, air, sawah dan sebagainya.
Pengelompokan jenis-jenis media pembelajaran juga diungkapkan
oleh Asyhar (2011: 44-45) yaitu:
a. Media visual yaitu jenis media yang digunakan hanya
mengandalkan indra pengliatan misalnya media cetak seperti
buku, jurnal, peta, gambar, dan lain sebagainya.
b. Media audio adalah jenis media yang digunakan hanya
mengandalkan pendengaran saja, contohnya tape recorder, dan
radio.
c. Media audio visual adalah film, video, program TV, dan lain
sebagainya.
d. Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media
dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran memiliki beberapa jenis, yaitu (a) media visual, (b) media
audio, (c) media audio visual, (d) multimedia, dan (e) media realia. Setiap
jenis media pembelajaran memiliki bentuk dan cara penyajian yang
berbeda-beda dalam pembelajaran.
4. Pemilihan Media Pembelajaran.
Penggunaan
media
pembelajaran
oleh
guru
dalam
proses
pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar siswa sehingga dapat
digunakan secara tepat untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Hernawan (2007: 39) mengungkapkan terdapat tiga hal utama yang perlu
19
dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu (a)
tujuan pemilihan media, (b) karakteristik media, dan (c) alternatif media
pembelajaran yang dapat dipilih.
Sementara itu Arsyad (2011: 75-76) mengungkapkan ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media, yaitu (a) sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran
yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi, (c) praktis, luwes,
dan bertahan lama, (d) guru terampil menggunakannya, (e)
pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum
menggunakan media dalam proses pembelajaran harus memperhatikan
beberapa hal di antaranya, yaitu (a) tujuan pemilihan media, (b)
karakteristik media, (c) kepraktisan, keluwesan dan ketahanan media, (d)
keterampilan guru dalam menggunakan media, (e) pengelompokan
sasaran, dan (f) mutu teknis. Proses penggunaan media pembelajaran akan
lebih efisien apabila guru memperhatikan terlebih dahulu media
pembelajaran yang akan digunakan sebelum menggunakan dalam proses
pembelajaran.
5. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual merupakan salah satu jenis media pembelajaran
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Asyhar (2011: 45) mendefinisikan bahwa media audio visual adalah
jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses
atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui
media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang
mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa
contoh media audio visual adalah film, video, program TV dan lainlain.
20
Sementara itu Asra (2007: 5−9) mengungkapkan bahwa media audio
visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film
bersuara, video, televisi, dan sound slide. Sedangkan Rusman (2012: 63)
menjelaskan bahwa media audio visual yaitu media yang merupakan
kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar.
Contoh dari media audio-visual adalah program video/televisi pendidikan,
video/televisi instruksional, dan program slide suara (sound slide).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media
audio visual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses atau kegiatan. Contoh media audio visual adalah film,
video, program TV, slide suara (sound slide) dan lain-lain.
6. Karakteristik Media Audio Visual
Pembelajaran menggunakan teknologi audio visual adalah satu cara
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Arsyad (2011: 31)
mengemukakan bahwa media audio visual memiliki karakteristik sebagai
berikut.
a. Mereka biasanya bersifat linear.
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/pembuatnya.
d. Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif.
f. Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat
pelibatan interaktif murid yang rendah.
21
7. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual
Setiap jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran
memiliki kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan
media audio
visual. Arsyad (2011: 49−50) mengungkapkan beberapa kelebihan dan
kelemahan media audio visual dalam pembelajaran sebagai berikut.
a. Kelebihan media audio visual:
1) Film dan vidio dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
2) Film dan vidio dapat menggambarkan suatu proses secara
tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
3) Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan
video menanamkan sikap-sikap dan segi afektif lainnya.
4) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok
siswa.
5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya
jika dilihat secara langsung.
6) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau
kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun homogen
maupun perorangan.
7) Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
b. Kelemahan media audio visual:
1) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal
dan waktu yang banyak.
2) Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin
disampaikan melalui film tersebut.
3) Film dan vidio yang tersedia tidak selalu sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali
dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan
kelemahan media audio visual yang berupa film dan video bukan
merupakan suatu kendala dalam proses pembelajaran.
22
8. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual
Media pembelajaran audio visual memiliki langkah-langkah dalam
penggunaannya seperti halnya media pembelajaran lainnya. Langkahlangkah pembelajaran menggunakan media audio visual Arsyad (2011: 51)
adalah sebagai berikut.
a. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Mempelajari buku petunjuk penggunaan media.
3) Menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.
4) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
b. Pelaksanaan/Penyajian
Kegiatan
yang
dilakukan
saat
melaksanakan
pembelajaran
menggunakan media audio visual yaitu
1) Menyajikan materi dengan menggunakan media audio visual.
2) Mengamati materi yang disajikan dengan media audio visual.
3) Mengumpulkan informasi.
4) Membuat kesimpulan.
5) Mengkomunikasikan kesimpulan yang dibuat.
c. Tindak lanjut
Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa tentang
materi yang telah disampaikan menggunakan media audio visual. Di
samping itu aktivitas ini bertujuan untuk mengukur efektivitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
23
C. PEMBELAJARAN
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia, karena
dengan belajar seseorang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang semua itu baik bagi dirinya maupun orang lain dalam
kehidupan bermasyarakat. Menurut Hernawan dkk (2007: 2) mengatakan
bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang dilakukan secara
sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi
perubahan dalam hal kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan
psikomotor (keterampilan). Kemudian Menurut Gagne (Susanto, 2013: 1)
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme
berubah
perilakunya
sebagai
akibat
pengalaman.
Selanjutnya,
Winataputra, dkk (2008: 1.4) bahwa belajar diartikan sebagai proses
mendapatkan
pengetahuan
dengan
membaca
dan
menggunakan
pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa
yang akan datang.
Dari beberapa kajian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar
merupakan proses perubahan perilaku seseorang yang berasal dari sebuah
pengalaman yang didapatkannya yang meliputi tiga aspek yaitu aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).
2.
Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar.
Menurut Hamalik (2002: 30) hasil belajar adalah bila seseorang telah
24
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan motoris. Unsur subjektif
adalah rohaniah, sedangkan motoris adalah jasmaniah. Hasil belajar akan
tampak
pada
pengetahuan,
pengertian,
kebiasaan,
keterampilan,
apersepsi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap.
Menurut Dimyati (2002: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari
sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Bloom (dalam Suprijono, 2009: 8) mengemukakan bahwa hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain
kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
penilaian). Domain afektif (menerima, menanggapi, menilai, mengelola,
menghayati).
Domain
psikomotor
(menirukan,
memanipulasi,
pengalamiahan, artikulasi).
Sejalan dengan pendapat di atas, Sukmadinata (2007: 102)
menyatakan bahwa hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya,
baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan
berpikir, maupun keterampilan motorik. Di sekolah hasil belajar dapat
dilihat dari penguasaan siswa terhadap pembelajaran. Permendiknas
(2006:12) menjelaskan bahwa hasil belajar di dalam dimensi kognitif
memiliki indikator antara lain :pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan penilaian. Kemudian dimensi afektif antara lain :
menerima, menanggapi, menilai, mengelola dan menghayati. Dan dalam
25
dimensi psikomotor antara lain : menirukan, manipulasi, pengalamiahan,
dan artikulasi. Mulyasa (2013: 147) menjelaskan bahwa aspek sikap
meliputi :tanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, bersikap
santun, kompetitif, dan jujur. Sedangkan dalam kompetensi inti, sikap
yang diharapkan muncul pada siswa meliputi : jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli dan percaya diri.
Dari beberapa pengertian tentang hasil belajar yang telah
dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
sikap seseorang setelah mengikuti proses belajar, dengan indikator
domain kognitif antara lain: pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, penilaian, domain afektif (jujur, tanggung jawab,
santun, dan percaya diri) antara lain: menerima, menanggapi, menilai,
mengelola, menghayati), dan domain psikomotor antara lain: menirukan,
memanipulasi, pengalamiahan, artikulasi.
D. Kinerja Guru
Kinerja adalah suatu performa atau unjuk kerja dari seseorang pekerja
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakannya. Rusman (2012:
50) berpendapat bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau
pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Berkaitan dengan hal tersebut,
kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang meliputi merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil belajar. Standar kompetensi guru secara utuh
dikembangkan dari empat kompetensi dasar yakni kompetensi pedagogik,
sosial, kepribadian dan profesional.
26
Menurut Trianto (2011: 17) cara mengajar guru yang baik merupakan
kunci bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolak ukur
bahwa siswa telah belajar dengan baik ialah jika siswa itu dapat mempelajari
apa yang seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang
diinginkan dapat dicapai oleh siswa. Selain itu guru harus memiliki
keterampilan dasar mengajar yang menjadi modal awal untuk melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran secara terencana dan profesional. Seorang guru
harus mampu merencanakan proses pembelajaran yang akan dilakukannya
kemudian seorang guru mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik dan mampu mengevaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, kinerja guru merupakan
suatu prestasi atau pelaksanaan kerja yang dalam aplikasinya harus memuat
empat kompetensi dan delapan keterampilan dasar mengajar agar tercipta
guru yang profesional.
E. Penelitian yang Relevan
Berikut ini hasil penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan
kelas dalam proposal ini.
1.
Akmal Hadi Maulana (2014) judul penelitiannya “Penerapan media
audio visual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik kelas IV zulkifli SD muhammadiyah Metro Pusat
Kota Metro” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media
audio visual dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas
IV Zulkifli SD Muhammadiyah Metro Pusat Kota Metro. Hal ini dapat
27
dilihat dari nilai rata-rata motivasi siswa pada siklus I sebesar 55,23,
siklus II 59,13, siklus III 63,23. Peningkatan motivasi siklus I ke II
adalah 3,9, siklus II ke III 4,11. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 71,38, siklus II 73,61, siklus III 80,58. Peningkatan hasil belajar
siklus I ke II 2,23, siklus II ke III 6,97. Persentase ketuntasan hasil
belajar pada siklus I yaitu 66,66%, siklus II 72,22%, siklus III 91,66%.
Peningkatan presentase hasil belajar siklus I ke II 5,56%, siklus II ke III
19,44%.
2.
David kurniawan (2015) judul penelitiannya “Penerapan media
audiovisual pada pembelajaran tematik kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi
” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media audiovisual
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 71,35
dengan ketuntasan 69% dan siklus II rata-rata hasil belajar sebesar 79,67
dengan ketuntasan 85%. Dengan peningkatan rata-rata sebesar 8,32 dan
ketuntasan sebesar 16%.
F. Kerangka Pikir
Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan scientific dan
penilaian otentik diharapkan dapat membantu guru untuk mempermudah
dalam penyampaian materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa
dengan penilaian yang mengarah ke dalam aspek afektif, psikomotor dan
kognitif.
28
Kurikulum 2013 langkah yang harus dilakukan guru kepada siswa
adalah dengan merangsang siswa untuk mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan atau mengaplikasikan materi yang
diajarkan dalam kehidupan nyata. Pada proses pembelajaran tematik yang
dilakukan di SD Negeri 1 Metro Pusat pada semester ganjil bahwa rata-rata
hasil belajar siswa masih rendah. Pembelajaran akan berhasil secara optimal
apabila ada penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran tematik. Kerangka pikir dapat dilihat berdasarkan
gambar berikut:
Input
Proses
Output
Hasil belajar siswa masih rendah
penggunaan media audio visual dengan
pendekatan scientific dengan langkahlangkah sebagai berikut
1. Persiapan
2. Pelaksanaan/penyajian
3. Tindak lanjut
1. Adanya Peningkatan hasil belajar pada
setiap siklusnya.
29
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir di atas dirumuskan hipotesis penelitian
tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran tematik dengan
menggunakan media audio visual secara tepat, maka dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Metro Pusat tahun pelajaran
2015/2016.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action
Research (Wardhani, dkk. 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari 4
kegiatan pokok yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 3.1. Prosedur penelitian tindakan kelas
Diadopsi dari Arikunto (2011 : 16)
31
B. Setting Penelitian
A. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Pusat Kota
Metro. Jl. Brigjen Sutiyoso, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat
Kota Metro..
B. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun
pelajaran 2015/2016
selama tiga bulan, yaitu bulan Februari sampai
dengan bulan april 2015 dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan
laporan hasil penelitian.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV C SD Negeri 1
Metro Pusat Kota Metro dengan jumlah 28 siswa terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dengan cara nontes dan tes.
a. Nontes, dilakukan dengan mengobservasi kinerja guru, afektif siswa,
dan psikomotor siswa dalam proses pembelajaran audio visual.
b. Tes formatif, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai
kognitif siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan
media audio visual.
32
D. Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini, menggunakan alat pengumpulan data observasi dan tes
hasil belajar.
1.
Lembar Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kinerja
guru, afektif siswa, dan psikomotor siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan memberikan skor pada instrumen penilaian pada
aspek yang diamati.
2.
Tes formatif, yaitu untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil
belajar kognitif siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi
yang diajarkan dengan memberikan soal evaluasi.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif
dan kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan
dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara nyata dan
mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang
kinerja guru, aktivitas, afektif, dan psikomotor siswa. Data kualitatif ini
diperoleh dari data non tes yaitu observasi siswa selama proses
pembelajaran
a. Analisis kinerja guru digunakan dengan rumus:
NP=
%
33
Keterangan :
NP
= Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R
= Skor mentah yang diperoleh siswa
SM
= Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100
= Bilangan tetap
Adaptasi dari Purwanto (2008: 102)
Tabel 3.1. Kriteria skor penilaian kinerja guru
Skor
Nilai mutu
Indikator
5
Sangat baik
Dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru,
guru terlihat professional
4
Baik
Dilaksanakan dengan baik oleh guru, guru
terlihat menguasai.
3
Cukup
Dilaksanakan dengan cukup oleh guru, guru
terlihat cukup menguasai
2
Kurang
Dilaksanakan dengan kurang oleh guru, guru
terlihat kurang menguasai
1
Sangat
kurang
tidak dilaksanakan oleh guru, guru terlihat tidak
menguasai.
(Modifikasi dari Poerwanti (2008:7.8)
Tabel 3.2. Kategori nilai kinerja guru
No
Skor Rentang Nilai
Kategori
1
5
81-100
Sangat Baik
2
4
61-80
Baik
3
3
41-60
Cukup
4
2
21-40
Kurang
5
1
0-20
Sangat Kurang
(Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)
34
b. analisis afektif siswa secara individu diperoleh dengan rumus:
Keterangan :
NA = nilai afektif yang dicari atau diharapkan
R
= skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum
100 = bilangan tetap
(Purwanto, 2008: 112)
Tabel 3.3. Kriteria skor penilaian observasi afektif siswa
Skor
Nilai mutu
Indikator
5
Sangat baik
Siswa benar-benar menunjukkan aspek seperti
yang ditunjukkan dalam pernyataan.
4
Baik
Siswa selalu menukjukkan aspek seperti yang
ditunjukkan dalam pernyataan tetapi belum
sepenuhnya dilakukan
3
Cukup
Siswa menunjukkan kecenderungan dalam aspek
2
Kurang
Siswa kurang menunjukkan aspek seperti yang
dituliskan dalam pernyataan
1
Sangat Kurang Jika siswa tidak menunjukkan aspek seperti yang
dituliskan dalam pernyataan
(Modifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)
Tabel 3.4. Kategori nilai afektif siswa
No
Skor Rentang Nilai
Kategori
1
5
81-100
Sangat Baik
2
4
61-80
Baik
3
3
41-60
Cukup
35
No
Skor Rentang Nilai
Kategori
4
2
21-40
Kurang
5
1
0-20
Sangat Kurang
(Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)
c. Analisis psikomotor siswa secara individu diperoleh dengan rumus:
NP =
Keterangan :
NP = nilai psikomotor yang dicari atau diharapkan
R
= skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum
100 = bilangan tetap
(Purwanto, 2008: 112)
Tabel 3.5. Kriteria skor penilaian observasi psikomotor siswa
Skor
Nilai mutu
Indikator
5
Sangat
baik
Siswa benar-benar menunjukkan aspek seperti
yang ditunjukkan dalam pernyataan.
4
Baik
Siswa selalu menukjukkan aspek seperti yang
ditunjukkan dalam pernyataan tetapi belum
sepenuhnya dilakukan
3
Cukup
Siswa menunjukkan kecenderungan dalam aspek
2
Kurang
Siswa kurang menunjukkan aspek seperti yang
dituliskan dalam pernyataan
1
Sangat
Kurang
Jika siswa tidak menunjukkan aspek seperti yang
dituliskan dalam pernyataan
(Modifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)
36
Tabel 3.6. Kategori nilai psikomotor siswa
No Skor Rentang Nilai
1
5
81-100
2
4
61-80
3
3
41-60
4
2
21-40
5
1
0-20
(Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung nilai hasil belajar
siswa dengan penguasaan materi yang diajarkan oleh guru menggunakan
media audio visual. Analisis kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang
dikerjakan siswa pada siklus I. dan siklus II.
a. Nilai rata-rata hasil belajar diperoleh dengan rumus:
̅
Keterangan:

=Nilai rata-rata yang dicari
x
=Jumlah nilai
N
=Aspek yang dinilai
(Purwanto, 2008: 114)
b. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan utntuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus
37
selanjutnya, sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan
pembelajaran.
Tabel 3.7. Kriteria ketuntasan belajar siswa dalam persen (%)
No.
Tingkat Keberhasilan
1.
86 – 100
2.
71 – 85
3.
56 – 70
4.
41 – 55
5.
26 – 40
(Poerwanti, 2008: 7.8)
Keterangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
F. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV C dilaksanakan 2
siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
1) Menetapkan materi pokok yaitu tema, subtema, dan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Tema yang dipilih indahnya negeriku, subtema 3
indahnya peninggalan sejarah, dan pembelajaran 1 dan 2.
2) Menyusun perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di kelas
sebagai tindakan pada siklus I.
3) Menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.
4) Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5) Mata pelajaran apa yang akan dipadukan.
a. Pembelajaran 1 (bahasa Indonesia, IPS, dan Matematika).
b. Pembelajaran 2 (bahasa Indonesia, dan IPA).
38
2. Pelaksanaan (acting)
Kegiatan Awal
1). Persiapan
a. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa menurut agama
dan kepercayaanya.
b. Guru mengecek kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.
c. - Guru menyampaikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
yang akan dibahas, misalnya dengan menanyakan kepada siswa
apa yang diketahui siswa mengenai hewan dan tumbuhan.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
2). Pelaksanaan/penyajian
a. Guru menyajikan media audio visual berupa film pembelajaran.
b. Siswa mengamati dengan melihat dan mendengar media film
pembelajaran tersebut.
c. Dengan media audio visual guru merangsang siswa untuk bertanya
mengenai topik yang disajikan dalam media tersebut.
d. Siswa mengumpukan informasi dari materi yang disajikan dengan
menggunakan media audio visual untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan yang mereka ajukan.
e. Siswa mengolah informasi yang mereka dapatkan.
f. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari informasi
yang didapatkan.
39
g. Siswa mengomunikasikan kesimpulan dengan menceritakan di
depan kelas.
Kegiatan Akhir
3). Tindak lanjut
a. Guru bertanya kembali jika ada siswa yang belum paham mengenai
materi yang telah disampaikan.
b. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
dari .kegiatan
pembelajaran yang dilakukan
c. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa .
d. Menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan .
e. Mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masingmasing dan pulang dengan tertib.
3. Observasi
Pelaksanaan
observasi
dilakukan
secara
bersamaan
dengan
pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas
sesuatu yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti baik
itu kelebihan ataupun kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran, maka
akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua.
Sedangkan
kelebihan
atau
kebaikan
pada
siklus
pertama
perlu
40
dipertahankan untuk siklus selanjutnya dan dapat dijadikan contoh dalam
melaksanakan pembelajaran yang akan datang.
Siklus II
1. Perencanaan (planning)
1) Menetapkan materi pokok yaitu tema, subtema, dan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Tema yang dipilih indahnya negeriku, subtema 3
indahnya peninggalan sejarah, dan pembelajaran 3 dan 4.
2) Menyusun perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di kelas
sebagai tindakan pada siklus II.
3) Menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.
4) Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5) Mata pelajaran apa yang akan dipadukan.
a. Pembelajaran 3 (bahasa Indonesia, IPS, dan PKn).
b. Pembelajaran 4 (bahasa Indonesia, dan IPA).
2. Pelaksanaan (acting)
Kegiatan Awal
1). Persiapan
a. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa menurut agama
dan kepercayaanya.
b. Guru mengecek kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.
c. - Guru menyampaikan apersepsi yang berkaitan dengan materi
yang akan dibahas, misalnya dengan menanyakan kepada siswa
apa yang diketahui siswa mengenai hewan dan tumbuhan.
41
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
2). Pelaksanaan/penyajian
a. Guru menyajikan media audio visual berupa film pembelajaran.
b. Siswa mengamati dengan melihat dan mendengar media film
pembelajaran tersebut.
c. Dengan media audio visual guru merangsang siswa untuk bertanya
mengenai topik yang disajikan dalam media tersebut.
d. Siswa mengumpukan informasi dari materi yang disajikan dengan
menggunakan media audio visual untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan yang mereka ajukan.
e. Siswa mengolah informasi yang mereka dapatkan.
f. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari informasi
yang didapatkan.
g. Siswa mengomunikasikan kesimpulan dengan menceritakan di
depan kelas.
Kegiatan Akhir
3). Tindak lanjut
a. Guru bertanya kembali jika ada siswa yang belum paham mengenai
materi yang telah disampaikan.
b. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
pembelajaran yang dilakukan
c. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa .
dari .kegiatan
42
d. Menyampaikan pesan moral dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan .
e. Mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masingmasing dan pulang dengan tertib.
3. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersama dengan pelaksanaan
tindakan.
4. Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas
sesuatu yang terjadi dalam siklus kedua yang dilakukan oleh peneliti baik
itu kelebihan ataupun kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran
berlangsung.
G.
Indikator Keberhasilan
Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dilihat dari jumlah siswa
yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan yaitu 75 .
1. Adanya Peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya.
2. Pada akhir penelitian adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan
ketuntasan ≥75% dari jumlah 28 siswa dengan KKM 75.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan media audio visual pada pembelajaran tematik di kelas IVC
SD Negeri 1 Metro Pusat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai
dengan nilai rata-rata hasil belajar siklus I 69,24 dan siklus II 79,91 terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,67. Bila dilihat dari
persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 28 siswa pada siklus I
persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 19 siswa (67,86%), pada
siklus II meningkat menjadi 23 siswa (85,71%)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain bagi:
a. Siswa
Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
sehingga
dapat
mempermudah
memahami
materi
pembelajaan dan hasil belajar, memanfaatkan sumber belajar untuk
membangun pengetahuan kemudian siswa harus bertanggungjawab atas
tugas yang diberikan, baik tugas individu maupun kelompok. Tentunya
harus diimbangi dengan semangat belajar siswa yang akan memperkaya
74
ilmu pengetahuan siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang
meningkat.
b. Guru
Kepada guru kelas diharapkan dapat senantiasa melakukan
kegiatan pembelajaran tematik dengan mengkaitkan masalah yang nyata
pada diri siswa dan memanfaatkan sumber belajar yang ada dilingkungan
kelas maupun sekolah, sehingga siswa diharapkan bisa memahami materi
yang diajarkan dengan mudah dan dapat membuat siswa lebih antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru harus melengkapi
perangkat pembelajaran dan penunjang pelaksanaan pembelajaran, dan
melibatkan siswa baik dalam proses pembelajaran sampai menentukan
kesimpulan untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam belajar.
c. Sekolah
Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai,
serta sarana pendukung untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran
demi meningkatnya mutu pendidikan di sekolah.
d. Peneliti
Penelitian ini mengkaji penerapan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual, untuk itu kepada peneliti berikutnya,
dapat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan yang sama dan
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.
Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Asra, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Asyhar, H. Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Gaung Persada Press. Jakarta.
Budi, amin, dkk. 2006. Perkembangan Peserta Didik. UPI Press. Bandung.
Depdikbud. 2013 Teknik Penilaian di SD. Ditjen Dikti Depdiknas. Jakarta
Depdiknas. 2008. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Dikti.
Jakarta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
Bandung.
Hernawan, Asep Herry, dkk. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI
press. Bandung.
Husamah & Yanur Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis
Pencapaian Kompetensi. Prestasi Pustaka Karya. Jakarta.
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. PT Refika Aditama:
Bandung.
Kurniawan, David . 2015. Penerapan media audiovisual pada pembelajaran
tematik kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi (skripsi). Diakses tanggal 15
Februari 2016 pukul 10.43 WIB.
76
Maulana, Akmal Hadi. 2014. Penerapan media audio visual untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik kelas IV
zulkifli SD muhammadiyah Metro Pusat Kota Metro (skripsi). Diakses
tanggal 8 Februari 2016 pukul 19.30 WIB.
Mulyasa. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013.
Rosdakarya. Bandung.
Remaja
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Belajar Pembelajaran.
Prestasi Pustaka. Jakarta.
Nasution, Sofan. 2006. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam
Kurikulum. Prestasi pustakaraya. Jakarta.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Dirjen Dikti
Depdiknas. Jakarta. 430 hlm.
Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Remaja Rosdakarya. Bandung. 165 hlm.
Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme
Guru. Rajawali Pers. Jakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Remaja Rosdakarya. Bandung. 286 hlm.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Kencana Prenada
Media Group. Jakarta.
Tim Penyusun. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi untuk Satuan
Pendidikan Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dan Menengah (Peraturan
Mendiknas No.22 dan 23 Tahun 2006). Depdiknas. Jakarta.
_______. 2013. Penilaian di Sekolah Dasar. Kemendikbud. Jakarta.
_______. 2013. Penyusunan RPP di Sekolah Dasar. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
77
Wahyudin, Dinn, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Universitas Terbuka, Jakarta.
Wardani I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka . Jakarta.
Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Download