BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar bealakang Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna, tetapi terdapat beberapa wanita yang mempunyai masalah dalam kehamilan misalnya, terjadi ketuban pecah dini (KPD). Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dengan cavum uteri, sehingga memudahkan terjadinya infeksi. (William, 2010). Masa nifas (post partum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasanya disebut masa puerperineum ini dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali keadaan seperti hamil. Masa nifas ini berlangsu selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis maupun psikologis seperti perubahan laktasi / pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh dan perubahan psikis lainnya. Karena pada masa ini ibu-ibu yang baru melahirkan mengalami berbagai kejadian yang sangat kompleks baik fisiologis maupun psikologis (Williams, 2011) Menurut World Health Organization (WHO) wanita yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan dengan 529.000 kematian permenitnya dan presentase operasi sectio caesarea lebih dari 1015% pertahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan 27 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 bahwa rata-rata bedah sectio caesarea ada di antara 10% dan 15% dari seluruh kelahiran di negara-negara berkembang. Dalam upaya pencapaian dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diperioritaskan yaitu dengan menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan AKI diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan fisik. Di negara-negara maju, sectio caesarea meningkat dari 5% pada 25 tahun yang lalu menjadi 15%. Hasil (Riset Keseshatan Dasar) menunjukan bahwa terdapat 15% persalinan dilakukan melalui operasi (Depkes RI, 2011) Di Jawa Tengah angka kematian ibu pada tahun 2008 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak di Jawa Tengah pada waktu nifas sebesar 45,16% disusul kemudian pada waktu bersalin sebesar 31,24% dan pada waktu hamil sebesar 23,50% penyebab kematian maternal di Jawa Tengah yang paling banyak yaitu disebabkan oleh perdarahan sebesar 27,87%, eklamsi sebesar 23,50%, infeksi sebesar 5,2% dan lain-lain sebesar 43,18% (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2008) Angka kematian pada operasi caesarea adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar dibanding persalinan pervaginam. Bahkan untuk kasus karena infeksi 28 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervagina (Pernolls, 2010) Sectio Caesarea menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan frekuensi yang dilaporkan 6% sampai 15% (Gerhard Martius, 2010). Sedangkan menurut statistic tentang 3.509 kasus Sectio Caesarea yang disusun oleh Peel dan Chamberlain (2011), indikasi untuk Sectio Caesarea adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, plasenta previa 11% pernah Sectio Caesarea 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklamsi dan hipertensi 7% dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi 17% dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin 14,5% (Winkjosastro, 2012). Dampak operasi sectio caesarea bagi ibu adalah syok, perdarahan, cidera pada organ lain, parut dalam rahim, infeksi puerperalis (nifas), thrombophebitis dan gangguan jalan kencing. Umumnya pada janin tidak terdapat komplikasi yang cukup berarti, tetapi perlu diwaspadai resiko morbiditas pernafasan meningkat pada bayi yang lahir melalui sectio caesarea sebelum usia 39 minggu (Baker, 2011) Berdasarkan catatan medis di RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA mulai bulan Februari – April 2017 terdapat sebanyak 815 kunjungan ibu hamil melahirkan, dengan jumlah 734 ibu melahirkan secara normal dan komplikasi lain, ibu melahirkan dengan jumlah 81 melalui tindakan sectio caesarea. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan sectio caesarea berdasarkan indikasi antara 29 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 lain sectio caesarea dengan ketuban pecah dini sebanyak 30 orang, sectio caesarea dengan sephalopelvic disporpotion sebanyak 51 orang. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa angka persalinan normal pada ibu hamil masih cukup besar di bandingkan dengan tindakan sectio caesarea. Oleh karena itu penulis melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di ruang bougenvil RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA selama 2 hari sejak tanggal 23-24 Mei 2017 sehingga pasien dapat sehat seperti semula. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Menggambarkan asuhan keperawatan maternitas pada Ny. S post cestio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penulis tugas ahir ini adalah untuk memaparkan: a. Melaksanakan pengkajian dan membuat analisa data pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 30 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 b. Membuat diagnosa keperawatan padan Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. c. Membuat perencanaan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut posr sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuia perencanaan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan Ketuban Pecah Dini. C. Pengumpulan data Pada penelitian ini pengumpulan data digunakan dengan cara : 1. Observasi-partisipasi Cara pengumpulan data dengan menggunakan observasi terhadap klien, data dapat ditemukan dengan melakukan interaksi secara intensif antar perawat melalui kegiatan tanya jawab (wawancara) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang sepesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan 31 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 informasi yang akurat dan memang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dengan pasien. 2. Wawancara Melalui kegiatan tanya jawab (wawancara) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang spesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan informasi akurat dan memang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dilakukan terhadap pasien atau keluarga. 3. Studi literatur Pengumpulan data yang dilakukan melalui telaah catatan tentang kasus pasien di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang terdapat format-format dokumentasi maupun asuhan keperawatan pada pasien. D. Tempat dan Waktu 1. Tempat Asuhan keperawatan pada pasien Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di Ruang Bougenvil RSUD dr. R Taroenadibarat Purbalingga. 2. Waktu. Waktu asuhan keperawatan dilakukan selama 2 hari pada tanggal 23-24 Mei 2017. 32 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 E. Manfaat penulisan 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan menambah referensi dalam mengaplikasikan tindakan keperawatan yang telah dijalankan pada pasien post sectio caesarea atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 2. Bagi perawat Menambah referensi dalam hal pemahan perkembangan pengetahuan dan penatalaksanaan dapat digunakan untuk menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas meliputi bio-psiko-sosio-spiritual, yang berhubungan dengan asuhan keperawatan post sectio caesarea dengan riwayat post sectio caesarea dan indikasi ketuban pecah dini. 3. Bagi institusi pendidikan Sebagai wacana bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. 4. Bagi pasien dan keluarga Memberikan informasi cara perawatan post operasi sectio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini dengan benar dan aktif dalam proses penyembuhan bagi kelurga, serta memberikan dukungan pada pasien dalam pembentukan sikap dan konsep diri yang positif. 33 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017 5. Bagi pembaca Dapat memberikan informasi mengenai masalah keperawatan khususnya asuhan keperawatan pada pasien dengan post sectio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. F. Sistematika penulisan Sistematika penulisan laporan tugas ahir Asuha keperawatan pada pasien Ny. S dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di Ruang Bougenvil RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat serta waktu dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan memaparkan tentang Sectio Caesarea, Ketuban Pecah Dini, konsep nifas, etiologi, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, pathway, intervensi. BAB III : LAPORAN KASUS. Bab ini akan memaparkan tentang Asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. BAB IV : PEMBAHASAN. Bab ini menguraikan tentang pembahasan kasus. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi kesimpulan dan saran yang diberikan terkait dengan kasus. 34 Asuhan Keperawatan Pada..., Mika Anisa Trimumpuni, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017