Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU DIGITAL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN DEVELOPMENT OF INTERACTIVE DIGITAL BOOK LEARNING MEDIA BASED ON ADOBE FLASH CS3 SUBJECT COMPUTER ASSEMBLY IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN Oleh: Sigit Mardiyanto, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran buku digital interaktif, mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran buku digital interaktif dan mengetahui tanggapan siswa kelas X Multimedia di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan setelah belajar menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan mengadaptasi model dari William W. Lee dan Diana L. Owens yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan evaluation. Hasil penelitian ini adalah: (1) produk yang berupa media pembelajaran buku digital interaktif, (2) tingkat kelayakan media pembelajaran buku digital interaktif dari ahli materi sebesar 91,33% dengan kategori sangat layak, ahli media sebesar 86,45% dengan kategori sangat layak dan untuk penilaian siswa sebesar 77,82% dengan kategori layak, dan (3) tanggapan siswa setelah menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif berisi hal-hal positif dan mengharapkan pengembangan yang lebih baik lagi. Kata kunci: media pembelajaran, buku digital interaktif, kelayakan, tanggapan Abstract This research aims to produce interactive digital book learning media, know feasibility level of interactive digital book learning media and know the responses of students of class X Multimedia at SMK Muhammadiyah 2 Moyudan after learning using interactive digital book learning media. This research use the Research and Development method with adapting the model of William W. Lee and Diana L. Owens consisting of five stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The results of this research are: (1) product in the form of interactive digital book learning media, (2) the feasibility of interactive digital books learning media from the subject matter experts amounted to 91.33% categorized as very feasible, media expert at 86.45% categorized as very feasible and for assessment of students by 77,82% categorized as feasible and (3) a response from the students after using interactive digital book learning media contains positive things and expect a better development. Keyword: learning media, interactive digital book, feasibility, response dampak kemajuan yang sangat pesat terhadap PENDAHULUAN dan dunia pendidikan. Salah satu contoh penggunaan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan teknologi dalam dunia pendidikan adalah dengan Pendidikan adalah usaha sadar proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif memanfaatkan teknologi komputer. Teknologi mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki komputer yang sering digunakan oleh guru dalam kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, menyampaikan materi kepada siswa adalah kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta dengan menggunakan media pembelajaran. Media keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, pembelajaran adalah media yang digunakan dalam bangsa dan negara sesuai dengan pengertian yang kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi alat tercantum pada UU No. 20 Tahun 2003. bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa Perkembangan teknologi dan informasi membawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur 2 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016 pesan, media pembelajaran bisa mewakili guru Materi pembelajaran atau bahan ajar dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa. adalah salah satu hal pokok yang sangat perlu Jika dan diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah. dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan Panen (dalam Prastowo 2011: 16) mengatakan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi bantuan guru. pelajaran yang disusun secara sistematis, yang media pembelajaran didesain Di Indonesia pendidikan ditempuh oleh digunakan guru dan peserta didik dalam proses warga negaranya melalui beberapa tingkatan pembelajaran. meliputi dari tingkat yang paling dasar sampai didalamnya berisi pengetahuan-pengetahuan yang tingkat pendidikan tinggi. Salah satu tingkatan akan diserap siswa dalam proses pembelajaran pendidikan yang ada adalah tingkatan Sekolah tentunya harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Menengah Kejuruan (SMK). SMK adalah salah Pemerintah juga telah menetapkan standar materi satu yang atau rincian materi yang perlu disampaikan dan menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada dirangkum lengkap dalam kurikulum. Materi jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan pembelajaran yang disampaikan haruslah sesuai dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat. dengan kurikulum sehingga akan memenuhi SMK secara khusus mempersiapkan lulusannya kebutuhan untuk menjadi tenaga kerja terampil dan terlatih. terkadang ditemukan materi dari buku atau sumber Siswa SMK diharapkan dapat mengembangkan lain yang kurang sesuai dengan kurikulum, kemampuan yang mereka dapatkan dari sekolah sekolah harus bisa memantau dan memilih materi sesuai dengan perkembangan zaman agar dapat pembelajaran yang akan disampaikan kepada memenuhi kebutuhan pekerjaan di berbagai sektor siswa agar siswa benar-benar bisa memiliki yang ada. Selain itu, Siswa SMK juga diharapkan pengetahuan sesuai yang dibutuhkan untuk kreatif, inovatif dan dapat dengan mudah pengembangan diri siswa. jenis pendidikan formal beradaptasi dengan lingkungan. Materi pembelajaran pengetahuan siswa. yang Meskipun Metode pembelajaran merupakan salah Untuk membentuk lulusan SMK sesuai satu faktor penting lain yang perlu diperhatikan. dengan kompetensi yang diharapkan diperlukan Sudjana komposisi yang pas, efektif dan efisien dari pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru beberapa faktor di sekolah tempat siswa menimba dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada ilmu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara saat lain metode pembelajaran di sekolah siswa akan bisa menyerap pembelajaran dan fasilitas. Ketika faktor-faktor pengetahuan dari materi yang disampaikan dengan tersebut dapat dipadukan dengan pas, efektif dan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan efisien maka proses pembelajaran siswa di sekolah dalam dapat pembelajaran yang baik dapat dikatakan yang bisa adalah materi terjamin pembelajaran, pelaksanaanya memberikan hasil yang baik. dan dapat (2005: 76) berlangsungnya pembelajaran menyatakan pengajaran. sudah baik. metode Dalam Metode menyesuaikan keadaan siswa karena jika siswa tidak suka dengan metode pembelajaran yang Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 3 digunakan maka kemungkinan besar siswa akan dikatakan sudah cukup baik namun masih menjadi kurang memperhatikan penyampaian memiliki kekurangan. Guru menyampaikan materi materi pembelajaran dan cenderung kesulitan dari sumber belajar yang berupa buku cetakan atau menyerap yang Lembar Kerja Siswa (LKS) yang materinya disampaikan. Oleh karena itu sekolah sebagai terbatas dan bahkan beberapa buku cetakan lembaga pendidikan tempat siswa belajar harus pendukung pun materinya kurang relevan untuk bisa memilih metode pembelajaran yang baik dan dipakai dalam pembelajaran. Siswa pun kesulitan sesuai dengan keadaan siswa sehingga proses untuk memahami materi pembelajaran karena pembelajaran bisa berjalan baik dan maksimal. terbatasnya jumlah buku untuk menjadi sumber pengetahuan dari materi Menurut Muhroji et. al. (2004: 49) fasilitas belajar siswa dan belum adanya media interaktif belajar adalah semua yang diperlukan dalam untuk memberi gambaran lebih dalam dan lebih proses belajar mengajar baik bergerak maupun jelas tentang materi yang dipelajari khususnya tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan pada mata pelajaran perakitan komputer. Dari dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien. hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan Fasilitas yang ada di sekolah adalah faktor penting siswa, pemahaman materi sangat dipengaruhi oleh yang bisa jenis media dan konten yang ada didalamnya memaksimalkan proses pembelajaran di sekolah walaupun di sisi lain pemahaman materi juga dan penangkapan dipengaruhi faktor lain seperti misalnya fasilitas pengetahuan yang maksimal oleh siswa. Apabila pembelajaran. Jika melihat fasilitas yang ada fasilitas yang ada di sekolah lengkap khususnya sebenarnya sekolah sudah menyediakan LCD fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran Projector dan komputer-komputer yang bisa maka nantinya tentu akan menghasilkan siswa digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang lebih berpengetahuan dan berkembang dan membuat siswa lebih mudah memahami karena materi pembelajaran. Namun karena belum adanya juga perlu dapat dengan diperhatikan menghasilkan adanya untuk fasilitas, materi pembelajaran yang disampaikan tidak akan media interaktif yang digunakan dalam terbatas pada sumber seperti buku dan bahan ajar pembelajaran dan hanya menggunakan media lainnya. Namun apabila fasilitas yang dimiliki yang berupa buku teks/cetakan biasa membuat sekolah kurang maka tentu akan menghambat fasilitas seperti LCD Projector dan komputer– pembelajaran siswa dan membuat pengetahuan komputer pun tidak digunakan khususnya pada siswa terbatas. Oleh karena itu sekolah harusnya saat pembelajaran teori. Ini tentu mempengaruhi menyediakan fasilitas yang memadahi untuk penyerapan pengetahuan siswa terhadap materi mendukung proses pembelajaran siswa di sekolah. pembelajaran yang disampaikan, sebagai contoh Sesuai hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada saat dilaksanakan ulangan seiring berjalannya kegiatan Praktik Pengalaman harian dan praktik. Beberapa siswa masih ada yang Lapangan (PPL) pada bulan Juli-September 2014 belum mencapai skor sesuai standar Kriteria di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, Sleman, Ketuntasan Minimal (KKM) dan ketika praktik proses pembelajaran yang berjalan di sekolah bisa pun siswa terlihat bingung dan kesulitan untuk 4 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016 menerapkan materi yang dipelajari dari teori yang William W. Lee dan Diana L. Owens yang terdiri telah dipelajari sebelumnya. dari 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Implementation dan Evaluation. media pembelajaran buku digital interaktif perlu Tahap Analysis (analisis) merupakan tahap dikembangkan untuk memberi kemudahan bagi menganalisa keadaan di lapangan dan kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran sehingga apa siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi mengembangkan media pembelajaran buku digital pembelajaran karena penyajian materi interaktif sehingga media pembelajaran buku pembelajaran yang interaktif dengan digital interaktif dapat memenuhi fungsi yang memanfaatkan berbagai komponen media sebagai dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ada sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Dari segi dalam proses pembelajaran. Prosedur yang akan pengertian dan konten, media pembelajaran buku dilakukan dalam tahap analisis adalah analisis digital buku masalah, analisis isi materi media pembelajaran teks/cetakan biasa ke dalam bentuk digital yang buku digital interaktif, analisis spesifikasi dan didalamnya berisi materi yang tidak hanya berupa analisis kerja. interaktif merepresentasikan teks dan gambar namun juga berisi animasi, suara saja yang diperlukan sebelum Tahap Design (desain) merupakan tahap dan video untuk memperkaya penyajian materi perancangan media berdasarkan hasil dari pembelajaran. penerjemahan pada tahap analisis. Dalam tahap Oleh Karena itu pada penelitian ini diberi desain ini dibuat desain materi, Flowchart dan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Storyboard dari media pembelajaran buku digital Buku Digital Interaktif Berbasis Adobe Flash interaktif yang akan dikembangkan. Desain materi CS3 pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer berisi tentang rancangan materi yang akan di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan”. disampaikan pada media pembelajaran buku METODE PENELITIAN digital interaktif. Flowchart merupakan diagram Model Pengembangan dengan simbol-simbol grafis yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam untuk menyatakan aliran algoritma atau langkah- penelitian ini adalah metode Research and langkah pengembangan yang digunakan dalam Development (penelitian dan pengembangan). penelitian ini. Sedangkan Storyboard adalah Penelitian dan pengembangan berbeda dengan rancangan tampilan yang akan mendeskripsikan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran- fungsi dari fitur-fitur yang disediakan pada suatu saran untuk perbaikan, akan tetapi penelitian dan aplikasi yang dibuat secara rinci dan tepat. Di pengembangan dalam storyboard, pemikiran dideskripsikan dan menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan. direncanakan melalui tulisan dan gambar. Desain Prosedur Pengembangan materi, Flowchart dan Storyboard digunakan Prosedur yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran buku digital interaktif ini mengadaptasi model pengembangan untuk menghasilkan media pembelajaran buku digital interaktif yang lebih terstruktur. Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 5 Tahap Development merupakan tahap (pengembangan) tindak lanjut untuk mengembangkan media ke dalam bentuk yang menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif. Sumber Data/Subjek Penelitian lebih nyata atau real sesuai dengan desain yang Subjek dalam penelitian ini adalah siswa telah dibuat. Langkah pengembangan yang SMK dilakukan adalah mengumpulkan bahan, membuat Muhammadiyah 2 Moyudan. Media pembelajaran media pembelajaran buku digital interaktif dan buku digital interaktif dikembangkan untuk pengujian. mendukung proses belajar mengajar pada mata Tahap Implementation (implementasi) kelas X Multimedia di SMK pelajaran Perakitan Komputer di sekolah tersebut. dilakukan untuk menguji media pembelajaran Setelah buku digital interaktif oleh pengguna di lapangan. pengembangan mengenai media pembelajaran Media pembelajaran buku digital interaktif ini buku ditunjukan untuk siswa kelas X Multimedia SMK mendapatkan tanggapan yang positif dari siswa dalam mata pelajaran Perakitan Komputer. Uji SMK coba yang dilakukan dalam tahap ini adalah uji Muhammadiyah 2 Moyudan. coba dalam bentuk Beta Testing. Sifat dari Metode dan Alat Pengumpul Data implementasi ini berupa uji coba dilakukannya digital penelitian interaktif kelas X diharapkan Multimedia di dan dapat SMK untuk Metode pengumpul data yang digunakan mengetahui penilaian dan tanggapan pengguna dalam penelitian ini adalah metode angket. setelah belajar menggunakan media pembelajaran Menurut Arikunto (2013: 194), angket adalah buku digital interaktif. sekumpulan pertanyaan tertulis yang digunakan Tahap Evaluation (evaluasi) adalah tahap untuk memperoleh informasi yang diketahui oleh dilakukan analisis data hasil penelitian untuk responden. Responden (ahli media, ahli materi dan mengetahui siswa hasil pengembangan media SMK) mempunyai jawaban kebebasan yang sesuai untuk pembelajaran buku digital interaktif, tingkat memberikan dengan kelayakan media pembelajaran buku digital persepsinya, dan pada halaman angket disertai interaktif dan tanggapan pengguna setelah belajar dengan kolom kritik atau saran. menggunakan media pembelajaran buku digital Alat bantu yang digunakan oleh peneliti interaktif. Data hasil penelitian adalah data yang untuk mengumpulkan data penelitian adalah diperoleh dari tahap awal pengembangan yakni instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2014: tahap analisis sampai dengan tahap implementasi . 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang Selain menganalisis data hasil penelitian untuk digunakan untuk mengukur fenomena alam mengetahui media maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian pembelajaran buku digital interaktif dan tingkat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kelayakan media pembelajaran buku digital lembar angket. interaktif, Validitas dan Reliabilitas Instrumen mengetahui hasil juga pengembangan dilakukan tanggapan analisis siswa untuk setelah Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan 6 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016 suatu instrumen. Istrumen yang valid berarti alat reliabilitas instrumen yang skornya merupakan ukur yang digunakan untuk mendapatkan data jenis data interval atau berbentuk skala seperti 1-3, (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen 1-4, 1-5, maka digunakan rumus Alfa Cronbach. tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014: 173). digunakan rumus Alfa Cronbach karena skornya Instrumen penelitian yang telah disusun dilakukan merupakan jenis data interval atau berbentuk validasi, instrumen divalidasi oleh ahli yang skala. Dari hasil uji reliablitas yang dilakukan menguasai bidang penyusunan instrumen yaitu 2 dapat diketahui nilai reliabilitas sebesar 0,883 dan orang dosen FT UNY. Setelah validasi konstrak setalh dikonsultasikan dengan tabel pedoman selesai dan instrumen dinyatakan layak digunakan tingkat reliabilitas instrumen angket untuk penelitian maka kemudian instrumen penelitian ini reliabel dan termasuk dalam kategori diujicobakan untuk menilai kelayakan media sangat kuat. pembelajaran buku digital interaktif. Setelah Teknik Analisis Data instrumen diujicobakan kemudian dalam dilakukan Jenis data penelitian ini adalah data analisis butir khusus untuk angket yang diberikan kualitatif dan data kuantitatif, data dianalisis kepada siswa. Untuk menguji validitas setiap butir secara statistik deskriptif. Data kualitatif berupa maka skor-skor yang ada pada butir tersebut komentar dan saran dari ahli materi, ahli media dan dikorelasikan dengan skor total. Pada hasil uji siswa kemudian dianalisis secara deskriptif validitas butir instrumen yang dilakukan diketahui kualitatif untuk merevisi produk dan mengetahui semuanya valid dan dapat digunakan untuk tanggapan mengukur tingkat kelayakan media pembelajaran dikembangkan. buku digital interaktif. diperoleh dari skor hasil penilaian ahli materi, ahli Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes siswa terhadap Sedangkan produk data yang kuantitatif media dan siswa. apabila diteskan kepada subjek yang sama Hasil penilaian dalam instrumen yang telah (Arikunto, 2013: 100). Lebih lanjut, Sugiyono diisi oleh ahli media, ahli materi dan siswa diubah (2014: hasil menjadi skor penilaian. Pengubahan nilai tersebut penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan dilakukan menggunakan skala penilaian dengan data dalam waktu yang berbeda. Berdasarkan nilai maksimal 5 dan minimal 1. Nilai kategori pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan diubah menjadi skor penilaian menggunakan skala bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian penilaian kategori, dapat dilihat pada tabel 1. bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya Tabel 1. Skala Penilaian Kategori 172) mengemukakan bahwa untuk digunakan sebagai alat pengumpul data Kategori Skor karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen Sangat Tidak Layak/Sangat Tidak Tidak Layak/Tidak Baik/Tidak Setuju Baik/Sangat Tidak Setuju Cukup Layak/Cukup Baik/Cukup Setuju Layak/Baik/Setuju Sangat Layak/Sangat Baik/Sangat Setuju 1 2 3 4 5 yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono (2014: 365), untuk mencari Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 7 Setelah hasil penilaian diubah menjadi skor, kemudian dihitung skor dalam setiap butir analisis isi materi media pembelajaran buku digital interaktif, analisis spesifikasi dan analisis kerja. pertanyaan dan dijumlahkan untuk menjadi total Dalam analisis masalah ditemukan beberapa skor penilaian. Total skor penilaian kemudian masalah diantaranya yaitu terbatasnya media yang dibagi dengan total skor ideal dan dikalikan 100% digunakan dalam proses pembelajaran, fasilitas untuk mendapatkan nilai persentase kelayakan. multimedia yang kurang dimanfaatkan sebagai Persentase Kelayakan = ∑ skor yang diperoleh peneliti x 100% ∑ skor ideal seluruh item Persentase kelayakan hasil analisis skor penilaian kemudian dikategorikan kedalam skor kelayakan. Pembagian persentase kelayakan 100% dibagi rata menjadi lima kategori sesuai dengan skala Likert (Arikunto, 2009: 35). Skor kelayakan dikategorikan menggunakan Interval Persentase Skor kelayakan menurut Arikunto, dapat dilihat sarana pembelajaran dan belum adanya media interaktif yang digunakan untuk mendukung pembelajaran, khsusunya pada mata pelajaran Perakitan Komputer di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan. Pada analisis materi media pembelajaran buku digital interaktif ditentukan materi prosedur instalasi sistem operasi berbasis GUI yang terbagi dalam 2 materi pokok pembelajaran yaitu jenis sistem operasi dan instalasi dan konfigurasi dasar sistem operasi pada tabel 2. berbasis Tabel 2. Interval Persentase Skor Kelayakan GUI. spesifikasi Selanjutnya, didapatkan pada analisis kesimpulan bahwa Interval Nilai < 21% Persentase 21 % - 40 % Sangat Tidak Layak komputer/PC di lapangan mencukupi persyaratan Tidak Layak minimal dari software media pembelajaran buku 41% - 60 % Cukup Layak digital interaktif dan dapat digunakan dengan 61% - 80% Layak 81% - 100% Sangat Layak lancar untuk mengoperasikan media pembelajaran buku digital interaktif yang akan dikembangkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemudian untuk analisis kerja yang dilakukan Hasil Penelitian dengan bantuan dari guru, media pembelajaran Penelitian untuk buku media pembelajaran yang berupa teks, gambar dan pembelajaran buku digital interaktif, menguji animasi. Selain itu terdapat juga video untuk tingkat kelayakan media pembelajaran buku mendukung materi pembelajaran dan terdapat juga digital interaktif dan mengetahui tanggapan siswa evaluasi yang berupa kuis dan game untuk setelah belajar menggunakan media pembelajaran menguji dan memperkuat pemahaman siswa. mendapatkan hasil ini bertujuan pengembangan buku digital interaktif. Model pengembangan dari digital interaktif akan berisi materi Pada tahap Design (desain) dilakukan penelitian menggunakan ini melalui lima tahapan, desain yaitu storyboard. Materi yang akan disampaikan dalam Analisys, Design, Development, Implementation dan Evaluation. media materi, pembuatan pembelajaran buku flowchart digital dan interaktif Prosedur yang dilakukan dalam tahap meliputi pengertian sistem operasi, jenis sistem Analysis (analisis) adalah analisis masalah, operasi, pengertian dan persiapan awal instalasi 8 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016 Windows 8.1, instalasi Windows 8.1 dan siswa setelah menggunakan media pembelajaran mematikan/Shut down Windows 8.1. Flowchart buku digital interaktif. dan Storyboard dibuat dengan menyesuaikan hasil Pada produk yang diharapkan. tahap Evaluation (evaluasi) dilakukan analisis data yang diperoleh dari data Langkah yang dilakukan pada tahap hasil penelitian yang telah diperoleh dari Development (pengembangan) antara lain adalah pengujian Alpha Testing (ahli materi dan ahli mengumpulkan media media) dan Beta Testing (pengguna/siswa). dan Berikut adalah data hasil analisis yang diperoleh pembelajaran bahan, buku membuat digital interaktif pengujian. Hasil yang diperoleh dari pengumpulan dari ahli materi, ahli media dan siswa. bahan antara lain meliputi bahan-bahan materi Tabel 3. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Ahli pembelajaran, gambar dan animasi pendukung Materi materi pembelajaran, audio atau susara pendukung No. materi pembelajaran dan video pendukung materi pembelajaran. Hasil dari pembuatan media pembalajaran buku digital interaktif adalah dari mulai halaman awal media pembelajaran dimulai 1 2 3 sampai dengan media pembelajaran berakhir. Kemudian untuk pengujian dilakukan dalam bentuk Alpha Testing yang berupa validasi yang Aspek Materi Pembelajaran Interaksi Penyajian materi atau umpan balik Rerata No. media pembelajaran untuk dilakukan ujicoba 1 lapangan. 2 3 dilakukan ujicoba produk media pembelajaran Aspek Pewarnaan dan Bahasa Desain Multimedia Pemrograman Rerata Sangat Layak 91,33% Sangat Layak Persentase Kelayakan Kategori 84,00% Sangat Layak 82,50% Sangat Layak 92,86% Sangat Layak 86,45% Sangat Layak 78,15% Layak 76,96% Layak 75,94% Layak 80,25% Sangat Layak Rerata 77,82% Layak 1 dan belajar 2 menggunakan media pembelajaran buku digital 3 interaktif. Data penilaian yang diperoleh dari 4 siswa digunakan untuk mengetahui tingkat 94,00% Pemrograman Keamanan Program Interaksi dan Reaksi Pengguna Pembelajaran Moyudan. Pada ujicoba ini diambil data penilaian setelah Sangat Layak Kategori Aspek pengguna 90,00% Persentase Kelayakan No. tanggapan Sangat Layak Tabel 5. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Siswa laboratorium komputer yang diikuti oleh 23 siswa kelas X Multimedia SMK Muhammadiyah 2 90,00% Media menilai kelayakan dan menentukan kesiapan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di Kategori Tabel 4. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Ahli dilakukan oleh ahli materi dan media untuk Pada tahap Implementation (implementasi) Persentase Kelayakan kelayakan media pembelajaran buku digital interaktif setelah digunakan dalam proses belajar siswa, dan data tanggapan yang diperoleh dari siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan Untuk data tanggapan siswa setelah belajar menggunakan media pembelajaran buku digital Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 9 interaktif berisi hal-hal positif dan mengharapkan pembelajaran pengembangan yang lebih baik lagi. digunakan untuk mendukung pembelajaran. Pembahasan SIMPULAN DAN SARAN Pengembangan media pembelajaran buku buku digital interaktif yang Simpulan digital interaktif dilakukan melalui 5 tahapan yaitu Media pembelajaran buku digital interaktif Analysis, Design, Development, Implementation telah dan Evaluation. Setelah melalui semua tahapan pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran pengembangan yang ada dihasilkan produk media buku digital interaktif ini berisi tentang materi pembelajaran yang didalamnya berisi materi tentang mata pelajaran Perakitan Komputer tentang mata pelajaran perakitan komputer dengan dengan pokok bahasan Prosedur Instalasi Sistem pokok bahasan prosedur instalasi sistem operasi Operasi berbasis GUI. Materi pembelajaran yang berbasis GUI. Media pembelajaran buku digital ada dalam media pembelajaran buku digital interaktif berisi materi pembelajaran yang tidak interaktif tidak hanya berupa teks dan gambar saja hanya berupa teks dan gambar saja tetapi juga tetapi juga berisi animasi, video dan game yang berisi animasi, video, dan game yang memperkaya memperkaya penyajian materi pembelajaran. penyajian materi pembelajaran. dikembangkan untuk mendukung Hasil uji kelayakan media pembelajaran Kelayakan media pembelajaran buku buku digital interaktif oleh ahli materi adalah digital interaktif pada penelitian ini dinilai oleh 91,33% dengan kategori sangat layak, ahli media ahli materi, ahli media dan siswa. Hasil kelayakan sebesar 86,45% dengan kategori sangat layak, dan media pembelajaran buku digital interaktif yang untuk diperoleh pada tahap pengujian adalah sebagai pembelajaran buku digital interaktif sebesar berikut. 77,82% dengan kategori layak. Rerata hasil Tabel 6. Data Kelayakan Media Pembelajaran kelayakan keseluruhan (ahli materi, ahli media dan Buku Digital Interaktif siswa) adalah 85,20% dengan kategori sangat penilaian siswa terhadap media Kategori layak. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka Ahli Materi Persentase Kelayakan 91,33% Sangat Layak media pembelajaran buku digital interaktif pada 2 Ahli Media 86,45% Sangat Layak 3 Siswa 77,82% Layak mata pelajaran perakitan komputer sangat layak 85,20% Sangat Layak tanggapan yang No. Pengujian 1 Rerata untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Tanggapan Berdasarkan berupa komentar dan saran yang diberikan oleh siswa setelah belajar menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif, siswa memberikan komentar dan saran yang banyak mengandung halhal positif dan mengharapkan pengembangan media yang lebih baik lagi. Dapat disimpulkan bahwa siswa menerima dengan baik media pembelajaran siswa buku digital untuk interaktif media yang dikembangkan untuk mendukung pembelajaran di sekolah mengandung hal-hal positif dan mengharapkan pengembangan media yang lebih baik lagi. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan peneliti I A Jurnal Pendidikan Tebtik Informatika Edisi ... Tshun 2016 adalah: (l) Sekolah sebaiknya memanfaatkan fasilitas komputer yang tersedia dengan lebih maksimal untuk mendukung prose+s pembelaj aran. (2) Media pembelajaran buku digital interaktif ini dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk kegiatan pembelajaran perakitan komputer di sekolah (3) Media pembelajaran buku digital interaktif dapat dikembangkan untuk berbagai mata pelajaran yang ada di sekolah karena terbukti mendapatkan tanggapan yang berisi hal-hal Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajor Inovatif. Prastowo, Yogyakarta: DIVA Press. Sudjana Nana. (2005). Dasar-dasar Algesindo. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. positif dari siswa (4) Sekolah dapat mengadakan pelatihan **rusus bagi guru untuk pengembangan media pembelajaran sehingga setiap gwu mempunyai skill untuk pembelajaran dail memberikan inovasi untuk membuat media kegiatan pembelajaran yang dilakulCIn di sekolah. DAT'TAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar - Dasar Evoluasi Pendidiknn Jakarta: Bumi Aksara" Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Prafuik Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi & Cepr Syafrudin Abdul Jafar. (2009). Evaluasi Program Pendidikan Jakarfa: Bumi AksaraMuhroji. et al. (2004). Fasilitas Belajar Mengajo. Jakarta: Rineka Cipta. Menyetujui, a.n. Penguji Utama Yogyakarta, \ .-. " /z \.rV,A' ,, 1 Muslikhin M.Pd. NIP. 19850101 201404 I 001 Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Adi NIP. 1972