pengembangan media pembelajaran buku digital interaktif berbasis

advertisement
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU DIGITAL INTERAKTIF
BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN
KOMPUTER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN
DEVELOPMENT OF INTERACTIVE DIGITAL BOOK LEARNING MEDIA BASED ON ADOBE
FLASH CS3 SUBJECT COMPUTER ASSEMBLY IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN
Oleh: Sigit Mardiyanto, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran buku digital interaktif, mengetahui tingkat
kelayakan media pembelajaran buku digital interaktif dan mengetahui tanggapan siswa kelas X Multimedia di SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan setelah belajar menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif. Penelitian ini
menggunakan metode Research and Development dengan mengadaptasi model dari William W. Lee dan Diana L.
Owens yang terdiri dari 5 tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan evaluation. Hasil
penelitian ini adalah: (1) produk yang berupa media pembelajaran buku digital interaktif, (2) tingkat kelayakan media
pembelajaran buku digital interaktif dari ahli materi sebesar 91,33% dengan kategori sangat layak, ahli media sebesar
86,45% dengan kategori sangat layak dan untuk penilaian siswa sebesar 77,82% dengan kategori layak, dan (3)
tanggapan siswa setelah menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif berisi hal-hal positif dan
mengharapkan pengembangan yang lebih baik lagi.
Kata kunci: media pembelajaran, buku digital interaktif, kelayakan, tanggapan
Abstract
This research aims to produce interactive digital book learning media, know feasibility level of interactive
digital book learning media and know the responses of students of class X Multimedia at SMK Muhammadiyah 2
Moyudan after learning using interactive digital book learning media. This research use the Research and
Development method with adapting the model of William W. Lee and Diana L. Owens consisting of five stages,
namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The results of this research are: (1) product
in the form of interactive digital book learning media, (2) the feasibility of interactive digital books learning media
from the subject matter experts amounted to 91.33% categorized as very feasible, media expert at 86.45% categorized
as very feasible and for assessment of students by 77,82% categorized as feasible and (3) a response from the students
after using interactive digital book learning media contains positive things and expect a better development.
Keyword: learning media, interactive digital book, feasibility, response
dampak kemajuan yang sangat pesat terhadap
PENDAHULUAN
dan
dunia pendidikan. Salah satu contoh penggunaan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
teknologi dalam dunia pendidikan adalah dengan
Pendidikan
adalah
usaha
sadar
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
memanfaatkan teknologi komputer. Teknologi
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
komputer yang sering digunakan oleh guru dalam
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
menyampaikan materi kepada siswa adalah
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
dengan menggunakan media pembelajaran. Media
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
bangsa dan negara sesuai dengan pengertian yang
kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi alat
tercantum pada UU No. 20 Tahun 2003.
bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
Perkembangan teknologi dan informasi membawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur
2
Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
pesan, media pembelajaran bisa mewakili guru
Materi pembelajaran atau bahan ajar
dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa.
adalah salah satu hal pokok yang sangat perlu
Jika
dan
diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah.
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan
Panen (dalam Prastowo 2011: 16) mengatakan
dapat diperankan oleh media meskipun tanpa
bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi
bantuan guru.
pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
media
pembelajaran
didesain
Di Indonesia pendidikan ditempuh oleh
digunakan guru dan peserta didik dalam proses
warga negaranya melalui beberapa tingkatan
pembelajaran.
meliputi dari tingkat yang paling dasar sampai
didalamnya berisi pengetahuan-pengetahuan yang
tingkat pendidikan tinggi. Salah satu tingkatan
akan diserap siswa dalam proses pembelajaran
pendidikan yang ada adalah tingkatan Sekolah
tentunya harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
Menengah Kejuruan (SMK). SMK adalah salah
Pemerintah juga telah menetapkan standar materi
satu
yang
atau rincian materi yang perlu disampaikan dan
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
dirangkum lengkap dalam kurikulum. Materi
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
pembelajaran yang disampaikan haruslah sesuai
dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat.
dengan kurikulum sehingga akan memenuhi
SMK secara khusus mempersiapkan lulusannya
kebutuhan
untuk menjadi tenaga kerja terampil dan terlatih.
terkadang ditemukan materi dari buku atau sumber
Siswa SMK diharapkan dapat mengembangkan
lain yang kurang sesuai dengan kurikulum,
kemampuan yang mereka dapatkan dari sekolah
sekolah harus bisa memantau dan memilih materi
sesuai dengan perkembangan zaman agar dapat
pembelajaran yang akan disampaikan kepada
memenuhi kebutuhan pekerjaan di berbagai sektor
siswa agar siswa benar-benar bisa memiliki
yang ada. Selain itu, Siswa SMK juga diharapkan
pengetahuan sesuai yang dibutuhkan untuk
kreatif, inovatif dan dapat dengan mudah
pengembangan diri siswa.
jenis
pendidikan
formal
beradaptasi dengan lingkungan.
Materi
pembelajaran
pengetahuan
siswa.
yang
Meskipun
Metode pembelajaran merupakan salah
Untuk membentuk lulusan SMK sesuai
satu faktor penting lain yang perlu diperhatikan.
dengan kompetensi yang diharapkan diperlukan
Sudjana
komposisi yang pas, efektif dan efisien dari
pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru
beberapa faktor di sekolah tempat siswa menimba
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
ilmu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara
saat
lain
metode
pembelajaran di sekolah siswa akan bisa menyerap
pembelajaran dan fasilitas. Ketika faktor-faktor
pengetahuan dari materi yang disampaikan dengan
tersebut dapat dipadukan dengan pas, efektif dan
baik apabila metode pembelajaran yang digunakan
efisien maka proses pembelajaran siswa di sekolah
dalam
dapat
pembelajaran yang baik dapat dikatakan yang bisa
adalah
materi
terjamin
pembelajaran,
pelaksanaanya
memberikan hasil yang baik.
dan
dapat
(2005:
76)
berlangsungnya
pembelajaran
menyatakan
pengajaran.
sudah
baik.
metode
Dalam
Metode
menyesuaikan keadaan siswa karena jika siswa
tidak suka dengan metode pembelajaran yang
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 3
digunakan maka kemungkinan besar siswa akan
dikatakan sudah cukup baik namun masih
menjadi kurang memperhatikan penyampaian
memiliki kekurangan. Guru menyampaikan materi
materi pembelajaran dan cenderung kesulitan
dari sumber belajar yang berupa buku cetakan atau
menyerap
yang
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang materinya
disampaikan. Oleh karena itu sekolah sebagai
terbatas dan bahkan beberapa buku cetakan
lembaga pendidikan tempat siswa belajar harus
pendukung pun materinya kurang relevan untuk
bisa memilih metode pembelajaran yang baik dan
dipakai dalam pembelajaran. Siswa pun kesulitan
sesuai dengan keadaan siswa sehingga proses
untuk memahami materi pembelajaran karena
pembelajaran bisa berjalan baik dan maksimal.
terbatasnya jumlah buku untuk menjadi sumber
pengetahuan
dari
materi
Menurut Muhroji et. al. (2004: 49) fasilitas
belajar siswa dan belum adanya media interaktif
belajar adalah semua yang diperlukan dalam
untuk memberi gambaran lebih dalam dan lebih
proses belajar mengajar baik bergerak maupun
jelas tentang materi yang dipelajari khususnya
tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan
pada mata pelajaran perakitan komputer. Dari
dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien.
hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan
Fasilitas yang ada di sekolah adalah faktor penting
siswa, pemahaman materi sangat dipengaruhi oleh
yang
bisa
jenis media dan konten yang ada didalamnya
memaksimalkan proses pembelajaran di sekolah
walaupun di sisi lain pemahaman materi juga
dan
penangkapan
dipengaruhi faktor lain seperti misalnya fasilitas
pengetahuan yang maksimal oleh siswa. Apabila
pembelajaran. Jika melihat fasilitas yang ada
fasilitas yang ada di sekolah lengkap khususnya
sebenarnya sekolah sudah menyediakan LCD
fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran
Projector dan komputer-komputer yang bisa
maka nantinya tentu akan menghasilkan siswa
digunakan untuk membantu proses pembelajaran
yang lebih berpengetahuan dan berkembang
dan membuat siswa lebih mudah memahami
karena
materi pembelajaran. Namun karena belum adanya
juga
perlu
dapat
dengan
diperhatikan
menghasilkan
adanya
untuk
fasilitas,
materi
pembelajaran yang disampaikan tidak akan
media
interaktif
yang
digunakan
dalam
terbatas pada sumber seperti buku dan bahan ajar
pembelajaran dan hanya menggunakan media
lainnya. Namun apabila fasilitas yang dimiliki
yang berupa buku teks/cetakan biasa membuat
sekolah kurang maka tentu akan menghambat
fasilitas seperti LCD Projector dan komputer–
pembelajaran siswa dan membuat pengetahuan
komputer pun tidak digunakan khususnya pada
siswa terbatas. Oleh karena itu sekolah harusnya
saat pembelajaran teori. Ini tentu mempengaruhi
menyediakan fasilitas yang memadahi untuk
penyerapan pengetahuan siswa terhadap materi
mendukung proses pembelajaran siswa di sekolah.
pembelajaran yang disampaikan, sebagai contoh
Sesuai hasil observasi yang dilakukan
dapat dilihat pada saat dilaksanakan ulangan
seiring berjalannya kegiatan Praktik Pengalaman
harian dan praktik. Beberapa siswa masih ada yang
Lapangan (PPL) pada bulan Juli-September 2014
belum mencapai skor sesuai standar Kriteria
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, Sleman,
Ketuntasan Minimal (KKM) dan ketika praktik
proses pembelajaran yang berjalan di sekolah bisa
pun siswa terlihat bingung dan kesulitan untuk
4
Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
menerapkan materi yang dipelajari dari teori yang
William W. Lee dan Diana L. Owens yang terdiri
telah dipelajari sebelumnya.
dari 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development,
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka
Implementation dan Evaluation.
media pembelajaran buku digital interaktif perlu
Tahap Analysis (analisis) merupakan tahap
dikembangkan untuk memberi kemudahan bagi
menganalisa keadaan di lapangan dan kebutuhan
guru dan siswa dalam pembelajaran sehingga
apa
siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi
mengembangkan media pembelajaran buku digital
pembelajaran
karena
penyajian
materi
interaktif sehingga media pembelajaran buku
pembelajaran
yang
interaktif
dengan
digital interaktif dapat memenuhi fungsi yang
memanfaatkan berbagai komponen media sebagai
dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ada
sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Dari segi
dalam proses pembelajaran. Prosedur yang akan
pengertian dan konten, media pembelajaran buku
dilakukan dalam tahap analisis adalah analisis
digital
buku
masalah, analisis isi materi media pembelajaran
teks/cetakan biasa ke dalam bentuk digital yang
buku digital interaktif, analisis spesifikasi dan
didalamnya berisi materi yang tidak hanya berupa
analisis kerja.
interaktif
merepresentasikan
teks dan gambar namun juga berisi animasi, suara
saja
yang
diperlukan
sebelum
Tahap Design (desain) merupakan tahap
dan video untuk memperkaya penyajian materi
perancangan
media
berdasarkan
hasil
dari
pembelajaran.
penerjemahan pada tahap analisis. Dalam tahap
Oleh Karena itu pada penelitian ini diberi
desain ini dibuat desain materi, Flowchart dan
judul “Pengembangan Media Pembelajaran
Storyboard dari media pembelajaran buku digital
Buku Digital Interaktif Berbasis Adobe Flash
interaktif yang akan dikembangkan. Desain materi
CS3 pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer
berisi tentang rancangan materi yang akan
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan”.
disampaikan pada media pembelajaran buku
METODE PENELITIAN
digital interaktif. Flowchart merupakan diagram
Model Pengembangan
dengan simbol-simbol grafis yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam
untuk menyatakan aliran algoritma atau langkah-
penelitian ini adalah metode Research and
langkah pengembangan yang digunakan dalam
Development (penelitian dan pengembangan).
penelitian ini. Sedangkan Storyboard adalah
Penelitian dan pengembangan berbeda dengan
rancangan tampilan yang akan mendeskripsikan
penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-
fungsi dari fitur-fitur yang disediakan pada suatu
saran untuk perbaikan, akan tetapi penelitian dan
aplikasi yang dibuat secara rinci dan tepat. Di
pengembangan
dalam storyboard, pemikiran dideskripsikan dan
menghasilkan
produk
yang
langsung bisa digunakan.
direncanakan melalui tulisan dan gambar. Desain
Prosedur Pengembangan
materi, Flowchart dan Storyboard digunakan
Prosedur
yang
digunakan
dalam
pengembangan media pembelajaran buku digital
interaktif ini mengadaptasi model pengembangan
untuk menghasilkan media pembelajaran buku
digital interaktif yang lebih terstruktur.
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 5
Tahap
Development
merupakan
tahap
(pengembangan)
tindak
lanjut
untuk
mengembangkan media ke dalam bentuk yang
menggunakan media pembelajaran buku digital
interaktif.
Sumber Data/Subjek Penelitian
lebih nyata atau real sesuai dengan desain yang
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
telah dibuat. Langkah pengembangan yang
SMK
dilakukan adalah mengumpulkan bahan, membuat
Muhammadiyah 2 Moyudan. Media pembelajaran
media pembelajaran buku digital interaktif dan
buku digital interaktif dikembangkan untuk
pengujian.
mendukung proses belajar mengajar pada mata
Tahap
Implementation
(implementasi)
kelas
X
Multimedia
di
SMK
pelajaran Perakitan Komputer di sekolah tersebut.
dilakukan untuk menguji media pembelajaran
Setelah
buku digital interaktif oleh pengguna di lapangan.
pengembangan mengenai media pembelajaran
Media pembelajaran buku digital interaktif ini
buku
ditunjukan untuk siswa kelas X Multimedia SMK
mendapatkan tanggapan yang positif dari siswa
dalam mata pelajaran Perakitan Komputer. Uji
SMK
coba yang dilakukan dalam tahap ini adalah uji
Muhammadiyah 2 Moyudan.
coba dalam bentuk Beta Testing. Sifat dari
Metode dan Alat Pengumpul Data
implementasi
ini
berupa
uji
coba
dilakukannya
digital
penelitian
interaktif
kelas
X
diharapkan
Multimedia
di
dan
dapat
SMK
untuk
Metode pengumpul data yang digunakan
mengetahui penilaian dan tanggapan pengguna
dalam penelitian ini adalah metode angket.
setelah belajar menggunakan media pembelajaran
Menurut Arikunto (2013: 194), angket adalah
buku digital interaktif.
sekumpulan pertanyaan tertulis yang digunakan
Tahap Evaluation (evaluasi) adalah tahap
untuk memperoleh informasi yang diketahui oleh
dilakukan analisis data hasil penelitian untuk
responden. Responden (ahli media, ahli materi dan
mengetahui
siswa
hasil
pengembangan
media
SMK)
mempunyai
jawaban
kebebasan
yang
sesuai
untuk
pembelajaran buku digital interaktif, tingkat
memberikan
dengan
kelayakan media pembelajaran buku digital
persepsinya, dan pada halaman angket disertai
interaktif dan tanggapan pengguna setelah belajar
dengan kolom kritik atau saran.
menggunakan media pembelajaran buku digital
Alat bantu yang digunakan oleh peneliti
interaktif. Data hasil penelitian adalah data yang
untuk mengumpulkan data penelitian adalah
diperoleh dari tahap awal pengembangan yakni
instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2014:
tahap analisis sampai dengan tahap implementasi .
148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
Selain menganalisis data hasil penelitian untuk
digunakan untuk mengukur fenomena alam
mengetahui
media
maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian
pembelajaran buku digital interaktif dan tingkat
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kelayakan media pembelajaran buku digital
lembar angket.
interaktif,
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
mengetahui
hasil
juga
pengembangan
dilakukan
tanggapan
analisis
siswa
untuk
setelah
Validitas
merupakan
ukuran
yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
6
Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
suatu instrumen. Istrumen yang valid berarti alat
reliabilitas instrumen yang skornya merupakan
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
jenis data interval atau berbentuk skala seperti 1-3,
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
1-4, 1-5, maka digunakan rumus Alfa Cronbach.
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014: 173).
digunakan rumus Alfa Cronbach karena skornya
Instrumen penelitian yang telah disusun dilakukan
merupakan jenis data interval atau berbentuk
validasi, instrumen divalidasi oleh ahli yang
skala. Dari hasil uji reliablitas yang dilakukan
menguasai bidang penyusunan instrumen yaitu 2
dapat diketahui nilai reliabilitas sebesar 0,883 dan
orang dosen FT UNY. Setelah validasi konstrak
setalh dikonsultasikan dengan tabel pedoman
selesai dan instrumen dinyatakan layak digunakan
tingkat reliabilitas instrumen angket
untuk penelitian maka kemudian instrumen
penelitian ini reliabel dan termasuk dalam kategori
diujicobakan untuk menilai kelayakan media
sangat kuat.
pembelajaran buku digital interaktif. Setelah
Teknik Analisis Data
instrumen
diujicobakan
kemudian
dalam
dilakukan
Jenis data penelitian ini adalah data
analisis butir khusus untuk angket yang diberikan
kualitatif dan data kuantitatif, data dianalisis
kepada siswa. Untuk menguji validitas setiap butir
secara statistik deskriptif. Data kualitatif berupa
maka skor-skor yang ada pada butir tersebut
komentar dan saran dari ahli materi, ahli media dan
dikorelasikan dengan skor total. Pada hasil uji
siswa kemudian dianalisis secara deskriptif
validitas butir instrumen yang dilakukan diketahui
kualitatif untuk merevisi produk dan mengetahui
semuanya valid dan dapat digunakan untuk
tanggapan
mengukur tingkat kelayakan media pembelajaran
dikembangkan.
buku digital interaktif.
diperoleh dari skor hasil penilaian ahli materi, ahli
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes
siswa
terhadap
Sedangkan
produk
data
yang
kuantitatif
media dan siswa.
apabila diteskan kepada subjek yang sama
Hasil penilaian dalam instrumen yang telah
(Arikunto, 2013: 100). Lebih lanjut, Sugiyono
diisi oleh ahli media, ahli materi dan siswa diubah
(2014:
hasil
menjadi skor penilaian. Pengubahan nilai tersebut
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan
dilakukan menggunakan skala penilaian dengan
data dalam waktu yang berbeda. Berdasarkan
nilai maksimal 5 dan minimal 1. Nilai kategori
pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan
diubah menjadi skor penilaian menggunakan skala
bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
penilaian kategori, dapat dilihat pada tabel 1.
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
Tabel 1. Skala Penilaian Kategori
172)
mengemukakan
bahwa
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
Kategori
Skor
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
Sangat Tidak Layak/Sangat Tidak
Tidak Layak/Tidak Baik/Tidak Setuju
Baik/Sangat Tidak Setuju
Cukup Layak/Cukup Baik/Cukup Setuju
Layak/Baik/Setuju
Sangat Layak/Sangat Baik/Sangat Setuju
1
2
3
4
5
yang reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Menurut Sugiyono (2014: 365), untuk mencari
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 7
Setelah hasil penilaian diubah menjadi
skor, kemudian dihitung skor dalam setiap butir
analisis isi materi media pembelajaran buku digital
interaktif, analisis spesifikasi dan analisis kerja.
pertanyaan dan dijumlahkan untuk menjadi total
Dalam analisis masalah ditemukan beberapa
skor penilaian. Total skor penilaian kemudian
masalah diantaranya yaitu terbatasnya media yang
dibagi dengan total skor ideal dan dikalikan 100%
digunakan dalam proses pembelajaran, fasilitas
untuk mendapatkan nilai persentase kelayakan.
multimedia yang kurang dimanfaatkan sebagai
Persentase Kelayakan =
∑ skor yang diperoleh peneliti
x 100%
∑ skor ideal seluruh item
Persentase kelayakan hasil analisis skor
penilaian kemudian dikategorikan kedalam skor
kelayakan. Pembagian persentase kelayakan 100%
dibagi rata menjadi lima kategori sesuai dengan
skala Likert (Arikunto, 2009: 35). Skor kelayakan
dikategorikan menggunakan Interval Persentase
Skor kelayakan menurut Arikunto, dapat dilihat
sarana pembelajaran dan belum adanya media
interaktif yang digunakan untuk mendukung
pembelajaran, khsusunya pada mata pelajaran
Perakitan Komputer di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan.
Pada
analisis
materi
media
pembelajaran buku digital interaktif ditentukan
materi prosedur instalasi sistem operasi berbasis
GUI yang terbagi dalam 2 materi pokok
pembelajaran yaitu jenis sistem operasi dan
instalasi dan konfigurasi dasar sistem operasi
pada tabel 2.
berbasis
Tabel 2. Interval Persentase Skor Kelayakan
GUI.
spesifikasi
Selanjutnya,
didapatkan
pada
analisis
kesimpulan
bahwa
Interval
Nilai
< 21%
Persentase
21 % - 40 %
Sangat Tidak Layak
komputer/PC di lapangan mencukupi persyaratan
Tidak Layak
minimal dari software media pembelajaran buku
41% - 60 %
Cukup Layak
digital interaktif dan dapat digunakan dengan
61% - 80%
Layak
81% - 100%
Sangat Layak
lancar untuk mengoperasikan media pembelajaran
buku digital interaktif yang akan dikembangkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kemudian untuk analisis kerja yang dilakukan
Hasil Penelitian
dengan bantuan dari guru, media pembelajaran
Penelitian
untuk
buku
media
pembelajaran yang berupa teks, gambar dan
pembelajaran buku digital interaktif, menguji
animasi. Selain itu terdapat juga video untuk
tingkat kelayakan media pembelajaran buku
mendukung materi pembelajaran dan terdapat juga
digital interaktif dan mengetahui tanggapan siswa
evaluasi yang berupa kuis dan game untuk
setelah belajar menggunakan media pembelajaran
menguji dan memperkuat pemahaman siswa.
mendapatkan
hasil
ini
bertujuan
pengembangan
buku digital interaktif. Model pengembangan dari
digital
interaktif
akan
berisi
materi
Pada tahap Design (desain) dilakukan
penelitian menggunakan ini melalui lima tahapan,
desain
yaitu
storyboard. Materi yang akan disampaikan dalam
Analisys,
Design,
Development,
Implementation dan Evaluation.
media
materi,
pembuatan
pembelajaran
buku
flowchart
digital
dan
interaktif
Prosedur yang dilakukan dalam tahap
meliputi pengertian sistem operasi, jenis sistem
Analysis (analisis) adalah analisis masalah,
operasi, pengertian dan persiapan awal instalasi
8
Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
Windows
8.1,
instalasi
Windows
8.1
dan
siswa setelah menggunakan media pembelajaran
mematikan/Shut down Windows 8.1. Flowchart
buku digital interaktif.
dan Storyboard dibuat dengan menyesuaikan hasil
Pada
produk yang diharapkan.
tahap
Evaluation
(evaluasi)
dilakukan analisis data yang diperoleh dari data
Langkah yang dilakukan pada tahap
hasil
penelitian
yang
telah
diperoleh
dari
Development (pengembangan) antara lain adalah
pengujian Alpha Testing (ahli materi dan ahli
mengumpulkan
media
media) dan Beta Testing (pengguna/siswa).
dan
Berikut adalah data hasil analisis yang diperoleh
pembelajaran
bahan,
buku
membuat
digital
interaktif
pengujian. Hasil yang diperoleh dari pengumpulan
dari ahli materi, ahli media dan siswa.
bahan antara lain meliputi bahan-bahan materi
Tabel 3. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Ahli
pembelajaran, gambar dan animasi pendukung
Materi
materi pembelajaran, audio atau susara pendukung
No.
materi pembelajaran dan video pendukung materi
pembelajaran. Hasil dari pembuatan media
pembalajaran buku digital interaktif adalah dari
mulai halaman awal media pembelajaran dimulai
1
2
3
sampai dengan media pembelajaran berakhir.
Kemudian untuk pengujian dilakukan dalam
bentuk Alpha Testing yang berupa validasi yang
Aspek
Materi
Pembelajaran
Interaksi
Penyajian
materi atau
umpan balik
Rerata
No.
media pembelajaran untuk dilakukan ujicoba
1
lapangan.
2
3
dilakukan ujicoba produk media pembelajaran
Aspek
Pewarnaan
dan Bahasa
Desain
Multimedia
Pemrograman
Rerata
Sangat Layak
91,33%
Sangat Layak
Persentase
Kelayakan
Kategori
84,00%
Sangat Layak
82,50%
Sangat Layak
92,86%
Sangat Layak
86,45%
Sangat Layak
78,15%
Layak
76,96%
Layak
75,94%
Layak
80,25%
Sangat Layak
Rerata
77,82%
Layak
1
dan
belajar
2
menggunakan media pembelajaran buku digital
3
interaktif. Data penilaian yang diperoleh dari
4
siswa digunakan untuk mengetahui tingkat
94,00%
Pemrograman
Keamanan
Program
Interaksi dan
Reaksi
Pengguna
Pembelajaran
Moyudan. Pada ujicoba ini diambil data penilaian
setelah
Sangat Layak
Kategori
Aspek
pengguna
90,00%
Persentase
Kelayakan
No.
tanggapan
Sangat Layak
Tabel 5. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Siswa
laboratorium komputer yang diikuti oleh 23 siswa
kelas X Multimedia SMK Muhammadiyah 2
90,00%
Media
menilai kelayakan dan menentukan kesiapan
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di
Kategori
Tabel 4. Hasil Analisis Data Kelayakan oleh Ahli
dilakukan oleh ahli materi dan media untuk
Pada tahap Implementation (implementasi)
Persentase
Kelayakan
kelayakan media pembelajaran buku digital
interaktif setelah digunakan dalam proses belajar
siswa, dan data tanggapan yang diperoleh dari
siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan
Untuk data tanggapan siswa setelah belajar
menggunakan media pembelajaran buku digital
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Sigit Mardiyanto) 9
interaktif berisi hal-hal positif dan mengharapkan
pembelajaran
pengembangan yang lebih baik lagi.
digunakan untuk mendukung pembelajaran.
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Pengembangan media pembelajaran buku
buku
digital
interaktif
yang
Simpulan
digital interaktif dilakukan melalui 5 tahapan yaitu
Media pembelajaran buku digital interaktif
Analysis, Design, Development, Implementation
telah
dan Evaluation. Setelah melalui semua tahapan
pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran
pengembangan yang ada dihasilkan produk media
buku digital interaktif ini berisi tentang materi
pembelajaran yang didalamnya berisi materi
tentang mata pelajaran Perakitan Komputer
tentang mata pelajaran perakitan komputer dengan
dengan pokok bahasan Prosedur Instalasi Sistem
pokok bahasan prosedur instalasi sistem operasi
Operasi berbasis GUI. Materi pembelajaran yang
berbasis GUI. Media pembelajaran buku digital
ada dalam media pembelajaran buku digital
interaktif berisi materi pembelajaran yang tidak
interaktif tidak hanya berupa teks dan gambar saja
hanya berupa teks dan gambar saja tetapi juga
tetapi juga berisi animasi, video dan game yang
berisi animasi, video, dan game yang memperkaya
memperkaya penyajian materi pembelajaran.
penyajian materi pembelajaran.
dikembangkan
untuk
mendukung
Hasil uji kelayakan media pembelajaran
Kelayakan media pembelajaran buku
buku digital interaktif oleh ahli materi adalah
digital interaktif pada penelitian ini dinilai oleh
91,33% dengan kategori sangat layak, ahli media
ahli materi, ahli media dan siswa. Hasil kelayakan
sebesar 86,45% dengan kategori sangat layak, dan
media pembelajaran buku digital interaktif yang
untuk
diperoleh pada tahap pengujian adalah sebagai
pembelajaran buku digital interaktif sebesar
berikut.
77,82% dengan kategori layak. Rerata hasil
Tabel 6. Data Kelayakan Media Pembelajaran
kelayakan keseluruhan (ahli materi, ahli media dan
Buku Digital Interaktif
siswa) adalah 85,20% dengan kategori sangat
penilaian
siswa
terhadap
media
Kategori
layak. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka
Ahli Materi
Persentase
Kelayakan
91,33%
Sangat Layak
media pembelajaran buku digital interaktif pada
2
Ahli Media
86,45%
Sangat Layak
3
Siswa
77,82%
Layak
mata pelajaran perakitan komputer sangat layak
85,20%
Sangat Layak
tanggapan
yang
No.
Pengujian
1
Rerata
untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Tanggapan
Berdasarkan
berupa
komentar dan saran yang diberikan oleh siswa
setelah belajar menggunakan media pembelajaran
buku
digital
interaktif,
siswa
memberikan
komentar dan saran yang banyak mengandung halhal positif dan mengharapkan pengembangan
media yang lebih baik lagi. Dapat disimpulkan
bahwa siswa menerima dengan baik media
pembelajaran
siswa
buku
digital
untuk
interaktif
media
yang
dikembangkan untuk mendukung pembelajaran di
sekolah
mengandung
hal-hal
positif
dan
mengharapkan pengembangan media yang lebih
baik lagi.
Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperoleh, maka saran yang diberikan peneliti
I
A
Jurnal Pendidikan Tebtik Informatika Edisi ... Tshun 2016
adalah:
(l)
Sekolah sebaiknya memanfaatkan
fasilitas komputer yang tersedia dengan lebih
maksimal untuk mendukung
prose+s pembelaj aran.
(2) Media pembelajaran buku digital interaktif ini
dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut
untuk kegiatan pembelajaran perakitan komputer
di sekolah (3) Media pembelajaran buku digital
interaktif dapat dikembangkan untuk berbagai
mata pelajaran yang ada di sekolah karena terbukti
mendapatkan tanggapan yang berisi hal-hal
Andi. (2011). Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajor Inovatif.
Prastowo,
Yogyakarta: DIVA Press.
Sudjana Nana. (2005). Dasar-dasar
Algesindo.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R& D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
positif
dari siswa (4) Sekolah dapat mengadakan
pelatihan **rusus bagi guru untuk pengembangan
media pembelajaran sehingga setiap gwu
mempunyai
skill untuk
pembelajaran
dail memberikan inovasi untuk
membuat media
kegiatan pembelajaran yang dilakulCIn di sekolah.
DAT'TAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar - Dasar
Evoluasi Pendidiknn Jakarta: Bumi
Aksara"
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Prafuik Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi
& Cepr Syafrudin Abdul
Jafar. (2009). Evaluasi
Program
Pendidikan Jakarfa: Bumi AksaraMuhroji. et al. (2004). Fasilitas Belajar Mengajo.
Jakarta: Rineka Cipta.
Menyetujui,
a.n. Penguji Utama
Yogyakarta,
\
.-.
"
/z \.rV,A' ,,
1
Muslikhin M.Pd.
NIP. 19850101 201404 I 001
Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Adi
NIP. 1972
Download