Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG E ra reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh membangun dan mengimplementasikan prinsip - prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government). Sehubungan dengan penerapan prinsip-prinsip tersebut di atas, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yang merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode perencanaan tahun 2013 – 2018 sebagaimana yang diamanat kan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang - Dalam rangka prinsip-prinsip yang baik penerapan pemerintahan (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government), BPLH Kota Bandung dokumen telah merumuskan Rencana Tahun 2013-2018 Strategis Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 1 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Mekanisme penyusunan dokumen Renstra ini mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. B. Kerangka Pemikiran D okumen Renstra BPLH Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan suatu perencanaan yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan, dan kendala yang ada atau mungkin muncul, sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa depan. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD dan RPJMD Pemerintah Kota Bandung yang menunjukkan sasaran strategis yang harus dicapai oleh SKPD dalam periode renstra, baik dalam rangka mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi Kepala Daerah maupun untuk memperbaiki kinerja pelayanan tugas dan fungsi organisasi. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 2 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perancangan Renstra SKPD Kab/Kota sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 C. DASAR HUKUM Dasar hukum penyusunan Renstra BPLH Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 ; 3. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 3 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2008; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; 12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Bandung; 13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musrenbang Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025; 15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 4 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 D. MAKSUD DAN TUJUAN A dapun maksud dari penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) ini adalah rencana pembangunan lingkup Bidang terdokumentasikan dengan Lingkungan baik sesuai Hidup Kota ketentuan Bandung perundang- undangan yang berlaku. Sedangkan tujuan dari penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) ini yaitu : 1. Sebagai pedoman bagi seluruh aparatur BPLH Kota Bandung dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya masingmasing untuk kurun waktu 5 tahun mendatang. 2. Memberikan informasi mengenai arah dan pedoman pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Kota Bandung 5 (lima) mendatang bagi pemangku kepentingan (stakeholders). E. SISTEMATIKA PENULISAN RENSTRA Sistematika penulisan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung tahun 2013 - 2018 terdiri dari 6 (enam) bab. BAB SATU BAB DUA Renstra PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kerangka Pemikiran C. Dasar Hukum D. Maksud dan Tujuan E. Sistematika Penulisan Renstra GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi BPLH Kota Bandung B. Sumber Daya BPLH Kota Bandung C. Kinerja Pelayanan BPLH Kota Bandung D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLH Kota Bandung Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 5 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB TIGA ISU-ISU STRATEGIS POKOK DAN FUNGSI A. BERDASARKAN TUGAS Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan BPLH Kota Bandung B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah C. Telaahan Renstra K/L dengan Renstra BPLH Kota Bandung D. Telaahan (RTRW) Rencana dan Tata Kajian Ruang Lingkungan Wilayah Hidup Strategis (KLHS) Kota Bandung E. BAB EMPAT Penentuan Isu-Isu Strategis Kota Bandung VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi BPLH Kota Bandung B. Misi BPLH Kota Bandung C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPLH Kota Bandung D. BAB LIMA Strategi dan Kebijakan BPLH Kota Bandung RENCANA INDIKATIF 2013-2018 PROGRAM BPLH KOTA DAN KEGIATAN BANDUNG TAHUN A. Program dan Kegiatan BPLH B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD C. Indikator dan Target Kinerja serta Pendanaan Indikatif BAB ENAM Renstra INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 6 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DANFUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan daerah Bidang menyelenggarakan Pengelolaan tugas pokok Lingkungan tersebut, BPLH Hidup.Untuk Kota Bandung mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah lingkup perencanaan lingkungan hidup pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; 5. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan. Sedangkan struktur organisasi BPLH Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 474 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung, membawahi : Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 7 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 2. Sekretaris, membawahi : a. Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Kepala Sub. Bagian Keuangan. 3. Kepala Bidang Perencanaan, membawahi : a. Kepala Sub. Bidang Pengkajian Lingkungan Hidup; b. Kepala Sub. Bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan; 4. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, membawahi : a. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Udara; b. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Air dan Tanah; 5. Kepala Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi, membawahi : a. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Air Tanah; b. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Energi dan Keanekaragaman Hayati; 6. Kepala Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup, membawahi : a. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Udara dan Keanekaragaman Hayati; b. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Air dan Tanah; Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 8 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Gambar 2.1. Struktur Organisasi BPLH Kota Bandung KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PENGKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGELOLAAN AIR TANAH DAN ENERGI SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG REHABILITASI LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN UDARA SUB BIDANG PENGELOLAAN AIR TANAH SUB BIDANG REHABILITASI UDARA & KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN AIR DAN TANAH SUB BIDANG PENGELOLAAN ENERGI & KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB BIDANG REHABILITASI AIR DAN TANAH UPT Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 9 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 B. Sumber Daya Organisasi Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai, sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Pegawai Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung No. Uraian Jumlah 1. Kepala 1 2. Sekretariat 18 3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12 4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11 5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10 6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8 Jumlah 60 PEGAWAI BPLH Kota Bandung S3 S2 S1 3% D3 SMA SMP SD 1% 6% 21% 13% 5% 51% Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013 Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 10 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pendidikan Jumlah 1. Strata 2 (S2) 16 2. Strata 1 (S1) 27 3. Diploma III (D3) 4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 5. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 6. Sekolah Dasar (SD) 3 3 10 Jumlah 60 Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Ruang No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pangkat/Gol./Ruang Jumlah 1. Pembina Utama / IV / e - 2. Pembina Utama Madya / IV / d - 3. Pembina Utama Muda / IV / c - 4. Pembina Tingkat I / IV / b 2 5. Pembina / IV / a 9 6. Penata Tingkat I / III / d 9 7. Penata / III / c 10 8. Penata Muda Tingkat I /III / b 13 9. Penata Muda / Golongan III / a 6 10. Pengatur Tingkat I / II / d 3 11. Penatur / II / c - 12. Pengatur Muda Tingkat I / II/b 4 13. Pengatur Muda / II / a 2 14. Juru Tingkat I / I / d 1 15. Juru / I / c - 16. Juru Muda Tingkat / I / b 1 17. Juru Muda / I / a Jumlah Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 60 11 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 2. Data Sarana dan Prasarana Kantor BPLH Kota Bandung berdiri diatas lahan seluas 1.446 m 2 berada dijalan Sadang Tengan No. 4-6, Sadang Serang Bandung dengan asal usul tanah Milik Departemen Perindustriandan Perdagangan serta Milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, mulai digunakan pada tahun 2002. Secara umum dari tahun 2002 kondisi sarana dan prasarana BPLH Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor Kondisi No. Sarana dan Prasarana Kantor (1) (2) Baik (3) 1. Tanah 2. Bangunan Kantor Baik 3. Kendaraan Bermotor Roda 4/6 Baik 4. Kendaraan Bermotor Roda 2 Baik 5. Komputer Baik 6. Notebook Baik 7. Jaringan Komputer Baik 8. Printer Baik 9. Kamera Baik 10. Scanner Baik 11. Mesin Tik Baik 12. Mesin hitung Baik 13. GPS Baik 14. Handycamp Baik 15. Infocus Baik 16. OHP Baik 17. Layar OHP Baik 18. Televisi Baik 19. Pendingin Ruang / AC Baik 20. Mesin Pengupas & Penggiling Biji Jarak Baik 21. Mesin Pemecah biji jarak Baik 22. Kompor Minyak Jarak Biokerasin Baik 23. Mesin Penghancur Kertas Baik 24. Pesawat Telepon Baik 25. Mesin Fax Baik Renstra Rusak Ringan (4) Rusak Berat (5) Baik Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 12 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Kondisi No. Sarana dan Prasarana Kantor (1) (2) Baik (3) 26. Aiphone (Intern) Baik 27. Filling Cabinet Baik 28. Rak arsip bahan besi Baik 29. Lemari besi 2 pintu Baik 30. Lemari pakaian Baik 31. Lemari buku bahan kayu Baik 32. Dispenser Fortable Baik 33. White Board Baik 34. Sofa Baik 35. Sice Baik 36. Meja biro Baik 37. Meja 1/2 Biro Baik 38. Meja Rapat 1 set 12 buah Baik 39. Meja besi Baik 40. Kursi putar D500/ Executive Baik 41. Kursi putar D.300 Baik 42. Kursi Lipat/Chitose Baik 43. Kursi rangka kayu Baik 44. Alat Cuci Piring bahan besi Baik 45. Menara jaringan Baik 46. Speaker Aktif Baik 47. Sound system Baik 48. Box Jaringan Baik 49. Papan Instansi BPLH Baik Renstra Rusak Ringan (4) Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 Rusak Berat (5) 13 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 3. Anggaran Anggaran dan realisasi anggaran BPLH Kota Bandung kurun waktu 2009-2013 dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPLHKota Bandung Jenis Belanja Tahun Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 Belanja Langsung Rp.3.266.854.734,- Rp.7.778.874.645,- Rp.9.377.788.096,- Rp.12.381.556.523,- Rp.22.290.918.421,- Belanja Tidak Langsung Rp.2.763.387.556,- Rp.2.915.787.013,- Rp.3.397.084.464,- Rp.3.837.715.841,- Rp.4.715.732.227,63,- Rp.6.030.242.290,- Rp.10.694.661.658,- Rp.12.774.872.560,- Rp.16.219.272.364,- Rp.27.006.650.648,63,- Jumlah Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 14 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 C. KINERJA PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG Tingkat capaian kinerja pelayanan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung kurun waktuTahun 2009-2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.6 Reviu Pencapaian Kinerja Pelayanan BPLH Kota Bandung Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK (1) (2) (3) (4) I. PELAYANAN PERLINDUNGAN SUMBER AIR 1. Jumlah sumber air di hutan lindung yang dilindungi % 2. Jumlah mata air di luar hutan lindung yang dilindungi 3. No Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 100 - - - - - - - - - - - - - - - - % 100 - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah kawasan tertentu yang ditetapkan sebagai kawasan penyangga Kawasan 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 4. Jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun meningkat Sumur - 16.530 7.530 2.000 2.000 3.000 2.000 4.104 6.877 1.447 5.595 2.095 54,50 343,85 72,35 186,43 104,75 II. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR 1. Jumlah usaha dan atau kegiatan mentaati persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran air usaha 46 46 15 23 31 38 46 10 12 23 32,26 31,58 50,00 III. PELAYANAN PEMULIHAN AIR PADA SUMBER AIR 1. Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air % 50 - - - - - - - - - - - - Renstra PENCEMARAN Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 - - - - 15 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK (1) (2) (3) (4) 2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK.Gubernur Jabar No.39 Thn 2000 Sungai IV. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA 1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lokasi permukiman, industri, pusat perdagangan dan lokasi padat lalu lintas 2. No Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) - 16 16 16 16 16 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 % 10 - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah kendaraan wajib uji yang secara administratif terdaftar di Kota yang bersangkutan dipantau emisinya % 100 3. Jumlah kendaraan tidak wajib uji yang secara administratif terdaftar di Kota yang bersangkutan dipantau emisinya % 5 4. Jumlah usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara % 100 5. Kualitas udara yang memenuhi baku mutu udara ambient sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku % 100 6. Jumlah pohon penghijauan dari tahun ke tahun meningkat Pohon - 74,97 100,00 102,81 99,78 123,29 7. Kualitas udara indoor dan roadside Kota Bandung memenuhi baku mutu udara ambien % - 100 100 100 100 100 100 95,83 94,79 85,46 8. Jumlah kendaraan yg emisi gas buangnya memenuhi baku mutu meningkat % - 95 80 85 90 92 95 100,67 100,95 100,23 V. PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH 1. Jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan lingkungan % 100 Renstra 843.943 243.943 200.000 100.000 100.000 200.000 182.877 200.004 102.805 99.775 246.572 Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 85,56 95,83 94,79 85,46 90,60 92,87 95,22 100,65 16 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK (1) (2) (3) (4) 2. Kualitas tanah sekitar TPS memenuhi baku mutu lingkungan Titik 3. Jumlah Rukun Warga telah dapat melaksanakan teknis pengelolaan sampah pola 3R VI. PELAYANAN TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT AKIBAT PENCEMARAN DAN ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN 1. Jumlah laporan masyarakat akibat pencemaran dan atau kerusakan lingkungan yang ditindaklanjuti No VII. Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) - 10 - - - - 10 - - - - 0 - - - - 0 RW - 700 50 150 300 300 700 50 150 317 367 617 100 100 105,67 103,45 88,14 % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sekolah - 16 - 1 5 5 5 - 1 5 5 9 - 100 100 100 180 Media - 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100 100 100 100 100 PELAYANAN LAINNYA 1. Jumlah sekolah dengan SBL/Adiwiyata meningkat 2. Status lingkungan hidup daerah Bandung terinformasikan ke publik Renstra status Kota Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 17 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel 2.7 Komparasi Capaian Kinerja dalam Renstra terhadap RPJMD dan SPM NO INDIKATOR KINERJA RENSTRA RPJMD SPM 1. Kualitas udara indoor dan roadside memenuhi baku mutu udara ambient 100% kualitas udara pada titik sampling memenuhi baku mutu 25% kualitas udara pada lokasi sampel memenuhi baku mutu 100% kualitas udara pada titik sampling memenuhi baku mutu 2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Tahun 2000 0% sungai dan anak sungai di Kota Bandung yang memenuhi baku mutu lingkungan 0% dari target 25% sungai dan anak sungai memenuhi baku mutu parameter BOD dan COD 0% sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air 3. Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, udara dan tanah. 31,58% dari target 38 usaha/ kegiatan yang dilakukan sampling. 4. Jumlah pengaduan masyarakat atas permasalahan lingkungan yang telah di tangani dan terselesaikan 100% pengaduan seluruhnya telah diselesaikan. 5. Jumlah pohon pelindung dan pohon produktif dari tahun ke tahun meningkat 96,75% dari target 1.000.000 pohon produktif dan pelindung yang ditanam Baru 12,12% Ruang Terbuka Hijau dari target 16% (1.084,41 ha) 120% (12% dari target 10% RTH dalam SPM). 6. Meningkatnya jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun 38.491 unit atau 101,29% dari target 38.000 unit. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai 7. Masyarakat telah dapat melaksanakan teknis pengelolaan sampah skala rumah tangga 619 orang atau 112,55% dari target 550 orang. Tidak ada data terkait capaian penanganan sampah pola 3R, Landfill, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan Tidak ada data terkait jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan lingkungan 8. Jumlah sekolah dengan status Sekolah Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata) 11 sekolah atau 91,67% dari target 12 sekolah. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai 9. Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandung terinformasikan ke publik 2 dokumen lingkungan terinformasikan ke publik Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai Renstra yang masuk ditangani dan hidup yang Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 Tidak ditargetkan untuk dicapai. 100% pengaduan seluruhnya telah diselesaikan. yang masuk ditangani dan Baru 10% dari 40 usaha/kegiatan yang dipantau yang memenuhi baku mutu 100% pengaduan seluruhnya telah diselesaikan. yang masuk ditangani dan 18 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLH Kota Bandung L ingkungan hidup merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintahan daerah karena termasuk dalam lingkup pelayanan dasarsebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang pembagian urusan pemerintahan provinsi dan antara pemerintah, pemerintahan daerah pemerintahan daerah kabupaten/kota. BPLH Kota Bandung yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan wajib tersebut dituntut supaya dapat melaksanakannyadengan sebaikbaiknya. Untuk maksud tersebut, BPLH Kota Bandung telah melakukan identifikasi beberapa tantangan dan peluang pengembangan pelayananTahun 2013-2018 antara lain: 1. Kualitas lingkungan hidup (udara, air dan tanah) cenderung mengalami penurunan Kondisi ini merupakan tantangan yang berat dalam rangka pengembangan pelayanan. Kecenderungan kualitas lingkungan hidup menurun dapat terus terjadi apabila tidak segera ditangani dengan cara-cara yang tepat dan bijak. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkahpengembangan pelayanan yang tepat dan konsisten sehingga diharapkan dimasa mendatang kecenderungan tersebut tidak terjadi. 2. Perilaku sebagian masyarakat dan pelaku usaha sumber pencemar kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya Kondisi ini juga menjadi tantangan yang berat dalam rangka pengembangan pelayanan. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungannya tersebut telah berlangsung lama dan masih terjadi sehingga perlu segera dilakukan upaya-upaya pelayanan yang lebih mengena kepada sasaran sehingga diharapkan dimasa mendatang timbul kepedulian yang kuat terhadap lingkungannya. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 3. Lemahnya koordinasi dan sinergitas antar instansi pemerintah Kondisitersebut merupakan pengembangan tantangan pelayanan lainnya lingkup dalam lingkungan hidup.Kencenderungan lemahnya koordinasi dan sinergitas antar instansi pemerintah ini sangat besar terjadi dan apabila tidak segera ditangani dengan baik sangat menghambat kinerja pelayanan. 4. Kuatnya komitmen pimpinan terhadap permasalahan lingkungan hidup Kondisi tersebut merupakan peluang besar bagi pengembangan pelayanan bidang lingkungan hidup. Dengan adanya komitmen pimpinan yang kuat, diharapkan dimasa mendatang beberapa jenis pelayanan yang membutuhkan sumber daya besar sebagai masukannya dapat dipenuhi sehingga cakupan pelayanan menjadi lebih baik. 5. Adanya dukungan dari organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan pusat-pusat studi yang bergerak di bidang lingkungan hidup Kondisi ini merupakan peluang besar dalam rangka pengembangan pelayanan. Dengan adanya dukungan tersebut diharapkan dimasa mendatang beberapa jenis pelayanan dapat dilaksanakan dengan hasil-hasil yang lebih optimal. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 20 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan BPLH Kota Bandung T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan daerah Bidang menyelenggarakan Pengelolaan tugas Lingkungan pokok tersebut, BPLH Hidup. Untuk Kota Bandung mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup. Permasalahan yang mengemuka berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi ini antara lain : a. Masih adanya kebijakan lingkup bidang lingkungan hidup yang belum disusun diantaranya berkaitan dengan Perwal dari Perda yang telah ditetapkan. b. Masih adanya kebijakan lingkup bidang lingkungan hidup yang perlu dilakukan perbaikan karena sudah tidak sesuai dengan kondisi daerah. 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup. Permasalahan pokok yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi ini antara lain : a. Keterbatasan alokasi anggaran urusan wajib bidang lingkungan hidup khususnya untuk BPLH Kota Bandung. b. Lemahnya sinkronisasi koordinasi lintas implementasi sektoral program dalam kerangka pembangunan yang bersifat lintas sektoral. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 c. Kurangnya partisipasi masyarakat, pelaku usaha dan stakeholder lainnya dalam upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dan rehabilitasi lingkungan hidup yang telah mengalami pencemaran dan kerusakan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; Permasalahan yang sering timbul kepermukaan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi ini antara lain : a. Masyarakat dan pelaku usaha kurang memperhatikan atau mengacuhkan peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan lingkungan hidup. b. Adanya dampak pencemaran lingkungan hidup ikutan karena Kondisi geografis Kota Bandung yang dikelilingi pemerintah daerah lainnya seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. c. Keterbatasan jumlah sumber daya baik sumber daya aparatur maupun sarana dan prasarana dalam rangka pelaksanaan tupoksi. d. Penghargaan punishment) dan bagi pemberian aparatur dan hukuman pemangku (reward and kepentingan lingkungan hidup belum memadai. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya Tidak terdapat permasalahan yang mengemuka berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi ini. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 20 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 Tabel III A. 1-1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi BPLH Kota Bandung Provinsi Jawa Barat Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Perumusan kebijakan teknis Adanya Peraturan Daerah lingkup perencanaan, pengen (Perda) yang berkaitan dalian pencemaran dan dengan urusan wajib Bidang kerusakan lingkungan hidup, Lingkungan Hidup (LH) pengelolaan air tanah dan belum diterbitkan Peraturan energi, serta rehabilitasi LH. Walikotanya (Perwal). Standar yang Digunakan Peraturan ....................... Adanya Perda yang perlu Perubahan dilakukan perbaikan/revisi pemerintah karena sudah tidak sesuai dengan kondisi daerah saat ini. peraturan Faktor yang Mempengaruhi Internal Eksternal Permasalahan Pelayanan Kemampuan SDM dalam Politik anggaran atas Kegiatan pelayanan yang berkaitan memahami dan menter urusan wajib Bidang LH dengan Perda tersebut tdk dpt jemahkan peraturan per masih kurang men diselengga rakan apabila Perwalnya undang-undangan masih dukung. belum diterbitkan sehingga dapat kurang memadai. dipastikan akan mem pengaruhi tingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD Kegiatan pelayanan terkait Perda yg sudah tidak sesuai kondisi daerah saat ini menjadi tidak optimal jika Perda tersebut belum direvisi sehingga dikhawatir kan akan mempengaruhi tingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD Pemberian dukungan atas penye Alokasi anggaran urusan Kebutuhan anggaran BPLH Kemampuan perencana Politik anggaran atas Terdapat beberapa kegiatan pelaynan lenggaraan pemerintah daerah wajib Bidang Lingkungan sebagaimana tercantum an anggaran dan kinerja urusan wajib Bidang LH yg membutuhkan dana relatif besar lingkup perencanaan LH, Hidup khususnya yang Renstra 2009-2013. para pelaksana kegiatan masih kurang mendukung. karena sifat dan target kinerjanya pengendalian pencemaran dan menjadi kewenangan BPLH masih kurang. sehingga apabila tidak mendapatkan Komitmen SKPD terkait kerusakan LH, pengelolaan air masih kurang optimal. alokasi dana sesuai kebutuhan maka Kemampuan koordinasi terhadap urusan wajib tanah & energi serta rehabilitasi dikhawatirkan akan mem pengaruhi para pelaksana kegiatan Bidang LH masih lemah LH. tingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD. masih kurang. Komitmen masyarakat, pelaku usaha & stake Terdapat beberapa kegiatan pelayanan Lemahnya koordinasi lintas Target kinerja program holder LH lainnya thd sektoral dalam kerangka lintas sektoral dalam yang membutuhkan koordinasi antar permasalahan LH masih sinkronisasi implementasi RPJMD Pemerintah Kota sektor yang lebih solid dan intens rendah. program pembangunan yang Bandung 2009-2013 sehingga jika tidak dipenuhi maka bersifat lintas sektoral. dikhawatirkan akan mempengaruhi tkt . capaian SPM/Rensra/ RPJMD. Kurangnya partisipasi dari Tingkat pencemaran ter masyarakat, pelaku usaha hadap lingkungan hidup dan stakeholder lingkungan Kota Bandung cenderung hidup lainnya dalam upaya meningkat yg disebabkan kelalaian masyarakat, pencegahan pencemaran & pelaku usaha dan perusakan LH, dan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yg membutuhkan partisipasi relatif tinggi dari masyarakat, pelaku usaha & stakeholder lainnya sehing ga jika terjadi kekurangan dikhawatirkan akan mem pengaruhi tingkat capaian atas 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan rehabilitasi LH yang telah mengalami pencemaran dan kerusakan. stakeholder lingkungan hidup lainnya. Faktor yang Mempengaruhi Internal Eksternal Permasalahan Pelayanan SPM/Renstra/RPJMD. Pembinaan dan pelaksanaan Masyarakat & pelaku usaha Kondisi kualitas LH Kota Mekanisme pengelolaan Komitmen masyarakat & Terdapat beberapa kegiatan pelayanan lingkup perencanaan kurang memperhatikan atau Bandung yang cenderung LH yang baik masih pelaku usaha terhadap yg membutuhkan ketaatan masyarakat lingkungan hidup, pengendalian mengacuhkan peraturan per menurun salah satu belum diterapkan secara upaya pencegahan dan dan pelaku usaha terhadap peraturan pencemaran dan kerusakan undang-undangan terkait sebabnya yaitu kurangnya menyeluruh. rehabilitasi LH masih mengenai pengelolaan LH sehingga jika lingkungan hidup, pengelolaan pengelolaan LH ketaatan terhadap per Sumber daya (aparatur rendah. terjadi kurangnya ketaatan di air tanah dan energi, serta aturan perundang-undang khawatirkan mempengaruhi tingkat dan sarana/prasarana rehabilitasi lingkungan hidup. an mengenai LH. capai an SPM/Renstra/RPJMD belum dimanfaatkan secara optimal. Adanya dampak pencema Kondisi kualitas LH yang Terdapat beberapa kegiatan pelayanan ran LH ikutan pada sungaiberada di hilir lebih baik Komitmen atas pemberi yg berkaitan dgn pengelolaan air sungai an penghargaan dan sungai di Kota Bandung dibandingkan dengan yang terkena dampak pencemaran ikutan hukuman kpd aparatur karena kondisi geografis berada di hulu. yang lebih besar jika tdk ditangani belum memadai. yang berbatasan langsung bersama-sama dgn Pemda lainnya dengan Pemerintah Daerah sehingga mempengaruhi tingkat capai (Pemda) lainnya seperti Kab. an SPM/Renstra/RPJMD Bandung, Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat. Renstra Ketersediaan sumber daya Kebutuhan SDM & sarana (aparatur, sarana dan dan prasarana dalam prasarana) dalam rangka dokumen anggaran pelaksanaan tupoksi tahunan. terbatas Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yg membutuhkan ketersediaan sumber daya yang cukup sehingga apabila tidak dipenuhi dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat capaian atas SPM/Renstra/ RPJMD Penghargaan dan pemberian Renstra hukuman bagi aparatur dan Bandung pemangku kepentingan LH 2018 belum memadai Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yg membutuhkan penghargaan dan pemberian hukuman yang memadai bagi aparatur & pemangku kepentingan LH lainnya sehingga jika tidak dipenuhi dikhawatirkan akan mem pengaruhi tingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD BPLH Tahun Kota 2013- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 20 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH R encana Strategis BPLH Kota Bandung 2013-2018 ini sangat terkait dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah khususnya Misi Pertama yaitu mewujudkan Bandung Nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan dalam rangka mencapai Visi “Kota Bandung Yang Nyaman”. Misi ini akan diimplementasikan beberapa SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung termasuk oleh BPLH Kota Bandung. Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada misi pertama yang menjadi tanggung jawab BPLH Kota Bandung berada dalam lingkup sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” terdiri dari : 1. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam 3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 4. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 6. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara 7. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 8. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan 9. Program Pengelolaan Bidang Air Tanah Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 Tabel III B.1-1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPLH Kota Bandung Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera No. Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) 1. Faktor Penghambat Pendorong (4) (5) Misi 1 : Terdapat kegiatan pelayanan yang berkaitan dengan Perilaku sebagian masyarakat dan Kuatnya komitmen pimpinan terhadap pelaku usaha sumber pencemar permasalahan LH Kota Bandung. Mewujudkan Bandung Nyaman melalui Perda yg belum diterbitkan Perwalnya. kurang memiliki kepedulian perencanaan tata ruang, pembangunan Terdapat kegiatan pelayanan yang berkaitan dengan Kondisi tersebut merupakan faktor terhadap lingkungannya. infrastruktur serta pengendalian pendorong yang besar bagi Perda yang belum dilakukan revisi sesuai kondisi pemanfaatan ruang yang berkualitas & daerah saat ini. Kondisi tersebut merupakan faktor penyelesaian permasala han pelayanan berwawasan lingkungan dalam rangka Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang penghambat terbesar dalam pelaya dimasa men datang. Dengan adanya mencapai Visi “Kota Bandung Yang nan BPLH dimasa mendatang. komitmen yang kuat dari pimpinan, membutuhkan dana relatif besar belum Nyaman”. Beberapa upaya perlu segera beberapa kegiatan pelayanan yang mendapatkan alokasi dana yang memadai. dilakukan sehingga perilaku negatif membutuhkan masukan yang relatif Program : Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang tersebut bisa dikurangi bahkan jika besar akan dapat dipenuhi atau 1. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan membutuhkan koordinasi lintas dan antar sektor bisa dihilangkan. membutuh kan koordinasi dan Sumber Daya Alam kurang optimal dalam pelaksanaannya. Kuantitas dan kualitas aparatur kerjasama dengan inter atau lintas 2. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang masih kurang dalam menyeleng sektor lebih mudah dilaksanakan. Alam membutuhkan partisipasi relatif tinggi dari Dukungan dari organisasi masyarakat, garakan pelayanan prima. masyarakat, pelaku usaha dan stakeholder lainnya tokoh masyarakat dan pusat-pusat 3. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Kondisi ini juga merupakan faktor kurang optimal dalam pelaksanaannya. Persampahan penghambat dari pelayanan di studi yang bergerak di Bidang LH. Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang Kondisi ini juga merupakan faktor lingkungan BPLH. Dengan 4. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan membutuhkan ketaatan masyarakat dan pelaku pendorong penyelesaian permasalahan kurangnya kuantitas dan kualitas Lingkungan Hidup usaha thd peraturan kurang optimal dalam personil yang menyelenggarakan pelayanan yang akan dihadapi BPLH 5. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air pelaksanaannya. pelayanan dapat menyebabkan seperti rendahnya tingkat partisipasi, Minum dan Air Limbah optimalnya pencapaian kurangnya ketaatan thd per aturan Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang kurang 6. Peningkatan Pengendalian Polusi Udara perundang-undangan, kerjasama dll. target kinerja dll. membutuhkan ketersediaan sumber daya yg cukup belum optimal penyediannya. 7. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam & LH Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yang penghargaan dan pemberian 8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang membutuhkan hukuman bagi aparatur dan pemangku kepentingan Energi dan Ketenagalistrikan lainnya belum diimplementasikan secara optimal. 9. Pengelolaan Bidang Air Tanah Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 C. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Renstra BPLH Provinsi Jawa Barat M erujuk kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Thn 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, daerah, dan bahwa evaluasi telaahan pelaksanaan Renstra rencana dilakukan pembangunan terhadap Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat terutama berkaitan dengan capaian kinerja sasaran strategis sebagaimana tergambarkan dalam indikator kinerja sasarannya. Kementerian Lingkungan Hidup RI dalam Renstra Tahun 2010-2014 telah menetapkan sasaran umum dan sasaran khusus Pembangunan Lingkungan Hidup. Sasaran umum yang hendak diwujudkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk kurun waktu 2010-2014 yaitu mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup, dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan, sedangkan sasaran khusus yang hendak dicapai adalah : a. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah; b. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; c. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); d. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi Indikator kinerja atas sasaran-sasaran Kementerian Lingkungan Hidup RI tersebut meliputi : Persentase jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya Penurunan beban pencemar Penurunan emisi kendaraan bermotor Tingkat kualitas udara kota/kab Registrasi B3 Rehabilitasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati Inventarisasi kerusakan data kawasan pesisir dan laut Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Pengurangan beban pencemar pada industri kecil Jumlah industri telah menerapkan program lingkungan Jumlah komisi AMDAL Daerah yang berlisensi Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi Tingkat ketersediaan sarana sistem informasi lingkungan Sedangkan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 memiliki 20 (dua puluh) sasaran strategis dengan 31 (tiga puluh satu) indikator kinerjanya dengan rincian sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas status mutu air sungai di 7 DAS 1.1. Kondisi kualitas mutu air sungai di 7 DAS 1.2. DAS yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya 1.3. Peta potensi sumber pencemaran berbasis DAS 1.4. Tim Pemantau Pencemaran Air berbasis masyarakat 1.5. Sumber-sumber pencemaran air yang terpantau 2. Meningkatnya kualitas udara di wilayah perkotaan di Jawa Barat 2.1. Tingkat kualitas udara perkotaan di Jawa Barat 2.2. Sistem pemantauan pencemaran udara di wilayah perkotaan 2.3. Jumlah kendaraan lulus uji emisi 2.4. Jumlah lokasi car free day di wilayah perkotaan 3. Menurunnya luasan lahan yang tercemar limbah padat dan B3 3.1. Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 4. Meningkatnya kinerja laboratorium lingkungan terakreditasi dalam pengendalian lingkungan 4.1. Jumlah laboratorium lingkungan di daerah sudah praakreditasi 5. Mendorong upaya pelestarian dan pemanfaatan sumerdaya alam dan keanekaragaman hayati 5.1. Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati di Jawa Barat 6. Mendorong upaya perlindungan ekosistem pesisir dan laut 6.1. Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan laut Jawa Barat Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 20 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 7. Tersedianya kebijakan teknis pengelolaan pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat sebagai acuan pemberian izin lingkungan 7.1. Jumlah kajian dan rekomendasi lingkungan hidup strategis 8. Meningkatnya penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan di Jawa Barat 8.1. Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lingkungan di daerah 9. Tercapainya penerapan program EPCM dan Proper di kalangan dunia usaha dan industri 9.1. Jumlah personil industri yang bersertifikat EPCM 9.2. Jumlah industri Jawa Barat yang menerapkan program lingkungan 10. Terwujudnya sertifikasi Komisi AMDAL kab/kota se Jawa Barat 10.1. Jumlah Komisi AMDAL Daerah yang berlisensi 11. Terbitnya rekomendasi AMDAL hasil penilaian Komisi AMDAL 11.1. Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan 12. Tersedianya instrumen ekonomi lingkungan yang mendukung keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup 12.1. Jumlah pedoman dan kebijakan instrumen ekonomi lingkungan 13. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap bencana di Jawa Barat 13.1. Frekuensi sosialisasi terkait kebencanaan dan perubahan iklim 14. Meningkatnya kemampuan mitigasi bencana dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di Jawa Barat 14.1. Jumlah pedoman dan kajian terkait perubahan iklim 14.2. Mainstreaming perubahan iklim dalam Renstra sektor 15. Meningkatnya kerjasama pengendalian lingkungan hidup melalui kemitraan dengan seluruh pelaku pengelola lingkungan hidup 15.1. Jumlah kemitraan dengan berbagai stakeholder 15.2. Tingkat kesadaran seluruh stake holders dalam pengelolaan lingkungan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 21 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 16. Tercapainya berbagai upaya terobosan program dalam rangka peningkatan kepedulian lingkungan 16.1. Jumlah program - program pengelolaan lingkungan di daerah 16.2. Jumlah peraih penghargaan lingkungan 17. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat mengenai upaya penanganan dan penyelesaian sengketa lingkungan 17.1. Jumlah pengaduan masyarakat terkait permasalahan lingkungan 18. Terfasilitasinya sengketa lingkungan hidup yang terjadi sesuai dengan kebijakan lingkungan hidup 18.1. Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi 19. Tersedianya data base informasi lingkungan 19.1. Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup 20. Mengembangkan sistem balai kliring lingkungan hidup 20.1. Tingkat ketersediaan sistem informasi lingkungan Perbandingan capaian kinerja Renstra BPLH Provinsi Jawa Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLH Kota Bandung dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 22 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 Tabel III-C.1-1 Komparasi Capaian Sasaran Renstra BPLH Kota Bandung Terhadap Sasaran Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra BPLH Kota Bandung Capaian Sasaran Renstra BPLH Provinsi Jawa Barat Capaian Sasaran Renstra Kementerian Lingkungan Hidup (1) (2) (3) (4) (5) 1. Masyarakat telah dapat melaksanakan teknis pengelolaan sampah skala rumah tangga 619 rumah tangga Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra 2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Th. 2000 Belum ada sungai utama yang kualitas air sungainya memenuhi baku mutu Tidak ditargetkan dalam Renstra 3. Kualitas udara indoor dan roadside memenuhi baku mutu udara ambient Kualitas udara pada 94,79% dari baku mutu 4. Jumlah usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan adm. dan teknis pencegahan pencemaran air, udara dan tanah 12 pelaku usaha memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, udara dan tanah Jumlah pengaduan masyarakat atas permasalahan lingkungan yang telah di tangani dan terselesaikan 100% pengaduan masyarakat berkaitan dengan permasalahan lingkungan telah ditangani dan dapat diselesaikan titik pantau Tidak ditargetkan dalam Renstra Penurunan pertahun beban pencemar 2,5% 37 peraturan perundangan 36 kota dievaluasi Penurunan beban pencemaran 50 juta ton Tidak ditargetkan dalam Renstra 1000 registrasi B3 Pengurangan 80% beban pencemar pada industri kecil 5. 100% pengaduan ditangani 100% pengaduan ditangani Terlaksananya kepastian hukum dan penyelesaian konflik 250 rang PPLHD dan 500 PPNS 6. Jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun meningkat 7. Jumlah pohon pelindung dan pohon produktif dari tahun ke tahun meningkat Renstra 38.491 sumur resapan 1.741.518 pohon (pohon sebanyak 857.371 pohon pelindung 884.147) produktif + pohon Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra Rehabilitasi 500.000 ha pertahun 20 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra BPLH Kota Bandung Capaian Sasaran Renstra BPLH Provinsi Jawa Barat Capaian Sasaran Renstra Kementerian Lingkungan Hidup (1) (2) (3) (4) (5) 8. Jumlah sekolah dengan status Sekolah Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata) 12 sekolah telah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra 9. Status Lingkungan Hidup terinformasikan ke publik 2 media yakni media internet dan buku status lingkungan hidup Tidak ditargetkan dalam Renstra Tersedianya data dan informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan hidup Penurunan emisi kendaraan bermotor Daerah 10. Jumlah kendaraan bermotor yang dilakukan pengujian emisi 92,87% kendaraan bermotor yang dilakukan pengujian memenuhi emisi bersih kendaraan Tidak ditargetkan dalam Renstra 11. Persentase jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya 16 Sungai utama (indikator ini tidak ditetapkan untuk dicapai tetapi dilakukan pemantauan dan terinformasikan status mutunya) 7 DAS status mutu airnya cemar sedang Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 70% terpantau 13 DAS prioritas di 119 kota/kab 21 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 D. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Bandung Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Berikut ini hasil telaahan RTRW dan KLHS Kota Bandung : Tabel III D.1-1 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota Bandung No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Periode Perencanaan Berkenaan (1) (2) (3) (4) Pengaruh Rencana Struktur Ruang Terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (5) (6) 1. 2. 3. Ket : - Kolom 2 diisi dengan daftar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang direncanakan di wilayah Kota Bandung berupa Rencana Bandara, pelabuhan laut, pelabuhan penyebrangan, terminal, stasiun kereta, jaringan jalan primer/sekunder, jaringan prasarana air, jaringan prasarana energi/listrik, dan jaringan prasarana telekomunikasi. - Kolom 3 diisi dengan daftar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang telah ada di wilayah Kota Bandung berupa Rencana Bandara, pelabuhan laut, pelabuhan penyebrangan, terminal, stasiun kereta, jaringan jalan primer/sekunder, jaringan prasarana air, jaringan prasarana energi/listrik, dan jaringan prasarana telekomunikasi. - Kolom 4 diisi dengan indikasi program pemanfaatan ruang untuk setiap rencana tata ruang Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 22 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 - Kolom 5 diisi dengan perbandingan antara kondisi rencana dan kondisi saat ini, lakukan identifikasi pengaruhnya kepada kebutuhan pelayanan SKPD. Jika ada identifikasi bentuk kebutuhan tersebut, perkiraan besaran kebutuhan dan lokasinya. - Kolom 6 diisi dengan daftar lokasi berdasarkan hasil kolom 5. Daftar ini menjadi arahan lokasi pengembangan pelayanan SKPD untuk mendukung perwujudan struktur ruang wilayah Tabel D.1-2 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Bandung No. Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Periode Perencanaan Berkenaan (1) (2) (3) (4) Pengaruh Rencana Pola Ruang Terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (5) (6) 1. 2. 3. Ket : - Kolom 2 diisi dengan daftar kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan strategis yang direncanakan di wilayah Kota Bandung. - Kolom 3 diisi dengan daftar Pusat daftar kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan strategis yang telah ada di wilayah Kota Bandung. - Kolom 4 diisi dengan indikasi program pemanfaatan ruang untuk setiap rencana pola ruang. - Kolom 5 diisi dengan perbandingan antara kondisi rencana dan kondisi saat ini, lakukan identifikasi pengaruhnya kepada kebutuhan pelayanan SKPD. Jika ada identifikasi bentuk kebutuhan tersebut, perkiraan besaran kebutuhan dan lokasinya. - Kolom 6 diisi dengan daftar lokasi berdasarkan hasil kolom 5. Daftar ini menjadi arahan lokasi pengembangan pelayanan SKPD untuk mendukung perwujudan pola ruang wilayah. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 23 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel III D.2-1 Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Kota Bandung BPLH Kota Bandung No. Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan SKPD Catatan Bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pencemaran Udara - Data AQMS berdasarkan ISPU kualitas udara cenderung menurun pada posisi sedang. - Keberadaan Tol Cipularang berimplikasi pada penurunan kualitas udara kota Bandung khususnya di gerbang tol Pasteur dan jembatan Cikapayang. - Laju pertumbuhan kendaraan di Kota Bandung tergolong tinggi berkisar antara 12-21%/tahun. - Kontribusi pencemaran udara dari sektor industri masih 15%. - RTH masih minim, tingginya pencemaran udara dari aktivitas penduduk berkontribusi meningkatkan iklim mikro. - Dengan menurunnya kualitas udara perlu segera dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap sumbersumber pencemar baik yang bergerak maupun tidak bergerak. - Peningkatan pengendalian polusi udara melalui berbagai kegiatan antara lain kegiatan pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, kampanye langit biru dan pengujian emisi bersih kendaraan bermotor, pengadaan sarana dan prasarana pemantau kualitas udara dll. 2. Sumber Air - Baru 25% Rumah Tangga yang terlayani PDAM sedangkan sisanya sebesar 75% mengakses sumber air lain. - Terjadi peningkatan pengambilan air tanah secara illegal. - Hingga bulan Agustus tercatat 887 titik pengambilan air tanah dengan pengambilan air tanah sebessr 1.074.351 m3/bulan. - Hampir seluruh daerah kota bandung tergolong kategori I (kritis) dan II (rawan); - Dengan adanya kecenderungan pengambilan air tanah yang berlebihan berpengaruh kepada ketersediaan air. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya pengendalian dan perlindungan serta konservasi sumber-sumber air yang mengalami kerusakan. - Optimalisasi pengelolaan bidang air tanah melalui kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan air tanah, pengawasan pemanfaatan air tanah, pengembangan model teknologi konservasi air tanah, dll. - Melakukan upaya perlindungan dan konservasi SDA melalui kegiatan konservasi air tanah dan mata air, konservasi sungai dan anak sungai, pembangunan sumur resapan dangkal pada daerah tangkapan air, pembuatan lubang biopori dll. Renstra Daya Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 24 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 No. Aspek Kajian 3. Pencemaran Air Implikasi Terhadap Pelayanan SKPD Catatan Bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD Sebagian besar sungai utama tercemar berat. Kualitas air sungai yang merupakan sumber air baku PDAM Kota Bandung tidak dapat digunakan sebagai bahan baku air minum karena berada pada status tercemar ringan sampai dengan berat. IPAL terpusat di Bojongsoang hanya melayani 15% dari penduduk Kota Bandung. Separuh sumur gali dan sumur pompa tidak memenuhi syarat sebagai air bersih. Hampir semua sumur gali dan sumur pasak sudah tercemar bakteri coli. - Dengan kualitas air sungai yang tercemar ringan sampai dengan berat tentu berdampak kepada menurunnya tingkat ketersediaan air baku dan air bersih. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya pengendalian pencemaran dan perusakan sumber-sumber air. - Optimalisasi pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup melalui kegiatan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pemantauan kualitas air sungai dan air limbah dari sumber pencemar, penanganan pengaduan kasus lingkungan hidup, penerapan dan fasilitasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dll. 68 titik rawan genangan bajir di Kota Bandung. - Peningkatan koefisien run off, tahun 1960 (Otto Soemarwoto-2002) kira-kira 40% dan Bandung Utara 25%, saat ini diperkirakan 75% dan di Kawasan Bandung Utara 60%. - Tingginya koefisien run off sangat mempengaruhi tingkat penyediaan air tanah sebagai sumber air baku maupun air bersih. - Melakukan upaya perlindungan dan konservasi SDA melalui kegiatan pembangunan sumur resapan dangkal pada daerah tangkapan air, pembuatan lubang biopori dll. Tingkat pelayanan sampah pada tahun 2012 baru sebesar 85%. Produksi sampah Kota Bandung semakin meningkat sebagian besar adalah sampah perumahan dan fasilitas umum. Jumlah sampah yang diangkut sebanyak 10001100 ton sampah/hari dari 164 TPS. Sekitar 3% atau 135 ton/hari timbunan sampah telah dikelola dengan sistem 3R di 5 lokasi TPS 3R milik PD Kebersihan dan 7% atau sekitar 105 ton/hari timbunan sampah dikelola dengan sistem 3R secara mandiri oleh masyarakat. Terdapat 70 bank sampah di 70 RW dari 1560 RW di Kota Bandung. - Belum seluruh sampah yang diproduksi dapat ditangani tentu berdampak kepada kurang optimalnya tingkat pelayanan BPLH. - Melakukan upaya pengembangan kinerja pengelolaan sampah antara lain melalui kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan persampahan, pelatihan pengelolaan sampah pola 3R, sosialisasi pembentukan dan pengelolaan bank sampah sosialisasi pembentukan dan pengelolaan bank sampah, sosialisasi pengelolaan persampahan skala RW, pengawasan dan pengendalian pembangunan dan operasional tempat pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan pembentukan model kawasan pengelolaan sampah terpadu, pembangunan sarana percontohan waste to energy (Biogas), penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, pembangunan model tempat penampungan Ringkasan KLHS - - - 4. Bencana Banjir - 5. Volume dan Pengelolaan Sampah - - - Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 25 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 No. Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan SKPD - Pembuangan sampah ke TPA masih menjadi alternatif utama pengelolaan sampah Kota Bandung. - Tidak adanya sistem pengolahan dan pengelolaan yang baik, serta pengurangan sumber sampah melalui kebijakan publik dan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 Catatan Bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD sementara sampah ramah lingkungan dll. 26 Simpulan tersebut berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Bandung 2010 dan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012. 1. Isu Air Permasalahan lingkungan yang timbul berkaitan dengan isu air yaitu rendahnya kualitas air sungai, rendahnya kualitas air tanah, dan penurunan muka air tanah. 1.1. Rendahnya Kualitas Air Sungai Kualitas air permukaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi alami sungai tapi sangat dipengaruhi oleh kegiatan antropogenik (aktivitas manusia). Sungai yang melintas di Kota Bandung seperti sungai di kota-kota lainnya umumnya memiliki tekanan yang besar, berkaitan dengan jumlah penduduk yang terus berkembang serta fungsi sungai yang beraneka ragam, mulai dari sumber air baku, tempat pembuangan aktivitas domestik maupun industri, tempat rekreasi dan lain-lain. secara kontinu dasarnya di badan melakukan sepanjang air bantaran mempunyai pemurnian diri sungai. kemampuan sendiri (self Pada untuk purification) terhadap zat-zat pencemar yang masuk ke dalam air dalam setiap badan air atau sering disebut juga daya assimilasi (assimilative capacity). b. Daya asimilasi (assimilative capacity) yaitu kemampuan badan air untuk menerima beban limbah cair tanpa terjadi pencemaran beberapa telah sungai mengalami yang penurunan, melewati wilayah bahkan padat di bisa dikatakan tidak ada. Kemampuan ini tergantung dari debit (kapasitas) dan kandungan pencemar didalamnya. Semakin besar debit aliran dan semakin rendah kandungan polutannya maka akan semakin besar daya asimilasi badan air tersebut. c. Terjadi pendangkalan sungai akibat erosi dan sampah padat yang terbawa aliran air hujan/drainase atau yang sengaja dibuang masyarakat ke sungai. d. Kelas mutu sungai tidak dapat digunakan sebagai bahan baku air minum, dan sudah berada pada status tercemar ringan sampai dengan tercemar berat dibandingkan dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan SK. Gubernur Jawa Barat no. 39 Tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya di Jawa Barat. Barat. Dari hasil analisa kualitas air yang dilakukan selama kurun waktu September – Oktober dan November 2007 oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung di 40 titik pantau menunjukkan parameter fisik (DHL, Kekeruhan, TDS, suhu dan warna) menunjukan penurunan kualitas dari hulu ke hilir dan berada diatas baku mutu. Parameter Kimia Kualitas kimia sungai secara langsung dipengaruhi oleh adanya pencemaran air yang terjadi pada sungai. Semakin berat pencemaran berlangsung maka dapat dipastikan bahwa kondisi kualitas sungai akan menurun. Kandungan senyawa organik pada beberapa sungai-sungai di Kota Bandung cukup tinggi mulai dari hulu, tengah sampai hilir didasarkan pada nilai parameter BOD dan COD, MBAS, DO dan E. Coli yang terukur, di 40 titik pemantauan, yaitu di Sungai Cikapundung, S. Cikapundung Kolot, S. Cicadas, S. Citepus, S.Cibuntu, S. Cikendal, S. Ciparumpung, S. Cidurian, S. Cipamokolan, S. Cisaranteun, S. Cipanjalu, S. Cinambo, dan S. Cihalarang. Hampir seluruh kualitas air sungai di Kota Bandung telah melebihi golongan B, C, dan D berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 39 tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya di Jawa Barat. Kandungan senyawa organik yang tinggi menjadikan konsumsi oksigen dalam air menjadi lebih banyak dan konsentrasi oksigen terlarut akan berkurang yang pada mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air. Sebagai hasil oksidasi, besarnya kandungan senyawa nitrit dan nitrat memang tergantung dari besarnya senyawa amonia yang keberadaan terdapat senyawa dalam nitrit air. yang Namun cukup demikian tinggi dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup. Dari seluruh sungai yang diteliti hampir semua memiliki kandungan senyawa nitrit diluar baku mutu yang telah ditetapkan (0,06 mg/l). Sedangkan keberadaan senyawa nitrat pada air lebih banyak menimbulkan kondisi eutrofikasi pada sungai, selain dapat tereduksi menjadi nitrit. Pada seluruh sungai yang diteliti di Kota Bandung tersebut tidak ada sungai yang memiliki kandungan nitrat diluar baku mutu kelas I. Kandungan unsur logam yang terdapat pada sungai-sungai di Kota Bandung didominasi oleh logam-Iogam yang secara alami terdapat pada sungai yaitu Mn, Tembaga (Cu), Pb (timbal), Merkuri (Hg), Chromium (Cr) berada diatas baku mutu. Hal ini menandakan adanya pencemaran berat oleh terkait dengan kegiatan industri domestik yang masuk kedalam perairan, air sungai tidak lagi jernih, berwarna dan berbau. Kandungan senyawa minyak dan lemak pada seluruh sungai di Kota Bandung terdeteksi pada kisaran < 1 mg/L . Berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan untuk kandungan minyak dan lemak adalah Nihil. Kandungan minyak/lemak dan deterjen pada air sungai seringkali diindikasikan sebagai akibat limbah domestik (grey water). dari adanya pencemaran mutu yang disyaratkan. Parameter Lain Profil kadar parameter dari hulu sampai ke hilir menunjukkan beberapa indikasi sebagai berikut : Perubahan kadar parameter Nitrat pada semua lokasi dan semua musim tidak signifikan dan tidak menunjukkan adanya pencemaran Kadar Nitrit pada musim kemarau menunjukkan indikasi pencemaran hanya pada beberapa lokasi di hulu dan di hilir waduk namun tidak menunjukkan trend berakumulasi. Terdapat fenomena yang tidak jelas, justru di musim hujan pada bulan Oktober di semua lokasi hulu waduk terdapat peningkatan pencemaran Nitrit, yang melebihi kadarnya di musim kemarau. Kadar Sulfida menunjukkan adanya pencemaran, namun berdasarkan data yang ada hanya terjadi pada bulan Juni pada semua lokasi di hulu waduk. Terdapat Sulfida pada beberapa lokasi di musim hujan namun tidak signifikan. Kadar Chlorine tidak menunjukkan pencemaran pada semua lokasi dan semua periode. Kadar Sianida tidak menunjukkan pencemaran pada semua lokasi dan semua periode. Kadar Fluorida tidak menunjukkan pencemaran pada semua lokasi dan semua periode. Kadar logam berat As, Hg, Cu, Co, Ni dan Pb tidak menunjukkan pencemaran pada semua lokasi dan semua periode. Logam Seng menunjukkan indikasi pencemaran pada lokasi di hulu waduk, namun hanya berdasarkan Grafik Mutu Air dengan Metode STORET PP No. 82/ 2001 Kelas IV Sumber: Badan pengelola Lingkungan Hidup, 2012 Hampir semua sungai tergolong dalam katagori tercemar sedang, kecuali Cikapundung Sungai Tengah dan Cikapundung Sungai Hulu, Ciparungpung Sungai Hulu tergolong dalam katagori tercemar ringan. 1.2. Rendahnya Kualitas Air Tanah Kualitas air tanah sangat tergantung kepada komposisi kimia batuan pembentuk akuifer, yang dilarutkan selama air tanah mengalir, serta pencemaran yang terjadi disekitarnya. Unsur kimia batuan sangat tergantung kepada batuan asal dan proses terjadinya batuan tersebut. Sampai kedalaman 40 m dari permukaan tanah yang ditutupi batuan hasil Endapan Danau Bandung Purba, umumnya mengandung kadar besi (Fe) dan Mangan (Mn) tinggi. Kadar kimia air pada air tanah ini, terlihat pada air tanah sumur penduduk cukup tinggi dan minum dan industri. Berdasarkan pemeriksaan Dinas Kesehatan Kota Bandung, separuh dari sumur gali dan sumur pompa di Kota Bandung tidak memenuhi syarat sebagai air bersih. Dari analisis sampel yang diambil dari 52 kelurahan, secara bakteriologi hanya 37 % yang memenuhi syarat. Tercemarnya berbagai sumber air bersih oleh mengakibatkan limbah industri penurunan maupun ketersediaan domestik air per telah kapita pertahun. Pencemaran lingkungan sangat cepat pengaruhnya terutama terhadap air tanah dangkal. Sumber utama berasal dari limbah industri dan rumah tangga seperti tinja (septic tank). Di daerah pemukiman hampir semua air yang berasal dari sumur gali dan sumur pasak sudah tercemar bakteri coli tinja dengan konsentrasi sudah mencapai 2400 JPT/100 ml, sedangkan disaratkan dalam PermenKes untuk air minum tidak boleh ada coli jenis apapun. Penyebab utama karena sanitasi kurang baik. Berdasarkan penelitian WHO, bakteri coli tersebut akan mati jika sudah mengalir dalam tanah minimal sejara 10 m. Oleh karenanya disarankan pembuatan sumur yang baik harus berjarak minimal 10 m dari septik tank dan tempat pembuangan air kotor. 1.3. Penurunan Muka Air Tanah Penyebab adanya penurunan muka air tanah di Kota Bandung lebih disebabkan pengambilan air tanah yang berlebihan. Permasalahan penyediaan air bersih di Kota Bandung saat ini tidak saja hanya mencakup kualitas tapi juga kuantitas. PDAM, pengambilan air tanah melalui sumur bor terus meningkat. Pada tahun 1970 jumlah pengambilan air tanah melalui sumur bor mencapai 10,5 juta m3/tahun, pada tahun 1985 dan 1995 meningkat masing masing menjadi 38,6 juta m3 / tahun dan 66,9 juta m3/tahun (Dedi Hernandi dkk, 2006). Sementara jumlah sumur bor pada tahun 1970 yang semula hanya sekitar 500 buah, pada tahun 1985 meningkat menjadi sekitar 1500 buah dan pada tahun 1995 mencapai sekitar 2.200 buah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pengambilan air tanah di Kota Bandung dan daerah sekitarnya tahun 1996 cukup meningkat yaitu mencapai 76,8 juta m3/tahun (sekitar 92% diantaranya dipergunakan untuk usaha industri dan usaha komersil lainnya) dengan total jumlah sumur bor mencapai 2.628 buah). Jumlah sumur bor sebenarnya diperkirakan lebih banyak karena banyak diantaranya yang tidak didaftarkan. Sementara itu berdasarkan hasil IWACO/ International Workshop on Aliasing, Confinement and Ownership, (DHV dan IWACO,1989) memproyeksikan kebutuhan air bersih di Kota Bandung dan Daerah sekitarnya pada tahun 2015 akan naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 1996, yaitu menjadi sekitar 4.372 l/detik. Pesatnya peningkatan aktivitas industri, mall dan hotel, telah menyebabkan pengambilan air tanah semakin tinggi dan tidak terkendali, sementara daerah resapan air semakin sempit. Akibat meningkatnya jumlah kebutuhan air dan meningkatnya bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir penurunan muka air tanah mencapai 80 m. Variasi laju penurunan pertahun berkisar antara 0,01 – 6,26. Tingginya pengambilan air tanah di Bandung dan sekitarnya, telah mengakibatkan beberapa daerah mengalami amblasan, seperti di Leuwigajah, Kota Cimahi (Turun 52 cm), Rancaekek (turun 42 cm), Dayeuhkolot (turun 46 cm) dan di daerah Kopo. Menurut Direktorat Tata Lingkungan dan Pertambangan, hingga 2002 muka air tanah di Bandung berada sekitar 100 m di bawah muka air tanah. Selain terjadinya penurunan muka air tanah, juga telah terjadi penurunan laju produksi rata-rata air sumur dari 0,1 juta m3 / tahun sebelum tahun 1970 menjadi 0,03 juta m3/tahun pada tahun 1995 (Muhammad, 1997). Laporan pada tahun 1999, menunjukkan bahwa laju produksi air sumur dalam hanya 0,01 juta m3/tahun. Tingginya penggunaan air tanah di Kota Bandung dan sekitarnya telah menyebabkan beberapa daerah tergolong kritis air tanah. Bila mengacu pada peta konservasi air tanah daerah Bandung dan sekitarnya, hampir seluruh daerah Kota Bandung tergolong kategori I (kritis) dan II (rawan). Kategori I tergolong daerah kritis, dan di daerah ini tidak diperbolehkan lagi adanya pengambilan air tanah untuk semua peruntukkan kecuali hanya untuk air minum dan rumah tangga. Sementara kategori II pada dasarnya pengambilan air tanah disarankan tidak diperkenankan untuk industri dan jasa. Namun demikian disayangkan, pada beberapa tempat di zona kategori I masih ada pengambilan air tanah untuk kebutuhan bukan 1327 30 1000 971 821 18.7 20 686 500 10.5 10 1.6 0.5 0 5 3.2 15 4.6 30 6.3 4.9 42 45 7.3 58 300 78 96 0 1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1976 1985 1988 1990 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Gambar 2. Perkembangan pengambilan air tanah pada akuifer tengah (40 - 150) m bmt dan akuifer dalam (>150 m bmt) Volume Pengambilan Jumlah Sumur Grafik. Perkembangan Pengambilan Air Tanah pada Akuifer Tengah dan Dalam Sumber : Geologi Tata Lingkungan, 2009 Penurunan muka air tanah sangat signifikan terutama pada akuifer dalam. Seperti diuraikan di atas, sumber air tanah ini berasal dari daerah resapan air yang lokasinya jauh dan pengalirannya sampai ke daerah pengambilan air tanah memerlukan waktu lama sampai ratusan tahun bahkan air tanah di Cekungan Bandung-Soreang berumur ribuan tahun. Penurunan muka air tanah pada akuifer dangkal tidak separah pada akuifer dalam, karena air tanah ini lebih cepat terisi kembali oleh air permukaan disekitarnya, terutama dari air hujan dimusim penghujan. Penurunan muka air tanah yang drastis terjadi terutama sejak tahun delapan puluhan, seiring dengan pesatnya perkembangan industri dan pemukiman penduduk, yang notabenya kebutuhan air bersih dan air baku diambil dari air tanah. Oleh karenanya penurunan muka air tanah paling parah terjadi di daerah industri dan pemukiman, seperti daerah sekitar Jalan Mohamad Toha, Ujungberung, Cicaheum, dan Kiaracondong, lihat Gambar 2.5 Di daerah pemukiman dan perumahan terjadi penurunan terutama pada muka air Jumlah S Volume Pengamb 1500 41.7 38.6 40 No Lokasi Penurunan Muka Air Tanah (mm/tahun) 1. Husein 1,27 – 4,32 2. Cijerah 1,27 – 4,32 3. Arjuna 1,27 – 4,32 4. Garuda 1,27 – 4,32 5. Buah Batu 1,27 – 4,32 6. Cibuntu 1,27 – 4,32 7. Maleber 1,27 – 4,32 8. Kebon waru 1,61 – 3,10 9. Kiaracondong 1,61 – 3,10 10. Gedebage 1,63 – 2,12 11. Cipadung 1,63 – 2,12 12. Ujungberung 1,63 – 2,12 13. Cicaheum 1,63 – 2,12 Sumber : Geologi Tata Lingkungan, 2009 2. Isu Udara Permasalahan lingkungan berkaitan dengan isu udara yaitu emisi gas, dan kualitas udara ambien. 2.1. Emisi Gas Sumber pencemaran transportasi, industri, udara dominan pemukiman, adalah dan kegiatan persampahan (sudomo, 2001). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1992 di 5 (lima) kota, yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Medan, transportasi merupakan kegiatan yang secara umum mengemisikan polutan tertinggi. Di Kota Bandung, sektor transportasi merupakan kontributor Distribusi Emisi Pencemar Udara di Kota Bandung Emisi Transportasi Pemukiman Persampahan (Ton/Tahun) (%) (%) (%) Parameter CO NOx SOx Hidrokarbon Debu 97.300,00 2.800,00 2.092,00 2.270,00 1.121,10 97,4 56,3 12,6 78,5 27,4 0,1 11,1 18,8 2,2 33,2 2,4 3 0,7 17,5 19,4 Industri (%) 0,1 29,6 68 1,8 20 Sumber : Sudomo, 2001 Data Dinas Perhubungan Kota Bandung pada tahun 2001 total kendaraan bermotor menjadi 501.885 unit, tahun 2005 meningkat 821.562 unit, peningkatan terbesar terjadi pada sepeda motor dari 283.936 unit pada tahun 2001 menjadi 544.660 unit pada tahun 2005. Meningkatnya pencemaran udara di Kota Bandung juga dipicu adanya kemudahan akses memasuki Kota Bandung, khususnya dari Jakarta. penelitian Hasil Departemen Teknik Lingkungan ITB Desember 2006, menunjukan bahwa kebeadaan tol Cipularang telah berimplikasi terhadap kualitas udara. Di Titik masuk Kota Bandung seperti gerbang tol Pasteur dan jembatan Cikapayang kandungan CO rata-rata pada hari Jumat dan Sabtu meningkat sekitar 38% (di hari normal sekitar 1,800 menjadi 2,500 kg/hari pada Jumat dan Sabtu), sedangkan NOx meningkat 59% dan HC meningkat 50%. Meningkatnya pencemaran udara di Kota Bandung juga dipengaruhi oleh tidak terawatnya mesin kendaraan. Data BPLH Kota Bandung menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji emisi gas buang kendaraan bermotor tahun 2002 – 2005 lebih dari 60% kendaran berbahan bakar solar tidak memenuhi baku mutu emisi, sementara untuk yang berbahan bakar bensin Bandung merupakan nomor empat terbanyak di Jawa Barat. Sedangkan menurut Puji Lestari tahun 2004 yang melakukan penelitian terhadap 500 anak SD di Kota Bandung, terdeteksi bahwa dalam darah 6 (enam) dari 10 (sepuluh) anak yang diteliti, memiliki kandungan Pb di atas 10 mikrogram/ del. Kemudian pada tahun 2005 Puji Lestari melakukan penelitian kembali terhadap 400 anak dengan hasil menunjukkan bahwa Pb dalam darah anak-anak di Kota Bandung berkisar antara 2,5-60 mikrogram/dcl (rata-rata 14,13 mikrogram/dcl), padahal toleransinya 10 mikrogram /dcl. Bila tidak ada upaya penanggulangan, diprediksi bahwa kadar polutan pada tahun 2020 akan terakumulasi empat kali lipat. Dalam kaitanya dengan daya dukung dan daya tampung, kemampuan sumber daya udara khususnya kualitasnya sangat sulit diprediksi daya dukung dan daya tampungnya. Namun demikian tanda-tanda semakin menurunnya daya tampung kualitas udara dapat dilihat dengan jelas yaitu dari semakin banyaknya wilayah di Kota Bandung yang udaranya mengalami pencemaran dan beberapa parameter konsentrasinya telah melampaui Baku Mutu (BM). Mengingat saat ini sumber pencemar udara terbesar adalah dari kendaraan bermotor, dan laju pertumbuhan kendaraan di Kota Bandung tergolong tinggi berkisar antara 12 - 21% pertahun, maka apabila hal ini dibiarkan berlanjut diperkirakan dalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang hampir semua wilayah Kota Bandung kualitas udaranya akan melampaui Baku Mutu yang pada gilirannya akan menurunkan kesehatan warga Kota Bandung. Di samping persoalan pertumbuhan kendaraan Dari hasil sampling kualitas udara ambien di Kota Bandung yang dilakukan tahun 2012 pada 16 titik sampling udara sisi jalan (roadside) dan 10 titik sampling udara dalam ruang (indoor) didapatkan hasil untuk parameter CO, 03, S02, CO, NO2, TSP, HC, dan Pb yang hampir semuanya masih dibawah baku mutu kecuali kebisingan. Kondisi ini diperkirakan karena waktu pemantauan yang dilakukan pada saat musim hujan atau baru selesai hujan turun. Sumber emisi partikulat di udara berasal dari tersuspensinya tanah partikel halus ke udara dari aktivitas kendaraan/transportasi dan akibat tiupan angin. Besarnya konsentrasi partikulat selain disebabkan oleh kedua hal tersebut di atas juga dipengaruhi oleh tata guna lahan di lokasi pengukuran. Dan dari hasil sampling diatas dapat diperkirakan besarnya partikulat di lokasi cenderung berasal dari aktifitas transportasi kendaraan bermotor. Tabel E.2-2 Hasil Pengukuran kualitas udara Roadside Tabel E.2-3 Hasil Pengukuran kualitas udara Indoor 3. Isu Limbah Padat Permasalahan lingkungan berkaitan dengan isu limbah padat yaitu tekanan terhadap persampahan, tingginya jumlah perusahaan yang belum mengelola Limbah B3nya dengan baik, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). 3.1. Tekanan terhadap persampahan Saat ini di Kota Bandung selain ada pengelolaan sampah secara formal oleh Dinas Kebersihan, juga berkembang pengelolaan sampah oleh para pelaku informal seperti para Laskar Mandiri (pemulung), lapak, bahkan bandar dan lapak. Disamping itu, upaya pengomposan yang telah banyak dilakukan di Kota Bandung juga diperhitungkan sebagai usaha mereduksi sumber sampah. Hasil uji komposisi menunjukkan adanya potensi untuk menekan beban pengelolaan bila sampah organik compostable dapat pertimbangan pengurangan beban bagi pengelolaan sampah. Dari observasi terhadap proses pemulungan barang potensi daur ulang diperkirakan besarnya pemulungan mencapai 5,6% terhadap timbulan sampah total. Observasi di lapangan menginformasikan bahwa sampai saat ini masih banyak warga yang memiliki kebiasaan membuang sampah ke sungai atau selokan, dan membuang sampah di lahan kosong terlantar. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat pelayanan pengelolaan sampah pada warga Kota Bandung belum optimal. a. Operasi Pengumpulan Operasi pengumpulan sampah yang dijalankan di Kota Bandung dibedakan atas 3 pola operasi pengumpulan yaitu : individu langsung (Door to Door), individual tidak langsung, dan Komunal langsung. Individu langsung (Door to Door) Sampah dari sumber sampah dikumpulkan, dan langsung diangkut oleh kendaraan pengangkut sampai ke TPA. Lokasi yang menggunakan sistem ini diantaranya adalah kawasan industri, perkantoran, komersil, dan pemukiman terutama pemukiman teratur/real estate. Individual tidak langsung Pengumpulan dari sumber oleh gerobak, dibawa ke TPS dan diangkut ke TPA oleh kendaraan pengangkutan. Pada pola ini terdapat dua jenis kendaraan pengumpulan yang umum dipergunakan yaitu : a). Gerobak besar volume (1 - 1,5) M3, kapasitas kerja 3 waktu tertentu. Pola ini dilaksanakan di wilayah dengan ketersediaan lahan TPS, dengan partisipasi masyarakat yang cukup tinggi b. Pengangkutan Pelayanan persampahan di Kota Bandung dibagi menjadi 4 (empat) wilayah operasional yaitu wilayah operasional Bandung Barat, Bandung Utara, Bandung Selatan, dan Bandung Timur. Pengangkutan sampah menggunakan 2 (dua) jenis kendaraan yaitu Arm roll/LH dan Dump truck dengan kapasitas 10 M3 dan 6 M3. Total jumlah armada tersebut adalah 113 buah untuk seluruh wilayah operasional. c. Operasi Pembuangan Sejak bulan Februari 2006, Kota Bandung tidak lagi memiliki tempat pembuangan akhir sampah yang dapat menampung timbulan sampah yang ada. Berdasarkan perhitungan timbulan sampah, total timbulan sampah Kota Bandung tahun 2007 adalah 6.860 M3/hari dengan sumber timbulan sampah terbesar dari perumahan dan fasilitas umum. Tempat penampungan sampah sementara (TPS) yang digunakan di Kota Bandung berjumlah 202 buah. Volume sampah yang dapat diangkut pada tahun 2007 adalah 2.231 M3 hari. Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah milik PD Kebersihan Kota Bandung pada saat ini terdapat di lima lokasi, yaitu TPA Pasir Impun, Leuwigajah, Cicabe, Cieunteung, dan Jelekong. TPA Pasir Impun, Cieunteung, dan Cicabe telah ditutup, begitu juga dengan TPA Leuwigajah dan Jelekong. TPA Leuwigajah Rendahnya kinerja pengelolaan sampah di kabupaten ini berdampak secara langsung terhadap kualitas lingkungan dan sanitasi masyarakat. Penumpukan dan pembuangan sampah ilegal kerap ditemukan di saluran, sungai, tanah kosong, serta tempat lainnya sehingga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, kenyamanan, dan estetika. 3.2. Tingginya jumlah perusahaan yang belum mengelola Limbah B3nya dengan baik Untuk mendeteksi jumlah Limbah B3 yang dihasilkan oleh kegiatan di suatu daerah dan statusnya, termasuk aktivitas pemindahan atau pengangkutannya, perkiraan data minimum yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a. Perusahaan penghasil limbah B3, jenis limbah dan volumenya b. Perusahaan yang mendapat izin untuk penyimpanan, pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, dan pemusnahan (Land fill) limbah B3. c. Perusahaan yang mendapat rekomendasi dan izin dari perhubungan untuk pengangkutan limbah B3. Timbulan limbah B3 dari seluruh sektor di Kota Bandung terus mengalami kenaikan dari tahun 2000 sampai 2009 seperti yang terlihat pada Tabel 2.8. Sejalan dengan aktifitas masyarakat Kota Bandung, selain sampah limbah padat domestik dan limbah cair, juga dihasilkan limbah yang dapat dikategorikan sebagai limbah B3. Limbah tersebut dihasilkan dari hasil usaha atau kegiatan sampah dari pada menghasilkan listrik. PLTSa Gedebage merupakan salah satu PLTSa yang akan dibangun di Bandung Timur yang pembangunannya bertujuan untuk mengatasi masalah persampahan di Kota Bandung. Dalam pelaksanaannya, PLTSa Gedebage mendapat berbagai respon negatif dari warga sekitar, khususnya warga Perumahan Griya Cempaka Arum Gedebage yang memiliki lokasi tak jauh dari lokasi PLTSa Gedebage. Tidak hanya warga, beberapa ahli lingkungan juga memberikan respon negatif terhadap PLTSa Gedebage karena PLTSa ini dianggap tidak bisa menuntaskan masalah persampahan kota, sehebathebatnya hanya mengurangi sebagian besar sampah kota, sisanya mungkin saja menumpuk lagi, bahkan besar kemungkinan kejadian-kejadian yang lebih buruk bisa terjadi. Kemudian tinjauan teknologi tepat guna dan letak geografis Bandung. Indonesia sangat minim pengalaman mengenai tekhnologi incenerasi (pembakaran), bahkan beberapa bahan berbahaya yang sementara ini harus diincenarasi saja tidak semua dijalani. Jadi AMDAL dalam hal ini tidak bisa secara optimal memberikan study kelayakan yang obyektif, semua studi bukan khayalan harus berdasarkan perhitungan real yang teruji. Penerapan teknologi tidak bisa coba-coba atau prediksi tetapi berdasarkan pengalaman yang sekali lagi sudah teruji. Terakhir mengenai lokasi PLTSa mutlak harus jauh dari permukiman penduduk untuk menghindari besarnya kemungkinan dampak negatif pada masyarakat. Permasalahan yang menjadi pemicu konflik, antara lain : membutuhkan air dalam jumlah yang sangat banyak. d. Adanya rasa tidak percaya masyarakat terhadap keberjalan program tersebut yang ramah lingkungan. Dioxin adalah nama sekelompok senyawa kimia beracun yang terbentuk sebagai hasil pembakaran sampah dan bahan bakar. Membakar senyawa berbahan dasar chlorine, seperti plastik PVC, menghasilkan senyawa dioxin yang paling berbahaya. Chlorine terdapat dalam berbagai jenis plastik, sehingga saat plastik ini dibakar, maka chlorine dilepas dan dengan cepat bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk dioxin. Dioxin merupakan senyawa yang sangat tahan lama, sebab senyawa ini tidak mudah terurai di alam. Kalaupun seandainya pembentukan dioxin dapat dihentikan saat ini juga, dioxin tetap akan berada di lingkungan selama bertahun-tahun mendatang. Karena dioxin tidak terurai, baik di alam maupun di dalam tubuh, senyawa ini akan terakumulasi. Ini berarti bahwa tubuh akan menerima dioxin dan menyimpannya. Seiring perjalanan waktu, paparan dalam jumlah sedikit pun akan menumpuk – sampai berpengaruh terhadap kesehatan. Saat terlepas ke udara, dioxin dapat menempuh jarak yang cukup jauh. Di air, dioxin dapat menumpuk pada tanah sungai, sehingga menempuh perjalanan lebih jauh ke hilir atau masuk ke tubuh ikan. Kebanyakan paparan dioxin yang kita alami terjadi melalui makanan. Dioxin yang terlepas ke atmosfer, menumpuk pada tanaman terpapar dioxin dalam jumlah besar di tempat kerja mereka selama bertahun-tahun, memiliki risiko yang jauh meningkat untuk mengalami kanker. Jika dioxin menembus plasenta pada kehamilan, meski dalam jumlah kecil, ini dapat menyebabkan efek terhadap reproduksi atau perkembangan, seperti keguguran, kemandulan, dan kelainan bawaan saat lahir – deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan terhadap sistem imun. Anak-anak daripada sejumlah wanita di Jepang dan Taiwan yang mengonsumsi minyak goreng yang terkontaminasi dioxin, menunjukkan berbagai jenis kelainan fisik saat lahir dan kemampuan intelegensia yang rendah saat dites. Asal logam berat dalam abu PLTSA Timbal (Pb): pewarna plastik, baterai, accu, lapisan glossy, keramik, bungkus kabel, timah solder, zat pelapis anti bocor, patri untuk kaca, pembalans roda, amunisi, campuran material bantalan, bahan pelapis seng, pemberat pancing, pelindung radiasi, mainan anak, gelas kristal, PVC, bahan cat, bahan keramik, pelumas, katoda tabung TV, Mercury (Hg): termometer, baterai Mercury - Oxide, lampu neon, tambal gigi (amalgam), saklar elektonik, lampu, barometer. Cadmium (Cd): baterai NiCad, PVC, pewarna plastik, pelapis permukaan (plating & coating), perhiasan perak, sel surya. Chromium (Cr): bahan kulit, pengawet kayu, cat, pewarna tekstil, baja tahan karat, pelapis logam (plating & coating), bahan refractory. Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan SASARAN, Hidup Kota Bandung V isi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor penyusunan, 8 tahun pengendalian, 2008 dan tentang evaluasi tahapan, tata pelaksanaan cara rencana pembangunan daerah, didefinisikan sebagai suatu rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berdasarkan pengertian tersebut dan dalam rangka mendukung pencapaian visi pemerintah Kota Bandung serta mewujudkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana amanah dari Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup Pasal 5 ayat (1), BPLH Kota Bandung menetapkan Visi sebagai berikut : BANDUNG RAMAH LINGKUNGAN MENUJU KOTA NYAMAN DAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE CITY) Penjelasan makna dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Bandung, berarti Pemerintah Kota Bandung termasuk di dalamnya BPLH Kota Bandung, penduduk kota dan warga lainnya yang tinggal di Bandung ataupun melakukan kegiatan di Kota Bandung. 2. Ramah lingkungan, berarti memiliki perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan hidup sehingga timbul aktivitas-aktivitas yang bersifat melindungi/menjaga, memelihara dan merehabilitasi kondisi lingkungan hidup di sekitarnya. 3. Menuju Kota Nyaman, berarti kota yang menyenangkan untuk dijadikan tempat tinggal khususnya karena kualitas lingkungannya Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 62 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 terpelihara dengan baik serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. 4. Berkelanjutan (Sustainable City), yaitu kota yang dalam pembangunannya tidak hanya memprioritaskan aspek ekonomi semata, akan tetapi juga mempertimbangkan pula aspek lingkungan dan sosial dengan proporsi yang seimbang dalam rangka menjaga ketersediaan dan kelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan. Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, masih menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, perlu ditetapkan suatu Misi yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk maksud tersebut, BPLH Kota Bandung telah menetapkan tiga misi yang diemban atau diselenggarakan sebagai upaya dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketiga Misi yang harus diselenggarakan terdiri dari : Meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta dampak negatif perubahan iklim Meningkatkan upaya rehabilitasi lingkungan hidup yang mengalami pencemaran dan perusakan serta dampak negatif perubahan iklim Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup Pernyataan misi tersebut mengandung makna bahwa : Dengan meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan serta dampak negatif perubahan iklim maka kondisi lingkungan hidup Kota Bandung diharapkan tercegah dari bahaya pencemaran, perusakan maupun dampak negatif perubahan iklim yang lebih besar atau berat. Dengan meningkatkan upaya rehabilitasi lingkungan hidup yang mengalami pencemaran dan kerusakan maka kondisi lingkungan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 63 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 hidup Kota Bandung diharapkan terlindungi kelestarian dan fungsinya. Dengan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup yang menjadi kewenangan BPLH Kota Bandung maka pembangunan lingkungan hidup di Kota Bandung lebih dipercaya dan mendorong partisipasi yang lebih luas dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui implementasi ketiga misi tersebut BPLH Kota Bandung berusaha berperan aktif mewarnai pembangunan yang terjadi Kota Bandung sehingga pembangunan yang sedang berlangsung merupakan pembangunan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan atau ramah terhadap lingkungan. B. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan misi tersebut di atas, BPLH Kota Bandung untuk kurun waktu Tahun 2013-2018 menetapkan tujuan sebagai berikut : Berkurangnya dampak negatif pembangunan kota perubahan iklim terhadap lingkungan hidup dan Terehabilitasinya sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pencemaran, perusakan dan dampak negatif perubahan iklim Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup kinerja Pernyataan tujuan pertama yaitu berkurangnya dampak negatif pembangunan kota dan perubahan iklim terhadap lingkungan hidup memiliki makna bahwa BPLH Kota Bandung berkeinginan supaya dampak negatif dari pembangunan kota dan perubahan iklim dapat diminimalisir bahkan apabila bisa dihilangkan sehingga cita-cita menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang nyaman dapat dicapai. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 64 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Sasaran strategis dari pernyataan tujuan pertama tersebut terdiri dari : Terjaganya kualitas lingkungan (udara, air dan tanah) sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan Berkurangnya timbulan sampah pada tempat - tempat pembuangan sampah Pernyataan tujuan kedua yakni terehabilitasinya sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki makna bahwa BPLH Kota Bandung berkeinginan agar sumber daya alam dan lingkungan hidup yang tercemar dan atau mengalami kerusakan pulih kembali dan meningkat fungsinya. Sasaran strategis atas pernyataan tujuan kedua tersebut di atas adalah sebagai berikut : Terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup Pernyataan tujuan ketiga yaitu terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup mengandung makna bahwa BPLH Kota Bandung berkeinginan melakukan penatausahaan keuangan dan kinerja secara lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya sehingga menumbuhkan kepercayaan unsur penyelenggara pemerintahan maupun pemangku kepentingan lingkungan hidup lainnya. Tumbuhnya kepercayaan dari unsur penyelenggara pemerintahan dimaksudkan salah satu manfaatnya adalah mendapatkan pengakuan atas kewajaran dalam tata kelolah keuangan. Disamping itu, dapat mendorong partisipasi yang lebih luas dari segenap pemangku kepentingan lingkungan hidup. Sasaran strategis dari pernyataan tujuan ketiga tersebut yaitu : BPLH Kota Bandung mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang wajar dan baik Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 65 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka menengah Pelayanan BPLH Kota Bandung NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS (1) (2) (3) 1. Berkurangnya dampak negatif pembangunan kota dan perubahan iklim terhadap lingkungan hidup 1.1. Terjaganya kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan 1.2. Berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan sampah 1 2 3 4 5 (5) (6) (7) (8) (9) 50 % 55 % 60 % 65 % 70 % Tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menurun 2% 2% 2% 2% 2% Jumlah sungai utama kualitas airnya memenuhi status mutu kelas IV golongan B 12,50 % 17,00 % 17,00% 17,00 % 17,00% Cakupan sampah yang dikelola secara Landfill 69 % 65 % 58 % 34 % 25 % Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) 18 % 20 % 22 % 25 % 30 % 1% 4% 15 % 30 % 35 % (4) Tingkat kualitas udara ambien pantau memenuhi baku mutu Cakupan sampah energi dengan lingkungan Renstra TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- INDIKATOR KINERJA SASARAN Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 dikonversi teknologi titik menjadi ramah 67 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN (1) (2) 2. Terehabilitasi SDA dan LH dari pencemaran, perusakan dan dampak negatif perubahan iklim 2.1. Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan & kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup 3.1 BPLH mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang wajar dan baik 3. 1 2 3 4 5 (4) (5) (6) (7) (8) (9) Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat -31,30 -31,27 -31,24 -31,21 -31,18 Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran 1 titik mata air dan 2 sungai 1 titik mata air dan 2 sungai 1 titik mata air dan 2 sungai 1 titik mata air dan 2 sungai 1 titik mata air dan 2 sungai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Baik Baik Baik Baik Baik (3) dan Persentase tertib barang/aset daerah administrasi Persentase temuan pengelolaan anggaran oleh BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Nilai evaluasi Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) Renstra TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 Kinerja 68 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 C. Strategi dan Kebijakan Untuk memujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya, BPLH Kota Bandung dalam tahun 2013 - 2018 telah menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut : Strategi 1. Pengendalian dan pencegahan polusi udara yang bersumber dari sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak lebih diarahkan kepada peningkatan kesadaran stakeholder lingkungan melalui pembinaan dan monitoring. 2. Pengendalian pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dampak dampak negatif perubahan iklim diarahkan kepada permasalahan pembinaan, lingkungan dan penanganan monitoring pengaduan tindak lanjut rekomendasi permasalahan lingkungan. 3. Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi stakeholder lingkungan. 4. Pembinaan dan pengembangan pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan daerah. 5. Melakukan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan sehingga permasalahan sampah dapat teratasi dan bermanfaat ekonomi. 6. Meningkatkan pengelolaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan daerah. 7. Meningkatkan mengalami upaya rehabilitasi sumber daya alam yang pencemaran maupun kerusakan sehingga tetap lestari dan berkembali berfungsi dengan baik. 8. Meningkatkan pemenuhan kriteria pelaporan keuangan dan kinerja yang baik Kebijakan 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan udara kepada Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 68 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 stakeholder lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran, perusakan udara & dampak negatif perubahan iklim. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan kepada stakeholder lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup lainnya (non udara). 3. Memberikan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup akurat dan terkini seluas-luasnya kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan (stakeholder) lingkungan lainnya. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan energi dan ketenagalistrikan serta melakukan pengembangan energi. 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan sampah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lingkungan lainnya) dan timbulan sampah dikelola dengan prioritas penanganan yaitu pola 3R, landfill dan dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan. 6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan air tanah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lingkungan lainnya) dan memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar pemanfaatan air tanah. 7. Mengidentifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran maupun kerusakan untuk kemudian segera dilakukan perbaikan dan konservasi. Upaya perbaikan dan koervasi tersebut dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya sehingga lebih optimal. 8. Mengembangkan pelaporan keuangan dan kinerja urusan bidang lingkungan hidup yang lebih baik. 9. Menyedianakan sarana dan prasarana pelayanan sesuai prioritas. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 69 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPLH Kota Bandung Tahun 2013-2018 Visi Bandung Ramah Lingkungan Menuju Kota Nyaman Misi Pertama Meningkatkan Upaya Pengendalian dan Pencegahan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup serta Dampak Negatif Perubahan Iklim Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan Berkurangnya dampak negatif pembangunan kota dan perubahan iklim terhadap lingkungan hidup 1. Terjaganya kualitas lingkungan (udara, air dan tanah) sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan Pengendalian dan pencegahan polusi udara yang bersumber dari sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak lebih diarahkan kepada peningkatan kesadaran stakeholder lingkungan melalui pembinaan dan monitoring Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan udara kepada stakeholder lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran, perusakan udara & dampak negatif perubahan iklim Pengendalian pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dampak dampak negatif perubahan iklim diarahkan kepada pembinaan, penanganan pengaduan permasalahan lingkungan dan monitoring tindak lanjut rekomendasi permasalahan lingkungan Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan kepada stakeholder lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup lainnya (non udara) Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi stakeholder lingkungan Memberikan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup akurat dan terkini seluas-luasnya kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan (stakeholder) lingkungan lainnya Pembinaan & pengembangan pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan daerah Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan energi dan ketenagalistrikan serta melakukan pengembangan energi Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 70 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tujuan Strategi Kebijakan 2. Berkurangnya timbulan sampah pada tempattempat pembuangan sampah Melakukan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan sehingga permasalahan sampah dapat teratasi dan bermanfaat ekonomi Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan sampah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lingkungan lainnya) dan timbulan sampah dikelola dengan prioritas penanganan yaitu pola 3R, landfill dan dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan Meningkatkan Upaya Rehabilitasi Lingkungan Hidup yang Mengalami Pencemaran dan Perusakan serta Dampak Negatif Perubahan Iklim Misi Kedua Tujuan Sasaran Strategis Terehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pencemaran, perusakan dan dampak negatif perubahan iklim Renstra Sasaran Strategis Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan Strategi Kebijakan Meningkatkan pengelolaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan daerah Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan air tanah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lingkungan lainnya) dan memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar pemanfaatan air tanah Meningkatkan upaya sumber daya alam yang pencemaran maupun sehingga tetap lestari dan berfungsi dengan baik Mengidentifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran maupun kerusakan untuk kemudian segera dilakukan perbaikan dan konservasi. Upaya perbaikan dan koervasi tersebut dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya sehingga lebih optimal. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 rehabilitasi mengalami kerusakan berkembali 71 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Misi Ketiga Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Penyelenggaraan Urusan Bidang Lingkungan Hidup Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup BPLH mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang wajar dan baik. Meningkatkan pemenuhan kriteria pelaporan keuangan dan kinerja yang baik sesuai ketentuan. Mengembangkan pelaporan keuangan dan kinerja urusan Bidang Lingkungan Hidup sesuai ketentuan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 Menyediakan sarana dan berdasarkan skala prioritas prasarana pelayanan 72 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 B erdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, program didefinisi sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, sedangkan kegiatan yaitu bagian dari program yang dilaksakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Dengan pengertian tersebut, BPLH Kota Bandung menetapkan rencana program dan kegiatan Tahun 2014-2018 sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 1.1. Kegiatan pembinaan dan pengendalian pencemaran udara. 1.2. Kegiatan kampanye langit biru dan pengujian emisi bersih kendaraan bermotor 1.3. Kegiatan pemantauan kualitas udara 1.4. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pemantau kualitas udara 2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan dari program ini terdiri dari : 2.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup 2.2. Kegiatan pengendalian dampak perubahan iklim Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 72 2.3. Kegiatan perlindungan lapisan ozon 2.4. Kegiatan sosialisasi dan penerapan ECO Office 2.5. Kegiatan pemantauan kualitas air sungai dan air limbah dari sumber pencemar 2.6. Kegiatan pemantauan pengelolaan B3 dan limbah B3 (Pengelolaan B3 dan Limbah B3) 2.7. Kegiatan pemantauan kualitas tanah 2.8. Kegiatan edukasi dan komunikasi bidang lingkungan hidup 2.9. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan 2.10. Kegiatan penanganan pengaduan kasus lingkungan hidup 2.11. Kegiatan evaluasi penaatan lingkungan (Proper) 2.12. Kegiatan pengembangan produksi ramah lingkungan 2.13. Kegiatan penerapan dan fasilitasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 2.14. Kegiatan pengawasan implementasi dokumen lingkungan 2.15. Kegiatan penyiapan komponen titik pantau kebersihan kota 2.16. Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan air minum dan air limbah 2.17. Kegiatan fasilitasi sekolah berbudaya lingkungan 2.18. Kegiatan gerakan penghijauan kota 3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini antara lain : 3.1. Kegiatan penyusunan basis data dan status lingkungan hidup daerah 3.2. Kegiatan penyusunan peta kawasan rawan bencana karena perubahan iklim 3.3. Kegiatan penyusunan laporan penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 73 3.4. Kegiatan penguatan jejaring informasi lingkungan berbasis teknologi informasi 4. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan dari program ini yaitu : 4.1. Kegiatan pembuatan masterplan energi baru terbarukan 4.2. Kegiatan inventarisasi dan pemetaan ketenagalistrikan non PLN 4.3. Kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil audit energi pada bangunan/gedung 4.4. Kegiatan pembuatan rencana umum ketenagalistrikan daerah 4.5. Kegiatan inventarisasi dan pemetaan pengguna energi 4.6. Kegiatan monitoring tindak lanjut rekomendasi audit energi 4.7. Kegiatan pelaksanaan earth hour Kota Bandung 5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini adalah sebagai berikut : 5.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan persampahan 5.2. Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah pola 3R 5.3. Kegiatan sosialisasi pembentukan dan pengelolaan bank sampah 5.4. Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan persampahan 5.5. Kegiatan pembentukan model kawasan pengelolaan sampah terpadu 5.6. Kegiatan sosialisasi waste to energy (Biogas) 5.7. Kegiatan pembangunan sarana percontohan waste to energy (Biogas) 5.8. Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan 5.9. Kegiatan pembangunan model tempat penampungan sementara sampah ramah lingkungan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 74 5.10. Kegiatan pengawasan & pengendalian pembangunan dan operasional tempat pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan 5.11. Kegiatan sosialisasi pengelolaan persampahan skala RW 6. Program Pengelolaan Bidang Air Tanah Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan terkait program ini terdiri dari : 6.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan air tanah 6.2. Kegiatan pembangunan sumur pantau dan resapan dalam 6.3. Kegiatan pengadaan peralatan pembaca meter air tanah otomatis 6.4. Kegiatan pengawasan pemanfaatan air tanah 6.5. Kegiatan pengembangan model teknologi konservasi air tanah 6.6. Kegiatan penyusunan dan update basis data air tanah berdasarkan zonasi 6.7. Kegiatan penyusunan & update data sistem informasi air tanah 6.8. Kegiatan kajian pengelolaan air tanah (hidrogeologi) 6.9. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan air tanah secara otomatis 6.10. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana air bersih dengan sumber air tanah 7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 7.1. Kegiatan pembangunan sumur resapan dangkal pada daerah tangkapan air 7.2. Kegiatan pengadaan peralatan pelubang biopori 7.3. Kegiatan konservasi air tanah dan mata air 7.4. Kegiatan konservasi sungai dan anak sungai 7.5. Kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 75 8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 8.1. Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 8.2. Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 9. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 9.1. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 9.2. Kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 9.3. Kegiatan penyediaan alat tulis kantor 9.4. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan 9.5. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9.6. Kegiatan penyediaan peralatan rumah tangga 9.7. Kegiatan penyediaan makanan dan minuman 9.8. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 9.9. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran 10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 10.1. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/operasional 10.2. Kegiatan pengadaan mebeulair 10.3. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 10.4. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 76 11.1. Kegiatan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 11.2. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu : 12.1. Kegiatan bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan 12.2. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD P rogram dan kegiatan indikatif di atas ada yang bersifat lintas SKPD dan tidak. Program dan kegiatan indikatif yang bersifat lintas SKPD terdiri dari program pengendalian polusi, pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dan program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 77 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2014 - 2018 C. Indikator dan Target Kinerja serta Pendanaan Program/Kegiatan Indikatif Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung telah menetapkan indikator kinerja dan pendanaan indikatif atas program dan kegiatan Tahun 2014-2018 sebagai berikut : Tabel C. 1-1 Rencana Program/Kegiatan dan Indikator & Target Kinerja Tahun 2014-2018 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Berkurangnya dampak negatif pembangunan kota dan perubahan iklim terhadap lingkungan hidup Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 50 % 1.297 Juta 55 % 1.000 Juta 60 % 1.150 Juta 65 % 8.200 Juta 70 % 1.750 70 % 13.397 Juta Terjaganya kualitas Program Peningkatan Usaha dan atau kegiatan lingkungan (udara, Pengendalian Polusi sumber tdk bergerak yang air dan tanah) Udara memenuhi persyaratan sehingga tetap adm. & teknis pencegahan memenuhi baku pencemaran udara mutu lingkungan Kendaraan bermotor yang Tingkat kualitas dilakukan uji emisi udara ambien memenuhi standar emisi memenuhi baku bersih mutu Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 90 % Tahun 2015 90 % Tahun 2016 95 % Tahun 2017 95 % Tahun 2018 100 % 200 Orang 250 Juta 200 Orang 300 Juta 200 Orang 350 Juta 200 Orang 400 Juta 200 Orang 450 Juta 1.000 Orang 1.750 Juta 2.750 Orang 300 Juta 3.000 Orang 350 Juta 3.250 Orang 400 Juta 3.500 Orang 400 Juta 3.750 Orang 400 Juta 3.750 Orang 1.850 Juta Kegiatan pemantauan Data kualitas udara pada kualitas udara titik pantau 80 Titik 747 Juta 82 Titik 350 Juta 84 Titik 400 Juta 86 Titik 400 Juta 88 Titik 400 Juta 88 Titik 2.297 Juta Kegiatan Renstra pengadaan Peralatan pemantau - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 - - 1 7.000 1 18 Lokasi 19 100 % Tingkat emisi Gas Kegiatan Pembinaan Pelaku usaha & masyarakat Rumah Kaca dan pengendalian telah diberikan pembinaan (GRK) menurun pencemaran udara. tentang pengendalian pencemaran udara Jumlah sungai Kegiatan kampanye Pengguna kendaraan ber utama memenuhi langit biru & pengujian motor mendapatkan info status mutu kelas emisi bersih kenda emisi bersih kendaraan IV golongan B raan bermotor bermotor dan diuji emisi kendaraannya Unit Kerja Penanggung Jawab 500 2 7.500 76 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Program dan Kegiatan 3 4 sarana dan prasarana kualitas udara pemantau kualitas Suku cadang peralatan udara pemantau kualitas udara Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 5 6 7 8 9 10 11 12 Unit 13 Juta 14 Unit 15 Juta 16 Unit 17 Juta 100 % 9.050 Juta 100 % 9.750 Juta 100 % 40.150 Juta Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 - Tahun 2015 - Tahun 2016 - Tahun 2017 1 Unit Tahun 2018 1 Unit 2 Unit Program Pengendalian Penanganan pengaduan Pencemaran dan kasus lingkungan Perusakan Lingkungan Kegiatan dan atau usaha Hidup memenuhi tertib adminis trasi & teknis pengelolaan lingkungan 100 % 4.500 Juta 100 % 8.350 Juta 100 % 8.500 Juta Kegiatan penyusunan Naskah akademis menge kebijakan pengendali nai pengendalian pencema an pencemaran dan ran dan kerusakan LH kerusakan LH 2 Berkas 300 Juta 2 Berkas 300 Juta 2 Berkas 400 Juta 2 Berkas 400 Juta 2 Berkas 500 Juta 10 Berkas 1.900 Juta 1 Berkas 562 Juta 1 Berkas 500 Juta 1 Berkas 600 Juta 1 Berkas 700 Juta 1 Berkas 800 Juta 5 Berkas 3.162 Juta Dokumen Rencana Aksi Daerah dalam menghadapi perubahan iklim 1 Berkas Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura Kegiatan pengendalian Tersedianya data aktual dampak perubahan gas rumah kaca per sektor iklim sumber dan penyerap gas rumah kaca Kegiatan perlindungan Data aktual lapisan ozon perusak ozon Kegiatan sosialisasi & penerapan ECO Office potensi Kegiatan pemantauan Data aktual kualitas air kualitas air sungai dan sungai dan anak sungai air limbah dari Sumber Kota Bandung Pencemar (SP) Data aktual kualitas air limbah dari SP pada titik Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan 70 % - - 46 Berkas - 50 Berkas 75 % 1 Berkas - 1 Berkas 300 Juta 700 Juta 46 Berkas 850 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 72 SKPD 100 Berkas 850 Juta 80 % 1 Berkas 1 Berkas 400 Juta 46 Berkas 900 Juta 72 SKPD 150 Berkas 900 Juta 85 % 1 Berkas 1 Berkas 500 Juta 46 Berkas 950 Juta 72 SKPD 200 Berkas 950 Juta 90 % 1 Berkas 1 Berkas 72 SKPD 46 Berkas 250 Berkas 600 Juta 1.000 Juta 950 Juta 90 % 5 Berkas 5 Berkas 1.800 Juta 46 Berkas 4.350 Juta 72 SKPD 250 Berkas Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 3.700 Juta 77 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kegiatan pemantauan Data aktual pengelolaan Pengelolaan B3 dan TPS limbah B3 pada titik limbah B3 pantau 50 Berkas 650 Juta 100 Berkas 700 Juta 150 Berkas 750 Juta 200 Berkas 800 Juta 250 Berkas 5 Unit 850 Juta 1.000 Juta 250 Berkas 3.750 Juta Kegiatan pemantauan Data aktual kualitas tanah kualitas tanah pd lokasi sampel pengujian - - 16 Berkas 400 Juta 16 Berkas 500 Juta 16 Berkas 600 Juta 16 Berkas 700 Juta 16 Berkas 2.200 Juta 1 Set 1.000 Juta 1 Set 1.000 Juta 1 Set 1.000 Juta 1 Unit 3 Set 1.900 Juta pantau Kegiatan pengembang Jumlah percontohan an teknologi pengola pengolahan air bersih dan han air bersih & air air limbah limbah Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 1 Unit 500 Juta Tahun 2015 2 Unit 100 % 250 Juta 100 % 400 Juta 100 % 500 Juta 100 % 400 Juta 100 % 450 Juta 100 % 2.000 Juta Kegiatan evaluasi Laporan hasil evaluasi penaatan lingkungan penaatan lingkungan oleh pelaku usaha 10 Berkas 300 Juta 10 Berkas 350 Juta 10 Berkas 350 Juta 10 Berkas 400 Juta 10 Berkas 400 Juta 50 Berkas 1.800 Juta Kegiatan pengembang Jumlah pelaku usaha dan an produksi ramah masyarakat yg mendapat lingkungan informasi pentingnya pengurangan penggunaan kantong plastik 1.000 Orang 568 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 1.000 Orang 600 Juta 50 % 1.000 Orang 600 Juta - 1.000 Orang 650 Juta 5 Kali - 1.000 Orang 800 Juta 700 Juta 5 Kali 100 % 5.000 Orang Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 3.900 Juta Kegiatan penanganan Jumlah pengaduan kasus pengaduan kasus LH yang telah dilakukan lingkungan hidup (LH) penanganan 50 % 800 Juta 15 Unit 1.700 Juta - 5 Kali 900 Juta 1 Unit - 800 Juta 4 Unit - pos 5 Kali 800 Juta Tahun 2018 670 Juta Terbentuknya pengaduan LH 700 Juta 3 Unit Tahun 2017 5 Kali - 5 Kali 700 Juta Tahun 2016 Kegiatan edukasi dan Masyarakat mendapatkan komunikasi bidang info pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memelihara LH Kegiatan pengadaan Jumlah kendaraaan roda sarana dan prasarana empat laboratorium laboratorium lingkung lingkungan an Jumlah peralatan labora torium lingkungan Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) 3.770 Juta 3.118 Juta 78 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 Media 1.100 Juta 300 Juta 3 Media 1 Berkas 1.300 Juta 300 Juta 3 Media 1 Berkas 1.450 Juta 300 Juta 3 Media 1 Berkas 1.550 Juta 300 Juta 3 Media 1 Berkas 1.600 Juta 300 Juta 3 Media 5 Berkas 7.000 Juta Program peningkatan Informasi lingkungan kualitas dan akses hidup Kota Bandung informasi SDA dan LH mudah diakses Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kegiatan penyusunan Tersedianya basis data dan basis data dan status status lingkungan hidup lingkungan hidup aktual Kota Bandung daerah 1 Berkas 1 Berkas 500 Juta 1 Berkas 550 Juta 1 Berkas 600 Juta 1 Berkas 650 Juta 1 Berkas 700 Juta 5 Berkas 3.000 Juta Kegiatan penyusunan Laporan penerapan SPM laporan penerapan Bidang Lingkungan Hidup SPM Bidang LH Kota Bandung 1 Berkas 200 Juta 1 Berkas 250 Juta 1 Berkas 250 Juta 1 Berkas 300 Juta 1 Berkas 300 Juta 5 Berkas 1.300 Juta 1 Set 500 Juta Kegiatan penyusunan Tersedianya peta kawasan peta kawasan rawan rawan bencana karena bencana karena perubahan iklim perubahan iklim Kegiatan penguatan Terpeliharanya jejaring informasi informasi LH lingkungan berbasis TI sistem Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sekolah Berbudaya Lingkungan/Adiwiyata Program pembinaan Persentase tindak lanjut dan pengembangan hasil audit energi bidang energi dan ketenagalistrikan 100 Juta 200 Juta 300 Juta 300 Juta 300 Juta Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 1.500 Juta 1.200 Juta 2.500 Juta Kegiatan pembuatan Tersedianya masterplan masterplan energi energi baru terbarukan baru terbarukan Kegiatan Inventarisasi Tersedianya basis data & pemetaan ketenaga aktual pengguna listrik non listrikan non PLN PLN Kota Bandung Renstra 1 Set 1 Berkas 500 Juta 250 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 1 Berkas 275 Juta 1 Berkas 300 Juta 1 Berkas 325 Juta 1 Berkas 350 Juta 5 Berkas 1.500 Juta 79 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Berkurangnya timbulan sampah pada tempattempat pembuangan sampah Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kegiatan pemantauan Laporan hasil audit energi tindaklanjut hasil audit pada bangunan/gedung energi pada bangunan/ dan industri gedung 30 Berkas 500 Juta 30 Berkas 525 Juta 30 Berkas 550 Juta 30 Berkas 575 Juta 30 Berkas 600 Juta 150 Berkas 2.750 Juta Kegiatan pembuatan Tersedianya RUKD Kota Rencana Umum Ketena Bandung galistrikan Daerah 1 Berkas 200 Juta - - - - - 500 Juta 100 % 525 Juta 1 Berkas 300 Juta 1 Berkas 325 Juta 1 Berkas 350 Juta 500 Juta 100 % 275 Juta 2 Berkas Kegiatan monitoring Rekomendasi audit energi tindak lanjut rekomen yang telah dimonitoring dasi audit energi tindak lanjutnya 1 Berkas 300 Juta - Kegiatan identifikasi & Basis data aktual pengguna inventarisasi pengguna energi migas hilir energi 1 Berkas 225 Juta 1 Kali 250 Juta 1 Kali 275 Juta 1 Kali 300 Juta Kegiatan pelaksanaan Jumlah penyelenggaraan earth hour Kota perayaan earth hour di Bandung Kota Bandung Program Pengembang an Kinerja Pengelolaan Persampahan Kegiatan penyusunan Naskah akademis kebijakan pengelolaan kebijakan pengelolaan persampahan persampahan Kegiatan pelatihan Masyarakat telah men pengelolaan sampah dapatkan pelatihan penge pola 3R lolaan sampah pola 3R Kegiatan sosialisasi Masyarakat telah pembentukan dan mendapatkan sosialisasi pengelolaan bank pembentukan dan sampah pengelolaan bank sampah Jumlah bank sampah skala kecamatan Kegiatan pengembang Jumlah Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) prototipe alat Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 1 Kali 500 Orang 100 Orang 30 Unit - 250 Juta 200 Juta 10.020 Juta - 200 Juta 320 Juta - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 Tahun 2015 1 Berkas 1 Kali 1 Berkas 500 Orang 150 Orang 30 Unit 2 7.190 Juta Tahun 2016 100 % 500 Juta 1 Berkas 400 Juta 200 Orang 250 Juta 300 500 Orang 30 Unit 1 550 Juta 9.094 Juta Tahun 2017 100 % 500 Juta 1 Berkas 450 Juta 250 Orang 300 Juta 450 500 Orang 30 Unit 1 575 Juta 10.613 Juta Tahun 2018 100 % 500 Juta 1 Berkas 500 Juta 300 Orang 350 Juta 600 500 Orang 30 Unit 1 600 Juta 11.950 Juta 5 Berkas 1.500 Juta 5 Kali 1.250 Juta 100 % 500 Juta 4 Berkas 550 Juta 1.000 Orang 400 Juta 750 2.500 Orang 150 Unit 5 Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 2.750 Juta 48.867 Juta 2.000 Juta 1.500 Juta 2.220 Juta 2.100 80 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) 3 an teknologi pengola han persampahan 4 pengolahan sampah skala rumah tangga Kegiatan pembentukan Terbentuknya model kawa model kawasan penge san bebas sampah skala lolaan sampah terpadu RW Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 6 7 6 Kec. 750 Juta 8 Unit 9 Juta 10 Unit 11 Juta 12 Unit 13 Juta 14 Unit 15 Juta 16 Unit 17 Juta 200 Juta 100 Orang 14 Unit 250 Juta 1.540 Juta 100 Orang 14 Unit 300 Juta 1.694 Juta 100 Orang 14 Unit 350 Juta 1.863 Juta 100 Orang 14 Unit 400 Juta 2.050 Juta 500 Orang 1 Paket 500 Juta 1 Paket 750 Juta 1 Paket 850 Juta 1 Paket 1.000 Juta 5 Paket Tahun 2014 Tahun 2015 6 Kec. 750 Juta 100 Orang 14 Unit 1.400 Juta Kegiatan penyediaan Alat pengangkut sampah sarana pengelolaan persampahan Alat pengolahan sampah skala rumah tangga 1 Paket 5.500 Juta Kegiatan pembangun Jumlah model tempat an model TPS sampah penampungan sementara ramah lingkungan sampah ramah lingkungan 5 Unit 150 Juta 500 Juta 1 Berkas 1.000 Juta - - - - 100 RW 1.000 Juta 200 RW 1.200 Juta Alat kebersihan Kegiatan pengawasan Laporan hasil pengawasan dan pengendalian pembangunan pembangunan dan infrastruktur pengolahan operasional TPS sampah berbasis teknologi Laporan hasil pengawasan ramah lingkungan operasional infrastruktur pengolahan sampah Kegiatan sosialisasi Jumlah masyarakat yang pengelolaan mendapat sosialisasi persampahan skala pengelolaan persampahan RW skala RW Renstra Target 5 Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kegiatan sosialisasi Jumlah pelaku usaha yang waste to energy (WtE) mendapat sosialisasi penge lolaan WtE Kegiatan pembangun Jumlah sarana dan an sarana &prasarana prasarana percontohan percontohan WtE pengelolaan waste to energy (Biodigester) Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan 1 Paket 1 Paket 1 Berkas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 1 Paket 1 Paket 5 Unit 500 Juta Tahun 2016 6 Kec. 1 Paket 1 Paket 5 Unit 750 Juta 500 Juta - 2.000 Juta 1 Berkas - 300 RW 1.400 Juta Tahun 2017 6 Kec. 1 Paket 1 Paket 5 Unit 750 Juta 750 Juta - 2.500 Juta 1 Berkas - 400 RW 1.600 Juta Tahun 2018 6 Kec. 1 Paket 1 Paket 5 Unit 750 Juta 750 Juta 30 Kec. 3.750 Juta 70 Unit 8.547 Juta 5 Paket 5 Paket 25 Unit - 3.000 Milyar 2 Berkas 1 Berkas - 3 Berkas 500 RW 1.800 Juta 500 RW Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 1.500 Juta 8.600 Juta 2.650 Juta 9.000 Juta 7.000 Juta 81 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2.750 1 Unit 8.065 1 Unit 7.030 1 Unit 7.595 1 Unit 9.660 4 Unit 35.100 Juta Program Air Tanah Pengelolaan Tersedianya sumur pantau Tersedianya resapan dalam Tersedianya resapan dangkal sumur sumur Terpeliharanya mata air akademis Kegiatan penyusunan Naskah kebijakan pengelolaan kebijakan pengelolaan air tanah air tanah Kegiatan penyusunan Masterplan pengelolaan air masterplan pengelolaan tanah Kota Bandung air tanah Kegiatan pembangunan Jumlah sumur pantau yang telah dibangun sumur pantau Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 - 2 Unit 20 Unit 5 Titik Tahun 2015 2 Unit 20 Unit 5 Titik - 1 Berkas 750 Juta - - 1 Set 750 Juta 400 Juta 1 Unit - - Kegiatan pengawasan Tersedianya data aktual pemanfaatan air tanah pemanfaatan air tanah dan NPA Kota Bandung 891 Berkas Kegiatan penyusunan Basis data aktual air tanah dan update basis data berdasarkan zonasi - 1 Berkas Kegiatan pengadaan Jumlah peralatan AMR peralatan pembaca yang telah terpasang pada meter air tanah sumur produksi otomatis Kegiatan pengembang Laporan hasil kajian peng an model teknologi embangan model teknologi konservasi air tanah konservasi air tanah 2 Unit Tahun 2016 2 Unit 20 Unit - - Jumlah sumur resapan dalam yang dibangun Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) 5 Titik Tahun 2017 2 Unit 20 Unit - - - - 2 Unit 20 Unit 5 Titik 1 Set 450 Juta 1 Unit 500 Juta 1 Unit 550 Juta 1 Unit 55 Unit 1.500 Juta 55 Unit 1.600 Juta 55 Unit 1.700 Juta 700 Juta 891 Berkas 840 Juta 891 Berkas 980 Juta 891 Berkas 1.120 Juta - - - - - 750 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 2 Unit 1 Berkas 900 Juta 2 Unit 1 Berkas 1 Berkas 300 Juta 1.050 Juta 2 Unit 1 Berkas 25 Titik - - 1.200 Juta 10 Unit 750 Juta 1 Berkas 750 Juta 2 Set 1.500 Juta 600 Juta 4 Unit 55 Unit 1.800 Juta 220 Unit 6.600 Juta 891 Berkas 1.260 Juta 891 Berkas 4.900 Juta 1 Berkas 1.350 Juta 5 Berkas 5.250 Juta 2 Unit 1 Berkas Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 100 Unit 5 Titik - Tahun 2018 450 Juta 10 Unit 2 Berkas 2.100 Juta 750 Juta 82 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Berkas 300 Juta 1 Berkas 350 Juta 1 Berkas 400 Juta 1 Berkas 450 Juta 4 Berkas 3 air tanah berdasarkan zonasi Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kegiatan penyusunan Basis data aktual sistem dan update data sistem informasi air tanah Kota informasi air tanah Bandung - Kegiatan monitoring, Laporan hasil monitoring evaluasi dan pelaporan dan evaluasi pengguna air penggunaan air tanah tanah secara otomatis secara otomatis 1 Berkas 300 Juta 1 Berkas 375 Juta 1 Berkas 450 Juta 1 Berkas 525 Juta 1 Berkas 600 Juta 5 Berkas 2.250 Juta 2 Paket 1.000 Juta 2 Paket 1.250 Juta 2 Paket 1.500 Juta 2 Paket 1.750 Juta 2 Paket 2.000 Juta 2 Paket 7.500 Juta 1.850 Juta 5 Titik 2.950 Juta 5 Titik 3.300 Juta 5 Titik 3.650 Juta 5 Titik 4.000 Juta 20 Titik 15.750 Juta Kegiatan kajian Dokumen hasil kajian pengelolaan air tanah hidrogeologi Kota Bandung (hidrogeologi) Kegiatan pengadaan Jumlah sarana dan sarana dan prasarana prasarana air bersih air bersih dengan dengan sumber air tanah sumber air tanah skala rumah tangga pada daerah rawan air Terehabilitasi Terjaganya kelesta Program perlindungan Jumlah mata air yang sumber daya rian dan fungsi dan konservasi sumber terlindungi alam dan LH lingkungan hidup daya alam dan LH Jumlah sungai dan anak dari pencema sungai yang terlindungi ran, perusakan dan dampak Jumlah sumur resapan negatif peruba dangkal han iklim Jumlah lubang biopori Kegiatan pembangu Jumlah sumur nan sumur resapan dangkal dangkal dan dalam Kegiatan Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Jumlah dalam sumur resapan resapan pengadaan Jumlah peralatan pelubang 1 Berkas - 30 Unit 1 Juta unit 30 Unit 15 Unit 350 Juta 1.050 300 2 Unit 1 sungai 300 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 1 Juta unit 1 sungai 350 Juta 30 Unit 15 Unit 450 Juta 1.050 350 2 Unit 1 Berkas 1 Juta unit 1 sungai 400 Juta 30 Unit 15 Unit 550 Juta 1.050 450 2 Unit 1 Berkas 1 Juta unit 1 sungai 450 Juta 30 Unit 15 Unit 650 Juta 1.050 550 2 Unit 1 Berkas 1 Juta unit 4 sungai 18 Lokasi 19 1.500 Juta 1.500 Juta 150 Unit 15 Unit 750 Juta 1.050 650 2 Unit 4 Berkas Unit Kerja Penanggung Jawab 5 Juta unit 75 Unit 2.750 Juta 5.250 2.300 10 Unit 83 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan 3 4 5 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 7 Juta 8 Unit 9 Juta 10 Unit 11 Juta 12 Unit 13 Juta 14 Unit 15 Juta 16 Unit 17 Juta 5 Titik - 700 Juta 5 Titik 800 Juta 5 Titik 850 Juta 5 Titik 900 Juta 5 Titik 950 Juta 25 Titik 4.200 Juta Kegiatan pengelolaan Dokumen basis data aktual keanekaragaman keanekaragaman hayati hayati Kota Bandung 1 Berkas 500 Juta 1 Berkas 550 Juta 1 Berkas 600 Juta 1 Berkas 650 Juta 1 Berkas 700 Juta 5 Berkas 3.000 Juta Program Peningkatan Nilai evaluasi Laporan Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pelaporan Capaian Tingkat Kewajaran Lapo Kinerja dan Keuangan ran SKPD Baik Baik 865 Juta Baik 450 Juta Baik 475 Juta Baik 500 Juta Baik WDP 500 Juta Kegiatan penyusunan lap. capaian kinerja & Jumlah ikhtisar realisasi kinerja kinerja SKPD ... Berkas pelubang biopori Jumlah sumur resapan dangkal yang dibangun air yang Kegiatan konservasi Jumlah sungai dan anak sungai dan anak sungai sungai yang dikonservasi Laporan hasil kajian jenis tanaman penyerap pence maran udara, pengikat air, penetralisir pencemaran tanah dan senangi burung khas Kota Bandung % temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindak lanjuti laporan capaian Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan Jumlah Laporan keuangan akhir tahun Program Pelayanan Cakupan Administrasi administrasi Renstra Tahun 2015 6 Unit Kegiatan konservasi Jumlah mata air tanah dan mata air dikonservasi BPLH mendapat kan penilaian pe ngelolaan keuang an & kinerja yang wajar dan baik Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Target peralatan biopori Terwujudnya kepercayaan atas pengelola an urusan Bidang LH Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan pelayanan dan teknis 15 Unit 1 Berkas - 100 % ... Berkas 100 20 Unit 1 Sungai 1 Berkas WDP 800 Juta 100 % 200 Juta 300 Juta 2.711 Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 ... Berkas ... Berkas 100 25 Unit 1 Sungai 1 Berkas WTP 850 Juta 100 % 300 Juta 565 Juta 3.347 ... Berkas ... Berkas 100 30 Unit 1 Sungai 1 Berkas WTP 900 Juta 100 % 175 Juta 275 Juta 1.745 ... Berkas ... Berkas 100 35 Unit 1 Sungai 1 Berkas WTP 950 Juta 100 % 185 Juta 290 Juta 1.830 ... Berkas ... Berkas 100 4 Sungai 5 Berkas WTP Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 3.500 Juta 2.790 Juta 100 % 200 Juta ... Berkas 960 Juta 300 Juta ... Berkas 1.730 Juta 1.665 100 11.298 84 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan 3 Perkantoran Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan 4 5 perkantoran Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 6 % 7 Juta 8 % 9 Juta 10 % 11 Juta 12 % 13 Juta 14 % 15 Juta 16 % 17 Juta Kegiatan penyediaan Tersedianya jasa komuni jasa komunikasi, SDA kasi, Sumberdaya Air dan dan listrik listrik sesuai kebutuhan 100 % Kegiatan penyediaan Tersedianya alat tulis alat tulis kantor kantor sesuai kebutuhan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kegiatan penyediaan Tersedianya peralatan dan peralatan dan perlengkapan kantor perlengkapan kantor sesuai kebutuhan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kegiatan penyediaan Tersedianya jasa jasa pemeliharaan & pemeliharaan & perizinan perizinan kendaraan kendaraan dinas/ops dinas/operasional sesuai kebutuhan Kegiatan penyediaan Tersedianya barang barang cetakan dan cetakan dan penggandaan penggandaan sesuai kebutuhan Kegiatan penyediaan Tersedianya peralatan peralatan rumah rumah tangga sesuai tangga kebutuhan Kegiatan penyediaan Tersedianya makanan dan makanan & minuman minuman sesuai kebutuhan Kegiatan rapat-rapat Jumlah fasilitasi rapat koordinasi &konsultasi koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ke luar daerah Kegiatan penyediaan Tersedianya jasa tenaga jasa tenaga pendukung pendukung administrasi administrasi dan teknis perkantoran perkantoran / teknis sesuai kebutuhan perkantoran Program Peningkatan Persentase layanan sarana Sarana dan Prasarana dan prasarana aparatur Renstra Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1.595 Juta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 100 % 100 % 3.410 Juta 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 570 Juta 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 600 Juta 100 % 19 100 % 100 % 100 % 100 % 18 Lokasi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Unit Kerja Penanggung Jawab 100 % 630 Juta 100 % 6.805 Juta 85 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Aparatur Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kegiatan pengadaan Tersedianya kendaraan kendaraan dinas / operasional baru dinas/operasional sesuai kebutuhan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kegiatan pemeliharaan Terpeliharanya rutin/berkala gedung kantor secara kantor sesuai kebutuhan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kegiatan pengadaan Tersedianya mebeulair mebeulair baru sesuai kebutuhan gedung berkala Kegiatan pemeliharaan Terpeliharanya peralatan rutin/berkala gedung kantor secara peralatan gedung berkala sesuai kebutuhan kantor 100 % 100 % 100 % Program Peningkatan Persentase aparatur Disiplin Aparatur mendapatkan penilaian disiplin ‘baik’ dalam berpakaian 100 % Kegiatan pengadaan Tersedianya pakaian pakaian khusus hari- khusus hari-hari tertentu hari tertentu sesuai kebutuhan 100 % 100 % 100 % 140 Juta 100 % 100 % 100 % 235 Juta 100 % 100 % 100 % 96 Juta 100 % 100 % 105 Juta 100 % 114 Juta 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Program Peningkatan Persentase aparatur yang Kapasitas Sumber Daya telah dapat Aparatur mengimplementasikan hasil bimtek dan pembinaan lainnya 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 18 Lokasi 19 100 % 100 % 100 % Unit Kerja Penanggung Jawab 100 % Kegiatan pengadaan Tersedianya pakaian dinas pakaian dinas beserta beserta perlengkapannya perlengkapannya sesuai kebutuhan Kegiatan bimtek Jumlah aparatur yang telah implementasi mendapatkan bimtek peraturan perundang- peraturan perundangundangan undangan Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) 690 Juta 100 % 100 % 86 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran 1 2 Program dan Kegiatan Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kegiatan pembinaan Jumlah aparatur yang telah kinerja aparatur mendapatkan pembinaan mengenai kinerja tertentu Renstra Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (Output) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 100 % Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 Tahun 2015 100 % Tahun 2016 100 % Tahun 2017 100 % Tahun 2018 100 % 100 % Unit Kerja Penanggung Jawab 18 Lokasi 19 87 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 BAB VI INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD I ndikator kinerja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, didefinisikan sebagai suatu alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif menggambarkan tingkat capaian kinerja dari apa yang diukurnya. BPLH Kota Bandung telah menetapkan seperangkat indikator kinerja yang dapat menggambarkan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang ditargetkan dalam Renstra Tahun 2013 – 2018. Indikator kinerja tersebut dalam perumusannya telah mengacu kepada pernyataan tujuan dan sasaran strategis dan indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam uraian pada BAB V dari RPJMD Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013 – 2018. Indikator kinerja ini merupakan seperangkat indikator keberhasilan dari sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” dan tujuan “Mewujudkan Pembangunan Kota yang Nyaman, Hijau dan Berkelanjutan” pada Misi Pertama RPJMD Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013-2018 Perencanaan Tata “Mewujudkan Ruang, Bandung Pembangunan Nyaman melalui Infrastruktur serta Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan”. Seperangkat indikator kinerja BPLH Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD tersebut terdiri dari : 1. Kualitas Udara Ambien Titik Pantau Memenuhi Baku Mutu Indikator kinerja ini merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 92 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu dengan cara lingkungan. Pengukuran kinerja kualitas udara dilakukan melakukan pengujian kualitas udara ambien 24 jam dan atau pengujian kualitas udara pada titik pantau indoor dan outdoor. 2. Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca Menurun Indikator kinerja ini juga merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan. Pengukuran kinerja penurunan tingkat emisi gas rumah kaca yang terdiri dari emisi CO2, CH4 dan N2O dilakukan dengan cara melakukan penghitungan emisi masing-masing komponon gas rumah kaca tersebut di atas pada sumber kegiatan penghasil emisi. 3. Jumlah Sungai dengan Status Mutu Kelas IV Golongan B Indikator kinerja tersebut merupakan ukuran salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan. Pengukuran kinerja jumlah sungai dengan status mutu kelas IV golongan B dilakukan melalui serangkaian pengujian kualitas air sungai pada hulu dan hilir serta titik-titik tertentu pada sungai utama Kota Bandung yang dianggap mewakili sampel. 4. Cakupan Sampah Dikelola secara Landfill Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan sampah. Pengukuran kinerja cakupan sampah dikelola secara landfill dilakukan melalui penghitungan volume sampah yang diangkut ke lokasi TPA. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 93 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 5. Cakupan Sampah Dikelola dengan Pola 3R Indikator kinerja ini juga merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan sampah. Pengukuran kinerja cakupan sampah dikelola dengan pola 3R dilakukan melalui penghitungan pengurangan volume sampah yang diangkut ke TPS dari sumber timbulan. 6. Cakupan Sampah Dikonversi Menjadi Energi dengan Teknologi Ramah Lingkungan Indikator kinerja tersebut juga merupakan merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan sampah. Pengukuran kinerja cakupan sampah dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan dilakukan dengan cara penghitungan jumlah volume sampah organik yang diolah menjadi energi baru terbarukan. 7. Tingkat Muka Air Tanah Meningkat Indikator kinerja tersebut merupakan merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup. Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘muka air tanah’ dilakukan dengan cara melihat ketinggian muka air tanah dari alat pantau otomatis dan manual yang tersebar di beberapa titik. 8. Jumlah Sumber Air yang Telah Dipulihkan Akibat Pencemaran Indikator kinerja tersebut juga merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup. Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran’ dilakukan dengan cara melihat Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 94 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 hasil pengujian kualitas air pada sumber air (mata air dan sungai yang telah tercemar berat) dibandingkan dengan baku mutunya. 9. Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH melaksanakan administrasi barang/aset BPLH Kota Bandung secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah’ dilakukan dengan cara melihat hasil penilaian Keuangan yang dilaksanakan (BPK)/Inspektorat oleh terhadap Badan laporan Pemeriksa pelaksanaan administrasi barang/aset BPLH Kota Bandung. 10. Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran Oleh BPK/ Inspektorat yang Ditindaklajuti Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang lebih baik atas penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup. Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Temuan Pengelolaan Anggaran Oleh BPK/Inspektorat yang Ditindaklajuti’ dilakukan dengan cara melihat bukti-bukti tindak lanjut temuan dimaksud dalam tahun berjalan dibandingkan dengan target tindak lanjut atas temuan tersebut. 11. Nilai Evaluasi AKIP Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang lebih baik atas penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup. Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Nilai Evaluasi AKIP’ dilakukan dengan cara melihat hasil evaluasi AKIP tahun berjalan yang dilakukan oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi maupun oleh Inspektorat Kota Bandung dibandingkan dengan target nilainya. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 95 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 Tabel 6.1 Indikator Kinerja BPLH yang mengacu kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (1) (2) 1. Kualitas udara ambien memenuhi Baku Mutu (BM) pantau Baru 25% lokasi pemantauan yang kualitas udara ambiennya memenuhi baku mutu 50% 55% 60% 65% 70% 70% Titik Pantau Memenuhi BM 2. Tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) titik pantau menurun Tingkat emisi CO2 = 2127,06 Gg; emisi CH4 = 7,44 Gg; emisi N2O = 0,07 Gg 2 % 2 % 2 % 2 % 2 % 10 % dari kondisi awal RPJMD 3. Jumlah sungai utama kualitas airnya memenuhi status mutu kelas IV golongan B Baru 1 sungai dari 16 sungai utama yang memenuhi status mutu kelas IV golongan B 12,50% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17% dari 16 sungai utama 4. Cakupan Landfill sampah yang dikelola secara Volume sampah yang diangkut ke lokasi TPA (dikelola secara Landfill) = 70% 69 % 65 % 58 % 34 % 25 % 25 % dari total volume sampah 5. Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Baru 16% dari total volume sampah yang dikelola melalui pola 3R 18 20 22 25 30 30 % dari total volume sampah 6. Cakupan sampah dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan Baru 0,14% dari total volume sampah yang dikelola dengan cara dikonversi menjadi WtE 1 4 15 30 35 35 % dari total volume sampah 7. Tingkat Muka Air Tanah (MAT) Rata-rata muka air tanah pada titik pantau berada pada posisi -31,33 -31,30 -31,27 -31,24 -31,21 -31,18 -31,18 rata-rata MAT titik pantau 8. Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran Terdapat 5 titik mata air dan 16 sungai utama belum dikonservasi 1 titik mata air & 2 sungai 1 titik mata air & 2 sungai 1 titik mata air & 2 sungai 1 titik mata air & 2 sungai 1 titik mata air & 2 sungai 5 titik mata air & 10 Sungai Utama dipulihkan dari pencemaran 9. Persentase tertib administrasi barang/aset daerah Sudah dilaksanakan inventarisasi dan pengadministrasian barang/aset BPLH Kota Bandung 100% 100% 100% 100% 100% 100 % administrasi barang/aset dilaksanakan 10. Persentase temuan pengelolaan anggaran oleh BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 100 % temuan pengelolaan anggaran oleh BPK/Inspektorat ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% temuan ditindaklajuti Renstra titik Target Capaian Setiap Tahun Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 96 Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 NO Indikator Kinerja 11. Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Renstra Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) kategori cukup Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 Target Capaian Setiap Tahun 2014 Baik 2015 Baik 2016 Baik 2017 Baik 2018 Baik Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) kategori Baik 97 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPLH YANG TERCANTUM DALAM RPJMD TAHUN 2013-2018 SESUAI DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BPLH KOTA BANDUNG NO I 1 SASARAN STRATEGIS Terwujudnya infrastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata 2 a b II 1 Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkualitas dan Tertanggulanginya bencana secara dini komprehensif INDIKATOR KINERJA SATUAN Tingkat Pengelolaan Sampah Kota % Layanan Persentase pemrosesan sampah di Landfill (tingkat pengangkutan ke TPA) Persentase Persentase Pengolahan dan Pengurangan Sampah di Sumber Persentase Persentase sampah yang dikelola dengan sistem 3R (Pengomposan, Bank Sampah dll) Persentase sampah yang dikelola dengan mengkonversi menjadi WTE Persentase Tingkat kualitas udara perkotaan memenuhi baku mutu udara ambien Persentase Sungai yang memenuhi baku mutu kelas IV gol.B (Dari tercemar berat mjd tercemar ringan) Persentase Persentase ALASAN Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 PENJELASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN Tingkat pengelolaan sampah kota 100 % Jumlah timbulan sampah kota Jumlah tonase sampah yang diangkut ke TPA per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun Jumlah tonase sampah yang diolah per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun PROGRAM/KEGIATAN SUMBER DATA Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 100 % 100 % Jumlah tonase sampah yang diolah secara 3R per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Jumlah tonase sampah yang diolah dengan WTE per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Hasil pemantauan kualitas udara ambien oleh stasiun monitoring Jumlah Sungai yang memenuhi baku mutu kelas IV gol. B 16 sungai utama di Kota Bandung 100 % Pencatatan operasional PD. Kebersihan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Rekapitulasi data dari masing-masing kecamatan dan pencatatan operasional PD. Kebersihan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Rekapitulasi data dari masing-masing kecamatan dan pencatatan operasional PD. Kebersihan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Pendataan di masingmasing operasional WTE oleh BPLH Kota Bandung Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Pencatatan hasil monitoring oleh BPLH Kota Bandung Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup serta Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara Hasil pengolahan data pemantauan kualitas sungai oleh BPLH Kota Bandung Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup KET NO 2 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca Persentase ALASAN Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca Nasional PENJELASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN Perhitungan komposisi masing-masing gas penyebab efek rumah kaca SUMBER DATA Hasil inventarisasi dan kajian oleh BPLH Kota Bandung PROGRAM/KEGIATAN Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup KET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2013-2018 SESUAI DENGAN RENCANA STRATEGIS BPLH KOTA BANDUNG NO I SASARAN STRATEGIS Terjaganya kualitas lingkungan (udara, air dan tanah) sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan INDIKATOR KINERJA SATUAN 1 Tingkat kualitas udara ambien memenuhi baku mutu Persentase 2 Tingkat emisi rumah kaca (GRK) gas Persentase 3 Jumlah sungai utama memenuhi status mutu kelas IV golongan B Persentase 1 Cakupan sampah yang dikelola secara landfill Persentase 2 Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Persentase 3 Cakupan dikonversi energi Persentase II Berkurangnya timbulan sampah pada tempattempat pembuangan sampah sampah menjadi dengan ALASAN Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca Nasional Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota Bandung Tahap III 2014-2018 Termasuk ke dalam target RPJPD Kota PENJELASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA PROGRAM/KEGIATAN Hasil pemantauan kualitas udara ambien oleh stasiun monitoring Pencatatan hasil monitoring oleh BPLH Kota Bandung Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara Perhitungan komposisi masing-masing gas penyebab efek rumah kaca Hasil inventarisasi dan kajian oleh BPLH Kota Bandung Hasil pengolahan data pemantauan kualitas sungai oleh BPLH Kota Bandung Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pencatatan operasional PD. Kebersihan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Rekapitulasi data dari masing-masing kecamatan dan pencatatan operasional PD. Kebersihan Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Pendataan di masingmasing operasional WTE oleh BPLH Kota Bandung Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Jumlah Sungai yang memenuhi baku mutu kelas IV gol. B 16 sungai utama di Kota Bandung 100 % Jumlah tonase sampah yang diangkut ke TPA per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Jumlah tonase sampah yang diolah secara 3R per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Jumlah tonase sampah yang diolah dengan WTE per tahun Jumlah tonase sampah kota per tahun 100 % KET NO III SASARAN STRATEGIS Terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup INDIKATOR KINERJA teknologi lingkungan SATUAN ramah 1 Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat Meter 2 Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air Titik mata air dan sungai ALASAN Bandung Tahap III 2014-2018 Merupakan Misi pada Renstra BPLH 2014-2018 Merupakan Misi pada Renstra BPLH 2014-2018 PENJELASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN Pengukuran level muka air tanah Pengukuran kualitas air SUMBER DATA Hasil kajian mengenai tingkat penurunan muka air tanah Laporan dan analisis pengukuran kualitas air PROGRAM/KEGIATAN Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup KET PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG PEMERINTAH KOTA BANDUNG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan : ERIC M. ATTHAURIQ, SH : Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama : MOCHAMAD RIDWAN KAMIL, S.T., M.UD. Jabatan : Walikota Bandung Selaku atasan langsung PIHAK PERTAMA. Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMApada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Bandung, 10 Juli 2014 PIHAK KEDUA WALIKOTA BANDUNG PIHAK PERTAMA KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG MOCHAMAD RIDWAN KAMIL,ST.,M.UD. ERIC M. ATTHAURIQ, SH Pembina Tingkat I NIP. 19711102 199603 1 003 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2014 No. 1. 2. 3. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Terjaganya kualitas Tingkat kualitas udara ambien memenuhi baku mutu lingkungan (udara, air dan tanah) sehingga tetap Tingkat emisi gas rumah kaca (GRK) memenuhi baku mutu Jumlah sungai utama memenuhi status mutu kelas IV golongan B lingkungan % 50 % 2 % 12,50 Berkurangnya timbulan Cakupan sampah yang dikelola secara landfill sampah pada tempattempat pembuangan Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sampah Cakupan sampah dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan % 69 % 18 % 1 Meter -31,30 meter Titik mata air dan sungai 1 titik mata air dan 2 sungai Terjaganya kelestarian dan Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat fungsi lingkungan hidup Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air No. 4. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target Meningkatnya kapasitas Nilai evaluasi AKIP dan akuntabilitas kinerja Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti birokrasi Kategori Baik % 100 % 100 Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah BANDUNG, 2014 KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG ERIC M. ATTHAURIQ, SH Pembina Tk. I NIP. 19711102 199603 1 003 PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran : Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM / KEGIATAN 1 2 3 4 1. Terjaganya kualitas lingkungan (udara, air dan tanah) sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan - Tingkat kualitas udara ambien memenuhi baku mutu 50% - Tingkat emisi gas rumah kaca (GRK) - Jumlah sungai utama memenuhi status mutu kelas IV golongan B 2% 12,50% -3- ANGGARAN 5 I Program peningkatan pengendalian polusi udara Rp 300.000.000 1 Kegiatan pengujian emisi kendaraan bermotor Rp 300.000.000 II Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp 5.460.500.000 1 Kegiatan koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura Rp 610.000.000 2 Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan Rp 747.500.000 3 Kegiatan pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 4 Kegiatan pengelolaan B3 dan limbah B3 Rp 250.000.000 Rp 635.000.000 5 Kegiatan pengkajian dampak lingkungan Rp 250.000.000 6 Kegiatan peningkatan peringkat kinerja perusahaan Rp (Proper) 7 Kegiatan koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih Rp 300.000.000 8 Kegiatan pengembangan produksi ramah lingkungan Rp 568.000.000 9 Kegiatan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 10 Kegiatan koordinasi penyusunan AMDAL Rp 300.000.000 Rp 550.000.000 11 Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 12 Kegiatan gerakan penghijauan Rp 250.000.000 Rp 300.000.000 III Program perlindungan dan konservasi sumber daya Rp alam 862.000.000 700.000.000 1 Kegiatan pengendalian dampak perubahan iklim Rp 862.000.000 IV Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Rp 500.000.000 1 Kegiatan perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup Rp 500.000.000 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 2 TARGET PROGRAM / KEGIATAN 3 4 V Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan lingkungan hidup 2. Berkurangnya timbulan sampah - Cakupan sampah yang dikelola secara landfill pada tempat-tempat pembuangan sampah - Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle ) - Cakupan sampah dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan 3. Terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup - Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat - Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air Rp 5 1.918.000.000 1 Kegiatan peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan 2 Kegiatan pengembangan data dan informasi lingkungan 3 Kegiatan peningkatan kapasitas Sekolah Berbudaya Lingkungan 4 Kegiatan penyelenggaraan Air Quality Monitoring System (AQMS) Rp 670.000.000 Rp 300.000.000 Rp 850.000.000 Rp 98.000.000 VI Program pembinaan dan pengembangan bidang energi Rp 792.125.000 1 Kegiatan inventarisasi, identifikasi data pengelolaan energi 2 Kegiatan Kajian Energi Listrik Non PLN di Kota Bandung Rp 250.000.000 Rp 542.125.000 69% I Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Rp 7.640.000.000 18% 1 Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan 2 Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan persampahan 3 Kegiatan bimbingan teknis persampahan Rp 5.550.000.000 Rp 470.000.000 Rp 370.000.000 4 Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Rp 1.250.000.000 II Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp 1.828.980.000 1 Kegiatan peningkatan sarana prasarana bidang lingkungan hidup (DAK) 2 Kegiatan peningkatan sarana prasarana bidang lingkungan hidup (Pendamping DAK) Rp 1.528.980.000 Rp 300.000.000 III Program pembinaan dan pengembangan bidang energi Rp 1.565.000.000 1 Kegiatan kebijakan pengelolaan energi Rp 1.565.000.000 I Program pengelolaan bidang air tanah Rp 750.000.000 1 Kegiatan penatagunaan dengan zonasi air tanah Rp 750.000.000 II Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp 500.000.000 1 Kegiatan perencanaan sistem air limbah dan sanitasi di sempadan sungai utama Kota Bandung Rp 500.000.000 1% -31,30 meter 1 titik mata air dan 2 sungai -3- ANGGARAN fungsi lingkungan hidup 1 titik mata air dan 2 sungai SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 2 4. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kineja birokrasi TARGET 3 PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN 4 III Program perlindungan dan konservasi sumber daya Rp alam 5 5.536.000.000 1 Kegiatan konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air 2 Kegiatan peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air 3 Kegiatan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA 4 Kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem 5 Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA 6 Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Rp 400.000.000 Rp 316.000.000 Rp 700.000.000 Rp 220.000.000 Rp 900.000.000 Rp 2.800.000.000 7 Kegiatan inventarisasi komunitas burung Rp 200.000.000 IV Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Rp 1.000.000.000 1 Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA Rp 1.000.000.000 - Nilai evaluasi AKIP Baik I Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Rp 500.000.000 - Prosentase temuan pengelolaan anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti - Prosentase tertib administrasi barang / aset daerah 100% 1 Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 2 Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan semesteran 3 Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Rp 200.000.000 Rp 70.000.000 Rp 230.000.000 100% Jumlah Anggaran : - Program/Kegiatan = Rp 29.152.605.000,WALIKOTA BANDUNG KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG MOCHAMAD RIDWAL KAMIL, ST., M.UD ERIC M. ATTHAURIQ, SH Pembina Tk. I NIP. 19711102 199603 1 003 -3-