3. KARAKTERISASI GEN DUGAAN PADA QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) sting-2 LEBAH MADU Apis cerana PENDAHULUAN Perilaku hewan dipengaruhi oleh mekanisme fisiologi, metabolisme sel, dan sekresi enzim yang diregulasi oleh gen. Terdapat beberapa gen yang hanya terekspresi karena distimulus oleh faktor lingkungan (Drickamer et al. 2002). Sifat atau perilaku hewan dapat terjadi karena adanya interaksi antara satu gen bahkan banyak gen (poligen). Perilaku yang dipengaruhi oleh banyak gen disebut sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif dikatakan sebagai sifat yang kompleks, yang tampilan fenotipenya tidak memperlihatkan adanya pewarisan sifat hukum mendel (Pimrose 1995). Variasi genetik pada sifat kuantitatif disebabkan karena adanya segregasi banyak lokus. Banyak sifat biologi yang diwariskan secara kuantitatif. Sifat kuantitatif pada lebah A. mellifera contohnya adalah perilaku agresif dan non agresif (Hunt et al. 1998; Arechavaleta-Velasco 2003) dan perilaku higienis dan non higienis (Rothenbuhller 1964). Quantitative Trait Loci (QTL) adalah sejumlah gen dalam kromosom suatu individu yang bertanggung jawab terhadap variasi suatu sifat tertentu (Liu 1998). Analisa untuk menentukan lokasi gen dalam kromosom yang bertanggung jawab untuk suatu sifat kuantitatif tertentu disebut dengan pemetaan QTL. Pemetaan QTL dapat dilakukan dengan melihat adanya keterpautan antara penciri genetik dengan gen pada lokus atau QTL untuk suatu sifat kuantitatif tertentu. Untuk mencari hubungan tersebut perlu menyusun suatu populasi yang besar dengan rancangan tertentu dan melibatkan sejumlah besar penciri genetik. Populasi disusun berdasarkan sifat yang berbeda yang dimiliki oleh masing-masing populasi tersebut. Gen yang diketahui mempengaruhi sifat tertentu akan menunjukkan keterpautan atau linkage mapping dengan marker genetik dalam peta genetik. Sejumlah gen telah diketahui mempengaruhi perilaku tertentu pada lebah madu A. mellifera. Perilaku defensif juga diketahui dikontrol oleh banyak gen. Gen yang bertanggung jawab terhadap perilaku ini berhasil dipetakan oleh Hunt et al (1998). Pemetaan ini dilakukan pada keturunan ratu F1 hasil kawin silang 30 antara koloni A. mellifera asal Eropa (EHB) yang sifat defensifnya rendah dengan koloni A. mellifera asal Afrika yang sifat defensifnya tinggi (AHB). Setiap jantan haploid dari ratu F1 dikawin silangkan dengan ratu EHB. Dari penelitian tersebut diidentifikasi sebanyak lima QTL berdasarkan banyaknya jumlah sengat pada uji agresivitas. Penelitian selanjutnya dilakukan Arechavaleta–Velasco (2003); Guzman-Novoa et al. (2002) untuk melihat efek dari tiga komponen QTL yang bertanggung jawab untuk perilaku defensif. Komponen QTL tersebut dikelompokan menjadi sting-1 yang mengekspresikan perilaku menyengat dan menjaga sarang dan sting-2 dan sting-3 yang mengekspresikan perilaku menjaga sarang. Ukuran genom sebesar 81 kb berhasil disekuens dari A. mellifera yang berhubungan dengan QTL sting-2 dalam mengendalikan perilaku defensif (Lobo et al. 2003). Pada QTL ini ditemukan daerah mikrosatelit, Expressed Sequence Tag (EST)1 dan EST2 yang sama dengan data pada Bee Brain Database A. mellifera. Selain itu terdapat pula 15 gen dugaan (predicted genes 36L17.136L17.15). Data sifat defensif A. cerana baik yang memiliki defensif tinggi maupun rendah belum ada. Dengan demikian, untuk melakukan pemetaan QTL pada A. cerana belum dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, pendekatan karakterisasi gen pengendali perilaku defensif dilakukan berdasarkan gen pengendali perilaku defensif A. mellifera yang sudah dipetakan QTL nya dengan sekuens sejumlah gen dugaan dalam QTL tersebut. Berdasarkan data sekuens gen dugaan A. mellifera tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi gen dugaan pengendali perilaku defensif pada A. cerana. Karakterisasi A. cerana ini dilakukan pada gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15. 31 BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian karakterisasi gen dugaan pada QTL sting-2 A. cerana dilaksanakan bulan Juli 2008-Maret 2009. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan Departemen Biologi FMIPA IPB. Alat dan bahan Bahan untuk ekstraksi DNA terdiri atas Cetyl Trimetyl Amonium Bromide (CTAB 2% (b/v)) (7.5 ml 1 M Tris-HCl pH 8; 3 ml 0.5 M NaEDTA pH 8; 6.135 g NaCl; 1.5 g CTAB; dan air hingga 75 ml), proteinase K, Phenol Chloroform Isoamyl alcohol (PCI), Chloroform Isoamyl Alcohol (CIAA), fenol, isopropanol, etanol 70% (v/v), Tris-HCl EDTA (TE) (10 mM Tris-HCl EDTA pH 8; 1 mM EDTA), nitrogen cair, grinder, pinset dan tabung 1.5 ml. Bahan untuk campuran PCR (PCR mix) yaitu Mg2+ free buffer, MgCl2, dNTP, basa primer, dan Taq polymerase. Bahan yang digunakan untuk elektroforesis adalah medium akrilamid 6% ((12.5 ml akuades; 4 ml akrilamid 30%; 5x TBE 4 ml; TEMED 15 µl; 10% APS (Ammonium peroxo disulfat) 150 µl) 1xTBE (Tris 0.5 M, asam borat 0.65 M, EDTA 0.02 M)), dan 5x loading dye (0.1% BPB (Bromophenol blue) dalam 1 ml TE; 0.1% XC (Xylene cyanol) dalam 1 ml TE; 5 ml Gliserol; 3 ml TE). Visualisasi DNA menggunakan formalin, NaOH (4 g/10 ml akuades) , NH4OH (2.4 ml/200 ml akuades), asam asetat 1% (100 µl/ml), Na2CO3 (4 g/200 ml akuades), AgNO3 (0.32 g/200 ml akuades), dan akuades. Enzim restriksi yang digunakan yaitu AccIII (TCCGGA) dan CfoI (GCGC). Metode Koleksi lebah Lebah untuk analisis DNA adalah pekerja A. cerana koloni 2 yang berdasarkan observasi perilaku defensif menunjukkan respon yang rendah. A. cerana ini berasal dari peternakan lebah swasta Gunung Geulis, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Lebah dikoleksi sebanyak 50 individu pekerja dalam tabung 15 ml berisi etanol absolut. 32 Ekstraksi DNA Sebelum ekstraksi, lebah dimasukan ke dalam TE (10 mM Tris-HCl EDTA pH 8; 1 mM EDTA) untuk menghilangkan etanol dari jaringan. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode CTAB dan presipitasi alkohol mengikuti metode Sambrook et al. (1989). Jaringan sumber DNA adalah bagian toraks lebah pekerja. Toraks lebah dipisahkan dari bagian anggota tubuh lebah lainnya (kepala, sayap, tungkai dan abdomen) menggunakan scalpel steril. Toraks dimasukan ke dalam tabung 1.5 ml berisi nitrogen cair hingga jaringannya membeku (± 20 menit). Setelah itu dengan bantuan grinder, toraks dalam tabung digerus hingga jaringannya hancur. Sebanyak 500 µl buffer CTAB 2% (Cetyl Trimetyl Amonium Bromide) dimasukkan ke dalam tabung yang berisi hancuran jaringan toraks. Setelah itu ditambahkan Proteinase K (5mg/ml) sebanyak 14 μl untuk mendegradasi protein. Tabung berisi campuran tersebut diinkubasi (2 jam) pada suhu 55°C selanjutnya disentrifugasi 13 000 rpm (10 menit). Campuran larutan DNA tersebut dipindahkan ke dalam tabung baru dan ditambahkan Phenol : Chloroform : Isoamilalkohol = 25 : 24 : 1 (PCI) sebanyak 500 μl dikocok tangan (5 menit) kemudian disentrifugasi 13 000 rpm (5 menit). Ke dalam tabung yang berisi campuran DNA, di tambahkan Chloroform : Isoamilalkohol = 24 : 1 (CIAA) sebanyak 400 μl, disentrifugasi 13 000 rpm (5 menit). Tahapan ini dilakukan 2x ulangan. Lapisan DNA dibagian atas dipindahkan ke tabung baru. Campuran yang berisi DNA dipresipitasi selama semalam pada suhu -4°C didalam 600 μl isopropanol. Campuran DNA tersebut disentrifugasi 13 000 rpm (10 menit) pada suhu 4°C. Larutan isopropanol dibuang lalu ditambahkan 500 μl etanol 70% (v/v) dan disentrifugasi 13 000 rpm (10 menit). Etanol dibuang lalu dikeringkan dengan cara divakum (30 menit). Pelet DNA yang diperoleh dilarutkan dalam Tris EDTA 0.5 mM dan disimpan pada suhu 4°C hingga saat akan dianalisis. 33 Amplifikasi DNA dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) DNA lebah hasil ekstraksi diamplifikasi menggunakan mesin PCR TaKaRa Thermal Cycler MP4. Segmen DNA yang diamplifikasi adalah gen dugaan pada QTL sting-2 yaitu 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 (Gambar 14). Total volume pereaksi PCR yang digunakan adalah sebayak 12.5 μl, terdiri dari; 6.4 µl air destilata steril (DW), 1 µl dNTP 0.2 μM, 1.25 µl Mg2+ free buffer, 1.5 µl MgCl2 3 mM, 0.1 µl Taq polymerase (5 U/µl) (New England Biolabs); 1 μl (0.6 µg/µl) DNA hasil ekstraksi, primer forward 0.625 µl (10 µM), dan primer reverse 0.625 µl (10 µM). Primer yang digunakan didisain berdasarkan DNA gen dugaan QTL sting-2 A. mellifera (Tabel 6, Gambar 15). Tahapan PCR meliputi; Predenaturation pada suhu 94°C selama 5 menit kemudian dilanjutkan dengan 30 siklus yang terdiri atas tiga tahapan yaitu; denaturation (pemisahan DNA utas ganda) 94°C selama 1 menit lalu annealing (penempelan primer) 53°C selama 1 menit dan elongation (pemanjangan segmen DNA) 72°C selama 2 menit. Proses PCR diakhiri dengan elongation pada suhu 72°C selama 5 menit. Gambar 14 Gambaran hasil sekuensing hasil penelitian Lobo et al. (2003) yang terdiri dari 15 gen dugaan (predicted genes) (36L17.1-36L17.15) dan dua daerah EST (36L17.EST1 dan EST2). Gen didalam kotak adalah gen dugaan yang akan dikarakterisasi pada A. cerana. Kotak kuning: bagian gen yang di transkripsi, a11.31 adalah marker yang berhubungan dengan perilaku agresif, AME509514: sekuen mikrosatelit, kotak hitam dan segitiga: posisi sekuen repeat dan 371 bp repeat. 35 Elektroforesis dan visualisasi pita DNA Segmen DNA yang telah diperbanyak kemudian dipisahkan dengan Polyacrilamide Gel electrophoresis (PAGE) 6% menggunakan buffer 1XTBE. Elektroforesis dilakukan pada tegangan 180 Volt selama 55 menit. Visualisasi DNA pada gel poliakrilamid dilakukan dengan pewarnaan perak nitrat (silver staining) (CTAB (0.2 g/200 ml akuades), formalin, NaOH (4 g/10 ml akuades), NH4OH (2.4 ml/ 200 ml akuades), asam asetat (200 µl/ 200 ml akuades), Na2CO3 (4 g/200 ml akuades), AgNO3 (0.32 g/200 ml akuades), dan akuades) (Tegelstrom 1986) didalam shaking bath. Setelah dielektroforesis gel dicuci dengan larutan CTAB (0.2 g/200 ml akuades) selama 8 menit. Kemudian dicuci dengan akuades sebanyak dua kali, masing-masing selama 2 menit. Selanjutnya gel tersebut direndam dalam larutan NH4OH (2.4 ml/200 ml akuades) selama 8 menit. Kemudian gel direndam dalam campuran larutan 0.32 g AgNO3; 0.8 ml NH4OH; 80 µl NaOH (4 g/10 ml akuades); dalam 200 ml akuades selama 10 menit. Setelah proses ini gel dicuci kembali dengan akuades sebanyak dua kali, masing-masing selama 2 menit. Untuk tahap pemunculan pita DNA, gel direndam dalam campuran larutan 4 g Na2CO3; 100 µl formalin; dalam 200 ml akuades. Tahap terakhir dalam visualisasi DNA adalah pengawetan pita DNA pada gel poliakrilamid yang dilakukan dengan cara merendam gel pada larutan 1% asam asetat (100 µl/ml). Tabel 6 Primer yang digunakan dan posisi penempelan berdasarkan DNA gen dugaan A. mellifera untuk mengamplifikasi A. cerana No Nama Gen dugaan A.cerana 1 36L17.1 2 3 36L17.14 36L17.15 Primer /Singkatan Sekuen basa primer (5'-3') Posisi basa pada QTL sting-2 gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003) 36L17.1for3/F3 cgatcgagcgcgcgatggaaga 44-66 36L17.1rev3/R3 gcacacgctattgcgatatatacg 368-391 36L17.14for3/F3 gatcgaggaaagagagagagagag 14-37 36L17.14rev9/R9 gctgtatatctttctctgctctcg 175-198 36L17.15for6/F6 36L17.15rev6/R6 ctcgacgagacgaccaacttgg aaccagagtatcgcgagtgttac 10-31 187-209 36 Gen dugaan 36L17.1 A. mellifera Gen dugaan 36L17.14 A. mellifera Gen dugaan 36L17.15 A. mell Gambar 15 Penempelan pasangan primer untuk amplifikasi A. cerana berdasarkan A. mellifera pada masing-masing gen dugaan 36L17.1 (F3R3), 36L17.14 (F3R9), 36L17.15 (F6R6). Sekuensing (perunutan) dan Penjajaran (Alignment) DNA Proses sekuensing DNA menggunakan jasa Lembaga Biologi Charoen Phockphand Jakarta. Sekuensing DNA dilakukan untuk mengetahui sekuen basa pada gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 A. cerana. DNA yang telah dirunutkan kemudian dimasukkan kedalam program Genetyx Win versi 4.0. selanjutnya disimpan sebagai data base. Analisis homologi dengan A. mellifera dilakukan dengan program Clustal X (Thompson et al. 1997) dan dengan data genom lebah A. mellifera (BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) Honey bee Sequences) melalui situs NCBI (www.ncbi.nlm.nih.gov). Analisis PCR-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) Berdasarkan hasil sekuens DNA, dieksplorasi keragaman pada gen dugaan A. cerana. Keragaman DNA dianalisis dengan memotong produk PCR menggunakan enzim restriksi. Enzim restriksi yang digunakan adalah AccIII (TCCGGA) dan CfoI (GCGC). Volume total pereaksi untuk restriksi enzim adalah 4 µl. Pereaksi terdiri atas produk PCR sebanyak 2 µl, enzim restriksi AccIII dan CfoI 0.5 µl (10 U/ µl), 10x buffer enzim 0.4 µl, dan air steril 1.1 µl. semua 37 pereaksi dicampur dalam tabung 0.6 ml lalu disentrifugasi 4500 rpm (1 menit). Campuran tersebut selanjutnya diinkubasi pada suhu 37⁰C selama semalam. Hasil pemotongan dimigrasikan pada gel poliakrilamid 6% menggunakan buffer 1XTBE pada 180 Volt selama 65 menit. Penanda DNA yang digunakan adalah DNA ladder 100 bp (promega). Visualisasi DNA dalam gel poliakrilamid dilakukan dengan pewarnaan perak nitrat (Tegelstrom 1986). Analisis data Hasil sekuensing DNA berupa kromatogram diedit secara manual menggunakan program genetix win versi 4.0. Penjajaran DNA dilakukan dengan program ClustalX (Thompson et al.1997). Situs restriksi dieksplorasi untuk mempelajari variasi gen dugaan A. cerana menggunakan program Genetyx Win versi 4.0. Analisis kesamaan (homologi) dilakukan antara gen dugaan A. cerana dengan gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003) dan dengan data genom lebah A. mellifera (BLAST (www.ncbi.nlm.nih.gov). Honey bee Sequences) melalui situs NCBI 38 HASIL Karakterisasi gen dugaan pada QTL sting-2 A. cerana Ukuran pita DNA hasil amplifikasi (amplikon) pada gen dugaan 36L17.1, 36L17.14 dan 36L17.15 A. cerana pada gel berturut-turut sekitar 180, 185, dan 200 pasang basa (pb) (Gambar 16). Ukuran pita DNA ini masing-masing diprediksi berdasarkan sekuen DNA yang diapit tiap pasang primer berdasarkan sekuen DNA gen dugaan pada QTL sting-2 A. mellifera. 180 pb 185 pb 200 pb 180 pb 185 pb 200 pb Gambar 16 Amplikon dan skematik DNA gen dugaan A. cerana pada gel poliakrilamid lajur 1-2 = 36L17.1; lajur 3-6 = gen dugaan yang tidak teramplifikasi; lajur 7-8 = 36L17.14; lajur 9-10 = 36L17.15; M= penanda 100 pb DNA ladder (Promega). Hasil sekuensing gen dugaan A. cerana 36L17.1 menggunakan pasangan primer F3R3 menghasilkan panjang basa sebesar 179 pasang basa (pb). Hasil sekuensing gen 36L17.14 menggunakan pasangan primer F3R9 dan 36L17.15 menggunakan pasangan primer F6R6 berturut-turut sebesar 171, dan 206 pb (Gambar 17). Kandungan GC masing-masing gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 berturut-turut adalah 42.82, 45.25 dan 49.64%. Hasil sekuensing tersebut kemudian disejajarkan untuk menganalisis kemiripan atau homologi sekuen DNA. Penjajaran DNA dilakukan pada gen dugaan A. cerana dengan gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003) dan data genom lebah A. mellifera (BLAST Honey bee Sequences) melalui situs NCBI (www.ncbi.nlm.nih.gov) (Gambar 18) Hasil analisis BLAST gen dugaan 36L71.1 homolog pada data genom A. mellifera GenBank dengan nomor aksesi NW_001253228 (Lampiran14). Sedangkan gen dugaan 36L17.14 dan 36L17.15 39 A. cerana dengan data genom A. mellifera homolog pada GenBank dengan nomor aksesi NW_001253303 (Lampiran 15, 16). Karakteristik gen dugaan A. cerana 36L17.1, 36L17.14 dan 36L17.15 terhadap A. mellifera melalui analisis BLAST menunjukkan nilai E-value berturut-turut 3e-22, 2e-38 dan 1e-92 (Tabel 7). Persentase kesamaan sekuen A. cerana yang berhasil dikarakterisasi terhadap A. mellifera (Lobo et al. 2003) berdasarkan penjajaran untuk gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 berturut-turut adalah 23.40, 38.52, dan 72.10% (Gambar 19). a. Gen dugaan 36L17.1 A. cerana amplifikasi dengan primer F3R3 F3 CTCGATCGAGCGCGCGATGGAAGATCTAATTAATTGAATATGTTCGACGTTTATTTAAAATTAATGAAACGGA GCACGAACGAAACGACGAACGTCAATCGTCATATCAATCGGCCACCACCGGTTCTCTTTCTCGCGTTAATTAC GACACGATGCACACGCTATTGCGATATATACGA R3 b. Gen dugaan 36L17.14 A. cerana amplifikasi dengan primer F3R9 F3 ATAGATGTGATTTCTCGATCGAGGAAAGAGAGAGAGAGAGAGAAAAAACAGAGTACGTTCTCGACCTTCGAGC CATTAAAGAACAACGGGTTTCGCTGCTCTCTAAACAACAGCAAAGCAAGCATGGGAATTCAAGAGAGACCGCG TGTACGTATGTACCTACTCTCTAGA c. Gen dugaan 36L17.15 A. cerana amplifikasi dengan primer F6R6 F6 TCTCGACGAGACGACCAACTTGGAGAGCCCCGCAATGCGTTCATTTCATTAGACGGTGGATACTTAGTGAAAT TAGTATTAACACTCGTAACGAGTACGGCCGCTCTACACTCTCGAGCCATTGTGGCAAATGTTTTCCGGAAAAG AAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAAACTGCCGCGCCAACCAGAGTATCGCGAGTGTTAC R6 Gambar 17 Hasil sekuensing gen dugaan A. cerana (a) 36L17.1, (b) 36L1714, dan (c) 36L1715. Basa yang digaris bawahi menunjukkan posisi primer a) Ac_36L17.1 Am_36L17.1 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 ------------------------------------------CTCGATCGAGCGCGCGAT AAAAAAAAAAAGAGGAATCCACTAGAAACAAATTTCTGGGAATCCGATCGAGCGCGCGAT **************** GGAAGATCTAATTAATTGA--------------------------ATATGTTCGACGTTT GGAAGAGCAAAACGATCGAGAAATAAACCGGGAGGAGGGAGAGGGAAACAAGCGGTCTCC ****** * ** ** ** * * ** * ATTTAAAATT--AATGAAACGGAGCACGAACGAAACGACG-----AACGTCAATCGTCAT GATAAACGTTCCAATAAAGAGGCACTCGGAGCAAACAGCGCCATAAATAAAAACGGACTT * ** ** *** ** ** * ** * **** ** ** ** * * * ATCAATCGGCCACCACCGGTTCTCTTTCTCGCGTTAATTACGACACGATGCACACGCTAT GCCACTCGCCTGCAACAATCTCTCCACCTCCCCTCCCCTCCGCCGC--CGCTCCCCCACT ** *** * * ** **** *** * * * ** * * ** * * * * TGCGATATATACGA---------------------------------------------CCAGACACTTTCGATGCATTTCCCGGGCCGCGACGAACAAAGGACACGGCGGCAAGGGGT ** * * *** -----------------------------------------------------------TAAAAAAAGGAAGCAATCGAAATATTGCCCCGATAATATTGGACGACCGCGTGACACAAG 18 60 52 120 105 180 165 238 179 298 358 40 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 -----------------------------------------------------------CGCGCGTGTGCACACGCTATTGCGATATATACGTGTGCAATAATACAATCAAAGCGGTGG 418 Ac_36L17.1 Am_36L17.1 ----AATGA 423 b) Ac_36L17.1 88 NW001253228 938020 Ac_36L17.1 148 NW001253228 937962 c) Ac_36L17.14 Am_36L17.14 ACGAACGTCAATCGTCATATCAATCGGCCACCACCGGTTCTCTTTCTCGCGTTAATTACG ||||||| ||||||||||||||||||||||| || ||||||||||||||||||||||| ACGAACG--AATCGTCATATCAATCGGCCACCGCCTATTCTCTTTCTCGCGTTAATTACG ACACGATGCACAC 160 ||||||||||||| ACACGATGCACAC 937950 147 937963 Ac_36L17.14 Am_36L17.14 ATAGATGTGATTTCTCGATCGAGGAAAGAGAGAGAGAGAGAGAAAAAACAGAGTACGTTC ATGGATGTA--T-CTCGATCGAGGAAAGAGAGAGAGAGAGAGAAAAATCAGAGTACGTTC ** ***** * ********************************** ************ T-CGACC---TTCGAGCCATTAAAGAACAACGGGTTTCGCTGCTCTCTAAACAACAGCAA AACGACCGAGTTCGAGCCATTAAAGAGCAACAGGTTTCGCTGCTCTCTAAGCAACAGCAA ***** **************** **** ****************** ********* AGCAAGCATGGGAATTCAAGAGAGACCGCGTGTACGTATGTACCTACTCTCTAGA----AGCAAGCACGGGAAT-CAAGAGAG-CCGCGTG-ACGTATGTACCTACTCTCTATACACCG ************** ******** ******* ******************** * -----------------------------------------------------------GCTGTATATCTTTCTCTGCTCTCGAAGGCCTGCCCGCGAACGCGGATAAAAGGCGAGAAT Ac_36L17.14 Am_36L17.14 -----------------------------------------------------------AAAGTCGAAAGGCATTCACCCTTGGTGAAAGTAGTTCTTCGATCGATGTCGCAGGCGTGT 294 Ac_36L17.14 Am_36L17.14 -----------------------------------------------------------TGTGTGCACGCGCCAGCGCACCACGACCGACAAGCTTCGAGCTTCTGTGTCCACCAGCTT 354 Ac_36L17.14 Am_36L17.14 --------------------------------------------------TCACGAGATTCGATTTTCCGGTTATTTGGTTTTTTTCCCGCCTTTTCGTAA 405 Ac_36L17.14 Am_36L17.14 Ac_36L17.14 Am_36L17.14 60 57 116 117 171 174 234 d) Ac_36L17.14 44 NW001253303 48650 Ac_36L17.14 100 NW001253303 48590 Ac_36L17.14 160 NW001253303 48533 e) Am_36L17.15 Ac_36L17.15 Am_36L17.15 Ac_36L17.15 Am_36L17.15 Ac_36L17.15 Am_36L17.15 Ac_36L17.15 Am_36L17.15 Ac_36L17.15 AAAAACAGAGTACGTTCT-CGACC---TTCGAGCCATTAAAGAACAACGGGTTTCGCTGC |||| |||||||||||| ||||| |||||||||||||||| |||| ||||||||||| AAAATCAGAGTACGTTCAACGACCGAGTTCGAGCCATTAAAGAGCAACAGGTTTCGCTGC TCTCTAAACAACAGCAAAGCAAGCATGGGAATTCAAGAGAGACCGCGTGTACGTATGTAC ||||||| ||||||||||||||||| ||||| ||||||||| ||||||| |||||||||| TCTCTAAGCAACAGCAAAGCAAGCACGGGAA-TCAAGAGAG-CCGCGTG-ACGTATGTAC CTACTCTCTA |||||||||| CTACTCTCTA 99 48591 159 48534 169 48524 GTCAGCGACCTCGACGAGACGACCAACTTGGAG--CCCCGCAACGCGTTCATTTCATTAG --------TCTCGACGAGACGACCAACTTGGAGAGCCCCGCAATGCGTTCATTTCATTAG ************************ ******** **************** ACGGTGGATACTTAGTGAAATTAGTATTAACACTCG-AACGAG-ACGGCCGCTCT-CACT ACGGTGGATACTTAGTGAAATTAGTATTAACACTCGTAACGAGTACGGCCGCTCTACACT ************************************ ****** *********** **** CTCGAGCCATTGTGGCAAATGTTTTCCGGAAAAGAAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAA CTCGAGCCATTGTGGCAAATGTTTTCCGGAAAAGAAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAA ************************************************************ ACTGCCGCGCCAACCAGAGTATCGCGAGTGTTACGGCGCATGCGCAACCGCGAATCGATT ACTGCCGCGCCAACCAGAGTATCGCGAGTGTTAC-------------------------********************************** CGACGCACAACGCCGTCCTGCCGTTGATTTCACGCGGTTGA 276 ----------------------------------------- 58 52 115 112 175 172 235 206 41 f) Ac_36L17.15 2 NW001253303 46433 Ac_36L17.15 62 NW001253303 Ac_36L17.15 46491 122 NW001253303 46548 Ac_36L17.15 182 NW001253303 46608 CTCGACGAGACGACCAACTTGGAGAGCCCCGCAATGCGTTCATTTCATTAGACGGTGGAT |||||||||||||||||||| | ||||||||||| ||||||||||||||||||||||||| CTCGACGAGACGACCAACTT-G-GAGCCCCGCAACGCGTTCATTTCATTAGACGGTGGAT 61 ACTTAGTGAAATTAGTATTAACACTCGTAACGAGTACGGCCGCTCTACACTCTCGAGCCA ||||||||||||||||||||||||||| |||||| ||||||||||| ||||||||||||| ACTTAGTGAAATTAGTATTAACACTCG-AACGAG-ACGGCCGCTCT-CACTCTCGAGCCA TTGTGGCAAATGTTTTCCGGAAAAGAAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAAACTGCCGCG |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| TTGTGGCAAATGTTTTCCGGAAAAGAAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAAACTGCCGCG 121 CCAACCAGAGTATCGCGAGTGTTAC ||||||||||||||||||||||||| CCAACCAGAGTATCGCGAGTGTTAC 46490 46547 181 46607 206 46632 Gambar 18 Hasil penjajaran gen dugaan: (a, b) A. cerana (Ac) 36L17.1 dengan data genom A. mellifera (Am) dan hasil BLAST GenBank Acc No. NW_001253228, (c, d) A. cerana 36L17.14 dan hasil BLAST GenBank Acc No. NW_001253303, (e, f) A. cerana 36L17.15 dan hasil BLAST GenBank Acc No. NW_001253303). a) 1 423 42 252 162 235 b) 405 1 1 168 50 167 c) 1 276 9 206 10 206 Gambar 19 Skematik100pb posisi bagian sekuen gen dugaan A. cerana yang berhasil dikarakterisasi a) gen dugaan A. cerana 36L17.1, b) gen dugaan A. cerana 36L7.14, c) gen dugaan A. cerana 36L17.15. = gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003), = gen dugaan A. cerana, = gen dugaan A. cerana yang homolog dengan A. mellifera berdasarkan hasil BLAST di GenBank. Angka disamping garis adalah ukuran sekuen gen dugaan. 42 Tabel 7 Hasil sekuensing dan penjajaran gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 A. cerana dengan BLAST Honey bee Sequence (www.ncbi.nlm.nih.gov) Gen Dugaan A. cerana Karakter 36L17.1 36L17.14 36L17.15 Panjang DNA (pb) 179 171 206 Kandungan GC (%) 42.82 42.25 49.64 NW_001253228 NW_001253303 NW_001253303 3e-22 2e-38 1e-92 68/73 (93%) 117/130 (90%) 199/205 (97%) 2/73 (2%) 7/130 (5%) 5/205 (2%) 423 405 276 99/423 (23.40%) 156/405 (38.52%) 199/276 (72.10%) Hasil BLAST: Acc number E-value Persentase kesamaan Gaps Ukuran gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003) Persentase kesamaan dengan A. mellifera (Lobo et al. 2003) Analisis PCR-RFLP Terdapat 1 situs pemotongan pada gen dugaan 36L17.15 untuk masingmasing enzim restriksi dengan dua pita DNA pada gel poliakrilamid (Gambar 20). Hasil pemotongan gen dugaan 36L17.15 dengan enzim restriksi AccIII dan CfoI menunjukkan pola pemotongan basa yang sama dengan A. mellifera (Lobo et al. 2003) namun berbeda pada posisi pemotongan (Gambar 21). Pb 200 M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pb 200 100 100 a b Gambar 20 Pita DNA hasil pemotongan dengan enzim restriksi gen dugaan A. cerana 36L17.15 pada gen poliakrilamid dengan a) Acc III, b) CfoI. M = Penanda DNA 100 pb DNA ladder (Promega), = pita DNA hasil pemotongan enzim restriksi, nomor 1-17 adalah sampel DNA. 43 a) 10 20 30 40 50 60 CTCGACGAGACGACCAACTTGGAGAGCCCCGCAATGCGTTCATTTCATTAGACGGTGGAT 70 80 90 100 110 120 ACTTAGTGAAATTAGTATTAACACTCGtAACGAGtACGGCCGCTCTACACTCTCGAGCCA 130 140 150 160 170 180 TTGTGGCAAATGTTtTCCGGAAAAGAAAGCTCTTCGCATTGCCTCGCGAAAACTGCCGCG / / AccIII CfoI 190 200 CCAACCAGAGTATCGCGAGtGTTAC b) 69 137 Ac_36L17.15 AccIII 10 69 206 131 Am_36L17.15 25 Ac_36L17.15 10 25 181 175 CfoI 206 Am_36L17.15 100pb Gambar 21 Posisi pemotongan pita DNA dengan enzim restriksi AccIII dan CfoI a) gen dugaan 36L17.15 A. cerana (Ac), b) skema posisi pemotongan pita DNA antara gen dugaan 36L17.15 A. cerana dengan A. mellifera (Am) (Lobo et al. 2003). Angka menunjukkan posisi basa dalam urutan sekuen gen dugaan 36L17.15. 44 PEMBAHASAN Tiga dari 15 gen dugaan QTL sting-2 A. mellifera berhasil dikarakterisasi pada A. cerana yaitu 36L17.1, 36L17.14 dan 36L17.15. Panjang basa masingmasing gen dugaan tersebut berturut-turut adalah 179, 171 dan 206 pasang basa. Sedangkan panjang basa gen dugaan 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 A. mellifera berturut-turut adalah 423, 405, dan 276 pb. Berdasarkan analisis homologi diketahui bahwa sebagian besar sekuen gen dugaan A. cerana yang berhasil dikarakterisasi juga terdapat pada sekuen gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003). Persentase kesamaan sekuen gen dugaan A. cerana 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 dengan sekuen A. mellifera berturutturut adalah 23.40, 38.52, dan 72.10%. Nilai probabilitas atau peluang yang terhitung secara statistik dalam kesamaan sekuen antara A. cerana dan data genom A. mellifera di GenBank (www.ncbi.nlm.nih.gov) digambarkan dengan nilai Expectation value (E-value). Gen dugaan 36L17.15 memperlihatkan nilai E-value yang rendah terhadap data genom A. mellifera yaitu 1e-92 dengan daerah genom yang homolog sebesar 199 pb dari 205 pb A. mellifera. Nilai tersebut lebih rendah dari nilai E-value yang ditunjukkan oleh gen dugaan 36L17.1 dan 36L17.14 berturut-turut sebesar 3e-22 dan 2e-38. Semakin rendah nilai E-value menunjukkan bahwa sekuen DNA A. cerana terhadap A. mellifera semakin tepat. Dua fragment DNA dikatakan homolog jika 70% sekuen basanya atau 25% sekuen asam aminonya identik (panjang sekuen minimal 100 pasang basa) dan memiliki nilai E-value yang rendah (dibawah nilai 10-4) (Claviere & Notredame 2003). Gen dugaan 36L17.15 pada penelitian ini memiliki nilai E-value yang lebih rendah daripada dua gen dugaan lainnya (36L17.1 dan 36L17.14). Berdasarkan data tersebut analisis enzim restriksi (PCR-RFLP) dilakukan untuk melihat variasi basa. Analisis enzim restriksi menunjukkan bahwa terdapat satu situs pemotongan dengan enzim restriksi AccIII dan CfoI. Pada A. mellifera (Lobo et al. 2003) juga ditemukan situs pemotongan kedua enzim tersebut. Namun berbeda pada posisi pemotongannya. 45 Apis mellifera asal Afrika (AHB) merupakan subspecies A. m scutellata yang memiliki sifat defensif tinggi dibandingkan A. mellifera asal Eropa (EHB) yaitu A. m ligustica (Collins et al. 1982). Berdasarkan kedua sifat yang berbeda tersebut, dilakukan perkawinan silang untuk mendapatkan keturunan (F1) dan mendeteksi karakter gen yang menyandikan defensif yang dibawanya. Selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap gen tersebut melalui pemetaan Quantitative Trait loci (QTL). Sejumlah gen yang bertanggung jawab terhadap perilaku defensif A. mellifera diketahui berada pada QTL sting-1, sting-2, sting-3 melalui analisa RAPD (Hunt et al. 1995). QTL sting-2 berhasil dikarakterisasi Lobo et al. (2003) untuk perilaku defensif menjaga sarang. Pada penelitian ini, untuk mengkarakterisasi gen dugaan pada QTL sting-2 tidak dilakukan proses pemetaan QTL seperti yang dilakukan pada A. mellifera (Lobo et al. 2003). Karakterisasi gen dugaan pada QTL sting-2 A. cerana dilakukan dengan mendesain primer berdasarkan hasil karakterisasi gen dugaan A. mellifera (Lobo et al. 2003). Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat perbedaan sekuen DNA antara gen dugaan hasil karakterisasi pada A. cerana dengan A. mellifera. Perbedaan tersebut terutama terlihat dari hasil penjajaran antara sekuen gen dugaan A. cerana dengan A. mellifera. Namun kesamaan maupun perbedaan sifat genetik yang dimiliki antara kedua spesies lebah madu tersebut baru benarbenar dapat terlihat apabila dilakukan pemetaan QTL sting-2 pada A. cerana. Sehingga baik posisi linkage maupun pola sifat defensif antara A. cerana dengan A. mellifera dapat dibandingkan. Besarnya ukuran gen dugaan QTL sting-2 A. cerana yang telah berhasil dikarakterisasi pada penelitian ini adalah 556 pasang basa. Sedangkan gen dugaan sting-2 A. mellifera yang telah dikarakterisasi Lobo et al. (2003) total besarnya sekitar 81.000 pasang basa. Hal ini menandakan bahwa masih sebagian besar gen dugaan QTL sting-2 A. cerana yang belum diketahui sekuen basanya dan perlu dilakukan karakterisasi. QTL sting-2 pada A. mellifera diketahui mengekspresikan perilaku menjaga sarang. Untuk membuktikan bahwa benar antara pola perilaku A. cerana berbeda dengan A. mellifera perlu dilakukan analisis mRNA pada gen dugaan A. cerana terutama pada A. cerana penjaga sarang. 46 SIMPULAN Ukuran gen dugaan QTL sting-2 A. cerana 36L17.1, 36L17.14, dan 36L17.15 adalah 179, 171 dan 206 pb. Persentase kesamaan (%) dan E-value antara A. cerana dan A. mellifera yang berhasil dikarakterisasi berturut-turut yaitu 93% (3e-22), 90% (2e-38) dan 97% (1e-92). Ukuran total gen dugaan QTL sting2 yang berhasil dikarakterisasi pada A. cerana adalah 556 pasang basa. Terdapat satu situs pemotongan pada gen dugaan 36L17.15 A. cerana menggunakan enzim restriksi AccIII dan CfoI.