METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya penelitian ini dilakukan dalam satu waktu tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang menggunakan kuesioner sebagai alat utama untuk mengumpulkan data. Lokasi penelitian adalah Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kota Bogor dipilih sebagai lokasi penelitian secara purposive. Begitu pula dengan Kecamatan Bogor Tengah dan Kelurahan Panaragan yang dipilih secara purposive. Waktu pengambilan data yaitu dimulai dari bulan Juli sampai dengan September 2011. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi penelitian ini adalah keluarga yang masih memiliki ayah serta mempunyai anak usia remaja awal. Contoh dalam penelitian ini adalah ayah dan anak remaja yang masing-masing berjumlah 60 orang. Sebanyak 30 pasang contoh diambil dari keluarga yang mempunyai remaja laki-laki, sedangkan 30 pasang lagi merupakan keluarga dengan remaja perempuan. Remaja dalam penelitian ini berumur 12-14 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pemilihan RW yang dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling), sehingga dari tujuh RW yang terdapat di Kelurahan Panaragan, didapat dua RW yang dijadikan tempat penelitian, yaitu RW 01 dan RW 05. Data keluarga dengan anak remaja tidak tersedia, sehingga dilakukan pendataan awal di RW 01 dan RW 05. Hasil pendataan awal yang dilakukan peneliti menunjukkan sebanyak 33 keluarga di RW 01 dan 58 keluarga di RW 05 memenuhi syarat untuk dijadikan contoh penelitian. Setiap RW diambil contoh secara acak sederhana sebanyak 30 keluarga, sehingga jumlah seluruh contoh adalah 60 keluarga (Gambar 3). 18 Purpossive Kota Bogor Kecamatan Bogor Tengah Purpossive Kelurahan Panaragan Purpossive RW 01= 33 keluarga RW 05= 58 keluarga Laki-laki= 15 keluarga Perempuan= 15 keluarga Laki-laki= 15 keluarga Perempuan= 15 keluarga Simple random sampling n= 60 keluarga Gambar 3 Skema cara penarikan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer terdiri atas karakteristik keluarga (besar keluarga, pendapatan keluarga), karakteristik ayah (pendidikan, usia, pekerjaan), karakteristik anak (usia dan jenis kelamin), gaya pengasuhan, pola komunikasi, kelekatan, dan kepuasan hubungan ayah dan anak usia remaja. Data sekunder terdiri atas gambaran umum lokasi penelitian dan data kependudukan. Variabel, pengertian, skala data, dam kategori data disajikan dalam Tabel 1. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara kepada responden menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan menggunakan kuesioner yang telah dirumuskan oleh peneliti lain, kemudian dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan keadaan wilayah. Uji coba kuesioner dilakukan sebelum penelitian untuk mengetahui reliabilitas alat ukur. Setelah dilakukan uji coba kuesioner, didapatkan hasil sebagai berikut nilai reliabilitas untuk alat ukur gaya pengasuhan adalah sebesar 0,679, nilai cronbach alpha untuk kuesioner komunikasi adalah 0,768 untuk ayah dan 0,684 untuk remaja, nilai reliabilitas yang didapat untuk kuesioner kelekatan adalah 0,746, dan nilai reliabilitas yang didapat untuk kuesioner kepuasan adalah 0,879 (Lampiran 1). 19 Tabel 1 Jenis, contoh, dan skala data variabel penelitian Variabel Pengertian Skala data Karakteristik demografi - Besar keluarga Jumlah anggota keluarga yang diteliti Rasio - Usia ayah Umur dalam tahun ayah saat dilakukan wawancara Rasio - Usia remaja Umur dalam tahun remaja saat dilakukan wawancara Rasio - Jenis kelamin remaja Jenis kelamin remaja Nominal Kategori Data Berdasarkan kategori BKKBN: Kecil: < 4 orang Sedang: 5-7 orang Besar: > 8 orang Berdasarkan Papalia et al. (2008): Dewasa muda: 20-40 tahun Dewasa madya: 4165 tahun Berdasarkan Gunarsa (2004): Remaja awal: 12-14 tahun 1: Laki-laki 2: Perempuan Karakteristik sosial - Tingkat pendidikan ayah Tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh ayah Ordinal 1: Tidak tamat SD 2: Tamat SD 3: Tamat SMP 4: Tamat SMA 5: Tamat D3 6: Tamat S1/S2/S2 Karakteristik ekonomi - Pekerjaan ayah - Pendapatan keluarga Gaya pengasuhan Aktivitas ayah yang menghasilkan uang sebagai sumber pendapatan Total pendapatan per kapita yang diterima keluarga setiap bulannya Persepsi remaja terhadap gaya pengasuhan yang dilakukan oleh ayahnya Nominal 1: PNS 2: Pegawai swasta 3: Wiraswasta 4: Buruh 5: Supir 6: Pensiunan 7: Guru ngaji 8: Tidak bekerja Rasio - Ordinal 1: Otoriter 2: Permisif 3: Demokratis Pola komunikasi - - Pola komunikasi ayah Pola komunikasi yang dilakukan oleh ayah kepada remajanya Ordinal Pola komunikasi remaja Pola komunikasi yang dilakukan oleh remaja kepada ayah Ordinal 1: Conversationorientation 2: Conformityorientation 1: Conversationorientation 2: Conformityorientation Tipe komunikasi - Tipe komunikasi ayah Tipe komunikasi yang dilakukan oleh ayah kepada remajanya Ordinal 1: Consensual 2: Protective 3: Pluralistic 4: Laissez-faire 20 Lanjutan Tabel 1 Variabel - - Pengertian Tipe komunikasi remaja Tipe komunikasi yang dilakukan oleh remaja kepada ayah Alokasi waktu Kelekatan Kepuasan ayah Skala data Banyaknya waktu yang diluangkan oleh ayah untuk berkegiatan bersama anak remajanya dalam 24 jam Persepsi ayah terhadap kelekatan antara ayah dan remaja Kepuasan ayah terhadap interaksi dengan remajanya Ordinal Rasio Kategori Data 1: Consensual 2: Protective 3: Pluralistic 4: Laissez-faire - 1: Secure 2: Ambivalent 3: Avoidant 1: Rendah 2: Sedang 3: Tinggi Ordinal Ordinal Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan program komputer yang sesuai. Pengolahan data meliputi beberapa tahapan yaitu editing, scoring, entering, cleaning, dan analisis data. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melakukan tabulasi data yang diperoleh dan analisis statistik inferensia melalui uji hubungan antar variabel yang ditentukan. Pengolahan Data Data karakteristik remaja meliputi usia dan jenis kelamin. Usia remaja dikelompokkan berdasarkan Gunarsa (2004) pada kategori dewasa awal yang berusia 12-14 tahun. Jenis kelamin dikelompokkan menjadi laki-laki dan perempuan. Data karakteristik keluarga meliputi usia orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, serta besar keluarga. Usia orang tua dikelompokkan menjadi 20-40 tahun dan 41-65 tahun. Pendidikan orang tua dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu: (1) tdk tamat SD; (2) tamat SD/sederajat; (3) tamat SMP/sederajat; (4) tamat SMA/sederajat; (5) tamat D3; (6) tamat S1/S2/S3. Pekerjaan orang tua merupakan pekerjaan utama yang dilakukan oleh orang tua untuk membiayai hidup keluarganya, dikelompokkan menjadi (1) PNS; (2) pegawai swasta; (3) wiraswasta; (4) tidak bekerja; (5) lainnya dengan menyebutkan jenis pekerjaan yang belum terdapat dalam kuesioner. Pendapatan orang tua dituliskan secara rasio. Besar keluarga 21 dikelompokkan berdasarkan BKKBN menjadi keluarga kecil (<4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar (>8 orang). Data gaya pengasuhan diacu dari Buri (1991) yang berjumlah 27 pernyataan, masing-masing 9 pernyataan untuk gaya pengasuhan permisif, otoriter, dan demokratis. Masing-masing jawaban diberi nilai 3 untuk setuju, 2 untuk ragu-ragu, dan 1 untuk tidak setuju. Skor minimum untuk gaya pengasuhan permisif, otoriter, dan demokratis adalah 10, sedangkan skor maksimumnya adalah 30. Jumlah skor tertinggi menjadi gaya pengasuhan yang cenderung dipakai keluarga tersebut. Data komunikasi keluarga berjumlah 26 pernyataan, diacu dari Ritchie dan Fitzpatrick (1990) yang berjudul “Revised Family Communication Pattern Instrument” terbagi untuk pernyataan conversation-orientation yang berjumlah 15, sedangkan conformity-orientation terdiri dari 11 pernyataan. Masing-masing jawaban diberi nilai 3 untuk setuju, 2 untuk ragu-ragu, dan 1 untuk tidak setuju. Skor minimum untuk conversation-orientation adalah 15 dan skor maksimum 45, serta skor minimum conformity-orientation 11 dan skor maksimum 33. Untuk mengelompokkan menjadi empat tipe komunikasi keluarga, skor conversation dan conformity diintervalkan menjadi dua bagian: conversation (rendah: 15-29, tinggi: 30-45) dan conformity (rendah: 11-21, tinggi: 22-33). Tipe komunikasi keluarga dapat dikelompokkan menjadi: 1. Consensual, tinggi di conversation dan conformity 2. Pluralistic, tinggi di conversation dan rendah di conformity 3. Protective, rendah di conversation sedangkan tinggi di conformity 4. Laissez-faire, rendah di conversation dan conformity Kelekatan diukur menggunakan kuesioner dari Armsden dan Greenberg (1987) yang berjudul “Inventory of Parent and Peer Attachment” (IPPA) berjumlah 25 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan untuk kepercayaan, 9 pernyataan komunikasi, dan 6 pernyataan pengasingan. Masing-masing jawaban diberi nilai 3 untuk setuju, 2 untuk ragu-ragu, dan 1 untuk tidak setuju, sedangkan untuk pertanyaan yang negatif nilai dibalik menjadi 1 untuk selalu, 2 untuk raguragu, dan 3 untuk tidak setuju. Pengelompokkan IPPA berdasarkan sistem skor Vivona (2000) diacu dalam Reese (2008), setiap subskala dalam IPPA dibagi menjadi tinggi, rendah, dan sedang menggunakan cut point: tinggi (>80%), sedang (60-80%), dan rendah (<60%). Berdasarkan sistem tersebut, Vivona mengidentifikasikan kombinasi spesifik dari subskala tersebut menjadi: 22 1. Secure, diindikasikan dari nilai kepercayaan tinggi, komunikasi tinggi/sedang, dan pengasingan yang rendah 2. Ambivalent, diindikasikan dari nilai kepercayaan tinggi/sedang, komunikasi sedang/rendah, dan pengasingan sedang/rendah 3. Avoidant, diindikasikan dari nilai kepercayaan dan komunikasi sedang/rendah, serta pengasingan tinggi Data kepuasan diperoleh dari pernyataan yang dirumuskan sendiri oleh penulis, terdiri dari 10 pernyataan. Masing-masing jawaban diberi nilai: 1=sangat tidak puas; 2=tidak puas; 3=ragu-ragu; 4=puas; 5=sangat puas. Pemberian skor berdasarkan cut point: tinggi (>80%), sedang (60-80%), dan rendah (<60%). Analisis Data Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Uji hubungan Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel gaya pengasuhan, komunikasi, kelekatan, dan kepuasan interaksi ayah. Untuk mengetahui perbedaan gaya pengasuhan, komunikasi, kelekatan, dan kepuasan berdasarkan jenis kelamin digunakan uji beda independent sample t-test. Definisi Operasional Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh pubertas. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terbentuk melalui ikatan pernikahan, darah, dan adopsi yang biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Karakteristik keluarga adalah kondisi keluarga contoh yang meliputi besar keluarga, usia anggota keluarga, pendidikan anggota keluarga, pekerjaan anggota keluarga, serta pendapatan keluarga contoh. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Pendidikan anggota keluarga adalah lama jenjang pendidikan (dalam tahun) yang telah ditempuh oleh contoh dan anggota keluarga lainnya. Pekerjaan anggota keluarga adalah kegiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga agar mendapat penghasilan untuk biaya sehari-hari. 23 Pendapatan anggota keluarga adalah penghasilan yang didapat oleh anggota keluarga yang bekerja, baik dari pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan. Ayah adalah orang tua laki-laki yang biasanya berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Tipe komunikasi adalah cara penyaluran informasi, ide, dan pendapat antaranggota keluarga, diukur menggunakan Revised Family Communication Pattern Instrument. Gaya pengasuhan adalah cara berinteraksi antara orang tua dan remaja yang dibagi menurut parental diciplinary styles menjadi permisif, otoriter, dan demokratis, diukur menggunakan Parental Authority Questionnaire. Kelekatan adalah dorongan biologis untuk mencari kedekatan serta kontak dengan figur seseorang saat dalam ketakutan, lelah, dan takut yang diukur menggunakan Inventory of Parent and Peer Attachment sehingga dapat dikategorikan menjadi secure, avoidant, dan ambivalent. Interaksi ayah dan remaja adalah hubungan timbal balik antara ayah dan remaja, dapat dilihat dari pola, tipe, dan alokasi waktu komunikasi. Kepuasan merupakan perasan senang ketika telah melakukan hal yang tepat atau ketika telah berhasil memenuhi kebutuhan/keinginan. Alokasi waktu adalah penentuan banyaknya jumlah waktu yang diluangkan oleh ayah untuk melakukan berbagai kegiatan (bercerita, pergi bersama, beraktivitas, dan lain-lain) bersama anak remajanya. Pola Komunikasi mencerminkan bagaimana orang tua berkomunikasi dengan remaja, yang dibagi menjadi conversation-orientation dan conformityorientation.