Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 520 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo POLYMERASE GENE MUTATION PATTERN IN PATIENTS OF CHRONIC HEPATITIS B PRETREATMENT RSU WAHIDIN SUDIROHUSODO Norma Tiku Kambuno1, M Nasrum Massi1, David Handojo Muljono1,2,3 1Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta, Indonesia, 3Sydney Medical School, University of Sydney, Sydney, Australia Abstract Hepatitis B is caused by infection with hepatitis B virus (HBV) is a health problem in the world including in Indonesia, the emergence of mutations in the polymerase gene (P gene) HBV can lead to viral resistance to antiviral drugs such as analog nukleos(t)ide. This study aimed to determine the pattern of mutations in the P gene on Pre-treatment of chronic hepatitis B patients. HBV genomes isolated from 72 patients Sudirohusodo Wahidin Hospital, Makassar. HBV DNA is used for detection, amplification and sequencing P gene. P gene amplification was successfully performed on 23 patients (45%), and 19 (82.6%) of them had a mutation in the P gene. Found 1 mutation pattern in 1 patient that can lead to viral resistance to antiviral namely V207M pattern. In addition the most pattern of amino acid substitutions found in P genes is rtL269I P (52.63%), rtT332N (52.63%), rtQ238H (47.36%), and rtM145L (42.10%). Concluded that the pattern of mutations causing resistance to antiviral can be found in 1 patient Pre-treatment while the other patient who are not found show that the treatment can be started. Keywords : Gen P, chronic hepatitis B, Pre-treatment PENDAHULUAN penyakit tersebut. Lebih penting Hepatitis B adalah penyebab utama penyakit dunia. Di hati di seluruh seluruh diperkirakan sekitar 2 lagi 75% dari pengidap tersebut tinggal didaerah dunia belahan bumi milyar berada Asia Pasifik, dimana Indonesia (Lavanchy., 2004). penduduknya telah terinfeksi oleh Kementerian virus hepatitis B dan lebih dari 240 hasil risetnya pada tahun 2008 juta mengidap penyakit infeksi hati menunjukkan kronis. 600.000 memiliki prevalensi HBsAg 9,4% setiap dan prevalensi anti-HBc 32,8%. Hal dari ini bermakna hampir sepertiga dari Sekitar penderitanya tahun akibat meninggal konsekuensi *) Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang Kesehatan bahwa melalui Indonesia Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 514 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo penduduk indonesia terinfeksi hepatitis berdasarkan pernah replikasinya terjadi dan intermediat yang B klasifikasi WHO, melalui RNA memerlukan enzim reverse trancriptase. Hal ini Indonesia masuk dalam kategori menyebabkan endemis kecepatan mutasi 10 kali lipat lebih tinggi (Kemenkes RI., 2008). besar Penyebab hepatitis B adalah VHB dibandingkan lainnya, yaitu memiliki virus DNA 2x10- sekitar virus hepatitis B (VHB), suatu virus 5/nukleotida/tahun yang dan Muljono., 2011; Fung., 2004; JP.V., organisasi genetik yang tersusun 2005; Lai CL., 2003). Mutasi pada dengan VHB VHB merupakan masalah utama yang dalam penanganan hepatitis B baik memiliki struktur kompak. merupakan Genom genom kecil berupa sepasang rantai DNA yang pada berbentuk lingkaran dan beruntai saat ganda, untai luar berupa lingkaran berlangsung. Dampak dari adanya penuh disebut untai negatif dan mutasi untai dalam berupa lingkaran tidak virulensi, lengkap disebut (Coleman., 2006; RNA bermutasi pra-terapi proses ditunjukkan Dandri., 2012; kenaikan sedang kenaikan yang positif maupun terapi adalah untai Danny., 2007; Fattovich., 2008). Virus kondisi (Muljono., 2009; tingkat antara lain dengan tingkat kegagalan adanya replikasi virus, deteksi lebih mudah pemeriksaan dibandingkan dengan adanya pada laboratorium resistensi dan terhadap virus DNA karena pada replikasi antivirus RNA terjadi proses transkripsi balik (Hadziyannis., dimana sering terjadi penempatan 2004; Dienstag., 2005; Lok., 2003; nukleotida yang salah dan tidak Heathcote., ada terjadi pada kondisi prapengobatan mekanisme untuk yang 2003; 2003). membetulkan kesalahan tersebut juga (proofreading). untuk pemilihan yang tepat merupakan Meskipun virus DNA, VHB proses digunakan menjadi Handojo Mutasi masalah terapi berikutnya I., yang penting antivirus setelah 515 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 klinisi memutuskan bahwa pasien melaporkan berada pada kondisi membutuhkan resistensi lamivudin pada 5 dari 18 terapi (Heo., 2004; Dienstag., 2005; (28%) pasien yang belum diobati. Lok., 2003). Sejauh Resistensi terlihat lamivudin pada pasien asimtomatik tanpa atau hepatitis pasien juga karier pengobatan B kronis adanya ini belum tingkat ada data penelitian mengenai pola mutasi gen P pasien hepatitis B prapengobatan pada RSU Wahidin Sudirohusodo. Hal itulah yang (Huang., 2005; Matsuda., 2004). mendorong kami untuk melakukan Resistensi ini berhubungan dengan penelitian ini dengan tujuan untuk perubahan struktural pada gen dari memperoleh informasi bagi para enzim klinisi dan sebagai bahan evaluasi polimerase. Resistensi lamivudin juga dapat meningkatkan pasien potensi resistensi silang terhadap menunjukkan adanya mutasi pada nukleosida analog lainnya sehingga gen membatasi pengobatan yang sesuai sehingga pilihan pengobatan hepatitis P B dan kronis yang perencanaan (Locarnini, 2003). Pengujian untuk dapat mengetahui mutasi resistensi dan dapat meningkatkan pada pasien efektivitas pengobatan. berguna untuk BAHAN DAN METODE resistensi tertentu adanya obat akan penentuan terapi obat alternatif. Telah banyak hasil penelitian yang mengusulkan mutasi resistensi pemberian untuk pemeriksaan mencegah Lokasi dan Penelitian sebelum Laboratorium pengobatan antiviral Eijkman ini dilakukan Hepatitis, Jakarta Pusat di Lembaga selama virus Maret – Juni 2013. Jenis penelitian yang dominan yang sesuai dengan yang digunakan adalah eksperimen pemilihan terapi Locarnini., 2006). Kobayashi, 2003 peneliti dari spesies Rancangan penelitian obat menyeleksi komplikasi (Fung., 2004; dengan menggunakan desain cross Fung, 2004, sectional study. dan beberapa Jepang telah Populasi dan sampel Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 516 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo Populasi penelitian adalah dan serum. Bagian plasma dibuang pasien hepatitis B kronis rawat inap dan serum disimpan pada suhu - dan rawat jalan yang berkunjung ke 200C bagian selanjutnya. Gastro RS Wahidin Sudirohusodo, positif HBsAg atau untuk pemeriksaan Analisis VHB DNA DNA VHB selama 6 bulan berturut- Analisis molekuler VHB DNA turut dan belum pernah mendapat dilakukan dengan mengekstraksi pengobatan antivirus dalam bentuk 140 serum menggunakan apapun dan bersedia ikut dalam prosedur QIAGEN QIAamp Viral Mini penelitian dengan menandatangani kit, informed telah Fragment DNA dari gen polimerase dikeluarkan Komisi Etik Fakultas diamplifikasi dengan nested PCR Kedokteran Universitas Hasanuddin. menggunakan Pasien C, yang spesifik S2-1 (nt 455-474, dengan sens 5’-CAA GGT ATG TTG CCC GTT penyakit lain tidak diikutkan dalam TG-3’ dan HS4-2 (nt 1175-1194, penelitian ini. Sampel penelitian ini antsisens 5’-GCC AAG TGT TTG CTG adalah pasien ACG CA-3’ sebagai primer luar dan Hepatitis B kronis sebanyak 5 cc S88 (nt 462-481), sens; 5’-TGT TGC untuk setiap pasien dan disimpan CCG TTT GTC CTC TA-3’ dan HS4-2 pada suhu -20oC. (970-989), Metode pengumpulan data GAT TGG AAG GTG TG-3’ sebagai consent dengan hepatoma dan darah yang hepatitis koinfeksi vena 23 Pengumpulan sampel darah vena dilakukan oleh petugas µl (Qiagen, valencia, pasangan antisens; CA,USA). primer 5’-CCT ATT primer dalam. Produk hasil PCR dipurifikasi menggunakan metode kesehatan terlatih, menggunakan columns PCR (QIAGEN jarum suntik steril. Darah vena PCR Purification kit, dan dilanjutkan sebanyak 5 cc dikumpulkan dalam dengan tabung dengan antikoagulan EDTA menggunakan setelah itu disentrifuge selama 1 ABI menit, dipisahkan antara plasma Biosystem,USA). Hasil sekuen DNA direct mesin 3130x1 QIAquick sequencing sekuensing (applied 517 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 dianalisis menggunakan BioEdit Distribusi usia, jenis kelamin, dan Finch TV genotipe dan subtipe digambarkan untuk melihat adanya dalam Tabel 1. Pada penelitian software v7.0.5.2 versi 1.4.0. mutasi pada gen mensejajarkannya P dengan wild adr sebanyak 8 orang dan ayw didapatkan sebanyak 3 orang. Hasil analisis dari GenBank sebagai konsensus. filogenetik pada fragmen gen P dari Penentuan 23 sampel menunjukkan genotipe B type (M54923) dengan subtipe adw sebanyak 12 orang, yang genotype menggunakan ditentukan Phylip v3.695 berdasarkan sekuens dengan software kedekatan referensi yang sebanyak 16 (69,56%) dan genotipe C sebanyak 7 (30,43%). Rentang usia subjek pada telah diketahui. penelitian ini adalah 14 hingga 68 HASIL tahun Karakteristik sampel tahun. dengan Tabel 1 Demografi dan karakteristik virologi Karakteristik Usia (median,min;max) (+SD) Pria,n Wanita,n Genotipe B,n C,n Subtipe adw,n adr,n ayw,n n=45 39 (14;68) (14,9) 31 14 33 12 30 8 4 Analisis sekuens gen P Tabel 2. Pola substitusi asam amino pada gen polimerase No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Substitusi Aasam Amino L269I T332N Q238H M145L Y151F N226H A222T Y221F P348S N130D Q238N V271I Jumlah subjek 10 10 9 8 8 6 6 6 5 5 5 4 rata-rata 39,22 Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 518 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 S213T N248H V267Q T332R Y141F V266I Q238T V224I S135F I163V T332K T332R R127G H126Q D134E R153Q T129L N139K L220V T225A T240K L247F T259S V267H P325Q N338P Q238K V207M 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tabel 2 menunjukkan 40 pola substitusi asam amino yang Q238H dan T332N adalah pola substitusi asam amino yang paling ditemukan, pada 19 (82,6%) dari banyak 23 sampel yang diteliti. Ke-40 pola menunjukkan subtitusi berdasarkan posisi substitusi asam asam amino tersebut didapatkan dalam bentuk tunggal atau ganda. Pola substitusi L269I, Gambar 1 muncul. Gambar jumlah amino yang muncul. 1 sampel 519 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 Gambar 1 Jumlah sampel yang mengalami substitusi asam amino pada polimerase Gambar 2 menunjukkan baru yang ditemukan dalam posisi substitusi asam amino yang penelitian ini termasuk diantaranya berkaitan pola rtV207M. dengan resistensi antivirus NA dan bentuk varian Gambar 2 Termin al protein I( POL/RT RNaseH 349(rt 1) 183 1 I Spacer II(F) A 692(rt B LAM Resisten rtV207M LdT Resisten ADV Resisten rtN236T ETV Resisten rtS202I ADV+LAM Resisten TDF Resisten 845a a C rtL80V/I D E rtV173L/rtL180M rtV84M rtA181T/V rtM204V/I/S rtM204I rtQ215S rtS184G/A/T/C/I rtL180M + rtA181V rtA194T rtS202I/C/G Penelitian ini rtN139K rtV207M rtQ130E rtS213T rtS135F rtY141F Gambar 2. Mutasi gen P yang berkaitan dengan resistensi antivirus. Pada penelitian ini mutasi pada gen P yakni Q130E, Y141F,S135F, N139K, V207M, S213T. PEMBAHASAN Penelitian Perencanaan ini memberikan efektif dapat pengobatan dilakukan yang dengan informasi kepada para klinisi bahwa lebih baik jika mengacu pada pola mutasi pada gen P yang terkait mutasi dengan demikian antivirus pasien resistensi dapat terhadap ditemukan pada prapengobatan. yang terapi ‘personalized disesuaikan ditemukan akan medicine’ dengan dengan bersifat yang kebutuhan Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 520 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo pasien yang akan mencegah komplikasi resistensi. dilaporkan resisten lamivudin, Penelitian ini menemukan 40 dan entecavir, adefovir seperti telbivudine, memiliki pola substitusi asam amino, pada substitusi 19 (91,1%) dari 23 sampel yang Pola subtitusi asam amino tersebut diteliti. Ke-40 pola subtitusi asam umumnya ditemukan pada pasien amino tersebut didapatkan dalam yang telah menerima pengobatan bentuk tunggal atau ganda, dengan selama lebih dari 6 bulan. Seiring distribusi sebagai berikut: 2 sampel dengan dengan 1 pola substitusi; 3 sampel pengobatan maka tingkat resistensi dengan 2 pola substitusi; 4 sampel juga semakin meningkat. (Huang., dengan 3 pola substitusi; 1 sampel 2005; Matsuda., 2004; Dienstag., dengan 4 pola substitusi, 5 dengan 2005; 5 pola substitusi, 1 sampel dengan demikian, telah dilaporkan bahwa 6 pola substitusi, dan 1 sampel substitusi yang terkait resistensi menunjukkan 7 pola substitusi; 1 terhadap NA dapat ditemukan pada sampel subjek yang belum mendapatkan menunjukkan substitusi substitusi, menunjukkan 10 8 1 sampel amino tertentu. berjalannya Liaw., 2005). pengobatan masa Meskipun (Fung., 2004; substitusi Locarnini., 2004; Locarnini., 2006). dan 2 sampel menunjukkan 12 pola Hal ini dapat diterangkan karena substitusi dan 2 sampel dengan 13 mutasi pada genom VHB terjadi pola substitusi. secara Mutasi pola pola asam pola yang umumnya acak, dan membawa mutasi varian yang tertentu akan ditemukan pada gen P khususnya tetap bertahan hidup pada saat regio pengobatan reverse dilaporkan resistensi golongan Liaw.,2005; Beberapa transcriptase berkaitan terhadap NA dan dengan berkembang menjadi populasi yang antivirus dominan (Zoulim., 2009; Coleman., (Dienstag., Locarnini., antivirus diberikan, yang 2005; 2006; 2003). 2009). telah Sharma., 2005; Sudoyo., 521 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 Pada penelitian ini pola berkaitan substitusi asam amino yang telah antivirus. dilaporkan dengan tersebut masih dapat menerima resistensi ditemukan pada 1 pasien pengobatan antivirus golongan NA yakni pola mutasi V207M. Pada yang tahun 2010, Schildgen dkk dari resistensi timbul setelah beberapa Jerman pertama kali melaporkan waktu pemberian antivirus, maka pola mutasi ini yang ditemukan pengobatan tersebut perlu diikuti pada secara berkala untuk mendeteksi berkaitan seorang anak berumur 9 dengan Hal ada. ini terjadinya selama mengkarakterisasi tahun dan telah menerima antivirus dalam 5 tahun gagal diterapi dengan yang resistensi biasanya membawa pada resisten genotype kejadian dan jenis mutasi Pola substitusi asam amino interferron (hepon) dan lamivudin, pemeriksaan subjek yang ada. terakhir. Pasien tersebut diketahui telah berarti Mengingat tahun penderita hepatitis B kronis 6 resistensi dilaporkan mutasi terhadap yang penyebab NA berpola ditemukan pola rtL180M, rtV207M, perubahan dari methionin menjadi rtM204V (YVDD), rtM204K (YKDD) valin, isoleusin atau dari bentuk dimana valin menjadi leusin, leusin menjadi pola-pola diketahui resistensi Tidak tersebut berkaitan terhadap ditemukan dengan lamivudin. adanya pola metionon. Pola yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pola yang tidak lasim, diantaranya mutasi yang berhubungan dengan aspartat menjadi timin, glutamin adefovir akan tetapi penggantian menjadi asam terapi menjadi lisin, dengan adefovir tidak memberikan keuntungan hilangnya glutamin, pola mutasi penyebab resistensi phenilalanin. dan juga penurunan yang berarti dampak dari viremia. amino Pada 18 pasien lainnya tidak ditemukan pola mutasi yang histidin Belum dari sifatnya menjadi menjadi jelas perubahan tersebut non timin menjadi serin perubahan polar glutamat, apa asam meskipun dari polar gugus dan Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 522 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo kehilangan sifat hidrofilisitasnya menjadi hidrofobik. Terjadinya asam antivirus, perubahan amino mengkonfirmasi resistensi terhadap pada sifat gen mengakibatkan P penurunan karena hampir semua kasus resistensi terhadap NA pada awalnya diidentifikasi oleh kenaikan berkelanjutan dari viral kemampuan virus untuk bereplikasi load mengakibatkan kadar virus dalam pengobatan serum tidak Matsuda., 2004; Millich D., 2003). terdeteksi (Thedja., 2002; Scalm., Namun, kenaikan viral load tidak 2009; Sharma., hanya berkaitan dengan resistensi 2009). Selanjutnya rendah membuktikan diperlukan sehingga 2005; Sudoyo., untuk hal dapat tersebut suatu penelitian molekuler invitro tersendiri. gen NA, yang karena disebabkan pasien terjadi (Marcellin., hal oleh dalam antivirus pada tersebut masa 2004; dapat ketidakpatuhan mengkonsumsi dan/atau faktor Perubahan asam amino pada farmakogenomik. Oleh karenanya, P berdampak indikasi adanya resistensi terhadap Perkembangan NA harus dipastikan dengan uji secara dapat juga klinis. resistensi obat dimulai dengan genotip dan fenotip ( Zoulim., 2009; mutasi pada gen polimerase, diikuti Lim oleh peningkatan viral load (viral Locarnini., 2004). breakthrough), peningkatan kadar ALT (alanin 2006; Lok As., 2003; Untuk dapat mengidentifikasi aminotransferase) gen yang memiliki sifat resisten breakthrough) yang tinggi, sekuen asam amino (biochemical beberapa CK., bulan dari VHB polimerase pasien yang kemudian mengalami virologic breakthrough diikuti oleh perkembangan penyakit seharusnya dibandingkan dengan hati (clinical breakthrough) (Zoulim., sekuen yang diisolasi dari masa 2009; Thedja M., 2010). prapengobatan pasien yang sama setelah minggu atau pengobatan Pengukuran viral load sangat diperlukan untuk memantau dan (Liaw YF,2009; Locarnini, 2003; Locarnini, 2006). Direct sekuensing 523 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 dapat mendeteksi adanya mutan Sebagai kelanjutan dari penelitian jika jumlah mutan yang ada lebih ini dari 20% dari total quasispecies. kloning varian yang ditemukan. Metode kloning bisa mengatasi ini, namun permasalahan membutuhkan analisis hasil kloning dalam jumlah besar (Zoulim., 2009; Liaw YF., 2004; Marcellin., 2004; Liaw YF., 2005). Dalam penelitian ini, metode kloning tidak dilakukan, yang seharusnya memastikan bahwa dapat ada mutan penyandi resisten didalam populasi virus (Heo., 2004; Tuncbiek., 2008; Sharifi Z., 2012; Wright TL., 2004). KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa mutasi terkait dengan resistensi terhadap NA dapat ditemukan pada pasien hepatitis belum B kronis pernah pengobatan yang mendapat antivirus. Tidak ditemukannya mutasi gen P yang terkait dengan resistensi terhadap antivirus pada pasien yang lain menunjukkan bahwa pengobatan NA dapat diberikan dan mutasi terbanyak yang ditemukan pada polimerase adalah rtL269I (39,02%), rtQ238H (34,14%), rtT332N (24,39%), dan rtM145L (21,95%). disarankan untuk melakukan DAFTAR PUSTAKA Alavian SM., Carman WF. & Jazayeri SM. (2013). HBsAg variants; Diagnostic-escape and diagnostic dilemma. Journal of Clinical virology, 57:201-208 Carman WF., Jazayeri M., Basuni A. & Thomas HC. (2005). Hepatitis B surface antigen (HBsAg) variants. In: Thomas HC, lemon S and Zuckerman AJ editors. Viral Hepatitis. Third edition. USA; Blackwell Publishing. p 225-241 Chu CM. L.Y. (2007) . Chronic hepatitis B virus infection acquired in Childhood: Special emphasis on prognostic and therapeutic implication of delayed HBeAg seroconversion . Journal Viral Hepatology, 14: 147-152). Coleman .P. F. (2006) . Detecting Hepatitis B Surface Antigen Mutans. Journal Emerging Infectious Diseases, 12, No. 2, February http://www.cdc.gov/eid Dandri M. & Locarnini S. (2012). New insight in the pathobiology of hepatitis B virus infection. Journal Viral Hepatology, 15:147152. Danny KW., Tanaka Y., Lai CL., dkk. (2007). in Hepatitis B Virus CoreRelated Antigens as Markers for Monitoring Chronic Hepatitis B Infection. Journal of Clinical Microbiology, Dec. 2007: 394247. Dienstag JL. & Isselbacher KJ. (2005). Acute Viral Hepatitis. In Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 524 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo Kasper DL,Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL and Jameson JL,Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16 th ed. Mc Graw-Hill, 1822-1838. Fattovich G.B.F. & Donato F. (2008). Natural history of chronic hepatitis B: special emphasis on disease progression and prognostic factors. Journal of Hepatology 2 Feb; 48:335-352. Fattovich G. & Zagni I. (2004). Natural History of Hepatitis B and Prognostic factors of Disease progression. Management of patients with viral hepatitis. Journal of Hepatology 2 Feb; 48:203- 220 Fung.S.K. & Lok A.S. (2004). Management of hepatitis B patients with antiviral resistance. International medical press. Antiviral therapy Journal of Hepatology, 9:1013-1026 Hadziyannis SJ. (2003). Treatment of HBeAg-negative chronic hepatitis B. Semin Liver Dis Journal of Hepatology, 23:81-8. Handojo I. (2004). Imunoassai Terapan pada beberapa penyakit Infeksi. Surabaya. Airlangga university press. Heathcote J. (2003). Treatment of HBe antigen-positive chronic hepatitis B. Seminar Liver Disease Journal of Hepatology, 23: 69-80. Heo J. & Cho M. (2004). Detection of YMDD Motif Mutants by Oligonucleotide Chips In Lamivudine Untreated Patients with Chronic Hepatitis B Virus Infection, Journal Korean medical Science, 19: 541-6 Huang ZM., Huang QW.& Qin YQ. (2005). YMDD mutations inpatients with chronic hepatitis B untreated with antiviral medicines. World Journal Gastroenterology, 11:867-70. JP. V. (2005). The Natural History of Chronic Hepatitis B Virus Infection Journal of Clinical Viral, 34: S139-S1142. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Badan Litbang Kesehatan. Laporan Riskesdas Biomedis. (2008). http://perpustakaan .litbang.depk es.go.ig/otomasi//index.php. (diakses 6 juni 2013) Kobayashi S., Ide T. & Sata M. (2003). Detection of YMDD motif mutations in some lamivudineuntreated asymptomatic hepatitis B virus carriers. Journal of Hepatology, 34:584-6 Lavanchy D. (2004). Hepatitis B virus epidemiology, disease burden, tratment and current and emerging prevention and control measeures. Journal Viral hepatology, 11: 97-107. Lai CL., Dienstag J., Schiff E., dkk. (2003). Prevalence and clinical correlates of YMDD variants during lamivudine therapy for patients with chronic hepatitis B. Journal Clinical Infection Disease, 36: 687-96. Liaw YF., Sung JJ., Chow WC., dkk. (2004). Lamivudine for patients with chronic hepatitis B and advanced liver disease. National English Journal Medical, 351:1521-31. Liaw YF. (2005). The current management of HBV drug 525 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014 resistance.Journal Clin ical Virology, 34 (Suppl 1):143-6. Liaw. Fan. Y. (2009). Hepatitis B virus Infection. www.thelancet.com. Journal of Hepatology Vol 373 February 14. Lim CK., Tan JTM., Khoo JBS., Ravichandran., dkk. (2006). Correlations of HBV genotypes mutations affecting HBeAg expressin and HBeAg. anti Hbe status in HBV carriers International Journal medical. Science, 3:14-20 Locarnini S. (2003). Molecular virology and the development of resistant mutants: implications for therapy. Seminar Liver Disease; Journal of Hepatology, 25 (Suppl 1): 9-19. Locarnini S. & Mason, W.S. (2006). Celluler and virolgical mechanism of HBV drug resistance. Journal hepatology, 44:422-431 Locarnini S. (2004) Molecular virology of hepatitis B virus. Seminar in Liver Diseases, Journal of Hepatology 24 (Suppl 1):3-10 Lok AS., Lai CL., Leung N., dkk. (2003). Long-term safety of lamivudine treatment in patients with chronic hepatitis B. Journal Gastroenterology, 125: 1714-22. Marcellin P., Lau GK., Bonino F., dkk. (2004). Peginterferon alfa-2a alone, lamivudine alone, and the two in combination in patients with HBeAg-negative chronic hepatitis B. National English Journal Medical, 351: 1206-17. Matsuda M., Suzuki F., Suzuki Y., dkk. 2004. Low rate of YMDD motif mutations in polymerase gene of hepatitis B virus in chronically infected patients not treated with lamivudine. Journal Gastroenterology, 39:34-40. Millich DLT. (2003). Exploring the Biological Basis of Hepatitis B e Antigen in Hepatitis B Virus Infection. Journal Hepatology, 36:1075-1086. Muljono. H.D. (2009). Aspek Biomolekuler pada Hepatitis B Kronis Persistensi dan resistensi. Lembaga Eijkman Jakarta Indonesia. Slide presentation. Muljono. H. D. (2011). Development of Resistant Mutans. What should we know to minimize resistance. Pertemuan Ilmiah Nasional keXVIII PPHI - KONAS XV PGI-PEGI Surakarta,Slide presentation. Scalm SW. (2009). Natural History of Chronic Hepatitis B in European Countries. Journal of Hepatology, 36:1075-1086 available at: accessed 12 Januari 2013 Schildgen V.,Ziegler S.,Tillmann RL. & Schildgen O. (2010). Novel mutation in YMDD motif and direct neighbourhood in a child with chronic HBV-infection and clinical lamivudine and adefovir resistance-a scholarly case. Journal virology, 7:167 Sharifi. Z., Yari F.Y. & Gharebaghiyan A. (2012). Sequence analysis of the Polymerase Gene in Hepatitis B virus infected Blood Donors in Iran. Archives of iranian medicine, Vol 15, Number 2. Sharma SK, S. N. & Chwla Y. (2005). Hepatitis B Virus: Inactive Carriers. Virology Journal, 2:82. Sudoyo.W.A. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 526 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo Jakarta. Pusat Penerbitan IPD. FKUI Thedja, M.D., Roni, M., Harahap. A.R., dkk. (2010). Occult hepatitis B in blood donors in Indonesia: altered antigenicity of the hepatitis B virus surface protein. Hepatologi International Journal, 4 :608-614 Tuncbilek S. (2008). Lamivudine resistance in untreated chronic hepatitis B patients in Turkey, Turki Journal Gastroenterol, 19,(2) :99-103 Wright TL. (2004). Clinical trial results and treatment resistance with lamivudine in hepatitis B. Seminar Liver Disease; Journal hepatology Suppl, 1:31-6. Zoulim. F., Durantel. D. & Deny. P. (2009). Management and prevention of drug resistance in chronic hepatitis B. Liver International Journal hepatology, 29:108-115