Hukum Surat Berharga Pertemuan 8

advertisement
1
PERTEMUAN 10
Copyright by Elok Hikmawati
Surat Saham (Pasal 40, 41,42, dan 43)
dan UU PT No. 40 Tahun 2007
 Charter Party (Pasal 454, 455, 456, dan
457)
 Konosemen (Pasal 504, 506 dst)
 Delivery Order (Pasal 510 ayat 2)
 Polis (Pasal 255 -261)

Copyright by Elok Hikmawati
2

Saham adalah tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perusahaan
terbatas.

Saham adalah keikutsertaan investor
dalam perusahaan sebagai pemodal.

Saham memberikan return dalam
bentuk dividen, yang biasanya
dibayarkan sekali setahun, dan capital
gain (kenaikan harga saham di pasar).
Copyright by Elok Hikmawati
3

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya
disebut perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. (Pasal 1 angka 1 UU No.40
Th.2007)
Copyright by Elok Hikmawati
4

Rapat Umum Pemegang Saham, yang
selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ
Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi
atau Dewan Komisaris.

Pemegang saham Perseroan tidak
bertanggung jawab secara pribadi atas
perikatan yang dibuat atas nama
Perseroan dan tidak bertanggung jawab
atas kerugian Perseroan melebihi saham
yang dimiliki.
Copyright by Elok Hikmawati
5

Modal dasar perseroan terdiri atas
seluruh nilai nominal saham

Saham dikeluarkan atas nama dan atau
atas tunjuk.

Nilai nominal saham harus dicantumkan
dalam mata uang Republik Indonesia

Saham atas tunjuk hanya dapat
dikeluarkan apabila nilai nominal saham
atau nilai yang diperjanjikan disetor
penuh
Copyright by Elok Hikmawati
6

Kepada pemegang saham diberikan bukti
pemilikan saham untuk saham yang
dimilikinya

Pemindahan hak atas saham atas nama
dilakukan dengan akta pemindahan hak
(cessie)

Direksi wajib mencatat pemindahan hak
atas saham atas nama, tanggal dan hari
pemindahan hak tersebut dalam Daftar
Pemegang Saham atau Daftar Khusus

Pemindahan hak atas saham atas tunjuk
dilakukan dengan penyerahan surat saham
(Endosemen)
Copyright by Elok Hikmawati
7

Saham memberikan hak kepada
pemiliknya untuk:
a. menghadiri dan mengeluarkan suara
dalam RUPS;
b. menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi;
c. menjalankan hak lainnya berdasarkan
undang- undang No.40 Th.2007

Ketentuan tersebut berlaku setelah
saham dicatat dalam daftar pemegang
saham atas nama pemiliknya.
Copyright by Elok Hikmawati
8

Setiap saham memberikan kepada
pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi.

Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh
lebih dari 1 (satu) orang, hak yang timbul
dari saham tersebut digunakan dengan
cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai
wakil bersama.
Copyright by Elok Hikmawati
9

Perjanjian tertulis antara pemilik kapal
dan pihak lain mengenai penyediaan
kapal untuk mengangkut orang atau
barang pada waktu atau perjalanan
tertentu;

seringkali perjanjian tertulis ini digunakan
oleh pemilik kapal sebagai jaminan
untuk memperoleh kredit dari bank
(charter party)
Copyright by Elok Hikmawati
10

Bila seorang menghendaki ruangan
muatan di sebuah kapal atau lebih
ataupun sebagian ruangan kapala,
maka dia dapat mencarter kapal.

Tindakan yang dapat dilakukan adalah
menutup perjanjian pencarteran kapal
dengan orang yang memiliki atau
menguasai kapal yang bersangkutan
Copyright by Elok Hikmawati
11

Perjanjian carter kapal bersifat
konsensual, yakni berdasarkan
kesepakatan atas perjanjian

Carter partai hanya merupakan alat
bukti tentang adanya perjanjian carter
kapal
Copyright by Elok Hikmawati
12

Yang diartikan dengan mencarterkan
(vervrachten) dan mencarter (bevrachten)
ialah pencarteran menurut waktu (carter
waktu) dan pencarteran menurut
perjalanan (carter perjalanan).

Percarteran menurut waktu ialah perjanjian
di mana pihak yang satu (yang
mencarterkan) mengikatkan diri untuk
menyediakan penggunaan sebuah kapal
yang ditunjuk bagi pihak lainnya
(pencarter), agar digunakan untuk
keperluannya guna pelayaran di laut,
dengan membayar suatu harga yang
dihitung menurut lamanya waktu.
Copyright by Elok Hikmawati
13

Pencarteran menurut perjalanan adalah
perjanjian di mana pihak yang satu
(yang mencarterkan) mengikatkan diri
untuk menyediakan penggunaan
sebuah kapal yang ditunjuk untuk
seluruhnya atau untuk sebagian bagi
pihak lainnya (pencarter), agar baginya
dapat diangkut orang atau barang
melalui laut dengan satu perjalanan
atau lebih dengan membayar harga
tertentu untuk pengangkutan ini.
Copyright by Elok Hikmawati
14
PERJANJIAN
CARTER
PARTAI
SEPARO RUANG
KARGO ATAU
KESELURUHAN
Copyright by Elok Hikmawati
15

Bila carter-partai dibuat atas nama,
maka pencarter dapat mengalihkan
hak dan kewajibannya kepada orang
lain dengan endosemen dan
penyerahan akta itu.

Bila carter-partai tidak dibuat atas
nama, maka setelah endosemen dan
penyerahan akta, pencarter tetap
terikat terhadap yang mencarterkan
untuk memenuhi kewajiban perjanjian
itu.
Copyright by Elok Hikmawati
16

Bila kapalnya pada waktu yang
ditentukan dalam perjanjian tidak
tersedia bagi pencarter, ia dapat
memutuskan perjanjian itu, dan
memberitahukan dengan tertulis
kepada pihak yang lain.

Ia mempunyai hak atas ganti rugi tanpa
disyaratkan adanya pernyataan lalai,
kecuali bila yang mencarterkan
membuktikan, bahwa kelambatannya
tidak dapat dipersalahkan kepadanya.
Copyright by Elok Hikmawati
17

Sebelum menggunakan apa yang ditentukan
dalam carter-partai, pencarter berwenang
untuk menyuruh memeriksa kapal itu oleh
seorang ahli atau lebih atas biayanya.

Yang mencarterkan atau wakilnya wajib, bila
perlu, membantu pemeriksaannya dengan
ancaman hukuman ganti rugi.

Selama tidak ditunjukkan ketidakbenarannya,
berita para ahli berlaku antara pihak-pihak
pada perjanjian pencarteran sebagai bukti di
hadapan pengadilan mengenai keadaan
kapal itu pada waktu pemeriksaan.
Copyright by Elok Hikmawati
18

Pencarter wajib mengganti kerugian
yang mencarterkan, yang sekiranya
diderita olehnya karena pemeriksaan
dan kelambatan yang disebabkan oleh
itu, kecuali bila dari pemeriksaan itu
terbukti, bahwa kapal ada dalam
keadaan tidak cukup terpelihara, tidak
dilengkapi dengan cukup atau tidak
cocok untuk penggunaan yang ditunjuk
dalam carter-partai.
Copyright by Elok Hikmawati
19

Pencarter wajib mengganti kerugian
yang mencarterkan, yang sekiranya
diderita olehnya karena pemeriksaan
dan kelambatan yang disebabkan oleh
itu, kecuali bila dari pemeriksaan itu
terbukti, bahwa kapal ada dalam
keadaan tidak cukup terpelihara, tidak
dilengkapi dengan cukup atau tidak
cocok untuk penggunaan yang ditunjuk
dalam carter-partai.
Copyright by Elok Hikmawati
20

Perjanjian berakhir dengan karamnya kapal, dan
bila kapal hilang, pada hari pemberitaan terakhir.

Uang carternya tidak harus dibayar selama kapal
dalam keadaan tidak dapat digunakan akibat
kerusakan yang diderita, karena kekurangan anak
buah kapal atau bekal yang cukup.

Bila uang carternya tidak dibayar pada waktu
yang ditentukan, maka pihak yang mencarterkan
dapat memutuskan perjanjian itu, asalkan
pemberitahuan tentang hal itu dilakukan secara
tertulis kepada pihak lainnya.
Copyright by Elok Hikmawati
21

Masing-masing pihak dapat memutuskan
perjanjian dengan pemberitahuan tentang
hal itu secara tertulis kepada pihak lainnya,
jika karena tindakan penguasa atau
karena pecahnya perang, pelaksanaan
perjanjiannya terhalang dan tidak dapat
dimulai kembali dalam waktu yang layak.

Bila kapal itu berisi muatan atau
penumpang di dalamnya dan tidak
berada dalam suatu pelabuhan, kapal itu
harus menuju ke pelabuhan pertama yang
dapat dicapai.
Copyright by Elok Hikmawati
22

Dalam segala kejadian di mana
perjanjian berakhir sebelum habis
waktunya, uang carternya harus dibayar
sampai dengan hari berakhirnya.

Namun bila dalam hal kapal berisi
muatan atau penumpang di dalamnya,
uang carter itu harus dibayar sampai
hari muatan telah dibongkar atau
penumpangnya telah diturunkan.
Copyright by Elok Hikmawati
23
Download