KEBIJAKAN TEKNIS DIREKTORAT URUSAN AGAMA KATOLIK DIREKTORAT JENDERAL BIMAS KATOLIK PADA PERTEMUAN PENYUSUNAN PAGU INDIKATIF MINGGU,TANGGAL 23 JULI 2017 Oleh: Sihar Petrus Simbolon DIREKTUR URUSAN AGAMA KATOLIK Selamat Bertemu dalam Karya dan dalam Tuhan “Alangkah bahagianya, hidup rukun dan damai” KITA HIDUP DLM NKRI 1. 2. 3. Dasar Negara “Pancasila”; Negara kita bukan negara sekuler, bukan negara agama/teokrasi, bukan komunisme. Negara pancasila memberi tempat terhormat kpd agama dalam hidup berbangsa dan bernegara(sila pertma Ketuhanan yg Mha Esa). Negara berperan secara aktif dlm kehidupan beragama, dlm pembangunan agama. Negara berdasar atas Ketuhanan Yg Maha Esa. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk utk memeluk agamanya masing-masing dan utk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (UUD 1945 ps 29). Kementerian Agama didirikan utk membina kerukunan, mendorong, memfasilitasi, melayani umat beragama agar menjadi penganut agama yg terbaik(memberi jaminan). KEMENTERIAN AGAMA 1. DIREKTORAT JEND. BIMAS ISLAM&HAJI, KRISTEN, KATOLIK, HINDU, BUDDHA, KONG FU SU. 2. DIREKTORAT JEND.BIMAS KATOLIK (Tingkat pusat) 3. TIGA UNIT ESELON 2: a. Sekretariat – Sekretaris b. Direktorat Urusan Agama Katolik- Dir Urs Ag Katolik. c. Direktorat Pendidikan Katolik – Dir pend Katolik Direktorat Urusan Agama Katolik Tugas DITURA( Pasal 573 PMA 42/2016) Adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan evaluasi serta pengawasan di bidang urusan agama Katolik. sesuai dgn peraturan perundang-undangan FUNGSI DITURA 1.Perumusan Kebijakan di bidang Kelembagaan,Penyuluhan, dan Pemberdayaan Umat Agama Katolik; 2.Pelaksanaan Kebijakan di bidang Kelembagaan,Penyuluhan, dan Pemberdayaan Umat Agama Katolik; 3.Penyusunan norma,standar,prosedur dan kriteria di bidang Kelembagaan,Penyuluhan, dan Pemberdayaan Umat Agama Katolik; FUNGSI DITURA 4. Pemberian Bimbingan Teknis dan Evaluasi di bidang Kelembagaan,Penyuluhan, dan Pemberdayaan Umat Agama Katolik; 5. Pelaksanaan Urusan Tatausaha dan rumah tangga direktorat (Ibid, pasal 574). ORGANISASI 1. SUBDIT KELEMBAGAAN a. Seksi Penguatan Lembaga, b. Seksi Pemberdayaan Lembaga 2. SUBDIT PENYULUHAN a.Seksi Pengembangan Program Penyuluhan, b. Seksi Pembinaan Penyuluh, 3. SUBDIT PEMBERDAYAAN UMAT a. Seksi Pengembangan Program Pemberdayaan Umat, b Seksi Pembinaan Umat 3. Subbagian Tatausaha Direktorat. PEJABAT TERKAIT DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA • Kanwil di Provinsi • • • • • Kepala Bidang Bimas Katolik/URS.AG. pembimas Kakanmenag Kab. / Kota Seksi Bimas Katolik Gara Bimas Katolik VISI PRESIDEN RI 1. Terwujudnya Indonesia yg berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. 2. TRISAKTI: a. Kedaulatan dlm politik... b. Berdikari dlm ekonomi... c. Kepribadian dlm kebudayaan...pemb.karakter, NAWA CITA 1. Menghadirkan kembali Negara utk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pd seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah tdk absen dgn membangun tata kelola pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dgn memperkuat daerah2 dan desa dlm kerangka negara kesatuan. 4. Menolak Negara lemah dgn melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yg bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. NAWA CITA 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7.Mewujudkan kemandirian ekonomi dgn menggerakkan sektor2 strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. MISI 1. Mewujudkan keamanan nas yg mampu menjaga kedaulatan wilayah,menopang kemandirian eko dgn mengamankan sumberdaya maritim,dan mencerminkan kepribadian Ind sbg neg kepulauan. 2. Mewujudkan masy maju, berkeseimbagan dan demokratis berlandaskan neg hukum. 3. Mewujudkan politik luar neg bebas-aktif dan memperkuat jatidiri sbg neg maritim, 4. Mewujudkan kualitas hidup man Ind yg tinggi, maju dan sejahtera. MISI 5. Mewujudkan bangsa yg berdaya saing. 6. Mewujudkan Ind menjadi negara maritim yg mandiri, maju, kuat,dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yg berkepribadian dalam kebudayaan KEMENTERIAN AGAMA • Visi Kementerian Agama adalah “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, Rukun, cerdas, dan sejahtera Iahir batin”dlm rangka mewujudkan Indonesia yg berdaulat, mandiri, berkepribadian berlandaskankan gotong royong.” MISI KEMENAG • Misi Kementerian Agama adalah : 1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama; 2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama; 3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yg merata & berkualitas 4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; 5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yg berkualitas dan akuntabel. 6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan; 7.Mewujudkan tatakelola pemerintahan yg bersih, akuntabel, dan terpercaya. TUJUAN PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA 1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama masyarakat dlm rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dgn sasaran meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitas keagamaan; 2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yg harmonis sbg salah satu pilar kerukunan nasional dgn sasarn meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama; 3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yg berkualitas dan merata dgn sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama. (Sumber: makalah Sekjen Pd rakernas di hotel mercure, ancol, 19-22 mei 2015,Jo Bahan Menag pd Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dgn Menag RI tgl 22-6-2015) LANJUTAN 4. Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan dlm meningkatkan kontribusi pd peningkatan kesejahteraan masy dan percepatan pembangunan. 5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yg transparan dan akuntabel utk pelayanan haji yg prima. 6. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama yg efektif, efisien, transparan, dan akuntabel DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK – Visi Ditjen Bimas Katolik adalah “terwujudnya masyarakat Katolik yang seratus persen Katolik dan seratus persen warga negara yang Pancasilais” yakni: • Masyarakat Katolik yang kualitas iman dan takwanya tinggi • Masyarakat Katolik yang hidup rukun dalam bingkai persatuan dan kesatuan. • Pranata-pranata keagamaan Katolik tertata dengan baik. • Masyarakat Katolik dengan semangat kemandirian dan kesetiakawanan sosial atas dasar persaudaraan sejati yang terkristal. • Masyarakat Katolik dengan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama yang dewasa. • Misi • Misi Ditjen Bimas Katolik adalah “mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsanya”. SITUASI BANGSA 1. Globalisasi, Alat Komunikasi; 2. Hoax, Radikalisme, Terorisme, Narkoba Pornografi 3. Persaingan Antar Negara; Persaingan Antar Kelompok 4. Bahaya Ketidakrukunan, Disintegrasi bgs 5. Banyak Pulau, bahasa, suku, masalah, BIDANG TUGAS PELAYANAN 1. PEMBINAAN LEMBAGA AGAMA KATOLIK: 2. PEMBERDAYAAN UMAT. 3. PEMBINAAN PENYULUHAN SUBDIT KELEMBAGAAN Lembaga Agama Katolik 1. 2. 3. 4. 6. 1. KWI beserta komisi, dan semua lembaga di dlmnya. Keuskupan/Agung , komisi dan lembaga lain di dlmnya; Paroki, Stasi, 5. Seminari, Ordo, Konggregasi Biarawan-i, Badan/Yyasan terj. ‘Kerk en Arm Bestuur” PEMBERDAYAAN UMAT KATOLIK 1. Pemberdayaan dari Segi: Spiritual, dengan kegiatan: a. Keagamaan: Rekoleksi, Retret, camping rohani, Ziarah. Pagelaran musik Inkulturatif, Pesparani,. b. Bernuansa Agama: Koperasi kredit, RS, Panti Sosial, Badan Amal Katolik nasional. 2. Sasaran Pelayanan: a. Keluarga; c. Pemuda Katolik; d. FMKI; f. Usahawan Katolik; b. OMK d. PMKRI e. WKRI; g. ISKA SUBDIT PENYULUHAN 1. Pelayanan: a. Penyusunan Bahan penyuluhan; b. Penyusunan konsep peraturan terkait penyuluhan. c. Penilaian Angka kredit Penyuluh 2. Sasaran Pelayanan a. Penyuluh PNS 224 orang; b. Penyuluh NonPNS/Juru penerang 3.800 org ; c. Kelompok Kategorial (Dlm hal susun Bahan Pembinaan): d. Kelompok BIA/Sekolah Minggu/Sekami. RENCANA KEGIATAN URUSAN AGAMA: 2018 FUNGSI AGAMA KEGIATAN PERTEMUAN: 1. Pembinaan Keluarga Bahagia Sejahtera; 2. Pertemuan Kerukunan: Dialog Kerukunan Internal 3. Pertemuan Penyuluh 4. Pertemuan Tokoh Nasional Biaya menentukan: Lamanya, peserta, NS, Panitia LINGKUP KEGIATAN PERTEMUAN 1. PUSAT bersifat: Nasional, Regional, Antarkeuskupan; 2. PROVINSI: se-provinsi, beberpa Kabupaten Kota; beberapa Paroki 3. KABUPATEN/KOTA: Se Kab/Kota, beberapa Kecamatan, beberapa stasi; BANTUAN 1. Bantuan Rehab Rumah Ibadat /Tempat Peribadatan/ Biara; 2. Bantuan Pembangunan Rumah Ibadat/ Tempat Peribadatan/Biara Rumah Ibadat: 1. Gereja Katedral; 2. Gereja Paroki; 3. Gereja Stasi; 4. Kapel Tempat Peribadatan: 1.Rumah Retret; 2. Tempat Ziarah BANTUAN KEPADA LEMBAGA BANTUAN KEPADA: LEMBAGA SOSIAL AGAMA KATOLIK LEMBAGA AGAMA KATOLIK 1. KWI: Komisi-komisi 2. Keuskupan: Komisi-komisi 3. Paroki 4. Stasi PESPARANI Bantuan Bantuan kepada Kelompok Kategorial: PMKRI,Pemuda Katolik; WKRI, FMKI OMK, BIA, BIR OMK Paroki Santa Anna Jakarta Timur Bantuan Utk Kegiatan Pesparani Bantuan Honor Penyuluh DASAR HUKUM 1.Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 Catt: Lewat pertemuan ini kebijakan Negara tentang Lembaga Agama Katolik Badan Hukum dapat disampaikan. Sosialisasi badan hukum agama Katolik dapat disampaikan secara informal; DASAR HUKUM 5. Peraturan Menkowasbangpan No 54 thn 1999 Tentang Jabatan Fungsional penyuluh Agama dan Angka Kreditnya; 6. Kep Bersama Menag dan Kepala BKN No 574 thn 1999 dan No 178 Thn 1999 Ttg Petunjuk Pelaksanaan Jab Fung Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya 7. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI Nomor DJ.IV/Hk.00.5/109/2005 tentang Visi dan Misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama RI; DASAR HUKUM 8. PBM No. 9 dan 8 thn 2006 9. KMA No 66 Thn 2006 Tentang Susunan Hirarkhi Gereja katolik Indonesia. 10. Keputusan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI Nomor 1 Tahun 2017 ttg Pengangkatan dan Penetapan Honorarium Pengelola Anggaran di Iingkungan Ditjen Bimas Katolik Tahun Anggaran 2017; 11. PMA Nomor 35 thn 2016 ttg Pesparani; PENUTUP HADIRIN YANG TERHORMAT, Terima Kasih, Thanks, Masurak Bagatta, Maturnuwun, Apanggawang, Xie Xie, Wah... Wah.... SYALOOM! -0000- PAGU ANGGARAN 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Bimas Islam Pendidikan Islam Bimas Kristen Bimas Katolik Bimas Hindu Bimas Buddha PHU Badan Litbang dan Diklat Rp 3.086.549.550.000, Rp 166.505.829.000, Rp 5.266.427.654.000, Rp 46.405.894.107.000, Rp 1.749.501.102.000, Rp 914.746.143.000, Rp 752.282.678.000, Rp 340.202.348.000, Rp 1.084.685.699.000, Rp 524.524.685.000, BUDGET BERKAITAN DGN ISLAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sekretariat Jenderal Rp 3.086.549.550.000, Inspektorat Jenderal Rp 166.505.829.000, Bimas Islam Rp 5.266.427.654.000, Pendidikan Islam Rp 46.405.894.107.000, PHU Rp 1.084.685.699.000, Badan Litbang dan Diklat Rp 524.524.685.000, ---------------------------------Rp 56.534.587.524.000, 93.769% dari Rp 60.291.337.790.000 , Katolik: 3.5 %=rp 2.110.196.822.650