1.438 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV IMPROVING THE MATHEMATICS ACHIVEMENT BY USING NUMBER LINE MEDIA ON 4th GRADE STUDENTS Oleh: Ayu Restianingrum, PGSD/PSD, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika menggunakan media garis bilangan pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Blekatuk. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru kelas. Tahapan penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, menggunakan model Kemmis & Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Blekatuk dengan jumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Data diolah menggunakan analisis desktiptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Blekatuk. Peningkatan hasil belajar sebesar 52,12% (pra tindakan 32,25 % dan siklus II 84,37 %). Kata kunci: hasil belajar matematika, media garis bilangan Abstract This research aimed to improve the Mathematics achievement by using number line media on 4th grade of SD Negeri Blekatuk. The type of this research was Classroom Action Research, which implemented collaboratively with the classroom’s teacher. The steps in this research were planning, acting, observing, reflecting by Kemmis & Mc Taggart model. The subject of this research were 32 student of 4th grade in the SD Negeri Blekatuk. The methods of data collection in this reaserch were test, observation, and documentation. The data was analyzed by qualitative descriptive and quantitative. The result of this research showed that using number line media could improve the achivement student of Mathematic on 4th grade student of SD Negeri Blekatuk.. The Increasing of achievement was 56,52% (pre-test 32,25%, 2nd cycle 84,373%). Keywords: learning outcomes of Mathematic, number line media PENDAHULUAN Hasil pembelajaran diukur untuk Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan mengetahui keberhasilan pembelajaran, maka untuk mendidik dan mengajar siswa, sehingga diperlukan evaluasi. Tatang M. Amirin, dkk siswa dapat berkembang dari yang tidak tahu (2010: 55) menyatakan bahwa evaluasi hasil menjadi tahu, dari yang baik menjadi lebih baik. belajar peserta didik berarti kegiatan menilai Pembelajaran dikatakan berhasil jika tujuan dari proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa pembelajaran yang dilaksanakan dapat tercapai. kegiatan kurikuler, ko-kuler, maupun ekstrakurilkuler, oleh karena itu untuk mendapatkan Peningkatan Hasil Belajar .... (Ayu Restianingrum) 1.439 hasil belajar yang maksimal harus diimbangi ketika materi yang diberikan dapat diamati dengan secara proses yang maksimal pula. langsung, sehingga siswa dapat tersebut tidak hanya Memaksimalkan proses pembelajaran berarti mengamati siswa perlu memahami materi dengan jelas. dibayangkan dalam pikiran. Heruman (2007: 1) Berdasarkan wawancara yang materi mengatakan bahwa dalam pembelajaran dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Blekatuk matematika yang abstrak para siswa memerlukan pada tanggal 11 Februari 2016, diperoleh media dan alat peraga untuk memperjelas materi keterangan yang disampaikan guru sehingga lebih cepat dari siswa dan guru terkait pembelajaran yang sudah dilaksanakan, siswa dipahami siswa. kelas IV (empat) mengatakan bahwa, para siswa mengalami kesulitan pada beberapa mata Guru dapat menyampaikan materi dengan teknik penyampaian materi atau menggunakan pelajaran yang disampaikan di sekolah. Mata media. pelajaran yang sulit menurut siswa antara lain; menyenangkan membuat siswa lebih aktif dan Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta lebih tertarik untuk memperhatikan materi Pendidikan tersebut. Media digunakan untuk menjelaskan Kewarganegaraan (PKn). Matematika mendapatkan peringkat pertama Teknik penyampaian materi yang dan membantu siswa memahami materi. sebagai mata pelajaran tersulit dari sudut Penggunaan media akan membantu siswa pandang siswa, karena matematika adalah mata memahami konsep, sesuai karakteristik pola pelajaran yang rumit, sulit, membingungkan, dan pikir siswa Sekolah Dasar yang masih konkret. membosankan. Keberhasilan pembelajaran akan Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat tercapai jika apa yang disampaikan dapat AECT diterima dengan baik oleh peserta didik, oleh Communication Technology) (Azhar Arsyad, karena itu penyampaian pembelajaran perlu 2009: 3) yang menyatakan media sebagai segala disesuaikan dengan perkembangan pola pikir bentuk dan saluran yang digunakan untuk peserta didik sesuai dengan umurnya atau menyampaikan pesan ataupun informasi. perkembangan pola pikir peserta didik. (Association of Education and Siswa yang sudah memahami konsep Jean Piaget (Dwi Siswoyo, dkk, 2011: 111) dengan baik maka akan dapat menghubungkan yang menyatkan ketika seseorang berumu 7 – 11 antara konsep yang satu dengan yang lain tahun siswa berada pada fase tahap operasional dengan mudah pada tingkat-tingkat selanjutnya. konkret sedangkan untuk umur 11 – 14 tahun Materi yang dipelajari siswa akan dapat diterima berada dan pada tahap operasional formal. Siswa kelas-kelas rendah akan lebih mudah memahami disimpan dengan baik, maka akan 1.440 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 memudahkan dalam tercapainya tujuan tujuan pembelajaran. pelajaran pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil belajar peserta didik guru Pada beberapa mata menggunakan media pembelajaran yang ada di sekolah, seperti pada pada Ulangan Akhir Semester (UAS) I, mata materi pelajaran yang mendapatkan nilai rata-rata kelas menggunakan media rangka untuk menerangkan terendah materi kerangka manusia, menggunakan peta adalah Matematika yaitu 55,03. Ilmu Pengetahuan Alam guru untuk menjelaskan materi skala dan peta bumi Persentase kelulusannya sebesar 32,25%. sudah dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. perhatian Media yang dapat digunakan untuk mata beberapa siswa pada awal kegiatan tinggi namun pelajaran matematika dan yang lainnya belum di kegiatan inti hingga kegiatan penutup, tersedia di sekolah, sehingga guru jarang perhatian siswa rendah dan cenderung pasif. Hal menggunakan media ketika proses pembelajaran. ini karena siswa jenuh dengan materi yang Perkembangan kognitif siswa pada usia menurut siswa sukar dipahami sehingga siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional lebih asik dengan aktivitasnya sendiri. Siswa konkret, pada tahap ini siswa akan lebih mudah yang tidak dapat berkonsentrasi pada materi memahami materi ketika ada benda yang dapat yang disampaikan, sehingga materi yang sudah diindera oleh peserta didik secara langsung. disampaikan tidak dapat dipahami siswa. Media dalam pembelajaran akan mendukung Berdasarkan dilakukan, dapat observasi dilihat yang bahwa Guru kelas menyatakan bahwa guru jarang pemahaman siswa memahami materi yang manggunakan media karena ketersediaan media disampaikan pembelajaran di pembelajaran untuk oleh guru dengan harapan kurang. Media penyampaian materi dapat berjalan dengan menyampaikan materi lancar dan dapat menerangkan kepada siswa bilangan bulat belum tersedia disekolah, padahal secara lebih jelas dibandingkan dengan ketika siswa mengaku kesulitan untuk memahami siswa hanya membayangkan materi tersebut. sekolah materi tersebut. Media menurut Azhar Arsyad (2009: 4) adalah alat yang menyampaikan atau METODE PENELITIAN Jenis Penelitian mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Hal ini Jenis penelitian yang digunakan dalam berarti semua alat yang dapat digunakan untuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas mendukung penyampaian materi ajar ketika (PTK). Model yang digunakan dalam penelitian pembelajaran berlangsung, baik itu di dalam ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif kelas maupun diluar kelas untuk mencapai Peningkatan Hasil Belajar .... (Ayu Restianingrum) 1.441 yang dilakukan antara peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri Blekatuk. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas observasi, tes dan dokumentasi. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester Instrumen Penelitian dua, tahun ajaran 2015/2016 di Sekolah Dasar Instrument penelitian yang digunakan Negeri Blekatuk, yang bertempat di Desa yaitu: Dlisenwetan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten (RPP), Purworejo. Penelitian ini berlangsung selama pelaksanaan pembelajaran, Pedoman-pedoman bulan Februari – April 2016. observasi pengamatan peserta didik, Tes Hasil Rencana Pelaksanaan Lembar observasi Pembelajaran guru dalam Belajar Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Blekatuk yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 10 putri dan 22 putra. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah model Stephen Kemmis dan Robin McTaggart. Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah dikonsultasikan dan divalidasi oleh dosen ahli yaitu Drs. Purwono PA., M.Pd, sehingga layak digunakan. Tahapan model ini yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik Analisis Data Untuk menghitung lembar observasi digunakan rumus berikut. Nilai = x 100 Tentukan nilai tersebut pada kategori penilaian menurut Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati (2011:90) berikut: Gambar 1. Bagan Alur pelaksanaan penelitian tidakan kelas dengan Model Kemmis dan Taggart Baik Sekali, rentangnya 85,0 – 100 Baik, jika rentangnya 70 – 84,5 Cukup, jika rentangnya 55,0 – 69,9 Teknik Pengumpulan Data Kurang, juka rentangnya 40,0 – 54,9 Sangat Kurang, jika rentangnya 0 – 39,9 1.442 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 Penghitungan nilai rata-rata hasil belajar dapat digunakan rumus sebagai berikut: ̅ Dengan: Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Presentase siswa yang sudah mencapai KKM 70 50 59,03 32,25 % 100 33,33 69,16 53,12 % Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat ̅ = mean/ rata-rata nilai siswa = jumlah seluruh nilai siswa = jumlah siswa sedangkan untuk menghitung bahwa nilai rata-rata siswa antara tahap pra tindakan dan siklus I mengalami peningkatan. presentase ketuntasan belajar dapat digunakan rumus sebagai berikut: Ketuntasan (%) = Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa sudah memenuhi KKM. Pada siklus I siswa yang lulus KKM baru mencapai 53,12%. Dilihat dari X 100% keseluruhan jumlah siswa yang ada yaitu 32 siswa, siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada pencapaian nilai siswa sedangkan 15 siswa lainnya belum memenuhi. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata Perbandingan nilai antara Pra tindakan, pelajaran Matematika yaitu 65 dengan 80% siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel peserta didik yang mengikuti pembelajaran harus berikut: Tabel 2. Hasil Perbandingan antara Pra Tindakan, Siklus 1, Siklus II mencapai KKM. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blekatuk khususnya di kelas IV, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika menggunakan media garis bilangan pada siswa kelas IV SD Negeri Blekatuk. Penelitian ini dilaksankan dalam 2 (dua) siklus. Perbandingan nilai siswa pada tahap pra tindakan dan siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 1.Perbandingan Pra Tindakan dan Siklus I Aspek Pra tindakan Siklus I Aspek Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata kelas Presentase siswa yang sudah mencapaiKKM (%) Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Pra tindakan 70 50 59,03 Siklus I 100 33,33 69,16 Siklus II 100 46,66 76,66 32,25 53,12 84,37 10 17 27 21 15 5 Peningkatan Hasil Belajar .... (Ayu Restianingrum) 1.443 Pra Tindakan Siklus I belajar siswa pada kondisi awal sebesar 32,25% Siklus II dengan nilai rata-rata 59,03. 100 100 84,37 76,66 69,16 59,03 53,12 50 46,66 33,33 32,25 70 Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti bersama guru melakukan tindakan guna meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media garis bilangan. Pembelajaran Matematika mengguankan media garis bilangan dilakukan dalam dua siklus dengan setiap siklus terdiri dari Gambar 2. Histogram Perbandingan Pra Tindakan, Post Test dan I Post Test II Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dua pertemuan. Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Berdasarkan hasil tes pra tindakan terlihat perbandingan nilai siswa antara tahap pra diperoleh data nilai rata-rata kelas 59,03 nilai tindakan, siklus I dan siklus II mengalami tertinggi 70, dan nilai terendah 50, persentase peningkatan. dalam ketuntasan kelas sebesar 32,25 %. Pelaksanaan penelitian ini sekurang-kurangnya 80% dari siklus I didapatkan data berupa peningkatan rata- jumlah siswa sudah memenuhi KKM. Pada rata nilai kelas mencapai 69,16, nilai terendah siklus II siswa yang lulus KKM mencapai adalah 33,33 dan nilai tertinggi adalah 100, ada presentase sebesar 84,37 %, dari keseluruhan 17 peserta didik yang sudah tuntas atau 53,12%. jumlah siswa yang ada yaitu 32 siswa, siswa Kenaikan rata-rata kelas dari pra tindakan ke yang mencapai KKM sebanyak 27 siswa siklus I sebanyak 10,13. Presentase siswa yang sedangkan siswa lainnya yang belum mencapai mencapai KKM ada 5 siswa. Artinya, kriteria keberhasilan sebanyak 20,87%. Kriteria keberhasilan KKM mengalami peningkatan Pencapaian nilai rata-rata kelas siklus I dalam penelitian sudah tercapai. Hasil penelitian pada kondisi awal siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum mengalami yaitu ≥ 65, namun presentase siswa yang sudah permasalahan dalam pembelajaran Matematika. mencapai KKM baru 53,12%, sehingga perlu Terlihat dari hasil observasi, bahwa siswa kurang adanya tindakan tambahan (siklus II) untuk tertarik meningkatkan menunjukan bahwa mengikuti siswa pembelajaran. Siswa hasil belajar operasi hitung cenderung bosan dan kurang fokus ketika bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa Blekatuk. Penggunaan media garis bilangan pada pada kondisi awal masih rendah. Presentase hasil siklus I sangat membantu, siswa cukup tertatik dengan media namun masih bingung dalam 1.444 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 menentukan sehingga cara siswa memerlukan menghitung beberapa bimbingan langkahnya siswa yang lebih masih operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas dalam IV SD Negeri Blekatuk sudah tercapai. menggunakan media. Sebagian siswa sudah mulai memperhatikan Berdasarkan hasil akhir pada siklus II tidak terdapat 5 siswa yang belum mencapai nilai bermain atau mengobrol ketika di kelas. KKM. Kelima siswa yang belum mencapai Berdasarkan hasil yang didapatkan dari hasil KKM terlihat aktif saat proses pembelajaran observasi dan tes siklus I, sudah ada berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena ada ketuntasan banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar minimum jumlah peserta didik yang tuntas siswa. Slameto (2003: 54) mengatakan bahwa belum tercapai, sehingga perlu adanya tindak hasil belajar dipengaruhi faktor internal dan lanjut siklus II. faktor eksternal, sehingga ada faktor-faktor lain peningkatan namun pembelajaran penelitian karena target pencapaian hasil belajar persentase Pada siklus II didapatkan nilai rata-rata siswa kelas IV mencapai 76,66 dengan nilai terendah adalah 46,66 dan nilai tertinggi adalah yang belum dapat teramati dalam penelitian ini yang menyebabkan belum tercapainya KKM. Uraian data di atas menunjukan bahwa 100. Jumlah peserta didik yang sudah tuntas ada penggunaan 27 peserta didik atau 84,37%. Kenaikan nilai meningkatkan hasil belajar Matematika yang rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II sebanyak memiliki 7,5, persentase siswa yang mencapai KKM juga disimpulkan bahwa penggunaan media garis mengalami peningkatan sebanyak 31,25 %. bilangan dapat meningkatkan hasil belajar Berdasarkan observasi yang dilakukan pada Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri pertemuan Blekatuk. pertama siswa sudah lancar media materi garis yang bilangan abstrak. dapat Dapat menggunakan media yang ada dengan sedikit siswa yang terkadang masih bertanya pada guru. KETERBATASAN PENELITIAN Pada pertemuan kedua rata-rata siswa sudah Penelitian tindakan kelas yang sudah mahir menggunakan media walaupaun masih ada dilakukan diharapakan dapat seoptimal mungkin, beberapa siswa yang membutuhkan bimbingan namun penelitian tindakan kelas ini memiliki guru. Pencapaian nilai rata-rata kelas siklus II keterbatasan antara lain: sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum a. Media garis bilangan belum divalidasi dan yaitu ≥ 65, begitupula dengan persentase siswa yang sudah tuntas mencapai 84,37 %, peneliti bersama guru memutuskan untuk menghentikan belum diujicobakan sebelumnya. b. Soal post tes yang digunakan belum diketahui tingkat kesukarannya. Peningkatan Hasil Belajar .... (Ayu Restianingrum) 1.445 c. Hasil dari penelitian tindakan kelas pada Saran siswa kelas IV SD Negeri Blekatuk tidak Berdasarkan dapat digeneralisasikan ke kelas, atau tempat didapatkan lain melanjutkan penelitian ini untuk memperhatikan karena penelitian ini merupakan hasil penelitian disarankan penelitian kasus di kelas IV SD Negeri hal-hal sebagai berikut: Blekatuk, dan hanya dapat dijadikan sebagai 1. Mengujicobakan referensi. yang bagi media sudah yang terlebih akan dahulu, sebelum menggunakannya dilapangan. d. Penelitian ini hanya memfokuskan hasil belajarnya pada aspek kognitif saja, belum sampai pada aspek afektif dan psikomotorik. 2. Mencari tingkat kesulitan soal supayasoal yang diberikan sesuai bagi siswa. 3. Meneliti dalam pengaruh penggunaan media garis bilangan pada ranah yang lain, baik SIMPULAN DAN SARAN ranah afektif, psikomotorik atau hal-hal yang Simpulan mempengaruhi hasil belajar lainnya sehingga Berdasarkan kajian dan didukung hasil penelitian diharapkan dapat lebih terbukti pengaruh yang mengacu pada rumusan masalah yang ada, penggunaan maka peningkatan hasil belajarnya. dapat penggunaan ditarik media kesimpulan garis bilangan bahwa media garis bilangan pada dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada DAFTAR PUSTAKA siswa kelas IV SD Negeri Blekatuk. Tahap pra Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada tindakan menunjukkan rata-rata nilai kelas mencapai 59,03 dengan presentase ketuntasan siswa 32,25%. Siklus I, pembelajaran Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati.2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sabda Media menggunakan media garis bilangan, nilai ratarata kelas meningkat sebanyak 10,13 dari 59,03 Dwi Siswoyo, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press menjadi 69,16, presentase ketuntasan siswa meningkat sebesar 20,87 % dari 32,25% menjadi 53,12%. Nilai rata-rata kelas siklus II meningkat 7,5 dari 69,16 enjadi 76,66, selain itu persentase ketuntasan juga meningkat sebanyak 31,25% dari 53,12% menjadi 84,37%. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya Tatang M. Amirin, dkk. 2010. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta