SILANG DALAM

advertisement
SILANG DALAM
• ADALAH PERKAWINAN ANTARA
DUA INDIVIDU YANG MASIH
MEMPUNYAI HUBUNGAN
KEKELUARGAAN.
CONTOH PROSES SILANG DALAM
ADALAH PERISTIWA PEMBUAHAN
DIRINYA SENDIRI (SELF
FERTILIZATION) PADA TANAMAN.
• DUA INDIVIDU YANG MASIH
MEMPUNYAI HUBUNGAN
KEKELUARGAAN JIKA KEDUA
INDIVIDU TADI MEMPUNYAI SATU
ATAU LEBIH MOYANG BERSAMA
(COMMON ANCESTOR), 6 SAMPAI
8 GENERASI KE ATAS.
PERKAWINAN SAUDARA
SEKANDUNG PADA UNGGAS.
• ANAK DARI HASIL PERKAWINAN
SILANG DALAM DISEBUT INDIVIDU
YG TERSILANG DALAM (INBREED
ANIMAL).
PERKAWINAN ANTARA SAUDARA
TIRI ATAU ANTAR ANAK DENGAN
BAPAKNYA PADA TERNAK
BESAR.
SILANG DALAM AGAK LONGGAR
MISALNYA JIKA KEDUA INDIVIDU
TADI MEMPUNYAI MOYANG
BERSAMA DALAM SILSILAHNYA
SECARA GENETIK, PENGARUH SILANG DALAM MENAIKAN PERSENTASE
HOMOSIGOSTAS DAN MENURUNKAN PERSENTASE HETEROSIGOSITAS
KOEFISIEN SILANG DALAM
DUA TERNAK YANG BERKERABAT
APABILA SALING DIKAWINKAN, AKAN
MEMPUNYAI MOYANG BERSAMA.
HAL INI BERARTI BAHWA ANAK DARI
TERNAK TADI AKAN MEMPUNYAI GEN
YG BERASAL DARI MOYANG
BERSAMA TSB, BAIK MELALUI JALUR
BAPAKNYA ATAUPUN MELALUI JALUR
INDUKNYA.
ADA KEMUNGKINAN GEN TADI SAMA,
KARENA BERASAL DARI INDIVIDU YG
SAMA (MOYANG BERSAMA
TERSEBUT).
PELUANG DARI ANAK TADI UNTUK
MENDAPATKAN GEN YG SAMA
MELALUI JALUR BAPAK ATAU
INDUKNYA, DAPAT DIPAKAI SBG
UKURAN INDIVIDU YANG TERSILANG
DALAM.
OLEH KARENA ITU, KOEFISIEN
SILANG DALAM MEMPUNYAI DUA
BATASAN, TERGANTUNG DARI
MANA PENDEKATANNYA.
KOEFISIEN SILANG DALAM (F)
DIDEFINISIKAN SBB :
• PERUBAHAN KENAIKAN HOMOSIGOSITAS SBG
AKIBAT ADANYA PERKAWINAN SILANG DALAM.
• PELUANG BAHWA GAMET DARI INDUK MAUPUN
BAPAKNYA MENGANDUNG GEN YG SAMA.
• KALAU DITNJAU DARI SUDUT GENNYA SENDIRI
MAKA KOEFISIEN SILANG DALAM DAPAT DIBERI
BATASAN : “ peluang bahwa dua gen dari
satu individu pada satu lokus identik
karena keturunan”
Fx = koefisien silang dalam
RUMUS KOEFISIEN SILANG DALAM ADALAH :
Fx = (1/2)
n1+n2+1
(1+Fa)
n1 dan n2 = jmlh generasi dari
bapak atau induk ke moyang
bersama
Fa = koefisien silang dalam
moyang bersama
PERKAWINAN ANTARA 2 INDIVIDU YG MASIH MEMPUNYAI HUBUNGAN
SAUDARA TIRI (HALF SIB) AKAN MENGHASILKAN KETURUNAN DENGAN
KOEFISIEN SILANG DALAM SEBESAR :
Fx = (1/2)
1+1=1
= 0,125 atau 12,5%
Kalau hubungannya saudara kandung :
Fx = (1/2)
1+1+1
+ (1/2)
1+1+1
=0,25 atau 25%
Perkawinan antar anak X bapak :
Fx = (1/2)
1+0+1
= 0,25 atau 25%
AGAR LEBIH JELAS PERHATIKAN ILUSTRASI BERIKUT INI :
A. HUBUNGAN ANTARA SAUDARA TIRI
D1
S
D2
B. SAUDARA KANDUNG
S
A
D
B
C
X
S
E
D
F
Y
Z
C. HUB ANTARA ANAK -BAPAK
UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN SILANG DALAM DARI SUATU SILSILAH,
ADA BEBERAPA TAHAPAN YG PERLU DITEMPUH, YAITU:
1. MEMBUAT ANALISIS JALUR DARI INFORMASI SILSILAHNYA
2. MENCARI MOYANG BERSAMA, DENGAN JALAN MENELUSURI
INDUKNYA
3. MENCARI KOEFISIEN SILANG DALAM DARI MASING-MASING
MOYANG BERSAMA (Fa).
4. MENCARI JALUR KETURUNAN MELALUI SETIAP MOYANG
BERSAMANYA.
5. MENGHITUNG KOMPONEN SILANG DALAM MELALUI SETIAP
JALUR MOYANG BERSAMANYA.
6. MENJUMLAH SELURUH KOMPONEN SILANG DALAM YG
DIPEROLEHNYA.
CONTOH SOAL :
Akan dihitung koefisien silang dalam dari individu X, bila diketahui silsilahnya sbb:
C
F
P
D
X
I
B
C
A
B adalah keturunan dari
pejantan A dengan induk
E. B kemudiandikawinkan
dengan pejantan F
menghasilkan keturunan
D, dan dengan bapaknya
sendiri (A) yang
menghasilkan keturunan
A
C. C dan D kemudian
saling dikawinkan,
menghasilkan anak
pertama P dan anak ke
E dua I. X adalah hasil
perkawinan antara P
dengan I
Download