Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen BAB II: STUDI 2.1. Definisi TOD Transit Oriented Development merupakan suatu prinsip pengembangan kota/kawasan dengan mempertimbangkan orientasi dari fasilitas transit, dengan adanya batasan area yaitu maksimal 2000 kaki dari sekitar fasilitas transit merupakan kawasan yang terjangkau untuk kenyamanan akses dalam mencapai fasilitas transportasi tersebut. Kawasan tersebut dapat berupa mixed-use (campuran), yang dapat membuka peluang dan potensi pengembangan area campuran seperti hunian, komersial, ruang public, retail, dan lain-lain. Dengan adanya kawasan tersebut selain mempermudah masyarakat dalam mencapai fasilitas transit juga memberikan kenyamanan pada masyarakat. Seiring perkembangan waktu, teori Transit Oriented Development terus berkembang. Terdapat dua tipa Transit Oriented Development menurut Calthrope (1993), yaitu sebagai berikut : 1. Urban Transit Oriented Development, yaitu suatu urban transit dengan kawasan mixed-use yang meliputi segala aktifitas urban seperti hunian, kantor, perdagangan, komersil, ruang terbuka hijau, dan lainnya yang dikemas dalam bentuk suatu kawasan dengan pusat pengembangan yang merupakan bagian dari fasilitas transit public, yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi akses pencapaian masyarakat urban trhadap fasilitas transit 2. Neighborhood Transit Oriented Development, tipe TOD ini merupakan pengembangan yang dibangun sepanjang alur antar transit station maupun sepanjang alur pencapaian transit station denan memanfaatkan waktu masyarakat dalam mencapai transit station sebagai kawasan strategis. Kawasan strategis ini juga berbentuk kawasan mixed-use (campuran). Dalam Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 13 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen konsep Transit Oriented Development, dua bagian yang terpenting dalam perancangan kota dengan konsep ini adalah fasilitas transportasi massal yang akan menjadi fasilitas transit dan kawasan mixed-use (campuran) yang menjadi sarana pendukung fasilitas transit tersebut. Untuk perancangan area transit, yang berupa kawasan tersebut menggunakan prinsip-prinsip rail oriented planning yang menjadi pertimbangan dalam perancangan tersebut, diantaranya adalah : 1. .Higher Density : Area tersebut harus memiliki kepadatan yang tinggi 2. Mixed-Use : Area tersebut harus memiliki pola ruang campuran, yang dapat terdiri dari komersial, kantor, ruang terbuka, fasilitas sosial dan lain-lain 3. Mixture of Housing Types : Area tersebut memiliki tipe rumah yang campuran (berbagai macam tipe) 4. Pedestrian Friendly Design : Area tersebut memiliki jalur pejalan kaki yang mudah digunakan oleh masyarakat 5. Half Mile Radius : Area transit ini tidak memiliki jarak yang jauh dengan fasilitas transit Konsep Transit Oriented Development merupakan suatu konsep yang terintegrasi yaitu pengembangan kawasan maupun pengembangan tempat transit. Pengembangan yang terintegrasi ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan fasilitas transportasi massal yang lebih efektif dan efisien dimana masyarakat tidak terikat dalam menggunakan satu moda transportasi maupun kawasan khusus saja, tetapi juga memahami bagaimana system transportasi antar moda dapat terpadu dan tersinergi dengan baik serta mampu member kemudahan dan melayani kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktifitas dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih efisisen termasuk keuntungan dari peningkatan nilai guna lahan di sekitarnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 14 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2.2. Manfaat Pengembangan Transit Oriented Development Saat ini, pengembangan TOD sedang terkenal di kota-kota besar di dunia. Konsep TOD ini dianggap sebagai salah satu konsep perancangan kota yang sesuai dan dapat menjawab permasalahan kota saat ini, yaitu transportasi. Konsep TOD harus didukung karena memberikan manfaat untuk kota dan masyarakat kota sendiri. Manfaat TOD diantaranya adalah : 1. Mengurangi kemacetan lalu lintas dan konsumsi energy 2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup 3. Mengurangi kebutuhan parkir. 4. Mengurangi kebutuhan investasi untuk jalan, jembatan, dan area parkir 5. Meningkatkan image yang baik dari suatu kota. 6. Mengurangi stress para commuter. 7. Meningkatkan kelayakan pasar dari suatu lokasi 8. Penggunaan sumber daya lahan yang sesuai dan tepat guna Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 15 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2.3. Sistem Transportasi Sistem Transportasi didefinisikan sebagai seperangkat objek (komponen, subsistem) dengan interaksi antar objek dan secara keseluruhan mempunyal satu tujuanfiungsi. (Krismas, Fx, Dwi, (2010) Transportasi : 1) Perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya: menggunakan sebuah wahana yang digerakan oleh manusia/mesin. 2) Pergerakan barang atau orang dari satu ttik (asal) ke titik tertentu (tujuan), dengan maksud dan rute tertentu untuk mendapatkan nilai tambah. (Krismas, Fx, Dwi, (2010) Gambar 1 : Sistem transportasi Semua jenis alat transportasi (termasuk kereta) mempunyai komponen utama, yaitu benda dan jalur tempat benda tersebut bergerak. Benda tersebut rnenyangkut benda transportasi berupa kereta dan bendayang dapat dipindahkan, baik manusia maupun barang. Sedangkan jalur merupakan lintasan jalan kereta. . aktivitas yang dilakukan oleh manusia, barang, dan benda transportasi itu sendiri (kereta) perlu diakomodasi , misalnya terdapat kebutuhan-kebutuhan, seperti : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 16 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen cara pencapaian dan cara berpindah dari moda tranportasi lain ke kereta. Fungsi administratif seperti pengelolaan kereta, pengaturan lalu lintas kereta, dan pengelolaan penumpang. Fungsi komersial, diperlukan karena terjadi konsentrasi manusia dan barang pada tempat perpindahan tersebut sehingga berpotensi untuk menjadi tempat berniaga. Fasilitas untuk menunggu, baik tempat duduk maupun kios -kios makanan dan minuman. (Morlok, E.K, (1985) dalam Situmeang .P (2008) 2.4. Angkutan Umum Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa angkutan darat, air, dan udara. 1.Angkutan darat Mass Rapid Transit ( MRT ) LRT ( Outer Ring road ) Kereta Rel Bawah Tanah ( Subway ) Bus dengan jalur khusus ( Busway ) Bis Umum ( dalam luar kota ) Angkutan Tradisional ( Ojek, Angkutan Taksi ) Gambar 2 : Angkutan darat Sumber : http://ntmc-korlantaspolri.blogspot.com 2. Angkutan Air . Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 17 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Angkutan perahu sungai Kapal laul 3. Angkutan Udara Pesawat Terbang Helikopter 2.2.1 Transportasi Jalan Rel Traspostasi Jalan Rel dibagi rnenjadi 3 yaitu 1. Kerete Api Rel ( KRL – KRD) Kereta Api Rel atau dsebut KRL dan KRD, merupaken kereta rel yang bergorak dengan Sistern propulsi motor berupa energi listrik energi Panas dari diesel. Gambar 3 : kereta api listrik dan kereta api diesel Sumber :https://riandito.wordpress.com 2. Monorel Monorel adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan sendirinya, kereta lebih lebar daripada relnya. Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta konvensional. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 18 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Gambar 4 : Monorel Sumber : http://www.liputan6.com 3. Kereta api bawah tanah ( Subway ) Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Gambar 5 : kereta api bawah tanah (subway) Sumber : pixabay.com Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 19 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2.5. Stasiun 2.5.1. Pengertian stasiun Dicakup dari wikipedia, stasiun kereta api adalah menaikkan dan menurunkan penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk daerah/kota yang baru dibangun mungkin stasiun portabel dapat dipergunakan sebagai halte kereta. Berdasarkan fungsinya stasiun dapat dibedakan atas: a.stasiun penumpang, yaitu untuk naik dan turunnya penumpang, memuat dan menurunkan barang yang dibawa penumpang. b.Stasiun barang, berfungsi untuk membongkar muat barang-barang muatan c.Stasiun langsiran, berfungsi untuk menyusun rangkaian kereta api 2.5.2. Jenis-jenis Stasiun Stasiun sendiri menurut Imam Subarkah (1981), memiliki jenisnya masing-masing, dengan rincian sebagai berikut: A. Menurut bentuknya 1. Stasiun siku-siku, letak gedung stasiun adalah siku-siku dengan letak sepur-sepur yang berakhiran di stasiun tersebut. Gambar 6 : Stasiun siku-siku. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 20 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 4. Stasiun paralel, gedungnya sejajar dengan sepur-sepur dan merupakan stasiun pertemuan. Gambar 7 : Stasiun paralel. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 5. Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah antara sepur. Gambar 8 : Stasiun pulau. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 6. Stasiun semenanjung, letak gedung stasiun pada sudut dua sepur yang bergandengan. Gambar 9 : Stasiun semenanjung. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 21 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen B. Menurut ukurannya, stasiun dapat dibedakan atas: a.Stasiun Kecil Kereta api cepat antar kota tidak berhenti di stasiun kecil. Stasiun seperti ini terutama untuk pelayanan penumpang lokal. Meskipun demikian, ada pula stasiun kecil yang dapat menerima dan mengirim barang. Stasiun terkecil pada kategori stasiun kecil ini sering disebut dengan perhentian. Perhentian hanya untuk melayani naik dan turun penumpang saja tanpa pelayanan barang-barang kiriman dan tanpa ada kesempatan kereta api bersilangan atau bersusulan. Untuk memberikan fasilitas kereta api dapat bersusulan atau berpapasan, pada stasiun kecil terdapat dua atau tiga track jalan rel. b.Stasiun Sedang Umunya terdapat dikota kecil. Apabila dipandang perlu kereta api antar kota tertentu untuk berenti , maka terdapat fasilitas pelayanan untuk penumpang jarak jauh. Di stasiun sedangterdapat jalan rel yang jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkan dengan stasiun kecil. c.Stasiun Besar Stasiun besar biasanya terdapat di kota besar, semua kereta api berhenti di stasiun ini. Stasiun besar ini melayani banyak sekali kereta api yang datang dan berangkat, sehingga diperlukan pula banyak jalan rel. C. Menurut letaknya terdapat 4 jenis stasiun, yaitu: a. Stasiun Akhir, Merupakan tempat mulai dan berakhirnya jalan rel b. Stasiun Antara, terletak pada jalan rel yang menerus c. Stasiun pertemuan (junction), merupakan kombinasi dari stasiun akhir dan stasiun antara. Dapat juga dikatakan bahwa stasiun pertemuan ialah stasiun yang menghubungkan tiga jurusan d. Stasiun persilangan, terletak di persilangan dua jalan rel. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 22 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen D. Menurut posisi 1. Ground level station, bangunan stasiun yang letaknya sejajar dengan platform/ peron diatas tanah. Gambar 10 : Ground Level Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. 2. Over track station, letak bangunan stasiunnya diatas platform/ peron. Gambar 11 : Over Track Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981 3. Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron. Gambar 12 : Under Track Station Sumber : Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 23 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2.6. MRT ( Mass Rapid Transit ) 2.6.1. Tinjauan MRT MRT merupakan singkatan dari Mass Rapid Transit yang artinya adalah angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara tepat. MRT yang merupakan suatu sistem transportasi perkotaan ini memiliki kriteria utama yaitu, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama perkotaan). Beberapa bentuk dari MRT antara lain (sumber: GTZ, 2003): Sebagai sebuah sistem transportasi massal baru di Jakarta, MRT dirancangsebagai sebuah sistem yang mumpuni dan berkualitas tinggi. Keberadaan MRT Jakarta bertujuan untuk menyerap kebutuhan perpindahan masyarakat yangawalnya adalah pengguna mobil, mengurangi peredaran mobil di wilayah Jakarta sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah kemacetan. Posisi kebutuhan masyarakat tersebut, serta ekspektasi akan sistem MRT di Jakarta untuk memecahkan persoalan kemacetan serta transportasi massal tersebut, membuat operasional MRT Jakarta menjadi sesuatu yang harus dapat berjalan lancar dalam kondisi yang sangat berat. 2.6.2. Manfaat MRT Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT ini adalah mampu mengurangi kepadatan kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal. Selain itu, MRT juga memberikan kontribusi dalam meningkatan kapasitas transportasi publik. Kapasitas angkut MRT (Lebak Bulus ke Bundaran HI) diharapkan mencapai sekitar 412 ribu penumpang per hari (tahun ketiga operasi dengan TOD dan TDM). Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta dan warganya antara lain: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 24 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Penurunan waktu tempuh & meningkatkan mobilitas: Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga Jakarta. Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005) Transit - Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta 2.7. Stasiun Intermoda Keintegrasian pada stasiun intermoda berupa penggunaan akses oleh beberapa titik transit moda transportasi yang berbeda karena lokasi yang saling berdekatan, dimana terdapat suatu penghubung yang berupa koridor. Keterpaduan akses antara terminal bus blok m, transjakarta dan blok m plaza berupa keterpaduan aksesibilitas. Menurut UU no 23 thn 2007 tentang perkereta apian, stasiun kereta api untuk keperluan naik turun penumpang sekurang-kurangnya dilengkapi dengan fasilitan keselamatan, keamanan, kenyamanan, naik turun penumpang, penyandang cacat, kesehatan dan fasilitas umum. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam perancangan stasiun antara lain: - Lokasi Lokasi dari sebuah stasiun diusahakan sedekat mungkin dengan pusat2 perkantoran, perbelanjaan, halte bus, atau kawasan publik lainnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 25 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen - Keamanan Dan Kenyamanan Penumpang. Adanyaa pemisah yang jelas antara penumpang dengan kereta agar penumpang tidak sembarangan menyebrang rel terutama ketika kereta hendak masuk stasiun. Stasiun. dilengkapi dengan sistem informasi berupa gambar, tulisan, sistem radio, dan lain-lain yang dapat membantu dan mudah dimengerti bagi para penumpang dan pengunjung. Untuk keamanan dan kenyamanan penumpang, tinggi peron disejajarkan dengan tinggi lantai kereta sehingga terdapat aksesibilitas yang mudah bagi para difabel. - Entrance And Exit Dirancang untuk menampung jumlah penumpang yg melewatinya baik dalam keadaan normal maupun keadaan darurat. - Sirkulasi. Sirkulasi antar penumpang dan barang antaran harus dipisahkan supaya tidak menimbulkan kepadatan. Sirkualsi antar penumpang yang akan berangkat dan penumpang yang telah tiba harus dipisahkan supaya tidak terjadi penyumbatan sirkulasi. 2.8. Fasilitas Hunian 2.8.1. Apartemen 1. Definisi Apartemen Beberapa definisi dari kata-kata ‘apartemen’ adalah sebagai berikut : Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal. ( Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p : 69 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 26 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standart yang ditentukan. ( Ernst Neufert, 1980, p : 86 ) Jadi secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit terdapat ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar penghuni saling berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama. Gambar 13 : Apartemen Pont Square Sumber : www.skyscrapercity.com 2 Karakteristik Apartemen Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber : - Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal. - Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian. - Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal. - Efisien, efektif, dan ekonomis. - Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan. - Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan apartemen. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 27 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen - Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horizontal berupa koridor. Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin. - Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada. - Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. 1.3 Pengelompokan Apartemen Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya yaitu : Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya : Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya yaitu : (Apartments: Their Design and Development, 1967 : 42-43). Apartemen golongan bawah Apartemen golongan menengah Apartemen golongan mewah Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran ruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh apartemen tersebut. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan : (Apartments: Their Design and Development, 1967 : 44-47) Apartemen bertingkat rendah / low-rise apartemen yang mempunyai jumlah tingkat/lapis sampai 6 lantai. Apartemen low rise dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Garden apartment apartemen dengan 2-3 lantai, dengan 2-16 unit per lantainya. Sirkulasi vertikal menggunakan tangga dan terdapat banyak open space. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 28 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2. Massionette, apartemen yang tiap unitnya terdapat 2 lantai berdempetan unit yang satu dengan yang lain, dan fasilitas tempat parkir bersama. 3. Town house hampir sama dengan massionette, perbedaannya tiap unit memiliki tempat parkir sendiri. Apartemen bertingkat sedang / mid-rise Apartemen ini memiliki ketinggian antara 6-9 lantai. Apartemen bertingkat tinggi / high-rise Apartemen tipe ini memiliki ketinggian di atas 9 lantai. Tipe apartemen ini umunya merupakan apartemen untuk golongan menengah ke atas karena biasanya dibangun di daerah yang memiliki keterbatasan lahan yang harga lahannya mahal. - Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai : ( Samuel Paul, Apartment, 1979, hal : 410-418 ) o Simplex Pada apartemen jenis ini, setiap unit keluarga memiliki satu lantai hunian. o Duplex Pada apatemen jenis ini, setiap unit memiliki dua lantai, dalam pembagian ruangnya satu lantai berfungsi sebagai lantai bersifat semi privasi sedangkan lantai yang lainnya bersifat privasi. o Triplex Pada apartemen jenis ini memiliki pembagian menjadi 3 lantai per unitnya. Di mana di tingkat 1 menjadi tempat servis, area di tingkat 2 bersifat semi privat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 29 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen sedangkan area di tingkat 3 merupakan area yang bersifat privat. Dalam pembagian tingkat bervariasi yaitu: Half level. dan split level - Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan : (Joseph De Chiare, Lee Koppelman, Manual of Housing/Planning and Design Criteria, New Jersey, 1975) o Slab Pada apartemen berbentuk slab, bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Massa yang berbentuk slab biasanya menggunakan koridor sebagai penghubung ruang, yang terdiri dari: 1. Double loaded corridor 2. Single loaded corridor 3. Skip stop plan (single loaded corridor) Elevator membuka pada lantai-lantai tertentu, biasanya digunakan pada duplek apartemen. 4. Terrace plan O Tower Biasanya ketinggian bangunannya di atas 20 lantai. Sistem sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan lift. Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain: 1. Single tower 2. Multi tower Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan berdasarkan sistem core yaitu :Tower plan, Expanded tower plan, Cross plan, expanded cross plan, Three wing plan, Five wing plan, Circular plan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 30 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen O Varian Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk gabungan massa slab dengan podium dan tower dengan podium. - Apartemen berdasarkan pencapaian vertikal : (Site Planning, 1984 : 280-281) O Walk-up apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4 lantai. O Elevator apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan tangga darurat. Ketinggian bangunan di atas 6 lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini: 1. Lift berhenti di setiap lantai 2. Skip-floor elevator system. Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti pada lantai-lantai tertentu pada bangunan. Umunya sistem ini digunakan pada apartemen dengan sistem penyusunan lantai Duplex. Apartemen berdasarkan pencapaian horizontal : O Single-loaded corridor apartement Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu: 1. Open corridor apartment Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang luar berupa tembok atau railing. 2. Closed corridor apartment Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 31 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali. O Double-loaded corridor apartment Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak di tengah-tengah bangunan ( central corridor ). 2.9. STUDI BANDING 1. Residents Glimpse Union Station Gambar 14 : Siteplan Pengembangan Union Station adalah hanya enam bulan ke proses 20-bulan, namun rincian hub kereta masa depan mengambil bentuk. Arsitek disajikan rendering dari Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 32 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen desain yang diusulkan kepada para pemimpin kota dan penduduk di lokakarya publik di Museum Seni Kontemporer Rabu. Masih ada setahun bekerja desain kiri, kata Clearscapes arsitek Steven Schuster, dan tujuannya adalah untuk menciptakan, "otentik, mudah diingat dan unik" bangunan untuk kota dan Kabupaten Gudang. The Dillon Pasokan Gudang gedung di 510 W. Martin St. adalah situs yang diusulkan untuk stasiun transit multi-modal. Komponen yang paling penting dari desain stasiun yang sukses menciptakan sebuah generator ekonomi dan pusat transit yang efisien yang dapat berkembang dari waktu ke waktu. Stasiun harus menjadi katalis untuk putaran berikutnya ruang perkotaan besar, kata Schuster. Gambar 15 : Denah Sebagai Schuster ditampilkan rencana desain, katanya menciptakan hub transportasi sama pentingnya dengan menciptakan tempat berkumpulnya komunitas, dan desain plaza sipil mencerminkan kebutuhan ini. Pop-up ritel dan ruang kinerja akan disertakan bersama dengan bintik-bintik untuk truk makanan untuk wisatawan dengan sedikit waktu untuk makan. Kanopi atas akan memberikan keteduhan. Stasiun akan memiliki platform tinggi pertama di North Carolina, yang akan memungkinkan wisatawan menggunakan kursi roda atau modus lain dari dukungan untuk roda langsung ke kereta. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 33 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Gambar 16 : Denah Desainer juga mengatakan skyline Raleigh adalah prioritas dalam desain bagian dalam stasiun. Jendela besar akan memberikan penumpang sekilas arsitektur kota saat mereka keluar dari kereta dan meninggalkan platform. Kekhawatiran penduduk adalah prioritas bergerak maju dalam desain, kata Schuster. Sebagian besar umpan balik yang mereka terima telah bersangkutan parkir, menciptakan ruang ikon bagi kota, konektivitas, siang hari / Greenlight di gedung dan seni publik dan penekanan ritel. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 34 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Gambar 17 : Union station Sebuah solusi untuk kekurangan parkir bisa datang dalam bentuk sebuah stasiun bus diperbarui sebagai bagian dari rencana fasilitas bus induk, menjelaskan Tom Jost, ahli strategi senior di Parsons Brinckerhoff, perusahaan konsultan yang disewa oleh kota untuk mengawasi perbaikan sistem bus. Sistem bus di wilayah metropolitan berkembang, dan yang membutuhkan penyesuaian di stasiun yang ada Moore Square dan di Kabupaten Gudang, katanya. Prioritas meliputi aksesibilitas dan koneksi ke moda transportasi lain. Fasilitas bus akan nyaman dan dapat diidentifikasi dan bagian dari yang lebih besar, komunitas dinamis, tambahnya. Jalur desain akan dilakukan pada akhir 2014. jadwal panggilan untuk konstruksi akan dimulai pada awal 2015 dengan tanggal penyelesaian pada awal 2017 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 35 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Gambar 18 : Potongan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 36 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen 2. WASHINGTON DC UNION STATION Gambar 19 : WASHINGTON DC UNION STATION Union Station adalah stasiun utama kereta api, transportasi hub, dan tujuan wisata di Washington, DC. Dibuka pada tahun 1907, Union Station adalah salah satu dari fasilitas kereta api tersibuk dan tujuan belanja di negara yang dikunjungi oleh lebih dari 40 juta orang per tahun. Ini adalah markas kedua Amtrak dan stasiun tersibuk kedua dengan penumpang tahunan lebih dari 5 juta. Stasiun ini juga menyajikan layanan MARC dan VRE kereta api komuter, Metro Washington, dan bus. Pada puncak lalu lintas selama Perang Dunia II sebanyak 200.000 orang melewati dalam satu hari. Sebuah sayap Headhouse baru ditambahkan pada tahun 1988 untuk sisi utara stasiun asli yang kemudian direnovasi untuk digunakan sebagai belanja mall. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 37 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Gambar 20 : Masterplan WASHINGTON DC UNION STATION Arsitek Daniel H. Burnham, dibantu oleh Pierce Anderson, terinspirasi oleh sejumlah gaya arsitektur yang berbeda. Elemen klasik termasuk Arch of Constantine (eksterior, façade utama) dan ruang berkubah besar dari Baths of Diocletian (interior); tapak yang menonjol di persimpangan dua jalan Pierre L'Enfant, dengan orientasi yang dihadapi Amerika Serikat Capitol hanya lima blok jauhnya; skala besar, termasuk façade membentang lebih dari 600 meter dan menunggu langitlangit kamar 96 meter di atas lantai; prasasti batu dan patung alegoris dalam gaya Beaux-Arts; bahan yang mahal seperti marmer, daun emas, dan granit putih dari sebuah tambang yang sebelumnya tidak terpakai. Dalam blok Attic, di atas cornice utama blok sentral, berdiri enam patung kolosal (dimodelkan pada tahanan Dasia dari Arch of Constantine) yang dibuat oleh Louis St Gaudens. Ini berjudul "Perkembangan railroading" dan ikonografi mereka mengungkapkan antusiasme yakin gerakan Amerika Renaissance: Prometheus (untuk Fire), Thales (Listrik), Themis (untuk Kebebasan dan Keadilan), Apollo (untuk Imajinasi dan Inspirasi), Ceres (Pertanian) dan Archimedes (untuk Mekanika). Substitusi Pertanian untuk Perdagangan dalam ikonografi stasiun kereta api jelas menyampaikan kekuatan dari lobi blok khusus Amerika. St Gaudens juga menciptakan 26 perwira untuk ruang utama stasiun. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 38 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Burnham menarik pada tradisi, diluncurkan dengan 1.837 stasiun kereta api Euston di London, merawat pintu masuk ke terminal utama sebagai gapura. Ia menghubungkan paviliun akhir monumental dengan arcade lama melampirkan loggia dalam serangkaian panjang teluk yang berkubah dengan ubin Guastavino tahan api ringan disukai oleh Amerika Beaux-Arts arsitek. Aspek terakhir berhutang banyak kepada Pengadilan Heroes di dunia Pameran Columbian 1893 di Chicago, di mana Burnham telah koordinasi arsitek. Pengaturan façade Union Station pada fokus konvergen jalan dalam pengaturan hijau seperti taman adalah salah satu dari beberapa prestasi dieksekusi Kota gerakan Indah: perencanaan kota elit yang didasarkan pada "goosefoot" (patte d'oie) dari Rencana taman formal yang dibuat oleh desainer Baroque seperti André Le Notre. Gambar 21 : Siteplan Stasiun ini diadakan berbagai macam ruang makan dan jasa lainnya, termasuk tokotoko tukang cukur dan kamar mayat. Union Station dilengkapi dengan presidential suite yang kini diduduki oleh restoran. Food court di Union Station Hari Union Station lagi salah satu tersibuk dan paling terkenal tempat Washington, dikunjungi oleh 40 juta orang setiap tahun dan memiliki banyak toko-toko, kafe, dan restoran. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 39 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Layanan penumpang termasuk kecepatan tinggi Amtrak Acela Express, Regional Timur Laut, dan beberapa jarak jauh kereta Amtrak tidur (termasuk, antara lain, Capitol Limited, Crescent, Palmetto, dan Silver Service melatih); MARC dan VRE kereta api komuter, yang menghubungkan Washington ke Maryland dan Virginia Barat (MARC) dan Virginia (VRE); dan jalur merah Washington Metro. Dari Union Station Amtrak juga mengoperasikan layanan jarak jauh ke Tenggara dan Midwest, termasuk banyak berhenti menengah untuk tujuan seperti Chicago, Atlanta, New Orleans, dan Miami. Lebih dari 13.000 penumpang naik atau detrained layanan Amtrak sehari-hari di FY2011. [19] Hal ini juga stasiun kereta api tersibuk Amtrak mampu menangani Superliner railcars Amtrak. Stasiun ini di ujung selatan dari Koridor Timur Laut, sebuah jalur rel listrik memperluas utara melalui kota-kota besar termasuk Baltimore, Philadelphia, New York City, dan Boston. Jalur area stasiun dibagi menjadi tingkat atas dan bawah. Tingkat atas mengandung trek 7-20 (trek 1-6 tidak ada lagi), yang dilayani oleh tingkat tinggi platform bay di tingkat pintu yang paling kereta. Lagu ini digunakan oleh semua layanan kereta api komuter MARC pada hari kerja, semua kereta Amtrak Acela Express, dan beberapa Amtrak Timur Laut Daerah melatih yang berakhir pada stasiun. Semua trek di tingkat atas berakhir pada stasiun dan hanya digunakan oleh kereta api yang datang dari dan berangkat ke utara. Tingkat yang lebih rendah berisi lagu 22-29, yang dilayani oleh platform tingkat rendah di tingkat trek. Platform ini dilayani oleh semua kereta VRE, semua Amtrak kereta jarak jauh yang melayani stasiun kecuali untuk Capitol Limited, dan beberapa kereta Amtrak Northeast Daerah yang terus selatan ke Virginia. Berbeda dengan trek di tingkat atas, trek tingkat yang lebih rendah dijalankan melalui bawah bangunan stasiun dan Capitol Hill melalui terowongan First Street. Elektrifikasi berakhir di stasiun, dan semua kereta terus ke selatan melalui terowongan harus memiliki mesin listrik mereka bertukar keluar untuk lokomotif diesel. Misalnya, ke selatan kereta Regional Northeast tiba pada platform tingkat yang lebih rendah, dalam perjalanan ke Newport News, Virginia. Its mesin EMD AEM-7 atau HHP-8 dihapus dan sisihkan. Sebuah mesin GE Kejadian yang sebelumnya dihapus dari kereta ke utara digabungkan ke depan ke selatan, dan terus melalui terowongan menuju Virginia. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 40 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Mesin listrik kini ditempatkan di kereta ke utara, yang kemudian berangkat ke utara menuju Baltimore, Philadelphia, New York, dan akhirnya Boston. Gambar 22 : Denah Stasiun Jalur Merah Metrorail terletak di bawah tanah di bawah sisi barat bangunan, dan merupakan stasiun tersibuk dalam sistem Metro. Stasiun ini keluar ke jalan di luar stasiun dan memiliki akses langsung ke tingkat tinggi Amtrak dan MARC platform. Gambar 23 : Potongan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 41 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Kawasan Terpadu Stasiun Pasar Senen Pada 1 Agustus 2011, John Porcari, Amerika Serikat Wakil Menteri Perhubungan, mengumumkan bahwa Union Station akan mulai melayani bus antarkota dioperasikan oleh Greyhound Lines, BoltBus, Megabus, dan Washington Deluxe akhir tahun itu dari fasilitas bus baru di parkir stasiun Oleh November 15, 2011, BoltBus, Megabus, Tripper Bus, dan Washington Deluxe Pada tanggal 26 September 2012, Greyhound dan Peter Pan Bus Lines direlokasi semua Washington mereka, DC garasi. yang beroperasi dari fasilitas baru. , operasi untuk fasilitas tersebut. Bus dari Georgetown-Union Station rute dari DC sistem Circulator berhenti dalam fasilitas setiap sepuluh menit selama jam operasi. Columbus Circle telah dibangun untuk mengatasi roadbed sangat memburuk, menyetel kembali lokasi pickup / penurunan penumpang, merampingkan taksi, dan untuk lebih mengakomodasi atraksi bus populer Gambar 24 : Potongan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 42