SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata memiliki jumlah wisatawan yang beragam baik untuk wisatawan dalam negeri (domestik) maupun wisatawan asing. Selain itu, Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat tinggi memiliki jalur eksport dan import yang ramai. Di Jawa Barat (Jabar) sendiri, pergerakan dari dan ke Jawa Barat sangat tinggi. Dengan luas wilayah sebesar 3.709.528,44 Ha dan jumlah penduduk 35,72 juta jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2000) serta potensi sumber daya alam dan objek wisata yang mendukung membuat propinsi ini telah menjadi salah satu propinsi termaju di Indonesia. Jabar telah mencapai angka investasi sebesar 61,44 trilyun rupiah (sebesar 60% dari investasi nasional), laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31% (www.bps.go.id, 2007) dan berkontribusi sebesar 14,68% dalam perekonomian nasional Indonesia. Untuk meningkatkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh propinsi Jawa Barat (Jabar) maka dibutuhkan aksesibilitas yang baik sehingga memudahkan pergerakan baik dari maupun ke propinsi ini. Aksesibilitas ini tidak hanya untuk pergerakan dalam negeri saja (domestik) tetapi juga untuk pergerakan internasional. Salah satu outlet yang selama ini memfasilitasi aksesibilitas tersebut adalah Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung. Seiring dengan perkembangan, ternyata Bandar Udara Husein Sastranegara memiliki beberapa kelemahan seperti: 1. Lokasi bandar udara yang berada di pusat kota Bandung sehingga menghambat pengembangan fungsi dari bandara itu sendiri apalagi dari segi fungsi sipil komersial. Selain itu lokasi ini membuat ruang udara yang biasa dipergunakan yaitu arah tenggara-barat laut seringkali tidak dapat dipergunakan untuk penerbangan pada malam hari karena melewati jalur pusat kota dimana banyak gedung bertingkat serta lampu malam yang menjadi halangan (obstacles) dalam penerbangan. 2. Lahan yang dimiliki oleh bandar udara ini saat ini dibatasi oleh areal pemukiman penduduk yang cukup banyak dan luas di sekitar bandar udara. Kondisi ini menyebabkan pengembangan fasilitas bandar udara nyaris tidak mungkin dilakukan sehingga tidak mungkin memenuhi tuntutan kebutuhan. DANIEL P. SINURAT (15002018) HIZKIA ADI PUTRA WIJAYA (15003117) 6 SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT Di Jabar sendiri terdapat beberapa bandar udara namun tidak aktif. Bandar udara tersebut antara lain Bandara Penggung di Cirebon, Bandara Atang Senjaya di Semplak-Bogor yang berfungsi sebagai bandar udara militer, Bandara Cibeureum di Tasikmalaya, Bandara Kalijati di Subang, Bandara Sukani di Majalengka, dan Bandara Sulaeman di Margahayu-Bandung. Bandara-bandara yang disebutkan di atas ternyata tidak dapat dikembangkan untuk menjadi alternatif pengganti bandara Husein Sastranegara. Bandar udara yang telah disebutkan di atas ternyata tidak mengalami pengembangan malahan mengalami penurunan fungsi dan kinerja yang ada. Bandara Husein Sastranegara yang pernah mencapai penumpang sebanyak 137.379 orang pada tahun 1996 mengalami penurunan drastis hingga 38.923 orang di tahun 1998. Selanjutnya kebutuhan pergerakan yang menggunakan moda udara dari/ke wilayah Provinsi Jawa Barat lebih banyak menggunakan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ternyata, Bandara Internasional Soekarno Hatta sudah tidak bisa dikembangkan lagi sedangkan dengan kondisi sekarang, bandara tersebut masih memerlukan dua landasan paralel yang baru. Dari penjelasan di atas, maka pemerintah daerah Jawa Barat berniat untuk membangun sebuah bandar udara internasional di Jawa Barat. Pembangunan ini dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang ada sehingga potensi daerah dapat ditingkatkan. Rencana pembangunan bandara internasional di Jabar telah dimulai sejak awal tahun 2000. Studi kelayakan terhadap rencana pembangunan tersebut telah dilakukan pada tahun 2003 oleh PT Multi Assens Konsorsium Sembilan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jabar 2010 (Perda Jawa Barat No.2 Tahun 2003), perkembangan wilayah maupun pertumbuhan penduduk akan terkonsentrasi pada wilayah Bandung Raya dan Cirebon. Melalui studi kelayakan tersebut ditetapkan lokasi pembangunan di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, yang memang terletak di koridor wilayah Bandung Raya dan Cirebon. Pengadaan jasa konsultasi penyusunan master plan Bandara Internasional Jabar telah dilakukan pada tahun 2005 oleh konsorsium yang terdiri dari empat konsultan, yaitu Wiratman & Associates, PT Tridaya Pamurtya, PT Dacrea Avia, dan PT Nincec Multi Dimensi. DANIEL P. SINURAT (15002018) HIZKIA ADI PUTRA WIJAYA (15003117) 7 SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT Gambar 1.1 Lokasi Rencana Bandara Internasional Jawa Barat I.2 Identifikasi Masalah Dalam pembangunan sebuah bandar udara, maka sebelumnya perlu direncanakan dan didesain fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam sebuah bandar udara. Hal ini dimaksudkan agar nantinya diperoleh bandar udara yang akan memberikan nilai pengembalian yang positif karena investasi untuk pembangunan bandar udara tidak sedikit. Bandar udara yang baik adalah bandar udara yang memiliki fasilitas yang memadai yang dapat melayani arus lalu lintas udara daerah yang akan dilayani. Fasilitas yang terdapat dalam sebuah bandar udara sendiri terbagi atas fasilitas sisi udara, fasilitas sisi darat, dan interface antara kedua fasilitas tersebut. Fasilitas sisi udara termasuk di dalamnya adalah runway, taxiway, apron dan elemen penunjang lainnya. Fasilitas sisi darat adalah parkir kendaraan. Untuk menghubungkan kedua sisi tersebut maka diperlukan sebuah interface yaitu terminal. Terminal di bandar udara terbagi dua yaitu gedung terminal barang (cargo) dan gedung terminal penumpang. Dalam gedung terminal inilah terjadi pertukaran moda penumpang dan barang, baik moda udara ke darat maupun moda darat ke udara. DANIEL P. SINURAT (15002018) HIZKIA ADI PUTRA WIJAYA (15003117) 8 SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT Dengan jumlah lalu lintas penerbangan dan penumpang yang ramai di daerah Jabar seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jemaah haji yang mencapai 24.144 orang pada tahun 2001/2002, jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 206.564 orang dan jumlah wisatawan domestik sebanyak 3.678.677 orang pada tahun 2000 (BPS, Pemda Dati I dan II Jabar). Berdasarkan prakiraan angkutan penumpang Jawa Barat (hasil survei OriginDestination penumpang oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Bandara Soekarno Hatta tahun 2001) diketahui bahwa lebih kurang 16% dari penumpang Soekarno Hatta berasal dari/menuju ke wilayah Bandung, Cirebon dan sekitarnya. Pesawat udara yang membawa penumpang tersebut ke Soekarno Hatta mengangkut juga barang dari dan ke bandara lain yang dituju. Dengan dibukanya Bandara Jawa Barat, maka volume barang tersebut akan terpecah menjadi dua bagian, yaitu dari/ke Bandara Soekarno Hatta/ Halim Perdanakusuma dan dari/ke Bandara Internasional Jawa Barat. Sehingga dapat disimpulkan paling tidak sebesar 16% barang bandara Soekarno Hatta diangkut melalui Bandara Jawa Barat. Data volume kargo inilah yang dipakai untuk proyeksi jumlah volume kargo yang harus dilayani oleh Terminal Kargo Bandara Internasional Jawa Barat. Untuk itulah diperlukan perencanaan terminal barang yang memadai sehingga dapat menampung kargo yang akan ditangani oleh bandara internasional Jabar. I.3 Tujuan Tujuan Tugas Akhir ini adalah merencanakan dan mendesain salah satu fasilitas bandar udara yaitu gedung terminal barang (cargo) yang akan dibangun pada bandar udara internasional Jawa Barat, meliputi: 1. Review proyeksi volume barang 2. Pondasi dan struktur gedung terminal 3. Biaya konstruksi 4. Layout dan gambar (drawing) Desain yang dihasilkan diharapkan adalah desain yang optimal sehingga dapat mendukung keberlansungan operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). I.4 Ruang Lingkup Dalam penulisan tugas akhir ini, lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Review proyeksi volume barang dari proyeksi yang telah dilakukan dalam master plan. DANIEL P. SINURAT (15002018) HIZKIA ADI PUTRA WIJAYA (15003117) 9 SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT 2. Perencanaan layout dan gambar (drawing) dari gedung terminal barang yang akan dibangun. 3. Perencanaan pondasi dan struktur dari gedung terminal barang yang akan dibangun. 4. Perencanaan biaya (cost analysis) untuk gedung terminal barang tersebut. Data-data yang akan digunakan untuk proyeksi barang dan penumpang dalam merencanakan dan mendesain gedung terminal barang ini adalah data sekunder, yaitu menggunakan data yang telah didapatkan dari studi-studi yang sebelumnya telah dilaksanakan seperti studi kelayakan (Feasibility Study). Data sekunder lainnya adalah data yang dikumpulkan dari Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat dan Biro Pusat Statistik Jawa Barat berupa data lalu lintas barang dan penumpang yang selama ini ditangani oleh bandara-bandara yang ada di Jawa Barat. I.5 Sistematika Penulisan Sistematika yang akan digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai latar belakang pengerjaan tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan penulisan, lingkup pengerjaan serta sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori dari studi literatur yang dilakukan mengenai terminal barang bandar udara. BAB III METODOLOGI Bab ini berisikan mengenai metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan tugas akhir. BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari tugas akhir yang dikerjakan dan saran-saran yang diberikan. DANIEL P. SINURAT (15002018) HIZKIA ADI PUTRA WIJAYA (15003117) 10