1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Jepang Minati Investasi Terminal Airport US$ 200 Juta
Jakarta, 30 Januari 2016 --- Jepang kembali menyampaikan minat untuk
menanamkan modalnya di Indonesia dengan nilai mencapai US$ 200 juta (sekitar Rp
2,7 triliun dengan kurs dolar Rp 13.500) untuk membangun terminal baru di bandara
di Nusa Tenggara Barat. Minat investasi di tersebut disampaikan dalam kunjungan
kerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (27/1) di Tokyo,
Jepang.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investasi yang
disampaikan oleh investor Jepang tersebut masuk dalam sektor prioritas BKPM yakni
infrastruktur. “Dari sisi layanan, kami akan mendorong investor yang bersangkutan
untuk masuk melalui layanan investasi 3 jam,” ujarnya dalam keterangan resmi
kepada media, Sabtu (30/1).
Menurut Franky, investasi Jepang yang berminat untuk membangun terminal
bandara baru dan akan menjajaki kerjasama dengan bandara Haneda di Jepang dan
PT Angkasa Pura I. “Investor terkait berminat melakukan investasi pembangunan
terminal bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang akan dilakukan dalam 3
tahap yang akan dijajaki melalui kerjasama dengan PT. Angkasa Pura 1 dan Otoritas
Bandara Haneda,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa upaya pembangunan infrastruktur oleh
investor Jepang diharapkan terus meningkat seiring dengan kebutuhan Indonesia
akan pembangunan sektor infrastruktur. “Kami akan mengawal masuknya investasi
Jepang di bidang infrastruktur. Jepang memiliki banyak saluran dan contact person,
di Indonesia ada Japan Desk dan tim Marketing Officer, sementara di Jepang bisa
dibantu melalui KBRI/KJRI dan kantor perwakilan BKPM,” ungkapnya.
Dari data BKPM pada tahun 2015, sektor infrastruktur tercatat sebesar Rp 151,4
triliun mengalami kenaikan 21,3% dari periode tahun sebelumnya. Sedangkan untuk
komitmen investasi yang ditandai dengan penerbitan izin prinsip, BKPM
mencatatkan komitmen investasi sebesar Rp 835 triliun naik 226% dari tahun
sebelumnya.
Franky menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dari investor Jepang memiliki
nilai strategis mengingat selama ini investasi yang masuk dari Jepang lebih banyak di
industri alat angkut/otomotif. Dari sisi lokasi rencana pembangunan bandara baru di
NTB juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di luar Pulau
1
Jawa. “Diharapkan dengan adanya bandara baru tersebut akan dapat berkontribusi
positif pada perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia bagian timur. Terutama
dari sektor Pariwisata,” imbuhnya.
Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6%, lebih tinggi
dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43%. Pada tahun 2016 ini,
BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49%.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download