BAHAN SHARING‒AGUSTUS 2012 ▪ GENERASI BARU: KOMITMEN ▪ TIDAK MUDAH MENYERAH COOL UMUM Minggu I Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anakanak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15:25-28) PENDAHULUAN 5 menit Dalam hidup kita akan selalu diperhadapkan dengan pergumulan yaitu berbagai macam tantangan dan kesulitan. Seringkali pergumulan itu begitu kompleks, sehingga kita ragu dalam melangkah bahkan sepertinya tidak ada jalan keluar. Ketika kita tidak mengerti lagi apa yang harus dilakukan, kita tidak boleh menyerah begitu saja, pada saat itulah kita harus datang pada Tuhan. ISI DAN SHARING 30 menit Ku tak akan menyerah pada apapun juga//Sebelum kucoba semua yang kubisa//Tetapi kuberserah kepada kehendak-Mu//Hatiku percaya Tuhan punya rencana Bagaimana memiliki sikap yang tidak mudah menyerah? (Matius 15:21-28) 1. Berpikir positif (Matius 15:22) Pada waktu itu orang Kanaan mempunyai image negatif karena dianggap oleh orang Israel akan membawa pengaruh buruk. Dalam keadaan tersebut perempuan Kanaan itu tidak berkecil hati, tapi dia berpikir positif (Filipi 4:8) dengan menghampiri Tuhan Yesus. 2. Tidak mudah terpengaruh oleh keadaan (Matius 15:23) Walaupun murid-murid Yesus meminta-Nya untuk menyuruh perempuan Kanaan itu pergi, tetapi perempuan itu tetap tegar. Demikian pula kita, ketika menghadapi pergumulan/kesulitan kita jangan mudah putus asa. 3. Merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengandalkan Dia (Matius 15:27) Kita tidak bisa mengandalkan segala sesuatu yang ada pada diri kita, baik kekayaan, kepandaian, jabatan kita. Hanya kepada Dia sajalah kita berharap. Kita harus andalkan Tuhan karena: • Tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5) • Hanya Dia yang dapat meluruskan jalan kita. (Amsal 3:5-6) • Hanya dengan Dia saja kita mampu menanggung segala perkara (Filipi 4:13) 4. Bertekun dalam iman yang benar (Matius 15:28) Kita harus percaya kepada Allah dalam segala keadaan dan tetap setia kepada-Nya, bahkan ketika dalam tantangan/kesulitan yang besar dan sepertinya Tuhan tidak memperhatikan. Sadarilah bahwa ini adalah ujian iman. Tentunya masih hangat dalam ingatan kita kisah Regina Ivanova, pemenang Indonesian Idol 2012, yang tidak menyerah sekalipun telah gagal 6 kali berturut-turut sejak Indonesian Idol pertama ada. KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Sebagai anak Tuhan yang mengimani, bahwa Tuhan ada di dalam segala perkara yang kita hadapi (Roma 8:28), kita harus percaya bahwa Tuhan pasti menolong. Percaya janji Tuhan adalah ya dan amin! Taruh dalam pikiran kita, segala yang Tuhan janjikan melalui Firman-Nya tidak akan ditarik kembali dan Tuhan tidak akan pernah mengingkari apa yang dijanjikan-Nya (Mazmur 89:35). LHS/LC Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa BAHAN SHARING‒AGUSTUS 2012 ▪ GENERASI BARU: KOMITMEN ▪ MEMILIKI PRINSIP COOL UMUM Minggu II Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:13-15) PENDAHULUAN 5 menit Banyak anak Tuhan yang sekalipun telah percaya Yesus dan bahkan melayani pekerjaan Tuhan, terjebak dalam masalah-masalah seperti penipuan, penyesatan, atau pergaulan yang tidak sehat dan tidak mengalami pertumbuhan rohani yang diharapkan. Jika kita sempat bertanya mengapa hal-hal seperti di atas terjadi, maka salah satu jawaban terbanyak adalah karena mereka tidak memiliki prinsip yang benar. Seseorang tidak memiliki prinsip disebabkan karena dia tak memiliki nilai. Orang tidak memiliki nilai karena dia tidak mengenal kebenaran. Orang-orang seperti ini biasanya memiliki kebiasaan berbahaya, yaitu hidup dengan rasa tidak enak dengan orang lain, menyenangkan hati manusia, ikut dengan apa kata orang, dan sejenisnya. Sharingkan: Apakah tindakan atau keputusan Anda seringkali dibuat atas dasar "tidak enak dengan orang", "yang penting Bapak senang", "ikut saja dengan apa kata orang banyak", dan sebagainya, ketimbang dengan keputusan itu lahir dari kesadaran dan kebenaran? ISI DAN SHARING 30 menit Prinsip adalah nilai-nilai yang harus selalu berasal dari Firman Tuhan yang dihidupi. Misalnya, prinsip bahwa "apapun yang terjadi, kita akan lakukan yang benar, sekalipun bayarannya mahal." Juga, tidak ada istilah "bohong putih", yaitu boleh bohong asal demi kebenaran", dan seterusnya. Orang yang tidak memiliki prinsip yang berasal dari Firman Tuhan, akan mudah ditarik ke sana kemari, diajak melakukan ini-itu tanpa mengerti mengapa ia harus melakukannya dan ujungujungnya hidupnya dikendalikan oleh prinsip dunia. Tidak heran jika seperti ini, hidupnya akan mengalami banyak kerugian dan kekalahan. Bagaimana agar kita menjadi orang yang memiliki prinsip yang benar? 1. Memilih untuk bertumbuh menjadi dewasa rohani dan jiwani (Efesus 4:13) Dewasa adalah karena kita mengenal Allah lewat iman dan memiliki pengetahuan tentang Dia. Bila kita bertumbuh dalam kedewasaan, kita tidak lagi mudah disesatkan atau ditipu, karena kita sudah mengenal siapa Allah Bapa kita. Hanya kanak-kanak rohani yang mudah disesatkan dan diombang-ambingkan kesana kemari (ayat 14). Kenali Firman Tuhan, bangun nilai-nilai kehidupan di dalam Firman itu dan lakukan, hidupi nilai-nilai itu, maka prinsip-prinsip akan terbangun. 2. Tidak kompromi (Efesus 4:15) Sekalipun kita telah hidup dengan prinsip-prinsip kebenaran, kita akan terus dicoba digoyahkan dengan kompromi-kompromi. Firman berkata bahwa kita harus selalu teguh berpegang pada kebenaran. Ini berarti, tidak peduli situasi apapun atau siapapun orang yang kita hadapi, prinsip kita tidak boleh dikompromikan, apalagi jika jelas mengarah kepada dosa. KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN ▪ GENERASI BARU: KOMITMEN ▪ COOL UMUM HIDUP DALAM KEBENARAN Minggu V Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12) PENDAHULUAN 5 menit Pada saat kita berada di tempat yang gelap, apa yang ada di benak kita dan apa yang akan kita perbuat? Sharingkan pengalaman Anda. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi antara lain: • Dalam situasi gelap yang cukup lama, akan terasa pengap bahkan jika panik akan membuat denyut jantung semakin berdebar. • Jika tenang, secara spontan pancaindera terutama telinga/pendengaran menjadi lebih fokus dan mata/penglihatan, walau tidak bisa melihat obyek, tetapi pupil mata akan semakin membesar dan naluri kita mencari sumber cahaya. Mari kita renungkan seperti dalam ilustrasi di atas, "mencari sumber cahaya". ISI DAN SHARING 30 menit Tuhan Yesus adalah sumber cahaya kehidupan kita. Firman-Nya adalah kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6) yang menuntun kita terbebas dari kegelapan (dosa) dan berjumpa dengan Bapa. Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12) Yesus mengatakan bahwa jika kita mengikuti Dia, maka kita akan memiliki terang hidup (kebenaran). Bagaimana kita mengikuti Tuhan Yesus? 1. Mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27) 2. Sangkal diri dan pikul salib setiap hari Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lukas 9:23) Sharingkan: Bagaimana kehidupan Anda sebagai pelaku Firman dalam mengikut Tuhan Yesus dengan dua ayat Firman Tuhan di atas (kualitas kasih mula-mula, menolak keangkuhan hidup, menghindari dosa, pengakuan dosa, mengucap syukur, menghadapi tantangan hidup, dan sebagainya). Jangan pernah berhenti untuk belajar melakukan Firman Tuhan! KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN Bila kita mau memiliki prinsip dalam hidup, kita juga mesti bertumbuh dalam kedewasaan rohani. Keduanya berjalan selaras. Hanya orang dewasalah yang mampu membangun prinsip, dan berjalan di dalam prinsip itu dalam hidupnya sehari-hari. Tuhan Yesus Memberkati. ICH Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa BAHAN SHARING‒AGUSTUS 2012 Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa Kita adalah pelaku kebenaran selama Roh Kudus menjadi sumber hikmat untuk kegiatan dalam kehidupan kita. Selamat melayani. HER Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa Kesatuan Hati ▪ Tumbuh Bersama ▪ Memenangkan Jiwa