KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL Gedung Manggala Wanabakti, Blok 1 Lantai 1 Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270 Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484 SIARAN PERS Nomor : SP. 200/HUMAS/PP/HMS.3/08/2017 Patroli Terpadu Efektif Sadartahukan Masyarakat akan Pencegahan Karhutla Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu, 16 Agustus 2017. Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagaimana dilakukan Manggala Agni bersama dengan tim Posko Patroli Terpadu Desa Kandangan, kemarin (15/8/2017) dilakukan pemadaman di Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan informasi dari Kepala Daops Tanah Laut, kebakaran telah berhasil dipadamkan sekitar 2 hektar dari perkiraan luas terbakar 6 hektar. Demikian juga di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Manggala Agni masih berusaha memadamkan kebakaran sejak sore hari hingga malam kemarin (15/08/2017). Kebakaran terjadi pada lahan masyarakat seluas ± 6 hektar dan telah berhasil dipadamkan sekitar 4 hektar. Pada waktu yang sama Tim Posko Patroli Terpadu Daops Banyuasin, Desa Sungai Rengit, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin melakukan groundchek hotspot di Desa Tanjung Majid, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang Alang Lebar, Kota Madya Palembang. Hasil groundchek menemukan lahan bekas terbakar milik masyarakat sekitar 0,8 ha. Menteri LHK, Siti Nurbaya terus menekankan upaya pencegahan sebagai langkah yang sangat penting dalam pengendalian Karhutla. Upaya pencegahan ini, menurut Siti Nurbaya, tidak hanya dalam bentuk patroli dan sosialisasi, groundchek lapangan, melainkan pengecekan terhadap informasi hotspot dari masyarakat atau pun dari media online. “Langkah yang sigap dalam pencegahan, sangat menentukan seberapa besar Karhutla yang terjadi”, ujar Siti Nurbaya. Saat ini ada lima provinsi rawan karhutla sebagai sasaran patroli, yaitu di Riau (Daops Pekanbaru, Siak, Rengat, dan Dumai), Sumatera Selatan (Daops Banyuasin, Musi Banyuasin, Lahat, dan OKI), Kalimantan Barat (Daops Pontianak, Singkawang, Sintang, Semitau dan Ketapang, Kalimantan Tengah (Daops Palangkaraya, Pangkalan Bun, Kapuas, dan Muara Teweh, serta Kalimantan Selatan (Daops Banjar, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut). Di Riau masih dilakukan pemadaman lanjutan hari sebelumnya, yaitu di Kelurahan Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir (15/08/2017). Ini merupakan pemadaman hari kedua sejak 14 Agustus 2017 lalu. Kebakaran terjadi pada tanah gambut dengan luas sekitar 2 hektar. Hingga hari ini telah dilaporkan api berhasil dipadamkan secara total. Pemadaman darat ini didukung dengan water bombing oleh BNPB sebanyak 2 Sortie sebanyak 53 kali water bombing di daerah Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir (Pekanbaru), dan juga Pesawat type Mi–171 (UR-CMT) melakukan 1 Sortie 53 kali water bombing di daerah Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir (Pekanbaru). Upaya water bombing masih dan hujan buatan, terus dilaksanakan di wilayah Sumatera Selatan, sebanyak 1 Sorti dan 63 kali terbang di Banyuasin dan OKI, dan menghabiskan sebanyak 1000 kg bahan semai dan seeding garam sebanyak 62,6 ton. Pesawat Heli BOLCOW 105/PK – EAJ melakukan patroli dan Water Bombing sebanyak 1 sorti patroli di Ogan Ilir dengan melakukan 45 kali sorti 424 kali water bombing dengan jumlah air yang dijatuhkan sebanyak 296.800 liter. Pesawat Heli MI 17/ER-MHS juga melakukan dukungan water bombing sebanyak 29 kali sorti dan 543 kali water bombing dengan jumlah air yang dijatuhkan sebanyak 2.172.000 liter. Pesawat Heli MI 17/ER-MHV melakukan dukungan water bombing sebanyak 1 sorti di Ogan Ilir dengan 29 kali water bombing dengan jumlah air yang dijatuhkan sebanyak 116.000 liter dan sorti kedua sebanyak 22 kali sorti dengan 568 kali water bombing dan jumlah air yang dijatuhkan sebanyak 2.272.000 liter. Sampai dengan kemarin (15/08/2017) api belum padam. Sementara itu, telah terjadi kebakaran di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Provinsi Sulawesi Tenggara (15/08/2017). Hingga sore hari kemarin pemadaman masih dilakukan Manggala Agni Daops Tinangge, dengan luas kebakaran sekitar 24,561 hektar yang merupakan vegetasi savana. Sementara itu, pencegahan karhutla juga terus dilakukan oleh Brigade Pengendalian Karhutla KLHK – Manggala Agni di Sumatera Utara, dan sosialisasi dengan masyarakat melalui Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla (PPIKHL) Wilayah Sumatera. Adapun hasil pemantauan Posko Nasional Pengendalian Karhutla, KLHK tanggal 15 Agustus 2017 pukul 20.00 WIB pada Satelit NOAA19, telah terdata 12 hotspot yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, yaitu di 4 titik di Sumatera Selatan (Kabupaten Muba, Pali, dan Oku selatan), 3 titik di Lampung (Kabupaten Tulangbawang, Lampung Timur), 1 titik di Provinsi Banten, 2 titik di Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan Kuningan), 2 titik di Provinsi Jawa Timur (kabupaten Madiun). Di lain sisi, pantauan satelit TERRA/AQUA (NASA) (confidence level ≥80%) dan TERRA/AQUA (LAPAN) (confidence level ≥80%), menunjukan hasil yang sama yaitu 1 hotspot di Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, total hotspot berdasarkan satelit NOAA19 per 1 Januari s/d 15 Agustus 2017 dilaporkan sebanyak 1.466 titik. Hal ini menurun sebanyak 189 titik (11,41%), jika dibandingkan tahun 2016 periode yang sama, yaitu semula 1.655 hotspot. Data hotspot TERRA/AQUA (NASA) per 1 Januari s/d 15 Agustus 2017 (confidence level ≥80%), juga menunjukkan penurunan sebanyak 1.881 hotspot (78,40%), jika dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama, yaitu semula 2.399 hotspot menjadi 518 hotspot.(*). Penanggung jawab berita: Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Djati Witjaksono Hadi – 081375633330