Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 PERANCANGAN SISTEM INSENTIF UNTUK PEKERJA BERDASARKAN JABATAN, KINERJA INDIVIDU DAN KINERJA UNIT KERJA (Studi Kasus PT. SMELTING GRESIK) Bouman Tiroi1, Moses L.Singgih1, I Ketut Gunarta1 Program Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Operasional Program Studi Teknik Industri – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya email: [email protected] 1 ABSTRAK Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi pekerja dalam bekerja adalah dengan memberikan insentif kepada pekerja untuk merangsang pekerja mencapai hasil yang tinggi. PT Smelting Gresik berdiri 1996 merupakan pabrik peleburan dan pemurnian tembaga yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Dalam memotivasi pekerjanya, PT Smelting memberikan insentif yang prosentase besarnya sama kepada setiap pekerjanya. Pemberian insentif yang prosentase besarnya sama kepada setiap pekerja tanpa memperhatikan kinerja dapat menyebabkan adanya ketidakpuasan di pihak pekerja yang akhirnya akan membuat motivasi pekerja menjadi menurun. Untuk mencegah adanya ketidakpuasan dari pekerja, pemberian insentif dilakukan dengan mempertimbangkan jabatan pekerja, kinerja individu pekerja, dan kinerja unit tempat pekerja bekerja. Dengan demikian pekerja yang mempunyai kontribusi besar terhadap kinerja perusahaan akan menerima insentif yang besar dibanding pekerja yang kontribusinya kecil kepada perusahaan. Paper ini menjelaskan suatu perancangan sistem insentif untuk pekerja berdasarkan jabatan, kinerja individu dan kinerja unit kerja yang mengambil studi kasus di PT. Smelting Gresik. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam membantu pengukuran kinerja untuk penilaian tingkat kepentingan dan penentuan bobot tiap kriteria terhadap kinerja yang diukur. Kata kunci: Insentif, Performance, Analisis Hirarki Proses PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Smelting berdiri pada bulan February 1996 yang merupakan pabrik peleburan dan pemurnian tembaga yang pertama di Indonesia. Pabrik ini berlokasi di Gresik, Jawa Timur, merupakan 100% penanaman modal asing dengan komposisi saham 60.5 % Mitsubishi Material Corporation, 25 % PT. Freeport Indonesia, 9 % Mitsubishi Corporation dan 5 % Nippon Mining and Metals Co.Ltd. Untuk memotivasi pekerja dalam bekerja dan mencapai target yang diinginkan perusahaan, perusahaan memberikan beberapa sistem insentif kepada pekerja seperti pertama, premium service period (jasa produksi) yang diberikan kepada setiap pekerja tanpa kecuali apabila produksi tahunan aktual dapat melebihi target produksi tahunan yang ditentukan, besarnya jasa produksi ini prosentasenya sama ke semua pekerja tanpa membedakan kontribusi dari masing-masing department/plant/pekerja terhadap pencapaian target produksi tadi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 Kedua, jenis insentif yang diberikan perusahaan kepada pekerja adalah apresiasi, dalam memberikan ini tidak ada mekanisme yang jelas bagaimana dan kapan perusahaan akan memberikan apresiasi kepada pekerja. Pemberian apresiasi sematamata diberikan atas kebaikan pihak perusahaan yang pemberiannya juga prosentasenya sama besar kepada setiap pekerja tanpa mempertimbangkan kontribusi pekerja. Adanya pemberian insentif yang prosentasenya sama besar kepada pekerja, tanpa memperhatikan kontribusi dan kinerja masing-masing pekerja/dept/plant menyebabkan adanya ketidak puasan di pihak pekerja. Pekerja merasa adanya ketidakadilan dalam pemberian insentif tersebut. Pekerja yang merasa telah berjasa banyak dengan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perusahaan akan menerima sama besar dengan pekerja yang memberikan kontribusi rendah terhadap perusahaan. Pada akhirnya motivasi dari pekerja yang kinerjanya bagus akan menurun, karena pekerja akan berpikir bahwa banyak atau sedikit kontribusi yang diberikan ke perusahaan, penghargaan yang diberikan perusahaan akan sama. Untuk menghindari turunnya motivasi dari pekerja sehingga akan menganggu kinerja perusahaan, maka perusahaan harus merubah sistem pemberian insentif kepada para pekerjanya. Banyak tipe dan jenis program insentif yang dapat diberikan perusahaan kepada pekerjanya. Dalam tesis ini penulis mencoba untuk merancang sistem pemberian insentif dengan mempertimbangkan kontribusi dari tiap-tiap pekerja/dept/plant sehingga nantinya akan diperoleh suatu jenis pemberian insentif yang dapat bersifat adil. Pekerja/dept/plant yang memberikan kontribusi banyak terhadap kinerja perusahaan akan dapat menerima lebih banyak dibanding pekerja/dept/plant yang memberikan kontribusi sedikit terhadap kinerja perusahaan. Adanya penghargaan terhadap pekerja/dept/plant yang memiliki kinerja baik akan memotivasi pekerja/dept/plant untuk meningkatkan kinerja secara optimal sehingga bagi perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan prestasi setiap pekerja/dept/plantnya. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana menghitung besarnya insentif yang diberikan kepada setiap pekerja di PT. Smelting Gresik berdasarkan jabatan, kinerja individu pekerja dan kinerja unit kerja?“ Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Merancang suatu sistem pemberian insentif yang berdasarkan kinerja setiap pekerja dan unit tempat dia bekerja sehingga pekerja dengan kinerja baik akan mendapatkan upah yang lebih baik dari pekerja yang kinerjanya tidak baik. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan dapat menghargai pekerja yang memiliki kinerja baik sehingga akan memotivasi pekerja untuk meningkatkan kinerjanya yang secara langsung akan meningkatkan kinerja dari perusahaan. 2. Dengan adanya sistem pemberian insentif yang berdasarkan kinerja ini akan tercipta suatu sistem pengupahan yang adil bagi setiap pekerja. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 METODA Metodologi penelitian merupakan tahapan kegiatan yang sistematis dimana tahapan ini dimulai dari mengidentifikasi masalah sampai dengan pengambilan kesimpulan dan saran. Tahapan-tahapan ini saling terkait satu sama lain. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitan ini ditunjukkan dalam Gambar 1 dibawah ini. Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data dan Informasi Umum Perancangan Kuesioner Pembobotan Unit dan KPI Pencarian Data Perusahaan Penyebaran Kuesioner dan Pengumpulan Data Analisis dan Interpretasi 1. Perhitungan Bobot Unit dan KPI 2. Perhitungan Insentif Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Kerangka Tahapan Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada manager/assistant manager semua unit kerja yang ada di PT. Smelting untuk mengurangi faktor kesubyektifan dalam menjawab kuesioner. Manager/assistant manager dianggap sebagai orang yang ahli dan dapat menentukan unit kerja atau jabatan yang penting untuk mencapai kinerja perusahaan/unit kerja. Kuesioner disebarkan sebanyak 13 buah ke manager/assistant manager.Setelah diisi kuesioner yang kembali ke penulis 12 buah, berarti kuesioner yang kembali 92.3 % dari jumlah kuesioner yang disebarkan. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 HASIL DAN DISKUSI Hierarchy pemberian insentif dengan metode analytical hierarchy process dapat digambarkan seperti Gambar 2. TOTAL INSENTIF SMELTER REFINERY ACID MAINT. TECH. QMS PURCH. JABATAN MARKT. ACC. GA HR FB&IS ENV.ADM KINERJA INDIVIDU Gambar 2. Hierarchy Pemberian Insentif dengan metode AHP TI I sm I r I ap I mu I ts I qms I pw I ml I a I ga I hr I fb I e dimana: TI = Total insentif I sm Insentif untuk smelter (3.1) I r Insentif untuk refinery I ap Insentif untuk acid plant I mu Insentif untuk ma int enance & utility I ts Insentif untuk technical service I qms Insentif untuk quality managemen system I pw Insentif untuk purcha sin g warehouse I ml Insentif untuk marketing & log istik I a Insentif untuk akunting I ga Insentif untuk general affair I hr Insentif untuk human resources I fb Insentif untuk fire brigade & industrial sec urity I e Insentif untuk environment ad min istration Insentif untuk masing-masing unit kerja dapat dihitung dengan menggunakan bobot baru yang sudah mempertimbangkan kinerja unit dan ratio jumlah karaywan di unit kerja masing-masing yang ditunjukkan dalam Tabel 1. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-4 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 Tabel 1. Perhitungan Bobot Unit Kerja bobot hsl Kinerja 2005 bobot hsl bobot kuesioner*kinerja*bobot (%) kuesioner karyawan kary*jmlh kary Unit Kerja Smelter Refinery Acid Maintenance & Utility Technical Service Quality Management System Purchasing & Warehouse Marketing & Logistik Akunting General Affair Human Resources Fire Brigade & Industrial Security Environmental Administration Jumlah karyawan Ii 99.62 93.17 99.04 106.64 103.89 102.90 99.15 96.44 100.00 84.65 93.60 99.86 100.00 0.1828 0.1868 0.1447 0.1273 0.0452 0.0432 0.0584 0.0632 0.0375 0.0249 0.0300 0.0233 0.0328 0.2117 0.0928 0.0624 0.2467 0.0473 0.0733 0.0498 0.0410 0.0283 0.0328 0.0326 0.0551 0.0262 488 bobot baru 18.8094 7.8844 4.3608 16.3470 1.0830 1.5916 1.4058 1.2202 0.5169 0.3375 0.4473 0.6249 0.4191 55.0482 0.3417 0.1432 0.0792 0.2970 0.0197 0.0289 0.0255 0.0222 0.0094 0.0061 0.0081 0.0114 0.0076 1.0000 bobot hsl kuesioneri kinerja uniti bobot karyawani jumlah karyawan n bobot hsl kuesioner kinerja unit bobot karyawan jumlah karyawan i i TI (3.2) i i I i {bobot baru TI ) (3.3) Setelah didapat besarnya insentif dari masing-masing unit kerja maka insentif untuk setiap karyawan dapat dihitung dengan menggunakan bobot jabatan dan kinerja individu dengan rumus : I k {0,857 Ijbt 0,143 I ki ) I i dimana : I k adalah insentif dari karyawan I i adalah insentif dari masing-masing unit kerja Ijbt insentif karena jaba tan yang besarnya : 1 Ijbt bbt jbt bbt jbt total unit ker ja (3.4) (3.5) I ki insentif karena kinerja individu yang besarnya : I ki N N ki (3.5) total di unit ker ja dengan menggunakan persamaan (3.4), (3.5) dan (3.6) maka dapat dikatakan besarnya insentif dari karyawan akan meningkat sejalan dengan kinerja dari unit tempatnya bekerja, jabatan yang dipegang serta kinerja individu setiap pekerja. Untuk mendapatkan insentif yang besar dari perusahaan maka pertama-tama kinerja dari perusahaan harus tinggi, yang mana hal itu dapat dicapai apabila masingmasing unit kerja mencapai kinerja yang tinggi pula, sehingga unit-unit kerja ini akan mendukung tercapainya kinerja perusahaan. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 Kinerja individu tiap-tiap karyawan bagus akan mendukung kerja sama tiap-tiap individu karyawan untuk menghasilkan kinerja unit tempat mereka bekerja menjadi tinggi. Dengan kata lain selain dari kemampuan individu karyawan diperlukan juga kerja sama antar karyawan dalam suatu unit kerja dan kerja sama yang baik antar unit kerja sehingga semuanya itu akan mendukung kinerja perusahaan dan sebagai umpan balik ke karywan dengan tingginya kinerja perusahaan maka besarnya total insentif yang diberikan perusahaan akan menjadi besar juga. KESIMPULAN 1. Besarnya insentif yang diterima karyawan di PT Smelting berbanding lurus dengan kinerja unit tempatnya bekerja, jabatan yang dipegang serta kinerja individu karyawan yang bersangkutan. 2. Perhitungan besarnya insentif dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 3.3 yaitu : I k {0,857 Ijbt 0,143 I ki ) I i 3. Perlunya penelitian lanjutan untuk meneliti sejauh mana efek dari pemberian insentif yang berdasarkan kinerja unit, jabatan dan kinerja individu memberikan pengaruh yang besar bagi motivasi karyawan yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Bohlander and Snell, 2004, “Managing Human Resources 13ed”, South Western. Forman,E.H, & Gass,S.I, 2001, “The Analytic Hierarchy Process – An Exposition,” Operation Research, Vol.49 No.4 July-August 2001. Henderson, R.I,”Compensation Management in a Knowledge-Based World”, Prentice Hall. Ivancevich,J.M, et all, 2005 ,”Organizational Behaviur & Management 7e, McGrawHill. Jones, G.R and George, J.M,2003 ”Contemporary Management 3rd ed.”, McGraw-Hill. Kariyono, 2005, “Perancangan dan Penerapan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Individu yang Terintegrasi untuk Pemberian Insentip Secara Meritokrasi dan Program Perbaikan Secara Terus Menerus, Tesis S-2, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Lazear, E.P, 2000, ”Performance Pay and Productivity”, Journal of The American Economic Review Vol.90 No.5. McNabb, R.,Whitfield,K, 2003, “Varying Types of Performance Related Pay and Productivity Performance”,Cardiff University, UK. Novian, K.W, 2005, “Pengembangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Kompetensi Berdasarkan Model Kamus Spencer dan Direktori PLN Studi Kasus Sub Direktorat Administrasi SDM, PT. PJB Pusat, Tugas Akhir S-1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 Olson,R et.all, 2004 , “What We Teach Students About The Hawthorne Studies : A Review of Content Within a Sample of Introductory I-O and OB Textbooks”, The Industrial-Organizational Psychologist, Vol.41 No.3 January 2004. Patdono, S, 2005,”Productivity, Performance and Performance-Related Pay, Catatan kuliah Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Permadi,Bambang 1992, “AHP Analytic Hierarchy Process”, Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi, Universitas Indonesia. Ruky, A.S, 2002, “Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Saaty,T. L et all, 2003, “Why the Magic Number Seven Plus or Minus Two”, Mathematical and Computer Modelling 38 page 233-244, Pergamon. Saaty, T, 1980, The Analytic Hierarchy Process, Mc.Graw Hill, New York. Sapuwan,S, 2004, “Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di subdinas Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum, Kota Probolinggo), Tesis S-2 Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Smelting,PT, 2004, “ A Catalyst for Economic Development”,Gresik Copper Smelter and Refinery, Gresik. Smelting, PT, 2003, “Collective Labour Aggrement-2”, Gresik. Silva, S, 1998, “ Performance-Related and Skill-Based Pay : An Introduction”, International Labour Office, Geneva. Stajkovic, A.D, “The Diferential Engagement and Relative Effects of Incentive Motivators on Work Performance”, In Press – Academy of Management Journal. Tropman,J.E, 2001, “The Compensation Solution : How to Develop an EmployeeDriven Reward System, Jossey-Bass. ISBN : 979-99735-1-1 A-17-7