1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1900, di

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejak tahun 1900, di Indonesia tercatat telah terjadi tiga peristiwa gempa
bumi besar yaitu gempa Banda tahun 1983 dengan intensitas 8,5 skala Richter,
gempa Sumatera tahun 2004 dengan intensitas 9,0 skala richter, dan gempa Nias
tahun 2005 dengan intensitas 8,7 skala richter. Intensitas gempa bumi yang besar
ini, disebabkan oleh posisi kepulauan Indonesia yang secara geografis terletak
diantara tiga lempeng tektonik utama yaitu lempeng Eurasia di utara, lempeng
Indo-Australia di selatan, dan lempeng Pasifik di timur laut.
Gempa bumi terjadi sebagai respon atas pergerakan lempeng, selain
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa juga berdampak pada kerusakan
infrastruktur fisik. Di Indonesia, korban jiwa terbanyak tercatat di Aceh dan
Sumatera Utara pada kejadian gempa bumi Sumatera bulan Desember 2004
dengan jumlah korban mencapai 110.229 jiwa meninggal, 12.123 lainnya hilang
dan 703.518 jiwa terpaksa mengungsi (Bappenas, 2005).
Menyadari posisi geografis Indonesia dan fakta bahwa gempa bumi
memberi dampak yang cukup besar baik dari sisi korban jiwa dan kerusakan
infrastruktur khususnya bangunan, sedangkan hingga saat ini belum tersedianya
metode yang tepat untuk menentukan daerah-daerah risiko bahaya akibat gempa
bumi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan metode spasial dengan
1
2
perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) untuk penentuan zona risiko
bahaya akibat gempa bumi.
1.2
Ruang Lingkup
Untuk memberi batasan penulisan skripsi agar tidak terlalu luas dan lebih
terarah, maka ruang lingkup penelitian pada skripsi ini dibatasi dengan batasan
sebagai berikut :
a. Lingkup wilayah penelitian di kota Banda Aceh dan sekitarnya.
b. Perancangan sistem informasi geografis (SIG) risiko bahaya kegempaan.
c. Zonasi daerah bahaya gempa bumi di wilayah Banda Aceh dan sekitarnya.
1.3
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :
1.3.1
Tujuan
Tujuan adalah menganalisis dan merancang Sistem Informasi Geografis
Zonasi Kegempaan di Banda Aceh
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Sebagai fasilitas bagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) dalam menyusun zona risiko bahaya gempa di wilayah
Banda Aceh dan sekitarnya.
b. Data atau peta zonasi risiko bahaya gempa dapat digunakan oleh
pemerintah daerah (PEMDA) sebagai masukan dalam penyusunan
tata ruang kota.
3
c. Menampilkan histori kegempaan di Banda Aceh dan sekitarnya.
d. Menyusun peta percepatan tanah maksimum (PGA).
e. Pengembangan sistem informasi geografis (SIG) untuk penentuan
zona risiko bahaya akibat gempa bumi dari histori kegempaan.
f. Mengetahui tingkat risiko bahaya gempa bumi di wilayah Banda
Aceh dan sekitarnya.
g. Ketersediaan data zonasi gempa dapat meminimalisir korban jiwa dan
kerusakan infrastruktur jika terjadi gempa bumi.
1.4
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
1.4.1
Metode Analisis
Metode penelitian terdiri dari dua tahapan yaitu tahapan pengumpulan
data dan peta, serta tahapan pengolahan data. Selengkapnya untuk masing
masing tahapan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data dan Peta.
Data dan peta yang digunakan dalam penelitian adalah data
kegempaan diwilayah Banda Aceh dan sekitarnya. Dimana data
kegempaan (seismisitas) yang digunakan dalam rentang periode tahun
1974 – 2011 dengan magnitute > 5 skala richter (gempa merusak)
yang bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) dengan jarak sumber gempa 500 km dari daerah penelitian.
4
2. Tahapan Pengolahan Data
Data kegempaan diperlukan untuk menghitung nilai percepatan
gempa dibatuan dasar (PGA). Percepatan gempa dibatuan dasar dapat
dihitung dengan menggunaan fungsi atenuase. Fungsi atenuase adalah
suatu fungsi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan
tanah setempat, magnitude gempa dan jarak suatu titik dalam daerah
sumber gempa.
Pada penelitian ini, mengusulkan penggunaan fungsi atenuase
Crouse untuk menghitung nilai percepatan gempa (PGA). Fungsi
atenuase Crouse adalah :
ln(PGA) = 6.36 + 1.76 – 2.73 ln(R + 1.58e(0.068M) + 0.0091h)
Dimana :
PGA
= Peak Ground Acceleration, gal (cm/sec)
R
= Jarak Hipocenter, KM =
M
= Momen Magnitude Gempa
H
= Kedalaman Focus (Km)
Perhitungan PGA akan dilakukan untuk setiap titik pada area
1000 x 1000 meter (gridding sistem) meliputi seluruh daerah
penelitian di kota Banda Aceh. Gridding sistem adalah sebuah model
data yang mewakili informasi geografis sebagai array dari sel-sel
persegi berukuran sama disusun dalam baris dan kolom. Setiap sel
grid direferensikan oleh x geografis, y lokasi.
Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SIG
termasuk untuk pembuatan peta zonasi nilai PGA. Peta zonasi nilai
5
PGA akan dibuat dengan metode interpolasi menggunakan Algoritma
Kriging.
Peta zonasi nilai PGA akan terbagi dalam beberapa klas nilai yang
berpengaruh pada penyusunan model analisis spasial.
1.4.2
Metode Perancangan
Dalam pembuatan skripsi ini, metode perancangan yang dilakukan
adalah perancangan melalui beberapa tahapan yang terstruktur, yaitu :
a. Perancangan Data Flow Diagram (DFD).
b. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD).
c. Perancangan menu dan perancangan layar yang juga disertai dengan
perancangan State Transition Diagram (STD).
1.4.3 Metode Kepustakaan
Melakukan pencarian informasi melalui buku-buku teks ataupun
sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik dari skripsi ini,
khususnya yang terkait dengan sistem informasi geografis (SIG), gempa,
kegempaan, percepatan tanah maksimum (PGA), dan risiko bahaya
gempa bumi.
1.5
Sistematika Penulisan
Pembahasan topik dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab
untuk memudahkan pembahasan dan juga agar skripsi tersusun dengan rapi,
sistematis dan mudah dimengerti. Secara garis besar penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
6
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai latar
belakang penulisan skripsi, ruang lingkup yang membatasi setiap pembahasan
skripsi, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, metodologi yang digunakan
dalam penulisan, dan sistematika penulisan yang memberi gambaran umum
didalam skripsi ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang relevan dan lengkap yang menjadi
dasar atau landasan penelitian. Teori-teori tersebut didapat dari berbagai sumber
dan merupakan hasil penelitian kepustakaan sebagai landasan dalam melakukan
penelitian. Pada bab ini memberikan dasar teori dengan memberikan penjelasan
dan pengertian yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian sebagai dasar
pengembangan dari permasalahan.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini membahas mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, analisis sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi
secara umum, usulan pemecahan masalah dan analisa data, perancangan DFD,
STD, perancangan layar, database, ERD, dan spesifikasi program.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini menguraikan mengenai implementasi dari sistem yang
dirancang, petunjuk pengoperasian sistem, dan evaluasi sistem tersebut.
7
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan simpulan yang didapat dari hasil penelitian
berdasarkan uraian-uraian dari bab–bab sebelumnya, serta saran-saran yang
bermanfaat dari hasil proses analisa dan perancangan pada skripsi ini.
Download