Edisi 295 - Gelora Firman

advertisement
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Page 1
Edisi 295 – 20 Juni 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Kerendahan Hati
Kasih Tak Terbatas
Masih Sendiri atau Sendiri Lagi
Perampok & Anak Kecil
Halal dan Haram
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Tesalonika
Tiga Cara Membagikan Yesus
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Kesaksian
Danny Saputra – Wisuda Seorang Diri
Page 2
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Kasih Tak Terbatas
Rasanya sulit untuk menghindar dari kenyataan bahwa dunia kita ini penuh dengan „Cinta‟…
apakah itu „pura-pura‟, „setengah-setengah‟, „palsu‟, „monyet‟, „anak ingusan‟…dan
sebagainya… tapi bukan tidak sulit mencari „kisah sejati‟ tentang cinta yang diungkapkan
lewat Film maupun drama atau bahkan berita yang diliput khusus untuk memberikan
penekanan tentang „Cinta Sejati‟, meskipun terkadang hanya sebagian aspek yang
diungkapkan… tapi sadarkah kita bahwa justru itu bermula dari seorang yang „rela
merendahkan diriNya‟ untuk menunjukkan betapa „Besar‟ ungkapan „Cinta KasihNya‟ pada
kelompok yang bahkan tidak Ia batasi dari segi „budaya‟, „latarbelakang‟, „tingkat ekonomi‟
bahkan „status‟ dalam masyarakat…
Merenungkan Yohanes 3:16 dari perspektif yang berbeda akan membuat kita merubah pola
pikir. „Karena BEGITU BESAR KASIH ALLAH‟… mungkin kita bisa merenungkan kembali,
seberapa besar „kasih‟ yang kita ungkapkan kepada sesama kita, keluarga, pasangan dan yang
lainnya? Sehingga kita memiliki „kontribusi‟ yang cukup „besar‟… „That He GAVE HIS
ONLY… „… adakah yang tinggal yang belum kita serahkan pada seseorang yang kita kasihi?...
siapapun itu (meskipun dalam komposisi yang berbeda)… Jika Yesus rela mati bagi „siapa saja‟
yang „percaya‟… bukankah kitapun „layak‟ mengungkapkan „kasih‟ kita pada mereka yang
„percaya‟ kepadaNya? Jika Ia tidak membatasi, mengapa kita lakukan?
Mungkin ini menjadi sebuah tantangan bagi siapa saja yang merasa memiliki „hati‟ untuk
„mencintai‟ dan bahkan „mengasihi‟ dengan „rendah hati‟ agar orang lain bisa diselamatkan
melalui „Kasih Karunia‟ yang telah kita rasakan bersama, sejak kita menerima DIA sebagai
Juruselamat kita pribadi.
Pada buletin edisi minggu ini pdt. Jacky Runtu memberikan renungan dengan judul ”Siapa
Tuan Yang Saudara Layani ?”, Inipun memberikan gambaran apakah kita benar-benar
mencintai Tuan kita, Juruselamat kita, Yesus Kristus ?. Opini kali ini membicarakan mengenai
kehidupan dalam keluarga, ”Masih Sendiri atau Sendiri Lagi” Ada begitu banyak artikel yang
kami sajikan pada edisi minggu ini dan ada begitu banyak berita pula yang dapat anda nikmati
dalam buletin ini. Semoga menjadi berkat bagi kita semua.
Salam,
Redaksi BAIT
Page 3
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Kolose 3:23
S
audara
seorang
anggota
Gereja
Masehi
Advent
Hari Ketujuh ?
Siapa Tuhanmu ?
untuk menjawab
pertanyaan siapa
Tuhanmu,
jawablah dulu siapa yang saudara turuti
dalam
menjalankan
kehidupan
?
“setiap jalan orang adalah lurus menurut
pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah
yang menguji hati” Amsal 21:2
Yang menjadi persoalan bahwa kita
mengaku Yesus Tuhan kita, tetapi yang
kita ikuti dalam hidup sehari-hari selalu
mengikuti pandangannya sendiri. Bisa
saja
pengakuan
berbeda
dengan
perbuatan. Mengaku Yesus itu Tuhan,
belum tentu dalam perbuatan menjadikan
Yesus itu Tuhan atau tuan kita yang setiap
perintahnyalah yang harus kita ikuti. Hal
yang sebenarnya adalah apabila kita selalu
mengikuti pandangan kita sendiri, maka
Tuhan kita adalah diri kita sendiri.
Untuk kepentingan siapakah saudara
menjadi pegawai jemaat atau bahkan
anggota majelis. Untuk kepentingan
siapakah saudara menjadi ketua jemaat ?
Untuk Tuhan atau untuk manusia, dalam
hal ini ialah diri saudara sendiri ? Untuk
Tuhan atau untuk diri saudara sendiri ?
Bukankah ada suatu kehormatan menjadi
anggota Majelis ? bukankah ada
kehormatan dalam menjadi ketua jemaat ?
apabila kita menjadi anggota majelis atau
Bejana Advent Indonesia Timur
bahkan menjadi ketua jemaat adalah
dengan
tujuan
supaya
dihormati,
bukankah keberadaan saudara adalah
untuk manusia yaitu diri saudara sendiri
dan
bukan
untuk
Tuhan
?
Di dalam perbincangan yang selalu ada
dalam rapat majelis, apakah bila
pandangan saudara ditentang atau tidak
mendapat persetujuan yang pasti juga
selalu ada pandangan yang berbeda dan
harus ada pengambilan keputusan, ide
mana yang akan dijalankan, bukankah itu
adalah untuk manusia yaitu diri saudara
sendiri dan bukan untuk Tuhan, jika
saudara menjadi marah ?
Siapakah Tuhan atau tuan yang saudara
layani ? Tuhankah atau diri saudara
sendiri ? coba kita evaluasi diri kita di
dalam menjani tanggung jawab pelayanan.
Page 4
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Apakah saudara ingin dilayani atau ingin
melayani ? apakah saudara menghargai
orang lain ataukah saudara mencari
kehormatan diri saudara sendiri ?
Apakah saudara hidup untuk Tuhan
ataukah untuk manusia dalam hal ini diri
saudara sendiri ? Kalau saudara makan
atau minum, saudara lakukan untuk siapa
? untuk Tuhan atau untuk manusia ? I
Korintus 10:31 “Jika engkau makan, atau
jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah
semua itu untuk kemuliaan Tuhan”.
Sudah sepatutnya kita manusia ciptaan,
memuliakan Tuhan dalam semua segi
kehidupan kita. Tidak ada satu celahpun
bagi kita mengambil hak kemuliaan bagi
Tuhan dan mengambilnya menjadi bagian
kita, kemuliaan untuk diri kita ! apakah
saudara memiliki jabatan tinggi, apakah
saudara punya uang yang banyak, apakah
saudara punya kesanggupan yang luar
biasa, Ingat ! semua itu dari Tuhan !
Biarlah kemuliaan bukan untuk manusia,
dalam hal ini diri saudara sendiri, tetapi
hanya untuk Tuhan ! Amin !!!
Oleh : Redaksi BAIT
T
uhan adalah pencipta kita. Sebagai pencipta kita, Dia
mengetahui seluk beluk mengenai diri kita, termasuk
apa yang kita butuhkan. Menurut ayat di atas, kebutuhan
manusia ialah teman hidup. Penekanan utama terhadap
kebutuhan manusia adalah “ tidak baik “ seorang diri. Jadi bila
ada seseorang berencana untuk menikah, maka mereka sedang
menjalankan apa yang berkenan kepada Allah dalam
menciptakan kita. Pada waktu jaman Adam, maka Allah
menciptakan Hawa dan membawanya kepada Adam. Seakanakan tidak ada pilihan bagi Adam. Berbeda dengan sekarang
yang mana kita bisa memilih pasangan kita. Tetapi di sisi
lainnya, pada dasarnya manusia tetap harus mengikuti tuntunan
Tuhan dalam memilih pasangan. Dan ini sama saja dengan kita
Bejana Advent Indonesia Timur
tidak punya pilihan lain, yaitu hanya mengikuti kehendak
Tuhan dengan kriteria-kriteria atau petunjuk-petunjuk yang
Tuhan berikan. Bila petunjuk diikuti, maka tidak ada istilah
salah pilih pasangan. Ini kita sudah pernah membahasnya
beberapa waktu yang lalu. Tetapi bila kita mengabaikan
petunjuk dari Tuhan, maka apabila pernikahan itu dijalankan,
mereka tidak sedang menjalankan apa yang berkenan kepada
Allah.
Kalau kita sudah memastikan bahwa dalam pernikahan, kita
sedang menjalankan apa yang berkenan kepada Allah, maka
adalah rancu bila kita berpikir untuk bercerai. Itu berarti kita
berencana untuk sendiri lagi dan menyimpang dari kehendak
Page 5
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Tuhan, pencipta kita. Demikian juga dengan, berdiam diri atau
menyendiri ketika terjadi masalah. “tidak baik, kalau manusia
itu seorang diri saja”. Kita harus membuat hal ini ( yaitu tidak
seorang diri ) menjadi satu tujuan hidup kita. Dan untuk
mencapai tujuan, kita harus berusaha sekuat tenaga, bahkan
pengorbanan apapun harus kita buat demi tercapainya tujuan
kita itu. Kalau ada masalah apapun, sebesar apapun, kita harus
berusaha sekuat tenaga untuk menyesaikannya. Bukan
menghindar dengan berdiam diri, atau menyendiri, apalagi
bercerai.
“Aku akan menjadikan penolong baginya”. Dalam kutipan ini,
yang manakah objek dan yang manakah subjek ? Sepertinya
wanita adalah objek. Kejadian 1:27 “Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka.” Dari ayat ini kita harus melihat, bahwa tidak ada
perbedaan derajat antara pria dan wanita. Mereka sama-sama
gambar Allah. Jadi masing-masing, baik pria maupun wanita,
berlaku “tidak baik, seorang diri” dan juga “menjadi penolong”
terhadap satu dengan lainnya. Dengan demikian maka arah
kebahagiaan baik pria maupun wanita adalah apabila mereka
saling mengutamakan kebahagiaan pasangannya, bukan pada
dirinya. Kebahagiaan seseorang adalah tergantung kepada
bagaimana dia membahagiakan pasangannya, bukan pada
bagaimana keadaan pasangannya yang bila sesuai dengan
keinginannya dia bahagia, dan bila pasangannya tidak sesuai
dengan keinginannya, dia menderita.
Ingat tingkat kedewasaan seseorang diukur darimana ? Bayi
bahagia bila segala kebutuhannya dilayani. Remaja kita ajarkan
untuk kerja sama meraih tujuan. Tetapi orang dewasa bahagia
bila bias berbuat sesuatu untuk orang lain. Jadilah dewasa !!!
Pikirkanlah kebahagiaan pasanganmu. Berjuang dan
berusahalah sekuat tenagamu untuk membahagiakan
pasanganmu. Karena kebahagiaan pasanganmu adalah
kebahagiaan dirimu. Dan kita sedang menjalankan apa yang
berkenan di hadapan Allah. Masih sendiri atau sendiri lagi ?
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 6
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Artikel Rohani
CLEAN AND UNCLEAN MEAT
(HARAM DAN HALAL)
Signs of the Times, November 1988
William Shea, Ph.D
www.biblicalresearch.gc.adventist.org
Diterjemahkan oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau
Lanjutan….
TEORI-TEORI MENGENAI HARAM-HALAL DAN
ASAL USUL DAN SIFAT ALAMI PRAKTEK INI
HUBUNGAN DENGAN DARAH DI DALAM HUKUMHUKUM DIET MAKANAN
B. Ayat-Ayat Pertentangan
1. Markus 7. Isyu spesifik di dalam perikop ini adalah,
bahwa itu harus dicatat dengan hati-hati.
Di dalam
pembahasan ini Yesus mengatakan, "Apakah kamu juga tidak
dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala
sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya,” sehingga di sini menarik untuk dibahas
ketika murid-murid Yesus nampaknya tidak memahami hal ini
Ia menambahkan, "Apakah kamu juga tidak dapat
memahaminya?" Satu pertanyaan di sini, apakah Yesus
melembagakan beberapa aturan atau prinsip baru terhadap
praktek orang-orang Kristen? Perhatikan bahwa ini tidak
muncul pada saat kematian-Nya tetapi selama pelayanan-Nya
ketika Ia masih berpikir, terhadap evaluasi lahiriah, sebuah
praktek keyahudian. Sebagai tambahan, ketika saat peristiwa
ini muncul, Yesus secara tegas bermaksud bahwa murid-murid
sudah punya, atau harus memiliki pengetahuan pada
pembahasan ini.
Hal ini kemudian bukanlah sebuah
perobahan terhadap perundang-undangan pada kematian
Yesus dan pada saat berdirinya gereja Kristen.
Pertentangan utama yang Yesus punyai dengan rabirabi Yahudi adalah berkisar legalistik, tindakan-tindakan
teknis.
Mereka dipandang terserap pada “hal-hal”
menyangkut perbuatan sementara Yesus sedang mencoba
memanggil mereka kepada agama hati nurani. Maksud
Yesus di sini memakan apa yang ingin dimakan, tetapi
sekedar amat prihatin terhadap apa yang ada di dalam hati.
Bejana Advent Indonesia Timur
Ia membuat poin atau maksud yang sama pada Khotbah di
Atas Bukit di mana Ia mengambil sejumlah Hukum di
Alkitab Perjanjian Lama
bukan sebagai maksud
menghapuskan hukum-hukum tersebut tetapi sedang
menunjukkan bahwa mereka semua harus menuju kepada
motif-motif hati mereka, bukan hanya sekedar tindakantindakan lahiriah.itu. Maksud yang sama dibuat di Markus
7:17, 18 ini.Apakah tidakan-tindakan perzinahan yang
menajiskan, atau apakah pemberontakan melawan rencana
Allah? Tindakan lahiriah hanyalah buah dari batin. Apakah
memakan daging babi menajiskan hati, atau apakah
pemberontakan hati melawan rencana Allah?
Paranthesis Markus, "Dengan demikian Ia menyatakan
semua makanan halal" (ayat 19) sudah ditafsirkan berarti
bahwa sejak masa itu hal-hal lahiriah bagi orang Kristen adalah
pembedaan antara daging halal dan haram. Jika penafsiran itu
benar, maka Markus sedang menambahkan isyu setempat yang
didiskusikan oleh Yesus, sebuah isyu yang ia tak sesuai dengan
dirinya sendiri. Apakah sebenarnya isyu setempat yang
didiskusikan Yesus?
Itulah upacara pembasuhan tangan
sebelum mengambil bagian memakan sajian makanan. Yesus
sedang mengatakan, di dalam esensi (hal yang mendasar), hal
itu tidaklah perlu. Adalah mungkin baik dari sudut pandang
hygienis dewasa ini, tetapi tidak perlu dari sudut pandang
upacara pembersihan kenajisan di masa itu. Makanan yang
mereka sedang makan sudah halal, tetapi hal itu tidak harus
dibersihkan lagi dengan upacara pembasuhan tangan. Sebelum
mengambil bagian memakan makanan itu. Inilah isyu yang
Yesus sedang bagikan dan inilah ucapan parantesis singkat yang
Markus kemukakakan. Untuk menambahkan isyu pembedaan
daging halal dan haram adalah tak ada hubungannya dengan
diskusi tersebut dan tak berkaitan dengan kesimpulan Markus
tersebut.
Kata tersebut digunakan di dalam kata ini yakni kata
Yunani, bromata, yang merujuk kepada jenis makanan
tertentu, baik daging maupun yang bukan daging di alam.
Hal ini sekedar menekankan maksud bahwa isyu di sini bukanlah
apakah daging halal atau haram yang harus dibedakan, tetapi itu
adalah isyu semua jenis makanan yang tercakup. Jikalau daging
adalah pokok bahasan di bawah pembicaraan mengenai kata
daging (sarx) atau malahan sebuah referensi kepada
hewan-hewan asli seharusnya menjadi lebih pantas dan
wajar pembedaanya. Tetapi oleh karena hal itu bukanlah
isyu yang dimaksud, maka kosa kata jenis itu tidak
ditempatkan di situ. .
2. Kisah Para Rasul 10. Perikop ini berisikan cerita
khayal yang Allah berikan kepada Petrus di dalam mana ia
melihat sebuah potongan kain besar diturunkan dari sorga
dengan pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang
menjalar dan burung di dalamnya. Petrus diperintahkan, ketika
ia melihat khayal itu, berdiri untuk menyembelihnya, dan
memakannya. Petrus menolak tiga kali kepada Tuhannya,
bahwa ia belum pernah makan segala sesuatu yang haram.
Instruksi diberikan lebih lanjut, “Apa yang dinyatakan halal
oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." Pelajarannya
jelas yang diajarkan di dalam cara ini, sebagai bukti kepada apa
Page 7
Edisi 295 – 20 Juni 2014
yang mengikuti naratifnya, adalah bahwa Allah sedang
mencoba menunjukkan kepada Petrus bahwa orang-orang kafir
yang bertobat berterima di hadapan Allah dan harus diterima
oleh orang-orang percaya. Alasan mengapa Petrus sedang segera
berhadapan dengan Kornelius dan Allah sedang menunjukkan
kepadanya di dalam cara ini bahwa Kornelius, dan dan kelas
yang lebih besar yang ia wakili, harus diterima oleh Petrus dan
orang-orang percaya. Bahwa Petrus menangkap maksud tersebut
sebagai bukti dari ucapannya, saat sudah berhadapan dengan
Kornelius, bahwa, "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa
Allah tidak membedakan orang. …(ay. 34).
Maksud dari
khayal tersebut adalah mengenai apakah secara formal dagingdaging haram bukanlah halal, tetapi adalah mengenai fakta
bahwa Allah sudah menerima orang-orang non kafir dan orangorang percaya harus menerima mereka pula.
Ada sejumlah maksud yang dapat dibuat mengenai naratif
ini. Pertama harus dilakukan perkaitanya dengan perikop di
atas, yakni Markus 7. Jikalau Yesus benar-benar sedang
mengajarakan pada masa itu bahwa hewan-hewan haram sudah
diterima sebagai hewan halal, maka cerita di Kisah Para Rasul
dari Petrus ini sudah seharusnya menjadi sesuatu hubungan
yang agak sedikit aneh terhadap hal itu. Mengapa Petrus tidak
menerima pekabaran itu pada kesempatan yang lebih awal,
seandainya itu adalah apa yang diajarkan di sini, maka
mengapa belum ada pembedaan antara hewan-hewan halal
dan haram sesudah masa itu? Pada kesempatan kemudian ia
tidak menyerah berargumen bahwa ia belum pernah memakan
sesuatu yang haram. Sesudah tiga kali pengulangan dari khayal
tersebut, Perus masih ragu-ragu apa maksud yang ia lihat
dalam khayal. Kita boleh berkata kepada Petrus, “engkau
bodoh, lima tahun lalu Yesus menunjukkan kepadamu bahwa
daging haram bukanlah bersih (halal) dan engkau masih saja
belum menyadari fakta itu. Sekarang Allah sudah mencoba
lagi dan engkau tidak mengerti.” Tetapi Petrus, pada sebuah
pengamat tayangan episode yang dijelaskan di Markus 7
(bandingkan Matius 25:10-20) tidak mengobah praktek-praktek
ini untuk berkompromi dengan standar baru yang diusulkan ini.
Bukti bahwa ia tidak memberikan pembuktian terhadap fakta
tersebut bahwa Yesus tidak bersungguh-sungguh terhadap apa
yang sedang Ia bicarakan pada kesempatan itu. Bahkan
bukanlah hal itu yang sedang Ia bicarakan pada kesempatan itu.
Bukanlah sekedar pertanyaan kenajisan temporal
(bersifat sementara) di dalam Kisah 10 ini. Itu bukan sekedar
pertanyaan apakah jenis upacara yang yang harus dan tidak
harus diselenggarakan terhadap hewan-hewan ini.
Masalahnya adalah, bahwa Petrus mengetahuinya dengan
baik, hewan-hewan ini secara permanen adalah najis atau
haram. Itulah kenyataan mereka di alam. Mereka sudah
diidentifikasi oleh Allah sendiri sebagai hewan-hewan haram
di alam (dalam Imamat 11).
Sejauh pengajaran utama dari khayal itu sendiri, adalah
sebuah pertanyaan penting di sini, bagaimana jawaban
diberikan kepada Petrus untuk dipahami.
Jawabannya
adalah, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh
engkau nyatakan haram” Jawaban ini memiliki makna
simbolis, atau apakah Petrus sedang diinformasikan bahwa
Bejana Advent Indonesia Timur
mulai sekarang daging-daging yang dilarang tersebut seperti
babi, dan seterusnya, sekarang adalah halal dan bukanlah
tidak dapat diterima lagi oleh Allah? Akankan pengertian
literal (harafiah) tersebut mengindikasikan satu perubahan
sifat-sifat sangat alami dari hewan-hewan yang tercakup itu, di
dalam memakan dan kebiasaan dari kesehatan lingkungan
mereka? Namun tidak ada bukti dan perubahan yang jelas
muncul dari hewan-hewan ini atau kebiasaan–kebiasan
fisiologis mereka saat khayal itu dijelaskan. Mereka sekedar
dapat dikenali seperti yang menjadi milik berbagai spesies yang
tercakup oleh ciri-ciri mereka
Petrus nampaknya tidak harus memahami pernyataan ini
di dalam satu cara harafiah, karena secara langsung, sebuah
khayal itu diberikan dan dinyatakan bahwa, “Petrus bertanyatanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah
dilihatnya itu.” (ayat 17). Kata Yunaninya dari mana
membingungkan sudah diterjemahkan (ke bahasa Inggris): "to
be greatly perplexed, at a loss in one's own mind ”
(terjemahan:
menjadi amat membingungkan, tidak
meyakinkan pikiran seseorang). Bahwa pada kesempatan ini
juru kabar-juru kabar sorga beserta orang-orang kafir termasuk
Kornelius sudah tiba di pintunya. Dan pada saat itu ia sudah
tiba di rumah Kornelius, Petrus tiba-tiba menemukan arti dari
khayal tersebut, karena ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu,
betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul
dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah
mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku
tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir” (ayat 28).
Ketika ia kemudian dituntut dengan larangan keras orangorang Yahudi terhadap perkaitan ini, Petrus mempertahankan
dirinya sendiri oleh menghubungkannya dengan pengalaman
khayalnya. Dan sesudah mendengarkan pembelaannya “mereka
menjadi diam” dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata,
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan
pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kisah 11:18).
Bahasa dari perikop ini harus juga diperhatikan dengan
sedikit berhati-hati. Khayal ini tidak mengatakan bahwa sehelai
kain itu penuh dengan hewan-hewan haram. Sebaliknya, semua
bahasa inklusif yang (tersirat) mengindikasikan bahwa ada
campuran hewan-hewan, baik hewan haram dan hewan halal di
khayal itu. Hal ini menarik, oleh karenanya, melihat dua kata
yang digunakan mengidentifikasikan hewan-hewan di dalam
sehelai kain itu: “koinos” atau (Inggris: common = najis atau
cemar), dan “akathartos” ("unclean”= haram). Tidak ada
yang identik di dalam fungsi atau arti. Hewan haram secara
jelas adalah sesuatu sebutan yang memang haram secara
definisi dan sifat atau ciri-ciri secara alami, merupakan sebuah
sebutan sebagai milik dari satu kelompok hewan atau kelompok
hewan lain yang haram sebagaimana yang sudah
diidentifikasikan di dalam Alkitab Perjanjian Lama.
Sedangkan kata Yunani, koinos dalam Kisah 10:14 dan 28
tersebut yang berarti najis, atau pada pihak lain, adalah hewan
halal yang sudah terkontaminasi dengan atau dinajiskan oleh
hewan haram (sehingga hewan itu menjadi najis atau haram).
Pada dasarnya kata “koinos” yang berarti najis, tersebut tidak
muncul di Alkitab Septuagint (LXX) yakni Alkitab Perjanjian
Page 8
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Lama berbahasa Yunani, namun kata itu muncul di dalam
pemunculan pertamanya di literatur intertestamen dalam 4
Makabe 7:6. (Literatur yang ditulis pada periode yakni zaman
antara Perjanjian Lama dan Perjajian Baru, kira-kira antara
tahun 50 sebelum masehi sampai tahun 1 Masehi, lihat juga
Merill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Malang: Yayasan
Penerbit Gandum Mas, cetakan thn 2001, hal 128). Lebih
lanjut kata Dr. William Shea dalam bahasa Inggris: In the
narrative itself the Voice never mentioned "unclean" but
inevitably reprimanded Peter for declaring creatures to be
"common;" he was never directed to consume an unclean
animal; here he was told to desist from calling "common"
creatures that had been declared to be "clean." (Di dalam
naratif itu sendiri Suara Agung itu tidak pernah menyebutkan
“haram” tetapi sebuah omelan yang tak dapat dihindarkan oleh
Petrus karena pernyataan ciptaan-ciptaan yang dinyatakan
“najis;” ia belum pernah secara langsung memakan salah satu
hewan haram tersebut, di sini ia diberitahu untuk berhenti dari
menyebut “najis” makhluk-makhluk ciptaan yang sudah
dinyatakan “halal.”). Lebih lanjut Dr. Shea katakan bahwa:
The cleansing that was involved here was not, therefore, a
cleansing of the unclean animals to now make them clean, thus
changing their nature. It was rather a cleansing of the clean
animals which Peter thought had become unclean ritually, not
in their nature, through their contact with the animals that were
unclean in nature. God says he has cleansed these and they are
clean not common from such an association. (Terjemahan:
Pembersihan yang terlibat di sini tidak ada, oleh karena itu,
sebuah pembersihan terhadap hewan-hewan haram sampai
sekarang membuat mereka halal, hingga merobah ciri-ciri fisik
secara alami mereka.1 Melainkan agaknya itu adalah
pembersihan terhadap hewan-hewan halal yang Petrus
pikirkan, sudah menjadi haram secara ritual agama, bukan di
dalam ciri-ciri fisik mereka secara alami, melalui kontak
dengan hewan-hewan yang haram di alam. Allah mengatakan
ia sudah membersihkan hewan-hewan haram ini dan hewanhewan bersih itu bukanlah hewan yang najis dari sebuah
pengasosiasian/penghubungan suatu hal demikian.)
Karena semua jenis bahasa ini memberikan pengertian
kepada Petrus, saat di masa itu ia sedang berada sendirian,
konsep-konsep haram dan halal masih harus eksis atau hadir
di masa Perjanjian Baru. Maksud pada isyu itu adalah
bagaimana ia, Petrus, dapat pergi kepada bangsa-bangsa kafir
dan duduk makan dengan mereka an itu dan tidak
mengharamkan (menganggap najis) mereka. Khayal itu
secara pasti mendemostrasikan kepadanya bahwa sama
seperti hewan-hewan halal ciptaan Allah dapat eksis di alam,
seperti yang ada dalam potongan kain di khayalnya, bukan
untuk diharamkan, demikian pula ia dapat berhubungan dengan
bangsa-bangsa tanpa takut terkontaminasi atau terpolusi.
1
Ini berarti berarti harus merobah ciri-ciri fisik
hewan-hewan haram ke ciri-ciri fisik hewan- hewan halal
seperti yang diidentifikasikan Allah secara terperinci
kepada Musa dalam Imamat 11 (keterangan dalam catatan
kaki ini ditambahkan penerjemah).
Bejana Advent Indonesia Timur
Petrus secara jelas melihat bahwa semua makhluk ciptaan itu
dan mereka datang dari dua kelas makhluk ciptaan yang
berbeda, halal dan haram. Suara itu menjawab, di dalam
esensi, bahwa porang Yahudi akan tetap menjadi seorang
Yahudi, orang Roma akan tetap menjadi orang Roma, dan
seterusnya., tetapi sekarang perintah ilahi itu bagi kebebasan
interaksi sosial dan rohani tidak dapat menajiskan di dalam
alam kontak-kontak satu sama lain tersebut.
3. Kisah Para Rasul 15. Kesimpulan dari Sidang
Umum Gereja di Yerusalem. Isyu yang dipertaruhkan di sini
adalah berapa banyak aturan yang bersifat ke-Yahudian secara
khusus pada yang harus diadakan bagi orang-orang kafir yang
bertobat. Kesimpulan dari sidang tersebut, sesudah diskusi
yang mendalam, adalah bahwa, mereka, “harus menjauhkan
diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala,
dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan
dari darah” (Kisah 15:20). Secara jelas, di dalam kasus ini,
ada banyak aspek moral dan etika lainnya yang menuntun
orang-orang Kristen itu, apakah orang Kristen adal Yahudi
ataupun asal kafir, yang harus memelihara aturan itu.
Hanyalah bagian kecil yang mewakili dari isyu yang
didefinisikan secara lebih sempit yang sudah dipaparkan di
sini.
Oleh karena kebanyakan para petobat dari kekafiran
secara umum adalah kelompok “yang takut akan Allah”,
mereka yang sebelumya sudah menghadiri sinagog (tempat
ibadah Yahudi) dan bahwa sebelum mendengar injil, mereka
sudah harus seperti kebanyakan orang Yahudi yang sudah
mengenal semua larangan mengenai diet makanan.
Kebanyakan mereka nampak sudah menghindari-makananmakanan daging haram. Sidang di Yerusalem menyimpulkan di
dalam arahannya dan larangan melawan memakan darah dan
hewan-hewan yang mati dicekik, yakni isyu-isyu yang datang
dari hukum-hukum diet makanan Alkitab Perjanjian Lama.
Fakta menunjukkan bahwa pokok bahasan daging-daging
haram tidak sebutkan lagi di Kisah 15 ini yang mungkin
menunjukkan bahwa isyu tertentu tersebut sudah dimengerti.
Di dalam Hukum-Hukum Imamat 17, larangan terhadap
memakan darah sudah terangkai dengan hewan-hewan halal,
sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Di dalam istilah isyu
yang lebih luas, fakta bahwa sidang Yerusalem tidak lagi
menasihatkan para petobat supaya jangan mencuri sperti yang
terdapat dlam 10 Hukum Allah, dan bahwa secara jelas, berarti
bahwa pencurian itu sekarang sudah berterima di kalangan
para petobat ini.
Isyu menekanan darah sudah harus ditekankan lebih dari
yang sudah ada sebelumnya. Secara jelas di sini adalah
sebuah arahan dari Sidang Umum Gereja Kristen Bumi di
dalam mana larangan ini, sudah dikenal dari zaman Perjanjian
Lama, yang dipegang sebagai ikatan-ikatan orang-orang
Kristen. Jikalau seorang Kristen yang sedang merindukan
melakukan terus-menerus yang berbasis pada penghapusan
aturan
terkait
pembedaan
daging
haram
yang
mengkategorikanya dengan kayu salib, ia sudah harus paling
tidak memelihara aturan ini yang sudah mengikat orang-orang
Kristen mula-mula. Hal ini secara alamiah terbawa dengan
Page 9
Edisi 295 – 20 Juni 2014
indikasinya bahwa daging tersebut harus disediakan di dalam
cara yang halal secara umum. Saya tidak secara pribadi
mengawasi kelompok-kelompok Kristen tertentu yang
mengikuti instruksi ini dari Sidang Gereja Kristen Mul-Mula.
4. Roma 14:2, 3, 14. "Yang seorang yakin, bahwa ia
boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah
imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan,
janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang
tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab
Allah telah menerima orang itu. Aku tahu dan yakin dalam
Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya
sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu
adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:2,
3, 14)
Satu isyu yang perlu untuk dialamatkan di sini adalah,
apakah situasi di antara orang-orang percaya di Roma yang
menuntun kepada nasihat Paulus dialamatkan kepada mereka?
Jikalau Paulus sedang mencoba mengatakan di sini bahwa
semua segala sesuatu adalah halal ia sudah pasti ia bersalah
dalam hal ini, paling tidak, terhadap ketidakkonsistensiannya.
Di dalam 2 Korintus 6:16-18, ia mengutip Yesaya 52:11 dan
mengatakannya di ayat 17, " Sebab itu: Keluarlah kamu dari
antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman
Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku
akan menerima kamu."
Satu pendekatan terhadap situasi yang tercakup dalam
Roma 14 adalah ditemukan di dalam pengujian beberapa hal
yang relatif sama nasihatnya di dalam 1 Korintus 8. Di sana
Paulus menulis kepada gereja Kristen di Korintus berkaitan
dengan makanan yang dipersembahkan kepada berhalaberhala. “Kita semua mempunyai pengetahuan,” ia berkata
selanjutnya, “Tentang hal makan daging persembahan berhala
kita tahu: „tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain
dari pada Allah yang esa.‟ Tetapi, „bukan semua orang yang
mempunyai pengetahuan itu.‟” (1 Kor 8:1, 4, 7). Garis
pemikiran Paulus di sini adalah sebagai berikut:
Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhalaberhala, makan daging itu sebagai daging persembahan
berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati
nurani mereka itu dinodai olehnya. "Makanan tidak
membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi
apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apaapa, kalau kita makan." Tetapi jagalah, supaya
kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi
mereka yang lemah. Karena apabila orang melihat engkau
yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di
dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati
nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan
berhala? Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu
saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi
binasa karena "pengetahuan" mu. (1 Kor 8:7-11).
Surat Paulus kepada jemaat di Korintus ini mungkin
dituliskan secara ringkas sesaat sebelum ia mengirim surat ke
Roma, dan adalah asumsi beralasan bahwa 1 Korintus 8 dan
Roma 14 mungkin terkait secara mendasar pada masalah yang
sama. Siapa yang salah, siapa yang makan segala sesuatu? Ialah
Bejana Advent Indonesia Timur
seorang manusia yang berpengetahuan, kuat di dalam
pengetahuan bahwa orang kafir tidak memiliki eksistensi. Oleh
karena itu, apakah makanan yang dipersembahkan kepada
berhala yang dia tidak perlu membuat perbedaan. Siapa orang
yang lemah yang hanya makan sayur-sayuran? Ia adalah
seorang yang baru saja bertobat dari kekafiran, yang masih
belum secara menyeluruh mengalahkan ketakutan terhadap
dewa-dewa mereka sebelumnya, dan oleh karena itu, memakan
daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala hendak
menajiskan hati nuraninya. Bagi dia itu adalah najis dan tidak
tahir.
Menurut Roma 14 itu bukanlah najis di dalam dan
terhadap itu sendiri, jadi itu disebabkan hanya karena orang
lemah yang masih tetap berperasaan takut terhadap dewadewanya sebelum ia bertobat. Pembedaan antara haram dan
halal tidak eksis (hadir) di dalam sifat alamiah makanan di
dalam pertanyaan tersebut, melainkan perbedaan yang terletak
di dalam pikiran pribadi-pribadi yang terkait. Oleh kaena itu ,
Paulus, menerapkan adanya saling bermurah hati dan menahan
nafsu (memiliki panjang sabar) satu sama lain untuk menjauhi
percekcokkan.
Kosa kata yang Paulus gunakan di dalam Roma 14:14
harus pula diperhatikan secara berhati-hati. Paulus sungguh
tidak mengatakan bahwa ia terbujuk bahwa tidak ada yang
haram sama sekali di dalamnya, tetapi itu haram bagi seseorang
yang memikirkannya haram, seperti yang sudah diterjemahkan
di dalam Alkitab Revised Standard Version, RSV) sebagai
contohnya. “Apakah yang sebenarnya ia katakan, “Saya tahu
bahwa saya terbujuk di dalam Tuhan Yesus bahwa tidak yang
najis di dalamnya, tetapi hal itu najis bagi seseorang yang
memikirkan itu najis.” Kata Yunani yang digunakan di sini
adalah koinon, "najis, dan tidak tahir," bukan akathartos,
yang berarti "haram." Di tidak sedang merujuk kepada
makanan-makanan atau daging-daging yang haram di dalam sifat
alami mendasar mereka, sebagai kasus dengan hewan-hewan di
dalam kelas haram. Ia sedang merujuk kepada daging halal dari
hewan-hewan halal yang sudah dinajiskan atau sudah menjadi
najis terkontaminasi dengan berhala-berhala ataupun ada daging
haram yang sudah dipersembahkan kepada berhala-berhala
bersama-sama dengan daging halal. Kosa kata dan maknanya
adalah sama seperti yang sudah dijelaskan di atas dengan kasus
Kisah Para Rasul 10. Kategori-kategori yang benar terhadap
halal dan haram tetap tersisa di sini.
3. 1 Korintus 10:25-28.
"Kamu boleh makan segala
sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan
pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Karena:
"bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan." Kalau kamu
diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan
undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan
kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatankeberatan hati nurani. Tetapi kalau seorang berkata kepadamu:
"Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya,
oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena
keberatan-keberatan hati nurani..)" (1 Korintus 10:25-28)
Dari konteks dan isi perikop ini terbukti bahwa itu sedang
merujuk kepada isyu yang sama memakan daging-daging yang
Page 10
Edisi 295 – 20 Juni 2014
sudah dipersembahkan kepada berhala. Oleh karena itu terkait
dengan pokok bahasan yang didiskusikan di atas di bawah
pasal-pasal 1 Korintus 8 dan Roma 14. Maksud pokok bahwa
isyu tersebut adalah berkenaan dengan hati nurani orang-orang
lain. Isyu secara khusus mencakup apakah daging yang
diperlakukan demikian sudah najis secara seremonial, bukan
pertanyaan apakah itu daging halal atau haram dari hewan pada
tipe itu.
4. 1 Timotius 4:1-5.
"Tetapi Roh dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang
akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setansetan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya
memakai cap mereka. Mereka itu melarang orang kawin,
melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya
dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya
dan yang telah mengenal kebenaran. Karena semua yang
diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram,
jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu
dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa." (1 Timotius 4:1-5)
Bidat yang dinubuatkan di sini adalah seorang yang
melarang perkawinan dan menuntut pertarakan dari makananmakanan yang sudah diciptakan Allah dari mana seseorang
memperoleh
kebutuhan
akan
gizi.
Alkitab
mengindentifikasikan makanan-makanan yang Allah berikan
pada saat penciptaan makanan manusia.
Kejadian 1:29
menyatakan diet makanan mula-mula yang Allah ciptakan dan
tentukan untuk manusia dan hewan-hewan. Kejadian 3:18
tanaman-tanaman di padang ditambahkan menjadi makanan
manusia sesudah berdosa. Secara langsung sebelum Air Bah
sebuah pembedaan antara-daging hewan-hewan halal dan
haram dibuat dan dicatat, mungkin di dalam persediaan untuk
izin memakan daging-daging sebagai makanan, yang mana
harus dimakan tanpa memakan darahnya (Kej. 7:2; 9:4).
Para bidat dijelaskan oleh Paulus di perikop di atas
berbuat bersalah karena melarang manusia untuk
mengambil bagian dari dua hal yang sangat penting yang
Allah sudah berikan kepada manusia pada saat penciptaan
demi kebaikan manusia, yakni perkawinan dan makanan.
Itu nampaknya bahwa Paulus melihat di sini seorang bidat
tipe Gnostik, yang memandang dualisme di dalam nilai-nilai
yang lebih tinggi yang dihubungkan dengan pikiran-roh
jiwa, dan nilai-nilai yang lebih rendah dihubungkan dengan
zat-tubuh-daging. Gantinya itu sebuah pernyataan dari
Allah, adalah tidak baik manusia itu seorang diri saja (Kej.
2:18). Gnostisisme asketis hendak melarang orang kawin
sebagai sebuah institusi dari „Demuirge,‟ sebab itu
dipandang sebagai sebuah tindakan pemenjaraan roh yang
murni dan jiwa-jiwa yang tidak bersalah di dalam tubuh yang
tidak suci (Lange's Bible Commentary, s.v. 1 Timothy
4).
Di dalam cara yang sama, gantinya memiliki anugerah
makanan ciptaan Allah (Kej 1:29). Aliran Gnostik Kristen hendak
merusakkan manusia dari kebutuhan akan gizi makanan. Menurut
Lange's Bible Commentary, "Perintah tersebut mungkin
muncul dari fantasi kaum Gnostis bahwa materi-materi (bendabenda) yang memberikan gizi makanan kepada tubuh bukanlah
Bejana Advent Indonesia Timur
pekerjaan dari Allah yang Maha Tinggi, tetapi itu adalah tugas
dari „Demiurgus,‟ yakni pekerjaan prinsip kejahatan"-Ibid.
Asketisme tersebut, yang mengurangi tubuh sering kali
melalaikan kesehatan, yang merupakan lawan secara menyeluruh
dari roh yang benar dari kesehatan seperti yang diucapkan di
Alkitab. Pandangan ini terkait dengan pemeliharaan wajar akan
tubuh sebagai bagian dari agama yang benar yang berakar dari
pandangan yang dirancang Allah yang memandang manusia di
dalam cara holistik (keseluruhan aspek), sebagai kesatuan yang tak
terpisahkan dari tubuh-jiwa, dan roh, seperti yang diekspresikan di
dalam 1 Tesalonika 5:23.
7. Wahyu. Buku terakhir dari Perjanjian Baru berisikan
beberapa referensi kepada halal dan haram. Ini diambil, pada
kesempatan itu, sebagaimana yang diterapkan kepada umat, atau
kepada tindakan-tindakan moral mereka. Meskipun demikian,
bahasa yang diambil agaknya langsung berasal dari bahasa yang
terdapat di dalam Hukum-Hukum Kesucian, mencakup hukumhukum mengenai makanan Imamat 11. Di dalam kasus yang
spesifik perumpamaan itu dipinjam langsung dari hukum-hukum
makanan itu, dan itulah yang terdapat pada perikop Wahyu 18:2
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah
menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi
semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci." Sementara ayat ini secara jelas bukan
menggambarkan burung-burung secara harafiah, burung-burung
haram (najis) yang disebutkan di sini menyediakan penggabaran
ini secara jelas kepada mereka yang dikategorikan dalam Imamat
11 Sementara itu mungkin bahwa perundang-undangan tersebut
mungkin bukan memberikan kegunaan di dalam waktu referensi
ini dituliskan, pada akhir abad pertama Tarikh Masehi, kekuatan
illustrasi itu secara jelas hendak menjadi lebih besar jikalau
pembedaan haram dan halal masih berada di dalam efek ini.
Paling terakhir seseorang paling tidak mengatakan bahwa itu
masih ada di akhir abad pertama Kekristenan yang agak berhatihati terhadap pembedaan antara daging haram dan halal di luar
perkaitan dengan bagaimana pemelihara atau non pemelihara
mereka mungkin sudah alami.
Tipe bahasa yang sama yang sama diperluas jauh ke
masa depan oleh penulis Wahyu karena ketika ia datang
menjelaskan Dunia Baru dan Yerusalem Baru yang hendak
menjadi ibu kota surga penulis menelaah bahwa "tidak akan
masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.”
Secara jelas, ada pembedaan antara yang halal dan haram di
dalam pemikiran penulis Wahyu itu. Sementara ia mungkin
sedang menerapkan hal ini lagi kepada kualitas-kualitas moral
dari mereka yang hendak memasuki kota Yerusalem Baru itu,
bahasa di sini masih diturunkan dari pembedaan antara halal
dan haram di Alkitab Perjanjian Lama yang diletakkan di
dalam pokok bahasan in dan kasus ini masih ada penekanan
nada tambahan terhadap praktek-praktek tersebut.
Bersambung….
Page 11
Edisi 295 – 20 Juni 2014
kita yang mula-mula tentang suatu perjanjian penebusan yang
dikerjakan melalui Kristus.
Tesalonika
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Sesudah meninggalkan Filipi,
Paulus dan Silas meneruskan
perjalanan
mereka
ke
Tesalonika. Di sini mereka
diberi
kesempatan
untuk
berbicara kepada jemaat yang
besar
dalam
rumah
sembahyang orang Yahudi.
Penampilan
mereka
membuktikan perlakuan yang
memalukan yang baru saja
mereka terima, dan mengharuskan adanya penjelasan tentang
apa yang telah terjadi. Ini diadakannya tanpa meninggikan diri
sendiri, tetapi memuliakan Seorang yang telah mengusahakan
kelepasan mereka.
Dalam berkhotbah kepada orang-orang Tesalonika, Paulus
mengutip nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias. Kristus
dalam pelayanan-Nya telah membuka pikiran murid-murid-Nya
kepada nubuatan ini; "Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa
yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari
kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi." Lukas 24:27.
Petrus dalam berkhotbah tentang Kristus telah memberikan
bukti dari Perjanjian Lama. Stefanus mengikuti jalan yang
sama. Dan Paulus juga dalam pelayanannya mengutip dari
Kitab Suci meramalkan kelahiran, penderitaan, kematian,
kebangkitan dan kenaikan Kristus. Oleh kesaksian nabi Musa
dan nabi-nabi yang diilhamkan dengan jelas ia membuktikan
ciri-ciri Yesus orang Nazaret dengan Mesias dan menunjukkan
bahwa pada zaman Adam adalah suara Kristus yang telah
berbicara melalui kepala keluarga dan nabi-nabi.
Nubuatan-nubuatan yang jelas dan khusus telah diberikan
mengenai munculnya Yang Dijanjikan itu. Kepada Adam telah
diberikan suatu jaminan tentang kedatangan Penebus. Hukuman
yang dijatuhkan ke atas Setan, "Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya" (Kejadian 3:15), adalah perjanjian kepada orangtua
Bejana Advent Indonesia Timur
Kepada Abraham diberikan perjanjian bahwa dari
keturunannya Juruselamat dunia ini akan datang: "Oleh
keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat."
"Tidak dikatakan, 'kepada keturunan-keturunannya' seolah-olah
dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: kepada segala
keturunanmu, . . . yaitu Kristus." Kejadian 22:18; Galatia 3:16.
Musa, dekat kepada akhir pekerjaannya sebagai seorang
pemimpin dan guru orang Israel, dengan jelas menubuatkan
tentang Mesias yang akan datang. "Seorang nabi dari
tengah-tengahmu," ia menyatakan kepada rombongan orang
Israel yang berkumpul, "dari antara saudara-saudaramu, sama
seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu;
Dialah yang harus kamu dengarkan. " Dan Musa memastikan
kepada orang Israel bahwa Allah Sendiri telah menyatakan hal
ini kepadanya sementara di bukit Horeb, mengatakan, "Seorang
nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara
mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku
dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala
yang Kuperintahkan kepada-Nya." Ulangan 18:15, 18.
Mesias adalah dari keturunan raja, karena dalam nubuatan yang
diucapkan oleh Yakub Tuhan berkata, "Tongkat kerajaan tidak
akan beranjak dari Yehuda atau pun lambang pemerintahan dari
antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka
kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." Kejadian 49:10.
Yesaya menubuatkan: "Suatu tunas akan ke luar dari tunggul
Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah." "Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku;
dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat
perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh
yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah
menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi
seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;
sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kau
kenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari
kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang
Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau."
Yesaya 11:1; 55:3-5.
Yeremia juga menyaksikan kedatangan Penebus sebagai Putra
rumah Daud: "Sesungguhnya, waktunya akan datang,
demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menumbuhkan
Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang
bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di
negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel
akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang
diberikan orang kepadanya: Tuhan keadilan kita." Dan lagi:
'Sebab beginilah firman Tuhan: Keturunan Daud tidak akan
terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel! Dan
keturunan imam-imam orang Lewi tidak akan terputus
mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan
Page 12
Edisi 295 – 20 Juni 2014
membakar korban sajian dan mengorbankan korban sembelihan
sepanjang masa." Yeremia 23:5, 6; 33:17, 18.
Sedangkan tempat kelahiran Mesias sudah dinubuatkan:
"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara
kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya
sudah sejak purbakala, sejak dulu kala." Mikha 5:1.
Pekerjaan Juruselamat yang harus dilakukan di dunia ini telah
digariskan sepenuhnya: "Roh Tuhan akan ada padanya, roh
khidmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh
pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah
takut akan Tuhan." Seorang yang diurapi untuk
"menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan
merawat orang-orang yang remuk hatinya, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang terkurung kelepasan dari penjara, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan, dan hari pembalasan Allah
kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk
mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu,
minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian
ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
'pohon tarbantin kebenaran,' 'tanaman Tuhan' untuk
memperlihatkan keagungan-Nya." Yesaya 11:2, 3; 61:1-3.
"Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang
kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke
atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau
memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai
tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan
tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di
bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya." Yesaya
42:1-4.
Dengan kuasa yang meyakinkan Paulus mengambil alasan dari
buku Perjanjian Lama bahwa "Kristus harus menderita dan
bangkit lagi dari antara orang mati." Bukankah Mikha telah
membuatkan, "Mereka akan memukul gembala Israel dengan
suatu bambu pada pipinya? " Dan bukankah yang dinubuatkan,
melalui Yesaya, menubuatkan tentang diri-Nya sendiri, "Aku
memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku,
dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut jenggotku. Aku
tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan
diludahi." Yesaya 50:6. Melalui Pemazmur Kristus telah
menubuatkan perlakuan yang harus diterima-Nya dari manusia:
"Aku ini . . . dihina oleh orang banyak. Semua yang melihat
aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya,
menggelengkan kepalanya: 'Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah
Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya!
Bukankah Dia berkenan kepada-Nya.' " "Segala tulangku dapat
kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka
membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka
Bejana Advent Indonesia Timur
membuang undi atas jubahku." "Aku telah menjadi orang luar
bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan
kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku."
"Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku
menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan
penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati," Mazmur 22:7-9,
18, 19; 69:9, 10, 21.
Betapa jelasnya nubuatan Yesaya tentang penderitaan dan
kematian Kristus! "Siapakah yang percaya kepada berita yang
kami dengar," nabi itu bertanya, "dan kepada siapakah tangan
kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di
hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak
tampan dan semarak pun tidak ada sehingga kita memandang
Dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia
dihina dan dihindari orang, Seorang yang penuh kesengsaraan
dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga
orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kita pun Dia
tidak masuk hitungan.
"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya,
dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya, padahal kita mengira
Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi
kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita
menjadi sembuh."
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita
mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan
kepada-Nya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi Dia
membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Sesudah penahanan dan
penghukuman ia terampil, dan tentang nasibnya siapakah yang
memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang
hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku Ia kena tulah."
Yesaya 53:1-8.
Sedangkan cara kematian-Nya telah dibayangkan sebagaimana
ular tembaga telah diangkat di padang belantara, demikianlah
Penebus yang datang harus ditinggikan, "supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal." Yohanes 3:16.
"Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah
yang ada pada badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah
luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!" Zakharia 13:6.
"Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,
dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun
ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan."
Yesaya 53:9, 10.
Page 13
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Tetapi Ia yang harus menderita kematian di tangan orang-orang
jahat, harus bangkit lagi sebagai seorang pemenang atas dosa
dan kubur. Dengan ilham Yang Mahakuasa Penyanyi Yang
Manis dari Israel harus menyaksikan kemuliaan tentang pagi
kebangkitan itu. "Bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,"
ia berseru dengan kegembiraan, "sebab Engkau tidak
menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan
Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan." Mazmur 16:9, 10.
Paulus
menunjukkan
betapa
eratnya
Allah
telah
menghubungkan upacara korban dengan nubuatan-nubuatan
yang menceritakan Seorang "seperti anak domba yang dibawa
ke pembantaian." Mesias harus memberikan hidup-Nya
"sebagai korban penebus salah." Memandang kepada abad-abad
adegan penebusan Juruselamat, nabi Yesaya telah menyaksikan
Anak Domba Allah "sebagai ganti karena Ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena Ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa
banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak."
Yesaya 53:7, 10, 12.
Juruselamat yang dinubuatkan harus datang, bukannya sebagai
raja yang bersifat sementara, untuk melepaskan bangsa Yahudi
dari penindasan duniawi, tetapi sebagai seorang di antara orang
banyak, hidup miskin dan hina, dan akhirnya untuk dinistakan,
ditolak dan dibunuh. Juruselamat menubuatkan dalam buku
Perjanjian Lama bahwa Ia harus menyerahkan diri-Nya sendiri
sebagai suatu korban untuk kepentingan umat manusia, dengan
demikian memenuhi segala tuntutan hukum yang sudah
dilanggar. Di dalam Dialah lambang-lambang korban
menggenapi korban yang sebenarnya, dan kematian-Nya di
kayu salib harus memberikan arti kepada segenap peraturan
orang Yahudi.
Paulus menceritakan orang-orang Yahudi di Tesalonika tentang
semangatnya yang dulu untuk hukum upacara dan tentang
pengalamannya yang ajaib di pintu gerbang Damsyik. Sebelum
pertobatannya ia telah yakin akan kesalehan yang baka suatu
pengharapan yang salah. Imannya tidak beralaskan pada
Kristus; ia telah percaya hanyalah dalam bentuk-bentuk dan
upacara-upacara. Semangatnya untuk hukum telah diputuskan
dari iman kepada Kristus dan tidak ada gunanya lagi.
Sementara membanggakan bahwa ia tidak bernoda dalam
pelaksanaan perbuatan hukum, ia telah menolak Seorang yang
telah menjadikan hukum itu berguna.
pendengar-pendengar-Nya di seberang acara duniawi dan
pelayanan Kristus di bait suci di surga, sampai kepada waktu
bila pekerjaan pengantaraan-Nya sudah selesai, Kristus akan
datang kembali dalam kuasa dan kemuliaan besar, dan
mendirikan kerajaan-Nya dalam dunia ini. Paulus adalah
seorang yang percaya akan kedatangan Kristus yang kedua kali;
begitu jelas dan tegas ia menyampaikan kebenaran tentang
peristiwa ini, sehingga atas pikiran orang-orang yang
mendengar telah diberikan kesan yang tidak pernah akan
hilang.
Untuk tiga Sabat berturut-turut Paulus berkhotbah kepada orang
Tesalonika, mempertimbangkan dengan mereka dari Kitab Suci
mengenai kehidupan, kematian, kebangkitan, tugas pekerjaan,
dan masa depan Kristus, "yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan." Wahyu 13:8. Ia
meninggikan Kristus, pengertian yang benar tentang pelayanan
siapa yang membuka kunci kitab Perjanjian Lama, memberikan
kepada jalan masuknya harta yang limpah itu.
Sementara kebenaran Injil dimasyhurkan di Tesalonika dengan
kuasa besar, perhatian hadirin yang besar sudah ditawan.
"Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan
menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga
sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan
tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka."
Sebagaimana di tempat-tempat yang dimasuki sebelumnya,
rasul-rasul bertemu dengan pertentangan yang hebat.
"Orang-orang Yahudi menjadi iri hati." Orang-orang Yahudi ini
tidak serasi dengan penguasa Roma, sebab belum lama
sebelumnya mereka telah membangkitkan huru-hara di Roma.
Mereka memandang dengan penuh kecurigaan, dan
kemerdekaan mereka sebagian besar dibatasi. Sekarang mereka
melihat suatu kesempatan untuk mengambil bagian dari
kesempatan-kesempatan untuk mendirikan kembali diri sendiri
dan pada saat yang sama melontarkan pandangan kepada
rasul-rasul dan orang yang bertobat kepada Kekristenan.
Tetapi pada waktu pertobatannya semuanya telah berubah.
Yesus orang Nazaret, yang telah dianiayanya dalam bentuk
orang suci-Nya, kelihatan di hadapannya sebagai Mesias yang
dijanjikan. Penganiaya melihat Dia sebagai Anak Allah,
seorang yang telah datang ke dunia ini sebagai kegenapan
nubuatan dan yang dalam kehidupan-Nya telah bertemu dengan
setiap ciri dari Tulisan yang Suci.
Hal ini mereka mulai kerjakan oleh menggabungkan "beberapa
penjahat dari antara petualang-petualang di pasar" dengan cara
mana mereka berhasil untuk "mengadakan keributan dan
mengacau kota itu. Dengan pengharapan untuk mendapatkan
rasul-rasul itu mereka "menyerbu rumah Yason;" tetapi mereka
tidak dapat menemukan Paulus atau pun Silas. Dan "ketika
mereka tidak menemukan keduanya" orang banyak itu sangat
kecewa "mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke
hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya:
orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga
ke mari, dan Yason menerima mereka menumpang di
rumahnya.
Mereka
semua
bertindak
melawan
ketetapan-ketetapan Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada
seorang raja lain, yaitu Yesus."
Sebagaimana dengan keberanian yang suci Paulus
memasyhurkan Injil dalam rumah sembahyang di Tesalonika,
terang yang besar dipancarkan kepada arti hukum dan upacara
berkenaan dengan acara bait suci. Ia membawa pikiran
Sebagaimana Paulus dan Silas tidak dapat diketemukan,
penguasa-penguasa kota menempatkan orang-orang percaya
yang tertuduh dalam tawanan untuk memelihara perdamaian.
Takut akan kekerasan selanjutnya, "pada malam itu juga segera
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 14
Edisi 295 – 20 Juni 2014
saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat
ke Berea."
Mereka yang pada hari ini mengajarkan kebenaran-kebenaran
yang tidak disukai tidak perlu putus asa kalau sekali-sekali
mereka bertemu dengan perlakuan yang tidak menyenangkan,
walaupun dari mereka yang mengaku orang-orang Kristen,
seperti yang dialami Paulus dan teman-teman sekerjanya dari
antara orang banyak di antara siapa mereka bekerja.
Pesuruh-pesuruh salib mesti mempersenjatai diri sendiri dengan
berjaga-jaga dan berdoa, dan maju dengan iman dan
keberanian, bekerja selamanya dalam nama Yesus. Mereka
mesti meninggikan Kristus sebagai perantara manusia dalam
bait suci surga, dalam Siapa segala pengorbanan Perjanjian
Lama
berpusat,
dan
melalui
pengorbanan
siapa
pelanggar-pelanggar hukum Allah boleh mendapat damai dan
pengampunan. ***
Cerita Untuk Anak
anak kadang-kadang berhenti bermain hanya untuk berbicara
tentang Yesus . Pradeep suka mendengar Daniel menceritakan
kisah dari Alkitab . Daniel menjelaskan kepadanya bahwa
Yesus mati untuknya . " Saya mencoba untuk menjadi teman
khusus untuk Pradeep sehingga ia akan mengetahui tentang
Yesus , " kata Daniel .
Mengajar Melalui Lagu-Lagu
Daniel dan Abigail dalam keluarga mereka suka menyanyikan
lagu-lagu tentang Yesus . Mereka bernyanyi untuk ibadah
keluarga maupun di gereja . Kadang-kadang mereka
menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus untuk teman-teman
mereka , seperti Ekta [ EHK - tah ] , seorang gadis yang berusia
7 tahun . " Teman-teman kami suka lagu-lagu kami , " kata
Daniel . " Kami mengajarkan kepada mereka untuk
menyanyikan lagu-lagu , juga. Sebagian dari teman-teman kami
bukan orang Kristen dan tidak tahu siapa Yesus . Menyanyikan
lagu-lagu untuk mereka adalah cara yang baik untuk membantu
mereka belajar tentang Yesus . "
Abigail mengangguk penuh semangat . " Saya suka menyanyi '
Jesus Loves Me , ' untuk teman-teman saya , " katanya . "
Mereka bertanya kepada saya pertanyaan tentang siapa Yesus
dan mengapa Dia mengasihi mereka . Lalu saya dapat
memberitahu mereka tentang Yesus . Sebagian besar tetangga
kami bukan orang Kristen , dan mereka tidak mengenal Yesus
seperti yang kita lakukan . "
Tiga Cara untuk
Membagikan Yesus
(Three Ways to Share Jesus)
Dikirim oleh Max Kaway
Diceritakan bahwa ada dua orang
bersaudara, Daniel yang berumur 7
tahun , dan adiknya , Abigail berumur
4. Mereka ingin berbagi kasih Allah
dengan orang lain di Pune , India barat.
Daniel bercita-cita untuk menjadi
seorang dokter dan Abigael bercita-cita
menjadi
seorang
misionaris.
Mengajar Melalui Cerita
Daniel suka membaca, ia suka untuk menceritakan kepada
teman-teman di sekitar rumahnya cerita Alkitab . Ia membaca
ayat-ayat Alkitab untuk mereka . Ada seorang Teman Daniel,
Pradeep suka mendengar cerita-cerita tentang Yesus . Anak-
Bejana Advent Indonesia Timur
" Kami tidak bisa mengajak teman-teman kami untuk
menghadiri acara Sekolah Sabat , karena orang tua mereka
tidak akan membiarkan mereka datang , " Daniel menambahkan
. " Jadi kami mengundang mereka ke rumah kami , di mana
kami bernyanyi dan menceritakan cerita-cerita Alkitab dan
membaca ayat-ayat Alkitab . Ketika gereja kami mengetahui
tentang bagaimana Abigail dan saya berbagi kasih Tuhan
dengan tetangga kita , mereka memberi kami beberapa bahan
pelajaran untuk membantu kami mengajar mereka . "
Ibadah Keluarga
" Kita hidup di sebuah apartemen , " Daniel melanjutkan . "
Banyak teman-teman kami tinggal di gedung yang sama .
Kadang-kadang teman-teman kami mendengar kami bernyanyi
selama ibadah keluarga . Mereka meminta untuk bergabung
dengan kami . Tentu saja kami senang menyambut mereka !
Dengan cara itu mereka dapat mendengar Ayah menceritakan
kisah Alkitab dan dapat mempelajari lebih lanjut tentang Yesus
. Kadang-kadang kami memiliki sebanyak enam atau tujuh
anak untuk ibadah keluarga . Ini adalah cara yang baik untuk
mengajarkan teman-teman kita tentang kasih Allah , bahkan
ketika mereka tidak bisa datang ke gereja dengan kami . "
“Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau ku
nanti-nantikan sepanjang hari”. Mazmur 25:5.
Page 15
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Pathfinder Club
Pedoman Administrative
PA Remaja/Pathfinder
PASAL VIII
PRTEMUAN-PERTEMUAN
Bagian I
Pertemuan rutin klub remaja(Pathfinder) harus diadakan
setidak-tidaknya dua kali satu bulan. Waktu dan lamanya rapat
ditentukan oleh komite executive dan didasarkan oleh salah
satu model dibawah ini:
Model A:
Model ini dipimpin oleh 1 session diadakan untuk 3 jam
dengan pembukaan dan penutupan, gerakan, permainan,
kurikulum, dan keahlian dan seluruh program yang
berintegritas.
Model B
Ini adalah program 3 jam, tapi terdiri dari dua segment yang
terpisah:
Segment I:
Satu jam kegiatan pathfindering
(kepanduan) dihari Sabat, membentuk
persahabatan
dan kurikulum
Segment 2: Dua jam kegiatan pathfindering
(kepanduan) termasuk baris-berbaris, permainan, kelas
kemajuan (kurikulum), kepahaman (ketrampilan) dan upacara
pembukaan serta penutupan.
Bagian 2
Rapat staff akan diadakan sekali sebulan seperti yang telah
diumumkan.
Bagian 3
Rapat Komite Executive akan diadakan setidak-tidaknya
perkwartal.
Bagian 4
Program klub Remaja (Partfinder) tahunan harus termasuk
rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh Departement Klub
Pathfinder Daerah/ Konferens .
PASAL IX
KEANGGOTAAN DAN KEHADIRAN
Bagian 1
Keanggotaan di klub junior (pathfinder-junior) akan dibatasi
kepada anggota anak yang duduk dikelas lima atau yang
diatasnya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Bagian 2
Keanggotaan di klub remaja (pathfinder-teen)akan dibatasi
kepada anak yang sudah duduk dikelas dua SMP (yang
sederajat) dan diatasnya.
Bagian 3
Keanggotaan akan dianugerahkan jika spesifikasi dibawah ini
dipenuhi:
a. Mengisi daftar keanggotaan
b. Membayar iuran keanggotaan
c. Melengkapi seragam
d. Keinginan untuk memenuhi syarat - syarat kesanggupan dan
peraturan klub
e. Keinginan untuk ikut serta dalam semua aktifitas klub.
Bagian 4
Bagi anggota klub yang Non- Advent tetapi memenuhi syarat
diatas akan diakui menjadi anggota klub.
Bagian 5
Pengakuan menjadi anggota baru di klub remaja(pathfinder)
akan dimulai tiap kwartal dan atau tiga atau empat kali setahun.
Bagian 6
Peraturan mengenai kehadiran harus dimasukkan dalam semua
program klub remaja(pathfinder).
Bagian 7
Anggota klub remaja(pathfinder) harus mempunyai rata-rata
kehadiran setidak-tidaknya 80% pada semua aktifitas klub.
Bagian 8
Semua permintaan absen dengan ijin harus diberikan secara
tertulis dari orangtua atau pengasuh dan dilaporkan ke direktur
klub.
Bagian 9
Setiap anggota mempunyai kesempatan untuk absen tanpa ijin
diberikan sebanyak dua kali disalah satu kwartal, ditempatkan
sebagai daftar dimasa percobaan.
Bagian 10
Setiap anggota di masa percobaan boleh dikembalikan
pembayaran iurannya seperti yang telah ditetapkan oleh Komite
Executive.
Bagian 11
Kehadiran dari anggota yang masih dimasa percobaan pada
acara khusus tidak diperkenankan.
PASAL X
REGU -REGU KLUB
Bagian 1
Anak laki-laki dan perempuan diorganisasi menjadi regu-regu
terdiri dari enam sampai delapan anggota, dengan satu pembina
Page 16
Edisi 295 – 20 Juni 2014
sebagai pemimpinnya. Pembagian kepada regu yang lebih
kecil ini menghasilkan kepatuhan dan kedisiplinan yang lebih
baik, dan kepedulian antar pribadi lebih baik yang diberikan
oleh antar anggota regu. Anak laki-laki dan perempuan
didaftarkan pada regu yang terpisah.
b.
Bagian 2 - Pengurus Regu
a.
Kapten Regu
Setiap regu didalam klub, dengan para pembinanya,
hmemilih satu dari anggotanya sebagai kapten. Kapten
bertanggung jawab kepada regunya dan harus memimpinya
dengan ketepatan dan kerjasama dalam semua aktifitas
klub. Kapten harus menunjukkan satu contoh bertingkah
laku yang baik disetiap waktu. Disarankan bahwa kapten
regu dipilih setiap empat atau enam bulan sekali untuk
memberi kesempatan kepada anggota yang lain untuk
mengembangkan kepemimpinannya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Jurutulis Regu
Setiap regu dalam sebuah klub, dengan para pembinanya,
memilih satu dari anggotanya sebagai jurutulis. Jurutulis
regu ini bertanggung jawab untuk melaporkan kehadiran
dari tiap anggota regu kepada sekretaris klub. Disarankan
bahwa jurutulis regu dipilih setiap empat sampai enam
bulan sekali untuk memberikan kesempatan bagi anggota
yang lain mengembangkan kepemimpinannya.
Bagian 3 - Seragam:
a.
Pakaian Seragam
Seragam klub remaja(pathfinder) yang resmi adalah
seragam yang direkomendasikan oleh konferen untuk
masing-masing anggota klub dan satf, dan harus dipakai
pada saat acara-acara klub dan acara lain yang ditentukan
oleh direktur klub.
Page 17
Edisi 295 – 20 Juni 2014
M
oore adalah seorang
dokter terkenal dan
dihormati, melalui
tangannya sudah tak
terhitung
nyawa
yang
diselamatkan, dia tinggal
disebuah kota tua di Prancis.
20 tahun yang lalu dia adalah
seorang
narapidana,
kekasihnya mengkhianati dia
lari kepelukan lelaki lain,
karena emosinya dia melukai
lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas
terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3
tahun.
Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah
dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana
menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan
ejekan dan penghinaan.
Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi
perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada
sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang
dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai
malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang
anak kecil buta yang tinggal sendirian.
Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa
sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara
lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore sembarangan menjawab,
“Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah
kepadaku.”
Bejana Advent Indonesia Timur
Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat
datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke
rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan
saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang
tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di
bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada
tujuannya, langsung menyetujui.
Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang
berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan
lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira,
walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya
besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini.
setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan
yang dapat dirasakan di dalam dunia anak buta ini, seperti
matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini
rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya
sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan,
tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus.
“Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa
sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini
beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan
warnanya keemasan.”
“Paman, apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan
wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu
membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah
warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa
hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita
kekuatan.”
Page 18
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke
empat penjuru, “Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat,
dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.” Moore
dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna
dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup,
sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak
buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun
dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih
tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu
berlalu dengan cepat.
Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore
tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan
ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi,
berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia
menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay,
“Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel
pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat
mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta,
tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya
banyak hal, dan membuka pintu hati saya.”
Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di
universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang
dokter.
Bejana Advent Indonesia Timur
Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi
mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini,
kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang
mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan
konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah
sudut yang tidak mencolok, mendengarkan music indah
menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang
dulunya buta.
Refleksi:
Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan
kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta
ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri
kepadanya, Kay kecil yang tinggal di dalam dunia yang gelap,
sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan
hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas
dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar
hati Moore.
Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan
niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa
menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa
mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak
orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang,
ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka
cahaya harapan akan menyinari hatimu.
Page 19
Edisi 295 – 20 Juni 2014
Pada hari Sabat sore,
tanggal 11 Mei 2013, di
gereja kecil di Richmond, KY ada sebuah kejutan. Antara
acara Sekolah Sabat dan kebaktian, Ketua satu David Frasier
mengumumkan bahwa Danny Saputra akan berbagi sesuatu.
Anggota menyaksikan Danny mengenakan atribut dari gelar
master dalam ilmu komputer, pergi ke mikrofon. "Ini adalah
hari wisuda saya," Dia menjelaskan dalam aksen yang kuat.
Karena wisuda Eastern Kentucky University diadakan pada hari
Sabat, Danny datang ke gereja sebagai gantinya, duduk di
kursinya yang biasa dia duduki dekat bagian belakang di
sebelah kanan. Tidak ada yang tahu apa yang telah
direncanakan, tapi dia menggunakan toga dan jubah wisuda di
gereja dan merayakan sendiri di gereja.
.
Danny dikenal di gereja sebagai seorang pemuda yang kalem.
Jemaat penasaran untuk melihat dia berdiri di depan, kemudian
dia mengatakan kepada mereka bahwa dia ingin berbagi cerita
tentang bagaimana dia datang ke tempat ini. "Gereja ini sudah
menjadi berkat bagi saya. Saya bisa saja tidak pernah berhasil
kalau bukan karena kebaikan dan penerimaan kepada saya di
sini, "kata Danny, melanjutkan ceritanya. Pada akhirnya,
semua orang di ruangan, termasuk Danny terharu dan menyeka
Bejana Advent Indonesia Timur
air mata. Di sini, diceritakan bagaimana bukti-bukti dalam
kesalehan dan ketekunan di mana Tuhan selalu menyertai.
Danny lahir di Palembang, Indonesia, satu-satunya dari tiga
bersaudara yang lahir di luar Amerika Serikat. Ketika berumur
18 bulan, keluarganya datang ke Amerika untuk kuliah di
University of Kentucky. Di Lexington KY, Danny awalnya
dikenal sebagai anak yang nakal dengan sikap buruk." Dia
bilang dia hampir dikeluarkan dari sekolah dasar, tapi
seseorang yang tidak saya kenal memasukkan dan membayar
biaya sekolah di SD Advent di Lexington. Keluarganya adalah
Advent, tapi tidak bisa membayar uang sekolah yang tinggi di
sekolah gereja di Amerika. "Saya masih tidak tahu siapa yang
melakukannya. Saya ingin berterima kasih kepada mereka, "
kata Danny.
Tapi itu tidak menyelesaikan masalah mengenai sikapnya.
Ketika di kelas dua, keluarga saya pindah kembali ke
Indonesia, di mana orang tuanya mengirimnya ke sekolah
Advent lagi. Di sekolah itu tidak ada yang sangat baik. Sekolah
itu dianggap sekolah gudang. Di Indonesia, anak-anak harus
lulus tes untuk masuk ke sekolah-sekolah tertentu, tetapi di
sekolah Advent siapa pun bisa bersekolah di sana. Guru-guru
Page 20
Edisi 295 – 20 Juni 2014
melakukan tugasnya dengan baik tetapi ada banyak anak yang
perilakunya buruk termasuk Danny.
Tapi sekolah dan gereja punya cara mendidik saya, kata
Danny. Orang tua saya dan Pathfinders mengajari saya disiplin
dan menghormati orang lain. Di Indonesia umumnya tidak bisa
masuk ke sekolah umum bila sebelumnya sekolah di sekolah
gereja, setidaknya di sekolah tertentu karena biasanya tidak bisa
lulus ujian masuk. Tapi orang tua saya memberikan kepada
saya seorang tutor. Mereka mengikutkan saya les supaya saya
siap. Saya membenci yang seperti itu tetapi itu banyak
membantu saya. Saya mendapatkan nilai tertinggi pada ujian
masuk, saya masuk ke salah satu sekolah terbaik di kota itu.
Pada saat itu, sikap Danny telah membaik. Orang tuanya
memiliki harapan yang tinggi baginya, begitu juga seluruh
keluarganya, mulai dari ayahnya yang Ph D. ibunya, bibi dan
paman serta teman-temannya, anggota gereja dan guru sekolah
mengharapkan dia menjadi seorang dokter.
Karena nilai yang tinggi, Sebagian besar guru melihatnya
memiliki kemampuan dalam kepemimpinan dan tanggung
jawab. Danny memberikan penghargaan pada Pathfinders
dalam hal ini. Saya berada di kelas Kepanduan sampai akhirnya
menjadi Master Guide. Saya bertanggung jawab untuk tim
saya, dan bagi orang-orang di bawah saya. Menjadi pemimpin
yang baik tidak hanya memberitahu bagaimana melakukan
sesuatu tetapi bagaimana bertanggung jawab. Jika tim saya
melakukan sesuatu yang salah, saya mendapat hukuman paling
keras. Hal ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab.
Danny menjelaskan.
Bejana Advent Indonesia Timur
Saya merasa telah gagal di sekolah dasar, saya berusaha keras
untuk melakukan yang lebih baik kemudian, tapi di SMA ada
kelas pada hari Sabat, dan Danny tidak ke sekolah pada hari itu.
Saya telah meminta pendeta menulis surat, dan untungnya,
pamannya pergi ke sekolah yang sama
menuntuk
memperjuangkan hal yang sama seperti tahun sebelumnya.
Guru-guru kemudian memberikan dia pekerjaan rumah dan
mengambil tes pada hari-hari lainnya. Tapi saya merasa harus
bertindak lebih baik dan yang yang terbaik pada hari istirahat.
Akhirnya mendapat nilai A. Bahkan dalam satu kelas yang
hanya bertemu pada hari Sabat, yaitu ekonomi, mendapat nilai
90 karena belajar keras meskipun tidak masuk kelas sekalipun.
Ketika mengikuti tes untuk sekolah dokter, Danny mengalami
kegagalan. Dia dan keluarga sangat kecewa tapi berpikir untuk
mencoba
lagi
tahun
berikutnya
sementara itu mencoba di sekolah
computer. Tahun berikutnya Danny
coba lagi di kedokteran dan kali ini dia
berhasil namun kemudian dihadapkan
pada keputusan apakah akan mengambil
kedokteran atau ilmu computer. Danny
tetap tertarik dengan bidang biologi dan
berpikir mungkin akan mendalami
bioteknologi tapi tidak ada jurusan
seperti
itu.
Akhirnya
Danny
memutuskan untuk mengambil ilmu
computer.
Teman-teman banyak yang tidak setuju
tetapi
Danny
katakan
untuk
membuktikan kepada orang tuanya
bahwa itu adalah pilihan yang tepat dan
berpikir karena recana Tuhan baginya.
Jalan hidupnya seperti membingungkan.
Sekarang ini sudah pada ilmu computer
bukan lagi pada kedokteran. Berikutnya
mendapatkan tawaran yang besar
dengan sebuah pekerjaan yang bergengsi. Danny juga
diwawancara untuk posisi manajerial pada salah satu bank
terbesar di Indonesia. Dalam dua bulan berulang kali mendapat
kesempatan di interview dalam beberapa bidang. Keluarga
seperti tidak percaya karena dia adalah seorang Tionghoa,
minoritas yang kadang didiskriminasi.
Tapi ketika berhadapan dengan dewan direksi, untuk pekerjaan
yang bergengsi itu, dikatakan bahwa pelatihan diadakan pada
hari sabat dan tidak ada pilihan lain. Jadi Danny tidak
menandatangani kontrak.
Orang tuanya menyarankan untuk melanjutkan pendidikan di
Amerika seoerti yang mereka idamkan selama bertahun-tahun.
Teman-teman kemudian menawarkan untuk bekerja sama
untuk memulaikan sebuah usaha. Danny kemudian mengatakan
mau membantu tetapi sewaktu-waktu akan keluar. Danny
membantu merintis usaha ini tapi juga mengirimkan aplikasi ke
universitas-universitas di Amerika. Dua mendapat jawaban
Page 21
Edisi 295 – 20 Juni 2014
untuk coba lagi di periode berikut tetapi Eastern Kentucky
University mengirimkan informasi menerima.
Danny juga berkesempatan tinggal di apartemen yang jauh
lebih murah daripada di sebuah rumah.
Buru-buru,
temannya
mengirimkan
paspornya kota asalnya sementara Danny
buru-buru ke kedutaan untuk mengurus Visa.
Karena sebelumnya sudah pernah ke
Amerika, visa segera didapat namun masalah
baru muncul ketika kesulitan tiket pesawat.
Diinformasikan bahwa satu-satunya tiket
yang tersisa pemberangkatannya di awal
semester tapi tidak lama kemudian dapat info
lagi kalau tiketnya sudah dibatalkan. Mereka
menawarkan tiket yang lain tetapi itu berarti
untuk penerbangan berikutnya. Waktu yang
sangat mepet dan akhirnya saya berangkat ke
Kentucky dan terlambat 30 menit pada
kegiatan orientasi mahasiswa. Kata Danny
sambil tersenyum.
Orang tuanya memberikan cukup uang pada
saat baru akan mulai kuliah tetapi kemudian
bisa berhemat. Mereka berpikir bagaimana
caranya untuk mengirim uang setiap tahun.
Awalnya berpikir akan membayar mahal
untuk kuliahnya dan kemungkinan orang
tuanya tidak sanggup membayar setiap
semester kemudian Danny berbicara dengan
penasihatnya yang kemudian memberikan pekerjaan sehingga
biaya kuliahnya tertutupi dan orang tuanya tidak lagi mengirim
uang.
Danny menceritakan mengenai berkat-berkat yang tak terduga.
Awalnya berpikir untuk menjadi dokter tetapi dia lebih senang
bekerja dengan computer dan bila mengikuti rencana awal
untuk kuliah di kedokteran maka dia tidak akan ke Amerika.
Danny melamar untuk bekerja di lab, tapi kemudian
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di mana dia dibayar
dengan jam kerja yang lebih. Danny mendapatkan tugas di
musim panas dan kemudian sebagai instruktur robotic. Sebuah
pekerjaan bergengsi.
Danny juga menemukan sebuah gereja Advent kecil beberapa
mil jauhnya. Orang tuanya selalu mengingatkan, ke manapun
kamu pergi, carilah gereja Advent dan itulah yang dia
lakukan.
Saat Dia berdiri, dengan memakai jubah, di depan
jemaat kecil Richmond, bersama keluarga Amerika
nya, dia berbicara terbata-bata. Semua terharu. Tuhan
begitu baik! dan saya menghargai Orang-orang di
gereja ini. Orang Advent sangat luar biasa !
Seseorang membawa saya ke gereja setiap hari Sabat
karena saya tidak punya mobil. Jika saya perlu
sesuatu, saya selalu dibantu. Ini adalah gereja yang
sangat menyenangkan. Gerejanya kecil tetapi
jemaatnya saling mengenal, jemaat akan tahu bila ada
yang sedang menghadapi masalah dan berusaha
mencari jalan keluar.
Sebagian orang terharu. Upacara wisuda dadakan
yang sederhana, tapi begitu luar biasa. Danny
Saputra mendapat sambutan meriah. Begitu pula
Tuhan dimuliakan.. ***
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 22
Download