Edisi 295 – 20 Juni 2014 Page 1 Edisi 295 – 20 Juni 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Kerendahan Hati Kasih Tak Terbatas Masih Sendiri atau Sendiri Lagi Perampok & Anak Kecil Halal dan Haram Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Tesalonika Tiga Cara Membagikan Yesus Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Kesaksian Danny Saputra – Wisuda Seorang Diri Page 2 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Kasih Tak Terbatas Rasanya sulit untuk menghindar dari kenyataan bahwa dunia kita ini penuh dengan „Cinta‟… apakah itu „pura-pura‟, „setengah-setengah‟, „palsu‟, „monyet‟, „anak ingusan‟…dan sebagainya… tapi bukan tidak sulit mencari „kisah sejati‟ tentang cinta yang diungkapkan lewat Film maupun drama atau bahkan berita yang diliput khusus untuk memberikan penekanan tentang „Cinta Sejati‟, meskipun terkadang hanya sebagian aspek yang diungkapkan… tapi sadarkah kita bahwa justru itu bermula dari seorang yang „rela merendahkan diriNya‟ untuk menunjukkan betapa „Besar‟ ungkapan „Cinta KasihNya‟ pada kelompok yang bahkan tidak Ia batasi dari segi „budaya‟, „latarbelakang‟, „tingkat ekonomi‟ bahkan „status‟ dalam masyarakat… Merenungkan Yohanes 3:16 dari perspektif yang berbeda akan membuat kita merubah pola pikir. „Karena BEGITU BESAR KASIH ALLAH‟… mungkin kita bisa merenungkan kembali, seberapa besar „kasih‟ yang kita ungkapkan kepada sesama kita, keluarga, pasangan dan yang lainnya? Sehingga kita memiliki „kontribusi‟ yang cukup „besar‟… „That He GAVE HIS ONLY… „… adakah yang tinggal yang belum kita serahkan pada seseorang yang kita kasihi?... siapapun itu (meskipun dalam komposisi yang berbeda)… Jika Yesus rela mati bagi „siapa saja‟ yang „percaya‟… bukankah kitapun „layak‟ mengungkapkan „kasih‟ kita pada mereka yang „percaya‟ kepadaNya? Jika Ia tidak membatasi, mengapa kita lakukan? Mungkin ini menjadi sebuah tantangan bagi siapa saja yang merasa memiliki „hati‟ untuk „mencintai‟ dan bahkan „mengasihi‟ dengan „rendah hati‟ agar orang lain bisa diselamatkan melalui „Kasih Karunia‟ yang telah kita rasakan bersama, sejak kita menerima DIA sebagai Juruselamat kita pribadi. Pada buletin edisi minggu ini pdt. Jacky Runtu memberikan renungan dengan judul ”Siapa Tuan Yang Saudara Layani ?”, Inipun memberikan gambaran apakah kita benar-benar mencintai Tuan kita, Juruselamat kita, Yesus Kristus ?. Opini kali ini membicarakan mengenai kehidupan dalam keluarga, ”Masih Sendiri atau Sendiri Lagi” Ada begitu banyak artikel yang kami sajikan pada edisi minggu ini dan ada begitu banyak berita pula yang dapat anda nikmati dalam buletin ini. Semoga menjadi berkat bagi kita semua. Salam, Redaksi BAIT Page 3 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3:23 S audara seorang anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ? Siapa Tuhanmu ? untuk menjawab pertanyaan siapa Tuhanmu, jawablah dulu siapa yang saudara turuti dalam menjalankan kehidupan ? “setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati” Amsal 21:2 Yang menjadi persoalan bahwa kita mengaku Yesus Tuhan kita, tetapi yang kita ikuti dalam hidup sehari-hari selalu mengikuti pandangannya sendiri. Bisa saja pengakuan berbeda dengan perbuatan. Mengaku Yesus itu Tuhan, belum tentu dalam perbuatan menjadikan Yesus itu Tuhan atau tuan kita yang setiap perintahnyalah yang harus kita ikuti. Hal yang sebenarnya adalah apabila kita selalu mengikuti pandangan kita sendiri, maka Tuhan kita adalah diri kita sendiri. Untuk kepentingan siapakah saudara menjadi pegawai jemaat atau bahkan anggota majelis. Untuk kepentingan siapakah saudara menjadi ketua jemaat ? Untuk Tuhan atau untuk manusia, dalam hal ini ialah diri saudara sendiri ? Untuk Tuhan atau untuk diri saudara sendiri ? Bukankah ada suatu kehormatan menjadi anggota Majelis ? bukankah ada kehormatan dalam menjadi ketua jemaat ? apabila kita menjadi anggota majelis atau Bejana Advent Indonesia Timur bahkan menjadi ketua jemaat adalah dengan tujuan supaya dihormati, bukankah keberadaan saudara adalah untuk manusia yaitu diri saudara sendiri dan bukan untuk Tuhan ? Di dalam perbincangan yang selalu ada dalam rapat majelis, apakah bila pandangan saudara ditentang atau tidak mendapat persetujuan yang pasti juga selalu ada pandangan yang berbeda dan harus ada pengambilan keputusan, ide mana yang akan dijalankan, bukankah itu adalah untuk manusia yaitu diri saudara sendiri dan bukan untuk Tuhan, jika saudara menjadi marah ? Siapakah Tuhan atau tuan yang saudara layani ? Tuhankah atau diri saudara sendiri ? coba kita evaluasi diri kita di dalam menjani tanggung jawab pelayanan. Page 4 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Apakah saudara ingin dilayani atau ingin melayani ? apakah saudara menghargai orang lain ataukah saudara mencari kehormatan diri saudara sendiri ? Apakah saudara hidup untuk Tuhan ataukah untuk manusia dalam hal ini diri saudara sendiri ? Kalau saudara makan atau minum, saudara lakukan untuk siapa ? untuk Tuhan atau untuk manusia ? I Korintus 10:31 “Jika engkau makan, atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Tuhan”. Sudah sepatutnya kita manusia ciptaan, memuliakan Tuhan dalam semua segi kehidupan kita. Tidak ada satu celahpun bagi kita mengambil hak kemuliaan bagi Tuhan dan mengambilnya menjadi bagian kita, kemuliaan untuk diri kita ! apakah saudara memiliki jabatan tinggi, apakah saudara punya uang yang banyak, apakah saudara punya kesanggupan yang luar biasa, Ingat ! semua itu dari Tuhan ! Biarlah kemuliaan bukan untuk manusia, dalam hal ini diri saudara sendiri, tetapi hanya untuk Tuhan ! Amin !!! Oleh : Redaksi BAIT T uhan adalah pencipta kita. Sebagai pencipta kita, Dia mengetahui seluk beluk mengenai diri kita, termasuk apa yang kita butuhkan. Menurut ayat di atas, kebutuhan manusia ialah teman hidup. Penekanan utama terhadap kebutuhan manusia adalah “ tidak baik “ seorang diri. Jadi bila ada seseorang berencana untuk menikah, maka mereka sedang menjalankan apa yang berkenan kepada Allah dalam menciptakan kita. Pada waktu jaman Adam, maka Allah menciptakan Hawa dan membawanya kepada Adam. Seakanakan tidak ada pilihan bagi Adam. Berbeda dengan sekarang yang mana kita bisa memilih pasangan kita. Tetapi di sisi lainnya, pada dasarnya manusia tetap harus mengikuti tuntunan Tuhan dalam memilih pasangan. Dan ini sama saja dengan kita Bejana Advent Indonesia Timur tidak punya pilihan lain, yaitu hanya mengikuti kehendak Tuhan dengan kriteria-kriteria atau petunjuk-petunjuk yang Tuhan berikan. Bila petunjuk diikuti, maka tidak ada istilah salah pilih pasangan. Ini kita sudah pernah membahasnya beberapa waktu yang lalu. Tetapi bila kita mengabaikan petunjuk dari Tuhan, maka apabila pernikahan itu dijalankan, mereka tidak sedang menjalankan apa yang berkenan kepada Allah. Kalau kita sudah memastikan bahwa dalam pernikahan, kita sedang menjalankan apa yang berkenan kepada Allah, maka adalah rancu bila kita berpikir untuk bercerai. Itu berarti kita berencana untuk sendiri lagi dan menyimpang dari kehendak Page 5 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Tuhan, pencipta kita. Demikian juga dengan, berdiam diri atau menyendiri ketika terjadi masalah. “tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja”. Kita harus membuat hal ini ( yaitu tidak seorang diri ) menjadi satu tujuan hidup kita. Dan untuk mencapai tujuan, kita harus berusaha sekuat tenaga, bahkan pengorbanan apapun harus kita buat demi tercapainya tujuan kita itu. Kalau ada masalah apapun, sebesar apapun, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menyesaikannya. Bukan menghindar dengan berdiam diri, atau menyendiri, apalagi bercerai. “Aku akan menjadikan penolong baginya”. Dalam kutipan ini, yang manakah objek dan yang manakah subjek ? Sepertinya wanita adalah objek. Kejadian 1:27 “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Dari ayat ini kita harus melihat, bahwa tidak ada perbedaan derajat antara pria dan wanita. Mereka sama-sama gambar Allah. Jadi masing-masing, baik pria maupun wanita, berlaku “tidak baik, seorang diri” dan juga “menjadi penolong” terhadap satu dengan lainnya. Dengan demikian maka arah kebahagiaan baik pria maupun wanita adalah apabila mereka saling mengutamakan kebahagiaan pasangannya, bukan pada dirinya. Kebahagiaan seseorang adalah tergantung kepada bagaimana dia membahagiakan pasangannya, bukan pada bagaimana keadaan pasangannya yang bila sesuai dengan keinginannya dia bahagia, dan bila pasangannya tidak sesuai dengan keinginannya, dia menderita. Ingat tingkat kedewasaan seseorang diukur darimana ? Bayi bahagia bila segala kebutuhannya dilayani. Remaja kita ajarkan untuk kerja sama meraih tujuan. Tetapi orang dewasa bahagia bila bias berbuat sesuatu untuk orang lain. Jadilah dewasa !!! Pikirkanlah kebahagiaan pasanganmu. Berjuang dan berusahalah sekuat tenagamu untuk membahagiakan pasanganmu. Karena kebahagiaan pasanganmu adalah kebahagiaan dirimu. Dan kita sedang menjalankan apa yang berkenan di hadapan Allah. Masih sendiri atau sendiri lagi ? Bejana Advent Indonesia Timur Page 6 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Artikel Rohani CLEAN AND UNCLEAN MEAT (HARAM DAN HALAL) Signs of the Times, November 1988 William Shea, Ph.D www.biblicalresearch.gc.adventist.org Diterjemahkan oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau Lanjutan…. TEORI-TEORI MENGENAI HARAM-HALAL DAN ASAL USUL DAN SIFAT ALAMI PRAKTEK INI HUBUNGAN DENGAN DARAH DI DALAM HUKUMHUKUM DIET MAKANAN B. Ayat-Ayat Pertentangan 1. Markus 7. Isyu spesifik di dalam perikop ini adalah, bahwa itu harus dicatat dengan hati-hati. Di dalam pembahasan ini Yesus mengatakan, "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,” sehingga di sini menarik untuk dibahas ketika murid-murid Yesus nampaknya tidak memahami hal ini Ia menambahkan, "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?" Satu pertanyaan di sini, apakah Yesus melembagakan beberapa aturan atau prinsip baru terhadap praktek orang-orang Kristen? Perhatikan bahwa ini tidak muncul pada saat kematian-Nya tetapi selama pelayanan-Nya ketika Ia masih berpikir, terhadap evaluasi lahiriah, sebuah praktek keyahudian. Sebagai tambahan, ketika saat peristiwa ini muncul, Yesus secara tegas bermaksud bahwa murid-murid sudah punya, atau harus memiliki pengetahuan pada pembahasan ini. Hal ini kemudian bukanlah sebuah perobahan terhadap perundang-undangan pada kematian Yesus dan pada saat berdirinya gereja Kristen. Pertentangan utama yang Yesus punyai dengan rabirabi Yahudi adalah berkisar legalistik, tindakan-tindakan teknis. Mereka dipandang terserap pada “hal-hal” menyangkut perbuatan sementara Yesus sedang mencoba memanggil mereka kepada agama hati nurani. Maksud Yesus di sini memakan apa yang ingin dimakan, tetapi sekedar amat prihatin terhadap apa yang ada di dalam hati. Bejana Advent Indonesia Timur Ia membuat poin atau maksud yang sama pada Khotbah di Atas Bukit di mana Ia mengambil sejumlah Hukum di Alkitab Perjanjian Lama bukan sebagai maksud menghapuskan hukum-hukum tersebut tetapi sedang menunjukkan bahwa mereka semua harus menuju kepada motif-motif hati mereka, bukan hanya sekedar tindakantindakan lahiriah.itu. Maksud yang sama dibuat di Markus 7:17, 18 ini.Apakah tidakan-tindakan perzinahan yang menajiskan, atau apakah pemberontakan melawan rencana Allah? Tindakan lahiriah hanyalah buah dari batin. Apakah memakan daging babi menajiskan hati, atau apakah pemberontakan hati melawan rencana Allah? Paranthesis Markus, "Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal" (ayat 19) sudah ditafsirkan berarti bahwa sejak masa itu hal-hal lahiriah bagi orang Kristen adalah pembedaan antara daging halal dan haram. Jika penafsiran itu benar, maka Markus sedang menambahkan isyu setempat yang didiskusikan oleh Yesus, sebuah isyu yang ia tak sesuai dengan dirinya sendiri. Apakah sebenarnya isyu setempat yang didiskusikan Yesus? Itulah upacara pembasuhan tangan sebelum mengambil bagian memakan sajian makanan. Yesus sedang mengatakan, di dalam esensi (hal yang mendasar), hal itu tidaklah perlu. Adalah mungkin baik dari sudut pandang hygienis dewasa ini, tetapi tidak perlu dari sudut pandang upacara pembersihan kenajisan di masa itu. Makanan yang mereka sedang makan sudah halal, tetapi hal itu tidak harus dibersihkan lagi dengan upacara pembasuhan tangan. Sebelum mengambil bagian memakan makanan itu. Inilah isyu yang Yesus sedang bagikan dan inilah ucapan parantesis singkat yang Markus kemukakakan. Untuk menambahkan isyu pembedaan daging halal dan haram adalah tak ada hubungannya dengan diskusi tersebut dan tak berkaitan dengan kesimpulan Markus tersebut. Kata tersebut digunakan di dalam kata ini yakni kata Yunani, bromata, yang merujuk kepada jenis makanan tertentu, baik daging maupun yang bukan daging di alam. Hal ini sekedar menekankan maksud bahwa isyu di sini bukanlah apakah daging halal atau haram yang harus dibedakan, tetapi itu adalah isyu semua jenis makanan yang tercakup. Jikalau daging adalah pokok bahasan di bawah pembicaraan mengenai kata daging (sarx) atau malahan sebuah referensi kepada hewan-hewan asli seharusnya menjadi lebih pantas dan wajar pembedaanya. Tetapi oleh karena hal itu bukanlah isyu yang dimaksud, maka kosa kata jenis itu tidak ditempatkan di situ. . 2. Kisah Para Rasul 10. Perikop ini berisikan cerita khayal yang Allah berikan kepada Petrus di dalam mana ia melihat sebuah potongan kain besar diturunkan dari sorga dengan pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung di dalamnya. Petrus diperintahkan, ketika ia melihat khayal itu, berdiri untuk menyembelihnya, dan memakannya. Petrus menolak tiga kali kepada Tuhannya, bahwa ia belum pernah makan segala sesuatu yang haram. Instruksi diberikan lebih lanjut, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." Pelajarannya jelas yang diajarkan di dalam cara ini, sebagai bukti kepada apa Page 7 Edisi 295 – 20 Juni 2014 yang mengikuti naratifnya, adalah bahwa Allah sedang mencoba menunjukkan kepada Petrus bahwa orang-orang kafir yang bertobat berterima di hadapan Allah dan harus diterima oleh orang-orang percaya. Alasan mengapa Petrus sedang segera berhadapan dengan Kornelius dan Allah sedang menunjukkan kepadanya di dalam cara ini bahwa Kornelius, dan dan kelas yang lebih besar yang ia wakili, harus diterima oleh Petrus dan orang-orang percaya. Bahwa Petrus menangkap maksud tersebut sebagai bukti dari ucapannya, saat sudah berhadapan dengan Kornelius, bahwa, "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. …(ay. 34). Maksud dari khayal tersebut adalah mengenai apakah secara formal dagingdaging haram bukanlah halal, tetapi adalah mengenai fakta bahwa Allah sudah menerima orang-orang non kafir dan orangorang percaya harus menerima mereka pula. Ada sejumlah maksud yang dapat dibuat mengenai naratif ini. Pertama harus dilakukan perkaitanya dengan perikop di atas, yakni Markus 7. Jikalau Yesus benar-benar sedang mengajarakan pada masa itu bahwa hewan-hewan haram sudah diterima sebagai hewan halal, maka cerita di Kisah Para Rasul dari Petrus ini sudah seharusnya menjadi sesuatu hubungan yang agak sedikit aneh terhadap hal itu. Mengapa Petrus tidak menerima pekabaran itu pada kesempatan yang lebih awal, seandainya itu adalah apa yang diajarkan di sini, maka mengapa belum ada pembedaan antara hewan-hewan halal dan haram sesudah masa itu? Pada kesempatan kemudian ia tidak menyerah berargumen bahwa ia belum pernah memakan sesuatu yang haram. Sesudah tiga kali pengulangan dari khayal tersebut, Perus masih ragu-ragu apa maksud yang ia lihat dalam khayal. Kita boleh berkata kepada Petrus, “engkau bodoh, lima tahun lalu Yesus menunjukkan kepadamu bahwa daging haram bukanlah bersih (halal) dan engkau masih saja belum menyadari fakta itu. Sekarang Allah sudah mencoba lagi dan engkau tidak mengerti.” Tetapi Petrus, pada sebuah pengamat tayangan episode yang dijelaskan di Markus 7 (bandingkan Matius 25:10-20) tidak mengobah praktek-praktek ini untuk berkompromi dengan standar baru yang diusulkan ini. Bukti bahwa ia tidak memberikan pembuktian terhadap fakta tersebut bahwa Yesus tidak bersungguh-sungguh terhadap apa yang sedang Ia bicarakan pada kesempatan itu. Bahkan bukanlah hal itu yang sedang Ia bicarakan pada kesempatan itu. Bukanlah sekedar pertanyaan kenajisan temporal (bersifat sementara) di dalam Kisah 10 ini. Itu bukan sekedar pertanyaan apakah jenis upacara yang yang harus dan tidak harus diselenggarakan terhadap hewan-hewan ini. Masalahnya adalah, bahwa Petrus mengetahuinya dengan baik, hewan-hewan ini secara permanen adalah najis atau haram. Itulah kenyataan mereka di alam. Mereka sudah diidentifikasi oleh Allah sendiri sebagai hewan-hewan haram di alam (dalam Imamat 11). Sejauh pengajaran utama dari khayal itu sendiri, adalah sebuah pertanyaan penting di sini, bagaimana jawaban diberikan kepada Petrus untuk dipahami. Jawabannya adalah, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” Jawaban ini memiliki makna simbolis, atau apakah Petrus sedang diinformasikan bahwa Bejana Advent Indonesia Timur mulai sekarang daging-daging yang dilarang tersebut seperti babi, dan seterusnya, sekarang adalah halal dan bukanlah tidak dapat diterima lagi oleh Allah? Akankan pengertian literal (harafiah) tersebut mengindikasikan satu perubahan sifat-sifat sangat alami dari hewan-hewan yang tercakup itu, di dalam memakan dan kebiasaan dari kesehatan lingkungan mereka? Namun tidak ada bukti dan perubahan yang jelas muncul dari hewan-hewan ini atau kebiasaan–kebiasan fisiologis mereka saat khayal itu dijelaskan. Mereka sekedar dapat dikenali seperti yang menjadi milik berbagai spesies yang tercakup oleh ciri-ciri mereka Petrus nampaknya tidak harus memahami pernyataan ini di dalam satu cara harafiah, karena secara langsung, sebuah khayal itu diberikan dan dinyatakan bahwa, “Petrus bertanyatanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu.” (ayat 17). Kata Yunaninya dari mana membingungkan sudah diterjemahkan (ke bahasa Inggris): "to be greatly perplexed, at a loss in one's own mind ” (terjemahan: menjadi amat membingungkan, tidak meyakinkan pikiran seseorang). Bahwa pada kesempatan ini juru kabar-juru kabar sorga beserta orang-orang kafir termasuk Kornelius sudah tiba di pintunya. Dan pada saat itu ia sudah tiba di rumah Kornelius, Petrus tiba-tiba menemukan arti dari khayal tersebut, karena ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir” (ayat 28). Ketika ia kemudian dituntut dengan larangan keras orangorang Yahudi terhadap perkaitan ini, Petrus mempertahankan dirinya sendiri oleh menghubungkannya dengan pengalaman khayalnya. Dan sesudah mendengarkan pembelaannya “mereka menjadi diam” dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata, "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kisah 11:18). Bahasa dari perikop ini harus juga diperhatikan dengan sedikit berhati-hati. Khayal ini tidak mengatakan bahwa sehelai kain itu penuh dengan hewan-hewan haram. Sebaliknya, semua bahasa inklusif yang (tersirat) mengindikasikan bahwa ada campuran hewan-hewan, baik hewan haram dan hewan halal di khayal itu. Hal ini menarik, oleh karenanya, melihat dua kata yang digunakan mengidentifikasikan hewan-hewan di dalam sehelai kain itu: “koinos” atau (Inggris: common = najis atau cemar), dan “akathartos” ("unclean”= haram). Tidak ada yang identik di dalam fungsi atau arti. Hewan haram secara jelas adalah sesuatu sebutan yang memang haram secara definisi dan sifat atau ciri-ciri secara alami, merupakan sebuah sebutan sebagai milik dari satu kelompok hewan atau kelompok hewan lain yang haram sebagaimana yang sudah diidentifikasikan di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Sedangkan kata Yunani, koinos dalam Kisah 10:14 dan 28 tersebut yang berarti najis, atau pada pihak lain, adalah hewan halal yang sudah terkontaminasi dengan atau dinajiskan oleh hewan haram (sehingga hewan itu menjadi najis atau haram). Pada dasarnya kata “koinos” yang berarti najis, tersebut tidak muncul di Alkitab Septuagint (LXX) yakni Alkitab Perjanjian Page 8 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Lama berbahasa Yunani, namun kata itu muncul di dalam pemunculan pertamanya di literatur intertestamen dalam 4 Makabe 7:6. (Literatur yang ditulis pada periode yakni zaman antara Perjanjian Lama dan Perjajian Baru, kira-kira antara tahun 50 sebelum masehi sampai tahun 1 Masehi, lihat juga Merill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, cetakan thn 2001, hal 128). Lebih lanjut kata Dr. William Shea dalam bahasa Inggris: In the narrative itself the Voice never mentioned "unclean" but inevitably reprimanded Peter for declaring creatures to be "common;" he was never directed to consume an unclean animal; here he was told to desist from calling "common" creatures that had been declared to be "clean." (Di dalam naratif itu sendiri Suara Agung itu tidak pernah menyebutkan “haram” tetapi sebuah omelan yang tak dapat dihindarkan oleh Petrus karena pernyataan ciptaan-ciptaan yang dinyatakan “najis;” ia belum pernah secara langsung memakan salah satu hewan haram tersebut, di sini ia diberitahu untuk berhenti dari menyebut “najis” makhluk-makhluk ciptaan yang sudah dinyatakan “halal.”). Lebih lanjut Dr. Shea katakan bahwa: The cleansing that was involved here was not, therefore, a cleansing of the unclean animals to now make them clean, thus changing their nature. It was rather a cleansing of the clean animals which Peter thought had become unclean ritually, not in their nature, through their contact with the animals that were unclean in nature. God says he has cleansed these and they are clean not common from such an association. (Terjemahan: Pembersihan yang terlibat di sini tidak ada, oleh karena itu, sebuah pembersihan terhadap hewan-hewan haram sampai sekarang membuat mereka halal, hingga merobah ciri-ciri fisik secara alami mereka.1 Melainkan agaknya itu adalah pembersihan terhadap hewan-hewan halal yang Petrus pikirkan, sudah menjadi haram secara ritual agama, bukan di dalam ciri-ciri fisik mereka secara alami, melalui kontak dengan hewan-hewan yang haram di alam. Allah mengatakan ia sudah membersihkan hewan-hewan haram ini dan hewanhewan bersih itu bukanlah hewan yang najis dari sebuah pengasosiasian/penghubungan suatu hal demikian.) Karena semua jenis bahasa ini memberikan pengertian kepada Petrus, saat di masa itu ia sedang berada sendirian, konsep-konsep haram dan halal masih harus eksis atau hadir di masa Perjanjian Baru. Maksud pada isyu itu adalah bagaimana ia, Petrus, dapat pergi kepada bangsa-bangsa kafir dan duduk makan dengan mereka an itu dan tidak mengharamkan (menganggap najis) mereka. Khayal itu secara pasti mendemostrasikan kepadanya bahwa sama seperti hewan-hewan halal ciptaan Allah dapat eksis di alam, seperti yang ada dalam potongan kain di khayalnya, bukan untuk diharamkan, demikian pula ia dapat berhubungan dengan bangsa-bangsa tanpa takut terkontaminasi atau terpolusi. 1 Ini berarti berarti harus merobah ciri-ciri fisik hewan-hewan haram ke ciri-ciri fisik hewan- hewan halal seperti yang diidentifikasikan Allah secara terperinci kepada Musa dalam Imamat 11 (keterangan dalam catatan kaki ini ditambahkan penerjemah). Bejana Advent Indonesia Timur Petrus secara jelas melihat bahwa semua makhluk ciptaan itu dan mereka datang dari dua kelas makhluk ciptaan yang berbeda, halal dan haram. Suara itu menjawab, di dalam esensi, bahwa porang Yahudi akan tetap menjadi seorang Yahudi, orang Roma akan tetap menjadi orang Roma, dan seterusnya., tetapi sekarang perintah ilahi itu bagi kebebasan interaksi sosial dan rohani tidak dapat menajiskan di dalam alam kontak-kontak satu sama lain tersebut. 3. Kisah Para Rasul 15. Kesimpulan dari Sidang Umum Gereja di Yerusalem. Isyu yang dipertaruhkan di sini adalah berapa banyak aturan yang bersifat ke-Yahudian secara khusus pada yang harus diadakan bagi orang-orang kafir yang bertobat. Kesimpulan dari sidang tersebut, sesudah diskusi yang mendalam, adalah bahwa, mereka, “harus menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah” (Kisah 15:20). Secara jelas, di dalam kasus ini, ada banyak aspek moral dan etika lainnya yang menuntun orang-orang Kristen itu, apakah orang Kristen adal Yahudi ataupun asal kafir, yang harus memelihara aturan itu. Hanyalah bagian kecil yang mewakili dari isyu yang didefinisikan secara lebih sempit yang sudah dipaparkan di sini. Oleh karena kebanyakan para petobat dari kekafiran secara umum adalah kelompok “yang takut akan Allah”, mereka yang sebelumya sudah menghadiri sinagog (tempat ibadah Yahudi) dan bahwa sebelum mendengar injil, mereka sudah harus seperti kebanyakan orang Yahudi yang sudah mengenal semua larangan mengenai diet makanan. Kebanyakan mereka nampak sudah menghindari-makananmakanan daging haram. Sidang di Yerusalem menyimpulkan di dalam arahannya dan larangan melawan memakan darah dan hewan-hewan yang mati dicekik, yakni isyu-isyu yang datang dari hukum-hukum diet makanan Alkitab Perjanjian Lama. Fakta menunjukkan bahwa pokok bahasan daging-daging haram tidak sebutkan lagi di Kisah 15 ini yang mungkin menunjukkan bahwa isyu tertentu tersebut sudah dimengerti. Di dalam Hukum-Hukum Imamat 17, larangan terhadap memakan darah sudah terangkai dengan hewan-hewan halal, sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Di dalam istilah isyu yang lebih luas, fakta bahwa sidang Yerusalem tidak lagi menasihatkan para petobat supaya jangan mencuri sperti yang terdapat dlam 10 Hukum Allah, dan bahwa secara jelas, berarti bahwa pencurian itu sekarang sudah berterima di kalangan para petobat ini. Isyu menekanan darah sudah harus ditekankan lebih dari yang sudah ada sebelumnya. Secara jelas di sini adalah sebuah arahan dari Sidang Umum Gereja Kristen Bumi di dalam mana larangan ini, sudah dikenal dari zaman Perjanjian Lama, yang dipegang sebagai ikatan-ikatan orang-orang Kristen. Jikalau seorang Kristen yang sedang merindukan melakukan terus-menerus yang berbasis pada penghapusan aturan terkait pembedaan daging haram yang mengkategorikanya dengan kayu salib, ia sudah harus paling tidak memelihara aturan ini yang sudah mengikat orang-orang Kristen mula-mula. Hal ini secara alamiah terbawa dengan Page 9 Edisi 295 – 20 Juni 2014 indikasinya bahwa daging tersebut harus disediakan di dalam cara yang halal secara umum. Saya tidak secara pribadi mengawasi kelompok-kelompok Kristen tertentu yang mengikuti instruksi ini dari Sidang Gereja Kristen Mul-Mula. 4. Roma 14:2, 3, 14. "Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:2, 3, 14) Satu isyu yang perlu untuk dialamatkan di sini adalah, apakah situasi di antara orang-orang percaya di Roma yang menuntun kepada nasihat Paulus dialamatkan kepada mereka? Jikalau Paulus sedang mencoba mengatakan di sini bahwa semua segala sesuatu adalah halal ia sudah pasti ia bersalah dalam hal ini, paling tidak, terhadap ketidakkonsistensiannya. Di dalam 2 Korintus 6:16-18, ia mengutip Yesaya 52:11 dan mengatakannya di ayat 17, " Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." Satu pendekatan terhadap situasi yang tercakup dalam Roma 14 adalah ditemukan di dalam pengujian beberapa hal yang relatif sama nasihatnya di dalam 1 Korintus 8. Di sana Paulus menulis kepada gereja Kristen di Korintus berkaitan dengan makanan yang dipersembahkan kepada berhalaberhala. “Kita semua mempunyai pengetahuan,” ia berkata selanjutnya, “Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: „tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.‟ Tetapi, „bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu.‟” (1 Kor 8:1, 4, 7). Garis pemikiran Paulus di sini adalah sebagai berikut: Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhalaberhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya. "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apaapa, kalau kita makan." Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala? Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu. (1 Kor 8:7-11). Surat Paulus kepada jemaat di Korintus ini mungkin dituliskan secara ringkas sesaat sebelum ia mengirim surat ke Roma, dan adalah asumsi beralasan bahwa 1 Korintus 8 dan Roma 14 mungkin terkait secara mendasar pada masalah yang sama. Siapa yang salah, siapa yang makan segala sesuatu? Ialah Bejana Advent Indonesia Timur seorang manusia yang berpengetahuan, kuat di dalam pengetahuan bahwa orang kafir tidak memiliki eksistensi. Oleh karena itu, apakah makanan yang dipersembahkan kepada berhala yang dia tidak perlu membuat perbedaan. Siapa orang yang lemah yang hanya makan sayur-sayuran? Ia adalah seorang yang baru saja bertobat dari kekafiran, yang masih belum secara menyeluruh mengalahkan ketakutan terhadap dewa-dewa mereka sebelumnya, dan oleh karena itu, memakan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala hendak menajiskan hati nuraninya. Bagi dia itu adalah najis dan tidak tahir. Menurut Roma 14 itu bukanlah najis di dalam dan terhadap itu sendiri, jadi itu disebabkan hanya karena orang lemah yang masih tetap berperasaan takut terhadap dewadewanya sebelum ia bertobat. Pembedaan antara haram dan halal tidak eksis (hadir) di dalam sifat alamiah makanan di dalam pertanyaan tersebut, melainkan perbedaan yang terletak di dalam pikiran pribadi-pribadi yang terkait. Oleh kaena itu , Paulus, menerapkan adanya saling bermurah hati dan menahan nafsu (memiliki panjang sabar) satu sama lain untuk menjauhi percekcokkan. Kosa kata yang Paulus gunakan di dalam Roma 14:14 harus pula diperhatikan secara berhati-hati. Paulus sungguh tidak mengatakan bahwa ia terbujuk bahwa tidak ada yang haram sama sekali di dalamnya, tetapi itu haram bagi seseorang yang memikirkannya haram, seperti yang sudah diterjemahkan di dalam Alkitab Revised Standard Version, RSV) sebagai contohnya. “Apakah yang sebenarnya ia katakan, “Saya tahu bahwa saya terbujuk di dalam Tuhan Yesus bahwa tidak yang najis di dalamnya, tetapi hal itu najis bagi seseorang yang memikirkan itu najis.” Kata Yunani yang digunakan di sini adalah koinon, "najis, dan tidak tahir," bukan akathartos, yang berarti "haram." Di tidak sedang merujuk kepada makanan-makanan atau daging-daging yang haram di dalam sifat alami mendasar mereka, sebagai kasus dengan hewan-hewan di dalam kelas haram. Ia sedang merujuk kepada daging halal dari hewan-hewan halal yang sudah dinajiskan atau sudah menjadi najis terkontaminasi dengan berhala-berhala ataupun ada daging haram yang sudah dipersembahkan kepada berhala-berhala bersama-sama dengan daging halal. Kosa kata dan maknanya adalah sama seperti yang sudah dijelaskan di atas dengan kasus Kisah Para Rasul 10. Kategori-kategori yang benar terhadap halal dan haram tetap tersisa di sini. 3. 1 Korintus 10:25-28. "Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan." Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatankeberatan hati nurani. Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani..)" (1 Korintus 10:25-28) Dari konteks dan isi perikop ini terbukti bahwa itu sedang merujuk kepada isyu yang sama memakan daging-daging yang Page 10 Edisi 295 – 20 Juni 2014 sudah dipersembahkan kepada berhala. Oleh karena itu terkait dengan pokok bahasan yang didiskusikan di atas di bawah pasal-pasal 1 Korintus 8 dan Roma 14. Maksud pokok bahwa isyu tersebut adalah berkenaan dengan hati nurani orang-orang lain. Isyu secara khusus mencakup apakah daging yang diperlakukan demikian sudah najis secara seremonial, bukan pertanyaan apakah itu daging halal atau haram dari hewan pada tipe itu. 4. 1 Timotius 4:1-5. "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setansetan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa." (1 Timotius 4:1-5) Bidat yang dinubuatkan di sini adalah seorang yang melarang perkawinan dan menuntut pertarakan dari makananmakanan yang sudah diciptakan Allah dari mana seseorang memperoleh kebutuhan akan gizi. Alkitab mengindentifikasikan makanan-makanan yang Allah berikan pada saat penciptaan makanan manusia. Kejadian 1:29 menyatakan diet makanan mula-mula yang Allah ciptakan dan tentukan untuk manusia dan hewan-hewan. Kejadian 3:18 tanaman-tanaman di padang ditambahkan menjadi makanan manusia sesudah berdosa. Secara langsung sebelum Air Bah sebuah pembedaan antara-daging hewan-hewan halal dan haram dibuat dan dicatat, mungkin di dalam persediaan untuk izin memakan daging-daging sebagai makanan, yang mana harus dimakan tanpa memakan darahnya (Kej. 7:2; 9:4). Para bidat dijelaskan oleh Paulus di perikop di atas berbuat bersalah karena melarang manusia untuk mengambil bagian dari dua hal yang sangat penting yang Allah sudah berikan kepada manusia pada saat penciptaan demi kebaikan manusia, yakni perkawinan dan makanan. Itu nampaknya bahwa Paulus melihat di sini seorang bidat tipe Gnostik, yang memandang dualisme di dalam nilai-nilai yang lebih tinggi yang dihubungkan dengan pikiran-roh jiwa, dan nilai-nilai yang lebih rendah dihubungkan dengan zat-tubuh-daging. Gantinya itu sebuah pernyataan dari Allah, adalah tidak baik manusia itu seorang diri saja (Kej. 2:18). Gnostisisme asketis hendak melarang orang kawin sebagai sebuah institusi dari „Demuirge,‟ sebab itu dipandang sebagai sebuah tindakan pemenjaraan roh yang murni dan jiwa-jiwa yang tidak bersalah di dalam tubuh yang tidak suci (Lange's Bible Commentary, s.v. 1 Timothy 4). Di dalam cara yang sama, gantinya memiliki anugerah makanan ciptaan Allah (Kej 1:29). Aliran Gnostik Kristen hendak merusakkan manusia dari kebutuhan akan gizi makanan. Menurut Lange's Bible Commentary, "Perintah tersebut mungkin muncul dari fantasi kaum Gnostis bahwa materi-materi (bendabenda) yang memberikan gizi makanan kepada tubuh bukanlah Bejana Advent Indonesia Timur pekerjaan dari Allah yang Maha Tinggi, tetapi itu adalah tugas dari „Demiurgus,‟ yakni pekerjaan prinsip kejahatan"-Ibid. Asketisme tersebut, yang mengurangi tubuh sering kali melalaikan kesehatan, yang merupakan lawan secara menyeluruh dari roh yang benar dari kesehatan seperti yang diucapkan di Alkitab. Pandangan ini terkait dengan pemeliharaan wajar akan tubuh sebagai bagian dari agama yang benar yang berakar dari pandangan yang dirancang Allah yang memandang manusia di dalam cara holistik (keseluruhan aspek), sebagai kesatuan yang tak terpisahkan dari tubuh-jiwa, dan roh, seperti yang diekspresikan di dalam 1 Tesalonika 5:23. 7. Wahyu. Buku terakhir dari Perjanjian Baru berisikan beberapa referensi kepada halal dan haram. Ini diambil, pada kesempatan itu, sebagaimana yang diterapkan kepada umat, atau kepada tindakan-tindakan moral mereka. Meskipun demikian, bahasa yang diambil agaknya langsung berasal dari bahasa yang terdapat di dalam Hukum-Hukum Kesucian, mencakup hukumhukum mengenai makanan Imamat 11. Di dalam kasus yang spesifik perumpamaan itu dipinjam langsung dari hukum-hukum makanan itu, dan itulah yang terdapat pada perikop Wahyu 18:2 "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci." Sementara ayat ini secara jelas bukan menggambarkan burung-burung secara harafiah, burung-burung haram (najis) yang disebutkan di sini menyediakan penggabaran ini secara jelas kepada mereka yang dikategorikan dalam Imamat 11 Sementara itu mungkin bahwa perundang-undangan tersebut mungkin bukan memberikan kegunaan di dalam waktu referensi ini dituliskan, pada akhir abad pertama Tarikh Masehi, kekuatan illustrasi itu secara jelas hendak menjadi lebih besar jikalau pembedaan haram dan halal masih berada di dalam efek ini. Paling terakhir seseorang paling tidak mengatakan bahwa itu masih ada di akhir abad pertama Kekristenan yang agak berhatihati terhadap pembedaan antara daging haram dan halal di luar perkaitan dengan bagaimana pemelihara atau non pemelihara mereka mungkin sudah alami. Tipe bahasa yang sama yang sama diperluas jauh ke masa depan oleh penulis Wahyu karena ketika ia datang menjelaskan Dunia Baru dan Yerusalem Baru yang hendak menjadi ibu kota surga penulis menelaah bahwa "tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” Secara jelas, ada pembedaan antara yang halal dan haram di dalam pemikiran penulis Wahyu itu. Sementara ia mungkin sedang menerapkan hal ini lagi kepada kualitas-kualitas moral dari mereka yang hendak memasuki kota Yerusalem Baru itu, bahasa di sini masih diturunkan dari pembedaan antara halal dan haram di Alkitab Perjanjian Lama yang diletakkan di dalam pokok bahasan in dan kasus ini masih ada penekanan nada tambahan terhadap praktek-praktek tersebut. Bersambung…. Page 11 Edisi 295 – 20 Juni 2014 kita yang mula-mula tentang suatu perjanjian penebusan yang dikerjakan melalui Kristus. Tesalonika Kisah Para Rasul - Ellen G. White Sesudah meninggalkan Filipi, Paulus dan Silas meneruskan perjalanan mereka ke Tesalonika. Di sini mereka diberi kesempatan untuk berbicara kepada jemaat yang besar dalam rumah sembahyang orang Yahudi. Penampilan mereka membuktikan perlakuan yang memalukan yang baru saja mereka terima, dan mengharuskan adanya penjelasan tentang apa yang telah terjadi. Ini diadakannya tanpa meninggikan diri sendiri, tetapi memuliakan Seorang yang telah mengusahakan kelepasan mereka. Dalam berkhotbah kepada orang-orang Tesalonika, Paulus mengutip nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias. Kristus dalam pelayanan-Nya telah membuka pikiran murid-murid-Nya kepada nubuatan ini; "Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi." Lukas 24:27. Petrus dalam berkhotbah tentang Kristus telah memberikan bukti dari Perjanjian Lama. Stefanus mengikuti jalan yang sama. Dan Paulus juga dalam pelayanannya mengutip dari Kitab Suci meramalkan kelahiran, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus. Oleh kesaksian nabi Musa dan nabi-nabi yang diilhamkan dengan jelas ia membuktikan ciri-ciri Yesus orang Nazaret dengan Mesias dan menunjukkan bahwa pada zaman Adam adalah suara Kristus yang telah berbicara melalui kepala keluarga dan nabi-nabi. Nubuatan-nubuatan yang jelas dan khusus telah diberikan mengenai munculnya Yang Dijanjikan itu. Kepada Adam telah diberikan suatu jaminan tentang kedatangan Penebus. Hukuman yang dijatuhkan ke atas Setan, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya" (Kejadian 3:15), adalah perjanjian kepada orangtua Bejana Advent Indonesia Timur Kepada Abraham diberikan perjanjian bahwa dari keturunannya Juruselamat dunia ini akan datang: "Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat." "Tidak dikatakan, 'kepada keturunan-keturunannya' seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: kepada segala keturunanmu, . . . yaitu Kristus." Kejadian 22:18; Galatia 3:16. Musa, dekat kepada akhir pekerjaannya sebagai seorang pemimpin dan guru orang Israel, dengan jelas menubuatkan tentang Mesias yang akan datang. "Seorang nabi dari tengah-tengahmu," ia menyatakan kepada rombongan orang Israel yang berkumpul, "dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; Dialah yang harus kamu dengarkan. " Dan Musa memastikan kepada orang Israel bahwa Allah Sendiri telah menyatakan hal ini kepadanya sementara di bukit Horeb, mengatakan, "Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepada-Nya." Ulangan 18:15, 18. Mesias adalah dari keturunan raja, karena dalam nubuatan yang diucapkan oleh Yakub Tuhan berkata, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." Kejadian 49:10. Yesaya menubuatkan: "Suatu tunas akan ke luar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." "Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kau kenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena Tuhan, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau." Yesaya 11:1; 55:3-5. Yeremia juga menyaksikan kedatangan Penebus sebagai Putra rumah Daud: "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: Tuhan keadilan kita." Dan lagi: 'Sebab beginilah firman Tuhan: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel! Dan keturunan imam-imam orang Lewi tidak akan terputus mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan Page 12 Edisi 295 – 20 Juni 2014 membakar korban sajian dan mengorbankan korban sembelihan sepanjang masa." Yeremia 23:5, 6; 33:17, 18. Sedangkan tempat kelahiran Mesias sudah dinubuatkan: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dulu kala." Mikha 5:1. Pekerjaan Juruselamat yang harus dilakukan di dunia ini telah digariskan sepenuhnya: "Roh Tuhan akan ada padanya, roh khidmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan." Seorang yang diurapi untuk "menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hatinya, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan, dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka 'pohon tarbantin kebenaran,' 'tanaman Tuhan' untuk memperlihatkan keagungan-Nya." Yesaya 11:2, 3; 61:1-3. "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya." Yesaya 42:1-4. Dengan kuasa yang meyakinkan Paulus mengambil alasan dari buku Perjanjian Lama bahwa "Kristus harus menderita dan bangkit lagi dari antara orang mati." Bukankah Mikha telah membuatkan, "Mereka akan memukul gembala Israel dengan suatu bambu pada pipinya? " Dan bukankah yang dinubuatkan, melalui Yesaya, menubuatkan tentang diri-Nya sendiri, "Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut jenggotku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi." Yesaya 50:6. Melalui Pemazmur Kristus telah menubuatkan perlakuan yang harus diterima-Nya dari manusia: "Aku ini . . . dihina oleh orang banyak. Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: 'Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepada-Nya.' " "Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka Bejana Advent Indonesia Timur membuang undi atas jubahku." "Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku." "Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati," Mazmur 22:7-9, 18, 19; 69:9, 10, 21. Betapa jelasnya nubuatan Yesaya tentang penderitaan dan kematian Kristus! "Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar," nabi itu bertanya, "dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semarak pun tidak ada sehingga kita memandang Dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan. "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh." "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terampil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku Ia kena tulah." Yesaya 53:1-8. Sedangkan cara kematian-Nya telah dibayangkan sebagaimana ular tembaga telah diangkat di padang belantara, demikianlah Penebus yang datang harus ditinggikan, "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16. "Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!" Zakharia 13:6. "Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan." Yesaya 53:9, 10. Page 13 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Tetapi Ia yang harus menderita kematian di tangan orang-orang jahat, harus bangkit lagi sebagai seorang pemenang atas dosa dan kubur. Dengan ilham Yang Mahakuasa Penyanyi Yang Manis dari Israel harus menyaksikan kemuliaan tentang pagi kebangkitan itu. "Bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram," ia berseru dengan kegembiraan, "sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan." Mazmur 16:9, 10. Paulus menunjukkan betapa eratnya Allah telah menghubungkan upacara korban dengan nubuatan-nubuatan yang menceritakan Seorang "seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian." Mesias harus memberikan hidup-Nya "sebagai korban penebus salah." Memandang kepada abad-abad adegan penebusan Juruselamat, nabi Yesaya telah menyaksikan Anak Domba Allah "sebagai ganti karena Ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena Ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak." Yesaya 53:7, 10, 12. Juruselamat yang dinubuatkan harus datang, bukannya sebagai raja yang bersifat sementara, untuk melepaskan bangsa Yahudi dari penindasan duniawi, tetapi sebagai seorang di antara orang banyak, hidup miskin dan hina, dan akhirnya untuk dinistakan, ditolak dan dibunuh. Juruselamat menubuatkan dalam buku Perjanjian Lama bahwa Ia harus menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai suatu korban untuk kepentingan umat manusia, dengan demikian memenuhi segala tuntutan hukum yang sudah dilanggar. Di dalam Dialah lambang-lambang korban menggenapi korban yang sebenarnya, dan kematian-Nya di kayu salib harus memberikan arti kepada segenap peraturan orang Yahudi. Paulus menceritakan orang-orang Yahudi di Tesalonika tentang semangatnya yang dulu untuk hukum upacara dan tentang pengalamannya yang ajaib di pintu gerbang Damsyik. Sebelum pertobatannya ia telah yakin akan kesalehan yang baka suatu pengharapan yang salah. Imannya tidak beralaskan pada Kristus; ia telah percaya hanyalah dalam bentuk-bentuk dan upacara-upacara. Semangatnya untuk hukum telah diputuskan dari iman kepada Kristus dan tidak ada gunanya lagi. Sementara membanggakan bahwa ia tidak bernoda dalam pelaksanaan perbuatan hukum, ia telah menolak Seorang yang telah menjadikan hukum itu berguna. pendengar-pendengar-Nya di seberang acara duniawi dan pelayanan Kristus di bait suci di surga, sampai kepada waktu bila pekerjaan pengantaraan-Nya sudah selesai, Kristus akan datang kembali dalam kuasa dan kemuliaan besar, dan mendirikan kerajaan-Nya dalam dunia ini. Paulus adalah seorang yang percaya akan kedatangan Kristus yang kedua kali; begitu jelas dan tegas ia menyampaikan kebenaran tentang peristiwa ini, sehingga atas pikiran orang-orang yang mendengar telah diberikan kesan yang tidak pernah akan hilang. Untuk tiga Sabat berturut-turut Paulus berkhotbah kepada orang Tesalonika, mempertimbangkan dengan mereka dari Kitab Suci mengenai kehidupan, kematian, kebangkitan, tugas pekerjaan, dan masa depan Kristus, "yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan." Wahyu 13:8. Ia meninggikan Kristus, pengertian yang benar tentang pelayanan siapa yang membuka kunci kitab Perjanjian Lama, memberikan kepada jalan masuknya harta yang limpah itu. Sementara kebenaran Injil dimasyhurkan di Tesalonika dengan kuasa besar, perhatian hadirin yang besar sudah ditawan. "Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka." Sebagaimana di tempat-tempat yang dimasuki sebelumnya, rasul-rasul bertemu dengan pertentangan yang hebat. "Orang-orang Yahudi menjadi iri hati." Orang-orang Yahudi ini tidak serasi dengan penguasa Roma, sebab belum lama sebelumnya mereka telah membangkitkan huru-hara di Roma. Mereka memandang dengan penuh kecurigaan, dan kemerdekaan mereka sebagian besar dibatasi. Sekarang mereka melihat suatu kesempatan untuk mengambil bagian dari kesempatan-kesempatan untuk mendirikan kembali diri sendiri dan pada saat yang sama melontarkan pandangan kepada rasul-rasul dan orang yang bertobat kepada Kekristenan. Tetapi pada waktu pertobatannya semuanya telah berubah. Yesus orang Nazaret, yang telah dianiayanya dalam bentuk orang suci-Nya, kelihatan di hadapannya sebagai Mesias yang dijanjikan. Penganiaya melihat Dia sebagai Anak Allah, seorang yang telah datang ke dunia ini sebagai kegenapan nubuatan dan yang dalam kehidupan-Nya telah bertemu dengan setiap ciri dari Tulisan yang Suci. Hal ini mereka mulai kerjakan oleh menggabungkan "beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar" dengan cara mana mereka berhasil untuk "mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Dengan pengharapan untuk mendapatkan rasul-rasul itu mereka "menyerbu rumah Yason;" tetapi mereka tidak dapat menemukan Paulus atau pun Silas. Dan "ketika mereka tidak menemukan keduanya" orang banyak itu sangat kecewa "mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari, dan Yason menerima mereka menumpang di rumahnya. Mereka semua bertindak melawan ketetapan-ketetapan Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada seorang raja lain, yaitu Yesus." Sebagaimana dengan keberanian yang suci Paulus memasyhurkan Injil dalam rumah sembahyang di Tesalonika, terang yang besar dipancarkan kepada arti hukum dan upacara berkenaan dengan acara bait suci. Ia membawa pikiran Sebagaimana Paulus dan Silas tidak dapat diketemukan, penguasa-penguasa kota menempatkan orang-orang percaya yang tertuduh dalam tawanan untuk memelihara perdamaian. Takut akan kekerasan selanjutnya, "pada malam itu juga segera Bejana Advent Indonesia Timur Page 14 Edisi 295 – 20 Juni 2014 saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea." Mereka yang pada hari ini mengajarkan kebenaran-kebenaran yang tidak disukai tidak perlu putus asa kalau sekali-sekali mereka bertemu dengan perlakuan yang tidak menyenangkan, walaupun dari mereka yang mengaku orang-orang Kristen, seperti yang dialami Paulus dan teman-teman sekerjanya dari antara orang banyak di antara siapa mereka bekerja. Pesuruh-pesuruh salib mesti mempersenjatai diri sendiri dengan berjaga-jaga dan berdoa, dan maju dengan iman dan keberanian, bekerja selamanya dalam nama Yesus. Mereka mesti meninggikan Kristus sebagai perantara manusia dalam bait suci surga, dalam Siapa segala pengorbanan Perjanjian Lama berpusat, dan melalui pengorbanan siapa pelanggar-pelanggar hukum Allah boleh mendapat damai dan pengampunan. *** Cerita Untuk Anak anak kadang-kadang berhenti bermain hanya untuk berbicara tentang Yesus . Pradeep suka mendengar Daniel menceritakan kisah dari Alkitab . Daniel menjelaskan kepadanya bahwa Yesus mati untuknya . " Saya mencoba untuk menjadi teman khusus untuk Pradeep sehingga ia akan mengetahui tentang Yesus , " kata Daniel . Mengajar Melalui Lagu-Lagu Daniel dan Abigail dalam keluarga mereka suka menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus . Mereka bernyanyi untuk ibadah keluarga maupun di gereja . Kadang-kadang mereka menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus untuk teman-teman mereka , seperti Ekta [ EHK - tah ] , seorang gadis yang berusia 7 tahun . " Teman-teman kami suka lagu-lagu kami , " kata Daniel . " Kami mengajarkan kepada mereka untuk menyanyikan lagu-lagu , juga. Sebagian dari teman-teman kami bukan orang Kristen dan tidak tahu siapa Yesus . Menyanyikan lagu-lagu untuk mereka adalah cara yang baik untuk membantu mereka belajar tentang Yesus . " Abigail mengangguk penuh semangat . " Saya suka menyanyi ' Jesus Loves Me , ' untuk teman-teman saya , " katanya . " Mereka bertanya kepada saya pertanyaan tentang siapa Yesus dan mengapa Dia mengasihi mereka . Lalu saya dapat memberitahu mereka tentang Yesus . Sebagian besar tetangga kami bukan orang Kristen , dan mereka tidak mengenal Yesus seperti yang kita lakukan . " Tiga Cara untuk Membagikan Yesus (Three Ways to Share Jesus) Dikirim oleh Max Kaway Diceritakan bahwa ada dua orang bersaudara, Daniel yang berumur 7 tahun , dan adiknya , Abigail berumur 4. Mereka ingin berbagi kasih Allah dengan orang lain di Pune , India barat. Daniel bercita-cita untuk menjadi seorang dokter dan Abigael bercita-cita menjadi seorang misionaris. Mengajar Melalui Cerita Daniel suka membaca, ia suka untuk menceritakan kepada teman-teman di sekitar rumahnya cerita Alkitab . Ia membaca ayat-ayat Alkitab untuk mereka . Ada seorang Teman Daniel, Pradeep suka mendengar cerita-cerita tentang Yesus . Anak- Bejana Advent Indonesia Timur " Kami tidak bisa mengajak teman-teman kami untuk menghadiri acara Sekolah Sabat , karena orang tua mereka tidak akan membiarkan mereka datang , " Daniel menambahkan . " Jadi kami mengundang mereka ke rumah kami , di mana kami bernyanyi dan menceritakan cerita-cerita Alkitab dan membaca ayat-ayat Alkitab . Ketika gereja kami mengetahui tentang bagaimana Abigail dan saya berbagi kasih Tuhan dengan tetangga kita , mereka memberi kami beberapa bahan pelajaran untuk membantu kami mengajar mereka . " Ibadah Keluarga " Kita hidup di sebuah apartemen , " Daniel melanjutkan . " Banyak teman-teman kami tinggal di gedung yang sama . Kadang-kadang teman-teman kami mendengar kami bernyanyi selama ibadah keluarga . Mereka meminta untuk bergabung dengan kami . Tentu saja kami senang menyambut mereka ! Dengan cara itu mereka dapat mendengar Ayah menceritakan kisah Alkitab dan dapat mempelajari lebih lanjut tentang Yesus . Kadang-kadang kami memiliki sebanyak enam atau tujuh anak untuk ibadah keluarga . Ini adalah cara yang baik untuk mengajarkan teman-teman kita tentang kasih Allah , bahkan ketika mereka tidak bisa datang ke gereja dengan kami . " “Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau ku nanti-nantikan sepanjang hari”. Mazmur 25:5. Page 15 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Pathfinder Club Pedoman Administrative PA Remaja/Pathfinder PASAL VIII PRTEMUAN-PERTEMUAN Bagian I Pertemuan rutin klub remaja(Pathfinder) harus diadakan setidak-tidaknya dua kali satu bulan. Waktu dan lamanya rapat ditentukan oleh komite executive dan didasarkan oleh salah satu model dibawah ini: Model A: Model ini dipimpin oleh 1 session diadakan untuk 3 jam dengan pembukaan dan penutupan, gerakan, permainan, kurikulum, dan keahlian dan seluruh program yang berintegritas. Model B Ini adalah program 3 jam, tapi terdiri dari dua segment yang terpisah: Segment I: Satu jam kegiatan pathfindering (kepanduan) dihari Sabat, membentuk persahabatan dan kurikulum Segment 2: Dua jam kegiatan pathfindering (kepanduan) termasuk baris-berbaris, permainan, kelas kemajuan (kurikulum), kepahaman (ketrampilan) dan upacara pembukaan serta penutupan. Bagian 2 Rapat staff akan diadakan sekali sebulan seperti yang telah diumumkan. Bagian 3 Rapat Komite Executive akan diadakan setidak-tidaknya perkwartal. Bagian 4 Program klub Remaja (Partfinder) tahunan harus termasuk rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh Departement Klub Pathfinder Daerah/ Konferens . PASAL IX KEANGGOTAAN DAN KEHADIRAN Bagian 1 Keanggotaan di klub junior (pathfinder-junior) akan dibatasi kepada anggota anak yang duduk dikelas lima atau yang diatasnya. Bejana Advent Indonesia Timur Bagian 2 Keanggotaan di klub remaja (pathfinder-teen)akan dibatasi kepada anak yang sudah duduk dikelas dua SMP (yang sederajat) dan diatasnya. Bagian 3 Keanggotaan akan dianugerahkan jika spesifikasi dibawah ini dipenuhi: a. Mengisi daftar keanggotaan b. Membayar iuran keanggotaan c. Melengkapi seragam d. Keinginan untuk memenuhi syarat - syarat kesanggupan dan peraturan klub e. Keinginan untuk ikut serta dalam semua aktifitas klub. Bagian 4 Bagi anggota klub yang Non- Advent tetapi memenuhi syarat diatas akan diakui menjadi anggota klub. Bagian 5 Pengakuan menjadi anggota baru di klub remaja(pathfinder) akan dimulai tiap kwartal dan atau tiga atau empat kali setahun. Bagian 6 Peraturan mengenai kehadiran harus dimasukkan dalam semua program klub remaja(pathfinder). Bagian 7 Anggota klub remaja(pathfinder) harus mempunyai rata-rata kehadiran setidak-tidaknya 80% pada semua aktifitas klub. Bagian 8 Semua permintaan absen dengan ijin harus diberikan secara tertulis dari orangtua atau pengasuh dan dilaporkan ke direktur klub. Bagian 9 Setiap anggota mempunyai kesempatan untuk absen tanpa ijin diberikan sebanyak dua kali disalah satu kwartal, ditempatkan sebagai daftar dimasa percobaan. Bagian 10 Setiap anggota di masa percobaan boleh dikembalikan pembayaran iurannya seperti yang telah ditetapkan oleh Komite Executive. Bagian 11 Kehadiran dari anggota yang masih dimasa percobaan pada acara khusus tidak diperkenankan. PASAL X REGU -REGU KLUB Bagian 1 Anak laki-laki dan perempuan diorganisasi menjadi regu-regu terdiri dari enam sampai delapan anggota, dengan satu pembina Page 16 Edisi 295 – 20 Juni 2014 sebagai pemimpinnya. Pembagian kepada regu yang lebih kecil ini menghasilkan kepatuhan dan kedisiplinan yang lebih baik, dan kepedulian antar pribadi lebih baik yang diberikan oleh antar anggota regu. Anak laki-laki dan perempuan didaftarkan pada regu yang terpisah. b. Bagian 2 - Pengurus Regu a. Kapten Regu Setiap regu didalam klub, dengan para pembinanya, hmemilih satu dari anggotanya sebagai kapten. Kapten bertanggung jawab kepada regunya dan harus memimpinya dengan ketepatan dan kerjasama dalam semua aktifitas klub. Kapten harus menunjukkan satu contoh bertingkah laku yang baik disetiap waktu. Disarankan bahwa kapten regu dipilih setiap empat atau enam bulan sekali untuk memberi kesempatan kepada anggota yang lain untuk mengembangkan kepemimpinannya. Bejana Advent Indonesia Timur Jurutulis Regu Setiap regu dalam sebuah klub, dengan para pembinanya, memilih satu dari anggotanya sebagai jurutulis. Jurutulis regu ini bertanggung jawab untuk melaporkan kehadiran dari tiap anggota regu kepada sekretaris klub. Disarankan bahwa jurutulis regu dipilih setiap empat sampai enam bulan sekali untuk memberikan kesempatan bagi anggota yang lain mengembangkan kepemimpinannya. Bagian 3 - Seragam: a. Pakaian Seragam Seragam klub remaja(pathfinder) yang resmi adalah seragam yang direkomendasikan oleh konferen untuk masing-masing anggota klub dan satf, dan harus dipakai pada saat acara-acara klub dan acara lain yang ditentukan oleh direktur klub. Page 17 Edisi 295 – 20 Juni 2014 M oore adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan, dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20 tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari kepelukan lelaki lain, karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia dipenjara selama 3 tahun. Setelah dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan ejekan dan penghinaan. Dalam keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian. Dia pergi kerumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati, masuk kedalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.” Bejana Advent Indonesia Timur Anak kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat datang, namaku Kay, tetapi papaku malam baru sampai ke rumah, paman apakah engkau mau bermain sebentar dengan saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui. Yang membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai ke tingkat seperti anak buta ini. setelah selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan di dalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman, dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia melukis dengan sangat serius dan tulus. “Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.” “Paman, apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.” Page 18 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Anak buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, “Paman, saya sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman paman.” Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan bentuk barang, dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Akhirnya, Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah catatan untuk orang tua Kay, “Tuan dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak hal, dan membuka pintu hati saya.” Tiga tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan memulai karirnya sebagai seorang dokter. Bejana Advent Indonesia Timur Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan music indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya buta. Refleksi: Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya, Kay kecil yang tinggal di dalam dunia yang gelap, sama sekali tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari betapa besar vitalitas dalam hidup ini, vitalitas dan semangat ini menyentuh ke dasar hati Moore. Cinta dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan, sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti Moore yang telah membantu banyak orang, ketika mengalami putus asa maka bukalah pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu. Page 19 Edisi 295 – 20 Juni 2014 Pada hari Sabat sore, tanggal 11 Mei 2013, di gereja kecil di Richmond, KY ada sebuah kejutan. Antara acara Sekolah Sabat dan kebaktian, Ketua satu David Frasier mengumumkan bahwa Danny Saputra akan berbagi sesuatu. Anggota menyaksikan Danny mengenakan atribut dari gelar master dalam ilmu komputer, pergi ke mikrofon. "Ini adalah hari wisuda saya," Dia menjelaskan dalam aksen yang kuat. Karena wisuda Eastern Kentucky University diadakan pada hari Sabat, Danny datang ke gereja sebagai gantinya, duduk di kursinya yang biasa dia duduki dekat bagian belakang di sebelah kanan. Tidak ada yang tahu apa yang telah direncanakan, tapi dia menggunakan toga dan jubah wisuda di gereja dan merayakan sendiri di gereja. . Danny dikenal di gereja sebagai seorang pemuda yang kalem. Jemaat penasaran untuk melihat dia berdiri di depan, kemudian dia mengatakan kepada mereka bahwa dia ingin berbagi cerita tentang bagaimana dia datang ke tempat ini. "Gereja ini sudah menjadi berkat bagi saya. Saya bisa saja tidak pernah berhasil kalau bukan karena kebaikan dan penerimaan kepada saya di sini, "kata Danny, melanjutkan ceritanya. Pada akhirnya, semua orang di ruangan, termasuk Danny terharu dan menyeka Bejana Advent Indonesia Timur air mata. Di sini, diceritakan bagaimana bukti-bukti dalam kesalehan dan ketekunan di mana Tuhan selalu menyertai. Danny lahir di Palembang, Indonesia, satu-satunya dari tiga bersaudara yang lahir di luar Amerika Serikat. Ketika berumur 18 bulan, keluarganya datang ke Amerika untuk kuliah di University of Kentucky. Di Lexington KY, Danny awalnya dikenal sebagai anak yang nakal dengan sikap buruk." Dia bilang dia hampir dikeluarkan dari sekolah dasar, tapi seseorang yang tidak saya kenal memasukkan dan membayar biaya sekolah di SD Advent di Lexington. Keluarganya adalah Advent, tapi tidak bisa membayar uang sekolah yang tinggi di sekolah gereja di Amerika. "Saya masih tidak tahu siapa yang melakukannya. Saya ingin berterima kasih kepada mereka, " kata Danny. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah mengenai sikapnya. Ketika di kelas dua, keluarga saya pindah kembali ke Indonesia, di mana orang tuanya mengirimnya ke sekolah Advent lagi. Di sekolah itu tidak ada yang sangat baik. Sekolah itu dianggap sekolah gudang. Di Indonesia, anak-anak harus lulus tes untuk masuk ke sekolah-sekolah tertentu, tetapi di sekolah Advent siapa pun bisa bersekolah di sana. Guru-guru Page 20 Edisi 295 – 20 Juni 2014 melakukan tugasnya dengan baik tetapi ada banyak anak yang perilakunya buruk termasuk Danny. Tapi sekolah dan gereja punya cara mendidik saya, kata Danny. Orang tua saya dan Pathfinders mengajari saya disiplin dan menghormati orang lain. Di Indonesia umumnya tidak bisa masuk ke sekolah umum bila sebelumnya sekolah di sekolah gereja, setidaknya di sekolah tertentu karena biasanya tidak bisa lulus ujian masuk. Tapi orang tua saya memberikan kepada saya seorang tutor. Mereka mengikutkan saya les supaya saya siap. Saya membenci yang seperti itu tetapi itu banyak membantu saya. Saya mendapatkan nilai tertinggi pada ujian masuk, saya masuk ke salah satu sekolah terbaik di kota itu. Pada saat itu, sikap Danny telah membaik. Orang tuanya memiliki harapan yang tinggi baginya, begitu juga seluruh keluarganya, mulai dari ayahnya yang Ph D. ibunya, bibi dan paman serta teman-temannya, anggota gereja dan guru sekolah mengharapkan dia menjadi seorang dokter. Karena nilai yang tinggi, Sebagian besar guru melihatnya memiliki kemampuan dalam kepemimpinan dan tanggung jawab. Danny memberikan penghargaan pada Pathfinders dalam hal ini. Saya berada di kelas Kepanduan sampai akhirnya menjadi Master Guide. Saya bertanggung jawab untuk tim saya, dan bagi orang-orang di bawah saya. Menjadi pemimpin yang baik tidak hanya memberitahu bagaimana melakukan sesuatu tetapi bagaimana bertanggung jawab. Jika tim saya melakukan sesuatu yang salah, saya mendapat hukuman paling keras. Hal ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab. Danny menjelaskan. Bejana Advent Indonesia Timur Saya merasa telah gagal di sekolah dasar, saya berusaha keras untuk melakukan yang lebih baik kemudian, tapi di SMA ada kelas pada hari Sabat, dan Danny tidak ke sekolah pada hari itu. Saya telah meminta pendeta menulis surat, dan untungnya, pamannya pergi ke sekolah yang sama menuntuk memperjuangkan hal yang sama seperti tahun sebelumnya. Guru-guru kemudian memberikan dia pekerjaan rumah dan mengambil tes pada hari-hari lainnya. Tapi saya merasa harus bertindak lebih baik dan yang yang terbaik pada hari istirahat. Akhirnya mendapat nilai A. Bahkan dalam satu kelas yang hanya bertemu pada hari Sabat, yaitu ekonomi, mendapat nilai 90 karena belajar keras meskipun tidak masuk kelas sekalipun. Ketika mengikuti tes untuk sekolah dokter, Danny mengalami kegagalan. Dia dan keluarga sangat kecewa tapi berpikir untuk mencoba lagi tahun berikutnya sementara itu mencoba di sekolah computer. Tahun berikutnya Danny coba lagi di kedokteran dan kali ini dia berhasil namun kemudian dihadapkan pada keputusan apakah akan mengambil kedokteran atau ilmu computer. Danny tetap tertarik dengan bidang biologi dan berpikir mungkin akan mendalami bioteknologi tapi tidak ada jurusan seperti itu. Akhirnya Danny memutuskan untuk mengambil ilmu computer. Teman-teman banyak yang tidak setuju tetapi Danny katakan untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa itu adalah pilihan yang tepat dan berpikir karena recana Tuhan baginya. Jalan hidupnya seperti membingungkan. Sekarang ini sudah pada ilmu computer bukan lagi pada kedokteran. Berikutnya mendapatkan tawaran yang besar dengan sebuah pekerjaan yang bergengsi. Danny juga diwawancara untuk posisi manajerial pada salah satu bank terbesar di Indonesia. Dalam dua bulan berulang kali mendapat kesempatan di interview dalam beberapa bidang. Keluarga seperti tidak percaya karena dia adalah seorang Tionghoa, minoritas yang kadang didiskriminasi. Tapi ketika berhadapan dengan dewan direksi, untuk pekerjaan yang bergengsi itu, dikatakan bahwa pelatihan diadakan pada hari sabat dan tidak ada pilihan lain. Jadi Danny tidak menandatangani kontrak. Orang tuanya menyarankan untuk melanjutkan pendidikan di Amerika seoerti yang mereka idamkan selama bertahun-tahun. Teman-teman kemudian menawarkan untuk bekerja sama untuk memulaikan sebuah usaha. Danny kemudian mengatakan mau membantu tetapi sewaktu-waktu akan keluar. Danny membantu merintis usaha ini tapi juga mengirimkan aplikasi ke universitas-universitas di Amerika. Dua mendapat jawaban Page 21 Edisi 295 – 20 Juni 2014 untuk coba lagi di periode berikut tetapi Eastern Kentucky University mengirimkan informasi menerima. Danny juga berkesempatan tinggal di apartemen yang jauh lebih murah daripada di sebuah rumah. Buru-buru, temannya mengirimkan paspornya kota asalnya sementara Danny buru-buru ke kedutaan untuk mengurus Visa. Karena sebelumnya sudah pernah ke Amerika, visa segera didapat namun masalah baru muncul ketika kesulitan tiket pesawat. Diinformasikan bahwa satu-satunya tiket yang tersisa pemberangkatannya di awal semester tapi tidak lama kemudian dapat info lagi kalau tiketnya sudah dibatalkan. Mereka menawarkan tiket yang lain tetapi itu berarti untuk penerbangan berikutnya. Waktu yang sangat mepet dan akhirnya saya berangkat ke Kentucky dan terlambat 30 menit pada kegiatan orientasi mahasiswa. Kata Danny sambil tersenyum. Orang tuanya memberikan cukup uang pada saat baru akan mulai kuliah tetapi kemudian bisa berhemat. Mereka berpikir bagaimana caranya untuk mengirim uang setiap tahun. Awalnya berpikir akan membayar mahal untuk kuliahnya dan kemungkinan orang tuanya tidak sanggup membayar setiap semester kemudian Danny berbicara dengan penasihatnya yang kemudian memberikan pekerjaan sehingga biaya kuliahnya tertutupi dan orang tuanya tidak lagi mengirim uang. Danny menceritakan mengenai berkat-berkat yang tak terduga. Awalnya berpikir untuk menjadi dokter tetapi dia lebih senang bekerja dengan computer dan bila mengikuti rencana awal untuk kuliah di kedokteran maka dia tidak akan ke Amerika. Danny melamar untuk bekerja di lab, tapi kemudian mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di mana dia dibayar dengan jam kerja yang lebih. Danny mendapatkan tugas di musim panas dan kemudian sebagai instruktur robotic. Sebuah pekerjaan bergengsi. Danny juga menemukan sebuah gereja Advent kecil beberapa mil jauhnya. Orang tuanya selalu mengingatkan, ke manapun kamu pergi, carilah gereja Advent dan itulah yang dia lakukan. Saat Dia berdiri, dengan memakai jubah, di depan jemaat kecil Richmond, bersama keluarga Amerika nya, dia berbicara terbata-bata. Semua terharu. Tuhan begitu baik! dan saya menghargai Orang-orang di gereja ini. Orang Advent sangat luar biasa ! Seseorang membawa saya ke gereja setiap hari Sabat karena saya tidak punya mobil. Jika saya perlu sesuatu, saya selalu dibantu. Ini adalah gereja yang sangat menyenangkan. Gerejanya kecil tetapi jemaatnya saling mengenal, jemaat akan tahu bila ada yang sedang menghadapi masalah dan berusaha mencari jalan keluar. Sebagian orang terharu. Upacara wisuda dadakan yang sederhana, tapi begitu luar biasa. Danny Saputra mendapat sambutan meriah. Begitu pula Tuhan dimuliakan.. *** Bejana Advent Indonesia Timur Page 22