I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senyawa 1,2 Dimethylhydrazine (1,2 DMH) merupakan salah satu zat yang mampumenginduksi kanker kolon. (Druckrey et al) (1967) merupakan orang yang pertama kali menginduksi kanker kolon pada tikus dengan menggunakan 1,2 Dimethylhydrazine (1,2 DMH). Druckey juga mengatakan bahwa target jaringan utama induksi adalah intestinum, khususnya kolon dan rektum (Arcos et al., 1982). (Arcos et al., 1982) juga menegaskan pula 1,2 DMH selektif dalam menginduksi kanker kolon pada tikus. Pemberian 1,2 DMH secara subkutan merupakan cara yang dapat diandalkan untuk menginduksi kanker kolon pada hewan pengerat (Arcos et al., 1982) Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe (Aughey dan Frye., 2001). Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan mengatasi benda-benda asing tersebut Sel imunokompeten terdiri atasn sel utama yang bergerak, yakni sel limfosit dan makrofag dan sel utama menetap, yakni retikuloendotel dan sel plasma (Junquereira dan Carneiro,1982). Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofag, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan 1 2 terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah (Junquereira dan Carneiro,1982). Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe (Aughey dan Frye., 2001). Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu. Pulpa putih terdiri atas pariarteriolar limphoid sheats (PALS), folikel limfoid, dan zona marginal. Folikel limfoid umumnya tersusun atas sel limfosit B, makrofag, dan sel debris (Ward et al., 1999). Selain berfungsi sebagai pertahanan dalam melawan mikroorganisme, limpa juga merupakan tempat utama destruksi sel-sel eritrosit tua oleh makrofag dan dapat bereaksi terhadap antigen-antigen yang dibawa dan memfiltrasi darah secara imunologis (Junquereira dan Carneiro,1982) Pengaruh limpa secara fungsional terhadap induksi bahan karsinogen dan pertumbuhan kanker belum diketahui dengan jelas. Kemampuan limpa untuk melindungi individu dari induksi kanker kolon dengan DMH kemungkinan tergantung dari pertahanan sistem imun individu tersebut (Bruce et al., 2000). Senyawa 1,2 Dimethylhydrazine merupakan bahan karsinogen dalam menginduksi kanker kolon (Joseph et al., 1982). Induksi 1,2 DMH mengakibatkan timbulnya cedera atau jejas pada tubuh hospes. Daya 3 karsinogenik 1,2 DMH bergantung dari spesies, strain hewan coba, dan rute pemberian serta dosisnya (Arcos et al., 1982). Apabila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera, ada respon yang menyolok pada jaringan hidup di sekitarnya. Respon ini dinamakan peradangan atau inflamasi (Price dan Wilson., 1995) Pada penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan histopatologi organ limpa dari tikus Sprague Dawley yang dipapar secara subkutan dengan DMH dosis 60mg/kg BB selama 15 minggu B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histopatologi organ limpa tikus Sprague Dawley akibat paparan kronis DMH dosis 60mg/kg BB secara subkutan selama 15 minggu.