II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan

advertisement
 6 II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Oleh
karena itu pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan
jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang
(jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa
dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain
(www2.idx.co.id, 26 Juni 2011).
Menurut Undang-undang Pasar Modal no 8 tahun 1995, pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Selanjutnya definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal
adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang
menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu
tahun ke atas. Abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang
dilakukan melalui mekanisme over the counter (OTC) (Siamat, 2005).
2.2. Saham
Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada
suatu perseroan terbatas (Siamat, 2005). Terdapat beberapa jenis saham
yang dapat dipilih oleh investor, di antaranya :
2.2.1 Berdasarkan atas cara peralihan, saham dibedakan menjadi dua, yaitu:
7 a) Saham atas unjuk (bearer stock), adalah saham yang tidak ditulis
nama pemiliknya, agar mudah dipindah-tangankan dari investor ke
investor lain.
b) Saham atas nama (registered srock) adalah saham yang ditulis
dengan jelas siapa pemiliknya, di mana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan dan
kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang
khusus membuat daftar nama pemegang saham. Apabila terjadi
kehilangan, pemegang saham tersebut dengan mudah mendapat
pergantiannya.
2.2.2 Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, dibedakan
menjadi :
a) Saham biasa (common stock), merupakan suatu sertifikat atau
piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu
perusahaan
dengan
berbagai
aspek-aspek
penting
bagi
perusahaan.
b) Saham preferen (preferen stock) merupakan bentuk gabungan
antara obligasi dan saham. Saham preferen sama dengan
obligasi karena jumlah dividennya tetap selama masa berlaku
dari saham, mewakili klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham
biasa.
Keuntungan yang dapat diperoleh investor dari menanamkan saham
adalah investor berhak menerima dividen dan capital gain. Dividen adalah
bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham, yaitu
berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham.
Perbedaan antara harga jual dan beli saham disebabkan oleh perubahan
permintaan dan pernawaran terhadap saham tersebut.
2.3. Indeks LQ 45
LQ45 merupakan suatu forum yang di dalamnya berisi perusahaanperusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar
8 yang tinggi. Tujuan dari indeks LQ45 adalah menyediakan sarana yang
obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor
dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitori pergerakan harga dari
saham-saham yang aktif diperdagangkan. Perusahaan-perusahaan masuk
dalam daftar LQ 45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi,
antara lain :
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular
(rata–rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata – rata kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi
dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai
Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data
pasar Juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72
persen total kapitalisasi pasar dan 72,5 persen dari nilai transaksi di pasar
reguler.
2.4. Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan
grafik harga dan volume historis. Analisis sekuritas yang dimaksud adalah
pergerakan grafik harga (atau volume) saham, obligasi, option, future dan
instrumen keuangan lain.
Analisis teknikal ini menawarkan pengembangan teknik perdagangan
saham berdasarkan pengalaman dan pergerakan serta volume perdagangan
masa lalu, dengan membuat suatu tren atau pola atas grafik historis. Analisa
teknikal mempunyai tiga prinsip dasar pemikiran, yaitu :
a. Market Price Discount Everything
Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah
menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar
9 b. Price Move in Trend
Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan
berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus
berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakan ini
berhenti dan berbalik arah.
c. History Repeat It self
Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan
pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam
menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.
Ada beberapa grafik yang sering digunakan dalam melakukan analisis
teknikal suatu saham, antara lain :
1. Grafik Garis (Line Chart)
Grafik garis merupakan grafik yang paling sederhana yang
menghubungkan
titik-titik,
di
mana
titik-titik
tersebut
mencerminkan harga penutupan sekuritas pada suatu hari.
Keuntungan dari grafik garis terletak pada kesederhanaanya. Grafik
ini menampilkan gerakan harga sekuritas yang jelas dan mudah
dimengerti. Berikut adalah contoh grafik garis (line chart).
Gambar 1. Grafik Garis (Line chart)(http://www.forexrealm.com)
2. Grafik Batang (Bar Chart)
Grafik ini menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi,
harga terendah, dan harga penutupan sekuritas pada suatu hari.
Dalam gambar 2 bagian paling atas dari setiap batang vertikal
mencerminkan harga tertinggi untuk suatu periode, dan bagian
paling bawah mencerminkan harga terendah untuk periode tersebut.
”Tick” penutup ditampilkan di sebelah kanan untuk menunjukkan
harga penutup untuk periode tersebut sedangkan harga pembuka
10 ditunjukkan oleh ”tick di sebelah kiri. Berikut adalah contoh dari
grafik batang (bar chart).
Gambar 2. Grafik Batang (Bar Chart) (http://www.forexrealm.com)
3. Grafik Lilin (Candlestick Chart)
Grafik lilin merupakan grafik berbentuk lilin yang dapat
menggambarkan 4 titik harga, yaitu harga pembukaan, harga
tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari suatu saham
selama periode tertentu. Ada dua macam warna batang lilin, yaitu
lilin berwarna terang yang menunjukkan kecenderungan harga naik
karena harga pembukaan lebih rendah dibanding harga penutupan
dan lilin berwarna gelap yang menunjukkan harga turun karena
harga pembukaan lebih tinggi dibading harga penutupan. Berikut
adalah contoh dari grafik lilin (candlestick chart).
Gambar 3. Grafik Lilin (Candlestick Chart)
(http://www.seputarforex.com)
2.5. Pembentukan Tren
Tren sebenarnya adalah arah pergerakan harga pasar saham. Investor
harus menyadari kemana arah pergerakan saham saat ini. Tren
11 mencerminkan perubahan harapan investor yang konsisten. Berdasarkan
arah pergerakannya, pembentukan tren dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Uptrend
Uptrend artinya adalah harga saham cenderung bergerak naik. Pada
kondisi ini, sentimen dari kebanyakan investor sedang dalam
kondisi positif.
2. Downtrend
Downtrend memiliki arti harga saham yang cenderung bergerak
turun. Jika pasar menunjukkan downtrend, sebaiknya pasar
melakukan posisi beli agar terhindar dari kerugian.
3. Sideways trend
Sideways trend artinya pergerakan harga saham stagnan (hanya
naik dan turun pada kisaran harga tertentu)
Berikut ini adalah contoh dari pembentukan tren :
Gambar 4. Pembentukan Tren (http://www.seputarforex.com)
2.6. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan analisis yang berdasarkan faktor
pengaruh
perekonomian,
keamanan,
politik,
keuangan,
kebijakan
pemerintah, dan hal eksternal yang berhubungan dengan negara tempat
indeks itu berlangsung atau indeks lain yang berhubungan dan berdampak
pada penawaran dan permintaan (Tan, 2008). Analisis fundamental
bertujuan untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang
dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
12 harga saham di masa depan dan menerapkan hubungan variabel-variabel
tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Tahapan yang dilakukan
untuk melakukan analisis fundamental adalah sebagai berikut :
1.
Analisis Ekonomi/Pasar
Dalam melakukan analisis fundamental, penilaian terhadap
kondisi ekonomi dan keadaan berbagai variabel utama seperti
laba yang diperoleh dan tingkat bunga perlu dilakukan. Apabila
resesi diperkirakan terjadi atau perekonomian sedang menuju ke
arah resesi harga saham akan sangat terpengaruh oleh situasi
tersebut.
2.
Analisis Industri
Setelah melakukan analisis ekonomi investor harus mengetahui
taksiran di mana ia akan menanamkan modalnya. Oleh karena
itu taksiran tentang seberapa besar risiko suatu industri,
bagaimana pertumbuhan industri tersebut merupakan variabelvariabel yang penting untuk diperoleh bagi analisis saham.
Suatu industri yang mempunyai kepekaan lebih tinggi dari pasar
mengindikasikan bahwa industri tersebut mempunyai risiko
pasar yang tinggi.
3.
Analisis Perusahaan
Dalam melakukan analisis fundamental analis perlu memahami
variabel-variabel yang mempengaruhi nilai intrinsik saham.
Untuk menaksir nilai intrinsik saham dapat digunakan dua
metode yaitu Dividend Discounted Model (DDM) dan Price
Earning Ratio (PER). Data-data yang dibutuhkan dalam
menggunakan metode analisis tersebut disajikan berdasarkan
atas prinsip-prinsip akuntansi yang umum diterima, karena itu
langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ada dua
laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan laporan rugi
laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan, kewajiban finansial,
dan modal sendiri pada waktu tertentu, sedangkan laporan rugi
13 laba menunjukkan berapa penjualan yang diperoleh perusahaan
pada periode waktu tertentu (Husnan, 2001).
2.7. Penelitian Terdahulu
Marta (2010) melakukan penelitian mengenai penilaian harga saham
pertanian dengan menggunakan analisis teknikal. Perusahaan yang diambil
sampel di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT london
Sumatera Plantation Tbk (LSIP), PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI),
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk
(UNSP). Analisis teknikal yang digunakan bertujuan untuk menentukan saat
yang tepat bagi investor kapan saat membeli, menjual, maupun menyimpan
saham. Selain itu untuk mengetahui kapan harus melakukan cut loss agar
terhindar dari kerugian yang lebih besar. Analisis teknikal yang dilakukan
menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average
Envelopes.
Alamsyah (2010) melakukan penelitian mengenai penilaian harga
saham
pertambangan
dengan
menggunakan
analisis
teknikal
dan
fundamental. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pergerakan harga
saham pada empat perusahaan pertambangan di antaranya adalah PT Aneka
Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bukit Asam
(Persero) Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). Analisis teknikal
dilakukan dengan menggunakan pendekatan Simple Moving Average (SMA)
dan Moving Average Envelopes (MAE). Analisis fundamental pada
penelitian ini menggunakan pendekatan Dividend Discounted Model (DDM)
dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Melalui analisis fundamental
secara umum kinerja keempat perusahaan tersebut tergolong baik kecuali
kinerja PT Timah Tbk (TINS) yang cenderung kurang memuaskan.
Download