DONALD MACDONALD S.M.M. HIDUP BAGI ALLAH Persiapan untuk Pembaharuan Pembaktian Diri Kepada Yesus Melalui Maria Menurut Semangat Santo Louis Marie de Montfort "Demikianlah hendaknya kamu memandangnya bahwa kamu telah mati karena dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus" (Rom 6:11) Serikat Maria Montfortan BANDUNG 1996 HIDUP BAGI ALLAH Judul asli Oleh Diterbitkan : Alive to God : Donald Macdonald, smm : Montfort Press, Burbo-Bank Road, Liverpool L236TH 1993 Diterjemahkan oleh SMM, Bandung Kutipan Kitab Suci diambil dari Alkitab Deuterokanomika, Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta 1976. Serikat Maria Montfortan (SMM) Jln. Surya Sumantri 83, Bandung 40164 2 DAFTAR ISI Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Pekan 1 PENGENALAN DUNIA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 Pekan 2 PENGENALAN DIRI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 Pekan 3 MENGENAL BUNDA KITA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31 Pekan 4 MENGENAL YESUS KRISTUS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 Litani Roh Kudus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 Singkatan-singkatan AAS = Acta Apostolicae Sedis (Dokumen Takhta Apostolik) dari tulisan St. Montfort: BS = Bakti Sejati CKA = Cinta dari Kebijaksanaan Abadi DM = Doa yang Menggelora PAK = Persiapan atas Kematian yang Baik RM = Rahasia Maria Srt = Surat SSS = Surat kepada Sahabat-sahabat Salib 3 KATA PENGANTAR Seorang anak meninggalkan toko swalayan. Dari raut mukanya tercermin kebingungan. Maka ibunya bertanya: 'Bagaimana engkau bisa mendapatkan sesuatu bila engkau tidak mengeluarkan uangmu?' Tadi anak itu masuk toko dengan mengantongi uang-sakunya, namun ia kewalahan karena begitu banyak pilihan yang ditawarkan, sehingga ia tidak dapat memutuskan mau beli apa. Oleh karena dia tidak mampu mengambil keputusan dan melepaskan uangnya, ia meninggalkan toko dengan tangan hampa dan kecewa. Soal pembaptisan Santo Louis-Marie de Montfort merasa terpanggil untuk mengajak orang menyerahkan diri kepada Allah, sebagaimana mereka berjanji waktu dibaptis. Hayatilah pembaptisanmu dengan sungguh- sungguh, ia berkhotbah. "Apakah ada manusia yang sesungguhnya memenuhi janji-jani baptisnya dengan setia?" (IS 127). Montfort berpendapat bahwa tidaklah demikian, terutama karena kita biasanya lupa akan janji-janji baptis dan akan tanggung jawab yang diminta. Hampir tak seorangpun mengukuhkan secara pribadi perjanjian yang dibuat dengan Allah melalui wali baptisnya (IS 127). Janji-janji yang diucapkan atas nama kita ketika masih bayi, perlu diterima secara pribadi bila kita sudah menjadi orang dewasa. Untuk melakukan ini kita perlu mengenal baik Tuhan maupun kita sendiri. Sejauh mana kita ditandai oleh kenyataan bahwa Tuhan kita Yesus Kristus telah hidup, wafat dan dimakamkan, dan bangkit dari kubur untuk tinggal bersama kita pada saat ini? Apakah ini sungguh memberi ilham kepada kita, 'supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru' (Rom 6:4). Apakah kita mengalami suatu kesegaran dalam hidup sementara kita berjalan dalam kehadiran dan kekuatan Tuhan kita yang bangkit? Apakah ini suatu pengalaman yang sungguh hidup? Sejauh mana kita mengenal diri sendiri? Mengetahui sesuatu mengenai segi lemah dan kuat dalam diri kita, perlu untuk menghayati hidup sehari-hari secara sadar? Bila kita tidak mengenal Tuhan dan diri sendiri lebih baik sedikit, hidup kristiani kita pasti agak kabur. 4 Untuk dipikirkan. Jadi, dalam persiapan untuk memberi arti kepada janji-janji yang dibuat atas nama kita ketika kita dibaptis, Santo Montfort mengusul agar kita memberi waktu untuk menemukan maknanya. Ambillah empat pekan, anjurannya, untuk merenung mengenai Tuhan dan diri kita sendiri bertitik tolak dari: 1) Pengenalan dunia, 2) Pengenalan diri, 3) Pengenalan Bunda Maria, 4) Pengenalan Kristus. Masing-masing bagian diberi waktu satu pekan, tetapi anggaplah acara ini sebagai sarana, bukan sebagai sesuatu yang kaku bagai kekang. Pergunakanlah sejauh terasa membantu. Ciri-ciri utama dalam renungan-renungan ini adalah pengobaran semangat agar hidup dalam kekaguman akan kehadiran Kristus yang bangkit. Yesus yang bangkit dan hadir merupakan intinya. Semuanya bergantung dari dan diterangkan oleh kehadiran Yesus ini. Pembaptisan merupakan pintu masuk kepada hidup seperti ini, dan iman yang hidup merupakan jalan untuk mewujudkannya. Pada akhir empat tahap ini kita mungkin ingin membaktikan diri kepada Yesus melalui Maria, seperti yang dianjurkan Montfort, "oleh karena inilah satu jalan untuk bertemu dengan Yesus secara sempurna, mencintai-Nya dengan mesra serta mengabdi-Nya dengan setia" (IS 62). Maria menolong kita untuk mengenal diri kita sendiri dan Kristus. Sebagaimana dikatakan Paus Paulus VI, "Lebih dari apapun Maria adalah teladan kebaktian yang isinya ialah membuat hidup kita menjadi persembahan bagi Allah. Ini merupakan suatu ajaran yang kuno namun selalu baru yang dapat didengarkan kembali oleh setiap orang secara pribadi ' (Marialis Cultus, 21). Dalam perlindungan Maria Kalau dalam pembaptisan kita diberikan suatu harta, pengalaman menunjukkan bahwa harta ini dibawa dalam bejana yang rapuh. Kita perlu bantuan untuk mengamankannya. "Jadi, untuk menjadi lebih bijaksana dari pada Salomo ..., kita harus meletakkan seluruh kepunyaan kita dan harta yang paling berharga dari segala harta, Yesus Kristus, dalam tangan Maria supaya ia menyimpannya bagi kita. Kita harus melawan terlalu banyak musuh dan 5 mereka terlalu cerdik dan sangat berpengalaman,... dan kitapun telah berpengalaman pahit. Marilah mewaspadai kebijaksanaan dan ketekunan kita" (CKA 221). Bunda Maria memberi kita saat ini, sebagaimana selalu ia berikan 'harta yang paling berharga dari segala harta, yakni Yesus Kristus'. Bersatu dengan Maria karena dibaptis dalam Puteranya, kita dapat menikmati harta ini juga. Paus Yohanes Paulus II, yang tidak hanya berbicara tentang 'ajaran iman', tetapi juga tentang 'hidup beriman', yang tercermin dalam spiritualitas Marial yang otentik, menulis 'di antara banyak saksi-saksi dan guru-guru spiritualitas, kami akan mengaingat kembali, tokoh Santo Louis-Marie Grignion de Montfort, yang mengusulkan pembatian diri kepada Kristus melalui tangan Maria sebagai sarana yang berhasilguna bagi umat kristiani untuk menghayati janji-janji baptisnya' (Redemptoris Mater 48). Barangkali halaman- halaman ini dapat mendorong kita untuk menjalankan hal itu. Pola Harian Setiap hari persiapan hendaknya berpusat pada: 1) sebuah perumpamaan 2) sebuah renungan singkat 3) sebuah doa 4) sebuah kutipan dari Santo Montfort Orang sering menganggap perumpamaan-perumpamaan dimaksudkan bagi mereka yang terlalu sederhana untuk berpikir secara mendalam. Ini salah sama sekali. Perumpamaan-perumpamaan itu merupakan pintu masuk kepada jalan pikiran Yesus. Apabila saya mulai memahami sedikit dari apa yang mereka katakan, saya akan masuk ke dalam pengalaman Yesus. Mereka menolong kita untuk berakar dalam Kristus melalui Injil. Untuk mencoba memahami Allah dan kehidupan melalui berbagai perbandingan dan contoh dalam perumpamaan, berarti bersentuhan dengan sumber kehidupan. Jadi, kalau misalnya kita mendengar sebuah perumpamaan yang menceriterakan 'Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu' (Mat 13:44): 6 1) Hadapilah kisah atau perumpamaan ini dengan tenang. Coba mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Apa yang hendak diungkapkannya? Apa yang menjadi gagasan dasar? Yaitu: Sebuah harta yang secara tak terduga ditemukan. 2) Hadirlah pada gagasan 'harta yang ditemukan'. Ambillah waktu untuk menggambarkannya hidup-hidup. Bayangkan seperti apakah 'temuan' itu. 3) Ajukan dua pertanyaan mengenai perumpamaan: Paham apa muncul di dalamnya tentang Allah atau Yesus? Paham apa muncul di dalamnya tentang diriku sendiri? Jika saya membiarkan perumpamaan ini menantang saya untuk mendapat suatu gagasan tertentu melalui kedua pertanyaan ini, itu berarti: saya mulai menempuh jalan utama untuk mendalami Injil. Pesan aktual. Biarkan perumpamaan itu berbicara dan coba mendengar dengan baik. Jangan terlalu aktif. Biarkan gagasan dasar menguasai hatimu. Jangan menganggapnya suatu kisah yang menarik dari masa lampau. Terimalah kisah itu dari Kristus yang bangkit, yang kini berbicara melalui Roh yang hadir dalam Injil, pusat iman Gereja. Roh Kudus yang sama yang pertama-tama memberikan kehidupan kepada kata-kata itu, masih juga membuat kata-kata ini hidup saat ini. Mereka menjadi pengantar kehadiran dan kekuasaan Tuhan Yesus yang bangkit. Perumpamaan-perumpamaan memberi kesempatan untuk masuk ke dalam jalur pikiran Yesus Kristus. Bila saya berpikir tentang harta yang ditemukan dalam konteks perumpamaan, saya mungkin bertanya kepada diriku sendiri, 'Apakah Yesus Tuhanku merupakan harta yang ditemukan? Apakah Dia yang menarik saya untuk menyelami kekayaan Allah? Mengenai paham yang saya beroleh mengenai diriku sendiri, apakah imanku suatu harta bagiku? Apakah saya bergembira pernah menemukannya? Apakah saya masih bisa entusias memiliki iman itu? Saya rela membayar harga apa untuk iman ini? Apakah saya mengenal orang yang hidupnya mencerminkan perumpamaan ini? Cukuplah merenungkan satu pertanyaan. Biarkanlah gagasan 'harta yang ditemukan' menuntun saya kemana ia mau. Renungan, doa, dan kutipan yang disediakan untuk setiap hari dimaksudkan sebagai bantuan menuju sasaran ini. 7 Terima kasihku bagi komunitas Montfortan di India dan kepada komunitas Suster-suster Belaskasih di Burnley, di mana bahan ini pertama kali diperkenalkan. Pekan 1: PENGENALAN DUNIA Hidup menurut roh dunia berarti bahwa kita dalam praktik hidup seolah-olah Allah tidak ada. Hidup seperti ini berpusat pada diri sendiri, selalu dengan berhitungan 'Apa keuntungan bagiku?'. Namun Allah itu atau penting sekali atau sama sekali tidak penting. Hari Pertama: Mrk 13:34-36 Berjaga-jagalah Perumpaan: "Kedatangan Anak Manusia, sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjagajagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang, menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur." Renungan. Kebanyakan orang Kristen, katanya, akan tetap hidup dan bertindak sebagaimana mereka hidup dan bertindak sampai saat ini, juga andaikata agama kristen terbukti sebuah dongeng saja. Apakah hal ini juga berlaku bagiku? Apakah aku sedang tidur atau berjaga di hadapan Tuhan saat ini? Imanku menantangku untuk hidup bagi Allah dalam Kristus - ini benar-benar suatu gaya hidup. Apakah hidupku hanya suatu impian, kalau itu menyangkut pandangan dan hidup kristiani? Apakah gaya hidupku memberi kesan saya sungguh menimani karunia hidup dipercayakan kepadaku oleh Tuhan? 8 Dunia yang menyangkal Allah mencoba melupakan kematian. Namun, kematian tidak melupakan kita. Sebagai orang yang dibaptis dalam Kristus, kita percaya bahwa kini Allah hadir bersama kita dalam Roh Kristus yang bangkit dari kubur. Sungguh suatu pegangan yang kuat dalam menhadapi kematian. Jika aku ingin agar itu sungguh menjadi peganganku, aku harus menghayati hidupku sekarang dalam kehadiran Yesus Tuhanku yang bangkit. Doa. Tuhan Yesus, hidup adalah anugerah. Setiap detak jantung mengantar aku lebih dekat pada saat kematian. Aku mohon agar dapat menghayati hidup dengan semangat secukupnya dan peka terhadap kehendak-Mu, sehinggga ketika pada waktu aku mati, aku boleh percaya bahwa aku akan hidup bersama-Mu untuk selama-lamanya. Semoga Ibu-Mu, yang mengambil bagian dalam hidup-Mu di dunia, dalam kematian-Mu di Kalvari, dan dalam kemuliaan-Mu kini di surga, mendoakan aku sekarang dan pada saat aku mati. Montfort: Untuk mengosongkan diri, perlu kita setiap hari mati terhadap diri sendiri... Jika kita tidak mati terhadap diri sendiri, jika devosi-devosi kita yang paling suci tidak membawa kita kepada kematian yang perlu dan subur ini, maka kita tidak akan menghasilkan buah-buah yang berharga dan segala devosi tidak akan berguna (BS 81). *** 9 Hari Kedua: Mrk 13:28 PERTUMBUHAN SEBAGAI TANDA HIDUP Perumpamaan: "Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat." Renungan. Roh dunia yang menyangkal Allah hanya menginginkan apa yang dapat dimakan, diminum, atau disimpan di bank. Aku juga menginginkan hal-hal seperti itu, tetapi jangan dengan mempertaruhkan kehadiran Allah. Untuk bertumbuh dalam iman, harapan dan cinta kasih kepada Allah berarti bahwa aku harus menjauhkan diri dari banyak hal yang memikat aku. Apakah aku sadar pertarungan ini terjadi dalam diriku? Aku memilih apa? ' Ke mana condong, ke mana rebah' itu menunjukkan bahwa aku harus mencoba bertumbuh menuju Allah. Maka aku harus menyadari lapisan-lapisan cinta diri dalam diriku. Mereka menyamar dalam bermacam-macam bentuk. Ungkapan-umgkapan seperti: 'Apa keuntungannya bagiku?' atau 'Itu tidak mengerjakan apa-apa bagiku', dapat mempengaruhi dan mengatur hidupku. Ini berarti bahwa Allah ditolak, manusia dilukai dan pertumbuhanku menuju Kerajaan Allah dibengkokkan dan dihambat sementara aku dibaptis untuk menjadi warganya. Jika aku menyadari cinta kasih Allah, yang aku terima dalam Tuhanku yang bangkit, aku akan bertumbuh menuju Allah. Bila aku memandang cinta kasih itu penuh iman, aku akan membalas dengan bersembah sujud dan puji syukur. Aku akan mencoba membalas dengan doa dan perhatian konkrit untuk siapapun yang diutus Allah ke dalam hidupku. Bila aku mencari tanda-tanda hidup Kristiani dalam diriku, yang terbaik adalah mencari contoh dalam kehidupan saat ini. Doa : Tuhan Yesus, apabila pohon mulai bertunas, kami tahu bahwa musim panas sudah dekat. Yang kelihatan mati mulai hidup lagi. Apakah ada tanda seperti ini di dalam diriku? Terbuka kepada kelembutan cinta-Mu, aku berdoa agar menjadi peka bagi hidup-Mu dalam hidupku. Engkau menyerahkan diri-Mu kepadaku. Aku menyerahkan kepada-Mu waktu dan perhatianku. Aku berharap akan memberikan diriku kepada-Mu. 10 Semoga Ibu-Mu yang menyimpan semuanya dalam hatinya, menolongku untuk bertumbuh dalam iman. Suaranya, ketika menyelami Elisabet, sungguh membawa sesuatu yang berarti baginya. Semoga ia juga membawa sebanyak itu bagiku. Montfort: Kebijaksanaan dunia pada umumnya terdiri dari suatu penyesuaian yang sempurna dengan patokan-patokan dasar dan gaya hidup dunia. Kebijaksanaan itu secara rahasia dan tanpa henti-hentinya mengejar kenikmatan dan lepentingan pribadi dan ini bukan secara kasar dan terbuka dapat menimbulkan suatu skandal, tetapi secara rahasia, cerdik dan penuh akal (CKA 75). *** H a r i K e t i g a: Mat 7:24-25 MEMBANGUN DI ATAS WADAS Perumpamaan: Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di atas batu. Renungan. Roh dunia kurang berminat kepada kesunyian dan keheningan. Kebisingan sebagai pencemaran udara menjadi bagian lingkungan hidup kita dewasa ini. Media masa mempunyai pesan- pesan komersialnya sendiri untuk disiarkan. Hiburan semakin membisingkan. Begitu banyak orang takut akan kesunyian. Aku hidup dalam dunia seperti itu. Aku bisa saja dipengaruhi olehnya. Hal itu bakal membuat aku tuli terhadap sapaan Allah. Untuk dapat mendengarkan, aku perlu memberi perhatian penuh. Aku barang kali tidak bisa mempunyai kontrol atas kebisingan di sekitarku, namun aku seharusnya semakin mempunyai kontrol di dalam diriku. Kesunyian batin diperlukan untuk dapat menyimpan apa yang kudengar. 11 Iman kristianiku akan diuji, oleh karena hidup itu sendiri dapat menjadi begitu kejam dan penuh salib. Cara bagaimana aku menangani imanku, mungkin tidak sebagai mestinya. Apapun yang aku coba membangun hanya dapat berdiri jika berlandaskan pada dasar yang kokoh. Dalam perumpamaan tadi, rumah orang bijaksana itu tetap berdiri walaupun topan-badai menerpa, oleh karena ia telah mendirikannya di atas batu. Hal yang sama akan berlaku bagi hidupku, menurut ungkapan Yesus, jika aku termasuk mereka 'yang mendengar perkataan-Ku ini'. Kemudian, menurut Yesus, aku akan menjadi seorang bijaksana jika aku akan bertindak sesuai dengan apa yang kudengar. Perbuatan-perbuatan, kita tahu, berbicara lebih lantang daripada kata-kata. Doa. Tuhan Yesus, aku telah mendengar perkataan-Mu. Di antaranya ada yang sudah kukenal dan yang tersimpan dalam ingatanku. Namun pada hari ini aku berdoa untuk memperoleh rahmat agar aku sungguh-sungguh dapat mendengarkan apa yang Engkau katakan, sehingga perkataan-Mu tersimpan dalam hatiku. Selanjutnya, berilah aku keberanian untuk bertindak sesuai dengan apa yang kudengar. Semoga Bunda-Mu, yang sudah menyimpan begitu banyak dalam hatinya dan menghasilkan buah banyak, mendorongku untuk mendengar dan menjadi patuh. Montfort: "Apa yang kuminta pada-Mu? .... tokoh-tokoh yang sesuai dengan hasrat hati-Mu, ....bagaikan awan mereka melayang-layang ke mana-mana menurut arah tiupan napas Roh Kudus....., orang-orang yang selalu siap bagi-Mu, selalu siap mentaati Engkau dalam perintah atasannya" (DM 710) *** 12 Hari Keempat: Luk 12:16-12 MENYIMPAN DALAM ALLAH Perumpamaan: Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbunglumbungku dan akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristira-hatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" Renungan. Apa yang dapat diberikan kepada seseorang yang sudah memiliki segala sesuatu? Begitulah orangnya dalam perumpamaan tadi. Ia menginginkan lebih banyak lagi dari barang yang ia sudah punya. Kemudian ia dapat hidup dari simpanannya. Selanjutnya, ia dapat menjalankan suatu hidup yang sama sekali terpusat pada dirinya sendiri, bebas dari tanggung jawab terhadap orang lain. Pendek kata, inilah roh dunia yang tulen. Akan tetapi, ada kemungkinan seorang menjadi manusia terkaya di pekuburan. Begitulah nasibnya orang dalam kisah tadi. Apa yang terjadi kemudian dengan simpanannya? Sebagaimana disadari Kardinal Mindzenty di Hungaria sesudah dipenjarakan di negerinya sendiri pertama-tama oleh kaum Nazi, kemudian oleh kaum Komunis, 'pada akhirnya hanya Injil yang bertahan'. Kalau aku mau agar hidupku menjadi modal yang nilainya bertahan, aku harus menaruh kepercayaanku pada Allah. Roh dunia mungkin memberi nasihat kepadaku untuk mencari asuransi jiwa yang baik untuk melindungi aku - namun aku tetap mati. Kalau aku mau berada bersama Tuhan untuk selamanya, maka aku harus menjadi milik-Nya di dunia ini. Hartaku akhirnya akan ada di mana hatiku berada. 13 Doa. Tuhan Yesus, Engkau mengundang kami masuk KerajaanMu. Namun tidak semua orang menanggapi undangan itu. Aku begitu cepat kurang bersemangat, apalagi kalau aku melihat hidup begitu banyak orang mujur tanpa Dikau. Tuhan bantulah aku untuk melihat bahwa Engkaulah punya kata yang terakhir. Bila aku bijaksana maka aku akan menyimpan modalku di dalam diri-Mu dan menjadi kaya di hadapan Allah. Semoga Bunda-Mu, yang menyerahkan hidupnya bagi-Mu dalam iman, mengobarkan hatiku agar aku hidup bagi-Mu dan bagi segala yang menjadi milik-Mu, seolah-olah ini saat terakhir dalam hidupku. Montfort: "Inilah suatu kebenaran yang tak dapat salah... (sekiranya itu menyenangkan hati Allah, saya menulisnya dengan huruf yang tak terhapuskan dalam jiwa dan dalam hatimu): "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Surat 7) *** Hari Kelima: Mat 15: 12-14 MENUNTUN ORANG BUTA Perumpamaan: "Maka datanglah murid-murid-Nya dan betanya kepadaNya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." Renungan. Melalui televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media masa pada umumnya, aku tidak kekurangan nasihat tentang bagaimana harus tampil, berpakaian, berbelanja, bagaimana makan dan minum, memilih, mencari 14 hiburan dan bagaimana aku harus hidup. Oleh karena 'setiap orang melakukannya', hal itu dianggap benar, namun soalnya adalah: 'Apakah yang dibuat setiap orang itu benar?' Begitu banyak orang, yang mau memimpin aku, tidak mempunyai paham apa pun mengenai penghayatan Injil, malahan ada yang menentangnya terang-terangan. Kalau aku melihat hubungan keluarga yang ambruk dan relasi dengan masyarakat yang macet, kalau tidak ada yang bisa kupercayai dan tidak ada yang membagikan nilai-nilai Injil dengan aku, pandangan hidupku dapat berkembang tanpa kaitan apa pun dengan Injil. Roh dunia yang mengabaikan Allah justru menuntun begitu banyak orang jatuh bagaikan orang buta ke dalam lobang. Apakah ada jalan yang lain? Yesus berkata bahwa apabila aku mengikuti Dia, maka aku akan melihat. Jika dunia ini adalah ciptaan Allah dan Yesus datang ke dunia untuk mewahyukan Dia, maka jelaslah bahwa hanya sejauh aku hidup dalam terang Yesus, aku akan memiliki hidup yang sejati. Kenyataan membuktikan bahwa tuntunan roh dunia begitu sering membuat manusia tersesat, sehingga yang kita perlukan ialah keberanian dan iman untuk dapat menjalani hidup yang berpusat pada Injil. Doa. Tuhan Yesus, semoga aku melihat! Aku dikaruniai penglihatan dengan mata, namun aku berdoa untuk dapat melihat dengan hati. Begitu banyak yang saat ini mau menuntun aku untuk menerangiku; begitu banyak arah yang ditunjuk. Bahkan dalam Gereja pun ada orang yang tidak membawa terangMu. Aku membuka hatiku kepada tuntunan-Mu. Aku mempercayakan diriku kepada perlindungan Bunda-Mu, yang sambil memandang Engkau semata-mata, juga melihat bahwa orang-orang lainpun membutuhkan Engkau. Montfort: Maria membimbing dan memimpin abdi-abdinya yang setia menurut maksud Puteranya. ....Dapatkah seorang anak tersesat di jalan ke surga, jika ia taat kepada Maria, ibu dan pembimbingnya yang diterangi oleh Roh? (BS 209) *** 15 Hari Keenam: Mat 12: 29-30 KRISTUS YANG TEGUH Perumpamaan: "Bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Aku, ia menceraiberaikan." Renungan. Injil jelas menyatakan bahwa, jika aku mau setia kepada Kristus aku harus siap berjuang. Kekuatan-kekuatan di dalam dan di sekitarku mau memisahkan aku dari Dia. Kendati aku dipukul dan menjadi babak belur, hampir kalah sewaktu-waktu, namun tinggal bersama Yesus lebih baik dari pada ikut yang lain-lain. Roh dari dunia ingin menghalangi Yesus, oleh karena cara hidup-Nya sungguh suatu ancaman baginya. Yesus hidup untuk melakukan kehendak Bapa-Nya dan demi kita, bukan demi diri-Nya sendiri, maka Ia harus disingkirkan sebagai seorang guru yang tidak berbahaya, yang idilis, atau malahan diabaikan sama sekali. Kehadiran Injil-Nya merupakan ancaman bagi kehidupan yang berpusat pada diri sendiri. Jika opini media masa mencoba menghalangi Yesus sementara aku hidup dalam dunia seperti itu, maka imanku akan Tuhanku yang bangkit dan hadir barangkali akan dihancurkan. Lantas, apa yang tersisa bagi aku? Tanpa kekuatan Tuhanku yang bangkit dari kubur untuk tinggal bersamaku sekarang, aku berada dalam bahaya dari pihak siapa saja yang ingin merampok aku. Roh yang jahat, aku ingat, adalah cukup kuat untuk merekayasa penyaliban Tuhanku. Tanpa kekuatan-Nya, roh itu akan dengan mudah merampok aku. Yang jahat hadir dan berkuasa. Waktu yang aku gunakan dalam kebersamaan dengan Yesus dan dengan mereka yang terbuka kepada pengaruh-Nya, dapat menguatkan imanku dalam Tuhan yang bangkit menhadap setan yang tersebar di seluruh dunia. Doa. Tuhan Yesus, roh dari dunia, yang hidup tanpa Engkau, akan berusaha untuk menghalangi-Mu dan mengesampingkan-Mu atau menganggap bahwa Engkau tidak relevan lagi. Pada saat kehadiran-Mu dirasakan, ia diserang mati- 16 matian. Sikap cinta-diri yang meliputi seluruh dunia dan kejahatan bisa membuat orang putus asa. Aku berdoa untuk keberanian memilih hidup tetap bersama-Mu agar aku dapat mencerminkan kekuatan-Mu melalui kelemahanku. Semoga Bunda-Mu, yang dari saat Engkau dikandung mengalami betapa mahal bayarannya tinggal bersama-Mu, meneguhkan aku dan menuntun aku kepada-Mu. Montfort: "Kamu kecil saja, sedangkan mereka besar.... mereka didukung oleh semua pihak ... kamu lemah .... Tetapi sekali lagi: jangan takut. Singkirkanlah dengan rela ketakutan hatimu. Dengarkanlah Yesus Kristus yang berkata kepadamu: "Ini Aku, jangan takut" (AAS 2). *** H a r i K e t u j u h: Luk 20: 9-15 APA YANG KUMILIKI KUPERTAHANKAN Perumpamaan: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama. Dan ketika sudah musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa. Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu di pukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa. Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan keluar kebun itu. Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani. Tetapi ketika 17 penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: "Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita". Lalu mereka melemparkan dia keluar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka? Renungan. Para nabi yang diutus Allah untuk berbicara pertama- tama kepada bangsa manusia pada zaman dan tempat mereka sendiri, tidak jarang dingingatkan bahwa mereka harus berbicara, walaupun banyak orang tidak akan mendengar. Inilah ciri-ciri utama panggilan kenabian selama berabad-abad. Umat, yang diberi hidup di dalam suatu komunitas iman, diharapkan untuk menanggapi panggilan Allah dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika mereka ditantang oleh para nabi, mereka dibuat gelisah, namun reaksi mereka ialah mengabaikan, menertawakan, atau menganiaya mereka. Pola bertindak seperti ini mungkin juga belum berubah sampai hari ini. Kapan aku menjadi sadar akan hal itu? Aku bisa bertumpu pada Kitab Suci, pada tradisi Gereja berabad-abad dan ajaran kontemporernya. Apakah aku benar-benar mendengarkannya? Dalam peristiwa-peristiwa biasa dalam kehidupan sehari-hari, Allah senantiasa mencoba meraih aku. Apakah Allah harus berteriak untuk menyampaikannya? Masih ada kendala lain dewasa ini. Roh dunia tidak mengizinkan orang merasa lemah atau gagal. Allah (kalau Allah memang ada) menurut pikiran orang mesti jelas memihak kepada yang memiliki pasukan tentara yang besar. Pada hal Ia menyerahkan diri-Nya bagiku lewat seorang Penebus yang disalibkan. Aku mesti berdoa supaya memahami Injil secara tepat, dalam perspektif kebijaksanaan Salib. Doa. Tuhan Yesus bagi roh dunia dewasa ini, Engkau menjadi seorang asing di bumi. Begitu banyak orang yang hidup tanpa Engkau bertindak sewenangwenang di skala kecil atau besar. Orang lain menyalibkan Engkau kembali di dalam umat-Mu dan menghina Engkau. Aku berdoa agar senantiasa terbuka bagi-Mu dan dengan iman serta keberanian mencerminkan Engkau di manapun aku berada. Semoga Bunda-Mu yang pernah disalibkan bersama-Mu di bukit Kalvari, memberi keberanian kepadaku agar tetap setia dan menerima setiap sabda yang berasal dari-Mu. 18 Montfort: "Tidak cukuplah jika kamu hanya tidak ketakutan. Allah ingin agar kamu mengharapkan hal-hal yang besar dari pada-Nya, dan agar harapan ini meliputi kamu dengan kegembiraan" (AAS 5). Pekan 2 PENGENALAN DIRI Kita semua mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan- kelemahan pada taraf emosional, psikologis, dan fisik yang saling berinteraksi. Semakin kita mengerti apa yang terjadi, itu semakin baik bagi diri kita sendiri maupun bagi mereka yang hidup bersama. Sangat membantu bila kita memandang semuanya ini dalam terang cita-cita Yesus. Hari Pertama Luk 7: 41,42 TERIMA KASIH YANG ABADI Perumpamaan: "Ada dua orang yang behutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia? Renungan. Kita adalah orang-orang yang cinta diri sejak lahir, bahkan secara biologis. Kita perlu diajari sejak masa kanak-kanak untuk mengucapkan 'Terima kasih'. Ini rupanya tidak muncul secara spontan. Pada hal hidup akan menjadi jauh lebih mudah jika kita melakukannya. Memaklumi secara bebas bahwa kita mempunyai alasan untuk berterima kasih dan mengatakan itu juga dengan tulus, itu sungguh baik. Itu berarti bahwa aku melangkah keluar dari diriku dan mengakui kewajiban-kewajibanku 19 terhadap orang lain. Cinta diri mengasingkanku dari orang lain dan dari Allah. Aku dapat begitu berpusat pada diriku sendiri, sehingga aku tidak menyadari aku mengabaikan sesama atau Allah. Istilah "kedegilan hati" dalam Kitab Suci melukiskannya. Aku bahkan tidak tahu bahwa aku menderita karena situasi itu. Inilah dosa sesungguhnya - akulah yang harus menjadi yang pertama, yang terakhir, setiap saat. Satu jalan untuk keluar dari kungkungan ini adalah mencoba melihat diriku sendiri dalam terang Allah dalam Kristus. Allah sedemikian mencintai kita sehingga dalam Kristus Ia datang ke dalam dunia kita yang sering terpusat pada diri sendiri dan penuh dosa, Ia disalibkan oleh kejahatan dosa, tetapi kemudian bangkit dengan mulia dari kubur. Sementara aku cenderung merugikan orang sehingga aku malahan menyalibkan orang. Namun kekuatan cinta Allah dapat turun dalam diriku melalui apa saja yang aku lakukan. Kalau, seperti orang yang berutang dalam perumpamaan, aku dapat menghayati kenyataan bahwa aku begitu saja diampuni oleh Allah dalam Kristus, maka kekaguman dan rasa syukur akan menandai hidupku. Itupun akan tercermin dalam tingkah lakuku terhadap orang-orang lain. Aku siap untuk mengampuni karena aku tahu bahwa diriku diampuni. Doa. Tuhan Yesus, andaikan aku dapat menghayati logika Injil! Cinta-Mu membatalkan semua hutang, namun membuat aku berhutang padaMu. Engkau bangkit dari kubur untuk mengundangku tinggal bersama-Mu saat ini. Menyadari itu dan sambil menikmati hidup dalam terang-Nya, bagaimana aku harus berterimakasih kepada-Mu secukupnya? Mengapa aku begitu tegar hati untuk tidak mengampuni sesama sedemikian juga? Semoga Bunda-Mu, yang tahu betapa mahal Engkau bayar untuk menunjukkan kepada kami caranya melepaskan diri dari dosa, memberikan keberanian kepadaku untuk hidup dalam cahaya itu. Montfort: "Ingatlah bahwa Yesus kita yang baik pada saat ini memandang kamu dan mengatakan kepadamu masing-masing secara pribadi: "Lihatlah, hampir setiap orang meninggalkan Aku di jalan rajawi Salib" (SSS 11). 20 H a r i K e d u a: Mat 7:13-14 JANGAN MENGIKUTI ORANG BANYAK Perumpamaan: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya". Renungan. Bagaimana aku berani menghadapi pilihan? Apakah aku secara naluriah mengambil jalan pintas yang paling gampang? Apakah aku menolak apa saja yang berbicara tentang pengorbanan? Sejauh mana ungkapan seperti 'aku menghendakinya saat ini' berlaku bagiku? Apakah pemahaman imanku menuntun pilihan-pilihanku? Apakah selalu ada ketegangan di antara apa yang ingin kulakukan atau katakan dan antara apa yang aku percaya dituntut oleh imanku? Seberapa baik aku memahami iman itu apa? Seorang pribadi yang matang digambarkan sebagai seorang yang berdiri teguh di mana pun ia berada. Ini berarti bahwa sebagai pria atau wanita, anak lelaki atau perempuan, menikah, lajang, atau sudah bercerai, aku harus selalu mencoba untuk bertanya pada diriku sendiri, apa yang yang diminta saat ini dari diriku? Memang sulit untuk terus memandangnya begitu. Bila aku mencoba untuk menghayati kehidupan secara kristiani, sewaktu-waktu aku harus siap untuk memilih jalan yang berat menuju pintu yang sempit. Jika 'sedikit orang yang mendapatinya' dan aku berharap agar berada di antara mereka, jelaslah bahwa aku tidak dapat mengikuti orang banyak. Tuhan Yesus, aku ingatkan, begitu sering bertabrakan dengan pola hidup sezamannya, sehingga kelakuan-Nya yang dianggap sebagai keonaran ketika Ia mengikuti kehendak Bapanya, menyebabkan Ia disalibkan. Maka aku sudah diperingatkan! Doa. Tuhan Yesus, kematangan yang tulus yang ditawarkan oleh Injil kadangkadang dapat menakutkan aku. Aku harus memilih. Kebebasan untuk pergi dan bertindak sesuka hati adalah omong kosong, jika itu berarti bahwa aku akan tersesat di jalan yang salah. Hanya lewat imanku dan dikuatkan oleh cinta-Mu, 21 aku memiliki keberanian dan pengertian untuk memilih jalan yang Engkau tunjukkan kepadaku. Semoga Bunda-Mu, yang menyimpan segala perkara sehari-hari dalam hatinya dan merenungkannya, menuntunku kepada-Mu. Montfort: "Lalu apakah hampir tak seorang pun yang akan memihak Engkau, ya Tuhan Yang Mahabesar, walaupun di dalam pengabdian kepada-Mu itu terdapat banyak sekali kehormatan, keuntungan dan kekayaan" (DM 28)? *** H a r i K e t i g a: Mrk 4:30-32 KEBERANIAN UNTUK MENANAM Perumpamaan: "Dengan apa hendaknya kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan , ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Renungan. 'Kecil itu indah' bagi sebagian orang dewasa ini dan membuat hati menciut bagi kebanyakan yang lain. Negara atau kekuasaan yang tinggi jangan pernah melakukan bagi seorang pribadi atau kelompok kecil, apa yang secara wajar dapat mereka lakukan sendiri. Hal ini dapat menghilangkan harga diri, inisiatif, dan tanggung jawab individual. Orang lain melihat Allah sebagai Dia yang hadir jelas kapan saja matahari bersinar. Jika sesuatu sungguh menarik perhatian orang, populer, dan disetujui 22 oleh pendapat umum pada zamannya, maka jelaslah bahwa usaha itu sungguh sukses dan diberkati Tuhan. Sabda Tuhan jatuh di mana. Aku memandangnya dari sudut mana? Perumpamaan itu tentu mengatakan bahwa aku tidak boleh kehilangan semangat bila sesuatu tampak tidak berarti. Bilamana kebenaran dan Injil menjadi persoalan aku harus mempunyai keberanian dan harapan supaya tidak takut menanamkan apa yang kelihatan sebagai 'benih yang terkecil dari semua jenis benih'. Kitab Perjanjian Baru memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus, St. Paulus, dan Gereja Purba justru berbuat demikian. Butir-butir gandum harus ditanam untuk menghasilkan panenan. Perjalanan dari desa-desa di Palestina sampai penyaliban di Kalvari barang kali kelihatan sebagai persemaian benih yang tidak memberi harapan. Sebagaimana kita ketahui sekarang, kesetiaan Yesus kepada kehendak Bapa-Nya direstui oleh kebangkitan dan kehadiran-Nya di antara kita sampai sekarang. Bila aku tidak bersemangat, apakah aku cukup menyadari kenyataan itu? Doa. Tuhan Yesus, betapa mudah aku kehilangan semangat. Engkau mengajar aku agar jangan menilai berdasarkan penampilan yang tak berarti, melainkan agar aku berani menanam saja. Benih Kerajaan Surga, juga dalam dunia dewasa ini, hanya perlu ditanam oleh orang-orang kristen supaya menghasilkan panen bagi-Mu. Berilah aku keberanian untuk melakukannya. Semoga Bunda-Mu yang berdoa dalam hati umat Gereja mengobarkan hati kami untuk mengerjakan hal-hal yang besar bagi-Mu. Montfort: "Santa Maria juga akan memberimu imannya, suatu iman yang berani, melaksanakan dan menyelesaikan hal-hal besar demi Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa" (BS 214). *** 23 H a r i K e e m p a t: Mat 21:28-31 PERBUATAN LEBIH BERARTI DARIPADA KATA-KATA Perumpamaan: "Apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: 'Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.' Jawab anak itu: 'Baik, bapa', tetapi dia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: 'Aku tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungutpemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk kedalam Kerajaan Allah." Renungan. Bagi kebanyakan orang, lebih mudah mengucapkan kata-kata daripada berbuat. Lebih mudah untuk memberi janji setinggi langit, daripada menempati sebuah janji. Janji setia diikrarkan di hadapan umum dalam katakata dan upacara namun maknanya diuji dalam apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sejauh mana penting bagiku untuk berpegang teguh pada janjiku. Sejak zaman para nabi di Israel hingga seruan Yohanes Pembaptis Allah berseru kepada umat manusia agar mengubah jalan hidupnya dan berbalik kepada-Nya. Dalam setiap peristiwa hanya sisa kecil dari mereka yang mendengar bersedia untuk menjawab dalam kehidupan yang konkrit. Sudah berapa kali Allah mencoba mendekati aku? Apakah aku terlalu berpuas diri untuk sungguh berbuat sesuatu? Apakah aku takut ditantang? Jika aku percaya bahwa dalam hubungan aku dengan Allah hanya suatu perubahan kecil diperlukan, hanya itu yang terjadi. Aku barangkali hanya mengizinkan Allah masuk dalam pinggiran hidupku. Dalam perumpamaan di atas, dengan berkata "para pemungut cukai dan para pelacur akan masuk Kerajaan Allah mendahului kalian", Yesus mencoba menggugat para pendengar-Nya khususnya para pemimpin mereka, agar menyadari keadaan mereka dan kehadiran-Nya. 24 Kecuali kalau aku juga bangkit untuk melakukan undangan Allah, aku mungkin tidak pernah akan mengetahui kegembiraan yang terdapat dalam Injil, sebagaimana dialami oleh mereka yang menerima Kabar gembira karena menyadari betapa mereka membutuhkannya. Doa. Tuhan Yesus, perbuatan lebih berarti daripada kata-kata. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Mu begitu jelas membuktikan kenyataan ini. Perkataan-Mu yang begitu indah dapat aku bacakan dalam Injil, tetapi semuanya menjadi darah daging dalam diri-Mu. Bantulah aku untuk mengungkapkan imanku dalam perbuatanku yang nyata dengan mendengarkan apa yang Engkau katakan dan lakukan. Semoga Bunda-Mu, yang menganjurkan, 'apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu' mengobarkan hatiku untuk melakukan kehendak-Mu dan tidak pernah menyia-nyiakan saat kini. Montfort: Jangan merasa malu untuk melakukan kebajikan apa pun di hadapan orang lain, dan jangan membatalkan perbuatan apapun yang baik karena takut dibenci ataupun dipuji, jika kamu yakin Allah memintanya daripadamu (PAK 1:7) 25 H a r i K e l i m a: Luk 14:28-30 MEMBUAT ANGGARAN Perumpamaan: Sebab siapakah di antara kamu, yang kalau mau mendirikan sebuah menara, tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalaukalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, janganjangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Renungan. Injil itu sendiri dan hidup Kristiani sehari-hari mengalami jagat yang luas ini membuktikan bahwa mengikuti Kristus bukanlah suatu kehendak atau pilihan bebas yang serba enak, lunak-lembut. Kita tidak dapat menyimpang dari Injil kehidupan yang sejati. Menghindari atau melepaskannya tidak merupakan tanda seorang kudus. Apakah sebaliknya yang aku miliki? Berapa harganya itu bagiku bila hendak mencoba hidup menurut tuntutan Injil? Berapa banyak yang harus kusiapkan agar dapat menyerahkan diriku kepada Tuhan Yesus? Pada akhirnya, aku hanya mau menjawab hal-hal tersebut dan pertanyaan-pertanyaan sejenisnya, ketika aku sendiri mengagumi Tuhan Yesus, setelah mengalami kehidupan yang kejam dan terluka di dunia ini berakhir pada penyaliban, bangkit dari kubur agar berada bersamaku saat ini, dan mengantarku menuju masa depan yang mengagumkan. Kehidupan Kristus merupakan kunci bagi realitas. Dalam menghitung atau membuat anggaran, seperti anjuran perumpamaan di atas, kehidupan Kristiani mungkin berarti bahwa aku sedang berada pada begitu banyak rintangan dari dunia masa kini, karena itu aku mencoba agar hidup bersatu dengan Tuhanku. Namun kini dengan kehadiran Tuhanku yang bangkit, aku sudah menyatakan suatu tindakan iman di dalam Dia, kendati aku tahu bahwa semakin sedikit yang kumiliki, semakin banyak lagi yang diberikan dan dicurahkanNya bagiku. Di dalamnya, aku mendapatkan keberanian untuk menjadi seorang Kristiani. 26 Doa. Tuhan Yesus, Engkau mendesak aku agar mengambil waktu untuk merenungkan apa artinya hidup bagiMu. Sungguh arif untuk merencanakan anggaran dan secara praktis mempertimbangkan harga dari tindakan apa saja yang kulakukan demi diriku sendiri. InjilMu tidak akan menipu siapapun dan meminta penyerahan total segenap jiwa. Aku memohon suatu pandangan agar dapat menyerahkan diriku seutuhnya kepadaMu. Montfort: Utuslah, ya Tuhan, kebijaksanaan yang dekat takhta-Mu untuk menguatkan kelemahan kami, untuk menerangkan akal budi kami, untuk menobarkan hati kami, supaya kami dapat berbicara dan bertindak, berkarya dan menderita bersama Engkau. *** H a r i K e e n a m: Luk 10:30-37 MENINGGALKANNYA DALAM KEADAAN SAKRAT MAUT Perumpamaan: "Adalah seorang yang turun dari dari Yerusalem ke Yeriko; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang seduah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewa tinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia meyiramnya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinnar kepada pemilik penginapan itu, katanya: 'Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 27 Renungan. Apakah aku mengenal, siapakah sesamaku? Apakah sesamaku menyadari bahwa mengenalnya? Dalam perumpamaan, orang Samaria adalah seseorang yang baik secara sosial dan agama tidak dapat diterima. Begitulah yang dilakukan oleh ketiga orang yang lewat sepanjang jalan itu, hanya memperhatikan orang yang dapat disebut sebagai tetangga atau sesama saja. Kita tentu sungguh insaf akan keanekaragaman kebutuhan kita dewasa ini dalam skala global. Media televisi mengantarnya ke rumah bagi kita. Betapa besar dan jumlahnya bukan main banyaknya, sehingga tawaran-tawaran itu mengakibatkan 'perasaan belas kasih melemah' (compassion fatigue) tanpa peduli apa yang dapat kubantu, namun tampaknya justru membuat sesuatu perbedaan yang sangat kecil, karena pengakuan yang mendalam berada pada diriku. Bagaimana aku menolong? Kalau aku memakai petunjukku di manapun aku berada, 'sesamaku' berada di sekitarku. Aku semestinya tidak menghindari atau menolak dia, lelaki atau perempuan agar dapat memperhatikan dunia yang lebih luas. Apakah kebutuhan pribadi harus kesampingkan sebelum aku insaf akan hal itu? Untuk menjamin bahwa aku tidak melewati atau mengabaikan seseorang yang sudah 'semaput, setengah-mati', atau menjadi buta seketika terhadap lingkungan di sekitarku, maka dalam hal ini aku harus memandang Kristus. Tidak aman, lumpuh, diperas, cacat, dengan alasan apa saja, terlihat dalam apa yang aku ketahui dari Tuhan Yesus. Kalau aku membutuhkanNya, Dia pasti ada dan hadir. Demikianpun kegelapan kubur tidak akan ada di antara kita. Jika aku sadar akan cinta dan pesona terang hidupku, aku harus mendapatkan cinta untuk merenungkan apa saja kulihat dan kutemukan di sekitarku. Doa. Tuhan Yesus, perumpamaanMu melukiskan sebuah gambaran cinta dan aku melihat diriMu di dalamnya dengan mudah. Namun Engkau berkata renungkanlah Aku! Kapan saja aku menjadi korban, betapa aku mengharapkan pertolongan. Aku merasa tidak aman karena aku menyadari bahwa aku sungguh berada dalam keadaan perlu bantuan dan sedikit, kendati sedikit atau tidak sama sekali. Bantulah aku agar bisa melihat. Semoga Bunda-Mu, yang segera pergi menolong Elisabet dan dengan cepat memberikan pertolongan pada pesta perkawinan di Kana, dan sudah begitu 28 banyak memberikan pertolongan dalam hal-hal baik yang tidak tampak. Doakanlah agar aku menemukan jalan untuk melihat dan keberanian untuk melakukannya. Montfort: "Sambil menantikan rapat para pengurus wisma tunaharta berkenan dengan penerimaanku, saya mengajar katekismus kepada para pengemis malang kota ini..... Saya mengunjungi dan menyemangati para tahanan di penjara-penjara dan orang-orang sakit di wisma-wisma tunaharta dan membagi-bagikan kepada mereka setiap derma yang kuterima" (Srt 10). *** H a r i K e t u j u h: Luk 16:1-9 SENANTIASA BERJAGA-JAGA Perumpamaan: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil benhara itu dan berkata kepadanya: 'Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.' Kata bendahara itu di dalam hatinya: 'Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara, mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka'. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: 'Berapakah utangmu kepada tuannku?' Jawab orang itu: 'Seratus tempayan minyak.' Lalu katanya kepada orang itu: 'Inilah surat utangmu, duduklah dan buat surat utang lain sekarang juga: lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang kedua: 'Dan berapakah utangmu?' Jawab orang itu: 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu: 'Inilah surat utangmu, buatlah surat utang lain: 29 delapan puluh pikul.' Lalu tuan itu memuji bendahar yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik tehadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan aku berkata kepadamu: 'lkatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Renungan. Bendahara dalam perumpamaan itu sedang terpojok dan ia mengetahui itu. Ia sedang menghadapi kehancuran. Kemudian ia bertindak sesuai dengan kepentingan dan keuntungannya sendiri demi mengamankan apa yang dimilikinya. Bahkan buruhnya pun melihat hal itu. Sayang sekali bahwa ia tidak bertindak demikian juga terhadap kepentingan-kepentingan buruhnya. Ia sedang mengatur kekayaan yang sangat besar jumlahnya. Bagaimana dengan kehendak dan hasratku untuk berkarya demi kerajaan Allah? Berapa banyak waktu yang diberikan untuk memperlancar pertumbuhan hidup Kristiani dan lingkungannya? Jemaat Kristiani pada hari Minggu secara minimum melaksanakan ibadat atau kebaktian secara formal, yang tidak mau dianggap sebagai seorang Kristiani di rumah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan sosial, hampir tidak pernah membandingkannya dengan kecerdikan yang dilakukan oleh bendahara dalam perumpamaan, yang hanya menjaga dan mengurus kepentingan-kepentingannya sendiri. Begitupun kalau aku mempertimbangkan imanku, sebagai suatu hal, persoalan yang sangat pribadi di antara aku dan Allah, berapa banyak waktu yang kuberikan bagi Yesus dalam doa, ibadat, dan karya? Apa yang harus kulakukan demi memperdalam kehadiranNya di dalam dunia? Apa yang masih tersisa, apakah aku hendak membuat diriku menjadi seorang Kristen yang sejati dan mengembangkan komunitas di mana aku hidup? Berapa besar dan banyak dari diriku, yang diberikan kepada Tuhan? Bendahara itu mungkin memiliki suatu kecurangan, namun pada saat kepentingan-kepentingan pribadinya terancam, maka ia tahu apa yang harus dilakukannya. Apakah Tuhan kita mencoba membicarakan sesuatu hal kepada kita di sini? Doa. Tuhan Yesus, begitu banyak orang yang sangat kaya akan sumber-sumber penghasilan di mana kepentingan-kepentingan pribadi mereka 30 sungguh kuat berperan. Mereka tidak jera oleh ketakutan, rasa malu, atau risiko, dan tak pernah lelah serta bosan melakukannya. Apakah aku pernah membuat terusan-terusan dalam diriku, yang dapat membantu mengantar Engkau ke dalam diriku dan menyebarkan kehendak-Mu? Aku mohon kesadaran melalui kebangkitanMu saat ini dan Roh yang dapat membantu aku melakukannya. Semoga Bunda-Mu, yang dengan sugguh-sungguh merenungkan-Mu, membawa aku kepada-Mu dan menjadi milik-Mu. Montfort: "Untuk memperoleh Yesus, Kebijaksanaan Abadi, kita harus mencari Dia dengan rajin. Hal ini berarti bersedia meninggalkan segala-galanya, menderita segala-galanya, mengusahakan segala-galanya untuk memilikinya. Hanya sedikit orang yang melakukannya, sebab hanya sedikit orang yang mencari Dia dengan cara yang pantas bagiNya" (CKA 61). *** Pekan 3: MENGENAL BUNDA KITA Bunda kita merupakan seorang pribadi yang unggul untuk membantu kita supaya hidup sesuai dengan apa tujuannya kita dibaptis. Supaya kita memperoleh rahmat seperti yang diterimanya dari Roh Kudus, yang selalu merenungkan kemuliaan Allah melalui wajah Kristus, hidupnya yang otentik menurut Kitab SuciIa juga menolong kita apabila kita membuka diri bagi apa yang ia lihat sekarang ini. 31 H a r i P e r t a m a: Luk 8:5-8 TERBUKALAH BAGI DUNIA Perumpamaan: "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh dipinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh dii semak beduri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat". Renungan. Renungkanlah Bunda kita dalam terang perumpamaan itu. Injil berbicara tentang kebutuhan dan hasil-hasil dari penerimaan sabda Allah. Di mana tanah yang baik dan menerimanya, maka benih sabda Allah itu akan berakar dan menghasilkan panen yang melimpah. Inilah Maria, Bunda Yesus sebagaimana Kitab-kitab Suci mewahyukannya. Firman Allah menjadi daging dalam dirinya. Jawaban terhadap sabda Allah itu disambut dengan seluruh keberadaannya dan menerimanya 'Aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah kepadaku menurut perkataanmu itu' (Luk. 1:38). Sebagaimana yang dikatakan, pertama-tama ia menerima Sabda itu ke dalam renungan di hatinya, sebelum ia menjadi daging di dalam kandungannya, di bawah lengan-lengannya, dalam rumahnya dan dalam kehidupannya. Kini ia tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan. Hasil panen dari Sabda itu diproleh melalui Maria, yang benar-benar menghadirkannya ke dalam dunia, suatu ciptaan baru dalam Kristus. Sebagai jemaat Kristen yang dibaptis, kita memperoleh keuntungan yang sangat besar, bersama Maria, menjadi satu pribadi dalam Kristus. Bersama Maria sebagai bagian dari ciptaan baru itu (cf. 2Kor.5), maka kita tidak akan lama lagi hidup melulul bagi diri kita sendiri, melainkan bagi Tuhan, yang wafat dan bangkit bagi kita. Ini hanya akan terjadi selama kita insaf dan terbuka bagi kehadiran Tuhan kita yang sudah bangkit. 32 Perumpamaan itu menggambarkan tantangan-tantangan penerimaan sabda Allah. Kita mungkin dangkal saja, kurang memiliki kedalaman. Duri-duri dari berbagai macam keinginan dan kepentingan yang lain yang menjejali lalu mencopot dan menghimpit sabda itu. Kebanyakan dari kita bertahan hidup tenang-tenang saja, padahal kita sudah cukup lama tahu bahwa keadaan semacam itu banyak benarnya dalam diri kita. Apakah pengalaman kita mengenai Bunda kita menunjukkan kepada kita bagaimana ia menolong kita? Doa. Tuhan Yesus, Engkau menyebarkan sabdaMu di bumi, sebagai undangan ke dalam kerajaanMu, dalam hati semua orang yang mendengarkannya. Tidak semua orang mau menerima apa sudah Engkau sabdakan, sehingga sabdaMu mati di dalam diri mereka. BundaMu dirahmati untuk membuka hatinya, sehingga Firman itu sungguh menjadi daging melalui dia. Semoga hati bundaMu yang terbuka membantu mempersiapkan aku untuk menerima apa saja yang hendak Engkau sabdakan kepadaku. Montfort: "Jiwa Maria akan menyatakan dirinya kepadamu untuk memuliakan Tuhan. Rohnya akan menggantikan rohmu, untuk bersukacita dalam Tuhan, Penyelamat-Nya" (BS 217). *** H a r i K e d u a: Mrk 4:26-29 SAAT PENANTIAN KITA Ia terberkati karena ia percaya akan janji-janji Allah dalam iman, hari demi hari dan dari waktu ke waktu. Tiada lain yang dilakukannya selain seluruh jiwanya menanggapi dan menyambut sabda Allah. Di sini pulalah terdapat suatu panenan dalam hidupku sebagaimana Allah memberikan pertumbuhan bagi apa saja yang aku persembahkan kepadaNya. Kita sebenarnya sudah lama menerima benih itu dari Sabda yang sama juga bersama dengan sikap iman Bunda kita. 33 Doa. Tuhan Yesus, karena kami belum melihat panenan itu, namun itu tidak berarti bahwa benih itu belum ditaburkan. Kami menginginkan hasil-hasilnya. Kami tidak sabar menunggu lagi. Berilah kami kesabaran dan kepercayaan. Semoga Bunda-Mu, yang telah diberkati setiap generasi, menolong kami kembali meneladani hidupnya dan terbuka bagi kehendak Allah dan sebagai cermin dari segala hal yang ditampilkan dalam perumpamaan itu. Montfort: "Maria adalah 'Gema Allah' yang sangat indah. Semakin seorang manusia mengikat diri pada Maria, semakin Maia mempersatukan manusia itu dengan Allah. Ketikan kita memanggil Maria, ia selalu menggemakn Allah" (RM 21). H a r i K e t i g a: Mat 9:16-17 INJIL YANG REVOLUSIONER Perumpamaan: "Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, kantong itu akan koyak, sehingga anggur itu terbuang dan itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru, disimpan orang dalam kanting yang baru pula, dan dengan demikian tepeliharalah kedua-duanya." Renungan. Yesus sudah mempelajari hal-hal kecil seperti dalam perumpamaan ini di rumah. Namun ingin menekankan suatu kekurangan atau ketidakcukupan dari sesuatu yang sudah tua atau lama untuk mengisi yang baru membawa Ia jauh dari kampung halaman. Secara geografis mungkin Ia tidak bergerak jauh, namun Kabar Gembira yang revolusioner itulah yang Ia wartakan sungguh sangat menantang para pemimpin pada zamanNya, sehingga mereka mencoba menghentikan arus serta dampak pewartaan itu dengan kematianNya. Cara dan pola seperti inilah yang masih bercokol dewasa ini, di mana Injil yang otentik dimaklumkan dan hidup. 34 Bunda Yesus akan bertumbuh dalam dunia semacam itu. Tiada keragu-raguan bahwa selama berjam-jam keluarga bertanya-tanya dan berdiskusi, sebelum dan sesudah penolakan Yesus di Nazaret 'Dari mana Ia mendapatkan semuanya ini, tukang kayu, anak Maria?' (Mrk. 6:2,3). Tak seorang pun, demikian dikatakan, pernah berbicara seperti yang dilakukan Yesus, begitulah ketika anak-anak berjumpa denganNya sungguh terkesan dan terpesona kemudian 'Ia merangkul mereka di bawah lenganNya dan memberkati mereka' (Mrk. 10:16). Sikap yang tampak dan pesona itu menarik banyak orang, kemudian selalu terjadi sesuatu dalam kelompokNya. Namun makna yang perlu digarisbawahi tentang siapakah Dia dan apa yang sedang dilakukanNya hanya dimengerti oleh segelintir orang saja. Keterbukaan, kepercayaan, kesederhanaan atau kepolosan alami dari seorang anak kecil yang patut menerima apa diberikan dan disampaikan Yesus. Hati nurani IbuNya terbuka bagi Allah sejak saat perkandungannya, senantiasa menyerahkan diri hingga dewasa dan matang dalam iman. Bunda Maria dapat menolong aku juga. Doa. Tuhan Yesus, Engkau tidak akan pernah disalibkan kalau apa yang Engkau katakan dan lakukan tidak sukar bagi manusia. Kata-kata dan tindakan-tindakanMu keduanya merupakan suatu campuran yang mengguncangkan dan terlalu berat bagi sebagian orang. Demikianpun pada zaman ini. Semoga tidak menjadi begitu banyak juga bagiku. Semoga Bunda-Mu yang penuh rahmat dan bertanya, 'Nak, mengapa Engkau sangat menyusahkan kami?' bantulah aku supaya tidak mengurung Injil-Mu bagi diriku dan terbuka bagi teka-teki, kegembiraan dan pesonanya. Montfort: "Ya perawan yang setia, jadikanlah aku dalam segala-galanya seorang murid, pengikut dan hamba sempurna Puteramu, Kebijaksanaan yang menjelma, sehingga aku akan mencapai kedewasaan penuh Yesus Kristus" (CKA 227). *** 35 H a r i K e e m p a t: Luk 17: 7-10 PANDANGAN YANG BENAR Perumpamaan: "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau mengembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladangnya: 'Mari segera makan!' Bukankah sebaliknya, ia akan berkata kepada hamba itu: 'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku samapi selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasi kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu teelah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: 'Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan." Renungan. Renungkanlah Bunda Maria dalam terang perumpamaan. Ia menyerahkan segala miliknya. Hidupnya merupakan suatu jawaban, dulu dalam iman, kini dalam kemuliaan bagi Allah, yang mewahyukan diri-Nya melalui Kristus. Kemuliaannya yang unik membuatnya dipilih sebagai Bunda Sang Penebus. Sejak saat itu, bangsa-bangsa menyebutnya berbahagia dan mereka bergembira bersama dia dalam Tuhan Penyelamatnya. Inilah cakrawala atau perspektif dasar Kristiani. Hidup dan iman adalah anugerah, hadiah. Hidup yang sempurna diperoleh dengan menjawab melalui hidup dan iman kepada Allah, Sang Pemberi keduanya. Jawaban orang kudus membuat apa yang telah diberikan gunanya menjadi yang terbaik. Berbeda dengan orang berdosa dan yang tercela kehendaknya justru mengabaikannya. Dengan kata lain, pertimbangkanlah segala hal yang telah diberikan dan anugerah-anugerah itu dapat sampai pada kenyataan bahwa 'kita adalah hamba-hamba yang tak pantas; kita telah melakukan apa yang menjadi kewajiban kita'. Dengan demikian, Bunda kita secara sempurna menyesuaikan diri dengan kehendak Allah sejak perkandungannya, bertumbuh sebagai seorang wanita yang diberkati oleh Allah untuk merenungkan kemuliaan-Nya. Seruan salamnya setelah bergegas ke rumah Elisabet menunjukkan hal itu. 'Ketika 36 Elisabet mendengar salam Maria, bayi dalam kandungannya melonjak kegirangan; dan Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus'. Apabila suaranya seperti itu juga selanjutnya, kira-kira apa yang dibuatnya dalam kehadirannya sekarang ini? Ketika Elisabet larut dan tenggelam dalam kegembiraannya menegaskan hal ini, bahwa Perawan Maria mengelak dari puji-pujian itu, tanpa menyangkal kebenaran bahwa apa yang ia katakan, semuanya itu bersumber dari Allah. 'Jiwaku memuliakan,... bergembira karena Allah, Juru selamatku,... karena Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku'. Semua orang yang mencintai Bunda Maria berpeganglah pada perspektif itu. Doa. Tuhan Yesus, kami tidak pernah mampu menempatkan Engkau di dalam lubuk hati kami. Segalanya adalah anugerah. Menjalani hidup dan iman sepenuhnya sesuai dengan kehendakMu. Bunda-Mu yang terberkati tampil memperkenalkan semua ini. 'Aku adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.' Jiwanya bersukacita dalam Tuhan karena 'Ia memperhatikan orang-orang yang rendah, hambaNya'. Dengan merenungkan pesonaMu, semoga sukacita Elisabet menerangiku: 'siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?' Montfort: "Perawan Maria tidak mau kalah dalam cinta dan kerendahan hati.Bila seseorang memasrahkan diri seutuhnya kepadanya, maka Maria juga memberikan dirinya secara total dan tidak terperikan kepada orang kepada orang yang memberikan segala-galanya kepadanya. Orang yang demikian itu dibiarkannya dalam lubuk rahmatnya, mendandaninya dengan pahalanya, menopangnya dengan kekuatannya, dan cahayanya sebagai terang" (BS 144). *** 37 H a r i K e l i m a: Luk 14:15-24 MENERIMA UNDANGAN Perumpamaan: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang..... Tetapi mereka besama-sama meminta maaf. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: 'Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota, dan bawalah kemari orangorang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta..... dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh.... tidak seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanku." Renungan. Renungkanlah Bunda kita dalam terang perumpamaan ini. Pilihan, kebebasan untuk mengatakan 'Ya' atau 'Tidak' bahkan kepada Tuhan, yang kita yakini telah memilih kita di dalam Kristus, justru ditegaskan dalam perumpamaan ini. Tentu saja, ini merupakan dasar kehidupan manusia. Kita bebas melakukan suatu kesalahan, namun di sini tidak ada kebajikan intrinsik atau hakiki untuk memilih cara yang salah, kegelapan daripada terang, kelaparan dan haus lebih daripada kelegaan, kekenyangan pesta-pora. Allah yang telah menciptakan kita bagi diri-Nya memanggil kita kepadaNya agar sama dan sederajat dengan Yesus, Tuhan kita, yang sudah turun ke dalam kubur untuk menyampaikan undangan kepada kita. Hanya sejauh tercatat dalam daftar ini, kita akan bahagia dalam undangan itu dan tertarik untuk menerimanya. Maria, Bunda Yesus, kini berbahagia dalam kemuliaan Allah, melalui kehadiran Puteranya, seseorang yang hidup dalam iman, seperti yang kini kita ketahui. Ia dikisahkan bahwa ia menuntun dalam lengannya 'terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi...Israel'. (luk. 2:32). Bayinya bertumbuh menjadi dewasa yang akan menerangi dunia. Maria selalu tinggal dalam terang itu. Terang itu tampak dalam diri puteranya, seperti yang dikatakan Simeon karena 'Roh Kudus tinggal atasnya' -- Roh yang sama yang menaungi Maria. Roh Kudus diperlukan untuk penerangan. Roh itu memberkati Simeon agar dapat memahami apa ia lakukan kepada bayi itu dari seorang wanita yang 38 sederhana. Terang yang sama juga yang memungkinkan Maria sehingga mengerti undangan berbahagia itu dalam perjamuan Tuhan. Apabila kita juga mau mengenal dan menrima undangan ke kerajaan Allah, kita sebaiknya berdoa agar senantiasa terbuka bagi Roh Kudus. Doa. Tuhan Yesus, berbagai undangan tidak diterima, demikianpun undangan-undangan ke kerajaan-Mu. Semua orang diundang. Mereka yang menerimanya terberkati. Bila tiba waktunya ketika sebagian orang mungkin datang sangat terlambat. Semoga Bunda-Mu yang berbahagia berdoa bagi kami para pendosa yang miskin mau menerima undangan-Mu sekarang dan pada waktu kami mati. Montfort: "Barangsiapa menemukan Maria, menemukan hidup, yaitu Yesus Kristus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup.Namun tak seorang pun dapat menemukan Maria kalau tidak mencarinya, tak seorang pun dapat mencarinya kalau tidak mengenalnya. Karena tak seorang pun yang mencari dan merindukan sesuatu yang tidak dikenalnya" (BS 50). *** H a r i K e e n a m: Mat 25:14:30 TANTANGAN IMAN Perumpamaan: "Hal kerajaan surga sama seperti seorang yang mau bepergia keluar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. ...... Lama sesudah itu, pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, ..... dan datanglah hamba yang menerima dua talenta itu dan ia membawa laba dua talenta. Maka kata tuan itu kepadanya: 'Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia 39 memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan meberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu!' Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: '..... aku menyembunyikan talenta tuan di dalam tanah. Ini, terimalah kepunyaan tuan!' Tetapi tuannya itu menjawab: '.... seharusnya engkau memberikan uangku kepada orang yang menjalankan uang.... Sebab itu ambilah talenta itu daripadanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu!" Renungan. Renungkanlah Bunda Maria dalam terang perumpamaan tersebut. Orang-orang dalam perumpamaan itu diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk mengelola sejumlah besar uang. Mereka yang hendak mengembalikannya termasuk labanya, mereka diberikan penjelasan sedemikian rupa agar mereka lebih bertanggung jawab lagi. Seorang yang takut risiko, modal yang telah diterimanya bahkan diambil daripadanya dan tuannya mencela dia. Bunda kita diundang Allah untuk mengikuti Roh Kudus yang datang ke atasnya dan kuasa Yang Maha Tinggi menaunginya demikianlah ketika Maria mengatakan 'Ya', 'engkau akan mengandung dan melahirkan seorang putera,...Yesus, Putera dari yang Maha Tinggi... dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir'. Maria mengambil risiko dan ketenangan itu benar-benar merupakan sejarah. Sebuah ciptaan baru telah datang ke dalam eksistensi. Penyerahan dirinya kepada Allah, yang memungkinkannya menjadi orang yang kepadanya Allah memberikan dan menyerahkan diri-Nya bagi kita. Ia dulu dan kini adalah seorang pribadi yang individual dan bukan simbol atau semacam khayalan. Penyerahan dirinya atau kesediaannya untuk memberikan puteranya kepada kita telah membuat hidupnya sebagai sebuah berkat pememberian Allah. Setiap bangsa telah membagikan rahmat dari Allah itu yang ditanamkan di dalam Maria. Karena Maria melakukan nya dalam iman, percaya kepada Allah, suatu hari pada waktu itu, ia dapat memberanikan kita untuk mengambil risiko dan tanggung jawab terhadap dan iman kita. Akhirnya, sekarang dalam kemuliaan bersama Puteranya, ia tetap berpegang teguh pada janji bahwa suatu saat kita juga akan ada di sana -- 'Hamba yang baik dan beriman masuk dalam sukacita Tuhanmu'. 40 Doa. Tuhan Yesus, hamba itu takut mengambil risiko kehilangan segala sesuatu, bahkan termasuk apa yang dimilikinya. Kami telah diberikan kehidupan dan iman. Engkau mengharapkan supaya kami sungguh penuh gairah hidup dan menanamkan serta mengolah segala pemberian yang telah dianugerahkan kepada kami. Kamu mau bertanggung jawab bagi diri kami sendiri. Semoga BundaMu, yang mengenal berbagai tantangan iman dan bertanggung jawab, dan yang sungguh diberkati di antara wanita, kobarkanlah kami juga agar mau mengambil risiko ata iman kami. Montfort: "Iman murni merupakan prinsip dan hasil daya pengaruh kebijaksanaan dalam jiwa kita. Makin besar iman kita, makin besar kebijaksanaan kita. Orang benar atau orang bijakasana akan hidup oleh iman, tanpa melihat, meraba, tanpa merasa dan tanpa goyah" (CKA 187). *** H a r i K e t u j u h: Luk 13:20-21 BERDAYA HIDUP DAN DINAMIS Perumpamaan: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil orang seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai kahmir seluruhnya." Renungan. Bayangkan Bunda kita dalam terang perumpamaan tersebut. Muncul kembali bahwa hal-hal yang sederhana dan kecil semacam itu telah dialami Yesus di rumah, kecuali kuantitas tepung yang disebutkan tadi boleh jadi sudah dinikmatiNya di desa, tidak hanya dalam keluarga! Dengan tambahan seperti adonan dan ragi yang perlu, tepung yang demikian sudah berpotensial. 41 Yesus tidak datang laksana kertas kaca yang terbungkus dari surga. Pertama-tama, Allah memanggil atau mengundang manusia secara pribadi untuk bekerja sama: 'Malaikat Gabriel diutus Allah ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret' (Luk. 1:26). Di sana dalam pribadi Maria, Roh Allah bertemu dengan suatu tanggapan yang mencakup segenap jiwa dalam iman. Sikap keibuannya selanjutnya justru mengubah dunia. Maria membawa iman dan cintanya bagi adonan di mana Roh Allah tinggal dan memberikan kelahiran bagi sebuah ciptaan baru dalam diri Puteranya (Maria). Di sinilah letak keistimewaan dan kedinamisan kerajaan Allah yang menyebar luas ke penjuru dunia. Kita cenderung memperhatikan hal-hal yang muluk, irama terus-menerus seperti itu, atau apa saja yang sedang menjadi mode dan modern. Di satu pihak, Maria tampil dalam Kitab- kitab Suci sebagai orang yang selalu mendengarkan -- kepada malekat, para penafsir atau peramal, Simeon, para gembala, Elisabet, dan Puternya -- merenungkan serta membatinkan apa yang ia dengar 'di dalam hatinya'. Jadi, cinta dan imannya senantiasa bercampur dengan kehendak Allah dalam segala peristiwa hidup sehari-hari. Dinamika, gairah jiwa, semangat dan pengaruh, ia selau bawa dan sejak itu sampai kerajaan Puteranya melampaui segala perhitungan. Kehadirannya sedang menyertai kita. Beriman, kewanitaan, keibuan, keberadaannya yang kreatif, berdaya cipta membentu mengembangkan hidup mereka yang terbuka bagi pengaruhnya. Begitu banyak orang yang datang mengunjungi Bunda ini dengan iman tinggal tetap setia, bertahan dan diberkati pada saat mereka mengunjunginya. Doa. Tuhan Yesus, wanita dalam perumpamaan itu mempersiapkan roti menjadi santapan bagi banyak orang. Ia menambah ragi dalam adonan itu dan sungguh banyak orang yang menyantapnya. Demikianpun Injil-Mu mempunyai ragi yang sama, dapat memulihkan tenaga. Hal itu secara radikal dapat mengubah lingkungan di sekitarnya. Jika kami menghendaki agar InjilMu memuaskan orang-orang yang Engkau kehendaki, maka kami harus berbaur dengan orang lain dan memberi sama baiknya dengan yang kami terima. Semoga Bunda-Mu, yang memberi santapan bagi begitu banyak orang yang mewartakan Injil-Mu menjadi hidup, menyegarkan, dan mengobarkan kami juga. 42 Montfort: "Jika Maria, Pohon Kehidupan, dirawat baik-baik, dengan jalan melaksanakan dengan setian devosi ini, maka pada waktunya nanti ia akan memberikan buahnya dan buah itu adalah Yesus Kristus sendiri" (BS 218). *** Pekan 4 MENGENAL YESUS KRISTUS Injil Perjanjian Baru merupakan hasil yang meluas yang terjadi pada Gereja awal karena kebangkita Yesus; Ia adalah Tuhan. Dengan terang kebangkitan itu mereka 'dikristenkan' -- dibaptis dalam Gereja dan di situlah mereka mengkontemplasikan dan mencoba menghidupkan ajaranNya. Kita, seperti mereka, sewajarnyalah kita bersukacita atas hubungan kita saat ini dengan kebangkitan Tuhan, sebagaimana direfleksikan dalam Injil. H a r i P e r t a m a: Mrk 12:1-9 KEHILANGAN KESEMPATAN Perumpamaan: "Ada seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar di sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarappenggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Dia mengirim juga seorang hamba yang lain dan diperlakukan sama oleh mereka..... Sekarang tinggal hanya satu orang, yaitu anaknya yang terkasih. Ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: 'Anakku akan mereka segani'. Tetapi 43 penggarap-penggarap itu..... bunuh dia. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarappenggarap itu, lalu memeprcayakan kebun anggur itu kepada orang lain." Renungan. Di Galilea pada zaman Yesus, ada sejumlah besar tanah yang tuannya bukan orang setempat dan semua permasalahannya pada masa itu. Namun itu hanyalah yang sekilas tampak di permukaan dari suatu kenyataan yang lebih dalam. Para nabi Israel berbicara atas nama Allah, sementara itu mencoba merawat anggur yang sudah mereka tanamkan, namun begitu sering ditolak dan secara pribadi melakukan kekerasan serta cercaan dengan kata-kata yang tak bersahabat. Yesus, 'Putera yang terkasih' itu menyadari diri-Nya sebagai bagian dari tradisi yang sama dan mataNya terbuka lebar terhadap apa arti semua yang terjadi, ketika Ia berkata, 'Para penggarap ini membunuhnya.' Para penguasa yang menolak para nabi dan Yesus bukanlah orang-orang yang jelek dan tak beragama. Namun, pengertian mereka tentang Allah tidak sesuai dengan Yesus. Mereka telah menjadi silau dan menutup mata, dan mereka telah mengembangkan semacam arah pandangan atau terowongan visi tersendiri dalam pengertian mereka tentang bagaimana seharusnya umat Allah itu hidup. Mereka ditantang oleh Yesus, yang melihatnya sangat berbeda dan reaksi mereka keras dan dapat diramalkan. Dapatkah aku membayangkan betapa sulitnya bagi Yesus harus mampu bernafas dalam situasi atau lingkungan atmosfir yang sungguh menyesakkan itu? Bukankah sangat menakutkan serta menegangkan apa yang Ia alami pada waktu itu? Betapa sukarnya hal itu dan justru menimbulkan kegetiran yang mendalam ketika satu-satunya motivasi Yesus hanyalah cinta! Betapa sedihnya melihat orang-orang yang salah bimbingan! Sejauh mana aku terbuka untuk mendengarkan sabda Allah yang otentik? Apakah aku bersedia bertaruh demi apa yang aku yakini? Hanya sejauh aku mengetahui dan percaya akan kekuatanku, maka bersama Tuhanku yang telah bangkit akan menemukan kekuatan untuk mengikuti-Nya kemana saja Ia hendak menuntunku. Doa. Tuhan Yesus, di dalam sebagian perumpamaan-perumpamaan-Mu, Engkau memaklumkan kematian-Mu. Aku harus percaya bahwa tanggapan atas sabdaMu dewasa ini dapat menjadi sesuatu yang menakutkan. 44 Semoga kehadiran dan doa-doa Bunda-Mu, aku mau menerima sabda-Mu dengan baik, kemanapun sabda itu menuntunku, kobarkanlah aku untuk mendengarkan dan kemudian menerima apa yang Engkau katakan kepadaku dan tidak takut akan tantangannya. Montfort: "Jadi barangsiapa ingin maju di jalan kekudusan dan ingin menemukan Yesus Kristus secara pasti dan sempurna dengan tidak usah takut tertipu oleh inderanya, bila orang bersemedi biasanya demikian, hendaknya dengan segenap hati menjalankan devosi kepada Santa Maria ini. ini adalah jalan yang diprakarsai oleh Yesus Kristus, Kebijaksanaan yang menjelma" (BS 168). *** H a r i K e d u a: Luk 15:8-9 SETIAP ORANG ADALAH YANG PERTAMA Perumpamaan: "Perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu diantaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetanggatetangganya serta berkata: 'Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang hilang itu telah kutemukan." Renungan. Dalam berbagai perumpamaan, Yesus mencoba untuk menunjukkan seperti apakah Allah itu. Betapa sering Ia membuat pernyataan bahwa yang lemah, yang berdosa, yang hilang mendapat perlakuan yang wajar. Kita tidak pernah menghapus suatu gangguan, kesusahan atau suatu keadaan yang memalukan. Kita cenderung merasa bahwa kalau kita 'anak-anak yang baik', Allah akan memberi kita es krim. Kita cenderung untuk melupakan bahwa ketika segala 45 sesuatu yang merupakan kebutuhan kita persembahkan, maka kita akan menjadi sangat terbuka kepada cinta Allah. Unsur-unsur kecil perumpamaan itu boleh dikatakan sebagai seuatu yang terjadi di rumah Yesus. Ia mungkin ingat akan sukacita ibunya bila menemukan sesuatu yang bernilai dan kesukaran yang dialaminya dalam pencarian barang itu. Begitu barang itu ditemukan, setiap orang tahu. Ia sungguh gembira, bahagia dan tidak dapat menyembunyikan suka cita itu bagi dirinya sendiri. Kebahagiaan itu menyebar, menular. Allah dan agama berarti kewajiban dan kesukaran bagi sebagian dari kita. Hal itu tetap menonjol sepanjang zaman. Kita tampaknya selalu muncul dari belakang dan tidak akan pernah cukup baik. Tidak menggembirakan, banyak yang menyerah pasrah, lelah-letih karena suatu perjuangan yang tidak pernah bisa mereka menangkan. Dalam perumpamaan, yesus sedang bertanya kepada kita agar melihat ke dalam diri kita sendiri mulai dari tempat yang mudah dan menguntungkan demi menemukan mata uang itu. Namun, barangkali kita tidak menyadari bahwa kita kehilangan dan tersesat. Kita tidak tahu entah berapa banyaknya kita ini sungguh bernilai. Namun kita dihargai oleh Allah di dalam Kristus. Untuk menemukan kita dan menunjukkan penghargaan ini, 'Sabda itu telah menjadi daging (manusia) dan tinggal di antara kita, penuh kasih karunia dan kebenaran; kita telah melihat kemuliaan-Nya' (Yoh. 1:14). Kesederhanaan perumpamaan itu sebenarnya menuntun kita untuk berpikir bahwa hal itu suatu perbandingan yang sederhana. Perumpamaan itu mencoba memperlihatkan suatu hubungan saat ini dan selamanya. Hidup dalam Kristus seperti itu. Beginilah caranya Allah memandang dan menghargai kita. Apakah kita melihat diri kita sendiri dalam terang itu? Doa. Tuhan Yesus, Engkau datang untuk mencari dan menyelamatkan kami yang hilang. Hidup dan ajaran-Mu nampak dalam begitu banyak cara untuk menunjukkannya kepada kami. Semoga Bunda-Mu, yang hidupnya Kaubagikan bagi dunia dan kini ia berbahagia dalam kemuliaan, bantulah aku untuk melihat bagaimana aku disukai dan dihargai oleh-Mu. 46 Montfort: "Bagaimana menjelaskan kelemahlembutan Yesus Kristus terhadap para pendosa yang papa? .... yang secara kelihatan pernah ia cari di dunia ini dan setiap hari ia masih mencari secara tidak keliahatan" (CKA 125-126). *** H a r i K e t i g a: Luk 8:9-10 ORANG LUAR ATAU ORANG DALAM? Perumpamaan: "Ketika murid-murid bertanya kepadanya tentang maksud perumpamaan itu, Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain, hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekali pun memandang, mereka tidak melihat dan sekali pun mendengar, mereka tidak mengerti." Renungan. Ada begitu banyak diskusi tentang apa arti perumpamaan tersebut. Nampaknya melalui perumpamaan itu, Yesus mau menegaskan suatu distingsi di antara para murid -- (to you) 'kepada anda' -- dengan orang-orang pinggiran -- (others) 'orang-orang lain'. Ia hendak sedang mencoba menyatakan bahwa seperti apakah kerajaan Allah itu. Ia berusaha dan mencoba agar Allah itu nyata bagi para pendengar-Nya. Ia melakukan itu dengan cara membuat perumpamaan- perumpamaan, kisah-kisah atau perbandingan, yang mengajak para pendengar-Nya untuk berpikir. Apa yang hendak dikatakan-Nya kepadaku dengan berbicara seperti ini? Secara natural, hal-hal yang disebutkan tadi hendaknya dimengerti dan menjadi bagian dalam diriku. Ini bisa terjadi hanya sejauh aku memberi suatu kesempatan kepada pembicara. Di sini harus ada (semacam) suatu tingkat atau derajat mutu keterbukaan dan penerimaan serta simpati terhadap sabda- sabdaNya supaya dihayati. Orang-orang, seperti para murid dan orang-orang terbuang, tersingkir pada umumnya yang melakukan hal ini, boleh jadi larut dalam sabda Yesus: 'Ceriterakan lebih banyak lagi'. Begitulah tanggapan mereka terhadap tantangan-tantangan dan pikiran-pikiran yang tersmbunyi. 47 Orang-orang lain (others), yang berada di luar, tinggal tetap saja pada level kisah itu. Mereka tidak menimba makna dari apa yang dikatakan Yesus, mungkin karena mereka tidak pernah sungguh mendengar atau takut akan tantangan untuk mengubah pikiran-pikiran dan cara hidup mereka. 'Tidak seorang pun yang benar-benar buta seperti mereka yang tidak akan melihat', kami katakan, dan Yesus mengatakan hal seperti itu mengenai mereka yang kurang tanggap terhadap pesan dan pewartaan seorang nabi.Waktu itu, Yesus berbicara dalam sabda-sabdaNya mengenai satu suku kata, maksud Yesus adalah rencana yang tak mungkin keliru: 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.' Karena barang siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya' (Luk. 9:23,24). Santo Lukas mau menekankan bagian yang singkat atau pendek dalam ulasannya -- 'setiap hari'. Dan hal ini sungguh menakutkan banyak orang. Apakah hal ini juga menakutkan kita? Apakah kita tahu bahwa Tuhan dapat membuat pernyataan semacam itu kepada kita? Perumpamaan-perumamaan mungkin saja singkat dan bahkan tumpul, namun berbagai perumpamaan itu sungguh nyata dan mau mencoba memberi pesan atau nasihat tersendiri kepada pikiran dan hati kita. Apakah aku berada pada 'orang dalam' dalam arti mendengarkan (sambil memperhatikan, to listen) atau berada 'di luar' dan tidak mau mendengarkan (to hear). Doa. Tuhan Yesus, kami dikepung oleh begitu banyak sabda. Apakah kami menemukan suatu tempat bagi sabda-sbda-Mu? Kesunyian dapat menakutkan begitu banyak orang di antara kami: kendati kami diserbu oleh keributan sehingga kami jarang sekali ada perhatian untuk mendengarkan-Mu. Adakah kami takut akan tantangan selama bersama Engkau dan mendengarkan-Mu? Semoga hati yang tak bernoda Bunda-Mu, yang menyimpan begitu banyak hal dalam hatinya, mengobarkan hati kami menjadi lebih tanggap, karena kami mendengarkan Engkau. Montfort: "Maria adalah Taman Firdaus Allah dan duniaNya yang terperikan. Putera Allah masuk di dalamnya untuk mengerjakan mukjizat, menjaganya dan untuk merasa bahagia di dalamnya" (RM 19). *** 48 H a r i K e e m p a t: Luk 7:31-35 SEPERTI ANAK-ANAK BUKAN KEKANAK-KANAKAN Perumpamaan: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini, dan dengan apakah mereka itu Kusamakan? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan saling mnyerukan: 'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menanngis.' Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur dan kamu berkata: 'Ia seorang kerasukan setan.' Kemudian anak manusia datang, Ia makan dan minum dan kamu berkata: 'Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.' Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya." Renungan. Apa yang dapat kumengerti dalam mengikuti perumpamaan itu? Allah yang hadir dalam diri Kristus mendekati aku melalui sakramen-sakramen, Kitab Suci, manusia, dan melalui peristiwa-peristiwa hidup sehari-hari. Apakah aku melihat kehadiran, cinta, dan menyambut Allah dalam situasi-situasi itu? Dapatkah 'seorang teman dari para pendosa' menjadi temanku? Yesus tanpa ragu-ragu mengamati anak-anak dan berkata: 'Maukah kita memainkan musik pesta-pesta perkawinan? Tidak, marilah kita memainkan musik acara-acara pemakaman? Tidak. Sebagian orang tidak dapat bersedih. Yohanes Pembabtis datang dari Allah sebagai seorang asketis dan mereka berkata, ia kerasukan setan ketika ia berada di padang gurun. Yesus datang mencintai dan bersahabat dan Ia juga ditolak oleh kelompok yang Ia tangani sendiri. Bagaimana mungkin seseorang mengakui berbicara atas nama Allah menghabiskan sedemikian banyak waktu dengan orang-orang yang secara formal nampaknya hanya mempunyai sedikit waktu bagi Allah? Pendekatan apapun yang dilakukan, tetapi banyak orang menemukan alasan untuk menolaknya. Apakah ini terjadi karena pengetahuan mereka akan Allah sangat terbatas sehingga mereka tidak dapat menangkap suara yang otentik dari Allah? Dan ini ada dalam diri orang yang mengakui dirinya berbakti kepada Allah! 49 Hadangan yang konstan itu membuat Yesus sungguh sering merasa pikiranNya kusut dan tulang-belulangNya lesu dan letih. Bagaimana Aku dapat berkata kepada mereka? Yesus hancur berantakan itu: 'Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anak-Mu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau' (Luk. 13:34). Akhirnya, Ia mencoba mengikuti kita semua dengan menyerahkan hidup-Nya. Apakah Ia sudah menjangkau aku? Doa. Tuhan Yesus, Engkau mencoba begitu banyak cara untuk mendekati aku. Seperti anak manja itu, yang tidak mau memainkan permainan lain, yang sedang dimainkan oleh teman- temannya, aku dapat menolak untuk mempersilahkan Engkau dekat denganku. Kecuali itu Engkau bersabda kepadaku dalam sabda-sabda dan situasi-situasi di mana aku senang dan barangkali aku tidak mau mendengarkan. Semoga Bunda-Mu, yang menerima Engkau dalam pangkuannya di Betlehem dan di Bukit Kalvari, semangatilah aku agar senantiasa menerima Engkau dalam hatiku dan di mana saja. Montfort: "Kita sekaligus membaktikan diri kepada Perawan tersuci dan kepada Yesus Kristus. Kita menyerahkan diri kepada Maria karena Yesus Kristus memilihnya sebagai sarana yang sempurna untuk menyatukan diri-Nya kepada kita dan kita kepada diri-Nya" (BS 125). *** H a r i K e l i m a: Mat 20:1-16 MENGAPA CEMBURU Perumpamaan: "Adapun hal Kerajaan sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah 50 sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain yang menganggur di pasar. Dan kepada mereka ia berkata: '.... pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu!' Demikianlah yang tejadi ketika pukul dua belas, pukul tiga petang dan pukul lima petang. Ketika hari malam, tuan itu berkata kepada mandornya: 'Panggilah pekerja-pekerja itu dan bayarlah upah mereka mulai dari mereka yang masuk terakhir kemudian yang masuk paling awal'. ....mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Maka bersungutlah mereka dan berkata: 'Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.' Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: 'Saudara, aku tidak berlaku tidak adil kepadamu, bukankah kita sudah sepakat sedinar sehari? Tidak aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau irihatikah engkau karena aku murah hati'?" Renungan. Secara kebetulan bahwa ini bukan sutau ilustrasi dari Sekolah Bisnis di Yerusalem tentang bagaimana cara mengatur seorang petani. Agaknya, hal itu merupakan suatu gagasan dalam alam ciptaan Allah. Setiap pekerja kasar dibayar berdasarkan suatu patokan upah sehari kapan saja waktunya mulai bekerja. Persoalan ini dapat menimbulkan kebencian. Penjelasannya tidak terletak pada persoalan ekonomis, tetapi berdasarkan hukum dari tuan tanah: 'Apakah aku tidak bebas untuk melakukan apa yang aku kehendaki terhadap milikku sendiri? Apakah engkau iri akan kedermawananku?' Tak seorang pun yang menjadi orang yang terakhir. Tentu saja para pekerja itu mengambil bagian dalam waktu sebelas jam itu bukan karena pemilik ladang itu memerlukan mereka, tetapi merekalah yang memerlukan pemilik ladang itu. Mereka boleh saja mengemukakan pendapat mereka sendiri kepada majikan itu, jika mereka tidak rajin bekerja: 'Mengapa engkau berdiri bermalas-malasan sepanjang hari di sini?' Apakah pikiran dan hatiku merenungkan segala sesuatu tentang kebaikan Allah? Apakah aku pernah memandang diriku sendiri seperti seorang pekerja yang bekerja selama sebelas jam? Seperti yang dikatakan oleh salah seorang upahan tadi, 'Kami tidak akan mendapatkan keadilan di dunia ini dan kami sebaiknya berdoa sehingga kami tidak akan mengalaminya lagi di kemudian hari.' 'Apakah engkau iri akan kemurahan hatiku!' 51 Doa Tuhan Yesus, hidup dan ajaranMu merefleksikan kemurahan Allah. Hatiku mungkin tidak cukup terbuka untuk terlibat di dalamnya. Apakah aku layak mendapat rahmat sehingga ada tempat dalam kerajaanMu bagi seseorang seperti aku? Semoga BundaMu, yang tahu bahwa Allah secara royal memberkati orang-orang yang statusnya tidak jelas. Bantulah aku untuk tidak membanding-bandingkan, tetapi hanya menerimanya saja. Montfort: "Yesus diberikan karena cinta kasih dan dibentuk oleh cinta kasih. Maka Ia seluruhnya cinta kasih atau lebih tepat Dia sendirilah cinta kasih Bapa dan Roh Kudus"(CKA 118). *** H a r i K e e n a m: Mrk 2:18-19 KELOMPOK YANG MENAKJUBKAN Perumpamaan: " Pada suatu hari, ketika murid-murid Yohanes Pembaptis dan murid-murid orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan berkata kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa." Renungan. Dikatakan bahwa tak seorang pun pernah berbicara seperti Yesus. Seperti dalam perumpamaan ini, Dia kerap kali berbicara dengan kuasa yang instinktif. Siapa yang berpuasa pada waktu ada pesta perkawinan? Seperti murid-muridNya ketika mempelai laki-laki masih berada di tengah-tengah mereka, 'mereka tidak perlu berpuasa'. 52 Yesus sendiri dianggap menggoncangkan suatu kebiasaan yang dipatuhi oleh kaum religius profesional yang taat pada ketetapan dan peraturanperaturan agama pada zamannya. Murid-muridNya merupakan suatu kelompok yang namanya buruk -- karena berdasarkan masa lalu mereka, dan pada akhirnya karena mereka mengikuti begitu saja untuk dituntun dan dipengaruhi oleh Yesus. Banyak orang percaya secara mutlak bahwa kelompok yang sehidangan dengan-Nya mempersembahkan hidupNya sebagai korban. Gagasan mengenai "Mempelai Laki-laki" secara tradisional digunakan pada Allah sebagai penghormatan orang Israel, dan bukan menyangkut seorang pesuruh. Di kalangan orang- orang saleh, gagasan tersebut sulit dikenakan pada suatu kelompok. Mungkin kita dapat melihat seberapa jauh sebuah jembatan harus diseberangi untuk menemukan Allah dalam Yesus. Karena mereka tidak menuruti sabdaNya atau berbagai penjelasan untuk apa Dia lalukan itu dan tentu saja tidak bermaksud hanya duduk di dalam kelompoknya sendiri untuk berbicara, tetapi justeru mereka membuatnya menjadi begitu sulit bagi diri mereka sendiri. Mungkinkah aku menghayati Injil itu? Apakah aku pernah merasa bagaikan menggunting dalam lipatan? Seberapa besar gambaranku tentang Yesus sebagai suatu renungan atas diriku sendiri? Apakah aku kini hidup dalam kelompok mempelai laki- laki itu? Apakah aku semakin sering untuk merenungkan kegembiraan dan keamanan di dalam kelompok karena kebangkitan Tuhanku? Sudahkah kebangkitan Tuhanku dari kubur meninggalkan suatu tanda yang tetap di dalam diriku mengenai suatu kejaiban, sukacita, dan kekuatan? Apakah itu merupakan suatu dasar dari semua realitas? Apakah aku mengembangkan makna hidupku sekarang juga? Doa. Tuhan Yesus, begitu banyak orang yang tidak dapat memahami cara hidup-Mu di dunia. Hal itu sangat baru dan tidak diharapkan dan juga sangat tidak disukai dan sangat tidak mirip dengan pengertian mereka tentang Allah. Seperti seseorang yang beruntung karena termasuk dalam kelompok-Mu dan Khabar Gembira yang Engkau bawa, berilah aku suatu pengertian tepat. Semoga Bunda-Mu, yang kini terpesona keluarga Allah, Penyelamatnya, menolong aku untuk melihat apa yang sangat jelas dilihat oleh Ibu-Mu. 53 Montfort: "Kebijaksanaan abadi ini memiliki kemuliaan dan keluhuran. Siapa yang akan mnampu mempunyai gagasan yang tepat dan mampu menjelaskannya secara sempurna? Hanya Diaku, Allah besar, yang tahu siapakh Dia, akan mampu mewahyukan-Nya kepada siapa Kaukehendaki" (CKA 19). *** H a r i K e t u j u h: Luk 18:10-14 PERSOALAN YANG SIA-SIA Perumpamaan: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya: 'Ya, Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan pula seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.' Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: 'Ya, Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!' Aku berkata kepadamu, orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah sedangkan yang lain itu tidak." Renungan. Kedua orang ini tidak dapat berada lebih jauh dan mereka mengetahui hal itu. Orang Farisi yang merasa terhormat di hadapan Allah dan masyarakat, 'berdiri dan berdoa'. Pemungut cukai merasa diri bersalah karena memeras dan menipu kekayaan rakyat dan bertindak melebihi profesinya dan bekerja sama dengan penjajah merasa rendah diri, dan 'menunduk' bahkan tidak berani menengadah ke langit'. Karena itu Yesus berkata bahwa dia pulang ke rumah dengan suatu kegembiraan yang lebih besar daripada orang Farisi itu. 54 Sebelumnya dia mengatakan sepatah kata kepada Allah, orang sudah mengadilinya namun pengadilan itu salah. Percaya pada diri sendiri dan merendahkan orang lain -- merasa diri hebat -- merupakan suatu kesalahan di hadapan Allah. Menjadi orang baik dan mengetahui bahwa aku aku orang baik dan menyukai kebaikanku dan untuk membanggakannya di hadapan Allah, dan berdiri sambil mengenatk-hentakkan tanah. Pemungut cukai dengan rendah hati menampilkan diri apa adanya di hadapan Allah. "Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa!" Apa yang bisa dia lakukan? Apabila keesokannya dia melepaskan tugasnya, akankah orang Farisi itu memberikan pekerjaan kepadanya? Bagaimana dia dapat menghidupi isteri dan keluarganya? Bagaimana hal itu di mata para penguasa dan penjajah Romawi? Penjelasan macam apa yang dapat dia bawa kepada majikannya yang baru? Padahal dia sungguh berada dalam keadaan tanpa harapan. Dengan demikian ia berdoa kepada Allah agar memahami hal itu. Yesus berkata bahwa dia pulang ke rumah disertai dengan rahmat Allah. Apakah ini dunia yang saya tempati, dalam pemahamanku akan Allah, sesama dan diri sendiri? Apakah ini merupakan khabar gembira? Doa. Tuhan Yesus, ketika Engkau berada di dunia, seorang pemungut cukai kelihatannya tidak berharga, bahkan bukan seorang manusia di hadapan Allah. Namun Engkau menatapnya dengan mata-Mu sendiri, aku melihat bahwa dia tidak berada dalam jalan yang rendah atau tak bernilai di hadapan-Mu. Berilah aku rahmat agar datang kepada-Mu apa adanya dan merasa aman dalam kasihMu. Semoga dengan doa-doa Bunda-Mu mengobarkan aku agar selalu rendah hati di hadapan-Mu. Montfort: "Salib adalah tanda bahwa Allah memberikan cinta kepada kita, sekaligus tanda yang memberi kesaksian yang diminta Tuhan untuk memperlihatkan kepadaNya bahwa kita mencintai Dia" (CKA 176). *** 55 LITANI ROH KUDUS Tuhan, kasihanilah kami. Kristus, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami. Allah Bapa di surga, Kasihanilah kami Allah Putera Penyelamat dunia ,, Allah Roh Kudus Allah Tritunggal, Tuhan yang mahaesa, Roh Kudus, Roh dari Bapa dan Putera, Roh Kudus, satu wujud bersama Bapa dan Putera, Roh Kudus, dijanjikan Bapa, Roh Kudus, karunia Allah yang mahatinggi, Roh Kudus, sinar cahaya abadi, Roh Kudus, pemberi setiap pemberian yang baik, Roh Kudus, sumber air hidup, Roh Kudus, api yang menghanguskan, Roh Kudus, nyala cinta yang mengobar, Roh Kudus, urapan ilahi, Roh Kudus, roh kebenaran dan kekuatan, Roh Kudus, roh hikmat dan pengertian, Roh Kudus, roh nasehat dan keperkasaan, Roh Kudus, roh pengetahuan dan ibadat, Roh Kudus, roh keseganan kepada Tuhan, Roh Kudus, roh penyesalan dan pertobatan, Roh Kudus, roh pengasihan dan doa, Roh Kudus, roh kasih dan sukacita, Roh Kudus, roh damai dan kesabaran, Roh Kudus, roh keramah-tamahan dan kebaikan, Roh Kudus, roh kepercayaan dan kelembutan, Roh Kudus, roh penguasaan diri dan kemurnian, Roh Kudus, roh yang menghasilkan 12 buah suci, Roh Kudus, yang melayang di atas samudera raya, Roh Kudus, roh yang berbicara atas nabi-nabi, Roh Kudus, oleh kuasa-Mu Sabda telah menjadi manusia, Roh Kudus, pada pembaptisan Engkau telah turun atas Yesus, 56 Roh Kudus, pada Pentekosta Engkau turun berupa lidah berapi atas rasul-rasul, Roh Kudus, Engkau melahirkan kami untuk kehidupan baru, Roh Kudus, yang menganugerahkan keputraan Allah kepada kami, Roh Kudus, yang bersemayam di dalam diri kami, Roh Kudus, yang menerangi kami dan menguatkan kami, Roh Kudus, yang menolong dan menghibur kami, Roh Kudus, yang menguduskan kami, Roh Kudus, pengajar dan pembimbing Gereja Allah, Ya Roh Kudus Allah Kami mohon, dengarkanlah kami. Supaya Engkau membaharui muka bumi, ,, ,, Curahkanlah terang cahaya-Mu di hati kami, Tulislah hukum-Mu di dalam hati kami, Nyalakanlah api cinta kasih-Mu dalam hati kami, Bukalah harta rahmat-Mu bagi kami, Ajarilah kami memohon rahmat seturut kehendak-Mu, Terangilah kami oleh ilham ilahi-Mu, Tariklah kami kuat-kuat kepada-Mu, Bantulah kami saling menerima dengan sabar, Bantulah kami untuk saling kasih mengasih, Bimbinglah kami di jalan hukum-hukum-Mu, Semoga kami menuruti bimbingan rahmat-Mu, Ajarilah kami berdoa, Semoga Engkau berdoa beserta kami, Semoga Engkau berdoa di dalam diri kami, Semoga Engkau menolak segala kejahatan, Semoga Engkau membina segala kebaikan di dalam diri kami, Bantulah kami untuk bertekun di dalam rahmat-Mu, Semoga Engkau menjadi ganjaran kami selama-lamanya, Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami, ya Tuhan Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami. 57 Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu Dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu, Marilah berdoa: Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, semoga kami dipenuhi oleh Roh Kudus dengan kelimpahan kasih-karunia-Nya, agar kami dapat berkenan kepada-Mu dan semakin hidup seturut kehendak-Mu. Demi Kristus Pengantara kami. Amin. 58