E:\Hidup bagi Allah.wpd

advertisement
DONALD MACDONALD S.M.M.
HIDUP BAGI ALLAH
Persiapan untuk Pembaharuan Pembaktian Diri Kepada
Yesus Melalui Maria Menurut Semangat Santo Louis
Marie de Montfort
"Demikianlah hendaknya kamu memandangnya bahwa
kamu telah mati karena dosa, tetapi kamu hidup bagi
Allah dalam Yesus Kristus"
(Rom 6:11)
Serikat Maria Montfortan
BANDUNG
1996
HIDUP BAGI ALLAH
Judul asli
Oleh
Diterbitkan
: Alive to God
: Donald Macdonald, smm
: Montfort Press, Burbo-Bank Road,
Liverpool L236TH
1993
Diterjemahkan oleh SMM, Bandung
Kutipan Kitab Suci diambil dari Alkitab Deuterokanomika, Lembaga Alkitab
Indonesia, Jakarta 1976.
Serikat Maria Montfortan (SMM)
Jln. Surya Sumantri 83, Bandung 40164
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Pekan 1 PENGENALAN DUNIA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Pekan 2 PENGENALAN DIRI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
Pekan 3 MENGENAL BUNDA KITA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
Pekan 4 MENGENAL YESUS KRISTUS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
Litani Roh Kudus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
Singkatan-singkatan
AAS
= Acta Apostolicae Sedis (Dokumen Takhta Apostolik)
dari tulisan St. Montfort:
BS
= Bakti Sejati
CKA = Cinta dari Kebijaksanaan Abadi
DM
= Doa yang Menggelora
PAK = Persiapan atas Kematian yang Baik
RM
= Rahasia Maria
Srt
= Surat
SSS
= Surat kepada Sahabat-sahabat Salib
3
KATA PENGANTAR
Seorang anak meninggalkan toko swalayan. Dari raut mukanya tercermin
kebingungan. Maka ibunya bertanya: 'Bagaimana engkau bisa mendapatkan
sesuatu bila engkau tidak mengeluarkan uangmu?' Tadi anak itu masuk toko
dengan mengantongi uang-sakunya, namun ia kewalahan karena begitu banyak
pilihan yang ditawarkan, sehingga ia tidak dapat memutuskan mau beli apa.
Oleh karena dia tidak mampu mengambil keputusan dan melepaskan uangnya,
ia meninggalkan toko dengan tangan hampa dan kecewa.
Soal pembaptisan
Santo Louis-Marie de Montfort merasa terpanggil untuk mengajak orang
menyerahkan diri kepada Allah, sebagaimana mereka berjanji waktu dibaptis.
Hayatilah pembaptisanmu dengan sungguh- sungguh, ia berkhotbah.
"Apakah ada manusia yang sesungguhnya memenuhi janji-jani baptisnya
dengan setia?" (IS 127). Montfort berpendapat bahwa tidaklah demikian,
terutama karena kita biasanya lupa akan janji-janji baptis dan akan tanggung
jawab yang diminta. Hampir tak seorangpun mengukuhkan secara pribadi
perjanjian yang dibuat dengan Allah melalui wali baptisnya (IS 127). Janji-janji
yang diucapkan atas nama kita ketika masih bayi, perlu diterima secara pribadi
bila kita sudah menjadi orang dewasa.
Untuk melakukan ini kita perlu mengenal baik Tuhan maupun kita sendiri.
Sejauh mana kita ditandai oleh kenyataan bahwa Tuhan kita Yesus Kristus
telah hidup, wafat dan dimakamkan, dan bangkit dari kubur untuk tinggal
bersama kita pada saat ini?
Apakah ini sungguh memberi ilham kepada kita, 'supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru' (Rom 6:4).
Apakah kita mengalami suatu kesegaran dalam hidup sementara kita
berjalan dalam kehadiran dan kekuatan Tuhan kita yang bangkit? Apakah ini
suatu pengalaman yang sungguh hidup?
Sejauh mana kita mengenal diri sendiri? Mengetahui sesuatu mengenai segi
lemah dan kuat dalam diri kita, perlu untuk menghayati hidup sehari-hari
secara sadar? Bila kita tidak mengenal Tuhan dan diri sendiri lebih baik sedikit,
hidup kristiani kita pasti agak kabur.
4
Untuk dipikirkan.
Jadi, dalam persiapan untuk memberi arti kepada janji-janji yang dibuat atas
nama kita ketika kita dibaptis, Santo Montfort mengusul agar kita memberi
waktu untuk menemukan maknanya. Ambillah empat pekan, anjurannya, untuk
merenung mengenai Tuhan dan diri kita sendiri bertitik tolak dari:
1) Pengenalan dunia,
2) Pengenalan diri,
3) Pengenalan Bunda Maria,
4) Pengenalan Kristus.
Masing-masing bagian diberi waktu satu pekan, tetapi anggaplah acara ini
sebagai sarana, bukan sebagai sesuatu yang kaku bagai kekang. Pergunakanlah
sejauh terasa membantu.
Ciri-ciri utama dalam renungan-renungan ini adalah pengobaran semangat agar
hidup dalam kekaguman akan kehadiran Kristus yang bangkit. Yesus yang
bangkit dan hadir merupakan intinya. Semuanya bergantung dari dan
diterangkan oleh kehadiran Yesus ini. Pembaptisan merupakan pintu masuk
kepada hidup seperti ini, dan iman yang hidup merupakan jalan untuk
mewujudkannya.
Pada akhir empat tahap ini kita mungkin ingin membaktikan diri kepada
Yesus melalui Maria, seperti yang dianjurkan Montfort, "oleh karena inilah
satu jalan untuk bertemu dengan Yesus secara sempurna, mencintai-Nya
dengan mesra serta mengabdi-Nya dengan setia" (IS 62). Maria menolong kita
untuk mengenal diri kita sendiri dan Kristus.
Sebagaimana dikatakan Paus Paulus VI, "Lebih dari apapun Maria adalah
teladan kebaktian yang isinya ialah membuat hidup kita menjadi persembahan
bagi Allah. Ini merupakan suatu ajaran yang kuno namun selalu baru yang
dapat didengarkan kembali oleh setiap orang secara pribadi ' (Marialis Cultus,
21).
Dalam perlindungan Maria
Kalau dalam pembaptisan kita diberikan suatu harta, pengalaman
menunjukkan bahwa harta ini dibawa dalam bejana yang rapuh. Kita perlu
bantuan untuk mengamankannya. "Jadi, untuk menjadi lebih bijaksana dari
pada Salomo ..., kita harus meletakkan seluruh kepunyaan kita dan harta yang
paling berharga dari segala harta, Yesus Kristus, dalam tangan Maria supaya
ia menyimpannya bagi kita. Kita harus melawan terlalu banyak musuh dan
5
mereka terlalu cerdik dan sangat berpengalaman,... dan kitapun telah
berpengalaman pahit. Marilah mewaspadai kebijaksanaan dan ketekunan kita"
(CKA 221).
Bunda Maria memberi kita saat ini, sebagaimana selalu ia berikan 'harta
yang paling berharga dari segala harta, yakni Yesus Kristus'. Bersatu dengan
Maria karena dibaptis dalam Puteranya, kita dapat menikmati harta ini juga.
Paus Yohanes Paulus II, yang tidak hanya berbicara tentang 'ajaran iman',
tetapi juga tentang 'hidup beriman', yang tercermin dalam spiritualitas Marial
yang otentik, menulis 'di antara banyak saksi-saksi dan guru-guru spiritualitas,
kami akan mengaingat kembali, tokoh Santo Louis-Marie Grignion de
Montfort, yang mengusulkan pembatian diri kepada Kristus melalui tangan
Maria sebagai sarana yang berhasilguna bagi umat kristiani untuk menghayati
janji-janji baptisnya' (Redemptoris Mater 48). Barangkali halaman- halaman
ini dapat mendorong kita untuk menjalankan hal itu.
Pola Harian
Setiap hari persiapan hendaknya berpusat pada:
1) sebuah perumpamaan
2) sebuah renungan singkat
3) sebuah doa
4) sebuah kutipan dari Santo Montfort
Orang sering menganggap perumpamaan-perumpamaan dimaksudkan bagi
mereka yang terlalu sederhana untuk berpikir secara mendalam. Ini salah sama
sekali. Perumpamaan-perumpamaan itu merupakan pintu masuk kepada jalan
pikiran Yesus. Apabila saya mulai memahami sedikit dari apa yang mereka
katakan, saya akan masuk ke dalam pengalaman Yesus. Mereka menolong kita
untuk berakar dalam Kristus melalui Injil. Untuk mencoba memahami Allah
dan kehidupan melalui berbagai perbandingan dan contoh dalam perumpamaan,
berarti bersentuhan dengan sumber kehidupan.
Jadi, kalau misalnya kita mendengar sebuah perumpamaan yang
menceriterakan 'Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di
ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab
sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu' (Mat
13:44):
6
1) Hadapilah kisah atau perumpamaan ini dengan tenang.
Coba mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Apa yang hendak
diungkapkannya? Apa yang menjadi gagasan dasar? Yaitu: Sebuah harta yang
secara tak terduga ditemukan.
2) Hadirlah pada gagasan 'harta yang ditemukan'. Ambillah waktu untuk
menggambarkannya hidup-hidup. Bayangkan seperti apakah 'temuan' itu.
3) Ajukan dua pertanyaan mengenai perumpamaan:
Paham apa muncul di dalamnya tentang Allah atau Yesus?
Paham apa muncul di dalamnya tentang diriku sendiri?
Jika saya membiarkan perumpamaan ini menantang saya untuk mendapat
suatu gagasan tertentu melalui kedua pertanyaan ini, itu berarti: saya mulai
menempuh jalan utama untuk mendalami Injil.
Pesan aktual.
Biarkan perumpamaan itu berbicara dan coba mendengar dengan baik.
Jangan terlalu aktif. Biarkan gagasan dasar menguasai hatimu. Jangan
menganggapnya suatu kisah yang menarik dari masa lampau. Terimalah kisah
itu dari Kristus yang bangkit, yang kini berbicara melalui Roh yang hadir
dalam Injil, pusat iman Gereja. Roh Kudus yang sama yang pertama-tama
memberikan kehidupan kepada kata-kata itu, masih juga membuat kata-kata
ini hidup saat ini. Mereka menjadi pengantar kehadiran dan kekuasaan Tuhan
Yesus yang bangkit. Perumpamaan-perumpamaan memberi kesempatan untuk
masuk ke dalam jalur pikiran Yesus Kristus.
Bila saya berpikir tentang harta yang ditemukan dalam konteks
perumpamaan, saya mungkin bertanya kepada diriku sendiri, 'Apakah Yesus
Tuhanku merupakan harta yang ditemukan? Apakah Dia yang menarik saya
untuk menyelami kekayaan Allah?
Mengenai paham yang saya beroleh mengenai diriku sendiri, apakah imanku
suatu harta bagiku? Apakah saya bergembira pernah menemukannya? Apakah
saya masih bisa entusias memiliki iman itu?
Saya rela membayar harga apa untuk iman ini? Apakah saya mengenal orang
yang hidupnya mencerminkan perumpamaan ini?
Cukuplah merenungkan satu pertanyaan. Biarkanlah gagasan 'harta yang
ditemukan' menuntun saya kemana ia mau.
Renungan, doa, dan kutipan yang disediakan untuk setiap hari dimaksudkan
sebagai bantuan menuju sasaran ini.
7
Terima kasihku bagi komunitas Montfortan di India dan kepada komunitas
Suster-suster Belaskasih di Burnley, di mana bahan ini pertama kali
diperkenalkan.
Pekan 1:
PENGENALAN DUNIA
Hidup menurut roh dunia berarti bahwa kita dalam praktik hidup seolah-olah
Allah tidak ada. Hidup seperti ini berpusat pada diri sendiri, selalu dengan
berhitungan 'Apa keuntungan bagiku?'. Namun Allah itu atau penting sekali
atau sama sekali tidak penting.
Hari Pertama:
Mrk 13:34-36
Berjaga-jagalah
Perumpaan: "Kedatangan Anak Manusia, sama seperti seorang yang
bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab
kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan
memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjagajagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang, menjelang
malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta, supaya
kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur."
Renungan. Kebanyakan orang Kristen, katanya, akan tetap hidup dan
bertindak sebagaimana mereka hidup dan bertindak sampai saat ini, juga
andaikata agama kristen terbukti sebuah dongeng saja.
Apakah hal ini juga berlaku bagiku? Apakah aku sedang tidur atau berjaga di
hadapan Tuhan saat ini? Imanku menantangku untuk hidup bagi Allah dalam
Kristus - ini benar-benar suatu gaya hidup.
Apakah hidupku hanya suatu impian, kalau itu menyangkut pandangan dan
hidup kristiani? Apakah gaya hidupku memberi kesan saya sungguh menimani
karunia hidup dipercayakan kepadaku oleh Tuhan?
8
Dunia yang menyangkal Allah mencoba melupakan kematian. Namun,
kematian tidak melupakan kita. Sebagai orang yang dibaptis dalam Kristus,
kita percaya bahwa kini Allah hadir bersama kita dalam Roh Kristus yang
bangkit dari kubur. Sungguh suatu pegangan yang kuat dalam menhadapi
kematian. Jika aku ingin agar itu sungguh menjadi peganganku, aku harus
menghayati hidupku sekarang dalam kehadiran Yesus Tuhanku yang bangkit.
Doa. Tuhan Yesus, hidup adalah anugerah. Setiap detak jantung mengantar
aku lebih dekat pada saat kematian. Aku mohon agar dapat menghayati hidup
dengan semangat secukupnya dan peka terhadap kehendak-Mu, sehinggga
ketika pada waktu aku mati, aku boleh percaya bahwa aku akan hidup
bersama-Mu untuk selama-lamanya.
Semoga Ibu-Mu, yang mengambil bagian dalam hidup-Mu di dunia, dalam
kematian-Mu di Kalvari, dan dalam kemuliaan-Mu kini di surga, mendoakan
aku sekarang dan pada saat aku mati.
Montfort:
Untuk mengosongkan diri, perlu kita setiap hari mati terhadap diri
sendiri... Jika kita tidak mati terhadap diri sendiri, jika devosi-devosi kita
yang paling suci tidak membawa kita kepada kematian yang perlu dan
subur ini, maka kita tidak akan menghasilkan buah-buah yang berharga
dan segala devosi tidak akan berguna (BS 81).
***
9
Hari Kedua:
Mrk 13:28
PERTUMBUHAN SEBAGAI TANDA HIDUP
Perumpamaan: "Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara.
Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa
musim panas sudah dekat."
Renungan. Roh dunia yang menyangkal Allah hanya menginginkan apa yang
dapat dimakan, diminum, atau disimpan di bank.
Aku juga menginginkan hal-hal seperti itu, tetapi jangan dengan
mempertaruhkan kehadiran Allah. Untuk bertumbuh dalam iman, harapan dan
cinta kasih kepada Allah berarti bahwa aku harus menjauhkan diri dari banyak
hal yang memikat aku. Apakah aku sadar pertarungan ini terjadi dalam diriku?
Aku memilih apa?
' Ke mana condong, ke mana rebah' itu menunjukkan bahwa aku harus
mencoba bertumbuh menuju Allah. Maka aku harus menyadari lapisan-lapisan
cinta diri dalam diriku. Mereka menyamar dalam bermacam-macam bentuk.
Ungkapan-umgkapan seperti: 'Apa keuntungannya bagiku?' atau 'Itu tidak
mengerjakan apa-apa bagiku', dapat mempengaruhi dan mengatur hidupku. Ini
berarti bahwa Allah ditolak, manusia dilukai dan pertumbuhanku menuju
Kerajaan Allah dibengkokkan dan dihambat sementara aku dibaptis untuk
menjadi warganya.
Jika aku menyadari cinta kasih Allah, yang aku terima dalam Tuhanku yang
bangkit, aku akan bertumbuh menuju Allah. Bila aku memandang cinta kasih
itu penuh iman, aku akan membalas dengan bersembah sujud dan puji syukur.
Aku akan mencoba membalas dengan doa dan perhatian konkrit untuk
siapapun yang diutus Allah ke dalam hidupku. Bila aku mencari tanda-tanda
hidup Kristiani dalam diriku, yang terbaik adalah mencari contoh dalam
kehidupan saat ini.
Doa : Tuhan Yesus, apabila pohon mulai bertunas, kami tahu bahwa musim
panas sudah dekat. Yang kelihatan mati mulai hidup lagi.
Apakah ada tanda seperti ini di dalam diriku?
Terbuka kepada kelembutan cinta-Mu, aku berdoa agar menjadi peka bagi
hidup-Mu dalam hidupku. Engkau menyerahkan diri-Mu kepadaku. Aku
menyerahkan kepada-Mu waktu dan perhatianku. Aku berharap akan
memberikan diriku kepada-Mu.
10
Semoga Ibu-Mu yang menyimpan semuanya dalam hatinya, menolongku
untuk bertumbuh dalam iman. Suaranya, ketika menyelami Elisabet, sungguh
membawa sesuatu yang berarti baginya. Semoga ia juga membawa sebanyak
itu bagiku.
Montfort:
Kebijaksanaan dunia pada umumnya terdiri dari suatu penyesuaian yang
sempurna dengan patokan-patokan dasar dan gaya hidup dunia.
Kebijaksanaan itu secara rahasia dan tanpa henti-hentinya mengejar
kenikmatan dan lepentingan pribadi dan ini bukan secara kasar dan
terbuka dapat menimbulkan suatu skandal, tetapi secara rahasia, cerdik
dan penuh akal (CKA 75).
***
H a r i K e t i g a:
Mat 7:24-25
MEMBANGUN DI ATAS WADAS
Perumpamaan: Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu
angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di
atas batu.
Renungan. Roh dunia kurang berminat kepada kesunyian dan keheningan.
Kebisingan sebagai pencemaran udara menjadi bagian lingkungan hidup kita
dewasa ini. Media masa mempunyai pesan- pesan komersialnya sendiri untuk
disiarkan. Hiburan semakin membisingkan. Begitu banyak orang takut akan
kesunyian. Aku hidup dalam dunia seperti itu. Aku bisa saja dipengaruhi
olehnya. Hal itu bakal membuat aku tuli terhadap sapaan Allah.
Untuk dapat mendengarkan, aku perlu memberi perhatian penuh. Aku
barang kali tidak bisa mempunyai kontrol atas kebisingan di sekitarku, namun
aku seharusnya semakin mempunyai kontrol di dalam diriku. Kesunyian batin
diperlukan untuk dapat menyimpan apa yang kudengar.
11
Iman kristianiku akan diuji, oleh karena hidup itu sendiri dapat menjadi
begitu kejam dan penuh salib. Cara bagaimana aku menangani imanku,
mungkin tidak sebagai mestinya. Apapun yang aku coba membangun hanya
dapat berdiri jika berlandaskan pada dasar yang kokoh. Dalam perumpamaan
tadi, rumah orang bijaksana itu tetap berdiri walaupun topan-badai menerpa,
oleh karena ia telah mendirikannya di atas batu.
Hal yang sama akan berlaku bagi hidupku, menurut ungkapan Yesus, jika
aku termasuk mereka 'yang mendengar perkataan-Ku ini'. Kemudian, menurut
Yesus, aku akan menjadi seorang bijaksana jika aku akan bertindak sesuai
dengan apa yang kudengar.
Perbuatan-perbuatan, kita tahu, berbicara lebih lantang daripada kata-kata.
Doa. Tuhan Yesus, aku telah mendengar perkataan-Mu.
Di antaranya ada yang sudah kukenal dan yang tersimpan dalam ingatanku.
Namun pada hari ini aku berdoa untuk memperoleh rahmat agar aku
sungguh-sungguh dapat mendengarkan apa yang Engkau katakan, sehingga
perkataan-Mu tersimpan dalam hatiku. Selanjutnya, berilah aku keberanian
untuk bertindak sesuai dengan apa yang kudengar.
Semoga Bunda-Mu, yang sudah menyimpan begitu banyak dalam hatinya
dan menghasilkan buah banyak, mendorongku untuk mendengar dan menjadi
patuh.
Montfort:
"Apa yang kuminta pada-Mu? .... tokoh-tokoh yang sesuai dengan hasrat
hati-Mu, ....bagaikan awan mereka melayang-layang ke mana-mana
menurut arah tiupan napas Roh Kudus....., orang-orang yang selalu siap
bagi-Mu, selalu siap mentaati Engkau dalam perintah atasannya" (DM 710)
***
12
Hari Keempat:
Luk 12:16-12
MENYIMPAN DALAM ALLAH
Perumpamaan: Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia
bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu
katanya: inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbunglumbungku dan akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan
di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan
berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk
bertahun-tahun lamanya; beristira-hatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: "Hai engkau orang
bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang
telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?"
Renungan. Apa yang dapat diberikan kepada seseorang yang sudah memiliki
segala sesuatu? Begitulah orangnya dalam perumpamaan tadi. Ia menginginkan
lebih banyak lagi dari barang yang ia sudah punya. Kemudian ia dapat hidup
dari simpanannya. Selanjutnya, ia dapat menjalankan suatu hidup yang sama
sekali terpusat pada dirinya sendiri, bebas dari tanggung jawab terhadap orang
lain. Pendek kata, inilah roh dunia yang tulen.
Akan tetapi, ada kemungkinan seorang menjadi manusia terkaya di
pekuburan. Begitulah nasibnya orang dalam kisah tadi. Apa yang terjadi
kemudian dengan simpanannya?
Sebagaimana disadari Kardinal Mindzenty di Hungaria sesudah
dipenjarakan di negerinya sendiri pertama-tama oleh kaum Nazi, kemudian oleh
kaum Komunis, 'pada akhirnya hanya Injil yang bertahan'.
Kalau aku mau agar hidupku menjadi modal yang nilainya bertahan, aku
harus menaruh kepercayaanku pada Allah. Roh dunia mungkin memberi
nasihat kepadaku untuk mencari asuransi jiwa yang baik untuk melindungi aku
- namun aku tetap mati. Kalau aku mau berada bersama Tuhan untuk
selamanya, maka aku harus menjadi milik-Nya di dunia ini. Hartaku akhirnya
akan ada di mana hatiku berada.
13
Doa. Tuhan Yesus, Engkau mengundang kami masuk KerajaanMu. Namun
tidak semua orang menanggapi undangan itu. Aku begitu cepat kurang
bersemangat, apalagi kalau aku melihat hidup begitu banyak orang mujur tanpa
Dikau.
Tuhan bantulah aku untuk melihat bahwa Engkaulah punya kata yang terakhir.
Bila aku bijaksana maka aku akan menyimpan modalku di dalam diri-Mu dan
menjadi kaya di hadapan Allah.
Semoga Bunda-Mu, yang menyerahkan hidupnya bagi-Mu dalam iman,
mengobarkan hatiku agar aku hidup bagi-Mu dan bagi segala yang menjadi
milik-Mu, seolah-olah ini saat terakhir dalam hidupku.
Montfort:
"Inilah suatu kebenaran yang tak dapat salah... (sekiranya itu
menyenangkan hati Allah, saya menulisnya dengan huruf yang tak
terhapuskan dalam jiwa dan dalam hatimu): "Carilah dahulu kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu" (Surat 7)
***
Hari Kelima:
Mat 15: 12-14
MENUNTUN ORANG BUTA
Perumpamaan: "Maka datanglah murid-murid-Nya dan betanya kepadaNya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan
bagi orang-orang Farisi?" Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam
oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah
mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta
menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Renungan. Melalui televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media masa pada
umumnya, aku tidak kekurangan nasihat tentang bagaimana harus tampil,
berpakaian, berbelanja, bagaimana makan dan minum, memilih, mencari
14
hiburan dan bagaimana aku harus hidup. Oleh karena 'setiap orang melakukannya', hal itu dianggap benar, namun soalnya adalah: 'Apakah yang dibuat
setiap orang itu benar?' Begitu banyak orang, yang mau memimpin aku, tidak
mempunyai paham apa pun mengenai penghayatan Injil, malahan ada yang
menentangnya terang-terangan.
Kalau aku melihat hubungan keluarga yang ambruk dan relasi dengan
masyarakat yang macet, kalau tidak ada yang bisa kupercayai dan tidak ada
yang membagikan nilai-nilai Injil dengan aku, pandangan hidupku dapat
berkembang tanpa kaitan apa pun dengan Injil. Roh dunia yang mengabaikan
Allah justru menuntun begitu banyak orang jatuh bagaikan orang buta ke
dalam lobang. Apakah ada jalan yang lain?
Yesus berkata bahwa apabila aku mengikuti Dia, maka aku akan melihat.
Jika dunia ini adalah ciptaan Allah dan Yesus datang ke dunia untuk
mewahyukan Dia, maka jelaslah bahwa hanya sejauh aku hidup dalam terang
Yesus, aku akan memiliki hidup yang sejati. Kenyataan membuktikan bahwa
tuntunan roh dunia begitu sering membuat manusia tersesat, sehingga yang kita
perlukan ialah keberanian dan iman untuk dapat menjalani hidup yang berpusat
pada Injil.
Doa. Tuhan Yesus, semoga aku melihat! Aku dikaruniai penglihatan dengan
mata, namun aku berdoa untuk dapat melihat dengan hati. Begitu banyak yang
saat ini mau menuntun aku untuk menerangiku; begitu banyak arah yang
ditunjuk. Bahkan dalam Gereja pun ada orang yang tidak membawa terangMu.
Aku membuka hatiku kepada tuntunan-Mu.
Aku mempercayakan diriku kepada perlindungan Bunda-Mu, yang sambil
memandang Engkau semata-mata, juga melihat bahwa orang-orang lainpun
membutuhkan Engkau.
Montfort:
Maria membimbing dan memimpin abdi-abdinya yang setia menurut
maksud Puteranya. ....Dapatkah seorang anak tersesat di jalan ke surga,
jika ia taat kepada Maria, ibu dan pembimbingnya yang diterangi oleh
Roh? (BS 209)
***
15
Hari Keenam:
Mat 12: 29-30
KRISTUS YANG TEGUH
Perumpamaan: "Bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang
kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang
kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu. Siapa
tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa yang tidak mengumpulkan
bersama Aku, ia menceraiberaikan."
Renungan. Injil jelas menyatakan bahwa, jika aku mau setia kepada Kristus
aku harus siap berjuang. Kekuatan-kekuatan di dalam dan di sekitarku mau
memisahkan aku dari Dia. Kendati aku dipukul dan menjadi babak belur,
hampir kalah sewaktu-waktu, namun tinggal bersama Yesus lebih baik dari
pada ikut yang lain-lain.
Roh dari dunia ingin menghalangi Yesus, oleh karena cara hidup-Nya
sungguh suatu ancaman baginya. Yesus hidup untuk melakukan kehendak
Bapa-Nya dan demi kita, bukan demi diri-Nya sendiri, maka Ia harus
disingkirkan sebagai seorang guru yang tidak berbahaya, yang idilis, atau
malahan diabaikan sama sekali. Kehadiran Injil-Nya merupakan ancaman bagi
kehidupan yang berpusat pada diri sendiri.
Jika opini media masa mencoba menghalangi Yesus sementara aku hidup
dalam dunia seperti itu, maka imanku akan Tuhanku yang bangkit dan hadir
barangkali akan dihancurkan. Lantas, apa yang tersisa bagi aku? Tanpa
kekuatan Tuhanku yang bangkit dari kubur untuk tinggal bersamaku sekarang,
aku berada dalam bahaya dari pihak siapa saja yang ingin merampok aku.
Roh yang jahat, aku ingat, adalah cukup kuat untuk merekayasa penyaliban
Tuhanku. Tanpa kekuatan-Nya, roh itu akan dengan mudah merampok aku.
Yang jahat hadir dan berkuasa. Waktu yang aku gunakan dalam kebersamaan
dengan Yesus dan dengan mereka yang terbuka kepada pengaruh-Nya, dapat
menguatkan imanku dalam Tuhan yang bangkit menhadap setan yang tersebar
di seluruh dunia.
Doa. Tuhan Yesus, roh dari dunia, yang hidup tanpa Engkau, akan berusaha
untuk menghalangi-Mu dan mengesampingkan-Mu atau menganggap bahwa
Engkau tidak relevan lagi. Pada saat kehadiran-Mu dirasakan, ia diserang mati-
16
matian. Sikap cinta-diri yang meliputi seluruh dunia dan kejahatan bisa
membuat orang putus asa. Aku berdoa untuk keberanian memilih hidup tetap
bersama-Mu agar aku dapat mencerminkan kekuatan-Mu melalui
kelemahanku.
Semoga Bunda-Mu, yang dari saat Engkau dikandung mengalami betapa
mahal bayarannya tinggal bersama-Mu, meneguhkan aku dan menuntun aku
kepada-Mu.
Montfort:
"Kamu kecil saja, sedangkan mereka besar.... mereka didukung oleh
semua pihak ... kamu lemah .... Tetapi sekali lagi: jangan takut.
Singkirkanlah dengan rela ketakutan hatimu.
Dengarkanlah Yesus Kristus yang berkata kepadamu: "Ini Aku, jangan
takut" (AAS 2).
***
H a r i K e t u j u h:
Luk 20: 9-15
APA YANG KUMILIKI KUPERTAHANKAN
Perumpamaan:
"Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia
menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain
untuk waktu yang agak lama. Dan ketika sudah musimnya, ia menyuruh
seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka
menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya Tetapi
penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang
dengan tangan hampa. Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain,
tetapi hamba itu di pukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang
dengan tangan hampa. Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi
orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan keluar kebun itu. Maka
kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? aku akan
menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani. Tetapi ketika
17
penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya:
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik
kita". Lalu mereka melemparkan dia keluar kebun anggur itu dan
membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur
itu dengan mereka?
Renungan. Para nabi yang diutus Allah untuk berbicara pertama- tama kepada
bangsa manusia pada zaman dan tempat mereka sendiri, tidak jarang
dingingatkan bahwa mereka harus berbicara, walaupun banyak orang tidak
akan mendengar. Inilah ciri-ciri utama panggilan kenabian selama
berabad-abad. Umat, yang diberi hidup di dalam suatu komunitas iman,
diharapkan untuk menanggapi panggilan Allah dalam kehidupannya
sehari-hari. Ketika mereka ditantang oleh para nabi, mereka dibuat gelisah,
namun reaksi mereka ialah mengabaikan, menertawakan, atau menganiaya
mereka. Pola bertindak seperti ini mungkin juga belum berubah sampai hari ini.
Kapan aku menjadi sadar akan hal itu? Aku bisa bertumpu pada Kitab Suci,
pada tradisi Gereja berabad-abad dan ajaran kontemporernya. Apakah aku
benar-benar mendengarkannya? Dalam peristiwa-peristiwa biasa dalam
kehidupan sehari-hari, Allah senantiasa mencoba meraih aku. Apakah Allah
harus berteriak untuk menyampaikannya?
Masih ada kendala lain dewasa ini. Roh dunia tidak mengizinkan orang
merasa lemah atau gagal. Allah (kalau Allah memang ada) menurut pikiran
orang mesti jelas memihak kepada yang memiliki pasukan tentara yang besar.
Pada hal Ia menyerahkan diri-Nya bagiku lewat seorang Penebus yang
disalibkan. Aku mesti berdoa supaya memahami Injil secara tepat, dalam
perspektif kebijaksanaan Salib.
Doa. Tuhan Yesus bagi roh dunia dewasa ini, Engkau menjadi seorang asing
di bumi. Begitu banyak orang yang hidup tanpa Engkau bertindak sewenangwenang di skala kecil atau besar. Orang lain menyalibkan Engkau kembali di
dalam umat-Mu dan menghina Engkau. Aku berdoa agar senantiasa terbuka
bagi-Mu dan dengan iman serta keberanian mencerminkan Engkau di manapun
aku berada.
Semoga Bunda-Mu yang pernah disalibkan bersama-Mu di bukit Kalvari,
memberi keberanian kepadaku agar tetap setia dan menerima setiap sabda yang
berasal dari-Mu.
18
Montfort:
"Tidak cukuplah jika kamu hanya tidak ketakutan. Allah ingin agar kamu
mengharapkan hal-hal yang besar dari pada-Nya, dan agar harapan ini
meliputi kamu dengan kegembiraan" (AAS 5).
Pekan 2
PENGENALAN DIRI
Kita semua mempunyai kekuatan-kekuatan dan kelemahan- kelemahan pada
taraf emosional, psikologis, dan fisik yang saling berinteraksi. Semakin kita
mengerti apa yang terjadi, itu semakin baik bagi diri kita sendiri maupun
bagi mereka yang hidup bersama. Sangat membantu bila kita memandang
semuanya ini dalam terang cita-cita Yesus.
Hari Pertama
Luk 7: 41,42
TERIMA KASIH YANG ABADI
Perumpamaan: "Ada dua orang yang behutang kepada seorang pelepas
uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang
kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi
dia?
Renungan. Kita adalah orang-orang yang cinta diri sejak lahir, bahkan secara
biologis. Kita perlu diajari sejak masa kanak-kanak untuk mengucapkan
'Terima kasih'. Ini rupanya tidak muncul secara spontan. Pada hal hidup akan
menjadi jauh lebih mudah jika kita melakukannya.
Memaklumi secara bebas bahwa kita mempunyai alasan untuk berterima
kasih dan mengatakan itu juga dengan tulus, itu sungguh baik. Itu berarti
bahwa aku melangkah keluar dari diriku dan mengakui kewajiban-kewajibanku
19
terhadap orang lain. Cinta diri mengasingkanku dari orang lain dan dari Allah.
Aku dapat begitu berpusat pada diriku sendiri, sehingga aku tidak menyadari
aku mengabaikan sesama atau Allah. Istilah "kedegilan hati" dalam Kitab Suci
melukiskannya. Aku bahkan tidak tahu bahwa aku menderita karena situasi itu.
Inilah dosa sesungguhnya - akulah yang harus menjadi yang pertama, yang
terakhir, setiap saat.
Satu jalan untuk keluar dari kungkungan ini adalah mencoba melihat diriku
sendiri dalam terang Allah dalam Kristus. Allah sedemikian mencintai kita
sehingga dalam Kristus Ia datang ke dalam dunia kita yang sering terpusat
pada diri sendiri dan penuh dosa, Ia disalibkan oleh kejahatan dosa, tetapi
kemudian bangkit dengan mulia dari kubur. Sementara aku cenderung
merugikan orang sehingga aku malahan menyalibkan orang. Namun kekuatan
cinta Allah dapat turun dalam diriku melalui apa saja yang aku lakukan.
Kalau, seperti orang yang berutang dalam perumpamaan, aku dapat
menghayati kenyataan bahwa aku begitu saja diampuni oleh Allah dalam
Kristus, maka kekaguman dan rasa syukur akan menandai hidupku. Itupun
akan tercermin dalam tingkah lakuku terhadap orang-orang lain. Aku siap
untuk mengampuni karena aku tahu bahwa diriku diampuni.
Doa. Tuhan Yesus, andaikan aku dapat menghayati logika Injil!
Cinta-Mu membatalkan semua hutang, namun membuat aku berhutang padaMu. Engkau bangkit dari kubur untuk mengundangku tinggal bersama-Mu saat
ini. Menyadari itu dan sambil menikmati hidup dalam terang-Nya, bagaimana
aku harus berterimakasih kepada-Mu secukupnya? Mengapa aku begitu tegar
hati untuk tidak mengampuni sesama sedemikian juga?
Semoga Bunda-Mu, yang tahu betapa mahal Engkau bayar untuk
menunjukkan kepada kami caranya melepaskan diri dari dosa, memberikan
keberanian kepadaku untuk hidup dalam cahaya itu.
Montfort:
"Ingatlah bahwa Yesus kita yang baik pada saat ini memandang kamu dan
mengatakan kepadamu masing-masing secara pribadi: "Lihatlah, hampir
setiap orang meninggalkan Aku di jalan rajawi Salib" (SSS 11).
20
H a r i K e d u a:
Mat 7:13-14
JANGAN MENGIKUTI ORANG BANYAK
Perumpamaan: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah
pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang
yang masuk melaluinya. Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya".
Renungan. Bagaimana aku berani menghadapi pilihan? Apakah aku secara
naluriah mengambil jalan pintas yang paling gampang?
Apakah aku menolak apa saja yang berbicara tentang pengorbanan? Sejauh
mana ungkapan seperti 'aku menghendakinya saat ini' berlaku bagiku? Apakah
pemahaman imanku menuntun pilihan-pilihanku? Apakah selalu ada
ketegangan di antara apa yang ingin kulakukan atau katakan dan antara apa
yang aku percaya dituntut oleh imanku? Seberapa baik aku memahami iman
itu apa?
Seorang pribadi yang matang digambarkan sebagai seorang yang berdiri
teguh di mana pun ia berada. Ini berarti bahwa sebagai pria atau wanita, anak
lelaki atau perempuan, menikah, lajang, atau sudah bercerai, aku harus selalu
mencoba untuk bertanya pada diriku sendiri, apa yang yang diminta saat ini
dari diriku?
Memang sulit untuk terus memandangnya begitu. Bila aku mencoba untuk
menghayati kehidupan secara kristiani, sewaktu-waktu aku harus siap untuk
memilih jalan yang berat menuju pintu yang sempit.
Jika 'sedikit orang yang mendapatinya' dan aku berharap agar berada di
antara mereka, jelaslah bahwa aku tidak dapat mengikuti orang banyak. Tuhan
Yesus, aku ingatkan, begitu sering bertabrakan dengan pola hidup sezamannya,
sehingga kelakuan-Nya yang dianggap sebagai keonaran ketika Ia mengikuti
kehendak Bapanya, menyebabkan Ia disalibkan. Maka aku sudah
diperingatkan!
Doa. Tuhan Yesus, kematangan yang tulus yang ditawarkan oleh Injil kadangkadang dapat menakutkan aku. Aku harus memilih. Kebebasan untuk pergi dan
bertindak sesuka hati adalah omong kosong, jika itu berarti bahwa aku akan
tersesat di jalan yang salah. Hanya lewat imanku dan dikuatkan oleh cinta-Mu,
21
aku memiliki keberanian dan pengertian untuk memilih jalan yang Engkau
tunjukkan kepadaku.
Semoga Bunda-Mu, yang menyimpan segala perkara sehari-hari dalam
hatinya dan merenungkannya, menuntunku kepada-Mu.
Montfort:
"Lalu apakah hampir tak seorang pun yang akan memihak Engkau, ya
Tuhan Yang Mahabesar, walaupun di dalam pengabdian kepada-Mu itu
terdapat banyak sekali kehormatan, keuntungan dan kekayaan" (DM 28)?
***
H a r i K e t i g a:
Mrk 4:30-32
KEBERANIAN UNTUK MENANAM
Perumpamaan: "Dengan apa hendaknya kita membandingkan Kerajaan
Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita
menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang
ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis
benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan , ia tumbuh dan
menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan
cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat
bersarang dalam naungannya."
Renungan. 'Kecil itu indah' bagi sebagian orang dewasa ini dan membuat hati
menciut bagi kebanyakan yang lain. Negara atau kekuasaan yang tinggi jangan
pernah melakukan bagi seorang pribadi atau kelompok kecil, apa yang secara
wajar dapat mereka lakukan sendiri.
Hal ini dapat menghilangkan harga diri, inisiatif, dan tanggung jawab individual.
Orang lain melihat Allah sebagai Dia yang hadir jelas kapan saja matahari
bersinar. Jika sesuatu sungguh menarik perhatian orang, populer, dan disetujui
22
oleh pendapat umum pada zamannya, maka jelaslah bahwa usaha itu sungguh
sukses dan diberkati Tuhan.
Sabda Tuhan jatuh di mana. Aku memandangnya dari sudut mana?
Perumpamaan itu tentu mengatakan bahwa aku tidak boleh kehilangan
semangat bila sesuatu tampak tidak berarti.
Bilamana kebenaran dan Injil menjadi persoalan aku harus mempunyai
keberanian dan harapan supaya tidak takut menanamkan apa yang kelihatan
sebagai 'benih yang terkecil dari semua jenis benih'.
Kitab Perjanjian Baru memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus, St. Paulus, dan
Gereja Purba justru berbuat demikian. Butir-butir gandum harus ditanam untuk
menghasilkan panenan. Perjalanan dari desa-desa di Palestina sampai
penyaliban di Kalvari barang kali kelihatan sebagai persemaian benih yang
tidak memberi harapan. Sebagaimana kita ketahui sekarang, kesetiaan Yesus
kepada kehendak Bapa-Nya direstui oleh kebangkitan dan kehadiran-Nya di
antara kita sampai sekarang. Bila aku tidak bersemangat, apakah aku cukup
menyadari kenyataan itu?
Doa. Tuhan Yesus, betapa mudah aku kehilangan semangat. Engkau mengajar
aku agar jangan menilai berdasarkan penampilan yang tak berarti, melainkan
agar aku berani menanam saja.
Benih Kerajaan Surga, juga dalam dunia dewasa ini, hanya perlu ditanam oleh
orang-orang kristen supaya menghasilkan panen bagi-Mu. Berilah aku
keberanian untuk melakukannya.
Semoga Bunda-Mu yang berdoa dalam hati umat Gereja mengobarkan hati
kami untuk mengerjakan hal-hal yang besar bagi-Mu.
Montfort:
"Santa Maria juga akan memberimu imannya, suatu iman yang berani,
melaksanakan dan menyelesaikan hal-hal besar demi Tuhan dan
keselamatan jiwa-jiwa" (BS 214).
***
23
H a r i K e e m p a t:
Mat 21:28-31
PERBUATAN LEBIH BERARTI DARIPADA KATA-KATA
Perumpamaan: "Apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua
anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: 'Anakku, pergi
dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.' Jawab anak itu: 'Baik, bapa',
tetapi dia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan
berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: 'Aku tidak mau.' Tetapi
kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu
yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungutpemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu
masuk kedalam Kerajaan Allah."
Renungan. Bagi kebanyakan orang, lebih mudah mengucapkan kata-kata
daripada berbuat. Lebih mudah untuk memberi janji setinggi langit, daripada
menempati sebuah janji. Janji setia diikrarkan di hadapan umum dalam katakata dan upacara namun maknanya diuji dalam apa yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sejauh mana penting bagiku untuk berpegang teguh
pada janjiku.
Sejak zaman para nabi di Israel hingga seruan Yohanes Pembaptis Allah
berseru kepada umat manusia agar mengubah jalan hidupnya dan berbalik
kepada-Nya. Dalam setiap peristiwa hanya sisa kecil dari mereka yang
mendengar bersedia untuk menjawab dalam kehidupan yang konkrit. Sudah
berapa kali Allah mencoba mendekati aku? Apakah aku terlalu berpuas diri
untuk sungguh berbuat sesuatu? Apakah aku takut ditantang?
Jika aku percaya bahwa dalam hubungan aku dengan Allah hanya suatu
perubahan kecil diperlukan, hanya itu yang terjadi.
Aku barangkali hanya mengizinkan Allah masuk dalam pinggiran hidupku.
Dalam perumpamaan di atas, dengan berkata "para pemungut cukai dan para
pelacur akan masuk Kerajaan Allah mendahului kalian", Yesus mencoba
menggugat para pendengar-Nya khususnya para pemimpin mereka, agar
menyadari keadaan mereka dan kehadiran-Nya.
24
Kecuali kalau aku juga bangkit untuk melakukan undangan Allah, aku mungkin
tidak pernah akan mengetahui kegembiraan yang terdapat dalam Injil,
sebagaimana dialami oleh mereka yang menerima Kabar gembira karena
menyadari betapa mereka membutuhkannya.
Doa. Tuhan Yesus, perbuatan lebih berarti daripada kata-kata.
Kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Mu begitu jelas membuktikan
kenyataan ini. Perkataan-Mu yang begitu indah dapat aku bacakan dalam Injil,
tetapi semuanya menjadi darah daging dalam diri-Mu. Bantulah aku untuk
mengungkapkan imanku dalam perbuatanku yang nyata dengan mendengarkan
apa yang Engkau katakan dan lakukan.
Semoga Bunda-Mu, yang menganjurkan, 'apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu' mengobarkan hatiku untuk melakukan kehendak-Mu dan tidak
pernah menyia-nyiakan saat kini.
Montfort:
Jangan merasa malu untuk melakukan kebajikan apa pun di hadapan
orang lain, dan jangan membatalkan perbuatan apapun yang baik karena
takut dibenci ataupun dipuji, jika kamu yakin Allah memintanya
daripadamu (PAK 1:7)
25
H a r i K e l i m a:
Luk 14:28-30
MEMBUAT ANGGARAN
Perumpamaan: Sebab siapakah di antara kamu, yang kalau mau mendirikan
sebuah menara, tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalaukalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia
sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, janganjangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: orang
itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Renungan. Injil itu sendiri dan hidup Kristiani sehari-hari mengalami jagat
yang luas ini membuktikan bahwa mengikuti Kristus bukanlah suatu kehendak
atau pilihan bebas yang serba enak, lunak-lembut. Kita tidak dapat
menyimpang dari Injil kehidupan yang sejati. Menghindari atau melepaskannya
tidak merupakan tanda seorang kudus.
Apakah sebaliknya yang aku miliki? Berapa harganya itu bagiku bila
hendak mencoba hidup menurut tuntutan Injil? Berapa banyak yang harus
kusiapkan agar dapat menyerahkan diriku kepada Tuhan Yesus?
Pada akhirnya, aku hanya mau menjawab hal-hal tersebut dan
pertanyaan-pertanyaan sejenisnya, ketika aku sendiri mengagumi Tuhan Yesus,
setelah mengalami kehidupan yang kejam dan terluka di dunia ini berakhir pada
penyaliban, bangkit dari kubur agar berada bersamaku saat ini, dan
mengantarku menuju masa depan yang mengagumkan. Kehidupan Kristus
merupakan kunci bagi realitas.
Dalam menghitung atau membuat anggaran, seperti anjuran perumpamaan
di atas, kehidupan Kristiani mungkin berarti bahwa aku sedang berada pada
begitu banyak rintangan dari dunia masa kini, karena itu aku mencoba agar
hidup bersatu dengan Tuhanku. Namun kini dengan kehadiran Tuhanku yang
bangkit, aku sudah menyatakan suatu tindakan iman di dalam Dia, kendati aku
tahu bahwa semakin sedikit yang kumiliki, semakin banyak lagi yang diberikan
dan dicurahkanNya bagiku. Di dalamnya, aku mendapatkan keberanian untuk
menjadi seorang Kristiani.
26
Doa. Tuhan Yesus, Engkau mendesak aku agar mengambil waktu untuk
merenungkan apa artinya hidup bagiMu. Sungguh arif untuk merencanakan
anggaran dan secara praktis mempertimbangkan harga dari tindakan apa saja
yang kulakukan demi diriku sendiri. InjilMu tidak akan menipu siapapun dan
meminta penyerahan total segenap jiwa. Aku memohon suatu pandangan agar
dapat menyerahkan diriku seutuhnya kepadaMu.
Montfort:
Utuslah, ya Tuhan, kebijaksanaan yang dekat takhta-Mu untuk
menguatkan kelemahan kami, untuk menerangkan akal budi kami, untuk
menobarkan hati kami, supaya kami dapat berbicara dan bertindak,
berkarya dan menderita bersama Engkau.
***
H a r i K e e n a m:
Luk 10:30-37
MENINGGALKANNYA DALAM KEADAAN SAKRAT MAUT
Perumpamaan: "Adalah seorang yang turun dari dari Yerusalem ke Yeriko;
ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang seduah itu pergi
meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui
jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewa tinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang
itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang
sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut
luka-lukanya, sesudah ia meyiramnya dengan minyak dan anggur. Kemudian
ia menaikan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu
membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia
menyerahkan dua dinnar kepada pemilik penginapan itu, katanya: 'Rawatlah
dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku
kembali.' Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah
sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
27
Renungan. Apakah aku mengenal, siapakah sesamaku? Apakah sesamaku
menyadari bahwa mengenalnya?
Dalam perumpamaan, orang Samaria adalah seseorang yang baik secara sosial
dan agama tidak dapat diterima. Begitulah yang dilakukan oleh ketiga orang
yang lewat sepanjang jalan itu, hanya memperhatikan orang yang dapat disebut
sebagai tetangga atau sesama saja.
Kita tentu sungguh insaf akan keanekaragaman kebutuhan kita dewasa ini
dalam skala global. Media televisi mengantarnya ke rumah bagi kita. Betapa
besar dan jumlahnya bukan main banyaknya, sehingga tawaran-tawaran itu
mengakibatkan 'perasaan belas kasih melemah' (compassion fatigue) tanpa
peduli apa yang dapat kubantu, namun tampaknya justru membuat sesuatu
perbedaan yang sangat kecil, karena pengakuan yang mendalam berada pada
diriku. Bagaimana aku menolong?
Kalau aku memakai petunjukku di manapun aku berada, 'sesamaku' berada
di sekitarku. Aku semestinya tidak menghindari atau menolak dia, lelaki atau
perempuan agar dapat memperhatikan dunia yang lebih luas. Apakah
kebutuhan pribadi harus kesampingkan sebelum aku insaf akan hal itu?
Untuk menjamin bahwa aku tidak melewati atau mengabaikan seseorang
yang sudah 'semaput, setengah-mati', atau menjadi buta seketika terhadap
lingkungan di sekitarku, maka dalam hal ini aku harus memandang Kristus.
Tidak aman, lumpuh, diperas, cacat, dengan alasan apa saja, terlihat dalam apa
yang aku ketahui dari Tuhan Yesus.
Kalau aku membutuhkanNya, Dia pasti ada dan hadir. Demikianpun
kegelapan kubur tidak akan ada di antara kita. Jika aku sadar akan cinta dan
pesona terang hidupku, aku harus mendapatkan cinta untuk merenungkan apa
saja kulihat dan kutemukan di sekitarku.
Doa. Tuhan Yesus, perumpamaanMu melukiskan sebuah gambaran cinta dan
aku melihat diriMu di dalamnya dengan mudah. Namun Engkau berkata
renungkanlah Aku! Kapan saja aku menjadi korban, betapa aku mengharapkan
pertolongan. Aku merasa tidak aman karena aku menyadari bahwa aku
sungguh berada dalam keadaan perlu bantuan dan sedikit, kendati sedikit atau
tidak sama sekali. Bantulah aku agar bisa melihat.
Semoga Bunda-Mu, yang segera pergi menolong Elisabet dan dengan cepat
memberikan pertolongan pada pesta perkawinan di Kana, dan sudah begitu
28
banyak memberikan pertolongan dalam hal-hal baik yang tidak tampak.
Doakanlah agar aku menemukan jalan untuk melihat dan keberanian untuk
melakukannya.
Montfort:
"Sambil menantikan rapat para pengurus wisma tunaharta berkenan
dengan penerimaanku, saya mengajar katekismus kepada para pengemis
malang kota ini..... Saya mengunjungi dan menyemangati para tahanan
di penjara-penjara dan orang-orang sakit di wisma-wisma tunaharta dan
membagi-bagikan kepada mereka setiap derma yang kuterima" (Srt 10).
***
H a r i K e t u j u h:
Luk 16:1-9
SENANTIASA BERJAGA-JAGA
Perumpamaan: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara.
Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan
miliknya. Lalu ia memanggil benhara itu dan berkata kepadanya: 'Apakah
yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu,
sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.' Kata bendahara
itu di dalam hatinya: 'Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku
dari jabatanku sebagai bendahara, mencangkul aku tidak dapat, mengemis
aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat
dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di
rumah mereka'. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang
kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: 'Berapakah utangmu kepada
tuannku?' Jawab orang itu: 'Seratus tempayan minyak.' Lalu katanya kepada
orang itu: 'Inilah surat utangmu, duduklah dan buat surat utang lain
sekarang juga: lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang
kedua: 'Dan berapakah utangmu?' Jawab orang itu: 'Seratus pikul gandum.'
Katanya kepada orang itu: 'Inilah surat utangmu, buatlah surat utang lain:
29
delapan puluh pikul.' Lalu tuan itu memuji bendahar yang tidak jujur itu,
karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih
cerdik tehadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan aku berkata
kepadamu: 'lkatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak
jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di
dalam kemah abadi."
Renungan. Bendahara dalam perumpamaan itu sedang terpojok dan ia
mengetahui itu. Ia sedang menghadapi kehancuran.
Kemudian ia bertindak sesuai dengan kepentingan dan keuntungannya sendiri
demi mengamankan apa yang dimilikinya. Bahkan buruhnya pun melihat hal
itu. Sayang sekali bahwa ia tidak bertindak demikian juga terhadap
kepentingan-kepentingan buruhnya. Ia sedang mengatur kekayaan yang sangat
besar jumlahnya.
Bagaimana dengan kehendak dan hasratku untuk berkarya demi kerajaan
Allah? Berapa banyak waktu yang diberikan untuk memperlancar pertumbuhan
hidup Kristiani dan lingkungannya? Jemaat Kristiani pada hari Minggu secara
minimum melaksanakan ibadat atau kebaktian secara formal, yang tidak mau
dianggap sebagai seorang Kristiani di rumah, dalam pekerjaan, dan dalam
kehidupan sosial, hampir tidak pernah membandingkannya dengan kecerdikan
yang dilakukan oleh bendahara dalam perumpamaan, yang hanya menjaga dan
mengurus kepentingan-kepentingannya sendiri.
Begitupun kalau aku mempertimbangkan imanku, sebagai suatu hal,
persoalan yang sangat pribadi di antara aku dan Allah, berapa banyak waktu
yang kuberikan bagi Yesus dalam doa, ibadat, dan karya? Apa yang harus
kulakukan demi memperdalam kehadiranNya di dalam dunia? Apa yang masih
tersisa, apakah aku hendak membuat diriku menjadi seorang Kristen yang sejati
dan mengembangkan komunitas di mana aku hidup? Berapa besar dan banyak
dari diriku, yang diberikan kepada Tuhan?
Bendahara itu mungkin memiliki suatu kecurangan, namun pada saat
kepentingan-kepentingan pribadinya terancam, maka ia tahu apa yang harus
dilakukannya. Apakah Tuhan kita mencoba membicarakan sesuatu hal kepada
kita di sini?
Doa. Tuhan Yesus, begitu banyak orang yang sangat kaya akan
sumber-sumber penghasilan di mana kepentingan-kepentingan pribadi mereka
30
sungguh kuat berperan. Mereka tidak jera oleh ketakutan, rasa malu, atau
risiko, dan tak pernah lelah serta bosan melakukannya. Apakah aku pernah
membuat terusan-terusan dalam diriku, yang dapat membantu mengantar
Engkau ke dalam diriku dan menyebarkan kehendak-Mu? Aku mohon
kesadaran melalui kebangkitanMu saat ini dan Roh yang dapat membantu aku
melakukannya.
Semoga Bunda-Mu, yang dengan sugguh-sungguh merenungkan-Mu,
membawa aku kepada-Mu dan menjadi milik-Mu.
Montfort:
"Untuk memperoleh Yesus, Kebijaksanaan Abadi, kita harus mencari Dia
dengan rajin. Hal ini berarti bersedia meninggalkan segala-galanya,
menderita segala-galanya, mengusahakan segala-galanya untuk
memilikinya. Hanya sedikit orang yang melakukannya, sebab hanya
sedikit orang yang mencari Dia dengan cara yang pantas bagiNya" (CKA
61).
***
Pekan 3:
MENGENAL BUNDA KITA
Bunda kita merupakan seorang pribadi yang unggul untuk membantu kita
supaya hidup sesuai dengan apa tujuannya kita dibaptis. Supaya kita
memperoleh rahmat seperti yang diterimanya dari Roh Kudus, yang selalu
merenungkan kemuliaan Allah melalui wajah Kristus, hidupnya yang otentik
menurut Kitab SuciIa juga menolong kita apabila kita membuka diri bagi
apa yang ia lihat sekarang ini.
31
H a r i P e r t a m a:
Luk 8:5-8
TERBUKALAH BAGI DUNIA
Perumpamaan: "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan
benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh dipinggir jalan,
lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi
kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh dii semak beduri, dan
semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan
sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali
lipat".
Renungan. Renungkanlah Bunda kita dalam terang perumpamaan itu. Injil
berbicara tentang kebutuhan dan hasil-hasil dari penerimaan sabda Allah. Di
mana tanah yang baik dan menerimanya, maka benih sabda Allah itu akan
berakar dan menghasilkan panen yang melimpah.
Inilah Maria, Bunda Yesus sebagaimana Kitab-kitab Suci mewahyukannya.
Firman Allah menjadi daging dalam dirinya. Jawaban terhadap sabda Allah itu
disambut dengan seluruh keberadaannya dan menerimanya 'Aku ini adalah
hamba Tuhan; terjadilah kepadaku menurut perkataanmu itu' (Luk. 1:38).
Sebagaimana yang dikatakan, pertama-tama ia menerima Sabda itu ke
dalam renungan di hatinya, sebelum ia menjadi daging di dalam kandungannya,
di bawah lengan-lengannya, dalam rumahnya dan dalam kehidupannya. Kini
ia tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan. Hasil panen dari Sabda itu
diproleh melalui Maria, yang benar-benar menghadirkannya ke dalam dunia,
suatu ciptaan baru dalam Kristus.
Sebagai jemaat Kristen yang dibaptis, kita memperoleh keuntungan yang
sangat besar, bersama Maria, menjadi satu pribadi dalam Kristus. Bersama
Maria sebagai bagian dari ciptaan baru itu (cf. 2Kor.5), maka kita tidak akan
lama lagi hidup melulul bagi diri kita sendiri, melainkan bagi Tuhan, yang
wafat dan bangkit bagi kita. Ini hanya akan terjadi selama kita insaf dan
terbuka bagi kehadiran Tuhan kita yang sudah bangkit.
32
Perumpamaan itu menggambarkan tantangan-tantangan penerimaan sabda
Allah. Kita mungkin dangkal saja, kurang memiliki kedalaman. Duri-duri dari
berbagai macam keinginan dan kepentingan yang lain yang menjejali lalu
mencopot dan menghimpit sabda itu. Kebanyakan dari kita bertahan hidup
tenang-tenang saja, padahal kita sudah cukup lama tahu bahwa keadaan
semacam itu banyak benarnya dalam diri kita. Apakah pengalaman kita
mengenai Bunda kita menunjukkan kepada kita bagaimana ia menolong kita?
Doa. Tuhan Yesus, Engkau menyebarkan sabdaMu di bumi, sebagai undangan
ke dalam kerajaanMu, dalam hati semua orang yang mendengarkannya. Tidak
semua orang mau menerima apa sudah Engkau sabdakan, sehingga sabdaMu
mati di dalam diri mereka. BundaMu dirahmati untuk membuka hatinya,
sehingga Firman itu sungguh menjadi daging melalui dia.
Semoga hati bundaMu yang terbuka membantu mempersiapkan aku untuk
menerima apa saja yang hendak Engkau sabdakan kepadaku.
Montfort:
"Jiwa Maria akan menyatakan dirinya kepadamu untuk memuliakan
Tuhan. Rohnya akan menggantikan rohmu, untuk bersukacita dalam
Tuhan, Penyelamat-Nya" (BS 217).
***
H a r i K e d u a:
Mrk 4:26-29
SAAT PENANTIAN KITA
Ia terberkati karena ia percaya akan janji-janji Allah dalam iman, hari demi
hari dan dari waktu ke waktu. Tiada lain yang dilakukannya selain seluruh
jiwanya menanggapi dan menyambut sabda Allah. Di sini pulalah terdapat
suatu panenan dalam hidupku sebagaimana Allah memberikan pertumbuhan
bagi apa saja yang aku persembahkan kepadaNya. Kita sebenarnya sudah lama
menerima benih itu dari Sabda yang sama juga bersama dengan sikap iman
Bunda kita.
33
Doa. Tuhan Yesus, karena kami belum melihat panenan itu, namun itu tidak
berarti bahwa benih itu belum ditaburkan. Kami menginginkan hasil-hasilnya.
Kami tidak sabar menunggu lagi. Berilah kami kesabaran dan kepercayaan.
Semoga Bunda-Mu, yang telah diberkati setiap generasi, menolong kami
kembali meneladani hidupnya dan terbuka bagi kehendak Allah dan sebagai
cermin dari segala hal yang ditampilkan dalam perumpamaan itu.
Montfort:
"Maria adalah 'Gema Allah' yang sangat indah. Semakin seorang
manusia mengikat diri pada Maria, semakin Maia mempersatukan
manusia itu dengan Allah. Ketikan kita memanggil Maria, ia selalu
menggemakn Allah" (RM 21).
H a r i K e t i g a:
Mat 9:16-17
INJIL YANG REVOLUSIONER
Perumpamaan: "Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum
susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan
mencabik baju, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru
tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, kantong
itu akan koyak, sehingga anggur itu terbuang dan itu pun hancur. Tetapi
anggur yang baru, disimpan orang dalam kanting yang baru pula, dan
dengan demikian tepeliharalah kedua-duanya."
Renungan. Yesus sudah mempelajari hal-hal kecil seperti dalam perumpamaan
ini di rumah. Namun ingin menekankan suatu kekurangan atau ketidakcukupan
dari sesuatu yang sudah tua atau lama untuk mengisi yang baru membawa Ia
jauh dari kampung halaman. Secara geografis mungkin Ia tidak bergerak jauh,
namun Kabar Gembira yang revolusioner itulah yang Ia wartakan sungguh
sangat menantang para pemimpin pada zamanNya, sehingga mereka mencoba
menghentikan arus serta dampak pewartaan itu dengan kematianNya. Cara dan
pola seperti inilah yang masih bercokol dewasa ini, di mana Injil yang otentik
dimaklumkan dan hidup.
34
Bunda Yesus akan bertumbuh dalam dunia semacam itu. Tiada
keragu-raguan bahwa selama berjam-jam keluarga bertanya-tanya dan
berdiskusi, sebelum dan sesudah penolakan Yesus di Nazaret 'Dari mana Ia
mendapatkan semuanya ini, tukang kayu, anak Maria?' (Mrk. 6:2,3). Tak
seorang pun, demikian dikatakan, pernah berbicara seperti yang dilakukan
Yesus, begitulah ketika anak-anak berjumpa denganNya sungguh terkesan dan
terpesona kemudian 'Ia merangkul mereka di bawah lenganNya dan memberkati
mereka' (Mrk. 10:16). Sikap yang tampak dan pesona itu menarik banyak
orang, kemudian selalu terjadi sesuatu dalam kelompokNya. Namun makna
yang perlu digarisbawahi tentang siapakah Dia dan apa yang sedang dilakukanNya hanya dimengerti oleh segelintir orang saja.
Keterbukaan, kepercayaan, kesederhanaan atau kepolosan alami dari
seorang anak kecil yang patut menerima apa diberikan dan disampaikan Yesus.
Hati nurani IbuNya terbuka bagi Allah sejak saat perkandungannya, senantiasa
menyerahkan diri hingga dewasa dan matang dalam iman. Bunda Maria dapat
menolong aku juga.
Doa. Tuhan Yesus, Engkau tidak akan pernah disalibkan kalau apa yang
Engkau katakan dan lakukan tidak sukar bagi manusia. Kata-kata dan
tindakan-tindakanMu keduanya merupakan suatu campuran yang mengguncangkan dan terlalu berat bagi sebagian orang. Demikianpun pada zaman
ini. Semoga tidak menjadi begitu banyak juga bagiku.
Semoga Bunda-Mu yang penuh rahmat dan bertanya, 'Nak, mengapa
Engkau sangat menyusahkan kami?' bantulah aku supaya tidak mengurung
Injil-Mu bagi diriku dan terbuka bagi teka-teki, kegembiraan dan pesonanya.
Montfort:
"Ya perawan yang setia, jadikanlah aku dalam segala-galanya seorang
murid, pengikut dan hamba sempurna Puteramu, Kebijaksanaan yang
menjelma, sehingga aku akan mencapai kedewasaan penuh Yesus Kristus"
(CKA 227).
***
35
H a r i K e e m p a t:
Luk 17: 7-10
PANDANGAN YANG BENAR
Perumpamaan: "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang
membajak atau mengembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba
itu, setelah ia pulang dari ladangnya: 'Mari segera makan!' Bukankah
sebaliknya, ia akan berkata kepada hamba itu: 'Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku samapi selesai aku makan dan minum.
Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasi
kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu teelah melakukan segala
sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: 'Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus
kami lakukan."
Renungan. Renungkanlah Bunda Maria dalam terang perumpamaan. Ia
menyerahkan segala miliknya. Hidupnya merupakan suatu jawaban, dulu
dalam iman, kini dalam kemuliaan bagi Allah, yang mewahyukan diri-Nya
melalui Kristus. Kemuliaannya yang unik membuatnya dipilih sebagai Bunda
Sang Penebus. Sejak saat itu, bangsa-bangsa menyebutnya berbahagia dan
mereka bergembira bersama dia dalam Tuhan Penyelamatnya.
Inilah cakrawala atau perspektif dasar Kristiani. Hidup dan iman adalah
anugerah, hadiah. Hidup yang sempurna diperoleh dengan menjawab melalui
hidup dan iman kepada Allah, Sang Pemberi keduanya. Jawaban orang kudus
membuat apa yang telah diberikan gunanya menjadi yang terbaik. Berbeda
dengan orang berdosa dan yang tercela kehendaknya justru mengabaikannya.
Dengan kata lain, pertimbangkanlah segala hal yang telah diberikan dan
anugerah-anugerah itu dapat sampai pada kenyataan bahwa 'kita adalah
hamba-hamba yang tak pantas; kita telah melakukan apa yang menjadi
kewajiban kita'.
Dengan demikian, Bunda kita secara sempurna menyesuaikan diri dengan
kehendak Allah sejak perkandungannya, bertumbuh sebagai seorang wanita
yang diberkati oleh Allah untuk merenungkan kemuliaan-Nya. Seruan
salamnya setelah bergegas ke rumah Elisabet menunjukkan hal itu. 'Ketika
36
Elisabet mendengar salam Maria, bayi dalam kandungannya melonjak
kegirangan; dan Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus'. Apabila suaranya
seperti itu juga selanjutnya, kira-kira apa yang dibuatnya dalam kehadirannya
sekarang ini?
Ketika Elisabet larut dan tenggelam dalam kegembiraannya menegaskan hal
ini, bahwa Perawan Maria mengelak dari puji-pujian itu, tanpa menyangkal
kebenaran bahwa apa yang ia katakan, semuanya itu bersumber dari Allah.
'Jiwaku memuliakan,... bergembira karena Allah, Juru selamatku,... karena Ia
telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku'. Semua orang yang
mencintai Bunda Maria berpeganglah pada perspektif itu.
Doa. Tuhan Yesus, kami tidak pernah mampu menempatkan Engkau di dalam
lubuk hati kami. Segalanya adalah anugerah. Menjalani hidup dan iman
sepenuhnya sesuai dengan kehendakMu. Bunda-Mu yang terberkati tampil
memperkenalkan semua ini. 'Aku adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku
menurut perkataan-Mu.' Jiwanya bersukacita dalam Tuhan karena 'Ia memperhatikan orang-orang yang rendah, hambaNya'. Dengan merenungkan
pesonaMu, semoga sukacita Elisabet menerangiku: 'siapakah aku ini sehingga
ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?'
Montfort:
"Perawan Maria tidak mau kalah dalam cinta dan kerendahan hati.Bila
seseorang memasrahkan diri seutuhnya kepadanya, maka Maria juga
memberikan dirinya secara total dan tidak terperikan kepada orang
kepada orang yang memberikan segala-galanya kepadanya. Orang yang
demikian itu dibiarkannya dalam lubuk rahmatnya, mendandaninya
dengan pahalanya, menopangnya dengan kekuatannya, dan cahayanya
sebagai terang" (BS 144).
***
37
H a r i K e l i m a:
Luk 14:15-24
MENERIMA UNDANGAN
Perumpamaan: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia
mengundang banyak orang..... Tetapi mereka besama-sama meminta maaf.
Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: 'Pergilah
dengan segera ke segala jalan dan lorong kota, dan bawalah kemari orangorang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta..... dan paksalah
orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh.... tidak
seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati
jamuanku."
Renungan. Renungkanlah Bunda kita dalam terang perumpamaan ini. Pilihan,
kebebasan untuk mengatakan 'Ya' atau 'Tidak' bahkan kepada Tuhan, yang kita
yakini telah memilih kita di dalam Kristus, justru ditegaskan dalam
perumpamaan ini. Tentu saja, ini merupakan dasar kehidupan manusia.
Kita bebas melakukan suatu kesalahan, namun di sini tidak ada kebajikan
intrinsik atau hakiki untuk memilih cara yang salah, kegelapan daripada terang,
kelaparan dan haus lebih daripada kelegaan, kekenyangan pesta-pora.
Allah yang telah menciptakan kita bagi diri-Nya memanggil kita kepadaNya agar sama dan sederajat dengan Yesus, Tuhan kita, yang sudah turun ke
dalam kubur untuk menyampaikan undangan kepada kita. Hanya sejauh
tercatat dalam daftar ini, kita akan bahagia dalam undangan itu dan tertarik
untuk menerimanya.
Maria, Bunda Yesus, kini berbahagia dalam kemuliaan Allah, melalui
kehadiran Puteranya, seseorang yang hidup dalam iman, seperti yang kini kita
ketahui. Ia dikisahkan bahwa ia menuntun dalam lengannya 'terang yang
menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan
bagi...Israel'. (luk. 2:32). Bayinya bertumbuh menjadi dewasa yang akan
menerangi dunia. Maria selalu tinggal dalam terang itu.
Terang itu tampak dalam diri puteranya, seperti yang dikatakan Simeon
karena 'Roh Kudus tinggal atasnya' -- Roh yang sama yang menaungi Maria.
Roh Kudus diperlukan untuk penerangan. Roh itu memberkati Simeon agar
dapat memahami apa ia lakukan kepada bayi itu dari seorang wanita yang
38
sederhana. Terang yang sama juga yang memungkinkan Maria sehingga
mengerti undangan berbahagia itu dalam perjamuan Tuhan. Apabila kita juga
mau mengenal dan menrima undangan ke kerajaan Allah, kita sebaiknya berdoa
agar senantiasa terbuka bagi Roh Kudus.
Doa. Tuhan Yesus, berbagai undangan tidak diterima, demikianpun
undangan-undangan ke kerajaan-Mu. Semua orang diundang. Mereka yang
menerimanya terberkati. Bila tiba waktunya ketika sebagian orang mungkin
datang sangat terlambat. Semoga Bunda-Mu yang berbahagia berdoa bagi
kami para pendosa yang miskin mau menerima undangan-Mu sekarang dan
pada waktu kami mati.
Montfort:
"Barangsiapa menemukan Maria, menemukan hidup, yaitu Yesus Kristus
yang adalah jalan, kebenaran dan hidup.Namun tak seorang pun dapat
menemukan Maria kalau tidak mencarinya, tak seorang pun dapat
mencarinya kalau tidak mengenalnya. Karena tak seorang pun yang
mencari dan merindukan sesuatu yang tidak dikenalnya" (BS 50).
***
H a r i K e e n a m:
Mat 25:14:30
TANTANGAN IMAN
Perumpamaan: "Hal kerajaan surga sama seperti seorang yang mau
bepergia keluar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan
mempercayakan hartanya kepada mereka. ...... Lama sesudah itu, pulanglah
tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima
talenta, ..... dan datanglah hamba yang menerima dua talenta itu dan ia
membawa laba dua talenta. Maka kata tuan itu kepadanya: 'Baik sekali
perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
39
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan meberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah
dalam kebahagiaan tuanmu!' Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: '..... aku menyembunyikan talenta tuan di dalam
tanah. Ini, terimalah kepunyaan tuan!' Tetapi tuannya itu menjawab: '....
seharusnya engkau memberikan uangku kepada orang yang menjalankan
uang.... Sebab itu ambilah talenta itu daripadanya dan berikanlah kepada
orang yang mempunyai sepuluh talenta itu!"
Renungan. Renungkanlah Bunda Maria dalam terang perumpamaan tersebut.
Orang-orang dalam perumpamaan itu diberi kepercayaan dan tanggung jawab
untuk mengelola sejumlah besar uang. Mereka yang hendak mengembalikannya
termasuk labanya, mereka diberikan penjelasan sedemikian rupa agar mereka
lebih bertanggung jawab lagi. Seorang yang takut risiko, modal yang telah
diterimanya bahkan diambil daripadanya dan tuannya mencela dia.
Bunda kita diundang Allah untuk mengikuti Roh Kudus yang datang ke
atasnya dan kuasa Yang Maha Tinggi menaunginya demikianlah ketika Maria
mengatakan 'Ya', 'engkau akan mengandung dan melahirkan seorang
putera,...Yesus, Putera dari yang Maha Tinggi... dan kerajaan-Nya tidak akan
berakhir'. Maria mengambil risiko dan ketenangan itu benar-benar merupakan
sejarah. Sebuah ciptaan baru telah datang ke dalam eksistensi.
Penyerahan dirinya kepada Allah, yang memungkinkannya menjadi orang
yang kepadanya Allah memberikan dan menyerahkan diri-Nya bagi kita. Ia
dulu dan kini adalah seorang pribadi yang individual dan bukan simbol atau
semacam khayalan. Penyerahan dirinya atau kesediaannya untuk memberikan
puteranya kepada kita telah membuat hidupnya sebagai sebuah berkat
pememberian Allah. Setiap bangsa telah membagikan rahmat dari Allah itu
yang ditanamkan di dalam Maria.
Karena Maria melakukan nya dalam iman, percaya kepada Allah, suatu hari
pada waktu itu, ia dapat memberanikan kita untuk mengambil risiko dan
tanggung jawab terhadap dan iman kita. Akhirnya, sekarang dalam kemuliaan
bersama Puteranya, ia tetap berpegang teguh pada janji bahwa suatu saat kita
juga akan ada di sana -- 'Hamba yang baik dan beriman masuk dalam sukacita
Tuhanmu'.
40
Doa. Tuhan Yesus, hamba itu takut mengambil risiko kehilangan segala
sesuatu, bahkan termasuk apa yang dimilikinya. Kami telah diberikan
kehidupan dan iman. Engkau mengharapkan supaya kami sungguh penuh
gairah hidup dan menanamkan serta mengolah segala pemberian yang telah
dianugerahkan kepada kami. Kamu mau bertanggung jawab bagi diri kami
sendiri.
Semoga BundaMu, yang mengenal berbagai tantangan iman dan
bertanggung jawab, dan yang sungguh diberkati di antara wanita, kobarkanlah
kami juga agar mau mengambil risiko ata iman kami.
Montfort:
"Iman murni merupakan prinsip dan hasil daya pengaruh kebijaksanaan
dalam jiwa kita. Makin besar iman kita, makin besar kebijaksanaan kita.
Orang benar atau orang bijakasana akan hidup oleh iman, tanpa melihat,
meraba, tanpa merasa dan tanpa goyah" (CKA 187).
***
H a r i K e t u j u h:
Luk 13:20-21
BERDAYA HIDUP DAN DINAMIS
Perumpamaan: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan
Allah? Ia seumpama ragi yang diambil orang seorang perempuan dan
diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai kahmir seluruhnya."
Renungan. Bayangkan Bunda kita dalam terang perumpamaan tersebut.
Muncul kembali bahwa hal-hal yang sederhana dan kecil semacam itu telah
dialami Yesus di rumah, kecuali kuantitas tepung yang disebutkan tadi boleh
jadi sudah dinikmatiNya di desa, tidak hanya dalam keluarga! Dengan
tambahan seperti adonan dan ragi yang perlu, tepung yang demikian sudah
berpotensial.
41
Yesus tidak datang laksana kertas kaca yang terbungkus dari surga.
Pertama-tama, Allah memanggil atau mengundang manusia secara pribadi
untuk bekerja sama: 'Malaikat Gabriel diutus Allah ke sebuah kota di Galilea
bernama Nazaret' (Luk. 1:26). Di sana dalam pribadi Maria, Roh Allah
bertemu dengan suatu tanggapan yang mencakup segenap jiwa dalam iman.
Sikap keibuannya selanjutnya justru mengubah dunia.
Maria membawa iman dan cintanya bagi adonan di mana Roh Allah tinggal
dan memberikan kelahiran bagi sebuah ciptaan baru dalam diri Puteranya
(Maria). Di sinilah letak keistimewaan dan kedinamisan kerajaan Allah yang
menyebar luas ke penjuru dunia.
Kita cenderung memperhatikan hal-hal yang muluk, irama terus-menerus
seperti itu, atau apa saja yang sedang menjadi mode dan modern. Di satu pihak,
Maria tampil dalam Kitab- kitab Suci sebagai orang yang selalu mendengarkan
-- kepada malekat, para penafsir atau peramal, Simeon, para gembala, Elisabet,
dan Puternya -- merenungkan serta membatinkan apa yang ia dengar 'di dalam
hatinya'. Jadi, cinta dan imannya senantiasa bercampur dengan kehendak Allah
dalam segala peristiwa hidup sehari-hari.
Dinamika, gairah jiwa, semangat dan pengaruh, ia selau bawa dan sejak itu
sampai kerajaan Puteranya melampaui segala perhitungan. Kehadirannya
sedang menyertai kita. Beriman, kewanitaan, keibuan, keberadaannya yang
kreatif, berdaya cipta membentu mengembangkan hidup mereka yang terbuka
bagi pengaruhnya. Begitu banyak orang yang datang mengunjungi Bunda ini
dengan iman tinggal tetap setia, bertahan dan diberkati pada saat mereka
mengunjunginya.
Doa. Tuhan Yesus, wanita dalam perumpamaan itu mempersiapkan roti
menjadi santapan bagi banyak orang. Ia menambah ragi dalam adonan itu dan
sungguh banyak orang yang menyantapnya. Demikianpun Injil-Mu mempunyai
ragi yang sama, dapat memulihkan tenaga. Hal itu secara radikal dapat
mengubah lingkungan di sekitarnya. Jika kami menghendaki agar InjilMu
memuaskan orang-orang yang Engkau kehendaki, maka kami harus berbaur
dengan orang lain dan memberi sama baiknya dengan yang kami terima.
Semoga Bunda-Mu, yang memberi santapan bagi begitu banyak orang yang
mewartakan Injil-Mu menjadi hidup, menyegarkan, dan mengobarkan kami
juga.
42
Montfort:
"Jika Maria, Pohon Kehidupan, dirawat baik-baik, dengan jalan
melaksanakan dengan setian devosi ini, maka pada waktunya nanti ia
akan memberikan buahnya dan buah itu adalah Yesus Kristus sendiri" (BS
218).
***
Pekan 4
MENGENAL YESUS KRISTUS
Injil Perjanjian Baru merupakan hasil yang meluas yang terjadi pada
Gereja awal karena kebangkita Yesus; Ia adalah Tuhan. Dengan terang
kebangkitan itu mereka 'dikristenkan' -- dibaptis dalam Gereja dan di
situlah mereka mengkontemplasikan dan mencoba menghidupkan
ajaranNya. Kita, seperti mereka, sewajarnyalah kita bersukacita atas
hubungan kita saat ini dengan kebangkitan Tuhan, sebagaimana
direfleksikan dalam Injil.
H a r i P e r t a m a:
Mrk 12:1-9
KEHILANGAN KESEMPATAN
Perumpamaan: "Ada seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar
di sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan
menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarappenggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika tiba musimnya, ia menyuruh
seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian
dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan
memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Dia mengirim
juga seorang hamba yang lain dan diperlakukan sama oleh mereka.....
Sekarang tinggal hanya satu orang, yaitu anaknya yang terkasih. Ia
menyuruh dia kepada mereka, katanya: 'Anakku akan mereka segani'. Tetapi
43
penggarap-penggarap itu..... bunuh dia. Sekarang apa yang akan dilakukan
oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarappenggarap itu, lalu memeprcayakan kebun anggur itu kepada orang lain."
Renungan. Di Galilea pada zaman Yesus, ada sejumlah besar tanah yang
tuannya bukan orang setempat dan semua permasalahannya pada masa itu.
Namun itu hanyalah yang sekilas tampak di permukaan dari suatu kenyataan
yang lebih dalam. Para nabi Israel berbicara atas nama Allah, sementara itu
mencoba merawat anggur yang sudah mereka tanamkan, namun begitu sering
ditolak dan secara pribadi melakukan kekerasan serta cercaan dengan kata-kata
yang tak bersahabat.
Yesus, 'Putera yang terkasih' itu menyadari diri-Nya sebagai bagian dari
tradisi yang sama dan mataNya terbuka lebar terhadap apa arti semua yang
terjadi, ketika Ia berkata, 'Para penggarap ini membunuhnya.'
Para penguasa yang menolak para nabi dan Yesus bukanlah orang-orang
yang jelek dan tak beragama. Namun, pengertian mereka tentang Allah tidak
sesuai dengan Yesus. Mereka telah menjadi silau dan menutup mata, dan
mereka telah mengembangkan semacam arah pandangan atau terowongan visi
tersendiri dalam pengertian mereka tentang bagaimana seharusnya umat Allah
itu hidup. Mereka ditantang oleh Yesus, yang melihatnya sangat berbeda dan
reaksi mereka keras dan dapat diramalkan.
Dapatkah aku membayangkan betapa sulitnya bagi Yesus harus mampu
bernafas dalam situasi atau lingkungan atmosfir yang sungguh menyesakkan
itu? Bukankah sangat menakutkan serta menegangkan apa yang Ia alami pada
waktu itu? Betapa sukarnya hal itu dan justru menimbulkan kegetiran yang
mendalam ketika satu-satunya motivasi Yesus hanyalah cinta! Betapa sedihnya
melihat orang-orang yang salah bimbingan!
Sejauh mana aku terbuka untuk mendengarkan sabda Allah yang otentik?
Apakah aku bersedia bertaruh demi apa yang aku yakini? Hanya sejauh aku
mengetahui dan percaya akan kekuatanku, maka bersama Tuhanku yang telah
bangkit akan menemukan kekuatan untuk mengikuti-Nya kemana saja Ia
hendak menuntunku.
Doa. Tuhan Yesus, di dalam sebagian perumpamaan-perumpamaan-Mu,
Engkau memaklumkan kematian-Mu. Aku harus percaya bahwa tanggapan
atas sabdaMu dewasa ini dapat menjadi sesuatu yang menakutkan.
44
Semoga kehadiran dan doa-doa Bunda-Mu, aku mau menerima sabda-Mu
dengan baik, kemanapun sabda itu menuntunku, kobarkanlah aku untuk
mendengarkan dan kemudian menerima apa yang Engkau katakan kepadaku
dan tidak takut akan tantangannya.
Montfort:
"Jadi barangsiapa ingin maju di jalan kekudusan dan ingin menemukan
Yesus Kristus secara pasti dan sempurna dengan tidak usah takut tertipu
oleh inderanya, bila orang bersemedi biasanya demikian, hendaknya
dengan segenap hati menjalankan devosi kepada Santa Maria ini. ini
adalah jalan yang diprakarsai oleh Yesus Kristus, Kebijaksanaan yang
menjelma" (BS 168).
***
H a r i K e d u a:
Luk 15:8-9
SETIAP ORANG ADALAH YANG PERTAMA
Perumpamaan: "Perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan
jika ia kehilangan satu diantaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu
rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan
kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetanggatetangganya serta berkata: 'Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab
dirhamku yang hilang hilang itu telah kutemukan."
Renungan. Dalam berbagai perumpamaan, Yesus mencoba untuk menunjukkan seperti apakah Allah itu. Betapa sering Ia membuat pernyataan bahwa
yang lemah, yang berdosa, yang hilang mendapat perlakuan yang wajar. Kita
tidak pernah menghapus suatu gangguan, kesusahan atau suatu keadaan yang
memalukan.
Kita cenderung merasa bahwa kalau kita 'anak-anak yang baik', Allah akan
memberi kita es krim. Kita cenderung untuk melupakan bahwa ketika segala
45
sesuatu yang merupakan kebutuhan kita persembahkan, maka kita akan
menjadi sangat terbuka kepada cinta Allah.
Unsur-unsur kecil perumpamaan itu boleh dikatakan sebagai seuatu yang
terjadi di rumah Yesus. Ia mungkin ingat akan sukacita ibunya bila menemukan
sesuatu yang bernilai dan kesukaran yang dialaminya dalam pencarian barang
itu. Begitu barang itu ditemukan, setiap orang tahu. Ia sungguh gembira,
bahagia dan tidak dapat menyembunyikan suka cita itu bagi dirinya sendiri.
Kebahagiaan itu menyebar, menular.
Allah dan agama berarti kewajiban dan kesukaran bagi sebagian dari kita.
Hal itu tetap menonjol sepanjang zaman. Kita tampaknya selalu muncul dari
belakang dan tidak akan pernah cukup baik. Tidak menggembirakan, banyak
yang menyerah pasrah, lelah-letih karena suatu perjuangan yang tidak pernah
bisa mereka menangkan.
Dalam perumpamaan, yesus sedang bertanya kepada kita agar melihat ke
dalam diri kita sendiri mulai dari tempat yang mudah dan menguntungkan demi
menemukan mata uang itu. Namun, barangkali kita tidak menyadari bahwa kita
kehilangan dan tersesat. Kita tidak tahu entah berapa banyaknya kita ini
sungguh bernilai. Namun kita dihargai oleh Allah di dalam Kristus. Untuk
menemukan kita dan menunjukkan penghargaan ini, 'Sabda itu telah menjadi
daging (manusia) dan tinggal di antara kita, penuh kasih karunia dan
kebenaran; kita telah melihat kemuliaan-Nya' (Yoh. 1:14).
Kesederhanaan perumpamaan itu sebenarnya menuntun kita untuk berpikir
bahwa hal itu suatu perbandingan yang sederhana. Perumpamaan itu mencoba
memperlihatkan suatu hubungan saat ini dan selamanya. Hidup dalam Kristus
seperti itu. Beginilah caranya Allah memandang dan menghargai kita. Apakah
kita melihat diri kita sendiri dalam terang itu?
Doa. Tuhan Yesus, Engkau datang untuk mencari dan menyelamatkan kami
yang hilang. Hidup dan ajaran-Mu nampak dalam begitu banyak cara untuk
menunjukkannya kepada kami.
Semoga Bunda-Mu, yang hidupnya Kaubagikan bagi dunia dan kini ia
berbahagia dalam kemuliaan, bantulah aku untuk melihat bagaimana aku
disukai dan dihargai oleh-Mu.
46
Montfort:
"Bagaimana menjelaskan kelemahlembutan Yesus Kristus terhadap para
pendosa yang papa? .... yang secara kelihatan pernah ia cari di dunia ini
dan setiap hari ia masih mencari secara tidak keliahatan" (CKA 125-126).
***
H a r i K e t i g a:
Luk 8:9-10
ORANG LUAR ATAU ORANG DALAM?
Perumpamaan: "Ketika murid-murid bertanya kepadanya tentang maksud
perumpamaan itu, Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain, hal itu
diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekali pun memandang, mereka
tidak melihat dan sekali pun mendengar, mereka tidak mengerti."
Renungan. Ada begitu banyak diskusi tentang apa arti perumpamaan tersebut.
Nampaknya melalui perumpamaan itu, Yesus mau menegaskan suatu distingsi
di antara para murid -- (to you) 'kepada anda' -- dengan orang-orang pinggiran
-- (others) 'orang-orang lain'. Ia hendak sedang mencoba menyatakan bahwa
seperti apakah kerajaan Allah itu. Ia berusaha dan mencoba agar Allah itu
nyata bagi para pendengar-Nya. Ia melakukan itu dengan cara membuat
perumpamaan- perumpamaan, kisah-kisah atau perbandingan, yang mengajak
para pendengar-Nya untuk berpikir. Apa yang hendak dikatakan-Nya kepadaku
dengan berbicara seperti ini?
Secara natural, hal-hal yang disebutkan tadi hendaknya dimengerti dan
menjadi bagian dalam diriku. Ini bisa terjadi hanya sejauh aku memberi suatu
kesempatan kepada pembicara. Di sini harus ada (semacam) suatu tingkat atau
derajat mutu keterbukaan dan penerimaan serta simpati terhadap sabda- sabdaNya supaya dihayati. Orang-orang, seperti para murid dan orang-orang
terbuang, tersingkir pada umumnya yang melakukan hal ini, boleh jadi larut
dalam sabda Yesus: 'Ceriterakan lebih banyak lagi'. Begitulah tanggapan
mereka terhadap tantangan-tantangan dan pikiran-pikiran yang tersmbunyi.
47
Orang-orang lain (others), yang berada di luar, tinggal tetap saja pada level
kisah itu. Mereka tidak menimba makna dari apa yang dikatakan Yesus,
mungkin karena mereka tidak pernah sungguh mendengar atau takut akan
tantangan untuk mengubah pikiran-pikiran dan cara hidup mereka. 'Tidak seorang pun yang benar-benar buta seperti mereka yang tidak akan melihat', kami
katakan, dan Yesus mengatakan hal seperti itu mengenai mereka yang kurang
tanggap terhadap pesan dan pewartaan seorang nabi.Waktu itu, Yesus
berbicara dalam sabda-sabdaNya mengenai satu suku kata, maksud Yesus
adalah rencana yang tak mungkin keliru: 'Setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku.' Karena barang siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya' (Luk. 9:23,24). Santo Lukas mau menekankan
bagian yang singkat atau pendek dalam ulasannya -- 'setiap hari'. Dan hal ini
sungguh menakutkan banyak orang. Apakah hal ini juga menakutkan kita?
Apakah kita tahu bahwa Tuhan dapat membuat pernyataan semacam itu
kepada kita?
Perumpamaan-perumamaan mungkin saja singkat dan bahkan tumpul, namun
berbagai perumpamaan itu sungguh nyata dan mau mencoba memberi pesan
atau nasihat tersendiri kepada pikiran dan hati kita. Apakah aku berada pada
'orang dalam' dalam arti mendengarkan (sambil memperhatikan, to listen) atau
berada 'di luar' dan tidak mau mendengarkan (to hear).
Doa. Tuhan Yesus, kami dikepung oleh begitu banyak sabda. Apakah kami
menemukan suatu tempat bagi sabda-sbda-Mu? Kesunyian dapat menakutkan
begitu banyak orang di antara kami: kendati kami diserbu oleh keributan
sehingga kami jarang sekali ada perhatian untuk mendengarkan-Mu. Adakah
kami takut akan tantangan selama bersama Engkau dan mendengarkan-Mu?
Semoga hati yang tak bernoda Bunda-Mu, yang menyimpan begitu banyak
hal dalam hatinya, mengobarkan hati kami menjadi lebih tanggap, karena kami
mendengarkan Engkau.
Montfort:
"Maria adalah Taman Firdaus Allah dan duniaNya yang terperikan.
Putera Allah masuk di dalamnya untuk mengerjakan mukjizat,
menjaganya dan untuk merasa bahagia di dalamnya" (RM 19).
***
48
H a r i K e e m p a t:
Luk 7:31-35
SEPERTI ANAK-ANAK BUKAN KEKANAK-KANAKAN
Perumpamaan: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari
angkatan ini, dan dengan apakah mereka itu Kusamakan? Mereka itu
seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan saling mnyerukan: 'Kami
meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung
duka, tetapi kamu tidak menanngis.' Karena Yohanes Pembaptis datang, ia
tidak makan roti dan tidak minum anggur dan kamu berkata: 'Ia seorang
kerasukan setan.' Kemudian anak manusia datang, Ia makan dan minum dan
kamu berkata: 'Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat
pemungut cukai dan orang berdosa.' Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua
orang yang menerimanya."
Renungan. Apa yang dapat kumengerti dalam mengikuti perumpamaan itu?
Allah yang hadir dalam diri Kristus mendekati aku melalui
sakramen-sakramen, Kitab Suci, manusia, dan melalui peristiwa-peristiwa
hidup sehari-hari. Apakah aku melihat kehadiran, cinta, dan menyambut Allah
dalam situasi-situasi itu? Dapatkah 'seorang teman dari para pendosa' menjadi
temanku?
Yesus tanpa ragu-ragu mengamati anak-anak dan berkata: 'Maukah kita
memainkan musik pesta-pesta perkawinan? Tidak, marilah kita memainkan
musik acara-acara pemakaman? Tidak. Sebagian orang tidak dapat bersedih.
Yohanes Pembabtis datang dari Allah sebagai seorang asketis dan mereka
berkata, ia kerasukan setan ketika ia berada di padang gurun. Yesus datang
mencintai dan bersahabat dan Ia juga ditolak oleh kelompok yang Ia tangani
sendiri. Bagaimana mungkin seseorang mengakui berbicara atas nama Allah
menghabiskan sedemikian banyak waktu dengan orang-orang yang secara
formal nampaknya hanya mempunyai sedikit waktu bagi Allah? Pendekatan
apapun yang dilakukan, tetapi banyak orang menemukan alasan untuk
menolaknya. Apakah ini terjadi karena pengetahuan mereka akan Allah sangat
terbatas sehingga mereka tidak dapat menangkap suara yang otentik dari
Allah? Dan ini ada dalam diri orang yang mengakui dirinya berbakti kepada
Allah!
49
Hadangan yang konstan itu membuat Yesus sungguh sering merasa
pikiranNya kusut dan tulang-belulangNya lesu dan letih. Bagaimana Aku dapat
berkata kepada mereka? Yesus hancur berantakan itu: 'Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anak-Mu, sama seperti induk ayam mengumpulkan
anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau' (Luk. 13:34).
Akhirnya, Ia mencoba mengikuti kita semua dengan menyerahkan hidup-Nya.
Apakah Ia sudah menjangkau aku?
Doa. Tuhan Yesus, Engkau mencoba begitu banyak cara untuk mendekati aku.
Seperti anak manja itu, yang tidak mau memainkan permainan lain, yang
sedang dimainkan oleh teman- temannya, aku dapat menolak untuk
mempersilahkan Engkau dekat denganku. Kecuali itu Engkau bersabda
kepadaku dalam sabda-sabda dan situasi-situasi di mana aku senang dan
barangkali aku tidak mau mendengarkan.
Semoga Bunda-Mu, yang menerima Engkau dalam pangkuannya di Betlehem
dan di Bukit Kalvari, semangatilah aku agar senantiasa menerima Engkau
dalam hatiku dan di mana saja.
Montfort:
"Kita sekaligus membaktikan diri kepada Perawan tersuci dan kepada
Yesus Kristus. Kita menyerahkan diri kepada Maria karena Yesus Kristus
memilihnya sebagai sarana yang sempurna untuk menyatukan diri-Nya
kepada kita dan kita kepada diri-Nya" (BS 125).
***
H a r i K e l i m a:
Mat 20:1-16
MENGAPA CEMBURU
Perumpamaan: "Adapun hal Kerajaan sorga sama seperti seorang tuan
rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
50
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul
sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain yang
menganggur di pasar. Dan kepada mereka ia berkata: '.... pergi jugalah
kamu ke kebun anggurku, dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu!'
Demikianlah yang tejadi ketika pukul dua belas, pukul tiga petang dan pukul
lima petang. Ketika hari malam, tuan itu berkata kepada mandornya:
'Panggilah pekerja-pekerja itu dan bayarlah upah mereka mulai dari mereka
yang masuk terakhir kemudian yang masuk paling awal'. ....mereka pun
menerima masing-masing satu dinar juga. Maka bersungutlah mereka dan
berkata: 'Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau
menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan
menanggung panas terik matahari.' Tetapi tuan itu menjawab seorang dari
mereka: 'Saudara, aku tidak berlaku tidak adil kepadamu, bukankah kita
sudah sepakat sedinar sehari? Tidak aku bebas mempergunakan milikku
menurut kehendak hatiku? Atau irihatikah engkau karena aku murah hati'?"
Renungan. Secara kebetulan bahwa ini bukan sutau ilustrasi dari Sekolah
Bisnis di Yerusalem tentang bagaimana cara mengatur seorang petani.
Agaknya, hal itu merupakan suatu gagasan dalam alam ciptaan Allah. Setiap
pekerja kasar dibayar berdasarkan suatu patokan upah sehari kapan saja
waktunya mulai bekerja. Persoalan ini dapat menimbulkan kebencian. Penjelasannya tidak terletak pada persoalan ekonomis, tetapi berdasarkan hukum
dari tuan tanah: 'Apakah aku tidak bebas untuk melakukan apa yang aku
kehendaki terhadap milikku sendiri? Apakah engkau iri akan kedermawananku?' Tak seorang pun yang menjadi orang yang terakhir. Tentu saja
para pekerja itu mengambil bagian dalam waktu sebelas jam itu bukan karena
pemilik ladang itu memerlukan mereka, tetapi merekalah yang memerlukan
pemilik ladang itu. Mereka boleh saja mengemukakan pendapat mereka sendiri
kepada majikan itu, jika mereka tidak rajin bekerja: 'Mengapa engkau berdiri
bermalas-malasan sepanjang hari di sini?'
Apakah pikiran dan hatiku merenungkan segala sesuatu tentang kebaikan
Allah? Apakah aku pernah memandang diriku sendiri seperti seorang pekerja
yang bekerja selama sebelas jam? Seperti yang dikatakan oleh salah seorang
upahan tadi, 'Kami tidak akan mendapatkan keadilan di dunia ini dan kami
sebaiknya berdoa sehingga kami tidak akan mengalaminya lagi di kemudian
hari.' 'Apakah engkau iri akan kemurahan hatiku!'
51
Doa Tuhan Yesus, hidup dan ajaranMu merefleksikan kemurahan Allah.
Hatiku mungkin tidak cukup terbuka untuk terlibat di dalamnya. Apakah aku
layak mendapat rahmat sehingga ada tempat dalam kerajaanMu bagi seseorang
seperti aku?
Semoga BundaMu, yang tahu bahwa Allah secara royal memberkati
orang-orang yang statusnya tidak jelas. Bantulah aku untuk tidak
membanding-bandingkan, tetapi hanya menerimanya saja.
Montfort:
"Yesus diberikan karena cinta kasih dan dibentuk oleh cinta kasih. Maka
Ia seluruhnya cinta kasih atau lebih tepat Dia sendirilah cinta kasih Bapa
dan Roh Kudus"(CKA 118).
***
H a r i K e e n a m:
Mrk 2:18-19
KELOMPOK YANG MENAKJUBKAN
Perumpamaan: " Pada suatu hari, ketika murid-murid Yohanes Pembaptis
dan murid-murid orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan
berkata kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid
orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?" Jawab Yesus kepada
mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang
mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka,
mereka tidak dapat berpuasa."
Renungan. Dikatakan bahwa tak seorang pun pernah berbicara seperti Yesus.
Seperti dalam perumpamaan ini, Dia kerap kali berbicara dengan kuasa yang
instinktif. Siapa yang berpuasa pada waktu ada pesta perkawinan? Seperti
murid-muridNya ketika mempelai laki-laki masih berada di tengah-tengah
mereka, 'mereka tidak perlu berpuasa'.
52
Yesus sendiri dianggap menggoncangkan suatu kebiasaan yang dipatuhi
oleh kaum religius profesional yang taat pada ketetapan dan peraturanperaturan agama pada zamannya.
Murid-muridNya merupakan suatu kelompok yang namanya buruk -- karena
berdasarkan masa lalu mereka, dan pada akhirnya karena mereka mengikuti
begitu saja untuk dituntun dan dipengaruhi oleh Yesus. Banyak orang percaya
secara mutlak bahwa kelompok yang sehidangan dengan-Nya mempersembahkan hidupNya sebagai korban.
Gagasan mengenai "Mempelai Laki-laki" secara tradisional digunakan pada
Allah sebagai penghormatan orang Israel, dan bukan menyangkut seorang
pesuruh. Di kalangan orang- orang saleh, gagasan tersebut sulit dikenakan
pada suatu kelompok.
Mungkin kita dapat melihat seberapa jauh sebuah jembatan harus
diseberangi untuk menemukan Allah dalam Yesus. Karena mereka tidak
menuruti sabdaNya atau berbagai penjelasan untuk apa Dia lalukan itu dan
tentu saja tidak bermaksud hanya duduk di dalam kelompoknya sendiri untuk
berbicara, tetapi justeru mereka membuatnya menjadi begitu sulit bagi diri
mereka sendiri.
Mungkinkah aku menghayati Injil itu? Apakah aku pernah merasa bagaikan
menggunting dalam lipatan? Seberapa besar gambaranku tentang Yesus
sebagai suatu renungan atas diriku sendiri?
Apakah aku kini hidup dalam kelompok mempelai laki- laki itu? Apakah
aku semakin sering untuk merenungkan kegembiraan dan keamanan di dalam
kelompok karena kebangkitan Tuhanku? Sudahkah kebangkitan Tuhanku dari
kubur meninggalkan suatu tanda yang tetap di dalam diriku mengenai suatu
kejaiban, sukacita, dan kekuatan? Apakah itu merupakan suatu dasar dari
semua realitas? Apakah aku mengembangkan makna hidupku sekarang juga?
Doa. Tuhan Yesus, begitu banyak orang yang tidak dapat memahami cara
hidup-Mu di dunia. Hal itu sangat baru dan tidak diharapkan dan juga sangat
tidak disukai dan sangat tidak mirip dengan pengertian mereka tentang Allah.
Seperti seseorang yang beruntung karena termasuk dalam kelompok-Mu dan
Khabar Gembira yang Engkau bawa, berilah aku suatu pengertian tepat.
Semoga Bunda-Mu, yang kini terpesona keluarga Allah, Penyelamatnya,
menolong aku untuk melihat apa yang sangat jelas dilihat oleh Ibu-Mu.
53
Montfort:
"Kebijaksanaan abadi ini memiliki kemuliaan dan keluhuran. Siapa yang
akan mnampu mempunyai gagasan yang tepat dan mampu
menjelaskannya secara sempurna? Hanya Diaku, Allah besar, yang tahu
siapakh Dia, akan mampu mewahyukan-Nya kepada siapa Kaukehendaki"
(CKA 19).
***
H a r i K e t u j u h:
Luk 18:10-14
PERSOALAN YANG SIA-SIA
Perumpamaan: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang
seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu
berdiri dan berdoa dalam hatinya: 'Ya, Allah, aku mengucap syukur
kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan
perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan pula seperti
pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan
sepersepuluh dari segala penghasilanku.' Tetapi pemungut cukai itu berdiri
jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia
memukul diri dan berkata: 'Ya, Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!'
Aku berkata kepadamu, orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah sedangkan yang lain itu tidak."
Renungan. Kedua orang ini tidak dapat berada lebih jauh dan mereka
mengetahui hal itu. Orang Farisi yang merasa terhormat di hadapan Allah dan
masyarakat, 'berdiri dan berdoa'.
Pemungut cukai merasa diri bersalah karena memeras dan menipu kekayaan
rakyat dan bertindak melebihi profesinya dan bekerja sama dengan penjajah
merasa rendah diri, dan 'menunduk' bahkan tidak berani menengadah ke langit'.
Karena itu Yesus berkata bahwa dia pulang ke rumah dengan suatu
kegembiraan yang lebih besar daripada orang Farisi itu.
54
Sebelumnya dia mengatakan sepatah kata kepada Allah, orang sudah
mengadilinya namun pengadilan itu salah.
Percaya pada diri sendiri dan merendahkan orang lain -- merasa diri hebat
-- merupakan suatu kesalahan di hadapan Allah. Menjadi orang baik dan
mengetahui bahwa aku aku orang baik dan menyukai kebaikanku dan untuk
membanggakannya di hadapan Allah, dan berdiri sambil mengenatk-hentakkan
tanah.
Pemungut cukai dengan rendah hati menampilkan diri apa adanya di
hadapan Allah. "Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa!" Apa yang bisa dia
lakukan?
Apabila keesokannya dia melepaskan tugasnya, akankah orang Farisi itu
memberikan pekerjaan kepadanya? Bagaimana dia dapat menghidupi isteri dan
keluarganya? Bagaimana hal itu di mata para penguasa dan penjajah Romawi?
Penjelasan macam apa yang dapat dia bawa kepada majikannya yang baru?
Padahal dia sungguh berada dalam keadaan tanpa harapan.
Dengan demikian ia berdoa kepada Allah agar memahami hal itu. Yesus
berkata bahwa dia pulang ke rumah disertai dengan rahmat Allah. Apakah ini
dunia yang saya tempati, dalam pemahamanku akan Allah, sesama dan diri
sendiri? Apakah ini merupakan khabar gembira?
Doa. Tuhan Yesus, ketika Engkau berada di dunia, seorang pemungut cukai
kelihatannya tidak berharga, bahkan bukan seorang manusia di hadapan Allah.
Namun Engkau menatapnya dengan mata-Mu sendiri, aku melihat bahwa dia
tidak berada dalam jalan yang rendah atau tak bernilai di hadapan-Mu. Berilah
aku rahmat agar datang kepada-Mu apa adanya dan merasa aman dalam kasihMu.
Semoga dengan doa-doa Bunda-Mu mengobarkan aku agar selalu rendah
hati di hadapan-Mu.
Montfort:
"Salib adalah tanda bahwa Allah memberikan cinta kepada kita, sekaligus
tanda yang memberi kesaksian yang diminta Tuhan untuk memperlihatkan
kepadaNya bahwa kita mencintai Dia" (CKA 176).
***
55
LITANI ROH KUDUS
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah Bapa di surga,
Kasihanilah kami
Allah Putera Penyelamat dunia
,,
Allah Roh Kudus
Allah Tritunggal, Tuhan yang mahaesa,
Roh Kudus, Roh dari Bapa dan Putera,
Roh Kudus, satu wujud bersama Bapa dan Putera,
Roh Kudus, dijanjikan Bapa,
Roh Kudus, karunia Allah yang mahatinggi,
Roh Kudus, sinar cahaya abadi,
Roh Kudus, pemberi setiap pemberian yang baik,
Roh Kudus, sumber air hidup,
Roh Kudus, api yang menghanguskan,
Roh Kudus, nyala cinta yang mengobar,
Roh Kudus, urapan ilahi,
Roh Kudus, roh kebenaran dan kekuatan,
Roh Kudus, roh hikmat dan pengertian,
Roh Kudus, roh nasehat dan keperkasaan,
Roh Kudus, roh pengetahuan dan ibadat,
Roh Kudus, roh keseganan kepada Tuhan,
Roh Kudus, roh penyesalan dan pertobatan,
Roh Kudus, roh pengasihan dan doa,
Roh Kudus, roh kasih dan sukacita,
Roh Kudus, roh damai dan kesabaran,
Roh Kudus, roh keramah-tamahan dan kebaikan,
Roh Kudus, roh kepercayaan dan kelembutan,
Roh Kudus, roh penguasaan diri dan kemurnian,
Roh Kudus, roh yang menghasilkan 12 buah suci,
Roh Kudus, yang melayang di atas samudera raya,
Roh Kudus, roh yang berbicara atas nabi-nabi,
Roh Kudus, oleh kuasa-Mu Sabda telah menjadi manusia,
Roh Kudus, pada pembaptisan Engkau telah turun atas Yesus,
56
Roh Kudus, pada Pentekosta Engkau turun berupa lidah berapi
atas rasul-rasul,
Roh Kudus, Engkau melahirkan kami untuk kehidupan baru,
Roh Kudus, yang menganugerahkan keputraan Allah kepada kami,
Roh Kudus, yang bersemayam di dalam diri kami,
Roh Kudus, yang menerangi kami dan menguatkan kami,
Roh Kudus, yang menolong dan menghibur kami,
Roh Kudus, yang menguduskan kami,
Roh Kudus, pengajar dan pembimbing Gereja Allah,
Ya Roh Kudus Allah
Kami mohon, dengarkanlah kami.
Supaya Engkau membaharui muka bumi,
,, ,,
Curahkanlah terang cahaya-Mu di hati kami,
Tulislah hukum-Mu di dalam hati kami,
Nyalakanlah api cinta kasih-Mu dalam hati kami,
Bukalah harta rahmat-Mu bagi kami,
Ajarilah kami memohon rahmat seturut kehendak-Mu,
Terangilah kami oleh ilham ilahi-Mu,
Tariklah kami kuat-kuat kepada-Mu,
Bantulah kami saling menerima dengan sabar,
Bantulah kami untuk saling kasih mengasih,
Bimbinglah kami di jalan hukum-hukum-Mu,
Semoga kami menuruti bimbingan rahmat-Mu,
Ajarilah kami berdoa,
Semoga Engkau berdoa beserta kami,
Semoga Engkau berdoa di dalam diri kami,
Semoga Engkau menolak segala kejahatan,
Semoga Engkau membina segala kebaikan di dalam diri kami,
Bantulah kami untuk bertekun di dalam rahmat-Mu,
Semoga Engkau menjadi ganjaran kami selama-lamanya,
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,
sayangilah kami, ya Tuhan
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,
kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,
kasihanilah kami.
57
Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu
Dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu,
Marilah berdoa:
Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, semoga kami dipenuhi oleh Roh Kudus
dengan kelimpahan kasih-karunia-Nya, agar kami dapat berkenan kepada-Mu
dan semakin hidup seturut kehendak-Mu. Demi Kristus Pengantara kami.
Amin.
58
Download