IKLAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN Nursalim Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau Email : [email protected] Abstrak: Bagi produsen, iklan dibutuhkan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tentang produk atau jasa, sekaligus penawarannya kepada konsumen. Keberadaan iklan sangat diperlukan oleh produsen untuk meningkatkan pendapatan, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Jenis iklan yang lebih banyak dimanfaatkan oleh produsen adalah iklan televisi karena dampak pengiklanan melalui media tersebut lebih besar dibandingkan media lain. Iklan dapat dimanfaatkan juga oleh orang tua atau guru sebagai salah satu media untuk menanamkan pemahaman pada anak. Penyampaiannya bisa melalui media massa atau media audiovisual. Demikian pula bisa disampaikan secara tertulis, misal lewat buku, majalah, ataupun koran. Kata Kunci: Iklan, Implikasi, Produsen, Komunikasi, dan Gaya Hidup masyarakat dari yang tradisional menjadi Pendahuluan Iklan telah menjadi komoditas bagi produsen mampu sekarang ini. mendorong pola konsumsi instan. Kehadirannya konsumen untuk Bagi produsen, iklan dibutuhkan sebagai sarana komunikasi untuk melakukan apa yang diinginkan oleh menyampaikan informasi tentang produk produsen secara sukarela. Aneka produk atau jasa, sekaligus penawarannya kepada yang ditampilkan dan pilihan kata yang konsumen. persuasif menjadi sindrom gaya hidup diperlukan oleh produsen produk untuk masyarakat. Penyajiannya yang informatif meningkatkan pendapatan, baik di negara dan persuasif mampu menjadi produk yang maju diiklankan tersebut. Realitas sosial yang berkembang seperti Indonesia. Jenis iklan disajikan dalam menggiring iklan pemirsa Keberadaan maupun negara iklan yang sangat sedang televisi telah yang lebih banyak dimanfaatkan oleh pola hidup produsen adalah iklan televisi karena ke konsumtif terhadap produk-produk yang dampak diiklankan. Dengan kata lain, iklan televisi tersebut lebih besar dibandingkan media mampu lain. 255 mengubah pola konsumsi pengiklanan melalui media Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 Dalam iklan terkandung unsur yang menarik dan bahasanya mudah komunikasi massa. Komunikasi massa dimengerti, berbeda dengan komunikasi antarpribadi. menggunakan Komunikasi antar pribadi terjadi dengan kelogisan tema, dan adanya kesesuaian bertatap muka secara langsung antara antara gambar dan pesan. Dari hal-hal komunikator dan komunikan, sebaliknya tersebut, dapat diketahui apakah pesan komunikasi massa proses komunikasinya iklan tidak secara langsung. Dengan kata lain, memunculkan efek/atensi pemirsa yang komunikator sesuai dengan yang diharapkan. menyampaikan informasi tema iklannya diksi yang yang fenomenal, bagus, disampaikan ada dapat tidak bertatap muka, tetapi menggunakan media/sarana komunikasi. Oleh karena itulah, komunikator berusaha agar informasi yang disampaikannya mudah dimengerti, menarik, dan menimbulkan dorongan bertindak bagi komunikan. Pembuat iklan atau tim kreatif mengusahakan berbagai cara agar iklannya menarik dan tujuan penayangan iklan tersebut tercapai. Pembuat iklan mengemas iklan semenarik mungkin dengan peragaan iklan sehingga tanpa disadari pemirsa (komunikan) mengubah pola pikir dan pola hidup baru sebagai adaptasi pengaruh iklan yang disajikan. Pembuat iklan berusaha membuat pesan menarik atau merangsang perhatian, menggunakan lambang-lambang komunikasi yang tertuju kepada pengalaman yang sama dengan komunikasinya, dan kebutuhan-kebutuhan membangkitkan pemirsa disertai Wacana Iklan Iklan merupakan salah satu bentuk hubungan kegiatan komunikasi antara konsumen dan produsen. Komunikasi yang terjadi adalah pemberitahuan adanya suatu produk kepada masyarakat. Produsen harus mempertimbangkan keadaan masyarakat sebagai sasaran iklan. Hoed dalam Laurena (1994: 1) menyatakan bahwa iklan adalah komunikasi dan kegiatan periklanan adalah kegiatan berkomunikasi. Jakobson dalam Laurena (1994: 1) mengemukakan bahwa pesan atau butir-butir komunikasi bahasa adalah kode yang menyebabkan terjalinnya hubungan antara para peserta, yaitu menyapa (penutur) dan yang tersapa (tertutur) sedemikian rupa sehingga suatu pesan merujuk pada suatu konteks. Persyaratan yang mendasar pada pesan iklan adalah: cara-cara memperoleh kebutuhan tersebut. Pembuat iklan berusaha membuat pesan 256 Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan 1. Isi pesan berita iklan harus terang dan spesifik. Isinya mempunyai hidup dan budaya masyarakat tertentu. maksud yang ingin disampaikan tidak Informasi yang akan disampaikan oleh boleh Tingkat orang lain atau pembaca, selanjutnya pemahaman khalayak dan harapan- pembaca diberi kebebasan untuk menilai harapannya harus turut diperhatikan. bacaan iklan tersebut. terlalu harus disampaikan dipengaruhi oleh ragam gaya samar. 2. Kebenaran dalam arti bahwa pesan Pihak komunikator yang berita yang diiklankan itu harus benar menyampaikan dan masuk akal, tanpa berlebihan atau organisasi formal seperti organisasi radio, menyinggung perasaan orang. televisi, dan telekomunikasi (internet), 3. Ketepatan merupakan waktu hal yang penayangan termasuk menentukan kepariwisataan. dalam dunia iklan/bisnis. 4. Pesan iklan harus media merupakan cetak, brosur Informasi yang disampaikan merupakan sumber dari suatu menarik bagi pembaca dan juga harus membuat pembaca berpikir. Daya tarik iklan organisasi. Pembaca akan menilai informasi yang disampaikan tersebut. Komunikasi yang ideal terdiri atas terletak pada gambar-gambar yang penyampai indah, bahasa mass informasi informasi dan penerima yang baik dan informasi dan adanya proses kemunikasi tata letak yang yang komunikatif, sehingga pesan yang yang disampaikan tersebut dipahami oleh pihak disampaikan ini mampu meyakinkan yang menerima informasi. Menurut Sharif pembacanya. semua (Risalah Kongres Bahasa Indonesia, 2000: harus 126) adanya model komunikasi massa yang membawa pengaruh bagi pembaca, dapat dihadirkan pegangan pada media sehingga isi pesan iklan itu tetap massa cetak. Model ini digunakan oleh terkenang dalam ingatan. Ball-Rokeach dan Defluer (1975) yang meyakinkan memikat unsur atau mata. Pesan Sebagai ini, pesan isi hasil iklan memberikan gambaran bahwa media massa Komunikasi massa pada khalayak dipengaruni perubahan tingkah tidak hanya ditujukan kepada satu sasaran masyarakat, organisasi, dan tetapi ditujukan kepada orang ramai atau Model ini menekankan proses komunikasi khalayak yang beraneka ragam. Hal ini pada faktor lingkungan setiap individu. berarti 257 bahwa informasi yang akan laku individu. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 Model ini menunjukkan tiga sistem yang efisien untuk memindahkan pesan yaitu sistem sosial, sistem media, dan dari pemberi informasi kepada konsumen. sistem publik. Sistem media ini yang membantu proses komunikasi dari produser sebagai perancang iklan kepada konsumen sebagai Sistem Sistem pembaca iklan. Saluran-saluran komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu personal dan nonpersonal. Sistem Saluran komunikasi personal melibatkan dua orang ataau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung. Komunikasi yang dilakukan dengan cara Kesan Kognitif, Afektif, dan tatap muka, berhadapan dengan audiens atau publik, lewat telepon, televisi, atau Sistem sosial maksudnya suatu bahkan melalui surat-menyurat pribadi. sistem dalam masyarakat yang merupakan Saluran komunikasi personal sangat efektif sekelompok orang memiliki hubungan karena yang erat satu sama lain. Talcott Person bersifat pribadi dan memberikan umpan dalam balik. Mereka memilih: Soejono mengemukakan (1985: bahwa 125) sistem sosial memberikan 1. Orang-orang dan kesempatan perusahaan yang yang berkaitan dengan menganalisis peranan- berpengaruh agar melakukan usaha peranan promosi secara tak langsung. lembaga dalam masyarakat. Orang-orang yang berada dalam sistem sosial itu merupakan satu 2. Menciptakan pemimpin opini dengan kesatuan. mengirim iklan kepada orang yang Namun, mereka berbeda dalam tanggapan terkemuka dengan syarat-syarat yang dan penerimaannya terhadap ide baru. menarik. Anggota masyarakat ada yang cepat 3. Melalui orang-orang setempat yang mengetahui adanya suatu informasi dan berpengaruh seperti pemuka golongan, lebih awal menerimanya, dan ada pula pemimpin organisasi, dan lain-lain. yang begitu terlambat. Sistem media adalah komunikator harus memilih saluran-saluran komunikasi Saluran komunikasi nonpersonal berupa media massa dan media selektif, 258 Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan suasana, dan kejadian. Media selektif pesan yang efektif. Idealnya pesan itu harus berupa media cetak (surat kabar, majalah, mendapat perhatian (ettention), menarik pos langsung); media elektronik (radio, (interest), televisi); dan media pameran (plakat besar, (desire), bill board, papan tanda, dan poster). Media (action) yang dikenal sebagai model AIDA. massa luas. Dalam pelaksanaannya beberapa pesan Sedangkan peristiwa yang dirancang untuk membawa konsumen ke semua tahapan mengkomunikasikan pesan-pesan khusus mulai dari kesadaran konsumen. Tetapi kepada audiens sebagai sasaran. Misalnya konsep AIDA berguna untuk menyarankan mengadakan konferensi pers atau acara pada kualitas dan fasilitas yang diinginkan. pembukaan untuk Dalam menrumuskan kesan tersebut perlu khusus diperhatikan tiga unsur yaitu: 1) kognitif ditujukan pada audiens besar-besaran memperoleh efek komunikasi kepada audiens. dapat menarik konsumen. dan keinginan menghasilkan tindakan merupakan kesadaran, pengetahuan. 2) Sistem publik adalah suatu sistem yang membangkitkan Daya publik tarik sebagai publisitas afektif, merupakan perasaan suka, pilihan, keyakinan. 3) tingkah laku merupakan konsumen untuk membeli jasa. Para didasarkan pada tiga sifat khusus. Pertama, konsumen melewati tahapan-tahapan ini publisitas dapat dipercaya. Berita dan menuju ke tahap pembelian jasa. karangan dalam surat kabar terlihat lebih autentik dan dapat dipercaya terhadap iklan. Kedua, menarik Bahasa baku atau bahasa standar mencapai merupakan bahasa yang mempunyai nilai banyak calon konsumen sebagai berita komunikatif tinggi. Bahasa baku sering bukan sebagai komunikasi yang diarahkan digunakan dalam kepentingan nasional, ke publisitas situasi resmi, dan pergaulan sopan yang bersifat dinamis. Publisitas seperti iklan terikat pada tulisan baku, ejaan baku, mempunyai untuk kosakata baku, tata bahasa baku, dan lafal mendramatisasikan perusahaan atau suatu baku. Yudi (1995: 385) mengemukakan jasa. bahwa bahasa baku merupakan variasi konsumen. Publisitas penjualan Setelah publisitas Implikasi Iklan dalam Pendidikan jasa. dapat Ketiga, potensi tanggapan bahasa yang diajarkan di sekolah. Bahasa audiens atau publik yang diinginkan, baku memiliki kaidah paling lengkap komunikator bergerak untuk menyusun dibandingkan dengan bahasa lainnya. Oleh 259 merumuskan Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 karena itu, hal tersebut di atas menjadi informasi. Bahasa dalam iklan memiliki pertimbangan bagi pemakai bahasa. laras Iklan merupakan tersendiri yang bentuk membedakannya dengan laras bahasa yang komunikasi publik yang mempergunakan lain, termasuk penggunaan pilihan kata dan bahasa sebagai medium utamanya. Bahasa gaya bahasanya. Ciri khas tersendiri pada sebagai alat komunikasi terpenting yang iklan yang menyebabkan sebuah iklan digunakan terasa menarik dan tidak membosankan manusia suatu bahasa untuk berbagai keperluan khususnya dalam dunia usaha seperti kepariwisataan. bagi pembaca atau konsumennya. Munculnya Penggunaan bahasa dalam iklan lebih ragam periklanan disebabkan penggunaan bahasa di dunia ditekankan pada aspek komunikatif. Hal kepariwisataan ini berarti bahwa bahasa digunakan dalam tersendiri. iklan harus mudah diserap, dimengerti, dan mengemukakan bahwa kekhasan tersebut dipahami masyarakat. Perancang iklan mengingat pembaca iklan berasal dari yang baik haruslah memperhatikan sasaran berbagai dan tujuan bahasa yang digunakan, sebab membedakan bahasa mempunyai peranan yang tidak kecerdasan, keyakinan, dan pengetahuan. kalah pentingnya dalam dunia komunikasi. Selain itu, dalam menggunakan bahasa Apalagi iklan itu lebih ditujukan untuk periklanan tersebut harus cepat dan mudah menarik pembaca atau konsumen agar dipahami pembaca agar informasi yang mengikuti alur pikiran perancang terhadap disajikan tidak berbelit-belit. Achmadi apa yang diinformasikan. Iklan yang baik (1988: 126) menyatakan bahwa kata yang adalah iklan yang memahami akan selera dirangkai menjadi kalimat tersebut telah atau kebutuhan konsumennya dan mampu melalui pemilihan sehingga kata-kata yang bersaing sehat dengan produk yang lain digunakan tepat sesuai dengan makna untuk mempengaruhi konsumennya. kalimat yang dibentuk. Pilihan kata atau memiliki Ermanto lapisan kekhasan (1996: masyarakat tingkat 7) tanpa kedudukan, Lewis dalam Muhammad (1989: diksi yang baik adalah diksi yang tepat 215) mengatakan bahwa bahasa akan maknanya, efektif dan sesuai dengan pokok mempengaruhi persepsi seseorang dalam masalah, audien serta kejadiannya dengan komunikasi. Bahasa dapat mempengaruhi yang diinformasikan di dalam iklan. Di bagaimana persepsi dan samping seseorang dalam menerima tanggapan suatu itu, Syafi’ie (1988: 110) mengemukakan bahwa kata merupakan 260 Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan unsur penting dalam kalimat suatu bahas. diungkapkan Pemakaian kalimat dalam suatu peristiwa Yurnaldi (1992: 50) bahwa secara umum komunikasi berkata-kata bahasa periklanan tidak berbeda dengan dengan menggunakan kalimat. Rangkaian bahasa tulis lainnya. Dengan begitu jika kata yang digunakan adalah kata yang ingin memanfaatkan bahasa periklanan, sesuai dengan kaidah bahasa sehingga maka aturan-aturan yang berlaku di dalam membentuk penulisan Achmadi hakikatnya kalimat (1988: suatu 126) bahasa. menambahkan bahwa dalam mengunakan diksi aspek yang harus diperhatikan adalah: (a) diksi oleh Hasanuddin kaidah berbahasa, dalam peraturan penggunaan ejaan dan peristilahan, tanda baca, dan lain-lainnya harus diperhatikan. Penanda raga periklanan adalah yang disesuaikan dengan makna, (b) diksi kekhasan bahasa yang digunakan dalam yang tepat penulisannya, (c) diksi yang periklanan ekonomis, dan (d) diksi yang tegas dengan periklanan disebabkan sifat ekonomis kata menghindari penggunaan ungkapan dan yang dimilikinya serta keterbatasan tempat memperhatikan penggunaan ungkapan dan yang disediakan media cetak. Selain itu, memperhatikan dunia periklanan lebih mengutamakan penggunaan imbuhan. tersebut. Kekhasan Keempat aspek ini perlu diterapkan. Hal sosiologi. Koesworo ini menyatakan bahwa bertujuan untuk menampakkan (1994: bahasa ragam 85) periklanan kekhasan dan sifat ekonomis kata yang berorientasi kepada sosiolinguistik yang dimilikinya. mengutamakan Kekhasan ragam sosialisasi. Bahasa periklanan periklanan mengandung makna informatif disebabkan sifat ekonomi kata. Hal ini dan persuasif secara konsekuen merupakan berarti bahwa menggunakan kata penulis berusaha kata-kata yang dapat dimengerti umum, sesedikit mungkin singkat, jelas, tanpa melanggar kaidah bahasa. Perancang Koesworo iklan bahasa untuk pembaca mempertimbangkan terdiri dari (1994: periklanan tidak 86) bertele-tele. menambahkan memiliki kekhasan berbagai tertentu, di antaranya adalah: (a) sederhana, golongan masyarakat, maka dibutuhkan singkat-padat, jelas, langsung (to the bahasa yang khas dan mudah dipahami. point), (b) hidup, lincah, sesuai dengan Walaupun ragam periklanan memiliki ciri- zamannya, mengandung kekayaan bahasa, ciri yang khas tetapi pemakaiannya tidak (c) kalimat singkat dan kata-kata positif, terlepas dari kaidah bahasa. Pendapat ini mengandung 261 yang para dan banyak fakta dan Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 menggunakan kata sedikit mungkin (more mampu mengungkapkan buah pikiran ang less word), (d) bahasa masyarakat secara singkat serta sarat informasinya. dengan mengutamakan isi, memperhatikan Namun, tidak berarti bahasa yang tata bahasa, dan (e) memiliki banyak gaya digunakan dipenggal tanpa diperhatikan (style) bahasa. Gaya merupakan pemilihan kaidah bahasa. Penggunaan bahasa dan penggunaan kata sedemikian rupa, yang sehingga menghasilkan pengertian tertentu memperhatikan pilihan kata sehingga bagi pembaca. sesuai dengan konteksnya. Hasanuddin dalam Yurnaldi (1992: singkat dan padat harus d. Sistematis dalam penyajian 50) mengemukakan bahwa ciri-ciri bahasa Bahasa yang digunakan dalam periklanan antara lain, yaitu: ragam periklanan harus disajikan secara a. Lugas, tidak mendua arti sistematis agar terlihat urutan peristiwa Bahasa yang digunakan dalam ragam periklanan harus memiliki sifat yang logis. e. Bahasa netral; tidak memihak lugas atau bahasa yang mengandung Bahasa netral merupakan bahasa makna sesuai dengan sasaran yang yang sesuai untuk semua lapisan dikehendaki. Hal ini bertujuan untuk masyarakat. menghilangkan memiliki salah tafsir dari pembaca. tingkat b. Sederhana, lazim, dan umum masyarakat. Bahasa tersebut perbedaan kedudukan tidak berdasarkan atau jabatan seseorang. Pembaca iklan berasal dari seluruh lapisan Bahasa f. Menarik yang Bahasa yang menarik bertujuan digunakan di media cetak bersifat agar informasi yang disajikan tidak sederhana, lazim dan umum. Bahasa kaku dan tidak mengurangi minat ersebut telah diketahui masyarakat dan pembaca atau konsumen. penggunaan istilah bahasa di daerah yang dikunjungi agak dibatasi. Bila Siregar (1992: 156) menjelaskan perlu menggunakan istilah yang belum bahwa agar terwujudnya kekhasan bahasa lazim harus diberi penjelasan. pada ragam periklanan, maka tiap kata c. Singkat dan padat yang digunakan harus tepat, mudah Bahasa yang digunakan adalah dipahami, dinamis, dan demokratis. Setiap bahasa yang tidak bertele-tele dan kata yang digunakan dalam menyusun 262 Nursalim : Iklan Dan Implikasinya Dalam Pendidikan sebuah kalimat tidak mengaburkan selalu merupakan unsur-unsur gaya. pemahaman pembaca. Kalimat yang baik Pesan yang digayakan dapat menarik adalah kalimat yang sederhana dengan kata dan mempertahankan minat khalayak. yang secukupnya serta tidak menggunakan b. Pesan yang kata yang berbunga-bunga. Selain itu, mempertinggi Patmoko pemahaman dalam mengungkapkan Ermanto (1996: infomasi di 43) bidang digayakan dapat pengertian atau pesan. metafora atau Penggunaan tamsil dapat pemahaman pesan. periklanan harus memperhatikan ketentuan memudahkan penggunaan bahasa, di antaranya adalah: Gagasan yang rumit mungkin dapat (a) menggunakan kalimat pendek, (b) disampaikan dengan lebih jelas melalui kalimat aktif, dan (c) bahasa yang positif. bahasa kiasan. Ketiga aspek ini akan mewujudkan sifat khas bahasa periklanan. c. Pesan yang digayakan dapat membantu peningkatan suatu pesan. Penggunaan Bahasa merupakan faktor terpenting berbagai pola sinteksis atau kata kiasan dalam komunikasi. Bahasa dalam iklan dapat membantu khalayak mengingat pada dunia bisnis merupakan faktor yang unsur penting dari pesan. Pemasang sangat atau menentukan konsumen yang pelanggan dipromosikan dan pembuat iklan menggunakan kepada slogan dan sesuatu yang baru untuk publik. Gaya bahasa iklan tidak dapat memudahkan peningkatan pesan-pesan mengganti isi. Seluruh komponen pesan meraka. adalah penting. Gagasan-gagasan untuk menarik perhatian pelanggan atau d. Pesan yang meningkatkan digayakan daya tarik dapat persuasif konsumen lebih penting daripada suatu suatu pesan. Apabila perhatian yang hadiah. Bahasa yang digunakan dalam diperoleh khalayak memahami dan iklan menguasai dapat melengkapi pesan dan pesan sehingga memberikan kontribusi positif, yaitu: kemungkinan besar gagasan tersebut a. Suatu pesan yang digayakan dapat akan diterima. Berdasarkan pernyataan memperoleh perhatian yang lebih tersebut di atas dapat disimpulkan besar. Pada dasarnya, pesan yang bahwa benar-benar digayakan menyimpang pengingatan, dan motivasi merupakan dari kaidah-kaidah bahasa. Oleh karena tambahan penting dalam penggabungan itu, unsur-unsur kejutan dan kebaruan 263 perhatian, pengertian, Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 prinsip-prinsip gaya bahasa dalam iklan. Ermanto. (1996). Bahasa Jurnalistik Terapan. Padang: IKIP Padang. F.X. Koesworo. (1994). Di Balik Tugas Kuli Tinta. Jakarta: Gramedia. Kesimpulan Fungsi bahasa periklanan merupakan faktor terpenting dalam komunikasi. Bahasa pada dunia bisnis merupakan faktor yang sangat menentukan untuk mendapatkan konsumen serta yang akan dipromosikan kepada publik. Bahasa yang dilengkapi dengan gambar-gambar serta kualitas yang bagus akan memberikan kesan tertentu sehingga menarik konsumen. Informasi yang disampaikan merupakan gambaran tentang keadaan benda yang diiklankan. Supaya pesan tersebut memperoleh perhatian khusus, maka pesan tersebut Imam Syafi’ie. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud. Laurens, Christine H. (1994). "Penakaran dalam Iklan: Suatu Proyeksi Pikiran Manusia". Palembang: Kongres Linguistik Nasional. MLI. Muhsin Achmadi. (1988). Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Risalah Kongres Bahasa Indonesia VII. (2000). Bahasa Indonesia dalam era Globalisasi Pemamtapan Peran Bahasa sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Depdiknas. Soerjono Soekanto. (1985). Sosiologi: Ruang Lingkup dan Aplikasinya. Bandung: Remaja RodaKarya. Yurnaldi. (1992). Jurnalistik Siap Pakai. Padang: Angkasa. ditulis dengan bahasa yang komuniktif. Gaya bahasa yang sering digunakan adalah lugas tidak mendua, sederhana, singkat dan padat, sistematis dalam penyajian, bahasanya netral, dan menarik. Daftar Kepustakaan Ami Muhammad. (1989). Komunitas Organisasi. Jakarta: Depdikbud. Ditjen. PT. PPLPTK. Bambang Yudi. (1995). Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Erlangga. Burke, K. (1966). Language as Symbolic Action. Berkeley: University of California Press. 264