MODUL PERKULIAHAN Pengantar Aplikasi Komputrer Pengertian E-Learning 2013 Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi Tatap Muka 12 Kode MK Disusun Oleh 90001 Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Abstract Kompetensi Ilmu komputer saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan dalam bidang ilmu Komputer ditunjukan dari beberapa aspek, seperti: bidang pendidikan, keuangan, perkantoran dan sebagainya. Perkembangan perangkat lunakkomputer saat ini sudah memiliki kemajuan yang sangat baik. Sehingga dengan adanya perkembangan dari software pastinya akan semakin memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dalam Pembahasan Kali Ini Dalam Pertemuan – 12 Matakuliah Aplikasi Komputer Akan membahas mengenai E-Learning. 1 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian E-Learning Sekilas perlu kita pahami ulang apae-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning.Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut : Pembelajaran jarak jauh. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran. Pembelajaran dengan perangkat komputer E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer.Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal.Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning.Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas.Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar. Pembelajaran formal vs. informal E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur 2013 2 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum.E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing. Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu: 1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan 2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari 3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari 4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya. Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh. E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. 2013 3 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MENGENAL E-LEARNING Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarangpengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yangdilakukan melalui media internet.Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002)mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkatelektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengankebutuhannya. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut : e-Learning is a genericterm for all technologically supported learning using an array of teaching andlearning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellitetransmissions, and the more recognized web-based training or computer aidedinstruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono danLibrero, 2002). Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaanteknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkanpengetahuan dan keterampilan.Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga(2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagaihakekat e-learning.Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuksegala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewatteknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikansecara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (padawaktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melaluimedia ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video.Ia juga harusmenyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan profesional dalambidangnya. Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya.Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar.Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. 2013 4 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru dalam artisebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikanwakil guru yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia. Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut. Pertama, elearningmerupakanpenyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihansecara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapatmemperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajianterhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapatmenjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berartimenggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat modelbelajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan carapenyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai dengangaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akanmemberi hasil yang lebih baik. Sedangkan Karakteristik e-learning, antara lain. Pertama, Memanfaatkan jasateknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dansesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi olehhal-hal yang protokoler. Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital mediadan computer networks). Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (selflearning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswakapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat,Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan halhalyang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W.Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning,yaitu :sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akanmemudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada,dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk prosesbelajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syaratpersonal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorangguru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan daninteraksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantusegala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betahberlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini 2013 5 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ditunjang dengankecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya.Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin olehpengajar atau pengelola. Teknologi Pendukung E-Learning Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itudikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnyamenggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaranyang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologitersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning danTechnology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnyaterdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone)dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data InformationTechnologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalahkombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulanteknologi e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada limaaplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email,Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan WorldWide Web (WWW)”. Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang adadalam elearning. 1. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampumemperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. 2. Kedua, e-learningdikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standarteknologi internet. 3. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yangpaling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalampelatihan. Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salahsatunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000).Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa system seperti ; Pertama, paradigmavirtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yangberkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru,karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih olehsystem belajar tersebut. 2013 6 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kedua, virtual school system, yang dapat membuka peluangmenyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukanruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswadapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. Ketiga,paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resourcessystem. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu aksesterhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalaminternet. Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999). Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’. Pengembangan Model Pendapat Haughey (1998) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya adatiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaituweb course, web centric course, dan web enhanced course ; Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yangmana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanyatatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dankegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengankata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh. Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antarabelajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikanmelalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajarimateri pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahanuntuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, pesertadidik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajarimelalui internet tersebut. Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjangpeningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalahuntuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar,sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain.Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencariinformasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situsyang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yangmenarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dankecakapan lain yang diperlukan. 2013 7 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kelebihan dan Kekurangan E-Learning Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikanterbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini,1997), antara lain. Pertama, Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dansiswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular ataukapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak,tempat dan waktu. Kedua, Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar ataupetunjuk belajar yang terstruktur dan ter-jadual melalui internet, sehingga keduanyabisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. Ketiga, Siswa dapatbelajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukanmengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Keempat, Bila siswa memerlukantambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapatmelakukan akses di internet secara lebih mudah. Kelima, Baik guru maupun siswadapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah pesertayang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Keenam, Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Ketujuh, Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional. Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learningjuga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam,1997), antara lain. Pertama, Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkanantar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknyavalues dalam proses belajar dan mengajar. Kedua, Kecenderungan mengabaikanaspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspekbisnis/komersial. Ketiga, Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihandaripada pendidikan. Keempat, Berubahnya peran guru dari yang semula menguasaiteknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaranyang menggunakan ICT. Kelima, Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yangtinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa komputer. 2013 8 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id REFERENSI Antonius Aditya Hartanto dan Onno W. Purbo, E-Learning berbasis PHP dan MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Asep Saepudin, Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003. Budi Rahardjo, Proses e-Learning di Perguruan Tinggi, Seminar & Workshop, ITB, 11 Desember 2003. ___________, Internet Untuk Pendidikan, http://budi.insan.com, 2001. ___________, Pemanfaatan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi, Dipresentasikan pada acara “Sosialisasi Mengenai Implementasi Penerapan UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta; Pemerintah Sebagai Panutan Dalam Ketaatan Lisensi Peranti Lunak”, Tim Koordinasi Telematika Indonesia, Novotel Coralia Hotel, Bogor, 9 Maret 2004. Jaya Kumar C. Koran, Aplikasi ‘E-Learning’ Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Malaysia: Cadangan Perlaksanaan Pada Senario Masa Kini, Pasukan Projek Rintis Sekolah Bestari Bahagian Teknologi Pendidikan, Kementerian Pendidikan Malaysia. Oos M. Anwas, Model Inovasi E-Learning Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003. Romi Satria Wahono, Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis, http://www.ilmukomputer.com, 2003. Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003. 2013 9 Aplikasi Komputer Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id