Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 UJI DAYA HAMBAT AIR REBUSAN BUAH PARE (Momordial charantia L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli. Nico Syahputra Sebayang1) , Husainah Yusuf 2) , Nurdewi Harahap3) 1) Dosen DPK pada Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser email: [email protected] 2) Dosen DPK pada Fakultas Pertanian Universitas Gunung Leuser email: [email protected] 3) Dosen Akademi Analis Kesehatan Widya Dharma email: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa “Uji Daya Hambat Air Rebusan Buah Pare (momordial charantia L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli” penelitian ini dilakukan di Laboraturium Mikrobiologi Poltekes jurusan analis kesehatan Palembang. Penelitian dengan metode eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui apakah air rebusan buah pare (momordial charantia L) dapat mengahmbat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan pada konsentrasi berapa yang tepat air rebusan dapat menghambat pertumbuhan bakteri escherichia coli. Sampel yang digunakan adalah buah pare yang dijual di pasar alang-alang lebar km 12. Dari pengamatan berdasarkan konsentrasi 10 b/v , didapat 0 mm atau tidak terbentuk zona hambat. Begitu juga dengan konsentrasi 20 %b/v, 30% b/v, 40% b/v,50% b/v tidak terbentuk zona hambat,kemudian konsentrasi 100 %. Hasil yang didapat juga 0 mmatau masih saja tidak terbentuk zona hambat. Dan kontrol negatif tidak terbentuk zona hambat maka dapat disimpulkan bahwa air rebusan buah pare tidak dapat menghambat ,terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Kata Kunci : Uji daya Hambat,air rebusan pare, Escherichia coli. 1.PENDAHULUAN A.Tanaman Pare (Momordial charantia L.) Tanaman pare (Momordial charantia agak kasar ketika masih muda, namun L.) berasal dari kawasan Asia tropis. setelah tua gundul, buahnya buni, bulat Pare semak telur memanjang, warna hijau kuning semusim, yang hidupnya menjalar atau sampai jingga, dan rasanya pahit, biji merambat, dengan selur berbentuk keras, spiral. (Rahman dkk,2009). tergolong Daunya tanaman tunggal, berbulu, warna cokelat kekuningan berbentuk lekuk tangan, dan bertangkai Ada beberapa jenis pare yang 10 cm.bunganya berwarna kuning terdapat di pasaran antara lain pare muda,batangnya gajih, pare hijau, pare import dan pare berwarna hijau, massif, mempunyai rusuk 5, berbulu belut. jenis pare : 24 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 1. Pare Gajih moonshine.perbedaan ketiga jenis pare Pare ini paling banyak dibudidayakan import ini adalah mengenai permukaan dan paling disukai. Pare ini biasa kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan disebut pare putih atau pare mentega. penampilan, bentuk buah dan ukuran Bentuk buah. buahnya panjang dengan ukuran 30-50 cm, diameter bua 3-7 cm, berat rata-rata 200-500 gram/buah. 4. Pare Belut Jenis pare ini memang kurang populer. 2. Pare Hijau Bentunya memanjang seperti belut Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan panjangnya antara 30-110 cm dan berwarna hijau dengan bintil-bintil berdiameter 4-8 cm. agak halus. Pare ini banyak macamnya, Sistematika tumbuhan pare adalah diantaranya pare ayam, pare kodok, sebagai berikut: (Depkes RI,2001) pare alas atau pare ginggae. Dari Divisi berbagai jenis tersebut paling banyak Sub divisi : Angiospermae ditanam adalah pare ayam. Buah pare Kelas : Dicotyledoneae mempunyai Bangsa : Cucurbitales Sedangkan pare ginggae buahnya kecil Suku : Curcubitaceae hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan Marga : Momordica daging buahnya tipis. Pare hijau ini Jenis : Momordial charantia L. panjang 15-20 cm. mudah sekali pemeliharaannya, tanpa : Spermatophyta Buah pare mengandumg senyawa- lanjaran atau para-para tanaman pare senyawa seperti momorkarin, hijau ini dapat tumbuh dengan baik. moordenol, oordisilin, momordisin, 3. Pare Import momordisinin, momordin momordolol, Jenis pare ini berasal dari taiwan. karatin, karin, kriptoxantin, diosgenin, Benih pare ini merupakan hybrida asam elaeostearat, eritrodiol, asam yang final stock sehingga jika ditanam galak tidak dapat menghasilkan bibit baru. goyaglikosida dan goyasaponin asam Jika kafeat dan asam ferulat, fisetin dan dipaksakan jugaakan turonat, asam gentisik, menghasilkan produksi yang jelek dan isoramnetin, menyimpang methoxycucurbita-5,23(E)-diene,3b- dari asalnya. Di 3b,25-dihydroxy-7b- indonesia terdapat tiga varietas yang hidroxy-7,25,dimethoxycucur-bita- telah beredar yaitu known-you green, 5,23(E)-diene known-you allopyranosyl-7b,25- now.2, dan dan 3-O-B-D- 25 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 dihydroxycucurbita-5,23(E)-dien-19-al Imunodeficiency Virus (HIV). (Shu-Jing Wu, 2007). Senyawa-senyawa yang diisolasi Berikut ini adalah beberapa kegunaan tumbuhan pare : didalam buah pare memiliki efeksi 5. pada HIV, konsumsi buah pare 1. Buah pare dikatakan juga sebagai akan memperlambat perkembangan perangsang saluran pencernaan dan virus HIV pada orang yang membantu terinfeksi. menyembuhkan dispepsia dan konstipasi. 6. Buah pare mencegah atau melawan 2. Di Togo, buah pare digunakan sebagai obat tradisional penyakit-penyakit untuk saluran diabetes mellitus tipe 2. Pada tahun 1962, Lolitkar dan Rao mengekstrasi suatu zat dari pencernaan, dan ekstranya juga tumbuhan, yang mereka beri nama mempunyai karantin, dimana zat ini memiliki aktivitas melawan cacing nematoda Caenorhabditis efek hipoglikemik pada kelinci elegans secara in vitro. normal dan kelinci yang terkena 3. Buah pare banyak digunakan diabetes. Pendapat lain menyatakan secara tradisonal di Asia sebagai bahwa zat tersebut hanya aktif pada pencegah dan obat untuk penyakit kelinci yang terkena diabetes, malaria. Di Guyana, buah pare diisolasi oleh Visarata dan direbus Ungsurungsie pada tahun 1981. dan dimasak dengan bumbu dan bawang. Makanan yang Buah pare meningkatkan popular ini dikenal sebagai corolla sensitifitas insulin. Pada tahun dan merupakan pencegah malaria. 2007, suatu studi oleh Departemen Pengujian di laboratorium juga Kesehatan Filipina menyatakan telah memastikan bahwa spesiens- bahwa konsumsi dosis harian buah spesies pare sebesar 100 mg/kg berat buah pare memiliki aktivitas anti malaria, walaupun badan setara dengan 2.5 mg/kg dari belum obat anti diabetes glibenklamit pernah dipublikasikan adanya pengujian pada manusia. 4. Uji laboratorium menunjukkan yang diminum dua kali sehari. Tablet dari ekstra buah pare dijual bahwa senyawa-senyawa didalam di Filipina sebagai slemen buah pare mungkin efektif untuk makanan dengan nama dagang menangani infeksi Human Charantia dan diekspor kebanyak 26 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 negara. Buah pare juga B.Escherichia Coli mengandung lektin yang memiliki Escherichia aktivitas seperti insulin. Lektin ini disingkat E. coli, adalah salah satu menurunkan konsentrasi glukosa jenis spesies utama bakteri gram darah dengan bekerja pada jaringan negatif. Pada umumnya, bakteri periferal, dan sama seperti efek yang insulin pada otak, menekan nafsu Escherich ini dapat ditemukan makan. dalam besar manusia. 7. Senyawa 15,16-dihydroxy-a- ditemukan usus Kebanyakan atau oleh E. biasa Theodor Coli tidak eleostearic acid yang diekstraksi berbahaya, tetapi beberapa seperti dari buah pare, telah diteliti dapat E. menginduksi apoptosis dari sel mengakibatkan keracunan makanan leukemia secara in vitro. yang serius pada manusia yaitu 8. Buah pare juga digunakan secara 9. coli, Coli tipe 0157:H7, dapat diare berdarah karena eksotoksin tradisonal untuk menyembuhkan yang disentri, kolik, demam, luka bakar, verotoksin. nyeri pada menstruasi dan beberapa dengan cara menghilangkan satu masalah pada kulit. Juga digunakan basa adenine dari unit 28S RNA, untuk sehingga menghentikan (Wikipedia, 2011). protein. Sumber Ekstrak buah pare yang direbus contohnya adalah daging yang menunjukkan belum mengontrol kelahiran aktivitas anti dihasilkan Toksin masak, bernama ini bekerja sintesis bakteri seperti ini daging oksidan. Ekstrak dari buah pare hamburger yang belum matang. E. menunjukkan perbedaan penting Coli yang tidak berbahaya dapat dalam aktivitas menangkap radikal menguntungkan manusia dengan bebas antara ekstrak yang diperoleh memproduksi dengan maserasi dingin dengan dengan ekstrak yang diperoleh dengan cara dalam panas, karena adanya perubahan digunakan pada komposisi kimia tumbuhan rekayasa genetika. Biasa digunakan selama proses pemanasan, yang sebagai vektor untuk menyisipkan kemudian gen-gen tertentu yang diinginkan menigkatkan komponen anti oksidan. jumlah vitamin K2, atau mencegah usus. E. dalam bakteri Coli lain banyak teknologi untuk dikembangkan. E.Coli dipilih 27 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 karena pertumbuhannya sangat E-coli merupakan penguhi normal usus, cepat dan dalam seringkali menyebabkan infeksi. mudah penanganannya. Negara-negara di Eropa sekarang sangat mewaspadai 2. METODE PENELITIAN penyebaran bakteri Jenis penelitian yang digunakan adalah mereka bahkan mengimpor sayuran E.Coli ini, melarang dari luar (Wikipedia, 2013). penelitian eksperimental deskriptif. Penelitian dilaksanakan di laboraturium mikrobiologi Kesehatan Poltekes jurusan jl.Sukabangun analis KM 6,5 kelurahan SukaJaya kecamatan Sukarame Palembang 30151 pada bulan Juni 2014. Sampel penelitian ini adalah buah pare (Momordial charantia L) yang dijual dipasar alang-alang lebar tahun 2014. 2.1 Alat dan bahan Penelitian 1. Alat-alat yang digunakan adalah : 1. Jarum Ose 2. Gelas ukur 3. Neraca, Tabung reaksi 4. Batang Pengaduk Gambar 1 : Bakteri Escherichia Coli E-coli dari anggota family 5. Kertas cakram Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan 6. Pembolong kertas panjang 2,0 - 6,0 dan lebar 1,1-1,5 . bentuk 7. Kapas lidis steril sel dari bentuk seperti cocclo hingga 8. Labu ukur membentuksepanjang ukuran filamentous. 9. Pinset Tidak ditemukan spora E-coli batang gram 10. Cawan Petri negatif. 11. Lampu spiritus Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, 12. Incubator biasanya tidak berkapsul, bakteri ini 13. Autoclave aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif. 14. Erlenmeyer 15. Dry hot oven 28 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 16. Blender 121oC tekanan 15 psi selama 15 menit. 17. Kapas Ose dipanaskan diatas lampu spiritus 18. Jangka sorong sampai memijar. Meja dibersihkan dengan 19. Mistar menggunakan alcohol atau lysol sebelum 20. Pipet ukur dan sesudah melakukan percobaan. 21. Kain kasa steril 2.3 Prosedur kerja Pembuatan Air 22. Water bath Rebusan 23. Rak tabung reaksi charantia L) 24. Beaker gelas Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut: 25. Pinset Pare (Momerdial a. Simplesia buah pare dibersihkan 26. Alkohol tehnis dari kotoran yang melekat dengan 2. Bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah : menggunakan air lalu tunggu sampai kering. a. Pare b. Kemudian ditimbang sebanyak 250 b. Aqua steril c. Biakan Buah gram lalu dirajang murni bakteri Escherichia coli c. Setelah itu di masukkan kedalam blender yang telah di seterilkan d. Nacl fisiologi : 0,9% steril e. Kertas cakram dengan alcohol d. Lalu ditambahkan naCL 0,9% f. Amoxicilin sebanyak 250 ml selanjutnya di g. Medium muller Hinton Agar blender (MHA) e. Hasil blenderan dimasukkan 2.2. Sterialisasi bahan dan Alat kedalam Erlenmeyer yang Semua alat yang digunakan atau dipakai disterilkan lalu di rebus dengan untuk penelitian harus dalam keadaan menggunakan lampu spritus ± 15- bersih atau steril. Untuk pipet ukur, kapas 30 menit. lidi, cawan petri, dibungkus dengan kertas Untuk membuat larutan Air Rebusan Buah perkamen, reaksi Pare pada uji coba yang pertama yaitu ditutup dengan kapas baru disterilkan dengan konsentrasi 10% ambil dari larutan dalam Dry Heat Oven pada suhu 160oC induk konsentrasi 100%, sebanyak 1 ml, selama 2 jam. Sedangkan media aquadest lalu tambahkan NaCL 0,9% sebanyak 9ml. yang akan digunakan dalam penelitian ini Begitu pula pada konsentrasi yang ke dua disterilkan dengan autoclave pada suhu dimulai dari konsentrasi 60% ambil 6 ml sedangkan tabung 29 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 sampel kemudian tambahkan NaCL Timbang amoxicillin sebanyak 1 gr, sebanyak 4 ml, lakukan hal yang sama masukkan ke dalam tabung reaksi steril, untuk kemudian pembuatan larutan dengan tambahkan aquadest steril konsentrasi hingga 100%. sebanyak 10ml. Ambil disk kosong steril, 2.4.Pembuatan Disk Cakram Metode lalu masukkan kedalam tabung yang berisi kirby Beuer amoxicillin. a.Pembuatan Cakram Steril Cakram dibuat dari kertas whatman no 1 2.5. yang terdiri dari 3 lapis, kemudian dibuat Hinton Agar dengan pembolong berdiameter 6 mm kertas dan Pembuatan Medium yang Media Mueller Agar berfungsi selanjutnya untuk pengujian aktivitas Bakteri.Prosedur disterilkan dengan di autoclave pada suhu pembuatannya adalah : 121oC selama 15 menit, dengan tekanan Komposisi. 15psi, kemudian dicelupkan kedalam air Infusat de Vianda 2,0 gr rebusan Hydrolysat 17,5 gr konsentrasinya selama 15-30 menit lalu Amidom 1,5 gr diangkat dan dikeringkan dengan cara Agar-agar 13,0 gr buah Pare Mueller sesuai dengan diangin-anginkan, Cara : b.Pembuatan Disk Air Rebusan Pare 1. Timbang 17 gram media mueller histon Masukkan masing-masing konsentrasi air kedalam labu erlemeyer, lalu larutan dalam rebusan Pare kedalam tabung reaksi steril. 500 ml aquadest kemudian aduk hingga Ambil disk kosong yang telah disterilkan, rata. lalu masukkan ke dalam masing-masing 2..Panaskan konsentrasi air rebusan Pare sampai dist Autoclave 121oC selama 15 menit tersebuat benar-benar terendam rata. 3..Dinginkan sampai suhu ± 45oC. c. Pembuatan Disk Kontrol Negatif 4.Tuangkan dalam cawan petri sebanyak Masukkan NaCL 0,9% fisiologis kedalam 15-20 ml. tabung reaksi steril. Ambil disk kosong 5.Biarkan dingin dan beku. steril, lalu masukkan kedalam tabung yang 6.Siap digunakan dan simpan dalam lemari berisi NaCL 0,9%. es jika belum digunakan. d.Pembuatan (Amoxicillin) Disk Kontrol dengan sterilisasi dalam Positif 2.6. Penanaman Suspensi Bakteri Pada Media Muller Hinton 30 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 Dibuat sebanyak ± 3 ose dengan pada cara menorehkan galur murni dari mengurangi air. escherichia coli kedalam larutan NaCL fisiologi, dalam tabung e) Lalu oleskan kapas lidi yang sudah ada suspensi bakterinya pada menit arah, Ambil kapas lidi steril, lalu agar merata dan biarkan beberapa menit supaya sespensi bakteri meresap. f) Kemudian tempelkan kertas cakram Peras kapas lidi dengan jalan yang sudah dicelupkan kedalam air memutarnya pada dinding tabung. rebusan buah pare yang sesuai Goreskan kapas lidi tersebut pada dengan konsentrasi, di tengah-tengah media Muller Hinton agar secra MHA. g) Sebagai kontrol negativ, cakram merata. untuk permukaan media MHA melalui tiga Escherichia coli tabung reaksin dan didiamkan selama 15 masukkan ke dalam biarkan murni dinding Biarkan selama ± 5 menit supaya dicelupkan pada 10 ml NaCL 0,9% mengering pada suhu kamar kemudian diangin-anginkan dan diletakkan di tengah-tengah media 2.7. Penentuan Daya Hambat Air Rebusan Pare (momordial charantia L) MHA h) Sebagai kontrol positif, cakram di a) Media Mueller Hinton Agar (MHA) celupkan pada Amoxicillin 1 gr yang dituangkan ke dalam 6 cawan petri, telah di campurkan NaCL 0,9% masing-masing 15-20 ml dan biarkan sebanyak 10ml kemudian diangin- membeku pada suhu kamar. anginkan dan diletakkan di tengah- b) Kemudian MHA dikeringkan kedalam Dry heat Oven pada suhu tengah media MHA. i) Kemudiaan diinkubasi dalam 60oC sampai uap air yang ada pada incubator pada suhu 35-37oC selama permukaan media kering. 24 jam c) Ambil kapas lidi steril, celupkan j) Setelah 24 jam dilakukan kedalam suspensi bakteri Esherichia pengukuran terhadap diameter zona coli. hambat d) Kemudian keluarkan kapas dari dalam tabung sambil ditekan –tekan bakteri dengan menggunakan mistar atau jangka sorong 31 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 hambat terdapat pertumbuhan bakteri Escherichia coli Alur Penelitian Sampel tanaman Pare Pengukuran dapat menggunakan dilakukan jangka dengan sorong ataupun penggaris. Cara pengukuran tampak pada Pembuatab air rebusan konsentrasi pare gambar di bawah ini : C F A B E D 1 Uji daya hambat terhadap bakteri Escherichia Coli 2 D Gambar 3 Cara Pengukuran Diameter Zona Daya Hambat Keterangan : Garis Tebal (1) : Kertas cakram Garis Tipis (2) : Zona inhibitas yang terbentuk Terbentuk zona hambat Pengukuran I (mm) : (A-B) Tidak terbentuk zona Hambat Pengukuran II (mm) : (C-D) Pengukuran III (mm) : (Pengukuran I+II+III) / 3. 2.8. Interpretasi Hasil 3.HASIL DAN PEMBAHASAN a. Jika terdapat zona jernih disekitar 3.1. Hasil cakram maka Air rebusan buah pare Dari hasil penelitian yang berjudul mempunyai daya hambat terdapat “uji daya hambat Air rebusan buah pare pertumbuhan bakteri Escherichia coli. (Momordial b. Jika tidak terdapat zona charantia L) terhadap jernih pertumbuhan bakteri Escherichia coli”. disekitar cakram maka Air rebusan Setelah dobiakkan didalm inkubator pada buah pare tidak mempunyai daya suhu 37o c selama 24 jam ,tetapi tidak 32 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 terjadi zona hambat terhadap pertumbuhan escherichia coli dengan 2 (-) NaCl konsentrasi pertama 10% sampai dengan 50% dan di 3.2.Pembahasan uji lagi dengan konsentrasi ke dua yaitu Pada konsentrasi 60% sampai dengan 100%, pare(momordial charantia L) yang masih tetapi tetap tidak terjadi zona hambat segar. Dimana tanaman ini mempunyai terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia khasiat coli.dari penelitian ini maka diperoleh data dilakukan dengan cara buah pare di rajang sebagai berikut : setelah penelitian dan itu digunakan buah manfaat.penelitian di blender ini kemudian ditambahkan dengan NaCl 0,9 %setelah itu Tabel 1.hasil penelitian uji daya hambat air di peras, untuk mendapatkan suatu hasil rebusan buah Pare (momordial charantia perasan L) menggunakan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. yang baik, diperas dengan kertas saring untuk mendapatkan sarinya. Sebagai no coba mikroba Konsentrasi N air Diamaeter zona digunakan bakteri Escherichia coli, pada rebusan buah hambat hambat penelitian ini dilakukan dua kali uji coba pare (momordial (mm) dengan konsentrasi yang berbeda-beda, charantia L) (%) yaitu uji coba yang pertama, pengenceran 1 10 0 dengan menggunakan 5 konsentrasi yaitu 2 20 0 konsentrasi 10% sampai dengan 50%, dan 3 30 0 uji coba kedua dengan menggunakan 4 40 0 konsentrasi 60% sampai dengan 100%. 5 50 0 Sedangkan pembanding antara kontrol 6 60 0 positif 7 70 0 menggunakan amoxicillin dan NaCl 0,9% . 8 80 0 untuk 9 90 0 Amoxicillin 1 100 0 menggunakan NaCl 0,9%. Kontrol 1 positif 1 uji kontrol kontrol positif dan negatif menggunakan kontrol negatif Dari data diatas menunjukkan 18 bahwa masing-masing perlakuan dari air (+) Amoxicilin Kontrol 1 negatif dengan 0 rebusan pare(momordial charantia L)memberikan hasil yang sama terhadap 33 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 diameter zona daya hambat pada masing- coli. masing konsentrasi. Hal ini terbukti pada pengenceran yang berbeda –beda maka konsentrasi dengan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : konsentrasi 100% didapatkan hasil yang 1. Uji daya hambat Air rebusan buah sama pada konsentrasi NaCl 10%-100% pare (moordial charantia L)tidak didapatkan diameternya adalah 0 mm, dan menghambat pertumbuhan bakteri begitu juga dengan konsentrasi NaCl yang escherichia dimulai penelitian ini kami menggunakan 10% dari sampai konsentrasi 60%-100% hasilnya tetap sama yaitu 0 mm. Nacl Pada kontrol positif digunakan Amoxicilin yang pembanding diperoleh Dengan digunakan sebagai diameter berbagai 0,9%, konsentrasi coli,karena tapi di seharusnya menggunakan aquades dan sesuai dengan penelitian terdahulu. zona 2. Pada konsentrasi 10%-50% air hambat bakteri sebesar 18 mm dan kontrol rebusan buah Pare (momordial negatif 0,9 charantia L) tidak menghambat menggunakan aquades, pertumbuhan bakteri Escherichia zat-zat yang coli.begitu pula dengan konsentrasi menggunakan %,seharusnya berkemungkinan terdapatdalam buah NaCl pare (momordial 60%-100% tetap tidak charantia L), tetap saja tidak akan menghambat pertumbuhan bakteri menghasilkan zona hambat. Escherichia coli. Menurut Setiabudi (1987) kloramfenikol 3. Senyawa yang teridentifikasi dari atau amoxylin bersifat bakteriostatik yang alkohol pada air rebusan pare bekerja (Momordica charantia L) adalah menghambat enzim peptidil transferase pada proses sintesis protein alkaloid dan saponin. kuman.Lemahnya efektivitas air rebusan pare ini kandungan mengandung kemungkinanterjadi karena fitokimianya yang hanya senyawa alkaloid dan saponin, sehingga kurang kuat dalam 5.REFERENSI Anderson, WAD.1961.Patholgy.fourth Edision.USA: THE MOSBY CV [Depkes]. Departemen Kesehatan.2000. menghambat bakteri Escherichia coli. Coleus blumei Benth.[terhubung 4. KESIMPULAN berkala].http://bebas.vlsm.orgv12ar Dari hasil penelitianuji daya hambat Air tike rebusan buah pare(momordial charantia L) lttg_tanaman_obat/depkesbuku22- terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia 072.pdf 34 Jurnal Bio-Natural (Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1. Maret-Agustus 2015, hlm 24-35 Subahar T.2004.Khasiat dan Manfaat pare Irianto K.2006.mikrobiologi dunia Menguak Mikroorganisme.jilid I.Bandung;Yrama Widya. si pahit pembasmi penyakit.Cetakan pertama.jakarta;AgroMedia Pleezar M J ,dan s Chan, 1998.dasar-dasar Mikrobiologi2, : Pustaka. Indonesia University Press, Jakarta. Rahman, A, Purwanti, A,.Arya,W.2009Laporan kegiatan Tanaman Pare di lapang.ITB.Bogor. Rivera, G.1941.preminary Chemical And Pharmacological Studies on “cunde amor”Momordica charantia L.(I)Am.J.Pharm.113(7) :281-297 Robinson T.1995.kandungan tumbuhan Organik tinggi.Bandung.Institut Teknologi Bandung. Schunak W, Mayer K,Haake M.1990. Senyawa Obat.Ed ke-2.Wattimena JR,Subino,penerjemah;Yogyakarta: UGM Pr. Siswandono dan Soekardjo B.1995Kimia Medisinal.Surabaya:Erlangga. 35