BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca adalah salah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat penting di dalam
kehidupan. Karena hampir semua pengetahuan menyajikan ilmunya dalam bentuk
teks tulisan yang mana menuntut anak harus melakukan kegiatan membaca guna
memperoleh pengetahuan.
Farida Rahim (2008: 1) menjelaskan bahwa proses belajar yang paling
efektif dilakukan melalui kegiatan membaca. Masyarakat yang gemar membaca
akan memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang dapat meningkatkan
kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan di masa yang
akan datang. Membaca semakin penting dalam kehidupan bermasyarakat yang
kompleks karena setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.
Walaupun informasi dapat ditemukan melalui media lain seperti media audiovisual namun sebuah teks bacaan lebih dibutuhkan dalam menambah suatu
pengetahuan.
Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal
tersebut
menunjukkan
pentingnya
penguasaan
pentingnya
penguasaan
keterampilan membaca. Keterampilan membaca menjadi dasar yang utama tidak
hanya bagi pelajaran bahasa itu sendiri namun juga di dalam mata pelajaran lain
baik jenjang SD, SMP maupun SMA. Atau bahkan di jenjang perguruan tinggi.
Nurgiyantoro (2013:253) mengungkapkan bahwa pengukuran kegiatan
membaca dapat mencakup dua segi yaitu keterampilan dan kemauan.
Keterampilan membaca lebih berkaitan dengan aspek kognitif, sedangkan faktor
kemauan berkaitan dengan aspek afektif. Lebih lanjut Nurgiyantoro menyatakan
bahwa wacana untuk tes membaca sebaiknya tidak terlalu panjang. Dalam satu
tes, lebih baik terdiri dari beberapa wacana pendek daripada sebuah wacana
panjang. Berbicara tentang bentuk tes, Nurgiyantoro berpendapa bahwa tes esai
maupun objektif dapat dipilih, hanya saja mengukur kemampuan tingkat sintesis
1
2
dan evaluasi bentuk tes esai lebih mudah disusun. Berdasarkan pendapat di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran keterampilan membaca pemahaman
dapat dilakukan dengan melalui tes objektif atau tes esai dengan memperhatikan
indikator.
Menurut pengamatan penulis saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia,
diketahui bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Cilacap masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari ketika siswa
diberi pertanyaan mengenai isi bacaan yang sudah diberikan, siswa tidak dapat
menjawab dengan cepat. Bahkan siswa masih harus membuka kembali bahan
bacaan untuk dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Selain itu, ketuntasan
belajar hasil Ulangan Semester 1 secara klasikal juga baru mencapai sekitar 40%
karena hanya ada sekitar 11 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yakni 75.
Rendahnya keterampilan siswa dalam membaca pemahaman ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari guru maupun dari siswa sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara singkat setelah pembelajaran, ada beberapa masalah
yang diungkapkan oleh siswa. Masalah tersebut diantaranya adalah siswa jenuh
dengan pelajaran membaca sehingga mereka tidak antusias untuk mengikuti
pelajaran dengan baik. Guru tidak mengarahkan siswa dan membiarkan siswa
membaca sendiri bahan bacaan sehingga siswa banyak yang gaduh dan sibuk
sendiri ketika proses belajar sedang berlangsung. Masalah media pembelajaran
yang kurang berperan pun menjadi salah satu penyebab rendahnya keterampilan
membaca pemahaman siswa.
Proses belajar mengajar yang masih menggunakan metode ceramah
kurang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Metode ini
menyebabkan pembelajaran menjadi tidak menarik dan membuat para siswa
merasa terbebani. Hasilnya kemampuan siswa untuk menyerap ilmu pun menjadi
tidak maksimal. Padahal keterampilan membaca pemahaman tidak hanya
diterapkan di pelajaran Bahasa Indonesia saja melainkan di mata pelajaran lain
keterampilan membaca pemahaman ini pun sangat dibutuhkan.
2
3
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, ada banyak sekali
metode pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam
mengajar untuk menciptakan siswa yang aktif dan kreatif. Paradigma
pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru pun berubah menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Untuk memecahkan masalah diatas, peneliti menetapkan alternative
tindakan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dengan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan media koran.
Slavin di dalam Farida Rahim (2008: 35) mengatakan bahwa tujuan utama CIRC
adalah membantu siswa belajar membaca pemahaman yang luas untuk kelas kelas
yang tinggi.
Hasil penelitian yang relevan tentang pembelajaran struktur cerita bahwa
CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Disamping itu,
berdasarkan pada beberapa hasil penelitian, siswa juga bisa membuat dan
menjelaskan prediksi tentang bagaimana suatu masalah bisa diselesaikan (Farida
Rahim, 2008: 35).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan mengkaji masalah
tersebut melalui penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca
Pemahaman melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) dan Koran Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cilacap
Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini terfokus, maka diperlukan adanya
rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) dan koran dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Cilacap?
2. Apakah metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) dan koran dapat meningkatkan hasil keterampilan membaca
keterampilan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cilacap?
3
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan
proses
pembelajaran
keterampilan
membaca
pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cilacap dengan
menggunakan
metode
Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition (CIRC) dan media koran.
2. Meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan membaca pemahaman
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cilacap dengan menggunakan media
koran dan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran
mengenai metode alternative dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan materi membaca pemahaman dan menambah
wawasan baru mengenai pengembangan dengan media koran dan
metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Meningkatkan proses pembelajaran.
2) Meningkatkan
metode
dan
media
pembelajaran
yang
digunakan untuk mengajarkan materi membaca pemahaman
yang lebih efektif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa.
3) Meningkatkan kompeten guru dalam mengajar.
b. Bagi siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya keterampilan
membaca pemahaman.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
3) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran.
4
5
c. Bagi sekolah
1) Meningkatkan referensi penggunaan dan media pembelajaran
sebagai cerminan pendidik di sekolah.
2) Meningkatkan
kinerja
sekolah
melalui
peningkatan
profesionalisme pendidik.
5
Download