bahan press release

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
RI Ungguli Singapura Sebagai Tujuan Investasi
Jakarta, 19 November 2015 – Survei Price Waterhouse Coopers (PwC) terhadap 800
CEO perusahaan yang berlokasi di Asia Pasifik menempatkan Indonesia di posisi
kedua terbaik setelah RRT. Posisi tersebut mengungguli Singapura yang dikenal
sebagai salah satu hub perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik. Singapura
hanya mendapatkan 46% responden CEO menyatakan akan meningkatkan
investasinya selama 12 bulan ke depan, dibawah posisi Indonesia yang mendapatkan
52% dan hanya selisih tipis dengan posisi teratas RRT dengan 53% responden.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani merespons positif hasil
survei tersebut dan menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan bahwa para CEO
negara APEC masih percaya dengan iklim investasi di Indonesia yang semakin
kondusif. “Respon pemerintah sangat penting karena kepercayaan yang muncul
dalam survei tersebut harus dikelola dengan baik terutama dengan
menginformasikan reformasi-reformasi kebijakan investasi yang telah dilakukan oleh
pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada pers, Kamis (19/11).
Menurut Franky, keyakinan para CEO tersebut cukup signifikan apalagi mengingat
aliran modal asing yang masuk ke Asia Pasifik sudah cukup tinggi. “Jadi salah satu
keterangan di survei tersebut menyebutkan bahwa sebenarnya wajar apabila tahun
ini terjadi penurunan mengingat arus masuk PMA ke Asia-Pasifik mencatat angka
tertinggi tahun lalu,” ungkapnya.
Survei PwC tersebut juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan, 68% investasi
baru akan dikucurkan di wilayah APEC dan 32% lainnya ke wilayah lain di dunia.
Franky menjelaskan bahwa capaian Indonesia dalam survei tersebut akan menjadi
modal bagi pemerintah untuk meningkatkan aliran investasi yang masuk ke
Indonesia.
“Bapak Wapres dalam CEO Summit kemarin (18/11) menyampaikan hal-hal
mengenai bagaimana respon pemerintah terhadap perubahan global dan bagaimana
Indonesia melakukan deregulasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif,”
tambah Franky.
Realisasi investasi negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC) mendominasi arus investasi yang masuk ke Indonesia.
Berdasarkan data realisasi investasi BKPM, dalam lima tahun terakhir dari 20 negara
1
teratas, anggota ekonomi APEC berkontribusi hingga 77,5% dengan nilai mencapai
US$ 76 miliar.
Dari tahun ke tahun, tren realisasi investasi dari negara APEC juga menunjukkan hal
yang positif. Posisi realisasi investasi negara APEC di tahun 2010 yang mencapai US$
9,2 miliar meningkat menjadi US$ 10,5 miliar di tahun 2011, kemudian kembali
meningkat menjadi US$ 12,8 miliar di tahun 2012, serta meningkat cukup drastis
menjadi US$ 16,1 miliar di tahun 2013 dan US$ 15,1 miliar di tahun 2014. Posisi
tahun 2015 hingga September mencapai US$ 11,9 miliar.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download