Widiya Dewi A: Penerapan Metode Stable Tail Adjusted Return Ratia (STARR) Dalam.......................91 PENERAPAN METODE STABLE TAIL ADJUSTED RETURN RATIO (STARR) DALAM PENGUKURAN KINERJA INVESTASI (Kasus Data Berdistribusi T-Student) Widiya Dewi A Dosen STMIK ASIA Malang Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan dan metode yang tepat untuk mengukur kinerja investasi jika data return yang tersedia sedikit atau data tidak mengikuti distribusi normal. Kemudian menerapkan pendekatan dan metode tersebut ke dalam kasus real yaitu pengukuran kinerja portofolio investasi salah satu Dana Pensiun yang dikelola oleh perguruan tinggi swasta di kota Malang. Proses pengolahan data dibantu dengan program komputer MS Excel dengan tahapan penghitungan rata-rata return, deviasi standar, VaR dan CVaR, deviasi VaR dan CVaR, BI rate dan STARR baik dalam kasus distribusi Gaussian maupun TStudent. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan distribusi T-Student dan metode STARR lebih tepat digunakan untuk mengukur kinerja investasi Dana Pensiun daripada pendekatan distribusi Gaussian dan metode Sharpe sederhana. Dua instrumen investasi yang memiliki kinerja terbaik adalah Penempatan Langsung serta Tanah dan Bangunan. Kata Kunci: Kinerja Investasi, STARR, VaR, CVaR, Sharpe Ratio, Distribui T-Student Abstract The purpose of this study was to determine the appropriate approach and method for measuring the performance of the investment, if the return data provided just a little or the data don’t follow the normal distribution. Then, apply it in a real case, that is, investment portfolio performance measurement of a pension fund managed by a private university in Malang town. Data processing was aided by MS Excel which the steps are calculating the average return (mean), standard deviation, VaR and CVaR, deviation VaR and CVaR, BI rate and STARR both in the case of a Gaussian distribution and T-Student. The result of the analysis showed that the T-Student distribution approach and STARR method are better to use for measuring pension fund investment performance than the Gaussian distribution approach and traditional Sharpe method. Two investment instruments that have the best performance are a Direct Placement and Property. Key Word: Investment Performance, STARR, VaR, CVaR, Sharpe Ratio, T-Student distribution Pendahuluan Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio investasi penting dilakukan oleh investor untuk mengetahui apakah portofolio yang sudah dibentuk sudah sesuai dengan tujuan investasi, yaitu mencapai return optimal pada risiko tertentu. Salah satu alat ukur kinerja portofolio investasi yang paling dikenal dalam analisis investasi dan manajemen risiko adalah Sharpe Ratio (Gitman, 2009). Rasio ini mempertimbangkan risiko absolut dengan hipotesis bahwa return berdistribusi normal atau investor memiliki fungsi utilitas yang argumennya hanya expected return dan variance. Padahal, tidak semua data return akan memiliki jumlah sampel sesuai syarat distribusi normal. Contohnya adalah data return portofolio investasi Dana Pensiun yang biasanya disajikan secara annual dan tersedia hanya beberapa tahun saja seperti pada penelitian Arsanto (2006), Satiti (2013) dan Anjaningrum (2014). Kondisi ini menjadikan jumlah sampel kecil, bahkan kurang dari 10. Sedemikian hingga, data akan mengikuti distribusi T-Student. Selain masalah normalistas distribusi data return, menurut Cogneu & Hübner (2009), Sharpe Ratio tradisional memang memiliki banyak kelemahan lain seperti: (1) tidak mengukur value added, (2) adanya kemungkinan melakukan pinjaman untuk investasi lebih dari 100% portofolio berisiko, di mana hal ini sangat tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata, (3) risk free rate harus bernilai konstan, (4) rasio Sharpe merupakan ukuran absolut yang tidak mengacu pada benchmark, (5) rasio Sharpe hanya cocok untuk investor yang berinvestasi hanya dalam satu dana, sehingga agregasi portofolio sulit dilakukan karena adanya efek kovarians antara volatilitas, dan (6) interpretasinya sulit jika rasio bernilai negatif karena peningkatan risiko justru akan meningkatkan rasio Sharpe. Standar deviasi dari return yang digunakan dalam rasio Sharpe juga menjadikan rasio ini tidak bisa membedakan antara upside risk dan downside risk. Sehingga muncul ide lain yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mempertimbangkan Value at Risk (VaR) sebagai 92 Jurnal JIBEKA Volume 10 Nomor 1, Agustus 2016: 91 - 97 indikator risiko. VaR sudah mencerminkan risiko terburuk pada confidence level tertentu, juga berguna ketika membuat keputusan lindung nilai untuk mencegah penggunaan berlebih lindung nilai mikro terhadap eksposur risiko individual. Namun, VaR ternyata sensitif terhadap ambang batas yang dipilih, conflicting ranking terkadang terjadi pada confidence level yang berbeda. Untuk ukuran kuantil, VaR juga tidak sub-aditif yang menyiratkan bahwa diversifikasi portofolio justru meningkatkan risiko. VaR memiliki banyak ekstrim lokal yang mengarah ke peringkat stabil dan tidak bisa menghitung kerugian yang melebihi VaR itu sendiri. Dua kelemahan terakhir ini akhirnya diatasi oleh Artzner et al. (1997) dengan diformulasikannya metode Sharpe Ratio based on Conditional Value at Risk (SR based on CVaR) di mana metode ini juga diperkenalkan oleh Rachev et al. (2006) dengan sebutan Stable Tail Adjusted Return Ratio (STARR). STARR merupakan modifikasi Sharpe Ratio dengan indikator risiko berupa Conditional Value at Risk (CVaR). CVaR merupakan nilai harapan atas kerugian yang melebihi VaR (Szegö, 2002) dan telah terbukti dapat diaplikasikan dalam kasus optimalisasi portofolio dan lindung nilai (Rockafellar & Uryasev, 1999), kasus kredit dengan mean dan standar deviasi yang tidak memadai (Anderson & Uryasev, 1999), kasus distribusi tidak normal (Lin & Ohnishi, 2006), dan kasus dengan banyak tujuan dan kendala investor (Boudt et al., 2011). Oleh karena itu, pada jurnal ini akan dibahas penerapan metode STARR dalam pengukuran kinerja portofolio investasi Dana Pensiun yang memiliki return berdistribusi T-Student. Landasan Teori Tahap akhir dari suatu proses keputusan investasi adalah pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio investasi (Tandelilin, 2010). Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio investasi ini dapat memungkinkan investor untuk mengidentifikasi apakah portofolio yang telah dibentuk mampu memberikan tingkat return yang relatif lebih tinggi dibandingkan return portofolio lainnya yang dijadikan benchmark dan apakah return tersebut juga sesuai dengan tingkat risiko yang ditanggung (Mulyana, 2011). Pengukuran kinerja portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan suatu metode atau alat ukur. Salah satu metode yang paling sering digunakan dalam mengukur kinerja portofolio investasi yaitu Sharpe Ratio yang disebut juga Reward to Variability Ratio (RVAR). Metode ini mendasarkan perhitungannya pada konsep capital market line sebagai patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya sebagaimana yang diformulasikan dalam , di mana SR adalah Sharpe bentuk ratio, rata-rata return portofolio selama periode pengamatan, rata-rata risk free rate of return selama periode pengamatan dan standar deviasi return portofolio selama periode pengamatan. Semakin tinggi nilai rasio Sharpe maka semakin baik kinerja portofolio investasi (Gitman, 2009). Sebagai alat ukur, menurut Cogneau & Hübner (2009), indeks Sharpe ini memiliki banyak kekurangan, sehingga banyak peneliti mengembangkan metode tersebut sesuai dengan kebutuhan, seperti dua diantaranya, Sharpe ratio based on value at risk atau Reward to VaR dan yang terkini yaitu Sharpe ratio based on conditional value at risk atau Conditional Sharpe ratio atau dikenal juga dengan sebutan Stable Tail Adjusted Return Ratio (STARR). STARR dikenalkan oleh Artzner et al. (1999), di mana standar deviasi pada Sharpe ratio disubsitusikan dengan deviasi CVaR sedemikian hingga . CVaR (Conditional Value at Risk) yang ditemukan oleh Uryasev (2000) ini sering juga disebut sebagai mean excess loss, mean shortfall atau expected shortfall, dan tail VaR (Value at Risk), dinilai sebagai ukuran yang lebih konsisten daripada VaR (Artzner et al., 1997 dan Embrechts et al., 1999). VaR diformulasikan dalam bentuk , di mana adalah nilai Z distribusi normal standard berdasarkan confidence level, nilai volatilitas aset, P market value suatu aset, t holding periode dan untuk Z pada distribusi , di normal dihitung dengan persamaan mana x adalah return, mean dari return dan standar deviasi dari return (Penza, 2001). VaR, menurut Best (1999), merupakan suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang mengestimasi besarnya kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada confidence level tertentu. Namun, jika VaR diterapkan dalam distribusi return non-elips tidak bisa diterima karena tidak mengukur kerugian melebihi VaR, pengurangan VaR dapat meregangkan tail melebihi VaR, dapat memberikan hasil yang bertentangan pada confidence level yang berbeda, tidak sub-aditif yang menyiratkan bahwa diversifikasi portofolio dapat menyebabkan peningkatan risiko dan mencegah penjumlahan VaR dari sumber risiko yang berbeda, kecuali jika distribusi return-nya eliptik, dan tidak konveks Widiya Dewi A: Penerapan Metode Stable Tail Adjusted Return Ratia (STARR) Dalam.......................93 karena banyaknya ekstrem lokal yang mengarah VaR ke peringkat tidak stabil sehingga tidak mungkin menggunakan VaR dalam masalah optimalisasi (Szegö, 2002). Oleh karena itu, karena CVaR koheren, beberapa peneliti menggunakannya untuk menyelesaikan problem optimasi dan problem lain dalam teknik keuangan (Lin & Ohnishi, 2006). Menurut Szegö (2002), untuk variabel random yang continue, CVaR merupakan nilai harapan atas kerugian yang melebihi VaR. Sedangkan Stoyanov et al. (2009) mengartikan CVaR sebagai rata-rata VaR di atas level VaR yang diformulasikan dalam bentuk , di mana adalah tail probabilitas. Sehingga, untuk variabel berdistribusi , hasil rata-rata normal, dengan standar deviasi tertimbang integrasi adalah , adalah nilai Z dari di mana atau secara dan umum , di ditulis mana . Adanya limitasi dari Excel, Shaw (2011) juga menggunakan program Mathematica dalam menyelesaikan faktor pengali yang rumit tersebut, dan diperoleh nilai seperti yang tertera dalam berikut. Tabel 2. Pengali σ untuk VaR dan CVaR TStudent , misalkan untuk maka sesuai dengan tabel Z normal statistika (Yamai & Yoshiba, 2002). Pada kasus distribusi Gaussian atau normal dengan mean μ dan deviasi standar σ, berdasarkan hasil penurunan rumus matematis diperoleh deviasi VaR dan CVaR dalam bentuk formulasi , sehingga , di mana adalah fungsi kuantil ke u Gaussian dengan . Secara umum . ditulis Adapun nilai pada kasus VaR dan . Kasus CVaR pada beberapa kuantil telah dihitung oleh Shaw (2011) seperti yang tertera dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Pengali σ untuk VaR dan CVaR Gaussian Kemudian, untuk menyelesaikan problem statistik pada sampel kecil, Shaw (2011) telah menurunkan rumus deviasi VaR dan CVaR dalam kasus distribusi T-Student dalam bentuk formulasi sehingga Metode Penelitian Penelitian ini termasuk applied research studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data keuangan, laporan posisi dan hasil portofolio tahun 2009-2014 salah satu Dana Pensiun yang dikelola oleh perguruan tinggi swasta di kota Malang yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Adapun data dari luar obyek penelitian, hasil dari browsing di internet adalah data BI Rate yang digunakan sebagai benchmark free rate of return. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: return Deposito Berjangka (DB), Penempatan Langsung (PL), Obligasi (OB), Properti atau Tanah dan Bangunan (TnB), Reksadana (RD) dan Tabungan (TB), deviasi standar (σ), Value at Risk (VaR), deviasi VaR dan Conditional Value at Risk (CVaR), deviasi CVaR serta Sharpe Ratio based on CVaR Deviation atau STARR (Stable Tail Adjusted Return Ratio) baik dalam kasus distribusi Gaussian maupun T-Student. Adapun proses pengolahan data dibantu dengan program komputer MS Excel dengan tahapan penghitungan: (1) persentase ratarata return investasi, (2) deviasi standar, (3) VaR dan CVaR serta deviasi VaR dan CVaR setiap instrumen investasi dengan confidence level 99% 94 Jurnal JIBEKA Volume 10 Nomor 1, Agustus 2016: 91 - 97 sesuai rekomendasi Basle Committee for Banking Regulation (Camphell et al., 2001), baik pada kasus distribusi Gaussian maupun T-Student, (4) VaR dan CVaR portofolio, juga dengan confidence level 99%, baik pada kasus distribusi Gaussian maupun T-Stundent, (5) rata-rata BI Rate dari tahun 2009 sampai tahun 2015, dan (6) STARR baik pada kasus distribusi Gaussian maupun T-Student. Hasil Penelitian dan Pembahasan Data return suatu Dana Pensiun biasanya disajikan secara annual dan hanya terdiri dari beberapa tahun report saja. Sehingga, jika mengukur kinerja investasi suatu Dana Pensiun lebih tepat jika menggunakan pendekatan distribusi T-Student. Jika Dana Pensiun, mempertimbangkan besarnya return, risiko, benchmark, risiko ekstrim, bahkan risiko yang melebihi itu dan hasil ukuran dapat dipercaya pada tingkat tertentu, maka metode STARR adalah pilihan yang tepat sebagai alat ukur kinerja portofolio investasi. Berikut adalah contoh pengukuran kinerja investasi suatu Dana Pensiun yang dikelola oleh salah satu Perguruan Tinggi swasta yang berada di kota Malang. Adapun hasil penghitungan proporsi penempatan pada setiap instrumen investasi, mean (rata-rata return), rata-rata BI rate, risiko yang refleksikan oleh standar deviasi, Value at Risk (VaR) dan Conditional Value at Risk (CVaR) tertera dalam Tabel 3. Disajikan pula hasil penghitungan VaR dan CVaR maupun deviasinya jika dianggap data berdistribusi Gaussian atau normal, juga jika mengikuti distribusi yang seharusnya, yaitu TStudent. Demikian pula dengan hasil penghitungan risiko portofolio dan STARR disajikan dalam dua pendekatan distribusi. Tabel 3. Hasil Perhitungan Proporsi, Mean, BI Rate, Risiko dan STARR Portofolio Investasi Keterangan: DB (Deposito Berjangka), PL (Penempatan Langsung), OB (Obligasi), TnB (Tanah dan Bangunan), RD (Reksadana), TB (Tabungan), Proporsi (Rata-Rata Proporsi Investasi), μ (mean atau rata-rata return), BI Rate (Rata-Rata BI Rate dari tahun 2010 sampai 2014 digunakan sebagai Risk Free Rate of Return dalam menghitung STARR), σ (deviasi standar), VaR (Value at Risk), CVaR (Conditional Value at Risk), VaR dev (deviasi VaR), CVaR dev (deviasi CVaR), STARR (Stable Tail Adjusted Return Ratio atau Sharpe Ratio based on CVaR Deviation), VaR-p (VaR Portofolio), CVaR-p (CVaR Portofolio), simbol G dan T pada VaR dan CVaR masingmasing menunjukkan distribusi yang digunakan dalam perhitungan, G (Gaussian Distribution) dan T (T-Student Distribution). Proporsi penempatan investasi yang tertera dalam tabel 3 di atas menunjukkan bahwa Dana Pensiun ini memiliki profil risiko moderat, di mana pola investasi menitikberatkan pada reksadana yang berisiko tinggi, namun cenderung stagnan pada instrumen pendapatan tetap. Padahal, rata-rata return yang dihasilkan dari Reksadana relatif rendah, hanya sekitar 2,17%. Return rendah ini, jika merupakan reksadana saham, diduga karena saham yang dipilih dalam portofolio reksadana banyak yang mengalami penurunan harga atau terjadi saham tidur atau juga karena adanya transit ke saham lain. Dengan kata lain, portofolio investasi yang dilakukan pihak danareksa yang menjadi kepercayaan Dana Pensiun belum optimal. Secara urut, rata-rata return dari yang tertinggi hingga terendah ditempati oleh instrumen Penempatan Langsung 14,18%, Obligasi 12%, Properti 9,54%, Deposito Berjangka 5,99%, Reksadana 2,17% dan Tabungan 1,19%. Obligasi sebenarnya memberikan return yang menarik, mencapai 12% kontinu dan tetap, namun hanya pada sampai batas jatuh tempo. Proporsi yang kecil, hanya 1%, di instrumen ini menunjukkan karakter pola investasi yang kurang menyukai instrumen pendapatan tetap. Bisa juga dikarenakan kurangnya upaya hunting Obligasi maupun Sukuk di pasar modal secara mandiri, cenderung mempercayakan investasinya kepada pihak lain seperti Danareksa. Penempatan Langsung memberikan rata-rata return tertinggi, namun sebaliknya, risiko yang ditanggung juga besar, high risk high return. Berikut adalah gambar plot risiko investasi Dana Pensiun tersebut selama rentang tahun 2009-2014. Widiya Dewi A: Penerapan Metode Stable Tail Adjusted Return Ratia (STARR) Dalam.......................95 Gambar 2. Kinerja Investasi Gambar 1. Risiko Investasi Berdasarkan Gambar 1 di atas, diketahui bahwa baik deviasi standar ( ), T-VaR dan T-CVaR memberikan pola yang hampir sama, namun T-VaR dan lebih tinggi dari deviasi standar, demikian juga T-CVaR lebih tinggi dari T-VaR. Jika deviasi standar masih digunakan sebagai alat ukur risiko oleh investor, dapat menyesatkan pengambilan keputusan, karena dengan deviasi standar di bawah 5,6% menginterpretasikan bahwa risiko di setiap penempatan dana relatif rendah. Perlu disadari bahwa deviasi standar hanya menunjukkan sejauh mana return menyimpang dari rata-ratanya. Sementara VaR berdasarkan risk metric, sudah mengandung 2 komponen utama risiko yaitu eksposur dan ketidakpastian. T-VaR tertinggi dimiliki oleh instrumen Penempatan Langsung sebesar 14,30%, artinya, 99% kemungkinan kerugian maksimum atas investasi tersebut sebesar 14,30% per tahun, dengan 1% kemungkinan terjadi kerugian terburuk (T-CVaR) mencapai 18,3%. Nilai yang jauh lebih ekstrim dibandingkan standar deviasi. Walau demikian, instrumen ini juga memiliki potensi meningkatkan kinerja portofolio yang ditunjukkan oleh gerak plot deviasi T-VaR (TVaR dev) dan CVaR (CVaR dev) bernilai rendah, bahkan negatif. Pendekatan distribusi yang kurang tepat, juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran risiko. Sebagai contoh pada instrumen Penempatan Langsung, G-VaR 12,97% lebih rendah dari T-VaR 14,30% dengan G-CVaR 14,86% yang juga lebih rendah dari T-CVaR 18,31%. Tidak hanya interpretasi risiko secara parsial, secara simultan atau risiko portofolio, perbedaan pendekatan distribusi juga menunjukkan hasil yang berbeda, G-VaR portofolio 5,10% lebih rendah dari T-VaR portofolio 5,67 dengan GCVaR portofolio 5,85% yang juga lebih rendah dari T-CVaR portofolio 7,41%. Berdasarkan plot STARR di atas diketahui bahwa kinerja portofolio investasi dengan pendekatan distribusi Gaussian, menunjukkan kinerja yang memiliki perbedaan ekstrim antar instrumen investasi. Kinerja investasi pada Tanah dan Bangunan mencapai STARR tertinggi, melampaui point 102. Sementara kinerja investasi pada Tabungan sangat rendah, bahkan lebih kecil dari negatif 15. Jika bermain sedikit spekulatif, maka informasi ini juga dapat menyesatkan, karena hasil pengukuran kinerja yang begitu tinggi memunculkan optimisasi investasi dengan proporsi yang besar pada instrumen ini di masa mendatang. Apalagi adanya kebijakan Tax Amnesty yang telah memberikan hawa segar bagi pasar properti. Pada tahun 2017 hingga 2018 diprediksi pasar properti akan membaik. Walau demikian Dana Pensiun harus mempertimbangkan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi iklim investasi. Sebagai contoh kejadian dua tahun terakhir sebelum pemilu 2014 pasar properti telah menjadi primadona dengan pertumbuhan pembangunan dan peningkatan harga yang signifikan. Menjelang pemilu terjadi penurunan penjualan hampir di seluruh jenis produk properti. Perlambatan ini dapat dikarenakan harga tukar rupiah terhadap dollar dan kenaikan tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia juga melakukan kebijakan pengetatan aturan penyaluran kredit properti dan pertumbuhan rencana kerja bank komersial. Ini menyebabkan efek psikologis khususnya bagi investor yang kurang berpengalaman. STARR dengan pendekatan distribusi TStudent, walau menunjukkan ranking kinerja instrumen investasi yang hampir sama dengan STARR dengan pendekatan distribusi Gaussian, namun perbedaan point tidak begitu ekstrim. Ini dapat mengarahkan Dana Pensiun untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi. Penempatan dana di 96 Jurnal JIBEKA Volume 10 Nomor 1, Agustus 2016: 91 - 97 instrumen Penempatan Langsung dan Properti (Tanah dan Bangunan) di masa mendatang dapat dinaikkan pada batas tertentu. Simpulan dan Saran Berdasarkan analisis hasil pengukuran kinerja portofolio yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran kinerja investasi Dana Pensiun lebih tepat menggunakan pendekatan distribusi T-Student. Ini dikarenakan data hanya tersedia beberapa tahun saja. STARR merupakan metode pengukuran yang lebih kompleks daripada Sharpe tradisional. Untuk Dana Pensiun yang menjadi obyek penelitian, dua instrumen investasi yang menghasilkan kinerja terbaik adalah Penempatan Langsung (PL) serta Tanah dan Bangunan (TnB). Sedangkan dua instrumen investasi yang menghasilkan kinerja terendah adalah Reksadana (RD) dan Tabungan (TB). Disarankan agar Dana Pensiun lebih protektif dalam mengelola dana. Proporsi investasi pada Reksadana sebaiknya dikurangi, karena return yang dihasilkan relatif rendah atau beralih ke Danareksa lainnya yang mampu memberikan return optimal. Obligasi dan Sukuk yang memiliki risiko menengah juga dapat dijadikan alternatif dalam diversifikasi portofolio di masa mendatang. Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anderson, Fredik dan Stanislav Uryasev, 1999, Credit Risk Optimization with Conditional Value at risk Criterion, Research Report, 99-9, ISE Department. University of Florida, Gainesville. Anjaningrum, Widiya Dewi, 2014, Analisis Kinerja dan Optimalisasi Portofolio Investasi Dana Pensiun Metode Sharpe Ratio Based On CVaR, Tesis, PPS Universitas Muhammadiyah Malang. Arsanto, Bambang, 2006, Kajian Optimalisasi Portofolio Investasi pada Dana Pensiun Angkasa Pura I, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta. Artzner, P., F. Delbaen, J. M. Eber dan D. Heath, 1997, Thinking Coherently, Journal of Risk, Vol 10, November, Pp 68-71. Artzner, Philippe, Delbaen Freddy, Eber JeanMarc dan Heath David, 1999, Coherent Measures of Risk, Mathematical Finance Journal, Vol. 9, No. 3, Pp. 203-228. Best, Philip, 1999, Implementing value at Risk. John Wiley & Sons, West Sussex, England. Boudt, Kris., Peter Carl dan Brian G. Peterson, 2011, Asset Allocation with Conditional 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Value at Risk Budgets, Journal of Risk, Volume 15, No. 3, Pp. 39-68. Campbell, Rachel, Ronald Huisman dan Kees Koedijk, 2001, Optimal Portfolio Selection in a Value ar Risk Framework, Elsevier Journal of Banking & Finance 25, 1789-1804. Cogneau, Philippe dan Georges Hübner, 2009, The 101 Ways to Measure Porfolio Performance, SSRN, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstrac t_id=1326076, diakses pada tanggal 14 Juli 2016. Embrechts, P., McNeil, A., dan Straumann, D., 1999, Correlation and Dependence in Risk Management. Journals Properties and Pitfalls. Augustus. Gitman, Lawrence J., 2009, Principles of Managerial Finance, Twelfth Edition, Pearson Prentice Hall, New York. Lin, Shan dan Mamamitsu Ohnishi, 2006, Optimal Portfolio Selection by CVaR Based Sharpe Ratio, Genetic Algorithm Approach. Scientiae Mathematicae Japanicae Online, e2006. 1229-1251. Mulyana, Deden, 2011, Evaluasi Kinerja Portofolio, https://deden08m.files.wordpress.com/2011/0 9/materi-14-evaluasi-kinerja-portofolio.pdf, diunduh pada tanggal 2 Juli 2016. Penza, Pietro dan Bansal, Vipul, K., 2001, Measuring Market Risk with Value at Risk, John Wiley & Sons, Inc. Rachev, Svetlozar, R. Douglas Martin, Borjana Racheva and Stoyan Stoyanov, 2006, Stable ETL Optimal Portfolio & Extreme Risk Management, FinAnalytic. http://www.pstat.ucsb.edu/research/papers/200 6mid/White%20Paper.pdf. Accessed August 2, 2016. Rockafellar, R. Tyrell dan Stanislav Uryasev, 1999, Optimization of Conditional Value at Risk, http://www.ise.ufl.edu/uryasev/files/2011/11/ CVaR_JOR.pdf, Accessed June 2, 2016. Satiti, Novita Ratna, 2013, Optimalisasi Portofolio Investasi Dana Pensiun Universitas Muhammadyah Malang, Tesis, UMM, Malang. Shaw, William T., 2011, Risk, VaR, CVaR and Their Associated Portfolio Optimizations When Asset Returns have a Multivariate Student T Distribution. Cornell University Library, http://arxiv.org/pdf/1102.5665.pdf, Accessed June, 11, 2016. Stoyanov, Stoyan V., Svetlozar T. Rachev dan Frank J. Fabozzi., 2009, Sensitivity of Portfolio VaR and CVaR to Portfolio Return Widiya Dewi A: Penerapan Metode Stable Tail Adjusted Return Ratia (STARR) Dalam.......................97 20. 21. 22. 23. Characteristics, Working Paper, Universität Karlsruhe. Szegö, Giorgio, 2002, Measure of Risk. Elsevier Journal of Banking & Finance, No.26, Pp.1253-1272. Tandelilin, Eduardus, 2010, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1, Kanisius, Yogyakarta. Uryasev, Stanislav, 2000, Conditional Value at risk, Optimization Algorithms and Application, Financial Engineering News, 14 February. Yamai, Yasuhiro dan Toshinao Yoshiba, 2002, On the Validity of Value-at-Risk: Comparative Analuses with Expected Shortfall. Monetary and Economic Studies, Publication, January, Research Division I, Bank of Japan.