Efisiensi Kebijalsanaan Stabilisasi

advertisement
I
t,
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
T
I
I
I
I
T
t
I
t
:
Stabilisasi
Kebijalsanaan
Efisiensi
Elspektasi
Teori
Pandang
DariSudut
Kasional
Prijambodol
Bambang
Salah satu fungsi pemerintah adalah menstabilkan perekonomian.
Pengalaman depresi besar di Amerika Serikat pada 1*_"1 tahun 1930'an
menlgajarkankepada kita bahwa pemerintah perlu bertindak aktif terhadap
ketidlakstabilanekonomi yangterjadi. Pada saat perekonomian les,u,sebagai
akibat dari banyaknya sumber daya yang menganggur, ia perlu dirangsang
dengan r.r"rrgktian kebiiaksanaanyangmampu mendo_rol_gPertumbuhan
dan-sekaligus-mengurangi tingkat pengangguran. Sebalikn'1a pada saat
perekonotrii"tt oeerbeatitg, pemeriniah ir.rg" perlu bertindak aktif untuk
mesin ekJnomi yerrg memanas, Dalam istilah ekonomi
mendinginkan
'i<ebijaks
enaatt pemerintah yang bersifat aktif ini disebut sebagai
makro,
discretionary policy atau Keynesian leaning againsts tbe utind.
capai
Pertanva^nny a.apakah
'yang stabilisasiekonomi " sepenuhnya" dapat-di
bersifat aktif ini? Jawabnya: mungkin !1t1
dengan kebiiaksatt""tt
muigkin i,tg" tidak. Kebijaksanaan pemerintah.yang -"ktj dapat tidak
berfu-ngsi'apabilateriadi hambatan-hambatansebagai berikut. Pertar\a,
apabila terdapat selang waktu (lod yang panjang dari saat perekonomian
tidak stabil hingga dampak dari kebijaksanaandapat berfungsi seperti Yltg
diinginkan. feJia, .r.nd"h. kredibilitas dari kebiiaksanaan y?ng dilakukan
oleh- pemerintah "p"Lil" Ketiga, apabila terdapat' ekspektasi rasional
(ratioiat expectation) dalam perilaku ekonomi masyarakat.
I Penulis adalah Staf Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas)dan
Staf PengaiarFakultas Ekonomi - Universitas Indonesia.
l:
t
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
Iag umumnya ada dua macam. Pertama, lag yang terjadi pada saat
ketidakstabilan ekonomi timbul hingga saat suatu kebijaksartaartakan
dilaksanaktn. Lag seperti ini disebut sebagai inside lag. Kedua, ldg )'ang
terjadi dari saat penjabaran suatu kebijaksanaan hingga dampak dari
kebijaksanaan tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat. Lag seperti ini
disebut sebagaioutside lag.
Baik kebiiaksanaanfiskal maupun moneter mempunyai masalahlag.
Kebijaksanaanfiskal umumnya mempq nyai inside lag yangpanjang. Sebagai
contoh, untuk mendorong perekonomian melalui penyesuaian.tarif pajak
misalnya, pernerintah harus terlebih dahulu meminta persetujuandari DPR.
Proses ini seringkali membutuhkan waktu yang lama. Sebaliknya,
kebiiaksanaan moneter mempunyai outside lag yang panjang. Sebagai
contoh, apabila bank sentral berkeinginan untuk mendorong perekonomian
melalui penurunan suku bunga jangka paniang, kalangan dunia usaha
seringkali masih membutuhkan waktu yang relatif cukup larna untuk
mengganti pola investasinya. Adanya lag ini dapat mengakibatkan dampak
dari kebijaksanaanyangdiarahkan untuk menstimulir ekonomi justru biru
terasa pada saat perekonomian mulai memanas. Atau kebijaksanaanyang
diarahkan untuk mendinginkan suhu perekonomian justru baru berfungsi
pada saat perekonomian sudah melambat. Akibatnya, kebijaksanaan
stabilisasi yang aktif menjadi tidak tepat dan tidak efisien.
I(egagalanlainnya i.tg" dapat terjadi apabilakebijaksanaanpemerintah
tidak credible. Kredibilitas ini dapat dilihat secarahistroris. Apabila selama
periode kebiiaksanaan yang aktif justru banyak teriadi ketidakstabilan
ekonomi, maka kebijaksaiaan pemerintah dianggap tidak credible.
Masyarakat selanjutnya akan beranggapan bahwa pemerintah tidak secara
sungguh-sungguhmengatasiketidakstabilan
Kredibilitas yang rendah dapat mendorong timbulnya time-.
inconsistency. Time inconsistency dalam kebiiaksanaan moneter, sebagai
contohnya, akan mendorong timbulnya positioe inflation. Apabila sasaran
pemerintah adalah menekan inflasi serendahmungkin, maka kebijaksanaan
moneter yang optimal sebenarnya adalah zero money groatb. Namun zero
moneygroulh ini tidak akan pernah tercapai karena pemerintah mempunyai
insentif untuk mendorong pertumbuhan uang beredar guna mengurangi
tingkat pengangguran.2
2 Hipotesa ini sangat menarik karena menerangkan adanya semacamkomitmen
antara pemerintah dan masyarakat untuk menerima tingkat inflasi yang positif.
Hipotesa ini menggunakan alat bantu "game theory" seperti Nash Equilibrium. Lihat
Robert J. Barro dan David B. Gordon (1933).
I
I
I
li
I
I
I
I
I
I
T
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
Kegagalandari kebijaksanaanpemerintah yang bersifat aktif itg"
dapat t"ty"ai apabilaterdapatekspektasirasionaldalam perilaku ekonomi
oleh Robert Lucas
masyarakat.Tebri ekspektisirasionalini dikem.banqkl-n
(Chicago),ThomasSaigent(Stanford),Neil Vallace (Minnesota)danRobert
Barro (Harvard).
Teori ekspektasirasionalberpiiak dari dua premise.dasar.Pertama,
dan
maupunindividu) mempulfli penguasaan
masyarakat(baiirperusahaan
adakemamp.r"oy"trg samadenganpemerintah terhadapinformasi yang
Denganpenguasaanini, estimasiyang dilakukan oleh masyarakatbersifat
,rbiateiMa-syarakat dalamteori ini digambarkansebagaisuatumasyarakat
yang cepat sekali belaiar tentang perill$r kebiiaksa"1L"pemerintah dan
dap|t memperkirakan secaratepat, tidak saja arah (direction),tapi iug"
bes"r"r, fu)gnitude) dari kebijaksanaanpemerintah di masa mendatang.
Kedua, tingfat haiga dan tingkat upah sangat fleksibel sehing-gapasar
d-alamkea?"a"nseimbang(iquilibrium).Teo.riekspektasirasional
senantiasa
ini dapatdipandangsebagaisatupemikiran radikal yengmemperkuatkubu
aliran ekonbmi klasik, meskipuntidak persissama.
perlu irg disimak bahwa prosespembuatankeputusandalam teori
Dalam
ekspektasirasiinal ini sangatberbedadenganfiaptia.e exPectdtion.
p.ril"k., masyarakat yJttg_ adaptif, pelaku-pelaku ekonomi lebih
masalalu danbaru
*..rg"rrdatkanlstimasinya pia^pengalaman-pengalaman
melakukan koreksi ^piAit^ t.ia"p"t kesahhan estimasi. Jelas,-apabila
pemerintah melakuk"n kebiiaksattlatty3ng berbedadengan sebelumnya
*akn antisipasi masyarakal tidak akarr efisien.s Dengan antisipasi
at yang tidak efisien ini, pemerintah memPunyai ruang gerak
masyarak
yang diinginkannya'
untuk mett."p"i sasaran-sasaran
keplda kita bahwadalam
sebagaicontoh,Pbillips curl)emen_g:jarkan
a ada trade-off antara inflasi dengan tingkat
senantias
iangka p.ia.t
pengangguran.Apabila tingkat pengangguraningin . diturunkan, maka
i""r]"ri'f"t harus bersediahrtt.ti-J perekonomiandengan inflasi y?nq
lebih tinggi, dan sebaliknya. Apabila masyarakat hanya.mempuriyai
ekspektasl!""g adaptif,-1fu tingkat pengangguranuntuk beberapawaktu
d"p"t ditir.rrri."n. Inflasi baru rneningkatkembali setelahmasyarakat
"k"r,
arah kebijaksanaanpemeriniah serta melakukan antisipasi
paham
"k"n
kebiiaksanezniersebut.Dilam iangkapanjang,posisiPlt;llj-lsc:4ra1
ierhadap
akan vertikal. Sebaliknya,apabila masyaratat mempunl'ai ekspektasi
3 Adaptiae expectation mempunyai ciri unbiased tapi tidak efisien. Contoh
sederhanadapat dilihat pada Kennedy (1985).
I
I
t
I
t
I
I
I
I
I
t
rasional, Phillips curve akan tetap vertikal meskipun dalam iangka waktu
yang pendek. Sebagai akibatnya, kebijaksanaanyang semula diarahkan
untuk menurunkan tingkat pengangguranmenjadi tidak berfungsi sama
sekali dan perekonomian justru mengalami kondisi yang makin buruk
(inflasi ,^nf,tinggi).
Tulisan ini dituiukan untuk mernbahasaplikasisangatsederhanadari
teori ekspektasirasionaldalamperumusankebijaksanaan
stabilisasiekonomi.
Pada tulisan ini akan dipilih kebijaksanaanmoneter karena umumnya
kebijaksanaan ini lebih cepat dirumuskan dibandingkan dengan
kebijaksanaan fiskal. Untuk melihat apakah kebijaksanaan yang bersifat
aktif (discretionarypolicy) selalu lebih baik dari kebijaksanaanyan-gbersifat
pasif (fixed rule policy), berikut akan diberikan dua contoh dimana di satu
Pjhak, ekspektasi masyarakat adalah tidak rasional dan di lain pihak,
ekspektasimasyarakat adalah rasional.
Elspektasi Masyarakat Tidak Rasional.
Apabila perekonomian tidak berjalansesuaidengany^ngdirencanakan
(di bawah potensi y^ngseharusnya dapatdicapai),maka tugas pertama bank
sentral adalah membawa perekonomian (pertumbuhan) ke arah target yang
diinginkan (potential output), Y'i. Dalam hal ini sasaranbank sentral adalah
stabilisasiekonomi atau
I
E(Y,) = Y"
t
Selanjutnyaapabila deviasi antara Y, denganY'r'dinyatakan sebagai
I
I
I
I
I
t
I
I
/, = Y, - Y'!
(1)
(2)
maka sasaranbank sentral meniadi
E(Y,-Y")
- E(y,) = 0
(3)
Tugas kedua bairk sentral adalah mengusahakanagar kebijaksanaan
yang dirancang berjalan efisien dengan memilih paramet6r yang mampu
memperkecil variasi. Apabila variasi dari satu kebijakan dinyatakan sebagai
lossfunction, maka tugas bank sentral adalah memperkecil semaksimal
mungkin lossfunction yang terjadi atau
Minimize Loss Function, L = Var(y) : E(y.') : E[(Y, - Y)']
(4)
Setelah mengetahui kriteria efiensi dari kebiiaksanear\,kita perlu
mengetahui perilaku ekonomi dan parameter-parameteryang akan dipilih
I
I
I
I
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
oleh bank sentral. Perilaku ekonomi dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagaiberikut
y, : ct + 0 m, + 6 Y,.,+ ;r, (5)
.
dimana m. adalah pertumbuhan uang beredar, y, dan y,., adalah deviasi
pertumbrh"tr ekonomi dari potensinyapadawaktu t dan t-1 serta p'radalah
irror yang terdapatdalam perilaku ekonomi
y?ngdipilih olehbank sentraladalah
Apabilaparameterkebijaksanaan
suplai .r"ttg dan potensi periumbuhan dapatliketahui denganpasti oleh
bantr sential, maka banli sentral akan menyusun kebijaksanaandengan
persamaansebagaiberikut
mt = go * 8r Yur
(6)
Dengan persamaan (5) dan (6), bank sentral akan menentukan
parameterlo d"n gr yang secafaoptimat dapat mendoro|* ketidakstabilan
ekonomi din sekatig"r memberikan variasi yang terkecil.
Parameter optimal go dan g, dapat diperoleh dengan memasukkan
(S) iehingga perilaku ekonomi meniadi
(6) ke d"la* pJtt"tt
p.rr"*"in
"""
Yt : cu+ B (go + 8r Y,',) + ,r.
atau
y.= (a + 0gJ+ (6 + 0gt)Y,t* F, (7)
:.
Apabila persamaan(7) disederhanakanlebih laniut dimana l+ lfh
aodan aipg, i", ,rrakaperiiaku ekonomi dapat dinyatakan kembali sebagai
It = ?o + atYtl + 14
(8)
Sedangkanekspektasidari yrdapat dinyatakan sebagai
P(yJ = E( ao * ? r
atau
E(Y,)=
+ F,)
(9)
+ a, E(y..,) (10)
"o
Kita lihat bahwa persamaandi atas mengikuti deret geometrik sebagai
berikut
P0J=xo*
aoA, + aoa,t
APabila n + @ d a n l a ' l
(11) dapat ditulis lagi menjadi
* a,( "*t)E( Yut"*,1) ( 11)
1 , maka a,(n*t)- o, sehinggaPersamaan
I
I
t
I
I
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
I
n(yJ : ?oE (t')' = ao/(L-a)
atau
n(yJ = (* + pg.)/{1 - (D* 0g,)} (12)
Dengan menentukan parameter 8o :
parameter go akan bersifat unbiased.
'a/P, maka E(y.) :
0 dan
Selanjutnya . tugas bank sentral adalah meningkatkan efisiensi
parameter dengan memilih variasi yang minimum. Variasi dari perilaku
ekonomi ini dapat dinyatakan dalam persamaan
var(y,) = var( ao + ar Y,.r + p,)
(13)
Apabila Var(ao) = 0 dan Var(p,) = o,,2,maka persamaan (13) dapat
diubah menjadi
Var(y,) - lr'Var(y,.,) + r.u2 (14)
Var(y,.,) - ar' Var(y,.r) * ou', dan seterusnya
(15)
Apabila art : b, maka deret geometrik dapat disederhanakanmenjadi
Var(y,) atau
ou'+ b ou2+ ..... + b- Var(y,.-)
(16)
var(yJ : o,2E(b)i : o,2/(1-b) : o'2/ {1-(6+Bgr)'z} (17)
sentral harus mengatur egar
. Agar Var(y,) minimum, maka bank
6 + 0gr = 0 atau memilih parameter
h:-6/0
(18)
Singkat kata, apabila
-yang bank sentral berusaha memPengaruhi'
dinyatakan dalam persamaan' (5)' maka
perekonoiti"tt seperti
parameter optimal yang dipilih adalah
go = - a/p, dan g, : ' 6/p
(19)
sehingga kebijaksanaan uang beredar yang optimal dilakukan oleh bank
sentral adalah
rrr, = - ( o/0 ) - ( 6/P) y,.,
(20)
Persamaandi atasdisebut sebagaioptimal feedback rule policy, karena
bank senrral berusaha melakukan stabilisasi pertumbuhan dengan
I
I
I
t
I
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t
melakukanantisipasiatasdasarpengetahuannyaakan potensi pertumbuhan
padaperiodesebelumnYa.
Berlawanan dengan aliran Keynes, kalangan _mgngtaris yanl
dipeloporioleh Milton Friedman*.ny"ttgsikan efisiensidarifeedbackrule
menganggapbahwaafgumen-{:y"tl iustru
i i tltyi"i. KalanganmonetarisZ^p^i mendoron! perekonomian*.1;"di m-akin tidak stabil' Friedman
sentral melakukanfixed rule policy dengan-tidak
;;;""turkan
"{^iA^"k
fl uktuasi pertumbuhanekonomi. Menurut Friedman,
;;-p., d,riik"r,
fj;
yeng
battk sential seyogyanyakonsisten p !^ kebifaksa"1ll .monetef
padai.iti*6uhan uan:gberedary^\gtetaP' Kebijaksaiaanyang
aia"t"tt
"n
clisarankattol.h Friedman dapat dinyatakansebagai
rr\ = - u/B = fo
Ql)
Perhatikan, bahwa saran Friedman ini mempulyai Persamaandan
d.rrg"r, saran lleynes. Persarnaannya'keduanya. memPunyai
p.rb.J*
F.riedmankurang
estimatoryang iia"t bias' n(y) : 0' Perbedaannya'-saran
Kevnes
;li;i;; ;pibila"ekspektasimasyarakattidak rasional.Apabifl saran
:
ou" maka saran Friedman akan
var(i)
;t"g#lkan
"iii"ti
*.tt[h"tilkan variasi y^ng lebih besar,yaitu
Var(y,) - ou2/ (1 - o) ) ou'
Q2)
ekspektasi
Dengan demikian, apabila masyarakat tidak mempunyai
lebih efisien
rasional, irnk" saran Keynes akan lebih baik karena
ekspektasi
dibanrlingkan dengan saran Friedman. Dalam kasus dimana
"rasional, maka discretionary policTsuperior
m"syarak-at tidak
-pelsifat
m, akan
;;;h;dd fi*rd n le pollcy. ferhatikan pada persan'an (20), bahwa
akan
bernilai positif apabila Yor negatif d"n l.baliknya' Pemerintah
ekonomi
cenderung mendorong uang 6'eredar apabila pertumbuhan
menurun dan sebaliknYaEkspektasi Masyarakat ltasional'
baik yanq
Berikut kita akan melihat dampak dari kebiiakan moneter
pasif apabila rnasyarakat mempunyai ekspektasi
bersifat aktif ;;"d
sebagai
rasional. Perilaku iLorro-i sek"rang dinyatakan dalam ptrs"m""n
berikut
+ Ot Y,', * lr,
Y, : Oo + 0, ( ffi, Eo, m. )
(23)
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
dimana Ecrffi. adalahekspektasimasyarakatterh adapkebij aksanaanmoneter.
Selanjutnyakebijaksanaanbank sentral untuk menstabilkanperekonomian
dinyatakan sebagai
fn, : so + gr Yur * €t
Q4)
dimana e, adalah random error yang terdapat dalam kebijaksanaan bank
sentral. Apabila masyarakat mempunyai ekspektasi rasional, maka
masyarakatakan mampu secaraakurat menggunakan semuainformasiyang
tersedia sehingga ekspektasimasyarakatterhadap kebijaksanaanmoneter
dapat dinyatakan sebagai
Enr ffi, = go * Br y,-r
e5)
Dengan langsung mernasukkan persamaan Q\ dan (25) ke dalam
persalnaan(23), maka perilaku ekonomi sekarangdapat dinyatakan sebagai
y, = 0o + 0, e, + 0, yr-r* lL,
(26)
dan ekspektasiserta variasi dari y, menjadi
I
E(yJ-oo/0-a,)
t
Var(y.) = {O,' Var(e) + Var(p)} / (1- 0,')
I
I
I
I
I
I
I
t
I
Q7)
(2S)
Kita lihat bahwa Var(y,) akan lebih besardari o.,2.Secaraekonometrik,
kita juga dapat melihat persamaan(26) mempunyai kesalahanpengukuran
(error measurement)pada variabel tidak bebasnya.Apabila ini terjadi maka
parameter O, akan bersifat bias dan tidak konsisten.
Hilangnya pengaruh kebijaksanaanmoneter dalam kasus dimana.
masyarakatmempunyai ekspektasirasional dapat dijelaskansebagaiberikut.
Kembali pada perilaku ekonomi yang dinyatakan dalam persamaan (23)'
para ahli ekonometrik akan melakukan feedback rule policy dengan
persamaan(2a) dan masyarakatakan melakukan antisipasi sesuaidengan
persamaan (25). Dampak terhadap perilaku ekonomi selanjutnya dapat
ditulis sebagai
y,:(Oo+0,80)+0,m,+
Ot gt) Yrt * F,
Q9)
Persamaan(29) ini samadenganpersamaan(5) dalam kasusekspektasi
masyarakat tidak rasional. Apabila parameter-parameterdalam persamaan
I
l"
t
t
t
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
T
I
lebih laniut meniadi
(29) disederhanakan
i=Oo+0rBo
(30)
0 = o, (31)
8=Or-O,Br
Q2)
maka optimalfeed.backrule policy yang dipilih bank sentral meniadi
rr\= -G/E', -16ti)yo,+€, (33)
Kita ingat bahwa dalam kasus eks-pektasi rasional, masyarakat
diambil
mengetahui ir^h dan. magnitude daii lebiiaksanaan .yang-
tahubahwa
secara
airtisipasi
p.-Eif"t"f, a"tt melakukan
:t'*;S?ty"Ie5it
dan(:$1p).Akibatnya'
!" a"r, g, telahdiubahmasing-mTr$ menjadi@/O
uangberedariuga berubah
E[rp.t i"ri -"ty"tir."t t"iltJa^p kebliaksarra^rtmenjadi
E.rffi.= -( &/E)-(6t6)v,., (34)
dan dampakterhadappertumbuhan meniadi
Y, = Oo + O, €t + 02 Yr-r* P,
(35)
Persamaan(35) ini akan persis sama delrg3l persamaa" (?6) yanq
didapat d.ng"rt, ir^r^ langsuttgmemasukkankJbijaksanaanbank sentral
d"n fkspektisi r""tiir"f.at"ke a""!"gt perilaku ekonomi. Dapat dilihat P"1"
go dan gr tidak iagi muncul dalam Persamaan(35)'
bahwa p"r"*.i.,
pengarih udng datim stabi[isasiekonomimeniadi bilangini
Inilah y^ng terkenal dengan se-butanLucas Critique' Kritik
ditujukan t"p"a" para ahli ekonJmetrik pada tahun 7960'andan 1970'an'
beranggapay
para ahli ekonomeirik dalamkurun.waktu tersebutsenantiasa
rule
bahwamereka;;;; *.;;i"uitt "" ekonomi melalui optimal.feedback
tersebuttidak *.gtb.tttl11dryP"ky1tg
poliqt.lf.r,y"t""nlya kebiiaksanaan
berarti.nahkan-meilbuatperekonornianmeniaditi{ak pasti.Ketidakpastian
(35)'
d"l"* p.r.korrorrriandituljukkan oleh adanyae, dalam persamaan
dimana
Lucas sependapatdengan Friedman bahwa dalam'kasus
rrrrrf"o1.,[ ;d"i$ iasional, banksentralseyogyanyamenialankan
ekspektasi
ini, makaunsur ketidakpastiany^nq
p*ia rile toli$. b.ng"tr kebiiaksanaan
ekonomi
melekat padayrriUirT rrle pitlty dapat diiilangkan dan stabilitas
9
IJ
I
I
T
I
I
I
I
I
I
T
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
akan dapat dicapai. Dalam kasusini, makafixed rule poliqt akan bersifat
superiorterhadapfeedbackrule policy.
Kritik, Aplikasi dan Manfaatnye bagi Kita.
Sebagaimana teori-teori lainnya, pengembangan teori ekspektasi
rasional tidak bebas dari kritik. Kritik pertdmd terletak pada proses
pembentukan dan tingkat ketepatari dari ekspektasi masyarakat. Kalau
ekspektasimasyarakat selalu rasional, maka semua estimator yang dibentuk
oleh masyarakat selalu unbiased dan sekaligusefisien.
Parakritikus umumnya sangatmenyangsikankemampuanmasyarakat
ini, meskipun mereka i,rg" tidak mengingkari bahwa ekspektasimasyarakat
memang ida dan memberi pengaruh terhadap efisiensi dari kebiiaksanaan
ekonomi. Sulit dibayangkan bagaimana suatu kebiiaksanaanmeniadi sama
sekali tidak berfungsi samasekali padawaktu diiabarkan. Bagi p^rakritikus,
untuk mencapai taraf masyarakat yang mempunyai ekspektasi rasional,
setiap pelaku ekonomi dituntut mempunyai deya analisa yang tinggi'
penguasaaninformasi yang sama serta pengelolaan informasi yang cepat.
Apabila syarat-syaratini tidak terpenuhi, maka market clearingmodel,seperti
ying diharapkan oleh teori ekspektasirasional ini tidak akan teriadi.
Kritik kedua terletak pada kegagalan historis dari market clearing
model untuk menjelaskanfluktuasi tajam seperti depresibesaryang dialami
oleh Amerika Serikat pada awal tahun l93O'an. Kronologis dari gagaln1a
market clearing model dapat dibaca pada buku-buku yang condong pada
pemikiran Keynes.a
Terlepas dari pro dan kontra terhadap teori ekspektasirasional ini,
kita tetap t"ttg"t berkepentingan terhadap pemahaman dan penger,nblngan
teori ini. nda beb er^pa alasan untuk ini. Pertama, selamaini kita hanya
selalu mengingat rule:of tbumb dari fluktuasi perekonomian y?ng-teriadi.
perekonomian sedang lesu, maka kebiiaksaPll
Sebagai cot toh, apabila
'adaiah
kebijaksanaan ekonomi y^ng ekspansif (baik
y"ttg kit a bayangkan
melalui kebijaksanaanfiskal, moneter mauPun kebiiaksanaanl{nn_y1). Fr"
iarang memikirkan bahwa masyarakat (pengusaha dan individu) -akan
diri "secara cepat;' terhadap kottttaksi yang leriadi dlllT
*.oyirtaikan
p.t.kottomian. Pada beberapa kasus, kebijlksanaan ekspansif iustru tidak
o Lihat : Branson, Villiam H. MacroeconomicsTheory and Policy (1979).
10
l"
I
I
I
I
t
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
T
I
I
I
mencapaisasaranyang diinginkan. Bahkan kadangkalaberakhir _dengan
kondisi yang lebitr buruk. Dalam kaitan ini,-pengelolaekonomi dituntut
untuk dapaimembedakansifat Pasaryeng dihadapinya'
pada
Kedua,perludicatatbahwaekspektasirasionaltidak saiaterbatas
perilaku masyarakatdalammengantisipasiperubahan yar'gterjadi di sektor
iirk"l dan moneter saja.Perilaku ekspektasirasional dapat terjadi di semua
sektor ekonomi. Dalam sektor produksi dan perdag^ngar^misalnya, tidak
semua negara y^ng melakukan libeidisasi dap-at membawa
yTng lebih baik. Tidak sedikit diantara mereka
perekonomiinnya (e
"i"h
y"rg harus *"tt"ttggung idiuit*ent costyang sangatbesar baik dari sisi
ekonomi maupun politik.
Sekalilagi, kunci liberalisasiterletak gadab,lgaima-nasifat pasardan
parupelaku ek6nomi dalam mengantisipasiliberalisasi.I{alau semuapafa-r
f.r;"Ltr secarasempurnadan ekJpe\tasi*asy"rakat adalah rasional, tidak
kebiiaksanaan untuk _memPerlambat atau
ada alasan bagi f.t.rotr"
mempercepatiibeialisasi. Percepatan,,di _satu pih3k,- {apat - mendorong
meningk^iny^ adiustment ,oti. Perlambatan, di -lain gih3k' .dapat
pindah dari.industri yang
penggfhl
*.rrgr"r"ngi rangt"ttgttt bagi
-diperkirakan
-yatrg
9n1uk
memPunyai keunggulan
tidali efisien t J ini"stri
ilb-p"t"tif. Namun apabila ^i^ p+T- y^ng- tidak ,semPurna dan/ztau
ekspekt"si.masyarakatbersifat adapiif (daiarn.hal ini bistorical backgrottd
bersifat dominan), Iiberalisasibukanlair kebijaksanaanIang terbaik- The
dahulu untuk kemudian
1;ii iru policy adalahmembenahidistorsi terlebih
'U.i
g.r"liL e ai ahindustri y angmempunyaikeunggulan komparatif . ApabiIa
ini tia"t mun-gkin1per€ncanakebiiaksanaandapat
tbe"first best poliq'long
run optimal-latb-poliq.- Tergantung dari ienis
iari
*."yi-p"ng
distrosi,^petiyimp"tg"i dapat diatasi dengin gradualismatau ooershooting
policy.s
Ketiga, dari sisi akademisperlu dilakukan penyemPurlaan terhadap
materi-m"i.ii yarrg diberikan dalam pengaiaran ekonomi' Ini P":lY egar
e"konomidibahassec"ra menyeluruh dan tidak hanya
masalah-masalah
dibahasdari satusisisaia(misalnyadari sisipermintaanagregat).Di negara'
negarayang sudah *"1o seperti di AS, universitas-universitasyanq baik
umumnya mengaiarken p.tttikit"n Keynes (beserta pembaharunya) dan
p.t"if.iii" klasik'(beserta pembaharunya)d.ttg"tt,tidak berat sebelah'
5 Kontribusi teori ekspektasirasional dalam kebiiaksanaanliberalisasisektor
sedikitreferensidi bidang ini' Baca:
industri dan perdagangansangat_menarik..sangat
MichaelMusla: GJvet-ttmentPolicy and the Adiustment Process(1982).
11
llf
t
I
I
I
t
I
I
I
I
I
Dengan demikian, pemahamanterhadap ekonomi secaramenyeluruh dan
kaitan antaraekonomi mikro dan ekonomi makro menjadi semakinmatang.
Daftar Pustaka :
3.
Barro, Robert J dan David B. Gordon. A Positiae Tbeory of Monetary
Policy in ct Nanral Rate Model, Chicago: Journal of Political
Economy, 1983;Vol. 93, No. 4.
Theory and Policy, New York:
Branson, S/illiam H. Mac-roeconomic
Harper and Row, 7978.
Kennedy, Peter. A Guide to Econometrics,Cambridge: the MIT Press,
4.
198s.
and
Lucas,RobertE,Jr danThornasJ. Sargent.RationalExpectation
1.
2.
5.
t
I
I
I
I
t
T
t
T
72
Econom etri c Pr actice, Minneapol is: the University of Minnes ota Press,
1988.
Mussa,Michael. GozternmentPoliclt andthe Adjustment Processdalam
Import Competition and Response. National Bureau of Economic
Research,1982.
Download