BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah ditentukan, disimpulkan bahwa manajemen pembinaan Balap Sepeda pada Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) sebagai sentra olahraga di jawa tengah ini telah berjalan sesuai dengan prosedur petunjuk pelaksanaan PPLP pusat. Secara khusus,dapat disimpulkan pula beberapa hal sebagai berikut : 1. Struktur organisasi manajemen PPLP Balap Sepeda sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan Dinas Pemuda dan Olahraga. Sehingga maju dan mundurnya prestasi PPLP Balap Sepeda ini akan sangat ditentukan oleh seberapa besar partisipasi aktif Dinas Pemuda dan Olahraga dalam pembinaannya. Partisipasi aktif ini dimulai sejak proses penyediaan sarana dan prasarana serta pengalokasian anggaran yang cukup layak untuk melaksanakn program pembinaan secara baik. Peran Kepala bagian pemberdayaan olahraga kurang dioptimalkan sehingga tidak bisa mengambil kebijakan yang seharusnya. 2. Rekrutmen PPLP Balap Sepeda telah menerapkan sesuai dengan prosedur, menggunakan tes / seleksi untuk bisa masuk dan juga memperhatikan prestasi-prestasi yang telah diraih sebelum masuk PPLP Balap Sepeda. Manajemen atlet adalah bagaimana cara mengelola atlet atau pemain agar dapat mendukung pencapaian tujuan dari organisasi (PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah). Model manajemen yang digunakan harus berorientasi kepada atlet. PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah merupakan ujung tombak dalam mencetak atlet Nasional. PPLP Balap Sepeda merupakan salah satu jenjang pembinaan sebelum memasuki usia emas. Dengan alasan ini manajemen pembinaan atlet yang dilaksanakan dengan baik di PPLP Balap Sepeda sangat dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan proses pembinaan prestasi. Setelah lepas dari PPLP Balap Sepeda mereka bisa masuk ke jenjang yang lebih tinggi dalam pencapaian prestasi. Pelatih yang digunakan dalam proses pembinaan pemain haruslah 96 97 syang mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Pelatih mempunyai kemampuan di bidangnya dan mempunyai sertifikasi yang memadai. 3. Sarana dan prasarana latihan yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan latihan dan sesuai standar yang berlaku ditinjau dari aspek kualitas dan kuantitas. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk latihan merupakan tanggung jawab bersama. Pelatih bertugas untuk mengajukan pengadaan fasilitas latihan yang dibutuhkan, untuk pemeliharaan sarana dan prasarana, kaos latihan menjadi tanggung jawab atlet bersama pelatih. PPLP sebaiknya mempunyai tenaga pembantu umum yang khusus menanggani sarana dan prasarana latihan. Selain permasalah yang ada tentang penempatan wilayah latihan hendaknya Dinpora dan Pengurus PPLP Balap Sepeda jawa tengah mengadakan perundigan kembali. Mengingat pentingnya prestasi yang akan di capai oleh atlet. Apakah dari sebuah penempatan lokasi latihan dapat mempengaruhi psikologis serta mental seorang atlet. Hendaknya setiap program yang akan di terapkan harus meninjau keadaan atlet itu sendiri. 4. Pendanaan untuk PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah bersumber dari APBN dan APBD, meski tidak menutup sebuah kemungkinan dengan hadirnya sponsor. Proses pengusulan dan pencairan dana langsung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah. 5. Program latihan dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan dan didasarkan pada program yang telah ditetapkan bersama akan tetapi program latihan yang dilakukan belum dituangkan ke dalam program latihan secara tertulis. Urutan latihan menggunakan prosedur yang baku yang dimulai dengan warm-up, latihan inti dan diakhiri dengan colling-down. Latihan harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Kedisiplinan dalam latihan adalah hal yang penting. Koreksi dan evaluasi terhadap kesalahan atlet dilakukan untuk kemajuan atlet dan ini telah diterapkan dalam pelaksanaan latihan di PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah. 98 B. Implikasi Mencermati uraian pada pembahasan dan kesimpulan, dapat dirumuskan implikasi pemikiran yang berkaitan dengan manajemen PPLP Balap Sepeda sebagai berikut : 1. Atlet merupakan ujung tombak dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Atlet harus dibina secara berjenjang dan berkesinambungan sejak usia dini. Berangkat dari pembinaan PPLP Balap Sepeda puncak prestasi untuk cabang olahraga Balap Sepeda akan tercapai. Sehingga implikasinya PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah di Surakarta harus dibina secara baik dan benar sehigga akan terbentuk atlet yang hebat dan berprestasi. 2. Untuk mencapai suatu prestasi pada usia emas pembinaan prestasi atlet dalam manajemen pembinaan yang dilakukan PPLP Balap Sepeda harus bekerjasama dengan pemerintah atau lembaga untuk pembinaan tahap pematangan dan harapan mencapai puncak prestasi akan terwujud. C. Saran PPLP Balap Sepeda merupakan pondasi dalam proses pembinaan prestasi Balap Sepeda di Indonesia. Dengan manajemen pembinaan PPLP Balap Sepeda yang baik akan dapat dihasilkan atlet Balap Sepeda yang berkualitas dan dapat mendukung prestasi balap sepeda Nasional oleh sebab itu disarankan kepada: 1. Pemegang kebijakan di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga harus memberikan perhatian yang lebih kepada PPLP Balap Sepeda ini agar proses pembinaan atlet dapat berjalan sesuai harapan. Tentunya dengan mengacu pada petunjuk pelaksanaan yang ada. 2. Pelatih PPLP Balap Sepeda agar selalu aktif dalam membuat program latihan yang berfariasi agar atlet tidak mudah bosan serta selalu up to date dengan perkembangan balap sepeda saat ini 3. Untuk mematangkan teknik dan mental perlu diprogramkan pertandingan uji coba secara periodik dan jangan menunggu turunya anggaran dari Dinas Pemuda dan Olahraga. 99 4. Dinpora dan pengurus PPLP Balap Sepeda perlu mengadakan perundingan kembali dalam rencana pemindahan tempat PPLP Balap Sepeda yang berada di Surakarta. 5. PPLP Balap Sepeda harus memiliki jadwal latihan yang lebih di velodroom mengingat pengguna velodroom tidak hanya Balap Sepeda. Sehingga dalam pelaksanaan latihan tidak perlu menyesuaikan jadwal latihan cabor lain dan latihan bisa lebih maksimal dengan adanya tambahan waktu. 6. Pelatih PPLP Balap Sepeda perlu mendapat kesejahteraan yang layak agar dapat bekerja secara professional. 7. PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah idealnya mempunyai klinik kesehatan sendiri dengan dokter pribadi. Sehingga setiap waktu dapat dilakukan pengawasan untuk kesehatan atlet maupun pelatih. 8. Aturan untuk penerimaan atlet harus tegas sehingga akan mendapatkan atlet yang berprestasi di Balap Sepeda dan pendidikan.