fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan skripsi

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
FUNGSI SEKSUAL SUAMI SELAMA MASA KEHAMILAN
PASANGAN
SKRIPSI
LUSSY GIOVANI CEDLI
0806457136
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA. DEPOK
JULI 2012
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
UNIVERSITAS INDONESIA
FUNGSI SEKSUAL SUAMI SELAMA MASA KEHAMILAN
PASANGAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
LUSSY GIOVANI CEDLI
0806457136
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA. DEPOK
JULI 2012
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah peneliti nyatakan dengan benar.
Nama
: Lussy Giovani Cedli
NPM
: 0806457136
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 4 Juli 2012
ii
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama
: Lussy Giovani Cedli, 0806457136
NPM
: 0806457136
Program Studi
: Ilmu Keperawatan
Judul
: Fungsi Seksual Suami Selama Masa Kehamilan Pasangan
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Keperawatan pada Program Studi S1 Reguler, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Imami Nur Rachmawati Skp. MSc.
(Ketua Penguji)
Penguji
:Dr. Yati Afiyanti S.kp., M.N
(
)
(
Ditetapkan di : Depok
Tanggal
: 10 Juli 2012
iii
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya. Saya menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka akan terasa sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Imami Nur Rachmawati S.Kp. MSc. selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Fajar Tri Waluyanti Mkep, Sp. Kep An selaku Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan dukungan dan doanya.
3. Keluaga Besar : ayah (Mawardi), ibu (Eli Indrawati), dan seluruh adik-adik
kandung (Yovie Yuliani Cedli, Reski Oktavira Cedli, dan Nessia Kournikova
Cedli) dan keluarga besar baik dari pihak ayah maupun pihak ibu yang selalu
memberikan dukungan moral dan finansial, motivasi dan doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Benny
Febrian
selaku
Pasangan
saya
yang
telah
memberikan
bantuan,dorongan moral dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
proses belajar tepat pada waktunya.
5. Enok Mamah Siti M, Winda Tania Putri, Lina Gustiana, Dorothea Ojo Linda
yang telah menjadi partner yang sabar, pengertian, dalam membimbing
penulis selama penyelesaian skripsi ini.
6. Teman-teman mahasiswa Program Reguler S1 Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia 2008 atas doa dan kekompakannya dari awal hingga
akhir perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan syarat yang bersifat
membangun. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya
kepada kita semua. Amin
Depok, 4 Juli 2012
Penulis
iv
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama
: Lussy Giovani Cedli
NPM
: 0806457136
Program Studi: S1 Reguler
Fakultas
: Fakultas Ilmu Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Fungsi Seksual Suami Selama Masa Kehamilan Pasangan”
berserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Depok
Pada Tanggal: 4 Juli 2012
Yang menyatakan
(Lussy Giovani Cedli)
v
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul
: Lussy Giovani Cedli
: Ilmu Keperawatan
:
Fungsi Seksual Suami Selama Masa Kehamilan
Pasangan
Kehamilan mempengaruhi pola seksualitas pada istri maupun suami. Penelitian ini
bertujuan mengetahui fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan.
Pengambilan sampel pada 40 suami dari ibu hamil menggunakan design deskriptif
sederhana dan teknik total sampling pada bulan Juni 2012 di sebuah Puskesmas.
Instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik suami, Index of sexual
satisfaction quiz (ISS quiz) dan Brief Male Sexual Function Inventory. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar suami mengalami penurunan frekuensi
hubungan seksual pada masa kehamilan. Pada tingkat kepuasan hubungan seksual
suami tidak mengalami masalah dan merasa puas, tetapi pada aspek dorongan
seksual dan ereksi mengalami penurunan. Pemberikan konseling dengan
melibatkan suami penting dilakukan selama pemeriksaan kehamilan pasangannya.
Penelitian ini tidak meneliti lebih dalam faktor yang mempengaruhi fungsi seksual
suami selama masa kehamilan pasangan sehingga penelitian selanjutnya
diharapkan meneliti faktor yang mempengaruhi fungsi seksual suami selama masa
kehamilan pasangan.
Kata kunci : fungsi seksual, kehamilan, kepuasan, suami
ABSTRACT
Pregnancy affects the pattern of sexuality in the wife and husband. The research
aims to find the husband's sexual function during the pregnancy the couple.
Sampling at 40 husbands of pregnant women using simple descriptive design and
a total sampling technique in June 2012 at a Health Center. Research instrument
in the form of questionnaire characteristics husband, Index of sexual satisfaction
quiz (quiz ISS) and the Brief Male Sexual Function Inventory. The results showed
most of the husbands has decreased the frequency of sexual intercourse for 30
days. Husband, at the level of sexual satisfaction is not having problems and were
satisfied, but the result of male sexual function, the husband has decreased sex
drive and erection aspects. nurses are expected to provide counseling and invited
to actively join her husband during the pregnancy the couple. This study did not
investigate further the factors that affect sexual function during pregnancy, the
couple husband and so further research is expected to examine the factors that
affect sexual function during the pregnancy the couple husband.
Key words: sexual function, pregnancy, satisfaction, husband
vi
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pertanyaan Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
1.4.2 Institusi Pelayanan
1.4.3 Pengembangan dalam Keperawatan
1.4.4 Metodologi
2. STUDI KEPUSTAKAAN
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Kehamilan
2.2 Adaptasi Selama Kehamilan
2.2.1 Perubahan Fisik Ibu Hamil
2.2.2 Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
2.2.3 Perubahan Seksualitas yang Terjadi Pada Ibu Hamil
2.3 Konsep Seksualitas
2.3.1 Seksualitas
2.4 Fungsi Seksual Pria
2.4.1 Gambaran Fungsi Seksual Pria
2.4.1.1 Dorongan Seksual
2.4.1.2 Kemampuan Ereksi
2.4.1.3 Kemampuan Ejakulasi
2.4.2 Alat Pengukuran Fungsi Seksual Pada Pria
2.4.3 Siklus Respon Seksual Pada Pria
2.4.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Dorongan Seksual
2.4.5 Frekuensi Hubungan Seksual Selama Kehamilan
2.4.6 Kerangka Teori
3. DEFINISI OPERATIONAL
3.1 Definisi Operasional
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi
1
5
6
6
6
6
7
7
8
8
11
11
12
13
14
15
15
15
15
16
16
16
19
21
22
23
vii
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
4. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Kriteria Inklusi
4.2.2 Kriteria Ekslusi
4.3 Besar dan Cara Pengambilan Sampel
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian
4.5 Etika Penelitian
4.6 Alat Pengumpulan Data
4.7 Uji Instrument
4.8 Metode Pengumpulan Data
4.9 Pengolahan dan Analisa
4.9.1 Pengolahan Data
4.9.2 Analisa Data
4.10 Sarana Peneliti
4.11 Jadwal Kegiatan Peneliti
26
26
26
26
27
27
27
28
28
29
29
30
31
32
5. HASIL PENELITIAN
5.1 Pelaksanaan Penelitian
5.2 Penyajian Hasil Penelitian
5.2.1 Karakteristik Responden
5.2.2 Kepuasan Hubungan Seksual
Selama Masa Kehamilan Pasangan
5.2.3 Fungsi Seksual Suami
34
34
34
36
37
6. PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
6.2 Kepuasan Hubungan Seksual
Selama Masa Kehamilan Pasangan
6.3 Fungsi Seksual Suami
6.4 Keterbatasan Penelitian
6.5 Implikasi Keperawatan
40
45
45
47
47
7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
7.2.1 Saran untuk UPT Puskesmas
7.2.2 Saran untuk Suami Selama Masa Kehamilan Pasangan
7.2.3 Saran untuk peneliti lain
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN
48
48
48
49
50
viii
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori
.22
ix
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional
23
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Juni 2012 (n=40)
44
Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Kepuasan Hubungan Seksual Pada 30 hari Terakhir
Selama Masa Kehamilan Pasangan di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Juni 2012 (n=40)
46
Tabel 5.3 Distribusi Fungsi Seksual Suami Pada 30 Hari Terakhir selama Masa
Kehamilan Pasangan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Juni 2012
(n=40)
47
x
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Inform consent
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Surat Perizinan
xi
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehamilan ditandai dengan persatuan antara sebuah ovum yang telah matang
dengan sebuah sperma (konsepsi) dan berlangsung selama kira-kira sepuluh bulan
lunar, atau sembilan bulan kalender, 40 minggu, atau 280 hari yang dihitung dari
hari pertama periode menstruasi terakhir, selain itu, kehamilan juga merupakan
suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena
wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban
tanggung jawab yang lebih besar (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Ibu hamil dan pasangannya sering menanyakan tentang seksualitas selama
kehamilan serta konsekuensi yang timbul selama melakukan kegiatan seksual,
sehingga membutuhkan konseling pada petugas kesehatan terkait seksualitas.
Kegiatan seksual dapat terjadi selama kehamilan, akan tetapi frekuensi yang
sangat
bervariasi
dengan
kecenderungan
mengalami
penurunan
seiring
bertambahnya usia kehamilan. Penurunan aktivitas seksual dapat disebabkan
mual, kecemasan terjadinya keguguran, kecemasan pada janin, ketidaknyamanan,
perubahan fisik yang terjadi sepanjang kehamilan, ketakutan akan pecahnya
ketuban, kecemasan terinfeksi penyakit tertentu atau kelelahan (Claire, Crystal
dan Farine, 2011).
Kepuasan dalam berhubungan seksual dapat dipengaruhi oleh persepsi diri wanita
terkait daya tarik yang menurun. usia kehamilan yang semakin tua akan
mengalami penurunan dalam pencapaian orgasme dan kepuasan seksual serta
terjadinya peningkatan nyeri selama aktivitas seksual (Claire, Crystal dan Farine,
2011)
1
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
2
Perempuan hamil mengalami perubahan pada fisik dan psikologisnya, karena
ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen. Perubahan yang terjadi
selama kehamilan ini termasuk aspek emosional dan seksualitas. Pada perubahan
emosional, perubahan mood yang cepat dan peningkatan sensitivitas terhadap
orang lain membingungkan calon ibu dan orang-orang disekelilingnya.
Peningkatan iritabilitas uraian air mata, dan ledakan kemarahan serta perasaan
sukacita, serta kegembiraan yang luar biasa muncul silih berganti hanya karena
suatu provokasi kecil atau tanpa provokasi. Pada calon ayah mengatakan bahwa
perubahan hormonal, yang merupakan bagian dari respons ibu terhadap
kehamilan, dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama seperti saat
mereka akan menstruasi atau selama menopause. Selain itu, alasan seperti
masalah seksual atau rasa takut terhadap nyeri selama melahirkan, juga dijadikan
penjelasan timbulnya perilaku
yang tampak tidak
menentu
ini(Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Data yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan kepala Puskesmas, pada
Puskesmas Pondok Aren Tangerang, 60% dari 100 orang ibu hamil dengan
kehamilan pertama kali atau primigravida, ibu hamil memeriksakan kehamilannya
sendiri tanpa didampingi suami karena bekerja sehingga mereka tidak memiliki
waktu untuk mendiskusikan masalah seksualitas kepada pasangannya dan hasil
survei awal yang dilakukan oleh Vike dan Sari, bahwa sekitar 50% ibu hamil
tidak menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim karena khawatir karena
dapat melukai janin dan orgasme bisa menyebabkan keguguran, Brelin dan Lucas
(2003) menyatakan bahwa kehamilan merupakan suatu kondisi yang dapat
menimbulkan perubahan dalam kehidupan seksual suami-istri (Vike &Sari, 2011).
Kepedulian suami menjadi peran yang sangat penting saat istri hamil, karena istri
yang mengalami banyak perubahan menjadi sangat sensitif. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Vike dan Sari terhadap 5 ibu hamil dengan metode in depth
interview menyatakan bahwa perhatian suami bertambah terhadap ibu hamil,
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
3
kewajiban suami yang harus peduli terhadap istri yang sedang hamil merupakan
salah satu bentuk kepedulian suami atau ekspresi kasih sayang yang penting
selama kehamilan(Vike & Sari, 2011).
Kecemasan suami saat istri hamil akan mengalami perasaan yang bercampus aduk
ketakutan dan kepedulian suami, pemikiran tentang tanggung jawab akan
membuat suami cemas bila terjadi musibah yang mengancam istri dan calon
anaknya (Bitzer & Alder, 2000 dalam Vike & Sari, 2011).
Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah, kekhawatirannya, dan
kebutuhannya akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. May (1982,
dalam Bobak, 2004) menemukan tiga gaya khas respons emosi pada pria terhadap
kehamilan pertama pasangan: gaya pengamat merupakan sikap yang menjauhi
kehamilan, gaya ekspresif dikenal sebagai respons emosi yang kuat terhadap
kehamilan dan keinginan untuk menjadi pasangan secara penuh dalam proyek
mereka dengan menunjukan kesadaran akan kebutuhan dan menyadari saat-saat
mereka tidak mampu memberi dukungan yang isteri mereka perlukan, gaya
instrumental diperlihatkan oleh pria yang menekankan bahwa tugasnya harus
diselesaikan dan memandang dirinya sebagai “pengurus atau manajer kehamilan”.
Kebutuhan seksual di dalam kehidupan rumah tangga merupakan unsur penting
yang dapat meningkatkan kedekatan dan kualitas hidup. Keinginan untuk
melakukan hubungan seksual dalam arti sempit disebut libido (nafsu syahwat,
nafsu birahi). Hubungan seks memiliki pengertian sangat luas, terlebih dengan
banyaknya variasi yang bisa dilakukan. Peran pasangan atau dukungan pria
menunjukan keterlibatannya dalam kehamilan pasangannya dan persiapannya
untuk terikat dengan calon anaknya (Lederman, 1984; Diamond, 1986 dalam
Bobak, 2004). Jordan (1990 dalam Bobak, 2004) mengatakan bahwa persaingan
langsung dengan janin dapat tampak jelas, terutama selama aktivitas seksual.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
4
Suami mungkin menyatakan protes karena pergerakan janin menghambatnya
memperoleh kenikmatan seksual. Introspeksi wanita hamil yang meningkat dapat
menimbulkan perasaan tidak nyaman pada pasangannya karena wanita itu
dipenuhi dengan pikiran yang tertuju pada anaknya, semakin tergantung kepada
pemberi jasa pelayanan kesehatan, dan semakin mengevaluasi kembali hubungan
mereka. Pria mungkin merasakan dukungan utama dari istri berkurang (Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Hasil penelitian pada sebuah studi yang dilaksanakan di daerah Oyo State,
Nigeria, dari jumlah responden 3.204 pria yang telah menikah yang dipilih secara
acak oleh pemerintah lokal, responden tersebut memiliki istri yang pasca
melahirkan dalam waktu 36 bulan sebelum studi diadakan, informasi yang
diperoleh terhadap perilaku seksual sebelum kehamilan, selama kehamilan dan
masa setelah melahirkan menunjukkan bahwa pria berpoligami yaitu pria yang
berusia dibawah 30 tahun didaerah perkotaan dan pria dengan pendidikan rendah
atau tidak memiliki pendidikan lebih cenderung melakukan hubungan seks
dengan wanita lain selama masa kehamilan istrinya (Lawoyin & Larsen, 2002).
Pria yang cenderung memiliki partners lainnya selama istri dalam masa nifas (40
hari) pasca melahirkan meliputi : pria yang memiliki status pekerjaan lebih tinggi,
pria perkotaan yang berumur lebih muda (dibawah 49 tahun) dan telah memiliki
banyak anak, pria yang berpoligami, dan pria yang istri pertamanya berumur
dibawah 40 tahun di daerah perkotaan (Lawoyin & Larsen, 2002).
Pada masa kehamilan istri, kemungkinan dalam berhubungan seksual tergantung
pada usia pria tersebut, biasanya, pria yang berumur lebih muda (dibawah 49
tahun) di lokasi perkotaan lebih memungkinkan untuk melakukan hubungan
seksual dengan istri mereka pada masa hamil ketimbang pria yang berumur lebih
tua (diatas 50 tahun), pria yang memiliki pendidikan sekunder lebih cenderung
ingin melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan istri. Di daerah
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
5
pedesaan, pria lebih cenderung memilih berhubungan seksual dengan wanita
bukan istrinya untuk mengurangi kesempatan berhubungan seksual dengan istri
selama masa hamil. (Lawoyin & Larsen, 2002)
Wanita hamil dapat merasakan ketidaknyamanan dan merasa kurang nikmat saat
berhubungan seksual karena penurunan dari segi gairah, frekuensi dan respon
seksual selama kehamilan. Hal ini disebabkan persepsi akan daya tarik dirinya,
penampakan tubuh dan kekhawatiran pasangan pria (suami) untuk melukai fetus
yang merupakan faktor yang menyebabkan turunnya respon seksual. Oleh karena
itu, penulis ingin mengetahui fungsi seksual suami selama masa kehamilan
pasangan.
1.2
Pertanyaan Penelitian
Kehamilan bagi pasangan suami istri adalah suatu bentuk perkembangan keluarga
yakni dengan hadirnya anggota keluarga baru, perubahan hubungan, peran dalam
keluarga. Selama masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada calon ibu dan
ayah terutama dalam hal perubahan fisik dan psikologis. Pada calon ibu, terdapat
perubahan fisik dan psikologis akibat perkembangan janin didalam tubuhnya.
perubahan yang terjadi juga dialami oleh suami selama kehamilan pasangan,
perubahan tersebut diantaranya respon emosi terhadap kehamilan pasangan yang
dapat dilihat dari persaingan yang terjadi selama aktivitas seksual pasangan
tersebut yang berakibat pada protes karena janin menghambat dalam memperoleh
kenikmatan seksual. sehubungan dengan uraian tersebut, masalah penelitian ini
adalah keadaan fungsi seksual suami selama kehamilan istri. Bagaimana fungsi
seksual suami selama masa kehamilan pasangan?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan memiliki tujuan
umum dan tujuan khusus
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
6
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi seksual suami selama masa
kehamilan pasangan
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan Khusus pada Penelitian ini adalah:
1.
Diketahui karakteristik suami selama masa kehamilan pasangan
2.
Diketahui karakteristik kehamilan pasangan
3.
Diketahui frekuensi hubungan seksual selama kehamilan pasangan
4.
Diketahui tingkat kepuasaan seksual pada suami dalam masa kehamilan
pasangan
5.
Diketahui dorongan seksual pada suami dalam masa kehamilan pasangan
6.
Diketahui fungsi ereksi pada suami dalam masa kehamilan pasangan
7.
Diketahui fungsi ejakulasi pada suami dalam masa kehamilan pasangan
8.
Diketahui pengkajian masalah pada suami dalam masa kehamilan pasangan
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pendidikan keperawatan, institusi
pelayanan, dan pengembangan keperawatan
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan bagi
peserta didik keperawatan untuk memahami pentingnya fungsi seksual pada
suami selama masa kehamilan pasangan sehingga dapat memberikan pendidikan
kesehatan mengenai pentingnya seksualitas dalam meningkatkan ikatan yang
lebih kuat pada pasangan suami-istri selama masa hamil dengan pendekatan yang
tepat.
1.4.2 Institusi Pelayanan
Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan khususnya
dalam memberikan edukasi seksualitas
kepada suami selama masa hamil
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
7
pasangan sehingga terjadi peningktan dalam ikatan pernikahan yang lebih kuat
pada pasangan suami-istri selama masa kehamilan pasangan.
1.4.3 Pengembangan dalam Keperawatan
Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan pada pengembangan ilmu
pengetahuan dalam praktik keperawatan yang berkaitan dengan hal yang
mempengaruhi fungsi seksual pria selama masa kehamilan pasangan
1.4.4 Metodologi
Penelitian diharapkan dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan seksualitas. Penelitian ini juga diharapkan menjadi landasan untuk
mengembangkan Evidence Based Practice dalam kesehatan pada pria.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 2
STUDI KEPUSTAKAAN
Pada bab 2 ini akan dibahas mengenai teori dan konsep yang mempengaruhi
fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan. Teori dan konsep yang
akan dibahas pada bagian ini adalah mengenai teori kehamilan dan seksualitas
pada pria yang mempengaruhi fungsi seksual pria dalam berhubungan seksual
dalam masa hamil.
2.1 Konsep Kehamilan
Kehamilan merupakan salah satu peristiwa yang penting dalam kehidupan
pasangan suami-istri, bagian ini akan membahas tentang kehamilan.
2.1.1 Kehamilan
Kehamilan merupakan peristiwa yang menyenangkan dan diharapkan bagi
pasangan suami-istri. Menurut Arief (2008), kehamilan dimulai saat pertemuan
sel telur dan sperma (konsepsi) hingga melahirkan. Periode kehamilan
berlangsung selama 36-40 minggu. Pada wanita yang sedang hamil mengalami
banyak perubahan pada fisik dan mentalnya dikarenakan ketidakseimbangan
hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan yang mempengaruhi
hubungan seksual pada pasangan suami-istri.
Pada awal masa kehamilan, terdapat beberapa tanda yang terjadi, diantaranya :
terlambat haid, morning sickness, sering buang air kecil, mudah lelah, rasa aneh
dimulut, payudara berubah menjadi lebih besar dan sensitif, adanya kram pada
daerah perut dan terdapat bercak merah muda, dan melakukan uji kehamilan
untuk memastikan kehamilan yang dapat dilakukan pada hari pertama ibu
terlambat haid(Kartiwa, 2009).
Terlambat haid, yang merupakan tanda awal kehamilan yang paling jelas dan
umum. Dalam siklus haid yang teratur, keterlambatan selama seminggu (7hari)
harus dicermati, dan bisa dilakukan tes uji kehamilan dengan menggunakan alat,
tetapi jika haid yang tidak teratur, bisa jadi tanda keterlambatan haid ini
8
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
9
diakibatkan oleh pengaruh stress, pola makan atau terlalu lelah. Morning sickness,
merupakan perasaan tidak nyaman pada pagi hari yang sebagian besar dialami
oleh ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormon dalam darah yang
mengakibatkan pedih pada lapisan perut dan dapat menimbulkan rasa mual yang
biasa terjadi pada kehamilan trimester pertama kehamilan dan akan menghilang
sejalan dengan pertambahan usia kehamilan(Kartiwa, 2009).
Sering buang air kecil, hal ini terjadi karena perubahan hormon dalam darah yang
menyebabkan sirkulasi darah dalam tubuh meningkat sehingga ginjal bekerja
lebih keras dalam memproduksi urine, selain itu, ukuran janin juga mempengaruhi
hal ini, semakin besar kehamilan, semakin besar ukuran janin sehingga menekan
organ yang berada di dalam tubuh, termasuk kandung kemih menjadi lebih sempit
dan cepat penuh oleh urine yang meningkatkan frekueinsi dalam membuang
urine. Mudah lelah, yang diakibatkan oleh kadar hormon progesteron dalam tubuh
yang merupakan depresan alami bagi system syaraf pusat yang menyebabkan
perasaan mudah mengantuk, selain itu pada trimester pertama ini tubuh akan
bekerja jauh lebih keras memompa hormone dan memproduksi lebih banyak
darah agar nutrisi janin terpenuhi. Rasa aneh dimulut yang dipengaruhi oleh
perubahan hormon saat hamil(Kartiwa, 2009).
Payudara berubah yang menjadi lebih besar, lebih berat, sakit dan nyeri saat
dipegang, didaerah areola akan semakin menghitam dan melebar yang diakibatkan
oleh peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron, sebagai persiapan
untuk memproduksi ASI bagi bayi. Kram perut dan bercak merah muda, pada usia
kehamilan minggu ke 3 dan ke 4, akan terdapat flek yang diakibatkan oleh
tertanamnya sel telur yang telah dibuahi dalam rahim (implantasi), yang berwarna
lebih muda dan lebih sedikit jumlahnya dari darah haid, flek ini juga diiringi oleh
kram perut sehingga kadang salah dimengerti sebagai haid(Kartiwa, 2009).
Lakukan uji kehamilan, hal ini dilakukan untuk memastikan kehamilan. Hal ini
dapat dilakuan dengan tes uji kehamilan di rumah dari sejak hari pertama ibu
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
10
terlambat haid. Pada saat hamil, terjadi peningkatan hormon HCG (Human
Chronic Gonadtrophin) yang juga terdapat didalam darah dan saluran urine
(Kartiwa, 2009).
Federasi Obstetri Ginekologi Internasional mengemukan bahwa kehamilan
berlangsung selama 9 bulan menurut penanggalan internasional, 10 bulan menurut
penanggalan lunar, atau sekitar 40 minggu Kehamilan dibagi menjadi tiga
trimester. Trimester pertama adalah periode minggu pertama sampai minggu ke12, perode minggu kedua berada pada minggu 13 hingga 27, sedangkan trimester
ketiga berada pada minggu 28 hingga ke 40 (Adriaans, 2008).
Gejala kehamilan yang subyektif dan obyektif dapat dibagi menjadi; presumsi,
kemungkinan, dan positif hamil. Tanda dan gejala presumsi kehamilan dapat
muncul akibat kondisi selain gestasi, gejala subyektif dapat berupa amenore,
nausea, muntah (morning sickness, payudara terasa penuh dan sensitif, sering
berkemih, merasa lemah dan letih, berat badan naik, dan perubahan mood. Gejala
obyektif mencakup berbagai perubahan fisiologis dan anatomis, peningkatan
temperatur basal tubuh, perubahan kulit, pembesaran abdomen, dan perubahan
pada rahim dan vagina(Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Tanda kemungkinan kehamilan adalah tanda yang dapat diobservasi oleh petugas
pelayanan kesehatan, tanda obyektif meliputi pembesaran rahim, kontraksi
Braxton Hicks dan souffle, ballottement, dan hasil tes kehamilan yang positif.
Tanda positif kehamilan ditunjukan dengan denyut jantung janin yang berbeda
dari denyut jantung ibu, temuan gerakan janin, dan visualisasi janin dengan alat
teknik seperti ultrasonografi (Scott, et al, 1990 dalam Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2004).
Selama masa kehamilan, perempuan yang sedang hamil dapat merasakan
ketidaknyamanan dan merasa kurang nikmat saat berhubungan seksual karena
penurunan dari segi gairah,frekuensi dan respon seksual selama kehamilan. Hal
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
11
ini disebabkan persepsi akan daya tarik dirinya karena perut semakin membesar
dan tertekan saat berhubungan seksual, penampakan tubuh dan kekhawatiran
pasangan pria (suami) untuk melukai fetus yang mengakibatkan turunnya respon
seksual. (Claire, Crystal, & Farine, 2011).
2.2
Adaptasi Selama Kehamilan
Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan pada tubuh ibu hami, perubahan
yang mudah diidentifikasi dari ibu hamil adalah uterus yang mengalami
pembesaran ukuran seiring dengan bertambahnya usia kehamilan mengakibatkan
pembesaran abdomen yang mempengaruhi terhadap kegiatan ibu hamil seharihari, termasuk pada saat berhubungan seksual. Menurut Syaifuddin (2002), pada
ibu hamil mungkin merasa lelah, mual, pusing, muntah atau nyeri pada daerah
payudara sehingga hasrat atau libidonya menurun. Begitu pula dengan kondisi
psikis ibu yang berubah-ubah karena pengaruh dari kehamilannya.
2.2.1 Perubahan fisik pada ibu hamil
Pada masa kehamilan trimester pertama. Kondisi fisik ibu sedang mengalami
penyesuaian pertumbuhan janin dalam kandungan. Saat ini hormon yang
mempertahankan kehamilan berada pada kadar yang cukup tinggi. Keluhan mual,
muntah, pusing dan mudah lelah. Indera penciuman terasa sangat peka. Oleh
karena itu tak jarang kita melihat ibu hamil muda yang tampak begitu tegang dan
mudah emosi. Pada masa kehamilan trimester kedua. Ibu hamil merasakan
perubahan bentuk tubuh, terutama pada wajah, perut dan dada. Perubahan ini
membahagiakan karena ibu hamil terlihat begitu cantik pada sebagian ibu.
Namun, adapula yang menjadi cemas. Terlebih bila berat badan semakin
meningkat pesat (Tari & Romana, 2011).
Pada masa ini merupakan saat yang saat baik untuk mulai menikmati masa
pertumbuhan dan perkembangan kehamilan. Selera makan ibu sudah cukup baik,
keluhan mual, muntah dan pusing mulai reda. Pada masa kehamilan trimester
ketiga. Ibu hamil seringkali mengeluh mudah lelah, kurang tidur, rasa cemas akan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
12
menghadapi proses persalinan, ketakutan, mudah mimpi buruk dan gelisah. Pada
sebagian ibu hamil, masa ini merupakan masa yang dinantikan karena ibu hamil
bisa berlega hati bahwa terhindar dari resiko keguguran dan mulai menanti hari
perkiraan persalinan. (Tari & Romana, 2011)
2.2.2 Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Perubahan pada saat hamil juga mempengaruhi kondisi psikologis ibu hamil.
Adaptasi maternal, pada masa hamil selama 36-40 minggu digunakan sebagai
masa untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu yang merupakan proses sosial
dan kognitif kompleks yang bukan didasarkan pada naluri, tetapi dipelajari
(Rubin,1967; Affonso,1989, Dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Menerima kehamilan, menerima ide kehamilan dan tingkat penerimaan
dicerminkan dalam kesiapan wanita dan respons emosionalnya, wanita yang siap
menerima kehamilan akan dipicu gejala-gejala awal untuk mencari validasi medis
tentang kehamilannya, sedangkan wanita yang tidak siap akan bertindak
sebaliknya (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004). Respon emosional, wanita
yang bahagia dengan kehamilanya sering memandang hal tersebut sebagai
pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya (Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2004)
Ibu hamil meskipun secara umum keadaan mereka baik, namun kelabilan
emosional yang terlihat pada perubahan mood yang cepat dan peningkatan
sensitivitas terhadap orang lain, membingungkan calon ibu dan orang
disekitarnya. Peningkatan iritabilitas, uraian air mata, dan ledakan kemarahan
serta perasaan sukacita silih berganti hanya karena suatu pemicu kecil atau tanpa
pemicu, masalah seksual dan rasa takut terhadap nyeri selama melahirkan juga
dapat dijadikan penjelasan timbulnya perilaku seperti ini (Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2004).
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
13
Respon perubahan citra tubuh, sikap positif terhadap tubuh biasanya terlihat
selama trimester pertama tetapi akan mulai berubah menjadi negatif seiring
kemajuan kehamilan. Perasaan suka atau tidak suka pada wanita hamil bersifat
sementara dan tidak menyebabkan perubahan persepsi yang permanen tentang diri
mereka (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004)
2.2.3 Perubahan Seksualitas Yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Kehamilan juga mempengaruhi seksualitas yang dapat terjadi pada ibu hamil.
Pada trimester pertama (1-3 bulan atau 1-12 minggu) biasanya gairah seks
menurun akibat perubahan hormon yang tidak stabil setelah konsepsi terjadi.
Selain itu kondisi ibu hamil pada trimester pertama seperti mual-muntah, nafsu
makan yang menurun kelelahan akan membuatnya lemah dan keinginan seksual
menurun, tetapi pada ibu hamil yang mengalami trimester pertama yang nyaman,
gairah seksual biasanya sedikit mengalami perubahan bahkan sejumlah kecil ibu
justru mengalami peningkatan(Murkoff, 2006).
Pada Trimester kedua (4-6 bulan atau 13-24 minggu), sekitar 80% ibu hamil
mengalami peningkatan dalam gairah seksualnya. Hal ini disebabkan oleh mualmuntah yang terjadi pada trimester pertama telah hilang dan keadaan tubuh yang
telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan, sehingga ibu
nyaman dalam melakukan aktivitas seksual(Murkoff, 2006).
Pada trimester ketiga (7-9 bulan atau 25-40 minggu), Pada masa ini, ibu hamil
dapat mengalami penurunan gairah dalam berhubungan seksual kembali. Hal ini
terjadi karena kondisi perut pada ibu hamil yang sudah membesar dan semakin
berat sehingga ibu mengalami pegal pada daerah punggung dan pinggul, nafas
lebih sesak (karena pembesaran uterus mendesak rongga dada dan rongga
abdomen) serta peningkatan cairan tubuh yang berakibat cairan pada daerah
vagina juga bertambah sehingga mengurangi kepuasan dalam berhubungan
seksual. (Murkoff, 2006)
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
14
2.3
Konsep Seksualitas
Seksualitas merupakan suatu komponen integral yang berperan penting dalam
hubungan perkawinan
2.3.1 Seksualitas
Seks atau jenis kelamin merupakan perbedaan biologis yang membedakan
perempuan (vagina) dan laki-laki (penis). Seksualitas merupakan suatu komponen
integral dari kehidupan, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan
bagi banyak pasangan (Winkjosastro, 2002). Menurut BKKBN (2006), seksualitas
menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas yaitu dimensi biologis, psikologis,
sosial, perilaku dan kultural. Dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi
dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan
secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual.
Dimensi Psikologis berkaitan dengan bagaimana menjalankan fungsi sebagai
makhluk seksual, identitas peran dan jenis. Dimensi sosial berkaitan dengan
bagaimana seksual muncul dalam hubungan antar manusia, bagaimana pengaruh
lingkungan dalam membentuk pandangan tentang seksualitas yang akhirnya
membentuk perilaku seks. Dimensi perilaku menerjemahkan seksualitas menjadi
perilaku seksual yaitu perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan atau
hasrat seksual. Dimensi kultural menunjukan perilaku seks menjadi bagian dari
budaya yang ada di masyarakat (BKKBN, 2006).
Perkawinan merupakan suatu proses dalam memperoleh keluarga, hubungan
seksual merupakan hal yang menyenangkan yang selalu didambakan oleh setiap
pasangan suami-istri, selain itu hubungan seksual merupakan suatu bentuk
hubungan komunikasi paling dalam yang dilakukan untuk kepentingan bersama
antara pasangan suami-istri (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004). Kehamilan
mempengaruhi kualitas dari kenyamanan saat melakukan hubungan seksual,
banyak sekali wanita yang sedang hamil tua (trimester ketiga) merasa capek
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
15
karena beban yang lebih berat dibandingkan saat usia kehamilan yang masih
muda (trimester pertama dan trimester kedua) (Kartiwa, 2009 & Arief, 2008).
2.4. Fungsi Seksual Pria
Fungsi seksual pria merupakan pengaturan yang kompleks koordinasi dari
berbagai faktor.
2.4.1. Gambaran Fungsi Seksual Pria
Fungsi seksual pria meliputi adanya dorongan seksual (libido), kemampuan ereksi
penis, dan ejakulasi yang tepat (tidak terlalu cepat ataupun terlambat/tidak
ejakulasi), tidak mengalami nyeri saat intercourse.
2.4.1.1 Dorongan Seksual
Dorongan seksual bisa diekspresikan dalam berbagai perilaku yang terbentuk dari
lingkungan dan kondisi yang akan mempengaruihi perilaku seksual seperti
bergandengan tangan, berpelukan, bercumbu, hingga berhubungan seksual
(BKKBN, 2006).
Pengaturan perilaku seksual berpusat di dalam otak yang merupakan organ
seksual paling besar karena memiliki dua area terpisah yang bertanggung jawam
terhadap perasaan seksual yaitu hypothalamus dan cortex cerebri. Hypothalamus
merupakan bagian utama dari sistem limbik yang berfungsi mengatur tingkah laku
emosional dan dorongan motivasional termaasuk mengatur kondisi internal tubuh
salah satunya dorongan untuk aktivitas seksual, sedangkan cortex cerebri akan
merekam segala informasi yang telah dipelajari, atau dari pengalaman yang
didapat dan akan membantu dalam menentukan cara berfikir, berperasaan, dan
berperilaku, selain itu dapat menyebabkan kesadaran akan adanya rangsangan
seksual(Rachmadi, 2008).
2.4.1.2 Kemampuan Ereksi
Ereksi merupakan kemampuan organ reproduksi pria (penis) menjadi tegang dan
mampu melakukan penetrasi vagina saat senggama yang dimulai dengan
rangsangan psikis berupa penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, taktil
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
16
dan ingatan maupun imajinatif yang merangsang pusat erotik di otak, selain itu
ereksi terjadi karena adanya rangsangan lokal pada daerah genital, saluran kencing
dan rektum(Rachmadi, 2008)
2.4.1.3 Kemampuan Ejakulasi
Ejakulasi merupakanperistiwa fisiologis yang bisa diamati dan salah satu bagian
yang paling penting dialami oleh pria saat melakukan hubungan yang ditandai
dengan air mani didorong keluar dari penis (Vera, 2012).
2.4.2 Alat Pengukuran Fungsi Seksual Pada Pria
Pengukuran fungsi seksual pria dapat dikaji dengan instrument; Index of sexual
satisfaction (ISS) untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan hubungan dengan
pasangan yang terdiri dari 25-item pertanyaan. Brief Sexual function Inventory
untuk mengkaji fungsi seksualitas pria terdiri dari 11 pertanyaan, 10 pertanyaan
mengenai aspek fungsional seksualitas pria dan 1 pertanyaan mengenai tingkat
kepuasan seksual. skala yang digunakan mulai dari nol (0) (no function, big
problem, etc.) hingga empat (4) (good function, no problem, etc.). International
Index of Erectile Function-5 (IIEF-5) untuk mengidentifikasi fungsi ereksi dengan
cara mengkaji indeks fungsi ereksi yang terdiri dari 5 aspek pernyataan yatiu
dorongan seksual, ereksi, ejakulasi, pengkajian masalah, dan tingkay kepuasan
secara keseluruhan.
2.4.3 Siklus Respon Seksual Pada Pria
Hubungan seksual di dalam sebuah perkawinan merupakan bentuk komunikasi
yang mendalam untuk menciptakan keharmonisan antara pasangan suami-istri
akan tetapi perkawinan tersebut akan terasa kurang sempurna jika fungsi seksual
pada pasangan tersebut mengalami gangguan terutama gangguan pada fungsi
seksual pria (suami). Hubungan seksual pada manusia memiliki sensasi seksual
yang normal terjadi, respon seksual tersebut terdiri dari empat fase (Widjanarko,
2011) yaitu; Rangsangan, merupakan tingkatan umum dari satu ketertarikan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
17
dalam masalah seksual, reaksi umum yang terjadi meliputi; denyut jantung dan
tekanan darah terus meningkat, puting susu ereksi dan miotonia dimulai. Reaksi
pada pria meliputi; timbul ereksi penis (panjang dan diameter penis meningkat),
kulit skrotum meregang dan menebal, testis mulai membesar dan terangkat ke
arah tubuh (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004).
Plateu, pada fase ini terdapat tiga komponen yaitu Komponen Sentral yang
merupakan respon terhadap rangsangan seksual yang dapat berbentuk sentuhan,
visual, khayalan internal, atau dari satu bentuk hubungan tertentu. Komponen
Genital merupakan vasokongesti dan perubahan neuromuskuler. Pada pria,
ketegangan pada corpus cavernosum di daerah penis disebabkan oleh dilatasi
arteri dan penurunan aliran vena. Skrotum menjadi ketat akibat kontraksi
muskulus darto dan testis terangakat akibat kontraksi muskulus krermaster.
Respon genital pada pria sangat erat kaitannya dengan respon sentral sehingga
fase gairah seksual ini bersifat “self-amplifying”(Widjanarko, 2011).
Pada fase ini, apabila seorang pria mengalami masalah pada fase ini, dapat
mempengaruhi fungsi seksual pria berupa gangguan ereksi. Komponen Perifer,
pada komponen ini, gairah seksual menyebabkan peningakatan darah sistolik dan
diastolik (kadang bersifat transien), flushing generalisata (warna kemerahan) pada
seluruh kulit, denyut nadi bertambah atau berkurang, perubahan pada frekuensi
pernafasan, dan dilatasi pupil(Widjanarko, 2011).
Fase Plateu merupakan fase yang terjadi bila gairah seksual telah mencapai
sempurna
dimana
pasangan
dapat
memperpanjang
kenikmatan
dalam
berhubungan seksual (coitus) sebelum mencapai fase orgasme. Pada fase ini,
perubahan pada kadar hormon testoteron yang berada di bawah normal akan
mempengaruhi gairah seorang pria disaat akan melakukan hubungan seksual, hal
ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : pertambahan usia, pengaruh
psikologis atau stress yang berlebihan, dan ketidakseimbangan pola kerja, pola
tidur dan pola nutrisi dapat menjadi penyebab terganggunya fase ini. Pada fase
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
18
desire atau gairah dapat dibangkitkan dengan meningkatkan faktor-faktor erotik di
zona erotic, salah satunya berupa sentuhan mesra pada pasangan suami-istri yang
merupakan salah satu bentuk dari komunikasi(Widjanarko, 2011).
Orgasme, merupakan perasaan nikmat yang tertinggi atau fase puncak dari
bangkitnya gairah seksual yang melibatkan perubahan pada genital, muskular dan
sensoris serta respon kardiovaskular dan pernafasan. Orgasme juga merupakan
pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pelepasan sperma, saat pikiran
difokuskan hanya pada pengalaman pribadi. Orgasme berbeda pada setiap
individu termasuk juga waktu terjadinya orgasme tersebut(Widjanarko, 2011).
Perbedaan intensitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan
lamanya waktu sejak orgasme terakhir, selain itu faktor psikososial seperti
suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan
mengenai pengalaman juga mempengaruhi pencapaian fase orgasme. Orgasme
pada pria ditandai dengan ejakulasi atau pengeluaran sperma dari tubuh, gangguan
pada fase ini dapat berupa : ejakulasi dini/ premature yaitu dimana sperma yang
keluar dari penis pria terlalu cepat (sebelum penetrasi atau sesaat setelah penetrasi
pada saat penis baru memasuki vagina) pada saat berhubungan seksual dan
ejakulasi terhambat yaitu dimana seorang pria sulit mencapai ejakulasi dalam
berhubungan seksual(Widjanarko, 2011).
Fase Resolusi, pada fase ini gariah seksual berangsur mereda, pada pria hal ini
ditandai dengan ereksi penis secara bertahap berkurang dan kembali ke ukuran
semula selain itu tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan kembali ke normal.
Fase Refrakter merupakan satu interval dimana stimulasi tidak menghasilkan
respon. Pada pria hal ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam
dan tergantung pada usia (Widjanarko, 2011).
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
19
2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dorongan Seksual
Gairah dan kenikmatan seksual dipengaruhi oleh perubahan fisik dan psikologis
yang bersifat positif maupun negatif (Eisenberg, 2006), pada pasangan dalam
masa kehamilan, ada beberapa faktor yang membuat pasangan harus
membiasakan diri dengan keadaan tersebut, yaitu :
a.
Kondisi fisik
Ibu hamil merasakan mual dan muntah (pada waktu hamil muda ), mual terjadi
pada waktu-waktu tertentu, pada saat waktu tenang, pergunakanlah waktu tersebut
untuk berhubungan seksual, mual tersebut biasanya akan menghilang di akhir
trimester pertama. Keletihan pada bulan keempat yang dapat mempengaruhi
hasrat untuk melakukan hubungan seksual(Eisenberg, 2006).
Perubahan bentuk fisik tubuh seperti perut buncit, kaki bengkak dan wajah
sembab yang menyebabkan pada saat melakukan hubungan seksual menjadi kaku
dan tidak nyaman karena terhalang oleh perut yang semakin membesar.
Perubahan bentuk tubuh pada wanita hamil, berpengaruh pada hasrat pasangan
untuk melakukan hubungan seksual. Menyempitnya genital yang dapat
menyebabkan seks kurang memuaskan (terutama pada hamil tua), bagi pria,
menyempitnya alat kelamin wanita dapat meningkatkan atau mengurangi gairah
dalam berhubungan seksual karena penis terasa terjepit sehingga kehilangan
ereksinya(Eisenberg, 2006).
Perubahan
pada cairan vagina, bertambahnya pelicin ini dapat membuat
hubungan seksual menjadi nikmat bagi pasangan yang memiliki cairan vagina
yang sedikit, kering atau terlalu sempit. Tetapi pada pasangan wanita yang
memiliki cairan vagina yang banyak, perubahan cairan vagina yang terlalu banyak
dapat membuat saluran vagina menjadi terlalu basah dan licin sehingga pasangan
prianya (suami) sulit mempertahankan ereksi. Perdarahan yang disebabkan oleh
kepekaan leher rahim. Peradarahan disebabkan leher rahim selama kehamilan
menjadi sempit dan lunak. Ini berarti bahwa penetrasi yang dalam kadang-kadang
menyebabkan perdarahan, terutama pada kehamilan tua (Eisenberg, 2006).
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
20
b.
Kondisi psikologis
Takut menyakiti janin ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul. Ibu
hamil akan menjadi tegang karena posisi janin yang sudah dekat, pasangan suamiistri takut untuk melakukan hubungan seksual karena akan menyakiti janin jika
melakukan penetrasi dalam atau
dapat menyebabkan keguguran yang sering
dialami oleh ibu hamil mengakibatkan perubahan dalam seksualitas pasangan
suami-istri(Eisenberg, 2006).
Takut bahwa orgasme akan merangasang terjadinya keguguran atau persalinan
dini. Pada saat orgasme, uterus akan mengalami kontraksi tetapi bukan tandatanda persalinan dan tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan normal. Tetapi
orgasme yang kuat yang ditimbulkan oleh masturbasi dilarang pada kehamilan
karena beresiko tinggi terhadap keguguran dan kelahiran premature(Eisenberg,
2006).
Takut terjadi infeksi pada saat penis masuk ke vagina. Untuk pencegahan infeksi,
pasangan di anjurkan untuk menggunakan kondom selama hubungan seksual.
Kemarahan yang tidak disadari oleh ayah terhadap ibu karena cemburu bahwa
istrinya sekarang menjadi pusat perhatian maupun sebaliknya karena wanita
merasa bahwa dirinya harus menanggung penderitaan selama kehamilan (terutama
jika ditemukan komplikasi) (Eisenberg, 2006).
Anggapan bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan akan
menyebabkan dimulainya proses kelahiran karena kontraksi yang disebabkan oleh
orgasme semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila leher rahim matang dan
siap menerima kelahiran, maka kontraksi ini tidak akan memicu proses
melahirkan (Eisenberg, 2006).
Peningkatan jumlah kelahiran prematur pada pasangan yang sering melakukan
hubungan seksual pada minggu-minggu terakhir kehamilan yang dipaparkan pada
beberapa kajian, membuat dokter seringkali menganjurkan untuk pantang
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
21
melakukan hubungan seksual pada wanita yang beresiko mengalami kelahiran
premature (Eisenberg, 2006)
c.
Riwayat kehamilan sebelumnya
Dalam melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan, perlu diperhatikan
bagaimana riwayat kehamilan selama kehamilan dan riwayat kehamilan
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak serius selama dan
setelah melakukan hubungan seksual, jika pada kehamilan sebelumnya pernah
terjadi keguguran, sebaiknya hubungan seksual dan masturbasi sampai mencapai
orgasme tidak dilakukan terutama selama 3-4 bulan pertama, karena dapat
menimbulkan gerakan rahim yang justru lebih hebat. Selain itu, keguguran dapat
disebabkan oleh adanya prostaglandin yang terdapat pada sperma dapat
menimbulkan kekejangan otot rahim. (Pangkahila,2002)
2.4.5 Frekuensi Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Frekuensi hubungan seksual mempengaruhi kualitas sebuah perkawinan. Hal ini
dikarenakan masing-masing kebutuhan pasangan akan ada yang tidak terpenuhi
dan dapat menyebabkan rasa frustasi karena kurangnya perhatian dari pasangan
untuk hal seks. Boyke mengatakan bahwa hubungan intim antara pasangan suamiistri tidak memilki batasan baku terkait frekuensi, hal ini tergantung kepada mood
atau suasana hati dan keinginan mereka yang memang bersifat spontan, jika hal
ini memiliki jadwal, dikhawatirkan hubungan seksual tersebut akan dirasakan
sebagai bentuk pemaksaan atau kewajiban semata (Yanti & Galih, 2011).
Frekuensi hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sesering biasanya selama
tiga bulan pertama kehamilan, hubungan seksual yang dipaksakan pada masa tiga
bulan pertama usia kehamilan dikhawatirkan akan terjadi keguguran spontan
(Pangkahila, 2012). Pada keadaan normal, frekuensi hubungan seksual pada
wanita yang tidak hamil berkisar antara 2-4 kali/minggu, sedangkan pada saat
hamil, frekuensi dalam berhubungan seksualnya akan mengalami penurunuan
sekitar 1-2 kali/minggu. Penurunan frekuensi dalam hubungan seksual ini bisa
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
22
disebabkan karena kondisi fisik ibu hamil yang sering merasakan capek yang
disebabkan oleh pembesaran di daerah abdomen dibandingkan usia kehamilan
yang masih muda.
2.4.6 Kerangka Teori
Kehamilan
Adaptasi pada ibu hamil :
Adaptasi pada pasangan :
1. Adaptasi fisik
a. Perubahan
bentuk fisik
b. Perubahan
hormon
2. Adaptasi
psikologis
a. Emosional
b. Mudah lelah
3. Adaptasi seksual
yang tidak stabil
pada ibu hamil
1. Adaptasi Fisik
2. Adaptasi
Psikologis
3. Adaptasi Seksual
a. Siklus Respon
Seksual pria
b. Frekuensi
Hubungan
Seksual Selama
kehamilan
c. Fungsi seksual
pria
Seksualitas
Pria
Fungsi seksual pria selama
masa kehamilan pasangan
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Bobak (2004), Kartiwa (2009), Syaifuddin (2002), Murkoff (2006), BKKBN (2006),
Winkojosastro (2002) , Rachmadi (2008), Eisenberg (2006), Pangkahila (2002) (2012),
Widjonarko (2011), Vera (2012), Yanti & Galih (2011), Tari & Romana (2011)
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 3
DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Definisi Operasional
Penelitian fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel
Umur
Definisi Operasional
Jumlah tahun hingga
dengan tahun terakhir
responden saat
pengambilan data
Cara Ukur
Meminta responden
mengisi lembar
kuesioner data
demografi umur
responden
Alat Ukur
Kuesioner
Hasil Ukur
Usia dalam satuan tahun
1 < 20 tahun
2 = 20-40 tahun
3 > 40 tahun
Pekerjaan
Status pekerjaan yang
dilakukan responden
Kuesioner
Dinyatakan dalam
1) Tidak bekerja
2) Wiraswasta
3) Pegawai
Nominal
Usia
kehamilan
pasangan
Jumlah bulan hingga
bulan teakhir
pasangan responden
saat pengambilan data
Meminta responden
mengisi lembar
kuesioner data
demografi status
pekerjaan responden
Meminta responden
mengisi lembar
kuesioner data
demografi usia
kehamilan pasangan
responden
Kuesioner
Usia Kehamilan
1) Trimester pertama (1-3
bulan)
2) Trimester kedua (4-6
bulan)
3) Trimester ketiga (7-9
bulan)
Ordinal
23
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Skala Ukur
Ordinal
Universitas Indonesia
24
Variabel
Jumlah
kehamilan
yang
terjadi
Definisi Operasional
Jumlah kehamilan
yang terjadi pada
pasangan responden
hingga saat
pengambilan data
Frekuensi Angka/bilangan yang
melakukan menunjukan berapa
hubungan kali suatu variabel
seksual
berulang /muncul
(dilambangkan dengan
angka) pada aktivitas
hubungan seksual
responden
Kepuasan Jumlah komulatif skor
hubungan tingkat kepuasan
sekusla
hubungan seksual
dengan
pada pria yang
pasangan
memiliki pasangan
pada masa dalam masa hamil
kehamilan dengan Index of
sexual satisfaction
quiz (ISS quiz) versi
spanyol
Cara Ukur
Meminta responden
mengisi lembar
kuesioner data
demografi jumlah
kehamilan pasangan
Meminta responden
mengisi lembar
kuesionerdata
demografi frekuensi
aktivitas hubungan
seksual responden
Alat Ukur
Kuesioner
25 item pertanyaan
dengan meminta
responden mengisi
kuesioner
Kuesioner pada bagian
instrument B dengan skala
1) Pernyataan puas
1 (selalu) - 5 (tidak
pernah) pada nomor
kuesioner 1, 2, 3, 5, 9,
10, 12, 16, 17, 19, 21,
22, 23
2) Pernyataan tidak puas
1 (tidak pernah) - 5
(selalu) pada nomor
4, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 15,
18, 20, 24, 25
Kuesioner
Hasil Ukur
Jumlah kehamilan yang
terjadi pada pasangan
responden
1) 0-3 kehamilan
2) > 3 kehamilan
Dinyatakan dalam
1) Kurang dari 1
kali/minggu
2) 2-3 kali/ minggu
3) 4-5 kali/ minggu
Nilai total skor yang
digunakan 0-125
1) Tidak bermasalah
Dengan nilai 0-100
2) Bermasalah dengan nilai
>100
3) Tidak puas dengan nilai
≥ nilai mean
4) Puas dengan nilai ≤ nilai
mean
Skala Ukur
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
25
Variabel
Fungsi
seksual
Definisi Operasional
Skor pada fungsi
seksual pria yang
memiliki pasangan
dalam masa hamil
yang diukur dengan
menggunakan Brief
Male Sexual Function
Inventory
Cara Ukur
11 pertanyaan yang
terbagi dalam 5
aspek yaitu
dorongan seksual,
ereksi, ejakulasi,
pengkajian masalah,
tingkat kepuasan
secala keseluruhan
dengan meminta
responden mengisi
lembar kuesioner
Alat Ukur
Kuesioner pada bagian
instrument C dengan
rentang nilai skor 0 (tidak
ada hasrat, tidak ada
masalah dengan hasrat, dll)
hingga 4 (hampir setiap
hari,perbedaan hasrat tinggi,
dll
Hasil Ukur
Nilai skor yang digunakan :
1) Dorongan seksual 0-8
dengan klasifikasi
terganggu jika nilai ≤
mean (3,08)
2) Ereksi 0-12 dengan
klasifikasi terganggu
jika nilai ≤ mean (7,38)
3) Ejakulasi 0-8 dengan
klasifikasi terganggu
jika nilai ≤ median
(distribusi data tidak
normal) (8)
4) Pengkajian masalah 012 dengan klasifikasi
terganggu jika nilai ≤
median (distribusi data
tidak normal) (11)
5) Tingkat kepuasan
keseluruhan 0-4 dengan
klasifikasi terganggu jika
nilai ≤ median (distribusi
data tidak normal) (4)
Skala Ukur
Ordinal
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti. Pada penelittian
ini yang ingin diketahui oleh peneliti yaitu fungsi seksual suami selama masa
kehamilan pasangan. Desain penelitian memberikan petunjuk dasar kepada
peneliti terhadap langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan oleh peneliti
supaya penelitian yang dihasilkan dapat memberikan manfaat bagi responden dan
masyarakat pada umumnya.
4.2
Populasi dan Sampel
Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah suami yang memiliki
pasangan dalam masa kehamilan. Sampel penelitian diambil dengan metode total
sampling yaitu cara pengumpulan sampel dengan berdasarkan jumlah populasi.
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah suami yang memiliki pasangan
dalam masa hamil.
4.2.1 Kriteria Responden
Kriteria responden merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi, target, dan terjangkau akan diteliti. Penelitian ini memiliki kriteria
sample yang akan diteliti yaitu: Pasangan suami istri yang tinggal bersama, usia
18-80 tahun, memiliki istri dalam masa hamil, dan bersedia menjadi subjek
penelitian, sedangkan subyek yang tidak memenuhi kriteria, tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini yaitu pasangan suami istri yang tidak tinggal bersama, suami
menderita penyakit serius (HIV/AIDS) dan mendapat terapi obat sehingga
meningkatkan resiko ibu dan bayi tertular penyakit.
26
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
27
4.3. Besar dan Cara Pengambilan Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sederhana. Sampel adalah
sebagaian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi(Notoatmodjo, 2005). Total sampel yang diperoleh pada
penelitian ini yaitu sebanyak 40 responden
4.4
Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada responden yang berada di Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu atau kesepakatan dengan responden dalam menentukan
tempat yang nyaman. Pemilihan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu sebagai
tempat penelitian disebabkan memiliki jumlah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilan sebanyak 100 orang pada hari pemeriksaan, lokasi yang dekat dengan
domisili peneliti. Pengambilan data terhitung mulai tanggal 4-18 bulan Juni 2012.
4.5
Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti dan
masyarakat yang akan memperoleh dampak dari hasil penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Etika penelitian dibuat dengan tujuan untuk menjamin hakhak manusia sebagai responden seperti: Self determination yaitu kebebasan untuk
terlibat atau tidak terlibat dalam penelitian, Privacy yaitu kebebasan individu
untuk menentukan waktu, cara/alat dan kebebasan untuk memberikan informasi.
Confidentiality yaitu kesediaaan peneliti untuk dapat menyimpan rahasia
responden, Fair treatment yaitu kesediaan peneliti untuk melindungi responden
dari rasa tidak nyaman, Inform consent yaitu peneliti memberikan penjelasan
tentang penelitian yang akan dilakukan dan menghentikan proses pengambilan
data jika ternyata dalam pengisian kuisioner responden merasa tidak nyaman
selama pengisian data kuisioner dari bagian penelitian yang dilakukan.
Sampel atau responden diberi penjelasan secara tertulis dan lisan mengenai
tujuan, manfaat, dan cara penelitian serta diberi jaminan kerahasiaan terhadap
data-data yang diberikan. Penelitian ini dijalankan setelah mendapatkan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
28
persetujuan secara sukarela dari setiap responden dengan memberikan keterangan
mengenai tujuan dan cara penelitian.
4.6
Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan alat
ukur penelitian kuesioner, Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner ini berisi tentang pertanyaan dengan jawaban singkat
dengan memberi tanda checklist (V) pada jawaban yang dipilih oleh responden
pada jawaban yang sesuai dengan keadaan responden.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama berisi data
demografi responden yang meliputi usia responden, status pekerjaan responden,
usia kehamilan pasangan, jumlah kehamilan yang terjadi pada pasangan
responden, frekuensi hubungan seksual responden selama masa kehamilan
pasangan. Bagian kedua berisi 25 buah pertanyaan dan terdapat enam pilihan
jawaban mengenai tingkat kepuasaan suami terhadap seksualitas selama masa
kehamilan pasangan (istri). Bagian ketiga berisi 11 pernyataan tentang bagaimana
fungsi seksual suami selama kehamilan pasangan terkait dorongan seksual yang
dialami oleh responden.
4.7
Uji Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil modifikasi
kuesioner terkait tingkat kepuasan suami dalam berhubungan seksual dan fungsi
seksual pria. Peneliti melakukan uji instrumen dengan menguji tingkat
pemahaman isi dari kuesioner (analisis konten). Uji instrumen ini dilakukan
dengan uji keterbacaan pada 5 orang di Kota Depok serta uji validitas dan
reabilitas pada 20 orang dengan hasil Cronbach’s alpha 0.707 di luar populasi
penelitian. Peneliti mendampingi responden mengisi kuesioner. Apabila terdapat
kata-kata yang kurang dimengerti maka penliti dan responden secara bersamasama merumuskan kata-kata yang lebih mudah dipahami.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
29
4.8
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian berdasarkan prosedur sebagai berikut: Setelah
proposal penelitian disetujui dan disahkan oleh dosen pembimbing dan
koordinator mata ajar, peneliti segera mengajukan surat permohonan izin tertulis
kepada pihak terkait yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan, Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Selatan, dan UPT Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Peneliti
mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Peneliti menentukan responden dengan teknik total sampling.
Peneliti menemui responden, melakukan orientasi serta penjelasan mengenai
tujuan penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan kontrak waktu dan tempat
dengan responde untuk mengisi kuesioner serta meminta persetujuan calon
responden untuk menjadi responden penelitian dengan mengisi lembar inform
consent dan pernyataan yang terdapat pada kuesioner. Kuesioner yang telah diisi
oleh responden akan dikembalikan kepada peneliti sehingga data yang diperoleh
dikumpulkan untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data.
4.9
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah dan dilakukan analisis.
4.9.1 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting, data yang diperoleh
langsung dari penelitian belum bisa diolah dan memberikan informasi jelas, dan
belum siap untuk disajikan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan sistem
pengolahan data manual dengan langkah- langkah sebagai berikut (Notoatmodjo,
2010):
1.
Editing
Peneliti melakukan pengecekan kuisioner dengan memastikan kelengkapan,
kejelasan, relevansi dan konsistensi jawaban responden. Pengecekan kuisioner
dilakukan peneliti setelah menerima hasil kuisioner yang telah diisi oleh
responden dengan melakukan checklist pada lembar pengecekan kuisioner.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
30
2.
Coding
Peneliti merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. Coding
bermanfaat dalam mempermudah saat melakukan analisa data dan mempercepat
pemasukan data penelitian. Kuisioner yang telah dilakukan proses editing terkait
pengecekan terhadap kelengkapan informasi yang telah diberikan oleh responden,
selanjutnya kuisioner tersebut akan dilakukan pengubahan dari data yang
berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka, seperti pada bagian data usia
responden, peneliti melakukan coding dengan cara mengkategorikan usia
responden kedalam rentang usia yang ditetapkan dan mengganti menjadi bentuk
angka.
3.
Processing
Peneliti memasukkan (entry) data kuisioner yang telah diisi oleh responden ke
paket komputer. Data kuisioner yang telah dilakukan proses editing (pengecekan
kelengkapan data) dan coding (pengubahan data yang berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka) akan dilanjutkan dengan memasukkan hasil editing ke
paket komputer dengan program komputer.
4.
Cleaning
Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke paket
komputer. Setelah data hasil penelitian yang sudah pengalami proses editing,
coding dan telah dimasukkan ke paket computer (processing), langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengecek kembali kelengkapan data yang
sudah dimasukkan ke dalam paket komputer sehingga memudahkan peneliti untuk
melakukan tahap analisa data.
4.9.2 Analisis Data
Proses analisa data dilakukan setelah seluruh pengumpulan data selesai. Data
yang terkumpul terdiri dari data kuantitatif mengenai fungsi seksual suami selama
masa kehamilan pasangan yang diisi oleh sample penelitian/suami yang memiliki
pasangan dalam masa hamil, selanjutnya, data tersebut dianalisis menggunakan
bantuan perangkat lunak di dalam komputer. Proses analisis data memiliki
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
31
beberapa langkah, langkah pertama yaitu persiapan meliputi: pemeriksaan data
karakteristik responden, pemeriksaan kelengkapan isi instrument pengumpulan
data (kuesioner), pemeriksaan macam isian data.
Langkah kedua yaitu tabulasi meliputi scoring terhadap item-item yang diperlu
diberi skor, pada penelitian ini, terdapat tiga intrument yang memiliki skoring
sebagai berikut :
a.
Instrument A, item pertanyaan : usia responden, (1≤ 20 tahun, 2= 20-40
tahun, 3 ≥ 40 tahun, status pekerjaan (1= untuk tidak bekerja,2= wiraswasta, 3 =
pegawai), usia kehamilan istri (1 = 1-3 bulan, 2 = 4-6 bulan, 3= 7-9 bulan), jumlah
kehamilan (1= 0-3 kehamilan, 2= ≥ 3 kehamilan) frekuensi hubungan seksual
selama 30 hari terakhir dalam hitungan perminggu/7 hari (nol 1, untuk kurang dari
1kali/minggu, 2 = 2-3 kali/minggu 3= untuk 4-5 kali/minggu).
b.
Instrument B mengenai kepuasaan hubungan suami-istri, skoring yang
digunakan satu (1) untuk selalu (SL) hingga lima (5) untuk tidak pernah (TP) pada
pernyataan positif atau puas, dan sebaliknya 1 untuk tidak pernah hingga 5 untuk
selalu pada pernyataan negatif atau tidak puas
c.
Instrument C mengenai dorongan seksual, skoring yang digunakan nol (0)
untuk pilihan jawaban tidak ada, tinggi, besar dan sangat tidak puas, hingga skor
lima (4) untuk hampir setiap hari, tidak ada masalah, dan sangat puas.
4.10 Sarana Penelitian
Sarana penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah instrument penelitian
(kuisioner), alat tulis, komputer, kalkulator, buku referensi, sarana internet, dan
sarana lain.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
32
4.11 Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober hingga Juli 2012
Jadwal kegiatan penelitian “Fungsi Seksual Pria selama Masa Kehamilan pasangan”
Bulan
Kegiatan
Okt
Minggu
1
Nov
2
3
4
1
Des
2
3
4
1
Maret
2
3
4
1
2
April
3
4
1
2
Mei
3
4
1
Juni
2
3
4
1
Juli
2
3
4
Identifikasi
masalah
Pengajuan
judul proposal
penelitian
Penyusunan
proposal
penelitian
Revisi
proposal
Pengumpulan
proposal
Alat/Instrumen
pengumpul
data
Pengumpulan
data
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
1
2
3
4
33
Bulan
Kegiatan
Okt
Minggu
1
Nov
2
3
4
1
Des
2
3
4
1
Maret
2
3
4
1
2
April
3
4
1
2
Mei
3
4
1
Juni
2
3
4
1
Juli
2
3
4
Pengolahan
dan analisis
data
Pembuatan
draft laporan
Hasil laporan
sementara
Penyempurnaa
n isi laporan
Penggandaan
laporan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
1
2
3
4
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4-18 Juni 2012 di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui fungsi seksual pada suami selama masa kehamilan
pasangan. Sample yang diambil adalah suami dari ibu hamil yang dijumpai
selama waktu penelitian selama di wilayah kerja puskesmas. Jumlah responden
yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 45 suami yang ikut berpartisipasi.
Tetapi, hanya 40 kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan
terdapat 5 kuesioner yang diisi responden tidak sesuai dengan ketentuan yang
telah ditentukan..
5.2
Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini meliputi karakteritik responden, tingkat kepuasan dan fungsi
seksual suami selama masa kehamilan pasangan
5.2.1 Karakteristik Responden
Gambaran karakteristik suami dari ibu hami yang diambil sebagai responden
dalam penelitian ini.
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas Kecamatan
Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Juni 2012 (n = 40)
Variabel Karakteristik
Jumlah (n)
Persentase (%)
< 20 tahun
5
5
20-40 tahun
32
80
>40 tahun
6
15
Usia
34
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
35
Variabel Karakteristik
Jumlah (n)
Persentase (%)
Status Pekerjaan
1.
Tidak bekerja
7
17
2.
Wiraswasta
14
35
3.
Pegawai
19
47,5
Usia Kehamilan Istri
1.
1-3 bulan
8
20
2.
4-6 bulan
15
37,5
3.
7-9 bulan
17
42,5
Jumlah Kehamilan
1.
Kurang dari 3 orang
38
95
2.
Lebih dari 3 orang
2
5
1. Kurang dari 1kali/minggu
19
47,5
2. 2-3 kali/minggu
18
45
3. 4-5 kali/minggu
3
7,5
Frekuensi Hubungan
Suami-istri
Hasil analisis tabel 5.1 terlihat distribusi usia responden pada penelitian,
responden terbanyak berada pada usia antara 20-40 tahun dengan 32 responden
(80%), sedangkan paling sedikit berada pada usia kurang dari 20 tahun (<20
tahun) dengan 2 responden (5%). Sebagian besar responden yang berstatus
pegawai sebanyak 19 orang (47,5%), dan yang tidak bekerja 7 orang (17,5%).
Pada karakteristik usia kehamilan istri dikatagorikan menjadi 3 yaitu usia
kehamilan 1-3 bulan, 4-6 bulan, dan 7-9 bulan. Hal ini didasarkan pada
pembagian fase trimester pada usia kehamilan istri. Selama penelitian ini, usia
kehamilan ibu terbanyak berada pada 7-9 bulan dengan jumlah responden 17
orang (42,5%), sedangkan usia kehamilan paling sedikit berada pada 1-3 bulan
dengan jumlah responden 8 orang(20%).
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
36
Jumlah kehamilan yang terjadi pada pasangan suami-istri selama masa penelitian
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu jumlah kehamilan yang kurang dari 3
kehamilan(0-3 kehamilan) sebanyak 38 orang (95%) dan lebih dari 3 kehamilan
(> 3 kehamilan) sebanyak 2 responden (5%).
Pada distribusi frekuensi hubungan suami-istri pada 30 hari terakhir selama masa
kehamilan dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu kurang dari 1 kali/minggu, 23 kali/minggu, dan 4-5 kali/minggu. Hasil penelitian ini menunjukan persentase
tertinggi frekuensi hubungan seksual yang terjadi pada pasangan dalam masa
kehamilan yaitu kurang dari 1 kali/minggu dengan jumlah responden 19
orang(47,5%) sedangkan frekuensi terendah yakni 4-5 kali/minggu dengan jumlah
responden 3 orang(7,5%).
5.2.2 Kepuasan Hubungan Seksual Selama Masa Kehamilan Pasangan
Data hasil pengukuran tingkat kepuasan dalam hubungan suami-istri selama masa
kehamilan:
Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Kepuasan Hubungan Seksual pada 30 Hari
Terakhir Selama Masa Kehamilan Pasangan di Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan pada Juni 2012 (n = 40)
Kepuasan
Jumlah (n)
Persentase (%)
40
100
 Puas
23
57,5
 Tidak puas
17
42,5
0
0
Hubungan suami-istri
Tidak bermasalah dengan
skor 0-100
Bermasalah dengan skor
lebih dari 100 (>100)
Data pada tabel 5.2 menunjukan distribusi tingkat kepuasan hubungan suami-istri
pada 30 hari terakhir selama masa kehamilan yang tidak merata. Kuesioner ini
menggunakan kuesioner The Index of Sexual Satisfaction yang terdiri dari 25 item
pernyataan dengan skor 0-100 mengindikasikan tidak memiliki masalah dengan
jumlah responden sebanyak 40 orang (100%) dan lebih dari 100 (>100)
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
37
mengindikasikan responden tersebut mengalami masalah dengan kepuasaan
berhubungan seksual (0 orang, 0 %), sedangkan untuk mengetahui tingkat
kepuasan dalam berhubungan, kuesioner ini membagi tingkat kepuasan menjadi 2
dengan menggunakan batasan nilai mean (58,55). Responden yang berada diatas
nilai mean mengindikasikan sebanyak 23 responden
(57,5%) tersebut puas
selama berhubungan suami-istri dalam masa kehamilan pasangan, sedangkan 17
responden yang berada di bawah nilai mean (42,5%) menyatakan tidak puas
selama behubungan suami-istri pada masa kehamilan.
5.2.3 Fungsi Seksual Suami
Data hasil pengukuran fungsi seksual suami dalam hubungan suami-istri selama
masa kehamilan menggunakan kuesioner Brief Male Sexual Function Inventory
(BSFI):
Tabel 5.3 Distribusi Fungsi Seksual Suami pada 30 Hari Terakhir Selama
Masa Kehamilan Pasangan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan pada tahun 2012(n = 40)
Aspek Fungsi Seksual
Jumlah (n)
Persentase (%)
Dorongan Seksual

Tidak Terganggu
18
45

Terganggu
22
55
Ereksi
40

Tidak Terganggu
19
47,5

Terganggu
21
52,5
Ejakulasi
40

Tidak Terganggu
33
82,5

Terganggu
7
17,5
Pengkajian Masalah
40

Tidak Terganggu
23
57,5

Terganggu
17
42,5
Tingkat Kepuasan
40
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
38
Aspek Fungsi Seksual
Jumlah (n)
Persentase (%)

Tidak Terganggu
33
82,5

Terganggu
7
17,5
Data tabel 5.3 menunjukan distribusi fungsi sekual suami dalam hubungan suamiistri pada 30 hari terakhir selama masa kehamilan terlihat tidak merata. Kuesioner
ini menggunakan kuesioner Brief Male Sexual Function Inventory (BSFI), dengan
total 11 item pernyataan yang terdiri dari 5 aspek yaitu dorongan seksual terdiri
dari 2 item pernyataan, fungsi ereksi terdiri dari 3 item pernyataan, fungsi
ejakulasi terdiri dari 2 item pernyataan, pengkajian masalah terdiri dari 3 item
pernyataan dan tingkat kepuasan secara keseluruhan terdiri dari 1 item pernyataan.
Skor yang digunakan pada aspek tersebut berbeda-beda, pada dorongan seksual
skor yang digunakan 0-8 dengan menganalisis pernyataan menggunakan nilai
mean sebesar 3,8 dikarenakan data terdistribusi normal. Hasil interpretasi
menunjukan sebanyak 22 responden (55%) mengalami gangguan pada dorongan
seksual sedangkan 18 responden(45%) tidak mengalami gangguan pada hal
tersebut.
Aspek fungsi ereksi, skor yang digunakan 0-12 dengan analisa menggunakan nilai
mean sebesar 7,38. Hasil yang diperoleh yaitu responden yang mengalami
gangguan pada fungsi ereksi sebanyak 21 orang (52,5%) sedangkan yang tidak
mengalami gangguan sebesar 47,5 % atau sebanyak 19 orang.
Aspek fungsi ejakulasi menggunakan skor 0-8 dengan analisis data menggunakan
median sebesar 8,00 karena distribusi data yang tidak normal. Hasil penelitian
didapatkan bahwa responden yang tidak mengalami gangguan sebesar 82,5% atau
sebesar 33 orang, sedangkan responden yang mengalami gangguan lebih sedikit
yaitu 7 orang (17,5%).
Aspek pengkajian masalah tidak terdistribusi secara normal sehingga nilai yang
digunakan adalah nilai median 11, dari skor 0-12. Hasil yang diperoleh
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
39
menunjukan bahwa responden yang mengalami gangguan sebanyak 17 orang
(42,5%) dan yang tidak mengalami gangguan sebanyak 23 orang (57,5%).
Aspek tingkat kepuasan secara keseluruhan tidak terdistribusi normal sehingga
digunakan skor 0-4 dengan menggunakan nilai median sebesar 4 . Hasil
responden yang mengalami gangguan sebesar 17,5% (7 orang). Distribusi data
didominasi oleh responden yang tidak mengalami gangguan yaitu sebanyak 33
orang (82,5%).
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
Keluarga
merupakan suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antar orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang pria atau wanita yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,
baik anak kandung atau adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah tangga
(Suprajitno, 2004). Dewasa awal ditandai dengan kecenderungan individu
untuk selekstif dalam menciptakan ikatan dengan kelompok sebaya karena
mereka telah membina hubungan yang intim hanya dengan orang tertentu
yang sepaham dengan mereka. Hasil penelitian yang dilakukan, terlihat
bahwa sebagian besar usia responden yang berada pada fase dewasa awal
pada rentang umur 20-40 tahun.
Perkembangan dewasa awal berada pada usia produktif yang ditandai
dengan pembentukan keluarga baru, tetapi hal ini bisa ditunda dengan
berbagai alasan salah satunya keinginan mereka untuk menyelesaikan atau
memulai karir mereka. Dewasa awal memiliki kematangan fisiologis
(seksual) sehingga mereka mampu melakukan tugas reproduksi dengan
melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya dan mereka mulai
mencari pasangan agar bisa menyalurkan kebutuhan biologis sesuai kriteria
tertentu untuk menjadi pasangan hidupnya (Havighurst, 1953). Pernikahan
atau perkawinan merupakan suatu awal terbentuknya keluarga baru dan
pada proses ini mereka akan saling menerima dan memahami pasangan,
saling membantu dalam membangun rumah tangga, masalah yang
dialamipun jika disikapi dengan ketidaksiapan atau ketidak-dewasaan dalam
akan berakibat pada perceraian. Penelitian yang dilakukan oleh Vike dan
Sari (2011), seluruh responden menjawab bahwa hubungan seksualitas
dilakukan oleh suami-istri yang bermaksud sebagai hubungan yang wajib
dilakukan oleh pasangan suami-istri yang sudah menikah untuk memperoleh
keturunan.
40
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
41
Status pekerjaan suami pada penelitian ini terlihat bahwa sebagian besar (19
responden) memiliki pekerjaan sebagai pegawai, berdasarkan data
penelitian yang dilakukan hasil usia kehamilan istri terendah terlihat bahwa
terdapat 17 responden (42,5%) berada pada usia kehamilan pasangan pada
trimester ketiga atau 7-9 bulan, sedangkan jumlah kehamilan yang terjadi
hingga saat pengambilan data terdapat sebagian besar (lebih dari 50 %)
sedang dalam kehamilan jumlahnya kurang dari 3.
Perhatian suami kepada istri dalam masa kehamilan merupakan peran yang
sangat penting selama terjadinya perubahan pasangan menjadi lebih sensitif
(Vike & Sari, 2011). Kepedulian atau perhatian suami merupakan salah satu
ekspresi kasih sayang yang penting selama kehamilan. Penelitian tersebut
memperoleh hasil bahwa seluruh suami dari ibu hamil tersebut perhatian
suami mengalami peningkatan, bentuk perhatian merupakan bentuk ekspresi
seksualitasnya karena sering kali ibu hamil tidak merasa nyaman dalam
melakukan hubungan seksualitasnya (Vike & Sari, 2011).
Pekerjaan merupakan salah satu upaya suami untuk mengatasi masalah
keuangan selama
merencanakan kehamilan. Pekerjaan yang dapat
menimbulkan stres menyebabkan terjadinya gangguan mental seperti mudah
marah, tersinggung, kurang konsentrasi, dan apatis (Meliawati, 2003).
Gejala stres terhadap pekerjaan ini dapat berakibat terhadap kehidupan
seksualnya. Usia kehamilan dan jumlah kehamilan yang dirasakan saat ini
juga dapat menambah stressor yang dialami pada suami tersebut.
Perkawinan merupakan suatu proses dalam memperoleh keluarga, hubungan
seksual merupakan hal yang menyenangkan yang selalu didambakan oleh
setiap pasangan suami-istri, selain itu hubungan seksual merupakan suatu
bentuk hubungan komunikasi paling dalam yang dilakukan untuk
kepentingan bersama antara pasangan suami-istri. Seksualitas merupakan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
42
suatu komponen integral dari kehidupan, dimana hubungan seksual yang
nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan (Winkjosastro, 2002).
Kehamilan mempengaruhi kualitas dari kenyamanan saat melakukan
hubungan seksual, banyak sekali wanita yang sedang hamil tua (trimester
ketiga) merasa capek karena beban yang lebih berat dibandingkan saat usia
kehamilan yang masih muda (trimester pertama dan trimester kedua).
Gairah dan kenikmatan seksual dipengaruhi oleh perubahan fisik dan
psikologis yang bersifat positif maupun negatif (Eisenberg, 2006). Data
hasil penelitian, frekuensi dalam hubungan seksual selama 30 hari pada
masa hamil menunjukkan bahwa 19 responden(47,5%) melakukan
hubungan seksual 1 kali/minggu.
Frekuensi hubungan seksual pada pasangan dalam masa hamil dapat
dipengaruhi oleh perubahan kondisi fisik, psikologis ibu hamil dan riwayat
kehamilan sebelumnya. Berdasarkan kondisi fisik, sebagian ibu hamil
mengalami mual dan muntah pada awal kehamilan, perubahan bentuk tubuh
dan lubrikasi berlebihan pada vagina pada trimester lanjut (Eisenberg,
2006), sedangkan pada kondisi psikologis dan riwayat kehamilan
sebelumnya, berbagai kecemasan dan ketakutan yang dirasakan pada
pasangan pada masa hamil (Eisenberg, 2006) serta adanya riwayat
kehamilan yang bermasalah mempengaruhi frekuensi dalam hubungan
seksual (Pangkahila,2002). Perubahan frekuensi ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Vike & Sari (2011) yang menyatakan bahwa
mayoritas ibu hamil mengalami penuruan frekuensi hubungan seksual.
Status pekerjaan suami selama masa kehamilan pasangannya diperkirakan
juga dapat mempengaruhi frekuensi dalam hubungan seksual tersebut, hal
ini disebabkan oleh sebagian suami mungkin merasa capek dan letih setelah
seharian bekerja, dan masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran suami
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
43
tersebut yang mempengaruhi jumlah frekuensi dalam behubungan seksual
dengan ibu hamil selain itu intensitas komunikasi yang terhambat karena
sebagian besar waktu yang digunakan suami untuk bekerja mengakibatkan
hanya sebagian kecil yang dipergunakan untuk keluarga.
Hasil studi yang dilakukan oleh Quick (2004) yang meneliti hubungan stres
dan gairah pria mengemukakan bahwa ternyata gairah pria setelah
melakukan pekerjaan berat
menjadi lebih besar, hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Lubis (2002) yang mengemukakan bahwa pada
saat stres, jantung berdetak cepat, darah mengalir lebih kencang, dan
membuat adrenalin meningkat. Naiknya adrenalin ini mempengaruhi gairah
seksual yang melonjak sehingga jika dimanfaatkan untuk melakukan
hubungan seksual yang sehat, dapat mengurangi kadar stres tersebut karena
orgasme setelah berhubungan seksual membuat tubuh rileks akbat pelepasan
endorfin yang berfungsi sebagai penenang.
Hasil penelitian tersebut tidak siring dengan penlitian yang dilakukan oleh
Vike & Sari (2011) menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami
penurunan hasrat dalam melakukan hubungan hubungan seksual yang dapat
digambarkan bahwa perubahan diri selama kehamilan berdampak besar
terhadap keinginan ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual dengan
pasangan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Andriana (2008), tentang gambaran
hubungan seksual selama kehamilan trimester 3 di Kediri memperoleh hasil,
6 responden (30%) mempunyai gambaran positif dan 14 responden(70%)
memiliki sikap negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan,
sebagian ibu khawatir dan cemas melakukan hubungan seksual menjelang
persalinannya karena penurunan libido dan perubahan fisik yang terjadi
pada ibu hamil tua yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman dan cepat
lelah saat
melakukan hubungan seksual (Suririah,2004).
Hal
ini
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
44
memperlihatkan bahwa, frekuensi hubungan seksual 1 kali/minggu sebesar
47,5%
atau
19
responden
dapat
dipengaruhi
oleh
faktor
pekerjaan,perubahan bentuk fisik dan usia kehamilan.
Frekuensi hubungan seksual mempengaruhi kualitas perkawinan karena
salah satu kebutuhan pokok manusia menurut Maslow yaitu kebutuhan
fisiologis terhadap seksual (Adytia, 2010), kebutuhan seksual yang tak
terpenuhi akan dapat mengakibatkan frustasi dan diasumsikan sebagai
kurangnya perhatian dari pasangannya. Pada keadaan normal, frekuensi
hubungan seksual berkisar antara 2-4kali/minggu, sedangkan pada saat
hamil, frekeunsi tersebut mengalami penurunan (Pramudiarja, 2010).
Aspek hubungan seksual yang dilakukan untuk melepas stres dapat
termasuk kedalam aspek rekreasi karena hubungasn seksual tersebut
dilakukan untuk kesenangan yang berhubungan dengan kenikmatan dan
kepuasaan seksual. Penelitian Wijiartini (2000) dilakukan terhadap pria
beristri yang melakukan pekerjaan berat. Hasil penelitian menemukan
bahwa 77,5% responden menyatakan pernah melakukan hubungan seksual
diluar nikah dengan alasan antara lain sebagai obat stress karena melakukan
pekerjaan berat, butuh variasi, iseng, dan diajak teman.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lawoyin dan
Larsen pada tahun 2002 di daerah Oyo State (Nigeria) bahwa pada pria yang
berdomisili pada daerah perkotaan (82,5%, 1650 responden) melaporkan
bahwa mereka melakukan hubungan seksual selama istri hamil, sebelum
kehamilan, frekuensi kontak seksual perbulan mengalami penurunan di
daerah perkotaan, sedangkan pada daerah perdesaan (60.3%, 726
responden) memiliki juga mengalami penurunan.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
45
6.2 Kepuasan Hubungan Seksual selama Masa Kehamilan Pasangan
Hubungan seksual di dalam sebuah perkawinan merupakan bentuk
komunikasi yang mendalam untuk menciptakan keharmonisan antara
pasangan suami-istri, didalam hubungan seksual, hasil akhir yang ingin
diperoleh yaitu tingkat kepuasaan yang dirasakan. Pada penelitian ini,
seluruh responden tidak mengalami masalah pada tingkat kepuasaannya,
dan dari 40 responden tersebut, yang menyatakan puas dalam berhubungan
seksual sebesar 23 responden (57,5%) selama 30 hari terakhir dalam masa
kehamilan pasangan.
Kepuasan suami dalam melakukan hubungan seksual karena kehamilan
yang sedang dialami pasangannya membuktikan pria merasa sebagai pria
sesungguhnya dan menjadi kebanggaan tersendiri, pada sebagian pria
beranggapan , perubahan bentuk fisik wanita hamil tersebut mampu
merangsang keinginannya untuk selalu berdekatan dan berhubungan
seksual, selain itu, jiwa pria yang penuh dengan tantangan dan ingin
mencoba hal yang baru merupakan alasan tersendiri bagi pria tersebut untuk
melakukan hubungan seksual pada wanita hamil (Nurcahyani, 2012)
6.3 Fungsi Seksual Suami
Hubungan seksual pada masa hamil mampu menciptakan kedekatan
emosional pada pasangan suami-istri dan calon bayi, kehidupan seksual
sebaiknya memang harus tetap aktif selama kehamilan karena kegiatan seks
mampu menghilangkan stres dan mengurangi tekanan pada pasangan yang
biasanya muncul pada kehamilan pertama (Petti & Mutia, 2010).
Tingkat stres pada pasangan yang merencanakan kehamilan cukup tinggi,
melakukan hubungan seksual merupakan cara untuk menurunkannya, dan
selama kehamilan pasangan suami-istri mencari posisi yang nyaman dan
aman saat melakukannya. Banyak pria mengalami masalah saat harus
melakukan hubungan seksual ketika istri sedang hamil yang diakibatkan
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
46
oleh perubahan biologis dan penurunan minat untuk melakukan hubungan
seksual. hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat
gangguan atau perubahan pada suami terkait dorongan seksual dan ereksi.
Dorongan seksual bisa diekspresikan dalam berbagai perilaku yang
terbentuk dari lingkungan dan kondisi yang akan mempengaruhi perilaku
seksual seperti bergandengan tangan, berpelukan, bercumbu, bercumbu
berat sampai berhubungan seks (BKKBN, 2006)
Penururnan tingkat dorongan seksual ini dapat disebabakan oleh perasaan
tidak nyaman suami ketika melakukan hubungan seksual diperhatikan oleh
calon bayi serta perasaan cemas jika melukai bayi dan pasangannya
sehingga suami tersebut merasa tidak tega untuk melakukan hubungan
seksual. selain itu kecemasan suami ketika melakukan hubungan seksual
yaitu sprema yang memicu kelahiran premature pada bayi mereka sehingga
mereka berasumsi bahwa keintiman tidak harus berhubungan seksual.
Anggapan bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan
akan menyebabkan dimulainya proses kelahiran karena kontraksi yang
disebabkan oleh orgasme semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila
leher rahim matang dan siap menerima kelahiran, maka kontraksi ini tidak
akan memicu proses melahirkan.
Peningkatan jumlah kelahiran prematur pada pasangan yang sering
melakukan hubungan seksual pada minggu-minggu terakhir kehamilan yang
dipaparkan pada beberapa kajian, membuat dokter seringkali menganjurkan
untuk pantang melakukan hubungan seksual pada wanita yang beresiko
mengalami kelahiran premature (Eisenberg, 2006)
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
47
6.4 Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaannya, terdapat hambatan yang menjadi keterbatasan
dalam penelitian ini, rujukan penelitian sebelumnya yang sangat sedikit dan
belum adanya pendataan tentang suami, menyulitkan peneliti untuk
memperoleh
data,
tempat
penelitian
yang
mengalami
perubahan,
mengakibatkan peneliti harus mengganti lokasi peneltiian hal ini disebabkan
oleh pihak petugas kesehatan yang berwenang di wilayah pertama masih
menganggap tabu penelitian ini dan mereka menyatakan bahwa penelitian
ini kurang layak untuk wilayah tersebut sehingga mereka tidak
memperkenankan untuk melakukan penelitian disana, peneliti mengalami
kesulitan mencari tempat untuk melakukan penelitian ini. selain itu, pada
wilayah yang kedua, peneliti memperoleh izin untuk melakukan penelitian
di daerah tersebut, tetapi, karena jumlah suami dari ibu hamil banyak yang
tidak datang karena alasan kerja, dan peneliti juga sering mengalami
penolakan sewaktu melakukan penelitian karena anggapan responden bahwa
peneliti masih belum cukup dewasa untuk membahas hal ini, kuesioner yang
disebar sebanyak 45 buah, tetapi hanya 40 kusioner yang dapat digunakan
dalam penelitian ini, hal ini terjadi karena 5 kuesioner tidak memenuhi
kriteria penelitian. Kuesioner telah teruji validitas dan reabilitasnya pada
penelitian sebelumnya.
6.5 Impilikasi Keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran mengenai fungsi seksual
suami selama masa kehmilan pasangan. Berdasarkan penelitian ini diketahui
terjadi penurunan frekuensi, dorongan seksual dan ereksi pada suami. Oleh
karena itu, perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan
penyuluhan ataupun edukasi kepada pasangan suami-istri pada masa
kehamilan
melalui konseling dan mengajak suami turut aktif selama
pemeriksaan kehamilan pasangan agar suami memperoleh informasi yang
adekuat mengenai seksualitas selama masa kehamilan.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa karakteristik suami selama masa kehamilan pasangan
sebagian besar berada pada fase dewasa awal yaitu 20-40 yang merupakan waktu
yang cocok dalam perencanaan kehamilan serta pria memiliki pekerjaan baik
sebagai pegawai maupun wiraswasta. Pria pada masa kehamilan, memiliki
pasangan dengan usia kehamilan yang berada pada trimester ketiga dan
merupakan jumlah kehamilan kurang dari 3, dan sebagian besar dari responden
mengalami penurunan pada frekuensi dalam hubungan seksualnya. Suami pada
masa kehamilan pasangan tidak mengalami masalah dan merasa puas dalam
kegiatan seksual mereka, walaupun sebagian besar mengalami gangguan pada
dorongan seksual dan ereksi mereka yang merupakan fungsi seksual mereka. Hal
ini dapat disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi, perubahan fisik dan psikologis
ibu hamil, serta kurangnya informasi terkait seksualitas selama kehamilan.
7.2 Saran
Adapun saran yang diberikan oleh peneliti terkait gambaran karakteristik
penolong persalinan yang dipilih primigravida di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu, Depok adalah sebagai berikut
7.2.1 Saran untuk UPT Puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan cara melibatkan
secara aktif dalam peranannya suami selama kehamilan pasangannya dan
memberikan penyuluhan serta memberikan informasi yang cukup agar para suami
tidak merasa takut atau cemas jika ingin berhubungan seksual pada pasangannya.
7.2.2 Saran untuk suami selama masa kehamilan pasangan
Informasi tentang seksualitas selama kehamilan dapat diperoleh melalui cara
apapun, sehingga suami dapat memperoleh informasi tersebut secara menyeluruh
48
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
49
dan berperan aktif dalam peranannya, sehingga kecemasan dan masalah yang
terjadi terkait seksualitas dapat berkurang.
7.2.3 Saran untuk peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk pengembangan
penelitian selanjutnya terkait area keperawatan maternitas atau area lain yang
berhubungan dengan seksualitas.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
DAFTAR REFERENSI
Arief, N. 2008. Panduan lengkap kehamilan dan kelahiran sehat. Jogjakarta : AR
Group
Adriaans, G. 2008. Asuhan Antenatal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kesehatan Reproduksi. http://www.pkmi-online.com. Diperoleh pada 3
Juli 2012
Bararah, Vera F. 2012.Kapan ejakulasi dikatakan terlalu dini?.
http://detikhealth.com. Diperoleh tanggal 4 Juli 2012
BKKBN. 2006. Anak Indonesia Rentan Pornografi. Diunduh: 12 April 2011.
http://www.bkkbn.go.id. Diperoleh tanggal 2 Oktober 2011
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M. D. (2004). Buku ajar keperawatan
maternitas. Edisi 4. (Maria A. Wijayarini & Peter I. Anugerah,
Penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Brown, B. 2001. Perspectives on sexual and reproductive health. Jurnal. 33(4),
pg.185. http://www.proquest.Com/. Diperoleh tanggal 28 Februari 2012
Budijanto D, Wijiartini,(2000) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hubungan
Seks Diluar Nikah Para ABK Di Komunitas Pelabuhan , Depkes RI,
Jakarta
Claire Jones, Crystal Chan, Farine. 2011. Sex In Pregnancy. http://www.cmaj.ca
diperoleh pada 20 Maret 2012
Eisenberg, A. 2006. Kehamilan apa yang anda hadapi bulan perbulan. Jakarta :
Arcan
Fallis, Erin. 2010. An Investigation Of Perception Of Partner Sexual Satisfaction
In Commited Relationship. [Tesis]. Pasca Sarjana Universitas Waterloo.
Canada
Hapsari, Vike D. Dan Sari Sudarmiati, 2011. Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil
di Puskesmas Pondok Aren. Tangerang. Jurnal Ners vol. 6 pg. 76-85.
http:// http://journal.lib.unair.ac.id. Diperoleh tanggal 4 Juli 2012
50
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Universitas Indonesia
51
Kartiwa Hadi Nuryanto, 2009, Konsepsi,
http://www.clubnutricia.co.id/pregnancy/conception/article/Pregnancy_Si
gns, diperoleh pada 13 maret 2012
Kusumaningtyas, Andriana G. 2008. Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III
Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny. Katminah
Mojoroto, Kediri. [Skripsi]. Sarjana Politeknik Kesehatan DepKes.
Malang
Lawoyin & Larsen. 2002. Male Sexual Behaviour During Wife’s Pregnancy And
Postpartum
Abstinence
Period
In
Oyo
State,
Nigeria.
http://www.proquest.com/. Diperoleh tanggal 28 Februari 2012
Lubis, Petti & Mutia Nugraheni. 2010. Alasan Gairah Seks Menurun Saat Hamil.
http:// http://life.viva.co.id. Diperoleh tanggal 4 Juli 2012
Lubis, Yati Utoyo 2002. Aspek psikologis dari poligami: Telaah kasuistik.
Makalah seminar
Murkoff, Heidi. (2006). Kehamilan: Apa yangAnda Hadapi Bulan per Bulan.Edisi
III. Jakarta. Arcan
Mykletun, A. et. all. 2005. Assessment Of Male Sexual Function By The Brief
Sexual Function Inventory. Norway. http://www.proquest.Com/.
Diperoleh Tanggal 28 Februari 2012
Pablo Santos Iglesias, et. all. 2009. Índice De Satisfacción Sexual (ISS): Un
Estudio Sobre Su Fiabilidad Y Validez. Jurnal Internasional Psikologi
dan Terapi Psikologi. 9 (2), 259-273
Pangkahila, W. 2002. Mitos Seks pun melingkupi Kehamilan.
http://www.kompas.com Diakses pada tanggal 15 Desember 2011
Pramudiarja, 2011, diperoleh dari http://www.detikhealth.com, diakses pada 10
Desember 2011
Pramudiarja, U. 2010. Frekuensi yang Ideal Berdasarkan Usia.
http://health.detik.com. Diperoleh tanggal 5 Februari 2011
Quick, J. C., Gavin, J. H., Cooper, C.L., & Quick, J.D. (2004). Working together:
Balancing head and heart. In R.H. Rozensky, N.G. Johnson, C.D.
Goodheart, & W.R. Hammond (Eds.) Psychology Builds a Healthy World,
(pp. 219-232). Washington, DC: American Psychological Association.
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
52
Rachmadi, A. 2008, Kadar Gula Darah dan Kadar Hormon Testosteron Pada Pria
Penderita Diabetes Mellitus Hubunganya Dengan Disfungsi Seksual dan
Perbedaannya dengan yang Tidak Mengalami Disfungsi Seksual.
diperoleh dari http://www.eprint.undip.ac.id.com pada 3 Januari 2012
Romana, Tari. 2011. 10 cara menjaga kesehatan ibu hamil.
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak.com. diperoleh pada 3
Maret 2012
Saifudin, A., B. 2002. Diagnosa kehamilan, buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Stoppard, M. 2008. Buku pintar kehamilan dan persalinan modern. Yogyakarta :
KDT
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC
Suririnah. 2004. Berbahayakah Melakukan Hubungan Seksual dan Orgasme
Selama Kehamilan. http://www.infoibu.com, diperoleh tanggal 3
Oktober 2011
Suryoprajogo, N. 2008. Kama Sutra For Pregnancy. Jogjakarta : Golden Books
Westheimer & Grlinebaum. 2002. Mengkreasikan Kehamilan dan Menjaga Kasih
Sayang bersama Dr. Ruth. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Widjanarko, Bambang. 2011. Fungsi Seksual dalam Sistem Reproduksi.
http://reproduksiumj.blogspot.com. Diperoleh tanggal 20 November
2011
Winkjosastro, H., et al. 2002. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
Yanti & Gazali Solahuddin. 2011. Frekuensi Hubungan Seksual.
http://www.tabloidnova.com, diperoleh pada 20 maret 2012
Universitas Indonesia
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Lampiran 1: Inform Consent
KUESIONER PENELITIAN
“ Fungsi Seksual Suami selama Masa Kehamilan Pasangan”
Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam,
Nama saya Lussy Giovani Cedli, Saya mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia angkatan 2008 yang sedang melakukan penelitian mengenai
“Fungsi Seksual Suami selama Masa Kehamilan Pasangan”. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kesediaan dan bantuan Anda untuk memberikan beberapa informasi bagi
penelitian saya.
Besar harapan saya, Anda bersedia mengisi kuesioner ini sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya. Anda tidak perlu memikirkan jawaban menurut anda baik dan benar,
tetapi jawablah setiap pernyataan sesuai kondisi diri Anda yang sebenarnya. Karena,
Semua jawaban adalah benar. Pengisian kuesioner ini membutuhkan waktu ± 15
menit.
Dalam pengisian kuesioner ini mungkin akan ada ketidaknyamanan karena Anda
diminta untuk mengungkapkan masalah yang sangat pribadi, yaitu masalah hubungan
suami-istri. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena seluruh data pribadi Anda akan
sangat saya jaga kerahasiaannya. Nama Anda tidak akan dicantumkan pada hasil laporan
dan Anda berhak tidak mencantumkannya jika tidak berkenan. Hanya data kelompok
yang akan digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Jawaban Anda sangat berharga bagi penelitian ini. Oleh karena itu, saya berharap
Anda bersedia memeriksa kembali kelengkapan jawaban Anda sehingga tidak ada
pertanyaan yang terlewatkan. Semua data yang ada akan dirahasiakan dan hanya
digunakan untuk penelitian ini. Sebelum mengembalikan kuesioner ini, mohon periksa
kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat. Atas bantuan dan kerja sama
yang Anda berikan. Terima Kasih.
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Apakah Anda bersedia berpartisipasi untuk mengisi kuesioner ini?
a. Ya, bersedia
Pernyataan Persetujuan
b. Tidak bersedia
Akhiri dan Terima Kasih
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya, ................................................................., menyatakan bahwa saya sudah
mendapatkan penjelasan penelitian mengenai “Fungsi Seksual Suami selama Masa
Kehamilan Pasangan”, dan saya bersedia untuk mengisi kuesioner ini.
Mengetahui,
Depok,
2012
Peneliti
Yang membuat pernyataan
( Lussy Giovani Cedli)
NPM : 0806457136
(
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
)
Lampiran 2: Kuesioner
Instrument A (Karakteristik Responden) *berilah tanda “ √ ” pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan keadaan anda
No. Kuesioner
:
(diisi oleh peneliti)
Tanggal pengisian :
Usia
: ........ tahun
Status Pekerjaan :
Pegawai
Wiraswasta
Tidak bekerja
Usia Kehamilan Istri
: ....... bulan
Istri hamil anak ke : ...
Pada saat istri anda hamil selama 30 hari terakhir, frekuensi hubungan
suami-istri selama seminggu :
Kurang dari 1 kali/minggu
2-3 kali/minggu
4-5 kali/minggu
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Instrument B (Kepuasan Hubungan suami-istri)
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah satu pilihan jawaban pada setiap pernyataan-pernyataan di bawah ini yang
paling menggambarkan keadaan Anda sesungguhnya, bukan yang terbaik atau
idealnya. Jawablah dengan jujur dan berdasarkan apa yang Anda pahami pada setiap
pernyataan. Gambaran yang menyeluruh mengenai keadaan diri Anda tidak akan didapat
sebelum Anda menjawab seluruh pernyataan. Pastikan Anda telah menjawab semua
pernyataan sebelum mengembalikan kuesioner ini. Silahkan berikan tanda cek ( √ )
pada salah satu dari enam pilihan di kotak jawaban yang tersedia sebagai tanggapan bagi
setiap pernyataan.
Contoh :
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
No
Pernyataan
1
TP
Saya senang apabila
J
KD
SR
SL
√
berada disamping istri
saya.
Artinya :
Berdasarkan jawaban tersebut berarti Anda menganggap pernyataan ”Saya selalu senang
apabila berada disamping istri saya.” sangat sesuai dengan keadaan diri Anda
Selanjutnya, silahkan Anda memberikan jawaban Anda
pada seluruh pernyataan yang ada pada kuesioner ini.
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
Pertanyaan ini berlaku pada saat istri anda hamil
No
Pernyataan
1.
Saya merasa bahwa
pasangan saya menikmati
kehidupan hubungan suamiistri kami.
2.
Kehidupan hubungan suamiistri kami sangat menarik.
3.
Hubungan suami-istri
menyenangkan bagi istri dan
saya
4.
Hubungan suami-istri dengan
istri telah menjadi rutinitas
bagi saya.
5.
Saya merasa bahwa
hubungan suami-istri kami
tidak menyenangkan.
6.
Kehidupan hubungan suamiistri kami monoton
TP
J
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
KD
SR
SL
(lanjutan)
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
Pertanyaan ini berlaku pada saat istri anda hamil
No
Pernyataan
7.
Ketika kami berhubungan
suami-istri, kami terlalu terburuburu dan cepat selesai.
TP
J
8. Saya merasa bahwa kehidupan
hubungan suami-istri saya
kurang berkualitas.
9. Istri saya sangat menarik disaat
berhubungan suami-istri
10. Saya menikmati teknik/cara
berhubungan suami-istri yang
disukai istri
11.
Saya merasa bahwa istri
menginginkan hubungan suamiistri melebihi saya.
12.
Saya berpikir bahwa hubungan
suami-istri kami menarik.
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
KD
SR
SL
(lanjutan)
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
Pertanyaan ini berlaku pada saat istri anda hamil
No
Pernyataan
13.
Pasangan saya tidak banyak
bergerak atau pasif selama
berhubungan hubungan
suami-istri.
14.
Saya mencoba untuk
menghindari kontak
hubungan suami-istri dengan
pasangan saya.
15.
Pasangan saya terlalu agresif
atau aktif ketika kita
berhubungan suami-istri.
16.
Pasangan saya adalah
pasangan hubungan suamiistri yang indah.
17.
Saya merasa bahwa
hubungan suami-istri
merupakan fungsi normal
dari hubungan kami.
TP
J
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
KD
SR
SL
(lanjutan)
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
Pertanyaan ini berlaku pada saat istri anda hamil
No
Pernyataan
18.
Pasangan saya tidak
menginginkan hubungan
suami-istri ketika saya
menginginkannya
19.
Saya merasa bahwa
kehidupan hubungan suamiistri kami sangat berarti
untuk hubungan kami.
20.
Pasangan saya tampaknya
menghindari kontak
hubungan suami-istri dengan
saya.
21.
Sangat mudah bagi saya
untuk mendapatkan
hubungan suami-istri yang
menyenangkan dengan istri
saya.
22.
Saya merasa bahwa istri
senang dengan saya selama
berhubungan suami-istri.
TP
J
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
KD
SR
SL
(lanjutan)
Keterangan :
TP
J
KD
SR
SL
= Tidak Pernah
= Jarang
= Kadang-kadang
= Sering
= Selalu
Pertanyaan ini berlaku pada saat istri anda hamil
No
Pernyataan
23.
Istri sangat peka terhadap
kebutuhan dan keinginan
saya untuk melakukan
hubungan suami-istri.
24.
Pasangan saya tidak
memuaskan saya secara
hubungan suami-istri.
25.
Saya merasa bahwa
kehidupan hubungan suamiistri kami membosankan.
TP
J
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
KD
SR
SL
(lanjutan)
Instrument C (Fungsi seksual)
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan apa yang Anda alami atau Anda
rasakan dengan cara memberi tanda contreng ( √ ) jawaban yang anda rasakan.
Pertanyaan ini berlaku selama 30 hari terakhir saat istri anda hamil
1. Apakah anda merasakan adanya hasrat untuk melakukan
hubungan suami-istri?
Tidak ada
Jarang
Sering
Sangat sering
Hampir setiap hari
2. Apakah anda merasakan ada perbedaan hasrat dalam
melakukan hubungan suami-istri?
Tidak ada masalah
Rendah
Sedang
Lumayan tinggi
Tinggi
3. Seberapa sering Anda mengalami ereksi (penegangan pada
kelamin pria) ketika dirangsang dengan berbagai cara?
Tidak pernah
Jarang
Beberapa kali
Sering
Selalu
4. Ketika Anda mengalami ereksi (penegangan pada kelamin
pria), seberapa sering penis (alat kelamin pria) anda cukup
kuat untuk melakukan hubungan suami-istri?
Tidak pernah
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Beberapa kali
Cukup sering
Biasanya
Selalu
5. Berapa banyak kesulitan ereksi (penegangan pada kelamin
pria) yang anda alami ketika melakukan hubungan suamiistri?
Tidak ada ereksi
Banyak kesulitan
Beberapa kesulitan
Sedikit kesulitan
Tidak ada kesulitan
6. Apakah anda memiliki kesulitan ejakulasi (keluarnya cairan
semen dari kelamin pria) setelah mendapatkan rangsangan
selama berhubungan suami-istri?
Tidak ada rangsangan
Banyak kesulitan
Beberapa kesulitan
Sedikit kesulitan
Tidak ada kesulitan
7. Apakah jumlah sperma (cairan semen) yang anda hasilkan,
menjadi masalah bagi anda?
Tidak klimaks
Masalah besar
Masalah sedang
Masalah kecil
Tidak ada masalah
8. Apakah kehamilan istri menjadi hambatan bagi anda untuk
menyalurkan hasrat berhubungan suami-istri?
Sangat terhambat
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Terhambat
Cukup terhambat
Agak terhambat
Tidak ada hambatan
9. Apakah kehamilan istri menjadi hambatan bagi anda untuk
mendapatkan dan mempertahankan ereksi (penegangan pada
kelamin pria) ketika melakukan hubungan suami-istri?
Besar
Sedang
Kecil
Sangat kecil
Tidak ada hambatan
10. Apakah ejakulasi (keluarnya cairan semen dari kelamin
pria) yang terjadi ketika melakukan hubungan suami-istri
dapat menjadi masalah buat anda?
Besar
Sedang
Kecil
Sangat kecil
Tidak ada masalah
11. Bagaimana tingkat kepuasaan anda dalam melakukan
hubungan suami-istri?
Sangat tidak puas
Sering tidak puas
Netral atau biasa saja
Sebagian puas
Sangat puas
TERIMA KASIH ^_^
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Lampiran 3: Surat Perizinan
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
(lanjutan)
Fungsi seksual..., Lussy Giovani Cedli, FIK UI, 002
Download