ISSN 1978 - 2365 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 RANCANG BANGUN PENCATAT DATA KELISTRIKAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Machmud Effendy Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 [email protected] ABSTRAK Permasalahan yang diambil adalah adanya kegiatan rutin pada pencatatan data kelistrikan secara manual pada setiap PLTMH. Metode rancang bangun yang digunakan meliputi tahap pembuatan hardware dan pembuatan software. Hardware yang digunakan meliputi trafo arus sebagai sensor arus, trafo step down sebagai sensor tegangan, Mikrokontroler 89C51 sebagai pengolah data, sedangkan penyimpanan data menggunakan MMC 512 MB. Pembuatan software dimulai dengan pembuatan flowchart dan pembuatan program sesuai dengan desain flowchart. Software yang digunakan adalah program Borland C++. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik. Penelitian ini menghasilkan sebuah Pencatat Data (Logger) yang dapat digunakan untuk mencatat dan menyimpan data kelistrikan. Periodisasi pencatatan data minimal tiap 1 menit, kapasitas maksimum memori data logger adalah 2.130.440 masukan data. Kesalahan alat ukur pencatat data baik secara parsial maupun keseluruhan berada pada rentang 0.37% sampai 3.8%. Rentang kesalahan tersebut masih di bawah standar baku kesalahan 10%. Hal ini jika dibandingkan dengan kalibrator Power Meter Nanovip. Data logger sudah dicoba dan diimplementasikan pada PLTMH Sengkaling. Kata Kunci: Pencatat Data, Data Kelistrikan, PLTMH ABSTRACT The problem was taken because there is a routine activity in recording electricity data manually on each Microhydro Power Plant (MHPP). Methods that is used includes the phase of manufacturing software and hardware. Hardware that is used includes current trafo as a current censor, step down transformer as a voltage censor, microcontroller 89C51 as a data processor, while the data storage uses MMC 512 MB. Software manufacture is begun with making flowchart and program in accordance with flowchart design. The software that is used is Borland C++ program. Moreover, data analysis method uses statistical data analysis. This research results a data recorder (logger) that can be used to record and store electricity data. Periodization of recording data every 1 minute minimum and maximum capacity of data logger memory is 2,130,440 data. In addition, the error of measurement device data recorder either partially or whole is in a distance 0,37% up to 3,8%. Indeed, the error distance is still below basic standard error 10%. If it is compared with calicrator Nanovip power meter. In fact, data logger has been tried and implemented on MHPP Sengkaling. Keywords: Data Logger, Electricity Data, Microhydro Power Plant PENDAHULUAN Latar Belakang Beberapa PLTMH yang sudah dibangun di Indonesia seperti: PLTMH Sengkaling 135 136 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 Malang, PLTMH Minggir Sleman Yogyakarta, mulai dari sisi pembangkit listrik sampai pada PLTMH Kombongan Jawa Barat dll, dalam gardu pencatatan parameter listrik seperti tegangan, kelistrikan yang digunakan PLN masih banyak arus, frekuensi, daya masih menggunakan cara menggunakan alat sensor kelistrikan berupa manual, yaitu ditulis diatas kertas setiap satu power meter, sehingga dari sisi biaya lebih jam. mahal. Sehingga dibutuhkan kedisiplinan operator untuk selalu mencatat perubahan data parameter listrik pada PLTMH. Perekaman diperlukan data manajemen induk, namun alat pencatat data Berangkat dari beberapa permasalahan diatas, maka diperlukan alat pencatat data parameter untuk listrik memantau perubahan data kelistrikan PLTMH. Beberapa hal yang menjadi nilai tambah dengan adanya rekaman data kelistrikan tersebut antara lain: kelistrikan yang menggunakan sensor kelistrikan mandiri (buatan lokal), sehingga biaya pembuatannya lebih murah dan apabila ada kerusakan data logger, lebih mudah untuk memperbaiki. a. Pada PLTMH terdapat beberapa parameter mekanik dan diketahui elektronik besarannya, yang harus bahkan harus METODOLOGI Diagram Alir Penelitian adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 1. diketahui perubahannya. b. Dengan mengetahui perubahan parameter elektonik seperti tegangan, arus, frekuensi, dan daya, maka PLTMH yang beroperasi dapat dijaga kestabilannya. c. Data kelistrikan dari waktu ke waktu yang sudah diketahui dapat digunakan untuk: kepentingan manajemen distribusi kelistrikan, mengetahui perilaku variabel kelistrikan, dan optimalisasi pelayanan pelanggan PLTMH. Pencatatan parameter listrik di beberapa PLTMH yang sudah dibangun di Indonesia masih menggunakan cara manual, yaitu ditulis di atas kertas setiap satu jam. Sehingga dibutuhkan kedisiplinan operator untuk selalu mencatat perubahan data parameter listrik pada PLTMH. Pencatatan data kelistrikan otomatis (data logger) juga telah digunakan di PLN Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Desain Data Logger adalah seperti ditunjukkan 137 rangkaian multiplexer. pada Gambar 2. Pembuatan Sensor Tegangan Sensor tegangan menggunakan trafo step down, dimana tegangan 220 Volt diubah menjadi 12 Volt. Tegangan 12 Volt AC kemudian di searahkan menggunakan rangkaian penyearah4). Agar rangkaian ini tidak terbebani dengan rangkaian selanjutnya, maka diberi penyangga (buffer) menggunakan IC LM358. Pembuatan Sistem Mikrokontroller Rangkaian Gambar 2. Diagram Blok Data Logger sistem mikrokontroller dilengkapi dengan perangkat lunak, yang dapat mengolah input data dari Analog to Digital Pembuatan Sensor Arus Rangkaian sensor arus ditunjukkan pada Converter (ADC) dan selanjutnya diumpankan ke memori eksternal dan Liquid Cristal Display Gambar 3. (LCD). ADC akan mengubah sinyal analog ke sinyal digital. Sinyal keluaran dari sensor arus dan sensor tegangan yang berupa sinyal analog akan diubah menjadi besaran digital melalui ADC. Pengubahan sinyal ke besaran digital Gambar 3. Trafo Arus Generator yang digunakan sebesar 3 PK disebabkan karena Mikrokontroler hanya (2238VA) dengan arus nominal 10A (I1) dan menerima sinyal digital untuk dapat diolah. trafo arus yang didesain mempunyai spesifikasi ADC 10A/5A,20VA. Untuk merubah besaran arus Pemilihan ADS7822 didasarkan atas beberapa menjadi tegangan, dibutuhkan pertimbangan bahwa jumlah bitnya lebih resistansi R yang digunakan adalah ADS7822. banyak (12 bit). Rangkaian ADC dapat dilihat yang nilainya maksimalnya sebesar: R = VA/I2 ….……………………… (1) pada Gambar 4 berikut ini. = 20/52 = 0.8 Ω Dalam penelitian ini nilai R dipilih ≈ 0.5 Ω. Hasil tegangan yang diperoleh pada R dikuatkan dengan menggunakan rangkaian non inverting amplifier3). Kemudian tegangan disearahkan menggunakan dioda. Keluaran dari rangkaian penguat akan diumpankan ke Gambar 4. Rangkaian ADC Sebelum masuk dalam rangkaian ADC, Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 138 tegangan dimasukkan ke multiplekser. Pada tahap ini, dilakukan perangkaian Multiplekser ini digunakan untuk mengubah alat dan pengisian software di microcontroller. masukan yang banyak menjadi satu masukan Flowchart software yang digunakan dapat saja. Pada multiplexer, tegangan yang terdiri dilihat pada Gambar 6. dari fasa 3 mempunyai masukan berupa tiga Mulai Mul tegangan yang akan masuk semuanya ke dalam ai multiplexer. Multiplexer akan Inisialisasi LCD Hapus layar LCD mengatur masukan yang terdiri dari banyak masukan menjadi satu keluaran saja. Multiplekser yang MMC sudah terpasang? digunakan adalah Multiplekser 4051. Keluaran dari multiplexer akan menjadi masukan ADC. Data yang diolah oleh ADC, kemudian masuk Nilai V1=V2=V3=0 I1=I2=I3=0 ke dalam mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmel 89C51. Mikrokontroler ini adalah mikrokontroler 128 byte..Rangkaian Mikrokontroler Tegangan & Arus sudah masuk? AT89C51 dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.5) Baca tegangan & arus Hitung Cos , f,daya Tampilkan dan simpan V,I,cos ,f dan P Apakah Tombol Enter ditekan? Gambar 5. Rangkaian Mikrokontroller Sebelum digunakan atau Masukkan Password dilakukan proses assembling, Mikrokontroler terlebih Tampilkan Menu Utama dahulu diberi program (software) pengolahan data. Setelah pengolah, diberi kemudian atau diisi program dilakukan proses assembling, dirangkai dengan komponen yang Apakah Tombol 1 ditekan? lain. Hasil pengolahan data dikirim ke LCD untuk tampilan dan disimpan ke Memori Eksternal (MMC) Pembuatan Software Data Logger A Atur Waktu B Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro 139 HASIL DAN PEMBAHASAN A Pengujian Sensor Arus Blok diagram pengujian seperti Gambar Apakah Tombol 2 ditekan? Atur Tanggal Sistem di bawah ini: Beban Sensor Arus (Voltmeter) Ampermeter Gambar 7. Diagram Pengujian Sensor Arus Beban yang digunakan untuk pengujian Apakah Tombol 3 ditekan? adalah beberapa bola lampu pijar dengan daya antara 150 W s/d 500 W. Atur Periode Penyimpanan ke MMC Dari hasil pengujian didapatkan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Arus Apakah Tombol 4 ditekan? Atur CT primer dan sekunder Apakah Tombol 5 ditekan? Atur Password Apakah Tombol 6 ditekan? Beban (Watt) I (A) V (V) 150 0.66 0.0044 175 0.76 0.005 200 0.89 0.0056 225 0.94 0.0062 250 1.04 0.0069 275 1.14 0.0075 300 1.35 0.0081 325 1.38 0.0089 350 1.48 0.0096 375 1.58 0.0104 400 1.68 0.0111 425 1.78 0.0119 450 1.82 0.0126 475 1.89 0.0134 500 1.99 0.0141 Format MMC Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Gambar grafik sebagai berikut B Gambar 6. Diagram Alir software Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 140 1.48 350 1.58 375 1.68 400 1.78 425 0.0096 0.916 0.0104 0.983 0.0111 1.051 0.0119 1.121 450 1.82 0.0126 1.192 475 1.89 0.0134 1.262 500 1.99 0.0141 1.332 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Gambar Gambar 8. Hasil Pengujian Sensor Arus grafik sebagai berikut: Berdasarkan tabel di atas dapat dicari nilai korelasi ganda R2 = 0.973 artinya, pergerakan pertambahan daya mengakibatkan perubahan pertambahan arus. Pertambahan nilai tersebut membentuk garis yang mendekati lurus. Artinya, alat sensor arus bekerja dengan baik. Pengujian Rangkaian Penguat Tegangan Blok diagram pengujian seperti Gambar Gambar 10. Pengujian Rangkaian Peguat Tegangan di bawah ini: Penguat Tegangan Keluaran Sensor arus Voltmeter Terlihat bahwa nilai R2 =0.999 atau mendekati Gambar 9. Pengujian Penguat Tegangan Dari hasil pengujian didapatkan pengukuran 1. Hasil pengukuran diatas menunjukkan bahwa rangkaian pengkondisi sinyal telah berfungsi sebagai penguat tegangan sebesar 100 kali yang bekerja dengan baik sebagai berikut. sesuai dengan rencana. Tabel 2. Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat Tegangan Pengujian Sistem Setelah setiap rangkaian diuji dan Beban (WATT) I (Ampere) V1 (V) V2 (V) 150 0.66 0.0044 0.424 175 0.76 0.005 0.485 200 0.89 0.0056 0.546 sistem dengan cara menggabungkan seluruh 225 0.94 0.0062 0.605 rangkaian mulai dari sensor arus, tegangan dan, 250 1.04 0.0069 0.663 rangkaian penguat tegangan. Selanjutnya, juga 275 1.14 0.0075 0.722 300 1.35 1.38 0.0081 0.78 0.0089 0.848 325 menghasilkan karakteristik rangkaian yang diharapkan, maka perlu diuji keseluruhan perlu dilakukan pengujian terhadap hasil kerja Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro 141 0.0344 software untuk menghitung frekuensi, cos phi 220 0.97 1.00 0.03 dan daya. 230 1.03 1.06 0.04 0.0341 240 1.08 1.12 0.04 0.0340 250 1.14 1.17 0.04 0.0338 Tabel 3. Hasil Pengujian Seluruh Sistem Data Logger Beban (W) P (W) 260 1.19 1.23 0.04 0.0336 PF 270 1.22 1.28 0.06 0.0513 49.4 0.98 203.5 280 1.25 1.30 0.05 0.0442 222.1 49.4 0.97 214.1 290 1.27 1.33 0.06 0.0452 1.00 222.1 49.5 0.96 224.7 300 1.30 1.35 0.05 0.0385 230 1.06 222.2 49.5 0.96 235.2 St.Dev 0.01144 0.038 240 1.12 222.1 49.5 0.95 245.8 1.14% 3.80% 250 1.17 222.3 49.6 0.94 256.4 260 1.23 222.5 49.6 0.93 267 270 1.28 222.7 49.7 0.94 274.4 280 1.30 222.5 49.8 0.95 282.2 290 1.33 223.1 49.9 0.96 289.9 300 1.35 223.4 50 0.97 297.7 I (A) V (V) (Hz) 200 0.89 222 210 0,95 220 Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 1.14% atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan relatif (relative error) diperoleh rata-rata Hasil yang ditampilkan di atas merupakan contoh hasil pengambilan data beban lampu pijar pada phase R generator yang dikukur menggunakan alat ukur penacatat data (data sebesar 3.8%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Ketelitian Tegangan logger). Berdasarkan beban yang ditentukan Pengukuran Unjuk Kerja Sistem (beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger Ketelitian Arus dibandingkan dengan alat yang sudah baku. Berdasarkan beban yang ditentukan, Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power unjuk kerja alat data logger dibandingkan Meter dengan alat yang sudah baku. Dalam hal ini dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan digunakan alat Meter perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran Nanovip. Hasil dibandingkan dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya pengukur Power pengukuran Nanovip. Hasil pengukuran dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan adalah sebagai berikut. tingkat Tabel 5. Hasil Unjuk kerja Ketelitian Tegangan kesalahan pengukuran dengan menggunakan perhitungan error relative 6) Nanovip (V1) Logger (V2) |V1-V2| 200 219.0 222.0 3.0 0.0137 Relative Error |(I1-I2)|/I1 210 219.2 222.1 2.9 0.0132 220 219.1 222.1 3.0 0.0136 230 219.3 222.2 2.9 0.0132 Tabel 4. Hasil Pengujian Ketelitian Arus Nanovip (I1) Logger (I2) |I1-I2| Relative Error Beban (W) Hasilnya adalah sebagai berikut. Beban (W) . |(V1-V2)|/V1 200 0.86 0.89 0.03 0.0349 240 219.2 222.1 2.9 0.0133 210 0.92 0.95 0.03 0.0346 250 219.4 222.3 2.9 0.0133 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 142 260 219.6 222.5 2.9 0.0133 270 219.7 222.7 3.1 0.0139 280 219.7 222.5 2.8 0.0127 290 220.0 223.1 3.1 0.0141 300 220.4 223.4 3.0 0.0135 Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat 0.08322 0.013 bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 9.84% 8.32% 1.34% StDev Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat 300 277.9 1.9 0.007 0.09428 0.008 9.43% 0.85% 279.8 StDev atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan relatif (relative error), maka didapatkan rata- bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 8.32% rata kesalahan atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat relatif (relative error), maka didapatkan rata- termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai alat rata kesalahan relatif (relative error) sebesar ukur. 1.34%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Ketelitian Frekuensi kesalahan alat termasuk kecil dan dapat sebesar Berdasarkan beban 0.85%. yang Hal ini ditentukan digunakan sebagai alat ukur. (beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger Ketelitian Daya dibandingkan dengan alat yang sudah baku. Berdasarkan beban yang ditentukan (beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger dibandingkan dengan alat yang sudah baku. Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power Meter Nanovip. Hasil pengukuran dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power Meter Nanovip. Hasil pengukuran dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 7. Hasil Ketelitian Frekuensi Error Beban (W) Nanovip (f1) Logger (f2) |f1-f2| 200 49.6 49.4 0.1 0.003 adalah sebabagi berikut. Tabel 6. Hasil Unjuk kerja Ketelitian Daya |(f1-f2)|/f1 210 49.6 49.4 0.2 0.003 Relative Error 220 49.6 49.5 0.2 0.003 |(P1-P2)|/P1 230 49.7 49.5 0.2 0.004 Beban (W) Nanovip (P1) Logger (P2) |P1-P2| 200 182.7 184.8 2.1 0.012 240 49.7 49.5 0.2 0.004 210 194.6 196.5 2.0 0.010 250 49.8 49.6 0.2 0.004 220 206.2 208.1 2.0 0.010 260 49.8 49.6 0.2 0.004 230 218.0 220.1 2.0 0.009 270 49.9 49.7 0.2 0.004 240 229.6 231.5 1.9 0.008 280 49.9 49.7 0.2 0.004 250 241.5 243.6 2.0 0.008 290 50.0 49.8 0.2 0.004 260 253.5 255.5 2.0 0.008 300 50.0 49.8 0.2 0.004 270 259.4 261.4 2.0 0.008 0.0188 0.004 280 265.3 267.0 1.8 0.007 1.88% 0.37% 290 271.6 273.5 1.9 0.007 StDev Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 1.88% atau di bawah menggunakan 10%. kesalahan Jika dihitung relatif (relative 143 02/02/09 09:40 257.9 2.19 530.92 0.94 49.5 02/02/09 09:41 249.2 2.17 508.32 0.94 49.6 02/02/09 09:42 247.1 2.24 514.76 0.93 49.6 02/02/09 09:43 255.5 2.27 539.39 0.93 49.6 error), didapatkan rata-rata kesalahan relatif Hasil tampilan data pada data logger (relative error) sebesar 0.37%. Hal ini dapat diuji tingkat kesalahannya dibandingkan menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat dengan rumus: termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai P = V x I x cos phi 7)………........................ (1) alat ukur Perhitungan tingkat ketelitian dilakukan dengan uji beda standar deviasi sebagai berikut: Implementasi Data Logger di PLTMH Sengkaling Tabel 9. Uji Ketelitian Daya Antara Logger (P1) dengan Alat Ukur NanoVip (P2) Penggunaan data logger di PLTMH P1 (W) P2 (W) 279.34 279.33 0.01 255.43 255.42 0.01 230.98 230.98 0 ESDM, panel kontrol dipisahkan antara yang 233.34 233.34 0 terkoneksi dengan PLN dan stand alone. 205.95 205.94 0.01 243.5 243.5 0 251.63 251.63 0 263.53 263.53 0 307.27 307.26 0.01 363.95 363.95 0 334.36 334.36 0 326.08 326.07 0.01 308.01 308 0.01 590.56 590.55 0.01 578.85 578.84 0.01 567.1 567.09 0.01 530.92 530.91 0.01 508.32 508.32 0 Sengkaling dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009. Pemilihan PLTMH didasarkan pada Sengkaling didesain Sengkaling pertimbangan: untuk PLTMH |P1 - P2| Error Rel. |P1 P2|/|P1| 0.000036 0.000039 laboratorium penelitian oleh BALITBANG (Badan Litbang) 0.000049 Hasil implementasi pada PLTMH Sengkaling - disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 8. Hasil Implementasi di PLTMH Sengkaling Date Time V1(V) I1(A) P1(watt) PF 09:22 261.5 1.09 279.34 0.98 49.5 02/02/09 09:24 251.6 1.08 255.43 0.94 49.6 02/02/09 09:25 249.3 1.09 230.98 0.85 49.6 02/02/09 09:26 245.1 1.12 233.34 0.85 49.6 02/02/09 09:27 253 1.1 205.95 0.74 49.6 02/02/09 09:28 249.1 1.15 243.5 0.85 49.6 02/02/09 09:30 255.2 1.16 251.63 0.85 49.6 02/02/09 09:31 257.2 1.09 263.53 0.94 49.6 02/02/09 09:32 249.3 1.45 307.27 0.85 49.6 02/02/09 09:33 257.9 1.44 363.95 0.98 49.6 02/02/09 09:34 255.9 1.39 334.36 0.94 49.6 02/02/09 09:35 253.2 1.37 326.08 0.94 49.6 02/02/09 09:36 249.9 1.45 308.01 0.85 49.6 02/02/09 09:37 264.3 2.28 590.56 0.98 49.6 02/02/09 09:38 260.2 2.27 578.85 0.98 49.6 09:39 253.8 2.28 567.1 0.98 - Freq(Hz) 02/02/09 02/02/09 - 49.6 0.000033 0.000031 0.000032 0.000017 0.000017 0.000018 0.000019 - Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146 144 514.76 514.76 (b) proses pensolderan atau pengkabelan 0 539.39 539.39 yang menggunakan proses panas. Hal ini 0 STDev - dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap 0.000014 komponen. 0.0051299 0.51% 0.0014% 2. Efektifitas Data Logger dibandingkan dengan Pencatatan Data Manual. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Data logger membantu mencatat data tingkat kesalahan hanya 0.51% untuk daya kelistrikan secara periodik dan otomatis. yang ditampilkan. Jika dihitung kesalahan Data logger hanya memerlukan seting awal relatif, diperoleh rata-rata sebesar 0.14%. Hal oleh petugas dan setelah itu dapat melakukan ini menunjukkan bahwa tampilan data logger tugas sendiri untuk mencatat data kelistrikan. sesuai dengan rumus secara teori. Tingkat Data loger tidak memerlukan alat pencatat ketelitian yang tinggi ini disebabkan karena manual seperti kertas, alat tulis yang pasti pengolahan data P menggunakan software. memerlukan Kesalahan yang terjadi hanya disebabkan mengolah masalah pembulatan angka desimal saja. informatif. Data logger hanya memerlukan Perhitungan Periodisasi Pencatatan dan sedikit modifikasi apabila akan melakukan Kapasitas Memori MMC. pengolahan data menjadi bentuk grafik Periodisasi penyimpanan data dalam MMC ditentukan minimal setiap 1 menit sekali, hal ini dimaksudkan karena penyimpanan di bawah 1 menit tingkat kesalahannya relatif tinggi (lebih dari 1%). Sedangkan satu data kelistrikan yang tersimpan dalam MMC sebesar 252 bytes, sehingga dengan menggunakan MMC sebesar 512 MB, maka data yang dapat disimpan dalam MMC maksimal sebesar 2.130.440 data. dengan ruang dan menjadi bantuan waktu untuk yang lebih data komputer. Dengan demikian, penggunaan data logger sangat efektif dalam melakukan pekerjaan mencatat, menyimpan data dan mengolah data dalam bentuk angka dan grafik secara cepat dan rapi. Pengolahan data secara manual memerlukan tenaga manusia yang rutin dan terus menerus sepanjang waktu untuk mencatat data kelistrikan. Selain menghemat biaya, penggunaan data logger juga menghemat waktu Pembahasan kerja, sebab dalam waktu singkat, data logger 1. Penyebab Kekurangtelitian Data Logger. akan melakukan pencatatan dan perekaman data Berbagai perbedaan yang terjadi antara data yang ditunjukkan oleh Data Logger dibandingkan dengan Power Meter Nanovip dimungkinkan karena (a) komponen yang ada di pasar sangat terbatas atau tidak ideal. secara cepat dan tepat. Dengan demikian, data loger efisien untuk digunakan dalam membantu manajemen dalam menjamin mutu tenaga kelistrikan. Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Perhitungan Periodisasi Pencatatan dan DAFTAR ACUAN Kapasitas Memori MMC. [1] sekali, hal ini dimaksudkan [2] karena Chooper William D., 1999. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Jakarta: Erlangga. penyimpanan di bawah 1 menit tingkat [3] kesalahannya Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Periodisasi penyimpanan data dalam MMC ditentukan minimal setiap 1 menit 145 Robert F. Coughlin and FrederickF. Driscoll, 1982, “Operational Amplifiers and Linier Integrated Circuits “, McGraw KESIMPULAN DAN SARAN Hill, Inc. Kesimpulan Setelah memperhatikan hasil analisis [4] [5] spesifikasi sebagai [6] 2. Data logger ini memiliki ketelitian yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kesalahan masing-masing parameter berada pada rentang 0.37% sampai 3.8%. Rentang kesalahan tersebut masih di bawah standar baku kesalahan 10%. Saran Data logger dalam penelitian ini hanya dapat digunakan untuk MMC 512 MB, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk dapat menggunakan MMC lebih dari 512 MB. Periodisasi penyimpanan data minimal 1 menit, perlu dikembangkan lebih lanjut, agar data looger mampu menyimpan data kurang dari 1 menit. Putra, Agfianto Eko. 2004. Belajar AT89C51/52/55. Sujono, “Ilmu-ilmu Statistika Untuk Teknik”,Jakarta: Erlangga,1999. menit, kapasitas maksimum memori data logger adalah 2.130.440 masukan data. Dasar Yogyakarta: Gaya Media berikut: Periodisasi pencatatan data minimal tiap 1 2004. Mikrokontroler 1. Data logger kelistrikan berhasil dirancang dengan Richard. Elektronika. Yogyakarta: ANDI data yang dilakukan, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut. Blocher, [7] Zuhal, 1993. DasarTeknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta.