Agama Buddha - WordPress.com

advertisement
BUDHISME
Oleh Henrikus Wawan Kurniawan
Orang sudah mengikuti pengajaran-pengajaran Budha sejak lebih dari 2500 Tahun dari
India, tempat tinggalnya, ke Eropa dan amerika, tempat kepercayaannya itu kuat. Ada hamper
400 Juta orang budha di seluruh dunia. Umat budha sangat percaya bahwa manusia terikat di
dalam lingkaran lahir, hidup dan mati melalui keinginan yang kuat dan bahwa mereka dapat lahir
kembali berulang kali sampai tak terhitung jumlahnya dengan tingkatan hidup dan keberadaan
yang berbeda-beda. Mereka juga percya bahwa mereka dapat menghindarkan diri dari kelahiran
kembali dan dengan demikian mereka masuk “nirvana”. Pengajaran pengajaran budha
merupakan nimbingan bagi seluruh umat budha yang mempunyai keinginan besar untuk
meningkatkan kebijaksanaan, belas kasihan, dan menghindarkan kekerasan. Akhirnya mereka
seperti Buddha dan lain-lainnya, dapat menerima pencerahan.
Umat Buddha percaya akan adanya realitas tertinggi, tetapi mereka tidak menyebut
realitas ini “Allah”. Banyak umat agama Buddha merasa lebih berbahagia bila meraka berbicara
tentang filsafat hidu dari pada agama.
“Buddhisme memberikan cara merefleksi yang ampuh terhadap kesulitan manusia. Kita
semua mengalami kelahiran dalam ujud manusia dan mesti…. Mengalami bermacammacam hal yang terbaik hingga yang terburuk, dari kegembiraan hingga kesakitan …
Tidak ada yang bebas dari pengalaman-pengalaman kepedihan pertumbuhan, usia,
kematian …. ( Yang Mulia Sumedho ).
Buddha
Kehidupan istana yang memberikan hak istimewa kepada pangeran Sidharta Gautama diubahnya
untuk selama-lamanya ketika ia pertama kali melihat orang yang sudah tua, orang sakit,
sekelompok orang yang sedang berduka, dan orang suci. Setelah bertahun-tahun dalam
pencariannya, akhirnya ia menemukan jawaban atas permasalahan penderitaan.
Sidharta Gautama lahir sekitar 560 BCE di India bagian timur laut, salah seorang
intelektual terbesar dan pusat spiritual dunia. Legenda menyeritakan kelahiran yang menyatakan
bahwa Maya, ibunya, memimpikan seekor gajah putih masuk dalam rahimnya. Sepuluh bulan
kemudian ia melahirkan dan ketika itu bumi bergetar selama bulan purnama pada bulan Mei.
Maya meninggalkan tujuh hari kemudian karena sebagaimana di kisahkan dalam legenda itu , ia
Henrikus Wawan Kurniawan
telah melahirkan seorang Buddha sudah tidak dapat lagi memenuhi keinginan-keinginan lain.
Anak itu dibesarkan dalam kehidupannyang serba mewah oleh bibinya.
Rahula
Pangeran muda ini kawin dengan seorang gopa, atau yashodara dan menamakan anak
pertamanya rahula yang berarti” belenggu” karena ia merasa terpenjara dengan gaya hidup yang
di alaminnya. Ketika perlahan-lahan berhasil keluar dari istana, ia mendapatkan 4 pengalaman
yang memperkuat kehendaknya yakni :
1. Ia melihat seorang laik-laki tua yang lemah menyaksika berapa usia tua itu
menghancurkan ingatannya, keindahan, dan keperkasaan. Ia tidak pernah bertemu dengan
orang tua sebelumnya.
2. Ia melihat bahwa orang cacat terlihat kesakitan, merasa kage (shock) melihat penderitaan
demikian dan bergetar-getar seperti pantulan cahaya bulan riak dalam air. Ia tidak pernah
mengalami penderitaan seperti itu.
3. Ia melihat seorang sedang menangus dalam duka dan prosesi pemakaman dan perasaan
terganggu oleh suasana penderitaan karena kematiaan, ia tidak pernah melihat peristiwa
kematian sebelumnya.
4. Ia melihat seorang suci sedang mengembara, dengan rasa puas dan gembira, berjalan
berkeliling mangkok derma di tangannya. Ia tiba-tiba mengerti bahwa semua kesenangan
hidup takan berarti. Yang rindukan adalah pengetahuan akan kebenaran maka pada
tengah malam ia meninggalkan istananya untuk menemukannya.
“ Ketika penglihatan ketiga membangkitkan inspirasinya, ia berfikir, “yang semua
makhluk hidup tak berguna lagi. Lagi lai mereka di lahirkan, mereka hidup dan mati,
berjalan menuju ke kehidupan baru, dan kelahiran kembali. Apa yang akan terjadi lagi,
keserakahan dan harapan palsu membutakan mereka dan mereka buta dari sejak lahir.
Sungguh mengerikan, mereka belum tahu bahwa bagaimana bisa keluar dari penderitaan
besar ini”. Sidharta melihat bahwa kurangnya pengetahuan akan hal ini adalah kunci dari
penderitaan itu. ”
( Kitab Suci Agama Buddha)
Pencerahan
Sidharta bergabung dengan banyak orang suci dalam mencari pengetahuan akan
kebenaran. Pertama-tama ia berlatih yoga. Lalu ia hidup sangat miskin selama lima tahun
bersama lima temannya. Namun dalam hal itu ia belum bisa mendapatkan jawabannya.
Kemudia Ia duduk di bawah pohon bodhi untuk bermeditasi. Ketika itu hal yang ia
dambakan terjadi. Tiga malam berikutnya ia pergi melalui tiga tahap pencerahan,
pencerahan, melawan godaan Mara, roh jahat. Pada malam pertama itu seluruh kehidupan
pertama lewat di depan matanya. Pada malam kedua ia melihat lingkaran kelahiran,
Henrikus Wawan Kurniawan
kehidupan dan kematian dan kemudian hukum yang menguasainya. Pada malam terakhir, ia
mengerti akan 4 kebenaran mulia yakni keseluruhan penderitaan, asal-usul penderitaan,
penyembuhan penderitaan, dan jalan menemukan penyembuhan itu. Ia sadar bahwa semua
manusia menderita ; akar penderitaan berasal dari keinginan kuat dan jikalau keinginan kuat
itu berhenti,maka penderitaan pun berhenti. Dengan demikian, ia menjadi Buddha- “orang
yang menerima pencerahan”. Selanjutanya Sidharta Gautama di panggil sampai tiga kali oleh
dewa tertinggi, Brahma, supaya membantu orang lain menerima pencerahan. Panggilan ini ia
jalankan selama 44 tahun, dan kemudian pengikut pertamanya adalah kelima temannya yang
dulu hidup bersama dalam kemiskinan.
Jenis-Jenis Buddha
Pada abad-abad sebelum meninggalnya Buddha, buddhisme Theravada dan Mahayana
lahir sebagau dua kelompok utama pengajaran Buddha. Buddhisme Theravada (kendaraan
kecil) adalah jalan keselamatan yang biasa di ikuti oleh para rahib. Sedangkan Buddhisme
Mahayana merupkan kelompok yang paling besar dari di antara kedua kelompok itu dengan
lebih dari 300 juta pengikut diseluruh dunia.
1. Buddhaisme Theravada dijalankan di Sri Langka (sebelumnya Burma), Thailand dan
tempo lain di Asia tenggara. Theravada artinya jalan bagi kaum tua-tua. Ajarannya
didasarkan pada kitab suci yang di sebut Pali Canon, yang di yakini sebagi catatan paling
akurat tentang apa yang dikatakan dan dilakukan Buddha. Terutama Buddha adalah
seoranh manusia, seorang manusia yang telah mencapai pencerahan, dan bahwa
pencerahan dapat di capai dengan mengikuti teladan dan pengajarannya. Disini ada dua
kelompok komunitas Theravada yakni :
 Para biarawan dan biarawati atau rahib Budha, yang di sebut bhikku- yang sama
sekali tergantung pada kaum awam Buddha untuk makan dan pakaian mereka-adalah
mereka yang bebas dari tugas rumah tangga sehingga mereka mempunyai kesempatan
yang baik untuk nirvana. Mereka yang paling dekat dengan penceraha yakni rahib
hutan yang menjalankan meditasi sangat ketat. Hampir tidak mungkin bagi orang
awam untuk mendapatkna pencerahan maka jika seorang laik-laki ataupun
perempuan yang dengan serius ingin mendapatkan pencerahan, ia harus menjadi
seorang rahib (bikkhu).
 Pemilik rumah tangga akan menerima kemurahan kelahiran kembali masa yang akan
datang dengan cara memberika makanan, pakaian dan uang kepada rahib.
2. Buddha Mahayana
Mahayana yakni artinya kendaraan besar. Dan orang budhdha Mahayana memanda
Sidharta Gautama sebagai manusia yang memiliki kelebihan. Orang-orang Buddha
menyatakan bahwa buddhaisme Mahayana memberikan banyak kesempatan untuk
Henrikus Wawan Kurniawan
mendapatkan pencerahan dari pada buddhaisme Theravada. Pernyataan tersebut pada
tiga prinsip yang di anggap ajaran agama Buddha :
 orang tidak boleh berganting pada usaha mereka sendiri untuk mencapai nirvana.
Namun mereka di bantu dalam menuju pencerahan oleh bodhisttva yakni orang
yng sudah mencapai pencerahan tetapi masih tinggal di bumi karena pilihan
menolong orang lain mencapai nirvana.
 Apapaun dapat digunakan sebagai kendaran termasuk mantra, koan (pertanyaan
yang tidak ada jawabannya), menebang pohon atau mengalirkan air.
 Sangha dapat membantu orang mencapai pencerahan. Sangha merupaka para
rahib yang mengikti pengajaran Buddha. Dalam hal ini buddhisme Mahayana di
bagi menjadi kelompok utama buddhisme Mahayana yang dapat dijumpai Jepang,
Korea, Mongolia, Cina, Tibet, dan Nepal.
Kitab Suci
Sebagai guru yang pandai Buddha menggunakan analogi, cerita, perumpamaan, ilustrasi dsb
untuk mencapaikan pesan pesannya, namun ia tidak meninggalkan catatan apapun. Setelah
kematiaannya, para murid mengumpulkan cuplike-cuplikan ajarannya.
Ajaran agama Buddha di bagi kedalam dua tulisan yang menurut tradisi yakni berasal dari
Buddha sendiri maupun dari para sarjana dan orang-orang suci. Baik buddhaisme Theravada
ataupun Mahayana mempunyai masing-masing kitab suci.
Kitab Suci Theravada
Selama beraba abad awal ajaran dan pengajaran Buddha tetap di jaga keberadaanya dan
dituturkan kembali kepada umat Buddha oleh sangha, yakni komunitas rahib-rahib (biarawanbiarawati) Buddha. Pada abad pertama pertama BCE, ajaran budhha di tulisas dalam bahasa pali
diatas manuskrip daun palma di Sri Langka. Buddha sendiri tentu berbahasa dialek Pali. Kitab
suci ini di kenal dengan pali canon. Kitab suci ini kemudian di bagi menjadi tiga bagian yang
disebut tipitaka (“tiga bakul”) yakni :



Vinaya pitaka, berbicara mengenai sangha.
Sutta pitaka terdiri dari bermacam-macam ceramah yang di berikan oleh Buddha.
Abhimdhama pitaka. Berisi analisis ajaran Buddha.
Kitab suci ini masi dibaca dalam bahasa aslinya ditempat yang memungkin meskipun
penggunaan terjemahan benar-benar dapat di terima.
Kitab Suci Mahayana
Kitab suci Mahayana pada masa-masa awalnya ditulis dalam bahasa sansekerta, yaitu bahasa
Indian pertama. Kebanyakan isinya dijumpai dalam bahasa pali canon tetapi dengan penambahan
kitab-kitab lainnya. Kitab tambahan ini diyakini yakni sebagai sabda Tuhan. Salah satu terkenal
Henrikus Wawan Kurniawan
ialah Vikimalakirti Sutra, yang berisi tentang orang yang berumah tangga tetapi hidupnya lebih
suci dari pada semua bodhisattva.
Kepercayaan
Setelah Buddha mencapai pencerahan, ia memutuskan untuk membatalkan kepergiannya ke
nirvana supaya dapat mengajarkan visinya kepada orang lain. Visi tersebut terletak pada empat
kebenaran mulia dan mengikuti jalan berjalur delapan (jalan tengah).
Empat kebenaran mulia dan jalur delapan berdasakan pada inti ajaran agama Buddha.
Empat kebenaran mulia :




Sepanjang hidupnya manusia mengalami penderitaan ajaran ini ditujukan untuk
membantu manusia supaya mengerti penderitaan itu dan mengatasinya.
Penyebab penderitaan adalah keinginan manusia yang kuat akan hidup, kesenangan, dan
uang.
Menyingkirkan keinginan yang kuat berarti menyingkirkan penderitaan.
Jalan tengah antara askese dan hedonism satu-satunya jalan menghilangkan keinginan
yang kuat itu.
Dengan menyingkirkan kesenangan diri itu dan keterikatan pada duniawi, lingkaran
kelahiran, kehidupan dan kematian akhirnya dapat di pecahkan. Hal ini dapat di capai dengan
cara mengikuti jalur delapan atau jalan tengah antara ekstrem askese dan hawa nafsu.
Jalan berjalur delapan
Budhha memberikan kepada para pengikutnya beberapa gambar untuk membantu mereka
mengerti jalan ini : jalan tengah ia membandingkan dengar air satu tangi yang kepada
peruntukann kepada orang-orang yang kehausan; api untuk memberikan kehangan bagi
mereka yang menderita kedinginan, pakaian untuk menutupi tubuh mereka yang telanjang,
dan lampu untuk menerangi mereka yang berada dalam kegelapan.langkah jalan berjalur
delapan itu di gambarkan seperti jeruji-jeruji. Kedelapan jeruji tersebut adalah :




Mengerti empat kebenaran mulia dengan benar
Berfikir yang benar yang membawa sifat mencintai semua bentuk bentuk kehidupan
bahkan juga kepada kehidupan yang tingkatannya paling rendah sekali
Berbicara benar, dengan tujuan yang murni, mulia dan baik
Berbuat yang benar. Menyangkut tindakan yang bermoral, penuh perhatian kepada
sesame, dan melakukan kebaikan kepada sesame, dan melakukan kebaikan terhadap
semua makhluk hidup
Henrikus Wawan Kurniawan




Mata pencaharian yang benar maksudnya ialah seua umat budha jangan mencari mata
pencaharian yang mengakibatkan kekerasan atau mengikuti ajaran agamanya; rahib
Buddha harus diurus oleh umat Buddha.
Usaha yang benar untuk mengusir semua pekmikiran jahat
Perhatian yang benar, yang menyangkut kesadaran terhadao kebutuhan-kebutuhan
orang lain;
Konsentrasu yang benar menggunakan mediasi yang dapat menciptakan ketenangan
batin seorang dan rasa damai dengan dirinya sendiri dengan dunia.
Ajaran
Sejumlah ajarn lainnya di tambahkan kemudian empat kebenaran mulia dan jalur berjalan
delapan. Yang penting adalah lima aturan.
Lingkatan kelahiran, kehidupan, kematian mengandung arti bahwa tidak ada sesuatu yang ada
adalah tetao dan segaka sesuatu berada dalam keadaan berubah-ubah secara terus menerus. Sifat
ini di kebal sebagai annica, yang artinya tidak tetap. Jika manusia bekerja keras untuk keabadian
makan hasilny adalah penderitaan atau dukkha. Sebagaimana segala sesuatu manusia selalu
berubah-ubah, semua pengalamannya mengakibatkan penderitaan dan tidak ada yang tidak
berubah. Buddhisme mengajarkan bahwa jiwa bukan apa apa lagi kecuali hanya seberkas
pengalaman yang lenyap pada saat kematian.
Lima Aturan





Mereka tidak boleh membunuh ataupun merusak benda-benda hidup
Mereka tidak boleh mengambil barang yang tidak diberikan kepadanya
Mereka tidak boleh menyalahgunakan seks
Mereka tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak pantas, seperti berbohong,
menyebar rumor ataupun gossip
Mereka tidak boleh menggunakan obat terlarang dan alkhol, karena dapat mengganggu
pikiran dan penalaran.
Nirvana
Lingkaran kelahiran, kehidupan, kematian yang tanpa akhir disebut samsara, yang artinya
pengembaraan tiada akhir. Semua maklhuk hidup adalah bagian dari lingkaran ini dan mereka
tidak bisa bebas dari lingkaran itu sampai mereka mencapai nirvana. Niravana “tempat
kesejukan”, adalah keadaan dimana nafsu yang berkobar-kobar dan keserakahan dipadamkan.
Henrikus Wawan Kurniawan
Dharma itu seperti Manusia, hai para bikku, yang sedang dalam perjalanan dan melihat
hamparan air yang sangat luas… tetapi tidak ada perahu yang dapat dipergunakan untuk
menyebrang, juga tidakk ada jembatan penyebrangan …. Terpikir olehnya supaya dapat
menyebrang … ia harus membuat rakit dari rumput dan ranting-ranting … ketika selesai
membuat rakit itu menyebrang, ia menyadari bahwa rakitan itu sangat berguna dan
berfikir jika ia harus membawanya dalam perjalanan… apa yang kamu pikirkan, hai para
rahib ?
“BUDDHA”
KARMA DAN REINKARNASI
Jumlah perbuatan manusia, yang disebut karma, mempunyai pengaruh langsung dalam
bentuk kehidupan manusia pada masa yang akan datang. Tingkat perbuatan moral menetukan
apakah seseorang akan mengalami reinkarnasi atau mencapai nirvana. Umat awam Buddha
berusaha membangun karma yang baik dengan cara melakukan perbuatan-perbuatan yang
diperintahkan. Dengan cara ini mereka berharao dapat dilahirkan kembli dengan baik. Lepas dari
pengertian empat kebenaran dan mengikuti jalan berjalur delapan., umat Buddha juga berusaha
memberikan jasa para rahib setempat. Karena para rahib tidak diperkenankan mencari uang
sendiri, mereka tergantung pada pemberian umat Buddha setempat untuk makan dan pakaian.
Umat Buddha sering bertanggung jawab terhadap penahbisan para rahib termasuk menyediakan
makanan, pemberian-pemberian lain, kedalam mangkok derma mereka. Para rahib hanya di
ijinkan meminta derma sebelum tengah hari.
ARTI
BCE (Before Common Era)
Dari Berbagai Literatur dan Wawancara Bersama Samanera Theravada, Magelang, Jawa Tengah
Henrikus Wawan Kurniawan
Download