Punabbhava - Simponi MDP

advertisement
Hakekat Manusia
Pertemuan 3 dan 4
Siapakah Aku?

Aku adalah makhluk yang terlahir di alam
kelima dari 31 alam kehidupan

Manusia = makhluk lainnya terdiri dari
batin dan jasmani.

Batin (nāma) dan jasmani (rūpa)
membentuk lima kelompok (gugus) yang
menyusun semua makhluk. Yang disebut
pañcakhanda (lima kelompok kehidupan)
Siapakah Aku?

Dewa : makhluk penghuni surga

Manusia (manussa)

Jin Raksasa (asura)

Hantu (peta)

Binatang (tiracchāna)

Penghuni neraka (niraya)
Macam – macam makhluk
1) Adanya pertemuan antara unsur laki-laki
(sperma) dan unsur perempuan (ovum)
2) Perempuan dalam kondisi subur (kondisi rahim
yang tepat / siap untuk suatu nidasi)
3) Adanya gandhabba yang siap terlahir kembali.
Gandhabba adalah kondisi rohani yg meneruskan
kesadaran sebelumnya pada kehidupan baru
(kesadaran penyambung / roh)
Proses kelahiran manusia menurut
Mahatanhasankhaya Sutta
LIMA KELOMPOK KEHIDUPAN
(Pancakkhandha)
Terdiri dari:
Batin (Nama)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pencerapan (Sañña)
Perasaan (Vedanā)
Bentukan pikiran (Sańkhāra)
Kesadaran (Viññana)
Jasmani (Rūpa)
(5) Materi/ jasmani/ bentuk terdiri dari:
- 4 unsur utama dan
- 24 unsur sekunder.
 Kerusakan/sakit adalah kurangnya
koordinasi antara Nama dan Rūpa.
 Hidup merupakan gabungan Nama dan
Rūpa.
 Kematian adalah terpisahnya Nama
dan Rūpa.
 Kelahiran kembali adalah
bergabungnya kembali Nama dan
Rūpa.
Ingat !!!!!
BATIN (NAMA)
Pencerapan (Sañña); adalah
pencerapan/ pengenalan terhadap
objek setelah adanya proses kontak.
2) Perasaan (Vedanā) ; adalah perasaan
yang timbul akibat adanya kontak
antara indera dengan objek.
3) Bentuk pikiran (Sańkhāra); adalah
bentuk-bentuk pikiran atau bentukbentuk karma, reaksi pikiran yang
menghasilkan karma.
4) Kesadaran (Viññāna); adalah
kesadaran yang timbul akibat kontak
indera dengan objek.
1)
JASMANI (RUPA)
UNSUR PRIMER (MAHABHUTA RUPA)

Unsur padat atau tanah (pathavi); merupakan
dasar dari materi, berfungsi sebagai penyokong
dan memberi sifat keras-lunak

Unsur cair/air (āpo); merupakan gaya lekat dari
mater-materi.

Unsur panas/api (tejo); merupakan pemberi sifat
panas-dingin pada materi.

Unsur gerak/angin (vāyo); sebagai pergerakan
dan memberi sifat sifat ekspansi-kontraksi
UNSUR SEKUNDER (UPADAYA RUPA)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
cakku-pasāda = landasan mata
Sota-pasāda = landasan telinga
Ghāna pasāda = landasan
hidung
Jivhā pasāda = landasan lidah
Kāya Pasāda = landasan
jasmani
Rūparammana = obyek bentuk
Saddārammana = obyek suara
Gandhārammana = obyek bau
Rasārammana = obyek rasa
Itthibhāva = unsur betina
Purisabhāva = unsur jantan
Hadayavatthu = unsur hati
sanubari
Jivitindriya = unsur kehidupan /
tenaga vital
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Āhāra/kabalikārāhārā = unsur
makan yaitu makanan seharihari
Paricchedarūpa = unsur dari
ruangan
kāya-viññatti = unsur isyarat
dg gerakan badan
Vaci-viññatti = unsur isyarat dg
kata-kata
Lahutā = unsur gaya ringan
Muduā = unsur gaya menurut
Kammaññata = unsur gaya
menyesuaikan diri
Upacaya = unsur sempurna
Santati = unsur bergantung
terus
jaratā = unsur kelapukan
aniccatā = unsur tidak kekal
Sebab Pembangkit Utama Yang
Menimbulkan Eksistensi /
keberadaan Pada Semua bagian
Adalah:
Kamma
Citta
Utu
(karma masa lampau)
(pikiran)
(energi)
Nutrisi/makanan
(ahara)
4 Jenis Makanan Yang Memiliki Peran Untuk
Mempertahankan/Menunjang Kehidupan
• kavalińkāhāra; Makanan material
• phasāhāra ; Kontak dari enam indra dalam
menyentuk obyek
• manosańcetanāhāra; Kehendak pikiran/batin
yang menimbulkan perkataan dan perbuatan.
• viññanāhāra; Kesadaran yang menimbulkan
nama/batin dan rupa/jasmani
 Istilah ‘āhāra’ menyatakan apa saja yang
menghasilkan suatu akibat. (M.I, 48)
 Batin
dan jasmani dikenal sesuai
dengan struktur dan fungsinya
dengan tugas yang berbeda-beda.
 Unsur-unsur ini memiliki masa hidup
tertentu yang relatif singkat.
 Unsur –unsur ini timbul dan lenyap,
atau lahir dan mati
berkesinambungan setiap saat
(bersifat berubah tidak kekal)
 Contoh: regenerasi sel-sel darah
Batin dan Jasmani
 Kerusakan/sakit adalah kurangnya
koordinasi antara Nama dan Rūpa.
 Hidup merupakan gabungan Nama dan
Rūpa.
 Kematian adalah terpisahnya Nama
dan Rūpa.
 Kelahiran kembali adalah
bergabungnya kembali Nama dan
Rūpa.
Ingat !!!!!

Ajaran Buddha menekankan pada
kemampuan dan kemandirian manusia dg
seluruh potensinya

Pikiran adalah pelopor segala sesuatu
(Dhp1)

Ajaran ttg hukum karma. (belajar
bertanggung jawab)
Human center
Penyebab Terjadinya Perbedaan Kehidupan
dalam Dunia
“Sesuai Dengan Benih Yang Ditabur,
Begitulah Buah Yang Akan Dipetiknya. Ia
Yang Berbuat Baik Akan Menerima
Kebaikan, Ia Yang Berbuat Jahat Akan
Menerima Kejahatan”
(Samyutta Nikaya 1;293)
Pertemuan Ke-2
KEMULIAAN KELAHIRAN
SEBAGAI MANUSIA
Merefleksikan kelahiran sebagai manusia
yang bebas dan terberkahi akan mendorong
diri kita untuk memanfaatkan eksistensi kita
sebagai manusia dengan maksimal.
Ada Tiga Tahap Dalam Merefleksi
Kemuliaan Kelahiran sebagai
manusia
1.
2.
3.
Mengenali eksisitensi manusia dengan
delapan kebebasan dan sepuluh
berkahnya.
Menyadari betapa besar nilainya, dan
Merenungkan betapa sulit
memperolehnya.
1. Mengenali eksisitensi manusia dengan
delapan kebebasan dan sepuluh berkahnya.
Delapan Kebebasan terdiri dari :
4 rintangan yang tidak berkaitan dengan manusia,yaitu :
1)
Kita terbebas dari kelahiran makhluk neraka
2)
Kita terbebas dari kelahiran sebagai hantu
kelaparan dan kehausan
3)
Kita terbebas dari kelahiran sebagai binatang
4)
Kita terbebas dari kelahiran sebagai dewa yang
berumur panjang

4 rintangan yang berkaitan dengan manusia,
yaitu :
1)
Terlahir di daerah terpencil dimana kita tidak mempunyai
akses untuk memperoleh pendidikan yg memadai.
2)
Terlahir di daerah dimana kita mempunyai akses untuk
pendidikan, tetapi “tidak tersedia kata-kata Buddha”
maksudnya adalah bahwa didaerah tersebut tidak terdapat
Buddha Dharma.
3)
Terlahir disuatu daerah dimana terdapat ajaran Buddha,
namun kita terlahir dengan kemampuan intelektual yg
terbatas. Implikasinya kita tidak mampu belajar tentang
bagaimana berpraktek Dharma.
4)
Menganut pandangan salah. Hal ini adalah rintangan
sangat besar untuk berpraktek Dharma.
 Sepuluh Anugrah terdiri dari:
5 anugrah / kondisi yg menguntungkan yg
berhubungan dg diri kita :
•
•
•
•
•
Kita telah terlahir sebagai manusia
Terlahir di daerah sentral (daerah dimana terdapat
ajaran Buddha)
Kita mempunyai indera yang sehat
Kita tidak berbuat suatu karma yg ekstrim / berat
(membunuh Ibu, Ayah, Arahat, memecah belah
Sangha dan melukai seorang Sammasambuddha)
Memiliki keyakinan kepada “sumber inti” / Tripitaka
 5 anugrah / kondisi yg menguntungkan
yg berhubungan dengan makhluk lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Kita hidup pada suatu masa ketika Buddha hadir di
dunia
Kita hidup pada suatu masa dimana tidak saja Buddha
hadir di dunia tetapi juga mengajarkan Dhamma.
Kita hidup dimasa Ajaran Buddha masih dilestarikan.
Kita terlahir di masa Buddha Dharma dan praktisi
Dharma masih diminati dan dihormati oleh
masyarakat.
Kehadiran orang-orang yg mempunyai rasa kasihan
pada yang lain (merujuk para dermawan yang ingin
membantu mereka yang membaktikan dirinya untuk
praktik Dharma).
Refleksi
Kita beruntung menikmati delapan
kebebasan yang memberikan kita
kenyamanan untuk praktik Dharma.
 Kita juga mempunyai sepuluh
anugrah/keberuntungan
 Sangat penting untuk menelaah hal ini dari
waktu ke waktu untuk menyadari bahwa
kita benar-benar beruntung memperoleh
semua itu.

B. Menyadari betapa besar
nilainya
1.
Merenungkan nilai besarnya dalam
pengertian sementara;
 hal ini berkenaan untuk mendapatkan
kelahiran yang lebih tinggi dalam eksistensi
berulang (samsara) yaitu sebagai manusia
yang unggul, dewa di alam keinginan atau
dewa di salah satu alam yang lebih tinggi.
 Mengapa kita yakin bahwa kita dapat
memperoleh kelahiran sebagai manusia lagi
pada kehidupan yang akan datang?
 Hal ini karena kita mempunyai kemungkinan
2. Merenungkan nilai besarnya dalam
pengertian tertinggi;
 memberikan kita suatu kesempatan untuk
mencapai tujuan tertinggi yaitu kebebasan
dari eksistensi yang berulang (samsara)
atau merealisasi nibbana.
 Kelahiran kita saat ini mempunyai potensi
besar untuk merealisasi pikiran pencerahan
(bodhicitta)
 Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
 Hal ini karena kita dapat mempraktikkan
“tiga latihan yang lebih tinggi” (Sila, Samadhi
3. Merenungkan betapa berhargananya
dari saat ke saat;
 waktu kehidupan kita ini sangat bermakna
karena mempunyai potensi besar dari saat
ke saat. Bila kita mencurahkan diri dengan
sepenuh hati pada praktik pemurnian karma
buruk dan praktik penghimpunan karma
baik, maka kita akan mampu menghitung
tak terhitung penyebab-penyebab untuk
pencapaian kebebasan atau pencerahan.
C. Merenungkan betapa sulit memperolehnya.
1. Merenungkan kesukaran mendapat
kelahiran sebagai manusia tersebut dari
sudut pandang sebabnya;
 sebab pertama adalah praktik disiplin moral
yang murni,
 kedua adalah praktik dari enam
kesempurnaan (kemurahan hati/dana,
disiplin moral/sila, kesabaran/ksanti, usaha
yang bersemangat/virya,
konsentrasi/dhyana dan
keabijaksanaan/prajna),
 ketiga adalah membuat aspirasi dengan
motivasi yang murni.
2. Merenungkan perumpamaanperumpamaan yang mengilustrasikan
kesukaran mendapatkan suatu kelahiran
yang unggul sebagai manusia;
 dalam bodhicaryavatara, ada seekor kurakura buta
3. Kesukaran memperoleh suatu kelahiran
yang unggul dari sudut pandang sifat
esensinya.
 Hal ini merujuk pada jumlah atau statistik
 Fakta bahwa proporsi kelahiran sebagai
manusia dibandingkan kelahiran sebagai
binatang adalah sangat kecil.
 Sedangkan jumlah mahkluk yang terlahir
sebagai hantu kelaparan jauh lebih
banyak dibanding binatang.
 Mereka yang terlahir di alam neraka jauh
lebih banyak dari hantu kelaparan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL





Individu adalah bagian integral dari keseluruhan
masyarakat dan alam semesta.
Ada pendapat : bahwa untuk memperbaiki masyarakat
harus di mulai dengan perbaikan individu terlebih
dahulu, tapi ....
Perubahan dalam masyarakat harus disertai perubahan
individu dalam hubungan yang dinamis dengan
masyarakat, bukan individu yang terpisah dalam
masyarakat.
Buddha mengajarkan reformasi spiritual personal, tetapi
juga struktural.
Buddha mendirikan sangha, suatu struktur monastik
yang membawa orang individual dan kelompok
mengatasi penderitaan. Buddha membongkar struktur
sosial yang timpang dan deskriminatif di zamannya
TANGGUNG JAWAB SOSIAL



Tanggung jawab sosial haruslah secara riil menghadapi
persoalan masyarakat, hal ini manyangkut apa yang
dilakukan untuk masyarakat, baik dilingkungan internal
maupun eksternal.
Teladan Buddha:
Dalam keseharian Buddha menerapkan 3 kewajiban:
 Buddhacariya : mengajar diri sendiri;
 Naticariya : mengajar keluarga; (mengajar Dharma
kepada ayahnya, mantan istrinya, keluarga yang
lain, mengajar di surga tavatimsa kepada ibunya yg
sudah wafat)
 Lokacariya : mengajar lingkungan, semesta dengan
sangat sempurna; (sepanjang hanyat mengajar
Dharma kepada semua makhluk hingga nayak yg
tercerahkan sempurna)

Be Happy
Jawablah pertanyaan berikut ini.
Jelaskan tanggung jawab sosialmu
sebagai anak, mahasiswa dan
masyarakat!
 Jelaskan mengapa kelahiran manusia
dianggap sebagai berkah!

Download