Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI HAND PHONE Aris Winarso, Yuri Murdo Abstrak The purpose of this study to determine the effect of the marketing mix decisions to buy mobile phone. Analysis tool used is multiple regression models. Keywords: marketing mix, decision-making, regression A. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting yang dianggap mampu membantu hidup manusia. Sejak ditemukannya alat komunikasi, gerak hidup manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat. Salah satu alat komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon. Teknologi telepon yang pertama dikenal adalah telepon rumah. Namun seiring dengan kebutuhan masyarakat yang menginginkan tetap berkomunikasi walaupun jauh dari rumah, membawa penemuan baru yaitu hand phone. Hand phone mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan telepon rumah, yaitu bisa dibawa kemanapun pergi, bisa digunakan untuk mengirim pesan tertulis (SMS/Short Message System), bisa dipergunakan untuk menyimpan nomor telepon orang lain sehingga menggantikan fungsi buku telepon, sampai fungsi teknologi canggih seperti merekam suara, merekam gambar, radio, dan lain-lain. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki hand phone membuat konsumen lambat laun mulai menggeser kebutuhan akan telepon rumah. Fenomena lainnya adalah semakin banyak merek hand phone yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh ada Nokia, Siemens, Samsung, Sony Erricson, Motorola dan masih ada kemungkinan muncul merek-merek lainnya. Berbagai merek hand phone ini saling bersaing dalam kualitas, bentuk/desain, harga, promosi dan kemudahan konsumen untuk mendapatkannya. Dengan munculnya berbagai macam merek hand phone semakin memudahkan konsumen dalam melakukan pemilihan produk yang diinginkan untuk dibeli. Adanya persaingan antar produsen hand phone menimbulkan motivasi bagi setiap produsen untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk hand phone yang diminati konsumen. Cara yang dilakukan adalah dengan memproduksi hand phone yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Penulis 1 ) adalah Mahasiswa STIE Nusa Megarkencana, Penulis 2 ) adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana ISSN-1411 – 3880 102 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si Dalam rangka mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, produsen mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian. Dari identifikasi itu masing-masing perusahaan berusaha menampilkan produk dengan keunggulan-keunggulan dan keunikan karakter yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Adapun faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih hand phone antara lain desain/bentuk hand phone, teknologi hand phone, merek hand phone, harga hand phone, iklan hand phone (berdasarkan tema iklan), dan distribusi hand phone (Susanti, 2004). Faktor-faktor ini disebut dengan atribut produk. Berdasarkan atribut–atribut tersebut para produsen hand phone melakukan pemosisian produk (product positioning). Keberhasilan pemosisian produk ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap atribut-atribut hand phone tersebut. Bentuk hand phone menjadi salah satu daya tarik bagi pembeli, khususnya yang berasal dari segmen anak muda (remaja). Para remaja sangat menyukai bentuk-bentuk hand phone yang unik, karena dapat menunjang penampilan mereka. Dewasa ini teknologi hand phone berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari perkembangan teknologi hand phone, antara lain hand phone tidak saja dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui suara maupun SMS, tetapi juga dilengkapi dengan kamera foto, radio, dan bahkan ada juga yang dilengkapi dengan kamera video. Melalui penambahan teknologi tersebut diharapkan menjadi nilai tambah hand phone sehingga dipilih oleh konsumen. Merek hand phone juga menjadi salah satu pertimbangan ketika orang akan membeli hand phone. Kepercayaan terhadap salah satu merek produk, kadang-kadang membuat fanatisme terhadap merek. Jika sudah terjadi fanatisme, maka seorang pembeli tidak akan membeli hand phone dengan merek lain kecuali yang sudah ditentukannya. Faktor lain yang sangat penting dalam pemasaran hand phone adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Kotler (2002:56) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler (2002:56) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan 4P (Four P’s), yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), saluran distribusi atau tempat (place). Dalam pemasaran hand phone, salah satu merek hand phone yang paling banyak menguasai pasar adalah merek Nokia. Hal ini dimungkinkan karena bauran pemasaran merek Nokia sangat baik. Sebagai contoh dari segi bauran produk, konsumen dapat memilih sesuai dengan standarnya masing- ISSN-1411 – 3880 103 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si masing, misalnya dari kelengkapan fitur, kemudahan mengoperasikan, kecanggihan teknologinya, dan lain-lain. Dari segi bauran harga, harga yang ditetapkan hand phone Nokia juga bermacam-macam, mulai dari yang paling murah, menengah, sampai yang mahal. Konsumen dapat menentukan pilihan sesuai dengan kemampuan dana yang dimilikinya. Dari segi bauran distribusi, distribusi hand phone Nokia tersebar sampai dimana-mana, sehingga mudah bagi calon pembeli untuk menemukan hand phone merek Nokia. B. LANDASAN TEORI 1. Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar dapat berjalan lancar. Pengertian pemasaran sudah banyak sekali diberikan oleh pakar bidang pemasaran, diantaranya: Menurut Philip Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran (2002:9) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Djaslim Saladin (1994:1) pengertian pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Basu Swastha (1990:173) mendefinisikan pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Dengan demikian dari ketiga pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran sebagai salah satu sistem total dari kegiatan dalam memasarkan barang. 2. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran menurut Philip Kottler (2002:9) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk mendapatkan pertukaran yang memenuhi sasaransasaran individu dan organisasi. 3. Strategi Pemasaran Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, sedangkan perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkunngan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi pemasaran. 4. Segmentasi Pasar Menurut Philip Kotler (2003:279), tiga langkah yang perlu diambil ISSN-1411 – 3880 104 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si untuk pemasar dalam memasarkan adalah : a. Mengidentifikasikan dan memprofilkan kelompok para pembeli yang berbeda di dalam pilihan dan kebutuhan mereka. b. Memilih satu atau lebih segmen pasar untuk masuk. c. Untuk masing-masing segmen target, menetapkan dan mengkomunikasikan kunci membedakan manfaat-manfaat dari pasar yang ditawarkan perusahaan. Perusahaan dapat menciptakan produk yang bagus dengan menetapkan harga yang wajar sesuai dengan segmen yang dituju. Menurut Philip Kotler (2002:300) pasar dapat disegmentasikan berdasarkan beberapa hal sebagai berikut : a. Segmentasi geografis Segmen geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografis. b. Segmentasi demografis Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabelvariabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan dengan alasan keinginan, preferensi dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografis. c. Segmentasi psikografis Di dalam segmen psikografis, pasar dibagi-bagi menjadi kelompok – kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan/ atau kepribadian. Orangorang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda. d. Segmentasi Perilaku Di dalam segmentasi ini, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel perilaku/ kejadian, tahap kesiapan dan sikap adalah titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar. Adapun manfaat segmentasi menurut adalah sebagai berikut: 1. Cepat mendeteksi kecenderungan pasar 2. Mampu merencanakan produk yang sesuai dengan permintaan pasar 3. Dapat menentukan penampilan iklan perspektif 4. Mampu memanfaatkan penggunaan promosi yang layak dalam media yang benar pada segmen dengan keuntungan yang besar Analisa segmentasi pasar merupakan awal dari strategi pemasaran karena strategi pemasaran tidak dimulai dengan membedakan kemungkinankemungkinan produk yang dihasilkan, tetapi dengan membedakan kelompok- ISSN-1411 – 3880 105 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si kelompok konsumen dan kebutuhannya dan kemudian dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix tertentu. C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Secara unum penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sample atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian survei digunakan untuk maksud penjajagan (explorative), deskriptif, penjelasan (explanatory atau confirmatory), evaluasi, prediksi atau peramalan, penelitian operasional dan pengembangan indikator-indikator sosial. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survei, memberikan pengertian bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 2. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian adalah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megarkencana yogyakarta Tahun 2012. 3. Sumber Data Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumber atau dari lapangan . 2) Data sekunder, yaitu data yang didapat bukan berasal dari literatur, majalah dan perpustakaan.. 4. Teknik Pengumpulan Data Guna mendapatkan data yang diperlukan di dalam penelitian, maka digunakan pengumpulan data menggunakan kuesioner. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan., Sedangkan menurut Sugiyono (2003:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. b. Sampel Sampel adalah sekelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. 6. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut : a. Produk (X1) Produk adalah merupakan segala sesuatu yang ditawarkan dan dikonsumsi oleh konsumen baik yang nyata maupun yang tidak nyata yang digunakan sebagai alat pemenuhan dan pemuasan kebutuhan ISSN-1411 – 3880 106 Pengaruh Bauran Pemasaran 7. 8. 9. a. Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si manusia. b. Harga (X2) Harga adalah suatu nilai yang mencakup semua pengorbanan yang digunakan sebagai alat tukar untuk mendapatkan, memiliki dan menggunakan barang atau jasa. c. Tempat (X3) Tempat berkenaan tersedianya produk hand phone Nokia di outletoutlet penjualan hand phone.. d. Promosi (X4) Promosi merupakan suatu usaha persuasif yang berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memberitahukan, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pihak lain untuk mengadakan pertukaran (proses jual beli) dalam kegiatan pemasaran, sehingga semua kebutuhannya dapat terpenuhi. e. Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli suatu produk. Teknik Pengukuran Data Dalam penelitian ini mengukuran variabel-variabel yang akan diteliti menggunakan sistem skoring dalam mengukur tingkat jawaban responden akan menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut Masri Singarimbun (1989:159) a. Sangat Setuju diberi skor 4 b. Setuju diberi skor 3 d. Tidak Setuju diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144).Valid tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks Korelasi (corrected item total correlation) hasil perhitungan dengan nilai 0,3. Bila corrected item total correlation < 0,03 maka instrumen dinyatakan tidak valid. Sebaliknya, jika hasil korelasi ≥ 0,03 maka instrumen dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2002:193), pengujian reliabel atau tidaknya variabel, dilihat dari nilai Alpha Cronbach. Jika nilai Alpha Cronbach < 0,6 maka dikatakan tidak reliabel, sedangkan jika nilai Alpha Cronbach ≥ 0,6 maka dikatakan reliabel. Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu kondisi antara satu variabel bebas dengan variabel yang lain yang terdapat hubungan atau korelasi (Husein Umar, ISSN-1411 – 3880 107 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si 2000:141). Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (Singgih Santoso, 1999:201). Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 5. b. Uji Heteroskedastisitas Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas, dilakukan uji park. Uji park dilakukan dengan: 1. Regres suatu model regresi dan dapatkan nilai residualnya (ui), dalam kasus ini: Yi = β 0 + β1 X 1i + β 2 X 2i + β3 X 3i + β 4 X 4i + ui 2. Regres ln(ut2) dengan masing-masing ln variabel independen. 3. Bila pengaruh dari ln variabel independen memiliki pengaruh signifikan, berarti variabel independen bersangkutan menyebabkan adanya masalah heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh ln variabel independen digunakan uji t sbb: (a) Formulasi hipotesis H0 : lnXi tidak memiliki pengaruh signifikan (tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model) Ha : lnXi memiliki pengaruh signifikan (ada masalah heteroskedastisitas dalam model) (b) Menentukan tingkat signifikansi (α) (c) Menentukan kriteria pengujian H0 diterima bila -t(α/2, N-2) ≤ statistik t ≤ t(α/2, N-2) H0 ditolak bila statistik t < - t(α/2, N-2) atau t > t(α/2, N-2) c. Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi dan hal ini dapat terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah dengan menggunakan uji Durbin –Waston (DW test). Uji DW digunakan hanya untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. ISSN-1411 – 3880 108 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si Menurut Santoso (2001: 217) deteksi adanya autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai D-W (Durbin Watson) yang dihasilkan dalam penelitian, dengan patokan sebagai berikut : 1) Angka D-W di bawah –2 berarti ada autokrelasi positif. 2) Angka D-W di antara–2 sampai +2, berarti tidak ada autokrelasi. 3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokrelasi negatif. d. Uji Normalitas Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variabel random yang kontinyu (Dajan, 1986:172). Kurva yang menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan memperhatikan grafik hasil uji normalitas. 10. Metode Analisis Data a. Uji Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran secara simultan terhadap keputusan pembelian hand phone Nokia, maka digunakan analisis statistik regresi berganda (multiple regression). Digunakan analisis regresi berganda karena variabel bebas yang dianalisis lebih dari satu buah. Formula regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a +b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4 x4 + e Dimana : Y = Variabel terikat yaitu keputusan pembelian X1 = Variabel produk X2 = Variabel harga X3 = Variabel distribusi X4 = Variabel promosi b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R2). Jadi R2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan secara bersama-sama dari variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. R2 semakin besar (mendekati 1), maka sumbangan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat semakin besar. c. Uji t Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran secara parsial terhadap keputusan pembelian hand phone Nokia, maka digunakan uji t. d. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis 3 juga digunakan uji t. Namun dalam pengujian ini yang diperhatikan adalah nilai thitung yang terbesar di antara nilai thitung variabel yang ada. Jika nilai thitung X1 > thitung X2, X3, X4, artinya: Variabel bauran pemasaran product mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megarkencana dalam melakukan pembelian produk hand phone merek Nokia. ISSN-1411 – 3880 109 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si Jika nilai thitung X1 < thitung X2, X3, X4, artinya: Variabel bauran pemasaran product tidak mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megarkencana dalam melakukan pembelian produk hand phone merek Nokia. e. Uji Validitas Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2002 : 147) validitas item dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (corrected item total correlation). Sebuah item dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi (corrected item total correlation) ≥ 0,3, sebaliknya apabila corrected item total correlation < 0,3 maka dikatakan tidak ada korelasi. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada enam buah item yang tidak valid, karena memiliki nilai corrected item total correlation < 0,3, yaitu item 10, 16, 17, 19, 21, dan 23. Keenam item yang tidak valid ini gugur dan tidak dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian.. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah terdapat kesamaan data pada waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan kedua. Bila koefisien alpha cronbach’s positif maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Dari pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows version 13 , diperoleh hasil pengujian reliabilitas dengan koefisien alpha cronbach’s sebesar 0,883. d. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Untuk menguji apakah persamaan regresi linear berganda yang diperoleh benar-benar baik untuk digunakan dalam memprediksi motivasi kerja karyawan, maka digunakan uji asumsi klasik, yang terdiri dari: 1. Uji Multikolinieritas Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai variance inflation factor di bawah 5 dan nilai tolerance di bawah 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Dari pengujian yang dilakukan menggunakan program SPSS (perhitungan lampiran 7) diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.29 Hasil Uji Multikolinearitas No Variabel Tolerance VIF Keterangan 1 2 Produk Harga 0.533 0.590 1.876 1.696 Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas 3 Distribusi 0.628 1.593 Bebas multikolinearitas ISSN-1411 – 3880 110 Pengaruh Bauran Pemasaran 4 Promosi Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si 0.751 1.332 Bebas multikolinearitas Sumber: Data primer diolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini, bebas dari multikolinearitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas : , dilakukan Uji Park. Langkah Uji Park adalah: H0 diterima bila -t(α/2, N-2) ≤ statistik t ≤ t(α/2, N-2) H0 ditolak bila statistik t < - t(α/2, N-2) atau t > t(α/2, N-2) (d) Menghitung t statistik (t hitung) Dalam penelitian ini t hitung yang diperoleh (lihat lampiran 8): Tabel 4.30 Hasil Uji t dalam Uji Park No Variabel t-hitung p-value Keterangan 1 2 Produk Harga 0.361 -0.870 0.720 0.389 Bebas heteroskedastisitas Bebas heteroskedastisitas 3 Distribusi -0.130 0.898 Bebas heteroskedastisitas 4 Promosi -0.141 0.889 Bebas heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah. 3. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Dari pengujian yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS (lihat lampiran 7), diperoleh nilai DW sebesar 1,964. Nilai ini terletak di antara–2 sampai +2, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi secara serentak terhadap ISSN-1411 – 3880 111 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si keputusan membeli hand phone Nokia, maka digunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini menghasilkan persamaan regresi. Analisis regresi dilanjutkan dengan uji koefisien determinasi, uji F, uji t, dan uji korelasi. 1. Analisis Regresi Linear Berganda Dari hasil proses perhitungan menggunakan program SPSS for windows version 13.00 dilakukan uji regresi linear berganda (lihat lampiran 7). Berikut hasil olah datanya. Tabel 4.31 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel Produk Harga Distribusi Promosi Konstanta R² Fhitung Koefisien Regresi 0,133 0,318 0,147 1,264 p value 0.489 0.116 0.596 0.001 t hitung Keterangan 0,698 Tidak Signifikan 1,608 Tidak Signifikan 0,535 Tidak Signifikan 3,734 Signifikan -3,453 0,520 10,558 Sumber: Data primer diolah. Dari hasil pengolahan data yang disajikan dalam tabel 4.31, dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = -3,453 + 0,133 X1 + 0,318 X2 + 0,147 X3 + 1,264 X4 + e Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh ini dapat diketahui bahwa a = -3,453 Artinya tanpa dipengaruhi variabel produk, harga, distribusi dan promosi, atau semua variabel tersebut = 0. b1 = 0,133 Artinya bila produk naik 10%, maka keputusan konsumen untuk membeli hand phone Nokia naik sebesar 1,33%. b2 = 0,318 Artinya bila harga naik 10%, maka keputusan konsumen untuk membeli hand phone Nokia naik sebesar 3,18%. b3 = 0,147 Artinya bila distribusi naik 10%, maka keputusan konsumen untuk membeli hand phone Nokia naik sebesar 1,47%. b4 = 1,264 Artinya bila promosi naik 10%, maka keputusan konsumen untuk membeli hand phone Nokia naik sebesar 12,64%. 2. Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis , dapat diketahui nilai R2 adalah 0,520 (52,0%). Artinya variansi variabel terikat (keputusan membeli) yang dapat dijelaskan variabel bebas (produk, harga, distribusi, dan promosi) sebesar 52% sedangkan yang 48% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Uji F Menentukan wilayah H0 dan H1, serta membandingkan dengan nila F hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau H1. Terima H1 F hitung = 11,10 Terima Ho ISSN-1411 – 3880 112 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si F tabel = 2,61 Gambar 4.3 Daerah keputusan uji F 4. Uji t Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran secara individual terhadap keputusan membeli, bila nilai t hitung lebih besar dari t bela maka dapat dikaakan bahwa x1,x2,x3 dan x4 maka variabel x berpengaruh etrhadap variabel Y dan sebaliknya. a. Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat bebas yaitu n – k, dan taraf nyata α. Untuk kasus ini derajat bebasnya adalah 44 – 5 = 39, sedangkan taraf nyata 5%. Dengan melakukan uji dua arah, maka nilai uji t tabel adalah 2,201. b. Menentukan nilai t hitung Nilai t hitung x1,x2, x3 dan x4 dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilai t hitung X1 1. t hitung lebih kecil dari t tabel 0,7 < 2,201 berarti x1 idak berpengaruh significant terhadap Y 2. t hitung lebih kecil dari t tabel 1,606 < 2,201 berarti x2 tidak berpengaruh secara significant terhadap Y 3. t hitung lebih kecil dari t tabel 0,532 < 2,201 berarti x3 tidak berpangaruh terhadap Y 4. t hitung lebih besar dari t tabel 3,728 > 2,201 berarti x4 berpengaruh secara significant terhadap Y E. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel bauran pemasaran, secara individual hanya variabel promosi yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan membeli hand phone Nokia pada mahasiswa STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta. Hal ini diketahui dari hasil uji t hanya variabel promosi yang mempunyai nilai t hitung > t tabel yaitu 3,728 > 2,201 (hipotesis 2 terbukti sebagian). Sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. F. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Basu Swastha DH dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Cetakan Keempat, Penerbit Liberty, Jakarta. Dajan, Anto, 1996, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta. Gujarati, Damodar, 1997, Basic Econometrics, 1978, McGraw-Hill, Inc, Diterjemahkan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, ISSN-1411 – 3880 113 Pengaruh Bauran Pemasaran Aris Winarso &Yuri Murdo,Drs.,M.Si Jakarta. Kotler, Philip & Gary, Amstrong, 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1 dan Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, & Armstrong, Gary, 2001, Dasar-Dasar Pemasaran, Alih Bahasa: Drs. Alexander Sindoro, Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 1998, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Keenam, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Alih Bahasa Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta. Sekaran, Uma, 2000, Quantitative Method, McGraw Hill Book Company, Torronto. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Umar, Husein, 2000, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yazid, 2001, Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. ISSN-1411 – 3880 114