plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Ria Utami Zuliadhani
NIM: 092214090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Ria Utami Zuliadhani
NIM: 092214090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya,hidup
di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas
dengan buah.
~a b sibli
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil
tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
~Einstein
PERSEMBAHAN
Penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:
Allah SWT penuntunku, Mama dan Papaku tercinta, Adikadikku
dan
Orang
terdekatku
yang
Almameterku Universitas Sanata Dharma.
iv
tersayang
serta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ria Utami Zuliadhani
NIM
: 092214090
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Pengaruh Sikap Terhadap Iklan Dan Social Media Pada Brand Image, Brand
Attitude, dan Minat Beli Konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini yang saya buat degan sebenarnya .
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 30 Agustus 2013
Yang menyatakan,
Ria Utami Zuliadhani
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul :
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND
IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S
MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau
tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi)
pada penulis aslinya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Penulis
Ria Utami Zuliadhani
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengaruh Sikap Terhadap Iklan dan Social Media pada Brand Image,
Brand Attitude dan Minat Beli Konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji sarjana untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2. Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang
meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,
arahan, dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian
hingga penyusunan skripsi ini selesai.
4. Dra. Diah Utari BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang berarti kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi serta Semua staff
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
6. Papa tercinta Alm, Mama Yulia yang senantiasa memberikan doa, restu,
perhatian, dorongan dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi
ini.
7. Adikku tersayang: Ayu, Argi, dan Bryan
8. Astha Ginawan yang selalu memberi perhatian, motivasi dan bimbingan
skripsinya
9. Sahabatku Nana, Tika, Ganis makasih cerita dan supportnya disaat galau
10. Teman-teman yang ikut membantu dalam menyebarkan kuesioner dan
bantuannya: Agustin, Cido, Cristian, Natalis.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11. Teman-teman manajemen 2009, kalian luar biasa
12. Berbagai pihak yang telah berkenaan membantu kelancaran penelitian ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekuarangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Penulis
Ria Utami Zuliadhani
NIM 092214090
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................
v
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xii
ABSTRAK ...........................................................................................................
xiii
ABSTRACT .........................................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
5
1.3 Batasan Masalah .............................................................................
5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................
5
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .............
7
2.1 Integrated Marketing Communication (IMC) .................................
7
2.2 Konsep IMC .....................................................................................
8
2.3 Periklanan ........................................................................................
13
2.4 Sosial Media.....................................................................................
18
2.5 Brand image .....................................................................................
20
2.6 Sikap ................................................................................................
25
2.7 Minat beli .........................................................................................
31
2.8 Relasi ...............................................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................
36
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................
36
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................
36
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................
37
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ..........................................................
38
3.5 Variabel Penelitian ..........................................................................
39
3.6 Operasionalisasi Variabel ...............................................................
41
3.7 Metode Pengumpulan Data ..............................................................
42
3.8 Skala Pengukuran ............................................................................
43
3.9 Uji Instrumen Penelitian ..................................................................
43
3.10 Teknik Analisis Data .....................................................................
46
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM .........................................................................
51
1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk ................................
51
2. Gambaran Umum Wall’s Magnum..................................................
61
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................
69
5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ...........................................
69
5.2 Karakteristik Responden ...............................................................
72
5.3 Hasil Data Deskriptif ....................................................................
74
5.4 Uji Asumsi Klasik .........................................................................
77
5.5 Uji Hipotesis I................................................................................
81
5.5 Uji Hipotesis II ..............................................................................
84
5.6 Uji Hipotesis III .............................................................................
87
5.7 Pembahasan ....................................................................................
90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................
95
6.1 Kesimpulan ...................................................................................
95
6.2 Saran ..............................................................................................
96
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
98
BAB V
LAMPIRAN .......................................................................................................... 101
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas ……………………………………………………
70
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………………
71
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………..
72
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………………………….
72
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku …………………...
73
Tabel 5.6 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Iklan
74
Tabel 5.7 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Social
Media Twitter …………………………………………………………
75
Tabel 5.8 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Image ……….
75
Tabel 5.9 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Attitude ……..
76
Tabel 6.0 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Minat Beli ………….
76
Tabel 6.1.Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov ……………
77
Tabel 6.2. Uji Multikolenieritas ……………………………………………........
79
Tabel 6.3. Uji Heterokedastisitas ………………………………………………..
80
Tabel 6.4. Hasil Uji Regresi Pertama ……………………………………………
81
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 6.5. Hasil Uji Regresi Kedua …………………………………………….
86
Tabel 6.6. Hasil Uji Regresi Ketiga …………………………………………….
88
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1. Uji Normalitas Model I ………………………………………………
110
Grafik 2. Uji Heteroskedatisitas Model I ………………………………………
111
Grafik 3. Uji Normalitas Model II ……………………………………………..
113
Grafik 4. Uji Heteroskedatisitas Model II …………………………………….
114
Grafik 5. Uji Normalitas Model III …………………………………………….
116
Grafik 6. Uji Heteroskedatisitas Model III ……………………………………..
117
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Kuesioner .......................................................................................... . 101
Lampiran 2. Karakteristik Responden................................................................... 103
Lampiran 3. Hasil Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 104
Lampiran 4. Deskriptif dan Hasil Uji Regresi ...................................................... 107
Lampiran 5.Rekapitulasi Data Penelitian .............................................................. 119
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, DAN MINAT BELI KONSUMEN
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
Ria Utami Zuliadhani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana 1) pengaruh sikap terhadap
iklan dan social media pada brand image, 2) pengaruh brand image terhadap brand
attitude dan 3) pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen es krim
Wall’s Magnum.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
es krim Wall’s Magnum yang berada di kota Yogyakarta. Sampel yang diambil
sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Purposif sampling. Teknik
analis data yang digunakan adalah Regresi berganda dan Regresi sederhana.
Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan berpengaruh
positif pada brand image, sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif
pada brand image, brand image berpengaruh poitif pada brand attitude, dan brand
attitude berpengaruh positif pada minat beli.
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
INFLUENCE ATTITUDE TOWARD ADVERTISEMENTS AND SOCIAL
MEDIA ON BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, AND THE BUYING
INTEREST OF CONSUMERS WALL’S MAGNUM IN YOGYAKARTA
Ria Utami Zuliadhani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This research is aimed at knowing 1) The influence of attitude on advertisement and
social media towards brand image, 2) The influence of brand image towards brand
attitude, 3) The influence of brand attitude towards buying interst of Wall’s Magnum
ice cream consumers.
Data collection method used in the research is by distributing quesionnaires.
Population in this research is the Wall’s Magnum ice cream consumers residing in the
Yogyakarta. Sample of 100 respondents was taken by using Purposive Sampling
technique used is Multiple Regression Analysis and Simple Regression Analysis.
Result of this research shows that attitude toward advertising had a positive influence
on brand image, attitude toward social media did not have positive influence on brand
image, the brand image had positive influence on brand attitude, and brand attitude
had positive influence on buying interest.
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini meneliti tentang salah satu produk yang fenomenal di Indonesia
yaitu Wall’s Magnum. Magnum adalah produk es krim Walls yang bernaung di
bawah perusahaan multinasional unilever yang dimiliki oleh perusahaan Unilever
Inggris/Belanda, dan dijual sebagai bagian dari garis Heartbrand produk di sebagian
besar negara (dijual dengan brand Wall's di Inggris dan lainnya). Indonesia adalah
salah satu negara tujuan distribusi Magnum menyusul beberapa negara di Amerika,
Australia, dan Eropa. Selama beberapa tahun terakhir, beragam varian es krim
produksi PT Unilever ini telah berhasil menguasai pasar Indonesia. Permintaan yang
cukup tinggi dari masyarakat ini diimbangi dengan banyaknya outlet yang
disediakan, mulai dari Sabang sampai Merauke (Tribunjogja, 17 september 2012). Es
krim magnum telah memenuhi cita rasa yang unik, dan memiliki latar belakang yang
menimbulkan reaksi positif sehingga produk ini menjadi pembicaraan setiap orang.
Bila kita cermati Yogyakarta merupakan kota yang identik dengan para pendatang.
Hal ini mendorong produk-produk kuliner dapat dipasarkan dengan mudah.
Dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa pendatang yang menuntut ilmu di
Yogyakarta, disamping itu pula banyak kuliner yang merupakan lokasi paling ramai
dikunjungi di Yogyakarta.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Untuk menjadi sebuah brand yang fenomenal tentunya diperlukan pemasaran
yang baik. Magnum, dengan fenomena brand image-nya melakukan beberapa metode
pembentukan brand image dengan komunikasi pemasaran.
Integrated marketing communication menurut America Association of
Advertising Agencies adalah “konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang
mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana ini mengevaluasi
peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum, serta
menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan
pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara
mulus”.
Dalam beberapa dekade terakhir, pemasar telah menyempurnakan seni
pemasaran massal dengan menjual produk standar tinggi kepada massa pelanggan.
Dalam prosesnya, para pemasar mengembangkan teknik komunikasi media massa
yang efektif untuk mendukung strategi pemasaran massal ini. Perusahaan besar secara
rutin menginvestasikan jutaan atau bahkan miliaran dolar dalam bentuk iklan televisi,
majalah, atau media periklanan massal lain, menjangkau puluhan juta pelanggan
dengan satu iklan.
Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang menarik pada es krim
magnum adalah advertising. Advertising merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling dikenal dan paling banyak dibahas orang. Hal ini kemungkinan karena daya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
jangkaunya yang luas dan dibuktikan bahwa pada semester I 2012, iklan di televisi
masih menjadi primadona perusahaan pengiklan. Iklan televisi berkontribusi sebesar
68 persen dari total belanja iklan, 30 persen oleh iklan koran dan media cetak, dan
sisanya radio (Tempobisnis, 19 November 2012).
Pemanfaatan berbagai situs jejaring social seperti facebook, twitter, dan web
sebagai media komunikasi juga digunakan untuk memanfaatkan komunikasi
pemasaran. Berbeda dengan konsep pemasaran secara langsung atau media offline
seperti menyebar brosur, memasang spanduk, iklan di televisi, atau radio. Aktivitas
pemasaran online didukung oleh perkembangan internet, sehingga konsumen dapat
mencari produk yang diinginkan hanya dengan membuka iklan yang dipasarkan
melalui media facebook, twitter dan web. Social media adalah tempat banyak pembeli
(pengguna internet) berkumpul sehingga penjual bisa memasarkan produknya di situs
tersebut. Semakin berkembangnya web serta situs jejaring sosial seperti facebook dan
twitter, membuat banyaknya pemasang iklan yang hijrah ke iklan online. Apalagi
setelah adanya situs-situs jejaring sosial yang banyak diminati dan secara intense
dikunjungi oleh para anggotanya. Salah satunya adalah twitter yang sedang marak
digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan (Wiguna, 2009).
Dalam metode pemasaran (advertising), produk juga tidak lepas dari brand
image, brand image yang baik akan membentuk asumsi yang baik di benak
konsumen. Terence A. Shimp menambahkan, brand image merupakan jenis asosiasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah brand tertentu. Asosiasi
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu
yang dikaitkan dengan suatu brand, yang dapat dikonseptualisasikan berdasarkan; 1)
Jenis, 2) Dukungan, 3) Kekuatan dan 4) Keunikan. Aspek penting pada brand image
ini adalah gambaran mental yang dimiliki konsumen terhadap produk (Shimp, 2003).
Salah satu ukuran dalam melihat efek iklan adalah pengaruh iklan pada sikap
(attitude affectife) konsumen. Janben (2001), mendukung pernyataan ini bahwa faktor
krusial yang menjadikan suatu iklan sukses salah satunya adalah brand attitude.
Sikap (attitude) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk
menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang
mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku (Gordon Allport dalam Nugroho J.
Setiadi, 2003).
Berdasarkan kasus tersebut, penulis ingin membuktikan seberapa kuat pengaruh
komunikasi pemasaran dan branding terhadap Wall’s Magnum. Maka dari itu,
penulis
akan
melakukan
penelitian
dengan
judul
“PENGARUH
SIKAP
TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND
ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA
YOGYAKARTA”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sebagai strategi
komunikasi pemasaran berpengaruh pada brand image Magnum?
2. Apakah brand image berpengaruh pada brand attitude terhadap Magnum?
3. Apakah brand attitude berpengaruh pada minat beli konsumen?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini akan meneliti mengenai Integrated Marketing Communication,
khususnya pengaruh iklan, social media dan branding pada produk Wall’s Magnum.
Responden pada penelitian ini adalah para pelajar dan orang-orang yang mengetahui
Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta (DIY).
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap iklan dan sikap terhadap
social media sebagai strategi komunikasi pemasaran pada brand image
Magnum.
2. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap brand attitude
Magnum.
3. Untuk mengetahui pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Unilever: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
mengembangkan komunikasi pemasaran yang lebih efektif khususnya dengan
integrated marketing communication untuk mempengaruhi minat beli
konsumen.
2. Bagi Perusahaan lain: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi agar
dapat menentukan komunikasi pemasaran yang tepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Bab ini akan mendiskusikan kerangka pemikiran yang menjadi landasan
perumusan hipotesis.
2.1 Integrated Marketing Communication (IMC)
Integrated Marketing Communication adalah konsep perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana
ini mengevaluasi peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum,
tanggapan
langsung,
promosi
penjualan
dan
hubungan
masyarakat,
serta
menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan
pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara
mulus (Belch dan Belch, 2009).
IMC adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap jalur
yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang adalah seluruh sumber
yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa
dari suatu merek atau perusahaan (Shimp, 2000).
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
IMC membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat
bersama dan memperkuat semua citra dan pesan, komunikasi pemasaran terpadu
berarti
bahwa
semua
pesan,
positioning,
citra
dan
identitas
perusahaan
dikoordinasikan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran (Kotler dan Amstrong,
2004).
2.2 Konsep IMC
Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran dengan
menerapkan enam strategi pemasaran secara bersama, yaitu:
2.2.1
Iklan (advertising)
Periklanan (advertising) merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan
sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non-pribadi dalam bentuk
gagasan, barang, atau jasa. Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi
tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode
waktu tertentu. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut keperluan
utamanya, apakah member informasi, membujuk, atau mengingatkan (Kotler
dan Amstrong, 2001)
Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai
berikut: media cetak seperti; surat kabar, majalah, brosur dan leaflet seta
melaui media elektronik seperti: media audio dan media audiovisual; serta
media outdoor; billboard, signboard, umbul-umbul dan sticker (Rangkuti,
2009).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.2.2
9
Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Penggunaan surat, telephone, faximile, e-mail dan alat penghubung
non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Para pemasar langsung berkomunikasi secara langsung dengan para
pelanggan, sering berdasarkan satu lawan satu, dan interaktif. Dengan
menggunakan basis data yang rinci, mereka merancang tawaran dan
komunikasi pemasaran yang mampu menanggapi kebutuhan-kebutuhan
segmen yang sudah didefinisikan secara sempit atau bahkan para pembeli
individu. Lebih dari sekedar mengembangkan merek dan citra, mereka
bisaanya mencari tanggapan pelanggan yang langsung segera, dan dapat
diukur (Kotler dan Amstrong, 2004).
2.2.3
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi merupakan salah satu cara yang dibuthkan perusahaan dalam
meningkatkan volume penjualan. Promosi berasal dari kata promote dalam
bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan.
Promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang
peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya
membujuk (Rangkuti, 2009). Promosi penjualan secara umum dapat
dibedakan menjadi dua bagian bagian: yaitu promosi penjualan yang
berorientasi kepada konsumen (push strategy) dan promosi penjualan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
berorientasi kepada pelanggan (pull strategy). Promosi penjualan yang
berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada pengguna akhir suatu barang
atau jasa yang mencakup: pemberian kupon, pemberian sampel produk,
porongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya.
Instrument
promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli
sehingga meningkatkan penjualan perusahaan dalam jangka pendek.
Promosi penjualan yang yang berorientasi kepada perdagangan
ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, seperti
pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga produk,
kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang semuanya
bertujuan untuk mendorong pedagang untuk mempersiapkan stok dan
mempromosikan produk bersangkutan.
Adapun tujuan sales promotion adalah:
a) Meningkatkan pelanggan yang ingin mencoba dan melakukan pembelian.
b) Meningkatkan frekuensi konsumsi dan jumlah pembelian.
c) Meningkatkan penawaran untuk bersaing.
d) Meningkatkan “Cross Selling” atau sejenis produk yang dibeli.
e) Meningkatkan penggunaan merek
f) Meningkatkan citra merek dan memperkuat hubungan jangka panjang
dengan pelanggan (Morrisan, 2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.2.4
11
Penjualan Personal (Personal Selling)
Personal selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan
Karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam
pelaksanaanya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara
individu dapat lebih fleksibel. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal
langsung antara seorang pembeli. Alat komunikasi umum yang digunakan
pada personal selling adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan,
program intensif dan sampel wiraniaga (Rangkuti, 2009).
2.2.5
Pemasaran Interaktif
Sejak memasuki abad ke-21 kita menyaksikan perubahan yang paling
dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah pemasaran. Perubahan ini
didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan
dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini
yang utama internet. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus
informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan
memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga. Selain berfungsi
sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrument
komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri (Morrisan, 2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.2.6
12
Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Salah satu kegiatan yang dilakukan humas adalah publisitas yakni
kegiatan upaya suatu organisasi agar kegiatannya diberitakan di media massa.
Kata publisitas berasal dari bahasa Inggris publicity memiliki pengertian
informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena
informasi itu memiliki nilai berita.
Kegunaan Komunikasi Pemasaran menurut Prisgunanto (2006):
a) Kegunaan langsung (Direct Benefit)
Komunikasi pemasaran memiliki kegunaan agar dari hasil transfer
pesan dan persuasi tersebut tercipta gambaran yang mengarah kepada hasrat
atau keinginan beli atau menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Artinya, upaya mengarahkan langsung kepada kepuasan untuk membeli
adalah dasar pemikiran dari kegunaan pemasaran. Memang pandangan ini
masih kuno dan klasik sekali, tetapi demikianlah pada kenyataanya walau
dimodifikasi seperti apapun juga akan bermuara sedemikian.
b) Kegunaan Tidak Langsung (Indirect Benefit)
Dalam kegunaan tidak langsung, melakukan komunikasi pemasaran
merupakan keinginan untuk mendapatkan suatu tambahan yang dapat dicapai
oleh perusahaan, selain mengarahkan sikap pembelian. Jadi, jelas bahwa alas
an perusahaan merancang strategi pemasaran tidak hanya „melulu‟ karena
perubahan sikap beli pelanggan, tetapi juga membina hubungan antara
pelanggan dengan perusahaan atau dengan kata lain, perusahaan berupaya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
menggunakan nilai apa saja yang membuat pelanggan memilih produk mereka
dari sisi hubungan masyarakat.
2.3 Periklanan
2.3.1 Pengertian Iklan
AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai
semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide,
barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Suatu iklan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Public presentation
Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang
produk yang diiklankan.
b) Pervasiveness
Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan
penerimaan informasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
c) Amplified Expressiveness
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dari produknya melalui gambar
dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
d) Impersonality
Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan
menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Klasifikasi iklan berdasarkan aspek tujuan:
1) Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang
berupaya menciptakan permintaan awal (primary demand),
misalnya iklan permen untuk senam wajah (sebelum terpikirkan
bagi sebagian besar masyarakat untuk melakukan senam wajah
melalui makan permen).
2) Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang
berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu. Ada satu
bentuk iklan yang yang secara terang-terangan menunjukkan
kelebihan/keunggulan produk merek tertentu dibandingkan produk
merek lain (merek pesaing). Bentuk iklan seperti ini bisaa disebut
comparative advertising.
3) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama
atau merek produk tertentu di benak khalayak. Reinforcement
advertising merupakan suatu bentuk reminder advertising yang
meyakinkan atau memantapkan pilihan pembeli (Tjiptono, 2008).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
2.3.2 Peran dan Fungsi Iklan
Menurut Shimp (2003) fungsi-fungsi iklan adalah sebagai berikut:
a) Memberikan informasi (informing)
Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta
memfasilitasi penciptaan citra merek positif. Iklan merupakan bentuk
komunikasi yang berkemampuan menjangkau masyarakat luas dengan
biaya yang relative rendah. Iklan akan memfasilitasi pengenalan
produk,
meningkatkan
kesadaran
dibenak
konsumen
serta
mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek tertentu.
b) Membujuk (persuading)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk
mencoba produk yang diiklankan. Persuasi dalam hal ini adalah
mempengaruhi permintaan primer yaitu menciptakan permintaan bagi
keseluruhan kategori produk. Iklan yang dibuat harus mampu
membujuk konsumen untuk memilih merek tertentu, menganjurkan
untuk membeli produk tertentu, membujuk konsumen untuk menerima
produk yang diiklankan dan harus bisa membujuk konsumen untuk
membeli sekarang juga produk yang diiklankan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
c) Mengingatkan (Reminding)
Iklan dapat menjaga merek dari suatu produk tertentu agar
tetap segar dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen membutuhkan
suatu produk yang diiklankan maka konsumen akan membeli produk
yang dibutuhkan tersebut. Iklan ini dapat mengingatkan konsumen
terhadap merek yang mungkin tidak akan dipilih, serta mampu
mempengaruhi pengalihan merek (brand switching).
d) Memberikan nilai tambah (Adding value)
Iklan berfungsi memberikan nilai tambah bagi perusahaan akan
tiga hal yang mendasar yaitu: terjadinya inovasi, penyempurnaan
kualitas dan perubahan persepsi konsumen.
e) Membantu/mendampingi
upaya-upaya
lain
dari
perusahaan
(Assisting)
Iklan
dari
perusahaan
dapat
memberikan
informasi
pendahuluan kepada wiraniaga sebelum melakukan kontak dengan
konsumen. Dalam hal ini iklan digunakan sebagai alat komunikasi
untuk promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian.
Iklan juga dapat meningkatkan hasil komunikasi pemasaran lainnya.
Para konsumen dapat mengetahui kemasan-kemasan produk di toko dan lebih
mudah mengenali produk setelah melihat iklan produk tersebut di media iklan
seperti televisi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Berdasarkan pembahasan diatas, periklanan merupakan salah satu cara
dalam pemasaran untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan
merupakan sarana bagi komunikasi pemasaran dalam mengembangkan
produk atau jasa agar produk yang diiklankan dapat dikenal khalayak.
2.3.4 Sikap Terhadap Iklan
Sikap merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif
maupun negatif terhadap suatu obyek sebagai hasil dari proses belajar
(Sciffman dan Kanuk, 2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen
pastinya juga memiliki sikap yang positif dan negatif, bisa dilihat dari
pengaruh iklan terhadap pembelian produk yang diiklankan. Menurut survey
yang dilakukan Ghozali (2007), bahwa anak muda paling mudah terpengaruh
terhadap iklan. Hal ini menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak
muda memiliki sikap yang positif terhadap iklan. Dengan demikian,
membuktikan bahwa iklan mampu mensugesti dan membentuk opini
konsumen sehingga konsumen memiliki sikap yang positif terhadap iklan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
2.4 Social media
Dalam proses periklanan, iklan didukung media promosi sebagai alat
menyampaikan informasi. Ada beberapa contoh jenis media promosi yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, salah satunya melalui social
media.
Menurut wikipedia Social media adalah information content created
by people using highly accessible and scalable publishing technologies.
Sedangkan pengertian social media marketing adalah salah satu bentuk
marketing dengan menggunakan konsep social media. Memasarkan sesuatu
(product, brand, issue, etc) menggunakan social media dengan memanfaatkan
masyarakat yang turut berpartisipasi di social media dalam campaignya.
Salah satu bentuk social media yang dijadikan penelitian yaitu twitter.
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter
Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang
disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang
ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar,
namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman
mereka saja. Pengguna dapat melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan
sebutan pengikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Gambar 2.1 Timeline Magnum 1
(Sumber: Twiiter @MyMagnumID diakses tanggal pukul 4.15 PM 23
Oktober 2012)
Gambar 2.1 adalah contoh timeline yang diberikan para „follower’
Walls Magnum kepada Walls Magnum@MyMgnumID, dalam gambar
tersebut dapat dilihat para ‘follower’ ikut serta mempromosikan ice cream
magnum.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
2.4.1 Sikap Terhadap Social Media
Tidak berbeda dengan sikap terhadap iklan, bila pengertian sikap
merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif
terhadap suatu obyek sebagai hasil dari proses belajar (Sciffman dan Kanuk,
2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen pastinya juga memiliki sikap
yang positif dan negatif dari konsumen. Begitu pula sikap terhadap social
media, sikap positif dan negatif tersebut memiliki pengaruh pada sikap
terhadap social media.
2.5 Brand Image
2.5.1 Pengertian Brand Image
Brand image (Citra merek) merupakan keseluruhan persepsi terhadap
suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai
sumber setiap waktu. Brand image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran
ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya
akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003)
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Brand image
adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap
merek tertentu dan dapat disampaikan melalui sarana komunikasi yang
tersedia. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Pemberian nama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
pada sebuah produk hendaknya bukan hanya sebuah simbol, karena merek
memiliki enam tingkat pengertian yang akan membentuk brand image, yaitu:
a) Atribut
Semua merek memiliki atribut. Atribut diciptakan agar
pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut yang
terkandung dalam sebuah merek.
b) Manfaat
Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen antara lain
membantu
konsumen
dalam
mengidentifikasi
manfaat
yang
ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen tidak membeli merek,
tetapi
konsumen
membeli
manfaat.
Produsen
harus
mampu
menerjemahkan atribut menjadi manfaat, baik manfaat fungsional
maupun manfaat emosional.
c) Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen.
Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen
sebagai merek berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna
merek tersebut.
d) Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Mercedes
mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan
22
produk yang
berkualitas tinggi.
e) Kepribadian
Merek juga mencerminkan kepribadian, yaitu kepribadian bagi
para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,
kepribadian si pengguna akan terjamin bersamaan dengan merek yang
digunakan.
f) Pemakai
Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut. Itulah sebabnya para pemasaran selalu
menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereka
(Rangkuti, 2004).
Komponen citra merek (brand image ) terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu
barang atau jasa.
b) Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan
suatu barang atau jasa.
c) Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Sciffman dan Kanuk (dalam Ogi Sulistian, 2011:33) menyebutkan faktorfaktor pembentuk citra merek sebagai berikut:
a) Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau
jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b) Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk
yang dikonsumsi.
c) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu
produk barang atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
d) Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.
e) Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi
yang mungkin dialami oleh konsumen.
f) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau
banyak-sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra
jangka panjang.
g) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek
dari produk tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
2.5.2 Manfaat Brand Image
Image suatu merek dalam pandangan konsumen sangat penting untuk
melakukan strategi pemasaran perusahaan. image positif yang terbentuk
dalam benak konsumen akan suatu merek produk atau jasa akan
menumbuhkan minat beli konsumen dan begitu pula sebaliknya, sehingga
dapat menciptakan konsumen yang loyal akan produk tersebut.
Brand image juga mempunyai berbagai manfaat bagi perusahaan
seperti yang dikemukakan oleh Rangkuti (2004:17), yaitu:
a) Brand image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi
perusahaan.
b) Brand image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing
dengan brand-brand lain dari produk yang sejenis.
c) Brand image juga dapat membantu memperbaharui penjualan dari
suatu produk.
d) Brand image dapat dipergunakan untuk mengevaluasi efek
kualitas strategi pemasaran.
e) Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usahausaha strategi perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
2.6 Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara
menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu (Schiffman
dan Kanuk, 2008). Sedangkan menurut Handoko dan Dharmmesta (2011) sikap
adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran
produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.
Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil belajar
dengan maksud yang konsisten yang menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap
suatu obyek (Kotler dan Amstrong, 2007). Sikap menempatkan orang dalam
kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai
mendekati atau menjauhi. Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan keyakinan seseorang
mengenai suatu yang menjadi obyek sikap.
2. Komponen efektif yaitu perasaan terhadap obyek
3. Komponen konatif yaitu kecenderungan melakukan sesuatu
terhadap obyek sikap.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
2.6.1 Sikap terhadap merek (Brand Attitude)
Sikap merek sering berperan sebagai dasar untuk bertindak dan
berperilaku terhadap merek yang dipilih (brand choise), pada umumnya
tergantung pada atribut dan manfaat dari merek. Sikap merek merupakan efek
hasil evaluasi dari suatu obyek dan sikap merek dapat memprediksi intensitas
pembelian.
Menurut Dewi (2009), brand attitude merupakan efek hasil evaluasi
terhadap suatu obyek yang melingkupi pendapat dan evaluasi konsumen
terhadap suatu brand dalam hal kualitas, kredibilitas, keunikan dan kelayakan
untuk masuk dalam pertimbangan konsumen. Brand attitude mempunyai dua
dimensi, yaitu kognitif dan efektif. Pengukuran dimensi kognitif bisa
mencakup kualitas, kredibilitas, superioritas, kinerja seperti yang diharapkan.
Pada sisi lain, dimensi efektif brand attitude mencakup berbagai perasaan
yang ditimbulkan oleh suatu brand.
Menurut Keller (dalam Sitinjak 2003), sikap merek adalah evaluasi
keseluruhan konsumen terhadap merek atau reaksi konsumen terhadap obyek,
asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan menyukai terhadap merek.
Sikap merek atau sikap terhadap merek adalah evaluasi keseluruhan
konsumen terhadap merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa
peningkatan pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Simon dan Ruth (dalam Sitinjak 2005) mencatat bahwa sikap terhadap merek
tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.
Sikap (attitude) seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah
terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan,
yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap
merupakan hasil dari faktor genetis dan proses belajar, dan selalu
berhubungan dengan suatu obyek atau produk. Sikap biasanya memberikan
penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek atau produk yang
dihadapinya. Jadi secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa (mental)
dan keadaan pikir (neural) yang diorganisir melalui pengalaman serta
mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada prilaku.
Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap
produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain
(Handoko dan Dharmmesta, 2011).
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), sifat-sifat yang sudah
mendarah daging mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi
para pemasar, kapan, dimana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk
atau jasa tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
2.6.2 Sikap terhadap merek
Sikap terhadap merek diukur dengan 4 indikator yang dikembangkan
oleh Chang et.al.(2008), yaitu sebagai berikut:
a) Suka atau tidak suka terhadap produk
b) Kepuasan terhadap layanan
c) Opini
d) Akan terus menggunakan produk
2.6.3 Faktor-Faktor pembentuk sikap
Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu
(Azwar, 2009). Interaksi sosial tersebut mengandung makna lebih dari sekedar
adanya kontak sosial dan hubungan antar individu. Dari interaksi sosial
tersebut maka akan terbentuk sikap. Ada 6 faktor pembentuk sikap yaitu:
a) Pengalaman Pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan membentuk dan
membentuk penghayatan terhadap stimulus social. Selain itu
tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk
memiliki tanggapan dan penghayatan maka, seseorang harus
mempunyai pengalaman pribadi berkaitan dengan obyek. Dalam
pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan
yang kuat. Pengalaman pribadi tersebut bisa berupa pengalaman pahit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
atau baik. Jika pengalaman yang diterima baik maka sikap terhadap
obyek akan baik dan demikian sebaliknya, jika pengalamannya pahit
maka sikapnya akan negatif.
b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang-orang diantara kita merupakan salah satu komponen
sosial yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap
penting, seorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap
tingkah lakudan pendapat kita, dan orang yang sangat berarti dalam
hidup kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap suatu hal. Orang-orang yang dianggap penting bagi individu
adalah orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru dan lain-lain.
c) Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita tinggal dan dibesarkan akan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Jika kita
hidup dalam budaya yang mengutamakan kehidupan berkelompok
maka kita akan menjadi pribadi anti individualism. Tanpa kita sadari
budaya telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap diri kita
masing-masing.
d) Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa baik cetak
maupun elektronik mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan
opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi, media
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya
sikap. Jika pesan-pesan sugesti tersebut sangat kuat akan memberi
dasar bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh media massa
tidaklah sekuat pengaruh individual secara langsung, namun peran
media massa adalah iklan yang selalu dimanfaatkan dalam
meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk baru. Dalam hal
ini iklan selalu memberikan sisi positif produk sehingga akan
menimbulkan sikap positif terhadap produk tersebut.
e) Lembaga Pendidikan dan Agama
Lembaga pendidikan dan agama merupakan suatu system yang
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. Lembaga pendidikan
dan agama meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu sehingga setiap individu memiliki sikap tertentu akan suatu
hal. Pemahaman akan baik tidaknya suatu hal akan didapatkan melalui
2 lembaga tersebut dan hal tersebut akan mempengaruhi sikap tiap
individu.
f) Pengaruh Faktor Emosional
Pembentukan sikap tidak hanya ditentukan oleh factor budaya
atau pengalaman seseorang saja. Suatu sikap bisa didasari oleh emosi
yang berfungsi sebagai penyalur frustasi dan pengalihan bentuk ego
dari individu. Sikap yang demikian bisa dikatakan sikap yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
sementara saja dan segera berlalu jika frustasi sudah hilang, namun
bisa juga bertahan lebih lama.
2.7 Minat beli
Minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk
membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan merupakan kumpulan
dari sejumlah keputusan (Handoko dan Dharmmesta, 2011).
Mowen (2002), menyatakan minat beli merupakan kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu. Lebih
lanjut dikatakan bahwa minat beli merupakan instruksi dari konsumen atas suatu
produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti
mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
Terdapat tiga macam situasi pembelian dalam pasar konsumen, yaitu
(Handoko dan Dharmmesta, 2011):
a. Tugas baru, akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali
melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
b. Pembelian ulang, merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk
kedua atau ketiga kalinya.
c. Pembelian rutin, merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah
pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama.
2.8 Relasi
a) Relasi antara Sikap Iklan dengan Brand image
Iklan memiliki peran dan fungsi untuk memberikan informasi akan
suatu produk kepada seorang konsumen. Dalam penyampaian informasi, iklan
membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap (Azwar,
2009).
Dalam proses pencitraan merek, konsumen mencari informasi melalui
iklan. Setelah mencari informasi maka selanjutnya konsumen akan
mengevaluasi iklan dan menentukan sikap terhadap iklan tersebut. Jika sugesti
dari iklan sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif terhadap
citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1:
H1a: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
b) Relasi antara Sikap Social Media dengan Brand Image
Tidak berbeda terhadap sikap terhadap iklan, sikap terhadap social
media dipengaruhi dari pesan-pesan yang mensugesti konsumen, dalam hal ini
social media yang dijadikan bahan penelitian adalah ‘timeline’ dalam social
media twitter. Dalam timeline tersebut berisi tentang informasi akan suatu
produk kepada konsumen, serta tanggapan konsumen mengenai produk
tersebut juga dapat di share dalam twitter, sehingga konsumen dapat
mengevaluasi dan menentukan sikap terhadap social media tersebut. Jika
sugesti dari timeline sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif
terhadap citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1b: Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image.
c) Relasi antara Brand Image dengan Brand Attitude
Citra merek adalah suatu persepsi yang dimiliki konsumen tentang
suatu merek. Persepsi yang terdapat dalam benak konsumen terhadap suatu
merek pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek tertentu. Apabila
konsumen telah memiliki persepsi yang baik tentang suatu merek, maka ia
akan mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tersebut,
dan menumbuhkan sikap positif terhadap merek. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Hipotesis 2:
H2: Brand image berpengaruh positif pada brand attitude.
d) Relasi antara Brand Attitude dengan Minat Beli
Sikap terhadap merek merupakan evaluasi keseluruhan konsumen
terhadap merek. Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari
merek itu sendiri. Apabila konsumen telah mengevaluasi keseluruhan atribut
yang terdapat pada merek tertentu dan merek itu positif, maka akan
menimbulkan keinginan yang positif untuk membeli produk tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Hipotesis 3:
H3: Brand attitude berpengaruh positif pada minat beli.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
Berdasarkan penjabaran hipotesis di atas, maka secara sederhana dapat
digambarkan dalam model penelitian, yaitu:
Gambar 1. Model penelitian
Sikap terhadap
iklan
H1a
H3
H2
Brand image
Sikap terhadap
social media
H1b
Brand Attitude
Minat Beli
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau partisipan
tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2009).
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah responden yang merupakan
konsumen Magnum ice cream di kota Yogyakarta.
Objek dalam penelitian ini adalah sikap terhadap iklan, sikap terhadap social
media, brand image,brand attitude dan minat beli konsumen.
3.3 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki
sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti
36
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
(Widayat dan Amirullah, 2005:52).Adapun yang menjadi populasi adalah
masyarakat di Kota Yogyakarta.
b. Sampel
Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi
yang dipilih dalam penelitian (Widayat dan Amirullah, 2002:52). Dalam
penelitian ini digunakan 100 responden sebagai sampel yang dipilih dan berlokasi
di beberapa kota Yogyakarta yaitu masyarakat di jalan Gejayan, jalan Solo, dan
jalan Kusumanegara. Alasan pemilihan pengambilan sampel tersebut adalah
untuk mewakili daerah di kota Yogyakarta maka dalam melakukan penelitian,
penulis memilih beberapa batasan kota di Yogyakarta yaitu jalan Gejayan yang
merupakan batas kota bagian utara, jalan Solo yang merupakan batas kota bagian
timur, dan jalan Kusumanegara yang merupakan batas kota bagian selatan sebagai
responden dalam penelitian ini dengan anggapan anggota sampel ini mempunyai
ciri-ciri yang berhubungan erat dengan anggota populasi.
Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang dikemukakan
oleh Wibisono (Anonym, 2010:31) jika populasinya tidak diketahui secara pasti,
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Dimana:
n
= ukuran sampel
Zα = α = 0,05, maka Z0.05 = 1,96
σ = standar deviasi populasi
e
= tingkat kesalahan
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, peneliti mengahadapi kasus dimana jumlah populasi yang
ada sangat banyak (sulit diketahui secara pasti), sehingga teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik Non-Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dengan metode Puposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil
objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Pelaksanaan
pengambilan sampel secara purposive ini antara lain sebagai berikut: Mula-mula
peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, misalnya dengan mengadakan
studi pendahuluan atau dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan
populasi. Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan sebagian dari
anggota populasi menjadi sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel
secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
Kriteria:
1. Responden adalah masyarakat atau orang yang tinggal di kota Yogyakarta.
2. Orang yang pernah menyaksikan tayangan iklan Magnum ice cream.
3. Orang yang pernah membaca ‘timeline’ di twitter @MyMagnumID
4. Orang yang pernah mengkonsumsi Magnum ice cream.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1
Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai (Kuncoro, 2003). Nilai dapat berbeda pada waktu yang
berbeda untuk objek atau orang yang sama. Dalam penelitian ini ada
beberapa variabel yang akan diteliti yaitu: sikap terhadap iklan, sikap
terhadap social media, brand image, brand attitude, dan minat beli
konsumen.
Dalam persamaan regresi linier berganda hipotesis akan dibagi
menjadi dua bagian. Hipotesis pertama, variabel independen pertama adalah
sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Variabel dependennya
adalah brand image.
Setelah persamaan regresi linier berganda tersebut dihitung dan di uji,
maka variabel dependen dari persamaan tersebut akan menjadi variabel
independen untuk membentuk persamaan regresi linier sederhana untuk
hipotesis kedua dan variabel dependennya adalah brand attitude.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
Setelah persamaan regresi linier sederhana untuk hipotesis kedua
dihitung dan di uji, maka variabel dependen dari persamaan tersebut akan
menjadi variabel independen untuk membentuk persamaan regresi linier
sederhana untuk hipotesis ketiga dan variabel dependennya adalah minat
beli.
3.5.2
Definisi Konseptual
a) Sikap terhadap iklan adalah respon yang positif maupun negatif
terhadap suatu iklan tertentu.
b) Sikap terhadap social media adalah respon yang positif maupun
negatif terhadap suatu social media tertentu. Dalam penelitian ini,
social media yang diteliti adalah ‘Timeline’ pada twitter ‘Walls
Magnum’.
c) Brand image adalah semua asosiasi tentang suatu brand yang dimiliki
oleh konsumen. Asosiasi tersebut bisa diukur dalam tiga dimensi,
yaitu kekuatan (strength), kelebihan (favorability), dan keunikan
(uniqueness) brand tersebut dibandingkan brand pesaing (Dewi, 2009).
d) Brand attitude adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek
sebagai reaksi konsumen terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilny
menyukai atau tidak menyukai terhadap merek (Sitinjak, 2003).
e) Minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk
membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan (Handoko dan
Dharmmesta, 2011).
3.6 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel-variabel berdasar hipotesis yang telah ditentukan.
a. Sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media akan dioperasionalkan
sebagai berikut:
i.
Sikap terhadap iklan:
a) Saya suka terhadap iklan Magnum.
b) Saya antusias terhadap iklan Magnum
c) Saya terkesan terhadap iklan Magnum
d) Saya mendukung iklan Magnum.
ii.
Sikap terhadap social media:
a) ‘Timeline’ tersebut menarik.
b) ‘Timeline’ tersebut mengesankan.
c) ‘Timeline’ tersebut kredibel.
d) ‘Timeline’ tersebut informatif.
b. Brand image akan dioperasionalkan sebagai berikut:
i.
Magnum ice merupakan ice cream yang lezat.
ii.
Magnum ice merupakan ice cream termahal.
iii.
Magnum ice merupakan ice cream yang terbuat dari bahan-bahan
luar negeri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iv.
42
Magnum ice merupakan ice cream dengan lapisan coklat Belgia.
c. Brand attitude akan dioperasionalkan sebagai berikut:
i.
Saya puas dengan Magnum ice.
ii.
Magnum ice memiliki kualitas yang tinggi.
iii.
Saya senang mengkonsumsi Magnum ice.
iv.
Saya bangga mengkonsumsi Magnum ice.
d. Minat beli akan dioperasionalkan sebagai berikut:
i.
Saya akan membeli Magnum ice untuk saya sendiri.
ii.
Saya akan membeli Magnum ice untuk teman saya.
iii.
Saya akan membeli Magnum ice untuk hadiah.
iv.
Saya akan merekomendasikan Magnum ice kepada teman dan
keluarga saya.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif maka dari itu dalam pengumpulan
datanya ada beberapa metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode kuisioner. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang
disusun sedemikian rupa oleh penulis dan harus diisi oleh responden. Tujuan
kuisioner adalah untuk mencari informasi yang lengkap dan valid mengenai suatu
masalah. Penulis akan menyebarkan kuisioner di beberapa kota Yogyakarta yaitu
Jalan Gejayan, jalan Solo, dan jalan Kusumanegara.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
3.8 Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti sikap terhadap iklan, sikap
terhadap social media, brand image, brand attitude, dan minat beli, sehingga skala
likert paling cocok digunakan untuk mengukur variable yang ada di penelitian ini.
Dalam skala likert terdapat 5 kategori jawaban dengan skor sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS)
:5
Setuju (S)
:4
Netral (N)
:3
Tidak Setuju (TS)
:2
Sangat Tidak Setuju (STS)
:1
3.9 Uji Instrumen Penelitian
Hal pertama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh, kuisioner yang
telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan reliabilitas dahulu.
a. Uji Validitas
Uji Validitas adalah alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurannya dengan menggunakan tekni korelasi product moment. Uji ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
menunjukkan pada konsistensi hasil atau pengukuran yang dilakukan pada
waktu berbeda, artinya membandingkan beberapa hasil pengukuran dari
populasi yang sama pada waktu berbeda atau oleh peneliti yang lain.
Perbandingan tersebut dihitung untuk mencari koefisien korelasinya.Validitas
tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan kedua
menunjukkan angka positif yang tinggi.
Rumus Product Moment (Wijaya, 2009):
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X
: Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden
Y
: Total butir dari jawaban responden
∑X
: Jumlah skor butir
∑ XY
: Jumlah hasil kali antara X dan Y
N
: Banyaknya partisipan uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a) Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
b) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005). Reliabilitas
menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam
menghitung
reliabilitas,
peneliti
menggunakan
rumus
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau
soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha
:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keterangan
46
:
r11
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
3.10
Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan
efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic
tidak valid. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual adalah normal, maka garis diagonal yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
menggambarkan data sesungguhnya akan meliputi garis diagonalnya
(Imam Ghozali, 2005:110).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan
matrik korelasi variable-variabel bebas dan melihat nila tolerance dan
Varian Inflation Factor (VIF) dengan perhitungan bantuan program SPSS
for windows. Jika dari matrik korelasi antar variabel bebas ada korelasi
yang tinggi (umumnya diatas 0,90), hal ini merupakan indikasi adanya
problem multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan
nilai VIF > 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedasitas (Ghozali, 2005).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedasitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED.
Dasar analisisnya adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas.
Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedasitas.
3.10.1 Analisis Regresi Sederhana (lihat Model penelitian di halaman 35)
Dalam menghitung sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media,
brand image, brand attitude, dan minat beli dapat menggunakan alat analisis
regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda.
Secara matematis sebagai berikut :
Regresi LinierBerganda,untuk menjawab rumusan masalah 1:
Y = a + b 1X1+ b 2X2+ e
Dimana :
Y untuk H1
=
Brand image
a
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi sikap terhadap iklan
b2
= Koefisien regresi sikap terhadap social media
X1
= Variabel sikap terhadap iklan
X2
= Variabel sikap terhadap social media
e
= Faktor pengganggu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Regresi Linier Sederhana,untuk menjawab rumusan masalah 2:
Y = a + c1X1 + e
Dimana :
Y untuk H2
= Brand attitude
a
= Konstanta
c1
= Koefisien regresi brand image
X1
= Variabel brand image
e
= Faktor pengganggu
Regresi Linier Sederhana, untuk menjawab rumusan masalah 3:
Y = a + d1X1 + e
Dimana :
Y untuk H3
= minat beli
a
= Konstanta
d1
= Koefisien regresi brand attitude
X1
= Variabel brand attitude
e
= Faktor pengganggu
49
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
3.10.2 Uji t (Uji Parsial)
Uji ini digunakan mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap
dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi
dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan thitung.
Apabila nilai thitung.> ttabel maka variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen, sedangkan thitung.< ttabel variabel independen
secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
thitung.> ttabel berarti H0 ditolak dan Hα diterima.
thitung.< ttabel berarti H0 diterima dan Hα ditolak.
Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:
Jika tingkat signifikansi ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan Hα diterima.
Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Hα ditolak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk
A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk
Menurut data dari situs http://www.unilever.com. PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever, kemudian pada tanggal 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, dan tanggal 30 Juni 1997
mengalami pergantian nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia Tbk
yang diresmikan sebagai nama perusahaan unilever sampai saat ini.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 16 November 1981.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Pada
tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT
Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah
Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan,
pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi
perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada
tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan
perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam
perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual
sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari
pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia
(PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini
berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara
perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari
2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan
merupakan
perusahaan
yang
menerima
penggabungan
dan
setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
Kronologi :
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933
Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936
Produksi margarine dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –
Angke, Jakarta
1941
Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah
1967
Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang
penanaman
modal asing
1981
Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982
Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988
Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
1990
Terjun di bisnis teh
1992
Membuka pabrik es krim
1995
Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999
Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000
Terjun ke bisnis kecap
2001
Membuka pabrik teh – Cikarang
2002
Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003
Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004
Terjun ke bisnis makanan ringan
2005
Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008
Terjun ke bisnis minuman sari buah
Unilever Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan
untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Prodk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango,
dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, dimana perusahaan bekerja
untuk menciptakan masa depan yang lebih setiap hari, membuat pelanggan
merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui
brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain,
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya
yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia, dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan
perusahaan untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada
tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia saja 11 januari 1982. Pada
akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi
pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah
perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 15%, bergerak di bidang di
bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya,
Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk perseroan
berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan
yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan
ribu took yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut
didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot
dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever
Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang
luas. Keempat pilar program perusahaan adalah lingkungan, Nutrisi, Higiene
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye
Cuci tangan dengan sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan
mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta
program Memerangi Kelaparan untuk membatu anak Indonesia yang
kekurangan gizi (Blue Band).
B. Lokasi, Visi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk
a. Lokasi
PT Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto
Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok
D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri IV No. 5-11.
Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
b. Visi
Empat pilar utama dari visi yang menggambarkan arah jangka panjang
dari perusahaan – kemana tujuan perusahaan dan bagaimana
perusahaan menuju ke arah sana.
Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap
hari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan
yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal
kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi
dunia
Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan
tujuan membesarkan perusahaan perusahaan dua kali lipat
sambil mengurangi dampak lingkungan
Percaya akan kekuatan brand dalam meningkatkan kualitas
kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar.
Semakin bertumbuhnya bisnis, meningkat pula tanggung
jawab.
Perusahaan
mengenali
tantangan
global
seperti
perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan
perusahaan selalu menyatu dalam nilai-nilai perusahaan dan
merupakan
perusahaan.
bagian
fundamental
mengenai
siapa
diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
c. Tujuan & prinsip
Tujuan corporate adalah bahwa kesuksesan memerlukan
“standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang
yang bekerja dengan perusahaan, komunitas yang perusahaan
sentuh
dan
lingkungan
yang
terdampak
dari
pekerjaan
perusahaan.”
Selalu bekerja dengan integritas, beroperasi dengan integritas dan
rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis perusahaan pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung
jawab corporate perusahaan.
Dampak Positif, perusahaan bertujuan memberikan dampak
positif dengan berbagai cara: melalui brand perusahaan, melalui
kegiatan komersial dan hubungan perusahaan, melalui kontribusi
sukarela, serta berbagai cara lain dimana perusahaan berhubungan
dengan masyarakat.
Komitmen yang berlanjut, perusahaan juga berkomitmen untuk
terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan
dan bekerja dengan tujuan jangka panjang perusahaan dalam
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
Tujuan corporate telah memberikan aspirasi bagi perusahaan
untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan perusahaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional
yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada
diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan
perusahaan pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
Bekerja dengan yang lain, perusahaan ingin bekerja dengan
para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang
sama dengan perusahaan dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan
bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis perusahaan, terdiri
dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung
jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan
lingkungan.
Perusahaan selalu percaya akan kekuatan brand perusahaan
dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam
melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis
perusahaan,
meningkat
pula
Perusahaan
mengenali
tantangan-tantangan
perubahan
iklim
tanggung
yang menjadi
jawab
kepedulian
perusahaan.
global
kita
seperti
bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan
perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa
diri perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
C. Produksi
PT Unilever Indonesia Tbk dalam memproduksi produknya dibagi
menjadi dua Divisi, yaitu Divisi Detergent & Foods dan Divisi Elida
Gibbs (Kosmetika), setiap divisi memusatkan perhatiannya pada
produk-produk tertentu.
a. Divisi Detergent & Foods
Divisi Detergent ini memproduksi produk-produk seperti:
-
Blue Band, Delfia, Sari Wangi, Nutrisari, Walls
-
Royco, minyak samin, Bango
-
Sunlight, Molto, Rinso
b. Divisi Elida Gibbs/Kosmetika
Divisi ini memproduksi produk-produk seperti:
-
Pepsodent, Signal, Mentadent, Close up
-
Brisk, Sunsilk, Conditioner, Clear, Dimension, lifebuoy
-
Rexona, Vinolia TS, Vinolia SC, AMD/Serimpi, Citra,
Impulse, Pond‟s, Lux, Axe
Sedangkan tempat memproduksi produk-produk tersebut untuk
setiap divisi berlainan tempatnya. Untuk divisi Detergent & Foods
tempat produksinya
di Jakarta, Divisi Kosmetika tempat
produksinya di Surabaya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
2. Gambaran Umum Wall’s Magnum
A. Sejarah Wall’s Magnum
Magnum adalah es krim yang dimiliki oleh perusahaan Unilever
Inggris/Belanda dan dijual sebagai bagian dari produk Heartbrand di sebagian besar
negara. Pada awalnya dibuat oleh Frisko di Aarhus, Denmark. The Magnum 1987
yang asli (yang kemudian diganti namanya menjadi Magnum Classic) terdiri dari
sebuah bar tebal es krim vanilla pada stick ice cream yang dilapisi dengan dark
chocolate, dengan berat 86 gram (120 ml). Magnum diproduksi oleh sebuah brand
terkenal bernama Wall’s dari British Unilever Company.
Bermula di tahun 1992, perusahaan menambahkan beberapa rasa baru, yaitu
Magnum Mint, Double Chocolate, dan lainnya. Tahun 2002 muncul Magnum Frozen
Yogurt dengan rasa dan variasi unik yang bermacam-macam. Sekitar ada 25 atau
lebih macam Magnum yang tersebar di berbagai negara, seperti edisi terbatas
Magnum seri di Australia, yang dikenal dengan nama The Sixties Nine, rasa
Bomboniera di Itali, dan masih banyak lagi.
Di Australia dan Selandia Baru, produk ini dijual di bawah nama merek
Streets Ice Cream. Pada tahun 2003 mereka mengeluarkan seri edisi terbatas es krim,
dikenal sebagai The Sixties Nine yang menampilkan artis zaman 60-an : John
Lemon, Wood Choc, Jami Hendrix, ChocWork Orange, Peace ManGO, Cinnaman on
the Moon, Cherry Guevara, Candy Warhol and Guava Lamp. Konsumen yang
mengumpulkan sembilan dari stik es krim ini bisa mendapatkan gratis T-Shirt
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
magnum. Popularitas ekstrim dari Orange ChocWork mengakibatkan Streets
menjualnya sebagai "Chocolate Orange" Magnum untuk beberapa waktu setelah sisa
rentang dihentikan. Demikian pula, Envy Peppermint rentang 7 Deadly Sins menjadi
"Peppermint" dan masih tersedia di Australia.
Di Yunani dan Rumania, nama merek Magnum dimiliki oleh Delta / Nestlé,
sehingga es krim Unilever menggunakan nama Magic.
Pada tahun 2008 Magnum telah menghasilkan varian baru di Inggris Mystica Maya yang merupakan es krim Magnum coklat dicampur dengan kayu
manis, pala dan rasa madu, dan Magnum Minis tersedia dalam berbagai rasa. Eva
Longoria adalah wajah dari Magnum pada 2008. Juga Josh Holloway, dari televisi
Lost, terpilih sebagai juru bicara laki-laki pertama Magnum di Turki. Benicio del
Toro dan Caroline Correa membintangi iklan televisi untuk Magnum Emas,
disutradarai oleh Bryan Singer.
Pada tahun 2009 mereka memperkenalkan Magnum Mini Moments. Mereka
datang dalam 3 jenis coklat: susu, putih dan gelap semua dengan 5 rasa yang berbeda,
termasuk almond, truffle dll Di Cina nama Magnum masih dipertahankan, namun
ada varietas yang lebih sedikit, sebagai tahun 2009 hanya ada vanila, cappuccino, dan
renyah. Mint dan coklat ganda diperkenalkan pada tahun 2006/2007 namun ditarik
dari pasar pada tahun 2008.
Tahun 2010 di Indonesia, es krim Wall‟s Magnum mengeluarkan tiga varian
baru, yakni Wall’s Magnum Classic, Wall’s Magnum Almond, dan Wall’s Magnum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
Chocolate Truffle. Wall’s Magnum Classic punya rasa vanila dengan lapisan cokelat
Belgia, Wall’s Magnum Almond punya rasa vanilla berlapiskan cokelat susu Belgia
ditambah gurihnya kacang almond sedangkan Wall’s Magnum Chocolate Truffle
punya rasa cokelat dicampur cokelat truffle berlapis cokelat Belgia nan tebal yang
langsung diimpor dari Belgia.
B. Strategi yang dilakukan Wall’s Magnum di Indonesia
Memasuki pasar Indonesia pada tahun 1992, Wall‟s terus menerus menciptakan
inovasi yang hebat sepanjang tahun untuk memenuhi kepuasan pelanggan di segala
segmen baik untuk produk dari maupun Luar Perusahaan. Dengan memadukan
produk-produk yang baik dan komunikasi sempurna 360 derajat, perusahaan selalu
mencoba membawa cinta dan kegembiraan untuk setiap orang. Dengan 13 merek dan
lebih dari 40 varian, kini Wall‟s telah menjadi pilihan utama dunia es krim Indonesia.
Sejak peluncurannya di Eropa pada awal 90-an, Magnum telah tumbuh
menjadi salah satu merk Unilever yang terbesar, membawa kelezatan coklat yang
sesungguhnya untuk pasar es krim dewasa. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir
produk ini telah ditiru secara luas dan pada tahun 2005 muncul kebutuhan untuk
membangun kembali kepemimpinan dan keunggulannya. Seiring dengan trend untuk
kenikmatan sensorik yang lebih besar, perusahaan memutuskan untuk meluncurkan
platform produk baru yang mengantarkan pengalaman kompleks dan berkelas,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
konsep „blow me away’. Ini akan memungkinkan konsumen yang tanggap untuk
pindah ke kualitas yang lebih tinggi daripada Magnum standar.
Pada awal kemunculan iklan Magnum secara heboh di tahun 2010, iklan
Magnum muncul dengan pencitraan „sensasi makan es krim bak putri raja‟ dan „made
of Belgium chocolate’ sukses menyita perhatian publik di televisi dengan totalitas
properti seperti baju kerajaan, balkon istana, pemilihan lokasi syuting, hingga jumlah
cast kolosal dalam iklan itu. Dan iklan tersebut memberikan pengaruh kuat terhadap
masyarakat hingga berkembanglah strategi word of mouth (WOM) yang dilakukan
konsumen yang saling merekomendasikan.
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wall‟s Magnum terbilang
unik. Setelah grand launching pada November 2010 keberadaan produk es krim
Wall‟s Magnum tiba-tiba sangat sulit dicari di pasaran. Kondisi tersebut
menyebabkan konsumen sulit mencari keberadaan Wall‟s Magnum sehingga
konsumen meluapkan keluhan, salah satunya di dalam sosial media. Wall‟s Magnum
telah menyiapkan akun sosial media di beberapa tempat, diantaranya facebook dan
twitter. MyMagnumID adalah akun facebook dan twitter yang dikelola oleh Wall‟s
Magnum untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terbaru dan merespon
setiap konsumen yang mengirim pesan atau komentar kepada akun MyMagnumID.
Selain itu, MyMagnumID menyiapkan istilah “Magnum Seeker” yang berarti pencari
es krim Wall‟s Magnum. Magnum Seeker bertugas menginformasikan dimana produk
es krim Wall‟s Magnum dapat diperoleh dan anggotanya adalah konsumen Wall‟s
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Magnum itu sendiri. Menghilangnya Magnum ini memang dibuat agar fungsi
Magnum Seeker berguna, ini juga mempermudah agar tiap penikmat Wall‟s Magnum
langsung bisa dapat mengetahui dimana Magnum tersebut bisa di dapat.
Penggunaan sosial media tidak terlepas dari strategi pemasaran word of mouth
(WOM). Pada saat di adakan launching, Magnum mengundang para orang-orang
penting yang sedang eksis saat ini, yaitu seperti dari kalangan sosialita dan selebritas.
Dengan adanya mereka, tentunya masyarakat yang sebagai penggemar salah satu
idolanya memakan Magnum, itu akan merasa ingin tahu bagaimana rasa dari apa
yang dimakan idolanya itu. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyebaran
informasi Wall‟s Magnum secara word of mouth yang difasilitasi oleh sosial media
dan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penjualan es krim Wall‟s
Magnum.
Di penghujung tahun, pada bulan November 2010 Magnum mengadakan
sebuah event di Senayan City dimana para twitter user yang menggunakan Magnum
ribbon di avatar mereka, akan mendapatkan sebuah eskrim Magnum gratis. Promosi
ini diawali dengan pemberitahuan di twitter resmi Magnum Indonesia yaitu
@MyMagnumID. Dari twitter tersebut, semua orang berlomba-lomba menggunakan
Magnum ribbon di avatar mereka, juga menggunakan hashtag tertentu untuk
berpartisipasi dalam kuis yang diselenggarakan oleh account resmi Magnum
Indonesia. Senayan City dipenuhi antrian masyarakat yang penasaran dengan
Magnum, apalagi event tersebut dihadiri sejumlah artis dan sosialita, sehingga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
menciptakan product image Magnum sebagai es krim premium yang berkualitas
namun terjangkau dan massal.
Magnum memposisikan produknya sebagai produk es krim premium tetapi
juga produk es krim massal. Magnum ada pada kalangan premium karena diasosiakan
dengan hal-hal yang bersifat premium, tetapi juga bersifat massal karena Wall‟s
Magnum didistribusikan ke seluruh Indonesia. Pada positioning strategi tersebut,
maka Wall‟s Magnum hanya mendistribusikan pada kalangan sosial menengah-atas
yang ada di seluruh Indonesia. Tetapi animo masyarakat Indonesia terhadap promosi
Wall‟s Magnum sangat tinggi, tidak hanya kalangan yang menjadi target Wall‟s
Magnum saja yang tertarik tetapi hingga semua lapisan masyarakat ingin merasakan
produk Wall‟s Magnum.
Selain itu juga Magnum mempuyai Strategi dengan cara membuat iklan
dari masing-masing bagian. Maksudnya ialah konsumen yang kalangan atas,
menengah dan bawah juga pantas menikmatinya. Memang terkesan Magnum ini
sebagai Es Krim yang mahal dan untuk kalangan atas. Untuk menghindari anggapan
tersebut, Magnum mulai di jual di warung warung. Ini berarti Strategi Magnum yang
di maksud agar masyarakat berasumsi bahwa kini Magnum sudah ada di warung,
berarti mereka dapat dengan mudah mendapatkannya, beda dengan saat pertama kali
Launching yang agar dapat mendapatkannya perlu ke tempat khusus.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Adanya hal baru yaitu suatu bentuk sensasi baru yang unik, gigitan
sempurna pada lapisan atas coklat dan kualitas es krim yang lain dari yang lain.
Perusahaan ingin menggabungkan semua level yang terbaik. Sebagai contoh, ada
yang mengandung saus yang dikombinasikan dengan coklat dan potongan brownies.
Yang lain, potongan almond yang lembut pada coklat dengan saus karamel. Dan
perusahaan ingin semua ini ditawarkan dalam format yang menggugah. Hal tersebut
memberikan daya tarik tersendiri, karena banyaknya pilihan dan juga inovasi baru.
Dilihat dari desain kemasan dikembangkan melalui inovasi terbuka dengan
rekanan strategis, kemasan yang baru dan menarik secara visual adalah bagian tak
terpisahkan dari konsep alami yang berkelas. Desain yang cerdas mengena pada
konsep keseimbangan antara dampak lingkungan hidup yang minimal melalui
penggunaan materi-materi yang bisa diperbaharui dengan perlindungan produk yang
efektif. Hal lainnya adalah untuk menguatkan ritual konsumen: buka segel dan buka
kotak untuk menikmati produknya dalam kemasan lembut yang terbuat dari selulosa;
dikelilingi „emas‟ di dalam karton. Pemikiran tentang kotak perhiasan dalam desain
fungsi dan grafis, setiap macamnya mempunyai warna khas sendiri dalam kartonnya.
Dengan hadirnya varian Wall‟s Magnum, konsumen di Indonesia dapat
merasakan kenikmatan es krim premium dengan lapisan coklat Belgia yang tebal dan
renyah. Masing-masing varian Wall‟s Magnum mempunyai simbol/persepsi
tersendiri seperti Wall’s Magnum Classic melambangkan rasa orisinil Wall‟s
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
Magnum yang mampu memberikan rasa dengan kualitas terbaik tiada tara dari gigitan
pertama lapisan coklat Belgia sampai pada es krim vanilla yang begitu halus.
Kemudian Wall’s Magnum Almond, identik dengan seksi dan berjiwa petualang yang
dipancing dengan es krim vanilla yang halus berlapiskan coklat susu Belgia yang
tebal dan renyah ditambah gurihnya kacang almond. Bagi para konsumer yang ingin
memancarkan dan merasakan kemewahan, Wall’s Magnum Chocolate Truffle tersedia
dengan es krim coklat yang dicampuri coklat truffle berlapiskan coklat Belgia nan
tebal dan renyah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian dan
pembahasan data penelitian.Analisis data merupakan pengolahan data berdasarkan
jawaban responden dalam kuesioner. Ada dua analisis yang akan dipaparkan
dalam bab ini yaitu analisis regresi linear berganda dan regresi linear sederhana.
Pada awal pengujian dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian dilakukan
uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedasitas dan uji t. Selanjutnya analisis regresi linear berganda dan regresi
linier sederhana. Selain itu akan diadakan uji hipotesis untuk menentukan apakah
hipotesis yang sudah dipaparkan dalam bab II diterima atau ditolak. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Satistical
Product and Service Soluttion) 19.0 for Windows.
5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
5.1.1 Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan alat ukurnya. Validitas butir
diketahui dengan mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dengan skor total. Kriteria pengambilan keputusan untuk
menentukan valid jika memiliki nilai r hitung lebih besar atau sama
dengan r tabel (n = 100sebesar 0,195 dilihat di buku statistik tabel r ). Jika
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir instrumen yang dimaksud
tidak valid atau gugur. Hasil uji validitas masing-masing variabel dapat
disajikan pada tabel sebagai berikut:
Item Pertanyaan
Sikap iklan1
Sikap iklan2
Sikap iklan3
Sikap iklan4
Sikapmedia1
Sikapmedia2
Sikapmedia3
Sikapmedia4
brandimage1
brandimage2
brandimage3
brandimage4
brandattitude1
brandattitude2
brandattitude3
brandattitude4
minatbeli1
minatbeli2
minatbeli3
minatbeli4
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas
r-hitung
r-tabel
Keterangan
Sikap terhadap iklan
0,554
0,195
Valid
0,696
0,195
Valid
0,689
0,195
Valid
0,719
0,195
Valid
Sikap terhadap social media
0,522
0,195
Valid
0,645
0,195
Valid
0,668
0,195
Valid
0,469
0,195
Valid
Brand image
0,509
0,195
Valid
0,303
0,195
Valid
0,591
0,195
Valid
0,518
0,195
Valid
Brand attitude
0,656
0,195
Valid
0,735
0,195
Valid
0,731
0,195
Valid
0,609
0,195
Valid
Minat beli
0,301
0,195
Valid
0,445
0,195
Valid
0,522
0,195
Valid
0,303
0,195
Valid
Sumber: Data yang diolah, 2013
Hasil uji validitas variabel sikap terhadap iklan, sikap terhadap
social media, brand image, brand attitude dan minat beli menunjukkan
bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai r hitung lebih besar atau
sama dengan r tabel (0,195). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian adalah valid,
sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
5.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat diandalkan. Adanya konsistensi jawaban dari responden
mencerminkan bahwa suatu kuesioner dapat diandalkan. Penelitian ini
menggunakan Cronbach’s Alpha. Variabel dianggap reliabel jika memiliki
koefisien CA > 0,6. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari masing-masing
variabel.
No
1
2
3
4
5
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach's Alpha Keterangan
Sikap terhadap iklan
0,833
Reliabel
Sikap terhadap social media
0,767
Reliabel
Brand image
0,688
Reliabel
Brand attitude
0,844
Reliabel
Minat beli
0,609
Reliabel
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk variabel
sikap terhadap iklan sebesar 0,833; variabel sikap terhadap social media
sebesar 0,767; variabel brand image sebesar 0,688; variabel brand attitude
sebesar 0,844 dan variabel minat beli sebesar 0,609. Kelima variabel
tersebut memiliki nilai alpha > 0,600. Hal ini mengindikasikan bahwa
setiap instrumen penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas/kehandalan
yang baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
5.2 Karakteristik responden
Deskripsi responden yang disajikan dalam penelitian ini meliputi jenis
kelamin, usia dan uang saku. Berikut penjelasan dari masing – masing
karakteristik responden:
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dibedakan menjadi dua yaitu laki – laki dan perempuan. Berikut adalah
hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Laki – laki
46
46,0%
2
Perempuan
54
54,0%
100
100,0%
Total
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas diperoleh sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 54 (54,0%) orang dan
sisanya sebanyak 46 (46,0%) orang berjenis kelamin laki – laki.
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dikelompokkan pada
rentang usia yang paling muda 17 tahun sampai di atas 24 tahun.
Berikut adalah hasil Profil responden berdasarkan usia:
No
1
2
3
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Rentang Usia
Frekuensi
Persentase
17 – 20 tahun
26
26,0%
21 – 24 tahun
61
61,0%
Di atas 24 tahun
13
13,0%
100
100,0%
Total
Sumber: Data yang diolah, 2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berusia antara 21 sampai 24 tahun yaitu sebesar 61 orang (61,0%) dan
yang paling sedikit yang berusia di atas 24 tahun yaitu sebanyak 13
orang (13,0%).
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku
Karakteristik responden berdasarkan uang saku dalam penelitian
ini bermacam-macam mulai dari yang paling kecil yaitu kurang dari Rp.
1.000.000 sampai yang paling besar diatas Rp. 2.000.000. Berikut
adalah hasil karakteristik responden berdasarkan uang saku yang
diperoleh responden:
No
1
2
3
4
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku
Pendapatan
Frekuensi Persentase
Kurang dari Rp. 1.000.000
35
35,0%
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000
44
44,0%
Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000
18
18,0%
Di atas Rp. 2.000.000
3
3,0%
100
100,0%
Total
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan yabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki uang saku antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000
yaitu sebanyak 44 orang (44,0%) dan paling sedikit yang memiliki uang
saku di atas Rp. 2.000.000 yaitu sebanyak 3 orang (3,0%).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
5.3 Hasil Data Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan ringkasan hasil olahan data seluruh
variabel penelitian yang telah diolah dengan bantuan program SPSS 19.0 for
Windows. Pada bagian ini terdapat hasil statistik deskriptif masing-masing
untuk menjelaskan rata-rata, nilai minimum dan maksimum dari masingmasing variabel. Variabel pertama adalah sikap terhadap iklan. Variabel
kedua adalah sikap terhadap social media twitter. Variabel ketiga adalah
brand image. Variabel keempat adalah brand attitude. Variabel kelima
adalah minat beli.
Tabel 5.6 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap
Terhadap Iklan
Indikator
Minimum
1
Maximum
5
Mean
3.79
Saya antusias terhadap iklan Magnum ice cream
2
5
3.25
Saya terkesan terhadap iklan Magnum ice cream
1
5
3.32
Saya mendukung iklan Magnum ice cream
1
5
3.18
Saya suka terhadap iklan Magnum ice cream
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki
nilai Mean paling tinggi yaitu 3.79, dengan skala yang paling kecil yang
dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
Tabel 5.7 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap
Terhadap Social Media Twitter
Indikator
Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID
yang disampaikan menarik
Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID
dapat menimbulkan perasaan positif
Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID
dapat menimbulkan perasaan senang
Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID
memberikan informasi yang saya butuhkan
Minimum
2
Maximum
5
Mean
3.64
1
5
3.39
1
5
3.27
1
5
3.31
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki
nilai Mean paling tinggi yaitu 3.64, dengan skala yang paling kecil yang
dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5.
Tabel 5.8 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian
Brand Image
Indikator
Magnum ice cream merupakan ice cream yang
lezat
Magnum ice cream merupakan ice cream mahal
Magnum ice cream merupakan ice cream yang
terbuat dari bahan-bahan luar negeri
Magnum ice cream merupakan ice cream dengan
lapisan coklat Belgia
Minimum
1
Maximum
5
Mean
4.03
1
5
3.75
1
5
3.40
1
5
3.49
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki nilai
Mean paling tinggi yaitu 4.03, dengan skala yang paling kecil yang dipilih
adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Tabel 5.9 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian
Brand Attitude
Indikator
Saya senang mengkonsumsi Magnum ice cream
Minimum
1
Maximum
5
Mean
3.71
Magnum ice cream memiliki kualitas yang tinggi
1
5
3.70
Saya puas mengkonsumsi Magnum ice cream
1
5
3.72
Saya bangga mengkonsumsi Magnum ice ceam
1
5
3.11
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 3 (Q3) memiliki
nilai Mean paling tinggi yaitu 3.72, dengan skala yang paling kecil yang
dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5.
Tabel 6.0 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian
Minat Beli
Indikator
Minimum
1
Maximum
5
Mean
3.69
Saya akan membeli Magnum ice cream
untuk teman saya
1
5
3.27
Saya akan membeli Magnum ice cream
untuk hadiah
Saya akan merekomendasikan Magnum ice
cream kepada teman dan keluarga saya
1
5
3.27
1
5
3.56
Saya akan membeli Magnum ice cream
untuk saya sendiri
Sumber: Data yang diolah, 2013
Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki
nilai Mean paling tinggi yaitu 3.69, dengan skala yang paling kecil yang
dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
5.4 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah
data yang digunakan telah bebas dari masalah normalitas, multikolinearitas,
dan heteroskedastisitas. Jika salah satu asumsi klasik tidak terpenuhi, maka
akan menyebabkan bias pada persamaan regresi yang berpengaruh terhadap
hasil penelitian. Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama yang harus
terpenuhi sebelum dilakukan analisis data dengan uji regresi.
5.4.1
Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
melihat
apakah
data
berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan apakah data
layak atau tidak untuk dianalisa. Pengujian normalitas menggunakan
teknik analisis Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas untuk
masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini:
Tabel 6.1. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov
Variabel
Kolmogorov Signifikansi Kesimpulan
Smirnov
Sikap terhadap iklan
1,216
0,104
Normal
Sikap social media
1,111
0,169
Normal
Brand image
1,048
0,222
Normal
Brand attitude
1,239
0,093
Normal
Minat beli
0,988
0,283
Normal
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
seluruh variabel lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogorov Smirnov
lebih kecil dari 1,960, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel dalam penelitian berdistribusi normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang
normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak
jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik
normal P-P Plot terhadap residual error model.
Grafik 1. Uji Normalitas Model I
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada
tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi
tersebut sudah berdistribusi normal.
5.4.2
Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya korelasi antar
variabel-variabel dependen. Dasar pemikiran bahwa model regresi linier
klasik mengasumsikan tidak terjadi multikolinier diantara variabel.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Model regresi yang baik statusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolenieritas dapat
dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai tolerance dan
VIF, apabila VIF di bawah 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 maka
variabel independen yang digunakan terlepas dari permasalahan
multikolenieritas. Berikut adalah hasil pengujian multikolinearitas:
Tabel 6.2. Uji Multikolenieritas
Variabel
Toleransi VIF
Keterangan
Sikap terhadap iklan
0,739
1,354 Non Multikolinearitas
Sikap terhadap social
0,739
1,354 Non Multikolinearitas
media
Sumber: Data yang diolah, 2013
Hasil pengujian multikolinearitas diperoleh seluruh variabel
independen yang digunakan pada model regresi memiliki nilai
tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel
independen yang digunakan dalam model regresi pada penelitian ini.
5.4.3
Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah di
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
model
yang
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Kriteria
untuk
menentukan data tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu jika nilai
signifikansi > 0,05. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Tabel 6.3. Uji Heterokedastisitas
Variabel Dependen : brand image
Variabel Independen
Signifikansi
Keterangan
Sikap terhadap iklan
0,306
Non heteroskedastisitas
Sikap terhadap social media
0,444
Non heteroskedastisitas
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa
seluruh variabel independen tidak berhubungan secara signifikan
dengan absolut residual. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi > 0,05
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada
variabel independen yang digunakan dalam model regresi.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat
disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Grafik 2. Uji Heteroskedatisitas Model I
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat
pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang
berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi.
5.5 Uji Hipotesis I
Hipotesis I yang diajukan dalam penelitian ini adalah sikap terhadap iklan
dan social media berpengaruh positif pada brand image. Untuk menguji
hipotesis ini digunakan analisis regresi linier berganda. Variabel Independen
adalah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Variabel
dependennya adalah brand image.
5.5.1
Pengaruh sikap terhadap iklan dan social media pada brand
image
Tabel 6.4
Hasil Uji Regresi Pertama
Variabel Dependen : brand image
Variabel Independen
B Koefisien t hitung
Sign.
Sikap terhadap iklan
0,349
2,839
0,006
Sikap terhadap social media
0,164
1,081
0,282
Konstanta = 7,713
F hitung = 8,371
Signifikansi = 0,000
R Square = 0,147
Sumber: Data yang diolah, 2013
Berdasarkan pada tabel 5.10 dapat ditransformasikan ke dalam
persamaan regresi linier sebagai berikut:
brand image = 7,713 + 0,349 sikap terhadap iklan + 0,164 sikap
terhadap social media + e
Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai
konstanta sebesar 7,713 menunjukkan bahwa brand image akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
mengalami kenaikan sebesar 7,713, jika nilai sikap terhadap iklan dan
sikap terhadap social media sama dengan nol.
a. Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image
Hipotesis untuk sikap terhadap iklan dengan brand image
adalah sebagai berikut:
Hipotesis:
Ha1a: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image.
Ho1a: Sikap terhadap iklan tidak berpengaruh positif pada brand
image.
Berdasarkan dari tabel 5.10 diperoleh nilai koefisien regresi
variabel sikap terhadap iklan sebesar 0,349 dan nilai t hitung sebesar
2,839 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,006 < 0,05)
maka dapat disimpulkan bahwa H1a diterima, artinya sikap terhadap
iklan berpengaruh positif pada brand image. Nilai positif pada
koefisien regresi variabel sikap terhadap iklan menunjukkan bahwa
semakin meningkat sikap terhadap iklan maka persepsi mengenai
brand image semakin baik.
b. Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image
Hipotesis untuk sikap terhadap social media pada brand image
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Hipotesis:
Ha1b: Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand
image.
Ho1b: Sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif pada
brand image.
Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi variabel sikap
terhadap social media sebesar 0,164 dan nilai t hitung sebesar 1,081
dengan nilai signifikansi sebesar 0,282. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan (0,282 > 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa H1b ditolak, artinya sikap terhadap social
media tidak berpengaruh positif pada brand image, dengan kata lain
apabila sikap terhadap social media meningkat, persepsi konsumen
mengenai brand image belum tentu meningkat.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk mendeteksi seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Sebaliknya, nilai R2 yang mendekati satu menandakan variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2005). Kelemahan mendasar penggunaan R2 yaitu bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai R2 sebesar 0,147
atau 14,7%. Hal ini berarti 14,7 % variasi brand image dapat
dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu sikap
terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Sedangkan sisanya
sebesar 85,3% (100% - 14,7%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model transformasi regresi.
5.6 Uji Hipotesis II
5.6.1
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode
grafik. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil
mengikuti garis diagonal. Grafik normalitas data penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut.
Grafik 3. Uji Normalitas Model II
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada
tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi
tersebut sudah berdistribusi normal.
5.6.2
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat
disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Grafik 4. Uji Heteroskedatisitas Model II
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat
pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa
model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, artinya
tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
5.6.3 Hasil Regresi Model II
Pengaruh brand image terhadap brand attitude
Tabel 6.5 Hasil Uji Regresi Kedua
Variabel Dependen : brand attitude
Variabel Independen
Koefisien
t hitung
Sign.
Brand image
0,353
3,370
0,001
Konstanta = 9,059
R Square = 0,104
Sumber: Data yang diolah, 2013
Hasil analaisis regresi linier sederhana dapat ditransformasikan
ke dalam persamaan regresi sebagai berikut:
brand attitude = 9,059 + 0,353 brand image
Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai
konstanta sebesar 9,059 menunjukkan bahwa brand image akan
mengalami kenaikan sebesar 9,059 jika nilai brand image sama dengan
nol.
Hipotesis untuk brand image terhadap brand attitude adalah
sebagai berikut:
Ha2: brand image berpengaruh positif pada brand attitude.
Ho2: brand image tidak berpengaruh positif pada brand attitude.
Berdasarkan dari tabel 5.11 diperoleh nilai koefisien regresi
variabel brand image sebesar 0,353 dan nilai t hitung sebesar 3,370
dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,001< 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima, artinya brand image
berpengaruh positif dengan brand attitude. Nilai positif pada koefisien
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
regresi variabel brand image menunjukkan semakin meningkat
persepsi brand image maka semakin meningkaat pula persepsi
konsumen mengenai brand attitude.
5.7 Uji Hipotesis III
5.7.1
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode grafik.
Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis
diagonal. Grafik normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut.
Grafik 5. Uji Normalitas Model III
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada
tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi
tersebut sudah berdistribusi normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.7.2
88
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat
disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Grafik 6. Uji Heteroskedatisitas Model III
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat
pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa
model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, artinya
bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi.
5.7.3 Hasil Regresi Model III
Pengaruh brand attitude terhadap minat beli
Tabel 6.6 Hasil Uji Regresi Ketiga
Variabel Dependen : minat beli
Variabel Independen
Koefisien
t hitung
Sign.
Brand attitude
0,411
6,396
0,000
Konstanta = 7,938
R Square = 0,294
Sumber: Data yang diolah, 2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Hasil analaisis regresi linier sederhana dapat ditransformasikan
ke dalam persamaan regresi sebagai berikut:
minat beli = 7,398 + 0,411brand attitude
Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai
konstanta sebesar 7,398 menunjukkan bahwa brand image akan
mengalami kenaikan sebesar 7,398 jika nilai brand attitude sama
dengan nol.
Hipotesis untuk brand attitude pada minat beli adalah sebagai
berikut:
Ha2: brand attitude berpengaruh positif pada minat beli.
Ho2: brand attitude tidak berpengaruh positif pada minat beli.
Berdasarkan dari tabel 5.12 diperoleh nilai koefisien regresi
variabel brand attitude sebesar 0,411 dan nilai t hitung sebesar 6,296
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,000 < 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima, artinya brand attitude
berpengaruh positif dengan minat beli. Nilai positif pada koefisien
regresi variabel brand attitude menunjukkan apabila persepsi
konsumen mengenai brand attitude meningkat maka minat beli
konsumen juga akan meningkat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
5.8 Pembahasan
Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap
iklan dan social media pada brand image, brand attitude dan minat beli
konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta. Berikut adalah penjelasan
dari masing – masing pengujian hipotesis:
5.8.1
Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang
menyatakan “Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand
image.”dapat diterima secara statistik oleh penelitian empiris. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang kurang dari
taraf kesalahan 5% (0,006 < 0,05). Menurut teori yang dikemukakan
oleh Azwar (2009) menyatakan bahwa dalam penyampaian informasi,
iklan membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya
sikap. Iklan yang ditampilkan di media cetak maupun media elektronik
akan membentuk suatu persepsi tersendiri bagi konsumen yang melihat.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar
sebanyak 61,0% responden berusia antara 21-24 tahun. Hasilini
mengindikasikan bahwa responden berusia remaja yang rata–rata masih
berstatus mahasiswa. Menurut survey yang dilakukan Ghozali (2007),
bahwa anak muda paling mudah terpengaruh terhadap iklan. Hal ini
menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak muda memiliki sikap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
yang positif terhadap iklan. Sikap yang positif ini akan mempengaruhi
pencitraan suatu merek tertentu yang diiklankan.
Sikap konsumen terhadap iklan yang positif ditunjukkan
dengan antusias dan suka terhadap iklan Magnum ice cream sehingga
menimbulkan citra yang baik, misalnya konsumen percaya bahwa
Magnum ice cream merupakan ice creamnya para raja yang mahal.
Konsumen yang memiliki sikap terhadap merek yang positif akan
mempengaruhi brand image yang diciptakan. Nilai koefisien regresi
sebesar 0,349 yang memiliki arah positif. Hal ini berarti semakin baik
sikap terhadap iklan maka semakin baik brand image produk Wall’s
Magnum.
5.8.2
Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand
image
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap social
media tidak berpengaruh pada brand image. Hal ini dapat dilihat pada
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar
0,282 yang lebih besar dari taraf kesalahan 5 %. Promosi suatu produk
dapat dilakukan di berbagai media, baik media cetak maupun
elektronik. Hal tersebut bertujuan agar volume penjualan produk dapat
meningkat.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Arwiedya (2011)
menyatakan bahwa salah satu promosi melalui social media.Social
media yang dapat berupa facebook, twitter, dan web. Hal ini akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
mempermudah menambah konsumen. Akan tetapi menurut hasil
penelitian, menunjukkan bahwa sikap terhadap social media tidak
berpengaruh terhadap brand image dapat disebabkan karena social
media hanya digunakan untuk orang yang terbisa menggunakan jejaring
sosial saja. Orang tua serta anak–anak yang jarang menggunakan social
media tentunya tidak akan tahu promosi melalui twitter.
Media twitter sebagian besar digunakan oleh kaum remaja dan
tidak bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tidak dapat
menciptakan brand image yang signifikan di mata konsumen.
Konsumen lebih dapat menikmati iklan di televisi maupun di media
cetak berupa majalah daripada di jejaring sosial. Promosi melalui
twitter efisien dilakukan untuk meningkatkan konsumen tetapi hanya
sebatas pada pengguna social media saja tidak dapat mencakup
konsumen secara menyeluruh.
5.8.3
Brand image berpengaruh positif terhadap brand attitude
Penelitian ini berhasil mebuktikan secara empiris hipotesis kedua
yang menyatakan “Brand image berpengaruh positif pada brand
attitude.”Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001
yang lebih kecil dari taraf kesalahan 5% (0,001 < 0,05). Brand image
memainkan peran penting dalam pasar. Produk yang memiliki brand
image yang baik akan lebih laku di pasaran. Brand image
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
mempresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk dari
informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.
Brand image biasanya terbentuk dari semua pengalaman konsumsi atau
semua informasi yang dirasakan oleh seorang konsumen. Sebuah produk yang
memiliki brand image positif di mata konsumen akan menciptakan sikap
positif konsumen. Konsumen akan percaya dengan kualitas Magnum ice
cream yang dikonsumsinya. Hal ini kosisten dengan teori yang dikemukakan
oleh Simon dan Ruth (dalam Sitinjak 2005) yang mencatat bahwa sikap
terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.
Begitu pula halnya dengan merek Magnum ice cream tentunya akan
mempengaruhi sikap konsumen.
Nilai koefisien regresi sebesar 0,353 yang memiliki arah positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi brand image suatu merek maka semakin
tinggi brand attitude konsumen. Menurut Handoko dan Dharmmesta,
(2011) sikap yang dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya
terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari
yang lain. Jika brand image Magnum ice cream sudah melekat pada
konsumen maka konsumen cenderung senang untuk mengkonsumsinya.
5.8.4
Brand attitude berpengaruh positif terhadap minat beli
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai signifikansi untuk
brand attitude sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.
Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan “Brand attitude
berpengaruh positif dengan minat beli.” terbukti secara statistik oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
penelitian empiris. Sikap terhadap merek merupakan evaluasi
keseluruhan konsumen terhadap merek. Sikap terhadap merek tertentu
dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. Apabila konsumen telah
mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tertentu
dan merek itu positif, maka akan menimbulkan keinginan yang positif
untuk membeli produk tersebut.
Menurut Handoko dan Dharmmesta (2011), menyatakan bahwa
minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk
membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan
merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Minat membeli sebuah
produk dapat dilihat dari intensitas konsumen untuk membeli, ada juga
niat untuk merekomendasikan Magnum ice cream untuk orang lain.
Dalam
melakukan
pembelian
sebuah
produk
tentunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hasil penelitian menujukkan nilai R
Square sebesar 0,294 yang menunjukkan bahwa 29,4% minat beli
dipengaruhi oleh sikap terhadap merek dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Sikap terhadap
merek ini sangat penting diperhatikan agar minat beli Magnum ice
cream dapat ditingkatkan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
yang menunjukkan arah positif dari koefisien regresi variabel brand
attitude.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image. Semakin tinggi
sikap terhadap iklan maka semakin baik brand image suatu produk. Hal ini
karena iklan yang ditampilkan dapat memberi efek sugesti bagi konsumen
sehingga akan tercipta brand image di mata konsumen.
2. Sikap terhadap social media tidak berpengaruh pada brand image. Social
media hanya digunakan oleh para remaja atau kalangan tertentu yang
terbiasa menggunakan jejaring sosial. Orang tua serta anak–anak yang
jarang menggunakan social media sehingga kurang efektif apabila promosi
hanya melalui twitter.
3. Brand image berpengaruh positif pada brand attitude. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik brand image suatu produk maka
semakin baik juga brand attitude kosumen. Sikap terhadap merek tertentu
dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.
4. Brand attitude berpengaruh positif pada minat beli Magnum ice cream.
Semakin positif sikap pada merek akan menimbulkan dorongan untuk
membeli.
95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
6.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, saran yang dapat diberikan dari
hasil penelitian sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Unilever
a. Perusahaan harus tetap mempertahankan ide-ide kreatif dalam
pembuatan iklan yang unik dan berbeda, karena iklan merupakan
kekuatan sebagai media informasi untuk memasarkan produk dan
membentuk minat beli.
b. Perusahaan tetap mempertahankan brand image yang sudah melekat
pada Magnum ice cream sebagai ice cream premium itu sendiri agar
dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan lain.
c. Perusahaan dapat melihat bahwa penggunaan social media pada
twitter hanya digunakan pada kalangan tertentu saja, sehingga
diharapkan perusahaan lebih memperhatikan segmen pasar yang lebih
luas.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat mengambil sampel
yang lebih luas karena penulis hanya mengambil sampel di tiga daerah
saja untuk mewakili Kota Yogyakarta.
b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan sarana social
media yang lain selain twitter, misalnya dengan facebook maupun
webnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
c. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain misalnya sikap
terhadap produk sebagai variabel independen yang mempengaruhi
brand image, brand attitude dan minat beli.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Morrisan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta:
Ramdina Prakarsa.
Amirullah, 2002.Perilaku Konsumen. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An
Integrated Marketing Communication Perspective. 8th Edition. New York:
McGraw-Hill.
Dewi, Ike Janita. 2009. Creatting & Sustaining Brand Equity Aspek Manajerial
Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara books.
Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Handoko, T. Hani., dan Dharmmesta, BS., 2011, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT
Grasindo Persada.
Janben, V. (2001). Effectiveness in Advertising Concept, Planning and Evaluation.
Retrieved December 5, 2005, from http://www.simon-kucher.com.
Kotler, Philip, 2004. Peinsip-Prinsip Pemasaran Jilid1.Edisi 10.Jakarta : Indeks.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001.Dasar-Dasar Pemasaran (terj. Alex
Sindoro). Jilid 1.Edisi 9.Jakarta : Indeks
98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kuncoro, M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan
Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.
Mowen, John.C dan Michael Minor, (2002). Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga.
Morissan, M.A. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta:
Kencana.
Ogi Sulistian. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok
Gudang Garam Filter.Kuningan: Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan.
Prisgunanto, Ilham.2006. Komunikasi Pemasaran; Strategidan Taktik dilengkapi
analisis SOSTAC dan STOP-SIT. Jakarta: Ghali Indonesia.
Rangkuti, Freddy. 2009. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Schiffman, Leon., dan Kanuk, Leslie Lazar., 2008, Perilaku Konsumen, Indonesia:
PT Macanan Jaya Cemerlang
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasinya Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Shimp, Terence A. 2003. Advertising Promotion and Supplement Aspect of
Integrated Marketing Communication 5thEdition ; Alih Bahasa : Periklanan
Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5,
Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta : Erlangga.
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Sitinjak, Tony. 2006. Kinerja Citra, Sikap, dan Ekuitas Merek, Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank BUMNDI Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 1
(maret), 35-51
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D). Bandung: Alfabeta.
Tempobisnis, 19 November 2012
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran.Edisi 2. Yogyakarta: Andi Ofset
Tribunjogja, 17 september 2012
http://www.unilever.com.
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN I
KUESIONER
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kuesioner
Saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
ini. Pertanyaan terdiri bagian I dan II. Masing-masing daftar pertanyaan telah
disediakan alternatif jawaban. Saudara/i diminta untuk memilih alternatif jawaban
PERTANYAAN BAGIAN II
Berikan jawaban anda dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu kolom
pertanyaan yang anda pilih.
Keterangan
:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
N
: Netral
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
dengan memberi tanda silang (x) pada kolom yang telah disediakan.
PERTANYAAN BAGIAN I
Data identitas responden.
Peranyaan-pertanyaan berikut hanya untuk tujuan statistik responden.
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut saudara/i paling tepat.
1. Nama
: …………………..
A. Sikap terhadap iklan
2. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3. Usia
: ( ) 17 s/d 20 tahun
No
Pertanyaan
1
Saya suka iklan Magnum ice cream
2
Saya antusias terhadap iklan Magnum
( ) 21 s/d 24 tahun
( ) di atas 24 tahun
SS
S
N
TS
STS
ice cream
3
Saya terkesan terhadap iklan Magnum
ice cream
4. Jumlah uang saku per bulan (tidak termasuk uang kuliah dan uang kos) :
( )
Rp 1.000.000
4
Saya mendukung iklan Magnum ice
cream
( ) Rp1.000.000 – Rp 1.500.000
( ) Rp1.501.000 – Rp 2.000.000
( ) > Rp 2.000.000
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Sikap terhadap sosial media twitter
No
Pertanyaan
1
Menurut
D. Brand Attitude
SS
saya
@MyMagnumID
Timeline
S
N
TS
STS
pada
Menurut
Pertanyaan
1
Saya senang mengkonsumsi Magnum
yang disampaikan
2
saya
@MyMagnumID
Timeline
pada
Menurut
saya
@MyMagnumID
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Magnum ice cream memiliki kualitas
yang tinggi
dapat menimbulkan
3
perasaan positif
3
SS
ice cream
menarik
2
No
Saya puas mengkonsumsi Magnum ice
cream
Timeline
pada
4
dapat menimbulkan
Saya bangga mengkonsumsi Magnum
ice ceam
perasaan senang
4
Menurut
saya
Timeline
pada
E. Minat beli
@MyMagnumID memberikan informasi
yang saya butuhkan
No
Pertanyaan
1
Saya akan membeli Magnum ice cream
untuk saya sendiri
C. Brand Image
2
No
Pertanyaan
1
Magnum ice cream merupakan ice cream
SS
S
N
TS
STS
untuk teman saya
3
yang lezat
2
3
Magnum ice cream merupakan ice cream
Saya akan membeli Magnum ice cream
Saya akan membeli Magnum ice cream
untuk hadiah
4
Saya akan merekomendasikan Magnum
mahal
ice cream kepada teman dan keluarga
Magnum ice cream merupakan ice cream
saya
yang terbuat dari bahan-bahan luar negeri
4
Magnum ice cream merupakan ice cream
dengan lapisan coklat Belgia
102
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN II
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Frequencies karakteristik Responden
Statistics
N
Valid
Mis sing
jenis kelamin
100
0
us ia
100
0
uang s aku
100
0
Frequency Table
jenis k elam in
Valid
laki - laki
Perempuan
Total
Frequenc y
46
54
100
Percent
46,0
54,0
100,0
Valid Percent
46,0
54,0
100,0
Cumulativ e
Percent
46,0
100,0
usia
Valid
>24
17-20
21-24
Total
Frequenc y
13
26
61
100
Percent
13,0
26,0
61,0
100,0
Valid Percent
13,0
26,0
61,0
100,0
Cumulativ e
Percent
13,0
39,0
100,0
uang s ak u
Valid
< 1 jt
> 2 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
Total
Frequenc y
35
3
44
18
100
Percent
35,0
3,0
44,0
18,0
100,0
Valid Percent
35,0
3,0
44,0
18,0
100,0
Cumulativ e
Percent
35,0
38,0
82,0
100,0
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN III
HASIL VALIDITAS
DAN RELIABILITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HASIL VALIDITAS
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,833
N of Items
4
Item -Total Statis tics
SI1
SI2
SI3
SI4
Scale Mean if
Item Deleted
9,7700
10,3500
10,2300
10,3000
Scale
Varianc e if
Item Deleted
5,330
4,715
4,401
4,333
Correc ted
Item-Total
Correlation
,554
,696
,689
,719
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,833
,775
,777
,763
Reliability
Cas e Proce ss ing Summ ary
N
Cases
Valid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,767
N of Items
4
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Item -Total Statis tics
ST1
ST2
ST3
ST4
Scale
Varianc e if
Item Deleted
3,908
3,446
3,196
3,404
Scale Mean if
Item Deleted
9,9700
10,2200
10,3400
10,3000
Correc ted
Item-Total
Correlation
,522
,645
,668
,469
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,737
,673
,655
,777
Reliability
Cas e Proce ss ing Summ ary
N
Cases
Valid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,688
N of Items
4
Item -Total Statis tics
BI1
BI2
BI3
BI4
Scale Mean if
Item Deleted
10,9600
11,2000
11,7200
11,3900
Scale
Varianc e if
Item Deleted
4,362
4,485
3,941
3,978
Correc ted
Item-Total
Correlation
,509
,303
,591
,518
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,603
,738
,546
,592
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,844
N of Items
4
Item -Total Statis tics
BA1
BA2
BA3
BA4
Scale
Varianc e if
Item Deleted
6,134
6,430
6,026
6,495
Scale Mean if
Item Deleted
10,1300
10,2900
10,2900
10,9000
Correc ted
Item-Total
Correlation
,656
,735
,731
,609
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,814
,782
,780
,833
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,609
N of Items
4
Item -Total Statis tics
MB1
MB2
MB3
MB4
Scale Mean if
Item Deleted
10,1000
10,5200
10,5200
10,2300
Scale
Varianc e if
Item Deleted
5,323
4,798
4,394
5,027
Correc ted
Item-Total
Correlation
,301
,445
,522
,303
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,600
,497
,432
,605
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN IV
 DESKRIPTIF VARIABEL
PENELITIAN
 HASIL UJI REGRESI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Statistik Deskritif
Descriptives
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SI1
100
1
5
3.79
.856
SI2
100
2
5
3.25
.892
SI3
100
1
5
3.32
.920
SI4
100
1
5
3.18
.968
SS1
100
2
5
3.64
.674
SS2
100
1
5
3.39
.737
SS3
100
1
5
3.27
.802
SS4
100
1
5
3.31
.895
BI1
100
1
5
4.03
1.020
BI2
100
1
5
3.75
1.226
BI3
100
1
5
3.40
1.064
BI4
100
1
5
3.49
1.219
BA1
100
1
5
3.71
1.166
BA2
100
1
5
3.70
.980
BA3
100
1
5
3.72
1.083
BA4
100
1
5
3.11
1.154
MB1
100
1
5
3.69
.992
MB2
100
1
5
3.27
.983
MB3
100
1
5
3.27
1.024
MB4
100
1
5
3.56
1.085
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Uji Normalitas
NPar Tests
One -Sam ple Kolm ogorov-Sm ir nov Tes t
N
Normal Parameters a,b
Mos t Ex treme
Dif f erences
sikap
terhadap iklan
100
13,5400
2,96587
,122
,068
-,122
1,216
,104
Mean
Std. Deviation
Abs olute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
sikap
terhadap
sosial media
100
13,6100
2,39905
,111
,100
-,111
1,111
,169
Brand
image
100
14,6700
3,33955
,105
,071
-,105
1,048
,222
brand
attitude
100
14,2400
3,66010
,124
,072
-,124
1,239
,093
minat beli
100
13,7900
2,77177
,099
,093
-,099
,988
,283
a. Test dis tribution is Normal.
b. Calc ulated f rom data.
Uji Multikolinearitas
Regression
b
V ariables Ente re d/Rem oved
Model
1
V ariables Entered
sikap terhadap sosial
media,
a sikap terhadap
iklan
V ariables
Remov ed
Method
.
Enter
a. A ll requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Brand image
Coe fficientsa
Model
1
(Constant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,713
1,903
,349
,123
,164
,152
Standardized
Coefficients
Beta
,310
t
4,053
2,839
Sig.
,000
,006
,118
1,081
,282
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,739
1,354
,739
1,354
a. Dependent Variable: Brand image
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Uji Heteroskedastisitas
Regression
Variables Entere d/Re m ovebd
Model
1
Variables Entered
sikap terhadap s osial
media,
sikap terhadap
a
iklan
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: abs res
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
2,429
1,097
,073
,071
-,067
,088
Standardized
Coef f icients
Beta
,121
t
2,214
1,030
Sig.
,029
,306
-,090
-,769
,444
a. Dependent V ariable: absres
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Grafik Histogram
Grafik P-P Plot
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model I
Scatter Plot
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 1A DAN 1B
Regression
Variables Entere d/Re m ovebd
Model
1
Variables
Remov ed
Variables Entered
sikap terhadap sosial
media,
a
sikap terhadap iklan
.
Method
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Brand image
Model Sum m ary
Model
1
R
,384 a
R Square
,147
Adjusted
R Square
,130
Std. Error of
the Estimate
3,11564
a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media,
sikap terhadap iklan
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
162,512
941,598
1104,110
df
2
97
99
Mean Square
81,256
9,707
F
8,371
Sig.
,000 a
a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan
b. Dependent Variable: Brand image
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
7,713
1,903
,349
,123
,164
,152
Standardized
Coef f icients
Beta
,310
t
4,053
2,839
Sig.
,000
,006
,118
1,081
,282
a. Dependent V ariable: Brand image
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiNormalitas Model II
Grafik Histogram
Charts
Grafik P-P Plot
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model II
Scatter Plot
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 2
Regression
Variables Enter ed/Re m ovebd
Model
1
Variables Entered
Brand imagea
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: brand attitude
Model Sum m ary
Model
1
R
,322 a
R Square
,104
Adjusted
R Square
,095
Std. Error of
the Estimate
3,48252
a. Predictors: (Constant), Brand image
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
137,702
1188,538
1326,240
df
1
98
99
Mean Square
137,702
12,128
F
11,354
Sig.
,001 a
a. Predictors: (Constant), Brand image
b. Dependent Variable: brand attitude
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
Brand image
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
9,059
1,576
,353
,105
Standardized
Coef f icients
Beta
,322
t
5,747
3,370
Sig.
,000
,001
a. Dependent Variable: brand attitude
115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiNormalitas Model III
Grafik Histogram
Charts
Grafik P-P Plot
116
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model III
Scatter Plot
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 3
Regression
Variables Enter ed/Re m ovebd
Model
1
Variables
Entered
brand attitudea
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: minat beli
Model Sum m ary
Model
1
R
,543 a
R Square
,294
Adjusted
R Square
,287
Std. Error of
the Estimate
2,33997
a. Predictors: (Constant), brand attitude
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
223,993
536,597
760,590
df
1
98
99
Mean Square
223,993
5,475
F
40,908
Sig.
,000 a
a. Predictors: (Constant), brand attitude
b. Dependent Variable: minat beli
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
brand attitude
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
7,938
,944
,411
,064
Standardized
Coef f icients
Beta
,543
t
8,405
6,396
Sig.
,000
,000
a. Dependent Variable: minat beli
118
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN V
REKAPITULASI DATA
PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Frequencies karakteristik Responden
Statistics
N
Valid
Mis sing
jenis kelamin
100
0
us ia
100
0
uang s aku
100
0
Frequency Table
jenis k elam in
Valid
laki - laki
Perempuan
Total
Frequenc y
46
54
100
Percent
46,0
54,0
100,0
Valid Percent
46,0
54,0
100,0
Cumulativ e
Percent
46,0
100,0
usia
Valid
>24
17-20
21-24
Total
Frequenc y
13
26
61
100
Percent
13,0
26,0
61,0
100,0
Valid Percent
13,0
26,0
61,0
100,0
Cumulativ e
Percent
13,0
39,0
100,0
uang s ak u
Valid
< 1 jt
> 2 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
Total
Frequenc y
35
3
44
18
100
Percent
35,0
3,0
44,0
18,0
100,0
Valid Percent
35,0
3,0
44,0
18,0
100,0
Cumulativ e
Percent
35,0
38,0
82,0
100,0
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HASIL VALIDITAS
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,833
N of Items
4
Item -Total Statis tics
SI1
SI2
SI3
SI4
Scale Mean if
Item Deleted
9,7700
10,3500
10,2300
10,3000
Scale
Varianc e if
Item Deleted
5,330
4,715
4,401
4,333
Correc ted
Item-Total
Correlation
,554
,696
,689
,719
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,833
,775
,777
,763
Reliability
Cas e Proce ss ing Summ ary
N
Cases
Valid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,767
N of Items
4
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Item -Total Statis tics
ST1
ST2
ST3
ST4
Scale
Varianc e if
Item Deleted
3,908
3,446
3,196
3,404
Scale Mean if
Item Deleted
9,9700
10,2200
10,3400
10,3000
Correc ted
Item-Total
Correlation
,522
,645
,668
,469
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,737
,673
,655
,777
Reliability
Cas e Proce ss ing Summ ary
N
Cases
Valid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,688
N of Items
4
Item -Total Statis tics
BI1
BI2
BI3
BI4
Scale Mean if
Item Deleted
10,9600
11,2000
11,7200
11,3900
Scale
Varianc e if
Item Deleted
4,362
4,485
3,941
3,978
Correc ted
Item-Total
Correlation
,509
,303
,591
,518
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,603
,738
,546
,592
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,844
N of Items
4
Item -Total Statis tics
BA1
BA2
BA3
BA4
Scale
Varianc e if
Item Deleted
6,134
6,430
6,026
6,495
Scale Mean if
Item Deleted
10,1300
10,2900
10,2900
10,9000
Correc ted
Item-Total
Correlation
,656
,735
,731
,609
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,814
,782
,780
,833
Reliability
Cas e Proce ss ing Sum m ary
N
Cases
V alid
Ex cludeda
Total
100
0
100
%
100,0
,0
100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.
Reliability Statis tics
Cronbac h's
A lpha
,609
N of Items
4
Item -Total Statis tics
MB1
MB2
MB3
MB4
Scale Mean if
Item Deleted
10,1000
10,5200
10,5200
10,2300
Scale
Varianc e if
Item Deleted
5,323
4,798
4,394
5,027
Correc ted
Item-Total
Correlation
,301
,445
,522
,303
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,600
,497
,432
,605
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Statistik Deskritif
Descriptives
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SI1
100
1
5
3.79
.856
SI2
100
2
5
3.25
.892
SI3
100
1
5
3.32
.920
SI4
100
1
5
3.18
.968
SS1
100
2
5
3.64
.674
SS2
100
1
5
3.39
.737
SS3
100
1
5
3.27
.802
SS4
100
1
5
3.31
.895
BI1
100
1
5
4.03
1.020
BI2
100
1
5
3.75
1.226
BI3
100
1
5
3.40
1.064
BI4
100
1
5
3.49
1.219
BA1
100
1
5
3.71
1.166
BA2
100
1
5
3.70
.980
BA3
100
1
5
3.72
1.083
BA4
100
1
5
3.11
1.154
MB1
100
1
5
3.69
.992
MB2
100
1
5
3.27
.983
MB3
100
1
5
3.27
1.024
MB4
100
1
5
3.56
1.085
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Uji Normalitas
NPar Tests
One -Sam ple Kolm ogorov-Sm ir nov Tes t
N
Normal Parameters a,b
Mos t Ex treme
Dif f erences
sikap
terhadap iklan
100
13,5400
2,96587
,122
,068
-,122
1,216
,104
Mean
Std. Deviation
Abs olute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
sikap
terhadap
sosial media
100
13,6100
2,39905
,111
,100
-,111
1,111
,169
Brand
image
100
14,6700
3,33955
,105
,071
-,105
1,048
,222
brand
attitude
100
14,2400
3,66010
,124
,072
-,124
1,239
,093
minat beli
100
13,7900
2,77177
,099
,093
-,099
,988
,283
a. Test dis tribution is Normal.
b. Calc ulated f rom data.
Uji Multikolinearitas
Regression
b
V ariables Ente re d/Rem oved
Model
1
V ariables Entered
sikap terhadap sosial
media,
a sikap terhadap
iklan
V ariables
Remov ed
Method
.
Enter
a. A ll requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Brand image
Coe fficientsa
Model
1
(Constant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7,713
1,903
,349
,123
,164
,152
Standardized
Coefficients
Beta
,310
t
4,053
2,839
Sig.
,000
,006
,118
1,081
,282
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,739
1,354
,739
1,354
a. Dependent Variable: Brand image
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Uji Heteroskedastisitas
Regression
Variables Entere d/Re m ovebd
Model
1
Variables Entered
sikap terhadap s osial
media,
sikap terhadap
a
iklan
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: abs res
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
2,429
1,097
,073
,071
-,067
,088
Standardized
Coef f icients
Beta
,121
t
2,214
1,030
Sig.
,029
,306
-,090
-,769
,444
a. Dependent V ariable: absres
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Grafik Histogram
Grafik P-P Plot
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model I
Scatter Plot
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 1A DAN 1B
Regression
Variables Entere d/Re m ovebd
Model
1
Variables
Remov ed
Variables Entered
sikap terhadap sosial
media,
a
sikap terhadap iklan
.
Method
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Brand image
Model Sum m ary
Model
1
R
,384 a
R Square
,147
Adjusted
R Square
,130
Std. Error of
the Estimate
3,11564
a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media,
sikap terhadap iklan
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
162,512
941,598
1104,110
df
2
97
99
Mean Square
81,256
9,707
F
8,371
Sig.
,000 a
a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan
b. Dependent Variable: Brand image
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
sikap terhadap iklan
sikap terhadap
sosial media
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
7,713
1,903
,349
,123
,164
,152
Standardized
Coef f icients
Beta
,310
t
4,053
2,839
Sig.
,000
,006
,118
1,081
,282
a. Dependent V ariable: Brand image
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiNormalitas Model II
Grafik Histogram
Charts
Grafik P-P Plot
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model II
Scatter Plot
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 2
Regression
Variables Enter ed/Re m ovebd
Model
1
Variables Entered
Brand imagea
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: brand attitude
Model Sum m ary
Model
1
R
,322 a
R Square
,104
Adjusted
R Square
,095
Std. Error of
the Estimate
3,48252
a. Predictors: (Constant), Brand image
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
137,702
1188,538
1326,240
df
1
98
99
Mean Square
137,702
12,128
F
11,354
Sig.
,001 a
a. Predictors: (Constant), Brand image
b. Dependent Variable: brand attitude
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
Brand image
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
9,059
1,576
,353
,105
Standardized
Coef f icients
Beta
,322
t
5,747
3,370
Sig.
,000
,001
a. Dependent Variable: brand attitude
115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiNormalitas Model III
Grafik Histogram
Charts
Grafik P-P Plot
116
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HasilUjiHeteroskedastisitas Model III
Scatter Plot
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UJI HIPOTESIS 3
Regression
Variables Enter ed/Re m ovebd
Model
1
Variables
Entered
brand attitudea
Variables
Remov ed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: minat beli
Model Sum m ary
Model
1
R
,543 a
R Square
,294
Adjusted
R Square
,287
Std. Error of
the Estimate
2,33997
a. Predictors: (Constant), brand attitude
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
223,993
536,597
760,590
df
1
98
99
Mean Square
223,993
5,475
F
40,908
Sig.
,000 a
a. Predictors: (Constant), brand attitude
b. Dependent Variable: minat beli
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
brand attitude
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
7,938
,944
,411
,064
Standardized
Coef f icients
Beta
,543
t
8,405
6,396
Sig.
,000
,000
a. Dependent Variable: minat beli
118
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA KARATERISTIK RESPONDEN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Jenis kelamin
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
Perempuan
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
laki - laki
Perempuan
laki - laki
Usia (tahun)
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
17-20
21-24
>24
21-24
21-24
21-24
>24
21-24
17-20
21-24
21-24
17-20
17-20
21-24
17-20
17-20
17-20
21-24
21-24
21-24
>24
21-24
21-24
21-24
>24
17-20
21-24
uang saku
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
119
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA KARATERISTIK RESPONDEN
No
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Jenis kelamin
laki - laki
Perempuan
laki - laki
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Usia (tahun)
21-24
17-20
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
17-20
17-20
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
17-20
21-24
17-20
>24
17-20
21-24
>24
21-24
21-24
21-24
21-24
21-24
>24
21-24
>24
21-24
>24
21-24
21-24
21-24
17-20
21-24
17-20
uang saku
< 1 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
> 2 jt
1-1.5 jt
> 2 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA KARATERISTIK RESPONDEN
No
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Jenis kelamin
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
laki - laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
laki - laki
laki - laki
Perempuan
Perempuan
laki - laki
Usia (tahun)
17-20
21-24
17-20
17-20
17-20
21-24
17-20
21-24
>24
>24
21-24
21-24
17-20
21-24
21-24
17-20
21-24
21-24
21-24
17-20
17-20
>24
21-24
17-20
>24
21-24
uang saku
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
1.5-2 jt
1-1.5 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
< 1 jt
1-1.5 jt
1-1.5 jt
1.5-2 jt
< 1 jt
> 2 jt
1.5-2 jt
121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA PENELITIAN
No
1
1
4
2
3
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
4
10
3
11
3
12
3
13
4
14
3
15
4
16
4
17
3
18
3
19
3
20
3
2
5
3
4
3
3
3
3
3
5
4
5
5
5
4
5
3
5
3
3
5
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
3
5
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
2
3
4
4
4
3
4
3
2
2
5
3
2
3
3
4
3
3
3
5
5
3
4
4
4
4
2
3
3
4
3
6
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
4
4
3
3
7
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
8
4
3
4
4
3
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
9
5
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
5
5
5
4
4
4
4
10
3
3
4
3
3
4
3
4
3
2
4
3
4
4
3
3
1
2
3
4
11
4
5
4
3
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
12
5
4
4
3
4
4
4
5
5
3
1
1
4
4
4
4
4
4
3
3
13
4
2
4
4
4
4
4
2
5
5
4
4
5
5
5
3
5
2
4
4
14
4
4
3
4
4
3
4
4
5
2
4
4
4
4
4
2
5
4
4
5
15
4
5
4
5
4
2
4
2
5
4
5
5
5
5
5
2
4
2
4
5
16
4
2
4
4
4
4
4
2
4
5
4
4
4
4
4
2
4
1
4
4
17
4
3
4
3
3
4
3
3
5
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
18
5
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
4
3
1
4
4
3
19
4
3
3
3
3
4
3
4
4
2
2
2
4
5
5
5
4
4
4
3
20
3
3
3
3
3
3
3
3
1
4
3
3
4
5
5
3
4
4
4
3
21
4
4
4
3
3
3
3
3
4
5
3
5
4
5
5
3
4
2
1
3
22
4
5
5
4
5
4
3
4
5
5
5
5
3
2
3
2
5
5
4
1
23
4
3
4
3
3
4
3
3
5
3
1
1
5
4
4
3
5
2
5
5
24
5
4
3
3
5
4
4
5
5
2
3
5
5
4
4
5
1
3
4
5
25
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
3
4
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
4
4
28
5
5
4
4
4
3
3
4
5
5
5
5
5
3
2
2
2
3
3
4
29
4
4
3
3
4
3
2
3
3
4
2
2
3
2
2
1
3
2
3
3
30
1
2
4
2
5
3
2
2
4
5
3
4
4
3
2
2
5
5
4
2
31
3
2
3
2
3
3
3
3
4
4
2
4
5
5
4
3
4
3
4
4
32
5
4
3
4
4
4
4
4
5
1
4
1
5
4
4
5
4
4
5
5
33
2
2
2
2
3
2
2
3
3
4
2
2
3
2
2
1
2
2
3
4
34
5
4
4
4
4
3
2
4
5
5
3
3
4
3
3
3
5
5
4
4
35
4
3
1
1
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
1
1
4
4
4
4
36
5
4
3
3
2
1
1
4
4
4
2
2
5
3
1
2
5
4
3
1
122
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA PENELITIAN
No
37
1 2 3
3 2 2
4
1
5
4
6
2
7
2
8
3
9
4
10
5
11
4
12
1
13
5
14
4
15
4
16
4
17
5
18
4
19
2
20
4
38
2
2
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
1
2
3
2
4
2
3
3
39
4
5
4
4
5
3
4
5
4
3
4
5
1
3
3
3
3
3
4
5
40
3
2
2
2
4
2
2
1
3
5
3
3
2
3
1
1
4
2
2
2
41
4
2
1
1
4
3
3
3
5
1
3
3
5
4
5
4
5
5
5
5
42
4
4
5
4
5
3
3
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
43
3
3
4
3
4
3
3
4
1
1
3
4
1
4
3
3
2
3
3
4
44
5
5
5
5
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
3
5
5
5
5
45
4
3
2
1
4
5
2
3
5
3
5
3
5
3
3
3
4
5
2
3
46
5
3
3
3
3
3
3
1
4
4
4
1
5
4
4
5
3
3
3
1
47
4
5
5
3
3
3
3
1
1
1
1
1
3
3
2
3
4
3
3
3
48
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
49
4
3
4
3
5
4
4
4
5
5
2
3
5
5
5
5
5
5
5
5
50
5
4
4
4
3
3
3
3
4
5
5
5
3
2
3
3
4
3
3
2
51
2
3
5
3
3
3
3
4
4
3
3
5
3
4
4
3
2
5
5
4
52
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
3
53
4
3
3
3
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
4
3
4
2
2
4
54
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
2
2
3
2
3
3
1
2
2
4
55
3
2
3
4
3
3
3
3
2
1
2
4
1
3
3
2
2
4
4
2
56
4
2
2
3
3
3
3
2
5
5
4
4
5
5
5
4
5
2
1
5
57
2
3
2
2
3
3
3
4
4
4
2
2
2
2
3
2
4
4
4
3
58
4
3
2
3
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
59
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
3
4
3
4
4
4
60
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
1
3
4
4
3
3
3
3
4
61
4
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
3
3
4
5
5
5
62
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
5
5
5
5
5
4
1
2
5
63
3
2
3
2
3
3
2
2
2
4
4
3
1
1
1
1
3
2
3
1
64
2
2
2
2
4
3
3
3
5
5
3
4
2
1
3
2
2
2
1
1
65
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
2
2
4
66
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
67
4
4
3
3
4
4
4
3
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
68
2
2
2
2
4
4
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
69
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
70
3
2
1
1
3
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
1
4
3
2
1
71
3
3
3
2
3
4
3
3
4
5
4
4
3
4
4
3
4
2
2
3
72
3
3
3
3
3
3
3
3
5
4
4
5
3
3
4
1
4
2
4
4
123
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DATA PENELITIAN
No
73
1 2 3
4 3 3
4
4
5
4
6
4
7
4
8
3
9
5
10
5
11
5
12
5
13
4
14
4
15
4
16
4
17
4
18
4
19
4
20
3
74
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
3
4
3
4
75
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
4
76
4
3
3
1
4
3
4
3
4
4
3
5
4
4
4
3
3
3
3
3
77
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
78
5
3
4
4
4
3
3
3
5
5
1
1
4
4
5
4
5
4
3
4
79
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
80
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
81
3
2
2
2
3
2
2
1
3
3
4
3
2
3
3
1
3
3
3
3
82
3
2
2
2
4
4
4
4
2
5
3
3
1
3
1
1
4
3
3
1
83
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
3
4
3
4
3
3
3
2
3
84
4
3
4
4
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
3
4
85
4
3
3
4
4
4
4
4
4
1
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
86
3
3
3
3
4
3
3
2
3
4
2
3
4
3
4
2
3
3
3
3
87
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
1
4
4
5
5
4
3
4
4
88
4
3
3
4
5
4
5
2
1
1
4
2
4
4
2
3
4
3
5
4
89
5
3
4
4
3
3
2
4
5
4
4
1
5
5
5
4
4
3
2
4
90
4
4
5
4
3
4
4
3
4
3
4
5
3
4
4
3
4
2
3
4
91
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
5
5
3
4
4
4
4
92
4
3
3
4
3
3
3
3
5
5
4
4
5
5
5
2
5
3
1
5
93
4
3
3
1
4
4
4
3
5
5
3
3
1
3
4
3
3
3
1
3
94
4
3
3
3
3
3
3
3
4
5
4
5
3
3
3
3
4
3
3
4
95
4
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
2
2
96
5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
97
4
4
3
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
98
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
3
4
99
10
0
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
3
4
3
3
4
124
Download