PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun oleh : Ria Utami Zuliadhani NIM: 092214090 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun oleh : Ria Utami Zuliadhani NIM: 092214090 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya,hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. ~a b sibli Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~Einstein PERSEMBAHAN Penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk: Allah SWT penuntunku, Mama dan Papaku tercinta, Adikadikku dan Orang terdekatku yang Almameterku Universitas Sanata Dharma. iv tersayang serta PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Utami Zuliadhani NIM : 092214090 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Sikap Terhadap Iklan Dan Social Media Pada Brand Image, Brand Attitude, dan Minat Beli Konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian surat pernyataan ini yang saya buat degan sebenarnya . Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Agustus 2013 Yang menyatakan, Ria Utami Zuliadhani v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Agustus 2013 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis Ria Utami Zuliadhani vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Sikap Terhadap Iklan dan Social Media pada Brand Image, Brand Attitude dan Minat Beli Konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai. 4. Dra. Diah Utari BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi serta Semua staff Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. 6. Papa tercinta Alm, Mama Yulia yang senantiasa memberikan doa, restu, perhatian, dorongan dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini. 7. Adikku tersayang: Ayu, Argi, dan Bryan 8. Astha Ginawan yang selalu memberi perhatian, motivasi dan bimbingan skripsinya 9. Sahabatku Nana, Tika, Ganis makasih cerita dan supportnya disaat galau 10. Teman-teman yang ikut membantu dalam menyebarkan kuesioner dan bantuannya: Agustin, Cido, Cristian, Natalis. vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Teman-teman manajemen 2009, kalian luar biasa 12. Berbagai pihak yang telah berkenaan membantu kelancaran penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekuarangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis Ria Utami Zuliadhani NIM 092214090 viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii ABSTRAK ........................................................................................................... xiii ABSTRACT ......................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5 1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 5 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ............. 7 2.1 Integrated Marketing Communication (IMC) ................................. 7 2.2 Konsep IMC ..................................................................................... 8 2.3 Periklanan ........................................................................................ 13 2.4 Sosial Media..................................................................................... 18 2.5 Brand image ..................................................................................... 20 2.6 Sikap ................................................................................................ 25 2.7 Minat beli ......................................................................................... 31 2.8 Relasi ............................................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 36 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 36 3.2 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 36 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 37 3.4 Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 38 3.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 39 3.6 Operasionalisasi Variabel ............................................................... 41 3.7 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 42 3.8 Skala Pengukuran ............................................................................ 43 3.9 Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 43 3.10 Teknik Analisis Data ..................................................................... 46 x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................... 51 1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk ................................ 51 2. Gambaran Umum Wall’s Magnum.................................................. 61 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 69 5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ........................................... 69 5.2 Karakteristik Responden ............................................................... 72 5.3 Hasil Data Deskriptif .................................................................... 74 5.4 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 77 5.5 Uji Hipotesis I................................................................................ 81 5.5 Uji Hipotesis II .............................................................................. 84 5.6 Uji Hipotesis III ............................................................................. 87 5.7 Pembahasan .................................................................................... 90 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 95 6.1 Kesimpulan ................................................................................... 95 6.2 Saran .............................................................................................. 96 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 98 BAB V LAMPIRAN .......................................................................................................... 101 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas …………………………………………………… 70 Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………………… 71 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………….. 72 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………………………. 72 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku …………………... 73 Tabel 5.6 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Iklan 74 Tabel 5.7 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Social Media Twitter ………………………………………………………… 75 Tabel 5.8 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Image ………. 75 Tabel 5.9 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Attitude …….. 76 Tabel 6.0 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Minat Beli …………. 76 Tabel 6.1.Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov …………… 77 Tabel 6.2. Uji Multikolenieritas ……………………………………………........ 79 Tabel 6.3. Uji Heterokedastisitas ……………………………………………….. 80 Tabel 6.4. Hasil Uji Regresi Pertama …………………………………………… 81 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 6.5. Hasil Uji Regresi Kedua ……………………………………………. 86 Tabel 6.6. Hasil Uji Regresi Ketiga ……………………………………………. 88 DAFTAR GAMBAR Grafik 1. Uji Normalitas Model I ……………………………………………… 110 Grafik 2. Uji Heteroskedatisitas Model I ……………………………………… 111 Grafik 3. Uji Normalitas Model II …………………………………………….. 113 Grafik 4. Uji Heteroskedatisitas Model II ……………………………………. 114 Grafik 5. Uji Normalitas Model III ……………………………………………. 116 Grafik 6. Uji Heteroskedatisitas Model III …………………………………….. 117 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Kuesioner .......................................................................................... . 101 Lampiran 2. Karakteristik Responden................................................................... 103 Lampiran 3. Hasil Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 104 Lampiran 4. Deskriptif dan Hasil Uji Regresi ...................................................... 107 Lampiran 5.Rekapitulasi Data Penelitian .............................................................. 119 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA Ria Utami Zuliadhani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana 1) pengaruh sikap terhadap iklan dan social media pada brand image, 2) pengaruh brand image terhadap brand attitude dan 3) pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen es krim Wall’s Magnum. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen es krim Wall’s Magnum yang berada di kota Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Purposif sampling. Teknik analis data yang digunakan adalah Regresi berganda dan Regresi sederhana. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image, sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif pada brand image, brand image berpengaruh poitif pada brand attitude, dan brand attitude berpengaruh positif pada minat beli. xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT INFLUENCE ATTITUDE TOWARD ADVERTISEMENTS AND SOCIAL MEDIA ON BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, AND THE BUYING INTEREST OF CONSUMERS WALL’S MAGNUM IN YOGYAKARTA Ria Utami Zuliadhani Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This research is aimed at knowing 1) The influence of attitude on advertisement and social media towards brand image, 2) The influence of brand image towards brand attitude, 3) The influence of brand attitude towards buying interst of Wall’s Magnum ice cream consumers. Data collection method used in the research is by distributing quesionnaires. Population in this research is the Wall’s Magnum ice cream consumers residing in the Yogyakarta. Sample of 100 respondents was taken by using Purposive Sampling technique used is Multiple Regression Analysis and Simple Regression Analysis. Result of this research shows that attitude toward advertising had a positive influence on brand image, attitude toward social media did not have positive influence on brand image, the brand image had positive influence on brand attitude, and brand attitude had positive influence on buying interest. xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini meneliti tentang salah satu produk yang fenomenal di Indonesia yaitu Wall’s Magnum. Magnum adalah produk es krim Walls yang bernaung di bawah perusahaan multinasional unilever yang dimiliki oleh perusahaan Unilever Inggris/Belanda, dan dijual sebagai bagian dari garis Heartbrand produk di sebagian besar negara (dijual dengan brand Wall's di Inggris dan lainnya). Indonesia adalah salah satu negara tujuan distribusi Magnum menyusul beberapa negara di Amerika, Australia, dan Eropa. Selama beberapa tahun terakhir, beragam varian es krim produksi PT Unilever ini telah berhasil menguasai pasar Indonesia. Permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat ini diimbangi dengan banyaknya outlet yang disediakan, mulai dari Sabang sampai Merauke (Tribunjogja, 17 september 2012). Es krim magnum telah memenuhi cita rasa yang unik, dan memiliki latar belakang yang menimbulkan reaksi positif sehingga produk ini menjadi pembicaraan setiap orang. Bila kita cermati Yogyakarta merupakan kota yang identik dengan para pendatang. Hal ini mendorong produk-produk kuliner dapat dipasarkan dengan mudah. Dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa pendatang yang menuntut ilmu di Yogyakarta, disamping itu pula banyak kuliner yang merupakan lokasi paling ramai dikunjungi di Yogyakarta. 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Untuk menjadi sebuah brand yang fenomenal tentunya diperlukan pemasaran yang baik. Magnum, dengan fenomena brand image-nya melakukan beberapa metode pembentukan brand image dengan komunikasi pemasaran. Integrated marketing communication menurut America Association of Advertising Agencies adalah “konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana ini mengevaluasi peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum, serta menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara mulus”. Dalam beberapa dekade terakhir, pemasar telah menyempurnakan seni pemasaran massal dengan menjual produk standar tinggi kepada massa pelanggan. Dalam prosesnya, para pemasar mengembangkan teknik komunikasi media massa yang efektif untuk mendukung strategi pemasaran massal ini. Perusahaan besar secara rutin menginvestasikan jutaan atau bahkan miliaran dolar dalam bentuk iklan televisi, majalah, atau media periklanan massal lain, menjangkau puluhan juta pelanggan dengan satu iklan. Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang menarik pada es krim magnum adalah advertising. Advertising merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang. Hal ini kemungkinan karena daya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 jangkaunya yang luas dan dibuktikan bahwa pada semester I 2012, iklan di televisi masih menjadi primadona perusahaan pengiklan. Iklan televisi berkontribusi sebesar 68 persen dari total belanja iklan, 30 persen oleh iklan koran dan media cetak, dan sisanya radio (Tempobisnis, 19 November 2012). Pemanfaatan berbagai situs jejaring social seperti facebook, twitter, dan web sebagai media komunikasi juga digunakan untuk memanfaatkan komunikasi pemasaran. Berbeda dengan konsep pemasaran secara langsung atau media offline seperti menyebar brosur, memasang spanduk, iklan di televisi, atau radio. Aktivitas pemasaran online didukung oleh perkembangan internet, sehingga konsumen dapat mencari produk yang diinginkan hanya dengan membuka iklan yang dipasarkan melalui media facebook, twitter dan web. Social media adalah tempat banyak pembeli (pengguna internet) berkumpul sehingga penjual bisa memasarkan produknya di situs tersebut. Semakin berkembangnya web serta situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter, membuat banyaknya pemasang iklan yang hijrah ke iklan online. Apalagi setelah adanya situs-situs jejaring sosial yang banyak diminati dan secara intense dikunjungi oleh para anggotanya. Salah satunya adalah twitter yang sedang marak digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan (Wiguna, 2009). Dalam metode pemasaran (advertising), produk juga tidak lepas dari brand image, brand image yang baik akan membentuk asumsi yang baik di benak konsumen. Terence A. Shimp menambahkan, brand image merupakan jenis asosiasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah brand tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu brand, yang dapat dikonseptualisasikan berdasarkan; 1) Jenis, 2) Dukungan, 3) Kekuatan dan 4) Keunikan. Aspek penting pada brand image ini adalah gambaran mental yang dimiliki konsumen terhadap produk (Shimp, 2003). Salah satu ukuran dalam melihat efek iklan adalah pengaruh iklan pada sikap (attitude affectife) konsumen. Janben (2001), mendukung pernyataan ini bahwa faktor krusial yang menjadikan suatu iklan sukses salah satunya adalah brand attitude. Sikap (attitude) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku (Gordon Allport dalam Nugroho J. Setiadi, 2003). Berdasarkan kasus tersebut, penulis ingin membuktikan seberapa kuat pengaruh komunikasi pemasaran dan branding terhadap Wall’s Magnum. Maka dari itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA”. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sebagai strategi komunikasi pemasaran berpengaruh pada brand image Magnum? 2. Apakah brand image berpengaruh pada brand attitude terhadap Magnum? 3. Apakah brand attitude berpengaruh pada minat beli konsumen? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini akan meneliti mengenai Integrated Marketing Communication, khususnya pengaruh iklan, social media dan branding pada produk Wall’s Magnum. Responden pada penelitian ini adalah para pelajar dan orang-orang yang mengetahui Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta (DIY). 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sebagai strategi komunikasi pemasaran pada brand image Magnum. 2. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap brand attitude Magnum. 3. Untuk mengetahui pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Unilever: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang lebih efektif khususnya dengan integrated marketing communication untuk mempengaruhi minat beli konsumen. 2. Bagi Perusahaan lain: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi agar dapat menentukan komunikasi pemasaran yang tepat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini akan mendiskusikan kerangka pemikiran yang menjadi landasan perumusan hipotesis. 2.1 Integrated Marketing Communication (IMC) Integrated Marketing Communication adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana ini mengevaluasi peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum, tanggapan langsung, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, serta menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara mulus (Belch dan Belch, 2009). IMC adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang adalah seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan (Shimp, 2000). 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 IMC membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan, komunikasi pemasaran terpadu berarti bahwa semua pesan, positioning, citra dan identitas perusahaan dikoordinasikan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran (Kotler dan Amstrong, 2004). 2.2 Konsep IMC Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran dengan menerapkan enam strategi pemasaran secara bersama, yaitu: 2.2.1 Iklan (advertising) Periklanan (advertising) merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non-pribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa. Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut keperluan utamanya, apakah member informasi, membujuk, atau mengingatkan (Kotler dan Amstrong, 2001) Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut: media cetak seperti; surat kabar, majalah, brosur dan leaflet seta melaui media elektronik seperti: media audio dan media audiovisual; serta media outdoor; billboard, signboard, umbul-umbul dan sticker (Rangkuti, 2009). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.2.2 9 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Penggunaan surat, telephone, faximile, e-mail dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Para pemasar langsung berkomunikasi secara langsung dengan para pelanggan, sering berdasarkan satu lawan satu, dan interaktif. Dengan menggunakan basis data yang rinci, mereka merancang tawaran dan komunikasi pemasaran yang mampu menanggapi kebutuhan-kebutuhan segmen yang sudah didefinisikan secara sempit atau bahkan para pembeli individu. Lebih dari sekedar mengembangkan merek dan citra, mereka bisaanya mencari tanggapan pelanggan yang langsung segera, dan dapat diukur (Kotler dan Amstrong, 2004). 2.2.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi merupakan salah satu cara yang dibuthkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk (Rangkuti, 2009). Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian bagian: yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen (push strategy) dan promosi penjualan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 berorientasi kepada pelanggan (pull strategy). Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada pengguna akhir suatu barang atau jasa yang mencakup: pemberian kupon, pemberian sampel produk, porongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya. Instrument promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli sehingga meningkatkan penjualan perusahaan dalam jangka pendek. Promosi penjualan yang yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, seperti pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga produk, kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan. Adapun tujuan sales promotion adalah: a) Meningkatkan pelanggan yang ingin mencoba dan melakukan pembelian. b) Meningkatkan frekuensi konsumsi dan jumlah pembelian. c) Meningkatkan penawaran untuk bersaing. d) Meningkatkan “Cross Selling” atau sejenis produk yang dibeli. e) Meningkatkan penggunaan merek f) Meningkatkan citra merek dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan (Morrisan, 2010). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.2.4 11 Penjualan Personal (Personal Selling) Personal selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan Karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaanya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsung antara seorang pembeli. Alat komunikasi umum yang digunakan pada personal selling adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program intensif dan sampel wiraniaga (Rangkuti, 2009). 2.2.5 Pemasaran Interaktif Sejak memasuki abad ke-21 kita menyaksikan perubahan yang paling dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah pemasaran. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini yang utama internet. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga. Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri (Morrisan, 2010). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.2.6 12 Hubungan Masyarakat (Public Relations) Salah satu kegiatan yang dilakukan humas adalah publisitas yakni kegiatan upaya suatu organisasi agar kegiatannya diberitakan di media massa. Kata publisitas berasal dari bahasa Inggris publicity memiliki pengertian informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu memiliki nilai berita. Kegunaan Komunikasi Pemasaran menurut Prisgunanto (2006): a) Kegunaan langsung (Direct Benefit) Komunikasi pemasaran memiliki kegunaan agar dari hasil transfer pesan dan persuasi tersebut tercipta gambaran yang mengarah kepada hasrat atau keinginan beli atau menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Artinya, upaya mengarahkan langsung kepada kepuasan untuk membeli adalah dasar pemikiran dari kegunaan pemasaran. Memang pandangan ini masih kuno dan klasik sekali, tetapi demikianlah pada kenyataanya walau dimodifikasi seperti apapun juga akan bermuara sedemikian. b) Kegunaan Tidak Langsung (Indirect Benefit) Dalam kegunaan tidak langsung, melakukan komunikasi pemasaran merupakan keinginan untuk mendapatkan suatu tambahan yang dapat dicapai oleh perusahaan, selain mengarahkan sikap pembelian. Jadi, jelas bahwa alas an perusahaan merancang strategi pemasaran tidak hanya „melulu‟ karena perubahan sikap beli pelanggan, tetapi juga membina hubungan antara pelanggan dengan perusahaan atau dengan kata lain, perusahaan berupaya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 menggunakan nilai apa saja yang membuat pelanggan memilih produk mereka dari sisi hubungan masyarakat. 2.3 Periklanan 2.3.1 Pengertian Iklan AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Suatu iklan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a) Public presentation Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. b) Pervasiveness Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 c) Amplified Expressiveness Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dari produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak. d) Impersonality Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah). Klasifikasi iklan berdasarkan aspek tujuan: 1) Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya menciptakan permintaan awal (primary demand), misalnya iklan permen untuk senam wajah (sebelum terpikirkan bagi sebagian besar masyarakat untuk melakukan senam wajah melalui makan permen). 2) Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu. Ada satu bentuk iklan yang yang secara terang-terangan menunjukkan kelebihan/keunggulan produk merek tertentu dibandingkan produk merek lain (merek pesaing). Bentuk iklan seperti ini bisaa disebut comparative advertising. 3) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek produk tertentu di benak khalayak. Reinforcement advertising merupakan suatu bentuk reminder advertising yang meyakinkan atau memantapkan pilihan pembeli (Tjiptono, 2008). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 2.3.2 Peran dan Fungsi Iklan Menurut Shimp (2003) fungsi-fungsi iklan adalah sebagai berikut: a) Memberikan informasi (informing) Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta memfasilitasi penciptaan citra merek positif. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang berkemampuan menjangkau masyarakat luas dengan biaya yang relative rendah. Iklan akan memfasilitasi pengenalan produk, meningkatkan kesadaran dibenak konsumen serta mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek tertentu. b) Membujuk (persuading) Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk yang diiklankan. Persuasi dalam hal ini adalah mempengaruhi permintaan primer yaitu menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Iklan yang dibuat harus mampu membujuk konsumen untuk memilih merek tertentu, menganjurkan untuk membeli produk tertentu, membujuk konsumen untuk menerima produk yang diiklankan dan harus bisa membujuk konsumen untuk membeli sekarang juga produk yang diiklankan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 c) Mengingatkan (Reminding) Iklan dapat menjaga merek dari suatu produk tertentu agar tetap segar dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen membutuhkan suatu produk yang diiklankan maka konsumen akan membeli produk yang dibutuhkan tersebut. Iklan ini dapat mengingatkan konsumen terhadap merek yang mungkin tidak akan dipilih, serta mampu mempengaruhi pengalihan merek (brand switching). d) Memberikan nilai tambah (Adding value) Iklan berfungsi memberikan nilai tambah bagi perusahaan akan tiga hal yang mendasar yaitu: terjadinya inovasi, penyempurnaan kualitas dan perubahan persepsi konsumen. e) Membantu/mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan (Assisting) Iklan dari perusahaan dapat memberikan informasi pendahuluan kepada wiraniaga sebelum melakukan kontak dengan konsumen. Dalam hal ini iklan digunakan sebagai alat komunikasi untuk promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Iklan juga dapat meningkatkan hasil komunikasi pemasaran lainnya. Para konsumen dapat mengetahui kemasan-kemasan produk di toko dan lebih mudah mengenali produk setelah melihat iklan produk tersebut di media iklan seperti televisi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Berdasarkan pembahasan diatas, periklanan merupakan salah satu cara dalam pemasaran untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan merupakan sarana bagi komunikasi pemasaran dalam mengembangkan produk atau jasa agar produk yang diiklankan dapat dikenal khalayak. 2.3.4 Sikap Terhadap Iklan Sikap merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu obyek sebagai hasil dari proses belajar (Sciffman dan Kanuk, 2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen pastinya juga memiliki sikap yang positif dan negatif, bisa dilihat dari pengaruh iklan terhadap pembelian produk yang diiklankan. Menurut survey yang dilakukan Ghozali (2007), bahwa anak muda paling mudah terpengaruh terhadap iklan. Hal ini menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak muda memiliki sikap yang positif terhadap iklan. Dengan demikian, membuktikan bahwa iklan mampu mensugesti dan membentuk opini konsumen sehingga konsumen memiliki sikap yang positif terhadap iklan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 2.4 Social media Dalam proses periklanan, iklan didukung media promosi sebagai alat menyampaikan informasi. Ada beberapa contoh jenis media promosi yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, salah satunya melalui social media. Menurut wikipedia Social media adalah information content created by people using highly accessible and scalable publishing technologies. Sedangkan pengertian social media marketing adalah salah satu bentuk marketing dengan menggunakan konsep social media. Memasarkan sesuatu (product, brand, issue, etc) menggunakan social media dengan memanfaatkan masyarakat yang turut berpartisipasi di social media dalam campaignya. Salah satu bentuk social media yang dijadikan penelitian yaitu twitter. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 Gambar 2.1 Timeline Magnum 1 (Sumber: Twiiter @MyMagnumID diakses tanggal pukul 4.15 PM 23 Oktober 2012) Gambar 2.1 adalah contoh timeline yang diberikan para „follower’ Walls Magnum kepada Walls Magnum@MyMgnumID, dalam gambar tersebut dapat dilihat para ‘follower’ ikut serta mempromosikan ice cream magnum. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 2.4.1 Sikap Terhadap Social Media Tidak berbeda dengan sikap terhadap iklan, bila pengertian sikap merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu obyek sebagai hasil dari proses belajar (Sciffman dan Kanuk, 2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen pastinya juga memiliki sikap yang positif dan negatif dari konsumen. Begitu pula sikap terhadap social media, sikap positif dan negatif tersebut memiliki pengaruh pada sikap terhadap social media. 2.5 Brand Image 2.5.1 Pengertian Brand Image Brand image (Citra merek) merupakan keseluruhan persepsi terhadap suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Brand image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003) Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Brand image adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu dan dapat disampaikan melalui sarana komunikasi yang tersedia. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Pemberian nama PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 pada sebuah produk hendaknya bukan hanya sebuah simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian yang akan membentuk brand image, yaitu: a) Atribut Semua merek memiliki atribut. Atribut diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut yang terkandung dalam sebuah merek. b) Manfaat Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen antara lain membantu konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen tidak membeli merek, tetapi konsumen membeli manfaat. Produsen harus mampu menerjemahkan atribut menjadi manfaat, baik manfaat fungsional maupun manfaat emosional. c) Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. d) Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Mercedes mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan 22 produk yang berkualitas tinggi. e) Kepribadian Merek juga mencerminkan kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan terjamin bersamaan dengan merek yang digunakan. f) Pemakai Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Itulah sebabnya para pemasaran selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereka (Rangkuti, 2004). Komponen citra merek (brand image ) terdiri atas tiga bagian, yaitu: a) Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. b) Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. c) Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 Sciffman dan Kanuk (dalam Ogi Sulistian, 2011:33) menyebutkan faktorfaktor pembentuk citra merek sebagai berikut: a) Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. b) Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. c) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. d) Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani. e) Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. f) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau banyak-sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang. g) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 2.5.2 Manfaat Brand Image Image suatu merek dalam pandangan konsumen sangat penting untuk melakukan strategi pemasaran perusahaan. image positif yang terbentuk dalam benak konsumen akan suatu merek produk atau jasa akan menumbuhkan minat beli konsumen dan begitu pula sebaliknya, sehingga dapat menciptakan konsumen yang loyal akan produk tersebut. Brand image juga mempunyai berbagai manfaat bagi perusahaan seperti yang dikemukakan oleh Rangkuti (2004:17), yaitu: a) Brand image dapat dibuat sebagai tujuan didalam strategi perusahaan. b) Brand image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan brand-brand lain dari produk yang sejenis. c) Brand image juga dapat membantu memperbaharui penjualan dari suatu produk. d) Brand image dapat dipergunakan untuk mengevaluasi efek kualitas strategi pemasaran. e) Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usahausaha strategi perusahaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 2.6 Sikap Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2008). Sedangkan menurut Handoko dan Dharmmesta (2011) sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen. Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil belajar dengan maksud yang konsisten yang menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu obyek (Kotler dan Amstrong, 2007). Sikap menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhi. Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu: 1. Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai suatu yang menjadi obyek sikap. 2. Komponen efektif yaitu perasaan terhadap obyek 3. Komponen konatif yaitu kecenderungan melakukan sesuatu terhadap obyek sikap. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 2.6.1 Sikap terhadap merek (Brand Attitude) Sikap merek sering berperan sebagai dasar untuk bertindak dan berperilaku terhadap merek yang dipilih (brand choise), pada umumnya tergantung pada atribut dan manfaat dari merek. Sikap merek merupakan efek hasil evaluasi dari suatu obyek dan sikap merek dapat memprediksi intensitas pembelian. Menurut Dewi (2009), brand attitude merupakan efek hasil evaluasi terhadap suatu obyek yang melingkupi pendapat dan evaluasi konsumen terhadap suatu brand dalam hal kualitas, kredibilitas, keunikan dan kelayakan untuk masuk dalam pertimbangan konsumen. Brand attitude mempunyai dua dimensi, yaitu kognitif dan efektif. Pengukuran dimensi kognitif bisa mencakup kualitas, kredibilitas, superioritas, kinerja seperti yang diharapkan. Pada sisi lain, dimensi efektif brand attitude mencakup berbagai perasaan yang ditimbulkan oleh suatu brand. Menurut Keller (dalam Sitinjak 2003), sikap merek adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek atau reaksi konsumen terhadap obyek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan menyukai terhadap merek. Sikap merek atau sikap terhadap merek adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 Simon dan Ruth (dalam Sitinjak 2005) mencatat bahwa sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. Sikap (attitude) seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap merupakan hasil dari faktor genetis dan proses belajar, dan selalu berhubungan dengan suatu obyek atau produk. Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Jadi secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikir (neural) yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada prilaku. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain (Handoko dan Dharmmesta, 2011). Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), sifat-sifat yang sudah mendarah daging mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, kapan, dimana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk atau jasa tertentu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 2.6.2 Sikap terhadap merek Sikap terhadap merek diukur dengan 4 indikator yang dikembangkan oleh Chang et.al.(2008), yaitu sebagai berikut: a) Suka atau tidak suka terhadap produk b) Kepuasan terhadap layanan c) Opini d) Akan terus menggunakan produk 2.6.3 Faktor-Faktor pembentuk sikap Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu (Azwar, 2009). Interaksi sosial tersebut mengandung makna lebih dari sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu. Dari interaksi sosial tersebut maka akan terbentuk sikap. Ada 6 faktor pembentuk sikap yaitu: a) Pengalaman Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan membentuk dan membentuk penghayatan terhadap stimulus social. Selain itu tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk memiliki tanggapan dan penghayatan maka, seseorang harus mempunyai pengalaman pribadi berkaitan dengan obyek. Dalam pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Pengalaman pribadi tersebut bisa berupa pengalaman pahit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 atau baik. Jika pengalaman yang diterima baik maka sikap terhadap obyek akan baik dan demikian sebaliknya, jika pengalamannya pahit maka sikapnya akan negatif. b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang-orang diantara kita merupakan salah satu komponen sosial yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap tingkah lakudan pendapat kita, dan orang yang sangat berarti dalam hidup kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap suatu hal. Orang-orang yang dianggap penting bagi individu adalah orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru dan lain-lain. c) Pengaruh Kebudayaan Kebudayaan dimana kita tinggal dan dibesarkan akan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Jika kita hidup dalam budaya yang mengutamakan kehidupan berkelompok maka kita akan menjadi pribadi anti individualism. Tanpa kita sadari budaya telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap diri kita masing-masing. d) Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi, media PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap. Jika pesan-pesan sugesti tersebut sangat kuat akan memberi dasar bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh media massa tidaklah sekuat pengaruh individual secara langsung, namun peran media massa adalah iklan yang selalu dimanfaatkan dalam meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk baru. Dalam hal ini iklan selalu memberikan sisi positif produk sehingga akan menimbulkan sikap positif terhadap produk tersebut. e) Lembaga Pendidikan dan Agama Lembaga pendidikan dan agama merupakan suatu system yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. Lembaga pendidikan dan agama meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu sehingga setiap individu memiliki sikap tertentu akan suatu hal. Pemahaman akan baik tidaknya suatu hal akan didapatkan melalui 2 lembaga tersebut dan hal tersebut akan mempengaruhi sikap tiap individu. f) Pengaruh Faktor Emosional Pembentukan sikap tidak hanya ditentukan oleh factor budaya atau pengalaman seseorang saja. Suatu sikap bisa didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustasi dan pengalihan bentuk ego dari individu. Sikap yang demikian bisa dikatakan sikap yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 sementara saja dan segera berlalu jika frustasi sudah hilang, namun bisa juga bertahan lebih lama. 2.7 Minat beli Minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan (Handoko dan Dharmmesta, 2011). Mowen (2002), menyatakan minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa minat beli merupakan instruksi dari konsumen atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Terdapat tiga macam situasi pembelian dalam pasar konsumen, yaitu (Handoko dan Dharmmesta, 2011): a. Tugas baru, akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 b. Pembelian ulang, merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. c. Pembelian rutin, merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. 2.8 Relasi a) Relasi antara Sikap Iklan dengan Brand image Iklan memiliki peran dan fungsi untuk memberikan informasi akan suatu produk kepada seorang konsumen. Dalam penyampaian informasi, iklan membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap (Azwar, 2009). Dalam proses pencitraan merek, konsumen mencari informasi melalui iklan. Setelah mencari informasi maka selanjutnya konsumen akan mengevaluasi iklan dan menentukan sikap terhadap iklan tersebut. Jika sugesti dari iklan sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif terhadap citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1: H1a: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 b) Relasi antara Sikap Social Media dengan Brand Image Tidak berbeda terhadap sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media dipengaruhi dari pesan-pesan yang mensugesti konsumen, dalam hal ini social media yang dijadikan bahan penelitian adalah ‘timeline’ dalam social media twitter. Dalam timeline tersebut berisi tentang informasi akan suatu produk kepada konsumen, serta tanggapan konsumen mengenai produk tersebut juga dapat di share dalam twitter, sehingga konsumen dapat mengevaluasi dan menentukan sikap terhadap social media tersebut. Jika sugesti dari timeline sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif terhadap citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1b: Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image. c) Relasi antara Brand Image dengan Brand Attitude Citra merek adalah suatu persepsi yang dimiliki konsumen tentang suatu merek. Persepsi yang terdapat dalam benak konsumen terhadap suatu merek pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek tertentu. Apabila konsumen telah memiliki persepsi yang baik tentang suatu merek, maka ia akan mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tersebut, dan menumbuhkan sikap positif terhadap merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 Hipotesis 2: H2: Brand image berpengaruh positif pada brand attitude. d) Relasi antara Brand Attitude dengan Minat Beli Sikap terhadap merek merupakan evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek. Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. Apabila konsumen telah mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tertentu dan merek itu positif, maka akan menimbulkan keinginan yang positif untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3: H3: Brand attitude berpengaruh positif pada minat beli. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 Berdasarkan penjabaran hipotesis di atas, maka secara sederhana dapat digambarkan dalam model penelitian, yaitu: Gambar 1. Model penelitian Sikap terhadap iklan H1a H3 H2 Brand image Sikap terhadap social media H1b Brand Attitude Minat Beli PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau partisipan tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009). 3.3 Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah responden yang merupakan konsumen Magnum ice cream di kota Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media, brand image,brand attitude dan minat beli konsumen. 3.3 Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti 36 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 (Widayat dan Amirullah, 2005:52).Adapun yang menjadi populasi adalah masyarakat di Kota Yogyakarta. b. Sampel Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian (Widayat dan Amirullah, 2002:52). Dalam penelitian ini digunakan 100 responden sebagai sampel yang dipilih dan berlokasi di beberapa kota Yogyakarta yaitu masyarakat di jalan Gejayan, jalan Solo, dan jalan Kusumanegara. Alasan pemilihan pengambilan sampel tersebut adalah untuk mewakili daerah di kota Yogyakarta maka dalam melakukan penelitian, penulis memilih beberapa batasan kota di Yogyakarta yaitu jalan Gejayan yang merupakan batas kota bagian utara, jalan Solo yang merupakan batas kota bagian timur, dan jalan Kusumanegara yang merupakan batas kota bagian selatan sebagai responden dalam penelitian ini dengan anggapan anggota sampel ini mempunyai ciri-ciri yang berhubungan erat dengan anggota populasi. Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang dikemukakan oleh Wibisono (Anonym, 2010:31) jika populasinya tidak diketahui secara pasti, sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Dimana: n = ukuran sampel Zα = α = 0,05, maka Z0.05 = 1,96 σ = standar deviasi populasi e = tingkat kesalahan 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, peneliti mengahadapi kasus dimana jumlah populasi yang ada sangat banyak (sulit diketahui secara pasti), sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non-Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dengan metode Puposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Pelaksanaan pengambilan sampel secara purposive ini antara lain sebagai berikut: Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, misalnya dengan mengadakan studi pendahuluan atau dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 Kriteria: 1. Responden adalah masyarakat atau orang yang tinggal di kota Yogyakarta. 2. Orang yang pernah menyaksikan tayangan iklan Magnum ice cream. 3. Orang yang pernah membaca ‘timeline’ di twitter @MyMagnumID 4. Orang yang pernah mengkonsumsi Magnum ice cream. 3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai (Kuncoro, 2003). Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama. Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti yaitu: sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media, brand image, brand attitude, dan minat beli konsumen. Dalam persamaan regresi linier berganda hipotesis akan dibagi menjadi dua bagian. Hipotesis pertama, variabel independen pertama adalah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Variabel dependennya adalah brand image. Setelah persamaan regresi linier berganda tersebut dihitung dan di uji, maka variabel dependen dari persamaan tersebut akan menjadi variabel independen untuk membentuk persamaan regresi linier sederhana untuk hipotesis kedua dan variabel dependennya adalah brand attitude. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 Setelah persamaan regresi linier sederhana untuk hipotesis kedua dihitung dan di uji, maka variabel dependen dari persamaan tersebut akan menjadi variabel independen untuk membentuk persamaan regresi linier sederhana untuk hipotesis ketiga dan variabel dependennya adalah minat beli. 3.5.2 Definisi Konseptual a) Sikap terhadap iklan adalah respon yang positif maupun negatif terhadap suatu iklan tertentu. b) Sikap terhadap social media adalah respon yang positif maupun negatif terhadap suatu social media tertentu. Dalam penelitian ini, social media yang diteliti adalah ‘Timeline’ pada twitter ‘Walls Magnum’. c) Brand image adalah semua asosiasi tentang suatu brand yang dimiliki oleh konsumen. Asosiasi tersebut bisa diukur dalam tiga dimensi, yaitu kekuatan (strength), kelebihan (favorability), dan keunikan (uniqueness) brand tersebut dibandingkan brand pesaing (Dewi, 2009). d) Brand attitude adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi konsumen terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilny menyukai atau tidak menyukai terhadap merek (Sitinjak, 2003). e) Minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan (Handoko dan Dharmmesta, 2011). 3.6 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel-variabel berdasar hipotesis yang telah ditentukan. a. Sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media akan dioperasionalkan sebagai berikut: i. Sikap terhadap iklan: a) Saya suka terhadap iklan Magnum. b) Saya antusias terhadap iklan Magnum c) Saya terkesan terhadap iklan Magnum d) Saya mendukung iklan Magnum. ii. Sikap terhadap social media: a) ‘Timeline’ tersebut menarik. b) ‘Timeline’ tersebut mengesankan. c) ‘Timeline’ tersebut kredibel. d) ‘Timeline’ tersebut informatif. b. Brand image akan dioperasionalkan sebagai berikut: i. Magnum ice merupakan ice cream yang lezat. ii. Magnum ice merupakan ice cream termahal. iii. Magnum ice merupakan ice cream yang terbuat dari bahan-bahan luar negeri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv. 42 Magnum ice merupakan ice cream dengan lapisan coklat Belgia. c. Brand attitude akan dioperasionalkan sebagai berikut: i. Saya puas dengan Magnum ice. ii. Magnum ice memiliki kualitas yang tinggi. iii. Saya senang mengkonsumsi Magnum ice. iv. Saya bangga mengkonsumsi Magnum ice. d. Minat beli akan dioperasionalkan sebagai berikut: i. Saya akan membeli Magnum ice untuk saya sendiri. ii. Saya akan membeli Magnum ice untuk teman saya. iii. Saya akan membeli Magnum ice untuk hadiah. iv. Saya akan merekomendasikan Magnum ice kepada teman dan keluarga saya. 3.7 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif maka dari itu dalam pengumpulan datanya ada beberapa metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuisioner. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa oleh penulis dan harus diisi oleh responden. Tujuan kuisioner adalah untuk mencari informasi yang lengkap dan valid mengenai suatu masalah. Penulis akan menyebarkan kuisioner di beberapa kota Yogyakarta yaitu Jalan Gejayan, jalan Solo, dan jalan Kusumanegara. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 3.8 Skala Pengukuran Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media, brand image, brand attitude, dan minat beli, sehingga skala likert paling cocok digunakan untuk mengukur variable yang ada di penelitian ini. Dalam skala likert terdapat 5 kategori jawaban dengan skor sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) :5 Setuju (S) :4 Netral (N) :3 Tidak Setuju (TS) :2 Sangat Tidak Setuju (STS) :1 3.9 Uji Instrumen Penelitian Hal pertama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh, kuisioner yang telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan reliabilitas dahulu. a. Uji Validitas Uji Validitas adalah alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurannya dengan menggunakan tekni korelasi product moment. Uji ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 menunjukkan pada konsistensi hasil atau pengukuran yang dilakukan pada waktu berbeda, artinya membandingkan beberapa hasil pengukuran dari populasi yang sama pada waktu berbeda atau oleh peneliti yang lain. Perbandingan tersebut dihitung untuk mencari koefisien korelasinya.Validitas tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan kedua menunjukkan angka positif yang tinggi. Rumus Product Moment (Wijaya, 2009): Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment) X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y : Total butir dari jawaban responden ∑X : Jumlah skor butir ∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y N : Banyaknya partisipan uji coba Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut : a) Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 b) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus Cronbach’s Alpha : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Keterangan 46 : r11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir : Varian total 3.10 Teknik Analisis Data Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic tidak valid. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah normal, maka garis diagonal yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 menggambarkan data sesungguhnya akan meliputi garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2005:110). b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan matrik korelasi variable-variabel bebas dan melihat nila tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF) dengan perhitungan bantuan program SPSS for windows. Jika dari matrik korelasi antar variabel bebas ada korelasi yang tinggi (umumnya diatas 0,90), hal ini merupakan indikasi adanya problem multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedasitas (Ghozali, 2005). Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedasitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya adalah: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. 3.10.1 Analisis Regresi Sederhana (lihat Model penelitian di halaman 35) Dalam menghitung sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media, brand image, brand attitude, dan minat beli dapat menggunakan alat analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Secara matematis sebagai berikut : Regresi LinierBerganda,untuk menjawab rumusan masalah 1: Y = a + b 1X1+ b 2X2+ e Dimana : Y untuk H1 = Brand image a = Konstanta b1 = Koefisien regresi sikap terhadap iklan b2 = Koefisien regresi sikap terhadap social media X1 = Variabel sikap terhadap iklan X2 = Variabel sikap terhadap social media e = Faktor pengganggu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Regresi Linier Sederhana,untuk menjawab rumusan masalah 2: Y = a + c1X1 + e Dimana : Y untuk H2 = Brand attitude a = Konstanta c1 = Koefisien regresi brand image X1 = Variabel brand image e = Faktor pengganggu Regresi Linier Sederhana, untuk menjawab rumusan masalah 3: Y = a + d1X1 + e Dimana : Y untuk H3 = minat beli a = Konstanta d1 = Koefisien regresi brand attitude X1 = Variabel brand attitude e = Faktor pengganggu 49 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 3.10.2 Uji t (Uji Parsial) Uji ini digunakan mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan thitung. Apabila nilai thitung.> ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sedangkan thitung.< ttabel variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. thitung.> ttabel berarti H0 ditolak dan Hα diterima. thitung.< ttabel berarti H0 diterima dan Hα ditolak. Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya: Jika tingkat signifikansi ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan Hα diterima. Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Hα ditolak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM 1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk Menurut data dari situs http://www.unilever.com. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever, kemudian pada tanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, dan tanggal 30 Juni 1997 mengalami pergantian nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia Tbk yang diresmikan sebagai nama perusahaan unilever sampai saat ini. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) pada tanggal 16 November 1981. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk 51 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008. Kronologi : 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta 1936 Produksi margarine dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta 1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya 1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II) 1965-66 Di bawah kendali pemerintah 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang 2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah Unilever Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Prodk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, dimana perusahaan bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain, menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia, dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan perusahaan untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia saja 11 januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 15%, bergerak di bidang di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk perseroan berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu took yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya. Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program perusahaan adalah lingkungan, Nutrisi, Higiene PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci tangan dengan sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membatu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band). B. Lokasi, Visi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk a. Lokasi PT Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri IV No. 5-11. Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. b. Visi Empat pilar utama dari visi yang menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan menuju ke arah sana. Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan perusahaan dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan Percaya akan kekuatan brand dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis, meningkat pula tanggung jawab. Perusahaan mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan selalu menyatu dalam nilai-nilai perusahaan dan merupakan perusahaan. bagian fundamental mengenai siapa diri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 c. Tujuan & prinsip Tujuan corporate adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan perusahaan, komunitas yang perusahaan sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan perusahaan.” Selalu bekerja dengan integritas, beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis perusahaan pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate perusahaan. Dampak Positif, perusahaan bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand perusahaan, melalui kegiatan komersial dan hubungan perusahaan, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana perusahaan berhubungan dengan masyarakat. Komitmen yang berlanjut, perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Tujuan corporate telah memberikan aspirasi bagi perusahaan untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan perusahaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan perusahaan pada pemerintah serta tanggung jawab corporate. Bekerja dengan yang lain, perusahaan ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan perusahaan dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis perusahaan, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan. Perusahaan selalu percaya akan kekuatan brand perusahaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis perusahaan, meningkat pula Perusahaan mengenali tantangan-tantangan perubahan iklim tanggung yang menjadi jawab kepedulian perusahaan. global kita seperti bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri perusahaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 C. Produksi PT Unilever Indonesia Tbk dalam memproduksi produknya dibagi menjadi dua Divisi, yaitu Divisi Detergent & Foods dan Divisi Elida Gibbs (Kosmetika), setiap divisi memusatkan perhatiannya pada produk-produk tertentu. a. Divisi Detergent & Foods Divisi Detergent ini memproduksi produk-produk seperti: - Blue Band, Delfia, Sari Wangi, Nutrisari, Walls - Royco, minyak samin, Bango - Sunlight, Molto, Rinso b. Divisi Elida Gibbs/Kosmetika Divisi ini memproduksi produk-produk seperti: - Pepsodent, Signal, Mentadent, Close up - Brisk, Sunsilk, Conditioner, Clear, Dimension, lifebuoy - Rexona, Vinolia TS, Vinolia SC, AMD/Serimpi, Citra, Impulse, Pond‟s, Lux, Axe Sedangkan tempat memproduksi produk-produk tersebut untuk setiap divisi berlainan tempatnya. Untuk divisi Detergent & Foods tempat produksinya di Jakarta, Divisi Kosmetika tempat produksinya di Surabaya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 2. Gambaran Umum Wall’s Magnum A. Sejarah Wall’s Magnum Magnum adalah es krim yang dimiliki oleh perusahaan Unilever Inggris/Belanda dan dijual sebagai bagian dari produk Heartbrand di sebagian besar negara. Pada awalnya dibuat oleh Frisko di Aarhus, Denmark. The Magnum 1987 yang asli (yang kemudian diganti namanya menjadi Magnum Classic) terdiri dari sebuah bar tebal es krim vanilla pada stick ice cream yang dilapisi dengan dark chocolate, dengan berat 86 gram (120 ml). Magnum diproduksi oleh sebuah brand terkenal bernama Wall’s dari British Unilever Company. Bermula di tahun 1992, perusahaan menambahkan beberapa rasa baru, yaitu Magnum Mint, Double Chocolate, dan lainnya. Tahun 2002 muncul Magnum Frozen Yogurt dengan rasa dan variasi unik yang bermacam-macam. Sekitar ada 25 atau lebih macam Magnum yang tersebar di berbagai negara, seperti edisi terbatas Magnum seri di Australia, yang dikenal dengan nama The Sixties Nine, rasa Bomboniera di Itali, dan masih banyak lagi. Di Australia dan Selandia Baru, produk ini dijual di bawah nama merek Streets Ice Cream. Pada tahun 2003 mereka mengeluarkan seri edisi terbatas es krim, dikenal sebagai The Sixties Nine yang menampilkan artis zaman 60-an : John Lemon, Wood Choc, Jami Hendrix, ChocWork Orange, Peace ManGO, Cinnaman on the Moon, Cherry Guevara, Candy Warhol and Guava Lamp. Konsumen yang mengumpulkan sembilan dari stik es krim ini bisa mendapatkan gratis T-Shirt PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 magnum. Popularitas ekstrim dari Orange ChocWork mengakibatkan Streets menjualnya sebagai "Chocolate Orange" Magnum untuk beberapa waktu setelah sisa rentang dihentikan. Demikian pula, Envy Peppermint rentang 7 Deadly Sins menjadi "Peppermint" dan masih tersedia di Australia. Di Yunani dan Rumania, nama merek Magnum dimiliki oleh Delta / Nestlé, sehingga es krim Unilever menggunakan nama Magic. Pada tahun 2008 Magnum telah menghasilkan varian baru di Inggris Mystica Maya yang merupakan es krim Magnum coklat dicampur dengan kayu manis, pala dan rasa madu, dan Magnum Minis tersedia dalam berbagai rasa. Eva Longoria adalah wajah dari Magnum pada 2008. Juga Josh Holloway, dari televisi Lost, terpilih sebagai juru bicara laki-laki pertama Magnum di Turki. Benicio del Toro dan Caroline Correa membintangi iklan televisi untuk Magnum Emas, disutradarai oleh Bryan Singer. Pada tahun 2009 mereka memperkenalkan Magnum Mini Moments. Mereka datang dalam 3 jenis coklat: susu, putih dan gelap semua dengan 5 rasa yang berbeda, termasuk almond, truffle dll Di Cina nama Magnum masih dipertahankan, namun ada varietas yang lebih sedikit, sebagai tahun 2009 hanya ada vanila, cappuccino, dan renyah. Mint dan coklat ganda diperkenalkan pada tahun 2006/2007 namun ditarik dari pasar pada tahun 2008. Tahun 2010 di Indonesia, es krim Wall‟s Magnum mengeluarkan tiga varian baru, yakni Wall’s Magnum Classic, Wall’s Magnum Almond, dan Wall’s Magnum PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 Chocolate Truffle. Wall’s Magnum Classic punya rasa vanila dengan lapisan cokelat Belgia, Wall’s Magnum Almond punya rasa vanilla berlapiskan cokelat susu Belgia ditambah gurihnya kacang almond sedangkan Wall’s Magnum Chocolate Truffle punya rasa cokelat dicampur cokelat truffle berlapis cokelat Belgia nan tebal yang langsung diimpor dari Belgia. B. Strategi yang dilakukan Wall’s Magnum di Indonesia Memasuki pasar Indonesia pada tahun 1992, Wall‟s terus menerus menciptakan inovasi yang hebat sepanjang tahun untuk memenuhi kepuasan pelanggan di segala segmen baik untuk produk dari maupun Luar Perusahaan. Dengan memadukan produk-produk yang baik dan komunikasi sempurna 360 derajat, perusahaan selalu mencoba membawa cinta dan kegembiraan untuk setiap orang. Dengan 13 merek dan lebih dari 40 varian, kini Wall‟s telah menjadi pilihan utama dunia es krim Indonesia. Sejak peluncurannya di Eropa pada awal 90-an, Magnum telah tumbuh menjadi salah satu merk Unilever yang terbesar, membawa kelezatan coklat yang sesungguhnya untuk pasar es krim dewasa. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir produk ini telah ditiru secara luas dan pada tahun 2005 muncul kebutuhan untuk membangun kembali kepemimpinan dan keunggulannya. Seiring dengan trend untuk kenikmatan sensorik yang lebih besar, perusahaan memutuskan untuk meluncurkan platform produk baru yang mengantarkan pengalaman kompleks dan berkelas, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 konsep „blow me away’. Ini akan memungkinkan konsumen yang tanggap untuk pindah ke kualitas yang lebih tinggi daripada Magnum standar. Pada awal kemunculan iklan Magnum secara heboh di tahun 2010, iklan Magnum muncul dengan pencitraan „sensasi makan es krim bak putri raja‟ dan „made of Belgium chocolate’ sukses menyita perhatian publik di televisi dengan totalitas properti seperti baju kerajaan, balkon istana, pemilihan lokasi syuting, hingga jumlah cast kolosal dalam iklan itu. Dan iklan tersebut memberikan pengaruh kuat terhadap masyarakat hingga berkembanglah strategi word of mouth (WOM) yang dilakukan konsumen yang saling merekomendasikan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wall‟s Magnum terbilang unik. Setelah grand launching pada November 2010 keberadaan produk es krim Wall‟s Magnum tiba-tiba sangat sulit dicari di pasaran. Kondisi tersebut menyebabkan konsumen sulit mencari keberadaan Wall‟s Magnum sehingga konsumen meluapkan keluhan, salah satunya di dalam sosial media. Wall‟s Magnum telah menyiapkan akun sosial media di beberapa tempat, diantaranya facebook dan twitter. MyMagnumID adalah akun facebook dan twitter yang dikelola oleh Wall‟s Magnum untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terbaru dan merespon setiap konsumen yang mengirim pesan atau komentar kepada akun MyMagnumID. Selain itu, MyMagnumID menyiapkan istilah “Magnum Seeker” yang berarti pencari es krim Wall‟s Magnum. Magnum Seeker bertugas menginformasikan dimana produk es krim Wall‟s Magnum dapat diperoleh dan anggotanya adalah konsumen Wall‟s PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Magnum itu sendiri. Menghilangnya Magnum ini memang dibuat agar fungsi Magnum Seeker berguna, ini juga mempermudah agar tiap penikmat Wall‟s Magnum langsung bisa dapat mengetahui dimana Magnum tersebut bisa di dapat. Penggunaan sosial media tidak terlepas dari strategi pemasaran word of mouth (WOM). Pada saat di adakan launching, Magnum mengundang para orang-orang penting yang sedang eksis saat ini, yaitu seperti dari kalangan sosialita dan selebritas. Dengan adanya mereka, tentunya masyarakat yang sebagai penggemar salah satu idolanya memakan Magnum, itu akan merasa ingin tahu bagaimana rasa dari apa yang dimakan idolanya itu. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyebaran informasi Wall‟s Magnum secara word of mouth yang difasilitasi oleh sosial media dan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penjualan es krim Wall‟s Magnum. Di penghujung tahun, pada bulan November 2010 Magnum mengadakan sebuah event di Senayan City dimana para twitter user yang menggunakan Magnum ribbon di avatar mereka, akan mendapatkan sebuah eskrim Magnum gratis. Promosi ini diawali dengan pemberitahuan di twitter resmi Magnum Indonesia yaitu @MyMagnumID. Dari twitter tersebut, semua orang berlomba-lomba menggunakan Magnum ribbon di avatar mereka, juga menggunakan hashtag tertentu untuk berpartisipasi dalam kuis yang diselenggarakan oleh account resmi Magnum Indonesia. Senayan City dipenuhi antrian masyarakat yang penasaran dengan Magnum, apalagi event tersebut dihadiri sejumlah artis dan sosialita, sehingga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 menciptakan product image Magnum sebagai es krim premium yang berkualitas namun terjangkau dan massal. Magnum memposisikan produknya sebagai produk es krim premium tetapi juga produk es krim massal. Magnum ada pada kalangan premium karena diasosiakan dengan hal-hal yang bersifat premium, tetapi juga bersifat massal karena Wall‟s Magnum didistribusikan ke seluruh Indonesia. Pada positioning strategi tersebut, maka Wall‟s Magnum hanya mendistribusikan pada kalangan sosial menengah-atas yang ada di seluruh Indonesia. Tetapi animo masyarakat Indonesia terhadap promosi Wall‟s Magnum sangat tinggi, tidak hanya kalangan yang menjadi target Wall‟s Magnum saja yang tertarik tetapi hingga semua lapisan masyarakat ingin merasakan produk Wall‟s Magnum. Selain itu juga Magnum mempuyai Strategi dengan cara membuat iklan dari masing-masing bagian. Maksudnya ialah konsumen yang kalangan atas, menengah dan bawah juga pantas menikmatinya. Memang terkesan Magnum ini sebagai Es Krim yang mahal dan untuk kalangan atas. Untuk menghindari anggapan tersebut, Magnum mulai di jual di warung warung. Ini berarti Strategi Magnum yang di maksud agar masyarakat berasumsi bahwa kini Magnum sudah ada di warung, berarti mereka dapat dengan mudah mendapatkannya, beda dengan saat pertama kali Launching yang agar dapat mendapatkannya perlu ke tempat khusus. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 Adanya hal baru yaitu suatu bentuk sensasi baru yang unik, gigitan sempurna pada lapisan atas coklat dan kualitas es krim yang lain dari yang lain. Perusahaan ingin menggabungkan semua level yang terbaik. Sebagai contoh, ada yang mengandung saus yang dikombinasikan dengan coklat dan potongan brownies. Yang lain, potongan almond yang lembut pada coklat dengan saus karamel. Dan perusahaan ingin semua ini ditawarkan dalam format yang menggugah. Hal tersebut memberikan daya tarik tersendiri, karena banyaknya pilihan dan juga inovasi baru. Dilihat dari desain kemasan dikembangkan melalui inovasi terbuka dengan rekanan strategis, kemasan yang baru dan menarik secara visual adalah bagian tak terpisahkan dari konsep alami yang berkelas. Desain yang cerdas mengena pada konsep keseimbangan antara dampak lingkungan hidup yang minimal melalui penggunaan materi-materi yang bisa diperbaharui dengan perlindungan produk yang efektif. Hal lainnya adalah untuk menguatkan ritual konsumen: buka segel dan buka kotak untuk menikmati produknya dalam kemasan lembut yang terbuat dari selulosa; dikelilingi „emas‟ di dalam karton. Pemikiran tentang kotak perhiasan dalam desain fungsi dan grafis, setiap macamnya mempunyai warna khas sendiri dalam kartonnya. Dengan hadirnya varian Wall‟s Magnum, konsumen di Indonesia dapat merasakan kenikmatan es krim premium dengan lapisan coklat Belgia yang tebal dan renyah. Masing-masing varian Wall‟s Magnum mempunyai simbol/persepsi tersendiri seperti Wall’s Magnum Classic melambangkan rasa orisinil Wall‟s PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 Magnum yang mampu memberikan rasa dengan kualitas terbaik tiada tara dari gigitan pertama lapisan coklat Belgia sampai pada es krim vanilla yang begitu halus. Kemudian Wall’s Magnum Almond, identik dengan seksi dan berjiwa petualang yang dipancing dengan es krim vanilla yang halus berlapiskan coklat susu Belgia yang tebal dan renyah ditambah gurihnya kacang almond. Bagi para konsumer yang ingin memancarkan dan merasakan kemewahan, Wall’s Magnum Chocolate Truffle tersedia dengan es krim coklat yang dicampuri coklat truffle berlapiskan coklat Belgia nan tebal dan renyah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian dan pembahasan data penelitian.Analisis data merupakan pengolahan data berdasarkan jawaban responden dalam kuesioner. Ada dua analisis yang akan dipaparkan dalam bab ini yaitu analisis regresi linear berganda dan regresi linear sederhana. Pada awal pengujian dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kemudian dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedasitas dan uji t. Selanjutnya analisis regresi linear berganda dan regresi linier sederhana. Selain itu akan diadakan uji hipotesis untuk menentukan apakah hipotesis yang sudah dipaparkan dalam bab II diterima atau ditolak. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Satistical Product and Service Soluttion) 19.0 for Windows. 5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian 5.1.1 Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan alat ukurnya. Validitas butir diketahui dengan mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dengan skor total. Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid jika memiliki nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (n = 100sebesar 0,195 dilihat di buku statistik tabel r ). Jika 69 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir instrumen yang dimaksud tidak valid atau gugur. Hasil uji validitas masing-masing variabel dapat disajikan pada tabel sebagai berikut: Item Pertanyaan Sikap iklan1 Sikap iklan2 Sikap iklan3 Sikap iklan4 Sikapmedia1 Sikapmedia2 Sikapmedia3 Sikapmedia4 brandimage1 brandimage2 brandimage3 brandimage4 brandattitude1 brandattitude2 brandattitude3 brandattitude4 minatbeli1 minatbeli2 minatbeli3 minatbeli4 Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas r-hitung r-tabel Keterangan Sikap terhadap iklan 0,554 0,195 Valid 0,696 0,195 Valid 0,689 0,195 Valid 0,719 0,195 Valid Sikap terhadap social media 0,522 0,195 Valid 0,645 0,195 Valid 0,668 0,195 Valid 0,469 0,195 Valid Brand image 0,509 0,195 Valid 0,303 0,195 Valid 0,591 0,195 Valid 0,518 0,195 Valid Brand attitude 0,656 0,195 Valid 0,735 0,195 Valid 0,731 0,195 Valid 0,609 0,195 Valid Minat beli 0,301 0,195 Valid 0,445 0,195 Valid 0,522 0,195 Valid 0,303 0,195 Valid Sumber: Data yang diolah, 2013 Hasil uji validitas variabel sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media, brand image, brand attitude dan minat beli menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (0,195). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian adalah valid, sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 5.1.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat diandalkan. Adanya konsistensi jawaban dari responden mencerminkan bahwa suatu kuesioner dapat diandalkan. Penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Variabel dianggap reliabel jika memiliki koefisien CA > 0,6. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari masing-masing variabel. No 1 2 3 4 5 Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Keterangan Sikap terhadap iklan 0,833 Reliabel Sikap terhadap social media 0,767 Reliabel Brand image 0,688 Reliabel Brand attitude 0,844 Reliabel Minat beli 0,609 Reliabel Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk variabel sikap terhadap iklan sebesar 0,833; variabel sikap terhadap social media sebesar 0,767; variabel brand image sebesar 0,688; variabel brand attitude sebesar 0,844 dan variabel minat beli sebesar 0,609. Kelima variabel tersebut memiliki nilai alpha > 0,600. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap instrumen penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas/kehandalan yang baik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 5.2 Karakteristik responden Deskripsi responden yang disajikan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan uang saku. Berikut penjelasan dari masing – masing karakteristik responden: 5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan menjadi dua yaitu laki – laki dan perempuan. Berikut adalah hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki – laki 46 46,0% 2 Perempuan 54 54,0% 100 100,0% Total Sumber: Data yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas diperoleh sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 54 (54,0%) orang dan sisanya sebanyak 46 (46,0%) orang berjenis kelamin laki – laki. 5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia dikelompokkan pada rentang usia yang paling muda 17 tahun sampai di atas 24 tahun. Berikut adalah hasil Profil responden berdasarkan usia: No 1 2 3 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rentang Usia Frekuensi Persentase 17 – 20 tahun 26 26,0% 21 – 24 tahun 61 61,0% Di atas 24 tahun 13 13,0% 100 100,0% Total Sumber: Data yang diolah, 2013 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia antara 21 sampai 24 tahun yaitu sebesar 61 orang (61,0%) dan yang paling sedikit yang berusia di atas 24 tahun yaitu sebanyak 13 orang (13,0%). 5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku Karakteristik responden berdasarkan uang saku dalam penelitian ini bermacam-macam mulai dari yang paling kecil yaitu kurang dari Rp. 1.000.000 sampai yang paling besar diatas Rp. 2.000.000. Berikut adalah hasil karakteristik responden berdasarkan uang saku yang diperoleh responden: No 1 2 3 4 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku Pendapatan Frekuensi Persentase Kurang dari Rp. 1.000.000 35 35,0% Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 44 44,0% Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000 18 18,0% Di atas Rp. 2.000.000 3 3,0% 100 100,0% Total Sumber: Data yang diolah, 2013 Berdasarkan yabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki uang saku antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 yaitu sebanyak 44 orang (44,0%) dan paling sedikit yang memiliki uang saku di atas Rp. 2.000.000 yaitu sebanyak 3 orang (3,0%). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 5.3 Hasil Data Deskriptif Statistik deskriptif merupakan ringkasan hasil olahan data seluruh variabel penelitian yang telah diolah dengan bantuan program SPSS 19.0 for Windows. Pada bagian ini terdapat hasil statistik deskriptif masing-masing untuk menjelaskan rata-rata, nilai minimum dan maksimum dari masingmasing variabel. Variabel pertama adalah sikap terhadap iklan. Variabel kedua adalah sikap terhadap social media twitter. Variabel ketiga adalah brand image. Variabel keempat adalah brand attitude. Variabel kelima adalah minat beli. Tabel 5.6 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Iklan Indikator Minimum 1 Maximum 5 Mean 3.79 Saya antusias terhadap iklan Magnum ice cream 2 5 3.25 Saya terkesan terhadap iklan Magnum ice cream 1 5 3.32 Saya mendukung iklan Magnum ice cream 1 5 3.18 Saya suka terhadap iklan Magnum ice cream Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki nilai Mean paling tinggi yaitu 3.79, dengan skala yang paling kecil yang dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 Tabel 5.7 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Social Media Twitter Indikator Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID yang disampaikan menarik Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID dapat menimbulkan perasaan positif Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID dapat menimbulkan perasaan senang Menurut saya Timeline pada @MyMagnumID memberikan informasi yang saya butuhkan Minimum 2 Maximum 5 Mean 3.64 1 5 3.39 1 5 3.27 1 5 3.31 Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki nilai Mean paling tinggi yaitu 3.64, dengan skala yang paling kecil yang dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5. Tabel 5.8 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Image Indikator Magnum ice cream merupakan ice cream yang lezat Magnum ice cream merupakan ice cream mahal Magnum ice cream merupakan ice cream yang terbuat dari bahan-bahan luar negeri Magnum ice cream merupakan ice cream dengan lapisan coklat Belgia Minimum 1 Maximum 5 Mean 4.03 1 5 3.75 1 5 3.40 1 5 3.49 Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki nilai Mean paling tinggi yaitu 4.03, dengan skala yang paling kecil yang dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Tabel 5.9 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Attitude Indikator Saya senang mengkonsumsi Magnum ice cream Minimum 1 Maximum 5 Mean 3.71 Magnum ice cream memiliki kualitas yang tinggi 1 5 3.70 Saya puas mengkonsumsi Magnum ice cream 1 5 3.72 Saya bangga mengkonsumsi Magnum ice ceam 1 5 3.11 Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 3 (Q3) memiliki nilai Mean paling tinggi yaitu 3.72, dengan skala yang paling kecil yang dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5. Tabel 6.0 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Minat Beli Indikator Minimum 1 Maximum 5 Mean 3.69 Saya akan membeli Magnum ice cream untuk teman saya 1 5 3.27 Saya akan membeli Magnum ice cream untuk hadiah Saya akan merekomendasikan Magnum ice cream kepada teman dan keluarga saya 1 5 3.27 1 5 3.56 Saya akan membeli Magnum ice cream untuk saya sendiri Sumber: Data yang diolah, 2013 Dari hasil analisis di atas didapat bahwa indikator 1 (Q1) memiliki nilai Mean paling tinggi yaitu 3.69, dengan skala yang paling kecil yang dipilih adalah 1, dan skala yang paling besar yang dipilih adalah 5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 5.4 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah bebas dari masalah normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Jika salah satu asumsi klasik tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan bias pada persamaan regresi yang berpengaruh terhadap hasil penelitian. Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama yang harus terpenuhi sebelum dilakukan analisis data dengan uji regresi. 5.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan apakah data layak atau tidak untuk dianalisa. Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini: Tabel 6.1. Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov Variabel Kolmogorov Signifikansi Kesimpulan Smirnov Sikap terhadap iklan 1,216 0,104 Normal Sikap social media 1,111 0,169 Normal Brand image 1,048 0,222 Normal Brand attitude 1,239 0,093 Normal Minat beli 0,988 0,283 Normal Sumber: Data yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi seluruh variabel lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogorov Smirnov lebih kecil dari 1,960, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian berdistribusi normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model. Grafik 1. Uji Normalitas Model I Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. 5.4.2 Uji Multikolinearitas Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya korelasi antar variabel-variabel dependen. Dasar pemikiran bahwa model regresi linier klasik mengasumsikan tidak terjadi multikolinier diantara variabel. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Model regresi yang baik statusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolenieritas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai tolerance dan VIF, apabila VIF di bawah 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 maka variabel independen yang digunakan terlepas dari permasalahan multikolenieritas. Berikut adalah hasil pengujian multikolinearitas: Tabel 6.2. Uji Multikolenieritas Variabel Toleransi VIF Keterangan Sikap terhadap iklan 0,739 1,354 Non Multikolinearitas Sikap terhadap social 0,739 1,354 Non Multikolinearitas media Sumber: Data yang diolah, 2013 Hasil pengujian multikolinearitas diperoleh seluruh variabel independen yang digunakan pada model regresi memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel independen yang digunakan dalam model regresi pada penelitian ini. 5.4.3 Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriteria untuk menentukan data tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikansi > 0,05. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Tabel 6.3. Uji Heterokedastisitas Variabel Dependen : brand image Variabel Independen Signifikansi Keterangan Sikap terhadap iklan 0,306 Non heteroskedastisitas Sikap terhadap social media 0,444 Non heteroskedastisitas Sumber: Data yang diolah, 2013 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen tidak berhubungan secara signifikan dengan absolut residual. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel independen yang digunakan dalam model regresi. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Grafik 2. Uji Heteroskedatisitas Model I Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi. 5.5 Uji Hipotesis I Hipotesis I yang diajukan dalam penelitian ini adalah sikap terhadap iklan dan social media berpengaruh positif pada brand image. Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis regresi linier berganda. Variabel Independen adalah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Variabel dependennya adalah brand image. 5.5.1 Pengaruh sikap terhadap iklan dan social media pada brand image Tabel 6.4 Hasil Uji Regresi Pertama Variabel Dependen : brand image Variabel Independen B Koefisien t hitung Sign. Sikap terhadap iklan 0,349 2,839 0,006 Sikap terhadap social media 0,164 1,081 0,282 Konstanta = 7,713 F hitung = 8,371 Signifikansi = 0,000 R Square = 0,147 Sumber: Data yang diolah, 2013 Berdasarkan pada tabel 5.10 dapat ditransformasikan ke dalam persamaan regresi linier sebagai berikut: brand image = 7,713 + 0,349 sikap terhadap iklan + 0,164 sikap terhadap social media + e Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 7,713 menunjukkan bahwa brand image akan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 mengalami kenaikan sebesar 7,713, jika nilai sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sama dengan nol. a. Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image Hipotesis untuk sikap terhadap iklan dengan brand image adalah sebagai berikut: Hipotesis: Ha1a: Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image. Ho1a: Sikap terhadap iklan tidak berpengaruh positif pada brand image. Berdasarkan dari tabel 5.10 diperoleh nilai koefisien regresi variabel sikap terhadap iklan sebesar 0,349 dan nilai t hitung sebesar 2,839 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,006 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H1a diterima, artinya sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image. Nilai positif pada koefisien regresi variabel sikap terhadap iklan menunjukkan bahwa semakin meningkat sikap terhadap iklan maka persepsi mengenai brand image semakin baik. b. Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image Hipotesis untuk sikap terhadap social media pada brand image adalah sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Hipotesis: Ha1b: Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image. Ho1b: Sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif pada brand image. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi variabel sikap terhadap social media sebesar 0,164 dan nilai t hitung sebesar 1,081 dengan nilai signifikansi sebesar 0,282. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan (0,282 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H1b ditolak, artinya sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif pada brand image, dengan kata lain apabila sikap terhadap social media meningkat, persepsi konsumen mengenai brand image belum tentu meningkat. c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilakukan untuk mendeteksi seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang mendekati satu menandakan variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Kelemahan mendasar penggunaan R2 yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai R2 sebesar 0,147 atau 14,7%. Hal ini berarti 14,7 % variasi brand image dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media. Sedangkan sisanya sebesar 85,3% (100% - 14,7%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model transformasi regresi. 5.6 Uji Hipotesis II 5.6.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode grafik. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. Grafik normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Grafik 3. Uji Normalitas Model II PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. 5.6.2 Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Grafik 4. Uji Heteroskedatisitas Model II Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, artinya tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 5.6.3 Hasil Regresi Model II Pengaruh brand image terhadap brand attitude Tabel 6.5 Hasil Uji Regresi Kedua Variabel Dependen : brand attitude Variabel Independen Koefisien t hitung Sign. Brand image 0,353 3,370 0,001 Konstanta = 9,059 R Square = 0,104 Sumber: Data yang diolah, 2013 Hasil analaisis regresi linier sederhana dapat ditransformasikan ke dalam persamaan regresi sebagai berikut: brand attitude = 9,059 + 0,353 brand image Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 9,059 menunjukkan bahwa brand image akan mengalami kenaikan sebesar 9,059 jika nilai brand image sama dengan nol. Hipotesis untuk brand image terhadap brand attitude adalah sebagai berikut: Ha2: brand image berpengaruh positif pada brand attitude. Ho2: brand image tidak berpengaruh positif pada brand attitude. Berdasarkan dari tabel 5.11 diperoleh nilai koefisien regresi variabel brand image sebesar 0,353 dan nilai t hitung sebesar 3,370 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,001< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima, artinya brand image berpengaruh positif dengan brand attitude. Nilai positif pada koefisien PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 regresi variabel brand image menunjukkan semakin meningkat persepsi brand image maka semakin meningkaat pula persepsi konsumen mengenai brand attitude. 5.7 Uji Hipotesis III 5.7.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode grafik. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. Grafik normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Grafik 5. Uji Normalitas Model III Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5.7.2 88 Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Grafik 6. Uji Heteroskedatisitas Model III Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut, sebaran data berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, artinya bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi. 5.7.3 Hasil Regresi Model III Pengaruh brand attitude terhadap minat beli Tabel 6.6 Hasil Uji Regresi Ketiga Variabel Dependen : minat beli Variabel Independen Koefisien t hitung Sign. Brand attitude 0,411 6,396 0,000 Konstanta = 7,938 R Square = 0,294 Sumber: Data yang diolah, 2013 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 Hasil analaisis regresi linier sederhana dapat ditransformasikan ke dalam persamaan regresi sebagai berikut: minat beli = 7,398 + 0,411brand attitude Hasil analisis regresi linier pada tabel di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 7,398 menunjukkan bahwa brand image akan mengalami kenaikan sebesar 7,398 jika nilai brand attitude sama dengan nol. Hipotesis untuk brand attitude pada minat beli adalah sebagai berikut: Ha2: brand attitude berpengaruh positif pada minat beli. Ho2: brand attitude tidak berpengaruh positif pada minat beli. Berdasarkan dari tabel 5.12 diperoleh nilai koefisien regresi variabel brand attitude sebesar 0,411 dan nilai t hitung sebesar 6,296 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan (0,000 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima, artinya brand attitude berpengaruh positif dengan minat beli. Nilai positif pada koefisien regresi variabel brand attitude menunjukkan apabila persepsi konsumen mengenai brand attitude meningkat maka minat beli konsumen juga akan meningkat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 5.8 Pembahasan Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap iklan dan social media pada brand image, brand attitude dan minat beli konsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta. Berikut adalah penjelasan dari masing – masing pengujian hipotesis: 5.8.1 Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image.”dapat diterima secara statistik oleh penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang kurang dari taraf kesalahan 5% (0,006 < 0,05). Menurut teori yang dikemukakan oleh Azwar (2009) menyatakan bahwa dalam penyampaian informasi, iklan membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap. Iklan yang ditampilkan di media cetak maupun media elektronik akan membentuk suatu persepsi tersendiri bagi konsumen yang melihat. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 61,0% responden berusia antara 21-24 tahun. Hasilini mengindikasikan bahwa responden berusia remaja yang rata–rata masih berstatus mahasiswa. Menurut survey yang dilakukan Ghozali (2007), bahwa anak muda paling mudah terpengaruh terhadap iklan. Hal ini menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak muda memiliki sikap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 yang positif terhadap iklan. Sikap yang positif ini akan mempengaruhi pencitraan suatu merek tertentu yang diiklankan. Sikap konsumen terhadap iklan yang positif ditunjukkan dengan antusias dan suka terhadap iklan Magnum ice cream sehingga menimbulkan citra yang baik, misalnya konsumen percaya bahwa Magnum ice cream merupakan ice creamnya para raja yang mahal. Konsumen yang memiliki sikap terhadap merek yang positif akan mempengaruhi brand image yang diciptakan. Nilai koefisien regresi sebesar 0,349 yang memiliki arah positif. Hal ini berarti semakin baik sikap terhadap iklan maka semakin baik brand image produk Wall’s Magnum. 5.8.2 Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap social media tidak berpengaruh pada brand image. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,282 yang lebih besar dari taraf kesalahan 5 %. Promosi suatu produk dapat dilakukan di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Hal tersebut bertujuan agar volume penjualan produk dapat meningkat. Menurut teori yang dikemukakan oleh Arwiedya (2011) menyatakan bahwa salah satu promosi melalui social media.Social media yang dapat berupa facebook, twitter, dan web. Hal ini akan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 mempermudah menambah konsumen. Akan tetapi menurut hasil penelitian, menunjukkan bahwa sikap terhadap social media tidak berpengaruh terhadap brand image dapat disebabkan karena social media hanya digunakan untuk orang yang terbisa menggunakan jejaring sosial saja. Orang tua serta anak–anak yang jarang menggunakan social media tentunya tidak akan tahu promosi melalui twitter. Media twitter sebagian besar digunakan oleh kaum remaja dan tidak bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tidak dapat menciptakan brand image yang signifikan di mata konsumen. Konsumen lebih dapat menikmati iklan di televisi maupun di media cetak berupa majalah daripada di jejaring sosial. Promosi melalui twitter efisien dilakukan untuk meningkatkan konsumen tetapi hanya sebatas pada pengguna social media saja tidak dapat mencakup konsumen secara menyeluruh. 5.8.3 Brand image berpengaruh positif terhadap brand attitude Penelitian ini berhasil mebuktikan secara empiris hipotesis kedua yang menyatakan “Brand image berpengaruh positif pada brand attitude.”Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari taraf kesalahan 5% (0,001 < 0,05). Brand image memainkan peran penting dalam pasar. Produk yang memiliki brand image yang baik akan lebih laku di pasaran. Brand image PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 mempresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Brand image biasanya terbentuk dari semua pengalaman konsumsi atau semua informasi yang dirasakan oleh seorang konsumen. Sebuah produk yang memiliki brand image positif di mata konsumen akan menciptakan sikap positif konsumen. Konsumen akan percaya dengan kualitas Magnum ice cream yang dikonsumsinya. Hal ini kosisten dengan teori yang dikemukakan oleh Simon dan Ruth (dalam Sitinjak 2005) yang mencatat bahwa sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. Begitu pula halnya dengan merek Magnum ice cream tentunya akan mempengaruhi sikap konsumen. Nilai koefisien regresi sebesar 0,353 yang memiliki arah positif menunjukkan bahwa semakin tinggi brand image suatu merek maka semakin tinggi brand attitude konsumen. Menurut Handoko dan Dharmmesta, (2011) sikap yang dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain. Jika brand image Magnum ice cream sudah melekat pada konsumen maka konsumen cenderung senang untuk mengkonsumsinya. 5.8.4 Brand attitude berpengaruh positif terhadap minat beli Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai signifikansi untuk brand attitude sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan “Brand attitude berpengaruh positif dengan minat beli.” terbukti secara statistik oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 penelitian empiris. Sikap terhadap merek merupakan evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek. Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. Apabila konsumen telah mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tertentu dan merek itu positif, maka akan menimbulkan keinginan yang positif untuk membeli produk tersebut. Menurut Handoko dan Dharmmesta (2011), menyatakan bahwa minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Minat membeli sebuah produk dapat dilihat dari intensitas konsumen untuk membeli, ada juga niat untuk merekomendasikan Magnum ice cream untuk orang lain. Dalam melakukan pembelian sebuah produk tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hasil penelitian menujukkan nilai R Square sebesar 0,294 yang menunjukkan bahwa 29,4% minat beli dipengaruhi oleh sikap terhadap merek dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Sikap terhadap merek ini sangat penting diperhatikan agar minat beli Magnum ice cream dapat ditingkatkan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan arah positif dari koefisien regresi variabel brand attitude. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image. Semakin tinggi sikap terhadap iklan maka semakin baik brand image suatu produk. Hal ini karena iklan yang ditampilkan dapat memberi efek sugesti bagi konsumen sehingga akan tercipta brand image di mata konsumen. 2. Sikap terhadap social media tidak berpengaruh pada brand image. Social media hanya digunakan oleh para remaja atau kalangan tertentu yang terbiasa menggunakan jejaring sosial. Orang tua serta anak–anak yang jarang menggunakan social media sehingga kurang efektif apabila promosi hanya melalui twitter. 3. Brand image berpengaruh positif pada brand attitude. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik brand image suatu produk maka semakin baik juga brand attitude kosumen. Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri. 4. Brand attitude berpengaruh positif pada minat beli Magnum ice cream. Semakin positif sikap pada merek akan menimbulkan dorongan untuk membeli. 95 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 6.2 Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Unilever a. Perusahaan harus tetap mempertahankan ide-ide kreatif dalam pembuatan iklan yang unik dan berbeda, karena iklan merupakan kekuatan sebagai media informasi untuk memasarkan produk dan membentuk minat beli. b. Perusahaan tetap mempertahankan brand image yang sudah melekat pada Magnum ice cream sebagai ice cream premium itu sendiri agar dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan lain. c. Perusahaan dapat melihat bahwa penggunaan social media pada twitter hanya digunakan pada kalangan tertentu saja, sehingga diharapkan perusahaan lebih memperhatikan segmen pasar yang lebih luas. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat mengambil sampel yang lebih luas karena penulis hanya mengambil sampel di tiga daerah saja untuk mewakili Kota Yogyakarta. b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan sarana social media yang lain selain twitter, misalnya dengan facebook maupun webnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 c. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain misalnya sikap terhadap produk sebagai variabel independen yang mempengaruhi brand image, brand attitude dan minat beli. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Alexander, Morrisan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Ramdina Prakarsa. Amirullah, 2002.Perilaku Konsumen. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective. 8th Edition. New York: McGraw-Hill. Dewi, Ike Janita. 2009. Creatting & Sustaining Brand Equity Aspek Manajerial Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara books. Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Handoko, T. Hani., dan Dharmmesta, BS., 2011, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Grasindo Persada. Janben, V. (2001). Effectiveness in Advertising Concept, Planning and Evaluation. Retrieved December 5, 2005, from http://www.simon-kucher.com. Kotler, Philip, 2004. Peinsip-Prinsip Pemasaran Jilid1.Edisi 10.Jakarta : Indeks. Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001.Dasar-Dasar Pemasaran (terj. Alex Sindoro). Jilid 1.Edisi 9.Jakarta : Indeks 98 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kuncoro, M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta. Mowen, John.C dan Michael Minor, (2002). Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga. Morissan, M.A. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana. Ogi Sulistian. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok Gudang Garam Filter.Kuningan: Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan. Prisgunanto, Ilham.2006. Komunikasi Pemasaran; Strategidan Taktik dilengkapi analisis SOSTAC dan STOP-SIT. Jakarta: Ghali Indonesia. Rangkuti, Freddy. 2009. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, Leon., dan Kanuk, Leslie Lazar., 2008, Perilaku Konsumen, Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasinya Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. Shimp, Terence A. 2003. Advertising Promotion and Supplement Aspect of Integrated Marketing Communication 5thEdition ; Alih Bahasa : Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5, Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta : Erlangga. 99 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Sitinjak, Tony. 2006. Kinerja Citra, Sikap, dan Ekuitas Merek, Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank BUMNDI Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 1 (maret), 35-51 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Tempobisnis, 19 November 2012 Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran.Edisi 2. Yogyakarta: Andi Ofset Tribunjogja, 17 september 2012 http://www.unilever.com. 100 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN I KUESIONER PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kuesioner Saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Pertanyaan terdiri bagian I dan II. Masing-masing daftar pertanyaan telah disediakan alternatif jawaban. Saudara/i diminta untuk memilih alternatif jawaban PERTANYAAN BAGIAN II Berikan jawaban anda dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu kolom pertanyaan yang anda pilih. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju dengan memberi tanda silang (x) pada kolom yang telah disediakan. PERTANYAAN BAGIAN I Data identitas responden. Peranyaan-pertanyaan berikut hanya untuk tujuan statistik responden. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut saudara/i paling tepat. 1. Nama : ………………….. A. Sikap terhadap iklan 2. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 3. Usia : ( ) 17 s/d 20 tahun No Pertanyaan 1 Saya suka iklan Magnum ice cream 2 Saya antusias terhadap iklan Magnum ( ) 21 s/d 24 tahun ( ) di atas 24 tahun SS S N TS STS ice cream 3 Saya terkesan terhadap iklan Magnum ice cream 4. Jumlah uang saku per bulan (tidak termasuk uang kuliah dan uang kos) : ( ) Rp 1.000.000 4 Saya mendukung iklan Magnum ice cream ( ) Rp1.000.000 – Rp 1.500.000 ( ) Rp1.501.000 – Rp 2.000.000 ( ) > Rp 2.000.000 101 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Sikap terhadap sosial media twitter No Pertanyaan 1 Menurut D. Brand Attitude SS saya @MyMagnumID Timeline S N TS STS pada Menurut Pertanyaan 1 Saya senang mengkonsumsi Magnum yang disampaikan 2 saya @MyMagnumID Timeline pada Menurut saya @MyMagnumID S N TS STS SS S N TS STS Magnum ice cream memiliki kualitas yang tinggi dapat menimbulkan 3 perasaan positif 3 SS ice cream menarik 2 No Saya puas mengkonsumsi Magnum ice cream Timeline pada 4 dapat menimbulkan Saya bangga mengkonsumsi Magnum ice ceam perasaan senang 4 Menurut saya Timeline pada E. Minat beli @MyMagnumID memberikan informasi yang saya butuhkan No Pertanyaan 1 Saya akan membeli Magnum ice cream untuk saya sendiri C. Brand Image 2 No Pertanyaan 1 Magnum ice cream merupakan ice cream SS S N TS STS untuk teman saya 3 yang lezat 2 3 Magnum ice cream merupakan ice cream Saya akan membeli Magnum ice cream Saya akan membeli Magnum ice cream untuk hadiah 4 Saya akan merekomendasikan Magnum mahal ice cream kepada teman dan keluarga Magnum ice cream merupakan ice cream saya yang terbuat dari bahan-bahan luar negeri 4 Magnum ice cream merupakan ice cream dengan lapisan coklat Belgia 102 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN II KARAKTERISTIK RESPONDEN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies karakteristik Responden Statistics N Valid Mis sing jenis kelamin 100 0 us ia 100 0 uang s aku 100 0 Frequency Table jenis k elam in Valid laki - laki Perempuan Total Frequenc y 46 54 100 Percent 46,0 54,0 100,0 Valid Percent 46,0 54,0 100,0 Cumulativ e Percent 46,0 100,0 usia Valid >24 17-20 21-24 Total Frequenc y 13 26 61 100 Percent 13,0 26,0 61,0 100,0 Valid Percent 13,0 26,0 61,0 100,0 Cumulativ e Percent 13,0 39,0 100,0 uang s ak u Valid < 1 jt > 2 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt Total Frequenc y 35 3 44 18 100 Percent 35,0 3,0 44,0 18,0 100,0 Valid Percent 35,0 3,0 44,0 18,0 100,0 Cumulativ e Percent 35,0 38,0 82,0 100,0 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN III HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL VALIDITAS Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,833 N of Items 4 Item -Total Statis tics SI1 SI2 SI3 SI4 Scale Mean if Item Deleted 9,7700 10,3500 10,2300 10,3000 Scale Varianc e if Item Deleted 5,330 4,715 4,401 4,333 Correc ted Item-Total Correlation ,554 ,696 ,689 ,719 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,833 ,775 ,777 ,763 Reliability Cas e Proce ss ing Summ ary N Cases Valid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,767 N of Items 4 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Item -Total Statis tics ST1 ST2 ST3 ST4 Scale Varianc e if Item Deleted 3,908 3,446 3,196 3,404 Scale Mean if Item Deleted 9,9700 10,2200 10,3400 10,3000 Correc ted Item-Total Correlation ,522 ,645 ,668 ,469 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,737 ,673 ,655 ,777 Reliability Cas e Proce ss ing Summ ary N Cases Valid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,688 N of Items 4 Item -Total Statis tics BI1 BI2 BI3 BI4 Scale Mean if Item Deleted 10,9600 11,2000 11,7200 11,3900 Scale Varianc e if Item Deleted 4,362 4,485 3,941 3,978 Correc ted Item-Total Correlation ,509 ,303 ,591 ,518 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,603 ,738 ,546 ,592 Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,844 N of Items 4 Item -Total Statis tics BA1 BA2 BA3 BA4 Scale Varianc e if Item Deleted 6,134 6,430 6,026 6,495 Scale Mean if Item Deleted 10,1300 10,2900 10,2900 10,9000 Correc ted Item-Total Correlation ,656 ,735 ,731 ,609 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,814 ,782 ,780 ,833 Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,609 N of Items 4 Item -Total Statis tics MB1 MB2 MB3 MB4 Scale Mean if Item Deleted 10,1000 10,5200 10,5200 10,2300 Scale Varianc e if Item Deleted 5,323 4,798 4,394 5,027 Correc ted Item-Total Correlation ,301 ,445 ,522 ,303 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,600 ,497 ,432 ,605 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN IV DESKRIPTIF VARIABEL PENELITIAN HASIL UJI REGRESI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Statistik Deskritif Descriptives Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SI1 100 1 5 3.79 .856 SI2 100 2 5 3.25 .892 SI3 100 1 5 3.32 .920 SI4 100 1 5 3.18 .968 SS1 100 2 5 3.64 .674 SS2 100 1 5 3.39 .737 SS3 100 1 5 3.27 .802 SS4 100 1 5 3.31 .895 BI1 100 1 5 4.03 1.020 BI2 100 1 5 3.75 1.226 BI3 100 1 5 3.40 1.064 BI4 100 1 5 3.49 1.219 BA1 100 1 5 3.71 1.166 BA2 100 1 5 3.70 .980 BA3 100 1 5 3.72 1.083 BA4 100 1 5 3.11 1.154 MB1 100 1 5 3.69 .992 MB2 100 1 5 3.27 .983 MB3 100 1 5 3.27 1.024 MB4 100 1 5 3.56 1.085 107 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Normalitas NPar Tests One -Sam ple Kolm ogorov-Sm ir nov Tes t N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences sikap terhadap iklan 100 13,5400 2,96587 ,122 ,068 -,122 1,216 ,104 Mean Std. Deviation Abs olute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) sikap terhadap sosial media 100 13,6100 2,39905 ,111 ,100 -,111 1,111 ,169 Brand image 100 14,6700 3,33955 ,105 ,071 -,105 1,048 ,222 brand attitude 100 14,2400 3,66010 ,124 ,072 -,124 1,239 ,093 minat beli 100 13,7900 2,77177 ,099 ,093 -,099 ,988 ,283 a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data. Uji Multikolinearitas Regression b V ariables Ente re d/Rem oved Model 1 V ariables Entered sikap terhadap sosial media, a sikap terhadap iklan V ariables Remov ed Method . Enter a. A ll requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Brand image Coe fficientsa Model 1 (Constant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,713 1,903 ,349 ,123 ,164 ,152 Standardized Coefficients Beta ,310 t 4,053 2,839 Sig. ,000 ,006 ,118 1,081 ,282 Collinearity Statistics Tolerance VIF ,739 1,354 ,739 1,354 a. Dependent Variable: Brand image 108 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Heteroskedastisitas Regression Variables Entere d/Re m ovebd Model 1 Variables Entered sikap terhadap s osial media, sikap terhadap a iklan Variables Remov ed . Method Enter a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: abs res Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 2,429 1,097 ,073 ,071 -,067 ,088 Standardized Coef f icients Beta ,121 t 2,214 1,030 Sig. ,029 ,306 -,090 -,769 ,444 a. Dependent V ariable: absres 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Grafik Histogram Grafik P-P Plot 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model I Scatter Plot 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 1A DAN 1B Regression Variables Entere d/Re m ovebd Model 1 Variables Remov ed Variables Entered sikap terhadap sosial media, a sikap terhadap iklan . Method Enter a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Brand image Model Sum m ary Model 1 R ,384 a R Square ,147 Adjusted R Square ,130 Std. Error of the Estimate 3,11564 a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 162,512 941,598 1104,110 df 2 97 99 Mean Square 81,256 9,707 F 8,371 Sig. ,000 a a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan b. Dependent Variable: Brand image Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 7,713 1,903 ,349 ,123 ,164 ,152 Standardized Coef f icients Beta ,310 t 4,053 2,839 Sig. ,000 ,006 ,118 1,081 ,282 a. Dependent V ariable: Brand image 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiNormalitas Model II Grafik Histogram Charts Grafik P-P Plot 113 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model II Scatter Plot 114 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 2 Regression Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered Brand imagea Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: brand attitude Model Sum m ary Model 1 R ,322 a R Square ,104 Adjusted R Square ,095 Std. Error of the Estimate 3,48252 a. Predictors: (Constant), Brand image ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 137,702 1188,538 1326,240 df 1 98 99 Mean Square 137,702 12,128 F 11,354 Sig. ,001 a a. Predictors: (Constant), Brand image b. Dependent Variable: brand attitude Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Brand image Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 9,059 1,576 ,353 ,105 Standardized Coef f icients Beta ,322 t 5,747 3,370 Sig. ,000 ,001 a. Dependent Variable: brand attitude 115 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiNormalitas Model III Grafik Histogram Charts Grafik P-P Plot 116 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model III Scatter Plot 117 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 3 Regression Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered brand attitudea Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: minat beli Model Sum m ary Model 1 R ,543 a R Square ,294 Adjusted R Square ,287 Std. Error of the Estimate 2,33997 a. Predictors: (Constant), brand attitude ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 223,993 536,597 760,590 df 1 98 99 Mean Square 223,993 5,475 F 40,908 Sig. ,000 a a. Predictors: (Constant), brand attitude b. Dependent Variable: minat beli Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) brand attitude Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 7,938 ,944 ,411 ,064 Standardized Coef f icients Beta ,543 t 8,405 6,396 Sig. ,000 ,000 a. Dependent Variable: minat beli 118 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN V REKAPITULASI DATA PENELITIAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies karakteristik Responden Statistics N Valid Mis sing jenis kelamin 100 0 us ia 100 0 uang s aku 100 0 Frequency Table jenis k elam in Valid laki - laki Perempuan Total Frequenc y 46 54 100 Percent 46,0 54,0 100,0 Valid Percent 46,0 54,0 100,0 Cumulativ e Percent 46,0 100,0 usia Valid >24 17-20 21-24 Total Frequenc y 13 26 61 100 Percent 13,0 26,0 61,0 100,0 Valid Percent 13,0 26,0 61,0 100,0 Cumulativ e Percent 13,0 39,0 100,0 uang s ak u Valid < 1 jt > 2 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt Total Frequenc y 35 3 44 18 100 Percent 35,0 3,0 44,0 18,0 100,0 Valid Percent 35,0 3,0 44,0 18,0 100,0 Cumulativ e Percent 35,0 38,0 82,0 100,0 103 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL VALIDITAS Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,833 N of Items 4 Item -Total Statis tics SI1 SI2 SI3 SI4 Scale Mean if Item Deleted 9,7700 10,3500 10,2300 10,3000 Scale Varianc e if Item Deleted 5,330 4,715 4,401 4,333 Correc ted Item-Total Correlation ,554 ,696 ,689 ,719 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,833 ,775 ,777 ,763 Reliability Cas e Proce ss ing Summ ary N Cases Valid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,767 N of Items 4 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Item -Total Statis tics ST1 ST2 ST3 ST4 Scale Varianc e if Item Deleted 3,908 3,446 3,196 3,404 Scale Mean if Item Deleted 9,9700 10,2200 10,3400 10,3000 Correc ted Item-Total Correlation ,522 ,645 ,668 ,469 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,737 ,673 ,655 ,777 Reliability Cas e Proce ss ing Summ ary N Cases Valid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,688 N of Items 4 Item -Total Statis tics BI1 BI2 BI3 BI4 Scale Mean if Item Deleted 10,9600 11,2000 11,7200 11,3900 Scale Varianc e if Item Deleted 4,362 4,485 3,941 3,978 Correc ted Item-Total Correlation ,509 ,303 ,591 ,518 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,603 ,738 ,546 ,592 Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,844 N of Items 4 Item -Total Statis tics BA1 BA2 BA3 BA4 Scale Varianc e if Item Deleted 6,134 6,430 6,026 6,495 Scale Mean if Item Deleted 10,1300 10,2900 10,2900 10,9000 Correc ted Item-Total Correlation ,656 ,735 ,731 ,609 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,814 ,782 ,780 ,833 Reliability Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases V alid Ex cludeda Total 100 0 100 % 100,0 ,0 100,0 a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,609 N of Items 4 Item -Total Statis tics MB1 MB2 MB3 MB4 Scale Mean if Item Deleted 10,1000 10,5200 10,5200 10,2300 Scale Varianc e if Item Deleted 5,323 4,798 4,394 5,027 Correc ted Item-Total Correlation ,301 ,445 ,522 ,303 Cronbach's Alpha if Item Deleted ,600 ,497 ,432 ,605 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Statistik Deskritif Descriptives Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SI1 100 1 5 3.79 .856 SI2 100 2 5 3.25 .892 SI3 100 1 5 3.32 .920 SI4 100 1 5 3.18 .968 SS1 100 2 5 3.64 .674 SS2 100 1 5 3.39 .737 SS3 100 1 5 3.27 .802 SS4 100 1 5 3.31 .895 BI1 100 1 5 4.03 1.020 BI2 100 1 5 3.75 1.226 BI3 100 1 5 3.40 1.064 BI4 100 1 5 3.49 1.219 BA1 100 1 5 3.71 1.166 BA2 100 1 5 3.70 .980 BA3 100 1 5 3.72 1.083 BA4 100 1 5 3.11 1.154 MB1 100 1 5 3.69 .992 MB2 100 1 5 3.27 .983 MB3 100 1 5 3.27 1.024 MB4 100 1 5 3.56 1.085 107 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Normalitas NPar Tests One -Sam ple Kolm ogorov-Sm ir nov Tes t N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences sikap terhadap iklan 100 13,5400 2,96587 ,122 ,068 -,122 1,216 ,104 Mean Std. Deviation Abs olute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) sikap terhadap sosial media 100 13,6100 2,39905 ,111 ,100 -,111 1,111 ,169 Brand image 100 14,6700 3,33955 ,105 ,071 -,105 1,048 ,222 brand attitude 100 14,2400 3,66010 ,124 ,072 -,124 1,239 ,093 minat beli 100 13,7900 2,77177 ,099 ,093 -,099 ,988 ,283 a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data. Uji Multikolinearitas Regression b V ariables Ente re d/Rem oved Model 1 V ariables Entered sikap terhadap sosial media, a sikap terhadap iklan V ariables Remov ed Method . Enter a. A ll requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Brand image Coe fficientsa Model 1 (Constant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,713 1,903 ,349 ,123 ,164 ,152 Standardized Coefficients Beta ,310 t 4,053 2,839 Sig. ,000 ,006 ,118 1,081 ,282 Collinearity Statistics Tolerance VIF ,739 1,354 ,739 1,354 a. Dependent Variable: Brand image 108 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Heteroskedastisitas Regression Variables Entere d/Re m ovebd Model 1 Variables Entered sikap terhadap s osial media, sikap terhadap a iklan Variables Remov ed . Method Enter a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: abs res Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 2,429 1,097 ,073 ,071 -,067 ,088 Standardized Coef f icients Beta ,121 t 2,214 1,030 Sig. ,029 ,306 -,090 -,769 ,444 a. Dependent V ariable: absres 109 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Grafik Histogram Grafik P-P Plot 110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model I Scatter Plot 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 1A DAN 1B Regression Variables Entere d/Re m ovebd Model 1 Variables Remov ed Variables Entered sikap terhadap sosial media, a sikap terhadap iklan . Method Enter a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Brand image Model Sum m ary Model 1 R ,384 a R Square ,147 Adjusted R Square ,130 Std. Error of the Estimate 3,11564 a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 162,512 941,598 1104,110 df 2 97 99 Mean Square 81,256 9,707 F 8,371 Sig. ,000 a a. Predictors: (Constant), sikap terhadap sosial media, sikap terhadap iklan b. Dependent Variable: Brand image Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) sikap terhadap iklan sikap terhadap sosial media Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 7,713 1,903 ,349 ,123 ,164 ,152 Standardized Coef f icients Beta ,310 t 4,053 2,839 Sig. ,000 ,006 ,118 1,081 ,282 a. Dependent V ariable: Brand image 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiNormalitas Model II Grafik Histogram Charts Grafik P-P Plot 113 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model II Scatter Plot 114 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 2 Regression Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered Brand imagea Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: brand attitude Model Sum m ary Model 1 R ,322 a R Square ,104 Adjusted R Square ,095 Std. Error of the Estimate 3,48252 a. Predictors: (Constant), Brand image ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 137,702 1188,538 1326,240 df 1 98 99 Mean Square 137,702 12,128 F 11,354 Sig. ,001 a a. Predictors: (Constant), Brand image b. Dependent Variable: brand attitude Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Brand image Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 9,059 1,576 ,353 ,105 Standardized Coef f icients Beta ,322 t 5,747 3,370 Sig. ,000 ,001 a. Dependent Variable: brand attitude 115 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiNormalitas Model III Grafik Histogram Charts Grafik P-P Plot 116 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HasilUjiHeteroskedastisitas Model III Scatter Plot 117 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UJI HIPOTESIS 3 Regression Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered brand attitudea Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: minat beli Model Sum m ary Model 1 R ,543 a R Square ,294 Adjusted R Square ,287 Std. Error of the Estimate 2,33997 a. Predictors: (Constant), brand attitude ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 223,993 536,597 760,590 df 1 98 99 Mean Square 223,993 5,475 F 40,908 Sig. ,000 a a. Predictors: (Constant), brand attitude b. Dependent Variable: minat beli Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) brand attitude Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 7,938 ,944 ,411 ,064 Standardized Coef f icients Beta ,543 t 8,405 6,396 Sig. ,000 ,000 a. Dependent Variable: minat beli 118 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA KARATERISTIK RESPONDEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jenis kelamin laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki Perempuan laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki laki - laki Perempuan laki - laki Usia (tahun) 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 17-20 21-24 >24 21-24 21-24 21-24 >24 21-24 17-20 21-24 21-24 17-20 17-20 21-24 17-20 17-20 17-20 21-24 21-24 21-24 >24 21-24 21-24 21-24 >24 17-20 21-24 uang saku < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt < 1 jt < 1 jt 1.5-2 jt 1.5-2 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt 1.5-2 jt < 1 jt 1.5-2 jt 119 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA KARATERISTIK RESPONDEN No 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Jenis kelamin laki - laki Perempuan laki - laki Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki Usia (tahun) 21-24 17-20 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 17-20 17-20 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 17-20 21-24 17-20 >24 17-20 21-24 >24 21-24 21-24 21-24 21-24 21-24 >24 21-24 >24 21-24 >24 21-24 21-24 21-24 17-20 21-24 17-20 uang saku < 1 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt > 2 jt 1-1.5 jt > 2 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt < 1 jt 1-1.5 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 120 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA KARATERISTIK RESPONDEN No 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jenis kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan laki - laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki - laki laki - laki Perempuan Perempuan laki - laki Usia (tahun) 17-20 21-24 17-20 17-20 17-20 21-24 17-20 21-24 >24 >24 21-24 21-24 17-20 21-24 21-24 17-20 21-24 21-24 21-24 17-20 17-20 >24 21-24 17-20 >24 21-24 uang saku < 1 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt < 1 jt < 1 jt 1.5-2 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt 1.5-2 jt 1-1.5 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt < 1 jt 1-1.5 jt 1-1.5 jt 1.5-2 jt < 1 jt > 2 jt 1.5-2 jt 121 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA PENELITIAN No 1 1 4 2 3 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 4 10 3 11 3 12 3 13 4 14 3 15 4 16 4 17 3 18 3 19 3 20 3 2 5 3 4 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 4 5 3 5 3 3 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 5 3 2 3 3 4 3 3 3 5 5 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 6 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 7 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 8 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 9 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 10 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 1 2 3 4 11 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 12 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 13 4 2 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 5 3 5 2 4 4 14 4 4 3 4 4 3 4 4 5 2 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 15 4 5 4 5 4 2 4 2 5 4 5 5 5 5 5 2 4 2 4 5 16 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 17 4 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 18 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 1 4 4 3 19 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 4 5 5 5 4 4 4 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 21 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 5 4 5 5 3 4 2 1 3 22 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 3 2 3 2 5 5 4 1 23 4 3 4 3 3 4 3 3 5 3 1 1 5 4 4 3 5 2 5 5 24 5 4 3 3 5 4 4 5 5 2 3 5 5 4 4 5 1 3 4 5 25 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 28 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 3 2 2 2 3 3 4 29 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 30 1 2 4 2 5 3 2 2 4 5 3 4 4 3 2 2 5 5 4 2 31 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 5 5 4 3 4 3 4 4 32 5 4 3 4 4 4 4 4 5 1 4 1 5 4 4 5 4 4 5 5 33 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 1 2 2 3 4 34 5 4 4 4 4 3 2 4 5 5 3 3 4 3 3 3 5 5 4 4 35 4 3 1 1 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 1 1 4 4 4 4 36 5 4 3 3 2 1 1 4 4 4 2 2 5 3 1 2 5 4 3 1 122 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA PENELITIAN No 37 1 2 3 3 2 2 4 1 5 4 6 2 7 2 8 3 9 4 10 5 11 4 12 1 13 5 14 4 15 4 16 4 17 5 18 4 19 2 20 4 38 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 1 2 3 2 4 2 3 3 39 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 4 5 1 3 3 3 3 3 4 5 40 3 2 2 2 4 2 2 1 3 5 3 3 2 3 1 1 4 2 2 2 41 4 2 1 1 4 3 3 3 5 1 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 42 4 4 5 4 5 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 43 3 3 4 3 4 3 3 4 1 1 3 4 1 4 3 3 2 3 3 4 44 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 45 4 3 2 1 4 5 2 3 5 3 5 3 5 3 3 3 4 5 2 3 46 5 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 1 5 4 4 5 3 3 3 1 47 4 5 5 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 3 4 3 3 3 48 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 49 4 3 4 3 5 4 4 4 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 3 2 3 3 4 3 3 2 51 2 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 3 2 5 5 4 52 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 53 4 3 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 54 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 4 55 3 2 3 4 3 3 3 3 2 1 2 4 1 3 3 2 2 4 4 2 56 4 2 2 3 3 3 3 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 2 1 5 57 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 58 4 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 59 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 3 3 4 61 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 62 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 1 2 5 63 3 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 1 1 1 1 3 2 3 1 64 2 2 2 2 4 3 3 3 5 5 3 4 2 1 3 2 2 2 1 1 65 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 66 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 67 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 68 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 69 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 70 3 2 1 1 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 1 4 3 2 1 71 3 3 3 2 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 72 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 3 4 1 4 2 4 4 123 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DATA PENELITIAN No 73 1 2 3 4 3 3 4 4 5 4 6 4 7 4 8 3 9 5 10 5 11 5 12 5 13 4 14 4 15 4 16 4 17 4 18 4 19 4 20 3 74 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 75 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 76 4 3 3 1 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 77 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78 5 3 4 4 4 3 3 3 5 5 1 1 4 4 5 4 5 4 3 4 79 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 80 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 81 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 82 3 2 2 2 4 4 4 4 2 5 3 3 1 3 1 1 4 3 3 1 83 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 84 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 85 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 86 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 87 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 1 4 4 5 5 4 3 4 4 88 4 3 3 4 5 4 5 2 1 1 4 2 4 4 2 3 4 3 5 4 89 5 3 4 4 3 3 2 4 5 4 4 1 5 5 5 4 4 3 2 4 90 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 4 2 3 4 91 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 92 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4 5 5 5 2 5 3 1 5 93 4 3 3 1 4 4 4 3 5 5 3 3 1 3 4 3 3 3 1 3 94 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 95 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 96 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 97 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 98 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 99 10 0 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 3 4 124