KH. ZAINUDDIN MZ (KajianTeori Retorika Aristoteles)

advertisement
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
KH. ZAINUDDIN MZ
(KajianTeori Retorika Aristoteles)
Oleh: Abdul Kholiq
ABSTRAKSI
Aristoteles adalah pencetus retorika tradisional sehingga aristo dijuluki sebagai bapak
retorika, secara sederhana aristoteles mengemukakan pendapatnya bahwa dalam retorika
terdapat tiga elemen dasar yang bisa dikatakan sebagai retorika aristoteles, yaitu penyampai
pesan, pesan, dan penerima pesan (komunikator, masage, dan audiance). Ketiga elemen ini
yang bisa menjadikan proses komunikasi bisa lancar, sesuai dengan apa yang diharapkan
komunikator, demikian aristoteles berpendapat. Oleh karena itu tiga unsur inilah yang
menjadikan proses komunikasi bisa terjadi sehingga dapat diterima oleh penerima pesan atau
tidak, ini tergantung dari pembawaan komunikator dalam penyampaian pesan terhadap
audience.
KH. Zainuddin MZ, dalam retorika dakwahnya dapat mewakili dari teori Retorika
Aristoteles, karena dalam dakwahnya KH. Zainuddin MZ dapat diterima oleh kalangan mana
saja ketika beliau berdakwah, dengan bahasa tutur yang lugas dan meyakinkan, sehingga
dakwahnya dapat diterima oleh semua kalangan. Da’i sejuta umat merupakan panggilan beliau
karena ketika beliau memberikan dakwahnya, berduyun-duyun massa KH. Zainuddin untuk
siap mengikuti ceramahnya yang lugas dan tegas itu serta dapat memberikan pemahaman
kehidupan yang riil dalam setiap contoh ceramahnya.
Kata kunci: Retorika, Aristoteles, Zainuddin MZ
A. PENDAHULUAN
pemimpin, retorika adalah alat penting
untuk mempengaruhi dan menguasai
manusia.
“ Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi
penjelasan dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa yang dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dia kehendaki.dan Dia-lah
Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana”.1(Q.S. Ibrahim, 14:4)
Retorika adalah seni berkomunikasi
efektif dengan wicara.Dalam sejarah
banyak orang sukses karier dan hidupnya
sebagai pemimpin karena penguasaan ilmu
retorika.Penguasaan tehnik berbicara
mempertinggi rasa percaya diri dan
memberikan
rasa
pasti.Bagi
para
Kemudian yang membedakan dari
hewan
adalah
kesanggupan
berbicara.Manusia sebagai manusia adalah
mahluk yang sanggup berkomunikasi lewat
bahasa dan bicara.Tetapi yang lebih
mencirikan hakekat manusia sebagai
manusia secara penuh adalah kepandaian
dan ketarampilan berbicara.Pengetahuan
bahasa belum cukup.Kebesaran dan
kehebatan seseorang sebagai manusia juga
ditentukan oleh kepandaiannya dalam
berbahasa, oleh keterampilannya dalam
mengungkapkan pikiran secara tepat dan
menyakinkan.
1
“Berbicara atau berpidato itu sama
sekali tidak sulit !Orang hanya harus
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan
Terjemahnya, (Proyek Pengadaan Kitab Suci alQur’an DEPAG RI 1984/1985), 379
88
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
mengucapkan kata-kata yang tepat, pada
saat yang tepat, kepada pendengar yang
tepat.”
penguasaan materi dan lapangan menjadi
salah satu faktor penentu keberhasilan
berpidato.
Semuanya ini mudah diucapkan,
tetapi dalam kenyataan justru tidak!
Pandai bicara bukanlah suatu keterampilan
yang dapat diperoleh dalam waktu
singkat.Seorang retor, untuk menjadi
seorang yang pandai bicara, dibutuhkan
latihan yang sistimatis dan tekun. Sejarah
sudah membuktikannya ! Orang-orang
kenamaan seperti: Demosthenes, Cicero,
Winton Churchill, J.F. Kennedy, Soekarno
adalah orang-orang yang menjadi retor
terkenal lewat latihan yang teratur,
sistimatis dan tekun.
B. FENOMENA KOMUNIKASI
Dalam penelitian ini yang dijadikan
grand teorinya adalah model komunikasi
Aristoteles adalah model paling klasik, yang
sering
disebut
model
retoris
(rethoricalmodel).Komunikasi terjadi ketika
seorang
pembicara
menyampaikanpembicaraannya
kepada
khalayak (komunikan) dalam upaya
mengubah
sikapmereka.
Aristoteles
mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi, yaitupembicara (speaker),
pesan (message), pendengar (listener).2
Sering orang mengatakan.“Dia tahu
banyak, hanya tidak dapat mengungkapkan
dengan
baik.Dia
tidak
dapat
mengungkapkan
pikirannya
secara
meyakinkan. Sangatlah menyedihkan,
manakala seseorang memiliki pengetahuan
yang berguna, tetapi tidak dapat
mengkomunikasikannya
secara
mengesankan dan meyakinkan kepada
orang lain.
Bagan: Model komunikasi Aristoteles
Setting
Pembicara
Pesan
Pendengar
Setting
Fokus komunikasi yang ditelaah
Aristoteles adalah komunikasi retoris, yang
dikenal sebagai komunikasi publik (publik
speaking)
atau
pidato.Model
ini
merupakan model komunikasi yang sangat
sederhana dan termasuk ke dalam model
klasik.
Era reformasi yang didukung oleh
kemajuan teknologi informasi mutakhir
telah melahirkan ahli-ahli pidato di
Indonesia. Orator-orator ini muncul bak
jamur dimusim hujan, baik dari kalangan
seleberiti, mahasiswa, agamawan mereka
mampu mempengaruhi massa yang banyak
dengan modal kepandaian mengolah katakata, dengan dilandasai penyampaian
pemikiran yang menyentuh hati khalayak.
Sebut saja KH.Zainuddin .MZ, beliau
termasuk komunikator yang mendapatkan
respon positif dari masyarakat, karena
kepandaianya dalam mengolah kata-kata.
Kemampuan mengolah kata dan
penguasaan
lapangan
sangat
mempengaruhi keberhasilan seseorang
dalam menyampaikan pesan secara efektif
sesuai dengan tujuan yang ia targetkan,
menjadi
permasalahan
yang
terus
berkembang dalam masyarakat sehingga
Menurut Aristoteles, persuasi dapat
dicapai oleh siapa anda, argumen anda,
dan dengan memainkan emosi khalayak.
Dengan kata lain, faktor-faktor yang
memainkan peranan dalam menentukan
efek persuasif suatu pidato meliputi isi
pidato,
susunannya,
dan
cara
penyampainnya.
Aristoteles
juga
menyadari peran khalayak pendengar.3
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,
2001), 135
3
Ibid.,135
89
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
untuk menyusun sebuah presentasi atau
pidato persuasive yang efektif dengan
menggunakan alat-alat persuasi yang
tersedia.
Retorika sebagai suatu proses
komunikasi. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi efektifitas dalam proses
komunikasi retoris, faktor ini terdapat pada
setiap unsur komunikasi. Unsur komunikasi
tersebut yakni :
Menurut Aristoteles ada tiga cara
untuk mempengaruhi dalam rangka
meyakinkan manusia:
1. Faktor komunikator, faktor yang dapat
mempengaruhi meliputi : pengetahuan
tentang komunikasi dan keterampilan
berkomunikasi, sikap komunikator,
pengetahuan umum, sistem sosial dan
sistem kebudayaan.
2. Faktor komunikan, yang terdiri dari :
pengetahuan tentang komunikasi dan
keterampilan berkomunikasi , sikap
komunikan, sistem sosial dan kebudayaan.
3. Faktor pesan dan media, antara
komunikator dan komunikan terdapat
pesan dan
medium, yang perlu diperhatikan oleh
komunikator secara khusus dalam
proses komunikasi retoris, faktor
tersebut yakni : elemen-elemen pesan,
struktur pesan, isi pesan dan proses
pesan.4
1. Anda harus sanggup menunjukkan
kepada khalayak bahwa anda memiliki
pengetahuan yang luas, kepribadian
terpercaya, dan status yang terhormat
(ethos).
2. Anda harus menyentuh hati khalayak:
perasaan, emosi, harapan, kebencian
dan kasih sayang mereka (pathos).
Kelak, para ahli retorika modern
menyebutnya
imbauan emosional
(emotional appeals).
3. Anda meyakinkan khalayak dengan
mengajukan bukti atau yang kelihatan
sebagai bukti. Disini anda mendekati
khalayak dengan otaknya (logos).5
Sedangkan
mengenai
struktur
pidato, oleh Aristoteles dibagi dalam 3
(tiga) bagian:
- Pendahuluan
- Badan
- Kesimpulan
Yang uraiannya:
- Singkat
- Jelas
- Meyakinkan.6
C. KONSEP
Teori retorika berpusat pada
pemikiran mengenai retorika, yang disebut
Aristoteles sebagai alat persuasi yang
tersedia. Maksudnya, seorang pembicara
yang tertarik untuk meyakinkan khalayknya
harus mempertimbangkan tiga bukti
retoris: logika (logos), emosi (pathos) dan
etika/kredibilitas
(ethos).
Khalayak
merupakan kunci dari persuasi yang
efektif, dan silogisme retoris, yang
memandang khalayak untuk menemukan
sendiri potongan-potongan yang hilang
dari suatu pidato, digunakan dalam
persuasi.Sehingga,
dapat
diambil
kesimpulan bahwa teori retorika adalah
teori yang yang memberikan petunjuk
D. ASUMSI
1. Pembicara yang efektif harus
mempertimbangkan
khlayak mereka.
Asumsi ini menekankan bahwa hubungan
antara pembicara – khlayak harus
dipertimbangkan.Para pembicara tidak
5
Ibit. 7
A. H. Hasanuddin, Rhetorika Da’wah &
Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), 18-19
4
6
Dori Wuwur Hendrakus, Retorika
Trampilberpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,
Bernegosiasi,(Bandung: Kanisius, 2009), 42-45
90
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
boleh menyusun atau menyampaikan
pidato mereka tanpa mempertimbangkan
khalayaknya, tetapi mereka harus berpusat
pada khalayak.Dalam hal ini, khalayak
dianggap sebagai sekelompok besar orang
yang memiliki motivasi, keputusan, dan
pilihan dan bukannya sebagai sekelompok
besar orang yang homogeny dan serupa.
Asumsi ini menggarisbawahi definisi
komunikasi sebagai sebuah proses
transaksional. Agar suatu pidato efektif
harus dilakukan analisis khalayak (audience
analysis),
yang
merupakan
proses
mengevaluasi suatu khalayak dan latar
belakangnya dan menyusun pidatonya
sedemikian rupa sehingga para pendengar
memberikan respon sebagaimana yang
diharapkan pembicara.
2. Lutfi M. Z
3. Kiki M. Z
4. Zaki M. Z
KH.Zainuddin M. Z merupakan
seorang pemuka agama Islam di
Indonesia.Julukannya adalah “da’i sejuta
umat”.Ia pernah menjabat sebagai ketua
umum Partai Bintang Reformasi. Beliau
yang pernah aktif di Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) kemudia dikabarkan
kembali ke Partai berlambang Ka’bah itu
atas tawaran Surya Darma Ali, Ketua
Umum PPP.
Selain itu, keterlibatan dalam PPP
tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya,
KH. Idham Chalid. Sebab gurunya yang
pernah menjadi ketua umum PB NU itu
salah satu deklarator PPP.KH.Zainuddin MZ
mengaku lama nyantri di Pondok
Pesantren Idham Khalid yang berada di
Cipete.Yang belakangan identik sebagai
kubu dalam NU.
2. Pembicara yang efektif menggunakan
beberapa bukti dalam presentasi mereka.
Asumsi ini berkaitan dengan apa yang
dilakukan pembicara dalam persiapan
pidato mereka dan dalam pembuatan
pidato
tersebut.
Bukti-bukti
yang
dimaksudkan ini merujuk pada cara-cara
persuasi yaitu: ethos, pathos dan logos.
Ethos adalah karakter, intelegensi, dan niat
baik yang dipersepsikan dari seorang
pembicara.Logos adalah bukti logis atau
penggunaan argument dan bukti dalam
sebuah pidato.Pathos adalah bukti
emosional atau emosi yang dimunculkan
dari para anggota khalayak.
Dalam penelitian ini peneliti
mengambil retorika yang dilakukan KH.
Zainuddin MZ. dalam melakukan dakwah,
bahwa dalam melaksanakan dakwahnya
KH Zainuddin MZ, telah memenuhi apa
yang menjadi kreteria Retorika Aristoteles
yang begitu mudah dicerna oleh
komunikan sebagai mad’unya dan dalam
menyampaikan dakwahnya KH. Zainuddin
MZ dapat dikatagorikan sebagai orator
yang berhasil dengan disebutnya beliau
sebagai “da’i sejuta umat” artinya KH
Zainuddin MZ mampu dan dapat
menerapkan retorika kreteria tiga katagori
retorka Aristoteles yaitu: logika (logos),
emosi (pathos) dan etika/kredibilitas
(ethos).
E. ANALISIS.
KH Zainuddin MZ Lahir di Jakarta
sebagai anak tunggal, buah cinta pasangan
Turmudzi dan Zainabun dari keluarga
Betawi asli. Dengan nama lengkap KH.
Zainuddin Muhammad Zein (MZ) lahir pada
tanggal 2 Maret 1951, dengan pendidikan
terakhir
S1 IAIN Syarif Hidayatullah,
Kemudian
mendapatkan
beliau
mendapatkan gelar Doktor Hc dari
Universitas Kebangsaan Malaysia. Istri
beliau bernama Hj. Kholilah, dengan
dikarunia anak 4:
1. Fikri Haikal M. Z
Pendapat ini diperkuat oleh
beberapa pakar dan ilmuan dalam segi
ilmu agamanya, antara lain:
Apa kata mereka Tentang KH.Zainuddin
MZ ?
91
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
1. MEDAN (Waspada): KH Zainuddin MZ
merupakan sosok da’i yang mendekati
sempurna. “Itu bisa dilihat semasa
hayat beliau,” kata Ketua South East
Asian
Forum for Islamic Higher
Education dan guru besar IAIN Sumut
Prof. H Syahrin Harahap kepada
Waspada, Rabu (6/7).
2. STIKP Medan ustadz Drs H Amhar
Nasution, MA mengatakan, julukan
da’i sejuta umat ditentukan tiga faktor
yaitu,
retorika
dakwah
yang
mengagumkan dibuktikan dengan
vokalnya serasi, wawasan ilmu yang
luas, bahasanya menarik sehingga
memikat jamaah dan menyenangkan
karena bahasanya yang
segar
berorientasi dengan realitas yang ada.
2. Sedangkan tokoh masyarakat Jl.
Tombak Kel. Sudirejo Kec. Medan
Tembung H. Salamuddin Simatupang
menilai
sosok
Zainuddin
MZ
pendakwah kharismatik.
Setiap
dakwahnya mampu menggugah dan
menyentuh hati kaum muslim.
3. KH. ZAINUDDIN MZ DAN PAMOR
DAKWAH BIL LISAN
justru mengembangkan dakwah lewat pita
kaset. Memang kala itu salah satu cara
untuk mendengarkan music atau lainnya
adalah melalui pita kaset. Maklumlah
bahwa teknologinya baru sampai tahapan
itu.
4. REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tokoh
ulama ibu kota yang juga pimpinan
Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah
Kedoya Jakarta Barat, KH Noer
Muhammad SQ, Menurut kiai Noer,
almarhum dikenal sebagai ulama dan
dai yang mampu menjelaskan ajaran
Islam dengan sederhana, jelas dan
mudah dimengerti banyak kalangan.
''Itulah kelebihan yang dimiliki
almarhum
dalam
menyampaikan
dakwah dan ajaran Islam,'' tandas kiai
Noer.
5. REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Umat
Islam kehilangan dai yang produktif.
Hal diungkapkan Ketua MUI, Umar
Shihab, kepada Republika.co.id, Selasa
(5/7), Menurut Umar, Zainuddin
merupakan dai dengan kemampuan
retorika yang sangat baik. Meski,
kemampuan itu tidak cukup membawa
dirinya menapaki panggung politik.
"Kemampuan itu akan dirindukan
umatnya," kata umar.
6. JAKARTA - Gubernur Fauzi Bowo terus
mengungkapkan
kekagumannya
terhadap
Zainuddin
MZ.
Foke
terkesima dengan gaya Zainuddin
berdakwah, bahkan mau menyebar
dakwahnya ke pelosok desa.
Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si.Rektor IAIN
Sunan Ampel
Zainuddin MZ adalah sosok da’i
yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk
berdakwah.Beliau pun pernah berdakwah
melalui Masjid Ulul Albab IAIN Sunan
Ampel sekian tahun yang lalu dalam paket
Dakwah Ramadlan. Memang masjid Ulul
Albab pernah menjadi tempat berdakwah.
"Beliau berdakwah tak hanya di Jakarta,
tapi sampai di pelosok-pelosok bahkan
sampai
pelosok
Brebes,
beliau
ketempat-tempat yang tak kita percaya
untuk didatangi bahkan dia berani
dateng. Ini panutan yang luar biasa,
Zainuddin sosok dai yang santun, tak
emosi serta jenaka. Zainuddin juga
dikenal mampu mengemas dakwah
dengan bahasa sederhana sehingga
khotbahnya dipahami semua lapisan
masyarakat.
Ramadlan
dalam
rangkaian
kerjasama antara RCTI dengan KH.
Zainuddin MZ. Beliau memperoleh sebutan
Da’i Kondang Sejuta Ummat.Hal itu tentu
tidak lepas dari peran Beliau di dalam
dakwah lesan yang terus dikembangkannya
selama ini.Menurut saya bahwa yang
mengangkat dakwah lesan di dalam dunia
teknologi informasi adalah Beliau. Kala itu
di tahun 1980-an, kala para kyai
berdakwah dari kampung ke kampung
secara tatap muka, maka Zainuddin MZ
92
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 6 Nomor 2 Desember 2011
7. Dakwah Zainuddin MZ Juga Bisa Dicerna
Non Muslim
Jum'at, 8 Juli 2011 04:27 wib
JAKARTA - Jazuli Juwani, Anggota DPR RI
fraksi Partai Keadlian Sejahtera (PKS)
punya
kesan tersendiri terhadap
Almarhum Zainuddin MZ. Dia menilai
dai kondang itu memiliki selera humor
tinggi. "Beliau itu kreatif dan inovatif,
bahkan sekarang banyak yang ikut
retorika dia misalnya pelawak dan
malah dapat uang banyak,"7
DAFTAR PUSTAKA
A.H. Hasanuddin, Rhetorika Da’wah &
Publisistik dalam Kepemimpinan,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982)
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2001)
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan
Terjemahnya, (Proyek Pengadaan
Kitab Suci al-Qur’an DEPAG RI
1984/1985)
F. KESIMPULAN.
Dari uraian diatas maka dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa:
1. Retorika KH. Zainuddin MZ dalam
berdakwah, sudah memenuhi krteteria
yang disebutkan oleh Retorika
Aristoteles.
2. Bahwa dengan diberikannya sebutan
“da’i sejuta umat” berarti retorika KH.
Zainuddin MZ, sebagai komunikator
sudah dapat melakukan komunikasi
yang efektif sebagai persuasif dalam
arti meyakinkan bagi mad’unya.
Dori Wuwur Hendrakus, Retorika
Trampilberpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi,
Bernegosiasi,(Bandung: Kanisius,
2009)
Rakhmat, Jalaluddin, Retorika Modern
Pendekatan Praktis, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007)
7
http://news.okezone.com/read/2011/07/07/3
37/477277/foke-zainuddin-dai-seratus-jutaumat, diakses tanggal 7 Desember 2011 Jam
20.00 Wib
93
Download