Journal of Control and Network Systems

advertisement
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) 106-112
Journal of Control and Network Systems
Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone
TRANSMISI NIRKABEL SINYAL AUSKULTASI SUARA JANTUNG
DENGAN MENGGUNAKAN WIRELESS ZIGBEE NETWORK
Eka Sari Oktarina1) Jusak2) Ira Puspasari3)
Program Studi/ Jurusan Sistem Komputer
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jalan Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)[email protected] 2)[email protected] 3)[email protected]
Abstract : Heart disease can attack anyone at anytime. Sometimes it’s appearance cannot be dettected early. Heart
examination processesthat are done by doctorscommonly called as auscultation. The auscultation is a performance
examination organs like heart by listening voice resulted from vibration of stetoscope. Furthermore, phisical
examination using the stetoscope are mostly required the patients to open their chest area. For that reason, it is
necessary to built a tool that is able to seperate the doctor dan the patients. In this study, a heart sound signal
auscultation through wireless transmision in the wireless sensor network is built. Quality of service that are employed in
this study including probality of loss, the amount of delay of the received dataas well as the amount of heart
auscultation signal bandwidth that are transmited between two nodes. Based on the result, it shows that the higher the
baudrate of data delivery set by the serial communication, the larger the throughput of the system. However, it directly
affects the packet loss in a way that the packet loss becomes larger. On the other hand, in terms of delay our study
shows that large baudrate produces large delay data transmission.
Keywords : Heart Sound Signal Auscultation, Wireless Sensor Network, Zigbee
PENDAHULUAN
Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja dan
terkadang tidak dapat di deteksi. Untuk mencegah
terjadinya penyakit jantung sebaiknya melakukan
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter ahli. Proses
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter ahli disebut
auskultasi (Puspasari, 2013). Auskultasi adalah
pemeriksaan kinerja organ tubuh seperti jantung dengan
cara mendengarkan suara yang di akibatkan oleh vibrasi
yang berasal dari proses kerja jantung. Stetoskop
merupakan alat yang digunakan pada proses pemeriksaan
auskultasi. Pemeriksaan fisik pada pasien mewajibkan
pasien membuka area tubuh pasien yang akan diperiksa,
yaitu pada bagian dada Karena itu tidak setiap dokter
dapat melakukan pemeriksaan fisik secara langsung
terhadap semua pasien yang berbeda gender demi
menjaga kenyamanan dan privacy pasien. Maka dari itu
diperlukan ruangan tersendiri antara ruangan dokter
dengan ruangan pemeriksaan fisik. Agar pasien laki – laki
dapat diperiksa oleh perawat laki – laki dan pasien wanita
dapat dirawat oleh perawat wanita.
Permasalahan lain adalah ketika terdapat banyak
pasien yang ingin memerikasa keaadaan jantungnya,
diperlukan pemeriksaan pasien secara bersamaan dengan
tujuan untuk mempersingkat waktu pemeriksaan.
Sementara saat ini pemeriksaan fisik pada beberapa
pasien tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan
demikian diperlukan pentransmisian sinyal auskultasi dari
beberapa pemeriksaan sinyal jantung pasien sekaligus
yang berada pada ruangan pemeriksaan yang berbeda ke
ruangan dokter.Agar dokter dapat sekaligus memeriksa
kedua pasien secara bersamaan.
Dari permasalahan diatas maka dibuatlah
Transmisi Nirkabel Sinyal Auskultasi Suara Jantung
menggunakan Wireless Sensor Network. Perancangan ini
dibuat agar dokter dapat mengetahui kondisi jantung dari
pasien tanpa melakukan pemeriksaan fisik secara
langsung dan dokter dapat memeriksa keadaan jantung
pasien dari 2 node atau lebih secara bersamaan dengan
tepat dan tidak tertukar.
METODE PENELITIAN
Blok Diagram
Gambar 1 Blok Diagram Sistem
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 106
Dari Gambar 1 didapatkan bahwa setiap node
WSN memiliki tugas berbeda-beda seperti berikut:
a) Node Router 1
Pada node ini, node bertanggung jawab sebagai
pencatat hasil auskultasi sinyal jantung pada pasien
pertama, dan mengirimkan data pada
node
coordinator sesuai dengan protokol yang sudah
dibuat melalui modul arduino.
b) Node Router 2
Pada node ini, node bertanggung jawab sebagai
pencatat hasil auskultasi sinyal jantung pada pasien
kedua, dan mengirimkan data pada
node
coordinator sesuai dengan protokol yang sudah
dibuat melalui modul Arduino.
c) Nodecoordinator
Pada node ini, node bertanggung jawab atas
penerima data yang telah dikirimkan oleh kedua
node sensor (router).Data yang diterima oleh node
ini masih belum diolah, tapi data yang diterima
sesuai dengan protokol pengiriman data. Pada node
coordinator data langsung dikirimkan ke end device
tanpa pengolahan melalui modul arduino, hal ini
dikarenakan proses pengolahan data dilakukan pada
end device.
d) End device
Terdapat 3 end device yang masing – masing
berkomunikasi secara unicast (point to point)
dengan nodecoordinator, dan dengan router. Pada
end device yang tersambung dengan node
coordinator digunakan oleh user untuk melihat hasil
auskultasi dari node sensor 1 dan node sensor 2, dan
data yang diperoleh falid (tidak tertukar). Dan
dilakukannya pemisahan data dan pengelompokan
data sinyal asukultasi berdasarkan asal data.Hal ini
dapat dilakukan dengan melihat ID yang sudah
diberikan pada saat pengiriman data.Sedangkan
penyimpanan data pada masing – masing end device
yang terhubung dengan router digunakan untuk data
pembanding antara data yang dikirim dengan data
yang diterima oleh node coordinator. Agar dapat
diketahui berapa besar bandwith, berapa data yang
loss,dan delay ketika sistem ini dijalankan.
Algoritma Pembacaan Sinyal Jantung
Gambar 2 Flowchart pembacaan Heart Sound Sensor
Algoritma Pengiriman Sinyal Jantung
Perancangan Perangkat Lunak
Dari
perancangan
sistem
diatas,
selain
perancangan hardware, juga dibutuhkan perancangan
perangkat lunak untuk menjalankan perancangan
hardware yang telah dibuat.
Perangkat lunak terdiri dari beberapa algoritma
perancangan dari sistem yang ditangani oleh pengontrol.
Adapun algoritma perancangan perangkat lunak terdiri
antara lain.
Gambar 3 Flowchart Pengiriman Data Auskultasi
Jantung
Pada dasarnya konsep dari sensor jantung adalah
menerima setiap suara, maka apabila ketika sensor
jantung mendapatakan tegangan, secara langsung data
apapun akan ditransmisikan ke node coordinator,
sehingga mengakibatkan banyaknya noise yang diterima
oleh node coordinator diawal penerimaan data. Selain itu,
karena pada transmisi sinyal jantung ini data yang didapat
dari dua node, maka untuk mempermudah dalam
pengolahan data, maka dibuatlah algoritma seperti
gambar 3.
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 107
Pemrograman Ardunino Mega 2560 merupakan
sebuah pemrograman modul, maka pemrograman
langsung dilakukan pada setiap pin. Pin 10 digunakan
sebagai saklar. PIN 10 digunakan untuk memulai
pengiriman data, dimana data dikirim ketika PIN 10
berlogika LOW. Pengiriman dianggap selesai ketika user
menonaktifkan PIN 10.
Pengiriman data dilakukan sesuai dengan protokol
yang sudah ditetapkan pada gambar 3.7, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengiriman data berupa string atau
caracter.Pengiriman data akan dipancarkan oleh modul
pemancar yang sudah disediakan.
Pengiriman dilakukan dengan delay 2ms sesuai
dengan ketetapan yang ada, yaitu pengiriman dilakukan
minimal dengan 2 kali frekwensi sampling jantung
normal.
Algoritma Penerimaan Data pada End Device
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 = 200𝐻𝑧 − 250𝐻𝑧
𝑓𝑠 = 2 𝑥 𝑓𝑛
1
𝑇=
𝑓𝑠
(Lynn, 1994)
1
(2)
Keterangan :
fs = Frekuensi Sampling
fn = Frekuensi Normal
T = Perioda
Gambar 5 Flowchart Pemisahan dan penyimpanan data
pada end device coordinator
Maka didapatkan hasil perioda sebesar 0,002ms
Metode Analisa
Algoritma Penerimaan dan Pemisahan Data pada
Router
Pada transmisi sinyal auskultasi ini, selain
pembuatan algoritma pengiriman data, hal terpenting
lainnya adalah analisa dari hasil pengiriman itu sendiri
agar dapat diketahui seberapa baik sistem yang telah
dibangun. Terdapat 3 parameter yang di analisa pada
penelitian ini yaitu:

Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer
data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput
merupakan jumlah total kedatangan paket data
per lama pengamatan.

Packet Loss, parameter yang menjelaskan
besar paket data yang tidak diterima oleh
penerima

Delay (latency), selisih waktu antara penerima
menerima data dan pengirim menerima data.
(Gani,2010)
Tahap untuk menganalisa algoritma pengiriman
data yang telah dibuat oleh penulis :
Peletakan Sensor pada Jantung
Gambar 4 Flowchart Pemisahan dan penyimpanan data
pada end device router
Dalam transmisi sinyal auskultasi, komponen
terpenting adalah data yang diambil dari auskultasi
jantung.Maka tahapan yang pertama dilakukan adalah
mengambil data auskultasi dengan meletakkan sensor
pada posisi jantung user dengan tepat.
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 108
Posisi jantung manusia adalah pada tulang iga
manusia ke 6 di sebelah kiri dada manusia, atau 5 cm
diatas ulu hati di sebelah kiri. Peletakan sensor sangat
berpengaruh, karena apabila sensor tidak diletakkan pada
bagian jantung yang tepat maka data yang akan diterima
berupa data noise.
diketahui delay penerimaan data dari data yang telah
dikirim.
Dari semua data yang dikirim terdapat loss
data, loss data dapat diketahui dari data yang tidak sesuai
dengan data yang terdapat pada pengiriman, dan dengan
mengurangkan jumlah data yang terkirim dengan jumlah
data yang telah diterima. Maka data yang loss akan dapat
diketahui.
Hasil Pengujian Dan Pengamatan
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan
menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil
penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan
meliputi pengujian perangkat lunak (software) dan
kinerja keseluruhan sistem, serta analisa hasil transmisi
data dari node ke coordinator.
Gambar 6 Letak posisi penempatan sensor pada jantung (
Mitral Area / Left Verticularr Area)
Pengujian pada Baudrate 115200
Sumber : (Jesicca, 2014)
Pengambilan Sinyal Auskultasi Jantung
Proses pengambilan data dilakukan saat semua
alat terpasang, dan proses pengiriman data berlangsung.
Seperti yang dijelaskan di atas, melalui grafik kita dapat
melihat apakah sensor sudah berada pada posisi yang
tepat.
Data pada masing – masing router dan
coordinator akan tersimpan pada sebuah file. File inilah
yang nantinya digunakan untuk menganalisa seberapa
baik sistem dapat mentransmisikan sinyal auskultasi
jantung dari 2 node ke 1 titik coordinator secara
bersamaan dan streaming.
Pengambilan sinyal jantung dilakukan selama 30
detik untuk mendapatkan hasil transmisi sinyal jantung.
Hal ini dikarenakan penerimaan data pada titik
coordinator lebih lama karena adanya proses pemisahan
data yang terjadi pada titik coordinator. Contoh sinyal
jantung hasil auskultasi terlihat dalam gambar 7
Gambar 8 Denah Pengambilan Data Baudrate 115200
Pengujian dengan Menggunakan Tera Term
(115200)
Kesimpulan dari percobaan transmisi sinyal
auskultasi jantung dengan menggunakan baudrate
115200 dalam dalam 5 kali percobaan dapat dilihat pada
tabel 1 dan 2
.
Tabel 1 Hasil rata – rata loss data antara node 1 ,node 2,
dan coordinator
Asal Data
Min (%)
Avg (%)
Max (%)
Node 1
Node 2
11,49
8,376
17,38
23,17
22,76
35,02
Tabel 2 Hasil rata – rata delay data antara node 1 ,node 2,
dan coordinator
Gambar 7 Hasil Sinyal Askultasi Jantung
Analisa Transmisi Sinyal Auskultasi Jantung
Cara menganalisa hasil transmisi jantung adalah
dengan memindah data dari file penyimpanan ke file
excel. Lalu data dibandingkan antara data inputan dengan
data yang berasal dari receiver.Posisi data pertama yang
sesuai dengan data yang ada pada transmiter adalah data
yang berhasil dikirim dan diterima. Sehingga dapat
Asal Data
Min (s)
Avg (s)
Max (s)
Node 1
Node 2
2,3
0,784
6,63 ± 2,56
7,07 ± 2,33
8,59
9,70
Dari data pada tabel 1 dan tabel 2 dapat
disimpulkan bahwa pengiriman sinyal auskultasi jantung
pada saat yang bersamaan pada node 1 lebih baik dari
pada node 2. Hal ini dikarenakan posisi node 1 berada
diseberang ruang
node coordinator berada, yang
memungkinkan banyaknya orang yang lalu lalang
sehingga terdapat banyak noise yang menghalangi
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 109
transmisi sinyal antara node 1 dan node coordinator.
Dengan rata – rata througput 13332.53 bps.
Pengujian dengan menggunakan Tera Term
(65700)
Pengujian Menggunakan Visual Basic Real Time
(115200)
Kesimpulan dari percobaan transmisi sinyal
auskultasi jantung dengan menggunakan baudrate 57600
dalam kurun waktu 1 kali percobaan selama 1 menit
dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7.
Tabel 3 Hasil Menggunakan Visual Basic
Asal Data
Delay
Paket Loss
Node 1
0s
95,34 %
Node 2
0,05
97,59 %
Dari tabel data yang diterima oleh aplikasi VB
sangat buruk, hal ini dikarenakan dibutuhkannya waktu
untuk Visual Basic mengolah data, selain itu proses
penyimpanan data kedalam disk juga membutuhkan
waktu.sehingga data yang dapat diolah dan disimpan
menjadi sangat sedikit, karena pada saat komputer
mengolah data dan disaat bersamaan data masuk akan
diabaikan oleh komputer. Dengan througput 2584 bps.
Pengujian Menggunakan Visual Basic Offline
(115200)
Kesimpulan dari percobaan transmisi sinyal
auskultasi jantung dengan menggunakan baudrate
115200 menggunakan aplikasi Visual Basic secara tidak
real time selama 5 kali percobaan dapat dilihat pada tabel
4 dan tabel 5.
Tabel 4 Hasil Rata – Rata Loss Data Baudrate 115200
Asal Data
Node 1
Node 2
Min ( %)
17,05
20,93
Avg (%)
25,53
26,39
Max (%)
32,17
34,70
Tabel 5 Hasil Rata – Rata Delay Data Baudrate 115200
Asal Data
Min (s)
Avg (%)
Max (%)
Node 1
Node 2
0,004
0
0,0076
0,2088
0,01
1,004
Dari data pada tabel 4 dan tabel 5 dapat
disimpulkan bahwa pengiriman sinyal auskultasi jantung
pada saat yang bersamaan pada node 2 lebih baik dari
pada node 1. Hal ini berarti bahwa hasil yang diperoleh
baik dengan menggunakan Tera Term ataupun Visual
Basic sama yaitu posisi node berpengaruh pada
keakuratan pengiriman data. Dengan rata – rata througput
23232 bps.
Pengujian pada Baudrate 65700
Gambar 9 Denah Pengambilan Data Baudrate 65700
Tabel 6 Hasil rata – rata loss data antara node 1 ,node 2,
dan coordinator
Asal Data
Min (%)
Avg (%)
Max (%)
Node 1
Node 2
9,07
6,85
9,43
7,13
10,00
7,79
Tabel 7 Hasil delay data antara node 1 ,node 2, dan
coordinator
Asal Data
Min (s)
Avg (s)
Max (s)
Node 1
0,05
0,055
0,064
Node 2
0,05
0,057
0,065
Baudrate adalah jumlah bit yang bisa dikirim oleh
sebuah komputer per detik, sehingga apabila baudrate
semakin kecil maka semakin kecil pula banyak bit data
yang dikirimkan per detik. Hal ini yang menyebabkan
pengiriman data pada baudrate 65700 memiliki
througput lebih kecil sehingga jumlah data yang diterima
lebih sedikit dibandingkan pada baudrate 115200.
Namun karena pengiriman data relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan pengiriman data pada baudrate
115200 maka komputer dapat menangkap / menerima
hampir keseluruhan data yang dikirimkan oleh
transmitter (paket loss lebih kecil). Rata – rata througput
pada transmisi data pada baudrate 65700 adalah
2960,0001.
Pengujian dengan menggunakan Visual Basic
Real Time (65700)
Tabel 8 Hasil rata – rata delay data antara node 1 ,node 2,
dan coordinator
Asal Data
Delay
Paket Loss
Node 1
0,05s
91,35 %
Node 2
0,05s
88,31 %
Sama halnya dengan penerimaan data yang
dilakukan pada baudrate 115200 percobaaan yang
dilakukan dengan waktu 1 menit, dengan delay
pengiriman data dilakukan setiap frekuensi pengambilan
datasebesar 500 pengambilan data per detik ini data yang
diterima oleh aplikasi VB memiliki Pket loss yang tinggi,
hal ini dikarenakan dibutuhkannya waktu untuk Visual
Basic mengolah data, selain itu proses penyimpanan data
kedalam disk juga membutuhkan waktu. Sehingga data
yang dapat diolah dan disimpan menjadi sangat sedikit,
karena pada saat komputer mengolah data dan disaat
bersamaan data masuk akan diabaikan oleh komputer.
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 110
Pengujian dengan menggunakan Visual Basic
Offline (65700)
Kesimpulan dari percobaan transmisi sinyal
auskultasi jantung dengan menggunakan baudrate 57600
dalam 3 kali percobaan dapat dilihat pada tabel 9 dan
tabel 10.
Tabel 9 Tabel Hasil Rata – Rata Loss Data Baudrate
57600 VB (Offline)
Asal Data
Min ( %)
Avg (%)
Max (%)
Node 1
Node 2
17,26
11,05
18,329
10,67
19,05
11,05
Tabel 10 Hasil Rata – Rata Delay Data Baudrate 57600
VB (Offline)
Asal Data
Node 1
Node 2
Min ( s)
0,004
0,002
Avg (%)
0,048
0,048
Max (%)
0,132
0,14
Sama halnya dengan percobaan pengiriman data
pada baudrate 57600 memiliki througput lebih kecil
sehingga jumlah data yang diterima lebih sedikit
dibandingkan pada baudrate 115200. Rata – rata
througput pada transmisi data pada baudrate 57600
dengan menggunakan Visual Basic secara tidak real time
adalah 2891,99 bps.
Hasil Analisa Keseluruhan Sistem
Setelah melakukan percobaan – percobaan dengan
beberapa variasi baudrate dan dengan menggunakan
aplikasi maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
baudrate pengiriman data maka througput akan semakin
besar, tetapi paket loss yang dihasilkan juga semakin
besar. Di samping, itu semakin besar baudrate juga akan
mempengaruhi lama penerimaan data (delay semakin
besar. Seperti yang terlihat pada tabel 11 dibawah ini.
Penggunaan aplikasi dapat dilakukan untuk
pengiriman sinyal auskultasi jantung, hanya saja jumlah
packet loss yang diterima lebih besar dibandingkan
dengan menggunakan Tera Term. Hal ini disebabkan
karena adanya proses penyimpanan data terlebih dahulu,
sedangkan pada Tera Term data langsung ditampilkan.
Dan penggunaan aplikasi yang dilakukan secara offline
mendapatkan pavket loss lebih baik daripada real time,
hanya saja jumlah packet loss yang diterima lebih besar
dari packet loss pada Tera Term. Seperti yang terlihat
pada tabel 12 dan tabel 13 dibawah ini.
Tabel 11 Hasil perbandingan antara baudrate 115200
dengan 57600
Parameter
Perbandingan
Rata – Rata
Delay (s)
Rata – Rata
Paket Loss
(%)
Rata – Rata
Througput
(bps)
115200
Node 1
Node 2
57600
Node 1
Node 2
6,63
7,07
0,055
0,057
17,39
23,17
9,43
7,13
13332,53
2960,001
Tabel 12 Hasil perbandingan antara baudrate 115200
dengan 57600 dengan menggunakan Visual Basic Secara
online
Parameter
Perbandingan
Rata – Rata
Delay (s)
Rata – Rata
Paket Loss
(%)
Rata – Rata
Througput
(bps)
115200
57600
Node 1
Node 2
Node 1
Node 2
0
0,5
0,05
0,05
95,34
97,59
91,35
88,31
2584
88,31
Tabel 13 Hasil perbandingan antara baudrate 115200
dengan 57600 dengan menggunakan Visual Basic Secara
offline
Parameter
Perbandingan
Rata – Rata
Delay (s)
Rata – Rata
Paket Loss (%)
Rata – Rata
Througput (bps)
115200
Node 1
Node 2
57600
Node 1
Node 2
0,0076
0,21
0,048
0,048
25,53
26,39
18,32
10,67
23232
2891,999
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh hasil analisa dari transmisi
sinyal auskultasi jantung dari 2 node menuju 1 titik
coordinator, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 115200 menggunakan aplikasi
Tera Term menghasilkan rata – rata loss sebesar
17,39% untuk node 1dan 23,17% untuk node 2dan
delaydata sebesar 6,63s untuk node 1 dan 7,07s
untuk node 2. Dengan rata – rata througput
13332,53 bps.
2. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 115200menggunakan aplikasi
Visual Basic secara real time dalam waktu 1 menit
yang telah dibuat menghasilkan rata – rata delay
sebesar 0s untuk node 1dan 0,05s untuk node 2dan
lossdata sebesar 95,34% untuk node 1 dan 97,59%
untuk node 2. Dengan rata – rata througput 2584
bps.
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 111
3. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 115200menggunakan aplikasi
Visual Basic secara offline dalam waktu 1 menit
yang telah dibuat menghasilkan rata – rata delay
sebesar 0,0076s untuk node 1dan 0,21s untuk node
2dan loss data sebesar 25,53% untuk node 1 dan
26,39% untuk node 2. Dengan rata – rata
througput 23232 bps.
4. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 57600 menggunakan aplikasi
Tera Term dalam waktu 1 menit menghasilkan
rata – rata delay sebesar 0,055s untuk node 1dan
0,057s untuk node 2dan lossdata sebesar 9,43%
untuk node 1 dan 7,13% untuk node 2. Dengan
rata – rata througput 2960,001 bps.
5. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 57600 menggunakan aplikasi
Visual Basic secara real time dalam waktu 1 menit
menghasilkan rata – rata data loss sebesar 91,35%
untuk node 1dan 88,31% untuk node 2dan
delaydata sebesar 0,05s untuk node 1 dan 0,05s
untuk node 2. Dengan rata – rata througput
2960,001 bps.
6. Pentransmisian
sinyal
auskultasi
jantung
denganbaudrate 57600 menggunakan aplikasi
Visual Basic secara offline dalam waktu 1 menit
menghasilkan rata – rata data loss sebesar 18,32%
untuk node 1dan 10,67% untuk node 2 dan delay
data sebesar 0,048s untuk node 1 dan 0,048s untuk
node 2. Dengan rata – rata througput 2891,999
bps.
7. Posisi node 1, node 2 dan node coordinator
mempengaruhi delay dan juga banyak data loss.
8. Semakin tinggi baudrate pengiriman data semakin
cepat tapi paket loss yang didapat juga semakin
besar. Dan semakin besar baudrate maka delay
antara pengiriman dan penerimaan data semakin
kecil.
9. Transmisi sinyal auskultasi jantung dapat
dilakukan, dengan memperhatikan baudrate
pengiriman data. Karena semakin besar kecepatan
pengiriman data maka packet loss yang diterima
juga semakin besar.Begitu juga dengan delay pada
baudrate 57600 lebih sedikit dibandingkan dengan
delay pada baudrate 115200.
10. Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan
pengaplikasian transmsi sinyal auskultasi jantung
dapat dibagun dengan ccara penerimaan data oleh
coordinator dilakukan secara offline.
2. Karena bandwidth yang dimiliki oleh Xbee kecil
yaitu 250kb, agar
efisien maka diperlukan
compresi terhadap data yang dikirim.
Daftar Pustaka
C. S. Jessica. 2014. Auscultation Skills. Lippincott
Willian & Wilkins : Philadelphia.
Gani, Abdul. 2010. Aplikasi Pengaruh Quality Of Service
(Qos) Video Conference Pada Trafik H.323
Dengan Menggunakan Metode Differentiated
Service (Diffserv). Universitas Syiah Kuala.
Lynn, P. A. 1994. Introductory Digital Signal Processing
With Computer Aplication. New York : John
Wiley & Sons.
Puspasari, Ira. 2013. Study Analisis Metode Ekstraksi Ciri
pada Sinyal Suara Jantung Diastolik. ITS
Surabaya.
Saran
Dari kesimpulan yang telah dibuat, maka agar
transmisi sinyal auskultasi jantun berjalan dengan baik,
maka hal yang perlu dipertibangkan adalah :
1. Deperlukannya enkripsi data, karena data yang
dikirim berupa sinyal jantung dari seseorang yang
merupakan privacy setiap orang.
Eka Sari Oktarina, Jusak, Ira Puspasari
JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) Hal: 112
Download