Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi

advertisement
Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran
Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang Sleman Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Robi Setyawan
09404241036
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
i
ii
iii
iv
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri.”
(Qs.AR Ra’d: 11)
“Ketika manusia tidak mencoba maka tidak satupun manusia tersebut mendapatkan
sesuatu, dan ketika manusia mencoba tidaklah kuat jika manusia tidak menghadapi
kegagalan karena kegagalan merupakan proses dari keberhasilan manusia.”
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT, skripsi ini
saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi, doa, nasihat, kesabaran dan
pengertian kepada saya dalam menyelesaikan skripsiini.
2. Bapak/Ibu Dosen prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan berbagi pengalaman yang
bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vi
Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran
Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
TravelAmbarketawang Sleman Yogyakarta
Oleh:
Robi Setyawan
09404241036
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) perusahaan sebagai pertimbangan menentukan kebijakan perusahaan. 2)
Mengetahui faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan sebagai
pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran kedepan. 3) Menentukan
kebijakan strategi pemasaran berdasarkan pada analisis SWOT.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex-post facto. Penelitianini
digunakan untuk menggambarkan fenomena nyata yang terjadi di lapangan.
Penelitian ini dilaksanakan di usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah
pemilik perusahaan dan karyawan yang bekerja di usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang. Instrumen penelitian dilakukan
dengan desain One Shoot Case Study yang dilakukan pada 21 pelaku kegiatan pada
usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari
Pearson, sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. Untuk
mengetahui strategi pemasaran dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal usaha jasa sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta
memiliki nilai 3,01 yang dapat diartikan kekuatan perusahaan baik dengan penilaian
skala likert. Sedangkan pada kondisi eksternal usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta memiliki
nilai 3,44 yang dapat diartikan nilai peluang tinggi dengan penilaian skala likert.
Sistem kerja freelance yang diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta efektif dengan
ditunjukkan nilai bobot item 0,049 yang dapat diartikan poin tersebut memiliki
tingakat ancaman paling rendah dibandingkan ancaman lainnya. Posisi usaha jasa
sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta saat ini berada pada fase pertumbuhan usaha. Hasil ini dibuktikan pada
matriks internal dan eksternal SWOT yang menunjukkan keadaan perusahaan berada
pada sel 1. Strategi yang tepat diterapkan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta saat ini adalah
dengan strategi SO (Strength Opportunities).
Kata kunci: Analisis SWOT, Strategi Pemasaran
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas rahmat dan karunia ALLAH SWT, sehingga
skripsi yang berjudul “Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan
Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihakpihak yang telah membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. selaku Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menimbailmu dan pengetahuan di Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta atas izin yang diberikan dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Ibu Daru Wahyuni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta atas segala bantuan
terkait penyusunan skripsi ini.
4. IbuBarkah Lestari, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang telah
menjadi penasehat bidang kemahasiswaan selama penulis menimba ilmu
di Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Bapak Supriyanto, M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah secara
langsung membimbing penulis dan memberi masukan dalam penyusunan
skripsi ini, hingga memberikan peran yang penting pada terlaksananya
ujian pendadaran berlangsung.
6. Bapak Suwarno, M.Pd. selaku Narasumber seminar proposal dan Penguji
utama pada ujian pendadaran yang telah memberikan banyak masukan dan
sudi menjadi penguji utama pada ujian pendadaran dengan banyak
kekurangan dan keterbatasan penulis.
7. Bapak Aula Ahmad Hafidh, M.Si. selaku Ketua Penguji pada ujian
pendadaran yang telah memberikan banyak masukan dan sudi menjadi
viii
ketua penguji pada ujian pendadaran dengan banyak kekurangan dan
keterbatasan penulis.
8. Karyawan
dan
karyawati
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
9. Usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN TransportTours and Travel
Ambarketawang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
10. Tetty Nur Amalina dan Althaf Saverio Albara yang selalu mendukung dan
memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 yang berjuang
bersama untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dan menyelesaikan
kewajiban sebagai mahasiswa.
12. Teman-teman Prodi Akuntansi yang telah banyak membantu penulis
dalam mempersiapkan ujian pendadaran skripsi ini.
Penulis telah berusaha untuk menyusun penulisan skripsi ini dengan segala
kemampuan. Jika ada sesuatu yang mungkin dianggap kurang layak dalam penulisan
ini, saran dan tanggapan yang membangun dari pembaca maupun pihak-pihak yang
terkait dalam usaha penyempurnaan materi dan penulisan skripsi ini sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Januari 2015
Penulis
Robi Setyawan
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................
iv
MOTTO .................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1
A. Latar Belakang Permasalahan ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
8
C. Batasan Masalah .............................................................................
9
D. Rumusan Masalah ..........................................................................
9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................
10
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................
10
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................
12
A. Kajian teori .....................................................................................
12
1.Perencanaan ................................................................................
12
2.Pemasaran ..................................................................................
14
3.Promosi ......................................................................................
23
4.Usaha Jasa ..................................................................................
31
5.SWOT ........................................................................................
34
B. Penelitian yang Relevan .................................................................
42
C. Kerangka Berpikir ...........................................................................
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................
46
A. JenisPenelitian .................................................................................
46
B. TempatdanWaktuPenelitian ............................................................
47
C. ObjekdanSubjekPenelitian ..............................................................
48
D. VariabelPenelitian ...........................................................................
49
E. Definisi Operasional .......................................................................
50
F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
51
G. Instrumen Penelitian .......................................................................
53
H. Uji Coba Instrumen ........................................................................
55
I. Teknik Analisis Data .......................................................................
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................
65
A. Data Umum .....................................................................................
65
B. Data Khusus ....................................................................................
72
C. Pembahasan .....................................................................................
93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
99
A. Kesimpulan .....................................................................................
99
B. Saran Penelitian ...............................................................................
101
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
102
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
103
LAMPIRAN ...........................................................................................................
105
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Halaman
Tarif sewa mobil AMAN-AMIN Transport Tours and Travel ...................
Matrik SWOT ..............................................................................................
Skor alternatif jawaban pada faktor kekuatan dan peluang .........................
Skor alternatif jawaban pada faktor kelemahan dan ancaman .....................
Kisi-kisi Instrumen Internal Faktor SWOT (IFS) ........................................
Kisi-kisi Instrumen Eksternal Faktor SWOT (EFS) ...................................
Uji Validitas Instrumen ................................................................................
Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................................
Indikator Bobot Kekuatan ............................................................................
Indikator Bobot Kelemahan .........................................................................
Indikator Bobot Peluang ..............................................................................
Indikator Bobot Ancaman ............................................................................
Indikator Bobot Item Kekuatan ....................................................................
Indikator Bobot Item Kelemahan .................................................................
Indikator Bobot Item Peluang ......................................................................
Indikator Bobot Item Ancaman ....................................................................
Rating Patokan Dalam Perhitungan .............................................................
Faktor Strategi Internal AMAN-AMIN Transport Tours and Travel .........
Faktor Strategi Eksternal AMAN-AMIN Transport Tours and Travel .......
Strategi SWOT ............................................................................................
xii
8
36
54
54
54
55
59
61
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
94
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Halaman
Diagram SWOT ...........................................................................................
Matrik Internal dan Eksternal.......................................................................
Kerangka Berpikir ........................................................................................
Hubungan Antar Variabel ............................................................................
Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................................
Matrik Internal dan Eksternal AMAN-AMIN Transport Tours and Travel
xiii
38
40
45
49
69
92
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
Halaman
Angket Penelitian .........................................................................................
Uji Validitas Instrumen ................................................................................
Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................................
Analisis SWOT ............................................................................................
xiv
105
111
113
115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kegiatan usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan memperoleh hasil berupa keuntungan, upah, atau laba usaha. Menurut
Steinhoff (1979: 5) “Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini
kegiatan bisnis sebagai aktivitas menyediakan barang dan jasa yang
diperlukan atau diinginkan oleh konsumen, dapat dilakukan oleh organisasi
perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan
usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum, serta usaha
informal lainnya.
Pengertian bisnis lainnya diberikan oleh Griffin dan Ebert (1996).
“Business is an organization that provides goods or services in order to earn
profit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui penyediaan
barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan
dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode
(total revenues) lebih besar dari total biaya (total cost) pada periode yang
sama.
Jenis kegiatan usaha dibagi menjadi dua dilihat dari produk yang
dihasilkan dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis, yaitu tangible goods
(barang) maupun intangible goods (jasa). Yang dimaksud dengan tangible
goods (barang) yakni barang-barang yang dapat diindera oleh panca indera
manusia, seperti mobil, rumah, perkakas, alat tulis, makanan. Sedangkan
1
2
intangible goods (jasa) adalah produk yang tidak dapat dilihat secara kasat
mata, tetapi dapat dirasakan manfaatnya setelah konsumen mengkonsumsi
jasa tersebut. Jasa yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan bisnis kepada
konsumen, misalnya jasa transportasi, jasa hukum dan jasa kesehatan.
Pelaku usaha harus memperhatikan berbagai aspek dalam melakukan
kegiatan usaha, antara lain:
1. Memahami konsep produk maupun jasa secara baik
2. Mempunyai visi dan misi bisnis
3. Mempunyai mental yang tangguh dan mau belajar agar menjadi pelaku
usaha yang sukses
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis agar mampu meminimalkan
usaha dari risiko bisnis dan keuangan
5. Memahami strategi pemasaran dan pelayanan
Memahami strategi pemasaran adalah kemampuan untuk menjual atau
mendistribusikan produk yang dimiliki agar target usaha dapat tercapai. Para
pelaku usaha harus memiliki kepekaan dalam melihat peluang yang ada di
sekitarnya.
Lingkungan
dalam
dunia
usaha
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi keberlangsungan usaha, baik dari sisi internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan. Perubahan lingkungan positif yang terjadi
merupakan penunjang dalam kelangsungan kegiatan perusahaan dan
perubahan lingkungan negatif yang terjadi merupakan gangguan dalam
3
kelangsungan kegiatan perusahaan. Oleh kerena itu perusahaan perlu
menganalisis perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar.
Membaca keadaan di lingkungan internal perusahaan, dapat dilakukan
dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan. Faktor internal perusahaan
meliputi kekuatan perusahaan dan kelemahan perusahaan, ditinjau dari segi
kekuatan perusahaan dapat dilihat apakah perusahaan itu memiliki produk
yang berkualitas, harga yang terjangkau oleh konsumen, dan struktur
perusahaan yang baik. Sisi kelemahan perusahaan dapat dilihat apakah
perusahaan tersebut memiliki produk yang berkualitas rendah, harga yang
terlampau tinggi sehingga tidak terjangkau, dan struktur organisasi yang tidak
jelas.
Faktor eksternal perusahaan meliputi peluang usaha dan ancaman
usaha. Peluang usaha adalah keadaan ketika ada permintaan barang dan jasa
yang diinginkan oleh konsumen, sehingga perusahaan mampu mengambil
keuntungan dari keadaan yang terjadi. Ancaman usaha adalah kondisi yang
bersifat negatif dan tidak dapat diprediksi oleh perusahaan yang dapat
menggangu kegiatan usaha produksi atau mengganggu keberlangsungan
perusahaan.
Salah satu bidang usaha yang harus mampu membaca selera pasar
adalah usaha di bidang
transportasi.
Dewasa ini usaha di bidang jasa
transportasi sangat berkembang karena adanya peningkatan permintaan
konsumen guna memenuhi kebutuhannya dalam sarana transportasi. Dari
4
adanya peluang tersebut maka muncul perusahaan yang bergerak di bidang
usaha jasa transportasi.
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk
mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Jasa
transportasi merupakan salah satu faktor masukan dari kegiatan produksi,
perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Menurut
M.
Nur
Nasution
(2003:
364),
“Manusia
sangat
membutuhkan transportasi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
beraneka ragam, umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa”.
Berikut ini contoh jenis usaha di bidang transportasi:
1. Usaha Jasa Sewa Mobil
2. Usaha Jasa Travel
3. Usaha Jasa Ojek Motor
4. Usaha Jasa Sewa Motor
5. Usaha Jasa Tour Agent
6. Usaha Jasa Taxi
7. Usaha Jasa Pengiriman Barang
Usaha jasa sewa mobil adalah penyedia layanan penyewaan
kendaraan dengan cara sewa harian maupun kontrak bulanan dengan
menggunakan sopir atau dengan setir sendiri. Perkembangan usaha sewa
mobil di Indonesia dapat dikembangkan sebagai terobosan bagi masyarakat
5
atau perusahaan yang tidak memiliki alat transportasi yang akan digunakan
untuk operasional.
Jasa sewa mobil dianggap efektif bagi para konsumennya sebab
dengan menyewa kendaraan, tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk pemeliharaan alat transportasi. Perkembangan usaha sewa mobil di
Indonesia memang merupakan sebuah bisnis yang cukup dilirik oleh para
pelaku usaha. Pertanyaan yang muncul apakah masih bisa bersaing dengan
para pengusaha rental yang sudah bermain sejak lama?
Terkait dengan perkembangan usaha jasa sewa mobil penulis ingin
memilih Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta sebagai objek penelitian.
Menyadari bidang usaha jasa sewa mobil sedang ramai dan jumlah
kompetitor di bidang usaha yang sama cukup banyak maka perlu adanya
strategi pemasaran yang inovatif dan kreatif yang harus dilakukan usaha
jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang Sleman Yogyakarta agar produk yang ditawarkan dapat
bersaing di pasar konsumen.
Strategi pemasaran sangat erat kaitannya dengan faktor lingkungan
perusahaan, maka usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang
Sleman
Yogyakarta
perlu
memperhatikan aspek lingkungan. Unit usaha yang bergerak pada bidang
usaha jasa sewa mobil di Yogyakarta tidak tercatat secara pasti tetapi
ditaksir hingga melebihi 300 unit usaha. Untuk unit usaha sewa mobil di
6
Kecamatan Gamping menurut survei peneliti yang dilakukan pada bulan
Januari tahun 2014 terdapat 5 unit usaha.
Desa Tlogo Ambarketawang sendiri memiliki lokasi yang cukup
strategis, karena wilayah desa berada di sekitar komplek 3 perguruan
tinggi yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Bina
Sarana Informatika dan STIKES A.YANI. Perekonomian di lokasi ini pun
juga sudah berkembang dengan adanya perguruan tinggi tersebut.
Kompetitor pada bidang usaha jasa sewa mobil di Desa Ambarketawang
tidak ada sehingga peluang pasar masih terbuka. Kompetitor pada usaha
yang bergerak di bidang jasa sewa mobil berada di luar Desa
Ambarketawang tetapi masih dalam wilayah Kecamatan Gamping.
Melihat dan mempelajari aspek lingkungan tersebut maka dapat
digunakan pendekatan dengan analisis SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunity, Treats). “SWOT merupakan salah satu alat yang dapat
dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan,
khususnya di bidang pemasaran. Sedangkan analisis SWOT adalah analisis
terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan
dihadapi perusahaan” (Rangkuti: 2009). Hal ini membuat perusahaan
harus menetapkan strategi untuk dapat memenangkan persaingan atau
paling tidak untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan harus
menjalankan semua operasinya secara efektif dan efisien tidak terkecuali
di bidang pemasaran.
7
Usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta dimiliki oleh Bapak Heru
Fatoni yang memulai kegiatan usahanya pada bulan Maret 2013. Untuk
karyawan menggunakan sistem freelance situasional, dan aset kendaraan
pribadi sebanyak 8 unit kendaraan, rincian kendaraan sebagai berikut:
1. 1 unit mobil Toyota Inova 2005
2. 1 unit mobil Honda Freed 2012
3. 4 unit mobil Toyota All New Avanza 2013
4. 1 unit mini bus Isuzu Elf 2013
5. 1 unit pick up Daihatsu Grandmax 2013
Keseluruhan kendaraan yang dimiliki telah diasuransikan agar
meminimalkan risiko yang akan dihadapi kecuali pada kendaraan pick up
dikarenakan kendaraan jenis tersebut tidak bisa didaftarkan pada pihak
asuransi. Apabila mengalami kekurangan unit mobil untuk mencukupi
permintaan kendaraan, usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta mengambil
kendaraan dari rekan pemilik.
8
Tarif sewa kendaraan pada usaha jasa Sewa Mobil “AMANAMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang
Sleman
Yogyakarta, antara lain:
Tabel 1. Tarif sewa kendaraan.
Sumber: www.amanamintransport.com
Usaha di bidang jasa maupun penjualan barang memiliki
permasalahan ataupun kendala dalam memasarkan produk ke konsumen.
Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis mengambil judul
“Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi
Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang terdapat pada Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta, antara lain:
9
1. Strategi pemasaran yang dilaksanakan Usaha Jasa Sewa Mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta
belum maksimal dalam memasarkan produk.
2. Usia Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta masih sangat muda sehingga
masih perlu pembelajaran agar dapat bersaing dengan kompetitor yang
sudah ada.
3. Jumlah unit kendaraan yang dimiliki Sewa Mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta masih
kurang untuk mencukupi permintaan pasar.
4. Sistem karyawan Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta yang tidak terikat
dapat menimbulkan risiko bagi kegiatan usaha.
C. Batasan Masalah
Masalah yang dihadapi Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta dalam kegiatan usaha
transportasi sangat luas, tetapi dengan batasan masalah yang di tentukan
penulis maka penulis hanya ingin melakukan penelitian penerapan strategi
pemasaran berdasarkan Analisis SWOT.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal apa yang dihadapi Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta?
10
2. Faktor Eksternal apa yang dihadapi Sewa Mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta?
3. Bagaimana mengatasi sistem kerja pada Sewa Mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta?
4. Bagaimana menentukan strategi pemasaran pada usaha jasa Sewa Mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan
sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan.
2. Untuk mengetahui faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan
sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran perusahaan
kedepan.
3. Untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam sistem kerja yang
didasarkan pada Analisis SWOT.
4. Untuk menentukan strategi pemasaran perusahaan yang didasarkan pada
Analisis SWOT.
F. Manfaat Penelitian
Maanfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat secara Teoritis
a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Dapat digunakan sebagai refrensi Tugas Ahir di bidang ekonomi
khususnya kaitannya dalam kegiatan ekonomi di bidang usaha jasa
11
dan pemasarannya. Serta dapat menambah koleksi karya ilmiah
bagi
perpustakaan
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Negeri
Yogyakarta
b. Bagi usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” transport tours and
travel Ambarketawang.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi perusahaan dalam
melihat kondisi perusahaan saat ini, dan bagaimana menghadapi
kondisi persaingan usaha yang semakin kompetitif.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan bagi
peneliti untuk lebih memahami kegiatan ekonomi secara langsung
yang bertitik fokus pada kegiatan usaha dan bagaimana
menghadapi kondisi persaingan usaha yang semakin kompetitif.
2. Manfaat secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi
manajemen dalam mengambil keputusan, khususnya dalam melihat
kondisi lingkungan dan menentukan strategi pemasaran perusahaan, serta
dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam mengambil
keputusan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Perencanaan
a. Pengertian Perencanaan
1) Menurut Guiltinan (1985: 12), Perencanaan sesungguhnya suatu
cara yang sistematis dari perusahaan dalam usaha
menggendalikan masa depannya. Rencana adalah pernyataan
mengenai apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, bagaimana
cara pencapaian, dan bilamana itu akan dicapai.
2) Menurut Rangkuti (2006: 18), Perencanaan merupakan potret atau
gambaran bisnis yang akan dilakukan. Dalam penulisannya
diperlukan gambaran yang menyeluruh sehingga dapat diketahui
dengan jelas urutan dan logika proses berpikir dari perencanaan
sampai pengambilan keputusan yang dipilih.
3) Menurut Indra Bastian (2006: 36) “Perencanaan adalah suatu
proses yang tidak pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah
ditetapkan maka dokumen menyangkut perencanaan terikat harus
diimpementasikan”.
Dari beberapa pengertian perencanaan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang
disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktorfaktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap
tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
12
13
b. Tahap-tahap dalam Perencanaan
Langkah-langkah dalam merumuskan perencanaan perlu
dimatangkan sebelum proses perencanaan itu sendiri dimulai. Terdapat
empat langkah pokok dalam perencanaan (Sarwono: 2008), yaitu
sebagai berikut:
1) Melakukan analisis situasi
Menetapkan masalah dan peluang yang ditimbulkan oleh
perubahan-perubahan pembeli, pesaing, biaya dan peraturan.
Selain itu, mereka harus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
yang ada pada perusahaan.
2) Menetapkan sasaran
Sasaran menyatakan tingkat prestasi yang diharapkan akan dicapai
pada waktu tertentu, berdasarkan kenyataan dari masalah dan
peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3) Mengembangkan strategi dan program
Pengambil keputusan harus mengembangkan strategi dengan
memikirkan tindakan jangka panjang untuk mencapai sasaran,
maupun program tindakan jangka pendek untuk menerapkan
strategi.
4) Menyediakan alat koordinasi dan pengendalian
Rencana yang komprehensif biasanya mencakup beberapa strategi
dan program. Suatu mekanisme harus dikembangkan untuk
memastikan
bahwa
strategi
dan
program
tersebut
dapat
14
dilaksanakan secara efektif. Struktur dan anggaran organisasi
merupakan alat utama untuk tindakan koordinasi. Guna dari
pengendalian untuk menilai sejauh mana kemajuan arah sasaran
telah dicapai dan untuk menunjukkan penyebab kegagalan dalam
mencapai sasaran sehingga tindakan perbaikan dapat dilaksanakan.
c. Manfaat Perencanaan
Menurut Guiltinan (1985: 12), pada umumnya perusahaan
yakin bahwa tujuan dari perencanaan adalah sebagai berikut:
1) Mendorong pemikiran yang sistematis mengenai masa depan
perusahaan
2) Membawa ke arah peningkatan koordinasi
3) Menetapkan standar prestasi untuk mengukur hasil
4) Memberikan dasar yang logis untuk pengambilan keputusan
5) Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi perubahan
6) Memperkuat kemampuan untuk mengenali peluang pemasaran
2. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Basu Swasta (2002: 9) adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau
jasa, ide kepada pasar agar dapat mencapai pasar sasaran.
Pemasaran menurut Kotler (2000: 8) adalah “suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
15
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan produk
yang bernilai dengan pihak lain”.
Kegiatan pertama dimulai dengan melihat fokus pemasaran
pada penyedia dan manfaat bagi konsumen. Kegiatan berikutnya
adalah menelaah pemasaran dan pengembangan strategi pemasaran.
Pada tahap yang terakhir melakukan pengembangan, penetapan harga,
promosi dan penempatan produk. Sehingga pemasaran dapat diartikan
suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu
dapat diterima dan disenangi oleh pasar.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju agar tercapai tujuan
dari organisasi. Pemasaran merupakan proses sosial yang di dalamnya
terdapat individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
inginkan dan butuhkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
b. Indikator Pemasaran
1) Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari
perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai
suatu
tujuan.
Ada
beberapa
merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
langkah
dalam
16
a) Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan,
pertama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran.
Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen,
misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa
yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset
pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan
karakteristik konsumen yang dituju.
b) Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target
Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,
langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada
tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil
dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche
market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan
untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih
segmen pasar (segmentation market).
17
c) Langkah
3:
Menempatkan
Strategi
Pemasaran
dalam
Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan
lingkungan persaingan pasar yang ada. Keberhasilan dalam
segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang
menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada
enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan
yang bersaing:
(1) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2) Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality
Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
(3) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian
pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
(4) Inovasi (inovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk
berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
(5) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression
Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:
(a) Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b) Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan
kebutuhan pelanggan (customer response time).
(c) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
18
d) Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha
dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk
menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikatorindikator yang terdapat dalam bauran pemasaran.
Bauran Pemasaran (marketing mix) merupakan seluruh
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
sebagai cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan
target
pasarnya. Pada dasarnya Marketing Mix terdiri dari 4P. Dari
sudut pandang Konsumen, 4P tersebut bisa dijelaskan dalam
4C :
(1) Product (Customer Solution)
Produk merupakan suatu materi yang dihasilkan
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen, baik
berupa barang atau jasa. Produk adalah apapun yang bisa
ditawarkan ke suatu kelompok pelanggan atau pasar dan
bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Artinya
manfaat produk tersebut akan menjadi solusi dari
kebutuhan atau keinginan konsumen.
(2) Price (Customer Cost)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan
oleh konsumen untuk memperoleh produk yang dipasarkan.
19
Artinya harga adalah besar pengorbanan konsumen untuk
mendapatkan produk yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Bagi
produsen
harga
juga
sangat
penting
karena
menentukan tingkat laba perusahaan, dengan kata lain juga
keberlangsungan perusahaan.
(3) Promotion (Communication)
Promosi dapat diinterpretasikan dalam dua cara:
(a) Dalam arti sempit: promosi berarti insentif untuk
konsumen, misalnya promo diskon harga atau promo
pengenalan produk baru dengan cara dibanderol dengan
produk lama yang sudah populer.
(b) Dalam arti luas: Promosi adalah semua metoda
komunikasi
yang
digunakan
untuk
memberikan
informasi tentang produk kepada konsumen dalam
target pasar.
Promosi adalah cara berkomunikasi
kepada konsumen, baik melalui iklan, personal selling,
atau public relation. Promosi juga bisa dengan cara
word-of-mouth yang merupakan komunikasi informal
secara perorangan dan sering dilakukan oleh tenaga
sales. Promosi juga akan memberikan brand image
konsumen terhadap produk.
20
(4) Place (Convenience)
Place bermakna menyediakan produk pada suatu
tempat yang memberikan kenyamanan bagi konsumen
untuk mengaksesnya. Place juga bisa disamakan dengan
channel atau distribusi. Penyebaran outlet-outlet di
berbagai tempat strategis termasuk salah satu upaya untuk
memenuhi kenyamanan ini.
Extended Marketing Mix menambahkan 3P lagi,
sehingga menjadi 7P, dan merupakan strategi pemasaran yang
mengembangkan variabel yang controllable dari 4P semula.
Jika bauran pemasaran 4P semula lebih diarahkan pada produk
berwujud (goods), maka 3P berikutnya lebih digunakan pada
industri jasa.
Berikut ini adalah 3 P yang ditambahkan :
(5) People
Orang dibutuhkan untuk memulai proses transaksi.
Jadi semua orang yang secara langsung maupun tidak
langsung terlibat dalam penggunaan jasa oleh konsumen
merupakan bagian yang penting dalam bauran pemasaran.
Karyawan dan manajemen yang cerdas sering memberikan
nilai tambah yang tinggi pada total penawaran produk atau
jasa dari suatu perusahaan.
21
(6) Process
Menggambarkan prosedur, mekanisme dan aliran
kegiatan
yang
dialami
konsumen
tersebut
untuk
mendapatkan pelayanan jasa. Proses manajemen pelanggan
tersebut merupakan bagian yang penting dalam suatu
strategi pemasaran. Dalam pelayanan pelanggan, sejumlah
proses terlibat dalam rangka keberhasilan pemasaran.
Misalnya proses untuk penanganan keluhan pelanggan,
proses
mengidentifikasi
kebutuhan
dan
persyaratan
pelanggan, atau proses untuk menangani order.
(7) Physical Evidence
Merupakan alat untuk meyakinkan konsumen.
Memperlihatkan
kemampuan
perusahaan
untuk
memberikan pelayanan, baik dengan bukti fisik yang
mendukung komunikasi dan pelayanan, maupun bukti tidak
berwujud berupa pengalaman dari konsumen yang sudah
ada dan perusahaan dapat memanfaatkan kesaksian
pelanggan yang puas tersebut kepada calon pelanggan
potensial lainnya.
c. Pentingnya Pemasaran
Faktor-faktor penting dalam konsep pemasaran sebagai filsafah
menurut Basu Swasta (2002: 17), yaitu:
22
1) Orientasi Konsumen
a) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
b) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualan.
c) Menentukan produk dan program pemasaran.
d) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,
menilai, dan menafsirkan
keinginan, sikap serta tingkah
laku konsumen.
e) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.
2) Koordinasi dan Integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
dalam perusahaan perlu dilaksanakan untuk memberi kepuasan
konsumen secara optimal. Terdapat juga
hal yang harus
diwaspadai dalam perusahaan, yaitu adanya pertentangan
antara
perusahaan
dengan
pasarnya.
Penyesuaian
dan
koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi
juga diperlukan untuk menghasilkan hubungan pertukaran yang
kuat dengan pelanggan.
3) Mendapatkan laba melalui kepuasan konsumen
Konsep pemasaran bertujuan untuk memperbaiki
hubungan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan, dan
dapat meningkatkan laba. Laba sendiri sebagai cerminan dari
23
keberhasilan usaha memberi kepuasan pada konsumen. Bagi
perusahaan
laba
digunakan
agar
dapat
tumbuh
dan
berkembang, serta memperkuat perekonomian perusahaan
secara keseluruhan.
3. Promosi
a. Pengertian promosi
Menurut Grewal and Levy (2008) “promosi sebagai
komunikasi yang dilakukan oleh pemasar untuk menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan pembeli potensial akan produk atau jasa
untuk mempengaruhi opini pembeli dan memperoleh respon dari
pembeli”. Sedangkan menurut Kotler (2006) “promosi adalah
berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
antar
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan
konsumen sasaran agar membelinya”.
Promosi merupakan salah satu elemen dalam marketing mix
yang sangat penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan
produk dan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.
Promotion Mix adalah kombinasi strategi dari variabel periklanan,
personal selling dan alat promosi lain yang semuanya dilaksanakan
untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat
untuk
mengarahkan
seseorang
kepada
tindakan
yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sehingga promosi dapat
24
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh produsen dalam
usahanya untuk mendorong permintaan atau untuk menciptakan
kesadaran pada konsumen tentang suatu produk dengan jalan
pemberian informasi, sampai ahirnya para calon pembeli bersedia
melakukan transaksi pertukaran.
b. Tujuan promosi
1) Modifikasi Tingkah Laku
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengubah tingkah laku konsumen agar sesuai dengan keinginan
yang diharapkan oleh perusahaan.
2) Membujuk (persuasi)
Promosi merupakan cara atau sarana perusahaan untuk membujuk
konsumen untuk merespon positif terhadap penawaran yang
dilakukan oleh produsen yang akhirnya berakhir pada tindakan
pembelian dari pihak konsumen.
3) Memberikan (informasi)
Promosi merupakan media komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada konsumen dan juga sebagai media bagi
konsumen untuk berkomunikasi dengan perusahaan.
4) Mengingatkan
Promosi digunakan pihak produsen untuk mengingatkan kembali
kepada konsumen bahwa produk masih ada di pasar, selain itu juga
berfungsi mempertahankan merk produk di hati konsumen.
25
c. Faktor Yang Mempengaruhi Promosi
1) Jumlah Dana
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor utama yang
diperhatikan dalam menentukan jenis promosi dan media yang
akan digunakan. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat
memiliki peluang yang lebih dalam menggunakan media promosi
yang berkualitas.
2) Sifat Pasar
a) Luas Pasar Secara Geografis
Perusahaan dengan pasar lokal tentu akan berbeda
dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional maupun
internasional. Bagi perusahaan dengan skala pasar lokal
mungkin cukup hanya dengan cara personal selling. Berbeda
dengan perusahaan yang memiliki pasar skala nasional maupun
internasional akan lebih baik promosi dilakukan dengan
strategi dan media yang memiliki jangkauan luas.
b) Konsentrasi Pasar
Konsentrasi pasar dapat mempengaruhi strategi promosi
yang
akan
dilakukan
perusahaan.
Perusahaan
yang
memusatkan penjualan pada kelompok tertentu saja tentu akan
berbeda dengan perusahaan yang memasarkan penjualannya
pada kelompok umum yang beragam.
26
c) Macam-macam Pembeli
Media
promosi
juga
dipengaruhi
oleh
sasaran
penjualan, apakah sasaran penjualan ditargetkan pada pembeli
perorangan, kelompok, konsumen sedang maupun konsumen
menengah keatas. Karena ketepatan media promosi terhadap
jenis pembeli akan menghasilkan promosi yang optimal.
3) Jenis Produk
Jenis produk pada umumnya dibagi menjadi dua kategori,
yaitu barang konsumsi dan barang industri. Apabila termasuk
dalam kategori barang konsumsi akan lebih baik dengan media
promosi periklanan karena akan dapat menjangkau pasar yang
lebih luas. Untuk kategori produk industri akan lebih baik dengan
menggunakan media promosi personal selling, karena dapat
membujuk konsumen secara intensif dan optimal.
Pada jenis produk juga perlu dilihat Tahap-tahap dalam
Product Life Cycle
a) Tahap Perkenalan
Tahap ini adalah tahapan awal bagi perusahaan untuk
memperkenalkan barang dagangnya agar dapat diterima di
pasar. Pada fase perkenalan perusahaan dituntut untuk
menciptakan citra yang baik agar kegiatan perusahaan dan
masa depan perusahaan akan tetap berjalan sesuai harapan.
27
b) Tahap Pertumbuhan
Tahap ini ditandakan dengan adanya peningkatan permintaan
pasar terhadap barang yang diproduksi dan mulai muncul
adanya pesaing-pesaing di pasar sehingga perusahaan pada
tahap ini lebih intensif untuk meningkatkan promosi untuk
menguatkan kedudukannya di pasar.
c) Tahap Kedewasaan
Tahap ini adalah fase dimana perusahaan telah berada pada
target pencapaian. Akan tetapi perusahaan masih harus dapat
mempertahankan
kualitas
produknya
sehingga
posisi
perusahaan di pasar akan tetap kokoh.
d) Tahap Kejenuhan
Tahap ini adalah titik dimana kedudukan barang yang selama
ini diproduksi sudah mengalami penurunan di pasar, biasanya
ditandai dengan menurunnya omset penjualan. Sehingga pada
fase ini perusahaan akan lebih baik mengambil keputusan
menurunkan harga barang untuk menghabiskan stok barang
yang berada di pasar, dan berinovasi untuk menciptakan barang
baru untuk pasar.
28
d. Indikator Promosi
1) Periklanan
a) Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan yang utama tentu untuk meningkatkan
penjualan dan permintaan. Selain itu periklanan merupakan
sarana yang efektif untuk memperkenalkan produk baru dan
mencapai sasaran pasar yang tidak dapat dijangkau oleh
komponen promosi lain.
b) Fungsi Periklanan
(1) Memberi Informasi dan Membujuk
Iklan dapat memberikan informasi yang lebih banyak
daripada promosi lainnya, baik tentang barang yang
diperdagangkan, harga, ataupun informasi tambahan yang
bermanfaat bagi konsumen. Periklanan tidak hanya
memberi informasi, tetapi juga bersifat membujuk terutama
pada konsumen yang potensial dengan menyatakan produk
yang ditawarkan lebih baik dari produk lainnya.
(2) Menciptakan Kesan
Iklan digunakan sebagai media promosi dan pemberian
citra baik bagi perusahaan dan produk yang diedarkan di
pasar.
29
(3) Memenuhi Keinginan
Iklan digunakan sebagai media untuk mencapai tujuan dari
perusahaan, dan tujuan itu sendiri merupakan terjadinya
pertukaran yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
(4) Alat Komunikasi
Iklan merupakan media komunikasi dua arah antara pihak
konsumen kepada pembeli, dan dari iklan konsumen dapat
merespon sehingga keinginan dari kedua pihak akan
terpenuhi.
c) Sasaran Periklanan
(1) Memerkenalkan produk baru.
(2) Merangsang distributor menyimpan dan menangani produk
yang di iklankan.
(3) Membantu menyaingi promosi dari pesaing dan menahan
ancaman dari pesaing-pesaing baru.
d) Media Iklan
Pemilihan media iklan merupakan salah satu keputusan
yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan iklan. Setiap
media iklan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dimana
hal ini sangat berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai,
adapun berbagai jenisnya: iklan televisi, radio, koran, maupun
baliho atau poster.
30
2) Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai macam
jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil
kegiatan promosi yang dilakukan dapat memberi hasil yang
maksimal. Unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima
perangkat, yaitu:
a) Advertising:
merupakan penyajian non informal, penyajian ide-ide, promosi
produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
b) Sales Promotion:
sebagai intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan
untuk mencoba dan membeli.
c) Public Relation:
sebagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan.
d) Personal selling:
interaksi langsung dengan konsumen dalam menawarkan
produk sebagai sarana kegiatan promosi yang lebih intensif.
e) Direct Marketing:
penggunaan media komunikasi tak langsung yang berguna
untuk menerima tanggapan ataupun penilaian konsumen
terhadap barang dagang perusahaan yang berada di pasar.
31
4. Usaha Jasa
a. Pengertian Usaha Jasa
Usaha jasa berasal dari dua suku kata yaitu usaha yang berarti
tindakan dan jasa yang berarti pelayanan, sehingga usaha jasa dapat
didefinisikan sebagai tindakan untuk memberikan sebuah pelayanan.
Menurut
Adrian Payne
(2001:
8)
“Jasa
adalah
aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau
manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang
milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”.
Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu
jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan
produk fisik”.
Empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan
pembeda dari barang pada umumnya adalah (Payne, 2001: 9) :
1) Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat
dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat
dirasakan dari suatu barang.
2) Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non standar dan sangat bervariasi.
Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada
hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini
dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
32
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai
interaksi tersebut.
3) Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang
bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut.
Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya,
sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam
proses produksi tersebut.
4) Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak
bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan
kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.
b. Macam-Macam Usaha Jasa
Menurut
Converse (1992: 233) macam usaha
jasa dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Personal Services
Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan
pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon
kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu
diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang
baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama
baik yang bersangkutan. Dalam marketing personal services
diusahakan supaya timbul semacam patronage motive yaitu
33
keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage ini
bisa timbul di dalam usaha laundry, karena kebersihan, layanan
yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya
2) Financial Services
a) Banking Services (Bank)
b) Insurance Services (Asuransi)
c) Investment Securities (lembaga penanaman modal)
d) Public
Utility
and
Transportation
Services
(pelayanan
masyarakat dan transportasi)
3) Hotel Services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan.
Dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan
tempat-tempat rekreasi, hiburan, biro travel, dan sebagainya.
4) Entertaiment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang
olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha
hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem
penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
c. Jasa Sewa/Rental Mobil
Usaha sewa mobil merupakan kegiatan usaha pada bidang jasa,
barang yang diperdagangkan adalah jasa dimana pelaku usaha
meminjamkan kendaraan (mobil) kepada konsumen. Pada dewasa ini
34
usaha rental mobil sedang berkembang pesat dikarenakan permintaan
konsumen akan jasa transportasi meningkat.
Manfaat dari jasa ini dirasakan cukup baik bagi para
konsumennya selain digunakan untuk pihak pribadi ada juga pihak
umum yang menggunakan sebagai contoh perusahaan, perkantoran,
maupun instansi kepemerintahan. Dikarenakan pengguna jasa ini tidak
perlu mengeluarkan biaya perawatan terhadap kendaraan yang
dipergunakan.
Konsumen
hanya
tinggal
mengeluarkan
biaya
operasional.
Sewa kendaraan atau rental mobil sendiri dibagi menjadi dua
kategori yaitu dengan sopir dan tanpa sopir. Syarat untuk melakukan
transaksi ini juga praktis karena konsumen hanya tinggal meberikan
identitas diri dan kendaraan roda dua sebagai jaminan selama
peminjamaan.
5. SWOT
a. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis
yang
digunakan
untuk
mengevaluasi
Strengths,
Weakness,
Opportunities, dan Threats dalam suatu proyek atau bisnis usaha. Hal
ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan
menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh
Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
35
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan- perusahaan Fortune 500 (Grewal & Levy, 2008).
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan
untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT.
SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau kekuatan,
W adalah Weakness atau kelemahan, O adalah Oppurtunity atau
kesempatan, dan T adalah Threat atau ancaman. SWOT ini biasa
digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat
sebuah rencana untuk melakukan suatu program kerja (Buchari Alma,
2008).
b. Matrik SWOT
Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
(Rangkuti, 2009). Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategi.
36
Tabel 2.Matrik SWOT
Faktor-faktor
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Internal (IFAS)
Daftarkan 5-10 faktor- Daftarkan 5-10 faktor-
Faktor-faktor
faktor internal
faktor eksternal
Strategi (SO)
Strategi (WO)
Eksternal
(EFAS)
Peluang (O)
Daftarkan
5-10 Buat strategi disini yang Buat
strategi
faktor-faktor
menggunakan kekuatan yang
peluang
untuk
eksternal
peluang
ancaman
Ancaman (T)
Strategi (ST)
Strategi (WT)
Daftarkan
memanfaatkan
memanfaatkan peluang
5-10 Buat strategi disini yang Buat
faktor-faktor
menggunakan kekuatan yang
ancaman
untuk
eksternal
ancaman
disini
mengatasi
strategi
disini
meminimalkan
mengatasi kelemahan
dan
menghindari ancaman
Sumber: Rangkuti (2009: 31)
Keterangan:
1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar mungkin.
2) Strategi ST
Strategi
ini
dibuat
berdasarkan
bagaimana
perusahaan
menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman
37
3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelamahan yang ada.
4) Strategi WT
Strategi ini didasrkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan
serta menghindari ancaman yang ada.
c. Pembuatan Matrik SWOT
Pada fase ini, kita telah membahas bagaimana perusahaan
menilai situasinya dan juga telah meninjau strategi perusahaan yang
tersedia. Tugas selanjutnya adalah melakukan identifikasi cara atau
alternatif yang dapat menggunakan kesempatan dan peluang atau
menghindari ancaman dan mengatasi kelemahan.
Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas
berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi
pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan
peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan
dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
dan faktor internal.
38
Berbagai peluang
Kuadran 3
Kuadran 1
Turn around
Agresive
Kelemahan internal
Kekuatan internal
Kuadran 4
Kuadran 2
Defensive
Difersificative
Berbagai ancaman
Gambar 1. Diagram SWOT.
Sumber: Rangkuti (2009: 19)
Keterangan:
Kuadran 1 :
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
oriented strategy).
Kuadran 2 :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
39
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
jangka
panjang
dengan
cara
strategi
diversifikasi
(produk/jasa).
Kuadran 3 :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
d. Matrik Internalitas Eksternalitas (IE)
Menurut Rangkuti (2009: 42), “bahwa dalam matrik internal
dan
eksternal
dikembangkan
dari
model
General
Electric
(GE.Model)”. Elemen yang digunakan meliputi parameter kekuatan
internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan
penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat koorporat yang lebih detail. Berikut ini merupakan gambar
matrik IE yang dapat digunakan untuk model strategi koorporat.
40
4,00
tinggi
3,00
Kuat
3,00
rata-rata
2,00
Lemah
1,00
1. GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi vertikal
2. GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi horizontal
3.RETRENCHMENT
4. STABILITY
5. GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi horizontal
6.RETRENCHMENT
8. GROWTH
Difersifikasi
Konglomerat
9.RETRENCHMENT
Likuidasi atau
Bangkrut
sedang
2,00
rendah
7. GROWTH
Difersifikasi
Konsentrik
1,00
Strategi turn around
Strategi Divestasi
Gambar 2. Matrik internal dan eksternal (IE)
Sumber: Rangkuti (2009: 42)
Keterangan:
a) Growth strategy merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri
b) Stability strategy adalah strategi yang ditetapkan tanpa mengubah arah
strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
ditetapkan.
c) Retrenchement strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi
usaha yang dilakukan.
Untuk memperoleh penjelasan secara detail mengenai strategi
pada Matrik IE, maka akan dijelaskan tindakan dari masing-masing
strategi tersebut.
41
(1) Konsentrasi melalui integrasi vertikal dapat dicapai dengan cara
mengambil alih fungsi supplier atau dengan cara mengambil alih
fungsi distributor. Hal ini merupakan strategi utama perusahaan
yang meiliki posisi kompetitif pasar yang kuat dalam industri yang
berdaya saing tinggi.
(2) Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal ialah dengan
cara memperluas lini produk dan saluran distribusinya ke wilayahwilayah potensial lainnya secara intensif.
(3) Strategi turn around ialah strategi yang digunakan untu
menyehatkan kembali perusahaan
(5) Strategi divestasi ialah strategi yang digunakan untuk menggali
modal dengan menjual asset non-produktif dan aset produktif
untuk selanjutnya digunakan untuk mendanai akuisisi atau
investasi.
(7) Diversifikasi konsentrik ialah strategi pertumbuhan yang dilakukan
dengan cara membuat produk baru secara efisien karena
perusahaan
sudah
memiliki
kemampuan
manufaktur
dan
pemasaran yang baik.
(8) Diversifikasi konglomerat ialah strategi pertumbuhan melalui
kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dan dapat dilakukan
jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu
kuat dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor
42
tersebut memaksa perusahaan untuk melakukan usahanya ke dalam
perusahaan lain.
(9) Strategi likuidasi ialah strategi yang menjual asset perusahaan yang
bernilai nyata. Likuidasi merupakan satu-satunya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Susiani (2005) dalam skripsi “Strategi pemasaran dengan analisis SWOT
studi kasus pada PT. Pramita Tours and Travel”. Alat analisis
menggunakan SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan masih kurang
efektifnya strategi pemasaran dipandang dari segi pelayanan yang belum
memuaskan konsumen. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah penggunaan alat analisis SWOT sebagai landasan
dalam merumuskan strategi pemasaran, perbedaan dengan penelitian yang
akan dilakukan terdapat pada subjek penelitian dan waktu pelaksanaan
penelitian.
2. Rina Madyasari (2008) dalam skripsi “Analisis SWOT untuk mengetahui
posisi perusahaan dan implementasinya terhadap strategi bersaing (studi
pada BNI Syariah kantor cabang Semarang)”. Alat analisis menggunakan
SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan perusahaan memiliki potensi
yang besar untuk meningkatkan usahanya, yang diperlukan hanyalah
beberapa perbaikan kecil dan motifasi yang cukup untuk mengubah cara
pandang mengenai bank. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah penggunaan alat analisis SWOT sebagai landasan
43
dalam menganalisis keadaan internal dan eksternal perusahaan, perbedaan
dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada subjek dan obyek
penelitian serta waktu pelaksanaan penelitian.
3. Nova Irawan (2009) dalam skripsi “Strategi Pemasaran dengan analisis
SWOT di Perusahaan CV. Langit Aksara Kabupaten Sleman”. Alat
analisis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa posisi perusahaan pada tahap pertumbuhan yang ditunjukkan oleh
kondisi internal perusahaan berada di atas kondisi eksternal perusahaan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
penggunaan alat analisis SWOT sebagai landasan dalam merumuskan
strategi pemasaran, perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan
terdapat pada subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian.
4. Dwi Yuliono (2012) dalam skripsi “Analisis SWOT sebagai landasan
dalam merumuskan strategi pemasaran pada PT. Asli Motor Klaten”. Alat
analisis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa posisi perusahaan pada tahap pertumbuhan yang ditunjukkan oleh
kondisi internal perusahaan berada di atas kondisi eksternal perusahaan
tetapi masih terdapat kekurangan dalam peningkatan mutu SDM yang
dimiliki. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah penggunaan alat analisis SWOT sebagai landasan dalam
merumuskan strategi pemasaran, perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan terdapat pada subjek penelitian dan waktu pelaksanaan
penelitian.
44
C. Kerangka Berpikir
Dewasa ini dunia bisnis di Indonesia timbul begitu banyak persaingan
pada sektor usaha dan industri. Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian
dilingkungan perusahaan. Keadaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik
dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam
pasar persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan
lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan.
Oleh sebab itu perlu bagi perusahaan melakukan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi
pemasaran. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis
faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan analisis
eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis yang dilakukan ini
memungkinkan perusahaan mengetahui posisi bersaing serta memilih strategi
pemasaran yang berdaya saing pula.
Dari penjelasan di atas peneliti ingin melakukan pengamatan pada
lingkungan perusahaan AMAN-AMIN Ambarketawang dengan menggunakan
analisis SWOT, setelah mengetahui kekuatan internal dan eksternal
perusahaan maka dapat dilihat posisi perusahaan terhadap pasar. Kemudian
ditarik sebuah kesimpulan untuk menetapkan strategi pemasaran yang berdaya
saing. Skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 4 berikut:
45
Lingkungan perusahaan
Analisis
Analisis internal
Analisis eksternal
Kekuatan usaha
Peluang usaha
Kelemahan usaha
Ancaman usaha
Posisi perusahaan
Strategi perusahaan yang
berdaya saing
Gambar 3. Kerangka berpikir
Sumber: Rangkuti (2009: 45)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan
pendekatan expose facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atas
fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3)
penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,
situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Suharsimi Arikunto (2010: 14)
mengemukakan bahwa penelitian eksploratif adalah penelitian yang
berusaha
menggali
pengetahuan
baru
untuk
mengetahui
suatu
permasalahan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat-sifat populasi atau wilayah tertentu.
Menurut Sugiyono (2007: 14) metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
65
47
Penelitian ini berusaha menggambarkan atau mengetahui tingkat
kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman usaha jasa sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Gambaran ini dinilai dengan pendekatan kuantitatif yang
diimplementasikan dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang yang beralamat di
Desa Tlogo, Kelurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2014.
Dimensi waktu pada penelitian ini adalah studi satu tahap, yaitu
penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus. Data yang dikumpulkan
dapat berupa data dari satu atau beberapa subyek penelitian yang
mencakup satu atau beberapa periode waktu (hari, minggu, bulan dan
tahun). Pengumpulan data dilakukan sekaligus melalui metode survey.
Setelah itu peneliti tidak melakukan survey lagi terhadap responden yang
sama.
Menurut Sarwono dan Martadireja (2008: 65) Studi satu tahap (one
shoot study) adalah desain yang digunakan untuk meneliti satu kelompok
dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya dilakukan satu kali.
48
C. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Pada penelitian kualitatif istilah populasi diganti menjadi objek
penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 390), Objek penelitian adalah
sesuatu yang akan diamati dan dikaji berupa aktivitas dan pelaku pada
tempat tertentu yang disebut juga dengan situasi sosial. Objek
penelitian ini adalah pelaku kegiatan dan aktifitas pada usaha jasa sewa
mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
2. Subjek Penelitian
Subjek atau sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan pelaku yang
ada pada usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang. Semua pelaku pada usaha jasa sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang yang
terdiri dari seorang pemilik perusahaan, 20 orang karyawan dengan
rincian 5 orang karyawan tetap dan 15 karyawan tidak tetap sebagai
subjek penelitian.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sensus
yaitu dengan melakukan pengambilan data pada 21 orang pelaku
kegiatan usaha pada sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang.
49
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007: 18) dalam penelitian kualitatif yang
bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian
kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti
lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga tidak
diketahui mana variabel independen dan dependennya.
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT sebagai landasan
merumuskan strategi pemasaran usaha jasa sewa mobil Aman-Amin
Ambarketawang Yogyakarta.
S
W
SP
O
T
Gambar 4. Hubungan antar variabel yang diteliti.
Keterangan :
S
= Kekuatan
W
= Kelemahan
O
= Kesempatan
T
= Ancaman
SP
= Strategi Pemasaran
Pada gambar 4, menjelaskan bahwa hubungan antar variabel saling terikat
sehingga tidak dapat dikatakan mana variabel dependen dan independen.
50
E. Definisi Operasional
Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. SWOT (strength, weakness, opportunities, threats) merupakan
identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
pemasaran.
Analisis
memaksimalkan
ini
peluang
berdasarkan
namun
logika
secara
yang
dapat
bersamaan
dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman. SWOT dalam penelitian ini
adalah kekuatan internal usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta,
kelemahan usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta, peluang yang
dimiliki usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta dan ancaman yang dapat
dihadapi usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
2. Strategi pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini
strategi pemasaran adalah strategi dimana usaha yang akan dilakukan
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
51
Yogyakarta untuk memuaskan pelanggan dan mencapai target yang
diharapkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, diperlukan adanya teknik pengumpulan
data yang tepat sesuai dengan masalah yang diteliti dan tujuan penelitian.
Maka penulis menggunakan beberapa metode yang dapat mempermudah
penelitian ini, yaitu:
1. Kuisioner
Menurut Sugiyono (2011: 142) kuisioner atau angket
merupakan
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuisioner diberikan kepada responden untuk
memperoleh data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang dimiliki dan dihadapi oleh usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta.
Kuisioner yang digunakan oleh peneliti merupakan angket
yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 28)
“kuisioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal
memberi tanda pada pilihan jawaban yang dipilih”. Pada penelitian ini
kuisioner digunakan untuk mendapatkan data kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dari perusahaan dengan memberikan 26 butir
52
pertanyaan yang diberikan kepada pemilik dan karyawan usaha jasa
sewa
mobil
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
2. Wawancara
Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara yang digunakan oleh peneliti merupakan wawancara
semiterstruktur. Jenis wawancara ini dalam pelaksanaannya lebih
bebas
bila
dibandingkan
wawancara
terstruktur.
Tujuan
dari
wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan
ide-idenya (Sugiyono,2007: 413).
Pada penelitian ini wawancara ditujukan kepada pemilik
perusahaan yang digunakan untuk mendapatkan data sistem kerja dan
strategi pemasaran usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
3. Observasi
Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang digunakan
adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap usaha jasa
sewa
mobil
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
53
Ambarketawang Sleman Yogyakarta untuk memperoleh gambaran
yang nyata.
G. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010: 146) berpendapat bahwa instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Instrumen merupakan pengumpul data dalam penelitian.
Tujuan dari penggunaan instrumen adalah untuk memudahkan peneliti
dalam mengambil dan mengolah data. Dalam penelitian ini instrumen
yang akan digunakan adalah berupa kuesioner (angket) dan dokumentasi.
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban dan
responden tinggal memilihnya. Dalam penelitian kuantitatif data dalam
penelitian ini harus diubah menjadi angka-angka yaitu dengan penyekoran.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2010: 133) bahwa “Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”.
Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif, dapat
berupa kata-kata antara lain: Sangat Tinggi, Setuju, Tinggi, Sedang dan
Rendah atau Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Tidak Baik. Skor setiap
alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sebagai berikut:
54
Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban positif pada faktor kekuatan dan peluang
Alternatif Jawaban
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Skor
4
3
2
1
Tabel 4. Skor Alternatif Jawaban negatif pada faktor kelemahan dan
ancaman
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat tinggi
1
Tinggi
2
Cukup
3
Rendah
4
Pemberian bobot penilaian tersebut digunakan untuk menjaring
data yang diperoleh dari responden. Selanjutnya dianalisis menggunakan
analisis SWOT yang sebelumnya melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas. Adapun kisi-kisi instrumen faktor internal usaha jasa sewa
mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
Sleman Yogyakarta:
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Internal Faktor of SWOT (IFS)
Internal Faktor of SWOT
No. Item
No. Item
Jml.
(IFS)
No
Sebelum
Setelah
Item
Validitas
Aspek
Validitas
1
Kekuatan
1,2,3,4,5,6
6
1,2,3,4,5,6
16,17,18,19,
16,17,18,19,
2
Kelemahan
5
20
20
Jumlah
11
Sumber: Data Diolah.
Jml.
Item
6
5
11
Data diperoleh dengan dilakukan uji validitas menggunakan software
ms.excel. Instrumen faktor internal dengan rincian 6 butir faktor kekuatan
55
dan 5 butir faktor ancaman yang totalnya berjumlah 11 butir setelah
dilakukan uji validitas maka 11 butir tersebut dinyatakan semua valid.
Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Eksternal Faktor of SWOT (EFS)
Eksternal Faktor of SWOT
No. Item
No.Item
Jml.
(EFS)
No
Sebelum
Setelah
Item
Validitas
Validitas
Aspek
7,8,9,10,11
7,8,9,10,11,
1
Peluang
,12,13,14,
9
12,13
15
21,22,23,2
21,22,23,24,
2
Ancaman
6
4,25,26
25,26
Jumlah
15
Sumber: Data Diolah.
Jml.
Item
9
6
15
Data diperoleh dengan dilakukan uji validitas menggunakan software
ms.excel. Instrument faktor eksternal dengan rincian 9 butir faktor peluang
dan 6 butir faktor ancaman yang totalnya berjumlah 15 butir setelah
dilakukan uji validitas maka 15 butir tersebut dinyatakan semua valid.
H. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dengan menggunakan teknik one
shoot (satu tembakan). Instrumen diberikan kepada responden kemudian
hasilnya untuk uji coba instrumen sekaligus digunakan untuk data
penelitian. Terdapat dua ciri penting yang harus dimiliki oleh setiap alat
ukur yaitu validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterhandalan).
56
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen”. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang ingin diukur.
Pada penelitian ini validitas data diperoleh dengan menunjukkan skor
angka yang diperoleh dari jawaban pertanyaan angket yang diajukan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 70), nilai validitas dicari dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Hal
ini digunakan untuk mengkorelasikan skor butir yang dinyatakan
dengan simbol (X) terhadap skor total instrumen yang dinyatakan
dengan simbol (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
rxy
= koefisiensi korelasi product moment
N
= jumlah responden
Æ© XY
= jumlah perkalian antara X dan Y
Æ©X
= jumlah skor butir X
Æ©Y
= jumlah skor butir Y
Æ© X2
= jumlah kuadrat dari skor butir
Æ© Y2
= jumlah kuadrat dari skor total
(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)
57
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika
r ≥ 0,3. Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010: 188) menyatakan jika
korelasi butir soal dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir soal
dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Setelah dilakukan validasi untuk menghindari over estimate pada
product moment maka skor dikorelasikan dengan skor total, karena
dengan korelasi product moment masih ada pengaruh kotor dari butir,
untuk menghilangkan pengaruh kotor dari butir pada hasil uji coba
product moment, maka perlu dilakukan koreksi dengan menggunakan
part whole correlation. Adapun rumus korelasi bagian total (Part
Whole Correlation) adalah:
Keterangan:
rbt
= koefisien korelasi bagian total
rxy
= koefisien korelasi product moment
SBy
= simpangan baku total (komposit)
SBx
= simpangan baku bagian (butir)
Vy
= variasi total
Vx
= variasi bagian (butir)
58
Kemudian dengan rbt dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf
signifikansi 5%, jika yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau
sama dengan r tabel maka butir soal dikatakan valid. Tetapi jika r
hitung lebih kecil dari r tabel maka butir soal dikatakan tidak valid.
Validitas instrumen analisis SWOT usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta dalam penelitian ini diuji cobakan kepada 20 responden
karyawan perusahaan “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang yang memiliki karakteristik yang sama dengan
populasi penelitian.
Perhitungan
validitas
instrumen
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan software microsoft excel. Hasil uji coba
validitas instrumen analisis SWOT usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta dalam penelitian ini adalah dari 26 butir soal pernyataan
terdapat 26 butir pernyataan yang valid. Dapat dijelaskan sebagai
berikut:
59
Tabel 7. Uji Validitas Instrumen
No
rxy
>0,3
1
0.75313
Valid
2
0.557044
Valid
3
0.611489
Valid
4
0.558071
Valid
5
0.79955
Valid
6
0.708742
Valid
7
0.728772
Valid
8
0.757155
Valid
9
0.634914
Valid
10
0.575397
Valid
11
0.67477
Valid
12
0.574804
Valid
13
0.740595
Valid
14
0.636945
Valid
15
0.585374
Valid
16
0.414779
Valid
17
0.52992
Valid
18
0.680215
Valid
19
0.748099
Valid
20
0.680215
Valid
21
0.680215
Valid
22
0.680215
Valid
23
0.723784
Valid
24
0.637186
Valid
25
0.672941
Valid
26
0.513918
Valid
Sumber: Data yang diolah.
rbt
0.7429462
0.532341
0.597614
0.527752
0.787796
0.706705
0.718063
0.747566
0.61863
0.555123
0.658751
0.553861
0.729838
0.62261
0.551746
0.486615
0.488605
0.64578
0.722193
0.64578
0.64578
0.64578
0.70723
0.608411
0.646576
0.482893
r.tabel
>0.444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari 26 butir pernyataan valid, semuanya dapat mewakili untuk
dijadikan sebagai butir pernyataan variabel penelitian analisis SWOT
usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang Sleman Yogyakarta dan telah mewakili tiap indikator
yang diungkap dalam penelitian ini. Data detail mengenai uji validitas
variabel dapat dilihat pada lampiran.
60
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama (Sugiyono, 2010: 173). Reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini diuji dengan internal consistency, dilakukan dengan
mencobakan instrumen sekali saja yang kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu. Untuk menguji reliabilitas instrumen
ini digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu:
Keterangan:
r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Æ©
= jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)
Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien Alpha lebih besar atau
sama dengan 0,6 (Alpha ≥ 0,6). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan Microsoft Excel. Berikut hasil reliabilitas instrumen yang
telah dilakukan:
61
Tabel 8. Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Alpha
Butir Pernyataan
Analisis SWOT
pada “AMANAMIN”
0.9316
Transport Tours
and Travel
Ambarketawang
Sumber: Data primer yang diolah.
26
Keterangan
Reliabel
Hasil tersebut diperoleh dengan menggunakan software ms.excel.
Koefisiensi alpha yang diperoleh dari uji reliabelitas instrumen adalah
0,9316. Maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel, karena nilai
koefisiensi alpha yang diperoleh lebih besar dari 0,6.
I. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sebuah kasus yang terjadi
dalam perusahaan usaha jasa, tepatnya pada usaha jasa sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman
Yogyakarta. Teknik analisis yang akan digunakan untuk menganalisis data
dengan menggunakan metode data non statistik (analisis data deskriptif
kualitatif), yaitu menganalisis data dengan cara mempelajari penerapan
teori yang ada dalam praktek dan untuk mempertajam hasil analisis
dipergunakan teknik SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats).
Teknik SWOT menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan sehingga dapat merumuskan strategi
pemasaran yang sesuai. Menurut Freddy Rangkuti (2009) “Analisis
62
SWOT ini dibuat dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang
dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan”.
Analisis SWOT diperlukan matrik Faktor Strategi Eksternal (EFS)
dan Faktor Strategi Internal (IFS). Dari analisis matrik faktor strategi
tersebut maka manajemen strategi dapat mengetahui faktor-faktor strategis
apa yang ada dalam perusahaan.
Berikut ini tahapan cara menentukan Faktor Strategis Eksternal dan
tahapan menentukan Faktor Strategi Internal (Freddy Rangkuti: 2009) :
1. Tahapan menentukan matrik Faktor Strategi Eksternal (EFS)
a. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai 1,0 (sangat
penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberi
dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.
Pemberian nilai rating untuk faktor peluang (jika peluang yang
besar maka diberi rating +4, kemudian untuk peluang yang
semakin kecil diberi rating mendekati +1). Pada faktor ancaman
maka pemberian rating sebaliknya (jika ancaman besar maka
diberi rating +4, apabila ancaman semakin kecil maka diberi rating
mendekati +1).
63
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
mengisi kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masingmasing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor)
e. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana perusahaan berinteraksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternal. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan dengan perusahaan lain dengan industri yang sama.
2. Tahapan menentukan matrik Faktor Strategi Internal (IFS)
a. Susun dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 kekuatan dan
kelemahan perusahaan)
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai 1,0 (sangat
penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberi
dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.
Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan (jika kekuatan yang
dimiliki besar maka diberi rating +4, kemudian untuk kekuatan
yang semakin kecil diberi rating mendekati +1). Pada faktor
kelemahan maka pemberian rating sebaliknya (jika kelemahan
64
besar maka diberi rating +4, apabila kekuatan semakin kecil maka
diberi rating mendekati +1).
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
mengisi kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masingmasing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor)
e. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana perusahaan berinteraksi terhadap faktor-faktor strategis
internal. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan dengan perusahaan lain dengan industri yang sama.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Umum
1. Sejarah Perusahaan
Sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha
jasa, khususnya dalam pada jasa transportasi. Kegiatan usaha sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang meliputi
jasa sewa kendaraan, biro perjalanan dan wisata, serta cuci kendaraan.
Sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang didirikan oleh bapak Heru Fathoni pada tahun 2012 yang
berlokasi di Desa Tlogo Ambarketawang Gamping, Sleman. Lokasi
tersebut berada di tempat strategis dan lingkungan masyarakat yang
produktif sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Sebelum mendirikan sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang, bapak Heru Fathoni pernah menjadi kepala
marketing penjualan sepeda motor Suzuki Medan Jaya Melati Sleman dan
Yamaha Sumber Baru Mangkubumi. Dengan melihat peluang yang ada di
Desa Tlogo Ambarketawang beliau memutuskan untuk berhenti dari
perusahaan dan beralih untuk berwirausaha.
Sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang dijalankan dengan dana pribadi dari bapak Heru Fathoni
dimulai dari menyewakan 6 mobil pribadi, 1 mobil pick up, 1 mini bus
65
66
dan 5 sepeda motor. Dalam jangka waktu 1 tahun berjalan telah
mengalami perkembangan dengan memiliki 9 mobil pribadi, 2 mobil pick
up, 2 mini bus dan 7 motor. Pemberian nama “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang dipilih karena berawal dari kakak
bapak Heru Fathoni telah memiliki usaha jasa sewa tenda kursi dan
soundsystem yang bernama “ARTA-ARTI” sehingga beliau memilih
nama “AMAN-AMIN” yang sedikit memiliki kesamaan kata berulang
sehingga mudah di ingat oleh masyarakat dan nama tersebut memiliki
makna harapan yang aman, investasi yang aman bagi pemilik dan berjalan
aman dalam kegiatan usaha serta aman untuk konsumen.
Masuk pada tahun ke-2 “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang kegiatan usaha semakin mantap, kendaraan yang
dimiliki telah mencapai 9 mobil pribadi, 2 mini bus, 2 pick up, 7 motor
dan peralatan operasional cuci kendaraan. Kegiatan usaha tidak pada
hanya sewa kendaraan, saat ini telah merambah pada jasa wisata dan biro
perjalanan serta cuci kendaraan.
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
menjalin kerjasama dengan banyak pihak hotel untuk menjalankan
kegiatan usaha, serta menjalin kerjasama dengan pihak asuransi dan pihak
keamanan. Pihak asuransi ini bertujuan untuk meminimalkan resiko
apabila terjadi kerusakan kendaraan saat di sewa oleh konsumen agar
mendapatkan klaim ganti rugi. Pihak keamanan bertujuan untuk
melindungi kegiatan usaha dari ancaman-ancaman yang mungkin timbul
67
dari kegiatan usaha, misalnya pencurian kendaraan atau macetnya
pembayaran kendaraan oleh konsumen.
2. Visi
dan
Misi
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang.
a. Visi “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
Dalam menjalankan tugas-tugasnya AMAN-AMIN transport tours and
travel mempunyai visi sebagai berikut: “Melayani konsumen dengan
aman dan nyaman agar menjadi barokah”
b. Misi “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
Dalam rangka pencapaian visi diperlukan misi. Misi AMAN-AMIN
transport tours and travel adalah:
1) Memberikan
pelayanan
maksimal
dengan
keamanan
dan
kenyamanan bagi konsumen
2) Mengembangkan layanan bisnis yang berkualitas bertumpu pada
praktek terbaik SDM.
3. Struktur Organisasi
Tujuan dari adanya struktur organisasi agar pekerjaan dapat diatur
dan
disampaikan
kepada
karyawan
perusahaan,
sehingga
dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bentuk struktur organisasi setiap
perusahaan berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhinya adalah tenaga kerja,
manajemen dan kegiatan yang dilakukan perusahaan.
68
Struktur organisasi yang diterapkan “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang adalah struktur organisasi garis yaitu
organisasi yang pelimpahan wewenang dalam organisasi berlangsung
secara vertikal dari seorang pimpinan perusahaan hingga pimpinan bagian
di bawahnya. Tugas pimpinan bagian adalah untuk
membantu
memberikan pikiran nasehat atau saran untuk perusahaan serta menjadi
penanggung jawab pelaksana kegiatan.
Deskripsi jabatan, tugas, dan wewenang dari masing-masing
bagian dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Pemilik Usaha
Pemilik usaha memiliki hak penuh terhadap kelangsungan usaha agar
mencapai target usaha, dalam kegiatan “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang pemilik yang menarik langsung
pekerja.
b. Bendahara
Bagian keuangan bertugas mencatat pendapatan dan pengeluaran
keuangan perusahaan secara periodik dan mengkontrol keuangan
dalam pelaksanaan kegiatan usaha.
c. Sekretaris
Sekretaris bertugas membantu manager pelaksana seperti mencatat
keluar masuknya kendaraan dan melayani pemesanan pelanggan.
69
d. Manager Pelaksana
Manager pelaksana bertugas mengatur kegiatan usaha, contoh:
memberi perintah pada sopir untuk mengantar atau
mengambil
kendaraan dan melayani konsumen
e. Kebersihan Kendaraan
Petugas kebersihan kendaraan bertugas untuk menyiapkan kendaraan
yang akan keluar dan bertugas mencuci kendaraan pelanggan cuci
kendaraan.
f. Sopir
Sopir bertugas untuk mengantar kendaraan kepada pelanggan atau
menjadi pengemudi pelanggan jasa wisata.
g. Keamanan
Menjaga keamanan kantor saat malam / kegiatan usaha sudah berhenti.
PEMILIK PERUSAHAAN
BENDAHARA
KEBERSIHAN
KENDARAAN
MANAGER PELAKSANA
SOPIR
SEKERTARIS
KEAMANAN
Gambar 5. Struktur Organisasi.
Sumber : AMAN-AMIN Transport Tours and Travel Ambarketawang.
70
4. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang untuk saat ini ada 4 jenis kegiatan usaha, yaitu:
a. Sewa mobil
Kegiatan sewa mobil adalah usaha menyediakan pinjaman atau jasa sewa
mobil kepada konsumen dengan sistem pinjaman harian.
b. Sewa motor
Kegiatan sewa motorl adalah usaha menyediakan pinjaman atau jasa sewa
motor kepada konsumen dengan sistem pinjaman harian.
c. Biro perjalanan dan wisata
Adalah kegiatan usaha melayani antar jemput perjalanan dan paket wisata
baik dalam kota maupun luar kota.
d. Cuci kendaraan
Usaha jasa cuci kendaraan baik mobil maupun motor konsumen secara
umum.
5. Ketenagakerjaan
a. Jumlah karyawan
Karyawan yang bekerja di “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang sendiri tidak keseluruhan bekerja tetap. Karyawan
tetap “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
hanya pada bagian manager pelaksana, bendahara, sekertaris, bagian
kebersihan kendaraan dan bagian keamanan yang berjumlah 6 orang. Pada
bagian
Sopir
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
71
Ambarketawang menerapkan sistem freelance sesuai dengan tingkat
kebutuhan “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Sistem ini menguntungkan bagi “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang untuk menekan biaya operasional. Secara
keseluruhan karyawan “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang bertempat tinggal di Desa Tlogo maka dalam pelaksanaan
kegiatan
perusahaan
juga
menerapkan
sistem
kekeluargaan
dan
kepercayaan dalam bekerja sehingga mudah untuk dikoordinasikan.
b. Jam kerja karyawan
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
menerapkan jam kerja yang flexible. Setiap bagian bisa berbeda, yaitu:
1) Manager pelaksana, jam karja mulai 05.00-21.00
2) Bendahara, jam kerja mulai 07.30-17.00
3) Sekertaris, jam kerja mulai 07.30-17.00
4) Cuci kendaraan, jam kerja mulai 05.00-17.00
5) Sopir, jam kerja sesuai dengan permintaan “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang.
6) Keamanan, jam kerja mulai 17.00-05.00
c. Jaminan sosial
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
menerapkan sistem kerja kekeluargaan sehingga untuk jaminan sosial
karyawan dana yang digunakan diambil dari dana pribadi pemilik
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang. Jaminan
72
sosial dikeluarkan untuk jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan kerja
karyawan.
d. Upaya peningkatan kualitas karyawan
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang saat
ini belum berupaya meningkatkan kualitas karyawan lewat jalur
pendidikan, namun perusahaan memberikan pelatihan bagi karyawan
sebagai bekal pengalaman kerja yang lebih baik untuk masa depan
karyawan.
e. Reward and punishment
Sistem reward and punishment diterapkan kepada seluruh
karyawan “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Hal ini bertujuan agar karyawan dapat melaksanakan tugasnyadengan
tanggung jawab, disiplin dan jujur dalam bekerja. Reward diberikan
kepada karyawan yang bekerja dengan baik atau memiliki etos kerja yang
lebih.
Pemberian reward berupa bonus yang diberikan langsung kepada
karyawan sebagai tanda apresiasi dari perusahaan. Punishment diberikan
kepada karyawan yang melanggar kode etik dalam bekerja sebagai wujud
peringatan atau hukuman.
6. Fasilitas
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
memberikan fasilitas yang memadahi untuk karyawan agar mendukung
73
kinerja karyawan. Yaitu ruang kantor yang nyaman, tv, ac, fasilitas
penyediaan minum di kantor, serta fasilitas makan pagi dan siang.
B. Data Khusus
1. Faktor internal dan eksternal pelaksanaan strategi pemasaran
a. Analisis lingkungan internal
1) Produk
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang
Kualitas produk memegang peran penting dalam masalah
kepuasan konsumen. Pengemasan produk yang baik akan
memberikan citra baik perusahaan di mata konsumen. Produk
utama
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang adalah kendaraan yang dimiliki perusahaan untuk
disewakan. Produk yang dimiliki perusahaan adalah produk yang
baik.
Produk yang dimiliki adalah kendaraan dengan tahun
pembuatan yang masih baru dengan usia kendaraan kurang dari 5
tahun. Sehingga dapat dipastikan kualitasnya masih terjamin.
2) Penetapan harga produk “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang
Harga suatu produk merupakan nilai yang diterima oleh
konsumen sebagai pengorbanan yang harus dikeluarkan. Bagi
perusahaan harga juga merupakan komponen yang berpengaruh
langsung terhadap keuntungan perusahaan.
74
Dalam mematok penetapan harga perusahaan harus mampu
menetapkan nilai dimana nilai tersebut berada di tengah antara
kemempuan konsumen untuk membeli dan keinginan perusahaan
untuk memperoleh laba. “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel
Ambarketawang
menetapkan
harga
jual
produk
menyesuaikan dengan harga yang ditawarkan oleh perusahaan lain
sehingga tidak berdampak citra buruk di mata konsumen dan
perusahaan tetap dapat menerima laba seperti yang diperoleh usaha
lain.
3) Kegiatan promosi “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang
Promosi merupakan kegiatan penting untuk mencapai goal
pemasaran produk perusahaan. Promosi dapat dikatakan berhasil
apabila produk yang ditawarkan mendapat respon positif dari
konsumen. Dalam kegiatan promosi “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang ditinjau dari media yang
digunakan sudah tepat. Wilayah promosi yang luas didukung
dengan media promosi melalui black berry massanger, dan website
yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun akan mempermudah
konsumen dalam mengenali produk yang ditawarkan perusahaan.
4) Pelayanan konsumen
Pelayanan yang memuaskan akan meningkatkan omset
penjualan produk perusahaan. Konsumen akan merasa senang dan
75
dihargai apabila diberikan pelayanan yang maksimal. “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang dalam
memberikan pelayanan menggunakan beberapa macam cara,
diantaranya: memberikan fasilitas antar jemput bagi konsumen
yang akan menyewa kendaraan, perusahaan menjadi mitra kerja
hotel dalam pelayanan pariwisata.
5) Lokasi perusahaan
Lokasi strategis dapat dilihat atas pertimbangan dimana
lokasi perusahaan mudah dijangkau dan diakses oleh konsumen.
Pemilihan lokasi “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang dinilai cukup strategis sebab perusahaan berada di
wilayah konsumen yang memiliki tingkat permintaan yang aktif
dan belum terlalu banyak pesaing usaha di bidang yang sama.
6) SDM yang dimiliki perusahaan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan menunjang
kegiatan usaha perusahaan. “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang menilai SDM bukan dilihat dari tingkat
pendidikan yang tinggi, namun SDM yang berkualitas adalah SDM
yang mampu bertanggung jawab atas pekerjaannya.
7) Program pengembangan karyawan
Program
meningkatkan
pengembangan
kinerja
karyawan
karyawan.
Tidak
berguna
ada
untuk
kebijakan
pengembangan dalam pendidikan karena perusahaan tidak terlalu
76
menuntut karyawannya dalam tingkat pendidikan. Program
pengembangan yang “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang berikan kepada karyawan berupa pelatihan kerja
yang akan memberikan pengalaman lebih baik bagi para karyawan.
8) Sarana dan fasilitas kerja yang dimiliki
Sarana
dan
fasilitas
perusahaan
digunakan
untuk
mendukung kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
memiliki fasilitas dan sarana yang cukup untuk mendukung kinerja
karyawan dan memberikan kenyamanan karyawan saat bekerja,
sehingga pada saat ini “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang tidak memiliki kendala yang berkaitan
dengan sarana dan fasilitas kerja.
9) Segmen pasar
Banyak faktor yang mendasari segmentasi pasar untuk
sebuah produk. Jenis produk dapat menentukan segmen pasar yang
masuk dalam kategori tertentu. Pada “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang mngklasifikasikan segmen pasar
berdasarkan tingkat pendapatan, kebutuhan,dan status sosial.
10) Penelitian kepada konsumen
Pada kegiatan promosi pasti terdapat kendala dalam
memasarkan produk kepada konsumen. Kendala yang dihadapi
bisa berasal dari konsumen itu sendiri, contohnya sifat konsumen
77
yang sering berubah mengikuti jaman dan selera konsumen yang
berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan
penelitian terhadap konsumen. Program ini bertujuan untuk
mengetahui keinginan konsumen dan perilaku konsumen. Namun
pada saat ini “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang belum melakukan penelitian secara spesifik
terhadap konsumen.
b. Analisis lingkungan eksternal
1) Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi akan mempermudah dan memperlancar
pelayanan kepada konsumen. Selain itu perkembangan tekhnologi
juga dapat menunjang kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Perkembangan tekhnologi bagi “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang berdampak positif dalam menunjang
kegiatan usaha.
2) Kebijakan pemerintah
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seringkali memberi
pengaruh besar terhadap perusahaan. Bagi “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang kebijakan pemerintah
meningkatkan
harga
bahan
bakar
minyak
bersubsidi
mengakibatkan dilema bagi perusahaan dalam menentukan harga
produk yang ditawarkan.
78
3) Pangsa pasar
Menguasai pangsa pasar merupakan prestasi bagi perusahaan.
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
menentukan fokus pangsa pasar lokal dimulai dari DIY kota
hingga bagian barat.
4) Struktur persaingan
Munculnya pesaing usaha rental kendaraan baru di wilayah DIY
Barat juga menjadi pesaing yang perlu diwaspadai. “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang harus
mengupayakan sesuatu yang lebih dimata konsumen agar usaha
tetap kokoh dan mampu berkembang di tengah persaingan usaha.
5) Daya beli masyarakat
Perekonomian nasional yang tidak stabil mengakibatkan penurunan
tingkat daya beli konsumen. Hal ini mengakibatkan konsumen
cenderung untuk mengutamakan kebutuhan primernya yang lebih
mendesak.
2. Analisis SWOT
Data dari perusahaan “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis
pada fktor internal dan eksternal kemudian digunakan untuk menentukan
faktor strategis perusahaan untuk analisis SWOT. Faktor internal dan
eksternal pelaksanaan pada “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang sebagai berikut:
79
a. Kekuatan
1) Kualitas produk yang ditawarkan baik
2) Harga produk yang ditetapkan terjangkau konsumen
3) Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan usaha yang baik
4) Pelayanan kepada konsumen yang maksimal
5) Jaminan kualitas produk yang baik pada konsumen
6) Kerjasama yang baik antara perusahaan dengan pihak asuransi
b. Kelemahan
1) Tingkat harga sewa kendaraan yang tinggi
2) Tingkat harga paket wisata yang tinggi
3) Resiko penurunan pendapatan yang tinggi
4) Keterbatasan jumlah kendaraan yang tinggi
5) Keterbatasan jumlah karyawan yang tinggi
c. Peluang
1) Kemampuan menangkap pangsa pasar yang baik
2) Jalinan kerjasama perusahaan dengan konsumen yang baik
3) Dampak positif dari keragaman produk yang ditawarkan
4) Citra perusahaan yang baik dimata konsumen
5) Respon positif konsumen terhadap jasa perusahaan
6) Respon positif terhadap jasa wisata
7) Respon positif terhadap jasa cuci kendaraan
8) Tingkat daya beli masyarakat
9) Tingkat permintaan pasar
80
d. Ancaman
1) Tingkat persaingan usaha yang tinggi
2) Resiko usaha rental kendaraan yang tinggi
3) Resiko pekerja freelance yang tinggi
4) Tuntutan pasar dalam peremajaan kendaraan yang tinggi
5) Tingkat kriminalitas pencurian kendaraan yang tinggi
6) Tingginya pertumbuhan usaha rental disekitar
3. Pemberian bobot dan rating
a. Pemberian bobot
Pemberian bobot pada faktor internal dan eksternal didasarkan pada
penyebaran angket yang telah dilakukan pada karyawan “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang. Rata-rata dari
faktor internal dan eksternal yang diperoleh atas pendapat karyawan
sebagai berikut:
1) Kekuatan
Tabel 9. Indikator bobot kekuatan
NO INDIKATOR
JUMLAH BOBOT
Kualitas produk yang ditawarkan
1
71
3.55
baik
Harga produk yang ditetapkan
2
68
3.4
terjangkau konsumen
Pengaruh lokasi terhadap
3
75
3.75
kelangsungan usaha yang baik
Pelayanan kepada konsumen yang
4
70
3.5
maksimal
Jaminan kualitas produk yang baik
5
69
3.45
pada konsumen
Kerjasama yang baik dengan pihak
6
70
3.5
asuransi
Rata-rata bobot
3,52
Sumber: Data diolah.
81
Data tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap
indikator kekuatan pada seluruh responden kemudian dibagi
dengan jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 20
responden. Nilai bobot rata-rata 3,52 yang memiliki arti setiap
responden memberikan nilai pada Faktor kekuatan baik hingga
sangat baik.
2) Kelemahan
Tabel 10. Indikator bobot kelemahan
NO
INDIKATOR
JUMLAH
Tingkat harga sewa kendaraan yang
1
47
tinggi
2 Tingkat harga wisata yang tinggi
48
Resiko penurunan pendapatan yang
3
50
tinggi
Keterbatasan jumlah kendaraan yang
4
56
tinggi
Keterbatasan jumlah karyawan yang
5
50
tinggi
Rata-rata bobot
Sumber: Data diolah.
BOBOT
2.35
2.4
2.5
2.8
2.5
2,51
Data tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap
indikator kelemahan pada seluruh responden kemudian dibagi
dengan jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 20
responden. Nilai bobot rata-rata 2,51 yang memiliki arti setiap
responden memberikan nilai pada Faktor kelemahan cukup hingga
tinggi.
82
3) Peluang
Tabel 11. Indikator bobot peluang
NO
INDIKATOR
Kemampuan menangkap pangsa
1
pasar yang baik
Jalinan kerjasama perusahaan
2
dengan konsumen yang baik
Dampak positif dari keragaman
3
produk yang ditawarkan
Citra perusahaan yang baik dimata
4
konsumen
Respon positif konsumen terhadap
5
jasa perusahaan
6
Respon positif terhadap jasa wisata
Respon positif terhadap jasa cuci
7
kendaraan
8
Tingkat daya beli masyarakat
9
Tingkat permintaan pasar
Rata-rata bobot
Sumber: Data diolah.
JUMLAH
BOBOT
73
3.65
67
3.35
65
3.25
67
3.35
69
3.45
71
3.55
70
3.5
73
55
3.65
2.75
3,38
Data tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap
indikator peluang pada seluruh responden kemudian dibagi dengan
jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 20 responden. Nilai
bobot rata-rata 3,38 yang memiliki arti setiap responden
memberikan nilai pada Faktor peluang baik hingga sangat baik.
83
4) Ancaman
Tabel 12. Indikator bobot ancaman
NO
INDIKATOR
Tingkat persaingan usaha yang
1
tinggi
Resiko usaha rental kendaraan yang
2
tinggi
Resiko pekerja freelance yang
3
tinggi
Tuntutan pasar dalam peremajaan
4
kendaraan yang tinggi
Tingkat kriminalitas pencurian
5
kendaraan yang tinggi
Tingginya pertumbuhan usaha
6
rental disekitar
Rata-rata bobot
Sumber: Data diolah.
JUMLAH
BOBOT
50
2.5
50
2.5
46
2.3
53
2.65
52
2.6
61
3.05
2,60
Data tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan skor setiap
indikator ancaman pada seluruh responden kemudian dibagi
dengan jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 20
responden. Nilai bobot rata-rata 2,60 yang memiliki arti setiap
responden memberikan nilai pada Faktor ancaman cukup hingga
tinggi.
Jumlah total bobot yang dimasukkan dalam tabulasi tidak
boleh melebihi satu (1), sehingga unntuk menghasilkan nilai yang
sesuai dengan teori maka nilai bobot
tersebut dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Nilai bobot dari masing-masing indikator pada faktor
kekuatan dan faktor kelemahan dibagi jumlah keseluruhan bobot
faktor kekuatan dan faktor kelemahan (faktor internal) yang
berjumlah 33,8. Sedangkan nilai bobot dari masing-masing
84
indikator pada faktor peluang dan faktor ancaman dibagi jumlah
keseluruhan bobot faktor peluang dan faktor ancaman (faktor
eksternal) yang berjumlah 46,1.
1) Kekuatan
Tabel 13. Indikator bobot item kekuatan
NO
INDIKATOR
Kualitas produk yang ditawarkan
baik
Harga produk yang ditetapkan
2
terjangkau konsumen
Pengaruh lokasi terhadap
3
kelangsungan usaha yang baik
Pelayanan kepada konsumen yang
4
maksimal
Jaminan kualitas produk yang baik
5
pada konsumen
Kerjasama yang baik dengan pihak
6
asuransi
Sumber: Data diolah.
1
BOBOT
Bobot
item
3.55
0.105
3.4
0.100
3.75
0.110
3.5
0.103
3.45
0.102
3.5
0.103
Hasil pada kolom bobot item indikator kekuatan diperoleh dari
nilai bobot pada setiap indikator kekuatan dibagi total bobot faktor
internal yaitu penjumlahan bobot kekuatan dan kelemahan dengan
jumlah 33,8. Secara singkat, bobot item= (bobot : 33,8).
85
2) Kelemahan
Tabel 14. Indikator bobot item kelemahan
NO
INDIKATOR
BOBOT
Bobot
item
Tingkat harga sewa kendaraan yang
2.35
0.069
tinggi
2 Tingkat harga wisata yang tinggi
2.4
0.071
Resiko penurunan pendapatan yang
3
2.5
0.073
tinggi
Keterbatasan jumlah kendaraan yang
4
2.8
0.082
tinggi
Keterbatasan jumlah karyawan yang
5
2.5
0.073
tinggi
Sumber: Data diolah.
Hasil pada kolom bobot item indikator kelemahan diperoleh dari
1
nilai bobot pada setiap indikator kelemahan dibagi total bobot
faktor internal yaitu penjumlahan bobot kekuatan dan kelemahan
dengan jumlah 33,8. Secara singkat, bobot item= (bobot : 33,8).
86
3) Peluang
Tabel 15. Indikator bobot item peluang
NO
INDIKATOR
Kemampuan menangkap pangsa
pasar yang baik
Jalinan kerjasama perusahaan dengan
2
konsumen yang baik
Dampak positif dari keragaman
3
produk yang ditawarkan
Citra perusahaan yang baik dimata
4
konsumen
Respon positif konsumen terhadap
5
jasa perusahaan
6
Respon positif terhadap jasa wisata
Respon positif terhadap jasa cuci
7
kendaraan
8
Tingkat daya beli masyarakat
9
Tingkat permintaan pasar
Sumber: Data diolah.
1
BOBOT
Bobot
item
3.65
0.079
3.35
0.072
3.25
0.070
3.35
0.072
3.45
0.074
3.55
0.077
3.5
0.075
3.65
2.75
0.079
0.059
Hasil pada kolom bobot item indikator peluang diperoleh dari nilai
bobot pada setiap indikator peluang dibagi total bobot faktor
eksternal yaitu penjumlahan bobot peluang dan ancaman dengan
jumlah 46.1. Secara singkat, bobot item= (bobot : 46.1).
87
4) Ancaman
Tabel 16. Indikator bobot item ancaman
NO
INDIKATOR
1
Tingkat persaingan usaha yang tinggi
Resiko usaha rental kendaraan yang
2
tinggi
3
Resiko pekerja freelance yang tinggi
Tuntutan pasar dalam peremajaan
4
kendaraan yang tinggi
Tingkat kriminalitas pencurian
5
kendaraan yang tinggi
Tingginya pertumbuhan usaha rental
6
disekitar
Sumber: Data diolah.
2.5
Bobot
item
0.054
2.5
0.054
2.3
0.049
2.65
0.057
2.6
0.056
3.05
0.066
BOBOT
Hasil pada kolom bobot item indikator ancaman diperoleh dari
nilai bobot pada setiap indikator ancaman dibagi total bobot faktor
eksternal yaitu penjumlahan bobot peluang dan ancaman dengan
jumlah 46.1. Secara singkat, bobot item= (bobot : 46.1).
b. Pemberian rating
Nilai rating diberikan dengan meminta bantuan pemilik
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang sebagai
patokan. Pemilik perusahaan dianggap sebagai sumber yang paling
mengerti kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal. Hasil
pemberian rating sebagai berikut:
88
Tabel 17. Rating patokan dalam perhitungan.
No Indikator
Rating
Faktor kekuatan
1
Kualitas produk yang ditawarkan baik
4
2
Harga produk yang ditetapkan terjangkau konsumen
4
3
Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan usaha yang baik 4
4
Pelayanan kepada konsumen yang maksimal
3
5
Jaminan kualitas produk yang baik pada konsumen
3
6
Kerjasama yang baik dengan pihak asuransi
3
No Faktor kelemahan
Rating
7
Tingkat harga sewa kendaraan yang tinggi
2
8
Tingkat harga tour yang tinggi
2
9
Resiko penurunan pendapatan yang tinggi
4
10 Keterbatasan jumlah kendaraan yang tinggi
2
11 Keterbatasan jumlah karyawan yang tinggi
1
No Faktor peluang
Rating
12 Kemampuan menangkap pangsa pasar yang baik
4
13 Jalinan kerjasama perusahaan dengan konsumen yang 3
baik
14 Dampak positif dari keragaman produk yang ditawarkan 3
15 Citra perusahaan yang baik dimata konsumen
2
16 Respon positif konsumen terhadap jasa perusahaan
2
17 Respon positif terhadap jasa wisata
4
18 Respon positif terhadap jasa cuci kendaraan
4
19 Tingkat daya beli masyarakat
4
20 Tingkat permintaan pasar
4
No Faktor ancaman
Rating
21 Tingkat persaingan usaha yang tinggi
4
22 Resiko usaha rental kendaraan yang tinggi
3
23 Resiko pekerja freelance yang tinggi
4
24 Tuntutan pasar dalam peremajaan kendaraan yang 4
tinggi
25 Tingkat kriminalitas pencurian kendaraan yang tinggi
4
26 Tingginya pertumbuhan usaha rental disekitar
3
Sumber: Pemilik usaha jasa “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang
4.
Pelaksanaan strategi pemasaran
Identifikasi pada faktor internal dan eksternal pada usaha jasa
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang setelah
dianalisis, kemudian diberikan bobot dan rating. Susunan tabel berikut
89
merupakan hasil analisis yang telah dilakukan pada usaha jasa sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
Tabel 18. Faktor Strategi Internal Usaha Jasa Sewa Mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Bobot
Bobot
item
Faktor-Faktor Strategi Internal
Rating
item
X
Rating
Kekuatan
Kualitas produk yang ditawarkan baik
0.105
4
0.421
Harga produk yang ditetapkan terjangkau
konsumen
Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan usaha
yang baik
Pelayanan kepada konsumen yang maksimal
Jaminan kualitas produk yang baik pada konsumen
Kerjasama yang baik antara perusahaan dengan
pihak asuransi
Kelemahan
Tingkat harga sewa kendaraan yang tinggi
Tingkat harga tour yang tinggi
Resiko penurunan pendapatan yang tinggi
Keterbatasan jumlah kendaraan yang tinggi
Keterbatasan jumlah karyawan yang tinggi
Total
Sumber: Data diolah.
0.100
4
0.403
0.111
4
0.445
0.103
0.102
3
3
0.311
0.307
0.103
3
0.311
0.069
0.071
0.074
0.083
0.074
2
2
4
2
1
0.139
0.142
0.296
0.166
0.074
3.01
Total bobot item x rating pada tabel 18 yang bernilai 3.01 diperoleh dari
penjumlahan bobot item x rating faktor kekuatan dan kelemahan, yang
digunakan sebagai acuan titik kondisi internal pada Usaha Jasa Sewa
Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Hasil ini digunakan untuk melihat posisi perusahaan saat ini.
90
Tabel 19. Faktor Strategi Eksternal Usaha Jasa Sewa Mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
Bobot
Bobot
item
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Rating
item
X
Rating
Peluang
Kemampuan menangkap pangsa pasar yang 0.079
0.316
4
baik
Jalinan kerjasama perusahaan dengan
0.072
0.218
3
konsumen yang baik
Dampak positif dari keragaman produk
0.070
0.211
3
yang ditawarkan
Citra perusahaan yang baik dimata
0.072
0.145
2
konsumen
Respon positif konsumen terhadap jasa
0.074
0.149
2
perusahaan
0.077
0.308
Respon positif terhadap jasa wisata
4
Respon positif terhadap jasa cuci kendaraan
0.075
4
0.303
Tingkat daya beli masyarakat
0.079
4
0.316
Tingkat permintaan pasar
0.059
4
0.238
Tingkat persaingan usaha yang tinggi
0.054
4
0.216
Resiko usaha rental kendaraan yang tinggi
0.054
3
0.162
Resiko pekerja freelance yang tinggi
0.049
4
0.199
Tuntutan pasar dalam peremajaan
kendaraan yang tinggi
Tingkat kriminalitas pencurian kendaraan
yang tinggi
Tingginya pertumbuhan usaha rental
disekitar
0.057
4
0.229
0.056
4
0.225
0.066
3
0.198
Ancaman
Total
Sumber: Data diolah.
3.44
91
Total bobot item x rating pada tabel 19 yang bernilai 3.44 diperoleh dari
penjumlahan bobot item x rating faktor peluang dan ancaman, yang
digunakan sebagai acuan titik kondisi eksternal pada Usaha Jasa Sewa
Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
Hasil ini digunakan untuk melihat posisi perusahaan saat ini.
Penilaian terhadap faktor eksternal dan internal yang dimiliki
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang dapat
diperoleh total skor yang merupakan jumlah hasil perkalian bobot dengan
rating. “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
memperoleh total skor 3,01 untuk faktor strategis internal, sedangkan pada
faktor strategis eksternal menghasilkan total skor 3,44. Tahap selanjutnya
berdasarkan total skor yang diperoleh perusahaan dalam tabel faktor
strategis internal dan eksternal tersebut dapat dilihat posisi perusahaan
untuk menerapkan strategi yang sesuai kondisi perusahaan saat ini dengan
memasukkan total skor ke dalam matrik internal eksternal sebagai berikut:
92
Total Skor Faktor Strategi Internal-Eksternal
4
TINGGI
3
SEDANG
KUAT
3
SEDANG
2
LEMAH
1. GROWTH,
POSISI
PERUSAHAAN
2. GROWTH
3.
RETRENCHMENT
4. STABILITY
5. GROWTH
6.
RETRENCHMENT
7. GROWTH
8. GROWTH
9.
RETRENCHMENT
2
RENDAH
1
Sumber: Data yang diolah.
Gambar 6. Matrik internal dan eksternal (IE) Usaha Jasa
Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang
Pada matrik gambar 6, matrik internal-eksternal (IE) menunjukkan
bahwa kondisi perusahaan berada pada sel 1. Pada posisi tersebut
perusahaan dapat menerapkan strategi pertumbuhan melalui integrasi
vertikal. Pertumbuhan melalui vertikal dengan cara backward integration
(mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward integration
(mengambil alih fungsi distributor).
Strategi pertumbuhan melalui integrasi vertikal merupakan strategi
utama perusahaan dengan posisi pasar kompetitif yang kuat dalam industri
yang berdaya tarik tinggi. Agar meningkatkan kekuatan bisnisnya atau
posisi
kompetitifnya,
perusahaan
harus
melaksanakan
upaya
meminimalkan biaya operasional yang tidak efisien untuk mengontrol
kualitas serta distribusi produk.
1
93
C. Pembahasan
Hasil analisis data SWOT pada “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel
Ambarketawang maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kondisi
internal
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang dapat dilihat pada tabel 18 yang bernilai 3.01 diperoleh dari
penjumlahan bobot item pada masing-masing indikator faktor kekuatan dan
kelemahan penilaian responden dikalikan rating masing-masing indikator
faktor kekuatan dan faktor kelemahan yang diberikan oleh pemilik. Kondisi
internal AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
dinyatakan baik karena nilai rata-rata faktor kekuatan perusahaan lebih
tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelemahan perusahaan.
2. Kondisi
eksternal
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang dapat dilihat pada tabel 19 yang bernilai 3,44 diperoleh dari
penjumlahan bobot item pada masing-masing indikator faktor peluang dan
ancaman penilaian responden dikalikan rating masing-masing indikator
faktor peluang dan ancaman yang diberikan oleh pemilik. Kondisi eksternal
AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang dinyatakain
baik karena nilai rata-rata faktor kekuatan perusahaan lebih tinggi
dibandingkan nilai rata-rata kelemahan perusahaan.
3. Sistem kerja AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
dengan menerapkan sistem kerja freelance efektif bagi bagi perusahaan
karena sistem kerja freelance bukan merupakan ancaman yang berarti pada
AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang, selain itu dari
94
segi financial sistem kerja freelance efektif untuk meminimalkan biaya
operasional perusahaan.
4. Posisi perusahaan saat ini berada dalam posisi sel 1 yang menunjukkan
pertumbuhan usaha. Pada sel.1 matrik internal-eksternal (IE) nilai internal
dan eksternal AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
memiliki nilai lebih dari 3, yang dapat disimpulkan perusahaan dalam posisi
yang kuat dan peluang yang ditawarkan tinggi. Identifikasi pada faktor
internal dan eksternal maka dapat menciptakan empat strategi utama, yaitu:
strategi SO (strength dan opportunities), strategi WO (weakness dan
opportunities), strategi ST (strength dan treats) dan strategi WT (weakness
dan treats) yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
EFS
Tabel 20. Tabel Strategi SWOT.
STRENGHT (S)
WEAKNESS (W)
Respon baik
Tingkat harga
masyarakat
sewa kendaraan
IFS
terhadap produk
yang tinggi
yang ditawarkan
Harga produk yang
Tingkat harga
ditetapkan
tour yang tinggi
terjangkau
konsumen
Pengaruh lokasi
Resiko
terhadap
penurunan
kelangsungan usaha
pendapatan yang
yang baik
tinggi
Pelayanan kepada
Keterbatasan
konsumen yang
jumlah
maksimal
kendaraan yang
tinggi
Jaminan kualitas
Keterbatasan
produk yang baik
jumlah karyawan
pada konsumen
yang tinggi
95
Kerjasama yang
baik antara
perusahaan dengan
pihak asuransi
OPPORTUNITIES (O)
Kemampuan
menangkap pangsa
pasar yang baik
Jalinan kerjasama
perusahaan dengan
konsumen yang baik
Dampak positif dari
keragaman produk
yang ditawarkan
Citra perusahaan
yang baik dimata
konsumen
Respon positif
konsumen terhadap
jasa perusahaan
Respon positif
terhadap jasa wisata
Respon positif
terhadap jasa cuci
kendaraan
Tingkat daya beli
masyarakat
Tingkat permintaan
pasar
THREATS (T)
Tingkat persaingan
usaha yang tinggi
STRATEGI (SO)
Mengintensifkan
promosi pada pasar
konsumen yang akan
dituju
Selalu berinovasi pada
produk yang ditawarkan
STRATEGI (WO)
Menerapkan harga
yang bersaing pada
produk yang
ditawarkan
Memberikan pilahan
paket wisata dengan
harga terjangkau
Memberikan jaminan
Menggunakan media
kualitas terhadap produk promosi yang tepat
yang ditawarkan
untuk menarik minat
pasar
Memberikan pelayanan Menambah jumlah
yang maksimal kepada
kendaraan baik dari
konsumen
pinjaman maupun
pembelian baru
Mengeksplor lagi obyek Menambah jumlah
wisata yang menjadi
karyawan pada sektor
daya tarik wisatawan
yang mengalami
kekurangan
STRATEGI (ST)
Menerapkan harga yang
bersaing pada produk
yang ditawarkan
Memberikan
Resiko usaha rental
kendaraan yang tinggi pengamanan GPS pada
setiap kendaraan
Menarik karyawan
Resiko pekerja
freelance yang tinggi dengan pertimbangan
yang matang
STRATEGI (WT)
Menetapkan harga
yang kompetitif
namun tidak
merugikan bagi
perusahaan
Pemilihan karyawan
yang kompeten dan
dapat dipercaya
Menarik pangsa pasar
yang sesuai dengan
tujuan perusahaan
96
Tuntutan pasar dalam Menggunakan
kendaraan dengan tahun
peremajaan
kendaraan yang tinggi pembuatan dibawah 5
tahun
Tingkat kriminalitas
pencurian kendaraan
yang tinggi
Mempunyai inovasi
sehingga memiliki
karakter dibanding
usaha lain
Meningkatkan
keamanan pada
kendaraan yang
disewakan
perawatan kendaraan
rutin sehingga
meminimalkan resiko
bagi perusahaan
Tingginya
pertumbuhan usaha
rental disekitar
Sumber: Data diolah.
Berdasarkan keterangan pada tabel internal faktor strategi/tabel eksternal
faktor strategi (IFS/EFS) tersebut maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Strategi SO (strength dan opportunities)
Strategi ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan guna
menangkap peluang yang dimiliki perusahaan. Menggunakan media
promosi yang tepat sasaran sesuai pasar yang akan dituju oleh perusahaan
sehingga tepat sasaran. Melakukan inovasi terhadap jenis produk yang
ditawarkan dan menjamin kualitas produk yang ditawarkan serta
memberikan pelayanan
yang maksimal kepada konsumen untuk
mendapatkan citra baik perusahaan dimata konsumen.
b. Strategi ST (strength dan treats)
Strategi ini diterapkan dimana kekuatan yang dimiliki perusahaan
digunakan untuk mengatasi ancaman yang mungkin dapat dihadapi
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang.
Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing untuk menghindari
97
ancaman dari tumbuhnya usaha dibidang yang sama serta perushaan akan
unggul apabila kendaraan yang ditawarkan adalah kendaraan dengan tahun
pembuatan baru. Untuk mengatasi ancaman “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawang juga dapat menggunakan tekhnologi
GPS sebagai alat pengaman kendaraan agar terhindar dari tindakan
kriminalitas. Perusahaan juga harus menguatkan citra baik dimata
konsumen agar usaha yang dijalankan “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang tetap konsisten.
c. Strategi WO (weakness dan opportunities)
Strategi ini diterapkan pada saat adanya peluang yang dimiliki perusahaan
guna mengatasi ancaman usaha. Perusahaan harus melakukan inovasi
untuk menangkap peluang yang ada agar mempunyai karakter dimata
konsumen, serta menetapkan harga produk yang kompetitif agar tidak
kalah dengan perusahaan lain. Perusahaan juga perlu melakukan
peremajaan pada kendaraan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini dan
perlu adanya pengamanan pada kendaraan agar meminimalkan resiko
tindak kejahatan pada pencurian kendaraan rental.
d. Strategi WT (weakness dan treats)
Strategi ini diterapkan saat perusahaan harus mampu mengatasi kelemahan
yang dimiliki perusahaan agar terhindar dari ancaman usaha yang akan
dihadapi. Perusahaan harus mampu mencukupi kekurangan kendaraan dan
karyawan yang menjadi kekurangan dari perusahaan. Fokus dalam
membidik pangsa pasar agar tujuan dari perusahaan dapat terpenuhi
98
terlebih dahulu. Pemilihan karyawan tidak tetap sesuai dengan keahlian
namun dapat dipercaya kinerjanya misalkan dengan rekomendasi
Strategi pemasaran yang tepat diterapkan pada “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang untuk saat ini adalah
menerapkan strategi SO (strength Opportunities). Strategi SO (strength dan
opportunities) ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan guna
menangkap peluang yang dimiliki perusahaan. Menggunakan media promosi
yang tepat sasaran yaitu media promosi dengan jaringan internet karena media
promosi dengan jaringan internet sangat tepat digunakan pada era modern,
konsumen dapat mengakses permintaannya dengan mudah dan fleksibel
karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Sewa
mobil
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang melakukan pemasaran dengan media blackberry masanger
dengan pin 282c994 dan website www.amanamintransport.com. Selain itu,
sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
juga bekerjasama dengan beberapa hotel di Kota Yogyakarta sebagai mitra
kerja untuk memenuhi kebutuhan transportasi wisatawan ketika sedang berada
di Kota Yogyakarta.
Media promosi dengan jaringan internet dapat meminimalkan biaya
operasional perusahaan. Melakukan inovasi terhadap jenis produk yang
ditawarkan dan menjamin kualitas produk yang ditawarkan serta memberikan
pelayanan yang maksimal kepada konsumen untuk mendapatkan citra baik
perusahaan dimata konsumen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data nilai faktor internal yaitu 3,01 didapat dari total
penjumlahan rating faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Nilai
3,01 memiliki arti nilai tersebut tinggi dengan penilaian skala likert.
Nilai kekuatan paling tinggi terdapat pada poin lokasi usaha terhadap
kelangsungan usaha dengan bobot 3,75 atau bobot item 0,110 ini
menunjukkan bahwa lokasi Sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours and Travel Ambarketawangyang berada di desa Tlogo
Ambarketawang kecamatan Gamping berpengaruh besar terhadap
kelangsungan usaha.
Nilai kelemahan paling tinggi terdapat pada poin kekurangan
kendaraan pada sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and
Travel Ambarketawang dengan bobot 2,8 atau bobot item 0,082 ini
menunjukkan bahwa Sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawang belum siap secara maksimal dalam
mencukupi permintaan konsumen.
2. Hasil analisis data nilai faktor eksternal yaitu 3,44 didapat dari total
penjumlahan rating faktor peluang dan ancaman perusahaan. Nilai
3,44 memiliki arti nilai tersebut tinggi dengan penilaian skala likert.
115
100
Nilai peluang paling tinggi terdapat pada poin kemampuan Sewa mobil
“AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang dalam
menangkap pangsa pasar dan daya beli masyarakat yang tinggi dengan
bobot 3,65 atau bobot item 0,079 ini menunjukkan bahwa perusahaan
mampu secara maksimal menangkap pangsa pasar dan didukung
dengan daya beli yang tinggi.
Nilai ancaman paling tinggi terdapat pada poin tingginya pertumbuhan
usaha rental di wilayah yang sama dengan Sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang dengan bobot
3,05 atau bobot item 0,066 ini menunjukkan bahwa perusahaan harus
siap dengan ancaman eksternal.
3. Poin lain yang dapat disoroti untuk menjawab sistem kerja“AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang adalah nilai
ancaman terendah terdapat pada poin pekerja freelance dengan bobot
2,3 atau bobot item 0,049 ini menunjukkan bahwa pekerja dengan
sistem freelance tidak memiliki tingkat ancaman tinggi bagi sewa
mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang.
4. Hasil analisis data mengenai posisi perusahaan dengan menggunakan
analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha jasa sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang berada dalam
fase pertumbuhan usaha. Dengan nilai faktor internal 3,01 dan nilai
faktor eksternal 3,44.
101
Strategi pemasaran yang cocok diterapkan pada sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang adalah dengan
menggunakan strategi SO (Strength Opportunities). Strategi SO
dilakukan
dengan
memanfaatkan
kekuatan
perusahaan
guna
menangkap peluang pasar yang tinggi.
B. SaranPenelitian
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang
diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Dengan adanya masalah kekurangan kendaraan pada faktor internal
sewa
mobil
“AMAN-AMIN”
Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang untuk mencukupi permintaan konsumen, maka
perusahaan saat ini menambah jumlah kendaraan dan melakukan
pinjaman pada usaha sewa kendaraan lain guna mencukupi tingginya
permintaan konsumen.
2. Daya beli masyarakat yang tinggi dan tingkat pertumbuhan usaha sewa
kendaraan yang tinggi di Ambarketawang menuntut “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang untuk selalu berinovasi
agar memperoleh karakter dan citra di mata konsumen.
3. Sistem kerja freelance efektif bagi “AMAN-AMIN” Transport Tours
and Travel Ambarketawangsehingga dapat dipertahankan penerapan
sistem kerja ini dikarenakan sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport
Tours
and
Travel
Ambarketawang
menerapkan
sistem
kekeluargaan dan saling percaya antara pemilik dan pekerja.
kerja
102
4. Strategi promosi yang diterapkan sewa mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang sudah sesuai dan cocok
untuk diterapkan pada saat ini, sehingga sewa mobil “AMAN-AMIN”
Transport Tours and Travel Ambarketawang perlu mempertahankan
dan mengikuti perkembangan jaman agar kegiatan usaha dapat
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
5. Sebagai perusahaan yang masih berusia muda sewa mobil “AMANAMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawangdiharapkan lebih
mewaspadai ancaman usaha mengingat pernah terjadinya beberapa
kasus percobaan pencurian kendaraan oleh konsumen
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan tenaga peneliti mengakibatkan peneliti tidak mengontrol
danmengawasi kesungguhan, kondisi fisik dan psikis tiap responden
dalampengisian angket.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
CV. Alfabeta
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga
Converse. 1992. Introduction to Marketing. Bandung: Alumni
Fandy,Tjiptono. 2007. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset
Fauziah, Rehan. 2011. “Strategi Pemasaran Café Kebun Kita Bogor”. Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor
Firma, Agung.2011. “Pengaruh Tindak Lanjut Rekomendasi Audit Manajemen
terhadap
Kualitas
Pelayanan
Jasa”.
Skripsi.
Diambil
dari
http://www.digilib.unpas.ac.id/files/disk1/48/jbptunpaspp-gdl-agungfirma-2395babIII pada 11 Mei 2014 17:18
Freddy,Rangkuti. 2009. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia
Grewal & Levy. 2008. Marketing. New York: Mc.Graw Hill
Iriawan, Nova. 2009. “Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT studi kasus
pada CV. Langit Aksara Kabupaten Sleman”. Skripsi. Yogyakarta: UNY
Kotler, Philip. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 9. Jakarta:
Erlangga
___________. 2007. Marketing Management terjemahan. Jakarta: Erlangga
___________. 2008. Manajemen Pemasaran terjemahan, Edisi 12. Jakarta:
Erlangga
Nasution, M. Nur. 2003. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
115
104
P. Guiltinan, J.P & Gordon, W.P. 1987. Strategi dan Program Manajemen
Pemasaran terjemahan Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Payne, Adrian. 2001. The Essence of Service Marketing. Jakarta: Sembilan Empat
Griffin, R.W & Ebert, R.J. 1996. Memahami Sistem Bisnis, Edisi 8. Jakarta :
Prenhallindo
Rismawan, Andri. 2014. “Analisis Perbedaan Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar
Mahasiswa Pekerja Paruh Waktu Dengan Yang Tidak Bekerja Pada
Mahasiswa FE UNY”. Skripsi. Yogyakarta: UNY
Sarwono & Martadireja. 2008. Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan.
Yogyakarta: Andi Offset
Steinhoff. 1979. Small Business Management Fundamentals. Jakarta: Balai Buku
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta
________. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dan RnD. Bandung: Alphabeta
Suharsimi, Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Susiani. 2005. “Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT Studi kasus pada PT.
Pramita Tours dan Travels. Skripsi. Yogyakarta: UNY
Swastha, Basu. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Jakarta:
Salemba Empat
Yuliono, Dwi. 2012. “Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi
Pemasaran Pada PT. Asli Motor Klaten. Skripsi. Yogyakarta: UNY
Kepada Yth.
AMAN-AMIN transport tours and travel
Di Ambarketawang
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Penerapan
Analisi SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa
Sewa Mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang
Yogyakarta”, maka dengan ini saya memohon kesediaan saudara meluangkan
waktu untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan dalam kuisioner berikut.
Dalam penelitian ini, tidak ada jawaban benar atau salah atas setiap
pernyataan yang diberikan. Sehingga saya berharap saudara dapat memberikan
jawaban yang sejujurnya pada seluruh pertanyaan dalam kuisioner ini. Kuisioner
ini semata-mata bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan diharapkan
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semua jawaban dan identitas saudara yang bersifat privasi akan saya jaga
sebaik-baiknya. Atas kesediaan dan waktu yang telah diluangkan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Agustus 2014
Robi Setyawan
115
106
ANGKET PENELITIAN
Nama Responden
:
Jabatan
:
Alamat :
Nama Perusahaan
:
Petunjuk dalam pengisian angket:
1. Bacalah dengan seksama butir pertanyaan.
2. Jawab semua pertanyaan pada angket dengan memberi tanda (X) pada
kolom jawaban sesuai dengan pilihan anda.
3. Pilihan jawaban untuk variabel faktor kekuatan dan peluang meliputi:
Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Tidak Baik (TB), dan pilihan
jawaban untuk variabel faktor kelemahan dan ancaman meliputi: Sangat
Tinggi (ST), Tinggi (T), Cukup (C), Rendah (R).
4. Pengisian dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk faktor kekuatan dan peluang (nomor 1-13) beri tanda silang (X)
pada kolom pilihan jawaban, kolom (SB) jika jawaban Sangat Baik,
kolom (B) jika jawaban Baik, kolom (C) jika jawaban Cukup, kolom
(TB) jika jawaban Tidak Baik.
b. Untuk faktor kelemahan dan ancaman (nomor 14-26) beri tanda silang
(X) pada kolom pilihan jawaban, kolom (ST) jika jawaban Sangat
Tinggi, kolom (T) jika jawaban Tinggi, kolom (C), jika jawaban
Cukup, kolom (R) jika jawaban Rendah.
107
NO
1
2
3
4
5
6
NO
7
8
9
10
11
12
13
14
15
INDIKATOR KEKUATAN
Pertanyaan
Bagaimana respon masyarakat terhadap kualitas
produk yang ditawarkan AMAN-AMIN?
Tanggapan konsumen terhadap harga yang
ditetapkan oleh AMAN-AMIN?
Bagaimana pengaruh lokasi usaha terhadap
kelangsungan usaha?
Menurut anda, bagaimana pelayanan yang sudah
anda berikan kepada konsumen?
Bagaimana jaminan kualitas produk yang
ditawarkan kepada konsumen?
Bagaimana kerjasama perusahaan dengan pihak
asuransi?
INDIKATOR PELUANG
Pertanyaan
Sejauhmana perusahaan mampu menangkap
pangsa pasar?
Bagaimana jalinan kerjasama perusahaan dengan
konsumen?(instansi/sesama usaha jasa yang
membutuhkan produk AMAN-AMIN)
Bagaimana dampak dari keragaman jenis produk
yang ditawarkan AMAN-AMIN?
Bagaimana citra perusahaan dimata konsumen
dilihat dari perjalanan usaha selama ini?
Bagaimana respon konsumen terhadap jasa
rental kendaraan AMAN-AMIN?
Bagaimana respon konsumen terhadap jasa tour
kendaraan AMAN-AMIN?
Bagaimana respon konsumen terhadap jasa
pencucian kendaraan AMAN-AMIN?
Bagaimana daya beli masyarakat terhadap
produk dari AMAN-AMIN?
Bagaimana tingkat permintaan pasar terhadap
jasa AMAN-AMIN?
SB
JAWABAN
B
C
TB
SB
JAWABAN
B
C
TB
108
NO
16
17
18
19
20
NO
21
22
23
24
25
26
INDIKATOR KELEMAHAN
Pertanyaan
Bagaimana tingkat harga sewa mobil yang
ditawarkan?
Bagaimana tingkat harga tour yang ditawarkan?
Risiko penurunan pendapatan jika sistem pemasaran
AMAN-AMIN masih konvensional (hanya iklan
ditempat/lokasi usaha)
Keterbatasan jumlah kendaraan AMAN-AMIN?
Keterbatasan jumlah karyawan AMAN-AMIN?
JAWABAN
ST
T
C
R
INDIKATOR ANCAMAN
Pertanyaan
Bagaimana tingkat persaingan usaha yang dihadapi?
Bagaimana risiko terhadap usaha jasa sewa
kendaraan?
Bagaimana risiko yang mungkin ditimbulkan
dengan penerapan pekerja freelance (tidak terikat)?
Tuntutan pasar untuk selalu melakukan peremajaan
kendaraan?
Tingkat kriminalitas pencurian kendaraan rental?
Tingkat pertumbuhan usaha rental kendaraan di
sekitar AMAN-AMIN?
JAWABAN
ST
T
C
R
109
Pertanyaan wawancara
1. Gambaran umum usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN Ambarketawang
Yogyakarta
A. Kapan perusahaan didirikan?
B. Sejarah berdiri perusahaan?
C. Pendiri perusahaan?
2. Visi
misi
dan
tujuan
usaha
jasa
sewa
mobil
AMAN-AMIN
Ambarketawang Yogyakarta?
3. Siapakah konsumen yang paling banyak menggunakan jasa sewa mobil
AMAN-AMIN Ambarketawang Yogyakarta?
4. Asset yang dimiliki perusahaan meliputi kendaraan dan fasilitas
operasional?
5. Bagaimana perusahaan meminimalkan risiko yang mungkin dihadapi
dalam kegiatan usaha?
6. Ketenagakerjaan
A. Struktur ketenagakerjaan?
B. Jumlah karyawan yang bekerja di usaha jasa sewa mobil AMANAMIN Ambarketawang Yogyakarta?
C. Jam kerja bagi karyawan usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN
Ambarketawang Yogyakarta?
D. Bagaimana sistem gaji karyawan usaha jasa sewa mobil AMANAMIN Ambarketawang Yogyakarta?
E. Jaminan kesejahteraan apa yang diberikan usaha jasa sewa mobil
AMAN-AMIN Ambarketawang Yogyakarta untuk karyawan?
F. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pekerja?
7. Strategi pemasaran
A. Produk yang ditawarkan oleh usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN
Ambarketawang Yogyakarta?
B. Strategi pemasaran yang digunakan usaha jasa sewa mobil AMANAMIN Ambarketawang Yogyakarta?
110
C. Bagaimana
langkah
usaha
jasa
sewa
mobil
AMAN-AMIN
Ambarketawang Yogyakarta menentukan strategi pemasaran?
D. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran usaha jasa
sewa mobil AMAN-AMIN Ambarketawang Yogyakarta?
E. Apakah inovasi yang dilakukan usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN
Ambarketawang Yogyakarta?
F. Apakah usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN Ambarketawang
Yogyakarta memberikan penawaran produk sesuai permintaan pasar?
G. Apakah usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN Ambarketawang
Yogyakarta melakukan perluasan pasar dengan membuka cabang
baru?
H. Apakah usaha jasa sewa mobil AMAN-AMIN Ambarketawang
Yogyakarta memberikan wadah bagi konsumen untuk mengunggah
kritik dan saran?
115
112
115
114
115
116
Download