BASIS DATA UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG

advertisement
PENGGUNAAN GIS
UNTUK
RANCANGAN PERMUKIMAN
PERKOTAAN
Ir. Roos Akbar. MSc, PhD
Associate Professor
[email protected]
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
LEDAKAN PERTUMBUHAN SIG
 Perhatian
yang sangat besar akan
kemampuan SIG
 Teknologi yang semakin maju untuk
mendukung aplikasi
 Data yang lebih murah
 Semakin mudah penggunaannya
 Semakin murah harganya
 Ketersediaan aplikasi (Martin dan Atkinson, 2000)
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
PERSOALAN DATA-INFORMASI

Data dan informasi adalah sumberdaya bagi
ekonomi.

Banyak organisasi yang sudah melakukan investasi
yang sangat besar untuk data.
• Komputerisasi: standard baru-policy-sisinfo
• Terjadi peningkatan nilai tambah

Revolusi komputer menimbulkan otomatisasi.

Tidak menjadi lebih efisien
• Terkait dengan sistem organisasi yang ada.
• Tidak terjadi sharing data.

INFORMASI YANG TIDAK DIGUNAKAN
ADALAH TIDAK BERGUNA (Strassmann, 1984)
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
MANAGEMENT ISSUES
 Manajemen
sistem informasi adalah
proses desain dan implementasi.
 Issues terkait:





kontrol, kepentingan, koordinasi
hardware dan software
sistem organisasi, implementasi sistem
aksessibiltas
staffing
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
PARADIGMA PERENCANAAN
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
1960an
Optimasi Sistem
Perencanaan sebagai aplikasi science
Teknologi informasi dilihat sebagai penyedia
informasi yang dibutuhkan proses yang bebas-nilai
dan politik dari perencanaan yang rasional
Perencanaan sebagai politik
1970an
Politik
Teknologi informasi dilihat secara menyatu dengan
politik, meningkatkan struktur yang ada yang
berpengaruh, menyembunyikan pilihan politik yang
mendasar, dan mentransformasikan proses
pembuatan kebijaksanaan
Perencanaan sebagai komunikasi
1980an
Diskusi
Teknologi informasi dan isi dari analisis teknis
perencanaan dilihat sering tidak terlalu penting
dibandingkan cara yang dilakukan perencana dalam
menyampaikan informasi pada stakeholders
Perencanaan sebagai alasan bersama
1990an
Desain Kolektif
Teknologi informasi dilihat sebagai penyediaan
infrastruktur informasi yang memfasilitasi interaksi
sosial, komunikasi antar manusia, dan debat untuk
mencapai tujuan bersama dan memperhatikan
perhatian bersama
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
DATA SPATIAL

Keputusan membutuhkan data dan informasi



Terjadinya perubahan paradigma perencanaan


Berapapun jumlah data dan informasi yang ada,
keputusan tetap dapat diambil
Persoalannya seberapa besar keyakinan atas
keputusan tersebut bagi pengambil keputusan dan bagi
masyarakat
Dari desain menjadi manajemen
Tipe dasar fungsi perencanaan




Fungsi Operasional
Fungsi Manajemen
Fungsi Strategis
Fungsi Komunikasi
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI
KEBIJAKAN
TINDAKAN
INFORMASI
RENCANA DAN PROGRAM
MANAJEMEN
OPERASIONAL
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
STATE OF THE ART tentang DATA SPATIAL

Data akurat tentang landuse tidak ditemui pada
skala nasional dan global (Fresco, 1994)
 Pemahaman tentang landuse perkotaan belum
memadai (Healey, 1991)
 Alokasi dana untuk pembuatan dan pemrosesan
data geografis sangat sedikit. Hanya 0,1% dari
GNP (Bernhardsen, 1992)
 Pengumpulan data landuse dan perubahannya
selalu mengalami kesulitan (Coppock, 1978, Healey, 1991)
 Kebutuhan
data landuse diabaikan dalam
literatur karena dianggap sudah jelas dan
karena beragamnya pengguna (Rhind dan Hudson,
1980)
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
PENDEKATAN KHUSUS
 Pengaruh
Politik
 Tradisi/Kebudayaan
 Kondisi Management
 Kekurangan Tenaga Ahli/Pengalaman
 Infrastruktur yang Tidak Memadai
 Sumberdaya Keuangan yang Terbatas
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
BASIS DATA DIGITAL UNTUK
PERENCANAAN TATA RUANG
KONDISI YANG ADA
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt

KONDISI-1

Data atau peta yang ada BELUM atau TIDAK
MEMPERHATIKAN kebutuhan untuk perencanaan
tata ruang
• perencana atau pengguna peta sangat bergantung pada
produk yang ada
• rencana tata ruang disusun berdasarkan data yang
tersedia dan bukannya data yang dibutuhkan (Akbar, 2000
dan Gumilar, 2003).

KONDISI-2

Penyusunan suatu produk tata ruang dilakukan
dengan ANGGAPAN PETA SUDAH TERSEDIA
• Tidak disediakan alokasi biaya untuk pembuatan peta
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt

KONDISI-3

Alokasi dana untuk penelitian dan pemanfaatan
teknologi Remote Sensing dan SIG sangat besar,
tetapi hasilnya lebih BERSIFAT END PRODUCT
• Tidak dipikirkan untuk kepentingan lain, misalnya untuk
analisis
• Tidak dipikirkan updating dan disseminasinya

KONDISI-4

Perkembangan SIG terjadi pada ARAH
PERKEMBANGAN YANG SALAH
• SIG diartikan sebagai pembuatan peta digital semata
• Tidak dikaitkan dengan kemampuan dalam Spatial Analysis
dan Sharing Data.

KONDISI-5

Konsep KETELITIAN PETA yang berbeda antara
user dan pembuat peta
• Property management vs infrastructure management
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt

KONDISI-6


Keputusan yang bersifat MAKRO harus didukung
oleh basis data yang bersifat MIKRO
KONDISI-7

Peta atau data yang tersedia seharusnya juga
mengikuti SKALA dan INFORMASI yang dibutuhkan
untuk berbagai tingkatan rencana
• Data harus terintegrasi secara vertikal

Harus terjadi KESAMAAN TERMINOLOGI dan
KERAGAMAN KLASIFIKASI
• Data harus terintegrasi secara horisontal

KONDISI-8

Peraturan yang ada tidak memadai
• Kesalahan dalam peraturan
• Tidak adanya pengklasifikasian yang berjenjang
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN
BASIS DATA SPATIAL
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN

KONSEPSI

Ketersediaan dan fungsi basis data harus dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
membantu proses pelaksanaan tugas-tugas institusi
pemerintahan, baik untuk kepentingan internal
institusi itu sendiri maupun untuk kepentingan
pelayanan masyarakat.
• Perlu pemahaman mengenai data dan informasi.
• Informasi bukan hanya untuk kepentingan internal, tetapi
harus dapat dibagi (share) dengan institusi lainnya.
• Informasi harus terintegrasi secara vertikal maupun
horisontal
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
PARADIGMA INFORMASI DALAM KERANGKA
PEMBANGUNAN BASIS DATA
TUJUAN
KEBUTUHAN
PENGGUNA
MANAJEMEN DATA
PARADIGMA
SISTEM INFORMASI
KENDALA
TEKNOLOGI
APLIKASI
PELUANG
KEINGINAN
PENGGUNA
SASARAN
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt

Ada 6 hal yang menjadi prasyarat
• Harus adanya kemauan dan dukungan politik dalam hal pembuatan dan
pengorganisasian basis data nasional (dengan memperhatikan integrasi
data secara vertikal dan horisontal), melalui dukungan pendanaan dan
penerapan standardisasi data untuk dapat saling dipertukarkan.
• Harus adanya perubahan tradisi/budaya dengan menyadari akan
pentingnya data sehingga data bukan hanya sekedar tersedia, tetapi
layak untuk digunakan dalam setiap penentuan kebijaksanaan.
• Harus adanya perubahan dalam hal management di setiap institusi
dengan memperhatikan aliran data dan informasi, sehingga data dan
informasi dapat dengan mudah dikelompok-kelompokkan ke dalam
berbagai macam tingkatan operasional hingga strategis.
• Harus tersedia sumberdaya manusia yang memadai baik dari sisi
kemampuan orangnya maupun dari sisi pengembangan sumberdaya
manusia tersebut (sistem atau jenjang karir).
• Harus tersedia sarana dan prasarana yang memadai agar data dapat
dengan mudah dipertukarkan tanpa harus disentralisasikan.
• Harus adanya dukungan keuangan yang memadai mengingat data
harus selalu diperbaharui. Termasuk disini adalah dana untuk
memperbaharui dan melengkapi perangkat lunak dan perangkat
kerasnya.
SUMBER: sim.nilim.go.jp/GE/SEMI5/.../puslitbangkim.ppt
Download