PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 KOMUNIKASI DALAM KONSELING LINTAS BUDAYA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh: Hidayani Syam Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah IAIN Bukittinggi, email: [email protected] Abstrak Dalam menghadapi MEA Pendidikan tentunya harus menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas. Sekarang kita lihat, sejauhmana orang Indonesia mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional (bahasa Inggris), dan sejauhmana orang Indonesia memiliki keterampilan atau skill yang standar dengan keterampilan orangorang di ASEAN. Dengan adanya MEA ini tentunya akan ada dampak bagi manusia Indonesia untuk mengejar standar kompetensi yang diharapkan. Peran pendidikan tentulah sangat besar. Baik pendidikan secara formal, non formal, dan informal. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi. Sistem komunikasi yang baik akan mendukung pola hidup manusia dan kemajuan peradaban di segala bidang. Penyebaran informasi yang menyeluruh dan terpadu dapat terselenggara dengan adanya perencanaan sistem komunikasi yang bijaksana, dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat. Berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang budaya bukanlah hal yang mudah. Organisasi dan individu yang ingin dapat bersaing di ranah global harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan berbagai kesulitan yang akan dialami ketika menjalin bisnis, bernegosiasi atau bekerja di perusahaan global. Sebagai individu global, harus mempersiapkan diri agar bisa sukses dan efektif berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang budaya. Ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dengan kita, saat itulah kita sedang berkomunikasi antar budaya. Kata Kunci: komunikasi, konseling lintas budaya, MEA ASEAN memberikan peluang dan A. Pendahuluan Tinggal menghitung hari tantangan bagi bangsa Indonesia. Salah sampai pada penghujung tahun 2015 satu yang waktu Indonesian adalah jumlah sumber daya diberlakukannya pasar bebas untuk manusia yang terbesar di antara negara- kawasan ASEAN. Pasar bebas kawasan negara merupakan potensi besar ASEAN. yang dimiliki Ketidakmampuan 119 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 mengelola potensi ini akan di ranah global harus mempersiapkan mengakibatkan dampak yang luas bagi diri keberlangsungan berbagai kesulitan yang akan dialami bangsa dalam menghadapi kompetisi global. Peningkatan menghadapi tantangan dan ketika menjalin bisnis, bernegosiasi kualitas atau bekerja di perusahaan global. sumberdaya manusia dan pengakuan Sebagai kualifikasi merupakan mempersiapkan diri agar bisa sukses Masyarakat dan bagian profesional penting dalam individu efektif global, berkomunikasi harus dengan Ekonomi Asean (MEA). Karena itu, orang yang berbeda latar belakang salah satu strategi yang perlu dilakukan budaya. Ketika kita berkomunikasi dalam adalah dengan orang-orang yang berbeda latar menjalin komunikasi yang kondusif belakang budaya dengan kita, saat antar Negara-negara ASEAN, serta itulah kita sedang berkomunikasi antar penguatan karakter dan kemampuan budaya. www.marcomm.binus.ac.id. menghadapi MEA kompetensi lulusan perguruan tinggi. Bimbingan dan konseling Kehidupan manusia tidak bisa lepas merupakan salah satu pilar dalam dari komunikasi. Sistem komunikasi institusi pendidikan berperan dalam yang baik akan mendukung pola hidup membantu manusia dan kemajuan peradaban di menghadapi berbagai tantangan dan segala bidang. Penyebaran informasi peluang baik dari MEA. Bimbingan yang menyeluruh dan terpadu dapat dan konseling menjadi sebuah unit terselenggara yang dengan adanya peserta penting dalam didik siap menyiapkan perencanaan sistem komunikasi yang kualitas sumberdaya manusia yang bijaksana, dapat dipahami dan diterima lebih kompetitif. Pembentukan watak oleh masyarakat. yang menjadi tujuan pendidikan Berkomunikasi dengan orang nasional akan dapat terwujud manakala yang berbeda latar belakang budaya lembaga bimbingan dan konseling bukanlah hal yang mudah. Organisasi dapat memainkan peran dan fungsinya dan individu yang ingin dapat bersaing dengan baik. 120 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Komunikasi adalah suatu proses sama (make to common). Secara dimana seseorang atau beberapa orang, sederhana komuniikasi dapat terjadi kelompok, organisasi, dan masyarakat apabila menciptakan, penyampaian pesan dan orang yang informasi dan agar menggunakan terhubung ada kesamaan antara dengan menerima pesan (Syaiful Rohim,2009). lingkungan dan orang lain. Pada Sedangkan menurut Richard West & umumnya, komunikasi dilakukan Lynn H. Turner, 2007), menyatakan secara lisan atau verbal yang dapat bahwa komunikasi bergantung pada dimengerti oleh kedua belah pihak. kemampuan Apabila tidak ada bahasa verbal yang memahami satu dengan yang lainnya dapat (communication depends on our ability dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik kita untuk dapat to understand one another) Supratiknya, (1995:30) badan, menunjukkan sikap tertentu, membahas komunikasi secara sempit misalnya tersenyum, menggelengkan diartikan kepala, mengangkat bahu, cara seperti dikirimkan seseorang kepada satu atau ini disebut komunikasi dengan bahasa lebih penerima dengan maksud sadar nonverbal. http://id.wikipedia.org/ untuk mempengaruhi tingkah laku sebagai pesan yang Komunikasi dalam kehidupan sipenerima. Komunikasi secara luas adalah suatu proses penyampaian pesan adalah setiap bentuk tingkah laku dari komunikator kepada komunikan. seseorang Dalam disini nonverbal yang ditanggapi oleh orang melalui beberapa tahapan yang pasti di lain. Pengertian komunikasi menurut lalui oleh seseorang. Komunikasi atau ahli (www.seputarpengetahuan.com): communicaton berasal dari bahasa 1. Menurut Latin penyampaian communis 'sama'(Deddy Communico, pesan yang baik verbal Everett M. maupun Rogers, berarti mengemukakan pendapatnya yaitu Mulyana,2007). Komunikasi adalah suatu proses communicatio atau dimana suatu ide dialihkan dari communicare yang berarti membuat sumber kepada suatu penerimaan 121 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 atau lebih dengan maksud untuk pesan, dalam proses konseling mengubah tingkah laku mereka. unsur ini (Konseli) meskipun 2. Pendapat lain dari Rogers & O. tampak berperan ‘pasif’ namun Lawrence Kincaid, Komunikasi juga mempunyai andil dalam merupakan suatu interaksi dimana menentukan terdapat dua orang atau lebih yang proses konseling. sedang membangun atau arah dan hasil 3. Pesan (Says what ?) melakukan pertukaran informasi Yaitu materi atau obyek dengan satu sama lain yang pada atau stimulan yang disampaikan akhirnya akan tiba dimana mereka oleh komunikator/konselor. saling memahami dan mengerti. Dalam hubungannya dengan Jadi, komunikasi adalah proses proses konseling maka pesan ini penyampaian pesan dari komunikator mencakup sebagai pengarah di kepada komunikan baik secara verbal dalam usaha untuk mengubah maupun non verbal yang bermaksud sikap untuk mempengaruhi komunikan. komunikan/konseli. A. Unsur-Unsur dalam Komunikasi dan 4. Media (In Which Chanel ?) 1. Komunikator (Who ?) Yaitu Sebagai pelaku perilaku sarana prasarana sebagai dan alat komunikasi yaitu, orang yang penunjang menyampaikan pesan, dalam komunikasi proses ini maupun softwarenya. Dalam (Konselor) mempunyai peran katagori media ini termasuk sentral dan sangat menentukan juga keberhasilan dari keseluruhan kualitas interaksi yang terjadi proses Konseling. antar pelaku komunikasi (antara konseling unsur 2. Komunikan (To Whom ?) Yaitu komunikasi terjadinya baik hardware suasana, tempat dan konselor dan konseli). pelaku yang untuk menerima 5. Umpan balik/feedback (With What Effect ?) 122 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Yaitu merupakan respon memperbaiki apabila tidak yang diberikan oleh komunikan sesuai dengan keadaan yang (konseli) yang merupakan hasil sebenarnya. dari proses komunikasi 3. Pengungkapan emosional (konseling). Respon ini bisa Bagi berupa pesan balik (dalam hal mereka memerlukan interaksi ini komunikan akan beralih social, komunikasi yang terjadi menjadi di komunikator dan sebagian dalam komunitas, komunitas itu sebaliknya), atau juga berupa merupakan cara anggota untuk perubahan sikap atau perilaku menunjukkan kekecewaan dan sebagai hasil akhir (outcome) rasa puas. Oleh karena itu, dari komunikasi proses komunikasi menyiarkan (konseling). ungkapan http://id.wikipedia.org/ perasaan dan sebagai alat untuk dari memenuhi kebutuhan social B. Fungsi- Fungsi Komunikasi Fungsi- fungsi komunikasi adalah sebagai berikut : 4. Informasi Komunikasi 1. Kendali Komunikasi emosional memberikan informasi yang di perlukan bertindak mengendalikan untuk perilaku individu dan kelompok untuk mengambil keputusan. anggota dalam beberapa cara, C. Faktor setiap organisasi mempunyai Mempengaruhi Komunikasi - Faktor yang wewenang dan garis panduan Faktor-faktor yang mempengaruhi formal yang harus di patuhi. komunikasi adalah : 2. Motivasi Komunikasi 1. Latar belakang budaya. membantu Interpretasi suatu pesan akan perkembangan motivasi dengan terbentuk dari menjelaskan kepada seseorang seseorang apa yang harus dilakukan dan kebiasaannya, pola pikir melalui sehingga 123 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 semakin sama latar belakang budaya adalah orang secara naif budaya mengasumsikan bahwa semua antara dengan komunikator komunikan maka komunikasi semakin efektif. 2. Ikatan kelompok orang sama atau paling tidak cukup mirip komunikasi membuat menjadi lebih Nilai-nilai yang dianut oleh mudah. Hal ini sungguh tidak suatu benar karena sikap manusia kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati memiliki pesan. masing yang terasah melalui 3. Harapan keunikan masing- budaya dan masyarakat. Harapan mempengaruhi penerimaan pesan 2. Perbedaan Bahasa sehingga Saat seseorang berusaha dapat menerima pesan sesuai untuk dengan yang diharapkan. bahasa yang ia tidak fasih, ia 4. Pendidikan berkomunikasi dalam cenderung berfikir mengenai Semakin tinggi pendidikan akan kata, frasa, atau kalimat yang semakin memiliki makna tunggal, yaitu kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi makna pesan yang disampaikan. sampaikan. 5. Situasi, yang ia berusaha 3. Kesalahfahaman Non-Verbal Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Prilaku non verbal memberikan pesan komunikasi Tercapainya yang banyak dalam seluruh Komunikasi Lintas Budaya yang budaya. Namun, akan sulit Efekif sekali bagi kita memahaminya 1. Asumsi Kesamaan apabila D. Kendala dalam Salah mengapa satu alasan kesalahpahaman bukan berasal dari budaya tersebut. 4. Prekonsepsi dan Stereotipe terjadi dalam komunikasi lintas 124 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Kedua hal ini Komunikasi lintas merupakan proses psikologis budaya sering kali berhubungan alami dan tidak terelakkan yang dengan dapat ketegangan mempengaruhi semua kecamasan dan yang tinggi persepsi dan semua komunikasi dibandingkan kita. Terlalu bersandar pada komunikasi stereotipe akan mempengaruhi Kecemasan yang terlalu tinggi objektifitas kita dalam melihat dapat orang berfikir dan prilaku kita. Hal ini lain dan memahami dengan intrabudaya. mempengaruhi proses pesan komunikasinya. Lebih kemudian rentan menjadi lanjut, hal ini rentan membawa rintangan dalam proses dampak yang negatif dalam komunikasi yang berlangsung. proses komunikasi yang terjadi. 5. Kecenderungan Untuk Menilai E. Komunikasi dalam Konseling Lintas Budaya Negatif Komunikasi Nilai-nilai budaya juga merupakan dalam pusat dari seluruh sikap ,perilaku mempengaruhi dan tindakan yang trampil dari atribusi kita terhadap orang lain manusia. dan sekitar. dikatakan berinteraksi sosial kalau dapat tidak berkomunikasi dengan cara munculnya melalui pertukaran informasi, ide- penilain yang negatif terhadap ide, gagasan,maksud serta emosi orang yang dinyatakan dalam simbul lingkungan Perbedaan nilai mengakibatkan lain, yang kemudian Manusia tidak dapat menjadi rintangan untuk simbul dengan orang lain. membangun komunikasi lintas Budaya budaya yang efektif. 6. Kecemasan yang Tinggi atau Ketegangan cara kita bisa memengaruhi menginterprestasikan informasi yang diberikan oleh lawan bicara, baik secara verbal maupun non verbal. Orang dari 125 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 suatu budaya cenderung membawa b. Empati budayanya c. Merangkumkan saat berinteraksi dengan orang lain. d. Bertanya Pentingnya komunikasi e. Kejujuran dalam semua sendi kehidupan f. Asertif adalah suatu hal yang tidak bisa g. Konfrontasi dipungkiri manusia, begitu juga h. Pemecahan masalah halnya dalam proses konseling. F. Hambatan – Hambatan dalam Oleh Komunikasi Lintas Budaya. karena keterlibatan komunikasi ini hampir diseluruh 1. Etnosentrisme sendi kehidupan manusia, maka Etnosentrisme telaah komunikasi dilakukan pula didefinisikan dengan dan dari berbagai disiplin kepercayaan pada superioritas ilmu. inheren Bagi harus seorang memahami konselor kelompok budayanya atau sendiri; hanya etnosentrisme mungkin disertai pengetahuan di bidang konseling rasa jijik pada orang-orang lain atau psikologi saja namun juga yang bidang komunikasi. Namun perlu etnosentrisme diketahui juga berkomunikasi diperlukan ketrampilan tidak sebagai tidak bahwa dalam memandang tidak hanya orang pengetahuan dalam dan bidang lain sekelompok asing; sekelompok; cenderung rendah orang- yang tidak dan dianggap etnosentrisme komunikasi saja namun haruslah memandang didalamnya juga ada sentuhan budaya-budaya asing dengan seni. Jadi komunikasi adalah Ilmu budayanya sendiri. Jelas sekali sekaligus bahwa dengan kita bersikap seni. Keterampilan dan mengukur Komunikasi adalah : etnosentrisme kita tidak dapat a. Penghampiran memandang perbedaan budaya 126 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 itu sebagai keunikan dari masing-masing budaya yang budaya sendiri lah yang paling Dengan benar sementra yang lainnya memandang budaya kita sendiri salah dan tidak bermutu tidak lebih hanya berwujud konfik namun patut kita hargai. unggul dan budaya Adanya anggapan bahwa lainnya yang asing sebagai sudah berbentuk pertikaian budaya yang mengganas, keduanya yang salah, maka komunikasi lintas budaya yang sudah saling membunuh atar efektif hanyalah angan-angan anggota karena kita akan cenderung Contoh lebih mebatasi komunikasi yang Indonesia cenderung menilai kita sebisa budaya barat sebagai budaya mungkin tidak terlibat dengan yang vulgar dan tidak tahu budaya asing yang berbeda atau sopan santun. Budaya asli- bertentangan dengan budaya budaya timur dinilai sebagai kita. budaya budaya yang paling unggul dan akan saling merendahkan yang paling baik sehingga masyrakat lain dan membenarkan budaya kita diri sendiri, saling menolak, pergaulan dengan orang barat. sehingga Orang takut jika terlalu banyak lakukan dan Masing-masing sangat potensial muncul konflik di antaranya. Contoh konflik yang sudah terjadi misalnya suku dayak dan suku madura yang budaya lainnya, cenderung 2. Stereotipe Kesulitan masing penstereotipan menerima dan menghormati kebudayaan satu sama lain. membatasi sebagai polusi pencemar. akan saling orang asli akan tercemar-budaya barat suku pedalaman itu masingmau lain. komunikasinya maka budaya sejak dulu terus terjadi. Kedua tidak yang yakni komunikasi muncul dari (stereotyping), menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit 127 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 informasi dan membentuk dalam kelompok tersebut asumsi orang-orang sebagai orang atau individu berdasarkan keanggotaan yang unik. mereka dalam suatu kelompok. Contoh stereotip : Dengan lain, a. Laki-laki berpikir logis penstereotipan adalah proses b. Wanita bersikap mental menempatkan orang-orang ke c. Orang berkaca mata minus kata dalam kategori-kategori yang jenius mapan, atau penilaian mengenai d. Orang batak kasar orang-orang atau objek-objek e. Orang padang pelit berdasarkan f. Orang yang kategori-kategori sesuai, ketimbang berdasarkan halus- pembawaan karakteristik individual mereka. jawa Menurut Baron dan Paulus ada beberapa faktor Banyak definisi yang menyebabkan adanya stereotype yang dikemukakan stereotip. Pertama, oleh para ahli, kalau boleh manusia kita disimpulkan, stereotip adalah membagi dunia ini ke dalam kategorisasi dua kategori : kita dan mereka. atas suatu cenderung kelompok secara serampangan Karena kita dengan informasi mengenai mengabaikan sebagai kekurangan mereka, perbedaan-perbedaan kita individual. Kelimpik-kelompok menyamaratakan ini mencakup : kelompok ras, semua, dan mengangap mereka kelompok etnik, kaum tua, sebagai berbagai pekerjaan profesi, atau stereotip tampaknya bersumber orang dengan penampilan fisik dari kecenderungan kita untuk tertentu. melakukan memandang Stereotip tidak cenderung homogen. kerja mereka Kedua, kognitif individu-individu 128 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 sedikit mungkin dalam berpikir yang mengenai orang lain. tersinggung dan memungkinkan Dengan kata pelit mungkin akan lain, munculnya konflik. Atau misal stereotip menyebabkan persepsi stereotip terhadap orang batak selektif bahwa tentang orang-orang mereka itu kasar. dan segala sesuatu disekitar Dengan adanya persepsi itu, kita. Stereotip dapat membuat kita yang tidak suka terhadap informasi yang kita terima tidak orang akurat. Pada berusaha stereotip bersifat negative. komunikasi dengan orang batak Stereotip tidak berbahaya sehingga komunikasi dengan umumnya, yang kasar selalu menghindari sejauh kita simpan di kepala orang kita, namun akan bahaya bila berlangsung lancar dan efektif. diaktifkan dalam Stereotip terhadap orang afrika- manusia. Stereotip hubungan dapat batak negro tidak yang dapat negatif menghambat atau mengganggu menyebabkan mereka terbiasa komunikasi itu sendiri. Contoh diperlakukan sebagai kriminal. dalam konteks komunikasi Contohnya, di Amerika lintas budaya misalnya, kita bila seseorang (kulit putih) melakukan persepsi stereotip kebetulan berada terhadap orang padang bahwa tempat/ruang dengan orang padang itu pelit. Lewat negro mereka akan , secara stereotip refleks, melindungi tas atau itu, kita mereka, satu orang memperlakukan semua orang barang padang sebagai orang yang pelit menggangap tanpa memandang pribadi atau tersebut adalah seorang pencuri. keunikan masing-masing Namun, belakangan, stereotip individu. Orang padang yang terhadap orang negro sudah kita perlakukan sebagai orang mulai berkurang terleih sejak orang karena negro 129 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 presiden amerika saat ini juga sebagai keturunan menyimpang atau tidak toleran negro. Orang sikap tidak adil, Indonesia sendiri di mata dunia terhadap juga Seperti juga stereotip, meskipun sering distereotipkan sekelompok sebagai orang-orang anarkis, dapat bodoh, konservatif-primitif, dll. prasangka umumnya bersifat 3. Prasangka positif orang. negatif. Suatu kekeliruan atau negatif, Prasangka ini bermacam-macam, yang persepsi terhadap orang yang populer adalah prasangka rasial, berbeda adalah prasangka, suatu prasangka kesukuan, prasangka konsep yang dekat gender, dan prasangka agama. dengan stereotip. Prasangka Prasangka mungkin dirasakan sangat adalah sikap yang tidak adil atau terhadap seseorang atau suatu mungkin diarahkan pada suatu kelompok. kelompok secara keseluruhan, Beberapa pakar dinyatakan. cenderung menganggap bahwa atau stereotip itu identik dengan anggota prasangka, Prasangka membatasi orang- seperti Donald seseorang Prasangka kelompok Edgar dan Joe R. Fagi. Dapat orang dikatakan stereotipik. bahwa stereotip karena pada ia tersebut. peran-peran Misalnya pada merupakan komponen kognitif prasangka (kepercayaan) dari prasangka, semata-mata didasarkan pada sedangkan ras dan pada prasangka gender- prasangka juga berdimensi perilaku. Jadi, rasial-rasisme seksisme pada gendernya. prasangka ini Brislin menyatakan konsekuensi dari stereotip, dan bahwa prasangka itu mencakup lebih daripada hal-hal berikut : memandang stereotip. Richard W. Brislin kelompok lain lebih rendah, mendefinisikan sifat memusuhi kelompok lain, teramati prasangka 130 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 bersikap ramah pada kelompok berbeda tetap saja lebih suka lain pada saat tertentu, namun berkomunikasi dengan orang- menjaga jarak pada saat lain; orang berperilaku mereka karena kelompok lain seperti terlambat demikian lebih padahal daripada interaksi dengan orang yang mereka dibenci menghargai yang mirip interaksi meyenagkan ketepatan waktu. Ini berarti tak bahwa hingga derajat tertentu contoh kita sebenarnya berprasangka orang Jepang kaku dan pekerja terhadap suatu kelompok. Jadi keras, orang Cina mata duitan, kita politikus itu penipu, wanita tidak dapat tidak dikenal. dengan Ada prasangka misalnya. berprasangka. Wujud prasangka sebagai yang nyata dan ekstrem adalah Prasangka diskriminasi, yakni pembatasan didukung dengan data yang atas akses memadai dan akurat sehingga terhadap komunikasi yang terjalin bisa peluang sekelompok sumber atau orang daya semata-mata macet objek beberapa seks, mungkin karena dll. tidak berlandaskan karena keanggotaan mereka persepsi yang keliru, yang pada dalam kelompok tersebut gilirannya membuat orang lain seperti ras, gender, juga salah mempersepsi kita. pekerjaan suku, dan sebagainya. Cara diskriminasi mengurangi prasangka adalah terhadap orang negro yang ada dengan meningkatkan kontak di amerika. dengan mereka dan mengenal Contohnya Prasangka yang terbaik untuk dapat mereka lebih baik, meskipun menghambat komunikasi. Oleh kadang cara ini tidak berhasil karena itu, orang-orang yang dalam semua situasi. punya sedikit prasangka pun 4. Rasialisme terhadap suatu kelompok yang 131 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Rasialisme adalah suatu penekanan pada ras atau tersebut. Para menyatakan rasialis bahwa fokus menitikberatkan pertimbangan mereka adalah pada kebanggaan rasial. ras, Kadang merujuk istilah pada kepercayaan pentingnya ini suatu adanya kategori politik, atau segregasi rasial. dan rasial. idenittas Dalam free website-online dictionary, racialism Dalam ideologi separatis rasial, didefinisikan sebagai perlakuan istilah untuk diskriminatif atau semena-mena menekankan perbedaan sosial yang diberikan kepada anggota dan budaya antar ras. Walaupun suatu kelompok ras tertentu. istilah ini kadang digunakan Diskriminasi berupa perlakuan sebagai kontras dari rasisme, tidak adil seseorang atau suatu istilah ini dapat juga digunakan kelompok sebagai sinonim rasisme. Jika prasangka. ini istilah digunakan rasisme umumnya merujuk pada sifat individu dan diskriminasi rasialisme institusional, biasanya merujuk berdasarkan G. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi 1. Gunakan umpan balik (feedback) Setiap orang yang berbicara pada suatu gerakan sosial atau memperhatikan umpan balik yang politik yang mendukung teori diberikan lawan bicaranya baik bahasa rasisme. Pendukung rasialisme verbal maupun non verbal, kemudian menyatakan memberikan penafsiran terhadap bahwa rasisme melambangkan supremasi rasial dan karenanya memiliki buruk, sedangkan maksud rasialisme menunjukkan suatu umpan balik itu secara benar. 2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik Setiap individu ketertarikan kuat pada isu-isu merupakan pribadi yang khas ras yang berbeda baik dari latar tanpa konotasi-konotasi 132 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang dapat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti. http://allboutcook.blogspot.co.id Penutup menggunakan taktik yang tepat Berkomunikasi dengan orang dalam berkomunikasi. 3. Gunakan komunikasi langsung bukanlah (face to face) Komunikasi langsung mengatasi hambatan dapat komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan hal yang mudah. Cara mengatasi hambatan komunikasi dalam komunikasi lintas budaya menghadapi MEA yaitu: Gunakan umpan balik (feedback), Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik, Gunakan komunikasi langsung (face to face) dan Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah kontak mata, mimik wajah, Referensi bahasa tubuh lainnya dan juga Baron, R. A. & Paulus, P. B. (1991). Understanding Human Relations. (Second Edition). Needham Heights, MA: Allyn & Bacon. meta-language (isyarat diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna. 4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah Kosa hendaknya kata dapat yang digunakan dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilahistilah yang berbeda latar belakang budaya yang pendengar. sukar Gunakan dimengerti pola kalimat sederhana (kanonik) karena kalimat Chaney, Lilian, Martin , Jeanette. (2004). Intercultural business communication. New Jersey: Pearson Education, Inc. Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya Paulus, P.B. Seta, C.E., & Baron, R.A. (1996). Effective human relations: A guide to people at work. (Third Edition). 133 PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 – 29 November 2015 Needham Heights, MA: Allyn & Bacon. Porter, R.E., & Samovar, L.A.. (1994). An introduction to intercultural communication. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.)., Intercultural communication: A reader (7th ed.) (pp. 4-26). Belmont, CA: Wadsworth. Rohim, Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Sarwono, Sarlito W. ( 2014 ). Psikologi Lintas Budaya. Jakarta : Rajawali Pers Supratiknya. ( 1995 ). Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : Kanisius West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies http://allboutcook.blogspot.co.id/2012/ 11/hambatan-komunikasi.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Daf tar_definisi_komunikasi http://www.seputarpengetahuan.com/2 014/08/100-macam-pengertiankomunikasi-menurut.html, diakses tanggal 20 November 2015. 134