prosiding - E-Campus IAIN Batusangkar

advertisement
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
KOMUNIKASI DALAM KONSELING LINTAS BUDAYA MENGHADAPI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Oleh:
Hidayani Syam
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah IAIN Bukittinggi,
email: [email protected]
Abstrak
Dalam menghadapi MEA Pendidikan tentunya harus menyiapkan SDM
Indonesia yang berkualitas. Sekarang kita lihat, sejauhmana orang Indonesia mampu
berkomunikasi dalam bahasa internasional (bahasa Inggris), dan sejauhmana orang
Indonesia memiliki keterampilan atau skill yang standar dengan keterampilan orangorang di ASEAN. Dengan adanya MEA ini tentunya akan ada dampak bagi manusia
Indonesia untuk mengejar standar kompetensi yang diharapkan. Peran pendidikan
tentulah sangat besar. Baik pendidikan secara formal, non formal, dan informal.
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi. Sistem komunikasi yang baik
akan mendukung pola hidup manusia dan kemajuan peradaban di segala bidang.
Penyebaran informasi yang menyeluruh dan terpadu dapat terselenggara dengan
adanya perencanaan sistem komunikasi yang bijaksana, dapat dipahami dan diterima
oleh masyarakat. Berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang budaya
bukanlah hal yang mudah. Organisasi dan individu yang ingin dapat bersaing di
ranah global harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan berbagai
kesulitan yang akan dialami ketika menjalin bisnis, bernegosiasi atau bekerja di
perusahaan global. Sebagai individu global, harus mempersiapkan diri agar bisa
sukses dan efektif berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang budaya.
Ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya
dengan kita, saat itulah kita sedang berkomunikasi antar budaya.
Kata Kunci: komunikasi, konseling lintas budaya, MEA
ASEAN memberikan peluang dan
A. Pendahuluan
Tinggal
menghitung
hari
tantangan bagi bangsa Indonesia. Salah
sampai pada penghujung tahun 2015
satu
yang
waktu
Indonesian adalah jumlah sumber daya
diberlakukannya pasar bebas untuk
manusia yang terbesar di antara negara-
kawasan ASEAN. Pasar bebas kawasan
negara
merupakan
potensi
besar
ASEAN.
yang
dimiliki
Ketidakmampuan
119
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
mengelola
potensi
ini
akan
di ranah global harus mempersiapkan
mengakibatkan dampak yang luas bagi
diri
keberlangsungan
berbagai kesulitan yang akan dialami
bangsa
dalam
menghadapi kompetisi global.
Peningkatan
menghadapi
tantangan
dan
ketika menjalin bisnis, bernegosiasi
kualitas
atau bekerja di perusahaan global.
sumberdaya manusia dan pengakuan
Sebagai
kualifikasi
merupakan
mempersiapkan diri agar bisa sukses
Masyarakat
dan
bagian
profesional
penting
dalam
individu
efektif
global,
berkomunikasi
harus
dengan
Ekonomi Asean (MEA). Karena itu,
orang yang berbeda latar belakang
salah satu strategi yang perlu dilakukan
budaya. Ketika kita berkomunikasi
dalam
adalah
dengan orang-orang yang berbeda latar
menjalin komunikasi yang kondusif
belakang budaya dengan kita, saat
antar Negara-negara ASEAN, serta
itulah kita sedang berkomunikasi antar
penguatan karakter dan kemampuan
budaya. www.marcomm.binus.ac.id.
menghadapi
MEA
kompetensi lulusan perguruan tinggi.
Bimbingan
dan
konseling
Kehidupan manusia tidak bisa lepas
merupakan salah satu pilar dalam
dari komunikasi. Sistem komunikasi
institusi pendidikan berperan dalam
yang baik akan mendukung pola hidup
membantu
manusia dan kemajuan peradaban di
menghadapi berbagai tantangan dan
segala bidang. Penyebaran informasi
peluang baik dari MEA. Bimbingan
yang menyeluruh dan terpadu dapat
dan konseling menjadi sebuah unit
terselenggara
yang
dengan
adanya
peserta
penting
dalam
didik
siap
menyiapkan
perencanaan sistem komunikasi yang
kualitas sumberdaya manusia yang
bijaksana, dapat dipahami dan diterima
lebih kompetitif. Pembentukan watak
oleh masyarakat.
yang
menjadi
tujuan
pendidikan
Berkomunikasi dengan orang
nasional akan dapat terwujud manakala
yang berbeda latar belakang budaya
lembaga bimbingan dan konseling
bukanlah hal yang mudah. Organisasi
dapat memainkan peran dan fungsinya
dan individu yang ingin dapat bersaing
dengan baik.
120
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
Komunikasi adalah suatu proses
sama
(make
to
common). Secara
dimana seseorang atau beberapa orang,
sederhana komuniikasi dapat terjadi
kelompok, organisasi, dan masyarakat
apabila
menciptakan,
penyampaian pesan dan orang yang
informasi
dan
agar
menggunakan
terhubung
ada
kesamaan
antara
dengan
menerima pesan (Syaiful Rohim,2009).
lingkungan
dan orang lain. Pada
Sedangkan menurut Richard West &
umumnya,
komunikasi
dilakukan
Lynn H. Turner, 2007), menyatakan
secara lisan atau verbal yang dapat
bahwa komunikasi bergantung pada
dimengerti oleh kedua belah pihak.
kemampuan
Apabila tidak ada bahasa verbal yang
memahami satu dengan yang lainnya
dapat
(communication depends on our ability
dimengerti
oleh
keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan
dengan
menggunakan
gerak-gerik
kita
untuk
dapat
to understand one another)
Supratiknya,
(1995:30)
badan, menunjukkan sikap tertentu,
membahas komunikasi secara sempit
misalnya tersenyum, menggelengkan
diartikan
kepala, mengangkat bahu, cara seperti
dikirimkan seseorang kepada satu atau
ini disebut komunikasi dengan bahasa
lebih penerima dengan maksud sadar
nonverbal. http://id.wikipedia.org/
untuk mempengaruhi tingkah laku
sebagai
pesan
yang
Komunikasi dalam kehidupan
sipenerima. Komunikasi secara luas
adalah suatu proses penyampaian pesan
adalah setiap bentuk tingkah laku
dari komunikator kepada komunikan.
seseorang
Dalam
disini
nonverbal yang ditanggapi oleh orang
melalui beberapa tahapan yang pasti di
lain. Pengertian komunikasi menurut
lalui oleh seseorang. Komunikasi atau
ahli (www.seputarpengetahuan.com):
communicaton berasal dari bahasa
1. Menurut
Latin
penyampaian
communis
'sama'(Deddy
Communico,
pesan
yang
baik
verbal
Everett
M.
maupun
Rogers,
berarti
mengemukakan pendapatnya yaitu
Mulyana,2007).
Komunikasi adalah suatu proses
communicatio
atau
dimana suatu ide dialihkan dari
communicare yang berarti membuat
sumber kepada suatu penerimaan
121
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
atau lebih dengan maksud untuk
pesan, dalam proses konseling
mengubah tingkah laku mereka.
unsur ini (Konseli) meskipun
2. Pendapat lain dari Rogers & O.
tampak berperan ‘pasif’ namun
Lawrence Kincaid, Komunikasi
juga mempunyai andil dalam
merupakan suatu interaksi dimana
menentukan
terdapat dua orang atau lebih yang
proses konseling.
sedang
membangun
atau
arah
dan
hasil
3. Pesan (Says what ?)
melakukan pertukaran informasi
Yaitu materi atau obyek
dengan satu sama lain yang pada
atau stimulan yang disampaikan
akhirnya akan tiba dimana mereka
oleh
komunikator/konselor.
saling memahami dan mengerti.
Dalam
hubungannya
dengan
Jadi, komunikasi adalah proses
proses konseling maka pesan ini
penyampaian pesan dari komunikator
mencakup sebagai pengarah di
kepada komunikan baik secara verbal
dalam usaha untuk mengubah
maupun non verbal yang bermaksud
sikap
untuk mempengaruhi komunikan.
komunikan/konseli.
A. Unsur-Unsur dalam Komunikasi
dan
4. Media (In Which Chanel ?)
1. Komunikator (Who ?)
Yaitu
Sebagai
pelaku
perilaku
sarana
prasarana
sebagai
dan
alat
komunikasi yaitu, orang yang
penunjang
menyampaikan pesan, dalam
komunikasi
proses
ini
maupun softwarenya. Dalam
(Konselor) mempunyai peran
katagori media ini termasuk
sentral dan sangat menentukan
juga
keberhasilan dari keseluruhan
kualitas interaksi yang terjadi
proses Konseling.
antar pelaku komunikasi (antara
konseling
unsur
2. Komunikan (To Whom ?)
Yaitu
komunikasi
terjadinya
baik
hardware
suasana,
tempat
dan
konselor dan konseli).
pelaku
yang
untuk
menerima
5. Umpan balik/feedback (With
What Effect ?)
122
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
Yaitu merupakan respon
memperbaiki
apabila
tidak
yang diberikan oleh komunikan
sesuai dengan keadaan yang
(konseli) yang merupakan hasil
sebenarnya.
dari
proses
komunikasi
3. Pengungkapan emosional
(konseling). Respon ini bisa
Bagi
berupa pesan balik (dalam hal
mereka memerlukan interaksi
ini komunikan akan beralih
social, komunikasi yang terjadi
menjadi
di
komunikator
dan
sebagian
dalam
komunitas,
komunitas
itu
sebaliknya), atau juga berupa
merupakan cara anggota untuk
perubahan sikap atau perilaku
menunjukkan kekecewaan dan
sebagai hasil akhir (outcome)
rasa puas. Oleh karena itu,
dari
komunikasi
proses
komunikasi
menyiarkan
(konseling).
ungkapan
http://id.wikipedia.org/
perasaan dan sebagai alat untuk
dari
memenuhi kebutuhan social
B. Fungsi- Fungsi Komunikasi
Fungsi- fungsi komunikasi adalah
sebagai berikut :
4. Informasi
Komunikasi
1. Kendali
Komunikasi
emosional
memberikan
informasi yang di perlukan
bertindak
mengendalikan
untuk
perilaku
individu dan kelompok untuk
mengambil keputusan.
anggota dalam beberapa cara,
C. Faktor
setiap organisasi mempunyai
Mempengaruhi Komunikasi
-
Faktor
yang
wewenang dan garis panduan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
formal yang harus di patuhi.
komunikasi adalah :
2. Motivasi
Komunikasi
1. Latar belakang budaya.
membantu
Interpretasi suatu pesan akan
perkembangan motivasi dengan
terbentuk
dari
menjelaskan kepada seseorang
seseorang
apa yang harus dilakukan dan
kebiasaannya,
pola
pikir
melalui
sehingga
123
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
semakin sama latar belakang
budaya adalah orang secara naif
budaya
mengasumsikan bahwa semua
antara
dengan
komunikator
komunikan
maka
komunikasi semakin efektif.
2. Ikatan kelompok
orang sama atau paling tidak
cukup
mirip
komunikasi
membuat
menjadi
lebih
Nilai-nilai yang dianut oleh
mudah. Hal ini sungguh tidak
suatu
benar karena sikap manusia
kelompok
sangat
mempengaruhi cara mengamati
memiliki
pesan.
masing yang terasah melalui
3. Harapan
keunikan
masing-
budaya dan masyarakat.
Harapan
mempengaruhi
penerimaan
pesan
2. Perbedaan Bahasa
sehingga
Saat seseorang berusaha
dapat menerima pesan sesuai
untuk
dengan yang diharapkan.
bahasa yang ia tidak fasih, ia
4. Pendidikan
berkomunikasi
dalam
cenderung berfikir mengenai
Semakin tinggi pendidikan akan
kata, frasa, atau kalimat yang
semakin
memiliki makna tunggal, yaitu
kompleks
sudut
pandang dalam menyikapi isi
makna
pesan yang disampaikan.
sampaikan.
5. Situasi,
yang
ia
berusaha
3. Kesalahfahaman Non-Verbal
Perilaku manusia dipengaruhi
oleh lingkungan/situasi.
Prilaku
non
verbal
memberikan pesan komunikasi
Tercapainya
yang banyak dalam seluruh
Komunikasi Lintas Budaya yang
budaya. Namun, akan sulit
Efekif
sekali bagi kita memahaminya
1. Asumsi Kesamaan
apabila
D. Kendala
dalam
Salah
mengapa
satu
alasan
kesalahpahaman
bukan
berasal
dari
budaya tersebut.
4. Prekonsepsi dan Stereotipe
terjadi dalam komunikasi lintas
124
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
Kedua
hal
ini
Komunikasi
lintas
merupakan proses psikologis
budaya sering kali berhubungan
alami dan tidak terelakkan yang
dengan
dapat
ketegangan
mempengaruhi
semua
kecamasan
dan
yang
tinggi
persepsi dan semua komunikasi
dibandingkan
kita. Terlalu bersandar pada
komunikasi
stereotipe akan mempengaruhi
Kecemasan yang terlalu tinggi
objektifitas kita dalam melihat
dapat
orang
berfikir dan prilaku kita. Hal ini
lain
dan
memahami
dengan
intrabudaya.
mempengaruhi
proses
pesan komunikasinya. Lebih
kemudian
rentan
menjadi
lanjut, hal ini rentan membawa
rintangan
dalam
proses
dampak yang negatif dalam
komunikasi yang berlangsung.
proses komunikasi yang terjadi.
5. Kecenderungan Untuk Menilai
E. Komunikasi dalam Konseling
Lintas Budaya
Negatif
Komunikasi
Nilai-nilai
budaya
juga
merupakan
dalam
pusat dari seluruh sikap ,perilaku
mempengaruhi
dan tindakan yang trampil dari
atribusi kita terhadap orang lain
manusia.
dan
sekitar.
dikatakan berinteraksi sosial kalau
dapat
tidak berkomunikasi dengan cara
munculnya
melalui pertukaran informasi, ide-
penilain yang negatif terhadap
ide, gagasan,maksud serta emosi
orang
yang dinyatakan dalam simbul
lingkungan
Perbedaan
nilai
mengakibatkan
lain,
yang
kemudian
Manusia
tidak
dapat menjadi rintangan untuk
simbul dengan orang lain.
membangun komunikasi lintas
Budaya
budaya yang efektif.
6. Kecemasan yang Tinggi atau
Ketegangan
cara
kita
bisa
memengaruhi
menginterprestasikan
informasi yang diberikan oleh
lawan bicara, baik secara verbal
maupun non verbal. Orang dari
125
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
suatu budaya cenderung membawa
b. Empati
budayanya
c. Merangkumkan
saat
berinteraksi
dengan orang lain.
d. Bertanya
Pentingnya
komunikasi
e. Kejujuran
dalam semua sendi kehidupan
f. Asertif
adalah suatu hal yang tidak bisa
g. Konfrontasi
dipungkiri manusia, begitu juga
h. Pemecahan masalah
halnya dalam proses konseling.
F. Hambatan – Hambatan dalam
Oleh
Komunikasi Lintas Budaya.
karena
keterlibatan
komunikasi ini hampir diseluruh
1. Etnosentrisme
sendi kehidupan manusia, maka
Etnosentrisme
telaah komunikasi dilakukan pula
didefinisikan
dengan dan dari berbagai disiplin
kepercayaan pada superioritas
ilmu.
inheren
Bagi
harus
seorang
memahami
konselor
kelompok
budayanya
atau
sendiri;
hanya
etnosentrisme mungkin disertai
pengetahuan di bidang konseling
rasa jijik pada orang-orang lain
atau psikologi saja namun juga
yang
bidang komunikasi. Namun perlu
etnosentrisme
diketahui
juga
berkomunikasi
diperlukan
ketrampilan
tidak
sebagai
tidak
bahwa
dalam
memandang
tidak
hanya
orang
pengetahuan
dalam
dan
bidang
lain
sekelompok
asing;
sekelompok;
cenderung
rendah
orang-
yang
tidak
dan
dianggap
etnosentrisme
komunikasi saja namun haruslah
memandang
didalamnya juga ada sentuhan
budaya-budaya asing dengan
seni. Jadi komunikasi adalah Ilmu
budayanya sendiri. Jelas sekali
sekaligus
bahwa dengan kita bersikap
seni.
Keterampilan
dan
mengukur
Komunikasi adalah :
etnosentrisme kita tidak dapat
a. Penghampiran
memandang perbedaan budaya
126
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
itu
sebagai
keunikan
dari
masing-masing budaya
yang
budaya sendiri lah yang paling
Dengan
benar sementra yang lainnya
memandang budaya kita sendiri
salah dan tidak bermutu tidak
lebih
hanya berwujud konfik namun
patut
kita
hargai.
unggul
dan
budaya
Adanya
anggapan
bahwa
lainnya yang asing sebagai
sudah
berbentuk
pertikaian
budaya
yang
mengganas,
keduanya
yang
salah,
maka
komunikasi lintas budaya yang
sudah saling membunuh atar
efektif hanyalah angan-angan
anggota
karena kita akan cenderung
Contoh
lebih mebatasi komunikasi yang
Indonesia cenderung menilai
kita
sebisa
budaya barat sebagai budaya
mungkin tidak terlibat dengan
yang vulgar dan tidak tahu
budaya asing yang berbeda atau
sopan santun. Budaya asli-
bertentangan dengan budaya
budaya timur dinilai sebagai
kita.
budaya
budaya yang paling unggul dan
akan saling merendahkan yang
paling baik sehingga masyrakat
lain dan membenarkan budaya
kita
diri sendiri, saling menolak,
pergaulan dengan orang barat.
sehingga
Orang takut jika terlalu banyak
lakukan
dan
Masing-masing
sangat
potensial
muncul konflik di antaranya.
Contoh
konflik
yang
sudah terjadi misalnya suku
dayak dan suku madura yang
budaya
lainnya,
cenderung
2. Stereotipe
Kesulitan
masing
penstereotipan
menerima
dan
menghormati
kebudayaan satu sama lain.
membatasi
sebagai polusi pencemar.
akan
saling
orang
asli akan tercemar-budaya barat
suku pedalaman itu masingmau
lain.
komunikasinya maka budaya
sejak dulu terus terjadi. Kedua
tidak
yang
yakni
komunikasi
muncul
dari
(stereotyping),
menggeneralisasikan
orang-orang berdasarkan sedikit
127
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
informasi
dan
membentuk
dalam
kelompok
tersebut
asumsi
orang-orang
sebagai orang atau individu
berdasarkan
keanggotaan
yang unik.
mereka dalam suatu kelompok.
Contoh stereotip :
Dengan
lain,
a. Laki-laki berpikir logis
penstereotipan adalah proses
b. Wanita bersikap mental
menempatkan orang-orang ke
c. Orang berkaca mata minus
kata
dalam kategori-kategori yang
jenius
mapan, atau penilaian mengenai
d. Orang batak kasar
orang-orang atau objek-objek
e. Orang padang pelit
berdasarkan
f. Orang
yang
kategori-kategori
sesuai,
ketimbang
berdasarkan
halus-
pembawaan
karakteristik
individual mereka.
jawa
Menurut
Baron
dan
Paulus ada beberapa faktor
Banyak
definisi
yang
menyebabkan
adanya
stereotype yang dikemukakan
stereotip.
Pertama,
oleh para ahli, kalau boleh
manusia
kita
disimpulkan, stereotip adalah
membagi dunia ini ke dalam
kategorisasi
dua kategori : kita dan mereka.
atas
suatu
cenderung
kelompok secara serampangan
Karena
kita
dengan
informasi
mengenai
mengabaikan
sebagai
kekurangan
mereka,
perbedaan-perbedaan
kita
individual. Kelimpik-kelompok
menyamaratakan
ini mencakup : kelompok ras,
semua, dan mengangap mereka
kelompok etnik, kaum tua,
sebagai
berbagai pekerjaan profesi, atau
stereotip tampaknya bersumber
orang dengan penampilan fisik
dari kecenderungan kita untuk
tertentu.
melakukan
memandang
Stereotip
tidak
cenderung
homogen.
kerja
mereka
Kedua,
kognitif
individu-individu
128
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
sedikit mungkin dalam berpikir
yang
mengenai orang lain.
tersinggung dan memungkinkan
Dengan
kata
pelit
mungkin
akan
lain,
munculnya konflik. Atau misal
stereotip menyebabkan persepsi
stereotip terhadap orang batak
selektif
bahwa
tentang
orang-orang
mereka
itu
kasar.
dan segala sesuatu disekitar
Dengan adanya persepsi itu,
kita. Stereotip dapat membuat
kita yang tidak suka terhadap
informasi yang kita terima tidak
orang
akurat.
Pada
berusaha
stereotip
bersifat
negative.
komunikasi dengan orang batak
Stereotip
tidak
berbahaya
sehingga komunikasi dengan
umumnya,
yang
kasar
selalu
menghindari
sejauh kita simpan di kepala
orang
kita, namun akan bahaya bila
berlangsung lancar dan efektif.
diaktifkan
dalam
Stereotip terhadap orang afrika-
manusia.
Stereotip
hubungan
dapat
batak
negro
tidak
yang
dapat
negatif
menghambat atau mengganggu
menyebabkan mereka terbiasa
komunikasi itu sendiri. Contoh
diperlakukan sebagai kriminal.
dalam
konteks
komunikasi
Contohnya, di Amerika
lintas budaya misalnya, kita
bila seseorang (kulit putih)
melakukan persepsi stereotip
kebetulan
berada
terhadap orang padang bahwa
tempat/ruang
dengan
orang padang itu pelit. Lewat
negro mereka akan , secara
stereotip
refleks, melindungi tas atau
itu,
kita
mereka,
satu
orang
memperlakukan semua orang
barang
padang sebagai orang yang pelit
menggangap
tanpa memandang pribadi atau
tersebut adalah seorang pencuri.
keunikan
masing-masing
Namun, belakangan, stereotip
individu. Orang padang yang
terhadap orang negro sudah
kita perlakukan sebagai orang
mulai berkurang terleih sejak
orang
karena
negro
129
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
presiden amerika saat ini juga
sebagai
keturunan
menyimpang atau tidak toleran
negro.
Orang
sikap
tidak
adil,
Indonesia sendiri di mata dunia
terhadap
juga
Seperti juga stereotip, meskipun
sering
distereotipkan
sekelompok
sebagai orang-orang anarkis,
dapat
bodoh, konservatif-primitif, dll.
prasangka umumnya bersifat
3. Prasangka
positif
orang.
negatif.
Suatu
kekeliruan
atau
negatif,
Prasangka
ini
bermacam-macam,
yang
persepsi terhadap orang yang
populer adalah prasangka rasial,
berbeda adalah prasangka, suatu
prasangka kesukuan, prasangka
konsep
yang
dekat
gender, dan prasangka agama.
dengan
stereotip.
Prasangka
Prasangka mungkin dirasakan
sangat
adalah sikap yang tidak adil
atau
terhadap seseorang atau suatu
mungkin diarahkan pada suatu
kelompok.
kelompok secara keseluruhan,
Beberapa
pakar
dinyatakan.
cenderung menganggap bahwa
atau
stereotip itu identik dengan
anggota
prasangka,
Prasangka membatasi orang-
seperti
Donald
seseorang
Prasangka
kelompok
Edgar dan Joe R. Fagi. Dapat
orang
dikatakan
stereotipik.
bahwa
stereotip
karena
pada
ia
tersebut.
peran-peran
Misalnya
pada
merupakan komponen kognitif
prasangka
(kepercayaan) dari prasangka,
semata-mata didasarkan pada
sedangkan
ras dan pada prasangka gender-
prasangka
juga
berdimensi perilaku.
Jadi,
rasial-rasisme
seksisme pada gendernya.
prasangka
ini
Brislin
menyatakan
konsekuensi dari stereotip, dan
bahwa prasangka itu mencakup
lebih
daripada
hal-hal berikut : memandang
stereotip. Richard W. Brislin
kelompok lain lebih rendah,
mendefinisikan
sifat memusuhi kelompok lain,
teramati
prasangka
130
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
bersikap ramah pada kelompok
berbeda tetap saja lebih suka
lain pada saat tertentu, namun
berkomunikasi dengan orang-
menjaga jarak pada saat lain;
orang
berperilaku
mereka
karena
kelompok lain seperti terlambat
demikian
lebih
padahal
daripada interaksi dengan orang
yang
mereka
dibenci
menghargai
yang
mirip
interaksi
meyenagkan
ketepatan waktu. Ini berarti
tak
bahwa hingga derajat tertentu
contoh
kita sebenarnya berprasangka
orang Jepang kaku dan pekerja
terhadap suatu kelompok. Jadi
keras, orang Cina mata duitan,
kita
politikus itu penipu, wanita
tidak
dapat
tidak
dikenal.
dengan
Ada
prasangka
misalnya.
berprasangka. Wujud prasangka
sebagai
yang nyata dan ekstrem adalah
Prasangka
diskriminasi, yakni pembatasan
didukung dengan data yang
atas
akses
memadai dan akurat sehingga
terhadap
komunikasi yang terjalin bisa
peluang
sekelompok
sumber
atau
orang
daya
semata-mata
macet
objek
beberapa
seks,
mungkin
karena
dll.
tidak
berlandaskan
karena
keanggotaan
mereka
persepsi yang keliru, yang pada
dalam
kelompok
tersebut
gilirannya membuat orang lain
seperti
ras,
gender,
juga salah mempersepsi kita.
pekerjaan
suku,
dan
sebagainya.
Cara
diskriminasi
mengurangi prasangka adalah
terhadap orang negro yang ada
dengan meningkatkan kontak
di amerika.
dengan mereka dan mengenal
Contohnya
Prasangka
yang
terbaik
untuk
dapat
mereka lebih baik, meskipun
menghambat komunikasi. Oleh
kadang cara ini tidak berhasil
karena itu, orang-orang yang
dalam semua situasi.
punya sedikit prasangka pun
4. Rasialisme
terhadap suatu kelompok yang
131
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
Rasialisme adalah suatu
penekanan
pada
ras
atau
tersebut.
Para
menyatakan
rasialis
bahwa
fokus
menitikberatkan pertimbangan
mereka adalah pada kebanggaan
rasial.
ras,
Kadang
merujuk
istilah
pada
kepercayaan
pentingnya
ini
suatu
adanya
kategori
politik,
atau
segregasi rasial.
dan
rasial.
idenittas
Dalam
free
website-online
dictionary,
racialism
Dalam ideologi separatis rasial,
didefinisikan sebagai perlakuan
istilah
untuk
diskriminatif atau semena-mena
menekankan perbedaan sosial
yang diberikan kepada anggota
dan budaya antar ras. Walaupun
suatu kelompok ras tertentu.
istilah ini kadang digunakan
Diskriminasi berupa perlakuan
sebagai kontras dari rasisme,
tidak adil seseorang atau suatu
istilah ini dapat juga digunakan
kelompok
sebagai sinonim rasisme. Jika
prasangka.
ini
istilah
digunakan
rasisme
umumnya
merujuk pada sifat individu dan
diskriminasi
rasialisme
institusional,
biasanya
merujuk
berdasarkan
G. Cara Mengatasi Hambatan
Komunikasi
1. Gunakan umpan balik
(feedback) Setiap orang yang berbicara
pada suatu gerakan sosial atau
memperhatikan umpan balik yang
politik yang mendukung teori
diberikan lawan bicaranya baik bahasa
rasisme. Pendukung rasialisme
verbal maupun non verbal, kemudian
menyatakan
memberikan penafsiran terhadap
bahwa
rasisme
melambangkan supremasi rasial
dan
karenanya
memiliki
buruk,
sedangkan
maksud
rasialisme menunjukkan suatu
umpan balik itu secara benar.
2. Pahami perbedaan individu atau
kompleksitas individu dengan baik
Setiap
individu
ketertarikan kuat pada isu-isu
merupakan pribadi yang khas
ras
yang berbeda baik dari latar
tanpa
konotasi-konotasi
132
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
belakang
psikologis,
sosial,
ekonomi,
budaya
dan
pendidikan.
Dengan
memahami,
seseorang
dapat
yang mengandung banyak anak kalimat
membuat
pesan
sulit
dimengerti.
http://allboutcook.blogspot.co.id
Penutup
menggunakan taktik yang tepat
Berkomunikasi dengan orang
dalam berkomunikasi.
3. Gunakan komunikasi langsung
bukanlah
(face to face)
Komunikasi
langsung
mengatasi
hambatan
dapat
komunikasi
karena
sifatnya
lebih persuasif. Komunikator
dapat
memadukan
bahasa
verbal dan bahasa non verbal.
Disamping
kata-kata
yang
selektif dapat pula digunakan
hal
yang
mudah.
Cara
mengatasi hambatan komunikasi dalam
komunikasi lintas budaya menghadapi
MEA yaitu:
Gunakan umpan balik
(feedback), Pahami perbedaan individu
atau kompleksitas individu dengan
baik, Gunakan komunikasi langsung
(face to face) dan Gunakan bahasa
yang sederhana dan mudah
kontak mata, mimik wajah,
Referensi
bahasa tubuh lainnya dan juga
Baron, R. A. & Paulus, P. B. (1991).
Understanding Human
Relations. (Second Edition).
Needham Heights, MA: Allyn
& Bacon.
meta-language (isyarat diluar
bahasa)
yang
membuat
komunikasi lebih berdaya guna.
4.
Gunakan
bahasa
yang
sederhana dan mudah
Kosa
hendaknya
kata
dapat
yang
digunakan
dimengerti
dan
dipahami jangan menggunakan istilahistilah
yang berbeda latar belakang budaya
yang
pendengar.
sukar
Gunakan
dimengerti
pola
kalimat
sederhana (kanonik) karena kalimat
Chaney, Lilian, Martin , Jeanette.
(2004). Intercultural business
communication. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar.
PT Remaja Rosdakarya
Paulus, P.B. Seta, C.E., & Baron, R.A.
(1996). Effective human
relations: A guide to people at
work. (Third Edition).
133
PROSIDING
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI
Batusangkar, 28 – 29 November 2015
Needham Heights, MA: Allyn
& Bacon.
Porter, R.E., & Samovar, L.A.. (1994).
An introduction to intercultural
communication.
In
L.A.
Samovar & R.E. Porter (Eds.).,
Intercultural communication: A
reader (7th ed.) (pp. 4-26).
Belmont, CA: Wadsworth.
Rohim,
Syaiful.2009.
Teori
Komunikasi: Perspektif,Ragam,
& Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sarwono, Sarlito W. ( 2014 ). Psikologi
Lintas Budaya. Jakarta :
Rajawali Pers
Supratiknya.
(
1995
).
Komunikasi Antar Pribadi.
Yogyakarta : Kanisius
West, Richard & Lynn H. Turner.
2007.
Introducing
Communication Theory. Third
Edition.
Singapore:
The
McGrow Hill companies
http://allboutcook.blogspot.co.id/2012/
11/hambatan-komunikasi.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daf
tar_definisi_komunikasi
http://www.seputarpengetahuan.com/2
014/08/100-macam-pengertiankomunikasi-menurut.html,
diakses tanggal 20 November
2015.
134
Download