BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masyarakat modern perilaku seks bebas sudah menjadi suatu hal yang wajar. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir masyarakat kita saat ini, khususnya di kalangan dewasa muda dimana tindakan melakukan hubungan seksual pranikah tidak lagi merupakan suatu hal yang tabu melainkan hal yang biasa dilakukan sebagai alat pemenuhan kebutuhan hasrat seksual. Hubungan seks sebelum menikah dianggap “benar” apabila orang-orang yang terlibat saling mencintai dan saling terikat. Akibat dari perilaku seks bebas yang dilakukan oleh kaum dewasa muda memiliki konsekuensi tersendiri, yakni menimbulkan kehamilan. Suatu kehamilan yang tidak diinginkan, karena tidak sesuai dengan tuntutan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, mengakibatkan terjadinya pengguguran kandungan sebagai suatu jalan yang dianggap dapat memecahkan masalah mereka. Ketika seorang perempuan mengalami kehamilan tak diinginkan (KTD), diantara jalan keluar yang ditempuh adalah melakukan upaya aborsi, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Banyak diantaranya yang memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya dengan mencari pertolongan yang tidak aman sehingga mereka mengalami komplikasi serius atau kematian karena ditangani oleh orang yang tidak kompeten atau dengan peralatan yang tidak memenuhi standar. Sebagian dari tingkah laku itu memang tidak berdampak apa-apa, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat ditimbulkannya. Tetapi, pada sebagian perilaku seksual yang lain, dampaknya bisa sangat serius, seperti perasaan bersalah, http://digilib.mercubuana.ac.id/ depresi, marah, misalnya pada para gadis-gadis yang terpaksa menggugurkan kandungannya ( Simkins, dalam Sarwono,2007 ). Akibat psikososial lainnya adalah ketegangan mental, dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba berubah jika seorang gadis tiba-tiba hamil. Juga akan terjadi cemoohan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya. Akibat lainnya adalah terganggunya kesehatan dan resiko kehamilan serta kematian bayi yang tinggi.Selain itu, juga ada akibat-akibat putus sekolah dan akibat-akibat ekonomis karena diperlukan biaya perawatan dan lain-lain (Sanderowitz & Paxman, dalam Sarwono 2007). Menurut Prof. Dr Nukman Moeloek, Sp And, Ketua PKBI Dki Jakarta menyatakan dari 2.479 responden berusia 15-24 tahun, mereka yang mengaku berhubungan seksual saat pacaran sebanyak 14,73 %. Kebanyakan melakukannya dengan pacar (74,89 %) sebagian besar responden berpacaran di rumah (61,54 %). Selain itu, di sekolah, kampus, tempat rekreasi, bioskop, tempat kerja, rumah teman, dan rumah saudaranya menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu berduaan bersama pasangan mereka. Pintu-pintu menuju hubungan seksual bahkan lebih menjangkau rumah, kos, dan hotel. Meski mereka yang berpacaran di hotel jumlahnya kecil, tapi di tempat itu pula mereka berhubungan seksual. Survey PKBI Jakarta juga mencatat bahwa responden yang mengaku telah berhubungan seksual, 40% diantaranya tidak memakai alat kontrasepsi.Alasannya, hampir 60% mengatakan tidak nyaman mengenakan alat kontrasepsi.(http://abortus.blogspot.com) Keputusan untuk melakukan aborsi bukan merupakan pilihan yang mudah. Banyak perempuan harus berperang melawan perasaan dan kepercayaannya mengenai nilai hidup seorang calon manusia yang dikandungnya, sebelum akhirnya mengambil keputusan. Sebagian dari wanita yang selamat setelah melakukan aborsi ini banyak http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang terlibat kembali dalam dilema atau konflik batin. Mereka yang datang berkonsultasi sebagai kasus pasca-aborsi, dimana keluhan mereka kurang lebih sama dengan gadis lainnya yang sudah kehilangan status kegadisannya, yaitu depresi, takut bergaul serius dengan pria, takut ketahuan rahasianya. Padahal, di dalam hatinya mereka sangat mendambakan perkawinan.(Sarwono,2005) Menurut Gulardi HW dalam (Maria Ulfah,2006) Aborsi ialah berhentinya (mati) dan dikeluarkannya kehamilan sebelum 20 minggu (dihitung haid terakhir) atau berat janin kurang dari 500 gram atau panjang janin kurang 25cm. Sedangkan menurut Mardjono Reksodiputro dalam (Maria Ulfah,2002) aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum hasil konsepsi dapat lahir secara alamiah dengan adanya kehendak merusak hasil konsepsi tersebut. Umumnya aborsi terjadi pada masa 3 bulan pertama kehamilan. Akan tetapi pada prinsipnya aborsi mempunyai dua arti yang berbeda, yaitu keguguran kandungan yang tidak disengaja dan keguguran kandungan yang disengaja dilakukannya (abortus provokartus) yang dalam bahasa Indonesia ditrjemahkan sebagai “pengguguran”. Menurut Siswanto Agus Wilopo (Deputi Bidang KB & Kesehatan Reproduksi,BKKBN). Setiap tahun terjadi 2,6 juta kasus aborsi di Indonesia. Jika dirata-rata,setiap jamnya terdapat 300 wanita telah menggugurkan kandungannya. Tidak semua kehamilan diinginkan atau disambut baik kehadirannya. Dua per tiga (50 juta) dari 75 juta kehamilan yang tidak diinginkan yang sengaja dilakukan tindakan aborsi , 20 juta diantaranya dilakukan secara tidak aman. Aborsi tidak aman berkontribusi 13% (78.000) terhadap kematian ibu didunia. Aborsi tidak aman selalu menjadi masalah kesehatan masyarakat dan secara formal, aborsi tidak aman diperkirakan menyumbang 1,1%pada (http://www.kesrepro.info/?q=node/228) http://digilib.mercubuana.ac.id/ kematian ibu. Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita, baik fisik maupun gangguan psikologis. Resiko gangguan psikologis di antaranya timbul perasaan bersalah, bersedih terusmenerus, depresi, ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri, mimpi buruk mengenai bayi, ingin melakukan bunuh diri, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol, mudah marah, masalah seksualitas (sulit untuk bisa menikmati hubungan seksual kembali), rasa rendah diri, dan gangguan makan. 1.2 Perumusan Masalah Pergaulan bebas yang tak terkendali secara normatif dan etika moral antar dewasa yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah. Perilaku seksual yang dilakukan kaum dewasa muda tersebut memiliki konsekuensi yakni dapat menimbulkan kehamilan pada wanita. Kehamilan di luar nikah merupakan cermin dari ketidakmampuan seorang dewasa muda dalam mengambil keputusan dalam pergaulannya dengan lawan jenis. Dampak lanjutan dari kehamilan ternyata sangat kompleks, membuat merasa tertekan, stress, dan seringkali tidak mampu menghadapi kondisi yang terjadi dalam dirinya dengan baik. Kehamilan yang kehadirannya tidak diharapkan membuat dewasa memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi.Penelitian ini diharapkan dapat menjawab masalah tentang “Bagaimana perilaku pasca aborsi pada dewasa awal yang melakukan seks pranikah?” 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Untuk memahami dan mengetahui gambaran perilaku pasca aborsi pranikah dewasa awal. 1.3.2. Tujuan http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perilaku pasca aborsi pranikah dewasa awal. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu psikologi yang berkaitan dengan perilaku pasca aborsi pranikah pada dewasa awal. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kaum dewasa awal khususnya, dan untuk para pendidik agar lebih peduli terhadap perilaku pasca aborsi pranikah pada dewasa awal, agar tidak melakukan hubungan seks pranikah yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan yang dapat memicu terjadinya tindak aborsi pranikah. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi teori yang berkaitan dengan perilaku aborsi, seksual dan teori perkembangan dewasa awal. BAB III METODE PENELITIAN Berisi penejelasan bagaimana penelitian ini akan dilakukan yang meliputi pemaparan mengenai metode kualitatif, subyek penelitian, metode pengumpulan data, dan alat penelitian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi hasil wawancara, dan hasil observasi subyek BAB V KESIMPULAN DAN SARAN http://digilib.mercubuana.ac.id/