ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE, DAN ROI TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERIODE BEARISH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS (Studi Kasus Pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEI) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana (Sl) •••• Ullll f ,;, ' , - Oleh : Imam Santoso ,, ,.. " -". ddn T gl. {\J'\ .. , : .• !:?: ~. :.:_::·f'f:::~'?{'ff.f'[.. 'lo. foduk : .\D..~ k'"'lfi~&>I : ......................................... .. ( 104081002501 ) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL UlN SYARIF HIDAYATULLAR JAKARTA 2009 l (- . J.f.f ······- ......................... ····- ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURNSAHAM PADA PERIODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERIODE BJ!,'ARISH INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN DEN GAN MENGGUNAKANPATHANAL~ITS (Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BE!) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Imam Santoso NIM: 104081002501 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II __D/::zt Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 150 317 955 Titi Dewi Warninda, SE, Msi NIP. 150 368 746 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDA YATIJLLAH JAKARTA 1430 H/2009 M ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA PERI ODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERl!ODE BEARISH IND EK HARGA SAHAM GABUN GAN DEN GAN MENGGUNAKAN PATH ANALY;f)JS (Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BEJ) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Imam Santoso NIM: 104081002501 Di Bawah Bimbingan Pembimbing II Pembimbing I __Lk;;j Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 150 317 955 w[Ot.sE, Titi Dewi NIP. 150 368 746 Msi Dr. Hj. Pudii Astutv NIP. 03110358400 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH ,JAKARTA 1430 H/2009 M Hari ini Kamis Sembilan Belas Mei Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif, atas nama Imam Santoso NIM: 104081002501 dengan judul skripsi " ANALISIS PENGARUH PER, PBVIR, ROE DAN ROI TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERIODE BEARISH INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS". Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 19 Mei 2009 Tim Penguji Ujian Komprehensif lndoyama Nasarudiu, SE, MAB Ketua P~£?J..,MS Penguji Ahli CURRICULUM VITAE IDENTITAS PRIBADI Nan1a Imam Santoso Tempat & Tanggal Lahir Tega!, 15 Juni 1983 Alamat JI. Musyawarah Rt/Rw 06/12 Rawa blong kebon jeruk Jaka11a Baral . Again a Islam Status Belum Menikah Telepon 08170978756 Email/FS/FB [email protected] I [email protected] Hobi Membaca al Quran, nonton berita dan belajar agama Warna Favorit Putih Cita-cita al mu 'minu kafatan fl mardloti/lah wa man Anja 'uhum Limwas, manusia yang bermanfaat dan bemilai bagi un1at.. PENDIDIKAN FORMAL Maclrasah lbticlaiyah Al Ihsaniyah ( karangjambu - Tega!) 1990-1996 SMP Nurul 'Ulum ( Karangjambu - Tega!) 1996 -1999 Madrasah Aliayah Ma'haduttalabah ( Babakan - Tega!) 2001 -2004 Universitas Islam Negeri Syarifl-Iidayatullah Jakarta 2004 -2009 PENDIDIKAN INFORMAL PENGALAMAN ORGANISASJ Dewan Kerja Ranting Balapulang divisi Litbang 2001 - 2002 Pengurus Osis Madrasah Aliyah Ma'haduttalabah 2002 - 2003 Pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah 2002 - 2004 Ketua Ikatan Santri Tingkat desa karangjambu 2002 - 2004 PENGALAMAN KERJA Staff pengajar Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah 2003 - 2004 Wira usaha mikro 2005 - 2008 Pengelola @ne Net 2008 - 2009 ABSTRACT The main objective of the study is to examine the impact of PER, PBVR, ROE and ROI on the Capital Strukture,Stock return on Bullis and Stock return on bearish of the firms in Jakarta Stock Exchange. Population in this study are public company listed in Jakarta Stock Exchange during 2006 - 2008. As much as 88 firms listed in Jakarta Stock Exchange were taken as a sample using a stratifite cluster sampling method. The data were then analyzed by the path analysis. Analysis, using the SPSS Program version 16.00. The results of this study show that (I) there are the impact of PER, PBVR, ROE, ROI on capital strukture ,(2)there are the impact of PER, PBVR, ROE.ROI and capital strukture on Stock return on bul/is and bearish Keywords: PER, PBVR, ROE,ROLCapital Strukture,Return on bu/lis and bearish.. ABSTRAK Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh PER,PBVR,ROE dan ROI terhadap Struktur modal, rturn saham Pada Periode Bulllis dan return Saham Pada Periode Bearish di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek .Jakarta. Sebanyak 88 perusahaan diambil sebagai sampel dengan menggunakan Srtatifite Cluster sampling. Data dianalisis dengan mengunakan analisis jalur.Analisis menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel eksogen PER, PBVR, ROE ,ROI berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal. Dan PER, PBVR, ROE ,ROI dan Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Return saham baik pada periode bullis maupun bearish Kate kunci: PER, PBVR, ROE,ROI,Struktur modal, return saham pada periode bullis dan bearish.. KATA PENGANTAR __,p":!-gj,lf~j,IWJG, Assalamu'alaikum Dengan W1~ ~L Wb. mengucap syukur alhamdulilah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul " Analsis Pengaruh PER, PBVR, ROE dan ROI Terhadap Struktur modal, Rturn saham Pada Periode Bullis dan Return Saham Pada Pcriode Bearish lndeks Barga Saham Gabungan Dengan Metode Path Analys1:1·" Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar saijana ekonomi pada fakultas Ekonomi Universitas Islam Negri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakaita .. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa ke~ja keras, ridho Allah SWT dan juga bimbingan serta bantuan dari banyak pihak, skripsi ini tidak akan dapat selesai. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada: 1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta .. 2. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni. MM selaku dosen pembimbing I yang telah dcngan sabar clan penuh perhatian membimbing skripsi ini. 3. !bu Titi Dcwi Warninda. SE. Msi selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing skripsi ini. 4. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakullas rn~onomi Universitas Islam Negri (UIN) yang telah mcmbekali penulis dengan pengetahuan selama berada dibangku kuliah. 4. Yang tersayang dan tercinta lbuncla, Ayahanda, dan kakak-kakak ku mas yanto, mas ahmad, mas taro, mas budi. terimakasih untuk segala pengertian juga dukungan morilnya yang merupakan sumber kekuatan terbesarku dalam menyelesaikan tugas ini. 5. Temen-temen kelas C yang selalu hadir dalam sanubari, senasib sepe1:juangan: Adu!, Amal, Oka, lik. lrsad, Eko, Pani, Robi, sugih, diyah, Jsna, Tia, Opang, Cahyo, .... makasih banget buat dukungannya ya, kapan bisa ngumpul lagi. Serta teman-teman yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, thanks ya alas dukungan dan bantuannya selama ini. 6. Wabil khusus untuk K.H Abror Jamhari (Alm) yang selalu membimbing dijalan kebenaran, semoga ilmu yang engkau ajarkan senantiasa bermanfaat untuk umat.amien ya rabal alamin ,semoga bantuan, budi baik dan amal kebaikan tersebut akan memperokh balasan rahmat dari Allah SWT. Harapan penulis mudah - mudahan skripsi ini dapat digunakan untuk menambah wawasan berfikir bagi penulis sendiri ataupun pihak - pihak yang membutuhkan. Wass11lumu'11laikum WR. Wb Penulis DAFTAR !SI KATA PENGANTAR ..................................................................... .i DAFTAR !Sl ................................................................................ ii ABSTRAKSl .............................................................................. .iii BAB .! PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ...................................................... 1 B. Pem batasan masalah ......................................................... I 3 C. Perum usan masala ........................................................... l 3 D. Tujuan dan manfaat. ........................................................ 14 l. Tujuan peneliatian ..................................................... 14 2. Manfaat penclitian ..................................................... l 5 BAB lI TlNjAUAN PUSTAKA A. Struktur Modal !. Modal dan struklur modal perusahaan .............................. l 6 2. Teori struktur modal. .................................................. l 8 3. faktor-faktor yang n1en1pengaruhi struktur n1odal ..... ......... .22 B. Return Saham ................................................................ 28 C. Sejarah lHSG ............................................................... 3 l [). r<.asio l(cuangan l. Rasio solvabilitas (solvency rntios) ................................. 32 2. Rasio pasar ( market ratio) ........................................... 34 3. Rasio profitabilitas .................................................... 36 r Analisis Fundamental !. Price earning ratio (PER) ............................................ 37 1 Price to book value ratio (Pl3 VI<.) ................................... 38 3. Return on equity (ROE) .............................................. 38 4. Return on invesment (ROI) ........................................ .49 F. Penelitian Tcrdahulu l. Kaitannya dengan return saham ................................... AO 2. Kaitannnya dengan struktur modal ......... . ...... 43 G. Kerangka pemikiran ........................................................ .47 H. Rumusan hipotesis ......................................................... .49 BAB llT METODOLOG! PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian ................................................... 51 B. Metode pcnentuan sampel 1. Populasi dan sampel. ................................................. .52 a. Populasi ............................................................ 52 b Sampel. ............................................................. 55 C. Metode Pengmpulan Data 1. Penelitian laporan ...................................................... 53 2. Metode kepustakaan ................................................... 53 D. Metode Analisis I. Jdentilikasi variabel. .................................................. 53 2. Alat analisis ............................................................ 54 a. Pengcrtian path analisis .......................................... 54 b. Asumsi dalam path analsis ....................................... 54 c. Langkah --langkah dalam path analsisis ........................55 F Defoisi Operasional Variabel I. Variabel endogen .................................................... .59 2. Variabel eksogen .. .................................................... .62 BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Um um Oqjek Peneliatian .................................... 63 B. Deskriptif Analisis I. Deskripsi data sarnpel. .............................................. 65 2. l)eskripsi analisis data ................................................ 70 a. Price earning ratio (per) .......................................... 70 b. Price to book value rtio (PBVR) ................................ 70 c. Return on equity (ROE) .......................................... 71 d. Return on itwesrncnt (ROI) ..................................... 72 e. Laverage (Struktur Modal) ....................................... 72 [ Return saham periode bullis .......................................... 73 g. Return saham periode bearish ....................................... 73 C. 1-Tasil dan Pembahasan I. Analisis regresi ......................................................... 74 2. Korelasi. .............................................................. I00 3. Menghitung pengaruh langsung (direct effo:ct) .................. I 07 4. Menghitung pengaruh tidak Jangsung (indirect effect) ......... I 08 5. Meghitung pengaruh total (total effocl) ........................... 109 BAB V KES!MPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................. 111 B. lmplikasi dan saran ......................................................... 113 DAFTAR PUSTAKf1 LA!vlPIRAN DAFTAR TABEL Tabcl LI Tabe! 4.1 66 Tabcl 4.2 74 Tabcl 4.3 75 Tabci 4.4 76 Tabel 4.5 82 Tabc! 4.6 8.3 Tabel 4.7 84 Tabet 4.B 91 Tabe! 4.9 '12 Tahd 4.10 ')3 Tahcl4.!l 100 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 17 Gambar 2.2 48 BAB! PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan yang tepat terhadap fungsi-fungsi penting yang ada di dalam perusahaan dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang te1jadi demi memperoleh keunggulan dalam persaingan yang dihadapi di era globalisasi. Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan adalah keputusan alas struktur modal, keputusan atas struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang. saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oeh perusahaan. Man1'ier harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan yang mampu merninimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang tirnbul clari keputusan pendanaan terscbut merupakan konsekuensi yang secan1 langsung timbul dari keputusan yang di lakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, biaya modal yang timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Akan tetapi ketika manajer menggunakan data internal, maka akan timbul opportunity cost dari dana internal yang dipergunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi dimana pada akhimya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besamya resiko yang ditanggung pemegang saham beserta besamya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham and Houston, 200 I). Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap resiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Resiko keuangan tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan ha! ini, tampak bahwa keputusan struktur modal merupakan keputusan yang sangat pcnting bagi kclangsungan hidup perusahaan (Oky, 2004). Banyak model yang digunakan untuk menjelaskan mengenai perilaku pendanaan perusahaan. Teori yang menjclaskan ha! tersebut antara lain adalah static trade-off theory (Modigliani and Miller, 1963), pecking order theory (Myers, 1984) dan teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976). Sejauh ini, penelitian mengenai struktur modal bertujuan untuk menentukan model atau teori struktur modal yang dapat menjelaskan perilaku keputusan pendanaan perusahaan. Walaupun secara teori faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal sulit untuk diukur, berbagai penelitian empiris yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan telah dilakukan. Bowen et al. (1982), Bradley et al. (1984), Long dan Malitz (1985), Titman dan Wessels (1988), Friend dan Hasbrouch (1988). Mackie-Mason (1990), Rajan dan Zingales (1995) yang mengukur perilaku keputusan pendanaan dengan menggunakan leverage, dan faktor-faktor dalam teori struktur modal seperti, assets tangibility, firm size, growth, profitability, earning volatility, flexibility, dan lain-lain.Namun, hasil penelitian di alas belum bisa menentukan faktor-faktor yang secara tepat dapat mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan karena hasilnya tidak konsisten. Hal yang sama JUga ditemukan pada basil penclitian empms selanjutnya Chen dan Jiang (2001), Booth, et all (2001), Medeiros dan Daher (2004). Tong clan Green (2004), yang juga menggunakan leverage clan faktorfaktor penentu perilaku keputusan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini pun masih belum konsisten sehingga belum bisa diambil kesimpulan mengenai faktor-faktor apa saja yang secara tepat dapat mcmpengaruhi keputusan pendanaan perusahaan. Opler dan Titman (2000) secara eksplisit menyatakan bahwa keputusan pendanaan berubah sepan_jang waktu. Artinya, keputusan pendanaan berubah seiring dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan. Dengan dernikian, keputusan struktur modal di masa lalu sangat berpcran penting dalam menentukan keputusan struktur modal saat ini. 3 Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan (jliiancing policy) dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting (Harnanto, 1995:306 dalam Muhammad Rizal, 2002), yaitu ; I. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kcpada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. 2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu dalam mengelola perusahaan. 3. Resiko yang dihadapi perusahaan. Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaan dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutangjangka panjang. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh 1ncningkatkan terhadap resiko perusahaan leverage 1naka pcrusahaan itu sendiri. Jika perusahaan 1111 dengan scndirinya akan 4 meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa penggunaan modal yang berlebihan akan rnenurunkan tingkat profitabilitas. Untuk itu sebagian rnanajer tidak sepenuhnya rnendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga dise1tai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat 111engurangi pajak. Berdasarkan Balance 11wo1y yang dikemukakan oleh (Myers, 1984 ; Bringham, 1999 dalam Muhammad Rizal, 2002) perusahaan mendasarkan diri .pada keputusan suatu struktur modal yang optimal. Struktur modal optimal dibentuk dengan menyeimbangkan keuntungan dari. penghematan pajak atas penggunaaan hutang terhadap biaya kebangkrutan. Thies & Klock (1991) menyatakan bahwa variabilitas tingkat pendapatan berpengaruh negatif terhadap pcnggunaan hutang. Akan tetapi Timman & Wessels (l 980) mengatakan scbaliknya bahwa struktur modal dipengaruhi non debt tax shield, variabilitas pcndapatan dan pertumbuhan perusahaan. Pecking Order Them:v mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana penggunaan dana internal yang lebih bersumber didahulukan dari dibandingkan ekslernal. Urut-urutan dengan yang dikemukakan oleh teori ini dalam ha! pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang clan yang terakhi;· adalah penerbitan ekuitas baru (Mvcrs, 1984 dalam Muhammad Rizal, 2002). Pemilihan urutan 5 pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost offimd dari sumber-sumber tersebut yangjuga berkailan dengan tingkat resiko suatu investasi. Banyak penelitian-penelitian lain yang berkenaan dengan struktur modal seperti yang dilakukan Timman & Wessels (1998), Norton (1991), Thies & Klock (1991), Rajan & Zingales (1995), Wald (1999), Ohos, Cai & Li (2000), Ozkan (2001) dan lain-lain dalam Journal of Economics and Finance, Summer, 26, 2, p.200. Dari penelitian tersebut diperoleh faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal. (senma berasal dari luar Indonesia). Kecuali penelitian Agus Sartono dkk ( 1999), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku struktur modal di perusahaan manufaktur di Indonesia. Dan penelitian lanjutan yang meneliti tentang struktur modal di Indonesia masih relatif sedikit. Menurut Ferri & John (1979) struktur keuangan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain klasifikasi industri, ukuran pernsahaan, risiko bisnis (business risk). & operaling leverage. Sedangkan Rajan & Zinggales ( 1995) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan leverage perusahaan yaitu tangible assel, !he markel to book ratio (investmenl oppor/w1ity), ukuran perusahaan (firm size) & pn!fiiabilitas perusahaan.Sedangkan Wald (1999) mengatakan bahwa struklur modal berhubungan dengan tingkat long term deht I asset ratio, resiko perusahaan, profitabilitas,jirm size & growth. Penelilian yang dilakukan Ghosh, Cai & Li (2000) bahwa asset size, beban research & development, beban periklanan, 6 beban perijualan & koefisien variasi dari cash flow digunakan dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Sedangkan Ozkan (200 I) menenmkan bahwa profitability, liquidity dan growth mempunyai pengaruh yang negatifterhadap struktur modal. Dari beberapa penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yang berkenaan dengan masalah pendanaan. Dimana faktor-faktor tersebut antara lain klasifikasi industri, tangible asset, liquidity ratio, the market to book ratio (invesment opportunity), resiko perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan !firm size) & pertumbuhan (growth). Dari beberapa faktor tersebut penulis mencoba untuk menyederhanakan dan memilih faktor-faktor yang dianggap sangat dominan dalam mempengaruhi perilaku struktur modal. Faktor-faktor yang akan diangkat dalam penelitian ini dalam rangka meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara Jain the market to book ratio (market ratio) yang diwakili oleh Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value, profitabilitas (profitability) yang diwakili oleh Return On Equity (ROE),dan Return On Jnvesment (ROI) . Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji kembali variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh Ferri & John (1979), Wald ( 1999), Rajan & Zinggales (1995), Ghosh,Cai,dan Li (2000), dan Ozkan (200 I) ten tang faktor-faktor yang mernpengaruhi struktur modal, apakah has ii penelitian tersebut konsisten terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia khususnya perusahaan-perusahaan yang terdaHar di Bursa Efek Indobesia., 7 serta melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan Muhanunad Rizal (2002) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan menspesifikasikan variabel penelitian dan model yang berbeda dengan periode selarna periode 2007-2008 dengan sampel pcnelitian 88 perusahaan. Chen dan Jiang (200 I) menyatakan setiap atribut teori untuk rnengidentifikasi penentuan struktur modal perusahaan kebanyakan tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja tetapi ok:h beberapa indikator akuntansi sebagai proksi dari setiap atributnya. Kesalahan pengukuran (measurement erro1) bisa te1jadi dalam pengujian bila hanya mengambil salah satu indikator akuntansi sebagai proksi dari setiap atribut teori struktur modal. Oleh karena itu, dalam · penelitian ini peneliti rnenggunakan metode jalur (Path) mengingat model Path Analisis rnemiliki keunggulan dibandingkan dcngan pendekatan rcgresi. Pcndekatan regresi hanya bisa mengeksplore hubungan dan pengaruh diantara variabel-variabel yang observable dan terbatas hanya untuk satu proksi saja. Path justru dapat menentukan model yang fit untuk sebuah teori dengan memasukkan semua variabel baik yang obsermb!e maupun yang unobservable dan dapat menjelaskan hubungan rnasing-masing variabel seeara simultan. Ada beberapa penelitian tenlang perilaku penentuan struktur modal yang menggunakan pendekatan SEM seperti yang lelah dilakukan oleh Ramano, Tanewski, clan Smyknios (2000) yang melakukan penelitian rnengenai keputusan struktur modal untuk fi:1111i~v business model; Chen dan 8 Jiang (2001) juga melakukan penelitian terhadap penentuan perilaku struktur modal perusahaan-perusahaan di Belanda. Adapun penelitian ini mencoba untuk menguji apakah PER, PBVR, DTE, ROE DAN ROI sebagai variabel eksogen berpengaruh secara lansung terhadap struktur modal. Diduga dengan mcnggunakan pcndekatan path analisis, variabel eksogenous berpengaruh terhadap variabel endogenous yaitu struktur modal pada perusahaanperusahaan yang listing di BEL Pergerakan harga saham di bursa efek umumnya diramalkan pemodal dan pialang dengan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal adalah seb[iah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan data historis (Fakhruddin, Firmansyah dan Hadianto,200 I: 21 ). Sedangkan analisis fundamental adalah suatu metode pcramalan harga saham dcngan mcmpelajari kinerja perusahaan (Ghozali dan Sugianto, 2002).Analisis fondamental mcnganggap bahwa harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bcrsangkutan. Oleh karena itu, dalam mclakukan penclitian suatu saham melalui pcndekatan fundamental dapat digunakan infrmnasi akuntansi dengan teknik analisis rasio keuangan yang merupakan hasil perhitungan lebih lanjut dari laporan kcuangan . Secara psikologis, pemodal cenderung memilih saham-saham yang harganya rendah pada periode bul!ish (naik) dengan harapan pada kondisi ini harga-harga sahan1 akan terus naik atau akan 1nengalan1i apresiasi. Pada pasar bearish (menurun) pemodal cenderung menjual sahamnya dalam jumlah 9 sedikit karena mereka memiliki keyakinan bahwa harg;a-harga saham akan terus turun (Ghozali dan Sugiyanto, 2002). Daftar Tabel 1.1 Data lHSG INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN . -- BULAN 2003 2004 2005 2006 W07 2008 JAN 388.44 752.93 1,045.44 l,232.32 1,757.26 2,627.25 399.22 761.08 1,073.83. l,230.66 l,740.97 2,721.94 MAR 398.00 735.68 1,080.17 l,322.97 l,830.92 2,447.30 APRlL 450.86 783.4 l l,029.61 1,464.41 1,999.17 2,304.52 MEl 494.78 732.52 1,088.17 1,330.00 2,084.32 2,444.35 JUNl 505.50 732.40 1,122.38 1.310.26 2,139.28 2,349. l 0 JUL! 507.98 756.98 I, 182.30 l,351.65 2,348.67 2,304.5 l AGUS 529.67 754.70 1,050.09 I ,431.26 2, 194.34 2,165.94 1,079.28 1,534.6 l 2,359.2 l 1,832.51 2,643.49 1.256. 70 2,688.33 1.241.54 2,745.83 1,355.41 FEB - - ----- --- -· ~20.l] -- SEPT 597.65 OKT 625.55 860.49 l,066.22 1,582.63 NOP 617.08 977.77 1,096.64 1,718.96 691.90 1,000.23 l, 162.64 1,805.52 - . ~- DES - ·---- - ~- Sumber: !DX Sialislic 2003,2004, 2005,2006,2007,2008. 10 Dari data di atas terlihat bahwa sepanjang periode 2007 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami periode bullish. Sepanjang periode tersebut IHSG terns mengalami peningkatan yang cukup signifikan,meskipun pada bulan februari dan juni mengalami penurunan akan tetapi penurunan tersebut tidak signifikan bila dibandingkan dengan peninggakatan yang tetjadi.Mulai bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Nopember 2008 IHSG mengalami periode bearish. Hal ini terlihat dari adanya penurunan lndeks secara terus mcnerus dan cukup signifikan,bahkan pada bulan September IHSG menunm tajam. Menurut Adler Haymans lvfanurung (Dalam yahoo finance, 2009) penunman ini merupakan drop .tertajam sepanjang sejarah Bursa Indonesia. Dengan informasi Indeks Barga Saham Gabungan diharapkan akan memberikan informasi kepada investor tentang keadaan pasar yang sedang te~jadi yang akan mcnentukan langkah-langkah investasi selanjutnya.Suatu kondisi pasar tertentu (bullish atau bearish) akan mempengaruhi langkahlangkah dan keputusan investasi. Dalam kondisi terscbut, harus ditemukan saharn dengan rasio keuangan bagaimana yang akan memberikan peluang atau prospek untuk mempcroleh return yang rnaksimal dengan tingkat resiko tertcntu atau bagaimana saham akan membcrikan rcsiko yang lebih kccil dengan tingkat return tertentu.Investor yang menanamkan dana di pasar modal harus mampu mcrnanfaatkan semua informasi untuk mcnganalisa pasar dan investasinya dengan harapan memperoleh keuntungan yang maksirnal atau meminimalkan resiko (Budi Rusman Jauhari & Basuki Wibowo ,2004). 11 Analisis fundamental dengan rasio keuangau mernpakan suatu cara dalam upaya pemilihan jenis saham yang layak untuk dijadikan lahan investasi. Suatu keadaan pasar tertentu (bullish/bearish) akan mempengaruhi keputusan yang sebaiknya harus diambil oleh investor. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilihat saham dengan karakteristik bagaimana yang akan memaksimalkan return pada saat bullish atau meminimalkan resiko pada saat bearish (Budi Rusman Jauhari et all). Pada kesempatan ini analisis fundamental yang dilakukan yaitu dengan menganalisa rasio keuangan perusahaan yang diwakili oleh Price Earning Ratio, Price lo Book Value Ralio, Return On Equity, Retur.n On Jnvesment dan Debi to Total Equity. Penguj ian dilakukan dengan model statistik Anal is is Path (metode jalur), dimana dengan model ini penulis ingin melihat hubungan secara tidak Iangsung variabel-variabcl eksogen melalui struktur modal sebagai variabel intervening (perantara) terhadap Return saham pada periode but/is dan pada pcriode bearish. Dari uraian diatas peneliti ingin melakukan pcnelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul:" Analisis Pengaruh PER, PBVR, ROE, dan ROI Tcrhadap Struktur Modal, Return Saham Pada Pcriodc Bullish Dan Return Saham Pada Periode Bearish Indeks Harga Saham Gabungan Dengan Mengguuakan metode Path Analysis" l2 B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini periode waktu yang di teliti yaitu dari tahun 2007 sampai dengan 2008 karena pada tahun 2007 IHSG mengalarni periode bullish sedangkan pada tahun 2008 IHSG mengalarni periocle bearish. Varibel yang di teliti terbagi kedalam dua variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. 1. Variabel endogen Variabel endogen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain, dalam penelitian ini terdapat tiga variabel endogen yaitu : Struktur Modal, Return saharn pada peroide bullish dan Return saham pada periode bearis. 2. Variabel eksogen Variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, dalam pebclitian ini variabel eksogcnnya adalah Price Earning Ratio (PER), Price to Book value Ratio (PBVR), Return On Equity (ROE) don Return On !nvesment (ROI). C. Pcrumusan masalah Dari Jatar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka di definisikan masalah penelitian sebagai berikut: I. Bagaimna hubungan Jangsung antara PER, PBVR, ROE, dan ROI Terhadap Struktur Modal. 13 2. Bagairnna hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE dan ROI melalui struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap Return saham pada perioode bul/is. 3. Bagaimna hubungan tidak langsung PER, PBVR ,ROE dan ROI melalui struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap Return Saham pada perioode bearish. 4. Bagaimana hubungan antar variabel eksogen. 5. Variabel manakah yang hubungannya dominan terhadap variabel lain. D. Tujuau dan Manfaat 1. Tujuan Penelitiau Dari rurnusan masalah tersebut maka tttiuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk rnenganalisis hubungan secara langsung PER, PBVR, ROE, dan ROI Terhadap Struktur Modal. b. Untuk menganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening (variabel pcrantara) Terhadap Retum saham pada periode bu!lis. c. Untuk rnenganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) terhadap Retum saharn pada periode bearish. d. Untuk menganalisis hubungan antar variabel eksogen. e. Untuk menganalisis variabel yang mempunyai hubungannnya dominan tcrhadap variabel lain. 14 2. Manfaat pcnclitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi : a. Bagi penulis, memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas. b. Bagi investor, sebagai inforrnasi dan bahan masukan bagi investor dalam rnengarnbil keputusan investasi di pasar modal. c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan di bidang rnanajernen keuangan khususnya mengenai Struktur Modal dan Return saham pada periode Bullish dan Bearish Tndeks 1-larga Saham Gaubungan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya. 15 BAB II TINJAUAN PUST AKA A. Struktur Modal 1. Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 200 I) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Sumber dari modal adalah apa yang dapat dilihat seperti hutang lancar, hutangjangka parijang dan modal sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik alas perusahaan yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan oleh para pemilik. Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jamgka panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang di targetkan adalah perpaduan antara hulang saham preleren dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pcngembalian sehingga mcmaksimumkan harga saham (Dewi Astuti 2004: 17). Struktur modal adalah gabungan hutang jangka panjang (longterm debt) dan modal (equity) (Elisa Tjondro,2007). Struktur modal adalah pcrbandingan antara hutang perusahaan (Iota/ debt) dengan tolal aktiva (total assets) (Ghosh et. al..2000). 16 Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan ada!ah pembiayaan pennanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Weston & Copeland, 2001: 19). Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu pcrusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh peusahaan. Menurut Keown dkk, (2000 : 542). "Strnktur keuangan adalah paduan semua pos yang muncul disisi kanan nernca peusahaan yaitu hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang stiham sedangkan struktur modal adalah paduan surnber dana jangka panjang yang digunal_(an oleh pcrusahaan'._ Gambar 2.1. Neraca -1 l-lutang Lanear 1.\ktiva [-·!utang Jangka Pnnjang Struktur Keuangan I i Modal Saham Prefercn Struktur Ii Modal! I ! Sumber: KeO\'d1 _ I _J dkJ,, ('.2000: 543). Strukt11r !vlodal (t~cvcrage) adalah rerbandingan niiai hutang dengan nilai 1noda! sendiri )-'ang tercern1in pada laporan keuangan pcrusahaan akhir tahun. V'ariabel ini dinyatakar. Jalan1 rasio total hutang 17 dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri pada neraca akhir tahun. Pengukuran ini mengacu dari penelitian, Suda.rma (2003) dan Sujoko (2007). 2. Teori struktur modal Secara mnum teori yang mendasari Struktur modal terbagi menjadi 3 bagian (Moeljadi 2006: 117) a. Teori Tradisional (feori Klasik Teori ini menerangkan bahwa ada struktur modal optimal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara meminimumkan biaya modal rata-rata ( Average Cost of Capital),salah satu versi ini. seperti yang dikembangkan oleh Ezra Salomon dalarn ''The Theori Of Financial Management (1963)". Mengatakan bahwa struktur modal yaqng optimal te1jadi apabila kelebihan debt/equity ratio di atas average cost of capital,dan dikatakan minimum. b. Teori Moldigliani & Miller (The Cost ofcapilaf,Corporatejinance and The Theo1y of !11vestment"'American Economic review''(l958). mengasumsikan bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak ada pajak. c. Teori yang dikembangkan oleh Moldigliani & Miller (Corporate Income taxes and The Cos/ of capilal:A. Corection "'American Economic Review"( 1963),dalam pengcmbangan teorinya Moldigliani & Miller mengasumsikan adanya pajak. I8 Seiring dengan perkembangan zaman t1)ori tentang struktur modal pun mengalami perkembangan, diantaranya adalah; a. Agency theory Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976, dimana manajemen merupakan agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agcn akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mereka mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajcmen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasan terhadap keputusan yang bisa diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya agensi (Saidi, 2004). Biaya agensi adalah biaya-biaya yng bcrhubungan dengan pengawasan manajemcn untuk meyakinkan bahwa rnanajemen bertindak konsistcn sesuai dcngan pe1janjian kontrnktual perusahaan dcngan kreditur dan pemegang saham.Salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, biaya yang tirnbul pasti merupakan tanggungan pernegang saham (Horne dan Wachowicz, 1998) (dalam Moeijadi,2006) Misalnya, pernegang obligasi, karena rncngantisipasi biaya pengawasan, membcbankan bunga yang lebih tinggi. Scrnakin besar peluang timbulnya 19 pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai perusahaan bagi pemegang saham. b. Signaling theory Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham and Houston, 200 I). Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahaakan modal baru dengan cara-cara yang lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Sebaliknya, perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu signal bahwa mana.1emen memandang suramnya prospek perusahaan tersebut. c. Asymetric Information Theory Asymmetric Information, menurut Brigham dan Houston (200 I) adalah situasi dimana manajemen mcmiliki infonnasi yang berbcda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripacla investor. Ketidakseimbangan infonnasi ini terjadi karena pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada para pemodal. Misal pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saliam saat ini sedang overvalued (lebih tinggi daripada harga seharusnya), jika ha! ini yang diperkirakan te1:jadi, maka manajemcn tentu akan berpikir untuk 20 menawarkan saham baru. Akan tetapi investor juga akan berpikir bahwa jika perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah karena harga saham saat ini overvalued, sehingga investor akan menawar harga saharn baru dengan harga yang lebih rendah. Maka emisi saham barn akan menurunkan harga saham. d. Pecking Order Theory Meskipun diperkenalkan pe11ama kali olch Donaldson (l 961 ), akan tetapi penamaan Pecking Order sendiri dilakukan oleh Myers (1984) (dalam Husnan, 1996, dalam Moeljadi, 2006). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari operasional perusahaan dengan wujud laba ditahan), apabila diperlukan pendanaan dari luar, maka perusahaan akan memulai dcngan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu yaitu obligasi, kemudian sekuritas berkarakteristik opsi seperti obligasi konversi barulah jika belum mencukupi, perusahaan mencrbitkan saham.Sesuai dengan teori ini, tidak ada target debt to equity ratio karena ada 2 jenis modal scndiri yaitu internal dan eksternal. Teori struktur modal ini pen ting karena (I). setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan. ha! ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sencliri, (2). besarnya biaya modal secara keseluruhan ini nantinya akan digunakan sebagai cul of rate pada pengarnbilan 21 keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi (Sutrisno,2000). Wijaya (2001) menjelaskan bahwa manajer harus mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan. Masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi dan karelcteristik finansial yang berbcda. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan didapat dari retained earning dan depresiasi. Sumber dana eksternal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pembelanjaan dengan hutang (debt financing) dan pembelanjaan sendiri (extenal equity). Bauran penggunaan modal sendiri (baik berupa saham biasa maupun saham pre.feren) dan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal pcrusahaan. 3. Faktor-faktor yang mcmpengaruhi struktur modal. Menurut Abas Kartadinata (1999:4-5) (dalam Prayogo,2002) strukiur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit ncraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutang-hutang jangka panjang, modal saham dan laba yang ditanam kembali. Sedangkan struktur modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan pinjarnan jangka panjang, jadi struktur modal rnerupakan bagian dari struktur keuangan. Bambang Riyanto ( 1996:228) berpend.apal bahwa variabelvariabel yang mempengaruhi struktur modal adalail: (1) tingkat bunga, (2) 22 stabilitas dari earning, (3) susunan dari aktiva,(4) kadar resiko dari aktiva,(5) besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,(6) keadaan pasar modal,(7) sifat manajemen, (8) besarnya suatu perusahaan. Menurut Weston dan Copeland (2001:35), variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah : (1) tingkat pertumbuhan penjualan,(2) stabilitas arus kas,(3) karakteristik industri,(4) struktur aktiva,(5) sikap manajemen,(6) sikap pemberi pinjaman. Sedangkan menurut Weston dan Brigham (2001:174), mengatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah :( l) stabilitas penjualan,(2) struktur aktiva,(3) leverage,(4) tingkat pertumbuhan,(5) profitabilitas,(6) pajak,(7) pengendalian, (8) sikap manajemen,(9) sikap pemberi pinjaman,( l 0) konclisi pasar,(11) kondisi internal perusahaan,( 12) fleksibilitas keuangan. Kondisi pasar berpengaruh terhadap struktur modal sesui dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1996:228). dan Weston dan Brigham (2001:174). Pasar modal sering mengalami perubahan naik dan tunm (jluktuasi), bila dalam keadaan sedang naik maka investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya. Oleh karena ilu, perusahaan dalam mengeluarkan atau menjual sekuritas harus disesuaikan dengan keadaan tersebut. Dalam penelitian ini keadaan pasar/kondisi pasar diukur dengan menggunakan pendekatan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Boo Value Ratio (PBVR). Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham lebih dominan dibanding EPS. Oleh karena itu dalam analisis mengenai pergerakan harga saham, pe1timbangan tentang PER sangat penting terlebih dalam jangka panjang, PER lebih volatile dibanding EPS. Ketidakstabilan PER disebabkan oleh adanya perubahan required rete of return (k) dan gowth rate of dividend (g). Semakin besar PER,semakin besar kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan (lskandar Z.Alwi, 2003: 75) (dalam Joko Prayitno,2007). Salah satu pendekatan yang menggunakan nilai earnings untuk memperkirakan nilai instrinsik, adalah pendekatan PER, atau disebut juga pendekatan earnings multiplier. PER saham dapal dihitung dengan formula: PER Harga Saham Earning Per share A tau PER Closing price EPS Price to book Value (PBVR). Menurul lskandar (2003) (dalam .loko Prayitno,2007) bahwa Price to Book Value atau PBVR menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi ratio ini, berarli pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBVR dihitung dengan formula: 24 PBVR Harga Saham Book value Per share Atau PBVR Closing Price Ekuitas per saham Untuk perusahaan yang be1jalan baik, umumnya ratio PBVR mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai olch pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membelinya. Sehingga pennintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham naik. Menurut Weston dan Brigham (2001 :174), Profitabilitas juga merupakan variabel yang mempengaruhi strnktur modal. Menurut Weston dan Brigham (200 I), perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini discbabkan dengan profitabilitas yang tinggi tersebut, memungkinkan bagi perusahaan melakukan perrnodalan dcngan laba ditahan saja. Akan tetapi tidak itu saJa~ asun1si yang lain n1engatakan dengan profitabilitas yang 25 tinggi, berarti bahwa laba bersih yang dirniliki perusahaan tinggi, rnaka apabila perusahaan rnenggunakan hutang yang besar tidak akan berpengaruh terhadap struktur modal, karena kemampuan perusahaan dalam membayar bunga tetap juga tinggi. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini juga pernah dilakukan penelitian empiris oleh Moh'd (1998) dalarn Sujoko,2007) yang mununjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.Dalam penelitian ini profitabilitas diwakili oleh Return On Equity (ROE) dan Return On Invesment (ROI). Return on asset (ROA) yang sering disebut juga sebagai return On investment (ROI) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasia ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas/ profitabilitas yang lainnya. ROA atau RO! diperoleh dengan cara rnembandingkan antara net income after tax (NIAT) tcrhadap total asset. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar (Robbert Ang, 1997: 18.32 - 18.33). Secara matematis ROI dapat dirumuskan sebagai berikut: 26 ROI NIAT Total Asset NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau ada keuntungan hak minoritas harus ikut diperhitungkan. Total assets merupakan total asset pada periode laporan yang berakhir pada 31 desember. Rasio kedua dari rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak atau net income afier tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modal pernilik. laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh sernakin efisien perusahaan. perusahaan Semakin tinggi menggunakan ROE modal menunjukkan sendiri untuk mcnghasilkan laba atau keuntungan bersih. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efcktivitas perusahaan di dalam mcnghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ckuitas (shareholders· equity) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat diformulasikan sebagai berikut: ROE NIAT Equity 27 Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal yang diteliti pacla penelitian ini aclalah : (I) PER; (2) PBVR; (3) ROE, clan (5) ROI . Variabel-variabel tersebut diambil dari laporan keuanagan perusahaanperusahaan yanag listing di BE! selama periocle penelitian yaitu tahun 2007 clan 2008. B. Returu Saham Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan re/urn, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang clihaclapinya. Menurut Brigham (1999: 192), pengertian dari return aclalah "measure the .financial performance of an investment". Pacla penelitian ini, re/urn cligunakan pacla suatu investasi untuk mengukur basil keuangan suatu perusahaan. Horne clan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan re/urn sebagai: "Re111m as ben~fit which related with 011 ner thal includes cash dil·idc11d hrs! year which is paid, together with market cost appreciation or ""f'it"I gui11 ll'hich is realization in !he end of the year". lvlenurut Jones (2000: 124) "re/urn is yield clan capital gain (loss)". (1) Yield, yaitu cash }low yang clibayarkan secara periodik kepacla pemegang saham (dalam bentuk cliviclcn). (2) C'apital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pacla saat pernbelian dengan harga saham pacla saat penjualan. Hal tersebut cliperkuat oleh Corrado clan Jordan (2000:5) yang menyatakan bahwa "Return fi'om im·c.1·1mcn/ securiry is cashf/011• and capital gain/loss". !3crdasarkan penclapat yang telah clikernukakan, dapal diambil saharn investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss. Dividen rnerupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Capital gain/loss dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperolch capital gain, sedangkan bila yang te1jadi sebaliknya maka investor dikatakan memperoleh capital loss. lnvestor akan sangat senang apabila mendapatkan re/urn investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu .. Oleh karena itu, investor rnemiliki kepentingan untuk mampu mernprediksi berapa besar investasi mereka. Investor selalu mencari alternatif investasi yang mernberikan return tertinggi dcngan tingkat risiko tertentu. Mengingat risiko yang melekat pada investasi saham lebih tinggi dari pada invcstasi pada pcrbankan, return yang cliharapkan juga Jebih tinggi. Hal ini scsuai dengan tcori investasi olch Widiatmodjo (2000:84). Mcnurut Jogiyanto (2000: I 09) Rerun1 saham di,bedakan menjacli dua: (I) return realisasi merupakan return yang telah !erjadi, (2) return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian re/urn, bahwa return suatu saham adalah basil yang diperoleh dari investasi clcngan cara mcnghi!ung selisih harga saham periocle be1:jalan dengan periocle sebelumnya dengan mcngabaikan dividcn, maka dapat ditulis rumus: Ross et al. (2003:238) 29 P, - P,.1 R;= P,.1 keterangan: R; = Return saharn P, = Harga saharn pada periode t P,. 1 = 1-larga saham pada periode t-1 Sclain return saham terdapatjuga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan rumus: Jogiyanto (2003 : 232). fHSG , - IHSG IHSG 1-1 1-1 kcterangan: l<.m = J?_eturn pasar IHSG 1 = lndeks harga saham gabungan pada periode t (Bullish) IHSG 1. 1 = lndeks harga saham gabungan pada periode t-l (Bearish) Dahn penelitian ini penulis menggunakan rurnus Ross ct al. (2003:238) untuk rnengertahui return yang di peroleh pada saat lndeks l-larga Saharn Gabungan mcngalami kcnaikan (hullish) sepanjang tahun 2007 dan pada saat lndeks l-larga Saharn mengalami periodc penurunan (bearish) tahun 2008. 30 C. Scjarah (IIISG) Pada tanggal I April 1983, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai indikator pergerakan harga saham di BEL [ndeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saharn preferen yang tercatat di BEi. Hari dasar untuk perhitungan IHSG adalah I 0 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan dengan nilai dasar I 00 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.Dasar perhitungan IHSG adalah jmnlah nilai pasar dari total. saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian setiap saharn tercatat (kccuali untuk perusahaan yang berada dalarn program restrukturisasi) dengan harga di BEi pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut: (www.yahoofinance.com,2009) IHSG = :E (Harga Penutupan di Pasar Reguler x Jurnlah Saharn) x I 00 Nilai Dasar D. Rasio Keuangan Rasio-rasio keuangan dapat dikclompokkan kc dalam lirna katcgori, yaitu Rasio Likuiditas (liquidity ratio), Rasio Aktivitas (Activities ratio), Rasio Rentabilitas (pnJjitability ralio), Rasio Solvabilitas (So!vem:v ratio), dan Rasio Pasar (111urke1 ratio) (Robbert Ang, l 997:23-24). Dalam pcnelitian ini tidak semua kelompok rasio tcrsebut digunakan untuk menganalisis. Adapun rasio dan karakteristik keuangan yang digunakan adalah : 31 1. Rasio Solvabilitas (Solvency ratios) Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka-panjang saat utang jatuh tempo. Hams diperhatikan struktur pendanaan jangka panjang dan struktur operasi setiap perusahaan yang diminati. Pertimbangan finansial penting lainnya adalah solvabilitas keuangan, yaitu bcsarnya hutang dalam struktur modal perusahaan. (Struktur modal adalah campuran dan sumb<0r-sumber dana jangkapanjang yang digunakan oleh perusahaan.) Keadaan solvabel juga bcrgantung dari daya untuk menghasilkan; dalam jangka-panjang perusahaan tidak dapat membayar utangnya kecuali perusahaan menghasilkan laba. Suatu struktur modal yang di-leverage, membebani perusahaan dengan beban bunga tetap yang menyebabkan pcnghasilan mcnjadi tidak mantap. Utang yang berlebihan dapat juga mcnyulitkan pcrseroan untuk mcminjam dana pada suku bunga wajar saat pasar uang sedang ketat. Rasio Solvabilitas berl'ungsi untuk menunjukkan kcmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga Leverage Rarios. Karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman untuk memperoleh keuntungan. (Robbert Ang, 1997:34). Rasio hutang terdiri dari salah satunya Debi-equity ratio/Debt ro fotal Equity ( DER/DTE ) merupakan salah satu rasio dalarn kelompok Rasia Solvabilitas. Dan merupakan indikator clari proporsi hutang perusahaan 32 terhadap investasi pemegang saham. DTE ini mencerminkan resiko keuangan perusahaan yang ditempatkan pada pemegang saham sebagai hasil dari financial leverage makin besar (Reilly, 1989). Total Debts Debt toTotal Equity Total Shareholder "s Equity Rasio ini mengungkapkan apakah perusahaan memiliki utang dalam j umlah besar dalam struktur modalnya. Utang yang besar berarti bahwa peminjam harus membayar bunga berkala yang cukup besar ditambah dengan pokoknya Demikian pula, perusahaan yang dibebani utang banyak berisiko lebih besar untuk kehabisan clana kas di masa-masa yang sulit. Penafsiran rasio ini bergantung clari beberapa variabel, tennasuk rasio dan perusahaan lain dalam industri, tingkat akses ke penarnbahan pendanaan utang clan kemantapan clari opernsi. Dalarn kaitannya clengan struktur modal clan biaya modal, DTE aclalah alat ukur yang relevan cligunakan investor, karena DTE merupakan perbm1dingan antara total kewajiban (hutang/debl) dengan total modal sencliri. Beberapa teori mengatakan variasi DTE berhubungan dengan berbagai faktor stucli yang dilakukan oleh Scott (2000) mengatakan balnva jenis clan sifat bisnis merupakan faktor yang rnenyebabkan perubahan DTE. Myers (1977) rnengernukakan bahwa rasio hutang jangka penclek mungkin berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan. 2. Market Ratio Rasia yang digunakan dalam menilai pasar, di antaranya adalah Price Earning Ratio (PER) & Price to Book Ratio (PBVR). PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. (Sutrisno,2000) Rumus yang digunakan adalah : Harga Pasar Saham PER= Laba per Lembar Sahan1 Faktor-faktor yang mempengaruhi PER diantaranya adalah: tingkat pertumbuhan laba, Dividend Payout Ratio, dan lingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.Hubungan faktor-faktor i:ersebut terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positiC Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan di masa yang akan datang clilihat dari pe1tumbuhan laba, dengan laba pcrusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi 1nenunjukkan earning jJer share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada pcrusahaan tersebut schingga saha1n-sahan1 34 dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena sahamsaham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar. b. Sernakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), sernakin tinggi PER nya. DPR rnerniliki hubungan positif dengan PER, di mana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mang.::jar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER. v. Semakin tinggi required rate of return (r) sernakin rendah PER, (r) mcrupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebutjuga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham tersebut clan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya. Sedangkan Price 7'o Book Value Ratio (PB VR) Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar rasio ini 111engga1nbarkan kepcrcayaan pasar akan prospek perusahaan 35 tersebut .Menurut Bodie, Kane dan Markus (1996: 576) bahwa analis pasar modal mempe1timbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman.Rumus untuk menghitung Price to Book Value Ratio adalah sebagai bcrikut ; Harga Saham PBVR= Book value Per share 3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas (PNijitabilitas Ratios) Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan cli dalam menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang baik dan laba atas investasi rnenjadi indikator tentang kesehatan keuangan dan efisiensi manajemennya. Penghasilan yang buruk merusak harga pasar saham maupun dividen .. Rasio ini antara lain terdiri dari Return On Equity (ROE) dan Return On invesment (ROI). Rasio Rcntabilitas (Profitabilitas) menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan atau merupakan hasil akhir bersih perusahaan dari berbagai kebijakan ctan keputusan yang telah diambil. Dalam penelitian ini Rasio Rentabilitas (Profitabilitas) diwakili oleh Return On Equity & Return On invesment. Laba Bersih Sesudah Pajak Re1urn On Equity ,.c Total Ekuity 36 Laba Bersih Sesudah P(ljak Return On invesment = Total Investasi/Asset E. Analisis Fundamental E. A. Koetin (1997: 413) menyatakan bahwa nilai sebuah saham sesungguhnya ditentukan oleh kondisi fundamental emiten.Rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisa saham kaitannya dengan return saham dalam penelitian ini adalah ;Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value Ratio (PB V), Debt to Total Equity (DTE), Return On Equity (ROE).dan ReturnOn Invesment (ROI). I. Price Earning Ratio (PER) Mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Perusahaan yangmemungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar. demikian pula sebaliknya (Gibson, 1992:380-381, dalam Prayitno,2007) PER mcnunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima (l-larahap, 2001 :31 0) Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mengharapkan pertumbuhan dividen yang tinggi, saham memiliki rcsiko yang rendah dan investor puas dengan penclapatan yang tinggi serta perusahaan mengharapkan pertumbuhan dividen daripacla proporsi laba yang tinggi. 37 2. Price to Book Value Ratio (PBVR) Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhrudin, 2001:303). Rumus PBVR adalah sebagai berkut; PBVR= Harga Saham Book value Per share 3. Debt to Total Equity (DTE) Salah satu tolak ukur slruktur modal perusahaan ditunjukkan oleh leverage keuangan. Pengukuran leverage dalam penelitian ini dengan menghitung Debt to Total Equity (DTE) yang mana DTE Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapal menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. 4. Return On Equi(V (ROE) Menunjukkan bcrapa perscn dipero!eh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini semakin baik. (l-Iarahap, 200 I :305). ROE yaitu rasio antara laba setelah pqjak atau net income qfier tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh pcrusahaan. Semakin linggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk rnenghasilkan laba atau keuntungan bersih. Return on Equitv (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian pcrusahaan atau efektivitas pcrusahaan di dalam 38 menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders' equi1y) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat diformulasikan sebagai berikut: EAT ROE Equity ROE Return On equity EAT Laba bersih setelah pajak (Earning after tax); Equity = Equity merupakan shareholders' equity pada periode pengamatan akhir tahun. 5. Return On lnvesment (ROI) Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Sutrisno 2000;267). Menurut Munawir (2000;89), analisis ROI dalam analisis rasio kcuangan memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio kcuangan yang bersifat mcnyeluruh (komprehensif). Analisis ROI lazim digunakan oleh pihak manajcmen untuk mengukur efcktivitas opcrasi perusahaan secara menyeluruh. ROI merupakan salah satu bentuk ras10 profitabilitas perusahaan dalan1 yang digunakan n1enghasi!kan unluk keuntungan mengukur kemampuan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditana1nkan dala111 aktiva yang digunakan untuk 39 operasional perusahaan. Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Sebutan lain untuk rasio ini adalah net operating profit rate (!l return atau operating earning power. F. Penelitian Terdalrnlu Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan analisis finansial (rasio keuangan), struktur modal dan return saham 1. Kaitannya clengan return saham a. Penelitian O'Connor (l 973) tentang dampak pengumuman laporan keuangan terhadap harga saham di Amerika yang menyimpulkan bahwa laporan keuangan mampu memprediksi harga saham .. b. Penelitian Rosenberg, Reid clan Lanstein ( 1985), yang menemukan bahwa return mempunyai hubungan yang positif dengan rasio antara book value pada saham-saham Amcrika. Chan, Hamao dan Lakonishok ( l 991) rnenemukan hubungan yang kuat antara BE/ME dengan return saham di Jepang. c Penelitian Machfoed (1994), dari hasil penelitiannya alas saham-saham manufaktur selarna periode 1989-1992 menemukan bahwa ada l 3 rasio keuangan yang berguna untuk mernprediksi laba. 40 d Penelitian Utama dan Dewiyani (1999), penelitian dilakukan antara tahun 1994-1996 menemukan bahwa beta dan PER tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan return saham, MBV dan ukuran perusahaan mempunyai korelasi yang negatif dengan return saham. e. Penelitian Teguh Prasetya (2001), penelitian ini dilakukan mulai Desember 1995 sampai dengan April 2000 dengan sampel I 00 perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel Debt to Total Asset (DTA) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return pada saat pasar bullish dan bearish. Pengaruhnya positif pada saat bullish dan negatif pada saat bearish Secara Overall Pooled Section, variabel BP P (Book Value Per Price) berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham, variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan pada periodc bearish. Kelemahan penelitian ini adalah dalam proses penentuan periode bullish dan Bearish yaitu dengan cara: Apabila IHSG akhir talum lebih besar dari pada lHSG awal tahun, maka dikatakan IHSG mengalami bullish, sebaliknya apabila IHSG awal tahun lebih besar dari IHSG akhir talum, maka dikatakan bahwa IHSG mengalami bearish. Menurut penulis, ha! ini merupakan kelemahan yang cukup berarti, karena periode bullish dan bearish merupakan sorotan yang utama. Untuk itu penulis mencoba untuk melanjutkan penclitian ini dengan penentuan hullish dan bearish sesuai dengan pendapat Widoatmodjo. 41 f. Penelitian Ahmad Rodoni dan lndoyama Nasamdin (2002),penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 1994-2001,dengan judul Tingkat Keuntungan Saham dan Beberapa Variabel Keuangan pada perusahaan sektor retail,hasil dari penelitian ini adalah bahwa PER (Price Earning Ratio) tidak berpengaruh sccara signifikan terhadap keuntungan saham yang di sesuaikan pasaran sector retail di BEJ. g. Penelitian Budi Rusman Jauhari & Basuki Wibowo(2004) denganjudul Analisis pengaruh fundamental terhadap return IHSG pada periode bullish dan bearish lndeks Harga Saham Gabungan, penelitian ini menggunakan empat variabel indepent yaitu PER,PBV,DTE dan ROE dan satu variabel dependen yaitu Return saham pada periode bullish dan bearish.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa analisis fundamental dengan rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap retum saham pada periode bullish dan bearish lndeks Harga Saham Gabungan. Se lain ha! tersebut disimpulkan juga hal-hal sebagai bcrikut: I). Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh positif tctapi tidak signifikan terhadap return saham baik pada pcriode bullish maupun pada pcriode bearish lndeks Barga Saham Gabungan. 2). Price to Book Value Ratio (PJJV) mempunyai pcngaruh negatif signifikan terhadap return saharn baik pada periode bullish maupun pada periode bearish Indeks Harga Saham Gabungan. 42 3). Debt to Total Equity (DTE) mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap return saham baik pada periode bullish maupun pada periode bearish Indeks Harga Saham Gabungan. 4). Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham baik pada periode bullish maupun pada periode bearish lndeks Harga Saham Gabungan. h. Penelitian Ahmad Rodoni (2006),dengan judul Analisis Fundamental dan Teknikal Terhadap Return Saham.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa PER (Price Earning Ratio) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham ~· Kaitannya dengan Struktur modal a. Penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et al. (2000) dengan judul "Faklor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Struktur Modal di Industri Manufaktur di Amerika Serikat tahun 1982-1992. Variabelvariabel yang digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah ukuran perusahaan. tingkat perturnbuhan asset, non-debt tax shield, rasio aktiva tetap, profit margin. beban risel dan pengembangan, beban periklanan, beban penjualan dan resiko bisnis. Jurnlah perusahaan yang ada dalam penelitian ini adalah 362 perusahaan sarnpel yang dibagi kedalam 19 industri. 1-lasil penelitian ini mernbuktikan bahwa tingkat pertumbuhan dari asset, rasio aktiva letap, beban riset clan pengembangan dan beban periklanan cukup kuat mempengarul1i struktur modal. Selain itu, 43 penelitian ini rnembuktikan bahwa terdapat hubungan antara resiko perusahaan dengan leverage perusahaan. b. Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Rajan & Zingales ( 1995), yaitu meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal dinegara-negara G-7, dimana faktor-faktor tersebut tclah di identifikasi oleh Harris & Raviv (1991). Variabelvariabel tersebut adalah tangible assets, rasio market to book, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Hasil penelitian tersebut merupakan kosistensi dari banyak penelitian sebelumnya di Amerika Serikat. Penelitian ini membuktikan bahwa tangibility, ukuran perusahaan, mempunyai hubungan positif dengan struktur modal. Sedangkan profitabilitas rnemiliki hubungan negatif terhadap struktur modal perusahaan. c. Pada tahun 200 I, Ozkan tel ah melakukan penelitian tentang Faktorfoktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Penelitian dilakukan selama pcriode 1984-1996 dengan sampel 390 pcrusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Hasil penelitian menyebutkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif terhadap struktur modal, tingkat non-debt tax shield mempunyai hubungan negatif tcrhadap slruklur modal, likuiditas perusahaan mempunyai pengaruh negalif terhadap slruktur modal, yang terakhir bahwa profitabilitas 44 perusahaan berpengaruh negatif terhadap keputusan struktur modal perusahaan. d. Penelitian yang dilakukan oleh Sartono (1999) denganjudul penelitian "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal" (perusahaan manufaktur di BEJ tahun 1994-1997). Sartono meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada 61 perusahaan manufaktur yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan merupakan data periode 1994-1997. variabel··variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt/total Assets (DTA), Fixed Assets/Total Assets (FTA). Market to Book Ratio (MT13), Jn Net Sales (lnSa/es), dan EBJT/Total Assets (ROA), Real Sales Growth Rate (GRSJ, dan Selling Expense/Sales (SES). Hasil penelitian menjelaskan bahwa clalam periode waktu tahun l 994-1997 hanya faktor Size, Prr!fitabilitas clan Growth yang terbukti mempengaruhi struktur modal. Scdangkan faktor tangibiliry of' assets, growth opportunities dan uniques tidak tcrbukti rnernpengaruhi struktur modal. c. Pcnelitian dengan judul "Faktor-faktor yang mempengaruhi srruktur modal pada perusahaan menufaktur yang ada di Bursa Elek Jakarta" juga pernah dilakukan oleh Rizal (2002) dengan periode penelitian tahun 1995-1998. Dalam penelitian tersebut sebagai variabel indepcndennya adalah Tangible assets, lilwiditas perusahaan, Market to Book Value (IilBV). Size. Grmvth, dan provitabilitas. Hasil dari penelitian tcrsebut adalah profltabilitas, growth, dan tangible assets 45 mempunyai pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. Sedangkan MB V dan size berpengaruh positif terhadap struktur modal. f. Penelitian yang dilakukan oleh Rio Bahtian Sakti (2002) (dalam Januarito Aditia,2006) dengan judul "Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Operating Leverage, Projitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struk'tur Modal pada lndustri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta". Data yang digunakan merupakan data periode tahun 1994-1999. dalam penelitian tersebut terbagi 2 periode yaitu periode sebelum krisis moneter (1994-1996) dan periode setelah krisis moneter (1997-1999). Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Rio ini sebagai variabel independennya adalah tangible assets, size, operating leverage, profitabilitas, likuiditas, dan growth. Hasil dari penelitian tersebut adalah pada periode sebelum krisis ( 1994-1996) terbukti bahwa size mempunyai hubungan positif terhadap struktur modal dan 1ikuiditas mempunyai hubungan negatif tcrhadap struktur modal. Scdangkan pada periode setelah krisis ( 19971999) tcrbukti bahwa size mcmpunyai hubungan positif terhadap struktur modal, sedangkan likuidilas mempunyai hubungan negatif terhadap struktur modal. Dan hasil dari keseluruhan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan lndustri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta pada masa sebelum krisis moneter ( 1994-1996) clan sesudah krisis monetcr ( 19971999) adalah berbeda. Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa 46 penelitian terdahulu dengan mengembangkan model penelitian dengan metode path analysis mengingat metode path analisis adalah perkembangan dari regresi. G. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan pada saat !HSG mengalami bullish sepanjang tahun 2007 dan mengalami bearis pada tahun 2008 dan data yang digunakan adalah laporan keuangan bulanan yang berakhir pada 31 Desember peusahaanpeusahaan yang listing di BE! tahun 2007 dan 2008. Data-data yang dikumpulkan diambil dari !DX (Bursa Efek Indonesia). Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel endogen (endogeno11.1) yaitu Struktur modal, Return saham pada periode bullish dan Return saham pada periode bearish dan empat variabcl eksogen (eksogenous) yaitu; Price Earning Ratio (PER),Price lo Book Value Ratio (PBVR), Return On Equity (ROE), dan Return on fnvesmenr (ROI). Semua variabel eksogen tersebut diduga mempunyai pengaruh clan hubungan secara signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap variabel endogen yaitu struktur modal, Return saham periode bullish dan Rerurn Saham pada periode bearish lndeks Harga Saham Gabungan. Setelah variabel-variabel tersebut diperoleh kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis jalur (pmh analsis),metode ini digunakan untuk melakukan peramalan nilai variabel endogen apakah setiap variabel eksogen Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value Ratio (PBV), Re/urn On Equit)' (ROE), dun Return 011 lnvesmenl (ROI) mempunyai 47 hubungan signifikan antar variabel eksogen ,dan apakah setiap variabel eksogen mempunyai hubungan signifikan terhadap variabel endogen yaitu struktur modal,Return saham pada periode bullish dan bearish,baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar lebih mudah dipahami di awah ini penulis gambarkan bagaimana kcrangka berfikir dalam penelitian ini. Garn bar 2.1 Kerangka pemikiran PER RETURN SAHAM PADA PERIODE [ BULLISH PBVR STRUKTUR MODAL (DTE) ROE ROI RETURN SAl-!AM PADA PERIODE [ BEARISH 48 H. Rum usan Hipotesis 1. Ho: b 1, b1, b3, b4, bs = 0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Return On equity, dan Return On Invesment) tidak mempunyai hubungan secara langsung baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel endogen (struktrur modal /DTE). H 1 : b 1, b2, b3, b4, bs f 0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price lo Book Value Ratio, Return On equity, dan Return On lnvesment) mempunyai hubungan secara langsung baik secara. parsial maupun simultan terhadap variabel endogen (struktrur modal). 2. 1-1 0 : bi. b 2, b3, b4 , b5 = 0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Return On equity, dan Return On Invesment) tidak mempunyai hubungan secara tidak langsung melalui variabel intervening (slruktur modal ). baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel endogen ( return saham pada periodc bullish ) l-l 1 : bi. b1, b,, b4, b5 f 0, Variabcl eksogcn (Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio. Return On equity, dan Return On lnves111ent) mempunyai hubungan secara tidak langsung melalui variabel intervening (Struktur modal). baik secara parsial maupun simullan 49 terhadap variabel endogen ( return saham pada periode bearish ) 3. Ho: b1, b2, bi, b4, bs =0 Antar variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Return On equity, dan Return On Invesment) masing-masing tidak mempunyai hubungan secara langsung. H 1 : b1, b2, b3, b4, bs t 0, Antar variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Return On equity. dan Return On Jnvesment) masing-masing mempunyai l]ubungan secara langsung. 50 BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN r-·-·-- - ! PERJllll.JST 11\KJV>N U' L---------· _ _ _ .- --- - - ,,,'\,_il1M,__ A. Ruang Linglrnp Penelitian .. ---~- ---~.,--.,-~~~="'""•·- S'r .t\HID ~~ Jili.1'{jUH II\ Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing di bursa efek Indonesia (BEi) selama period<: tahun 2007 sampai dengan Desember 2008. Di pilihnya periode tersebut karena tahun 2006 dijadikan sebagai tahun dasar untuk menghitung return saham. Selama periode tahun 2007 lndeks Barga Saham Gabungan mengalamai bullis (Naik), sedangkan pada tahun 2008 tepatnya mulai bulan september hingga bulan desember lndeks 1-!arga Saham Gabungan Mengalami bearish (menurun). Peneliti ingin menganalsis hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen serta ingin menganalsis bagaimana hubungan antar variabel eksogen. Variabel endogen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu slruktur modaL retum saham pada periode bullish dan return saham pada periode bearish yang di notasikan dengan Yl,Y2.Y3. Sedangkan variabel - variabel eksogen Price earning ralio (PER), Price lo Book Value Ratio (PBVR), Relurn On Equi1y (ROE) dan Relum On Imvesmenl (ROI) di notasikan dengan x 1, x2, x3, dan x4. 51 i ___J C. Mctodc Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dihara.pkan dibutuhkan data dan informasi yang mendukung penelitian ini. Data skunder dan informasi yang di butuhkan diperoleh dari; 1. Penelitian Laporan a). Laporan keuangan bulanan tahun dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. b ). Harga saham bulanan yang berakhir pada 31 Desember tahun 2006 sampai dengan 31 Desember tahun 2008. 2. Metode kepustakaan Metode kepustakaan yang di gunakan adalah jurnal, buku, website, dan metode kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. D. Metode Analisis I. ldentilikasi Variabel Terdapal dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel endogen dan variabel eksogen, variabel ekwgen dalam penelitian ini terdiri dari Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Retun On Equity, dan Return On lnvesment. Sedangkan variabel endogen terdiri dari Struktur Modal (DTE), Retum saham pada periode bullish dan return saham pada periode bearish. 53 2. Alat Analisis a. Pengertian Path analysis Analisis jalur merupakan bagian analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausal antarvariabel di rnana variabel-variabel bebas mernpengaruhi variabel tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih variabel perantara. (.Jonathan Sarwono, 2007: 147). Analisis jalur (Path Analisys) merupakan perluasan dari analisis regresi liniear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner. (Imam Ghozali, 2003: l 60). b. Asumsi dalam path anaysis Supranto dalam bukunya "Ana/is is Mulrivariat '", (2004:234-235) menuliskan bcberapa asumsi dalam analisis jalur. Berikut ini diuraikan beberapa asumsi yang perlu diperhatikan dalam analisis jalur: I). Variabel endogcn harus normal, paling tidak berupa skala interval atau yang paling baik skala rasio. 2). Seperli model linear lainnya, analisis jalur juga rnendasarkan pada hubungan variabel yang linear dan additive (bukan multiplicative). 54 3). Data psikometrik selalu mengandung kesalahan pengukuran. Seperti kita ketahui, data yang berasal dari kuesioner (daftar pe11anyaan) akan mengandung banyak kesalahan dari berbagai sumber. Maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas (validity dan reliability). (J. Supranto, 2004:234-235). Sedangkan menurut Sarwono Jonatan bukunya "Analisis dalam Data Penelitian Menggunakan SPSS ", (2007) persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis jalur adalah sebagai berikut; a). Semua variabelnya berskala interval b). Pola hubungan antar variabel bersifat linier c). Variabel-variabel resiudualnya tidak berkorelasi dengan variabel sebelumnya dan tidak berkorelasi satu dengan lainnya. d). Model hanya bersifat searah. c. Langkah -langkah dalam analsis path I). Menentukan model digram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan variabel seperti telah digambarkan pada kerangka berfikir. 2). Mencnlukan hipotcsis seperti yang telah dirumuskan diatas. 3). Mcnentukan persamaan regrcsinya. Apabila menggunakan SPSS, caranya adalah dengan menyelesaikan persamaan struktur dalam penelitian ini terdapat tiga persamaan struktur sebagaimana terlihat dibawah ini. Besarnya pengaruh dari suatu variabel penyebab ke variabel akibat clisebut 55 dengan koefisien jalur dan diberi simbol dengan Pyxi yang dirumuskan sebagai berikut: YI Pylxl + Pylx2 + Pylx3 + Py!x4 + €1 (Substruktur 1) Y2 = Py2x 1+Py2x2+Py2x3+Py2x4+Py2y1 + €2 (Substruktur 2) Y3 = Py3xl +Py3x2+Py3x3+Py3x4+Py3yl + €3 (Substruktur 3) Keterangan XI = Price Earning Ratio X2 = Price to Book Value Ratio X3 = Return On Equity X4 = Retrn On Jnvesmenl Yl = Struktur !Vloclal (DTE) Y2 = Return Saham pada periode bullish Y3 = Return Saham Pada Periode Bearish € = Error 4). Menafsir hasilnya a). Analsis regresi pada bagian ini analsis clibagi menjacli clua . pertama melihat hubungan secara gabungan dan yang kedua 111eli11at hubungan secara parsial. (1 ). Melihat pengaruh x 1. x2. x3, dan x4 secara gabungan terhaclap Yl, Y2, clan Y3 clapat dilihat pacla basil s1111111wry SPSS khususnya angka R square, clengan cam menghitung koefisicn clcterminasinya (KD) clengan menggunakan rurnus sebagai berikut (Sarwono.2007): KD=r 2 x 100%. (2). Untuk melihat hubungan variable eksogen xl, x2, x3 dan x4 terhadap YI, Y2, dan Y3 secara sendiri-sendiri/parsial digunakan uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengarnh digunakan angka Beta atau Standardized Coefficient. Agar mengetahui apakah model regresi yang digunakan sudah benar atau justru salah cliperlukan uj i hipotesis menggunakan angka F yang nantinya tertera dalam hasil otput SPSS. Dalam ha! ini pengt\iian dapat clilakukan dengan dua earn pertrnna, dengan membandingkan besarnya angka F penelitian dengan angka F tabel. Cara kedua aclalah dengan membandingkan angka taraf signifikansi (sig) basil perhitungan dengan taraf signifikansi 0.05 (5%). Cara pertama langkah-langkahnya adalah (a). Menghitung F penelitian yang di dapat clari output SPSS. (b ). Taraf signifikan 0.05 clan den\jat kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator= Jumlah variabel -1. (c). Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut ; .lika F penelitian > F tabel rnaka HO ditolak clan Hlditerirna . .lika F penelitian < F tabel maka I-Io diterirna dan Hlditolak. (d). Mengarnbil keputusan. Untuk cara keclua langkah-langkahnya adalah sebagai berikut; Penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0.05 clengan kriteria sebagai berikut : (a) . .lika sig penelitian > 0.05 maka HO di to bk dan H 1 diterirna. (b) . .Jika sig penelitian < 0.05 rnaka HO cliterima clan H 1 clilolak. b). Analisis Korelasi Pada bagian ini akan menganalisis korelasi antar variable x 1, x2, x3,dan x4 dengan khasil perhitungan SPSS. Untuk menafsir angka yang dihasilkan rneleui perhitungan SPSS maka di tentukan kriteria sebagai berikut (Sarwono jonathan,2007). (1). 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) (2). >0.25-0.5 korelasi cukup (3). >0.5-0.75 korelasi !mat (4). >0.75-1 korelasi sangat lrnat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Sr>fhl'llre SPSS .fiJr windows release l 6.0.0 (Statistical Product and Service Solution). Hasil perhitungan yang akan digunakan dalam pembahasan yaitu t hitung dengan tingkat signifikansinya l.p-value), F hitung dengan tingkal signifikansinya (p-valuc), koefisien korelasi(R), koefisien determinasi (R Square), Variance 111/lation Factor (VlF) dan Collinearity statistics tolerance value. E. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Endogen a). Struktur modal Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jamgka panjang saham preferen dan saham biasa.Struktur modal yang di targetkan adalah perpaduan antara hutang saham preferen dan saham biasa yang dikehenclaki perusahaan clalam struktur moclalnya,seclangkan struktur modal yang optimal aclalah modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko clan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham ( Dewi Astuti 2004: 17). Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan aclalah pembiayaan permanen yang tercliri clari hutang jangka panjang, saham preferen, clan modal pemegang saham (\Veston & Copeland, 2001: 19). Leverage (Struktur Modal). Struktur modal aclalah perbanclingan nilai hutang dengan nilai modal sencliri yang tcrcermin pacla laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Variabcl 1111 dinyatakan clalam rasio total hutang clengan peujumlahan total hutang clan modal sencliri pada neraca akhir talmn. Pengukuran ini mengacu clari penel itian Friend clan Lang (1988 ). Homaifor ( 1994 ), Suclarma (2003) clan Sujoko (2007). Untuk menclapatkan variabel Struktur Modal yang di notasikan clengan "Yl ", penulis mengacu pacla pengukuran ,. dengan membandingkan jumlah hutang dengan modal sendiri ( equity) agar diperoleh variabel ratio, mengingat dalam model path analysis variabel endogen yang paling baik yang akan diteliti sebaiknya berbentuk ratio (Supranto,2004:234-235). Formulasi yang cligunakan untuk menclapatkan variabel struktur modal aclalah sebagai berikut; = Debt lo total equity Total Hutang Ekuitas b ). Return saham pad a periocle bullis dan bearish Re1um saham pacla periocle bullish dan bearish sebagai variabel endogen yang clinyatakan clengan notasi "Y2" clan "Y3''. Return saham rnenurut Jogiyanto (2000: 107) merupaknn hasil yang diperoleh dari investasi. Rerurn dapat bcrupa relurn realisasi yang sudah tetjacli maupun relurn ekspektasi yang belum te1jadi namun diharapkan akan tetjadi di masa mendatang. Rerurn rcalisasi merupakan rerurn yang suclah terjadi. Rerurn realisasi clihitung berclasarkan data historis. Return ini penting karena cligunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan clan juga berguna sebagai clasar penentuan rel um ekspektasi clan resiko di rnasa clatang. Beberapa pengukuran return realisasi yang total, rerw·n relatil~ relum ban~ak digunakan adalah return kurnulatif, clan relurn yang disesuaikan. Narnun clalarn penelitian ini penulis hanya rnc1•.1Cokuskan pengamatan pada relum suatu saham tertentu. Re1111·11 suatu saharn adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode be1jalan dengan periode sehelumnya mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus: dengan Ross et al. (2003 :23 8). R; keterangan: R; = Re/um saham P, = Barga saham pada periocle t P t-1 - Harga saham pada periode t-1 Untuk periode bullis ditentukan tahun 2007, karena pada tahun tersebut incleks seclang mengalami kenaikan sebaliknya periode beurish aclalah tahun 2008 clirnana pacla tahun ini inc\eks sedang turun. Alasan rnernilih periocle bullis clan periocle bearish pac\a tahun tersebut karena sesui clengan lncleks Barga Saham Gabungan yang tertera pacla label I. I yang di c\ownlocl c\ari JSX/IDX (yahoolinance, 2009) 2. Variabel Eksogen Price earnina ,, ratio 1-Iarga Saham Earning Per share 1-Iarga Saham Price to book value ratio Book value Per share EAT Return On Equity Total Equitas Return On Invesment = EAT Total Aktiva BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objck Penelitian Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak pemerintah Hindia Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di Batavia. pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Pendirian bursa efek (stock exchange) di Batavia aclalah clalam rangka rnemupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. Bursa Batavia sempat clitutup selama periocle perang dunia pertama clan kemuclian clibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paraler di Surabaya pacla tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang pacla tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan bursa ini clihentikan lagi ketika le1jacli pcncluclukan oleh lcntara Jepang di Batavia. Pacla tahun 1952. tujuh tabun sctelah Indonesia memproklamirkan kemerclekaan. bursa saham clibuka lagi dengan n1en1perdagangkan sahan1 dan obligsi yang dilerbitkan oleh perusahaanperusahaan Belancla sebelum perang clunia. I<.egiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pcmerintah rneluncurkn program nasionalisasi pacla tahun 1956. Sejak tahun 1956 pemerintah tclah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal sebagai sarana pernbiayaan kegiatan ekonomi pada awalnya pemerintah menclorong penumbuhan pasar modal melalui pernberian fasilitas pcrpajakan, baik kepacla perusahaan-perusahaan yang go public maupnn para investor serta lernbagalernbaga penunjang yang terkait termasuk broker clan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito clan tabungan be1jangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu kemuclian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pcisar modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, clan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito clan tabungan be1jangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan pajak final alas tabungan, ternyata berdampak sangat positif terhaclap pasar modal, karena pendaptan masyarakat pemodal menjacli berkurang. sebingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalam n1enginvestasikan uangnya. Ticlak sarnpai tahun 1977. bursa saham kembali dibuka clan ditanclatangani olch Baclan Pelaksana Pasar Modal (Bapepmn), inslitusi baru diba\vah l)eparten1en l(euangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saharnpun mulai rneningkat clan mencapai puncaknya pacla tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar financial clan sector swasta. Pacla langgal 13 Juli 1992. bursa saharn cliswastanisasi menjacli PT. Bursa Efek Jakarta (BE.1). Swastanisasi bursa saharn menjacli PT. BEJ ini mengakibatkan beralihnya rungsi Bapepam menjadi Baclan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAiv!). Pacla 22 Mei 1995, BE.T meluncurkan Jakarta Automated Trading Sis/em (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem barn ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Tahun 2002, BE.J juga menerapkan perdagangan jarak jauh (remote meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar. trading), sebagai upaya kecepatan dan frekuensi perdagangan. Pada tahun 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Elek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi Bursa Efrk Indonesia (BEi). B. Dcskriptif Analisis 1. Dcskripsi Data Sampel Berdasarkan pengambilan sampel secara Stratified Clustered So111pli11g maka dapat diperoleh sampel sebagai bcrikut : a. Perusahaan tercatat di BEi tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 b. Data lapuran keuangan tersedia berturut-turut untuk laporan tahun 2007 sampai clengan tahun 2008. c. Perusahaan rnempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan n1enggunakan tahun buku yang bernkhir pada tanggal 31 Dcscmber. d. Perusahan mempuhlikasikan harga sahamnya baik melalui media elektronik maupun media cetak tahun 2006 samapi dengan 2008 .. Dari keterangan-keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu 88 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan nama perusahaan sebagai berikut: Tabel 4.l Sampel Data Penelitian 1 15 BCAP Bhakti Capital Indonesia Tbl( 16 BDMN 17 Bank Danamon Tbk I BFIN ...JJ?FI finance Indonesia Tbk I 18 I I BH!T '---· I Bhakti l--~ I Berlian Laju Tanker Tbk l~MRf ~ Bank Mandiri (Persero) Tbk I ~~--¥N1=!__~ Bank ---+!_BUD! 23 I I . L 1 Bumi Resources_Tbk______________ _ r -----------------····-- CEKA Caha)a KalbarTbk I r 1 26 .la~a Tbk · - - - - Bank Victoria Int L Tbk BVlC I 25--1-· L . .J Penna~a Tbk _______ Budi Acid k---~~24 l~-i_:_estama }bk I 19 I ..--------~ ! 1--·--- ·CP~J:'l---~ C. haroen Pokphancl lndonesia Tbk hs-- I ! 27 CTRS -t_<;jp~1trn Surya Tbk L---·---,_{:~i'R ~-:.___ [S:'itra Tubindo ·----·---·----------J ! ~~ I :I- ___ 1............. 32 1 J1 __ [)VLA _ 1 \. Dal).:_11_-Varia Laboratoria Tbk EP1vl.i' __ [_Ens"..' al l'ulf<l iVl<~galr,'.din_g [_bl~-- . ----1 I 111_I~f\~',~__ ! f0.t':'rin£0\\f_[ll1a11_at(lrr1~Ll1)' ___________l I-;;:;- __ __FA '0_ I _) _') 1 _ f'(l_st_~()_od i r1_d()_I1_':'Sl<l_Itil,_·__ __ l 1. ..,\ ···----- ---~ ' I 1 I -- ___ i~l~ll __ jl:'!':§_Mt0tic:'\g1_0 f_bl, ____ . - -----·! 3-1 I FOR lJ __ J_'ort~ne Indonesi(l_ Tbk _ _________ k .- _--\[ -'~______j_Gi\1!'~)_ _____C~_wa MakassarJ().'JiJ:sm f:-ev Tbk______ I 36 i I I , J I I GSMF ! Equity Development Investment i -···----___._.___L._·-··----·-------L·-·--"----~----·------·-··- . -··-------------~----~~--J 67 HMSP 38 _____ _!GAR 39 I !KB! I 40 ! !NA! I H !vi Sampoerna Tbk I I Kageo !gar Jaya Tbk I Sumi lndo Kabel Tbk --1 I fndal Aluminium lndustry Tbk l,_:-~----l INCO international Nickel Ind .Tbl~------·-- 1 INDR I lndorama Syntetics Tbk --- 1----o------- -r-1 43 ' ! lNDS l_Indospring Tbk ~ ! JECC [ Jembo Cable Company Tbk r44-- I I 45 r i JAPFA Tbk JPFA 46___ ------------·--------! 1--c:;--t KLBF --+~l11__c_Fa..r.i:irn Tbk______________ 47 I I 48 I LMPI. _J Langgeng Makmur Plastic I Tbk i I 49 [_ _ I )0 I \ __ _ _ _ _ 1 0 Ii _._,_ "''! 53 4 , ) J )8 ~ l LPlN___ \_M u l!_i_P_rin~_scj_<l~1ler<_1J_'ll_~-------------i j1V1 f_\lfi___ i' I --··· _ _ _ -i _Rvl_a_,;_i\'1 u1~1i_J11~9ne,sja Tio_!'___ _______ ___ _ ~ f_!"!il E~~l1Le_cd_1~1ill 'lb~---------- I _ 1 11\;li\_!Vl 11' _1 ;vt~:;.~Yl111~11_i~f_bJ<.__L§.aha111_!'rcfc ~':'11)________······--··------- --·-----1 1 l';~~=i::~ HI~::~~=~,'.~~--=--I I I I~::: _-1· i\'1_1'._i\11__1: I, --------11 1 __ _ +lc:'lJ:~S___ I Lau~a1~-L:~1a,sf_bk_._ ·- __________ ______ -·---1 I· ~ ._ __ II )6 ________ _1 l -~-LPG. I ___1 Lippo G.'cnera. I. lnsu.ra_nc_e Tbk I _ -~ I . LMSH-1_ Lion_lv!esh_t:'.:_Tbk _____ k:--- !)I f I _ j-r;~_§_l'1_ __ µ<-r_c.s_l~_9raha Sekurindo Tbk . 1 I I i______l_f\;U~FZ£-'.__Lf\'1£1:ckTbk__________ __ .I j 59 - - I MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk MREJ I Maskarai Reasuransi Ind. Tbk 60 61 I MTDE I -I I lvlerodata Electronics Tbk ··- i 62 67 JNBN _ 1- Bank Pan lnnodsia Tbk f'_i'J_l.!:::l_ \6 _ 8 Panin lns_urance Tbk ---·---- 1 ~-i-J~LF --1 Panin Life Tbk --------1 l kI 70___ ~SE I Pudjiadi & Sons Estate Tbk ·---·. I -----i--------· L_____ I POQ!:_ .. i_~_o_()_l_Advista lf1clorie_::ia Tb~--- ____ _ [~~__T;QP__ ~1djiadi Presti.g_e Limited_ !'bl~ 1-- __ I R§!c' --~Reliance Securities Tbk I 73 _______ _ i I' k----+SCCO ---+supreme Cable Manufacturi~ig_Co.Tbk i f 74 7 ~ I --{?_c::ivl1\ I +?uiya _c-~ra_iyl~~ia Ibk j __________ II l ______ _ I - __ ~ S DC P l_iylil~en11iun1_1~:1f>!111ij(:onln~,_l)k ___ 1 -J ------1 I :~------ISJ_l:'_!)____ \Si_e~a~__P_rodll_<:(;_Tbk, _____ ···--··ir· --------- I--------SMDR ----1L---·------Samuclera Indonesia Tbk . -- -------- ··--- ·-----1I ----·---------·-·--- ~ -~-: LS\!!11'1!!\ ..... 1 ?iric1rj\;las_i\!ll![ti_a1tl1c'l_·1-blz____ _ ----··· -----1 I1--,--c------·- --------· SMSM I Sdamat Scmpurna Tbk I r-------------·----·--------·---------1 I ~)0 'L. i I J1 SQBB --------·--- ----~-----·- -· . Bristol-i\/h·ers Squibb Indonesia Tbk I I ·-------'-----------·----·--··---·--·------·--~ 69 81 SQBI Bristol-Myers Squibb lndon esia Tbk SP) TC!D Mandom Indonesia Tbk 82 83 I TGKA 84 TKGA '85 TOTO L-I 86 TRST h7 TRUS 88 I Tigaraksa Satria Tbk -I I Toko Gunung Agung Tbk lI Surya Toto lndonesi~. Tb!~ [. Trias Sentosa Tbk ~ust Finance Indonesia Tbk- - - - · - I I TURI ~---~--- flunas Ridcan Tbk- - - - 2. Dcskripsi Ana!isis Data Perolehan data dari variabel-variabel yang diteliti. di antaranya aclalah: a. Price Earning Rmio (PER) Menurut Dahlan Siamat ( 1999:398), PER adalah indikasi mcngenai jangka \vaktu yang diperlukan untuk n1engen1balikan dana pada tingkat harga saha1n dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tcrlcntu. 1\larker !-)rice n.f·(:on1111on S'tnck Pl.'1<. iiornin:. .~- Per ,)hare b. Price to Book Value Ralio (PBVR) Menurut lskandar (2003) bahwa Price to Book Value atau PBVR n1enggan1harlan scbcrapa besar pasar 1nenghargni nilai huku sahan1 70 suatu perusahaan. Makin tinggi ratio ini, berarti pasar percaya akan prospck perusahaan tersebut. PBV dihitung dengan formula: PBVR = Harga Saham Book value Per share c. Return On Equity (ROE) ROE merupakan salah satu rasio dalam profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap Pengembalian modal aras yang ditanamkan ekuitas/modal pemilik sendiri perusahaan. dihitung dengan membandingkan antara laba bersih terhadap ekuitas perusahaan: Formula yang digunakan untuk melakukan perhitungan Re1urn On Equity (ROE) adalah scbagai berikut: ROE Laba Bersih Modal sendiri A tau ROE EAT Ekuitas l.,aba yang <lihasi!kan atas investasi berbcn1:uk n1oclal perusahaan dalani rasio keuangan yang dikenal return on equilJl atau ROE 1nengukur pGngen1balian absolut yang akan dibcrikan perusahaan kepada para pemcgang saharn atau pemilik perusahaan (Walsh,2004:57). ROE yang sG1nakin ringgi n1cnunjukkan bah\va investasi yang dilakukan pcinilik perusahaan 1nenghasi\kan rr!flftll sahan1 )lang seinakin tinggi. 71 d. Return On lnvesment (ROI) Return 011 asset (ROA) yang sering disebut juga sebagai return On investment (RO!) digunakan untuk mengukur efoktifitas perusahaan di dalam menghasi!kan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas/ profitabilitas yang lainnya. ROA atau ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara net income l'.!fier tax (NIA T) !erhadap total asset. Serna kin besar ROA atau ROI menu1tjukkan kinerja yang semakin baik, karcna tingkat kembalian semakin besar (Robbert Ang, 1997: 18.32 - 18.33). Secara matematis ROI dapat dirumuskan sebagai berikut: RO! NIAT Total Asset A tau ROI EAT Total Asset r. Leverage (Struktur Modal) Struktur modal adalah perbanclingan nilai hutang dengan nilai modal sendiri yang tercern1in pada laporan keuangan peruselhaan akhir tahun. \lariabcl 1111 dinyatakan da!an1 rasio hutang dengan 72 mernbandingkan total hutang dan modal sendiri pada neraca akhir tahun. Pengukuran ini mengacu dari penelitian Sudarma (2003) dan Sujoko (2007) .Rumusnya adalah sebagai berikut; = Debt to total equity Total H utan g Ekuitas g. Return saham bulish Menghitung return saham pada periode builiis yang digunakan adalah return tahunan tahun 2007 dimana pada periode ini adalah periode bullish (naik). dihitung dengan menggunakan rumus: R, = ( P1 - P1.1) P, .1 Di mana: Rt Re/urn saham Pl Harga sahmn pada periode t Pl-I h. -· Harga saham pada periode t-l Re111rn saham bearih f\,1enghitung return saha111 pada periodc hearf:.;h yang digunakan adalah retum tahunan lahun 2008 (periodc bearih).dihilung dengan 111enggunakan run1us: R, = ( P1 - P,.,) -15;":! Di n1ana: Rt Rerum saham Pt Harga saham pada periode t Pt-I Harga saharn pada periode t-1 73 C. Hasil dan Pembairnsa L Analisis Regresi a. Menghitung persamaan substrnktur 1 Y1 = Py l x I + Py L\.2 + Py Ix3 + Py ix4 + (' l (Substruktur i ) I). Koefisicn Determinasi ( R Square) bagian mi. dilakukan up koefisicn dctenninasi untuk 1nenggan1barkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabcl dcpcnden (cndogcn) yang dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi n1engetahui dari nilai variabe! independen (eksogen). koefisicn detern1inasi. n1aka akan Dengan dapat JTtcqjelaskan kcbaikan dari 111odel regrcsi daian1 n1en1prediksi variabel independcn (eksogen). l<.ocflslen deten11inasi atau /?:: dapat diliha1. pada label bcrikut: Tabel 4.2. Kncfisicu Determinasi I H2 ) r-Jtodel Surr1mary -·-i------- R • AdJ~St~·d R------------ l Square -~.. Std, Error of tr1e Estirnate .684 i .669 7 76845 ~~tors: (Con'St8nt), roi, pbvr. peUoC--··--~-~----- W odeJ_j__B_ '. Square : .~~) ; Dari label -l. I lerlihal bahwa bcsarnya aHgka R Square (r') 0.684. /\ngka terse.but dapat digunukan untuk 1ne! ~hat b1::sarnya pcngaruh PER. PBVR, ROE. dan ROI terhadap struktur modal dengan cara n1enghitung koi::fisien detern1inasi (_f(f)) dengan tnenggunakan KD=r 2 x 100% KD = 0.684 s. 100 % KD= 68.4 % Angka tersebut mempunyai nrnksud bahwa pegarnh PER, PBVR. ROE dan ROI terhadap Struktur modal (DTE) secara gabungan adalah 68,4% scdangkan sisanya sebesar J 1,6% ( 100 °io - 68.4 %) clipengaruhi olch faktor lain diluar penelitian ini. 2) Uji -- F Pada bngian ini akan diuji pcngaruh varibel eksogen (})rice Earning Ratio (PER), price to Book Value !tafio !PBVR).Relurn On Equity (ROE). Re/111'!1 On Jnvesmenf (ROl) terhadap Struktur rnodai (DTEl secarn keseluruhan (simultan). Hipotesisnya adalah: HO: Tidak ada hubungan linicr anlarn PER. PBVR. ROE, RO! dan Struktur n1odal. HI: Ada hubungan iinicr antara PER. PllVR, ROE, ROI dan Struktur 1nodaL I<ritcr!a untuk pengujisn ini adalah :: Jika sig penelitian <0.05 maka 110 ditolak clan Hl diterima Jika sig pene!itian >0_05 n1aka I-IO di1erin1a dan !-l 1 ditolak. Tabe! 4.3. Basil l!.ii F ANOVA(h) Surn of f a....el__~----+-S'--a"'.u_a_re'-'-s 1,_...,rvi....o.... Regression Residual L 10830.439 , 4 27C7.610 5008.946 \ 83 60.349 10.1..,"...,1--~-...,-10..,.8_39.384 1 a Predictors: (Constant), roi, pbvr, per, roe b Dependent Variable. cite 87 ----i---1 i , !\/lean--: _d_f__,Square : F 44 866 Sig~ ! .OOO(a) Dari tabel 4.2 dapat dilihat bhwa angka signifikansinya 0,000 < 0,05 maka HO ditolak clan H l cliterima. Artinya ada hubungan linier antara PER, PBVR, ROE. clan RO! clan Struktur modal. 3). Uji - t Pada bagian ini, dilakukan uji statistik r untuk menguji signifikan variabel bebas. apakah variabel-variabel bebas tersebut secara parsial rncrniliki hubungan clengan struktur modal. Sedangkan untuk melihat besarnya pcngarub dugunakan angka Beta atau Standardized Coefficient dibawah ini . Berikut adalah tabel basil regresi bcrganda dari 111asing-n1asing variabel cksogen. Tabel 4.4. Hasi U.ii-T Coefficients( a) Mo Unstandardized Coefficients -------·del Std Error Standardized Coefficients ! ~jg._ Std Error I 6.424 1.653 ' I - 274 .082 -.249 ' .960 249: 3.0i9 i .260 ' .155 , ~~:I 2 025: 046 8.825' Roi ___ _l_~~~j--~~~~~-3_9_'___ , .000 (Constant) Per ! B Pbvr 2 899 Roe 527 B 3.886: Beta -3.348 ' .000 ' a Dependent Variable. dte (a). Hubungan antara PER dan siruklur modal lJntuk n1e!ihat apnkah ada hubungan li.nier antara PE.i{ dan struktur 111oda! dapat dilakukan langkah-langkah ana!!isisnya adalah ff, i l (I). Menentukan hipotesis HO : Tidak ada hubungna linier antara PER dan Struktur modal. H1 : Ada hubungan tinier antara PER dan Struktur modal (2). Menghitung besarnya angka t penelitian Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar -3.348 (3). Menghitung angka t tabel dengn ketentuan : Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2. a1:au 88-2 = 86. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar 1,988 (4 ). Menentukan kriteria kriteria uji hipotesisnya : Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H 1 cliterima. Jika t penelitian < t label rnaka HO diterima dan HI ditolak (5). Membuat keputusan Didasrkan pada basil perhitungan. diperoleh angka t penclitian sebcsar -3,348 dengan tingkat signifikansi 0,001 > t tabel scbesar -1,988 sehingga HO ditolak dan HI ddtcrima • Artinya ada hubungan linier antara PER dan Struktur modal. atau bisn clisimpulkan bahwa 77 hubungan antara PER clan Struktur modal signifikan negatif sebesar -0.249 atau -24,90%. Hal ini tercennin dari angka signifikansi scbcsar 0,00 I yang lebih kecil dibanding 0.05 (b). Hubungan antara PBVR dan struktur modal lJntuk melihat apakah ada hubungan linicr antara PBVR dan struktur modal dapat dilakukan langkah-langkah anallisisnya adalah: (I). Menentukan hipotesis HO : Tidak ada hubungna linier antara PBVR dan Struktur modal H l : Ada hubungan linier antara PBVR clan Struktur modal (2). Mcnghitung besarnya angka t penelitian Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka penclitian sebesar 3.019 (3 ). Menghitung angka t ta be I dengn ketentuan : Taraf signifikansi 0.05 dan derajal kcbebasan (DK) dcngan ketentuan DK '" n-2. atau 88-2 ~ 86. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988 (4). Menentukan kriteria kriteria uji hipolesisnya: 7Q Jika t penelitian > t label maka HO ditolak dan H 1 diterima, Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan HJ ditolak (5). Membuat keputusan Berdasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian sebesar 3.019 dengan tingkat signifikansi 0,003 > t tabel sebesar 1,988 sehingga HO ditolak dan H 1 diterima, Artinya ada hubungan linier antara PBVR dan Struktur modal, atau bisa disimpu lkan bahwa hubungan antara PBVR dan Struktur modal positiff signifikan sebesar 0,249 atau 24, 90 %. (c). 1-lubungan antara ROE dan struktur modal Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara ROE dan struktur modal dapat dilakukan langkah-langkah anallisisnya adalah (I). IV!enentukan hipotesis HO : Tidak ada hubungna linier antara ROE dan Struktur modal. HI Ada hubungan linier antara ROE dun Struktur modal (2). IV!enghitung besarnya angka t penelitian Hasil penghitungan SPSS diperol.eh angka t penelitian sebesar 2.025. Mcnghitung angka t label dengan 7Q ketentuan : Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2,atau 88-2 = 86. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar 1,988 (3). Menentukan krileria kriteria uji hipotesisnya: Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H 1 diterima, Jika t penelitian < t label maka HO diterima dan HJ ditolak (4). Membuat keputusan Didasrkan pada hasil perhitungan, diperoleh anglrn t penelitian sebesar 2.025 dengan tingkat signifikansi 0,046 > t tabei sebesar I, 988 sehingga HO ditolak dan l-11 diterima. Artinya ada hubungan linier antara ROE dan Struktur modal, atau bisa disimpulkan bhwa hubungan antara ROE dan Struktur modal positiff signifikan sebesar 0. J 55 atau J 5.50 %. (d). Hubuugan antara ROI dan strnktur modal Untuk melihal apakah ada hubungan linier antara RO! dan s!ruktur modal dapat clilakukan langkah-langkah anallisisnya aclalah RO (1 ). Menentukan hipotesis HO : Tidak ada hubungna linier antara ROI dan Strnktur modal H 1 : Ada hubungan linier antara ROI dan Struktur modal (2). Menghitung besarnya angka t penelitian Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 8.825. Menghitung angka t tabel dengn ketentuan Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2, atau 88-2 = 86. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar I, 988. (3). Mencntukan kriteria krite.-ia uji hipotesisnya Jika t penclitian > l ta be I maka HO ditolak dan f-I 1 diterima, Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan Hl ditolak (4). Membuat keputusan Didasrkan pada basil perhitungan. diperoleh angka t penelitian sebesar 8.825 dengan tingkat signifikansi 0,000 > t tabel sebesar 1.988 sehingga l-IO ditolak dan Il 1 ditcrima. Artinya ada hubungan linier antara ROI clan Struktur modal, atau bisa disimpulkan bhwa hubungan antara ROI dan Struktur modal positiff signifikan sebesar 0.689 atau 68, 90 %. QI b. Menghit1mg persamaan regresi untuk substruktur 2 (Y2 = Py2x 1 + Py2x2 + Py2x3 + Py2x4 + Py2y l + C2(Substruktur 2) 1). Melihat pengaruh PER, PBVR, ROE. ROI dan Struktur modal (DTE) secara gabungan ierhadap return saham pada periode bullis. Unluk melihat pengaruh PER, PBVR, ROE, RO[ dan Struktur modal (DTE) secara gabungan terhadap return saham pada periode bu!lis. akan dilakukan dengan melihat hasil penghitungan dalam model summary, khususnya angka R square di bawah ini. Tahcl 4.5. Koefisien Dcterminasi ( R2 ) l\r1odel Summary ' fv1ode! H Adjusted R R Square .585(a) ; 343 ; Sq~1are .302 ' Std. Error of !he Estirnate 6.25470 a Predictors: (Constant), cite. roe, per, pbvr, ro1 Besarnya angkLl !<.. square {r 2 ) adalah 0.343. f\ngka tersebut dapat digunakan untuk meiihat besarnya pengaruh PER, P!3VR, ROE. f{()f dan Struktur 111odal (rYrE) secara gabungan terhadap return sahan1 pada pcriode hul!is. l)cngan cara n1cnghitung koefisicn l)eti~nninasi Ku~ (l<J)) dengan n1cnggunakan ru1nus sc.bagai berikut r' x I 00% 1\ngku tcrsebul 11H::1npunyai inaksuJ bah\va p::nghruh PE~l<... PB\/H.. l{()E, !<.()! dan StTuktur inodal (1)rrE) sccara gahung_an rerhadap R2 return saham pada periode bullis adalah sebesar 34,3 %. Adapun sisanya sebcsar 65.7% (100% - 34,3%) dipengaruhi oleh 1aktor lain atau dapai disimpulkan bahwa variable endogen lebih besar dipengaruhi oleh factor lain dibandingkan okh PER, PBVR, ROE. ROI dan DTE. l!ntuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau malah salah • diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F sebgaimana terlera daiam tabel dibawah ini. Tabel 4.6. Hasil Uji F ANOVA(b) l . Surnof Mt~an S uares i elf 5 Regression 167.!.418 Residual 3207.941 · 82 Total 4879.358 ! 87 S uarec.'_._.;_F_-'-'_S"-1"'----! 334 284 i 8.545 .OOO(a) 39 •21 ' 1 a'Predictors: (Coils'tant), dte, roe, per, pbvr, roi b Dependent Variable: returnbu!lis I--Iiotesisnya bcrbunyi sebagai bcrikut HO: Tidak ada hubungan iinier amara PER, PBVR. ROE. ROI dan Struktur rnodal dengan return sabain pada pcriodc hullis. I l I: J\da !rnbungan linier antara PER.PBVR,ROE.ROI dan Struktur inoda! dengan return saha1n pada periode hullis lVh~n1bandingkan b'2sarn;a angka taraf signifikansi sebesar 0,05 dcngan kriteria : Jika sig pcnclitian < 0.05 rnaka HO ditolak dan HI diterima. Jika sig penc!itian > 0.05 inaka I-fO diterirnn dan I.fl diiolak. Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 maka HO ditolak. Artinya ada hubungan linier antara PER, PBVR, ROE. ROI dan Struktur modal terhadap return saham pada periode bullis. 2) Metihat Pengaruh PER, PBVR, ROE, ROt dan Struktur modal secarn parsial terhadap retum saham pada periode Bullis. Untuk melihat besarnya pengaruh f'ER,PBVR,ROE.ROl dan Struktur modal terhadap return saham pada periode hullis secara sendiriscndiri I parsial, digunakan uji T. Adapun untuk mclihat besarnya pengaruh dig@akan angka Beta atau Standardized Coefficient dibawah ini : Tabel 4.7. Hasi UJi -T Coefficie-nts{a) ~Aod J el I II i (Constant) Unstandardized Coefiicienis B 5.02 5 Std. Error Per .011 I Pbvr Roe I Roi I 668 .005 485 Ia Dependent Variable: returnbullis (aL Ole l-iubungnn .025 antara 1_447 ! -----r~ Standardized Coefficients . Sig. Std. Error Beta B --------- 3.473 070 - () 19 ' i .001 - 161 312 814. '104' 820: 415 215 ! -003 : ~.024 ! 981 149 : 513 : 3.253 : 002 .088: .045: 284 .777 PEH. (L:1n return sahan1 ! pada periode bul!is Untuk melihat apakah ada hubungan linier amara PER dan return saha1n pada perinde hullis .dapai dilakukan dengan iangkah-!angkah ana!isis scbngai bi:rikut: 84 (1 ). Menentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara produk dengan return saham pada periode bu//is HI: Ada hubungan linier antara produk dengan return saham pada periode bullis. (2). Menghitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar -0, 161. (3 ). Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan : taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2 atau 88-2=86 dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988. ( 4 ). Menentukan kriteria Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan 1-ll diterima Jika t penelitian < t label malrn 1-10 diterima dan I-I I ditolak ( 5) Mernbuat keputusan Berdasarkan basil perbitungan ,cliperoleh angka t penelitian sebesar -0,161 < t tabel sebesar -1,988 sehingga HO cliterima clan I-11 ditolak . Artinya tidak ada bubungan linier antara PER clan return saham pnda periode hu/lis. rI ' t PE: Rlfl'LIST " ' . lit~ Sl'Y AH I fl ,;,w.••v·•' '""--" ···-··---···-·········--··' Besarnya pengaruh PER terhaclap return saham pacla periocle bullis sebesar -0, 19 atau -0,.19 % . (b).Hubungan antara PBVR clan return saham pacla periocle bullis Untuk melihat apakah acla hubungan linier antara PBVR clan return saham pada periocle bullis .dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (1 ). Menentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara PBVR clengan return saham pada periode bull is 1-11: Ada hubungan linier antara PBV R dengan return saharn pada periocle bul/is (2). Menghitung besarnya angka t penelitian 1-Iasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelilian sebesar 0,820 (3 ). Menghitung besarnya angka t tabel dengan kelenluan: laraf signifikansi 0,05 clan Derajal kebebasan (DK) dengan kelentuan DK=n-2 alau 88-2 = 86 dnri ketentuan tersebut diperoleh angka t label sebesar 1.988 (4). Menentukan kriteria .lika t penelilian > t tabel rnaka HO ditolak clan H l diterirna .lika t penelilian < t label rnaka HO diterirna dan Hl ditolak. (5). Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleh angka t penelitian sebesar 0,820< t tabel scbesar l,988sehingga HO diterima dan Hl ditolak . Artinya tidak ada hubungan linier antara PBVR dan return saham pada periocle Ind/is. Besarnya pengaruh PBVR terhadap return saham pacla periocle bullis sebesar 0,104 atau 10,40% .. (c). Hubungan antara ROE clan Return sahmn pada periocle bu!lis Untuk melihat apakah acla bubungan linier antara PBR clan return saham pacla periocle bullis .clapat clilakukan clengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (!). Menentukan hipotesis HO: Tidak acla hubungan linier anlara ROE dengan return saham pada periode /ml/is l-11: Ada hubungan linier antara ROE clcngan return saham pada periocle /mllis (21. !Vlenghitung bcsarnya angka l penelitinn l-lasil perhitungan SPSS cliperoleh angka t penelitian sebesar -0,024 (3 ). Menghitung besarnya angka t label dengan ketentuan : taraf signifikansi 0,05 dan Dernjat kebebasan (DK) dengan ketenluan DK=n-2 atau 8S-2=86 clmi ketcnluan tersebut cliperoleh angka t label sebesar l ,988 (4). Menentukan laiteria Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan Hl diterima Jika t penelitian < t tabel rnaka HO diterirna dan Hl ditolak. (5). Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleh angka t penelitian sebesar -0,024 < 1 tabel sebesar -1,988 sehingga I-IO diterima dan Hl ditolak . Artinya tidak ada hubungan linier antara PBVR dan return saham pada periode bullis. Besarnya pengarnh ROE terhadap relum saham pada periode hullis (d). sebesar 0,003 atau sebesar l-lubunga antara ROI dengan return saham pada periode bullis Uniuk melihat apakah ada hubungan linier antaraROI clan relum saham pada periode /ml/is .dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (1 ). iVlenentukan hipotesis HO: Ticlak ada hubungan linier antara ROI dengan re/urn saham pada periode builis H l: Ada hubungan linier antara ROI clcngan re/um saham pada periode hul/is (2). I\lenghitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS cliperoleh angka t penelitian sebesar 3.253 (3 ). Menghitung besarnya angka t tabel clengan ketentuan : laraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2 atau 88·-2 = 86 dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988 ( 4). Menentukan kriteria .Tika t penelitian > t label maka HO clitolak clan l-ll cliterima .lika t penelitian < t label maka HO cliterima clan Hl ditolak. (5). Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleh angka t penelilian sebesar 3.253 > t tabel sebesar 1,988 sehingga HO clitolak clan HJ cliterima. Artinya acla hubungan linier antara ROI clan re/um saharn pada periocle Intl/is. Besarnya pengnruh ROE terhadap relwn saham pacla periocle bul/is sebesar 0,513 atau sebesar 51,30 %. (e). Hubungan DTE dengan Return saham pada periode hullis Unluk melihat apakah ac\a hubungan linier antara DTE clan return saham pada perioclc bu/lis .c\apat dilakukan dengan langkah-langkah amlisis sebagai berikut : ( 1). l\!enentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara DTE dengan return saham pada periode Ind/is HJ: Ada hubungan linier antara DTE dengan return saham pada pcriode b111/i.1· (2). Menghitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 0,284 (3). Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan: taraf signifikansi 0,05 dan Det«\jat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK=.n-2 atau 88-2 = 86 dari ketentuan tersebut diperoleh angka 1 tabel sebesar l .988 (4). fv1enentukan kriteria Jika t penelit.ian > t label maka HO ditolak dan Hl diterima Jika t penelitian •. t tabcl maka HO diterima dan HI ditolak. (5). Mcmbuat keputusan Berdasarkan basil perhitungan .diperoleh angka t penelitian sebesar 0,284 < t label sebesar 1,988 sehingga l-!O cliterima dan HI ditolak. Artinya tidak ada hubungan linier antara DTE dan return saham pada periodc bul!i.1·. Besarnya pengaruh DTE terhadap return saham pada periode bu/lis sebesar 03)45 atau 4.5%. ()() c. Mcnghitung persamaan regresi 1mtuk substruktrnr 3 (Y3 = Py3x I + Py3x2 + Py3x3 + Py3x4 + Py3yl + €3(Substruktur 3) I). Melihm pengaruh PER, PBVR. ROE, ROI dan Struktur modal (DTE) secara gabungan terhaclap return saham pada periode bearish. Untuk melihat pengaruh PER.PBVR,ROE.ROI dan Struktur modal (DTEl secara gabungan terhadap return saham pada pcriode bearish akan dilakukan dengan niclihat hasil penghitungan dala1n n1odel sun1n1ary, khususnya angka R square di ba\vah ini. Tabet 4.8. Kocfisien Determinasi ( H 2 ) Model Su1nn1ary fViode! R 1----1--- R Square Adjusted R Square , Std_ Error of the Estin-iate 392( a) 154 l '-----.J.....-....:.."'---· a Predictors (Constant), cite. roe, per, pbvr, ro1 ··>!'----------- .102 -'------- 5 85140 Bcsarnya angka R square (r') adalah 0, ! 54. Angka lersebut dapat digunakan untuk n1clibat bcsarnya pengaruh J)I:R.. PI3Vf\, R()[-=',, R()l dan Slruklur modal (DTEJ sccarn gabungan tcrhacfap re/urn saham pada p1..:riode bearish. l)i;;ngan car~ :11e-nghilung koeflsicn [)c1enninasi (!<r)) dcngan 1nenggunakan run1us scbagui berikut KD= r' x I 00% KD 0.154 x I 00% 0 KD= I 5,40 'X1 /\ngka terscbul inernpunyai 1Y1aksud hah\vn pengaruh PE!\, P!3\1 R, f~()F, F!(JI J1_1n Struktur 1noda! (rrrr::) sccura gabungan terhadap return t) l saham pada periode bearish adalah sebesar 15,40 o/i,. Adapun sisanya sebesar 84,60% (100%-15,40%) dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau malah salah , diperlukan LU i hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F scbgain1ana tertera dalan1 tabel diba\vah ini. Tabcl 4.9. Hasil Uji F ANOVA(b) l-'-M"-o,...de_I_ _,,__ ___,_ _, 1 Regression I" -'S"u_m_o" i_s'-·q._u"-a-'re_. s-;.-d-f1 ~_M_e_a_n_~.;_q 511.236j 5i ..u_a_re_; 102247 3.1 23!=J ' Residua! 2807 _588 82 i Total 3318.824 i 87 i a Pred1c1ors: (Constant), dte, roe, per, pbvr. ro1 D Dependent Variable: retunrbearish ~l I 298~ F 1 ----'----"-~·-----1 1--liotcsisnya berbunyi sebagai bcrikut HO: Tidak ada bubungan Jinier antara PER. PBVR. ROE. ROI dan Struktur 111odal dengan rclurn I-1 l: i\du hubungan tinier antara saha1n pada periode heari:·:h. Pl~H.,Pii\ 1 P. ,R.()f-:~R.()I Jan Struktur rnoda! dengan return sahan1 pada periode hearish. !Vleinbaudingkan besarnya angka t:.iraf'signifikansi scbesar 0J)5 d\;ngan kriteria: Jika sig penelitian < 0,05 maka HO ditolak dan H ! ditcrima. Jika sig penclitian > 0,05 maka HO diterirna dan H l ditolak. Berdasarkan pcrhirungan angk~i signi rikansi s~besar 0,016 < 0,05 111aka i!O dilc>laL. Artinya ada hubungan linier anw.ra PER, PBVR, ROE, !{()! dan Struk1ur n1oda! tcrhadap rl!/Zlrn saharn pada pcriodc hcarish 92 2) Melihat Pengaruh PER, PBVR, ROE, ROI dan Struktur modal secara parsial terhadap retum saham pada periode bearish. Unluk melihat besarnya pengaruh PER, PBVR. ROE, RO! dan Struktur modal terhadap return saham pada periode bearish secara sendiri- sendiriiparsial, digunakan uji T. i\dapun untuk melihat besarnya pcngaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coefficient dibawah ini Tabel 4.!0. Hasil Uji-T Coefficients( a} Unstandardized Coefficients Mod el Std. Ere or 8 (Constant) Per -2.259 ! -.122 ! 1.354 .066: Pbvr 737 ' 762 Roe .178 Roi 230: 201 139. Dte I -.293 083. a Dependent Vanab!e: return bearish Standardlzt~Coefficienl~ ___ j_. Beta B Std -+---- Error 1 669 -.242 139 115 .:295 ' 099 .067 1.859 968 .889 1.652 336 376 102 -.640 001 3.541 -~~-------1 (_a} l-!ubungan antara P!:.F.:. ch1n return sahan1 pada periode hearish lJntuk rnelihat apakah ada hubungan !inier antara Pl~!{ dan rclurn saha1n pada periGdc bcuri.vh dapat di!akukan dengan langkah!angkah anaiisis sebagai bcrikut: (I). Menentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara PER dengan return saham pada periode bearish HI: Ada hubungan linier antara PER dengan return saham pada periode bearish (2). Menghitung besarnya angka t penelitian Basil perhitungan SPSS diperoleh angka l penelitian sebesar -1.859 (3). Jvlenghitung besarnya angka t tabel dengan ketentunn: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan kctentuan DK = n-2 atau 88-2 = 86 clari ketentuan tersebut cliperoleh angka t tabel sebesar 1,988 (4 ). tvlenentukan kriteria .Jika t penelitian > t label maka HO clitolak clan H l diterima Jika t penelitian < t tabel maka HO cliterima clan Hl clitolak. (5) Membuat keputusan Bcrclasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh anglrn l penelitian sebesar -1.859 < t label sebesar -1,988 sehingga I-10 diterima clan !11 clitolak . Artinya tidak ada hubungan linier antara PER dan return saharn pada periode bullis. Besarnya pengaruh PER terhaclap return saharn pacla pcriodc hearish sebesm -0.242 atau 2420 % . (b). Hubungan antara PBVR dan return saham pada periode bearish Untuk melihat apakah ada hubungan lini,or antara PBVR dan return saham pada periode bearishs dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (1 ). Menentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara PBVR dengan return saham pada periode bearishs Hl: Ada hubungan linier antara PBVR dengan return saham pada periode bearishs (2). Menghitung besarnya angka t penelitian I-lasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 0,968 (3 ). Menghitung besarnya angka t tabel clengan kelenluan : taraf signifikansi 0,05 dan Derajal kebebasan (DK) clengan ketentuan DK= n-2 atau 88-2 = 86 clari kclenluan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988 (4 ). Menentukan kritcria Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H l dilerima Jika t penelitian < t label maka I-IO diterima dan H 1 clilolak. (5) Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh angb l penelilian sdiesar 0,968 < t label sebesar l,988 sehingga HO dilerima dan HI ditolak . Artinya tidak ada hubungan linier anlara PBVR dan return saham pada periode bearish .Besarnya pengmuh PBVR terhadap return saham pada periode bearish sebesar 0,139atau 13,90%. (c). Hubungan antara ROE dan Return saham pada periode beraish Hubungan antara ROE dan return saham pa.da periode beraish Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara ROE dan retum saham pada periode bearish dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut ( 1 ). Menentukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan tinier antara ROE clengan retum saham pacla periocle bullis H 1: Ada hubungan tinier antarn ROE clengan return saham pada periocle bullis (2). Menghitung besarnya angka t penelitian I-Iasil perhitungan SPSS cliperoleb angka t penelitian sebesar 0,889 (3). Menghitung besarnya angka t tabel clengan ketentuan: taraf signifikansi 0,05 clan Derajat kebebasan (DK) clengan kctentuan DK=n-2 atau 88-2=86 clari ketenluan tersebut diperoleh angka t tabcl sebesar 1,988 (4). Menentukan kriteria .lika t penelitian >\label maka I-IO ditolak clan I-I I diterirna Jika t penelitian < t label maka HO cliterima clan H 1 clitolak. (5). Mernbuat keputusan Berclasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh angka t penelitian sebesar 0,889 < t tabel sebesar 1,988 sehingga HO cliterima clan HI clitolak . Artinya ticlak acla hubungan linier antara PBVR clan retum saham pacla periocle bullis. Besarnya pengaruh ROE terhaclap return saham pacla periocle bu/lis sebesar 0, 115 atau -11,50 %. (cl). Hubunga antara ROI clengan return saharn pacla periocle bearish Untuk meliha! apakah acla hubungan lin:ier antara ROI clan return saham pacla periode bearish .dapat dilnkukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (I) fvlenen!ukan hipotesis HO: Tidak ada hubungan linier antara ROI clengan return saham pacla periocle bu!lis H 1: Ada hubungan tinier antara ROI clengan return saharn pada periocle bul/is (2). !Vlenghitung besarnya angka t penelitian 1-Iasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 1,652 (3) Ivlenghitung besarnya angka t tabel dengan ketcntuan: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2 atau 88-2 = 86 dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988. ( 4) Menentukan kriteria Jika t penelitian > t label rnaka HO ditolak dan l-1 J diterima Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan HI ditolak. (5) Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleh angka t penelitian sebesar 1,652 < t tabel sebesar 1,988 sehingga HO diterima dan HI ditolak. Artinya tidak ada hubungan linier antara ROJ dan return saham pada periode bullis. Besarnya pengaruh ROE tcrbadap return saham pada periode bearish sebesar 0.295 atau -29,50%. (e ). Hubungan DTE dengan Return saham pada periode bearish Untuk melihat apakah ada hubungan tinier antara DTE re/um saham pada periode dan bearish dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut : (I). Menentukan bipotesis !10: Tidak ada hubungan iinier antara DTE dengan re/urn saham pada periodc bearish HI: Ada bubungan lirder antarn DTE dengan rel um saha1n pada periodc bearish (2). Mengbitung besarnya angka t penelitian Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar -3,541. (3). Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan : taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n-2 atau 88-2 = 86 dari ketentuan tersebut diperoleh angka t label sebesar 1,988. ( 4 ). Menentukan kriteria Jika t penelitian > t label maka HO ditolak dan HI ditcrima .Jika t penelitian < t ta be I maka HO diterima dan I-11 ditolalc (5 ). Membuat keputusan Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleb angka t penelitian sebesar -3,54 l > t tabcl sebesar -1,988 sehingga HO ditolak dan HI diterima. Artinya ada hubungan linier antara DTE dan return sahan1 pada periode beari.'l'h tetapi hubungannya negatif signifikan. Besarnya pengaruh DTE terhadap return saham pada periode hearish sebesar 0,640 atau 64, % . 99 2. korelasi Bagian ini akan akan menganalisis korelasi antarvariabel PER, PBVR, ROE, ROI dan DTE sebagai variabel intervening dengan tnenggunakan hasil perhitungan SPSS sebagai1nana tcrtera dib\vah ini. Tabcl 4.l l. Hasil Korclasi Correlations oer per Pbvr Pearson Correlation .397('') ! Sig. (2-tailed) .ooo N pbvr 88 Pearson Correlation Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (2-taiied) N dte I Pearson Correlation Sig (2-talied} N I I L._ a. -.296(**) 813 401 (") 88 .210(' i .357("*) 000' 050 .00·1 8l3 ea 88 -.050 .645 88 -.337(**) 000: 00·1 309("~) 88: 88 ' -.337("'') 050 • 88' ' ~:)~':7("'·) i .003: .001 003 88 .005 401 (") ' 210{~) .309(") 006 291("') BS 88' L Correiation is si·;irnficant at the 0. 01 leve! {2-tai!ed) , cite 88. 88:' - roi 88 006 l 88: -296("1 ' .005'' Sig_ (2-tai!ed) ro1 88: .000: N roe I 397("); Sig. (2-tailed) +.291(") i roe 88 . 7'63(") 000 .001 I 88 88 - 050 i 763{"*} 645: 88; .000 88 88 88 ' Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed) Korda:;i antnra PER dan PBVR IJerdasarkan perhitungan dipero!eh angka korclasi nn1ara variabe! l'FR dan l'BVR scbesar 0.397. Untuk mcnafsir angka tcrscbut .digunaknn kriteria (Sar\vono Jhonatan,2007:183) * 0-0.25 korclasi sangal lernah {dionggap tidak ada) a .>0.25-0.5 korelasi cukup I 00 & >0.5-0.75 korelasi kuat o >0.75-1 korelasi sangat kual Korelasi scbesar 0,397 111e111punyai maksud hubungan antara variabel PER dan PBVR cukup kual dan searah (karena hasilnya positit),Searah artinya jika PER tinggi maka PBVR juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05yang berarti bahwa hubungan kcdua variabel bersifat sea rah positif signifikan. b. Korclasi antara PER dan ROE Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel PER clan ROE sebesar 0,291. Untuk menafair angka tersebul ,digunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) ~ >0.25-0.5 korelasi cukup @ >0.5-0.75 korc\asi kuat • >0.75-1 korelasi sangat kuat l(orelasi scbesar 0.29 l n1ctnpunyai n1nksud hubungan antara varhibel PER clan ROE cukup lrnat dan s•~arah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika PER tinggi rnaka ROI juga linggi. !(orclasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebcsar 0,006 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifot searah positiff signilikan IOI c. Korelasi antara PER dan ROI Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel PER dan ROI sebesar -0.296. Untuk menafsir angka tersebut ,cligunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat • >O. 75- l korelasi sangat kuat Korclasi sebesar -0.296mempunyai maksud hubungan antara variabel PER dan ROE cukup kuat dan tidak searah (karena hasilnya negatit),tidak searah artinya jika PER tinggi maka ROE turun demikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifor signifikan karena angka slgnifikansi sebesar 0,005 < 0,05 yang berarti hahwa hubungan kedua variabel bcrsifat scarah positif signifikan d. Korclasi antara PBVR dan ROE Bcrdasarkan pcrhitungan diperolch angka korclasi antara variabel PBVR Jan ROE sebesar 0.401. Untuk menafsir angka tersebut ,digunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lcmah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat w ···0.75-l kore!asi sangat kunt 102 Korclasi sebesar 0,40 I mempunyai maksud hubungan antara variabel PBVR dan ROE cukup kuat dan se:arah (karena hasilnya positif ), Searah artinya jika PBVR tinggi maka ROE juga tinggi.. Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat searah positif e. Korelasi antara PBVR dan ROI 13erdasarkan perhitungan dipcroleh angka korelasi antara variabel PBVR dan ROI sebesar0.2 l 0 Untuk mcnafsir angka tersebut ,digunakan kriteria ~ 0-0.25 korclasi sangat lemah ( clianggap ticlak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat • >0.75-·I lwrelasi sangal kual Kore!asi sebesar 0,210 n1en1punyai 1naksud hubungan antara variabel PBVR dan ROE cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif ). Scarah artinya jika PBVR tinggi maka ROl juga tinggi .. Korelasi dua variabel bersifor signifikan karena angka signifikansi scbesar (),()5 :S 0,05 yang berarti bahwa hubungan kcdua variabcl bersilat searah positif 103 f. Korelasi antara ROE dan ROI Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel ROE dan ROI sebesar -0,337 Untuk menafsir angka tersebut ,digunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup o >0.5-0.75 korelasi kuat • >0.75-l korelasi sangat kuat Korelasi sebesar -0.337 mernpunyai maksud hubungan antara variabel ROE dan ROI cukup kuat dan tidak searah (karena hasilnya negatif ), tidak searah arlinya jika ROE tinggi maka ROI turun demikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,00 I <0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah signifikan g. Korclasi antara DTE dcngan PER Bcrdasarkan perhitungan diperolch angkn korelasi antara variabel DTE dan PERebesar -0.309 \Jntuk rnenafsir angka tcrschut .digunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korclasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat 0 >·0.75- ! korelasi sangnt kuai 104 Korelasi sebesar -0,309 mempunyai maksud hubungan antara variabel DTE dan PER cukup kuat dan tidak searah (karena hasilnya negatif ), tidak searah artinya jika DTE tinggi maka PER turun dernikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,003 <0,05 yang bcrarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah signifikan h. Korelasi antara DTE dengan PBVR Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korclasi antara variabel DTE clan PBVR sebesar 0,357 Untuk menafsir angka tersebut , ,digunakan kriteria • 0-0.25 kordasi sangat lemah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuai o >0.75-1 korciasi sangat kuat l(orelasi sebesar 0,357 n1en1punyai n1aksud hubungan antara variabel DTE dan PBVR cukup kuat dan searah (karcna hasilnya posilif ), searah a1iinya jika Dl-.[\ tinggi 1naka PB\1R juga naik. Korelasi dua variabel bersitar signifikan karena angka signifikansi scbesar 0,00 I <OJJ5 yang bcrarti bahwa hubungan kedua variabel bersi fat tidak sea rah sign ifikan. 105 I. Korelasi antara DTE dan ROE Berdasarkan perhitungan cliperoleh angka korelasi antara variabel DTE clan PBVR sebesar -0,050 Untuk rnenafsir angka tersebut, digunalrnn kriteria • 0-0.25 korelasi sangat lernah (dianggap tidak ada) • >0.25-0.5 korelasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat • >O. 75- l korelasi sangat kuat Korelasi sebesar -0,050 mempunyai maksud hubungan antara variabel DTE dan ROE lernah (dianggap tidak ada ) clan tidak searah (karena hasilnya negatif ), tidak searah a1iinya jika DTE tinggi maka ROE turun. Korelasi dua variabel bersifar tidak signifikan karcna angka signifikansi sebesar 0,645 >0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah clan tidak signilikan . .I· Korelasi antara DTE dan ROI Berdasarkan perhitungan diperolch angka korelasi anlara variabel DTE clan PBVR sebesar 0,763 Untuk menafsir angka terscbut. digunakan kriteria • 0-0.25 korelasi sangat Jemah (dianggap lidak ada) ~ >0.25-0.5 korclasi cukup • >0.5-0.75 korelasi kuat • >0.75-1 korelasi sangat kuat 106 Korelasi sebesar 0, 763 mernpunyai maks1.1d hubungan aatara variabel DTE dan ROI sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif ), searah artinya jika DTE tinggi maka Roi juga tinggi. Korclasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan keclua variabel bersi fat searah positif signifikan. 3. Mcnghitung pengaruh langsung (Direct Ejfect !DE) Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE ,digunakan formula sebagai berikut: a. Pengaruh Variabel PER terhadap Struktur modal • DE . Y. l: X l ~ -0,249 b. Pengaruh variabel l'BVR terhadap Struktur modal • e. DE.Y.l:X2=0,249 Pcngaruh variabel ROE terhadap Struktur modal m DE .YI.: X3-0,l55 cl. Pengaruh variabcl ROI terhaclap Struktur modal • e. °~0.689 Pengaruh .variabcl PER tcrhadap return saham periodc /11ii/is • C DE.YI : X3 DE.Y2:X1=-0,19 Perbgaruh variabel PBVR tcrhadap return saham pada periode bullis • DE.Y2:X2=0.104 g. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bullish • DE .Y2: X 3 ~,0,003 107 h. pengaruh variabel RO[ terhadap return saham pada periode bullis Dt2.Y2:X4=0,513 e t. Pengaruh variabel DTE terhadap return saham pada periode bullis DE .Y2 : YI • .I· = 0,450 Pengaruh variabcl PER terhadap return saham periode bearish • DE .Y3 :XI= -0,242 k. Perbgaruh variabel PBVR terhadap return saham pada periode bearish • I. DE.Y3:X2=0,l39 Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bearish • DE .Y3 :X3 = 0,115 m. pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada pcriode bearish • 11. DE .Y3 :X4 = 0,295 Pengaruh variabel DTE terhadap return saham pada periocle bearish • DE. Y3 :Y ! = -0,640 4. i\1.cnghitung pcngaruh tidak langsung ( Indirect E:ffcc I 'IE) Untuk menghitung pcngaruh tidak langsung atau IE digunakan formula debagai berikut a. Pcngaruh variabel PER terhadap return salwm pada periode bullis melalui struktur modal • 1EY2 .. Yl :XI =\-0,249x0,450)=-0,112 b. Pengaruh variabcl PB \IR terhadap return saham pacla periocle bullis melelui srruktur modal • lE Y2.Y l : X2 = ( 0.249 x0.450) "' 0. ! 12 108 c. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bullis • rE Y2.Y I : X3 = (0,155 x 0,450) = 0,069 d. Pewngaaruh variabel RO! terhadap return saham pada periode bullis • e. Pengaruh variabel PER terhadap return saham pada periode bearish • f. IEY2.Yl :X4=(0,689x0,45)=0,3i0 lE Y3.Yl :XI = ( - 0,249 x -0,640) = 0, 159 Pengaaruh varabcl PBVR terhadap return saham pada periode bearish o IE Y3.Y! :X2=( 0,249 x-0,640) ~"-0,159 g. Pengaruh variabel ROE terhdap return saham pada periode bearish • IE Y3. YI :X3 = (0, 155 x -0,640) = -0,099 h. Pengaruh variabel ROI terhaclap return saham pada periode bearish • IE YJ.Y I : X4 = ( 0,689 x -0,640) = -0.441 5. Menghitung pcngaruh total (total effec /TE) a. Pengaruh variabcl PER terhadap return saham pada pcriode bullis n1e!alui struktur rnoda! o TE =DE Yl +IEY2.Yl :Xl ,, -0,249+-0,II2=-0,361 0 b. Pengaruh PBVR terhadap return saham pada periode bullis melalui struktur modal • c. TE ,DEYI +IE Y2.Yl :X2=0,249+0,112=0,361 0 Pcngaruh variabel ROE terhadap return saharn pada periode bullis mdalui struktur modal • TE=DEYI +IEY2.Yl :X3'0,155+0.069=0,224 ! 09 d. Pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada periode bullis melalui struktur modal • TE= DEY I +IE Y2.Yl:X4 = 0.689 + 0,310 = 0,999 e. Pengaruh variabel PER terhadap return saham pada periode bearisdh melalui struktur modal • t: TE= DEY! +IEY3.Yl :XI :=-0,249+0,I59= -0,09 Pengaruh variabel PBVR terhadap return saharn pada periode bearis melalui struktur modal • TE= DE YI +IE Y3.Y1 : X2 =0,249+-0,159 = 0,09 g. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bearish melalui struktur modal • TE= DE Yl +IE Y3 .Yl :X3 -· 0,155 +-0,099 = 0,056 h. Pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada periode bullis melalui struktur modal • TE= DE Yl + !E Y3 .YI : X4 = 0,689 + ··0.441=0,248 Persamaan untuk tiap ·- tiap st1bstruktur adalah sebagai berikut. Yl= - 0,249 Xl + 0,249 X2 + 0,155 X3 + 0,689 X4 + €1 Y2= -0,19XI + 0,104 X2 - 0,03X3 + 0,5l.3X4 + 0,4SYJ + €2 Y3= -0,242Xl + O,l39X2 + O,l 15X3 + 0,295X4 ·- 0,640Y1 + €3 110 BABV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesim pulan Dari hasil pernbahasan yang dilakukan. mengliasilkan bahwa model yang digunakan dalarn penelitian ini (path ana(Jwi:,) dapat digunakan untuk menaksir hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu PER, PB VR, ROE, ROI, ROE. s!ruktur modal, return saham pada periode Ind/is dan rell/m saham pada periode hearish hal itu dibuktikan karena asumsi dalam model seluruhnya terpenuhi. Kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: l. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diliha! bahwa secara sirnultan atau bersarna-saina variabe! eksOi;J!ll 11rice earnint< ratio, /}rice lo book l'a!ue ratio, 1·cturn on equil)' dan return on in1•es1nenf n1e1niliki hubungan positiC signifikan sccara iangsung terhadap variabel e;u/ogen struktur modal sebesar 68.4%. dan 3 I .6% dipengaruhi oleh faktor-faktor 13in scperti risiko bisnis. pajak. lrnndisi internal perusahaan. lleksibilitas keuangan dan lain sebagainya. 2. 1---Iubungan antara variabel eksogen J>rice eorninp; ratio. 11rice 10 hook value ratio, return on equit_v dan return on irn:e.'·;n1enl sccara sin1ultan dan tidak langsung inclalui struktur n1odal terhac\ap variabel endogcn return sahan1 pada periode Intl/is posit if signlfikan pada level 0,.343 atau 111 l. 34,3% dan 0.154 atau 15,4% terhadap return saham pada periode bearish yang artinya bahwa dalarn model ini variabel endogen hanya rnarnpu menjelaskan lrnbungan tersebut sebesar 34,4% untuk periode bullis dan l 5,4% untuk periocle bearish, lebih besar dipengaruhi oleh faktor lain, seperti Deviden Payout Ratio (DPR), Current Ratio(CR), Totct! Asset Turn Over (TA TO), Net Profit Margin (NPM) clan lain sebagainya. Ternuan ini sesui dengan ternuan Budi Rusrnan Jauhari & basuki Wibowo. 2. Secarn parsial atau scncliri-sendiri hubungan dari variabel endogen terhadap variabel eksogen dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel PER mcmiliki hubungan ncgatif signifikan dengan struktur modal sebesar -3,34 atau -33,4% sedangkan PBVR, ROE clan ROI rnempunyai hubungan positif signifikan. Hubungan antara PER dan struktur modal bcrsifat tidak searnh yang artinya jika PER rneningkat maka !average rnenurun dan sebaliknya. asumsinya adalah jika laba perlembar saham (EPS) rnenigkat scmentara bunga pinjaman tetap n1aka sccara hutangnya oton1atis untuk pcrusahaan n1ene.rbitkan cendcrung sahan1 baru 1nc1nperbanyak dengan harapan n1cn1peroleh kc:unlungan. b. Variabel ROI memiliki hubungan positif signifikan dengan return saham pada perioclc Ind/is yaitu sebesar 0.513 atau 51.30%, 112 hubungan tersebut bersifat negatif yaitu sebesar -0,640 atau -64% yang mtinya bahwa hubungannya tidak :;earah, jib. indeks rnengalarni penurunan (bearish) maka perusahaan akan cenderung n1eningkatkan hutangn)'a agar perusahaan tetap be1:ialan sen1entara ekuitas cenderung menurun yang mengakibatkan perimbangan antara hutung dan ekuitas cenderung n1en1besar.. B. lmplikasi dan saran L l'enelilian berikutnya hendaknya dapat memperluas penelitian mengenai hal yang san1a dengan 111en1pertin1bangkan tingkat inflasi~ tingkai- bunga~ 1~lktor ekonon1i, seperti atau perubahan kurs sebagai variabel pernodcrasi hubungan an1ara rasio keua11gan dan return sahan1. 2. Peneliti yang ingin 1neneliti ten1a yang san1a sebaiknya 111enggunakan model lain yang mungkin lebih akurat scperti. SEM, analisis fhctor, dan lain sebagainya. 3. [lagi rnanajer kcuangan scbaiknya 1nen1perhatikan perusahaan khususnya rl!turn on in1'e.\1nent profitahilitas sehelun1 1T1cngan1bil kcputusan pen1biayaan perusahaan. 4. 13agi investor -.;ebaiknya n1e1npcrhatikan return on ;nvesr1nent pada periodc hul/is dan n1cn1perhatikan capital struct11rc pada periodc heuri. :h. 1 ! 13 Daftar Pustaka Aditiya, Januarito," Studi Empiris Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur l.1odal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa ;~fek Jakarta Periode Tahun 2000-200 ", FEUII, Yogyakaita,2006. Anastasia, Njo,Dkk," Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ ", Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 2, 123 - 132,FE Universitas Kristen Petra,2003. Astuti,Dewi,"l.1anqjemen Keuangan Perusahaan '',Cetakan pe11ama,Ghalia Indonesia,2004. Badhuri. Saumitra N,"Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from the Indian Corporate Structure", Journal of Economics and Finance, Summer, 26, 2,p.200,2002. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, "1\1a11ajemen Keuangan ", Edisi 8, Erlangga, Jakarta. 2001. Corrado, Charles .I. and Jordan, Bradford D,"Fundamentals of Investment Analisis" Fourth Edition.,Singapore: Mc Graw-Hill.,2000. Darmadji, Tjiptono,Fakhrudin dan Hendy M," Pasar 1\1odal di Indonesia ", Pendekatan Tanya jawab,Salemba Empat, Jakrta, 2001. Ghazali, Imam. "Aplikasi Ana/isis Multivariate dengan Program SPSS'', Universitas Diponegoro, Semarang, edisi 3, 2005. Gosh Arvin, Cai Francis dan Li Wenhui, "The Determinants of Capital Structure", American Business Review, June :129-132,2000. Harlono, "SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian'', Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008. l-lltp://www.kornpas.co.id. Di-download !Januari 2009. Http://www.yahoofinance.com Di-search dari Mulai Maret-Juni 2009 Jogiyanto," Teori Fortofo/io dan Analisis lnvestasi ", BPFE,Yogyakarta,2000. Jones, Cl1arlcs P.," Jnvcsttncnt: /1nalJ'Sis ancf 1\fancrgen1cnt, 7th editio11", 1'Jc\Y York: John Willey and Sons.Tnc,2000. Keown, J. Arthur et. Al,"Dasar - Dasar Manajemen Keuangan '', (Bukul & 2 edisi 7) Jakarta: Salemba Empat,2000. Koetin,E.A, "Analisis Pasar Modal Indonesia", Pustaka Sinar Harapan,J akarta, 1997. Moeljadi"Afanqjemen Keuanagan Pendekalan Kuanlitalif dan Kualilat/f', Universitas brawijaya,Bayu media,2006. Moh'd MA., Rimbey,"The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A time Series Cross Sectional Analysis", The Financial Review , 33, pp. 85-98, 1998. Munawir,S," Analisa laporan Keuangan", liberty, Yogyakarta.2001 Ozkan Aydin , "Determinants of Capital Structure and Adjusment To Long Run Target : Evidence from UK Company Panel Data." Journal Business Finance & Accounting March: 175-198.2001. Parawiyati, Ambar W.H., Edi S," Penggunaan fl1fonnasi Keuangan unluk Memprediksi Keuntungan Jnvestasi bagi Investor di Pasar Modal '',Jurncil Rise/ Akuntansi Indonesia,Vol.3, No. 2, Juli: 214--228, 2000. Prayitno, Joko," Analisis pengaruh price earning ratio, Price to book value dan re/urn on equity Terhadap return saham pada industri Real estale dan proper ti di bursa efek Jakarta", Tesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI.TA,Jakarta,2007. Prayogo, J, Analisa Struktur Modal lndustri Manufaktur di BEJ Beserta Faktorfaktor yang Mempengaruhinya, Tesis, Universitas Gajah Mada, 2002. Riyanto, Bambang, " Efjicienl Market Theo1y "London: Mc.Milan, 1996. Rizal, Muhammad, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pacla Perusahaan Manufaktur Di BE.T tahun 1997-2002, Tesis, Universitas G~jah Mada, 2002. Robbert Ang," Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia". Mediasoft, Indonesia, 1997. Rocloni, Ahmad," Ana/isis Fundamental dan Teknikal Terhadap Re/urn Saham ", Journal of Etikonomi,Vol.5,No.2,Jakarla, UlN Syarif Hidayatullah Jakarta,2006. Rodoni, Ahmad dan Indo yama Nasaruclin, "Tingkat Keuntungan Saham dan Beberapa Variabel Keuangan pada Perusahaan di Sektor Retail ",Journal of Etikonomi, Vol. l ,.Takarta,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2002. Rocloni, Ahmad dan Othman Yong "Analisis lnvestasi clan Teori Porto.folio", Ross, A.Stephen. Westerfield,RandolphW.Jordan,Bradford D.,"Fundamentals of Corporate Finance (6 4 ed) New York, Mc Graw,Hill.2003. Rusman Jauhari, Budi dan Basuki Wibowo , " analisis Fundamental terhadap Return Saham pada Periode Bulliish dan Bearish Indeks Harga Saham Gabungan ",Jurnal Akuntansi dan keuangn,Vol9,No.2,Hal.Ol- 98,Bandarlampung,FE Universitas lampung,2004. S,Natarsyah," Analisis Pengaruh beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham ", Bunga Rampai Kajian Teori Keuangan. Jogjakarta: BPFE. 2002. Saidi, "Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di BEJ tahun 1997-2002,Jurnal Bisnis dan Ekonomi,Vol.11.1, Maret.2004. Sarwono, Jhonathan,"Ana/isis Data Penelitian lvfenggunakan SPSS", _Yogyakarta,edisi I, 2007. Scott. Besley., Eugene F, Bringham," Essentials of A1anagerial Finance", Twelfth Edition. Orlando,Harcourt Inc,2000. Sriwardany"Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijaksanaan Struktur modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan ivfanufaktur Tbk", Tesis, Sekolah Pasca Smjana Universitas Suamtra Utara.2006. Sudarma, Made, "Pengaruh Struktur Kepemilikan saham, Faktor Intern, Fakror Ekstern terhadap Srruktur lvfodal dan Nilai Perusahaaan ", Disertasi program Pasca smjana Universitas Brawijaya malang,2003. St~joko dan Ugy Soebiantoro," pengaruh struktur kepemilikcm saham, leverage, fa kt or intern dan factor ek1·tern lerhadap nilai perusahaan ", jurnal manajemen clan kewirausahaan, vol. 9, no. 1, maret : 41-48,Universitas Kristen Petra,2007. Suprnnto,''Afelude Ralilalan Kua11tilalif U111uk I\:re11<:w1aw1 Eko110111i da11 Bisnis ", Cetakan Kec\ua, Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.2000 Sutrisno," i'vfanaje111en Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi) ", Ekonisia, V nnrlunl:!1rt!1 ')()()() Teguh Prasetyo, "Analisa Rasia Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ pada Periode Bullish dan Bearish". Simposium Nasional Akuntansi III. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik. Agustus: pp. 652-695,2001. Welch, Capital Struktur and Storck Return ,Journal of Political Economy, (Didownlod dari Http:! I Welch,Som.York.edu/fin/pdfs/article/009 X-IVO 1-pdf,edisi Juni.2003 White G.I., Ashwinpaul C. Sondhi dan Dov Fried," Te1]°emahan The Analysis and Use ofFinancial Statement",USA: John Wiley. pg. 119-135.2002 Widiatmodjo, S."Cara Sehat lnvestasi Manajemen Portfolio", Cetakan Pertama, BPFE,Yogyakarta,2000 LAMP IRAN ranr:ka Pemikiran , ~PER r~lx2 ! €2 ,657 RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLISH l\y3xl -0\242 0J397 rxlYfj 0,2<11 0~~6 Py3x2 0,139 ~1~~ rxjx4 -O,Q96 Pi'(y2 ,045 DTE Py'J,y3 ~J~<i -o,6\io / ,----· . ROE ROI I \ ,,~ RETUR.N SAHAM PADA PERlODE BEARISH de )J\ ·!S (A v!l -TA 'IA :JR I UV! TO TA I I L Nania Perusahaan !,!\suransi Bina Dana Arta. Tbk IAkbar fndo Makrnur Stimec Tbk iAlakasa lndustrindo Tbk 1 Aiumindo Light Metal lnds.Tbk Anta Express Tour & Travel Service Tbk Anvana Citramulia Tbk Astra Graphia Tbk Astra International Tbk 'Asuransi Ramayana Tbk Astra Otoparts Tbk I Sepatu Bata Tbk ~D Bmma Finance Tbk \I! Bank Negara Indonesia Tbk :u Bank Rakyat Indonesia Tbk t\p Bhakti Capital Indonesia rrbk tvfN' 1Bank 1Janarnon Tbk 1 N BFI Finance lndonesia Tbk IT Bhakti [nvestama Tbk fA Berlian Laju Tanker Tbk RI Bank Mandiri (Persero) Tbk LI Bank Pennata Tbk PBVR PER I 1.12 1.13 17.89 27.87 6.91 4.62 2.13 2.51 3.12 4.28 2.78 2.11 1.51 1.52 1. 11 4531 2.14 10.77 0.45 0.91 1.71 0.42 1.22 0.65 15.56 10.38 'l8 -7i 1.19 2.89 1.73 0.46 0.79 12.12 6.91 9.67 1.12 0 .! 1"7 ('17 I I .VI 2.92 3.72 1.91 10.88 6.42 I 0.44 0.72 2.67 ROE (%) 0.36 0.69 0.92 1.31 0 AP .<:..,....,...., 0.62 0.28 0.54 1.92 1.11 9.39 2.81 9.11 1.34 1.39 3.21 10.78 11.12 I ROI (%) . 12.11 1.62 2.91 0.34 3.56 DTE RETURN RE1URN Bearish Bullish (%) (%) -13.99 1.11 7.39 9.31 18.25 12.78 42.12 6.66 15.12 1.14 10.78 19.19 18.78 21.35 49.28 19.08 -6.09 -14.89 39.16 2.82 57.66 5.42 0.62 2.71 1.11 7.81 28.39 4.31 1.89 -11.11 2.69 -6.89 -12.68 -5.12 1.42 14.52 -6.09 8.48 1.62 6.22 1.49 1.23 19.66 5.34 26.34 17.35 14.78 -3.01 -2.21 -5.99 7.44 2.29 3.01 2.02 1.98 -5.65 -14.65 -4.78 1.12 6.45 20.01 11.01 6.23 17.74 21.65 19.09 6.11 14.02 30.11 2.19 1.08 21.14 8.16 13.21 2.13 14.13 19.19 2.16 3.22 jr5ilB;1di A~id Jaya Tbk Jf\;lJ JB-u111i H.csources l~bk v!C I Bank Victoria Int I. Tbk :OKA Cahaya Kalbar Tbk ! I 4.12 5.61 7.48 'IN !Clrnroe.n Pokphand Indonesia Tbk 6.31 fRS Ciputra Surya Tbk !RT Citrn Tubindo VLA j Darya-Varia Laboratoria Tbk )tvrr Enseval Putra Megatrading Tbk 1 rwA Etcrinclo \Vahanatama Tbk \ST Fast Food Indonesia Tbk SH FKS SV! ulti Agro Tbk )RU Fortune Indonesia Tbk MTD Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk SMF Equity Development Investment MSP IH M Sampoerna Tbk )AR IKageo !gar Jaya Tbk ":Bl ISumi lndo Kabel Tbk JAi Indal Aluminium lndustry Tbk /CO International Nickel Ind .Tbk mR jlndorama Svntetics Tbk IDS !ndospring Thk iCC !Jembo Cable Comeany Tbk "16.16 - 0.91 1.67 0.61 0.92 1.23 0.61 2.54 1.49 0.89 0.42 2.79 2.91 0.47 0.11 0.52 5.71 0.52 5.56 11.51 10.78 4.58 5.88 10.72 14.35 4.56 1.82 18.09 11.77 ·12.78 -·-·-·3.11 ~-9c~31 -35.11 0.54 2.1 'I 8.72 3.52 0.12 2.11 0.59 3.67 0.32 --~ 1.68 2.11 8.39 1.51 2.87 0.42 1.13 0.34 0.79 0.22 0.62 2.39 1.11 2:13 2.19 0.89 0.41 032j 7.11 0231 1.48 7.38 6.71 1 891 12.11 1.11 4.56 4,89 5.32 40.88 10.62 11.31 19.21 I 10.22 6.71 10.29 1.114 10.56 5.82 16.08 6.11 4.72 2.82 1.11 24.07 2.42 15.281 0.24 19.46 1.23 3.51 0.01 21.29 13.91 20.09 7.11 26.08 20.07 9.81 8.62 3.43 48.31 3.82 19.27 1.31 23.55 2.91 29.27 0.19 -3.89 -8.56 -7.91 -13.12 -3.52 -6.54 2.12 -11.08 -5.77 -6.97 1.99 2.09 -6.01 1.99 -4.86 -11.69 -5.09 -4.21 -6.08 -19.06 2.02 -6.91 -6.21 6.19 16.29 15.22 6.15 7.12 2.09 15.11 6.89 18.11 10.55 19.09 4.16 4.17 6.88 1.15 24.15 4.13 1.05 8.19 17.77 2.11 3.46 1.07 ~ ---~· FA JAPFA Tbk .,BF Kalbe Farma Tbk ZEN Kresna Graha Sekurindo Tbk v!Pl Langgeng Makmur Plastic J Tbk v!SH Lion Mesh P. Tbk )Cf l Lippo General Insurance Tbk 'lN Multi Prima Sejahtera Tbk I i lTS LA1utan Luas AJN Malindo Fcedmill Tbk AM! Mas Mnrni Indonesia Tbk AM!nMas Murni Tbk (Saham Preferen) BAJ Mttl!ibreeder Adirama Ind. Tbk EGAjBank Mega Tbk ERK 'Merck Tbk LB! Multi Bintang Indonesia Tbk REl lvlaskapai Reasuransi Ind. Tbk TDE , Merodata Electronics Tbk I~~R~~:'.'. ~:~;1h Tbk -·- ' ~rbk •\NS Panin Sekuritas Tbk EGE Panca Global Securities Tbk '-IBN Bank Pan lnnodsia Tbk ~IN Panin Insurance Tbk 2.12 12.91 42.22 34.21 3.52 4.59 0.98 4.27 72.35 45.26 1.89 3.46 8.71 I I 0.68 2.49 1.56 0.22 0.91 0.11 0.23 0.79 6.56 0.21 0.09 0.52 1.67 3.21 10.62 7. 11 3.78 6.32 5 18.66 5.32 13.39 17.67 4.62 0.72 0.59 078[ 0.21 0.67 0.89 1.61 2.52 0.29 o9l 3.79 0.44 2.223 0.41 0.62 0.25 0.62 3.21 17.51 0.01 0.12 2.42 6.67 12.38 1. 11 0.52 14.88 1.76 12.09 4.22 0.52 5.71 10.89 0.23 1.67 1.65 26.23 23.57 1.32 2.71 8.21 1291 1.61 2.11 1.12 7.12 0.71 0.36 3.88 ·- 2.33 23.21 19.49 3.72 0.72 24.35 2.11 19.08 18.19 9.11 9.81 0.34 13.31 19.07 20.06 64.55 18.38 9.41 6.651 0.54 3.89 3.41 1.11 .-1...~Ill 4.64 11.32 1.31 12.11 7.33 8.81 -5.77 -11.89 -3.12 -5.88 -11.09 -1.18 -13.09 2.01 -9.19 -2.95 -1.29 3.07 11.02 -2.11 -5.06 -2.09 -6.77 -3.03 -9.01 -4.21 -2.12 -15.23 -5.07 9.12 11.24 4.21 2.13 23.14 4.13 15.26 9.16 5.22 4.16 4.13 7.71 11.09 15.29 4.12 16.23 8.19 4.17 2.26 6.22 4.29 8.19 4.55 1:' "' ;: '7 7 - :;o, !> J ~ iLFJ Pan in Lif~ Tbk !SE Pudjiadi & Sons Estate Tbk >OL \Pool Ad vista Indonesia Tbk _DP jPudjiadi Prestige Limited Tbk .LI iReliance Securities Tbk CO \Supreme Cable Manufacturing Co.Tbk lv1A iSurya Citra Media Tbk I CP ivlillennium Pharrnacon lnL Tbk I' '0 ISierad Produce Tbk IDR !Samudcra Indonesia Tbk IMA!Sinar Mas Multiartha Tbk !SM j Selarnat Sernpurna Tbk BB 1Bristol-!\lycrs Squibb Indonesia Tbk Bl Bristoi-.Myers SqLtibb Indonesia Tbk (SP) ID Mandorn Indonesia Tbk 1'~_/.\ ·rigaraksa Satr1a Tbk -4 r: i\ ·1",k·-, '-...11 ~ ! l ~' .._, ............ ,~ "-'Ui~uuc; r~ .. ---- '<'bL £1..,:SUllC, ,t I\_ ",~ TO ISurya Toto [ndonesia Tbk ST Trias Sc11tosa Tbk LIS Trust Finance l.ndonesia Tbk DI '" Tunas Ridcan Tbk I i 0.052 47.61 0.42 3.12 0.38 1.23 0.31 9. 19 28.18 0.23 2.22 23.87 4.31 0.78 0.69 0.88 0.46 021 1 .52 2.09 0.69 2.88 8.08 17.2"! 3.56 13. 11 3.87 1.112 0.66 0.45 2.·\ 1 1.79 0. 11 0.41 1.46 0.31 1.29 0.71 0.52 0.28 1.22 4.77 6.11 0.42 i 0.41 0. 11 6.21 8.09 7.55 8.51 24.56 -16.91 -19. 11 8.21 -1<11 -7.97 -6. 12 1.11 -5. 12 -8.09 -4.95 -6.08 1.66 1.92 3.21 7.92 Li 1 9.08 3.12 2.13 2.89 15.28 11 .91 2.62 8.11 1.72 9.77 32.01 32.02 3.13 24.09 7.32 3.22 9.89 16.66 43.88 43.87 27.56 15.67 3.42 23.85 ·J:i2 6.28 9. 19 12.31 2.62 1<1'1 0.48 1 .81 6.11 29.19 21 .886 17.41 1.12 1.41 1.32 0.94 2.71 5.69 3. 12 5.62 11 .62 48.15 0.59 0.53 -17.89 -5.99 1.11 -9. 11 -3.21 -7:13 8.29 17. 11 7.08 5.3 9.26 5.28 8.29 9. 19 3.33 5.07 7.99 7.71 44.32 6.21 20. 19 2.09 16.15 4.2'i 1.07 -6.22 -1.12 -26.97 9.37 4.59 2.04 8.19