IMAM SANTOSO-FEB

advertisement
ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE, DAN ROI TERHADAP
STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLIS DAN
RETURN SAHAM PADA PERIODE BEARISH INDEKS HARGA SAHAM
GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS
(Studi Kasus Pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEI)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana (Sl)
••••
Ullll
f ,;, ' , -
Oleh :
Imam Santoso
,, ,.. " -".
ddn
T gl.
{\J'\ .. ,
: .• !:?:
~. :.:_::·f'f:::~'?{'ff.f'[..
'lo. foduk : .\D..~
k'"'lfi~&>I : ......................................... ..
( 104081002501 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL
UlN SYARIF HIDAYATULLAR
JAKARTA
2009
l (- . J.f.f ······-
......................... ····-
ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURNSAHAM PADA
PERIODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERIODE
BJ!,'ARISH INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN DEN GAN
MENGGUNAKANPATHANAL~ITS
(Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BE!)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Imam Santoso
NIM: 104081002501
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
__D/::zt
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP. 150 317 955
Titi Dewi Warninda, SE, Msi
NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDA YATIJLLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA
PERI ODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERl!ODE
BEARISH IND EK HARGA SAHAM GABUN GAN DEN GAN
MENGGUNAKAN PATH ANALY;f)JS
(Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BEJ)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Imam Santoso
NIM: 104081002501
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Pembimbing I
__Lk;;j
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NIP. 150 317 955
w[Ot.sE,
Titi Dewi
NIP. 150 368 746
Msi
Dr. Hj. Pudii Astutv
NIP. 03110358400
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
,JAKARTA
1430 H/2009 M
Hari ini Kamis Sembilan Belas Mei Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Komprehensif, atas nama Imam Santoso NIM: 104081002501 dengan judul
skripsi " ANALISIS PENGARUH PER, PBVIR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA
PERIODE BULLIS DAN RETURN SAHAM PADA PERIODE
BEARISH INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN
MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS". Memperhatikan kemampuan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Mei 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
lndoyama Nasarudiu, SE, MAB
Ketua
P~£?J..,MS
Penguji Ahli
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS PRIBADI
Nan1a
Imam Santoso
Tempat & Tanggal Lahir
Tega!, 15 Juni 1983
Alamat
JI. Musyawarah Rt/Rw 06/12 Rawa blong kebon jeruk
Jaka11a Baral .
Again a
Islam
Status
Belum Menikah
Telepon
08170978756
Email/FS/FB
[email protected] I
[email protected]
Hobi
Membaca al Quran, nonton berita dan belajar agama
Warna Favorit
Putih
Cita-cita
al mu 'minu kafatan fl mardloti/lah wa man Anja 'uhum
Limwas, manusia yang bermanfaat dan bemilai bagi
un1at..
PENDIDIKAN FORMAL
Maclrasah lbticlaiyah Al Ihsaniyah ( karangjambu - Tega!)
1990-1996
SMP Nurul 'Ulum ( Karangjambu - Tega!)
1996 -1999
Madrasah Aliayah Ma'haduttalabah ( Babakan - Tega!)
2001 -2004
Universitas Islam Negeri Syarifl-Iidayatullah Jakarta
2004 -2009
PENDIDIKAN INFORMAL
PENGALAMAN ORGANISASJ
Dewan Kerja Ranting Balapulang divisi Litbang
2001 - 2002
Pengurus Osis Madrasah Aliyah Ma'haduttalabah
2002 - 2003
Pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah
2002 - 2004
Ketua Ikatan Santri Tingkat desa karangjambu
2002 - 2004
PENGALAMAN KERJA
Staff pengajar Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah
2003 - 2004
Wira usaha mikro
2005 - 2008
Pengelola @ne Net
2008 - 2009
ABSTRACT
The main objective of the study is to examine the impact of PER, PBVR, ROE and
ROI on the Capital Strukture,Stock return on Bullis and Stock return on bearish of
the firms in Jakarta Stock Exchange. Population in this study are public company
listed in Jakarta Stock Exchange during 2006 - 2008. As much as 88 firms listed
in Jakarta Stock Exchange were taken as a sample using a stratifite cluster
sampling method. The data were then analyzed by the path analysis. Analysis,
using the SPSS Program version 16.00. The results of this study show that (I)
there are the impact of PER, PBVR, ROE, ROI on capital strukture ,(2)there are
the impact of PER, PBVR, ROE.ROI and capital strukture on Stock return on
bul/is and bearish
Keywords: PER, PBVR, ROE,ROLCapital Strukture,Return on bu/lis and
bearish..
ABSTRAK
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh PER,PBVR,ROE dan
ROI terhadap Struktur modal, rturn saham Pada Periode Bulllis dan return Saham
Pada Periode Bearish di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan publik yang terdaftar di
Bursa Efek .Jakarta. Sebanyak 88 perusahaan diambil sebagai sampel dengan
menggunakan Srtatifite Cluster sampling. Data dianalisis dengan mengunakan
analisis jalur.Analisis menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil studi ini
menunjukkan bahwa variabel eksogen PER, PBVR, ROE ,ROI berpengaruh
signifikan terhadap Struktur modal. Dan PER, PBVR, ROE ,ROI dan Struktur
modal berpengaruh signifikan terhadap Return saham baik pada periode bullis
maupun bearish
Kate kunci: PER, PBVR, ROE,ROI,Struktur modal, return saham pada periode
bullis dan bearish..
KATA PENGANTAR
__,p":!-gj,lf~j,IWJG,
Assalamu'alaikum
Dengan
W1~
~L
Wb.
mengucap
syukur
alhamdulilah,
akhirnya
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul " Analsis Pengaruh PER, PBVR, ROE dan
ROI Terhadap Struktur modal, Rturn saham Pada Periode Bullis dan Return
Saham Pada Pcriode Bearish lndeks Barga Saham Gabungan Dengan Metode
Path Analys1:1·" Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan
memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar saijana ekonomi pada
fakultas Ekonomi Universitas Islam Negri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakaita ..
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
ke~ja
keras, ridho Allah SWT
dan juga bimbingan serta bantuan dari banyak pihak, skripsi ini tidak akan dapat
selesai. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta ..
2. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni. MM selaku dosen pembimbing I yang
telah dcngan sabar clan penuh perhatian membimbing skripsi ini.
3. !bu Titi Dcwi Warninda. SE. Msi selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dalam membimbing skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakullas
rn~onomi
Universitas Islam
Negri (UIN) yang telah mcmbekali penulis dengan pengetahuan
selama berada dibangku kuliah.
4. Yang tersayang dan tercinta lbuncla, Ayahanda, dan kakak-kakak ku
mas yanto, mas ahmad, mas taro, mas budi. terimakasih untuk segala
pengertian juga dukungan morilnya yang merupakan sumber kekuatan
terbesarku dalam menyelesaikan tugas ini.
5. Temen-temen kelas C yang selalu hadir dalam sanubari, senasib
sepe1:juangan: Adu!, Amal, Oka, lik. lrsad, Eko, Pani, Robi, sugih,
diyah, Jsna, Tia, Opang, Cahyo, .... makasih banget buat dukungannya
ya, kapan bisa ngumpul lagi. Serta teman-teman yang tidak bisa aku
sebutkan satu persatu, thanks ya alas dukungan dan bantuannya selama
ini.
6. Wabil khusus untuk K.H Abror Jamhari (Alm) yang selalu membimbing
dijalan kebenaran, semoga ilmu yang engkau ajarkan senantiasa
bermanfaat untuk umat.amien ya rabal alamin ,semoga bantuan, budi
baik dan amal kebaikan tersebut akan memperokh balasan rahmat dari
Allah SWT.
Harapan penulis mudah - mudahan skripsi ini dapat digunakan untuk
menambah wawasan berfikir bagi penulis sendiri ataupun pihak - pihak yang
membutuhkan.
Wass11lumu'11laikum WR. Wb
Penulis
DAFTAR !SI
KATA PENGANTAR ..................................................................... .i
DAFTAR !Sl ................................................................................ ii
ABSTRAKSl .............................................................................. .iii
BAB .! PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ...................................................... 1
B. Pem batasan masalah ......................................................... I 3
C. Perum usan masala ........................................................... l 3
D. Tujuan dan manfaat. ........................................................ 14
l. Tujuan peneliatian ..................................................... 14
2. Manfaat penclitian ..................................................... l 5
BAB lI TlNjAUAN PUSTAKA
A. Struktur Modal
!. Modal dan struklur modal perusahaan .............................. l 6
2. Teori struktur modal. .................................................. l 8
3.
faktor-faktor yang n1en1pengaruhi struktur n1odal ..... ......... .22
B. Return Saham ................................................................ 28
C. Sejarah lHSG ............................................................... 3 l
[). r<.asio l(cuangan
l. Rasio solvabilitas (solvency rntios) ................................. 32
2. Rasio pasar ( market ratio) ........................................... 34
3. Rasio profitabilitas .................................................... 36
r Analisis Fundamental
!. Price earning ratio (PER) ............................................ 37
1
Price to book value ratio (Pl3 VI<.) ................................... 38
3. Return on equity (ROE) .............................................. 38
4. Return on invesment (ROI) ........................................ .49
F. Penelitian Tcrdahulu
l. Kaitannya dengan return saham ................................... AO
2. Kaitannnya dengan struktur modal ......... .
...... 43
G. Kerangka pemikiran ........................................................ .47
H. Rumusan hipotesis ......................................................... .49
BAB llT METODOLOG! PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian ................................................... 51
B. Metode pcnentuan sampel
1. Populasi dan sampel. ................................................. .52
a. Populasi ............................................................ 52
b
Sampel. ............................................................. 55
C. Metode Pengmpulan Data
1. Penelitian laporan ...................................................... 53
2. Metode kepustakaan ................................................... 53
D. Metode Analisis
I. Jdentilikasi variabel. .................................................. 53
2. Alat analisis ............................................................ 54
a.
Pengcrtian path analisis .......................................... 54
b. Asumsi dalam path analsis ....................................... 54
c. Langkah --langkah dalam path analsisis ........................55
F Defoisi Operasional Variabel
I. Variabel endogen .................................................... .59
2.
Variabel eksogen .. .................................................... .62
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Um um Oqjek Peneliatian .................................... 63
B. Deskriptif Analisis
I. Deskripsi data sarnpel. .............................................. 65
2. l)eskripsi analisis data ................................................ 70
a.
Price earning ratio (per) .......................................... 70
b. Price to book value rtio (PBVR) ................................ 70
c. Return on equity (ROE) .......................................... 71
d. Return on itwesrncnt (ROI) ..................................... 72
e. Laverage (Struktur Modal) ....................................... 72
[
Return saham periode bullis .......................................... 73
g. Return saham periode bearish ....................................... 73
C. 1-Tasil dan Pembahasan
I. Analisis regresi ......................................................... 74
2. Korelasi. .............................................................. I00
3. Menghitung pengaruh langsung (direct effo:ct) .................. I 07
4. Menghitung pengaruh tidak Jangsung (indirect effect) ......... I 08
5. Meghitung pengaruh total (total effocl) ........................... 109
BAB V KES!MPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................. 111
B. lmplikasi dan saran ......................................................... 113
DAFTAR PUSTAKf1
LA!vlPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabcl LI
Tabe! 4.1
66
Tabcl 4.2
74
Tabcl 4.3
75
Tabci 4.4
76
Tabel 4.5
82
Tabc! 4.6
8.3
Tabel 4.7
84
Tabet 4.B
91
Tabe! 4.9
'12
Tahd 4.10
')3
Tahcl4.!l
100
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
17
Gambar 2.2
48
BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab
Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan yang tepat
terhadap fungsi-fungsi penting yang ada di dalam perusahaan dan kemampuan
untuk
melakukan
penyesuaian
terhadap
keadaan
yang
te1jadi
demi
memperoleh keunggulan dalam persaingan yang dihadapi di era globalisasi.
Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan adalah
keputusan alas struktur modal, keputusan atas struktur modal
yaitu suatu
keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang. saham preferen
dan saham biasa yang harus digunakan oeh perusahaan. Man1'ier harus mampu
menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar
perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut
merupakan keputusan yang mampu merninimalkan biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan.
Biaya modal
yang tirnbul
clari
keputusan
pendanaan
terscbut
merupakan konsekuensi yang secan1 langsung timbul dari keputusan yang
di lakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, biaya modal yang
timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Akan tetapi ketika
manajer menggunakan data internal, maka akan timbul opportunity cost dari
dana internal yang dipergunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara
tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang
tinggi dimana pada akhimya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.
Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besamya
resiko
yang
ditanggung
pemegang
saham
beserta
besamya
tingkat
pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham and
Houston, 200 I).
Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak
saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh
terhadap resiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Resiko keuangan
tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar
kewajibannya dan
kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang
ditargetkan perusahaan. Berdasarkan ha! ini, tampak bahwa keputusan struktur
modal merupakan keputusan yang sangat pcnting bagi kclangsungan hidup
perusahaan (Oky, 2004).
Banyak model yang digunakan untuk menjelaskan mengenai perilaku
pendanaan perusahaan. Teori yang menjclaskan ha! tersebut antara lain adalah
static trade-off theory (Modigliani and Miller, 1963), pecking order theory
(Myers, 1984) dan teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976). Sejauh ini,
penelitian mengenai struktur modal bertujuan untuk menentukan model atau
teori struktur modal yang dapat menjelaskan perilaku keputusan pendanaan
perusahaan.
Walaupun secara teori faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
struktur modal sulit untuk diukur, berbagai penelitian empiris yang bertujuan
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keputusan
pendanaan perusahaan telah dilakukan. Bowen et al. (1982), Bradley et al.
(1984), Long dan Malitz (1985), Titman dan Wessels (1988), Friend dan
Hasbrouch (1988). Mackie-Mason (1990), Rajan dan Zingales (1995) yang
mengukur perilaku keputusan pendanaan dengan menggunakan leverage, dan
faktor-faktor dalam teori struktur modal seperti, assets tangibility, firm size,
growth, profitability, earning volatility, flexibility, dan lain-lain.Namun, hasil
penelitian di alas belum bisa menentukan faktor-faktor yang secara tepat dapat
mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan karena hasilnya tidak
konsisten.
Hal yang sama JUga ditemukan pada basil penclitian empms
selanjutnya Chen dan Jiang (2001), Booth, et all (2001), Medeiros dan Daher
(2004). Tong clan Green (2004), yang juga menggunakan leverage clan faktorfaktor penentu perilaku keputusan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian
ini pun masih belum konsisten sehingga belum bisa diambil kesimpulan
mengenai faktor-faktor apa saja yang secara tepat dapat mcmpengaruhi
keputusan pendanaan perusahaan. Opler dan Titman (2000) secara eksplisit
menyatakan bahwa keputusan pendanaan berubah sepan_jang waktu. Artinya,
keputusan pendanaan berubah seiring dengan perubahan kondisi keuangan
perusahaan. Dengan dernikian, keputusan struktur modal di masa lalu sangat
berpcran penting dalam menentukan keputusan struktur modal saat ini.
3
Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam
operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh
kebijakan pembelanjaan (jliiancing policy) dari manajer keuangan yang
senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting (Harnanto, 1995:306
dalam Muhammad Rizal, 2002), yaitu ;
I. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kcpada
pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk
pembayaran biaya modal.
2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia
dana itu dalam mengelola perusahaan.
3. Resiko yang dihadapi perusahaan.
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaan
dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu
unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan
mengembangkan usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana
sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek
maupun hutangjangka panjang.
Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan
kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan
berpengaruh
1ncningkatkan
terhadap resiko
perusahaan
leverage 1naka pcrusahaan
itu sendiri. Jika perusahaan
1111
dengan
scndirinya
akan
4
meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan sebaliknya perusahaan harus
memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa
penggunaan modal yang berlebihan akan rnenurunkan tingkat profitabilitas.
Untuk itu sebagian rnanajer tidak sepenuhnya rnendanai perusahaannya
dengan modal tetapi juga dise1tai penggunaan dana melalui hutang baik itu
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan
sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat 111engurangi pajak.
Berdasarkan Balance 11wo1y yang dikemukakan oleh (Myers, 1984 ;
Bringham, 1999 dalam Muhammad Rizal, 2002) perusahaan mendasarkan diri
.pada keputusan suatu struktur modal yang optimal. Struktur modal optimal
dibentuk dengan menyeimbangkan keuntungan dari. penghematan pajak atas
penggunaaan hutang terhadap biaya kebangkrutan. Thies & Klock (1991)
menyatakan bahwa variabilitas tingkat pendapatan berpengaruh negatif
terhadap pcnggunaan hutang. Akan tetapi Timman & Wessels (l 980)
mengatakan scbaliknya bahwa struktur modal dipengaruhi non debt tax shield,
variabilitas pcndapatan dan pertumbuhan perusahaan.
Pecking Order Them:v mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung
memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan.
Penggunaan
dana
penggunaan
dana
internal
yang
lebih
bersumber
didahulukan
dari
dibandingkan
ekslernal.
Urut-urutan
dengan
yang
dikemukakan oleh teori ini dalam ha! pendanaan adalah pertama laba ditahan
diikuti dengan penggunaan hutang clan yang terakhi;· adalah penerbitan ekuitas
baru (Mvcrs,
1984 dalam Muhammad Rizal, 2002). Pemilihan urutan
5
pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost
offimd dari sumber-sumber tersebut yangjuga berkailan dengan tingkat resiko
suatu investasi.
Banyak penelitian-penelitian lain yang berkenaan dengan struktur
modal seperti yang dilakukan Timman & Wessels (1998), Norton (1991),
Thies & Klock (1991), Rajan & Zingales (1995), Wald (1999), Ohos, Cai &
Li (2000), Ozkan (2001) dan lain-lain dalam Journal of Economics and
Finance, Summer, 26, 2, p.200. Dari penelitian tersebut diperoleh faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal. (senma berasal dari luar
Indonesia). Kecuali penelitian Agus Sartono dkk ( 1999), yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku struktur modal di
perusahaan manufaktur di Indonesia. Dan penelitian lanjutan yang meneliti
tentang struktur modal di Indonesia masih relatif sedikit.
Menurut Ferri & John (1979) struktur keuangan dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain klasifikasi industri, ukuran pernsahaan, risiko bisnis
(business risk). & operaling leverage. Sedangkan Rajan & Zinggales ( 1995)
mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan leverage
perusahaan yaitu tangible assel, !he markel to book ratio (investmenl
oppor/w1ity),
ukuran
perusahaan
(firm
size)
&
pn!fiiabilitas
perusahaan.Sedangkan Wald (1999) mengatakan bahwa struklur modal
berhubungan dengan tingkat long term deht I asset ratio, resiko perusahaan,
profitabilitas,jirm size & growth. Penelilian yang dilakukan Ghosh, Cai & Li
(2000) bahwa asset size, beban research & development, beban periklanan,
6
beban perijualan & koefisien variasi dari cash flow digunakan dalam
memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Sedangkan
Ozkan (200 I) menenmkan bahwa profitability,
liquidity dan growth
mempunyai pengaruh yang negatifterhadap struktur modal.
Dari beberapa penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yang berkenaan
dengan masalah pendanaan. Dimana faktor-faktor tersebut antara lain
klasifikasi industri, tangible asset, liquidity ratio, the market to book ratio
(invesment opportunity), resiko perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan
!firm size) & pertumbuhan (growth). Dari beberapa faktor tersebut penulis
mencoba untuk menyederhanakan dan memilih faktor-faktor yang dianggap
sangat dominan dalam mempengaruhi perilaku struktur modal. Faktor-faktor
yang akan diangkat dalam penelitian ini dalam rangka meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal antara Jain the market to book ratio
(market ratio) yang diwakili oleh Price Earning Ratio (PER) dan Price to
Book Value, profitabilitas (profitability) yang diwakili oleh Return On Equity
(ROE),dan Return On Jnvesment (ROI) .
Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji kembali
variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh Ferri & John (1979), Wald
( 1999), Rajan & Zinggales (1995), Ghosh,Cai,dan Li (2000), dan Ozkan
(200 I) ten tang faktor-faktor yang mernpengaruhi struktur modal, apakah has ii
penelitian tersebut konsisten terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia
khususnya perusahaan-perusahaan yang terdaHar di Bursa Efek Indobesia.,
7
serta melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan Muhanunad Rizal
(2002) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan
menspesifikasikan variabel penelitian dan model yang berbeda dengan periode
selarna periode 2007-2008 dengan sampel pcnelitian 88 perusahaan.
Chen dan Jiang (200 I) menyatakan setiap atribut teori untuk
rnengidentifikasi penentuan struktur modal perusahaan kebanyakan tidak
hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja
tetapi ok:h beberapa indikator
akuntansi sebagai proksi dari setiap atributnya. Kesalahan pengukuran
(measurement erro1) bisa te1jadi dalam pengujian bila hanya mengambil salah
satu indikator akuntansi sebagai proksi dari setiap atribut teori struktur modal.
Oleh karena itu, dalam · penelitian ini peneliti rnenggunakan metode jalur
(Path) mengingat model Path Analisis rnemiliki keunggulan dibandingkan
dcngan pendekatan rcgresi. Pcndekatan regresi hanya bisa mengeksplore
hubungan dan pengaruh diantara variabel-variabel yang observable dan
terbatas hanya untuk satu proksi saja. Path justru dapat menentukan model
yang fit untuk sebuah teori dengan memasukkan semua variabel baik yang
obsermb!e maupun yang unobservable dan dapat menjelaskan hubungan
rnasing-masing variabel seeara simultan.
Ada beberapa penelitian tenlang perilaku penentuan struktur modal
yang menggunakan pendekatan SEM seperti yang lelah dilakukan oleh
Ramano, Tanewski, clan Smyknios (2000) yang melakukan penelitian
rnengenai keputusan struktur modal untuk fi:1111i~v business model; Chen dan
8
Jiang (2001) juga melakukan penelitian terhadap penentuan perilaku struktur
modal perusahaan-perusahaan di Belanda. Adapun penelitian ini mencoba
untuk menguji apakah PER, PBVR, DTE, ROE DAN ROI sebagai variabel
eksogen berpengaruh secara lansung terhadap struktur modal. Diduga dengan
mcnggunakan pcndekatan path analisis, variabel eksogenous berpengaruh
terhadap variabel endogenous yaitu struktur modal pada perusahaanperusahaan yang listing di BEL
Pergerakan harga saham di bursa efek umumnya diramalkan pemodal
dan pialang dengan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal adalah
seb[iah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan
lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan data historis (Fakhruddin,
Firmansyah dan Hadianto,200 I: 21 ). Sedangkan analisis fundamental adalah
suatu metode pcramalan harga saham dcngan mcmpelajari kinerja perusahaan
(Ghozali dan Sugianto, 2002).Analisis fondamental mcnganggap bahwa harga
saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bcrsangkutan. Oleh
karena itu, dalam mclakukan penclitian suatu saham melalui pcndekatan
fundamental dapat digunakan infrmnasi akuntansi dengan teknik analisis rasio
keuangan yang merupakan hasil perhitungan lebih lanjut dari laporan
kcuangan .
Secara psikologis, pemodal cenderung memilih saham-saham yang
harganya rendah pada periode bul!ish (naik) dengan harapan pada kondisi ini
harga-harga sahan1 akan terus naik atau akan 1nengalan1i apresiasi. Pada pasar
bearish (menurun) pemodal cenderung menjual sahamnya dalam jumlah
9
sedikit karena mereka memiliki keyakinan bahwa harg;a-harga saham akan
terus turun (Ghozali dan Sugiyanto, 2002).
Daftar Tabel 1.1
Data lHSG
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
.
--
BULAN
2003
2004
2005
2006
W07
2008
JAN
388.44
752.93
1,045.44
l,232.32
1,757.26
2,627.25
399.22
761.08
1,073.83.
l,230.66
l,740.97
2,721.94
MAR
398.00
735.68
1,080.17
l,322.97
l,830.92
2,447.30
APRlL
450.86
783.4 l
l,029.61
1,464.41
1,999.17
2,304.52
MEl
494.78
732.52
1,088.17
1,330.00
2,084.32
2,444.35
JUNl
505.50
732.40
1,122.38
1.310.26
2,139.28
2,349. l 0
JUL!
507.98
756.98
I, 182.30
l,351.65
2,348.67
2,304.5 l
AGUS
529.67
754.70
1,050.09
I ,431.26
2, 194.34
2,165.94
1,079.28
1,534.6 l
2,359.2 l
1,832.51
2,643.49
1.256. 70
2,688.33
1.241.54
2,745.83
1,355.41
FEB
- - -----
---
-·
~20.l]
--
SEPT
597.65
OKT
625.55
860.49
l,066.22
1,582.63
NOP
617.08
977.77
1,096.64
1,718.96
691.90
1,000.23
l, 162.64
1,805.52
-
.
~-
DES
-
·---- -
~-
Sumber: !DX Sialislic 2003,2004, 2005,2006,2007,2008.
10
Dari data di atas terlihat bahwa sepanjang periode 2007 Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) mengalami periode bullish. Sepanjang periode
tersebut IHSG terns mengalami peningkatan yang cukup signifikan,meskipun
pada bulan februari dan juni mengalami penurunan akan tetapi penurunan
tersebut tidak signifikan bila dibandingkan dengan peninggakatan yang
tetjadi.Mulai bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Nopember 2008 IHSG
mengalami periode bearish. Hal ini terlihat dari adanya penurunan lndeks
secara terus mcnerus dan cukup signifikan,bahkan pada bulan September
IHSG menunm tajam. Menurut Adler Haymans lvfanurung (Dalam yahoo
finance, 2009) penunman ini merupakan drop .tertajam sepanjang sejarah
Bursa Indonesia.
Dengan informasi Indeks Barga Saham Gabungan diharapkan akan
memberikan informasi kepada investor tentang keadaan pasar yang sedang
te~jadi
yang akan mcnentukan langkah-langkah investasi selanjutnya.Suatu
kondisi pasar tertentu (bullish atau bearish) akan mempengaruhi langkahlangkah dan keputusan investasi. Dalam kondisi terscbut, harus ditemukan
saharn dengan rasio keuangan bagaimana yang akan memberikan peluang atau
prospek untuk mempcroleh return yang rnaksimal dengan tingkat resiko
tertcntu atau bagaimana saham akan membcrikan rcsiko yang lebih kccil
dengan tingkat return tertentu.Investor yang menanamkan dana di pasar modal
harus mampu mcrnanfaatkan semua informasi untuk mcnganalisa pasar dan
investasinya dengan harapan memperoleh keuntungan yang maksirnal atau
meminimalkan resiko (Budi Rusman Jauhari & Basuki Wibowo ,2004).
11
Analisis fundamental dengan rasio keuangau mernpakan suatu cara
dalam upaya pemilihan jenis saham yang layak untuk dijadikan lahan
investasi. Suatu keadaan pasar tertentu (bullish/bearish) akan mempengaruhi
keputusan yang sebaiknya harus diambil oleh investor. Berdasarkan hal
tersebut, maka perlu dilihat saham dengan karakteristik bagaimana yang akan
memaksimalkan return pada saat bullish atau meminimalkan resiko pada saat
bearish (Budi Rusman Jauhari et all).
Pada kesempatan ini analisis fundamental yang dilakukan yaitu dengan
menganalisa rasio keuangan perusahaan yang diwakili oleh Price Earning
Ratio, Price lo Book Value Ralio, Return On Equity, Retur.n On Jnvesment dan
Debi to Total Equity.
Penguj ian dilakukan dengan model statistik Anal is is
Path (metode jalur), dimana dengan model ini penulis ingin melihat hubungan
secara tidak Iangsung variabel-variabcl eksogen melalui struktur modal
sebagai variabel intervening (perantara) terhadap Return saham pada periode
but/is dan pada pcriode bearish.
Dari uraian diatas peneliti ingin melakukan pcnelitian dalam bentuk
skripsi yang berjudul:" Analisis Pengaruh
PER, PBVR, ROE, dan ROI
Tcrhadap Struktur Modal, Return Saham Pada Pcriodc Bullish Dan
Return Saham Pada Periode Bearish Indeks Harga Saham Gabungan
Dengan Mengguuakan metode Path Analysis"
l2
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini periode waktu yang di teliti yaitu dari tahun 2007
sampai dengan 2008 karena pada tahun 2007 IHSG mengalarni periode bullish
sedangkan pada tahun 2008 IHSG mengalarni periocle bearish. Varibel yang
di teliti terbagi kedalam dua variabel yaitu variabel endogen dan variabel
eksogen.
1. Variabel endogen
Variabel endogen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain,
dalam penelitian ini terdapat tiga variabel endogen yaitu : Struktur Modal,
Return saharn pada peroide bullish dan Return saham pada periode bearis.
2. Variabel eksogen
Variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain,
dalam pebclitian ini variabel eksogcnnya adalah Price Earning Ratio
(PER), Price to Book value Ratio (PBVR), Return On Equity (ROE) don
Return On !nvesment (ROI).
C. Pcrumusan masalah
Dari Jatar
belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka di
definisikan masalah penelitian sebagai berikut:
I. Bagaimna hubungan Jangsung antara PER, PBVR, ROE, dan ROI
Terhadap Struktur Modal.
13
2. Bagairnna hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE dan ROI melalui
struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap
Return saham pada perioode bul/is.
3. Bagaimna hubungan tidak langsung PER, PBVR ,ROE dan ROI melalui
struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap
Return Saham pada perioode bearish.
4. Bagaimana hubungan antar variabel eksogen.
5. Variabel manakah yang hubungannya dominan terhadap variabel lain.
D. Tujuau dan Manfaat
1. Tujuan Penelitiau
Dari rurnusan masalah tersebut maka tttiuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk rnenganalisis hubungan secara langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI Terhadap Struktur Modal.
b. Untuk menganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening
(variabel
pcrantara) Terhadap Retum saham pada periode bu!lis.
c. Untuk rnenganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening (variabel
perantara) terhadap Retum saharn pada periode bearish.
d. Untuk menganalisis hubungan antar variabel eksogen.
e. Untuk menganalisis variabel yang mempunyai hubungannnya dominan
tcrhadap variabel lain.
14
2. Manfaat pcnclitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini di harapkan dapat
bermanfaat bagi :
a. Bagi penulis, memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas.
b. Bagi investor, sebagai inforrnasi dan bahan masukan bagi investor
dalam rnengarnbil keputusan investasi di pasar modal.
c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan di
bidang rnanajernen keuangan khususnya mengenai Struktur Modal dan
Return saham pada periode Bullish dan Bearish Tndeks 1-larga Saham
Gaubungan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
15
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
A. Struktur Modal
1. Modal dan struktur modal perusahaan
Modal (Munawir, 200 I) adalah hak atau bagian yang dimiliki
oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham),
surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki
perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Sumber dari modal adalah apa
yang dapat dilihat seperti hutang lancar, hutangjangka parijang dan modal
sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik alas perusahaan yang timbul
sebagai akibat investasi yang dilakukan oleh para pemilik.
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jamgka
panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang di targetkan
adalah perpaduan antara hulang saham preleren dan saham biasa yang
dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur
modal yang optimal adalah modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pcngembalian sehingga mcmaksimumkan harga saham
(Dewi Astuti 2004: 17).
Struktur modal adalah gabungan hutang jangka panjang (longterm debt) dan modal (equity) (Elisa Tjondro,2007).
Struktur modal adalah pcrbandingan antara hutang perusahaan
(Iota/ debt) dengan tolal aktiva (total assets) (Ghosh et. al..2000).
16
Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan ada!ah pembiayaan
pennanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
modal pemegang saham (Weston & Copeland, 2001: 19).
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu
pcrusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh
peusahaan. Menurut Keown dkk, (2000 : 542). "Strnktur keuangan adalah
paduan semua pos yang muncul disisi kanan nernca peusahaan yaitu
hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang stiham
sedangkan struktur modal adalah paduan surnber dana jangka panjang
yang digunal_(an oleh pcrusahaan'._
Gambar 2.1.
Neraca
-1
l-lutang Lanear
1.\ktiva
[-·!utang Jangka Pnnjang
Struktur Keuangan
I
i
Modal Saham Prefercn
Struktur
Ii
Modal!
I
!
Sumber:
KeO\'d1
_
I
_J
dkJ,, ('.2000: 543).
Strukt11r !vlodal
(t~cvcrage) adalah
rerbandingan niiai hutang
dengan nilai 1noda! sendiri )-'ang tercern1in pada laporan keuangan
pcrusahaan akhir tahun. V'ariabel ini dinyatakar. Jalan1 rasio total hutang
17
dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri pada neraca akhir
tahun. Pengukuran ini mengacu dari penelitian, Suda.rma (2003) dan Sujoko
(2007).
2. Teori struktur modal
Secara mnum teori yang mendasari Struktur modal terbagi
menjadi 3 bagian (Moeljadi 2006: 117)
a. Teori Tradisional (feori Klasik
Teori ini menerangkan bahwa ada struktur modal optimal yang
dapat memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara meminimumkan
biaya modal rata-rata ( Average Cost of Capital),salah satu versi ini.
seperti yang dikembangkan oleh Ezra Salomon dalarn ''The Theori Of
Financial Management (1963)". Mengatakan bahwa struktur modal
yaqng optimal te1jadi apabila kelebihan debt/equity ratio di atas
average cost of capital,dan dikatakan minimum.
b. Teori Moldigliani & Miller (The Cost ofcapilaf,Corporatejinance and
The
Theo1y of !11vestment"'American
Economic
review''(l958).
mengasumsikan bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak ada
pajak.
c. Teori yang dikembangkan oleh Moldigliani & Miller (Corporate
Income
taxes
and The
Cos/
of capilal:A. Corection "'American
Economic Review"( 1963),dalam pengcmbangan teorinya Moldigliani
& Miller mengasumsikan adanya pajak.
I8
Seiring dengan perkembangan zaman t1)ori tentang struktur
modal pun mengalami perkembangan, diantaranya adalah;
a. Agency theory
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H.
Meckling pada tahun 1976, dimana manajemen merupakan agen dari
pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham
berharap agcn akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga
mereka mendelegasikan
wewenang
kepada agen.
Untuk dapat
melakukan fungsinya dengan baik, manajcmen harus diberikan insentif
dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui
cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan
pembatasan terhadap keputusan yang bisa diambil manajemen.
Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya agensi (Saidi,
2004). Biaya agensi adalah biaya-biaya yng bcrhubungan dengan
pengawasan
manajemcn
untuk
meyakinkan
bahwa
rnanajemen
bertindak konsistcn sesuai dcngan pe1janjian kontrnktual perusahaan
dcngan kreditur dan pemegang saham.Salah satu pendapat dalam teori
agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, biaya
yang tirnbul pasti merupakan tanggungan pernegang saham (Horne dan
Wachowicz,
1998) (dalam
Moeijadi,2006) Misalnya, pernegang
obligasi, karena rncngantisipasi biaya pengawasan, membcbankan
bunga
yang
lebih
tinggi.
Scrnakin
besar
peluang
timbulnya
19
pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai
perusahaan bagi pemegang saham.
b. Signaling theory
Isyarat atau signal
adalah
suatu
tindakan
yang diambil
manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham and
Houston, 200 I). Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan
akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahaakan
modal baru dengan cara-cara yang lain, termasuk penggunaan hutang
yang melebihi target
struktur modal yang normal. Sebaliknya,
perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan
cenderung menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu
perusahaan umumnya merupakan suatu signal bahwa mana.1emen
memandang suramnya prospek perusahaan tersebut.
c. Asymetric Information Theory
Asymmetric Information, menurut Brigham dan Houston (200 I)
adalah situasi dimana manajemen mcmiliki infonnasi yang berbcda
(yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripacla investor.
Ketidakseimbangan infonnasi ini terjadi karena pihak manajemen
memiliki informasi yang lebih banyak daripada para pemodal. Misal
pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saliam saat ini sedang
overvalued (lebih tinggi daripada harga seharusnya), jika ha! ini yang
diperkirakan te1:jadi, maka manajemcn tentu akan berpikir untuk
20
menawarkan saham baru. Akan tetapi investor juga akan berpikir
bahwa jika perusahaan
menawarkan
saham
baru,
salah
satu
kemungkinannya adalah karena harga saham saat ini overvalued,
sehingga investor akan menawar harga saharn baru dengan harga yang
lebih rendah. Maka emisi saham barn akan menurunkan harga saham.
d. Pecking Order Theory
Meskipun diperkenalkan pe11ama kali olch Donaldson (l 961 ),
akan tetapi penamaan Pecking Order sendiri dilakukan oleh Myers
(1984) (dalam Husnan, 1996, dalam Moeljadi, 2006). Secara singkat
teori ini menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing
(pendanaan dari operasional perusahaan dengan wujud laba ditahan),
apabila diperlukan pendanaan dari luar, maka perusahaan akan
memulai dcngan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih
dahulu yaitu obligasi, kemudian sekuritas berkarakteristik opsi seperti
obligasi
konversi
barulah jika
belum
mencukupi,
perusahaan
mencrbitkan saham.Sesuai dengan teori ini, tidak ada target debt to
equity ratio karena ada 2 jenis modal scndiri yaitu internal dan
eksternal.
Teori struktur modal ini pen ting karena (I). setiap ada perubahan
struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan.
ha! ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya
modal sendiri-sencliri, (2). besarnya biaya modal secara keseluruhan ini
nantinya akan digunakan sebagai cul of rate pada pengarnbilan
21
keputusan
investasi.
Oleh
karena
itu
struktur
modal
akan
mempengaruhi keputusan investasi (Sutrisno,2000).
Wijaya
(2001)
menjelaskan
bahwa
manajer
harus
mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih
dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan. Masing-masing
sumber dana mempunyai konsekuensi dan karelcteristik finansial yang
berbcda. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan didapat dari
retained earning dan depresiasi. Sumber dana eksternal dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu pembelanjaan dengan hutang (debt
financing)
dan
pembelanjaan
sendiri
(extenal equity).
Bauran
penggunaan modal sendiri (baik berupa saham biasa maupun saham
pre.feren) dan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan
disebut struktur modal pcrusahaan.
3. Faktor-faktor yang mcmpengaruhi struktur modal.
Menurut Abas Kartadinata (1999:4-5) (dalam Prayogo,2002)
strukiur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit
ncraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutang-hutang
jangka panjang, modal saham dan laba yang ditanam kembali. Sedangkan
struktur modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan
pinjarnan jangka panjang, jadi struktur modal rnerupakan bagian dari
struktur keuangan.
Bambang Riyanto ( 1996:228) berpend.apal bahwa variabelvariabel yang mempengaruhi struktur modal adalail: (1) tingkat bunga, (2)
22
stabilitas dari earning, (3) susunan dari aktiva,(4) kadar resiko dari
aktiva,(5) besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,(6) keadaan pasar
modal,(7) sifat manajemen, (8) besarnya suatu perusahaan.
Menurut Weston dan Copeland (2001:35), variabel-variabel yang
mempengaruhi
struktur modal
adalah
: (1)
tingkat pertumbuhan
penjualan,(2) stabilitas arus kas,(3) karakteristik industri,(4) struktur
aktiva,(5) sikap manajemen,(6) sikap pemberi pinjaman.
Sedangkan
menurut
Weston
dan
Brigham
(2001:174),
mengatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal
adalah :( l) stabilitas penjualan,(2) struktur aktiva,(3) leverage,(4) tingkat
pertumbuhan,(5)
profitabilitas,(6) pajak,(7)
pengendalian, (8)
sikap
manajemen,(9) sikap pemberi pinjaman,( l 0) konclisi pasar,(11) kondisi
internal perusahaan,( 12) fleksibilitas keuangan.
Kondisi pasar berpengaruh terhadap struktur modal sesui dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1996:228). dan
Weston dan
Brigham (2001:174). Pasar modal sering mengalami
perubahan naik dan tunm (jluktuasi), bila dalam keadaan sedang naik
maka investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya. Oleh karena
ilu, perusahaan dalam mengeluarkan atau menjual sekuritas harus
disesuaikan dengan keadaan tersebut. Dalam penelitian ini keadaan
pasar/kondisi pasar diukur dengan menggunakan pendekatan Price
Earning Ratio (PER) dan Price to Boo Value Ratio (PBVR).
Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio keuangan
perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham lebih dominan
dibanding EPS. Oleh karena itu dalam analisis mengenai pergerakan harga
saham, pe1timbangan tentang PER sangat penting terlebih dalam jangka
panjang, PER lebih volatile dibanding EPS. Ketidakstabilan PER
disebabkan oleh adanya perubahan required rete of return (k) dan gowth
rate of dividend (g). Semakin besar PER,semakin besar kepercayaan
investor terhadap masa depan perusahaan (lskandar Z.Alwi, 2003: 75)
(dalam Joko Prayitno,2007). Salah satu pendekatan yang menggunakan
nilai earnings untuk memperkirakan nilai instrinsik, adalah pendekatan
PER, atau disebut juga pendekatan earnings multiplier. PER saham dapal
dihitung dengan formula:
PER
Harga Saham
Earning Per share
A tau
PER
Closing price
EPS
Price to book Value (PBVR). Menurul lskandar (2003) (dalam
.loko
Prayitno,2007)
bahwa
Price
to
Book
Value
atau
PBVR
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. Makin tinggi ratio ini, berarli pasar percaya akan prospek
perusahaan tersebut. PBVR dihitung dengan formula:
24
PBVR
Harga Saham
Book value Per share
Atau
PBVR
Closing Price
Ekuitas per saham
Untuk perusahaan yang be1jalan baik, umumnya ratio PBVR
mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih
besar dari pada nilai bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi
perusahaan dinilai olch pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang
telah ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap
prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk
membelinya. Sehingga pennintaan akan saham tersebut akan naik,
kemudian mendorong harga saham naik.
Menurut Weston dan Brigham (2001 :174), Profitabilitas juga
merupakan variabel yang mempengaruhi strnktur modal. Menurut Weston
dan Brigham (200 I), perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi,
umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini
discbabkan dengan profitabilitas yang tinggi tersebut, memungkinkan bagi
perusahaan melakukan perrnodalan dcngan laba ditahan saja. Akan tetapi
tidak itu
saJa~ asun1si
yang lain n1engatakan dengan profitabilitas yang
25
tinggi, berarti bahwa laba bersih yang dirniliki perusahaan tinggi, rnaka
apabila perusahaan
rnenggunakan hutang yang
besar tidak akan
berpengaruh terhadap struktur modal, karena kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga tetap juga tinggi.
Tingkat
pengembalian
yang
tinggi
memungkinkan
untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang
dihasilkan secara internal. Hal ini juga pernah dilakukan penelitian empiris
oleh Moh'd (1998) dalarn Sujoko,2007) yang mununjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.Dalam
penelitian ini profitabilitas diwakili oleh Return On Equity (ROE) dan
Return On Invesment (ROI). Return on asset (ROA) yang sering disebut
juga sebagai return On investment (ROI) digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan di
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasia ini merupakan rasio yang
terpenting diantara rasio rentabilitas/ profitabilitas yang lainnya. ROA atau
RO! diperoleh dengan cara rnembandingkan antara net income after tax
(NIAT) tcrhadap total asset. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar
(Robbert Ang, 1997: 18.32 -
18.33). Secara matematis ROI dapat
dirumuskan sebagai berikut:
26
ROI
NIAT
Total Asset
NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau
ada keuntungan hak minoritas harus ikut diperhitungkan. Total assets
merupakan total asset pada periode laporan yang berakhir pada 31
desember.
Rasio kedua dari rasio profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak atau net
income afier tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal
dari setoran modal pernilik. laba tak dibagi dan cadangan lain yang
dikumpulkan oleh
sernakin
efisien
perusahaan.
perusahaan
Semakin tinggi
menggunakan
ROE
modal
menunjukkan
sendiri
untuk
mcnghasilkan laba atau keuntungan bersih. Return on Equity (ROE)
digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efcktivitas
perusahaan di dalam mcnghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
ckuitas (shareholders· equity) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat
diformulasikan sebagai berikut:
ROE
NIAT
Equity
27
Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal yang diteliti
pacla penelitian ini aclalah : (I) PER; (2) PBVR; (3) ROE, clan (5) ROI .
Variabel-variabel tersebut diambil dari laporan keuanagan perusahaanperusahaan yanag listing di BE! selama periocle penelitian yaitu tahun 2007
clan 2008.
B. Returu Saham
Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan re/urn, karena investor
selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi
yang clihaclapinya. Menurut Brigham (1999: 192), pengertian dari return
aclalah "measure the .financial performance of an investment". Pacla penelitian
ini, re/urn cligunakan pacla suatu investasi untuk mengukur basil keuangan
suatu perusahaan. Horne clan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan re/urn
sebagai: "Re111m as
ben~fit
which related with 011 ner thal includes cash
dil·idc11d hrs! year which is paid, together with market cost appreciation or
""f'it"I gui11 ll'hich is realization in !he end of the year". lvlenurut Jones
(2000: 124) "re/urn is yield clan capital gain (loss)". (1) Yield, yaitu cash }low
yang clibayarkan secara periodik kepacla pemegang saham (dalam bentuk
cliviclcn). (2) C'apital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pacla saat
pernbelian dengan harga saham pacla saat penjualan. Hal tersebut cliperkuat
oleh Corrado clan Jordan (2000:5) yang menyatakan bahwa "Return fi'om
im·c.1·1mcn/ securiry is cashf/011• and capital gain/loss".
!3crdasarkan penclapat yang telah clikernukakan, dapal diambil
saharn investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain/loss. Dividen rnerupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Capital gain/loss
dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal
periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperolch
capital gain, sedangkan bila yang te1jadi sebaliknya maka investor dikatakan
memperoleh capital loss.
lnvestor akan sangat senang apabila mendapatkan re/urn investasi
yang semakin tinggi dari waktu ke waktu .. Oleh karena itu, investor rnemiliki
kepentingan untuk mampu mernprediksi berapa besar investasi mereka.
Investor selalu mencari alternatif investasi yang mernberikan return tertinggi
dcngan tingkat risiko tertentu. Mengingat risiko yang melekat pada investasi
saham lebih tinggi dari pada invcstasi pada pcrbankan, return yang cliharapkan
juga Jebih tinggi. Hal ini scsuai dengan tcori investasi olch Widiatmodjo
(2000:84).
Mcnurut Jogiyanto (2000: I 09) Rerun1 saham di,bedakan menjacli dua:
(I) return realisasi merupakan return yang telah !erjadi, (2) return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang
akan datang. Berdasarkan pengertian re/urn, bahwa return suatu saham adalah
basil yang diperoleh dari investasi clcngan cara mcnghi!ung selisih harga
saham periocle be1:jalan dengan periocle sebelumnya dengan mcngabaikan
dividcn, maka dapat ditulis rumus: Ross et al. (2003:238)
29
P, - P,.1
R;=
P,.1
keterangan:
R;
= Return saharn
P,
=
Harga saharn pada periode t
P,. 1
=
1-larga saham pada periode t-1
Sclain return saham terdapatjuga return pasar (Rm) yang dapat dihitung
dengan rumus: Jogiyanto (2003 : 232).
fHSG , - IHSG
IHSG
1-1
1-1
kcterangan:
l<.m
=
J?_eturn pasar
IHSG
1
=
lndeks harga saham gabungan pada periode t (Bullish)
IHSG
1. 1
=
lndeks harga saham gabungan pada periode t-l (Bearish)
Dahn penelitian ini penulis menggunakan rurnus Ross ct al.
(2003:238) untuk rnengertahui return yang di peroleh pada saat lndeks l-larga
Saharn Gabungan mcngalami kcnaikan (hullish) sepanjang tahun 2007 dan
pada saat lndeks l-larga Saharn mengalami periodc penurunan (bearish) tahun
2008.
30
C. Scjarah (IIISG)
Pada tanggal I April 1983, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai indikator pergerakan harga
saham di BEL [ndeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan
saharn preferen yang tercatat di BEi. Hari dasar untuk perhitungan IHSG
adalah I 0 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan dengan nilai
dasar I 00 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.Dasar
perhitungan IHSG adalah jmnlah nilai pasar dari total. saham yang tercatat
pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian setiap
saharn tercatat (kccuali untuk perusahaan yang berada dalarn program
restrukturisasi)
dengan
harga
di
BEi
pada
hari
tersebut.
Formula
perhitungannya adalah sebagai berikut: (www.yahoofinance.com,2009)
IHSG = :E (Harga Penutupan di Pasar Reguler x Jurnlah Saharn) x I 00
Nilai Dasar
D. Rasio Keuangan
Rasio-rasio keuangan dapat dikclompokkan kc dalam lirna katcgori,
yaitu Rasio Likuiditas (liquidity ratio), Rasio Aktivitas (Activities ratio),
Rasio Rentabilitas (pnJjitability ralio), Rasio Solvabilitas (So!vem:v ratio), dan
Rasio Pasar (111urke1 ratio) (Robbert Ang, l 997:23-24). Dalam pcnelitian ini
tidak semua kelompok rasio tcrsebut digunakan untuk menganalisis. Adapun
rasio dan karakteristik keuangan yang digunakan adalah :
31
1. Rasio Solvabilitas (Solvency ratios)
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang
jangka-panjang saat utang jatuh tempo. Hams diperhatikan struktur
pendanaan jangka panjang dan struktur operasi setiap perusahaan yang
diminati. Pertimbangan finansial penting lainnya adalah solvabilitas
keuangan, yaitu bcsarnya hutang dalam struktur modal perusahaan.
(Struktur modal adalah campuran dan sumb<0r-sumber dana jangkapanjang yang digunakan oleh perusahaan.)
Keadaan solvabel juga bcrgantung dari
daya untuk menghasilkan;
dalam jangka-panjang perusahaan tidak dapat membayar utangnya kecuali
perusahaan menghasilkan laba. Suatu struktur modal yang di-leverage,
membebani perusahaan dengan beban bunga tetap yang menyebabkan
pcnghasilan mcnjadi tidak mantap. Utang yang berlebihan dapat juga
mcnyulitkan pcrseroan untuk mcminjam dana pada suku bunga wajar saat
pasar uang sedang ketat.
Rasio
Solvabilitas
berl'ungsi
untuk
menunjukkan
kcmampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini
disebut juga Leverage Rarios. Karena merupakan rasio pengungkit yaitu
menggunakan uang pinjaman untuk memperoleh keuntungan. (Robbert
Ang, 1997:34).
Rasio hutang terdiri dari salah satunya Debi-equity ratio/Debt ro fotal
Equity ( DER/DTE ) merupakan salah satu rasio dalarn kelompok Rasia
Solvabilitas. Dan merupakan indikator clari proporsi hutang perusahaan
32
terhadap investasi pemegang saham. DTE ini mencerminkan resiko
keuangan perusahaan yang ditempatkan pada pemegang saham sebagai
hasil dari financial leverage makin besar (Reilly, 1989).
Total Debts
Debt toTotal Equity
Total Shareholder "s Equity
Rasio ini mengungkapkan apakah perusahaan memiliki utang
dalam j umlah besar dalam struktur modalnya. Utang yang besar berarti
bahwa peminjam harus membayar bunga berkala yang cukup besar
ditambah dengan pokoknya Demikian pula, perusahaan yang dibebani
utang banyak berisiko lebih besar untuk kehabisan clana kas di masa-masa
yang sulit. Penafsiran rasio ini bergantung clari beberapa variabel,
tennasuk rasio dan perusahaan lain dalam industri, tingkat akses ke
penarnbahan pendanaan utang clan kemantapan clari opernsi.
Dalarn kaitannya clengan struktur modal clan biaya modal, DTE
aclalah alat ukur yang relevan cligunakan investor, karena DTE merupakan
perbm1dingan antara total kewajiban (hutang/debl) dengan total modal
sencliri. Beberapa teori mengatakan variasi DTE berhubungan dengan
berbagai faktor stucli
yang dilakukan oleh Scott
(2000) mengatakan
balnva jenis clan sifat bisnis merupakan faktor yang rnenyebabkan
perubahan DTE. Myers (1977) rnengernukakan bahwa rasio hutang jangka
penclek mungkin berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan.
2. Market Ratio
Rasia yang digunakan dalam menilai pasar, di antaranya adalah Price
Earning Ratio (PER) & Price to Book Ratio (PBVR). PER yaitu rasio
yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham
perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.
(Sutrisno,2000)
Rumus yang digunakan adalah :
Harga Pasar Saham
PER=
Laba per Lembar Sahan1
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER diantaranya adalah: tingkat
pertumbuhan laba, Dividend Payout Ratio, dan lingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemodal.Hubungan faktor-faktor i:ersebut terhadap PER
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan
kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat
positiC Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan di masa yang
akan datang clilihat dari pe1tumbuhan laba, dengan laba pcrusahaan
yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola
biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi
1nenunjukkan earning jJer share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai
tingkat
profitabilitas
yang
baik,
dengan
tingkat
profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal
untuk berinvestasi pada pcrusahaan tersebut schingga saha1n-sahan1
34
dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan
laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena sahamsaham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya
meningkat lebih besar.
b. Sernakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), sernakin tinggi PER
nya. DPR rnerniliki hubungan positif dengan PER, di mana DPR
menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan
besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham
terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi
mang.::jar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen
semakin tinggi PER.
v.
Semakin tinggi required rate of return (r) sernakin rendah PER, (r)
mcrupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi
saham, atau disebutjuga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih
kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini
menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat
menyebabkan turunnya harga saham tersebut clan sebaliknya. Dengan
begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER, semakin tinggi
tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya.
Sedangkan Price 7'o Book Value Ratio (PB VR) Menggambarkan
seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar
rasio ini 111engga1nbarkan kepcrcayaan pasar akan prospek perusahaan
35
tersebut .Menurut Bodie, Kane dan Markus (1996: 576) bahwa analis
pasar modal mempe1timbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang
rendah merupakan investasi yang aman.Rumus untuk menghitung Price to
Book Value Ratio adalah sebagai bcrikut ;
Harga Saham
PBVR=
Book value Per share
3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas (PNijitabilitas Ratios)
Rasio
ini
menunjukkan
keberhasilan
perusahaan
cli
dalam
menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan yang baik dan laba atas investasi rnenjadi indikator tentang
kesehatan keuangan dan efisiensi manajemennya. Penghasilan yang buruk
merusak harga pasar saham maupun dividen ..
Rasio ini antara lain terdiri dari Return On Equity (ROE) dan Return
On invesment (ROI). Rasio Rcntabilitas (Profitabilitas) menunjukkan
keberhasilan
perusahaan
di
dalam
menghasilkan
keuntungan
atau
merupakan hasil akhir bersih perusahaan dari berbagai kebijakan ctan
keputusan yang telah diambil. Dalam penelitian ini Rasio Rentabilitas
(Profitabilitas) diwakili oleh Return On Equity & Return On invesment.
Laba Bersih Sesudah Pajak
Re1urn On Equity
,.c
Total Ekuity
36
Laba Bersih Sesudah P(ljak
Return On invesment
=
Total Investasi/Asset
E. Analisis Fundamental
E. A. Koetin (1997: 413) menyatakan bahwa nilai sebuah saham
sesungguhnya ditentukan oleh kondisi fundamental emiten.Rasio keuangan
yang digunakan untuk menganalisa saham kaitannya dengan return saham
dalam penelitian ini adalah ;Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value
Ratio (PB V), Debt to Total Equity (DTE), Return On Equity (ROE).dan
ReturnOn Invesment (ROI).
I. Price Earning Ratio (PER)
Mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk
memperoleh
setiap
rupiah
laba
perusahaan.
Perusahaan
yangmemungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai
PER yang besar. demikian pula sebaliknya (Gibson, 1992:380-381, dalam
Prayitno,2007) PER mcnunjukkan perbandingan antara harga saham di
pasar atau
harga
perdana
yang ditawarkan
dibandingkan
dengan
pendapatan yang diterima (l-larahap, 2001 :31 0) Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan bahwa investor mengharapkan pertumbuhan dividen yang
tinggi, saham memiliki rcsiko yang rendah dan investor puas dengan
penclapatan yang tinggi serta perusahaan mengharapkan pertumbuhan
dividen daripacla proporsi laba yang tinggi.
37
2. Price to Book Value Ratio (PBVR)
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu
saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan
prospek perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhrudin, 2001:303). Rumus
PBVR adalah sebagai berkut;
PBVR=
Harga Saham
Book value Per share
3. Debt to Total Equity (DTE)
Salah satu tolak ukur slruktur modal perusahaan ditunjukkan oleh
leverage keuangan. Pengukuran leverage dalam penelitian ini dengan
menghitung Debt to Total Equity (DTE) yang mana DTE Menggambarkan
sampai sejauh mana modal pemilik dapal menutupi hutang-hutang kepada
pihak luar.
4. Return On Equi(V (ROE)
Menunjukkan bcrapa perscn dipero!eh laba bersih bila diukur dari
modal pemilik.
Semakin besar rasio ini semakin baik. (l-Iarahap,
200 I :305). ROE yaitu rasio antara laba setelah pqjak atau net income qfier
tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran
modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh
pcrusahaan.
Semakin
linggi
ROE
menunjukkan
semakin
efisien
perusahaan menggunakan modal sendiri untuk rnenghasilkan laba atau
keuntungan bersih. Return on Equitv (ROE) digunakan untuk mengukur
tingkat kembalian pcrusahaan atau efektivitas pcrusahaan di dalam
38
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders'
equi1y) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat diformulasikan sebagai
berikut:
EAT
ROE
Equity
ROE
Return On equity
EAT
Laba bersih setelah pajak (Earning after tax);
Equity
=
Equity
merupakan
shareholders' equity pada
periode
pengamatan akhir tahun.
5. Return On lnvesment (ROI)
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan
digunakan
untuk
menutupi
investasi
yang
dikeluarkan
(Sutrisno
2000;267).
Menurut Munawir (2000;89), analisis ROI dalam analisis rasio
kcuangan memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis
rasio kcuangan yang bersifat mcnyeluruh (komprehensif). Analisis ROI
lazim digunakan oleh pihak manajcmen untuk mengukur efcktivitas
opcrasi perusahaan secara menyeluruh. ROI merupakan salah satu bentuk
ras10
profitabilitas
perusahaan dalan1
yang
digunakan
n1enghasi!kan
unluk
keuntungan
mengukur
kemampuan
dibandingkan
dengan
keseluruhan dana yang ditana1nkan dala111 aktiva yang digunakan untuk
39
operasional perusahaan. Dengan demikian, rasio ini membandingkan
keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net
operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating
assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Sebutan
lain untuk rasio ini adalah net operating profit rate (!l return atau
operating earning power.
F. Penelitian Terdalrnlu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan analisis
finansial (rasio keuangan), struktur modal dan return saham
1. Kaitannya clengan return saham
a. Penelitian O'Connor (l 973) tentang dampak pengumuman laporan
keuangan terhadap harga saham di Amerika yang menyimpulkan
bahwa laporan keuangan mampu memprediksi harga saham ..
b. Penelitian Rosenberg, Reid clan Lanstein ( 1985), yang menemukan
bahwa return mempunyai hubungan yang positif dengan rasio antara
book
value
pada
saham-saham
Amcrika.
Chan,
Hamao
dan
Lakonishok ( l 991) rnenemukan hubungan yang kuat antara BE/ME
dengan return saham di Jepang.
c
Penelitian Machfoed (1994), dari hasil penelitiannya alas saham-saham
manufaktur selarna periode 1989-1992 menemukan bahwa ada l 3 rasio
keuangan yang berguna untuk mernprediksi laba.
40
d
Penelitian Utama dan Dewiyani (1999), penelitian dilakukan antara
tahun 1994-1996 menemukan bahwa beta dan PER tidak mempunyai
korelasi yang signifikan dengan return saham, MBV dan ukuran
perusahaan mempunyai korelasi yang negatif dengan return saham.
e. Penelitian Teguh Prasetya (2001), penelitian ini dilakukan mulai
Desember 1995 sampai dengan April 2000 dengan sampel I 00
perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya
variabel Debt to Total Asset (DTA) yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return pada saat pasar bullish dan bearish.
Pengaruhnya positif pada saat bullish dan negatif pada saat bearish
Secara Overall Pooled Section, variabel BP P (Book Value Per Price)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham, variabel
Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan pada
periodc bearish. Kelemahan penelitian ini adalah dalam proses
penentuan periode bullish dan Bearish yaitu dengan cara: Apabila
IHSG akhir talum lebih besar dari pada lHSG awal tahun, maka
dikatakan IHSG mengalami bullish, sebaliknya apabila IHSG awal
tahun lebih besar dari IHSG akhir talum, maka dikatakan bahwa IHSG
mengalami bearish. Menurut penulis, ha! ini merupakan kelemahan
yang cukup berarti, karena periode bullish dan bearish merupakan
sorotan yang utama. Untuk itu penulis mencoba untuk melanjutkan
penclitian ini dengan penentuan hullish dan bearish sesuai dengan
pendapat Widoatmodjo.
41
f.
Penelitian Ahmad Rodoni dan lndoyama Nasamdin (2002),penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 1994-2001,dengan
judul Tingkat Keuntungan Saham dan Beberapa Variabel Keuangan
pada perusahaan sektor retail,hasil dari penelitian ini adalah bahwa
PER (Price Earning Ratio) tidak berpengaruh sccara signifikan
terhadap keuntungan saham yang di sesuaikan pasaran sector retail di
BEJ.
g. Penelitian Budi Rusman Jauhari & Basuki Wibowo(2004) denganjudul
Analisis pengaruh fundamental terhadap return IHSG pada periode
bullish dan bearish lndeks Harga Saham Gabungan, penelitian ini
menggunakan empat variabel indepent yaitu PER,PBV,DTE dan ROE
dan satu variabel dependen yaitu Return saham pada periode bullish
dan bearish.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa analisis fundamental
dengan rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap retum saham
pada periode bullish dan bearish lndeks Harga Saham Gabungan.
Se lain ha! tersebut disimpulkan juga hal-hal sebagai bcrikut:
I). Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh positif tctapi
tidak signifikan terhadap return saham baik pada pcriode bullish
maupun pada pcriode bearish lndeks Barga Saham Gabungan.
2). Price to Book Value Ratio (PJJV) mempunyai pcngaruh negatif
signifikan terhadap return saharn baik pada periode bullish maupun
pada periode bearish Indeks Harga Saham Gabungan.
42
3). Debt to Total Equity (DTE) mempunyai pengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap return saham baik pada periode bullish
maupun pada periode bearish Indeks Harga Saham Gabungan.
4). Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap return saham baik pada periode bullish maupun pada
periode bearish lndeks Harga Saham Gabungan.
h. Penelitian Ahmad Rodoni (2006),dengan judul Analisis Fundamental
dan Teknikal Terhadap Return Saham.Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa PER (Price Earning Ratio) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham
~·
Kaitannya dengan Struktur modal
a. Penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et al. (2000) dengan judul
"Faklor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Struktur Modal di
Industri Manufaktur di Amerika Serikat tahun 1982-1992. Variabelvariabel
yang
digunakan
untuk
melihat
faktor-faktor
yang
mempengaruhi struktur modal adalah ukuran perusahaan. tingkat
perturnbuhan asset, non-debt tax shield, rasio aktiva tetap, profit
margin. beban risel dan pengembangan, beban periklanan, beban
penjualan dan resiko bisnis. Jurnlah perusahaan yang ada dalam
penelitian ini adalah 362 perusahaan sarnpel yang dibagi kedalam 19
industri. 1-lasil penelitian ini mernbuktikan bahwa tingkat pertumbuhan
dari asset, rasio aktiva letap, beban riset clan pengembangan dan beban
periklanan cukup kuat mempengarul1i struktur modal. Selain itu,
43
penelitian ini rnembuktikan bahwa terdapat hubungan antara resiko
perusahaan dengan leverage perusahaan.
b. Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Rajan & Zingales
( 1995), yaitu meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan struktur modal dinegara-negara G-7, dimana faktor-faktor
tersebut tclah di identifikasi oleh Harris & Raviv (1991). Variabelvariabel tersebut adalah tangible assets, rasio market to book, ukuran
perusahaan dan profitabilitas. Hasil penelitian tersebut merupakan
kosistensi dari banyak penelitian sebelumnya di Amerika Serikat.
Penelitian ini membuktikan bahwa tangibility, ukuran perusahaan,
mempunyai hubungan positif dengan struktur modal. Sedangkan
profitabilitas rnemiliki hubungan negatif terhadap struktur modal
perusahaan.
c. Pada tahun 200 I, Ozkan tel ah melakukan penelitian tentang Faktorfoktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Penelitian dilakukan
selama pcriode 1984-1996 dengan sampel 390 pcrusahaan. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif terhadap struktur
modal, tingkat non-debt tax shield mempunyai hubungan negatif
tcrhadap slruklur modal, likuiditas perusahaan mempunyai pengaruh
negalif terhadap slruktur modal, yang terakhir bahwa profitabilitas
44
perusahaan berpengaruh negatif terhadap keputusan struktur modal
perusahaan.
d. Penelitian yang dilakukan oleh Sartono (1999) denganjudul penelitian
"Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal" (perusahaan
manufaktur di BEJ tahun 1994-1997). Sartono meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal pada 61 perusahaan manufaktur
yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan
merupakan data periode 1994-1997. variabel··variabel yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
Debt/total Assets
(DTA),
Fixed
Assets/Total Assets (FTA). Market to Book Ratio (MT13), Jn Net Sales
(lnSa/es), dan EBJT/Total Assets (ROA), Real Sales Growth Rate
(GRSJ, dan Selling Expense/Sales (SES). Hasil penelitian menjelaskan
bahwa clalam periode waktu tahun l 994-1997 hanya faktor Size,
Prr!fitabilitas clan Growth yang terbukti mempengaruhi struktur modal.
Scdangkan faktor tangibiliry of' assets, growth opportunities dan
uniques tidak tcrbukti rnernpengaruhi struktur modal.
c. Pcnelitian dengan judul "Faktor-faktor yang mempengaruhi srruktur
modal pada perusahaan menufaktur yang ada di Bursa Elek Jakarta"
juga pernah dilakukan oleh Rizal (2002) dengan periode penelitian
tahun
1995-1998.
Dalam
penelitian
tersebut
sebagai
variabel
indepcndennya adalah Tangible assets, lilwiditas perusahaan, Market
to Book Value (IilBV). Size. Grmvth, dan provitabilitas. Hasil dari
penelitian tcrsebut adalah profltabilitas, growth, dan tangible assets
45
mempunyai
pengaruh
yang
negatif terhadap
struktur
modal.
Sedangkan MB V dan size berpengaruh positif terhadap struktur modal.
f.
Penelitian yang dilakukan oleh Rio Bahtian Sakti (2002) (dalam
Januarito Aditia,2006) dengan judul "Pengaruh Struktur Aktiva,
Ukuran Perusahaan, Operating Leverage, Projitabilitas, Likuiditas dan
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struk'tur Modal pada lndustri
Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta". Data yang digunakan
merupakan data periode tahun 1994-1999. dalam penelitian tersebut
terbagi 2 periode yaitu periode sebelum krisis moneter (1994-1996)
dan periode setelah krisis moneter (1997-1999). Dalam penelitian yang
telah dilakukan oleh Rio ini sebagai variabel independennya adalah
tangible assets, size, operating leverage, profitabilitas, likuiditas, dan
growth. Hasil dari penelitian tersebut adalah pada periode sebelum
krisis ( 1994-1996) terbukti bahwa size mempunyai hubungan positif
terhadap struktur modal dan 1ikuiditas mempunyai hubungan negatif
tcrhadap struktur modal. Scdangkan pada periode setelah krisis ( 19971999) tcrbukti bahwa size mcmpunyai hubungan positif terhadap
struktur modal, sedangkan likuidilas mempunyai hubungan negatif
terhadap struktur modal. Dan hasil dari keseluruhan menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
struktur modal
pada
perusahaan lndustri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta pada masa
sebelum krisis moneter ( 1994-1996) clan sesudah krisis monetcr ( 19971999) adalah berbeda. Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa
46
penelitian terdahulu dengan mengembangkan model penelitian dengan
metode path analysis mengingat metode
path analisis adalah
perkembangan dari regresi.
G. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan pada saat !HSG mengalami bullish sepanjang
tahun 2007 dan mengalami bearis pada tahun 2008 dan data yang digunakan
adalah laporan keuangan bulanan yang berakhir pada 31 Desember peusahaanpeusahaan yang listing di BE! tahun 2007 dan 2008. Data-data yang
dikumpulkan diambil dari !DX (Bursa Efek Indonesia). Di dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel endogen (endogeno11.1) yaitu Struktur modal, Return
saham pada periode bullish dan Return saham pada periode bearish
dan
empat variabcl eksogen (eksogenous) yaitu; Price Earning Ratio (PER),Price
lo Book Value Ratio (PBVR), Return On Equity (ROE), dan Return on
fnvesmenr (ROI). Semua variabel eksogen tersebut diduga mempunyai
pengaruh clan hubungan secara signifikan baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap variabel endogen yaitu struktur modal, Return saham
periode bullish dan Rerurn Saham pada periode bearish lndeks Harga Saham
Gabungan. Setelah variabel-variabel tersebut diperoleh kemudian dilakukan
pengujian dengan menggunakan analisis jalur (pmh analsis),metode ini
digunakan untuk melakukan peramalan nilai variabel endogen apakah setiap
variabel eksogen
Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value Ratio
(PBV), Re/urn On Equit)' (ROE), dun Return
011
lnvesmenl (ROI) mempunyai
47
hubungan signifikan antar variabel eksogen ,dan apakah setiap variabel
eksogen mempunyai hubungan signifikan terhadap variabel endogen yaitu
struktur modal,Return saham pada periode bullish dan bearish,baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Agar lebih mudah dipahami di awah ini penulis gambarkan bagaimana
kcrangka berfikir dalam penelitian ini.
Garn bar 2.1
Kerangka pemikiran
PER
RETURN SAHAM
PADA PERIODE
[
BULLISH
PBVR
STRUKTUR
MODAL
(DTE)
ROE
ROI
RETURN SAl-!AM
PADA PERIODE
[
BEARISH
48
H. Rum usan Hipotesis
1. Ho: b 1, b1, b3, b4, bs
=
0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price
to Book Value Ratio, Return On equity, dan Return
On Invesment) tidak mempunyai hubungan secara
langsung baik secara parsial maupun simultan
terhadap variabel endogen (struktrur modal /DTE).
H 1 : b 1, b2, b3, b4, bs
f 0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price
lo Book Value Ratio, Return On equity, dan Return
On
lnvesment)
mempunyai
hubungan
secara
langsung baik secara. parsial maupun simultan
terhadap variabel endogen (struktrur modal).
2. 1-1 0 : bi. b 2, b3, b4 , b5
=
0, Variabel eksogen (Price Earning Ratio, Price
to Book Value Ratio, Return On equity, dan Return
On Invesment) tidak mempunyai hubungan secara
tidak
langsung
melalui
variabel
intervening
(slruktur modal ). baik secara parsial maupun
simultan terhadap variabel endogen ( return saham
pada periodc bullish )
l-l 1 : bi. b1, b,, b4, b5
f 0, Variabcl eksogcn (Price Earning Ratio, Price
to Book Value Ratio. Return On equity, dan Return
On lnves111ent) mempunyai hubungan secara tidak
langsung melalui variabel intervening (Struktur
modal).
baik
secara
parsial
maupun
simullan
49
terhadap variabel endogen ( return saham pada
periode bearish )
3. Ho: b1, b2, bi, b4, bs
=0
Antar variabel eksogen (Price Earning Ratio,
Price to Book Value Ratio, Return On equity, dan
Return On Invesment) masing-masing
tidak
mempunyai hubungan secara langsung.
H 1 : b1, b2, b3, b4, bs
t
0, Antar variabel eksogen (Price Earning Ratio,
Price to Book Value Ratio, Return On equity. dan
Return On Jnvesment) masing-masing mempunyai
l]ubungan secara langsung.
50
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
r-·-·-- -
!
PERJllll.JST 11\KJV>N U'
L---------·
_ _ _ .- --- - -
,,,'\,_il1M,__
A. Ruang Linglrnp Penelitian
..
---~- ---~.,--.,-~~~="'""•·-
S'r .t\HID
~~
Jili.1'{jUH II\
Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
listing di bursa efek Indonesia (BEi) selama period<: tahun 2007 sampai
dengan Desember 2008. Di pilihnya periode tersebut karena tahun 2006
dijadikan sebagai tahun dasar untuk menghitung return saham. Selama
periode tahun 2007 lndeks Barga Saham Gabungan mengalamai bullis (Naik),
sedangkan pada tahun 2008 tepatnya mulai bulan september hingga bulan
desember lndeks 1-!arga Saham Gabungan Mengalami bearish (menurun).
Peneliti ingin menganalsis hubungan antara variabel eksogen dengan variabel
endogen serta ingin menganalsis bagaimana hubungan antar variabel
eksogen. Variabel endogen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu slruktur
modaL retum saham pada periode bullish dan return saham pada periode
bearish yang di notasikan dengan Yl,Y2.Y3. Sedangkan variabel - variabel
eksogen Price earning ralio (PER), Price lo Book Value Ratio (PBVR),
Relurn On Equi1y (ROE) dan Relum On Imvesmenl (ROI) di notasikan dengan
x 1, x2, x3, dan x4.
51
i
___J
C. Mctodc Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dihara.pkan dibutuhkan data
dan informasi yang mendukung penelitian ini. Data skunder dan informasi
yang di butuhkan diperoleh dari;
1. Penelitian Laporan
a). Laporan keuangan bulanan tahun dari tahun 2006 sampai dengan tahun
2008.
b ). Harga saham bulanan yang berakhir pada 31 Desember tahun 2006
sampai dengan 31 Desember tahun 2008.
2. Metode kepustakaan
Metode kepustakaan yang di gunakan adalah jurnal, buku, website, dan
metode kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis
I. ldentilikasi Variabel
Terdapal dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel endogen dan
variabel eksogen, variabel ekwgen dalam penelitian ini terdiri dari Price
Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Retun On Equity, dan Return
On lnvesment. Sedangkan variabel endogen terdiri dari Struktur Modal
(DTE), Retum saham pada periode bullish dan return saham pada periode
bearish.
53
2. Alat Analisis
a. Pengertian Path analysis
Analisis jalur merupakan bagian analisis yang digunakan untuk
menganalisis hubungan kausal antarvariabel di rnana variabel-variabel
bebas mernpengaruhi variabel tergantung, baik secara langsung
maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih variabel perantara.
(.Jonathan
Sarwono,
2007: 147).
Analisis jalur (Path Analisys)
merupakan perluasan dari analisis regresi liniear berganda, atau
analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dapat dilakukan
oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kausalitas imajiner. (Imam Ghozali, 2003: l 60).
b. Asumsi dalam path anaysis
Supranto dalam bukunya "Ana/is is Mulrivariat '", (2004:234-235)
menuliskan bcberapa asumsi dalam analisis jalur. Berikut ini diuraikan
beberapa asumsi yang perlu diperhatikan dalam analisis jalur:
I). Variabel endogcn harus normal, paling tidak berupa skala interval
atau yang paling baik skala rasio.
2). Seperli model linear lainnya, analisis jalur juga rnendasarkan pada
hubungan variabel yang linear dan additive (bukan multiplicative).
54
3). Data psikometrik selalu mengandung kesalahan pengukuran.
Seperti kita ketahui, data yang berasal dari kuesioner (daftar
pe11anyaan) akan mengandung banyak kesalahan dari berbagai
sumber. Maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas
(validity dan reliability). (J. Supranto, 2004:234-235). Sedangkan
menurut
Sarwono
Jonatan
bukunya "Analisis
dalam
Data
Penelitian Menggunakan SPSS ", (2007) persyaratan yang harus
dipenuhi dalam analisis jalur adalah sebagai berikut;
a). Semua variabelnya berskala interval
b). Pola hubungan antar variabel bersifat linier
c). Variabel-variabel
resiudualnya
tidak
berkorelasi
dengan
variabel sebelumnya dan tidak berkorelasi satu dengan lainnya.
d). Model hanya bersifat searah.
c. Langkah -langkah dalam analsis path
I). Menentukan
model
digram jalurnya berdasarkan paradigma
hubungan variabel seperti telah digambarkan pada kerangka
berfikir.
2). Mencnlukan hipotcsis seperti yang telah dirumuskan diatas.
3). Mcnentukan persamaan regrcsinya.
Apabila
menggunakan
SPSS,
caranya
adalah
dengan
menyelesaikan persamaan struktur dalam penelitian ini terdapat
tiga persamaan struktur sebagaimana terlihat dibawah ini. Besarnya
pengaruh dari suatu variabel penyebab ke variabel akibat clisebut
55
dengan koefisien jalur dan diberi simbol dengan Pyxi
yang dirumuskan
sebagai berikut:
YI
Pylxl + Pylx2 + Pylx3 + Py!x4 + €1 (Substruktur 1)
Y2
= Py2x 1+Py2x2+Py2x3+Py2x4+Py2y1 + €2 (Substruktur 2)
Y3 = Py3xl +Py3x2+Py3x3+Py3x4+Py3yl + €3 (Substruktur 3)
Keterangan
XI = Price Earning Ratio
X2
=
Price to Book Value Ratio
X3
=
Return On Equity
X4 = Retrn On Jnvesmenl
Yl
=
Struktur !Vloclal (DTE)
Y2
= Return Saham pada periode bullish
Y3 = Return Saham Pada Periode Bearish
€
=
Error
4). Menafsir hasilnya
a). Analsis regresi
pada bagian ini analsis clibagi menjacli clua . pertama melihat hubungan
secara gabungan dan yang kedua 111eli11at hubungan secara parsial.
(1 ). Melihat pengaruh x 1. x2. x3, dan x4 secara gabungan terhaclap Yl,
Y2, clan Y3 clapat dilihat pacla basil s1111111wry SPSS khususnya
angka R square, clengan cam menghitung koefisicn clcterminasinya
(KD) clengan menggunakan rurnus sebagai berikut (Sarwono.2007):
KD=r 2 x 100%.
(2). Untuk melihat hubungan
variable eksogen xl, x2, x3 dan x4
terhadap YI, Y2, dan Y3 secara sendiri-sendiri/parsial digunakan
uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengarnh digunakan angka
Beta atau Standardized Coefficient. Agar mengetahui apakah model
regresi yang digunakan sudah benar atau justru salah cliperlukan uj i
hipotesis menggunakan angka F yang nantinya tertera dalam hasil
otput SPSS. Dalam ha! ini pengt\iian dapat clilakukan dengan dua
earn pertrnna, dengan membandingkan besarnya angka F penelitian
dengan angka F tabel. Cara kedua aclalah dengan membandingkan
angka taraf signifikansi (sig) basil perhitungan dengan taraf
signifikansi 0.05 (5%). Cara pertama langkah-langkahnya adalah
(a). Menghitung F penelitian yang di dapat clari output SPSS.
(b ). Taraf signifikan 0.05 clan den\jat kebebasan (DK) dengan
ketentuan numerator= Jumlah variabel -1.
(c). Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut ; .lika F
penelitian > F tabel rnaka HO ditolak clan Hlditerirna . .lika F
penelitian < F tabel maka I-Io diterirna dan Hlditolak.
(d). Mengarnbil keputusan.
Untuk cara keclua langkah-langkahnya adalah sebagai berikut;
Penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0.05 clengan kriteria
sebagai berikut :
(a) . .lika sig penelitian > 0.05 maka HO di to bk dan H 1 diterirna.
(b) . .Jika sig penelitian < 0.05 rnaka HO cliterima clan H 1 clilolak.
b). Analisis Korelasi
Pada bagian ini akan menganalisis korelasi antar variable x 1, x2,
x3,dan x4 dengan khasil perhitungan SPSS. Untuk menafsir angka yang
dihasilkan rneleui perhitungan SPSS maka di tentukan kriteria sebagai
berikut (Sarwono jonathan,2007).
(1).
0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
(2).
>0.25-0.5 korelasi cukup
(3).
>0.5-0.75 korelasi !mat
(4).
>0.75-1 korelasi sangat lrnat.
Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan
Sr>fhl'llre SPSS .fiJr windows release l 6.0.0 (Statistical Product and
Service Solution). Hasil perhitungan yang akan digunakan dalam
pembahasan yaitu t hitung dengan tingkat signifikansinya l.p-value), F
hitung dengan tingkal signifikansinya (p-valuc), koefisien korelasi(R),
koefisien determinasi (R Square), Variance 111/lation Factor (VlF) dan
Collinearity statistics tolerance value.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Endogen
a). Struktur modal
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang
jamgka panjang saham preferen dan saham biasa.Struktur modal yang
di targetkan adalah perpaduan antara hutang saham preferen dan saham
biasa
yang
dikehenclaki
perusahaan
clalam
struktur
moclalnya,seclangkan struktur modal yang optimal aclalah modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara risiko
clan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham ( Dewi Astuti 2004: 17).
Struktur
modal
atau
kapitalisasi
perusahaan
aclalah
pembiayaan permanen yang tercliri clari hutang jangka panjang, saham
preferen, clan modal pemegang saham (\Veston & Copeland, 2001: 19).
Leverage
(Struktur
Modal).
Struktur
modal
aclalah
perbanclingan nilai hutang dengan nilai modal sencliri yang tcrcermin
pacla
laporan
keuangan
perusahaan
akhir
tahun.
Variabcl
1111
dinyatakan clalam rasio total hutang clengan peujumlahan total hutang
clan modal sencliri pada neraca akhir talmn. Pengukuran ini mengacu
clari penel itian Friend clan Lang (1988 ). Homaifor ( 1994 ), Suclarma
(2003) clan Sujoko (2007). Untuk menclapatkan variabel Struktur Modal
yang di notasikan clengan "Yl ", penulis mengacu pacla pengukuran
,.
dengan membandingkan jumlah hutang dengan modal sendiri ( equity)
agar diperoleh variabel ratio, mengingat dalam model path analysis
variabel endogen
yang paling baik yang akan diteliti sebaiknya
berbentuk ratio (Supranto,2004:234-235). Formulasi yang cligunakan
untuk menclapatkan variabel struktur modal aclalah sebagai berikut;
=
Debt lo total equity
Total Hutang
Ekuitas
b ). Return saham pad a periocle bullis dan bearish
Re1um saham pacla periocle bullish dan bearish sebagai
variabel endogen
yang clinyatakan clengan notasi "Y2" clan "Y3''.
Return saham rnenurut Jogiyanto (2000: 107) merupaknn hasil yang
diperoleh dari investasi. Rerurn dapat bcrupa relurn realisasi yang
sudah tetjacli maupun relurn ekspektasi yang belum te1jadi namun
diharapkan
akan tetjadi
di
masa
mendatang.
Rerurn
rcalisasi
merupakan rerurn yang suclah terjadi. Rerurn realisasi clihitung
berclasarkan data historis. Return ini penting karena cligunakan sebagai
salah satu pengukur kinerja perusahaan clan juga berguna sebagai clasar
penentuan rel um ekspektasi clan resiko di rnasa clatang. Beberapa
pengukuran return realisasi yang
total, rerw·n
relatil~ relum
ban~ak
digunakan adalah return
kurnulatif, clan relurn yang disesuaikan.
Narnun clalarn penelitian ini penulis hanya rnc1•.1Cokuskan pengamatan
pada relum suatu saham tertentu. Re1111·11 suatu saharn adalah hasil
yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga
saham
periode
be1jalan
dengan
periode
sehelumnya
mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus:
dengan
Ross et al.
(2003 :23 8).
R;
keterangan:
R;
= Re/um saham
P,
=
Barga saham pada periocle t
P t-1
-
Harga saham pada periode t-1
Untuk periode bullis ditentukan tahun 2007, karena pada tahun
tersebut incleks seclang mengalami kenaikan sebaliknya periode
beurish aclalah tahun 2008 clirnana pacla tahun ini inc\eks sedang turun.
Alasan rnernilih periocle bullis clan periocle bearish pac\a tahun tersebut
karena sesui clengan lncleks Barga Saham Gabungan yang tertera pacla
label I. I yang di c\ownlocl c\ari JSX/IDX (yahoolinance, 2009)
2. Variabel Eksogen
Price earnina
,, ratio
1-Iarga Saham
Earning Per share
1-Iarga Saham
Price to book value ratio
Book value Per share
EAT
Return On Equity
Total Equitas
Return On Invesment
=
EAT
Total Aktiva
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objck Penelitian
Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak
pemerintah Hindia Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan
pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di
Batavia. pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat
ini. Pendirian bursa efek (stock exchange) di Batavia aclalah clalam rangka
rnemupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang tumbuh
secara besar-besaran di Indonesia. Bursa Batavia sempat clitutup selama
periocle perang dunia pertama clan kemuclian clibuka lagi pada 1925. Selain
bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paraler di
Surabaya pacla tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang pacla tanggal 1
Agustus 1925. Namun kegiatan bursa ini clihentikan lagi ketika le1jacli
pcncluclukan oleh lcntara Jepang di Batavia. Pacla tahun 1952. tujuh tabun
sctelah Indonesia memproklamirkan kemerclekaan. bursa saham clibuka lagi
dengan n1en1perdagangkan sahan1 dan obligsi yang dilerbitkan oleh perusahaanperusahaan Belancla sebelum perang clunia.
I<.egiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pcmerintah
rneluncurkn program nasionalisasi pacla tahun 1956. Sejak tahun 1956
pemerintah tclah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal sebagai
sarana pernbiayaan kegiatan ekonomi pada awalnya pemerintah menclorong
penumbuhan pasar modal melalui pernberian fasilitas pcrpajakan, baik kepacla
perusahaan-perusahaan yang go public maupnn para investor serta lernbagalernbaga penunjang yang terkait termasuk broker clan dealer. Fasilitas
perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan
yang baru pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito
clan tabungan be1jangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah
tentu mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh
karena itu kemuclian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan
pcisar modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket
Desember 1987, paket Oktober 1988, clan paket Desember 1988. Salah satu isi
paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas
bunga deposito clan tabungan be1jangka
lainnya sebesar
15% final.
Kebijaksanaan pengenaan pajak final alas tabungan, ternyata berdampak
sangat positif terhaclap pasar modal, karena pendaptan masyarakat pemodal
menjacli berkurang. sebingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalam
n1enginvestasikan uangnya.
Ticlak sarnpai tahun 1977. bursa saham kembali dibuka clan
ditanclatangani olch Baclan Pelaksana Pasar Modal (Bapepmn), inslitusi baru
diba\vah l)eparten1en l(euangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar
saharnpun mulai rneningkat clan mencapai puncaknya pacla tahun 1990 seiring
dengan perkembangan pasar financial clan sector swasta. Pacla langgal 13 Juli
1992. bursa saharn cliswastanisasi menjacli PT. Bursa Efek Jakarta (BE.1).
Swastanisasi bursa saharn menjacli PT. BEJ ini mengakibatkan beralihnya
rungsi Bapepam menjadi Baclan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAiv!). Pacla
22 Mei 1995, BE.T meluncurkan Jakarta Automated Trading Sis/em (JATS),
sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan
manual. Sistem barn ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan
frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan
transparan dibanding sistem perdagangan manual. Tahun 2002, BE.J juga
menerapkan perdagangan jarak jauh (remote
meningkatkan
akses
pasar,
efisiensi
pasar.
trading), sebagai upaya
kecepatan
dan
frekuensi
perdagangan. Pada tahun 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Elek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi
Bursa Efrk Indonesia (BEi).
B. Dcskriptif Analisis
1. Dcskripsi Data Sampel
Berdasarkan
pengambilan
sampel
secara
Stratified
Clustered
So111pli11g maka dapat diperoleh sampel sebagai bcrikut :
a.
Perusahaan tercatat di BEi tahun 2007 sampai dengan tahun 2008
b.
Data lapuran keuangan tersedia berturut-turut untuk laporan tahun
2007 sampai clengan tahun 2008.
c.
Perusahaan rnempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit
dengan n1enggunakan tahun buku yang bernkhir pada tanggal 31
Dcscmber.
d. Perusahan mempuhlikasikan harga sahamnya baik melalui media
elektronik maupun media cetak tahun 2006 samapi dengan 2008 ..
Dari keterangan-keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel
penelitian yaitu 88 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan nama
perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.l
Sampel Data Penelitian
1
15
BCAP
Bhakti Capital Indonesia Tbl(
16
BDMN
17
Bank Danamon Tbk
I BFIN
...JJ?FI finance Indonesia Tbk
I
18
I
I BH!T
'---·
I Bhakti
l--~
I Berlian Laju Tanker Tbk
l~MRf
~
Bank Mandiri (Persero) Tbk
I ~~--¥N1=!__~
Bank
---+!_BUD!
23
I
I
.
L
1
Bumi Resources_Tbk______________ _
r -----------------····--
CEKA
Caha)a KalbarTbk
I
r
1 26
.la~a Tbk · - - - -
Bank Victoria Int L Tbk
BVlC
I 25--1-·
L . .J
Penna~a Tbk _______
Budi Acid
k---~~24
l~-i_:_estama }bk
I
19
I
..--------~
!
1--·--- ·CP~J:'l---~ C. haroen Pokphancl lndonesia Tbk
hs--
I
! 27
CTRS
-t_<;jp~1trn Surya Tbk
L---·---,_{:~i'R ~-:.___ [S:'itra Tubindo ·----·---·----------J
! ~~
I
:I- ___
1.............
32
1
J1 __ [)VLA
_
1
\. Dal).:_11_-Varia Laboratoria Tbk
EP1vl.i' __ [_Ens"..' al l'ulf<l
iVl<~galr,'.din_g [_bl~-- .
----1
I
111_I~f\~',~__ ! f0.t':'rin£0\\f_[ll1a11_at(lrr1~Ll1)' ___________l
I-;;:;- __ __FA '0_
I _) _')
1
_
f'(l_st_~()_od i r1_d()_I1_':'Sl<l_Itil,_·__ __
l
1.
..,\
···----- ---~
'
I
1
I -- ___ i~l~ll __ jl:'!':§_Mt0tic:'\g1_0 f_bl, ____ . - -----·! 3-1
I FOR lJ __ J_'ort~ne Indonesi(l_ Tbk _
_________
k .- _--\[
-'~______j_Gi\1!'~)_ _____C~_wa MakassarJ().'JiJ:sm f:-ev Tbk______
I 36
i
I
I
,
J
I
I GSMF ! Equity Development Investment
i
-···----___._.___L._·-··----·-------L·-·--"----~----·------·-··- . -··-------------~----~~--J
67
HMSP
38
_____ _!GAR
39
I !KB!
I
40
! !NA!
I
H !vi Sampoerna Tbk
I
I Kageo !gar Jaya Tbk
I Sumi lndo Kabel Tbk
--1
I
fndal Aluminium lndustry Tbk
l,_:-~----l INCO
international Nickel Ind
.Tbl~------·--
1
INDR
I lndorama Syntetics Tbk
---
1----o------- -r-1
43
'
!
lNDS
l_Indospring Tbk
~
! JECC
[ Jembo Cable Company Tbk
r44--
I
I 45
r
i
JAPFA Tbk
JPFA
46___
------------·--------!
1--c:;--t
KLBF --+~l11__c_Fa..r.i:irn Tbk______________
47
I
I
48
I LMPI. _J Langgeng Makmur Plastic I Tbk
i
I 49
[_ _
I )0
I
\ __ _ _ _ _ 1
0
Ii _._,_
"''!
53
4
, ) J
)8
~
l
LPlN___ \_M u l!_i_P_rin~_scj_<l~1ler<_1J_'ll_~-------------i
j1V1 f_\lfi___
i'
I
--··· _ _ _
-i
_Rvl_a_,;_i\'1 u1~1i_J11~9ne,sja Tio_!'___ _______ ___ _
~
f_!"!il E~~l1Le_cd_1~1ill 'lb~----------
I
_
1
11\;li\_!Vl 11' _1 ;vt~:;.~Yl111~11_i~f_bJ<.__L§.aha111_!'rcfc ~':'11)________······--··------- --·-----1
1
l';~~=i::~ HI~::~~=~,'.~~--=--I
I
I
I~::: _-1· i\'1_1'._i\11__1:
I,
--------11
1
__ _ +lc:'lJ:~S___ I Lau~a1~-L:~1a,sf_bk_._ ·- __________ ______ -·---1
I· ~ ._ __
II )6
________ _1
l
-~-LPG. I ___1 Lippo G.'cnera. I. lnsu.ra_nc_e Tbk
I
_ -~
I
. LMSH-1_ Lion_lv!esh_t:'.:_Tbk _____
k:---
!)I
f
I
_ j-r;~_§_l'1_ __ µ<-r_c.s_l~_9raha Sekurindo Tbk .
1
I
I
i______l_f\;U~FZ£-'.__Lf\'1£1:ckTbk__________ __
.I
j
59
-
-
I
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk
MREJ
I Maskarai Reasuransi Ind. Tbk
60
61
I MTDE
I
-I
I lvlerodata Electronics Tbk
··-
i
62
67 JNBN _
1-
Bank Pan lnnodsia Tbk
f'_i'J_l.!:::l_
\6 _
8
Panin lns_urance Tbk ---·----
1
~-i-J~LF
--1 Panin Life Tbk
--------1
l
kI 70___ ~SE
I Pudjiadi & Sons Estate Tbk ·---·.
I
-----i--------·
L_____ I POQ!:_
..
i_~_o_()_l_Advista lf1clorie_::ia Tb~--- ____ _
[~~__T;QP__ ~1djiadi Presti.g_e Limited_ !'bl~
1-- __ I R§!c' --~Reliance Securities Tbk
I 73
_______ _
i
I'
k----+SCCO ---+supreme Cable Manufacturi~ig_Co.Tbk
i
f
74
7
~
I
--{?_c::ivl1\
I
+?uiya _c-~ra_iyl~~ia Ibk
j
__________
II
l
______ _
I - __ ~ S DC P l_iylil~en11iun1_1~:1f>!111ij(:onln~,_l)k ___
1
-J
------1
I :~------ISJ_l:'_!)____ \Si_e~a~__P_rodll_<:(;_Tbk, _____ ···--··ir· --------- I--------SMDR ----1L---·------Samuclera
Indonesia Tbk . -- -------- ··--- ·-----1I
----·---------·-·---
~ -~-:
LS\!!11'1!!\ ..... 1 ?iric1rj\;las_i\!ll![ti_a1tl1c'l_·1-blz____ _ ----···
-----1
I1--,--c------·- --------·
SMSM I Sdamat Scmpurna Tbk
I
r-------------·----·--------·---------1
I ~)0
'L.
i
I
J1 SQBB
--------·---
----~-----·-
-·
.
Bristol-i\/h·ers Squibb Indonesia Tbk
I
I
·-------'-----------·----·--··---·--·------·--~
69
81
SQBI
Bristol-Myers Squibb lndon esia Tbk SP)
TC!D
Mandom Indonesia Tbk
82
83
I
TGKA
84
TKGA
'85
TOTO
L-I 86
TRST
h7
TRUS
88
I Tigaraksa Satria Tbk
-I
I Toko Gunung Agung Tbk
lI
Surya Toto
lndonesi~. Tb!~
[. Trias Sentosa Tbk
~ust Finance Indonesia Tbk- - - - · - I
I TURI
~---~---
flunas Ridcan Tbk- - - -
2. Dcskripsi Ana!isis Data
Perolehan data dari variabel-variabel yang diteliti. di antaranya
aclalah:
a.
Price Earning Rmio (PER)
Menurut Dahlan Siamat ( 1999:398), PER adalah indikasi mcngenai
jangka \vaktu yang diperlukan untuk n1engen1balikan dana pada
tingkat harga saha1n dan keuntungan perusahaan pada suatu periode
tcrlcntu.
1\larker !-)rice n.f·(:on1111on S'tnck
Pl.'1<.
iiornin:. .~- Per ,)hare
b.
Price to Book Value Ralio (PBVR)
Menurut lskandar (2003) bahwa Price to Book Value atau PBVR
n1enggan1harlan scbcrapa besar pasar 1nenghargni nilai huku sahan1
70
suatu perusahaan. Makin tinggi ratio ini, berarti pasar percaya akan
prospck perusahaan tersebut. PBV dihitung dengan formula:
PBVR
=
Harga Saham
Book value Per share
c.
Return On Equity (ROE)
ROE merupakan salah satu rasio dalam profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
dari
setiap
Pengembalian
modal
aras
yang
ditanamkan
ekuitas/modal
pemilik
sendiri
perusahaan.
dihitung
dengan
membandingkan antara laba bersih terhadap ekuitas perusahaan:
Formula yang digunakan untuk melakukan perhitungan Re1urn On
Equity (ROE) adalah scbagai berikut:
ROE
Laba Bersih
Modal sendiri
A tau
ROE
EAT
Ekuitas
l.,aba yang <lihasi!kan atas investasi berbcn1:uk n1oclal perusahaan
dalani rasio keuangan yang dikenal
return on equilJl
atau ROE 1nengukur
pGngen1balian absolut yang akan dibcrikan perusahaan kepada para
pemcgang saharn atau pemilik perusahaan (Walsh,2004:57). ROE yang
sG1nakin ringgi n1cnunjukkan bah\va investasi yang dilakukan pcinilik
perusahaan 1nenghasi\kan rr!flftll sahan1 )lang seinakin tinggi.
71
d.
Return On lnvesment (ROI)
Return
011
asset (ROA) yang sering disebut juga sebagai return On
investment (RO!) digunakan untuk mengukur efoktifitas perusahaan
di dalam menghasi!kan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara
rasio rentabilitas/ profitabilitas yang lainnya. ROA atau ROI
diperoleh dengan cara membandingkan antara net income l'.!fier tax
(NIA T) !erhadap total asset. Serna kin besar ROA atau ROI
menu1tjukkan kinerja yang semakin baik, karcna tingkat kembalian
semakin besar (Robbert Ang, 1997: 18.32 - 18.33). Secara matematis
ROI dapat dirumuskan sebagai berikut:
RO!
NIAT
Total Asset
A tau
ROI
EAT
Total Asset
r.
Leverage (Struktur Modal)
Struktur modal adalah perbanclingan nilai hutang dengan nilai modal
sendiri yang tercern1in pada laporan keuangan peruselhaan akhir
tahun.
\lariabcl
1111
dinyatakan
da!an1
rasio
hutang dengan
72
mernbandingkan total hutang dan modal sendiri pada neraca akhir
tahun. Pengukuran ini mengacu dari penelitian Sudarma (2003) dan
Sujoko (2007) .Rumusnya adalah sebagai berikut;
=
Debt to total equity
Total H utan g
Ekuitas
g.
Return saham bulish
Menghitung return saham pada periode builiis yang digunakan
adalah return tahunan
tahun 2007 dimana pada periode ini adalah
periode bullish (naik). dihitung dengan menggunakan rumus:
R, = ( P1 - P1.1)
P, .1
Di mana:
Rt
Re/urn saham
Pl
Harga sahmn pada periode t
Pl-I
h.
-· Harga saham pada periode t-l
Re111rn saham bearih
f\,1enghitung return saha111 pada periodc hearf:.;h yang digunakan
adalah retum tahunan
lahun 2008 (periodc bearih).dihilung dengan
111enggunakan run1us:
R,
= (
P1 - P,.,)
-15;":!
Di n1ana:
Rt
Rerum saham
Pt
Harga saham pada periode t
Pt-I
Harga saharn pada periode t-1
73
C. Hasil dan Pembairnsa
L Analisis Regresi
a. Menghitung persamaan substrnktur 1
Y1
=
Py l x I + Py L\.2 + Py Ix3 + Py ix4 + (' l (Substruktur i )
I). Koefisicn Determinasi ( R Square)
bagian
mi.
dilakukan
up
koefisicn
dctenninasi
untuk
1nenggan1barkan seberapa besar perubahan atau variasi dari
variabcl dcpcnden (cndogcn) yang dapat dijelaskan oleh perubahan
atau
variasi
n1engetahui
dari
nilai
variabe!
independen
(eksogen).
koefisicn
detern1inasi.
n1aka
akan
Dengan
dapat
JTtcqjelaskan kcbaikan dari 111odel regrcsi daian1 n1en1prediksi
variabel independcn (eksogen). l<.ocflslen deten11inasi atau /?::
dapat diliha1. pada label bcrikut:
Tabel 4.2.
Kncfisicu Determinasi I H2 )
r-Jtodel Surr1mary
-·-i-------
R
•
AdJ~St~·d
R------------
l
Square -~.. Std, Error of tr1e Estirnate
.684 i
.669
7 76845
~~tors: (Con'St8nt), roi, pbvr. peUoC--··--~-~-----
W
odeJ_j__B_ '.
Square :
.~~) ;
Dari label -l. I lerlihal bahwa bcsarnya aHgka R Square (r') 0.684.
/\ngka terse.but dapat digunukan untuk 1ne! ~hat b1::sarnya pcngaruh
PER. PBVR, ROE. dan ROI terhadap struktur modal dengan cara
n1enghitung koi::fisien detern1inasi (_f(f)) dengan tnenggunakan
KD=r 2 x 100%
KD = 0.684 s. 100 %
KD= 68.4 %
Angka tersebut mempunyai nrnksud bahwa pegarnh PER, PBVR.
ROE dan ROI terhadap Struktur modal (DTE) secara gabungan
adalah 68,4% scdangkan sisanya sebesar J 1,6% ( 100 °io - 68.4 %)
clipengaruhi olch faktor lain diluar penelitian ini.
2) Uji -- F
Pada bngian ini akan diuji pcngaruh varibel eksogen
(})rice
Earning Ratio (PER), price to Book Value !tafio !PBVR).Relurn
On Equity (ROE). Re/111'!1 On Jnvesmenf (ROl) terhadap Struktur
rnodai (DTEl secarn keseluruhan (simultan). Hipotesisnya adalah:
HO: Tidak ada hubungan linicr anlarn PER. PBVR. ROE, RO!
dan Struktur n1odal.
HI: Ada hubungan iinicr antara PER. PllVR, ROE, ROI dan
Struktur 1nodaL I<ritcr!a untuk pengujisn ini adalah ::
Jika sig penelitian <0.05 maka 110 ditolak clan Hl diterima
Jika sig pene!itian >0_05 n1aka I-IO di1erin1a dan !-l 1 ditolak.
Tabe! 4.3.
Basil l!.ii F
ANOVA(h)
Surn of
f
a....el__~----+-S'--a"'.u_a_re'-'-s
1,_...,rvi....o....
Regression
Residual
L
10830.439 ,
4
27C7.610
5008.946 \
83
60.349
10.1..,"...,1--~-...,-10..,.8_39.384 1
a Predictors: (Constant), roi, pbvr, per, roe
b Dependent Variable. cite
87
----i---1
i
, !\/lean--:
_d_f__,Square
:
F
44 866
Sig~
! .OOO(a)
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bhwa angka signifikansinya 0,000 <
0,05 maka HO ditolak clan H l cliterima. Artinya ada hubungan
linier antara PER, PBVR, ROE. clan RO! clan Struktur modal.
3). Uji - t
Pada bagian ini, dilakukan uji statistik r untuk menguji signifikan
variabel bebas. apakah variabel-variabel bebas tersebut secara
parsial rncrniliki hubungan clengan struktur modal. Sedangkan
untuk melihat besarnya pcngarub dugunakan angka Beta atau
Standardized Coefficient dibawah ini . Berikut adalah tabel basil
regresi bcrganda dari 111asing-n1asing variabel cksogen.
Tabel 4.4.
Hasi U.ii-T
Coefficients( a)
Mo
Unstandardized
Coefficients
-------·del
Std
Error
Standardized
Coefficients
!
~jg._
Std
Error
I
6.424
1.653 '
I
- 274
.082
-.249 '
.960
249:
3.0i9 i
.260 '
.155 ,
~~:I
2 025:
046
8.825'
Roi ___ _l_~~~j--~~~~~-3_9_'___
,
.000
(Constant)
Per
!
B
Pbvr
2 899
Roe
527
B
3.886:
Beta
-3.348 '
.000
'
a Dependent Variable. dte
(a). Hubungan antara PER dan siruklur modal
lJntuk n1e!ihat apnkah ada hubungan li.nier antara PE.i{ dan
struktur 111oda! dapat dilakukan langkah-langkah ana!!isisnya
adalah
ff,
i
l
(I). Menentukan hipotesis
HO :
Tidak ada hubungna linier antara PER dan
Struktur modal.
H1 :
Ada hubungan tinier antara PER dan Struktur
modal
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar -3.348
(3). Menghitung angka t tabel dengn ketentuan :
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK)
dengan ketentuan DK
=
n-2. a1:au 88-2
=
86. Dari
ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar 1,988
(4 ).
Menentukan kriteria
kriteria uji hipotesisnya :
Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H 1
cliterima. Jika t penelitian < t label rnaka HO diterima dan
HI ditolak
(5).
Membuat keputusan
Didasrkan pada basil perhitungan. diperoleh angka t
penclitian sebcsar -3,348 dengan tingkat signifikansi
0,001 > t tabel scbesar -1,988 sehingga HO ditolak dan
HI ddtcrima • Artinya ada hubungan linier antara PER
dan
Struktur modal. atau bisn clisimpulkan
bahwa
77
hubungan antara PER clan Struktur modal signifikan
negatif sebesar -0.249 atau -24,90%. Hal ini tercennin
dari angka signifikansi scbcsar 0,00 I yang lebih kecil
dibanding 0.05
(b).
Hubungan antara PBVR dan struktur modal
lJntuk melihat apakah ada hubungan linicr antara PBVR dan
struktur modal dapat dilakukan langkah-langkah anallisisnya
adalah:
(I).
Menentukan hipotesis
HO : Tidak ada hubungna linier antara PBVR dan
Struktur modal
H l : Ada hubungan linier antara PBVR clan Struktur
modal
(2).
Mcnghitung besarnya angka t penelitian
Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka
penclitian
sebesar 3.019
(3 ).
Menghitung angka t ta be I dengn ketentuan :
Taraf signifikansi 0.05 dan derajal kcbebasan (DK)
dcngan ketentuan DK '" n-2. atau 88-2
~
86. Dari
ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988
(4).
Menentukan kriteria
kriteria uji hipolesisnya:
7Q
Jika t penelitian > t label maka HO ditolak dan H 1
diterima, Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan
HJ ditolak
(5). Membuat keputusan
Berdasarkan
pada hasil perhitungan, diperoleh angka t
penelitian sebesar 3.019 dengan tingkat signifikansi 0,003
> t tabel sebesar 1,988 sehingga HO ditolak dan H 1
diterima, Artinya ada hubungan linier antara PBVR dan
Struktur modal, atau bisa disimpu lkan bahwa hubungan
antara PBVR dan Struktur modal positiff
signifikan
sebesar 0,249 atau 24, 90 %.
(c).
1-lubungan antara ROE dan struktur modal
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara ROE dan
struktur modal dapat dilakukan langkah-langkah anallisisnya
adalah
(I).
IV!enentukan hipotesis
HO : Tidak ada hubungna linier antara ROE dan Struktur
modal.
HI
Ada hubungan linier antara ROE dun Struktur
modal
(2).
IV!enghitung besarnya angka t penelitian
Hasil penghitungan SPSS diperol.eh angka t penelitian
sebesar
2.025.
Mcnghitung
angka
t
label
dengan
7Q
ketentuan : Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan
(DK) dengan ketentuan DK = n-2,atau 88-2 = 86. Dari
ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar 1,988
(3). Menentukan krileria
kriteria uji hipotesisnya:
Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H 1
diterima, Jika t penelitian < t label maka HO diterima dan
HJ ditolak
(4). Membuat keputusan
Didasrkan pada hasil perhitungan, diperoleh anglrn t
penelitian sebesar 2.025 dengan tingkat signifikansi 0,046
> t tabei sebesar I, 988 sehingga HO ditolak dan l-11
diterima. Artinya ada hubungan linier antara ROE dan
Struktur modal, atau bisa disimpulkan bhwa hubungan
antara ROE dan Struktur modal positiff
signifikan
sebesar 0. J 55 atau J 5.50 %.
(d). Hubuugan antara ROI dan strnktur modal
Untuk melihal apakah ada hubungan linier antara RO! dan
s!ruktur modal dapat clilakukan langkah-langkah anallisisnya
aclalah
RO
(1 ). Menentukan hipotesis
HO : Tidak ada hubungna linier antara ROI dan Strnktur
modal
H 1 : Ada hubungan linier antara ROI dan Struktur modal
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar 8.825. Menghitung angka t tabel dengn ketentuan
Taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK)
dengan ketentuan DK
=
n-2, atau 88-2
=
86. Dari
ketentuan tersebut diperoleh angka tabel sebesar I, 988.
(3).
Mencntukan kriteria
krite.-ia uji hipotesisnya
Jika t penclitian > l ta be I maka HO ditolak dan f-I 1
diterima, Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan
Hl ditolak
(4). Membuat keputusan
Didasrkan pada basil perhitungan. diperoleh angka t
penelitian sebesar 8.825 dengan tingkat signifikansi 0,000
> t tabel sebesar 1.988 sehingga l-IO ditolak dan Il 1
ditcrima. Artinya ada hubungan linier antara ROI clan
Struktur modal, atau bisa disimpulkan bhwa hubungan
antara ROI dan Struktur modal positiff signifikan sebesar
0.689 atau 68, 90 %.
QI
b. Menghit1mg persamaan regresi untuk substruktur 2
(Y2
=
Py2x 1 + Py2x2 + Py2x3 + Py2x4 + Py2y l + C2(Substruktur 2)
1). Melihat pengaruh PER, PBVR, ROE. ROI dan Struktur modal
(DTE) secara gabungan ierhadap return saham pada periode bullis.
Unluk melihat pengaruh PER, PBVR, ROE, RO[ dan Struktur
modal (DTE) secara gabungan terhadap return saham pada periode
bu!lis. akan dilakukan dengan melihat hasil penghitungan dalam
model summary, khususnya angka R square di bawah ini.
Tahcl 4.5.
Koefisien Dcterminasi ( R2 )
l\r1odel Summary
'
fv1ode!
H
Adjusted R
R Square
.585(a) ;
343 ;
Sq~1are
.302 '
Std. Error of !he
Estirnate
6.25470
a Predictors: (Constant), cite. roe, per, pbvr, ro1
Besarnya angkLl !<.. square
{r 2 )
adalah 0.343. f\ngka tersebut dapat
digunakan untuk meiihat besarnya pengaruh PER, P!3VR, ROE.
f{()f
dan Struktur 111odal (rYrE) secara gabungan terhadap return
sahan1 pada pcriode hul!is. l)cngan cara n1cnghitung koefisicn
l)eti~nninasi
Ku~
(l<J)) dengan n1cnggunakan ru1nus sc.bagai berikut
r' x I 00%
1\ngku tcrsebul 11H::1npunyai inaksuJ bah\va p::nghruh PE~l<... PB\/H..
l{()E,
!<.()!
dan StTuktur inodal (1)rrE) sccara gahung_an rerhadap
R2
return saham pada periode bullis adalah sebesar 34,3 %. Adapun
sisanya sebcsar 65.7% (100% - 34,3%) dipengaruhi oleh 1aktor lain
atau dapai disimpulkan bahwa variable endogen lebih besar
dipengaruhi oleh factor lain dibandingkan okh PER, PBVR, ROE.
ROI dan DTE. l!ntuk menguji apakah model regresi diatas sudah
benar atau malah salah • diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan angka F sebgaimana terlera daiam tabel dibawah ini.
Tabel 4.6.
Hasil Uji F
ANOVA(b)
l
.
Surnof
Mt~an
S uares
i
elf
5
Regression
167.!.418
Residual
3207.941 · 82
Total
4879.358
!
87
S uarec.'_._.;_F_-'-'_S"-1"'----!
334 284 i 8.545
.OOO(a)
39 •21 '
1
a'Predictors: (Coils'tant), dte, roe, per, pbvr, roi
b Dependent Variable: returnbu!lis
I--Iiotesisnya bcrbunyi sebagai bcrikut
HO: Tidak ada hubungan iinier amara PER, PBVR. ROE. ROI
dan Struktur rnodal dengan return sabain pada pcriodc hullis.
I l I: J\da !rnbungan linier antara PER.PBVR,ROE.ROI dan
Struktur inoda! dengan return saha1n pada periode hullis
lVh~n1bandingkan
b'2sarn;a angka taraf signifikansi sebesar 0,05
dcngan kriteria :
Jika sig pcnclitian < 0.05 rnaka HO ditolak dan HI diterima.
Jika sig penc!itian
>
0.05 inaka I-fO diterirnn dan I.fl diiolak.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,00 < 0,05
maka HO ditolak. Artinya ada hubungan linier antara PER, PBVR,
ROE. ROI dan Struktur modal terhadap return saham pada periode
bullis.
2) Metihat Pengaruh PER, PBVR, ROE, ROt dan Struktur modal
secarn parsial terhadap retum saham pada periode Bullis. Untuk
melihat besarnya pengaruh f'ER,PBVR,ROE.ROl dan Struktur
modal terhadap return saham pada periode hullis secara sendiriscndiri I parsial, digunakan uji T. Adapun untuk mclihat besarnya
pengaruh dig@akan angka Beta atau Standardized Coefficient
dibawah ini :
Tabel 4.7.
Hasi UJi -T
Coefficie-nts{a)
~Aod
J
el
I
II
i
(Constant)
Unstandardized
Coefiicienis
B
5.02
5
Std. Error
Per
.011
I
Pbvr
Roe
I
Roi
I
668
.005
485
Ia Dependent Variable: returnbullis
(aL
Ole
l-iubungnn
.025
antara
1_447 !
-----r~
Standardized
Coefficients
. Sig.
Std.
Error
Beta
B
---------
3.473
070
- () 19 '
i
.001
- 161
312
814.
'104'
820:
415
215 !
-003 :
~.024 !
981
149 :
513 :
3.253 :
002
.088:
.045:
284
.777
PEH. (L:1n return
sahan1
!
pada periode bul!is
Untuk melihat apakah ada hubungan linier amara PER
dan
return saha1n pada perinde hullis .dapai dilakukan dengan
iangkah-!angkah ana!isis scbngai bi:rikut:
84
(1 ). Menentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan linier antara produk dengan
return saham pada periode bu//is
HI: Ada hubungan linier antara produk dengan return
saham pada periode bullis.
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar -0, 161.
(3 ).
Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan :
taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK)
dengan ketentuan DK = n-2 atau 88-2=86 dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988.
( 4 ).
Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan 1-ll
diterima
Jika t penelitian < t label malrn 1-10 diterima dan I-I I
ditolak
( 5)
Mernbuat keputusan
Berdasarkan
basil
perbitungan
,cliperoleh
angka
t
penelitian sebesar -0,161 < t tabel sebesar -1,988 sehingga
HO cliterima clan I-11 ditolak . Artinya tidak ada bubungan
linier antara PER clan return saham pnda periode hu/lis.
rI
'
t
PE: Rlfl'LIST "
' . lit~ Sl'Y AH I fl
,;,w.••v·•'
'""--" ···-··---···-·········--··'
Besarnya pengaruh PER terhaclap return saham pacla
periocle bullis sebesar -0, 19 atau -0,.19 % .
(b).Hubungan antara PBVR clan return saham pacla periocle bullis
Untuk melihat apakah acla hubungan linier antara PBVR clan
return saham pada periocle bullis .dapat dilakukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(1 ).
Menentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan linier antara PBVR clengan
return saham pada periode bull is
1-11: Ada hubungan linier antara PBV R dengan return
saharn pada periocle bul/is
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
1-Iasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelilian
sebesar 0,820
(3 ). Menghitung besarnya angka t tabel dengan kelenluan:
laraf signifikansi 0,05 clan Derajal kebebasan (DK)
dengan kelentuan DK=n-2 alau 88-2 = 86 dnri ketentuan
tersebut diperoleh angka t label sebesar 1.988
(4).
Menentukan kriteria
.lika t penelilian > t tabel rnaka HO ditolak clan H l
diterirna
.lika t penelilian < t label rnaka HO diterirna dan Hl
ditolak.
(5).
Membuat keputusan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
,diperoleh
angka
t
penelitian sebesar 0,820< t tabel scbesar l,988sehingga
HO diterima dan Hl ditolak . Artinya tidak ada hubungan
linier antara PBVR dan return saham pada periocle Ind/is.
Besarnya pengaruh PBVR terhadap return saham pacla
periocle bullis sebesar 0,104 atau 10,40% ..
(c). Hubungan antara ROE clan Return sahmn pada periocle bu!lis
Untuk melihat apakah acla bubungan linier antara PBR clan
return saham pacla periocle bullis .clapat clilakukan clengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(!).
Menentukan hipotesis
HO: Tidak acla hubungan linier anlara ROE dengan
return saham pada periode /ml/is
l-11: Ada hubungan linier antara ROE clcngan return
saham pada periocle /mllis
(21.
!Vlenghitung bcsarnya angka l penelitinn
l-lasil perhitungan SPSS cliperoleh angka t penelitian
sebesar -0,024
(3 ).
Menghitung besarnya angka t label dengan ketentuan :
taraf signifikansi 0,05 dan Dernjat kebebasan (DK)
dengan ketenluan DK=n-2 atau 8S-2=86 clmi ketcnluan
tersebut cliperoleh angka t label sebesar l ,988
(4). Menentukan laiteria
Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan Hl
diterima
Jika t penelitian < t tabel rnaka HO diterirna
dan Hl
ditolak.
(5).
Membuat keputusan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
,diperoleh
angka
t
penelitian sebesar -0,024 < 1 tabel sebesar -1,988
sehingga I-IO diterima dan Hl ditolak . Artinya tidak ada
hubungan linier antara PBVR dan return saham pada
periode bullis. Besarnya pengarnh ROE terhadap relum
saham pada periode hullis
(d).
sebesar 0,003 atau sebesar
l-lubunga antara ROI dengan return saham pada periode bullis
Uniuk melihat apakah ada hubungan linier antaraROI
clan
relum saham pada periode /ml/is .dapat dilakukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(1 ).
iVlenentukan hipotesis
HO: Ticlak ada hubungan linier antara ROI dengan
re/urn saham pada periode builis
H l: Ada hubungan linier antara ROI clcngan re/um
saham pada periode hul/is
(2).
I\lenghitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS cliperoleh angka t penelitian
sebesar 3.253
(3 ).
Menghitung besarnya angka t tabel clengan ketentuan :
laraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK)
dengan ketentuan DK = n-2 atau 88·-2 = 86 dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,988
( 4).
Menentukan kriteria
.Tika t penelitian > t label maka HO clitolak clan l-ll
cliterima
.lika t penelitian < t label maka HO cliterima
clan Hl
ditolak.
(5).
Membuat keputusan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
,diperoleh
angka
t
penelilian sebesar 3.253 > t tabel sebesar 1,988 sehingga
HO clitolak clan HJ cliterima. Artinya acla hubungan linier
antara ROI
clan re/um saharn pada periocle Intl/is.
Besarnya pengnruh ROE terhadap relwn saham pacla
periocle bul/is sebesar 0,513 atau sebesar 51,30 %.
(e). Hubungan DTE dengan Return saham pada periode hullis
Unluk melihat apakah ac\a hubungan linier antara DTE clan
return saham pada perioclc bu/lis .c\apat dilakukan dengan
langkah-langkah amlisis sebagai berikut :
( 1).
l\!enentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan linier antara DTE dengan
return saham pada periode Ind/is
HJ: Ada hubungan linier antara DTE dengan return
saham pada pcriode b111/i.1·
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar 0,284
(3).
Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan:
taraf signifikansi 0,05 dan Det«\jat kebebasan (DK)
dengan ketentuan DK=.n-2 atau 88-2
=
86 dari ketentuan
tersebut diperoleh angka 1 tabel sebesar l .988
(4).
fv1enentukan kriteria
Jika t penelit.ian > t label maka HO ditolak dan Hl
diterima
Jika t penelitian •. t tabcl maka HO diterima
dan HI
ditolak.
(5).
Mcmbuat keputusan
Berdasarkan
basil
perhitungan
.diperoleh
angka
t
penelitian sebesar 0,284 < t label sebesar 1,988 sehingga
l-!O cliterima dan HI ditolak. Artinya tidak ada hubungan
linier antara DTE dan return saham pada periodc bul!i.1·.
Besarnya pengaruh DTE terhadap return saham pada
periode bu/lis sebesar 03)45 atau 4.5%.
()()
c. Mcnghitung persamaan regresi 1mtuk substruktrnr 3
(Y3
=
Py3x I + Py3x2 + Py3x3 + Py3x4 + Py3yl + €3(Substruktur 3)
I). Melihm pengaruh PER, PBVR. ROE, ROI dan Struktur modal (DTE)
secara gabungan terhaclap return saham pada periode bearish.
Untuk melihat pengaruh PER.PBVR,ROE.ROI dan Struktur modal
(DTEl secara gabungan terhadap return saham pada pcriode bearish
akan dilakukan dengan niclihat hasil penghitungan dala1n n1odel
sun1n1ary, khususnya angka R square di ba\vah ini.
Tabet 4.8.
Kocfisien Determinasi ( H 2 )
Model Su1nn1ary
fViode!
R
1----1---
R Square
Adjusted R Square , Std_ Error of the Estin-iate
392( a)
154 l
'-----.J.....-....:.."'---·
a Predictors (Constant), cite. roe, per, pbvr, ro1
··>!'-----------
.102
-'-------
5 85140
Bcsarnya angka R square (r') adalah 0, ! 54. Angka lersebut dapat
digunakan untuk n1clibat bcsarnya pengaruh J)I:R.. PI3Vf\, R()[-=',, R()l
dan Slruklur modal (DTEJ sccarn gabungan tcrhacfap re/urn saham
pada p1..:riode bearish. l)i;;ngan
car~
:11e-nghilung koeflsicn [)c1enninasi
(!<r)) dcngan 1nenggunakan run1us scbagui berikut
KD=
r' x I 00%
KD 0.154 x I 00%
0
KD= I 5,40 'X1
/\ngka terscbul inernpunyai 1Y1aksud hah\vn pengaruh PE!\, P!3\1 R,
f~()F,
F!(JI J1_1n Struktur 1noda!
(rrrr::) sccura gabungan
terhadap return
t)
l
saham pada periode bearish adalah sebesar 15,40 o/i,. Adapun sisanya
sebesar 84,60% (100%-15,40%) dipengaruhi oleh faktor lain.
Untuk menguji apakah model regresi diatas sudah benar atau malah
salah , diperlukan LU i hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F
scbgain1ana tertera dalan1 tabel diba\vah ini.
Tabcl 4.9.
Hasil Uji F
ANOVA(b)
l-'-M"-o,...de_I_ _,,__ ___,_ _,
1
Regression
I"
-'S"u_m_o" i_s'-·q._u"-a-'re_. s-;.-d-f1 ~_M_e_a_n_~.;_q
511.236j
5i
..u_a_re_;
102247
3.1 23!=J '
Residua!
2807 _588
82
i
Total
3318.824 i
87
i
a Pred1c1ors: (Constant), dte, roe, per, pbvr. ro1
D Dependent Variable: retunrbearish
~l
I
298~
F
1
----'----"-~·-----1
1--liotcsisnya berbunyi sebagai bcrikut
HO: Tidak ada bubungan Jinier antara PER. PBVR. ROE. ROI dan
Struktur 111odal dengan
rclurn
I-1 l: i\du hubungan tinier antara
saha1n pada periode heari:·:h.
Pl~H.,Pii\ 1 P. ,R.()f-:~R.()I
Jan Struktur
rnoda! dengan return sahan1 pada periode hearish.
!Vleinbaudingkan besarnya angka t:.iraf'signifikansi scbesar 0J)5 d\;ngan
kriteria: Jika sig penelitian < 0,05 maka HO ditolak dan H ! ditcrima.
Jika sig penclitian > 0,05 maka HO diterirna dan H l ditolak.
Berdasarkan pcrhirungan
angk~i
signi rikansi
s~besar
0,016 < 0,05 111aka
i!O dilc>laL. Artinya ada hubungan linier anw.ra PER, PBVR, ROE,
!{()!
dan Struk1ur n1oda! tcrhadap
rl!/Zlrn
saharn pada pcriodc hcarish
92
2) Melihat Pengaruh PER, PBVR, ROE, ROI dan Struktur modal secara
parsial terhadap retum saham pada periode bearish. Unluk melihat
besarnya pengaruh PER, PBVR. ROE, RO! dan Struktur modal
terhadap return saham
pada
periode bearish secara
sendiri-
sendiriiparsial, digunakan uji T. i\dapun untuk melihat besarnya
pcngaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coefficient
dibawah ini
Tabel 4.!0.
Hasil Uji-T
Coefficients( a}
Unstandardized
Coefficients
Mod
el
Std. Ere or
8
(Constant)
Per
-2.259
!
-.122
!
1.354
.066:
Pbvr
737 '
762
Roe
.178
Roi
230:
201
139.
Dte
I
-.293
083.
a Dependent Vanab!e: return bearish
Standardlzt~Coefficienl~ ___ j_.
Beta
B
Std
-+----
Error
1 669
-.242
139
115
.:295
'
099
.067
1.859
968
.889
1.652
336
376
102
-.640
001
3.541
-~~-------1
(_a} l-!ubungan antara P!:.F.:. ch1n return sahan1 pada periode hearish
lJntuk rnelihat apakah ada hubungan !inier antara
Pl~!{
dan rclurn
saha1n pada periGdc bcuri.vh dapat di!akukan dengan langkah!angkah anaiisis sebagai bcrikut:
(I).
Menentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan linier antara PER dengan return
saham pada periode bearish
HI: Ada hubungan linier antara PER dengan return saham
pada periode bearish
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
Basil perhitungan SPSS diperoleh angka l penelitian sebesar
-1.859
(3).
Jvlenghitung besarnya angka t tabel dengan ketentunn:
taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan
kctentuan DK = n-2 atau 88-2 = 86 clari ketentuan tersebut
cliperoleh angka t tabel sebesar 1,988
(4 ).
tvlenentukan kriteria
.Jika t penelitian > t label maka HO clitolak clan H l diterima
Jika t penelitian < t tabel maka HO cliterima clan Hl clitolak.
(5)
Membuat keputusan
Bcrclasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh anglrn
l
penelitian
sebesar -1.859 < t label sebesar -1,988 sehingga I-10 diterima
clan !11 clitolak . Artinya tidak ada hubungan linier antara
PER dan return saharn pada periode bullis. Besarnya
pengaruh PER terhaclap return saharn pacla pcriodc hearish
sebesm -0.242 atau 2420 % .
(b). Hubungan antara PBVR dan return saham pada periode bearish
Untuk melihat apakah ada hubungan lini,or antara PBVR dan
return saham pada periode bearishs dapat dilakukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(1 ).
Menentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan linier antara PBVR dengan
return saham pada periode bearishs
Hl: Ada hubungan linier antara PBVR dengan return
saham pada periode bearishs
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
I-lasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar 0,968
(3 ).
Menghitung besarnya angka t tabel clengan kelenluan :
taraf signifikansi 0,05 dan Derajal kebebasan (DK) clengan
ketentuan DK= n-2 atau 88-2 = 86 clari kclenluan tersebut
diperoleh angka t tabel sebesar 1,988
(4 ).
Menentukan kritcria
Jika t penelitian > t tabel maka HO ditolak dan H l dilerima
Jika t penelitian < t label maka I-IO diterima dan H 1 clilolak.
(5)
Membuat keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh angb l penelilian
sdiesar 0,968 < t label sebesar l,988 sehingga HO dilerima
dan HI ditolak . Artinya tidak ada hubungan linier anlara
PBVR dan return saham pada periode bearish .Besarnya
pengmuh PBVR terhadap return saham pada periode
bearish sebesar 0,139atau 13,90%.
(c).
Hubungan antara ROE dan Return saham pada periode beraish
Hubungan antara ROE dan return saham pa.da periode beraish
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara ROE
dan
retum saham pada periode bearish dapat dilakukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut
( 1 ).
Menentukan hipotesis
HO: Tidak ada hubungan tinier antara ROE clengan retum
saham pacla periocle bullis
H 1: Ada hubungan tinier antarn ROE clengan return
saham pada periocle bullis
(2).
Menghitung besarnya angka t penelitian
I-Iasil perhitungan SPSS cliperoleb angka t penelitian
sebesar 0,889
(3).
Menghitung besarnya angka t tabel clengan ketentuan:
taraf signifikansi 0,05 clan Derajat kebebasan (DK) clengan
kctentuan DK=n-2 atau 88-2=86 clari ketenluan tersebut
diperoleh angka t tabcl sebesar 1,988
(4).
Menentukan kriteria
.lika t penelitian >\label maka I-IO ditolak clan I-I I diterirna
Jika t penelitian < t label maka HO cliterima clan H 1 clitolak.
(5).
Mernbuat keputusan
Berclasarkan hasil perhitungan ,cliperoleh angka t penelitian
sebesar 0,889 < t tabel sebesar 1,988 sehingga HO cliterima
clan HI clitolak . Artinya ticlak acla hubungan linier antara
PBVR clan retum saham pacla periocle bullis. Besarnya
pengaruh ROE terhaclap return saham pacla periocle bu/lis
sebesar 0, 115 atau -11,50 %.
(cl).
Hubunga antara ROI clengan return saharn pacla periocle bearish
Untuk meliha! apakah acla hubungan lin:ier antara ROI
clan
return saham pacla periode bearish .dapat dilnkukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(I)
fvlenen!ukan hipotesis
HO:
Tidak ada hubungan linier antara ROI clengan
return saham pacla periocle bu!lis
H 1:
Ada hubungan tinier antara ROI clengan return
saharn pada periocle bul/is
(2).
!Vlenghitung besarnya angka t penelitian
1-Iasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar 1,652
(3)
Ivlenghitung besarnya angka t tabel dengan ketcntuan:
taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan
ketentuan DK
= n-2
atau 88-2
= 86 dari
ketentuan tersebut
diperoleh angka t tabel sebesar 1,988.
( 4)
Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t label rnaka HO ditolak dan l-1 J diterima
Jika t penelitian < t tabel maka HO diterima dan HI ditolak.
(5)
Membuat keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleh angka t penelitian
sebesar 1,652 < t tabel sebesar 1,988 sehingga HO diterima
dan HI ditolak. Artinya tidak ada hubungan linier antara
ROJ
dan return saham pada periode bullis. Besarnya
pengaruh ROE tcrbadap return saham pada periode bearish
sebesar 0.295 atau -29,50%.
(e ).
Hubungan DTE dengan Return saham pada periode bearish
Untuk melihat apakah ada hubungan tinier antara DTE
re/um saham pada periode
dan
bearish dapat dilakukan dengan
langkah-langkah analisis sebagai berikut :
(I).
Menentukan bipotesis
!10:
Tidak ada hubungan iinier antara DTE dengan
re/urn saham pada periodc bearish
HI:
Ada bubungan lirder antarn DTE dengan rel um
saha1n pada periodc bearish
(2). Mengbitung besarnya angka t penelitian
Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t penelitian
sebesar -3,541.
(3).
Menghitung besarnya angka t tabel dengan ketentuan :
taraf signifikansi 0,05 dan Derajat kebebasan (DK) dengan
ketentuan DK
=
n-2 atau 88-2
=
86 dari ketentuan tersebut
diperoleh angka t label sebesar 1,988.
( 4 ).
Menentukan kriteria
Jika t penelitian > t label maka HO ditolak dan HI ditcrima
.Jika t penelitian < t ta be I maka HO diterima dan I-11 ditolalc
(5 ). Membuat keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan ,diperoleb angka t penelitian
sebesar -3,54 l > t tabcl sebesar -1,988 sehingga HO ditolak
dan HI diterima. Artinya ada hubungan linier antara DTE
dan return sahan1 pada periode beari.'l'h tetapi hubungannya
negatif signifikan. Besarnya pengaruh DTE terhadap return
saham pada periode hearish sebesar 0,640 atau 64, % .
99
2. korelasi
Bagian ini akan akan menganalisis korelasi antarvariabel PER,
PBVR, ROE, ROI dan DTE sebagai variabel intervening dengan
tnenggunakan hasil perhitungan SPSS sebagai1nana tcrtera dib\vah ini.
Tabcl 4.l l.
Hasil Korclasi
Correlations
oer
per
Pbvr
Pearson Correlation
.397('') !
Sig. (2-tailed)
.ooo
N
pbvr
88
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-taiied)
N
dte
I
Pearson Correlation
Sig (2-talied}
N
I
I
L._
a.
-.296(**)
813
401 (")
88
.210(' i
.357("*)
000'
050
.00·1
8l3
ea
88
-.050
.645
88
-.337(**)
000:
00·1
309("~)
88:
88
'
-.337("'')
050 •
88'
'
~:)~':7("'·) i
.003:
.001
003
88
.005
401 (") '
210{~)
.309(")
006
291("')
BS
88'
L Correiation is si·;irnficant at the 0. 01 leve!
{2-tai!ed)
,
cite
88.
88:'
-
roi
88
006 l
88:
-296("1 '
.005''
Sig_ (2-tai!ed)
ro1
88:
.000:
N
roe
I
397(");
Sig. (2-tailed)
+.291(") i
roe
88
. 7'63(")
000
.001 I
88
88
- 050 i
763{"*}
645:
88;
.000
88
88
88
'
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed)
Korda:;i antnra PER dan PBVR
IJerdasarkan perhitungan dipero!eh angka korclasi nn1ara variabe!
l'FR dan l'BVR scbesar 0.397. Untuk mcnafsir angka tcrscbut
.digunaknn kriteria (Sar\vono Jhonatan,2007:183)
* 0-0.25 korclasi sangal lernah {dionggap tidak ada)
a
.>0.25-0.5 korelasi cukup
I 00
&
>0.5-0.75 korelasi kuat
o
>0.75-1 korelasi sangat kual
Korelasi scbesar 0,397 111e111punyai maksud hubungan antara
variabel PER dan PBVR cukup kual dan searah (karena hasilnya
positit),Searah
artinya jika PER tinggi
maka
PBVR juga
tinggi. Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05yang berarti bahwa hubungan
kcdua variabel bersifat sea rah positif signifikan.
b.
Korclasi antara PER dan ROE
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel
PER clan ROE sebesar 0,291. Untuk menafair angka tersebul
,digunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
~
>0.25-0.5 korelasi cukup
@
>0.5-0.75 korc\asi kuat
• >0.75-1 korelasi sangat kuat
l(orelasi scbesar 0.29 l n1ctnpunyai n1nksud hubungan antara
varhibel PER clan ROE cukup lrnat dan
s•~arah
(karena hasilnya
positif). Searah artinya jika PER tinggi rnaka ROI juga linggi.
!(orclasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi
sebcsar 0,006 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel
bersifot searah positiff signilikan
IOI
c.
Korelasi antara PER dan ROI
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel
PER dan ROI sebesar -0.296. Untuk menafsir angka tersebut
,cligunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
• >O. 75- l korelasi sangat kuat
Korclasi sebesar -0.296mempunyai maksud hubungan antara
variabel PER dan ROE cukup kuat dan tidak searah (karena
hasilnya negatit),tidak searah artinya jika PER tinggi maka ROE
turun demikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifor
signifikan karena angka slgnifikansi sebesar 0,005 < 0,05 yang
berarti hahwa hubungan kedua variabel bcrsifat scarah positif
signifikan
d.
Korclasi antara PBVR dan ROE
Bcrdasarkan pcrhitungan diperolch angka korclasi antara variabel
PBVR Jan ROE sebesar 0.401. Untuk menafsir angka tersebut
,digunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lcmah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
w
···0.75-l kore!asi sangat kunt
102
Korclasi sebesar 0,40 I mempunyai maksud hubungan antara
variabel PBVR dan ROE cukup kuat dan se:arah (karena hasilnya
positif ), Searah artinya jika PBVR tinggi maka ROE juga tinggi..
Korelasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel
bersifat searah positif
e.
Korelasi antara PBVR dan ROI
13erdasarkan perhitungan dipcroleh angka korelasi antara variabel
PBVR dan ROI sebesar0.2 l 0 Untuk mcnafsir angka tersebut
,digunakan kriteria
~
0-0.25 korclasi sangat lemah ( clianggap ticlak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
• >0.75-·I lwrelasi sangal kual
Kore!asi sebesar 0,210 n1en1punyai 1naksud hubungan antara
variabel PBVR dan ROE cukup kuat dan searah (karena hasilnya
positif ). Scarah artinya jika PBVR tinggi maka ROl juga tinggi ..
Korelasi dua variabel bersifor signifikan karena angka signifikansi
scbesar (),()5 :S 0,05 yang berarti bahwa hubungan kcdua variabcl
bersilat searah positif
103
f.
Korelasi antara ROE dan ROI
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel
ROE dan ROI sebesar -0,337 Untuk menafsir angka tersebut
,digunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
o
>0.5-0.75 korelasi kuat
• >0.75-l korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar -0.337 mernpunyai maksud hubungan antara
variabel ROE dan ROI cukup kuat dan tidak searah (karena
hasilnya negatif ), tidak searah arlinya jika ROE tinggi maka ROI
turun demikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifar
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,00 I <0,05 yang
berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah
signifikan
g.
Korclasi antara DTE dcngan PER
Bcrdasarkan perhitungan diperolch angkn korelasi antara variabel
DTE dan PERebesar -0.309 \Jntuk rnenafsir angka tcrschut
.digunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korclasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
0
>·0.75- ! korelasi sangnt
kuai
104
Korelasi sebesar -0,309 mempunyai maksud hubungan antara
variabel DTE dan PER cukup kuat dan tidak searah (karena
hasilnya negatif ), tidak searah artinya jika DTE tinggi maka PER
turun dernikian juga sebaliknya. Korelasi dua variabel bersifar
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,003 <0,05 yang
bcrarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah
signifikan
h.
Korelasi antara DTE dengan PBVR
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korclasi antara variabel
DTE clan PBVR sebesar 0,357 Untuk menafsir angka tersebut
, ,digunakan kriteria
• 0-0.25 kordasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuai
o
>0.75-1 korciasi sangat kuat
l(orelasi sebesar 0,357 n1en1punyai n1aksud hubungan antara
variabel DTE dan PBVR cukup kuat dan searah (karcna hasilnya
posilif ), searah a1iinya jika Dl-.[\ tinggi 1naka PB\1R juga naik.
Korelasi dua variabel bersitar signifikan karena angka signifikansi
scbesar 0,00 I <OJJ5 yang bcrarti bahwa hubungan kedua variabel
bersi fat tidak sea rah sign ifikan.
105
I.
Korelasi antara DTE dan ROE
Berdasarkan perhitungan cliperoleh angka korelasi antara variabel
DTE clan PBVR sebesar -0,050 Untuk rnenafsir angka tersebut,
digunalrnn kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat lernah (dianggap tidak ada)
• >0.25-0.5 korelasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
• >O. 75- l korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar -0,050 mempunyai maksud hubungan antara
variabel DTE dan ROE lernah (dianggap tidak ada ) clan tidak
searah (karena hasilnya negatif ), tidak searah a1iinya jika DTE
tinggi maka ROE turun. Korelasi dua variabel bersifar tidak
signifikan karcna angka signifikansi sebesar 0,645 >0,05 yang
berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat tidak searah clan
tidak signilikan .
.I·
Korelasi antara DTE dan ROI
Berdasarkan perhitungan diperolch angka korelasi anlara variabel
DTE clan PBVR sebesar 0,763 Untuk menafsir angka terscbut.
digunakan kriteria
• 0-0.25 korelasi sangat Jemah (dianggap lidak ada)
~ >0.25-0.5 korclasi cukup
• >0.5-0.75 korelasi kuat
• >0.75-1 korelasi sangat kuat
106
Korelasi sebesar 0, 763 mernpunyai maks1.1d hubungan aatara
variabel DTE dan ROI sangat kuat dan searah (karena hasilnya
positif ),
searah artinya jika DTE tinggi maka Roi juga tinggi.
Korclasi dua variabel bersifar signifikan karena angka signifikansi
sebesar 0.000 < 0,05 yang berarti bahwa hubungan keclua variabel
bersi fat searah positif signifikan.
3. Mcnghitung pengaruh langsung (Direct Ejfect !DE)
Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE ,digunakan formula
sebagai berikut:
a.
Pengaruh Variabel PER terhadap Struktur modal
•
DE . Y. l: X l
~
-0,249
b. Pengaruh variabel l'BVR terhadap Struktur modal
•
e.
DE.Y.l:X2=0,249
Pcngaruh variabel ROE terhadap Struktur modal
m
DE .YI.: X3-0,l55
cl. Pengaruh variabcl ROI terhaclap Struktur modal
•
e.
°~0.689
Pengaruh .variabcl PER tcrhadap return saham periodc /11ii/is
•
C
DE.YI : X3
DE.Y2:X1=-0,19
Perbgaruh variabel PBVR tcrhadap return saham pada periode bullis
•
DE.Y2:X2=0.104
g. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bullish
•
DE .Y2: X 3
~,0,003
107
h. pengaruh variabel RO[ terhadap return saham pada periode bullis
Dt2.Y2:X4=0,513
e
t.
Pengaruh variabel DTE terhadap return saham pada periode bullis
DE .Y2 : YI
•
.I·
= 0,450
Pengaruh variabcl PER terhadap return saham periode bearish
•
DE .Y3 :XI= -0,242
k. Perbgaruh variabel PBVR terhadap return saham pada periode bearish
•
I.
DE.Y3:X2=0,l39
Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bearish
•
DE .Y3 :X3
= 0,115
m. pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada pcriode bearish
•
11.
DE .Y3 :X4
=
0,295
Pengaruh variabel DTE terhadap return saham pada periocle bearish
•
DE. Y3 :Y !
=
-0,640
4. i\1.cnghitung pcngaruh tidak langsung ( Indirect E:ffcc I 'IE)
Untuk menghitung pcngaruh tidak langsung atau IE digunakan formula
debagai berikut
a.
Pcngaruh
variabel PER terhadap return salwm pada periode bullis
melalui struktur modal
•
1EY2 .. Yl :XI =\-0,249x0,450)=-0,112
b. Pengaruh variabcl PB \IR terhadap return saham pacla periocle bullis
melelui srruktur modal
•
lE Y2.Y l : X2
= (
0.249 x0.450) "' 0. ! 12
108
c. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bullis
•
rE Y2.Y I : X3 = (0,155 x 0,450)
=
0,069
d. Pewngaaruh variabel RO! terhadap return saham pada periode bullis
•
e.
Pengaruh variabel PER terhadap return saham pada periode bearish
•
f.
IEY2.Yl :X4=(0,689x0,45)=0,3i0
lE Y3.Yl :XI = ( - 0,249 x -0,640) = 0, 159
Pengaaruh varabcl PBVR terhadap return saham pada periode bearish
o
IE Y3.Y! :X2=( 0,249 x-0,640)
~"-0,159
g. Pengaruh variabel ROE terhdap return saham pada periode bearish
•
IE Y3. YI :X3
=
(0, 155 x -0,640)
= -0,099
h. Pengaruh variabel ROI terhaclap return saham pada periode bearish
•
IE YJ.Y I : X4
= (
0,689 x -0,640)
= -0.441
5. Menghitung pcngaruh total (total effec /TE)
a.
Pengaruh variabcl PER terhadap return saham pada pcriode bullis
n1e!alui struktur rnoda!
o
TE =DE Yl +IEY2.Yl :Xl ,, -0,249+-0,II2=-0,361
0
b. Pengaruh PBVR terhadap return saham pada periode bullis melalui
struktur modal
•
c.
TE ,DEYI +IE Y2.Yl :X2=0,249+0,112=0,361
0
Pcngaruh variabel ROE terhadap return saharn pada periode bullis
mdalui struktur modal
•
TE=DEYI +IEY2.Yl :X3'0,155+0.069=0,224
! 09
d. Pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada periode bullis
melalui struktur modal
•
TE= DEY I +IE Y2.Yl:X4 = 0.689 + 0,310 = 0,999
e. Pengaruh variabel PER terhadap return saham pada periode bearisdh
melalui struktur modal
•
t:
TE= DEY! +IEY3.Yl :XI :=-0,249+0,I59= -0,09
Pengaruh variabel PBVR terhadap return saharn pada periode bearis
melalui struktur modal
•
TE= DE YI +IE Y3.Y1 : X2 =0,249+-0,159 = 0,09
g. Pengaruh variabel ROE terhadap return saham pada periode bearish
melalui struktur modal
•
TE= DE Yl +IE Y3 .Yl :X3 -· 0,155 +-0,099 = 0,056
h. Pengaruh variabel ROI terhadap return saham pada periode bullis
melalui struktur modal
•
TE= DE Yl + !E Y3 .YI : X4 = 0,689 + ··0.441=0,248
Persamaan untuk tiap ·- tiap st1bstruktur adalah sebagai berikut.
Yl= - 0,249 Xl + 0,249 X2 + 0,155 X3 + 0,689 X4 + €1
Y2= -0,19XI + 0,104 X2 - 0,03X3 + 0,5l.3X4 + 0,4SYJ + €2
Y3= -0,242Xl + O,l39X2 + O,l 15X3 + 0,295X4 ·- 0,640Y1 + €3
110
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesim pulan
Dari hasil pernbahasan yang dilakukan. mengliasilkan bahwa model
yang digunakan dalarn penelitian ini (path ana(Jwi:,) dapat digunakan untuk
menaksir hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu PER, PB VR,
ROE, ROI, ROE. s!ruktur modal, return saham pada periode Ind/is dan rell/m
saham pada periode hearish hal itu dibuktikan karena asumsi dalam model
seluruhnya terpenuhi. Kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
l.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diliha! bahwa secara sirnultan
atau bersarna-saina variabe! eksOi;J!ll 11rice earnint< ratio, /}rice lo book
l'a!ue ratio,
1·cturn on equil)'
dan return on in1•es1nenf
n1e1niliki
hubungan positiC signifikan sccara iangsung terhadap variabel e;u/ogen
struktur modal sebesar 68.4%. dan 3 I .6% dipengaruhi oleh faktor-faktor
13in scperti risiko bisnis. pajak. lrnndisi internal perusahaan. lleksibilitas
keuangan dan lain sebagainya.
2.
1---Iubungan antara variabel eksogen J>rice eorninp; ratio. 11rice 10 hook
value ratio, return on equit_v dan return on irn:e.'·;n1enl sccara sin1ultan
dan tidak langsung inclalui struktur n1odal terhac\ap variabel endogcn
return sahan1 pada periode Intl/is posit if signlfikan pada level 0,.343 atau
111
l.
34,3% dan 0.154 atau 15,4% terhadap return saham pada periode
bearish yang artinya bahwa dalarn model ini variabel endogen hanya
rnarnpu menjelaskan lrnbungan tersebut sebesar 34,4% untuk periode
bullis dan
l 5,4% untuk periocle bearish, lebih besar dipengaruhi oleh
faktor lain, seperti Deviden Payout Ratio (DPR), Current Ratio(CR),
Totct! Asset Turn Over (TA TO), Net Profit Margin (NPM) clan lain
sebagainya. Ternuan ini sesui dengan ternuan Budi Rusrnan Jauhari &
basuki Wibowo.
2.
Secarn parsial atau scncliri-sendiri hubungan dari variabel endogen
terhadap variabel eksogen dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel PER mcmiliki hubungan ncgatif signifikan dengan struktur
modal sebesar -3,34 atau -33,4% sedangkan PBVR, ROE clan ROI
rnempunyai hubungan positif signifikan. Hubungan antara PER dan
struktur modal bcrsifat tidak searnh yang artinya jika PER rneningkat
maka !average rnenurun dan sebaliknya. asumsinya adalah jika laba
perlembar saham (EPS) rnenigkat scmentara bunga pinjaman tetap
n1aka
sccara
hutangnya
oton1atis
untuk
pcrusahaan
n1ene.rbitkan
cendcrung
sahan1
baru
1nc1nperbanyak
dengan
harapan
n1cn1peroleh kc:unlungan.
b. Variabel ROI memiliki hubungan positif signifikan dengan return
saham pada perioclc Ind/is yaitu sebesar 0.513 atau 51.30%,
112
hubungan tersebut bersifat negatif yaitu sebesar -0,640 atau -64%
yang mtinya bahwa hubungannya tidak :;earah, jib. indeks
rnengalarni penurunan (bearish) maka perusahaan akan cenderung
n1eningkatkan hutangn)'a agar perusahaan tetap be1:ialan sen1entara
ekuitas cenderung menurun yang mengakibatkan perimbangan antara
hutung dan ekuitas cenderung n1en1besar..
B. lmplikasi dan saran
L
l'enelilian berikutnya hendaknya dapat memperluas penelitian mengenai
hal yang san1a dengan 111en1pertin1bangkan
tingkat
inflasi~
tingkai-
bunga~
1~lktor
ekonon1i, seperti
atau perubahan kurs sebagai variabel
pernodcrasi hubungan an1ara rasio keua11gan dan return sahan1.
2.
Peneliti yang ingin 1neneliti ten1a yang san1a sebaiknya 111enggunakan
model lain yang mungkin lebih akurat scperti. SEM, analisis fhctor, dan
lain sebagainya.
3.
[lagi
rnanajer
kcuangan
scbaiknya
1nen1perhatikan
perusahaan khususnya rl!turn on in1'e.\1nent
profitahilitas
sehelun1 1T1cngan1bil
kcputusan pen1biayaan perusahaan.
4.
13agi investor -.;ebaiknya n1e1npcrhatikan return on ;nvesr1nent pada
periodc hul/is dan n1cn1perhatikan capital
struct11rc
pada periodc heuri. :h.
1
! 13
Daftar Pustaka
Aditiya, Januarito," Studi Empiris Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
l.1odal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa ;~fek Jakarta Periode
Tahun 2000-200 ", FEUII, Yogyakaita,2006.
Anastasia, Njo,Dkk," Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap
Harga Saham Properti di BEJ ", Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5,
No. 2, 123 - 132,FE Universitas Kristen Petra,2003.
Astuti,Dewi,"l.1anqjemen Keuangan Perusahaan '',Cetakan pe11ama,Ghalia
Indonesia,2004.
Badhuri. Saumitra N,"Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence
from the Indian Corporate Structure", Journal of Economics and Finance,
Summer, 26, 2,p.200,2002.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, "1\1a11ajemen Keuangan ", Edisi 8,
Erlangga, Jakarta. 2001.
Corrado, Charles .I. and Jordan, Bradford D,"Fundamentals of Investment
Analisis" Fourth Edition.,Singapore: Mc Graw-Hill.,2000.
Darmadji, Tjiptono,Fakhrudin dan Hendy M," Pasar 1\1odal di Indonesia ",
Pendekatan Tanya jawab,Salemba Empat, Jakrta, 2001.
Ghazali, Imam. "Aplikasi Ana/isis Multivariate dengan Program SPSS'',
Universitas Diponegoro, Semarang, edisi 3, 2005.
Gosh Arvin, Cai Francis dan Li Wenhui, "The Determinants of Capital
Structure", American Business Review, June :129-132,2000.
Harlono, "SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian'', Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 2008.
l-lltp://www.kornpas.co.id. Di-download !Januari 2009.
Http://www.yahoofinance.com Di-search dari Mulai Maret-Juni 2009
Jogiyanto," Teori Fortofo/io dan Analisis lnvestasi ", BPFE,Yogyakarta,2000.
Jones, Cl1arlcs P.," Jnvcsttncnt: /1nalJ'Sis ancf 1\fancrgen1cnt, 7th editio11", 1'Jc\Y
York: John Willey and Sons.Tnc,2000.
Keown, J. Arthur et. Al,"Dasar - Dasar Manajemen Keuangan '', (Bukul & 2
edisi 7) Jakarta: Salemba Empat,2000.
Koetin,E.A, "Analisis
Pasar
Modal
Indonesia",
Pustaka
Sinar
Harapan,J akarta, 1997.
Moeljadi"Afanqjemen Keuanagan Pendekalan Kuanlitalif dan Kualilat/f',
Universitas brawijaya,Bayu media,2006.
Moh'd MA., Rimbey,"The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt
Policy: A time Series Cross Sectional Analysis", The Financial Review ,
33, pp. 85-98, 1998.
Munawir,S," Analisa laporan Keuangan", liberty, Yogyakarta.2001
Ozkan Aydin , "Determinants of Capital Structure and Adjusment To Long Run
Target : Evidence from UK Company Panel Data." Journal Business
Finance & Accounting March: 175-198.2001.
Parawiyati, Ambar W.H., Edi S," Penggunaan fl1fonnasi Keuangan unluk
Memprediksi Keuntungan Jnvestasi bagi Investor di Pasar Modal '',Jurncil
Rise/ Akuntansi Indonesia,Vol.3, No. 2, Juli: 214--228, 2000.
Prayitno, Joko," Analisis pengaruh price earning ratio, Price to book value dan
re/urn on equity Terhadap return saham pada industri Real estale dan
proper ti di bursa efek Jakarta", Tesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
IPWI.TA,Jakarta,2007.
Prayogo, J, Analisa Struktur Modal lndustri Manufaktur di BEJ Beserta Faktorfaktor yang Mempengaruhinya, Tesis, Universitas Gajah Mada, 2002.
Riyanto, Bambang, " Efjicienl Market Theo1y "London: Mc.Milan, 1996.
Rizal, Muhammad, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pacla Perusahaan Manufaktur Di BE.T tahun 1997-2002, Tesis, Universitas
G~jah Mada, 2002.
Robbert Ang," Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia". Mediasoft, Indonesia, 1997.
Rocloni, Ahmad," Ana/isis Fundamental dan Teknikal Terhadap Re/urn Saham ",
Journal
of Etikonomi,Vol.5,No.2,Jakarla, UlN
Syarif Hidayatullah
Jakarta,2006.
Rodoni, Ahmad dan Indo yama Nasaruclin, "Tingkat Keuntungan Saham dan
Beberapa Variabel Keuangan pada Perusahaan di Sektor Retail ",Journal
of Etikonomi, Vol. l ,.Takarta,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2002.
Rocloni, Ahmad dan Othman Yong "Analisis lnvestasi clan Teori Porto.folio",
Ross, A.Stephen. Westerfield,RandolphW.Jordan,Bradford D.,"Fundamentals of
Corporate Finance (6 4 ed) New York, Mc Graw,Hill.2003.
Rusman Jauhari, Budi dan Basuki Wibowo , " analisis Fundamental terhadap
Return Saham pada Periode Bulliish dan Bearish Indeks Harga Saham
Gabungan
",Jurnal
Akuntansi
dan
keuangn,Vol9,No.2,Hal.Ol-
98,Bandarlampung,FE Universitas lampung,2004.
S,Natarsyah," Analisis Pengaruh beberapa Faktor Fundamental dan Risiko
Sistematik terhadap Harga Saham ", Bunga Rampai Kajian Teori
Keuangan. Jogjakarta: BPFE. 2002.
Saidi, "Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal Pada Perusahaan
Manufaktur Go Publik Di BEJ tahun 1997-2002,Jurnal Bisnis dan
Ekonomi,Vol.11.1, Maret.2004.
Sarwono,
Jhonathan,"Ana/isis
Data
Penelitian
lvfenggunakan
SPSS",
_Yogyakarta,edisi I, 2007.
Scott. Besley., Eugene F, Bringham," Essentials of A1anagerial Finance",
Twelfth Edition. Orlando,Harcourt Inc,2000.
Sriwardany"Pengaruh
Pertumbuhan
Perusahaan
terhadap
Kebijaksanaan
Struktur modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan ivfanufaktur Tbk", Tesis, Sekolah Pasca Smjana Universitas
Suamtra Utara.2006.
Sudarma, Made, "Pengaruh Struktur Kepemilikan saham, Faktor Intern, Fakror
Ekstern terhadap Srruktur lvfodal dan Nilai Perusahaaan ", Disertasi
program Pasca smjana Universitas Brawijaya malang,2003.
St~joko
dan Ugy Soebiantoro," pengaruh struktur kepemilikcm saham, leverage,
fa kt or intern dan factor ek1·tern lerhadap nilai perusahaan ", jurnal
manajemen clan kewirausahaan, vol. 9, no. 1, maret : 41-48,Universitas
Kristen Petra,2007.
Suprnnto,''Afelude Ralilalan Kua11tilalif U111uk I\:re11<:w1aw1 Eko110111i da11
Bisnis ", Cetakan Kec\ua, Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.2000
Sutrisno," i'vfanaje111en Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi) ", Ekonisia,
V nnrlunl:!1rt!1 ')()()()
Teguh Prasetyo, "Analisa Rasia Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai
Prediksi Harga Saham di BEJ pada Periode Bullish dan Bearish".
Simposium Nasional Akuntansi III. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik.
Agustus: pp. 652-695,2001.
Welch, Capital Struktur and Storck Return ,Journal of Political Economy,
(Didownlod dari Http:! I Welch,Som.York.edu/fin/pdfs/article/009 X-IVO
1-pdf,edisi Juni.2003
White G.I., Ashwinpaul C. Sondhi dan Dov Fried," Te1]°emahan The Analysis and
Use ofFinancial Statement",USA: John Wiley. pg. 119-135.2002
Widiatmodjo, S."Cara Sehat lnvestasi Manajemen Portfolio", Cetakan Pertama,
BPFE,Yogyakarta,2000
LAMP IRAN
ranr:ka Pemikiran
,
~PER
r~lx2
!
€2
,657
RETURN SAHAM
PADA PERIODE
BULLISH
l\y3xl
-0\242
0J397
rxlYfj
0,2<11
0~~6
Py3x2
0,139
~1~~
rxjx4
-O,Q96
Pi'(y2
,045
DTE
Py'J,y3
~J~<i
-o,6\io
/
,----·
.
ROE
ROI
I
\ ,,~
RETUR.N SAHAM
PADA PERlODE
BEARISH
de
)J\
·!S
(A
v!l
-TA
'IA
:JR
I
UV!
TO
TA
I
I
L
Nania Perusahaan
!,!\suransi Bina Dana Arta. Tbk
IAkbar fndo Makrnur Stimec Tbk
iAlakasa lndustrindo Tbk
1
Aiumindo Light Metal lnds.Tbk
Anta Express Tour & Travel Service Tbk
Anvana Citramulia Tbk
Astra Graphia Tbk
Astra International Tbk
'Asuransi Ramayana Tbk
Astra Otoparts Tbk
I
Sepatu Bata Tbk
~D Bmma Finance Tbk
\I! Bank Negara Indonesia Tbk
:u Bank Rakyat Indonesia Tbk
t\p Bhakti Capital Indonesia rrbk
tvfN' 1Bank 1Janarnon Tbk
1
N BFI Finance lndonesia Tbk
IT Bhakti [nvestama Tbk
fA Berlian Laju Tanker Tbk
RI Bank Mandiri (Persero) Tbk
LI Bank Pennata Tbk
PBVR
PER
I
1.12
1.13
17.89
27.87
6.91
4.62
2.13
2.51
3.12
4.28
2.78
2.11
1.51
1.52
1. 11
4531
2.14
10.77
0.45
0.91
1.71
0.42
1.22
0.65
15.56
10.38
'l8 -7i
1.19
2.89
1.73
0.46
0.79
12.12
6.91
9.67
1.12
0
.!
1"7 ('17
I I .VI
2.92
3.72
1.91
10.88
6.42
I
0.44
0.72
2.67
ROE
(%)
0.36
0.69
0.92
1.31
0 AP
.<:..,....,....,
0.62
0.28
0.54
1.92
1.11
9.39
2.81
9.11
1.34
1.39
3.21
10.78
11.12
I
ROI
(%) .
12.11
1.62
2.91
0.34
3.56
DTE
RETURN RE1URN
Bearish Bullish
(%)
(%)
-13.99
1.11
7.39
9.31
18.25
12.78
42.12
6.66
15.12
1.14
10.78
19.19
18.78
21.35
49.28
19.08
-6.09
-14.89
39.16
2.82
57.66
5.42
0.62
2.71
1.11
7.81
28.39
4.31
1.89
-11.11
2.69
-6.89
-12.68
-5.12
1.42
14.52
-6.09
8.48
1.62
6.22
1.49
1.23
19.66
5.34
26.34
17.35
14.78
-3.01
-2.21
-5.99
7.44
2.29
3.01
2.02
1.98
-5.65
-14.65
-4.78
1.12
6.45
20.01
11.01
6.23
17.74
21.65
19.09
6.11
14.02
30.11
2.19
1.08
21.14
8.16
13.21
2.13
14.13
19.19
2.16
3.22
jr5ilB;1di A~id Jaya Tbk
Jf\;lJ JB-u111i H.csources l~bk
v!C I Bank Victoria Int I. Tbk
:OKA Cahaya Kalbar Tbk
!
I
4.12
5.61
7.48
'IN !Clrnroe.n Pokphand Indonesia Tbk
6.31
fRS Ciputra Surya Tbk
!RT Citrn Tubindo
VLA j Darya-Varia Laboratoria Tbk
)tvrr Enseval Putra Megatrading Tbk
1
rwA Etcrinclo \Vahanatama Tbk
\ST Fast Food Indonesia Tbk
SH FKS SV! ulti Agro Tbk
)RU Fortune Indonesia Tbk
MTD Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk
SMF Equity Development Investment
MSP IH M Sampoerna Tbk
)AR IKageo !gar Jaya Tbk
":Bl ISumi lndo Kabel Tbk
JAi
Indal Aluminium lndustry Tbk
/CO International Nickel Ind .Tbk
mR jlndorama Svntetics Tbk
IDS !ndospring Thk
iCC !Jembo Cable Comeany Tbk
"16.16
-
0.91
1.67
0.61
0.92
1.23
0.61
2.54
1.49
0.89
0.42
2.79
2.91
0.47
0.11
0.52
5.71
0.52
5.56
11.51
10.78
4.58
5.88
10.72
14.35
4.56
1.82
18.09
11.77
·12.78
-·-·-·3.11 ~-9c~31
-35.11
0.54
2.1 'I
8.72
3.52
0.12
2.11
0.59
3.67
0.32
--~
1.68
2.11
8.39
1.51
2.87
0.42
1.13
0.34
0.79
0.22
0.62
2.39
1.11
2:13
2.19
0.89
0.41
032j
7.11
0231
1.48
7.38
6.71
1 891
12.11
1.11
4.56
4,89
5.32
40.88
10.62
11.31
19.21
I
10.22
6.71
10.29
1.114
10.56
5.82
16.08
6.11
4.72
2.82
1.11
24.07
2.42
15.281
0.24
19.46
1.23
3.51
0.01
21.29
13.91
20.09
7.11
26.08
20.07
9.81
8.62
3.43
48.31
3.82
19.27
1.31
23.55
2.91
29.27
0.19
-3.89
-8.56
-7.91
-13.12
-3.52
-6.54
2.12
-11.08
-5.77
-6.97
1.99
2.09
-6.01
1.99
-4.86
-11.69
-5.09
-4.21
-6.08
-19.06
2.02
-6.91
-6.21
6.19
16.29
15.22
6.15
7.12
2.09
15.11
6.89
18.11
10.55
19.09
4.16
4.17
6.88
1.15
24.15
4.13
1.05
8.19
17.77
2.11
3.46
1.07
~
---~·
FA
JAPFA Tbk
.,BF Kalbe Farma Tbk
ZEN Kresna Graha Sekurindo Tbk
v!Pl Langgeng Makmur Plastic J Tbk
v!SH Lion Mesh P. Tbk
)Cf l Lippo General Insurance Tbk
'lN Multi Prima Sejahtera Tbk
I
i
lTS
LA1utan Luas
AJN Malindo Fcedmill Tbk
AM! Mas Mnrni Indonesia Tbk
AM!nMas Murni Tbk (Saham Preferen)
BAJ Mttl!ibreeder Adirama Ind. Tbk
EGAjBank Mega Tbk
ERK 'Merck Tbk
LB! Multi Bintang Indonesia Tbk
REl lvlaskapai Reasuransi Ind. Tbk
TDE , Merodata Electronics Tbk
I~~R~~:'.'. ~:~;1h Tbk
-·-
'
~rbk
•\NS Panin Sekuritas Tbk
EGE Panca Global Securities Tbk
'-IBN Bank Pan lnnodsia Tbk
~IN
Panin Insurance Tbk
2.12
12.91
42.22
34.21
3.52
4.59
0.98
4.27
72.35
45.26
1.89
3.46
8.71
I
I
0.68
2.49
1.56
0.22
0.91
0.11
0.23
0.79
6.56
0.21
0.09
0.52
1.67
3.21
10.62
7. 11
3.78
6.32
5
18.66
5.32
13.39
17.67
4.62
0.72
0.59
078[
0.21
0.67
0.89
1.61
2.52
0.29
o9l
3.79
0.44
2.223
0.41
0.62
0.25
0.62
3.21
17.51
0.01
0.12
2.42
6.67
12.38
1. 11
0.52
14.88
1.76
12.09
4.22
0.52
5.71
10.89
0.23
1.67
1.65
26.23
23.57
1.32
2.71
8.21
1291
1.61
2.11
1.12
7.12
0.71
0.36
3.88
·-
2.33
23.21
19.49
3.72
0.72
24.35
2.11
19.08
18.19
9.11
9.81
0.34
13.31
19.07
20.06
64.55
18.38
9.41
6.651
0.54
3.89
3.41
1.11
.-1...~Ill
4.64
11.32
1.31
12.11
7.33
8.81
-5.77
-11.89
-3.12
-5.88
-11.09
-1.18
-13.09
2.01
-9.19
-2.95
-1.29
3.07
11.02
-2.11
-5.06
-2.09
-6.77
-3.03
-9.01
-4.21
-2.12
-15.23
-5.07
9.12
11.24
4.21
2.13
23.14
4.13
15.26
9.16
5.22
4.16
4.13
7.71
11.09
15.29
4.12
16.23
8.19
4.17
2.26
6.22
4.29
8.19
4.55
1:'
"'
;:
'7
7
-
:;o,
!>
J
~
iLFJ Pan in Lif~ Tbk
!SE Pudjiadi & Sons Estate Tbk
>OL \Pool Ad vista Indonesia Tbk
_DP jPudjiadi Prestige Limited Tbk
.LI iReliance Securities Tbk
CO \Supreme Cable Manufacturing Co.Tbk
lv1A iSurya Citra Media Tbk
I
CP ivlillennium Pharrnacon lnL Tbk
I'
'0 ISierad Produce Tbk
IDR !Samudcra Indonesia Tbk
IMA!Sinar Mas Multiartha Tbk
!SM j Selarnat Sernpurna Tbk
BB 1Bristol-!\lycrs Squibb Indonesia Tbk
Bl Bristoi-.Myers SqLtibb Indonesia Tbk (SP)
ID Mandorn Indonesia Tbk
1'~_/.\ ·rigaraksa Satr1a Tbk
-4
r:
i\ ·1",k·-,
'-...11 ~ ! l ~' .._,
............ ,~
"-'Ui~uuc;
r~
.. ---- '<'bL
£1..,:SUllC, ,t I\_
",~
TO ISurya Toto [ndonesia Tbk
ST Trias Sc11tosa Tbk
LIS Trust Finance l.ndonesia Tbk
DI
'" Tunas Ridcan Tbk
I
i
0.052
47.61
0.42
3.12
0.38
1.23
0.31
9. 19
28.18
0.23
2.22
23.87
4.31
0.78
0.69
0.88
0.46
021
1 .52
2.09
0.69
2.88
8.08
17.2"!
3.56
13. 11
3.87
1.112
0.66
0.45
2.·\ 1
1.79
0. 11
0.41
1.46
0.31
1.29
0.71
0.52
0.28
1.22
4.77
6.11
0.42
i
0.41
0. 11
6.21
8.09
7.55
8.51
24.56
-16.91
-19. 11
8.21
-1<11
-7.97
-6. 12
1.11
-5. 12
-8.09
-4.95
-6.08
1.66
1.92
3.21
7.92
Li 1
9.08
3.12
2.13
2.89
15.28
11 .91
2.62
8.11
1.72
9.77
32.01
32.02
3.13
24.09
7.32
3.22
9.89
16.66
43.88
43.87
27.56
15.67
3.42
23.85
·J:i2
6.28
9. 19
12.31
2.62
1<1'1
0.48
1 .81
6.11
29.19
21 .886
17.41
1.12
1.41
1.32
0.94
2.71
5.69
3. 12
5.62
11 .62
48.15
0.59
0.53
-17.89
-5.99
1.11
-9. 11
-3.21
-7:13
8.29
17. 11
7.08
5.3
9.26
5.28
8.29
9. 19
3.33
5.07
7.99
7.71
44.32
6.21
20. 19
2.09
16.15
4.2'i
1.07
-6.22
-1.12
-26.97
9.37
4.59
2.04
8.19
Download