Naskah Publikasi - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
PENGARUH DOSIS RAGI DAN LAMA FERMENTASI BATANG SWEET
SORGHUM (Sorghum bicolor L) VARIETAS NUMBU UMUR 60
HARI TERHADAP KUALITAS BIOETANOL
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I
Program Studi Biologi
Diajukan Oleh :
KOKO TRIYONO
A 420 070 140
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PENGARUH DOSIS RAGI DAN LAMA FERMENTASI BATANG SWEET
SORGHUM (Sorghum bicolor L) VARIETAS NUMBU UMUR 60 HARI
TERHADAP KUALITAS BIOETANOL
Triyono, Koko
Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ragi dan lama
fermentasi serta interaksi antara keduanya terhadap kualitas bioetanol dari batang
sweet sorghum varietas numbu umur 60 hari. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode eksperimen pola Rancangan Acak Lengkap dua faktor
perlakuan yaitu konsentrasi ragi (0,50gr, 0,70gr) dan lama waktu fermentasi (2,3,4
hari) dengan empat kali ulangan. Data dianalisis menggunakan Anova Dua Jalur
dengan bantuan program komputer SPSS.15 dengan taraf signifikan 5% untuk
mengetahui nilai F dan nilai Probabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lama fermentasi, dosis ragi dan interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap
kualitas bioetanol dari batang sweet sorghum varietas numbu umur 60 hari.Kadar
etanol tertinggi 5,98% pada waktu fermentasi 2 hari dengan dosis ragi 0,70gr.
Kadar etanol terendah 5,31% pada waktu fermentasi 2 hari dengan dosis ragi
0,50gr.
Kata kunci : Batamg
sweet sorghum varietas numbu, Ragi, Fermentasi, Bioetanol
PENDAHULUAN
Bahan Bakar Minyak (BBM)
digunakan sebagai bioenergi. Selain
dalam
berkurang,
merupakan
solusi
bahkan di beberapa tempat terpencil
kelangkaan
energi
mengalami kelangkaan pasokan. Oleh
mendatang, bioenergi bersifat ramah
karena itu sudah saatnya Indonesia
lingkungan,
mencari alternatif lain, sumber energi
(renewable),
fosil yang sifatnya tidak terbarukan
masyrakat (Hambali dkk, 2007).
negeri
semakin
beralih ke sumber energi berbahan
Bahan
menghadapi
fosil
masa
dapat
diperbaruhi
serta
terjangkau
baku
pembuatan
baku nabati yang sifatnya terbarukan.
bioetanol ini di bagi menjadi tiga
Sebagai negara agraris dan tropis,
kelompok yaitu: bahan sukrosa (nira,
Indonesia telah dianugrahi kekayaan
tebu, nira nipah, nira sargum manis,
alam
nira kelapa, nira aren, dan sari buah
yang melimpah
yang dapat
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
1
mete), bahan berpati (bahan yang
karena oksigennya dapat meningkatkan
mengandung pati
efisiensi pembakaran.
atau
karbohidrat
Tinggi
seperti tepung ubi, tepung ubi ganyong,
rendahnya
alkohol
aktivitas
akhamir
sorgum biji, jagung, cantel, sagu, ubi
ditentukan
kayu, ubi jalar, dan lain–lain, dan
dengan
bahan
berselulosa/lignoselulosa
terfermentasi. Menurut Fessenden dan
(tanaman yang mengandung selulosa
Fessenden (1997), dari satu molekul
/serat seperti kayu, jerami, batang
glukosa akan terbentuk dua molekul
pisang, dan lain-lain. Dari ketiga jenis
alkohol dan karbondioksida. Namun
bahan baku tersebut, bahan berselulosa
konsentrasi glukosa yang terlalu tinggi
merupakan
akan
bahan
yang
jarang
oleh
substrat
gula
menghambat
yang
pembentukan
digunakan dan cukup sulit untuk
alkohol, sebab glukosa dengan kadar
dilakukan. Hal ini karena adanya lignin
yang tinggi menyebabkan pertumbuhan
yang sulit dicerna sehingga proses
khamir
pembentukan glukosa menjadi lebih
alkohol yang dihasilkan sedikit.
Berdasarkan
sulit dan sedikit (Anonim, 2007).
Menurut
Rama
terhambat
Prihandana
sehingga
hasil
kadar
penelitian
Ariani (2007), bahwa konsentrasi ragi
(2007), Bioetanol adalah ethanol yang
dan
diperoleh dari proses fermentasi bahan
terhadap kadar alkohol dan glukosa
baku yang mengandung pati atau gula
tape biji nangka (Artocarpus integra).
seperti singkong dan tetes tebu. Bahan
Kadar alkohol dan glukosa dihasilkan
bakar nabati (BBN) ini digunakan
paling tinggi pada fermentasi selama 4
sebagai pengganti premium (gasoline).
hari dengan konsentrasi ragi 3g/0,5kg
Ethanol yang dapat digunakan sebagai
biji
bahan bakar nabati adalah alkohol
disebabkan karena produsen utama
murni yang bebas air (Anhydrous
alkohol adalah ragi, sehingga banyak
alkohol) dan berkadar lebih dari 99,5 %
konsentrasi ragi yang diberikan dan
atau
lama fermentasi maka semakin tinggi
disebut
dengan
Fuel
Grade
Ethanol (FGE). Campuran premium
menghasilkan emisi gas buang yang
lebih
ramah
terhadap
lingkungan
lama
fermentasi
nangka.
Hal
berpengaruh
tersebut
dapat
pula kadar alkohol yang dihasilkan.
Menurut
sofyadi
(2011)
tanaman sorgum sudah dapat dipanen
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
2
tergantung
seperangkat alat destilasi, dan
varietas. Pada varietas numbu sudah
tiang spatis, GC MS, alat inject.
dapat dipanen pada umur 100-105 hari.
2. Bahan
pada
umur
3-4
bulan
yang
digunakan
Penentuan saat panen sorgum dapat
dalam penelitian ini adalah:
dilakukan dengan berpedoman pada
batang
umur setelah biji terbentuk atau dengan
Yeast atau fermipan, NPK,
melihat ciri-ciri visual biji. Pemanenan
Urea, Gula.
juga dapat dilakukan setelah terlihat
ciri-ciri daun-daun berwarna kuning
Sweet sorghum,
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode eksperimen
dan mengering, biji-biji bernas dan
Metode eksperimen dilakukan
keras serta berkadar tepung maksimal.
dengan
melaksanakan
penelitian
secara
langsung dapat memperoleh
METODE PENELITIAN
hasil
A. Tempat dan waktu penelitian
yang
pengaruh
1. Tempat Penelitian
Penelitian
sendiri,
dilaksanakan
di
jelas
waktu
yang
tentang
fermentasi
menggunakan
laboratorium Farmasi UMS dan
Saccharomyces
di laboratorium Pusat MIPA
dengan dosis fernipan yang
UNS.
berbeda
Penelitian
dilaksanakan pada
bulan April-Agustus 2011.
B. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
yang digunakan dalam
penelitian
ini
terhadap
bioethanol
2. Waktu Penelitian
meliputi:
cerevisiae
hasil
kadar
fermentasi
batang Sweet sorghum varietas
Numbu umur 60 hari.
2. Metode Observasi
Adalah
memperoleh
metode
untuk
data
secara
dengan
jelas
timbangan analitik. Timbangan
langsung
kasar, toples, karet, baskom,
pencatatan selama percobaan.
sendok, pisau, kompor, panci,
Tujuan utama untuk
label, penyaring, plastik, pipet,
dan
gelas ukur, spektrofotometer,
percobaan.
erlenmeyer,
waterbath,
melihat
mengamati
hasil
3. Metode Kepustakaan
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
3
dengan
bantuan program komputer SPSS.15
membaca buku yang dapat
untuk mengetahui nilai F dan nilai
mendukung
probabilitas.
Adalah
metode
dan
ada
hubunganya dengan penelitian
dari sumber yang dikutip baik
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung
HASIL
maupun
tidak
langsung,
penulis
menggunakan
buku,
A. Hasil
karya
Berdasarkan
ilmiah dan lain sebagainya
penelitian
refrensi dan literatur yang
kualitas bioetanol dari batang Sweet
menunjang.
sorghum
mengetahui
dilakukan
dengan
tentang
perlakuan
lama
fermentasi dan dosis ragi yang berbeda,
D. Metode Analisis Data
Untuk
yang
hasil
pengaruh
data dapat disajikan sebagai berikut:
dosis ragi dan lama fermentasi batang
sweet sorghum varietas numbu umur
60 hari terhadap kualitas bioetanol,
analisis
ini
menggunakan
metode
Anova Dua Jalur dengan menggunakan
Tabel 4.1 Data Pengamatan Volume Nira Sweet sorghum Setelah
Difermentasi dan Hasil Destilasi.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perlakuan
W1D1
W1D2
W2D1
W2D2
W3D1
W3D2
I
80
85
86
89
90
89
Volume nira Sweet sorghum
Hasil fermentasi
(ml)
Ulangan
Rata-rata
(ml)
II
III
IV
86
90
85
85,25
88
95
90
89,5
90
96
98
92,5
95
96
98
94,5
93
94
95
93
80
90
80
84,75
I
41,5
41
41,25
43,75
40,5
40,25
Volume nira Sweet sorghum Hasil
destilasi pada suhu 600C
(ml)
Ulangan
Jumlah
(ml)
II
III
VI
41,5
41,5
41,5
166
41
41
41
164
41,25 41,25 41,25
165
43,75 43,75 43,75
175
40,5
40,5
40,5
162
40,25 40,25 40,25
161
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
4
Tabel 4.2 Kadar Etanol Setelah GC-MS.
Perlakuan
ULANGAN (%)
I
II
5,61
6,09
5,47
5,41
5,81
5,73
* kadar etanol terendah
W1D1
W1D2
W2D1
W2D2
W3D1
W3D2
5,01
5,88
5,62
5,82
5,60
5,71
Jumlah
(%)
10,62
11,97
11,09
11,23
11,41
11,44
Rata-rata
(%)
5,31*
5,98**
5,55
5,62
5,70
5,72
**kadar etanol tertinggi
Keterangan :
1. W1D1 = Lama fermentasi 2 hari dengan dosis ragi 0,50 gr.
2. W1D2 = Lama fermentasi 2 hari dengan dosis ragi 0,70 gr.
3. W2D1 = Lama fermentasi 3 hari dengan dosis ragi 0,50 gr.
4. W2D2 = Lama fermentasi 3 hari dengan dosis ragi 0,70 gr.
5. W3D1 = Lama fermentasi 4 hari dengan dosis ragi 0,50 gr.
6. W3D2 = Lama fermentasi 4 hari dengan dosis ragi 0,70 gr.
Setelah data dianalisis dengan uji analisis varians anova dua jalur dengan
menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS.15.
Tabel 4.3 Hasil Uji anova Dua Jalur dengan Menggunakan Bantuan SPSS.15.
Dependent Variable: Kadar bioetanol
Type III Sum
Mean
Source
of Squares
Df
Square
Corrected
.496(a)
5
.099
Model
Intercept
382.618
1
382.618
Fermentasi
.035
2
.018
Dosis
.193
1
.193
Fermentasi *
.268
2
.134
Dosis
Error
.320
6
.053
Total
383.434
12
Corrected
.815
11
Total
a R Squared = .608 (Adjusted R Squared = .281)
F
Sig.
1.862
.235
7183.069
.330
3.615
.000
.731
.106
2.518
.161
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
5
Keputusan uji anova dua jalur
PEMBAHASAN
Berdasarkan
adalah:
pengujian
yang
1. Nilai probabilitas fermentasi >
dilakukan terhadap kadar alkohol pada
0,05 (0,731>0,05) maka H0
hasil fermentasi nira batang Sweet
diterima, yang berarti tidak ada
sorghum dengan penambahan dosis
pengaruh
ragi
terhadap
yang
signifikan
penggunaan
lama
dan
berbeda,
waktu
fermentasi
menunjukkan
bahwa
yang
ada
fermentasi dengan kadar etanol
perbedaan
yang didapat.
fermentasi 2, 3 dan 4 hari. Hasil
kadar
alkohol
pada
2. Nilai probabilitas dosis ragi >
penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan
0,05 (0,106>0,05) maka H0
bahwa kadar alkohol tertinggi terdapat
diterima, yang berarti tidak ada
pada perlakuan W1D2 lama fermentasi
pengaruh
signifikan
2 hari dengan dosis ragi 0,70gr dengan
terhadap penggunaan dosis ragi
kadar alkohol mencapai 5,98%. Hal ini
dengan
disebabkan selama proses fermentasi
yang
kadar
etanol
yang
didapat.
berlangsung,
3. Nilai probabilitas interaksi >
terjadi
biokimiawi akibat aktivitas
perubahan
mikroba
0,05 (0,161>0,05) maka H0
tape, yaitu perubahan kadar gula, kadar
diterima, yang berarti tidak ada
air dan jumlah mikroorganisme karena
pengaruh
pengaruh dari ragi (Astawan, 2004).
terhadap
yang
signifikan
penggunaan
lama
Sedangkan kadar alkohol terendah
fermentasi dan pemberian dosis
terdapat pada W1D1 lama fermentasi 2
ragi dengan kadar etanol yang
hari dengan dosis ragi 0,50gr dengan
didapat.
kadar alkohol mencapai 5,31%.
Berdasarkan
Karena pada interaksi tidak
menunjukkan adanya pengaruh,
hasil
penelitian
tersebut dapat disajikan dalam Gambar
maka tidak dilanjutkan pada
analisis lanjut.
4.4:
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
6
kadar etanol tertinggi diperoleh pada
6.2
5.98
Kadar Alkohol %
6
lama fermentasi 4 hari yaitu 5,72%,
5.72
5.62 5.7
5.55
5.8
5.6
untuk kadar etanol terendah dari dosis
dosis ragi
0.5gr
5.4 5.31
5.2
dosis ragi
0.7gr
5
ragi
0,50gr
terjadi
pada
lama
fermentasi 2 hari yaitu sebesar 5,31%.
Hal ini dikarenakan jumlah ragi yang
digunakan harus tepat karena jika ragi
4.8
yang digunakan untuk mengkonversi
2 hari 3 hari 4 hari
glukosa menjadi alkohol sedikit maka
waktu fermentasi
kemampuan
Gambar 4.4 Grafik Kadar Alkohol
Hasil Fermentasi Nira Batang Sweet
sorghum.
ragi
untuk
fermentasi
menjadi berkurang. Jika ragi yang
digunakan
berlebihan
akan
menghambat proses fermentasi akan
Dari
Gambar
4.4
dapat
terjadi fase pertumbuhan lag (lambat).
diketahui bahwa kadar etanol tertinggi
Disamping
pada
biomasa. Penambahan biomasa ini
dosis ragi 0,70gr dengan lama
itu
terjadi
perubahan
fermentasi 2 hari yaitu sebesar 5,98%,
dimungkinkan
sedangkan kadar etanol terendah dari
fermentasi tidak tertutup rapat jadi
dosis ragi 0,70gr terjadi pada lama
udara masuk ke dalam botol dan
fermentasi 3 hari yaitu sebesar 5,62%.
mengakibatkan pertumbuhan biomasa
Dari grafik 4.4 menunjukkan bahwa
yang
dengan penambahan dosis ragi maka
kadar alkohol. Fermentasi harus dalam
kadar etanol akan meningkat. Menurut
keadaan anaerob sehingga biomasa
Schlegal
tinggi
tidak bertambah tetapi mengkonversi
konsentrasi ragi yang diberikan pada
glukosa menjadi etanol. Dapat juga
bahan pembuatan tape maka semakin
penurunan tersebut diakibatkan karena
tinggi
perubahan alkohol menjadi senyawa
(1994),
pula
semakin
kadar
etanol
yang
dihasilkan. Hal tersebut terjadi karena
produsen utama dalam suatu fermentasi
adalah
Saccharomyces
cerevisiae.
Sedangkan pada dosis ragi 0,50gr
karena
mengakibatkan
botol
untuk
berkurangnya
lain (senyawa asam) (Ratna, 2004).
Berdasarkan kadar alkoholnya
etanol terbagi menjadi tiga grade
sebagai berikut:
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
7
alkohol 90%-94%.
b) Netral dengan kadar alkohol
96%-99,5%
umumnya
digunakan minuman keras atau
bahan baku farmasi.
Kadar Alkohol %
a) Grade industri dengan kadar
6.1
6
5.9
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
alkohol diatas 99,5% (Hambali,
5.62
dosis ragi
0.7gr
waktu
fermentasi
2007).
dapat dipakai sebagai bahan substitusi
5.72
2
3
4
hari hari hari
c) Grade bahan bakar dengan kadar
Bioetanol dengan kadar 95-99%
5.98
Gambar 4.5 Grafik Kadar Etanol untuk
Dosis Ragi 0,7gr.
premium (bensin), sedangkan kadar
40% dipakai sebagai bahan substitusi
bahwa semakin lama fermentasi yang
minyak tanah (Nurianti, 2007).
Dengan
bioetanol
yang
demikian
kadar
dihasilkan
dengan
substrat batang sweet sorghum secara
fermentasi
termasuk
etanol
dalam
kadar yang rendah, hal ini sesuai
dengan penelitian Pratama (2009),
bioetanol hasil fermentasi memiliki
tingkat kemurnian yang rendah yaitu
sekitar 5-20%.
Dari Grafik 4.5 menunjukkan
diberikan
semakin
kecil
kadar
etanolnya yang dihasilkan. Kandungan
etanol tertinggi diperoleh dari lama
fermentasi 2 hari yaitu sebesar 5,98%,
sementara pada lama fermentasi 3 hari
diperoleh kadar etanol sebesar 5.62%,
pada fermentasi yang terakhir dari
dosis ragi 0,70gr yaitu selama 4 hari
menunjukkan kenaikan sedikit yaitu
5.72% tetapi masih jauh dibawah dari
hasil lama fermentasi 2hari.
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
8
Kadar Alkohol %
5.8
5.7
5.6
5.5
5.4
5.3
5.2
5.1
fermentasi dan dosis ragi yang berbeda
5.7
serta interaksi antara lama fermentasi
5.55
dengan
5.31
dosis
ragi
adalah
tidak
signifikan. Hal ini berarti ketiga faktor
dosis ragi
0.5gr
ini tidak ada pengaruh terhadap kadar
etanol batang sweet sorghum.
2
3
4
hari hari hari
Perbedaan
kadar
bioetanol
sangat berkaitan dengan kinetika sel
waktu
fermentasi
ragi
yang
diinginkan
bahan,
untuk
Gambar 4.6 Grafik Kadar Etanol untuk
memfermentasi
sedangkan
Dosis Ragi 0,5gr.
pertumbuhan dari sel ragi/khamir itu
Dari Grafik 4.6 menunjukkan
sendiri juga dipengaruhi oleh media
bahwa semakin lama fermentasi yang
dan kondisi media, pemilihan khamir,
diberikan maka akan semakin tinggi
nutrien, kandungan gula, keasaman
pula
(pH), oksigen dan suhu. Adapun suhu
kadar
etanol
yang
didapat.
Adapun etanol yang tertinggi 5,7%
yang
dengan
hari,
bioetanol adalah kisaran antara 26oC-
sedangkan pada lama fermentasi 3 hari
28oC, di atas 30oC produktivitasnya
didapat
menjadi menurun (Budiyanto, 2002).
lama
fermentasi
kandungan
etanol
4
sebesar
optimum
Semakin
5,55% dan yang terakhir dari dosis ragi
pada
tinggi
fermentasi
kadar
gula
0,5gr pada lama fermentasi yang
terlarut maka semakin tinggi pula kadar
diberikan yaitu 2 hari menunjukkan
alkohol
hasil kadar etanol sebesar 5,31%.
semakin banyak gula yang harus
yang
dihasilkan,
karena
hasil
diubah menjadi alkohol oleh khamir.
tidak
semakin lama fermentasi kadar glukosa
signifikan, maka diadakan uji anova
semakin rendah dan kadar alkoholnya
dua jalur dengan bantuan program
semakin tinggi. Keadaan seperti ini
komputer yaitu SPSS.15. Berdasarkan
terjadi
uji anova dua jalur dengan taraf
glukosa yang terdapat dalam substrat
signifikan
(bahan) akan diubah oleh enzim zimase
Untuk
penelitian
mengetahui
signifikan
5%
pada
atau
Tabel
4.3
menunjukkan bahwa pemberian lama
karena
selama
fermentasi
menjadi alkohol (Gumbiro, 1987).
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
9
Suhu yang digunakan selama
1. Tidak ada pengaruh dosis ragi
proses fermentasi akan mempengaruhi
terhadap kualitas bioetanol dari
mikroba yang berperan dalam proses
batang sweet sorghum varietas
fermentsi. Suhu yang baik untuk
numbu umur 60 hari.
fermentasi maksimum adalah 30oC.
2. Tidak
ada
pengaruh
Makin rendah suhu fermentasi makin
fermentasi
banyak alkohol yang dihasilkan, karena
bioetanol
pada suhu rendah fermentasi akan lebih
sorghum varietas numbu umur 60
kompleks dan kehilangan alkohol yang
hari.
dibawa gas CO2 akan lebih sedikit,
dosis
mikroba dan menghentikan proses
fermentasi
fermentasi (Desrosier, 1988).
bioetanol
menghambat
faktor
lain
pertumbuhan
yang
khamir
adalah kebersihan media, alat dan cara
pengolahan fermentasi. Hal tersebut
dari
batang
kualitas
sweet
3. Tidak terjadi interaksi antara
pada suhu yang tinggi akan mematikan
Adapun
terhadap
lama
ragi
dan
lama
terhadap
dari
batang
waktu
kualitas
sweet
sorghum varietas numbu umur 60
hari.
B. SARAN
Berdasarkan
kesimpulan
didukung oleh Heyne (1987), bahwa
di atas, dapat diberikan saran
pencampuran ragi harus dilakukan
sebagai berikut:
dengan sendok kayu. Oleh karena itu
1. Perlu adanya sosialisasi tentang
jika tersentuh tangan akan menjadi
pemanfaatan nira batang Sweet
masam
sorghum sebagai bahan bakar
dan
berwarna
kemerah-
pengganti di masa depan.
merahan.
2. Perlu diadakan penelitian lebih
lanjut tentang fermentasi alkohol
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan metode dan penambahan
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan
pembahasan,
penelitian
ini
dapat
dalam
diambil
inokulum yang berbeda agar
lebih mendapatkan hasil yang
optimal.
kesimpulan sebagai berikut:
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Pelatihan Produksi Bio-Ethanol. Bogor: Gusmailina.
Ariani, D. 2007. Pengaruh lama Pemeraman dan Konsentrasi Ragi terhadap
Kadar Glukosa dan Alkohol Tape Biji Nangka (Artocarpus integra).
Skripsi FKIP jurusan Biologi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Astawan, M. 2004. Tetap Sehat Dengan Produk Makanan Olahan. Surakarta: PT.
Tiga Serangkai.
Budiyanto, Agus. 2002. Mikrobiologi Terapan, Malang: UMM.
Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pengan. Terjemahan Muchfi
Mulyoharjo. Jakarta : UI Press.
Fessenden dan Fessenden. 1991. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Gumbiro. Said. 1987. Bio Industri Penerapan Teknologi Fermentasi. Jakarta:
Mediatama Putra.
Hambali, E., S. Mujdalipah, A. H. Tambunan, A. W. Pattiwiri, dan R. Hendroko.
2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta : Agromedia.
Hayne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Jakarta: Yayasan Sasaran
Wina Jaya.
Nurianti, Y. 2007. Pasok Langsung ke Pertamina. http://www.trubus-online.com
(14 juni 2012).
Ratnaningsih. 2004. Efktivitas Fermentasi Tebu (Molase) Dengan Saccaromyces
Cerevisiae. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Jurusan
Biologi. Surakarta: UMS.
Schlegel, H, G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gama University Press.
Sofyadi,
Edy. 2011. Aspek Budidaya, Prospek, Kendala, dan Solusi
Pengembangan Sorgum di Indonesia. http://edysof.wordpress.com. (12
Juni 2011).
Pengaruh Dosis Ragi Dan Lama Fermentasi Batang Sweet Sorghum Var......
11
Download