pengaruh persepsi manajer mengenai informasi

advertisement
PENGARUH PERSEPSI MANAJER MENGENAI
INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN
DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS MANAJER TERHADAP
KEBERHASILAN BISNIS PERUSAHAAN KECIL
Skripsi
Diajukan oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Badri
103082029333
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
PENGARUH PERSEPSI MANAJER MENGENAI
INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN
DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS MANAJER TERHADAP
KEBERHASILAN BISNIS PERUSAHAAN KECIL
Skripsi
Diajukan oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Badri
103082029333
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP: 131474891
Pembimbing II
Amilin, SE,. Ak. M.Si
NIP: 150370232
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
Hari ini Rabu Tanggal 11 Bulan Maret Tahun Dua Ribu sembilan telah dilakukan
ujian skripsi atas nama Badri NIM: 103082029333 dengan judul skripsi ”
PENGARUH
PERSEPSI
MANAJER
MENGENAI
INFORMASI
AKUNTANSI KEUANGAN DA KETIDAKPASTIAN TUGAS MANAJER
TERHADAP KEBERHASILAN BISNIS PERUSAHAAN KECIL”.
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Maret 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Si
Ketua
Yessi Fitri, SE.,Ak,M.Si
Sekretaris
Afif Sulfa, SE.,Ak,M.Si
Penguji Ahli
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
: Badri
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Tasikmalaya, 10 Februari 1983
3. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
4. Alamat Sekarang
:Gg.
H.
Riman
RT
08/01
Kembangan Utara JB
5. No Tlp
: 081 317 23 26 29
6. No E-mail
: [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Borosole
: 1990 - 1996
2. SMPN I Cikalong
: 1996 - 1999
3. MAN Awipari TSM
: 1999 - 2002
4. UIN Syarif Hidayatullah
: Masuk Tahun 2003
III. PENGALAMAN
1. Wakil Ketua OSIS MAN Awipari (2000 – 2001)
2. Magang Di Menpora (Bagian Keuangan) Selama 1,5 Bulan (2006)
3. Karyawan Pada PD. SUBHAN (Mulai Pertengahan 2002)
ABSTRACT
Badri, " Perception Influence of Manager About Accounting Information
of Finance and Uncertainty of Manager Duty to success of small scale enterprise
business".
The objective of the research is to test perception influence of manager
about monetary accounting information and uncertainty of manager duty to
success of small scale enterprise business. This research has been done at
company with peripatetic small scale is area by commerce and konpeksi to reside
in west jakarta. Data is selecting using purposive sampling. The analysis units
for responses of 61 but only 52 questionnaires returned. The data collection is
performed survey and contact person. The stydy result s are as follow: 1)
perception of manager about monetary accounting information and uncertainty of
manager duty influential signifikan to success of small scale enterprise business
of value 0,000 and 0,029. 2) Based on value adjusted R square, perception of
manager about monetary accounting information and uncertainty of manager
duty as a whole influential to success of small scale enterprise business.
Key Word: Manager, Accounting Information, Success, Business.
ABSTRAK
Badri, "Pengaruh Persepsi Manajer Mengenai Informasi Akuntansi
Keuangan dan ketidakpastian Tugas Manajer terhadap Keberhasilan Bisnis
Perusahaan Kecil".
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi manajer
mengenai informasi akuntansi keuangan dan ketidakpastian tugas manajer
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan dengan skala kecil yang bergerak dibidang perdagangan dan konpeksi
yang berada di jakarta barat. Metode dalam penentuan sampel dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Kuesioner yang disebar sebanyak 61, namun yang
kembali hanya 52. Data dikumpulkan dengan metode survey dan kontak person.
Hasil analisis ini menunjukan: 1) Persepsi manajer mengenai informasi akuntansi
keuangan dan ketidakpastian tugas manajer berpengaruh signifikan terhadap
keberhailan bisnis perusahaan kecil dengan nilai 0,000 dan 0,029. 2) Berdasarkan
nilai adjusted R square, persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan
dan ketidakpastian tugas manajer secara keseluruhan berpengaruh terhadap
keberhailan bisnis perusahaan kecil.
Kata Kunci: Manajer, Informasi Akuntansi, Sukses, Bisnis
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas
izin, pertolongan dan kasih sayangnya sehinga penulis dapat menyelesaikan
sekripsi ini yang berjudul “Pengaruh Persepsi Manajer Mengenai Informasi
Akuntansi Keuangan dan Ketidakpastian Tugas Manajer terhadap
Keberhasilan Bisnis Perusahaan Kecil”. Sekripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan perhatian dan kasih
sayang yang tak terhingga, mudah-mudahan keduanya ada dalam lindungan Allah
SWT, amin.
Dengan penuh kesadaran dan kelemahan yang penulis miliki, sekripsi ini
tidak akan selesai tanpa adanya bantuan, dukungan dan motivasi yang diberikan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang membantu kelancaran penyusunan sekripsi ini, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku dosen pembimbing I yang selalu
membimbing, menyarankan dan memberikan solusi demi terselesikannya
penelitian ini.
2. Bapak Amilin, SE, Ak, MSi selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar
membimbing, menyarankan, memberikan solusi untuk setiap permasalahan
yang muncul dan meluangkan waktunya demi terselesikanya penelitian ini.
3. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, SE, Ak, MBA selaku ketua jurusan
akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.
4. Seluruh dosen serta staf karyawan FEIS UIN Jakarta.
5. Untuk Kakak dan adikku, yang selalu membuat penulis bersemangat untuk
secepatnya menyelesaikan studi dan skripsi.
6. Untuk temanku Halimah dan Fajar, yang selalu membantu dalam mengolah
data dan merevisi penulisan skiripsi ini.
7. Untuk rekan-rekan Kls A, jurusan akuntansi angkatan 2003.
8. Untuk rekan-rekan seperjuangan angkatan 2003 kls A, B, C dan D.
9. Para responden penelitian atas kesediaanya meberikan waktu dan tenaga untuk
mengisi kuesioner penelitian ini.
10. Tak lupa kepada teman dekatku yang selalu mengerti keadaanku dan selalu
setia menunggu walaupun jarang ketemu.
Penulisan sekripsi ini jauh lebih sempurna. Oleh karena itu, penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan sekripsi ini, masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Harapan penulis dengan segores tinta yang terdapat dalam kertas ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak yang membacanya.
Wassalaamualaikum Wr Wb
Jakarta, 10 Februari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Riwayat Hidup ..............................................................................
i
Abstract ...................................................................................................
ii
Abstrak ....................................................................................................
iii
Kata Pengantar .........................................................................................
iv
Daftar Isi ..................................................................................................
v
Daftar Tabel .............................................................................................
vi
Daftar Gambar .........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5
D. Manfaat Penelitian.........................................................................
5
BAB II KERANGKA TEORITIS .........................................................
7
A. Persepsi ........................................................................................
7
1. Definisi Persepsi ....................................................................
7
2. Proses Persepsi .......................................................................
8
B. Ketidakpastian Tugas ...................................................................
13
C. Akuntansi Keuangan ....................................................................
14
D. Karakteristik Laporan Keuangan ..................................................
14
E. Informasi Akuntansi Keuangan Sesuai dengan Peraturan
yang Berlaku ................................................................................
15
F. Faktor-Faktor Keberhasilan Perusahaan ........................................
16
G. Model Penelitian ..........................................................................
19
H. Perumusan Hipotesis ....................................................................
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................
21
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................
21
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................
21
C. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
22
D. Metode Analisis Data ...................................................................
23
1. Uji Validitas dan Reabilitas ...............................................
23
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................
23
a. ..................................................................................U
ji Multikolinearitas ......................................................
23
b. ..................................................................................U
ji Heteroskedastisitas ...................................................
24
c. ..................................................................................U
ji Normalitas ................................................................
24
3. Uji Hipotesis .....................................................................
25
E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................
26
1. .......................................................................................V
ariabel Dependen ..............................................................
26
2. .......................................................................................V
ariabel Independen ............................................................
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................
29
A. Tingkat Pengembalian Kuesioner ................................................
29
B. Statistik Deskriptif .......................................................................
30
C. Uji Validitas dan Reabilitas .........................................................
31
D. Analisis Uji Asumsi Klasik ..........................................................
35
1. .......................................................................................U
ji Normalitas .....................................................................
35
2. .......................................................................................U
ji Mutikolinearitas .............................................................
36
3. .......................................................................................U
ji Heterokedastisitas ..........................................................
37
E. Uji Koefisien Determinasi ...........................................................
37
F. Uji Hipotesis ................................................................................
38
1. .......................................................................................U
ji t Hitung ..........................................................................
38
2. .......................................................................................U
ji F Hitung ........................................................................
39
G. Pembahasan .................................................................................
40
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
PENELITIAN........................................................................
43
A. Kesimpulan .................................................................................
43
B. Implikasi .....................................................................................
44
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................
44
D. Rekomendasi ...............................................................................
45
DAFTARPUSTAKA ..............................................................................
46
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Variabel,Dimensi,indikator dan skala pengukuran
28
4.1
Perhitungan Tingkat Pengembalian Kuesioner
29
4.2
Data Statistik Responden
30
4.3
Deskriptif Statistik
31
4.4
Hasil Uji Validitas
32
4.5
Hasil Uji Reliabilitas
34
4.6
Uji Multikolinearitas
36
4.7
Uji Koefisien Determinasi
37
4.8
Hasil Uji t Hitung
38
4.9
Hasil Uji F
39
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
12
2.2
Hubungan Antara Variabel
19
4.1
Uji Normalitas
35
4.2
Uji Heterokedastisitas
37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan
untuk memanfaatkan kemampuan yang dimiliki semaksimal mungkin agar
unggul dalam persaingan. Oleh sebab itu, manajemen perlu memiliki
kemampuan dalam mengelola berbagai informasi sumber daya manusia,
alokasi dana, penerapan teknologi, maupun sistem pemasaran dan pelayanan.
Oleh
karena
itu,
diperlukan
manajemen
yang
profesional
untuk
mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi agar
dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Agar dapat bertahan dalam menjalankan bisnis di era globalisasi ini,
pelaku bisnis harus mampu menciptakan kondisi yang fleksibel, inovatif serta
harus memiliki berbagai keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Hal ini juga disebabkan oleh pentingnya faktor
eksternal perusahaan yang semakin sulit untuk memprediksi seperti faktor
keamanan, politik dan persaingan, sehingga manajemen perusahaan yang
professional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi agar dapat
melaksanakan kegiatan perusahaan dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas
dari tanggung jawab manajer perusahaan dan peranan pemerintah. Adapun
langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menghadapi kemajuan jaman
dan tantangan perekonomian dunia adalah dengan menumbuh kembangkan
perusahaan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Informasi akuntansi
keuangan merupakan data keuangan mengenai transaksi perusahaan yang
digambarkan dalam istilah keuangan, dan tentunya informasi tersebut berguna
sebagai sarana pembantu bagi para pemakainya untuk mengambil keputusan
atas tindakan-tindakan alternatif
yang tersedia. Dari informasi akuntansi
keuangan yang ada, tidak semua informasi tersebut digunakan karena adanya
perbedaan pandangan antara yang menerima informasi dengan yang
memberikan informasi. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan latar
belakang keluarga, pendidikan, lingkungan dan lain-lain yang saling
mempengaruhi.
Perkembangan usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan
munculnya banyak perusahaan baik besar maupun kecil, sehingga persaingan
yang ada semakin ketat. Dimulai dari persaingan pasar lokal sampai pada
skala pasar internasional. Karenanya perlu bagi perusahaan yang masih
berskala kecil untuk meningkatkan daya saingnya, sehingga dapat bertahan
maupun berkembang dalam pasar yang kompetitif saat ini.
Pembinaan dalam bidang akuntansi merupakan merupakan bagian
adalam pembinaan manajemen yang jarang sekali dilakuakan. Hal ini
disebabkan selama ini ada pendapat bahwa akuntansi itu hanya diperlukan
bagi pengusaha menengah dan besar (Sutrisna, 2003). Pada kenyataannya
dilapangan menunjukan bahwa pengusaha kecil juga membutuhkan akuntansi
seperti perusahaan besar sebagai suatau sarana untuk kelangsungan hidupnya
karena perusahaan kecil juga mempunyai transkaisi yang sama dengan
perusahaan besar. Misalnya mencatat pembelian bahan baku, membayar upah,
menghitung harga pokok, menghitung harga jual dan lain-lain. Dengan adanya
sistem akuntansi yang sesuai dengan karakteristik pengusaha kecil akan
membantu pengusaha kecil dalam kelangsungan usaha dan pengembangan
usahanya.
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri ialah bahwa dalam suatu
organisasi selalu terjadi proses komunikasi antara orang yang satu dengan
yang lainnya, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Dalam proses
tersebut siapapun yang mengambil inisiatif, apakah seorang bawahan ataukah
seorang manajer, pengambil inisiatif selalu berharap agar tujuanya
berkomunikasi dapat diterima dan dimengerti oleh yang diterima. Penerima
inilah yang disebut dengan persepsi (Kiryanto et al,
2001). Berdasarkan
definisi persepsi tersebut, jelas bahwa setiap individu memiliki persepsi yang
berbeda dalam melihat sudut pandang pemikiran dan keadaan lingkungan
sekitarnya. Persepsi yang ada pada seseorang dipengaruhi oleh latar belakang,
pengalaman, pendidikan dan pegangan nilai hidup seseorang. Kemudian
seseorang tersebut itu akan bertindak atau menafsirkan kejadian sesuai dengan
persepsinya.
Menurut Hirst (1981) dalam Fazli Syam (2001) menyatakan bahwa
seseorang akan mengetahui dengan jelas prestasi yang dicapai bila ia bekerja
dalam kondisi stabil dan sebaliknya, seseorang tidak akan mengetahui dengan
jelas prestasi yang dicapai bila ia bekerja dalam kondisi tidak stabil.
Argumentasi yang dikemukakannya adalah makin tidak pasti tugas seorang
manajer, maka makin sulit menyusun target yang memuaskan yang dapat
dijadikan dasar penilaian prestasi. Oleh sebab itu, ketidakpastian tugas akan
mempengaruhi prilaku dan kinerja manajer.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Kiryanto et al, 2001), dimana lokasi yang diambil berbeda dan
terdapat penambahan variabel yaitu ketidakpastian tugas manajer, dianggap
menarik karena perusahaan kecil ini, biasanya tidak ada pembagian tugas
yang jelas dan manajer biasanya pemilik perusahaan itu sendiri. Objek
penelitian sebelumnya perusahan-perusahaan kecil di Lingkungan Industri
Kecil (LIK) Bugangan Baru Semarang, sedangkan pada penelitian ini
perusahaan-perusahaan kecil yang berada di daerah Jakarta barat.
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan diatas, maka sangatlah
menarik apabila diteliti. Penelitian ini memilih judul yaitu: “Pengaruh
Persepsi Manajer Mengenai Informasi Akuntansi Keuangan dan
Ketidakpastian
Tugas
Manajer
Terhadap
Keberhasilan
Bisnis
Perusahaan Kecil”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini terdapat tiga rumusan masalah:
1. Apakah persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan
berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil?
2. Apakah ketidakpastian tugas manajer berpengaruh terhadap keberhasilan
bisnis perusahaan kecil?
3. Apakah persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan dan
ketidakpastian tugas manajer secara simultan berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan kecil?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh bukti empiris tentang:
1. Pengaruh persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
2. Pengaruh ketidakpastian tugas manajer
terhadap keberhasilan bisnis
perusahaan kecil.
3. Pengaruh persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan dan
ketidakpastian tugas manajer secara simultan terhadap keberhasilan bisnis
perusahaan kecil.
D. Manfaat Penelitian
1. Manajer
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bahwa
informasi akuntansi keuangan, ketidakpastian tugas berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
2. Pengusaha Kecil
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pengusaha
kecil untuk meningkatkan usahanya.
3. Supplier
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi supplier untuk
menjalankan mitra usaha.
4. Pelanggan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi pelanggan
dalam melakukan transaksi.
5. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah
tentang keberhasilan perusahaan kecil.
6. Peneliti
Sebagai langkah implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh
dilingkungan perkuliahan yang berupa teori dengan kenyataan yang terjadi
di lapangan, sehingga teori yang diperoleh dapat diterapkan dalam kondisi
yang sesungguhnya.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi adalah tanggapan langsung dari sesuatu yang dilihat atau
didengar, proses pengamatan tentang suatu objek dengan menggunakan
panca indra atau tanggapan langsung dari sesuatu atau merupakan proses
seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca indranya (Arman
dan Chaniago, 1996:454). Persepsi adalah suatu proses dimana
individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka
agar memberi makna kepada lingkungan mereka (Robbin, 2001:88).
Menurut Gibson (1990:56) dalam Kiryanto et al (2001) persepsi
adalah proses kognitif yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan
dan memahami dunia sekitarnya. Menurut Miftah Toha (1992:138) dalam
Kiryanto et al (2001) menyatakan persepsi adalah proses kognitif yang
dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya,
baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, dan penciuman.
Berdasarkan teori Gestalt, apabila kita memiliki persepsi maka kita
mengungkapkan secara keseluruhan. Dalam pengertian lain apabila ingin
mengetahui suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang
terpisah sehingga kita harus memandangnya dalam hubungan secara
keseluruhan.
2. Proses Persepsi
Seperti yang telah dikemukakan diatas mengenai persepsi, kita dapat
menyimpulkan bahwa persepsi setiap individu akan berbeda-beda. Ada
lima tahapan proses informasi, yaitu: (1) pemaparan, (2) perhatian, (3)
pemahaman , (4) penerimaan, (5) ingatan (Engel, 1995:5) dalam Kiryanto
et al (2001).
Cara
untuk
menyeleksi
stimulus
diatas,
dijelaskan
oleh
prinsip-prinsip pemilihan persepsi seperti: Proses belajar, suatu definisi
yang dapat diterima secara umum. Menurut Robbin (2001:66) adalah
setiap perubahan yang relatif permanen dari prilaku yang terjadi sebagai
hasil dari pengalaman. Pengalaman diperoleh dari tindakan atau kegiatan
sehari-hari.
Keberhasilan seorang manajer sangat tergantung pada kemampuan
belajarnya, baik belajar di bangku sekolah maupun belajar dari
pengalaman orang lain. Selain itu seorang manajer dituntut untuk
mengetahui aneka keterampilan teknis dan dapat dengan cepat untuk
beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.
Motivasi kerja, dengan bertolak dari motivasi, dimana motivasi ini
merupakan suatu proses hipotesis yang dapat disimpulkan dengan
memperhatikan tingkah laku seseorang, mengukur perubahan dan
prestasinya atau adanya keinginan dan tujuan yang akan dicapai, karena
tingkah laku bukan disebabkan oleh satu motif saja dan motif yang sama
juga ditentukan dalam berbagai tingkah laku yang berbeda.
Menurut Wijono (2002), aspek motivasi didasrkan pada ketiga teori
motivasi, yaitu teori hirarki kebutuhan Maslow, Erg Alderfer dan teori
motivasi berprestasi Mc Clland. Ketiga teori tersebut akan dijelaskan
secara umum dan diikuti dengan kepribadian dan akan di jelaskan juga
hasil-hasil penelitian yang menunjukan hubungan diantara semua variabel
tersebut dengan prestasi kerja.
1. Teori kebutuhan Maslow melihat bahwa semua individu yang bekerja
mempunyai tahap kebutuhan dasar yang akan dicapai dalam
pekerjaannya. Tahap kebutuhan tersebut antara lain:
a. Pertama, kebutuhan fisik merupakan kebutuhan tahap pertama
yang paling rendah yang harus dipenuhi dan dipuaskan oleh
karyawan sebelum dirinya mencapai kebutuhan pada tahap yang
lebih tinggi, contohnya secara umum karyawan terlebih dahulu
menginginkan pekerjaan yang memberikan gaji memadai untuk
memuaskan kebutuhannya sebelum menginginkan kebutuhan akan
keamanan untuk mencapai prestasi kerja.
b. Kedua, kebutuhan keamanan merupakan kebutuhan tahap kedua
yang harus dipenuhi setelah kebutuhan pertama dipenuhi dan
dipuaskan, contohnya setiap karyawan selain dirinya ingin
memperoleh gaji memuaskan dalam bekerja maka karyawan
tersebut memerlukan pekerjaan yang dapat memberikan keamanan
dirinya dan bebas dari ancaman agar dirinya dapat bekerja lebih
berprestasi.
c. Ketiga, kebutuan sosial merupakan kebutuhan tahap ketiga yang
harus dipenuhi dan dipuaskan setelah kebutuhan tahap kedua
dipuaskan, contohnya setiap karyawan selain menginginkan
pekerjaan yang aman, ia juga ingin dapat berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungannya, sehingga ia dapat diterima oleh orang
disekitarnya dan dapat berprestasi dalam bekerja.
d. Keempat, kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan tahap
keempat bagi karyawan harus dipenuhi dan dipuaskan. Contohnya
setiap karyawan umumnya mempunyai harapan untuk dapat
mencapai kebebasan diri dan memperoleh pengakuan untuk
mencapai prestasi kerja.
e. Kelima, kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan
tahap kelima yaitu, tahap kebutuhan tahap paling tinggi bagi
karyawan yang juga ingin dipenuhi dan dipuaskan. Contohnya
karyawan yang memiliki jabatan setingkat dengan manajer
biasanya mempunyai kecenderungan ingin memperoleh pekerjaan
yang memberikan peluang untuk mewujudkan dan meningkatkan
potensi diri, kenaikan tingkat dalam mencapai prestasi setelah
kebutuhan harga diri sebagai kebutuhan tahap keempat telah
dipuaskan.
2. Teori Existence Reletednes and Growth (ERG)
Teori ERG menyelaraskan kembali teori kebutuhan maslow hanya
pada tiga kebutuhan saja, yaitu:
a. Pertama kebutuhan keberadaan serupa dengan kebutuhan fisik dan
keamanan.
b. Kebutuhan relasi serupa dengan kebutuhan sosial dengan afiliasi.
c. Ketiga, kebutuhan pertumbuhan serupa dengan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri.
3. Teori motivasi berprestasi Mc Clland, dimana dalam teori berprestasi
ini mengemukakan tiga motif, yaitu:
a. Pertama, motif kekuasaan
b. Kedua motif afiliasi
c. Ketiga motif berprestasi
Lain halnya dengan teori X dan Y yang dikemukakan oleh Daugles Mc
Gregor, teori ini mengemukakan dua pandangan tentang manusia, dimana
manusia yang tidak suka bekerja dan manusia yang suka bekerja (Robbin,
1999:45).
Kepribadian, adalah sesuatu yang memberikan ciri khas (keunikan)
dari seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lain
(Robbin, 2001:50), melihat arti kepribadian dari sisi psikologis yaitu suatu
konsep dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan
dari sistem psikologis dari keseluruhan dari seseorang. Gardon Allport
mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis
pada
masing-masing sistem psikologis yang menetukan penyesuaian unik
terhadap lingkungannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain:
1. Keturunan
Keturunan merujuk kefaktor–faktor yang ditentukan pada saat
pembuahan, sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin dan sikap,
komposisi otot dan reflek tingkat energi.
2. Lingkungan
Ada
dua
pendapat
pertentangan
faktor-faktor
pembentukan
kepribadian, yaitu: Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang
secara murni ditentukan oleh faktor bawaan dan aliran yang
menggunakan pengaruh faktor lingkungan.
3. Situasi
Faktor ketiga situasi mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang mantap dan konsisten,
akan tetapi dapat berubah dalam situasi yang berbeda.
Sedangkan menurut Robbin (2001:89), Faktor yang mempengaruhi
persepsi antara lain:
Faktor dalam Perilaku
Persepsi
• Sikap
• Motif
• Kepentingan
• Pengalaman
• Penghargaan
Faktor dalam Situasi
• Waktu
• Keadaan /
Tempat Kerja
• Keadaan Sosial
Persepsi
Faktor Pada Target
• Hal Baru
• Gerakan
• Ukuran
• Latar Belakang
Gambar. 2.1
Faktor yang mempengaruhi persepsi
B. Ketidakpastian Tugas
Ketidakpastian tugas sebagai variabel yang mempengaruhi prilaku
manajer. Ketidakpastian tugas menurut Hariadi (1990) dalam Fazli Syam
(2001) dapat terjadi karena kebanyakan orang yang mengetahui latar belakang
atau alasan dari suatu tindakan. Hal ini diabaikan oleh para manajer dalam
praktek sehari-hari. Para manajer cenderung hanya berpikir tentang imbalan
atau upah yang pantas diberikan kepada para karyawan, karena sifat ini yaitu
rasa ingin tahu maka pemberian informasi tentang mengapa suatu tindakan
atau perintah diberikan. Bisa merupakan motivasi yang negatif. Pemberian
informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip,
desas-sesus dan lain-lain.
Menurut Lindiasari (2000) dalam Moh. Nasir (2003), membagi
ketidakpastian tugas dalam dua dimensi yaitu: dimensi task variability dan
dimensi task analyzability. Dimensi task variability adalah sejumlah kasus
yang luar biasa atau yang tidak diharapkan atau kejadian yang tidak
tertanggulangi. Dimensi task analyzability adalah pengetahuaan atau
pemahaman yang kongkrit mengenai suatu kegiatan dan tingkat dan
kompleksitas
proses
pelaksanaan
tugas.
Ketidakpastian
tugas
dapat
disimpulkan bahwa, merupakan keadaan yang terjadi dengan cepat dan tak
terduga dimana kehadirannya tidak diharapkan, ketidakpastian tugas juga
terkait dengan pemahaman individu yang ada diorganisasi tentang suatu
kegiatan dan suatu kompleksitas proses pelaksanaan tugas.
C. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan
yang berguna untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi
yang memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi bagi pihak
yang memerlukannya.
Banyak aktivitas yang dilakukan, maka dalam akuntansi berkembang
bidang-bidang khusus akuntansi. Akan tetapi penelitian kali ini membatasi
hanya dalam bidang keuangan. Hal ini ditunjukan karena laporan keuangan
merupakan salah satu sarana akuntabilitas manajemen kepada pemiliknya.
Akuntansi juga merupakan instrumen penting bagi dunia bisnis dan
digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan bisnis (Moh.
Natsir, 2003). Produk akhir akuntansi adalah informasi. Secara umum
informasi akuntansi dapat dikelompokan dua kategori: (1) Informasi akuntansi
keuangan dan (2) Informai akuntansi manajemen.
D. Karakteristik Laporan Keuangan
Dalam pemahaman terhadap informai akuntansi keuangan perlu diuraikan
terlebih dahulu tentang kriteria kualitatif laporan keuangan. Karakteristik
kualitatif ini merupakan ciri khas ynag membuat membuat informasi
akuantansi dalam laporan keuangan berguna bagi pemiliknya.
Berdasarkan IAI (2007:5), ada empat karakteristik kualitatif laporan
keuangan, yaitu:
1. Dapat dipahami, maksudnya adalah informasi yang dihasilkan harus dapat
dipahami oleh pemakainya.
2. Relevan, maksudnya adalah dapat memilih informasi yang paling mungkin
untuk membantu pemakai dalam membuat keputusan ekonomi.
3. Keandalan, maksudnya adalah informasi yang dihasilkan harus reliable
atau andal bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
yang dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur.
4. Dapat diperbandingkan, maksudnya informasi yang dihasilkan dapat
diperbandingkan untuk pemakai antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi kinerja keuangan. Informasi keuangan yang
dimaksud adalah informasi akuntansi keuangan yang disajikan untuk
manajer dan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan. Wujud
nyata dari akuntansi keuangan tersebut adalah laporan keuangan yang
terdiri dari: neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.
E. Informasi Akuntansi Keuangan Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku
Menurut IAI (2007:3) informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi
kebutuhan informasi setiap pengguna. Manajemen perusahaan memikul
tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
perusahaan. Manajemen juga berkepetingan dengan informai yang disajikan
dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi
manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan
tangguang jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang lengkap biaanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
F. Faktor-Faktor Keberhasilan Perusahaan
Banyak organisasi bisnis yang telah mengambil peran aktif dalam
mengembangkan
usaha
kecil.
Organisasi-organisasi
bisnis
tersebut
mengetahui dan menyadari bahwa perekonomian yang sehat akan lahir dari
semangat kebebasan berusaha yang hidup dalam bisnis usaha kecil. Berpegang
pada komitmen itu banyak perusahaan besar menanamkan sumber daya
keuangan, manusia dan teknik-teknik untuk membantu pembentukan sektor
usaha kecil dan pengembangan potensi pertumbuhan yang menguntungkan
dari sektor tersebut (Harsono, 2001:14). Ciri-ciri usaha kecil adalah (1)
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan, (2) hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,
(3) milik warga Negara Indonesia, (4) berdiri sendiri, (5) dikuasai atau
berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar (Harsono, 2001:38).
Menurut
Siprianus (2008) fakor kekeliruan sterategik seperti
melakukan diversifikasi dalam bidang yang tidak berkaitan, kesalahan
manajemen
dalam
mengidentifikasi
relasi
bisnis
kunci,
kurangnya
perencanaan yang matang, lemahnya keterampilan dalam bidang keuangan,
pelaporan manajemen yang buruk dan optimism yang berlebihan merupakan
determinan utama kegagalan bisnis. Sedangkan determinan keberhasilan
adalah kebalikannya.
Menurut Kiryanto et al (2000) keberhasilan perusahaan ditinjau dari
dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang ekonomi dan sudut pandang sosial.
Dari segi ekonomi , keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya peningkatan
kekayaan perusahaan diluar dari pinjaman, misalnya: adanya peningkatan
laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain, sedangkan dari sudut
pandang sosial keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan
hidup perusahaan dengan kaitannya keberadaan karyawan di perusahaan.
Menurut Anthony (2005:248), terdapat dua pengukuran profitabilitas
yang digunakan dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan, yaitu:
1. Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus bagaimana hasil
kerja para manajer. Pengukuran ini digunakan untuk perencanaan,
koordinasi dan pengendalian kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan
sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi para manajer.
2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus bagaimana kinerja pusat
laba sebagai entitas ekonomi.
Faktor kunci keberhasilan (beberapa ukuran non keuangan) yaitu:
1. Variabel kunci yang berfokus pada pelanggan, variabel ini berfokus pada
pemesanan, pesanan tertunda, pangsa pasar, pesanan dari pelanggan kunci,
retensi pelanggan, loyalitas pelanggan.
2. Variabel yang berkaitan dengan bisnis internal, berfokus pada utilisasi,
kapasitas, pengiriman tepat waktu, perputaran persediaan, kualitas dan
waktu siklus (Anthony, 2005:176).
Menurut Geoffrey G. Meredith (1988) dalam Edwardus (2004)
menyatakan bahwa usaha kecil menegah adalah perusahaan-perusahaan yang
dijalankan oleh pemilik, bebas dari kendali pihak luar dengan sejumlah kecil
orang yang mengambil semua keputusan manajerial dan hidup dari bagian
pasar kecil yang relevan. Kriteria perusahaan kecil adalah struktur organisasi
sederhana, umumnya dikelola pemilik, kurangnya tenaga ahli, modal jangka
panjang sulit diperoleh, pemilik mengenal karyawannya, persentase kegagalan
perusahaan kecil tinggi.
Menurut Umar Husein (2001:281-282) bentuk perusahaan ada enam yaitu
(1) perusahaan perseorangan, biasanya untung dan rugi ditanggung sendiri, (2)
firma, yaitu perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang, apabila
untung bersama dan rugi ditanggung bersama. Jika salah satu diantara anggota
keluar, maka firma otomatis bubar, (3) perusahaan komanditer, yaitu didirikan
oleh bebrapa orang, menyerahkan sejumlah uang yang jumlahnya tak perlu
sama. Pada perusahaan komanditer atau CV ini ada istilah sekutu
komplementer atau manajemen dan ada yang disebut sekutu komanditer atau
pemilik modal, (4) perseroan terbatas, yaitu suatu badan yang mempunyai
kekayaan, hak dan kewajiban terpisah dari yang mendirikan dan yang
memiliki. Tanda keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan adalah dengan
memiliki saham perusahaan. Makin besar saham maka semakin tinggi andil
dan kedudukan dalam perusahaan tersebut. Jika terjadi utang maka harta
pribadi tidak boleh disita tetapi terbatas pada sahamnya saja, (5) perusahaan
pemerintah yang lain, misalnya perusahaan jawatan, perusahaan daerah,
perum, dan lain-lain, (6) koperasi, menurut bidang usahanya koperasi ada tiga
macam yaitu koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi dan koperasi serba
usaha.
G. Model Penelitian
Hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Persepsi Manajer Mengenai
Informasi Akuntansi Keuangan
Keberhasilan Bisnis
Perusahaan Kecil
Ketidakpastian Tugas Manajer
Gambar 2.2
Hubungan antara variabel
H. Perumusan Hipotesis
Adapun perumusan hipotesis sebagai berikut:
H1 = Persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan berpengaruh
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
H2 = Ketidakpastian tugas manajer berpengaruh terhadap keberhasilan
bisnis perusahaan kecil.
H3 = Persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan dan
ketidakpatian tugas manajer secara simultan berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan kecil yang
merupakan sub sektor kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting
dalam memperkuat struktur ekonomi. Penelitian ini ingin meneliti hubungan
antara variabel persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan dan
ketidakpastian tugas Manajer terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
Metode yang digunakan adalah rancangan penelitian yang bersifat
eksplanatori, yaitu penelitian berdasarkan objek yang diteliti.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah manajer
perusahaan kecil atau pemilik perusahan dengan pertimbangan bahwa manajer
atau pemilik perusahaan ini merupakan pembuat dan pelaksana keputusan.
Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan kecil baik perusahaan
kompeksi, manufaktur dan dagang yang berada di daerah Jakarta Barat
khususnya yang berada di Kecamatan Kembangan. Metode sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, merupakan
metode pengambilan sampel bertujuan, oleh sebab itu sampel yang digunakan
adalah perusahaan kecil baik perdagangan ataupun konveksi yang ada
di Jakarta Barat khususnya di Kecamatan Kembangan, sebab di Kecamatan
tersebut banyak perusahaan kecil yang bergerak dibidang itu.
Sedangkan
responden
penelitian
ini
adalah
seluruh
manajer
perusahaan-perusahaan kecil, baik dagang maupun konveksi yang berada di
Jakarta Barat. Responden yang dimaksud disini adalah manajer atau pemilik
perusahaan kecil yang memimpin tenaga kerja atau karyawan 2 – 19 orang
(Fognawati et.al, 2005).
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara
penyebaran kuesioner kepada para manajer yang memimpin perusahaan kecil.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara survey dan contact persone.
Kuesioner dikirim kepada para manajer perusahaan kecil yang disertai
dengan surat permohonan responden agar bersedia mengisi kuesioner dan
penjelasan mengenai tujuan penelitian. Adapun isi kuesioner dibagi dua
bagian, yaitu:
1. Data demografi
2. Daftar pertanyaan mengenai persepsi manajer mengenai informasi
akuntansi keuangan, ketidakpastian tugas manajer dan keberhasilan
perusahaan kecil.
D. Metode Analisa Data
Untuk mempermudah penelitian dalam melakukan pengolahan data,
peneliti Menggunakan program SPSS dengan analisis metode yang digunakan
adalah metode analisis regresi linier berganda.
1.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatui kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson
Correlation
yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2002:45).
Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya di
bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Uji reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil (Ghozali, 2002:41). Skala pengukuran yang
reliabel jika cronbach alpha>0.6 maka kuesioner dikatakan konsisten atau
reliabel (Agung, 2005:72).
2.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel indevenden yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2002:90). Jika nilai Variance
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0.1, maka model dikatakan terbebas dari multikolineritas
(Agung, 2005:58).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut hemoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang
hemoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas
(Ghozali, 2002:105). Jika data (titik-titik) menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun
duibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi problem
heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan analisis faktor yang dimaksudkan
untuk
memastikan
bahwa
masing-masing
pertanyaan
akan
terklasifikasi pada variabel yang telah ditentukan dan sesuai untuk
penelitian. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Normal
Probability Plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data
berada disekitar garis lurus diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Dengan kata lain, data tersebut berdistribusi
normal.
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan alat analisis regresi berganda.
Pemillihan regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
setiap variabel independen terhadap variabel devenden. Persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + e
Y = Keberhasilan Perusahaan Kecil
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
X1 = Persepsi Manajer
X2 = Ketidakpastian Tugas Manajer
e = Faktor kesalahan
Uji t
Uji t merupakan pengujian variabel-variabel independen secara
parsial atau individu yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang
digunakan sebesar 0.05 jika tingkat signifikansi dibawah 0.05 maka
hipotesis alternatif diterima, tetapi jika tingkat signifikansi diatas 0.05
maka hipotesis alternatif di tolak (Ghozali, 2001:44).
Uji F
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukan dalam model regresi secara simultan atau
bersama-sama terhadap variabel dependen. Tingkat yang signifikansi yang
digunakan sebesar 0.05, jika tingkat signifikansi dibawah 0.05 maka
hipotesis alternatif diterima tetapi jika tingkat signifikansi diatas 0.05
maka hipotesis alternatif di tolak (Ghozali, 2001:44).
E. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yang akan diukur, kedua
variabel tersebut adalah:
1. Variabel Dependen
Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan bisnis
perusahaan kecil. Dalam penelitian ini keberhasilan bisnis perusahaan kecil
diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Nani
Sutrisna (2003) yang terdiri dari 10 butir pertanyaan. Pada instrumen ini
skala yang digunakan adalah skal interval. Keberhasilan bisnis perusahaan
kecil dilihat dari dua sudut pandang (ekonomi & sosial). Dari segi ekonomi
adanya peningkatan laba, tambahan modal sendiri, dan rasio-rasio yang lain.
Dari sudut sosial adanya kelangsungan hidup perusahaan dengan kaitannya
keberadaan karyawan di perusahaan.
2. Variabel Independen
Persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan diukur
dengan menggunakan 6 butir pertanyaan yang digunakan oleh Hirst (1983)
dan withey, et.al (1983) kemudian dikembangkan oleh saleke (1994).
Instrumen ini juga dipakai oleh Sutrisna (2003). Pada instrumen ini skala
yang digunakan adalah skala interval. Persepsi manajer lebih mengarah
kepada apakah informasi akuntansi keuanagan berpengaruh terhadap
keberhasilan perusahaan kecil dimana perusahaan kecil ini biasanya
manajernya merangkap sebagai pemilik.
Ketidakpastian tugas diukur dengan menggunakan 10 butir pertanyaan
yang digunakan oleh Hirst (1983) dan withey, et.al (1983) kemudian
dikembangkan oleh saleke. Pada instrumen ini skala yang digunakan adalah
skala interval. Perusahaan kecil biasanya yang melakuan pembukuan,
pemasaran, belanja, dilakukan oleh seorang manajer. Dengan multitugas
biasanya kerja tidak fokus pada satu pekerjaan.
Tabel 3.1
Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran
Variabel
Keberhasilan
Bisnis
Perusahaan
Kecil
( Sutrisna,
2003)
• Orientasi
•
sosial
•
•
•
•
• Orientasi
ekonomi
Persepsi
Manajer
Mengenai
Informai
Akuntansi
Keuangan
( Sutisna, 2003)
Indikator
Dimensi/Sub
Variabel
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ketidakpastian Tugas
Manajer
(Saleke, 1994)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Skala
Pengukuran
Pengaruh keikutsertaan
manajer
Ramah lingkungan
Mensejahtrakan
karyawan
Faktor modal
Persaingan pada
umumnya
Keunggulan teknologi
Faktor musim
Volume usaha
Laba usaha
Modal usaha
•
Interval
•
•
Interval
Interval
•
•
Interval
Interval
•
•
•
•
•
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Standar Akuntansi
Keuangan
Menerapkan SAK
Laporan keuangan
Menyelenggarakan
pencatatan
Menentukan keputusan
Karakteristik laporan
keuangan
•
Interval
•
•
•
Interval
Interval
Interval
•
•
Interval
Interval
Pembagian tugas
Metode-metode
Jenis pekerjaan
Aktivitas yang sama
Kesulitan menentukan
metode
Merasa ragu
Informasi yang
diperlukan
Kesulitan menentukan
keputusan
Perubahan lingkungan
Problem-problem
•
•
•
•
•
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
•
•
Interval
Interval
•
Interval
•
•
Interval
Interval
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tingkat Pengembaliaan Kuesioner
Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal
bulan September 2008,
sedangkan preoses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai
akhir bulan november 2008. Kuesioner yang dikirim sebanyak 61 lembar
eksemplar sedangkan jumlah yang kembali sebanyak 52 kuesioner atau
85,24% dari total kuesioner yang dikirim, sedangkan yang bisa digunakan
sebanyak 50 kuesioner atau 96,15 % dari total kuesioner yang kembali
Responden dalam penelitian ini adalah para manajer perusahaan kecil baik
perusahaan dagang, manufaktur dan kompeksi yang berada di daerah Jakarta
Barat khususnya yang berada di kecamatan kembangan.
Tabel 4.1
Perhitungan Tingkat Pengembaliaan Kuesioner
Kuesioner yang dikirim
Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang tidak dapat digunakan
Kuesioner yang dapat digunakan
Tingkat pengembaliaan (respone rate)
Tingkat pengembaliaan yang digunakan
Sumber : Data Primer yang telah diolah
61
(9)
52
(2)
50
: 52/61 x 100% = 85,24 %
: 50/52 x 100% = 96,15 %
B. Statistik Deskriptif
Responden yang digunakan dalam penelitian ini mengambil
obyek perusahaan-perusahaan kecil yang berada di daerah Jakarta
barat.
Tabel 4.2
Data Statistik Responden
Jumlah
Persentase
Pria
39
78 %
Wanita
11
22 %
30 – 40 Tahun
23
46 %
Diatas 40 Tahun
27
54 %
SD
5
10 %
SMP / SLTP
11
22 %
SMA / SLTA
27
54 %
Sarjana
7
14 %
Dagang
32
64 %
Kompeksi
18
36 %
Jabatan di
Pemilik &
38
76 %
Perusahaan
Pengelola
12
24 %
Jenis Kelamin
Usia
Tingkat
Pendidikan
Jenis Usaha
Pengelola /
Pengatur
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Data tersebut diatas memperlihatkan jumlah responden pria lebih
banyak dibandingkan wanita dengan tingkat persentase pria 78% dan
wanita 22%. Pada tabel usia responden yang usianya diatas 40 tahun
lebih mendominasi penelitian ini dengan tingkat persentase 54%.
Begitu juga dengan tingkat pendidikan dimana pendidikan SMA/SLTA
jauh lebih besar dibandingkan tingkat pendidikan yang lain. Pada
jenis usaha terbagi kedalam perusahaan dagang dan perusahaan
konveksi.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang
meliputi persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan,
ketidakpastian tugas dan keberhasilan bisnis perusahaan kecil akan
diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
keberhasilan bisnis kecil
informasi manajer
ketidakpastian tugas manager
Mean
33.8200
Std. Deviation
5.18510
N
50
17.5200
4.32477
50
24.0400
5.93832
50
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Melalui tabel dapat dilihat mean (rata-rata) dari persepsi manajer
mengenai informasi akuantansi keuangan sebesar 17.5200 dengan standar
deviasi 4.32477. Untuk ketidakpastian tugas manajer memiliki mean 24.0400
dengan standar deviasi 5.93832, dan mean untuk keberhailan bisnis perusahaan
kecil sebesar 33.8200 dengan standar deviasi 5.18510.
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program
SPSS For Windows Version 15.00, terdapat beberapa pertanyaan yang
tidak valid sehingga tidak diikutsertakan dalam pengujiaan tahap
selanjutnya.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel
Sig.
Person
correlation
Keterangan
Pertanyaan 1
0,000
0,789 **
Valid
Pertanyaan 2
0,000
0,710 **
Valid
Pertanyaan 3
0,000
0,731 **
Valid
Pertanyaan 4
0,005
0,541 **
Valid
Pertanyaan 5
0,000
0,778 **
Valid
Pertanyaan 6
0,077
0,360
Ketidakpastian
Tugas
Pertanyaan 1
0,000
0,869 **
Valid
Pertanyaan 2
0,000
0,661 **
Valid
Pertanyaan 3
0,020
0,461 **
Valid
Pertanyaan 4
0,007
0,522 **
Valid
Pertanyaan 5
0,251
0,239
Pertanyaan 6
0,004
0,550 **
Valid
Pertanyaan 7
0,000
0,835 **
Valid
Pertanyaan 8
0,087
0,349
Tidak Valid
Pertanyaan 9
0,056
0,387
Tidak Valid
Pertanyaan 10
0,013
0,487 **
Persepsi Manajer
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Keberhasilan
Bisnis
Pertanyaan 1
0,000
0,948 **
Valid
Pertanyaan 2
0,001
0,638 **
Valid
Pertanyaan 3
0,019
0,465 **
Valid
Pertanyaan 4
0,000
0,695 **
Valid
Pertanyaan 5
0,001
0,630 **
Valid
Pertanyaan 6
0,010
0,508 **
Valid
Pertanyaan 7
0,009
0,510 **
Valid
Pertanyaan 8
0,004
0,554 **
Valid
Pertanyaan 9
0,366
0,189
Pertanyaan 10
0,000
0,652 **
Tidak Valid
Valid
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Uji validitas dan reliabilitas merupakan persyaratan untuk dapat
melanjutkan tahapan pembagian kuesioner agar mendapatkan data primer yang
dibutuhkan bagi penelitian. Jika lolos pada uji ini artinya pertanyaan pada
kuesioner tersebut memang layak dan bisa mengukur indikator yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini peneliti membagikan try out kuesioner atau pra
survey pada 25 responden sebanyak 26 butir pertanyaan. Hal ini dikarenakan
peneliti menggunakan dua variabel independen, satu variabel dependen.
Dari hasil try out ini diperoleh 21 pertanyaan yang diyatakan valid dan
reliabel, selebihnya sebanyak 5 butir pertanyaan tidak valid yang artinya tidak
layak untuk dijadikan indikator pertanyaan variabel yang diteliti karena
memiliki nilai signifikan diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak
disertakan dalam pengujian data selanjutnya. Sebanyak 5 butir pertanyaan
variabel persepsi manajer mengenai informasi dari 6 butir pertanyaan adalah
valid, 7 butir pertanyaan variabel ketidakpastian tugas manajer dari 10 butir
pertanyaan adalah valid, 9 butir pertanyaan variabel keberhasilan bisnis
perusahaan kecil dari 10 butir pertanyaan adalah valid.
Berdasrkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS For
Windows Version 15.00, hasil uji reliabilitas nampak pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
No
Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan
1
Persepsi Manajer
0,667
Reliabel
2
Ketidakpastian Tugas
0,728
Reliabel
3
Keberhasilan Bisnis
0,781
Reliabel
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan untuk
persepsi manajer, ketidakpastian tugas dan keberhasilan bisnis perusahaan
kecil, dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan ini adalah reliabel yang
artinya konstruk variabel dapat dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha > 0.60 (Agung, 2005:72) hal ini dapat dibuktikan dengan melihat diatas
yang ditunjukan dengan tabel 4.4 cronbach alpha sebesar 0,667, 0,728 dan
0,781 jauh diatas 0,60, jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner dalam
penelitian ini adalah konsisten atau reliabel.
D. Analisis Uji Asumsi Klasik
Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen, variabel
dependen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak.
1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel
dependen,
variabel
independen
dan
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk mengetahui model regresi variabel dependen, independen
dan keduanya berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dalam gambar
berikut:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: keberhasilan bisnis kecil
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
Gambar 4.1
0.8
1.0
Uji Normalitas
2. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya hubungan antara beberapa variabel independen atau semua
variabel independen dalam model regresi. Multikolinearitas merupakan
keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dalam dinyatakan
sebagai kondisi linier dengan variabel lainya. Artinya bahwa jika diantara
peubah-peubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu
dengan
yang
lain
maka
bisa
dikatakan
bahwa
tidak
terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.6
Uji multikolinieritas
Variabel
Persepsi Manajer tentang Informasi
Ketidakpastian tugas manajer
Tolerance
VIF
.566
1.767
.566
1.767
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel diatas hasil uji dapat dilihat melalui Variance
Inflation Factor (VIF) masing–masing variabel independen memiliki VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance > 0.1. Maka dapat diyatakan model
regresi linier berganda bebas dari asumsi multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: keberhasilan bisnis kecil
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah
Output SPSS For Windows Version 15.00 pada gambar diatas
terlihat bahwa data tersebar dibawah dan diatas (sekeliling) angka 0 (0),
titik data tidak berkumpul dan tidak membuat pola. Maka dapat dikatakan
bahwa persyaratan Heterokedastisitas dapat terpenuhi.
E. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
R
Adjusted R
Std. Error of
R
Durbin-Watson
Square
Square
the Estimate
.750(a)
.562
.544
3.50322
1.878
a Predictors: (Constant), ketidakpastian tugas manager, informasi manager
b Dependent Variable: keberhasilan bisnis kecil
Model
1
Sumber: Data primer yang diolah
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) menunjukan seberapa
besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali,
2002:45). Hasil Output SPSS pada tabel diatas menunjukan koefisien
determinasi sebesar
0,544 artinya persepsi manajer mengenai informasi
akuntansi keuangan dan ketidakpastian tugas manajer berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan kecil sebesar 54 % sedangkan sisanya 46 %
dipengaruhi variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam
analisis regresi ini.
F. Uji Hipotesis
1. Uji t Hitung
Uji statistik menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam variansi variabel
dependen. Hasil uji signifikansi parameter individual ditunjukan
pada tabel 4.7.
Tabel 4.8
Hasil Uji t Hitung
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
16.683
Std.
Error
2.280
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
7.317
.000
VIF
informasi
manager
.633
.154
.528
4.116
.000
.566
1.767
ketidakpas
tian tugas
manager
.251
.112
.288
2.245
.029
.566
1.767
a Dependent Variable: keberhasilan bisnis kecil
Sumber: Data primer yang diolah
Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas nilai t hitung pada
variabel X adalah:
Variabel persepsi manajer mengenai informasi akuntansi
keuangan memili nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan,
sedangkan t hitung 4,116 > dari t tabel 2,000 artinya signifikan.
Artinya secara parsial persepsi manajer mengenai informasi
akuntansi keungan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
Variabel ketidakpastian tugas manajer memiliki nilai p-value
0,029 < 0,05. Sedangkan hasil t hitung 2,245 > t tabel 2,000 berarti
variabel ini signifikan. Yang artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara ketidakpastian tugas manajer
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
2.
Uji F Hitung
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh
secara
bersama-sama
dua
variabel
independen
terhadap
variabel dependen seperti ditunjukan pada tabel 4.9 sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
740.569
576.811
df
2
47
Mean
Square
370.284
12.273
F
30.172
Sig.
.000(a)
1317.380
49
a Predictors: (Constant), ketidakpastian tugas manager, informasi manager
b Dependent Variable: keberhasilan bisnis kecil
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel data uji F diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung
adalah 30,172 dan F tabel sebesar 3,15 artinya F hitung > F tabel atau
signifikansi sebesar 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka regresi bias
dipakai untuk memprediksi variabel keberhasilan bisnis perusahan kecil
atau dengan kata lain variabel independen (persepsi manajer mengenai
informasi akuntansi keuangan dan ketidakpatian tugas manajer) secara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan bisnis
perusahaan kecil.
G. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi manajer
mengenai informasi akuntansi keuangan berpengaruh terhadap keberhasilan
bisnis perusahaan kecil. Ternyata menunjukan bahwa pengaruh persepsi
manajer mengenai informasi akuntansi keuangan berpengaruh secara
signifikan terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil. Penelitian ini
konsisten dengan penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh kiryanto et al
(2001).
Pada kenyataannya dilapangan menunjukan bahwa pengusaha kecil juga
membutuhkan akuntansi seperti perusahaan besar sebagai suatu sarana untuk
kelangsungan hidupnya karena perusahaan kecil juga sangat membutuhkan
informasi dan mempunyai transaksi yang sama dengan perusahaan besar
misalnya mencatat pembelian, membayar upah, menghitung harga pokok,
menghitung harga jual dan lain-lain.
Variabel persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan
mempunyai t hitung 4,116 > t table 2,000 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Hal ini berarti H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi
manajer mengenai informasi akuntansi keuangan berpengaruh secara
signifikan terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa ketidakpastian tugas
manajer berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil, ternyata
menunjukan bahwa variabel ketidakpastian tugas manajer berpengaruh secara
signifikan terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
Variabel ketidakpastian tugas manajer mempunyai t hitung 2,245 > t
table 2,000 dan nilai signifikansinya 0,029 < 0,05. Hal ini berarti H2 diterima,
dapat disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian tugas manajer berpengaruh
secara signifikan terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
Seorang manajer tidak akan mengetahui dengan jelas prestai yang
dicapai bila ia bekerja dalam kondisi tidak stabil artinya makin tidak pasti
tugas seorang manajer, maka makin sulit menyusun target yang memuaskan
yang dapat dijadikan dasar pinilaian prestasi. Oleh sebab itu ketidakpastian
tugas akan mempengaruhi prilaku dan kinerja manajer.
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi manajer
mengenai informasi akuntansi keuangan dan ketidakpastian tugas manajer
secara simultan berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kacil.
Ternyata menunjukan bahwa variabel persepsi manajer mengenai informasi
akuntansi keuangan dan ketidakpastian tugas manajer secara bersamaan
berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis perusahan kecil. Dengan demikian
H3 dapat diterima.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A.
Kesimpulan
Temuan dari penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel
persepsi manajer mengenai informasi akuntansi kuangan dan ketidakpastian
tugas manajer terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil menghasilkan
beberapa simpulan berikut ini:
1. Variabel persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan bisnis perusahaan
kecil.
2. Ketidakpastian tugas manajer mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan terhadap keberhailan bisnis perusahaan kecil.
3. Persepsi
manajer
mengenai
informasi
akuntansi
keuangan
dan
ketidakpastian tugas manajer secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan kecil.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan penelitian ini, maka ada
dua implikasi yang harus diperhatikan berikut ini:
1. Persepsi manajer mengenai informasi akuntansi keuangan merupakan
variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan bisnis
perusahaan kecil, kenyataannya perusahaan kecil juga melakukan
berbagai macam transaksi, sehingga manajer perusahaan kecil juga
membutuhkan akuntansi seperti perusahan besar.
2. Ketidakpastian tugas manajer berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis
perusahaan kecil, manajer juga harus dibuatkan tugas yang spesifik,
44
supaya dalam mengelola atau menjalankan tugasnya pada perusahaan
benar-benar fokus pada bidang itu, sehingga hasilnya dapat memuaskan
dan dapat diukur.
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian ini adalah perusahaan kecil yang bergerak dibidang
perdagangan dan konveksi atau garmen, dimana ada beberapa perusahaan
yang tidak bersedia berperan dalam pengisian kuesioner dikarenakan
tidak ada waktu untuk mengisi kuesioner tersebut.
2. Adanya keterbatasan dalam metode survey dengan menggunakan
kuesioner, sehingga penelitian tidak dapat mengetahui jawaban responden
yang sebenarnya.
3. Responden dalam penelitian ini mencakup area yang kurang luas, yaitu
hanya di wilayah Jakarta barat, sehingga kemampuan generalisasinya
tidak terlalu besar.
D. Rekomendasi
1. Memilih objek penelitian lain selain perusahaan yang bergerak dibidang
perdagangan dan konveksi atau garmen.
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan dengan metode
wawancara yang lebih mendalam kepada setiap manajer atau pemilik.
3. Memperluas sampel penelitian, tidak hanya manajer yang bekerja
di perusahaan kecil di Jakarta Barat.
Daftar Pustaka
Agung, Bhuono Nugroho. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS”. Yogyakarta, Penerbit Andi, 2005.
Anthony, Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Jakarta, Salemba
Empat, 2005.
Budhijono, Fognawati dan Krtistyowati. “Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha
Kecil”. Jurnal Akuntabilitas. Vol. 5, No. 1: 47-60. September, 2005.
BZ fazli Syam Dan Indra Wijaya Kusuma, “Informasi Akuntansi Ketidak Pastian
tugas, dan Perilaku manajer “, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 4,
No 3: 314 – 331. September, 2001.
Chaniago, Arman. “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”. Bandung, CV Pustaka
setia, 2000.
Edwardus, ferdinandus. “Pelatihan Karyawan dan Prestasi Usaha kecil
Menengah Di Sulawesi Selatan”. Jurnal Simak Vol 2, No. 1: 68 – 88.
April, 2004.
Ghozali, Imam. “Analisis Multivariate dengan Proram SPSS”. Semarang, Badan
Peneliti Universitas Diponegoro, 2005.
Ginanjar A. Ary. “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ”. Jakarta, Arga, 2001.
Harsono, “Pengantar Bisnis”. Yogyakarta, STIE Yayasan Keluarga Pahlawan
Negara, 2001.
Ikatan Akuntansi Indonesia, “ Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta : IAI. 2007.
Kiryanto, Dedi Rudi dan Sutapa, “Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi
Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 4, No 2: 199 – 211. 2001.
Moh. Nasir, David Efendi. “Pengaruh Informai Akuntansi Terhadap Kinerja
Manajer Dengan Ketidakpatian Tugas Sebagai Variabel Moderating”.
Jurnal Beta Vol 2, No. 1: 19 – 35. 2003.
Puspa, Dewi Pitri, Bambang Riyanto LS. “Tipe Lingkungan Pengendalian
Organisasi, Orientasi Profesional, Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan
Kinerja”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol 2, No. 1 : 117-135. 2000.
Robbin P. Stephen, “Perilaku Organisasi”. Konsep Kontroversi Aplikasi, Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta, Prenhalindo, 2001.
_______ “Manajemen”. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Prehelindo,1999.
Siprianus, Yulius Koesworo. “Pola Atribusi Keberhasilan dan Kegagalan Bisnis
Pada Skala Usaha Kecil dan Mikro Di Surabaya”, National Conference
UKWMS Edisi 2. Surabaya. 6 september 2008.
Sutrisna, Nani. “Pengaruh Persepsi Manajer atas Informasi Akuntansi Keuangan
Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil”. Skripsi. STIE Trisakti.
2003.
Uman, Husein. “Studi Kelayakan Bisnis”. Edisi dua. Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama, 2001
Wijono, Sutarto. “Pengaruh Interaksi Motivasi Kerja Dan Kepribadian Trhadap
Prestasi Kerja Supervisor di Sebuah Pabrik Tektil Di Salatiga”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol, VII. No. 2: 248-278. September, 2001.
LAMPIRAN 1 : Kuesioner
Download