EKSTRAK ETANOL BUAH SAWO - Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS)

advertisement
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK
ETANOL BUAH SAWO (Achras zapota L.) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
M. Arsyad, Ayu Rizki Annisa
Universitas Lambung Mangkurat
Email : [email protected]
ABSTRAK
Buah sawo (Achras zapota L.) diketahui mengandung tanin dan flavonoid.
Tanin dan flavanoid
diketahui dapat menghambat pertumbuhan Bakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi hambat minimum
ekstrak etanol buah sawo muda yang dapat menghambat total pertumbuhan
Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dilusi. Konsentrasi ekstrak etanol buah sawo yang diuji adalah 0%, 2,5%, 5%,
7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5%, dan 25%. Hasil penelitian
menunjukkan Konsentrasi hambat minimal ekstrak buah sawo muda yang dapat
menghambat total pertumbuhan Escherichia coli adalah 22,5%.
Kata Kunci : Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), Buah Sawo, Escherichia
coli
ABSTRACT
Sapodilla fruit (Achras zapota L.) is known contains tannins and
flavonoids. Tannins and flavonoids are known can inhibit growth of bacteria. The
objectives of the research were to determine how the minimum inhibitory
concentration of ethanol extract of young sapodilla fruit that can inhibit the
growth of Escherichia coli. The method used is t dilution method. concentration of
Sapodilla fruit ethanol extract tested were 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, 12.5%,
15%, 17.5%, 20%, 22.5%, and 25 %. Results showed minimum inhibitory
concentration of young sapodilla fruit extracts that can inhibit the growth of
Escherichia coli is 22.5%.
Keywords : Minimum Inhibitory
Escherichia coli
PENDAHULUAN
Concentration
(MIC),
Spodilla
Fruit,
pekarangan. Tanaman ini berupa
Sawo (Achras zapota L.)
pohon yang bergetah (Widyastuti &
berasal dari daerah tropis Amerika
Farry, 1993). Menurut Winarno &
Tengah dan Meksiko. Di Indonesia
Dian
tanaman ini sering dijumpai di
penelitian buah sawo merupakan
Artikel diterima: 2 September 2016
Diterima untuk diterbitkan: 26 September 2016
Diterbitkan: 5 Oktober 2016
(1996),
berdasarkan
hasil
211
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
salah satu tanaman yang digunakan
Ajizah dkk (2007) tentang ekstrak
sebagai
kayu
obat
diare.
Beberapa
ulin
yang
mengandung
masyarakat di Kalimantan Selatan,
alkaloid,
khususnya Kabupaten Hulu Sungai
tanin
Utara
sawo
menghambat
untuk
aureus pada konsentrasi 2% dan
Buah
2,5%.
menggunakan
sebagai
obat
mengobati
buah
tradisional
penyakit
diare.
sawo yang digunakan masyarakat
flavonoid,
dan
triterpenoid,
saponin
mampu
pertumbuhan
Kandungan
S.
flavanoid,
adalah buah yang masih muda. Buah
glikosida dan tanin dalam buah sawo
sawo diparut dan kemudian diambil
yang
airnya untuk diminum. Berdasarkan
antibakteri ini perlu diteliti lebih
pustaka, buah sawo (Achras zapota
lanjut
L.) mengandung tanin. Lebih lanjut
pengaruhnya
Winarno & Dian (1996) menjelaskan
pertumbuhan bakteri. Salah satu
bahwa kandungan tanin dan pektin
bakteri yang dapat menyebabkan
dapat melindungi
penyakit
dinding mukosa
dapat
berfungsi
untuk
memastikan
dalam
pada
sebagai
menghambat
manusia
usus terhadap rangsangan isi usus
Escherichia
atau mengendapkan racun, ini dapat
halnya menurut Brooks dkk. (2007)
membantu daya antibakteri secara
bahwa
keseluruhannya.
umumnya menyebabkan diare terjadi
Pada
penelitian
coli.
adalah
Sebagaimana
Escherichia
coli
yang
Sebayang
di seluruh dunia. Oleh karena itu
(2010), pemeriksaan simplisia buah
peneliti tetarik meneliti konsentrasi
sawo
hambat minium Ekstrak Etanol Sawo
menghasilkan
kadar
air
15,33%, kadar abu total 1,89%,
(Achras
kadar abu yang tidak larut asam
pertumbuhan
0,95%, kadar sari yang larut dalam
coli.
etanol 37,45%, kadar sari yang larut
zapota
L.)
Bakteri
Rumusan
Escherichia
masalah
dalam
adalah
berapa
dalam air 38,01%. Hasil skrining
penelitian
fitokimia
sawo
konsentrasi hambat minimum ekstrak
flavonoid,
sawo muda yang efektif dalam
simpilisia
menunjukkan
adanya
buah
glikosida, dan tanin. Hasil penelitian
menghambat
ini
terhadap
total
pertumbuhan
212
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
Escherichia coli. Sedangkan batasan
merupakan biakan murni dengan
masalah dalam penelitian ini adalah
kode bakteri Escherichia coli ATCC
penelitian
untuk
8739. Buah sawo yang digunakan
konsentrasi
pada penelitian ini adalah buah sawo
hambat minimum ekstrak sawo muda
manila yang masih muda, yaitu
terhadap pertumbuhan Escherichia
dengan
coli secara in vitro dan buah sawo
sebesar 3-4 cm. Buah sawo yang
muda
dalam
digunakan adalah buah sawo yang
penelitian ini adalah buah sawo
tumbuh di daerah Amuntai, Hulu
Manila yang tumbuh di daerah
Sungai Utara. Pengujian ekstrak
Amuntai Kabupaten Hulu Sungai
buah
Utara. Penelitian ini bertujuan untuk
Escherichia coli ini dilakukan di
mengetahui
Laboratorium
dibatasi
mengetahui
yang
hanya
berapa
digunakan
berapa
konsentrasi
kriteria
sawo
diameter
terhadap
Bakteriologi
buah
bakteri
Balai
hambat minimum ekstrak buah sawo
Penyidikan dan Pengujian Veteriner
muda yang dapat menghambat total
Regional V Banjarbaru.
pertumbuhan Escherichia coli.
Alat yang digunakan meliputi
colony counter, inkubator, tabung
reaksi, pipet volumetrik, dan cawan
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
adalah
petri steril. Bahan yang digunakan
penelitian eksperimental secara in
untuk uji bakteri ini adalah Muller
vitro
Hinton Agar (MHA), biakan murni
dengan
menggunakan
rangcangan acak lengkap (RAL).
Escherichia
Sebagai faktor adalah bakteri dan
buah sawo muda.
konsentrasi
ekstrak
buah
sawo.
coli,
ekstrak
etanol
Proses ekstraksi sampel buah
Bakteri yang diuji dalam penelitian
sawo
ini adalah Escherichia coli yang
instrument soxhlet. Sampel buah
telah dibiakan dalam medium agar di
sawo diekstraksi dengan etanol 96%
Balai Penyidikan dan Pengujian
secara soxhletasi selama ± 8 jam.
Veteriner Regional V Banjarbaru
Metode
dengan
mengetahui kadar hambat minimum
standar
kekeruhan
Mc
Farland 0,5. Bakteri yang digunakan
yang
yaitu
uji
diisolasi
antibakteri
digunakan
adalah
dengan
untuk
metode
213
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
dilusi. Konsentrasi ekstrak etanol
konsentrasi
pada uji awal adalah 0%, 25%, 50%
(Achras zapota L.)
dan
menunjukkan adanya pertumbuhan
100%.
Konsentrasi
tersebut
kemudian
diturunkan
untuk
mengetahui
konsentrasi
hambat
ekstrak
etanol
yang tidak
bakteri.
minimum. Konsentrasi yang ekstrak
HASIL DAN PEMBAHASAN
etanol
Hasil
buah
sawo
pada
uji
selanjutnya adalah 0%, 2,5%, 5%,
sawo
Hasil
yang
diperoleh
7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5%,
berdasarkan penelitian yang telah
20%, 22,5%, dan 25%.
dilakukan berupa perhitungan jumlah
Data yang digunakan untuk
mengetahui
konsentrasi
minimum
ekstrak
buah
terhadap
pertumbuhan
koloni bakteri Escherichia coli yang
hambat
tumbuh pada tiap-tiap konsentrasi
sawo
larutan uji (ekstrak buah sawo muda)
bakteri
disajikan dalam tabel I.
Escherichia coli adalah data angka
Tabel I. Jumlah koloni yang tumbuh pada tiap-tiap konsentrasi
Konsentrasi
0%
2,5%
5%
7,5%
10%
12,5%
15%
17,5%
20%
22,5%
25%
Jumlah Koloni (× 108 CFU/ml)
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
282
272
174
144
90
78
15
13
12
0
0
305
280
158
161
79
56
23
17
9
0
0
299
257
193
180
113
41
18
20
7
0
0
Jumlah
Rata-Rata
886
809
525
485
282
175
56
50
28
0
0
295,33
269,67
175
161,67
94
58,33
18,67
16,67
9,33
0
0
Jumlah rata-rata Koloni
400
200
0
0%
2.50%
5%
7.50% 10% 12.50% 15% 17.50% 20% 22.50% 25%
Gambar 1. Diagram rata-rata jumlah koloni pada masing-masing konsentrasi
214
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
Konsentrasi 0%
Konsentrasi 2,5 %
Konsentrasi 5%
Konsentrasi 7,5%
Konsentrasi 10%
Konsentrasi 12,5%
Konsentrasi 15%
Konsentrasi 17,5%
Konsentrasi 20%
Konsentrasi 22,5%
Gambar 2. Koloni Bakteri pada berbagai perlakuan
Berdasarkan
hasil
coli setelah diberikan perlakuan.
pengaruh
Penghambatan total jumlah koloni
ekstrak buah sawo menunjukkan
bakteri Escherichia coli terlihat pada
adanya
konsentrasi
pengamatan
terhadap
penghambatan.
Hal
ini
22,5%.
koloni
Adapun
terbukti dengan adanya penurunan
penampakan
bakteri
jumlah koloni bakteri Escherichia
Escherichia coli pada masing-masing
215
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
perlakuan dapat dilihat pada gambar
mikroorganisme seperti bakteri atau
2.
virus. Sebagaimana dijelaskan oleh
Pembahasan
Harbone dalam Ajizah dkk. (2007)
Penghambatan total terhadap
pertumbuhan
Escherichia
koloni
coli
bakteri
tampak
pada
bahwa
kandungan
flavonoid
merupakan senyawa fenol. Lebih
lanjut
Dwidjoseputro
(1998)
perlakuan dengan konsentrasi ekstrak
menjelaskan senyawa fenol dapat
buah sawo muda sebesar 22,5%. Hal
bersifat sebagai koagulator protein
ini
yang merupakan konstituen dari
berarti,
minimal
konsentrasi
(KHM)
hambat
yang
dapat
protoplasma.
pertumbuhan
koloni
menggumpal
adalah
mengalami denaturasi dan di dalam
konsentrasi ekstrak buah sawo muda
keadaan yang demikian itu protein
sebesar
22,5%.
tidak
penelitian
yang telah
menghambat
bakteri
Escherichia
coli
Berdasarkan
dilakukan,
yang
telah
protein
yang
lagi.
Hal
ini
ditegaskan oleh Winarno & Dian
(1996),
konsentrasi
penelitian
diketahui
itu
berfungsi
ekstrak buah sawo muda dengan
22,5%
Protein
flavonoid
dapat
berdasarkan
menghambat
memiliki kemampuan yang setara
pertumbuhan Escherichia coli dan
dengan kontrol positif yaitu larutan
Staphylococcus aureus.
ampicilin 1% dalam menghambat
pertumbuhan
koloni
bakteri
Escherichia coli.
Pada
Selain flavonoid, kandungan
senyawa metabolit sekunder lainnya
yang diduga juga bersifat sebagai
Sebayang
antibakteri adalah tanin. Menurut
(2010) diperoleh data bahwa dalam
Winarno & Dian (1996), kandungan
buah
kandungan
tanin dapat melindungi mukosa usus
senyawa metabolit sekunder yaitu
terhadap rangsangan-rangsangan isi
flavonoid, glikosida dan tanin. Waji
usus
dkk. (2009) menyebutkan bahwa
Masduki (1996) menjelaskan bahwa
flavanoid dapat berperan langsung
tanin mempunyai daya antibakteri
sebagai
dengan cara mempresipitasi protein,
sawo
mengganggu
penelitian
terdapat
antibiotik
fungsi
dengan
atau
mengendapkan
racun.
dari
216
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
karena diduga tanin mempunyai efek
yang sama dengan senyawa fenolik.
Lebih lanjut Masduki (1996)
M. Arsyad
KESIMPULAN
Konsentrasi hambat minimal
ekstrak buah sawo muda yang dapat
menjelaskan bahwa efek antibakteri
menghambat
total
pertumbuhan
tanin antara lain melalui: reaksi
Escherichia coli adalah 22,5%.
dengan membran sel, inaktivitasi
enzim
dan
dekstruksi
atau
inaktivitasi fungsi materi genetik.
Hal ini ditegaskan oleh Pelczar &
Chan
(1988)
bahwa
membran
sitoplasma mempertahankan bahanbahan tertentu di dalam sel serta
mengatur aliran keluar masuknya
bahan-bahan
memelihara
lain.
integritas
Membran
komponen-
komponen selular. Kerusakan pada
membran ini akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan sel atau
matinya sel.
Adanya kemampuan ekstrak
buah sawo muda dengan konsentrasi
sebesar 22,5% dalam menghambat
pertumbuhan total koloni bakteri
Escherichia coli ini membuktikan
bahwa buah sawo muda berpotensi
untuk digunakan sebagai salah satu
bahan obat
untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang biasanya
menjadi
penyebab
Escherichia coli.
diare,
yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Ajizah, A., Thihana, Mirhanuddin,
2007, Potensi Ekstrak Kayu
Ulin (Eusideroxylon zwageri
t et b) dalam Menghambat
Pertumbuhan
Bakteri
Staphylococcus aureus secara
In Vitro, Bioscientiae; 4(1):
37-42
Ajizah, Aulia, 2004, Sensitivitas
Salmonella
typhimurium
terhadap
Ekstrak
Daun
Psidium
guajava
L.
Bioscientiae; 1(1): 31-38
Arianto, Bayu Dwi, Dkk, 2008,
Pengujian Efektivitas Tanin
Sebagai
Antibakteri
Chlamydia
trachomatis.
Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Brooks, Geo F., Janet S. Butel dan
Stephen A. Morse, 2007,
Mikrobiologi
Kedokteran
Edisi 23, EGC, Jakarta,
Dwidjoseputro, D. 1998. DasarDasar
Mikrobiologi.
Djambatan, Jakarta
Masduki I, 1996, Efek Antibakteri
Ekstrak Biji Pinang (Areca
catechu) ter hadap
S. aureus dan E. coli. Cermin
Dunia Kedokteran; 109 : 21-24.
Pelczar, Michael J. dan Chan, E.C.S.
1998.
Dasar-Dasar
217
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 211-218
M. Arsyad
Mikrobiologi 2, UI Press,
Jakarta
Sebayang, Marina Putri. 2010. Uji
Efek
Antidiare
Ekstrak
Etanol Buah Tanaman Sawo
(Achras zapota L.) terhadap
Mencit
Jantan.
Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Waji,
Resi Agestia dan Andis
Sugrani.
2009.
Kimia
Organik
Bahan
Alam
Flavanoid
(Quercetin).
Program S2 Kimia Fakultas
Matematika
dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Universitas
Hasanuddin,
Makassar
Widyastuti, Yustina Erna dan Farry
B. Paimin . 1993. Mengenal
Buah Unggul Indonesia.
Penebar Swadaya, Jakarta
Winarno, M. Wien dan Dian
Sundari. 1996. Pemanfaatan
Tumbuhan sebagai Obat
Diare Di Indonesia. Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Farmasi Balai
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
218
Download