I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sel batang hematopoietic (HSC) yang terdapat pada sumsum tulang (bone marrow). Sel batang hematopoietic ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya leukosit (sel darah putih) berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi, eritrosit (sel darah merah) berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh dan platelet (keping darah) yaitu bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah. Secara garis besar leukemia dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe akut dan tipe kronis. Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat dan mematikan. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun. Dari fenomena yang ada akan dianalisa tipe leukemia kronisyang mempengaruhi sel-sel myeloid yang disebut juga dengan myelogenous leukemia. Cronis Myelogenous Leukemia (CML) adalah jenis penyakit kanker yang didiagnosis oleh adanya translokasi kromosom tertentu, yang disebut kromosom Philadelphia (Ph). Translokasi kromosom Phadalah sebuah translokasi timbal balik gen proto-octogene ABL (plasma pembawa sifat keturunan) dari kromosom 9 ke kromosom 22 yaitu gen BCR (Breakpoint Cluster Region) yang menyatu membentuk sebuah protein chimeric yang mempercepat pembelahan sel dan membuat sel pada gen abnormal berkembang terus menerus. Dalam penelitian ini penulis merekonstruksi ulang model yang telah dibangun oleh Colijn dan Mackey (2005). Model yang dibangun tersebut memodelkan secara matematis perkembangan hematopoietic, leukosit dan platelet pada CML tanpa terapi. Model CML ini dimodifikasi dengan Granulocyte Colony-Stimulating Factor (G-CSF) oleh Colijn, Foley, dan Mackey (2007) yaitu salah satu terapi terhadap CML dengan cara suntikan. Granulocyte ini protein 2 yang mengatur produksi leukosit pada sel batang hematopoietic. Modifikasi model ini bertujuan untuk melihat dinamika perkembangan sel batang hematopoietic, leukosit dan platelet yang terjadi dan seberapa efektif terapi G-CSF tersebut bekerja. Pembahasan dalam penelitian ini akan difokuskan pada: 1) Analisis kestabilan disekitar titik tetap dengan melakukan pelinearan dan menentukan nilai eigen dari persamaan karakteristik dan 2) Simulasi model dan modifikasi dengan nilai-nilai parameter yang ditetapkan. 1.2 Tujuan Penelitian 1. Mengkaji model perkembangan sel batang hematopoietic dengan dan tanpa terapi obat. 2. Melakukan simulasi dinamika model perkembangan sel batang hematopoietic dengan memasukkan nilai-nilai parameternya. 3. Membandingkan kestabilan titik tetap model perkembangan sel batang hematopoietic dengan dan tanpa terapi obat. 1.3 Batasan Masalah Perkembangan sel batang hematopoietic di dalam CML dititikberatkan pada dinamika leukosit (sel darah putih) dan platelet (keping darah). Selanjutnya dinamika ketiga unsur tersebut akan dijelaskan dalam pembahasan simulasi model. Beberapa asumsi mendasar yang digunakan dalam penyusunan model matematika ini adalah : 1. Semua sel darah putih bersifat rentan terinfeksi. 2. Tidak ada mikro organisme lain yang menyerang sel darah putih. 3. Tingkat imunitas dianggap konstan. 4. Ketiga kompartemen HSC sudah terinfeksi dan sudah memasuki fase kronis (CML).