peningkatan pemahaman kalimat efektif siswa kelas viii mts negeri

advertisement
PENINGKATAN PEMAHAMAN KALIMAT EFEKTIF SISWA KELAS
VIII MTS NEGERI KARANGMOJO KARANGANYAR DENGAN
PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL
TPS (THINK-PAIRS-SHARE)
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
SAPARI WAHYUDI
A. 310 050 184
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, dalam
pelaksanaannya barada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan
yang integral (Djarnarah, 2000). Menurut Hadi (2001) pendidikan di sekolah
mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar.
Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam
mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping kemampuan
dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
Pembelajaran bahasa mancakup empat aspek ketrampilan berbahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca. Keempat hal tersebut mendapat
porsi seimbang dan dilaksanakan secara terpadu. Aspek-aspek ketrampilan ini
harus digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan tujuan
siswa bisa dan terbiasa berkomunikasi, yaitu melalui latihan – latihan dan praktik
kebahasaan .Pembelajaran bahasa pada saat sekarang ini belum mencapai
penguasaan kegiatan berbahasa khususnya menulis dan berbicara yang
menekankan aspek efektif. Efektif dimaksudkan kegiatan berbahasa yang benar
dan baik. Benar sesuai dengan kaidah atau tata bahasa yang berlaku. Baik mudah
dipahami oleh mitra tutur (komunikatif).
Kegiatan belajar mengajar disekolah pada pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia belum mampu mencapai berbahasa yang efektif. Guru lebih
menekankan pada kebiasaan merasa berhasil apabila sudah mengajarkan keempat
kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca.
Pada kenyataannya teknik pembelajaran di sekolah masih bersifat umum,
yaitu teknik ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Teknik yang
bersifat umum maksudnya teknik tersebut dapat digunakan hampir semua
pelajaran. Dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran (kelompok atau individu). Pada dasarnya tidak ada metode
pembelajaran yang ampuh, sebab setiap metode pembelajaran yang digunakan
mempunyai kelebihan ataupun kekurangan. Dalam pembelajaran guru harus
mampu memilih berbagai metode sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pelaksanaan pembelajaran pemahaman kalimat efektif dilakukan dengan
cara guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan kemudian dibahas
bersama. Sebelum kegiatan dilaksanakan guru berceramah mengenai hakikat, ciriciri dan memberikan contoh kalimat efektif. Di dalam pembahasan guru tidak
memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi untuk memahami materi.
Kegiatan di atas sampai sekarang masih banyak digunakan sehingga dikatakan
sebagai suatu pembelajaran yang bersifat tradisional.
Pembelajaran koopeatif merupakan suatu model pembelajaran dengan
cara siswa belajar dalam kelompok – kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
saling bekerja dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi
siswa untuk bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan teman
sebaya, yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide
yang terdapat di dalam materi tertentu. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah
mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerjasama dan kolaborasi.
Model TPS (Think-Pair-Share) merupakan jenis metode pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur
yang dimaksudkan sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional.
Struktur ini menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil (2 – 6
anggota) dan lebih diartikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan
individu. TPS (Think-Pairs-Share) memberi siswa waktu lebih banyak untuk
berpikir menjawab dan saling membantu satu sama lain.
PTK (penelitian tindakan kelas) merupakan suatu penelitian tindakan
yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru
yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari rekayasa peneliti.
Dalam PTK, peneliti atau guru dapat melihat sendiri atau bersama praktik
pembelajaran guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat segi aspek
interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK, guru secara efektif dapat
menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Berarti
dengan melakukan PTK, guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran
sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).
Hasil observasi awal di kelas VIII B pada tanggal 20 Oktober 2008
diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar di kelas terutama dalam materi
kalimat efektif pemahaman siswa tergolong rendah. Siswa di dalam menjawab
soal-soal yang berkaitan dengan kalimat efektif masih banyak yang mendapatkan
nilai di bawah rata-rata, yaitu enam. Siswa kurang memahami dan menganalisis
kesalahan-kesalahan di dalam soal berdasar ciri-ciri kalimat efektif. Di samping,
itu guru tidak memperhatikan siswa. Banyak siswa yang gaduh, bercanda dengan
teman
sebangku,
konsentrasi
tidak
terfokus
sehingga
siswa
kurang
memperhatikan penjelasan guru. Di dalam pembelajaran yang berkaitan dengan
kalimat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa guru tidak berusaha
menerapkan strategi pembelajaran lain, guru tetap menerapkan strategi ceramah.
Berdasarkan uraian di atas, maka di dalam penelitian yang berjudul :
"Peningkatan Pemahaman Kalimat Efektif Siswa Kelas VIII MTSN Karangmojo
Karanganyar dengan Pendekatan Kooperatif Model TPS (Think-Pairs-Share)
Tahun Pelajaran 2008/2009".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut: "Adakah Peningkatan Prestasi dan Kemampuan Siswa dalam
Memahami Kalimat Efektif dengan Pendekatan Kooperatif Model TPS (ThinkPair-Share)?"
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi dan kemampuan siswa
dalam memahami kalimat efektif dengan pendekatan kooperatif model TPS
(Think-Pairs-Share).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini untuk memberikan informasi
mengenai alternatif penggunaan metode pembelajaran selain metode
konvensional.
2. Manfaat Praktis
Sebagai gambaran mengenai penggunaan pembejalaran kelompok
model TPS dalam memilih metode pembelajaran dan sumbangan untuk bahan
pertimbangan dalam penyusun kebijakan dalam menentukan metode
pembelajaran di dalam kelas.
Download